nggak Vit, gue belum puas ama jawabannya kalau loe belum nyanyi theme
song loe langsung....gimana?

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, May 17, 2004 7:47 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker



Keyword:  marketing, jual diri, networking, educate yourself.

Nyamber dikit ah.   Soalnya kok Hasan ngambil theme song
gue...:-p...emang
tidak ada habis2nya bicara soal ini.

Satu hal yang mungkin banyak orang lupa adalah marketing.   Marketing
diri
sendiri itu part of our job juga, terutama buat orang2 yang kerja buat
karir, bukan kerja cuma buat duit doang.  Bagaimana mau jualan diri
kalau
yang dijual standard doang, iya ndak.  Jadi memang seperti kata Hasan,
kita
ndak boleh cengeng, musti nambah exposure, musti nambah skill, up to
date
dengan teknologi, rajin2lah menjual diri dengan aktif ikut organisasi,
nulis paper, presentasi...(stop press...Deep Water Symposiumnya IPA
deadline abstraknya 1 Juni...Annual Convention IPA September
2005...cepat...cepat...kirimkan abstrak anda!).

Kadang2 saya suka berpikir juga tentang mentalitas bangsa kita
ini...coba
lihat orang2 Jepang, Cina, Vietnam, yang ngga sungkan2 nyamber apa saja.
Yang penting mereka kuasai semua dulu dengan orang2 mereka, apapun
pekerjaannya, tapi dengan mental persaingan yang tinggi dan melihat
secara
jangka panjang, lihat saja mereka ada di mana.  Jangan2 kita yang manja
neh...bener ndak, ngga mau mulai dari bawah?

Sebetulnya dalam keadaan seperti sekarang ini, apa juga salahnya fresh
grad
jadi tek duluan?  Namanya juga kerja dululah, nanti kalau ada kesempatan
kan bisa move on, atau move up, atau sekolah lagi, who knows...Disinilah
pentingnya networking buat tahu peluang2 yang ada.  Zaman terus berubah,
dulu kita2 mungkin untung karena masuk2 langsung jadi junior
geologist...sekarang mungkin atmosfirnya tidak begitu lagi. Jumlah oil
companies juga ngga makin banyak, makin pada bermerger-mergeran.  Terus
mau
'Blame it on the Rain' gitu, kan ngga.

Lha kadang2 ada juga orang yang sudah bercokol berpuluh-puluh tahun di
perusahaan yang sama, kerjanya ngedumel melulu tapi ngga berbuat
sesuatu.
Lha wong try to express yourself (macem lagunya Madonna yang "Vogue"
itu),
maunya apa, ngomong sama bossnya kalo ada peluang buat kerjaan yang
lebih
challenging.  Jangan ujuk2 mau ngubah sistem...

Satu lagi soal standard lulusan luar negeri, kadang2 companies nyari
orang
lulusan dari luar negeri itu bukan karena pendidikan formalnya saja
tetapi
karena orang2 lulusan dari luar diharapkan sudah culturally exposed plus
bahasa Inggrisnya lebih baik.  Don't look at this as a negative sign but
look at it as a challenge.

Begitu lho...Abah, mudah2an puas dengan jawaban saya yang panjang...
Now, let's do some work.

Tabik,

Parvita H. Siregar
Geologist-ENI Indonesia
Kuningan Plaza, South Tower 9th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 11-14
Jakarta 12940 Indonesia
Tel: (62-21) 3000-3200
Fax: (62-21) 3000-3230
mailto:[EMAIL PROTECTED]



 

                    "Hasan Sidi"

                    <[EMAIL PROTECTED]       To:     <[EMAIL PROTECTED]>

                    ason.com>            cc:

                                         Subject:     RE: [iagi-net-l]
Interesting open job:               
                    05/14/2004            worldwideworker

                    10:59 AM

                    Please respond

                    to iagi-net

 

 





Diskusi topik ginian emang kagak ada abisnya ... Tapi aku setuju dengan
paragraf awal Iswani. Dunia ini dinamis, persaingan makin ketat,
tomorrow's
getting harder. Jangan terus jadi cengeng, geophysicist merasa mangkuk
nasinya diambil geologist sebagian, fresh grad merasa ketinggalan
teknologi,
gak dapet job di LN terus menuduh tidak nasionalis. Kudu belajar melihat
peluang untuk memperkembangkan diri dong. Got to do better today than
yesterday. Kalau gak bisa adapt, yach extinct lach.

Duit memang bukan segalanya. Hal-2 semacam recognition dan exposure:
lokal,
regional maupun international juga bisa menjadi motivasi. Tapi tanpa
duit
kita juga gak bisa berbuat banyak. Jadi inget lagu, " ... 'cos we are
living
in the material world, and I am ...".

Kalo tentang spec yang over-qualified untuk job-desc-nya, biarkan saja
pasar
yang mengatur. Kalau memang betul-2 over, kan ntar juga gak ada yang
masuk.
Tapi kalau banyak recruiter yang berhasil, mungkin memang kualifikasi
itu
yang diperlukan pasar.

Gimana?

F. Hasan Sidi
Fugro-Jason Australia BV
Phone: +61 8 9420.6056
Fax: +61 8 9420.6060



> -----Original Message-----
> From: [EMAIL PROTECTED]
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, May 14, 2004 11:00 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker
>
>
>
>
>
>
> Seiring dengan zaman yang terus berubah, maka mau tidak mau
> kita harus siap
> untuk mengantisipasi perubahan tersebut.
> Kalo dulu intp seismic/log hanya pake teknik pat gulipat
> kertas, sekarang
> sudah pake WS....so diperlukan pengetahuan untuk menguasai atau paling
> tidak kenal/tahu tentang makhluk yang bernama WS. Kalo tidak
> nanti jadi
> gaptek (gagap teknologi), itu kalo mau terjun di oil coy khususnya.
>
> Syarat MSc...tentunya bukan standar yang menakutkan....karena
> IR (insinyur)
> itu, kalo mau jujur, sudah sejajar dengan MSc, apalagi di
> Belanda, MScnya
> mempunyai gelar insinyur....reason lainnya, bagi angkatan sepuh meraka
> punya 2 ijazah, 1 sarjana muda yang untuk mendapatkannya juga
> tidak mudah
> dan 2 ijazah sarjana penuhnya. Soal waktu tempuh studi, rata
> rata 4 tahun
> untuk sarmud dan 2 tahun untuk sarjana penuh.....so total jendral sama
> dengan waktu tempuh MScnya di luar sono. Mengenai beban
> kuliah juga sama.
> Ada temen yang BSc lulusan state bilang nggak pernah mapping
> sendiri dengan
> luas daerah 9x9 km, nggak pernah ngayak sampel untuk tesis
> sarjana seperti
> kita yang lakukan di Indonesia. Persolaannya mengapa para IR Indonesia
> hanya dihargai setara dengan S-1 atau BSc (????) sehingga
> para temen yang
> jadi dosenpun tetap ngambil MSc walaupun sudah IR.
>
> Untuk spesifikasi profesi, itu sepertinya sudah mengikuti hukum alam
> kok.....dikitakan sudah ada geologis yang khusus jadi well site, mud
> logger, petrophysicist, seismik intp, geol operation......dan
> adalagi yang
> specnya sudah meluas seperti temen temen yang sudah jadi mgr,
> jadi vp, jadi
> pemain saham, jadi pengusaha, jadi pedagang, jadi pengusaha
> sapu jagat dll
> dll.
>
> Nah jangan heranlah kalo ada coy yang minta macem macem
> persyaratan (dari
> yang paling simpel sampe yang sangat detail) karena pasar
> mintanya begitu.
> Jadi bagi temen temen, kalo syarat nggak klop dengan
> kita...ya nggak usah
> nyoba....kalo merasa cocok, ada "NIAT" dan mau coba keluar
> kandang dengan
> inisiatif sendiri tanpa harus menunggu giliran assignment....ya coba
> saja....toh katanya $ bukan yang no.1 (bagi yang basic neednya sudah
> mumpuni aja lho atau memang mempunyai pandangan yang selalu
> "think out the
> box"). Nggak perlu takut nggak nasionalis lagi, wong passportnya masih
> berlambang garuda kok dan yang di ME, My dll dll itu
> sesungguhnya penghasil
> devisa lho.
>
> Kapan ya, kita bukan lagi sebagai pekerja tapi sebagai
> pemberi kerja dan
> mempunyai kehidupan yang lebih bermakna dari yang ada saat ini ?????
>
> Salam,
> ISW
>
>


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------






---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------


______________________________________________________________________
This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System.
For more information please visit http://www.messagelabs.com/email 
______________________________________________________________________

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke