RE: [iagi-net-l] Phd in Indonesia
Apa itu maksudnya 65 PhD per sejuta penduduk negaranya, tapi bukan 65 PhD per negara? Bila benar, maka ini menjadi lebih sesuai dengan data Pak Eddy. Dengan anggapan itu maka perkiraan kasar menjadi: Negara PhD/jt.Pddk Penddk Jmlh PhD. Indonesia 65 200jt 13.000 AS 6.500 350jt 2.275.000 India 1.200 900jt 1.080.000 Eropa1 2.000 50jt100.000 Eropa2 4.000 50jt200.000 Israel 16.500 20 330.000 Dengan jumlah PhD 13.000 di Indonesia, bisa di rata-rata sejak merdeka menghasilkan 220 PhD per tahun. Indonesia hanya punya sekitar 60 orang Sarjana sewaktu merdeka, th. 1945 (Sejarah SMU, 1994 : Dicky Iskandar bila tak salah). Ini mestinya kebanyakan di hasilkan oleh embahnya pergururan tinggi Indonesia, ITB, karena tak ada PT selain ini. Beberapa dari sekolah di Belanda. Salam, Maryanto. -Original Message- From: Eddy Subroto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 21, 2004 10:40 Pagi To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Phd in Indonesia Wah, kalau betul itu kata-kata Cak Nur kok ya kebangeten. Untuk diketahui di FIKTM (Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral) ITB saja jumlah doktornya 80 orang. Kalau tidak salah di ITB terdapat sekitar 600 orang doktor. Saya yakin di IPB, UI, UGM jumlahnya juga tidak beda banyak dengan yang ada di ITB. Wasalam, Eddy Subroto > - Original Message - > From: "Sanggam Hutabarat" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Wednesday, May 19, 2004 12:33 PM > Subject: [iagi-net-l] Phd in Indonesia > > >> ini cukilan Cak Nur di KBRI Washinton newspaper local/online hari >> ini: >> "Salah satu tolok ukur kepedulian terhadap pendidikan adalah jumlah >> doktor >> atau philosophiae doctor (PhD, doctor of philosophy) yang di Indonesia >> jumlahnya hanya 65 orang, itu pun termasuk yang beli-beli di pinggir >> jalan," katanya. Sebagai perbandingan, AS memilih sekitar 6.500 PhD, >> India >> sekitar 1.200-an, dan negara-negara Eropa rata-rata 2.000 sampai 4.000 >> orang. "Yang terbanyak adalah Israel, sekitar 16.500 orang," kata Cak >> Nur. >> Karena itu, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dan jumlah >> pendidikan di Indonesia, dan Cak Nur merasa bertanggung jawab untuk >> melakukan hal itu." >> >> Apa bener PhD kita 65.. koq dikit ya ?? minta konfirmasi teman2 >> khususnya >> dari kampus..soalnya ngubungi Cak Nur saya nggak tau >> >> sgm >> --- >> > > > - To > unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : > Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi > Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Phd in Indonesia
Wah, kalau betul itu kata-kata Cak Nur kok ya kebangeten. Untuk diketahui di FIKTM (Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral) ITB saja jumlah doktornya 80 orang. Kalau tidak salah di ITB terdapat sekitar 600 orang doktor. Saya yakin di IPB, UI, UGM jumlahnya juga tidak beda banyak dengan yang ada di ITB. Wasalam, Eddy Subroto > - Original Message - > From: "Sanggam Hutabarat" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Wednesday, May 19, 2004 12:33 PM > Subject: [iagi-net-l] Phd in Indonesia > > >> ini cukilan Cak Nur di KBRI Washinton newspaper local/online hari >> ini: >> "Salah satu tolok ukur kepedulian terhadap pendidikan adalah jumlah >> doktor >> atau philosophiae doctor (PhD, doctor of philosophy) yang di Indonesia >> jumlahnya hanya 65 orang, itu pun termasuk yang beli-beli di pinggir >> jalan," katanya. Sebagai perbandingan, AS memilih sekitar 6.500 PhD, >> India >> sekitar 1.200-an, dan negara-negara Eropa rata-rata 2.000 sampai 4.000 >> orang. "Yang terbanyak adalah Israel, sekitar 16.500 orang," kata Cak >> Nur. >> Karena itu, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dan jumlah >> pendidikan di Indonesia, dan Cak Nur merasa bertanggung jawab untuk >> melakukan hal itu." >> >> Apa bener PhD kita 65.. koq dikit ya ?? minta konfirmasi teman2 >> khususnya >> dari kampus..soalnya ngubungi Cak Nur saya nggak tau >> >> sgm >> --- >> > > > - To > unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : > Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi > Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] iagi-net-l] Phd in Indonesia
*This message was transferred with a trial version of CommuniGate(tm) Pro* ahhmana mungkin cuman 65 orang. Apalagi jumlah itu ditambah dgn yg beli-beli di pinggir jalan. Apakah jumlah itu sudah termasuk pak Ketum? he...he... sekedar logika saja jika satu PT punya 10 orang doctor, berarti di Indonesia cuman ada 6 atau 7 PT yg punya doctor. Padahal satu PT bisa lebih dari 10 orang doctor-nya... Apalagi kalo ditambah dengan yg beli di pinggir jalan, pasti jumlahnya amat sangat lebih dari 65 orang. salam, PR Date: Wed, 19 May 2004 15:53:14 +0700 From: "sugeng.hartono" <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [iagi-net-l] Phd in Indonesia - Original Message - From: "Sanggam Hutabarat" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, May 19, 2004 12:33 PM Subject: [iagi-net-l] Phd in Indonesia > ini cukilan Cak Nur di KBRI Washinton newspaper local/online hari > ini: > "Salah satu tolok ukur kepedulian terhadap pendidikan adalah jumlah > doktor > atau philosophiae doctor (PhD, doctor of philosophy) yang di Indonesia > jumlahnya hanya 65 orang, itu pun termasuk yang beli-beli di pinggir > jalan," katanya. Sebagai perbandingan, AS memilih sekitar 6.500 PhD, > India > sekitar 1.200-an, dan negara-negara Eropa rata-rata 2.000 sampai 4.000 > orang. "Yang terbanyak adalah Israel, sekitar 16.500 orang," kata Cak > Nur. > Karena itu, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dan jumlah > pendidikan di Indonesia, dan Cak Nur merasa bertanggung jawab untuk > melakukan hal itu." > > Apa bener PhD kita 65.. koq dikit ya ?? minta konfirmasi teman2 > khususnya > dari kampus..soalnya ngubungi Cak Nur saya nggak tau > > sgm > --- > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Interesting open job: Shell-Petronas-Murphy
sedikit orang yg mau seperti Rovicky, dan banyak geologist sepertinya sudah mati suri di companynya bekerja, idealnya keberanian untuk menjual diri ke overseas ada di geologist kita, jadinya ada posisi kosong yg seperti urut kacang vdi company dalam negeri. Idealnya juga, Orang seperti Rovicky itu musti berani bayar asistent Geologist pribadi, share pengalaman&ilmu, syukur-syukur di bayar. - Original Message - DATE: Fri, 21 May 2004 09:28:25 From: AL-AMIN Amir <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Cc: >Seharusnya memang begitu, >Kalau ampuh dan posisi bagus, bolehlah diteruskan karirnya. >Tapi sudah ampuh, karir dan posisi mentok, >mending ngikutin jejak Pak Rovicky. >Nah, berarti memberi kesempatan ke adik2 kelasnya. > > >= >AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO >TOTAL E&P INDONESIE >BALIKPAPAN >0542-533765 - 0811592902 >= > > > > > >[EMAIL PROTECTED] >05/20/2004 08:17 AM >Please respond to iagi-net > > >To: <[EMAIL PROTECTED]> >cc: >Subject:RE: [iagi-net-l] Interesting open job: Shell-Petronas-Murphy > > >Kalo mau mencoba "geogathuk" dengan info Teguh dan Iswani, ini menunjukkan > >betapa 'haus'nya Petronas mencari geoscientis, berarti My sedang >kekurangan geoscientist. >Jadi ketiga opportunities ini bisa bener-bener serasa opor ayam ... >glek nyem-nyem ... :) > >Lah daripada net importir migas, gimana kalau export TKI trus import > >devisanya saja ? >Adakah info 'opor ayam' dari Middle East, Aussie, Europe atau Houston ... >? >please share ... ! >Ini bisa-bisa bikin gerah HR Mgr di jkt Tapi kalau trus ada salary >review kan semua juga dapet, kan ? > >RDP > > > > > >"Darman, Herman H BSP-TSX/4" <[EMAIL PROTECTED]> >05/19/2004 06:54 AM >Please respond to iagi-net > > >To: <[EMAIL PROTECTED]> >cc: >Subject:RE: [iagi-net-l] Interesting open job: shell > > >Teguh, > >Mungkin perlu ditekankan di sini bahwa fresh graduate geologist yang di >cari bukan untuk bekerja di Indonesia. >Prioritas utama tentunya untuk fresh graduate dimana Shell beroperasi. >Misalnya fresh graduate Malaysia untuk bekerja di Shell Malaysia. > >Setuju kalau fresh graduate Indonesia tidak kalah dalam knowledge dan >semangat kerja. > >Herman > >-Original Message- >From: [EMAIL PROTECTED] >[mailto:[EMAIL PROTECTED] >Sent: 18 May 2004 17:22 >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: [iagi-net-l] Interesting open job: shell > > > > > > >Buat teman-teman fresh graduates, silahkan lihat di >www.shell.com/careers/graduates/apply , >saya dapat informasi ini dari buletin Persatuan Geology Malaysia, karena >Shell sekarang lagi >cari fresh graduates. >Pengalaman saya membimbing teman-teman fresh graduates baik di Indonesia >maupun di Malaysia >sini, fresh graduates dari Indonesia tidak kalah !! Baik dari segi >knowledge maupun semangat kerja. > >Salam, >Teguh P. > > > > > > > > > > > > Need a new email address that people can remember Check out the new EudoraMail at http://www.eudoramail.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Phd in Indonesia
Apa sih bedanya PhD dengan Doktor (Dr), misalnya Pak Ketum itu apakah ia masuk kategori PhD atau Doktor ?. Salam, Laung -Original Message- From: D.H. Natawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 19, 2004 4:34 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Phd in Indonesia Halo Sanggam, Ah kalo Cak Nur bener ngomong gitu pasti lagi ngelindur :-) Masa iya cuma 65 orang. Di ITB saja kayanya lebih dari segitu. Entah kalo maksudnya yang lulusan AS tok. Tapi meski yang cuma dari AS pun kayanya lebih dari 65. Kalo isyu kekurangan PhDs secara umum dibanding negara lain mungkin benar. Baik juga kalo ada orang yang mau melakukan statistik tentang ini. Tapi bukan hanya itu, masalahnya mungkin lebih prihatin lagi, karena para PhDs yang jumlahnya terbilang sedikitpun yang benar-benar bisa mengamalkan ilmunya dengan optimal sesuai bidangnya saya kira lebih sedikit lagi karena sebagian (besar?) lebih memilih untuk jadi birokrat atau kerjaan administrasi (karena umumnya lebih dihargai) atau terpaksa sibuk buka warung apa-ajah untuk dapat hidup, atau sebagian lagi, yang masih mau bertahan untuk mengamalkan ilmu di bidangnya 'lari' ke luar negeri. Kalau tidak salah bulan Juni-Juli 2003 pernah ramai diisyukan di Kompas, Tempa,dll. (termasuk di IAGI-net?) tentang "brain-drain di Indonesia" dan "Malaysia menculik Doktor-Doktor Indonesia" Di LIPI hal ini pernah juga hangat didiskusikan karena 40 Ph.D dari LIPI tidak pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya. Kemudian sekitar 20 orang Ph.D lainnya di LIPI yang sudah bekerja dan habis masa ikatan dinasnya mengajukan permohonan untuk berhenti karena ingin bekerja di luar... Entah apakah para expert (SDM berkualitas/berpendidikan tinggi) di dunia industri sudah juga mulai tersedot ke luar negeri? Salam, Danny Hilman N - Original Message - From: "Sanggam Hutabarat" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, May 19, 2004 12:33 PM Subject: [iagi-net-l] Phd in Indonesia > ini cukilan Cak Nur di KBRI Washinton newspaper local/online hari ini: > "Salah satu tolok ukur kepedulian terhadap pendidikan adalah jumlah doktor > atau philosophiae doctor (PhD, doctor of philosophy) yang di Indonesia > jumlahnya hanya 65 orang, itu pun termasuk yang beli-beli di pinggir > jalan," katanya. Sebagai perbandingan, AS memilih sekitar 6.500 PhD, India > sekitar 1.200-an, dan negara-negara Eropa rata-rata 2.000 sampai 4.000 > orang. "Yang terbanyak adalah Israel, sekitar 16.500 orang," kata Cak Nur. > Karena itu, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dan jumlah > pendidikan di Indonesia, dan Cak Nur merasa bertanggung jawab untuk > melakukan hal itu." > > Apa bener PhD kita 65.. koq dikit ya ?? minta konfirmasi teman2 khususnya > dari kampus..soalnya ngubungi Cak Nur saya nggak tau > > sgm > --- > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Interesting open job: Shell-Petronas-Murphy
Seharusnya memang begitu, Kalau ampuh dan posisi bagus, bolehlah diteruskan karirnya. Tapi sudah ampuh, karir dan posisi mentok, mending ngikutin jejak Pak Rovicky. Nah, berarti memberi kesempatan ke adik2 kelasnya. = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL E&P INDONESIE BALIKPAPAN 0542-533765 - 0811592902 = [EMAIL PROTECTED] 05/20/2004 08:17 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Interesting open job: Shell-Petronas-Murphy Kalo mau mencoba "geogathuk" dengan info Teguh dan Iswani, ini menunjukkan betapa 'haus'nya Petronas mencari geoscientis, berarti My sedang kekurangan geoscientist. Jadi ketiga opportunities ini bisa bener-bener serasa opor ayam ... glek nyem-nyem ... :) Lah daripada net importir migas, gimana kalau export TKI trus import devisanya saja ? Adakah info 'opor ayam' dari Middle East, Aussie, Europe atau Houston ... ? please share ... ! Ini bisa-bisa bikin gerah HR Mgr di jkt Tapi kalau trus ada salary review kan semua juga dapet, kan ? RDP "Darman, Herman H BSP-TSX/4" <[EMAIL PROTECTED]> 05/19/2004 06:54 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Interesting open job: shell Teguh, Mungkin perlu ditekankan di sini bahwa fresh graduate geologist yang di cari bukan untuk bekerja di Indonesia. Prioritas utama tentunya untuk fresh graduate dimana Shell beroperasi. Misalnya fresh graduate Malaysia untuk bekerja di Shell Malaysia. Setuju kalau fresh graduate Indonesia tidak kalah dalam knowledge dan semangat kerja. Herman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 18 May 2004 17:22 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Interesting open job: shell Buat teman-teman fresh graduates, silahkan lihat di www.shell.com/careers/graduates/apply , saya dapat informasi ini dari buletin Persatuan Geology Malaysia, karena Shell sekarang lagi cari fresh graduates. Pengalaman saya membimbing teman-teman fresh graduates baik di Indonesia maupun di Malaysia sini, fresh graduates dari Indonesia tidak kalah !! Baik dari segi knowledge maupun semangat kerja. Salam, Teguh P.
[iagi-net-l] Course & Workshop : "Marine Clastic Reservoir Sedimentology"
Dear Explorationist, Considering so many enthusiastic response from previous participants of the course in 2001, 2002, 2003 we will be organizing the Fieldtrip and Workshop : "MARINE CLASTIC RESERVOIR SEDIMENTOLOGY WORKSHOP" on June 14 - 17, 2004 Attached to this mail, we include the complete information about the course. Please have a look, and thanks for your attention. For whom interested in this course, please do not hesitate to contact us via this address, phone & fax if there is any further question(s). Warmest Regards, GDA Course Committee Jl. Tebet Timur Dalam IV No.24 Jakarta 12820 Indonesia Phone : 021. 829 2539, 0815.9269472 Fax : 021. 829 2539 E-mail : [EMAIL PROTECTED] Contact Person : Cepi, Endra o 0 o == Course & Fieldtrip MARINE CLASTIC RESERVOIR SEDIMENTOLOGY WORKSHOP Date: June 14 - 17, 2004 (start at 8 : 00 am Monday, finish at 5 : 00 pm Thursday) Venue: Hotel Salak Bogor (where you can relax in cool town during nights after course hours) Instructor: Andang Bachtiar (GDA Chairman) (20 years experience in Oil & Gas exploration in Indonesia) Cost: Rp. 6.500.000,- include: course material, field gadget, lunches, 1(one) dinner at day 2nd , accomodation 4(four) nights stay at Superior room Salak hotel Bogor. (not include: transportation to Bogor) Who Should Attend: exploration geologists, development/production geologist, geophysicist, reservoir engineers, log analyst, petrophysicist & coal geologist. COURSE OVERVIEW Understanding sedimentology is one of the basic requirements to a success in oil & gas exploration. Although it is hardly noticed, explorationists use lots of sedimentological principles and concepts in their daily exploration activity, i.e.: describing outcrop/core, interpreting logs and seismic, drawing reservoir maps and coal distributions, and ultimately calculating reserves of hydrocarbons and coals. This course is aimed to refresh the knowledge of basic clastic sedimentology with special reference to marine setting; the environment of which are associated with significant occurences of Indonesian hydrocarbons. Back to basic - Look at the rock: is the basic philosophy of the course. No matter how sophisticated the tools that help us (loggings, seismic, interpretation software, etc), the success of exploration is still depend on the geologist (and geology concepts) behind the tools. Understanding sedimentology gained from this course will hopefully recharge the explorationist battery to keep on generating prospects (or at least new ideas) in dealing with the materials (cuttings, core, logs, seismic) and the tools (software's, etc). For new recruits, this course will certainly equip them with necessary focus on selected sedimentology knowledge to be used in the future works; while for experience explorationists, this will refresh lots of their understanding about sedimentology, which probably already built-in intuitively (sometimes becomes obsolute) in their mind. This is the sixth time that a course of this kind (classroom, outcrop and resort combination) is conducted by GDA. The previous five courses on August, October 2001 and March, September 2002 , and April 2003 were conducted at Gunung Walat Sukabumi with a subject on Fluvial-Deltaic sedimentology. They received many interests and good comments (see: comments at the end of this letter *). For this marine clastic sedimentology workshop, the venue will be in Bogor, which will be a combination between classroom lecturing and exercises, and field-outcrop-description at Cileungsi dan Cipamingkis Rivers. Over the course the following topics will be covered in detail : Introduction Background, Aim of the course, Structure of the course, Expected results Hydrodynamics Velocity, Laminar, Turbulence, Newtonian, Non-Newtonian, Hjulstorm Diagram, Bed forms, Flow regimes, Lateral accretion, Vertical accretion (progradation), Aggradation. Sedimentary Structures Laminae and Beds, Parallel, Ripples, Cross-beds, Massive, Toolmarks, Load Cast, HCS, Hummock & Swaley, Flame, Contortion, Flaser-wavy-lenticular, Clay doublet/couplet, Tidal bundle, Bouma sequences, Flysch. Biogenic Structures Bioturbation, burrows, trails, and grazing-dwelling-resting traces; Seilacher zonation, rhizocreetion: bioturbation by roots - paleosol. Log Characters GR/SP-Resistivity, D/N, Dipmeter/FMI, Sonic, Composite, Vertical profiles, Lateral variations, Anomalies. Exercises. Facies & Depositional Environment Definition, Barrier islands, Estuarine, Tidal Systems, Wave & Storm Shallow Marine Systems, Turbidites & Submarine Fans; Exercises. Reservoir Characterization Porosity, permeability, heterogeneity, homogeneity, dimension, lateral/vertical continuity, width/thickness ratio. Exercises Sequence Stratigraphy Sequence boundaries, Flooding surfac
Re: [iagi-net-l] Phd in Indonesia
kalau dibandingkan percentage angka masyarakat yang buta huruf di indonesia dengan negara lain gimana ya...? kalau yang buta huruf saja percentagenya jauh lebih banyak wajar saja precentage phd yang kita miliki lebih sedikit enggak apa - apa phd indonesia banyak kerja di luar asal bisa masukin devisa ke indonesia...dan lebih baik lagi kalau penerima devisa di indonesia bisa lebih memanfaatkan duitnya untuk mencetak lebih banyak phd lagi yang bisa diekspor ke luar negeri jadi penghasil devisa baru...begitu seterusnya... daripada ekspor TKI (tenaga kerja indonesia ) yang pulang malah babak bundas digebukin / diperkosa majikannya... Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL E&P Indonesie Balikpapan DKS/TUN/G&G 0542- 533852 "D.H. Natawidjaja" <[EMAIL PROTECTED]> 05/19/2004 05:34 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Phd in Indonesia Halo Sanggam, Ah kalo Cak Nur bener ngomong gitu pasti lagi ngelindur :-) Masa iya cuma 65 orang. Di ITB saja kayanya lebih dari segitu. Entah kalo maksudnya yang lulusan AS tok. Tapi meski yang cuma dari AS pun kayanya lebih dari 65. Kalo isyu kekurangan PhDs secara umum dibanding negara lain mungkin benar. Baik juga kalo ada orang yang mau melakukan statistik tentang ini. Tapi bukan hanya itu, masalahnya mungkin lebih prihatin lagi, karena para PhDs yang jumlahnya terbilang sedikitpun yang benar-benar bisa mengamalkan ilmunya dengan optimal sesuai bidangnya saya kira lebih sedikit lagi karena sebagian (besar?) lebih memilih untuk jadi birokrat atau kerjaan administrasi (karena umumnya lebih dihargai) atau terpaksa sibuk buka warung apa-ajah untuk dapat hidup, atau sebagian lagi, yang masih mau bertahan untuk mengamalkan ilmu di bidangnya 'lari' ke luar negeri. Kalau tidak salah bulan Juni-Juli 2003 pernah ramai diisyukan di Kompas, Tempa,dll. (termasuk di IAGI-net?) tentang "brain-drain di Indonesia" dan "Malaysia menculik Doktor-Doktor Indonesia" Di LIPI hal ini pernah juga hangat didiskusikan karena 40 Ph.D dari LIPI tidak pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya. Kemudian sekitar 20 orang Ph.D lainnya di LIPI yang sudah bekerja dan habis masa ikatan dinasnya mengajukan permohonan untuk berhenti karena ingin bekerja di luar... Entah apakah para expert (SDM berkualitas/berpendidikan tinggi) di dunia industri sudah juga mulai tersedot ke luar negeri? Salam, Danny Hilman N - Original Message - From: "Sanggam Hutabarat" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, May 19, 2004 12:33 PM Subject: [iagi-net-l] Phd in Indonesia > ini cukilan Cak Nur di KBRI Washinton newspaper local/online hari ini: > "Salah satu tolok ukur kepedulian terhadap pendidikan adalah jumlah doktor > atau philosophiae doctor (PhD, doctor of philosophy) yang di Indonesia > jumlahnya hanya 65 orang, itu pun termasuk yang beli-beli di pinggir > jalan," katanya. Sebagai perbandingan, AS memilih sekitar 6.500 PhD, India > sekitar 1.200-an, dan negara-negara Eropa rata-rata 2.000 sampai 4.000 > orang. "Yang terbanyak adalah Israel, sekitar 16.500 orang," kata Cak Nur. > Karena itu, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dan jumlah > pendidikan di Indonesia, dan Cak Nur merasa bertanggung jawab untuk > melakukan hal itu." > > Apa bener PhD kita 65.. koq dikit ya ?? minta konfirmasi teman2 khususnya > dari kampus..soalnya ngubungi Cak Nur saya nggak tau > > sgm > --- > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi :