Re: [iagi-net-l] Modelling utk Magnetic Resonance Log

2004-06-28 Thread KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
Mas 

Memang ada permodelan yang akan dilakukan sebelum merun nmr logs...
detail dan reference bisa diminta pada service kontraktornya sebelum 
melakukan logging dan umumnya sudah menjadi standar operating procedure 
untuk melakukan permodelan ini.

umumnya hal ini dilakukan terutama untuk penggunaan nmr dalam  penentuan 
fluid...

Umumnya ada 3 steps yang dilakukan untuk mencek :

1. determine NMR fluid properties (T1,T2, DO and HI)
2. perkiraaan NMR responsed (decay spectrum,polarization,apparent porosity 
)
3. Memilih activation modenya (TW,TE,NE) 

umumnya data yang akan diminta adalah: jenis reservoirnya (lmst,sand), mud 
properties(obm,wbm), hc properties (gas/oil)  , reservoir  pressure dan 
temperature,estimated porosity, ketebalan reservoir (berhubungan dengan 
tools resolusi), besarnya invasi dan condisi borehole dsb.Data bisa 
diperoleh dari well sekitarnya

setelah mendapat semua data itu maka pihak service akan bisa memodelkan 
response yang paling bagus/jelas untuk determinasi fluid dari 
reservoirnya...


Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/G&G 
0542- 533852






"Allo, Paulus T" <[EMAIL PROTECTED]>
22/06/2004 08:05 AM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Modelling utk Magnetic Resonance Log


sebelum run Magnetic Resonance Log (entah MRIL atau CMR),
biasanya akan dilakukan modeling utk menentukan kecepatan logging
dan frekuensi yg digunakan.

ada yg bisa cerita lebih banyak soal hal ini?
atau mungkin ada referensi yg bisa dirujuk?


thanks,

Paulus




-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



Re: [iagi-net-l] keajaiban air (revised)

2004-06-28 Thread KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
Mungkin pernah baca tentang celestine prophecy...

bahwa segala sesuatu di dunia ini (baik mahkluk hidup maupun bukan ) 
berhubungan dan saling mempengaruhi melalui sistem medan 
elektomagnetic


Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/G&G 
0542- 533852






[EMAIL PROTECTED]
25/06/2004 02:04 PM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
Subject:[iagi-net-l] keajaiban air (revised)



Waduh..maaf, gambarnya ternyata gak muncul,  berikut saya lampirkan 
attachmentnya...mudah2an bisa muncul  gambarnya...
 
 
nb.  kalo gak muncul juga, monggo kalo mau lewat japri
trims,
Erham



Penemuan  Baru Ilmu Pengetahuan :Air, Asal Mula  Kehidupan



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



Re: [iagi-net-l] Modelling utk Magnetic Resonance Log

2004-06-28 Thread KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
Maaf menambahkan 

Penentuan activation mode yang akan dipakai juga akan mempengaruhi 
kecepatan loggingnya 

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/G&G 
0542- 533852






Ferdinandus KARTIKO-SAMODRO
28/06/2004 04:07 PM


To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Modelling utk Magnetic Resonance Log

Mas 

Memang ada permodelan yang akan dilakukan sebelum merun nmr logs...
detail dan reference bisa diminta pada service kontraktornya sebelum 
melakukan logging dan umumnya sudah menjadi standar operating procedure 
untuk melakukan permodelan ini.

umumnya hal ini dilakukan terutama untuk penggunaan nmr dalam  penentuan 
fluid...

Umumnya ada 3 steps yang dilakukan untuk mencek :

1. determine NMR fluid properties (T1,T2, DO and HI)
2. perkiraaan NMR responsed (decay spectrum,polarization,apparent porosity 
)
3. Memilih activation modenya (TW,TE,NE) 

umumnya data yang akan diminta adalah: jenis reservoirnya (lmst,sand), mud 
properties(obm,wbm), hc properties (gas/oil)  , reservoir  pressure dan 
temperature,estimated porosity, ketebalan reservoir (berhubungan dengan 
tools resolusi), besarnya invasi dan condisi borehole dsb.Data bisa 
diperoleh dari well sekitarnya

setelah mendapat semua data itu maka pihak service akan bisa memodelkan 
response yang paling bagus/jelas untuk determinasi fluid dari 
reservoirnya...


Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/G&G 
0542- 533852






"Allo, Paulus T" <[EMAIL PROTECTED]>
22/06/2004 08:05 AM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Modelling utk Magnetic Resonance Log


sebelum run Magnetic Resonance Log (entah MRIL atau CMR),
biasanya akan dilakukan modeling utk menentukan kecepatan logging
dan frekuensi yg digunakan.

ada yg bisa cerita lebih banyak soal hal ini?
atau mungkin ada referensi yg bisa dirujuk?


thanks,

Paulus






-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



Re: [iagi-net-l] Kondisi Laboratorium Alam Karangsambung Memprihatinkan

2004-06-28 Thread Munasri
Rekan-rekan IAGI netter,

Saya senang sekali perihal Karangsambung masuk dalam perbincangan di milis
ini.

Tentang Kampus Karangsambung:
Sejak Juni 2002 LIPI mereoraganisasi Kampus Karangsambung menjadi UPT Balai
Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung. Salah satu tugas- fungsinya
adalah memberikan pelayanan jasa dan informasi kebumian dan menyebarluaskan
ilmu kebumian (Yang dalam pelaksaanaannya menyediakan fasilitas bagi
kegiatan diklat lapangan mahasiswa dan menyelenggarakan diklat ilmu
kebumian). Saat ini ada 14 perguruan tinggi yang menggunakan Kampus
Karangsambung. Selain itu Siswa TK hingga SLTA juga sudah bisa 'nyantren'
ilmu bumi (biasanya 3 hari 2 malem) di Kampus Karangsambung.

Tentang Kondisi kawasan geologi Karangsambung sekarang ini:
- Frekuensi banjir pada DAS Luk Ulo lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya (ini perlu penelitian seksama).
- Air tanah di beberapa tempat mulai menyusut. (Mata air di kaki Gunung
Parans yang airnya biasa digunakan oleh Kampus kini sudah mengering). Kini
Kampus membuat sumur bor di tepian Sungai Luk Ulo untuk memperoleh air
bersih).
- Penghijauan? Tidak selurhnya hijau. Di hulu sungai Luk Ulo pada perbukitan
yang merupakan batas administratif Kab. Kebumen dan Banjarnegara sudah tidak
ada lagi hutan jati dan hutan mahoni. Pohon-pohon ini habis ditebang pada
kurun 1997-1999.
- Boulder batuan seukuran kerbau dari anak-anak sungai di hulu Luk Ulo sudah
banyak yang diangkut keluar Karangsambung. Sebagian masyarakat mengerti
batuan ini bila di ambil akan mengerosi sawah mereka yang dekat tepian
sungai. Sebagian kecil mereka mengerti batuan ini sebagai tanggul alam yang
berfungsi menahan laju air yang berlebihan. Sebagian mereka hanya tahu bahwa
batuan ini laku dijual. (Karena - ini yang menarik- mereka tahu batuan mana
yang 'bagus' justeru dari para ahli geologi i.e. dosen/mahasiswa yang biasa
mengorder batuan seperti Rijang, Basalt, Gabro, Eklogit dll.). Kini mereka
sudah pintar ilmu batu, dan pasar mereka bukan lagi dosen/mahasiswa tapi
real estate/ hotel-hotel di kota besar.

Tentang berita Suara Pembaruan:
Berita itu sebagian ada benarnya. Yang tidak benar, saya tidak pernah
bertemu dengan wartawan Suara Pembaruan (Wahyu Mandoko?).  Berita itu bisa
jadi mengutip dari berita di Suara Merdeka yang wartawannya Wardopo datang
ke Kampus untuk meliput Diklat Basis data Spasial.
Banyak pernyataan yang benar dan yang tidak pas benar, tidak seluruhnya dari
saya. Itu hasil olahan/simpulan dari wartawan.

Alumni Karangsambung merasa prihatin dengan Karangsambung?
Sumbangsih apa kira-kira yang bisa kita berikan kepada masyarakat
Krangsambung? Bikin monumen batuan? Mengajari mereka melakukan diversifikasi
usaha selain menambang dan merusak batuan?
Saya pikir ngga usah repot-repot mikir itu. Kalau memang punya niat
membantu, pikir ini saja:
Di seputaran Kampus terdapat 7 sekolah setingkat SLTP. Pada tahun ajaran
2003 lalu 7 sekolah itu meluluskan 581 siswa. Dari jumlah itu tidak
separuhnya yang bisa melanjutkan ke SLTA di Kebumen. Kemana mereka?
Seandainya di Karangsambung ada dibangun SLTA, mungkin bisa lebih banyak
lagi saudara-saudara kita di Karangsambung yang bisa sekolah.
Bantu mereka, bantu bagaimana agar di Karangsambung ada SLTA. Silakan mikir
yang ini saja.
(Lakukan yang kita katakan,
katakan yang kita lakukan he..he..)

Thanks to RDP yang membawa masuk berita ini
Salam,
Munasri



- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, June 22, 2004 7:33 PM
Subject: [iagi-net-l] Kondisi Laboratorium Alam Karangsambung Memprihatinkan


> SUARA PEMBARUAN DAILY
> Kondisi Laboratorium Alam Karangsambung Memprihatinkan
> Wahyu Mandoko
> TERBENGKALAI - Dasar Sungai Luk Ulo di Kecamatan Karangsambung, Kabupaten
> Kebumen, Jateng, yang mengandung berjuta jenis bebatuan yang bernilai
> ilmiah, kini terancam punah akibat penambangan liar yang dilakukan
> masyarakat sekitar, yang semakin tak terkendali. Tampak sebagian dasar
> Sungai Luk Ulo kering dan separo lagi masih dialiri air.
> NASIB laboratorium alam di Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen,
Jawa
> Tengah, milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang menyimpan
> berjuta jenis batu-batuan, kini dalam kondisi yang memprihatinkan. Kawasan
> yang termasuk langka di dunia ini semakin bertambah rusak.
> "Batu-batuan yang bernilai ilmiah di laboratorium alam itu terancam punah
> karena ditambang secara  liar oleh masyarakat sekitarnya, terutama yang
> berada di sepanjang Sungai Luk Ulo," kata Kepala UPT Balai Informasi dan
> Konservasi Kebumian (BIKK) Karangsambung Kebumen Dr Ir Munasri.
> Berbagai jenis bebatuan dengan berbagai ukuran, mulai dari yang kecil
sampai
> besar, banyak terdapat di sepanjang dasar Sungai Luk Ulo. Lapisan bebatuan
> yang bisa menyingkap misteri terbentuknya bumi berjuta tahun yang lalu itu
> sering menjadi ajang penelitian para mahasiswa maupun para ilmuwan dari
> dalam dan luar negeri.
> Namun sayang, dengan 

Re: [iagi-net-l] IAGI-NET Sudah Go International (was:The Origin of Petroleum)

2004-06-28 Thread nsyarifuddin
BTW, kok kelihatan 'esmosi' banget sih tanggapannya...he  he  he  he
kali kesel dia yah, kok masih ada (dan banyak...!) yang percaya teori
biogenic...

salam,



- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, June 28, 2004 02:59
Subject: [iagi-net-l] IAGI-NET Sudah Go International (was:The Origin of
Petroleum)


>
>
>
>
> Beberapa bulan yang lalu, saya surprise dan sedikit terkejut, karena
> posting saya di IAGI-net ada yang membaca di Qatar, oleh orang bukan
> Indonesia,
> dan memberi komentar tentang posting saya.
> Hari Jum'at kemarin lebih terkejut lagi, kalau ternyata posting saya ada
> yang membaca di RUSSIA !!!
> Memang hebat mailing list kita ini. Tapi ini tentu saja yang diluar 'junk
> mails' yang masuk ke mailing list ini, seperti yang nawarin bussiness yang
> tidak karuan.
>
> Anyway, silahkan simak komentar dari salah satu penganut faham abiogenic
> theory dari Russia.
>
> Salam,
> Teguh P.
>
> - Forwarded by Teguh Prasetyo/MAL/MOC on 06/28/2004 08:35 AM -
>
>   "J. F. Kenney"
>   <[EMAIL PROTECTED]To:
<[EMAIL PROTECTED]>
>   >cc:
>Subject:  [iagi-net-l] The
Origin of Petroleum
>   06/25/2004 11:18
>   AM

>   Please respond to
>   JFK
>
>
>
>
>
>
>
> Dear Sir:
>
> I have just had brought  to my attention your page on a web site on
> which is discussed some notional  "debate" as to whether natural petroleum
> might somehow have obtained  (miraculously) from biological detritus in
the
> thermodynamic regimes of  temperatures and pressures found in the
> near-surface crust of the Earth.   Please understand that competent
> physicists, chemists, chemical engineers, and  all men (even) minimally
> cognizant of the constraints of fundamental physical  laws, particularly
> the laws of chemical thermodynamics, have rejected the notion  that
natural
> petroleum might be spontaneously generating in such  regimes.
> For a very brief review  of these facts, I refer you to the article in
> the European journal Energia, published  in 2001: J. F. Kenney, I. K.
> Karpov, A. Y. F. Shnyukov, V. A.  Krayushkin, T. I. Tchebanenko and V. P.
> Klochko, "The constraints of  thermodynamics upon the evolution of
> hydrocarbons: The prohibition of  hydrocarbon genesis at low pressures,"
> Energia, 2001, 22,  18-23.
>
> In your web posting, you  have cited some of the traditional nonsense
> which used to be claimed to  constitute various sorts of "evidence" for a
> biological connection of natural  petroleum. Specifically, you have
> recited (parrot-like) the silliness  about the observations of optical
> activity in natural petroleum and the small  odd-even asymmetry of linear
> molecules. Both of these spurious claims (as  well as all others offerred
> as such "evidence") have been discredited more than  thirty years ago.
>
> 1.) The  observations of optical activity in natural petroleum
> constitute no  evidence of any biological connection whatever. To begin,
> the  optical activity observed in natural petroleum lacks, always, the
> homochiral  distribution of enantiomers which characterize such molecules
> that result from  biological processes. The distribution of
> optically-active enantiomers in  natural petroleum is always scalemic.
>   Furthermore, such optical activity has been observed in the
> clearly abiotic  petroleum fluids extracted from the interiors of
> carbonaceous meteorites.   Please understand that the ordinary, - and
> emphatically,  non-biological, - effects of pressure and density create
the
> type enantiomeric distributions which give rise to the optical activity
> observed  in natural petroleum.
>   When properly understood, the observations of optical activity in
> natural petroleum are powerful evidence for the high-pressure (i.e., deep)
> origin of petroleum. For further reading on this subject (which  you ought
> to have done before writing as you have done on the web), you are
referred
> to the article in Physical Chemistry -  Chemical Physics published in
> 2000: J. F. Kenney and U. K.  Deiters, "The evolution of multicomponent
> systems at high pressures: IV. The  genesis of optical activity in
> high-density, abiotic fluids," Phys. Chem.  Chem. Phys., 2000, 2,
> 3163-3174.
>
> 2.) The  small odd-even asymmetry in linear molecules constitutes no
> evidence of a  biological connection for natural petroleum. Such is a
> common property of linear molecules bound by highly-directional, covalent
> chemical bonds. This property can be observed in the hydrocarbon molecules
> produced by the industrial Fischer-Tropsch synthesis. The origin of this
> phenomenon is simply a consequence of geometry of linear molecules
combined
> with  the constraints of statistical mechanics, and was recognized as such
> more than a  half

[iagi-net-l] Fwd: Sejumlah Investor Incar Tiga Blok Migas

2004-06-28 Thread Rovicky_Dwi
Bo abo ... 
Madura lariss tak iya ...

Shell masuk Indonesia lagi ? semoga ... :)
Herman Darman jadi punya rumah lagi deh 

RDP
--- In [EMAIL PROTECTED], Indo Energy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Senin 28 Juni 2004 23:32:18 WIB 
Sejumlah Investor Incar Tiga Blok Migas 

MinergyNews.Com, Jakarta-Dari 10 blok migas yang
ditawarkan pemerintah, ternyata hanya tiga blok yang
betul-betul diminati investor. 

Demikian hal itu dikemukakan Dirjen Migas Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral Iin Arifin Takhyan,
hari ini (28/6) di Jakarta.

Menurut Iin, tiga blok migas yang diminati oleh
investor yaitu Blok Northeast Madura III, Northeast
Madura IV, dan Northeast Madura V di Jawa Timur.
Investor yang tertarik antara lain, Sheel, ExxonMobil,
Total E&P, Santos, CNOOC dan Amerada Hess.

Selain tiga blok migas tersebut, pemerintah juga
menawarkan tujuh blok lainnya, yakni Blok Lhoksumawe
di Aceh, Ujung Kulon di Banten, blok di Pulau Rote I
dan Rote II di Nusa Tenggara Timur, Blok Babar, Blok
Selaru di Maluku Tenggara serta Blok Manokwari di
Papua.

Selain itu, sambung IIn, delapan perusahaan juga telah
membeli data paket dan data hasil spekulatif survei di
beberapa wilayah kerja yang tawarkan tersebut.
Kedelapan perusahaan itu antara lain Exxon Mobil Oil,
Santos, Total, Chevron, Exaco, Caltex, dan CNOOC. 

Lebih lanjut, Iin mengatakan, pengambilan dokumen
penawaran bisa dilakukan mulai tanggal 6 Juli
mendatang dan akan berakhir 20 September. Sedangkan
penyerahan kembali dokumen penawaran tersebut paling
lambat 30 September. 

Penawaran 10 wilayah kerja migas oleh pemerintah kali
ini sebenarnya merupakan penawaran tahun 2003 lalu.
Semula dijadwalkan dokumen penawaran bisa diambil
akhir Desember tahun 2003 sampai pertengahan Juni
2004. Sedangkan pengembalian dokumen seharusnya paling
lambat akhir Juni 2004. Namun, karena ada beberapa
masalah seperti masalah perpajakan, maka dokumen
penawaran baru bisa disediakan bulan depan.

Dalam penawaran 10 blok migas ini, pemerintah
menentukan besaran term and condition berdasarkan
potensi geologi dan paket intensif yang telah
dikeluarkan, baik dalam bentuk pola bagi hasil atau
kredit investasi. Insentif berupa pola bagi hasil
(split) diberikan untuk blok-blok yang terpencil dan
kurang strategis. Insentif unit ini diberikan untuk
wilayah kerja yang tingkat kesulitannya tinggi seperti
di laut dalam. 

Jika umumnya split 85 persen untuk pemerintah dan 15
persen untuk investor, kini pemerintah menentukan
split baru yaitu 75 persen bagian pemerintah dan 25
persen bagian investor. 

Sementara insentif juga diberikan berupa kredit
investasi khusus untuk mengembangkan lapangan gas
sebesar 100 persen. "Artinya kalau investor menanamkan
modalnya US$1 maka dia akan menerima US$2," kata Iin. 

Pemberian perlakuan khusus terhadap sektor gas ini
dikarenakan pengembangan lapangan gas dinilai lebih
sulit daripada lapangan minyak. Selain itu, investor
harus mendapatkan pasar terlebih dahulu, sebelum
lapangan gas dikembangkan.

Iin optimis pemberian sejumlah insentif itu akan
menarik investor untuk menanamkan modalnya di sektor
migas. Menurutnya, pemerintah tidak akan rugi atas
pengeluaran insentif itu karena akan ada pengembangan
lapangan migas baru beberapa tahun ke depan. Dia
menilai ini sebagai investasi jangka panjang untuk
memenuhi pertumbuhan permintaan migas yang terus
meningkat. 

Iin mengakui, pembukaan penawaran blok migas ini
dilakukan kendati masalah perpajakan belum
terselesaikan. Hingga saat ini belum ada kesepakatan
antara Departemen ESDM dengan Departemen Keuangan
mengenai pajak bea masuk atas barang industri migas.
Depkeu memungut pajak bea masuk atas impor barang
industri migas. Namun dalam waktu dekat akan dilakukan
pertemuan antara Menteri ESDM dengan Menkeu untuk
menyelesaikan masalah tersebut. (MNC-6)