Re: [iagi-net-l] 12 blok baru

2004-11-04 Terurut Topik arissetiawan

1. siap juga... coba kalau andang buat satu junior company, ariadi buat
satu lagi, hasan sidi nambah satu, ada lagi pak embong bikin lima... kan
jadi rame. masak mau jadi pepesan kosong semua. hehehe... dan juga
tambah banyak lowongan kerjaan.
2. pemerintah kita nggaya sih, kalau ngasih block itu luasnya sakhoha. jadi
cuma perusahaan besar yang bisa main. coba aja kita ikuti model us,
blocknya kecil2 banget dan kalau onshore tanahnya masih dimiliki yang punya
dan mereka dapat royalti. contohnya aja block di gom (gulp of meksiko) itu
luas blocknya cuman 5x5km alias 25kilometer persegi.. bandingkan dengan
block northeast madura iii dan iv yang sekitar 1 juta acre atau 3800
kilometer persegi. kalau dihitung itu luasnya 152 kali block di gom. ini
yang rasanya musti direformasi.

regards-





   
 
  Ariadi Subandrio 
 
  ariadisubandrio To:  [EMAIL PROTECTED]  
   
  @yahoo.com  cc: 
 
   Subject: Re: [iagi-net-l] 12 blok baru  
 
  04/11/2004 11:14 
 
  AM   
 
  Please respond   
 
  to iagi-net  
 
   
 
   
 



SIAP

ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] wrote:
1) apakah mau terima tawaran kerja bantuin perusahaan2 tersebut (soalnya
bagi sebagian orang... job-sekuriti berupa permanency pada long-term
company
establishment... merupakan syarat mutlak dalam memilih pekerjaan) , atau




-
Do you Yahoo!?
 Check out the new Yahoo! Front Page.  www.yahoo.com/a





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] 12 blok baru

2004-11-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
di Gulep Meksiko itu ada kebijakan lain yg menunjang eksplorasinya.
Yaitu open file ... he he he ...Open file  ini impian lama yg masih
tersisa dan terus terbawa tidur di malam-malam berikutnya. Eeee ...
Malah sekarang data-data impian ini dipegang sebuah perusahaan yg
ditunjuk, tambah mendengkur deh ngimpinya.

Dengan kebijakan openfile ini maka studi-studi geologi dapat
dilakukan oleh konsultan-konsultan siapa saja. Bahkan ada yg membuat
studi sendiri kemudian menjual hasilnya ke perusahaan gurem-gurem ini.
Dan ini yg menjdi basis tehnis dari setiap pengerjaan petak-petak
konsesi kecil ini.

Dengan blok petak-petak yg kecil-kecil ini tentunya akan lebih terfocus, juga
memungkinkan terbentuknya usaha rumahan atau malah semacem sistem
koperasi (bukan kuperasi:).

Amerika dulu juga membuka konsesi untuk usaha perminyakan kecil-kecil
yang menjadikan Teksas sebagai kota minyak. Bahkan konon ceritanya
menjadikan produksinya naik cukup signifikan, hal ini terutama
berkembangnya lapangan-lapangan marginal.

Di Indonesia juga pernah, dulu banyak lapangan-lapangan kecil yang di
TAC-kan, dimana ada yg lantas jadi rame itu tuh. Nah aku ndak tahu
apakah lapangan-lapangan kecil itu sekarang sudah berproduksi ?
Jadi sudah pernah dicoba kok kang Aris ... cuman aku ndak tau kabar
selanjunya. Lapangan-lapangan ini ada yang di Jawa, South Sumatra,
North Sumatra. Masing-masing blok ini dulu hanya ada satu closure
kecil dengan satu sumur yg tidak ekonomis buat dikembangkan Pertamina.
Juga ndak ekonomis buat perusahaan Karena biaya operasinya bisa
membengkak kalo dioperasikan perusahaan besar.
Soalnya biasanya lapangan milik persh besar mesti dilengkapi lapangan golep
 ... upst !

Ris, kalo buat kamu driving saja cukup kan ?

RDP

On Thu, 4 Nov 2004 11:38:37 +0800, [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 1. siap juga... coba kalau andang buat satu junior company, ariadi buat
 satu lagi, hasan sidi nambah satu, ada lagi pak embong bikin lima... kan
 jadi rame. masak mau jadi pepesan kosong semua. hehehe... dan juga
 tambah banyak lowongan kerjaan.
 2. pemerintah kita nggaya sih, kalau ngasih block itu luasnya sakhoha. jadi
 cuma perusahaan besar yang bisa main. coba aja kita ikuti model us,
 blocknya kecil2 banget dan kalau onshore tanahnya masih dimiliki yang punya
 dan mereka dapat royalti. contohnya aja block di gom (gulp of meksiko) itu
 luas blocknya cuman 5x5km alias 25kilometer persegi.. bandingkan dengan
 block northeast madura iii dan iv yang sekitar 1 juta acre atau 3800
 kilometer persegi. kalau dihitung itu luasnya 152 kali block di gom. ini
 yang rasanya musti direformasi.
 
 regards-
 
-- 
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] 12 blok baru

2004-11-04 Terurut Topik arissetiawan

1. justru itu, di gom itu semua blocknya kecil2, nggak ada block besar.
tapi di sini hampir semua block besar-besar dan cuma sedikit yang kecil dan
dijadiin tac.
2. kalau open file kayaknya udah pernah didiskusiin di sini bertahun2 yg
lalu, tapi ya cuma terdengar echo-nya saja. memang kuncinya di sini, karena
tidak open-file jadi banyak makelar2 block.




   
 
  Rovicky Dwi  
 
  PutrohariTo:  [EMAIL PROTECTED]  
   
  [EMAIL PROTECTED] cc:   
   
  om  Subject: Re: [iagi-net-l] 12 blok baru  
 
   
 
  04/11/2004 05:34 
 
  PM   
 
  Please respond   
 
  to iagi-net  
 
   
 
   
 



di Gulep Meksiko itu ada kebijakan lain yg menunjang eksplorasinya.
Yaitu open file ... he he he ...Open file  ini impian lama yg masih
tersisa dan terus terbawa tidur di malam-malam berikutnya. Eeee ...
Malah sekarang data-data impian ini dipegang sebuah perusahaan yg
ditunjuk, tambah mendengkur deh ngimpinya.

Dengan kebijakan openfile ini maka studi-studi geologi dapat
dilakukan oleh konsultan-konsultan siapa saja. Bahkan ada yg membuat
studi sendiri kemudian menjual hasilnya ke perusahaan gurem-gurem ini.
Dan ini yg menjdi basis tehnis dari setiap pengerjaan petak-petak
konsesi kecil ini.

Dengan blok petak-petak yg kecil-kecil ini tentunya akan lebih terfocus,
juga
memungkinkan terbentuknya usaha rumahan atau malah semacem sistem
koperasi (bukan kuperasi:).

Amerika dulu juga membuka konsesi untuk usaha perminyakan kecil-kecil
yang menjadikan Teksas sebagai kota minyak. Bahkan konon ceritanya
menjadikan produksinya naik cukup signifikan, hal ini terutama
berkembangnya lapangan-lapangan marginal.

Di Indonesia juga pernah, dulu banyak lapangan-lapangan kecil yang di
TAC-kan, dimana ada yg lantas jadi rame itu tuh. Nah aku ndak tahu
apakah lapangan-lapangan kecil itu sekarang sudah berproduksi ?
Jadi sudah pernah dicoba kok kang Aris ... cuman aku ndak tau kabar
selanjunya. Lapangan-lapangan ini ada yang di Jawa, South Sumatra,
North Sumatra. Masing-masing blok ini dulu hanya ada satu closure
kecil dengan satu sumur yg tidak ekonomis buat dikembangkan Pertamina.
Juga ndak ekonomis buat perusahaan Karena biaya operasinya bisa
membengkak kalo dioperasikan perusahaan besar.
Soalnya biasanya lapangan milik persh besar mesti dilengkapi lapangan golep
 ... upst !

Ris, kalo buat kamu driving saja cukup kan ?

RDP

On Thu, 4 Nov 2004 11:38:37 +0800, [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 1. siap juga... coba kalau andang buat satu junior company, ariadi buat
 satu lagi, hasan sidi nambah satu, ada lagi pak embong bikin lima... kan
 jadi rame. masak mau jadi pepesan kosong semua. hehehe... dan juga
 tambah banyak lowongan kerjaan.
 2. pemerintah kita nggaya sih, kalau ngasih block itu luasnya sakhoha.
jadi
 cuma perusahaan besar yang bisa main. coba aja kita ikuti model us,
 blocknya kecil2 banget dan kalau onshore tanahnya masih dimiliki yang
punya
 dan mereka dapat royalti. contohnya aja block di gom (gulp of meksiko)
itu
 luas blocknya cuman 5x5km alias 25kilometer persegi.. bandingkan dengan
 block northeast madura iii dan iv yang sekitar 1 juta acre atau 3800
 kilometer persegi. kalau dihitung itu luasnya 152 kali block di gom. ini
 yang rasanya musti direformasi.

 regards-

--
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi 

RE: [iagi-net-l] Perusahaan Minyak-minyakan (was RE: [iagi-net-l] 12 blok baru)

2004-11-04 Terurut Topik Franciscus Sinartio
Pak Awang, dan yang lainnya.
kalau di Malaysia kalau commitment nya tidak dilakukan maka harus bayar CASH 
ke Petronas, itu jelas tertulis di kontraknya.  Apa kita juga harus bikin 
kayak gitu?  kenapa tidak?

Seperti yang Pak Awang bilang, yang sering juga saya amati adalah adanya 
pengalihan commitment seismic dan drilling dialihkan dengan study yang 
dilakukan oleh perusahaan induknya dengan biaya diekivalen kan dengan biaya 
kegiatan seismik atau drilling.  Kalau bisa dimasukan juga kedalam 
kontrak nya pernyataan bahwa acquisition dari hard data tidak boleh 
diganti dengan studies.

Perusahaan juga harus dilihat per kontrak, bukan per induk perusahaan.  Bisa 
saja suatu perusahaan X sudah besar sekali revenue nya ke negara, tetapi ada 
satu block atau mungkin lebih yang tidak dipenuhi commitment nya.

Pengalihan komitmen dari satu blok/contract  ke blok/contract yang lain juga 
sering dilakukan, iya nggak ?

Nah ada satu lagi... berapa banyak perusahaan yang kegiatan uncommercial 
block nya (bahkan kegiatan  new venture nya) dibiayai  oleh block/contract 
yang sudah cost recovery ???   saya yakin ini banyak sekali. . . . . .

Pak kalau komitment dilakukan pada akhir tahun tanpa ada kelanjutan study 
(stdy lagi..) dari seismik atau drilling nya juga tidak ada gunanya.

Kalau suatu block sudah melakukan exploration dan sudah punya sunk cost, 
lalu perusahaan tsb dijual pada akhir atau dekat sekali dengan akhir kontrak 
(bukan yang tiga tahun pertama tentunya).  Lalu perusahaan yang beli lakukan 
negosiasi untuk dapat perpanjangan.  apakah sunk cost nya di keep sama 
perusahaan tsb?  kalau praktek nya gini terus kapan cash flow nya masuk 
kenegara ? (apakah berbeda treatment nya untuk block yang sudah komersial 
dan belum?)

saya rasa banyak lagi yang bisa dibenahi, ini hanya contoh kecil saja.
fbs.
memang enak jadi komentator.

From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Perusahaan Minyak-minyakan (was RE: [iagi-net-l] 12 
blok baru)
Date: Wed, 3 Nov 2004 19:32:08 -0800 (PST)

Perusahaan minyak-minyakan adalah jargon BP Migas untuk menyebut 
perusahaan2 minyak yang tidak melakukan komitmennya setelah mendapatkan 
blok tersebut. Komitmen pasti (firm commitment) 3 tahun dituangkan dalam 
kontrak dan itu WAJIB dilakukan. Memang selama 3 tahun itu pekerjaan2-nya 
bisa ditukar2-kan (mis dari tahun ke-1 dipindah ke tahun ke-2, atau dari 
tercantum di tahun ke-2 ditarik menjadi ke tahun-1, dsb. Yang penting 
adalah bahwa pada akhir tahun ke-3 semua pekerjaan TELAH dilakukan.

Yang terjadi dengan perusahaan minyak-minyakan adalah bahwa setelah tanggal 
penandatanganan kontrak, batas max 3 bulan untuk menyerahkan WP B (work 
program and budget) pun mereka lewati. Tentu saja kami selalu 
mengejar2-nya. Akhirnya mereka pun menyerahkan WPB-nya. Ini bukan jaminan 
mereka akan melakukan aktivitas, sebab AFE (authorized finance expenditure) 
mereka gak pernah masuk, artinya walaupun mereka sudah menyerahkan WPB, 
tidak juga memulai pekerjaannya sebab detail teknis dan anggarannya belum 
masuk ke BP Migas (AFE diperlukan kalau mereka mau di-cost recovery, tanpa 
AFE tak akan ada cost-recovery). Kami juga mengejar2 mereka, akhirnya AFE 
diserahkan. Sesudah kami setujui. Eh...ternyata pekerjaan pun belum juga 
dilakukan. Alasan utamanya tentu kita tahu : no money no work.

Ciri lain perusahaan minyak2an adalah mereka memundurkan komitmen2nya, yang 
sifatnya butuh investasi besar seperti seismik atau bor, nanti dululah, 
studi saja dulu, dan studi saja terus (padahal minyak akan dibuktikan kalau 
diseismik dan dibor, bukan distudi).

Ada sebuah perusahaan minyak2an yang di tahun pertamanya saja sudah 
menawarkan bloknya ke pihak lain, nah ketahuan kan bahwa mereka hanya 
makelar minyak, tentu saja tidak bisa seenaknya begitu. Dalam kontrak 
diatur bahwa operator tak boleh dialihkan sebelum 3 tahun pertama (kalau 
gantu susunan pemegang saham silakan saja). Dan perusahaan ini baru saja 
menyerahkan AFE studinya, di bulan ke-11 (!).

Kenapa perusahaan minyak2an ini sampai menang tender blok ? Itu bukan 
masalah BP Migas sebab pelaksanaan tender tidak dilakukan oleh BP Migas 
tapi oleh Ditjen Migas. Komitmen2 yang muluk2 pun yang dijanjikan oleh 
calon operator bukan atas persetujuan BP Migas. Kontrak dibuat oleh Ditjen 
Migas. Hanya, setelah kontrak jadi, Ka BP Migas lah yang menandatanganinya 
bersama si operator. Lalu...mulailah pengejaran kami menagih komitmen2 itu 
dan mulailah si operator berkilah macam2 dengan 1001 alasan.

Kontrak kita lemah, sanksinya kurang, tak ada sanksi signature bonus yang 
tak dibayarkan, tak ada sanksi komitmen yang tidak berjalan (yang ini akan 
diperbaharui, yaitu 3 tahun tidak jalan mereka akan diterminasi). 
Tapi...lahan sudah terlanjur diberikan kepada mereka dan 3 tahun percuma 
saja lahan itu menjadi nganggur.

Pak Andang, kami bisa saja menyebutkan perusahaan2 mana saja yang memang 
atau berpotensi sebagai 

Re: [iagi-net-l] Perusahaan Minyak-minyakan (was RE: [iagi-net-l] 12 blok baru)

2004-11-04 Terurut Topik nsyarifuddin
Frank,
itu bolongnya model cost recovery.
beberapa tahu nyl, waktu forum eksplo di surabaya, ini -katanya- mau
dibenahitapi ya gak tahu ya tindak lanjutnya. bahakn mo bikin model
bench mark segala, jadi kalau lewat quota, maka biayanya gak cost
recoverylagi-lagi nggak tahu juga kelanjutannya...

kayaknya otoritas negara lain pada lebih berani daripada kita yah.:
- PTT Thailand bisa ambil operatorship setelah beberapa tahun lapangannya
produksi
- Sonagol - Angola bahkan bisa memutuskan untuk tidak mau extend blok yang
sudah produksi...

salam,


- Original Message -
From: Franciscus Sinartio [EMAIL PROTECTED]

 Nah ada satu lagi... berapa banyak perusahaan yang kegiatan
uncommercial
 block nya (bahkan kegiatan  new venture nya) dibiayai  oleh block/contract
 yang sudah cost recovery ???   saya yakin ini banyak sekali. . . . . .



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] 12 blok baru

2004-11-04 Terurut Topik bsapiie

Mungkin harus berpikir out of the boxBarito is not so dilema ..
Semata-mata karena tidak ada data baru yang baik seismik maupun well yang
mentest konsep2 yang dikembangkan (seperti Paleogenenya pak Awang).

Mungkin sudah waktunya juga PERTAMINA atau BP-MIGAS mendorong eksplorasi
pada high-risk and high pay ...dari pada low-risk low pay...this is
exploration, so risk always there.., get the answer...sehingga perusahaan
minyak2an bisa dihindari...ya tapi itu lho cost recoverynya masih ada ya
report terus negara ini..

Ben Sapiie







 Pak Sugeng,

 Maaf baru respon, kemarin sehabis posting yang di bawah saya ikut rapat
 POD Piano-West Piano sampai waktu buka, semoga minyak segera
 diproduksikan dari Blok Bangko walaupun sementara ini melalui trucking
 ke Gemah. Sebelum akhir tahun ini semoga Bangko sudah bisa diumumkan
 komersialitasnya. BP Migas akan mengapresiasi semua usaha serius yang
 ditunjukkan operator.

 Barito Dilemma adalah suatu istilah yang diperkenalkan oleh Tony
 Mason, seorang geologist Permintracer di North Tanjung Block pada saat
 dia mempresentasikan papernya di IPA tahun 1993 (A Fresh Look at the
 North Barito Basin, Kalimantan). Inilah Barito Dilemma, Why has a
 basin with good source rocks, good reservoirs, multiple trap forming
 tectonic events and a setting and history similar to more prolific
 surrounding basins so far produced so little oil ?

 Sejarah tentang kegagalan eksplorasi di Barito Basin saya tulis dalam
 paper IPA tahun 1995 beserta ide solusinya, Paleogene Unconformities in
 the Barito Basin, SE Kalimantan : a Concept for the Solution of the
 Barito Dilemma and a Key to the Search for Paleogene Structures.

 Bayangkan, lapangan terakhir yang ditemukan di Barito adalah Lapangan
 Tapian Timur (Pertamina, 1967). Pertamina masih di sana sampai sekarang,
 KPS2 dan TAC pernah bermain di sana sejak tahun 1960an (Conoco,
 Phillips, Pexamin, Amoco, Petromer Trend, Trident, Southern Cross, Bow
 Valley, Talisman, Huffco, Permintracer). Tak menambah satu pun lapangan
 penemuan sejak 1967 itu. Sekarang sisa Pertamina, Talisman, dan
 Permintracer. Masih bertahan di sana dan masih terus mencari... Semua
 studi dari Pertamina maupun kontraktor bilang bahwa Barito punya potensi
 besar, tapi ...why so little oil discovered so far ? Inilah Barito
 Dilemma.

 Salam,
 awang

 NB : kalau masih ada serpentinitnya, boleh juga tuh, pasti itu bagian
 dari Batanta-Waigeo erratic bodies (ofiolit dan melange). Batanta dan
 Salawati dipisahkan oleh Sesar Sorong, geologic provincenya jauh
 berbeda. Salawati kontinen, Batanta-Waigeo oceanic. Alfred Wallace tahun
 1860-an ada di wilayah ini, dan dia melihat perbedaan yang sangat
 kontras antara spesies burung kakatua di Salawati dengan yang di
 Batanta. Lucunya mereka tak mau bercampur, padahal, apa sih susahnya
 menyeberangi Selat Dampier itu buat burung kakatua. Mungkin, Sorong
 Fault juga sebuah barier buat zoogeografi ? (Kalau Pak Sugeng masih suka
 jalan2 ke hutan di tengah senggang jaga sumur, coba deh dibuktikan...)



 sugeng.hartono [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Awang,
 Tolong ya, ceritakan (secara singkat juga boleh) apa itu Barito
 Dilemma? Saya mempunyai pengalaman menarik tatkala menunggui sumur di
 lepas pantai Banjarmasin. Konon Shell pernah melakukan seismik, tetapi
 membatalkan pemboran dua sumur.
 Setuju, semoga blok-blok (kebun mangga) yang tenggelam kembali muncul.
 Terus, perusahaan minyak-minyakan itu apa KPS yang hanya beroperasi
 kurang dari setahun misalnya, lalu seluruh bloknya (termasuk
 karyawannya) dijual (setelah untung besar)?
 Wassalam,

 sugeng

 nb.saya barusan dari KMT (Kasim), sempat bawa batuan Serpentin yang
 hijau mengkilat dari
 Sorong/ P.Batanta. Apakah tertarik mengoleksi?



 - Original Message -
 From: Awang Satyana
 To:
 Sent: Wednesday, November 03, 2004 11:47 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] 12 blok baru


 Menarik sekali bahwa blok-blok yang tenggelam beberapa tahun (10 tahun
 lebih) ini kembali muncul ke permukaan : Nunukan, Barito, Manokwari.
 Semoga Nunukan tak terimbas sengketa perbatasan dengan Malaysia.
 Semoga akhirnya operator baru di Barito bisa memecahkan Barito
 Dilemma yang telah menghantui semua operator di wilayah ini. Semoga
 Manokwari se-prolifik Salawati atau Ramu di PNG.

 Tetapi yang lebih penting adalah bahwa operator2 baru ini dan juga
 untuk blok2 baru lainnya serius menjalankan komitmennya, tak hanya
 menjadi perusahaan minyak-minyakan.

 salam,
 awang

 ANDANG BACHTIAR wrote:
 Investor Hanya Minati 12 Blok Migas
 Selasa, 02 November 2004 | 21:08 WIB

 TEMPO Interaktif, Jakarta:Investor hanya berminat membeli 12 blok
 minyak dan gas (migas) dari 21 blok yang ditenderkan oleh pemerintah.

 Pada putaran pertama tender blok migas yang telah dilakukan pemerintah
 sejak bulan September 2004 tersebut pemerintah memperoleh investasi
 sebesar US$ 163,040 juta untuk tiga tahun masa eksplorasi.

 Investasi ini dalam bentuk eksplorasi dari perusahaan yang memenangkan
 tender berupa 

[Fwd: Re: [iagi-net-l] 12 blok baru]

2004-11-04 Terurut Topik yrsnki
 Original Message 
Subject: Re: [iagi-net-l] 12 blok baru
From:[EMAIL PROTECTED]
Date:Fri, November 5, 2004 9:49 am
To:  Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
--

 di Gulep Meksiko itu ada kebijakan lain yg menunjang eksplorasinya.
Yaitu open file ... he he he ...Open file  ini impian lama yg masih
tersisa dan terus terbawa tidur di malam-malam berikutnya. Eeee ...
Malah sekarang data-data impian ini dipegang sebuah perusahaan yg
ditunjuk, tambah mendengkur deh ngimpinya.

 Dengan kebijakan openfile ini maka studi-studi geologi dapat
 dilakukan oleh konsultan-konsultan siapa saja. Bahkan ada yg membuat
studi sendiri kemudian menjual hasilnya ke perusahaan gurem-gurem ini.
Dan ini yg menjdi basis tehnis dari setiap pengerjaan petak-petak
konsesi kecil ini.

 Dengan blok petak-petak yg kecil-kecil ini tentunya akan lebih terfocus,
juga
 memungkinkan terbentuknya usaha rumahan atau malah semacem sistem
koperasi (bukan kuperasi:).

 Amerika dulu juga membuka konsesi untuk usaha perminyakan kecil-kecil
yang menjadikan Teksas sebagai kota minyak. Bahkan konon ceritanya
menjadikan produksinya naik cukup signifikan, hal ini terutama
 berkembangnya lapangan-lapangan marginal.

 Di Indonesia juga pernah, dulu banyak lapangan-lapangan kecil yang di
TAC-kan, dimana ada yg lantas jadi rame itu tuh. Nah aku ndak tahu
apakah lapangan-lapangan kecil itu sekarang sudah berproduksi ?
  Jadi sudah pernah dicoba kok kang Aris ... cuman aku ndak tau kabar
 selanjunya. Lapangan-lapangan ini ada yang di Jawa, South Sumatra, North
Sumatra.


Sebagian besar sudah berproduksi , tentunya ada juga yang gagal.
Ini adalah salah satu cara yang mungkin harus terus diperbaiki.
Salah satu persoalan yang sedang diwork out adalah yang namanya
brownfield , yang  seminarnya dihadiri Menteri ESDM . Sekarang sedang
dibahas oleh Ditjen Migas. Semoga saja cepat ada kebijakan yang akomodatif
terhadap seluruh kepentingan (ya kontraktor , ya gobernemen, ya rahayat
dsb)..


Masing-masing blok ini dulu hanya ada satu closure
 kecil dengan satu sumur yg tidak ekonomis buat dikembangkan Pertamina.
Juga ndak ekonomis buat perusahaan Karena biaya operasinya bisa
 membengkak kalo dioperasikan perusahaan besar.
 Soalnya biasanya lapangan milik persh besar mesti dilengkapi lapangan golep
  ... upst !

Vick

Kamu kalau jail jangan kelewatan , kalo Anda tidak suka golep mah ndak apa
apa , ndak dosa  kok.
Tapi  jangan larang perusahaan minyak bikin lapang golep ath.



 Ris, kalo buat kamu driving saja cukup kan ?

 RDP

 On Thu, 4 Nov 2004 11:38:37 +0800, [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 1. siap juga... coba kalau andang buat satu junior company, ariadi buat
satu lagi, hasan sidi nambah satu, ada lagi pak embong bikin lima...
kan jadi rame. masak mau jadi pepesan kosong semua. hehehe... dan
juga tambah banyak lowongan kerjaan.
 2. pemerintah kita nggaya sih, kalau ngasih block itu luasnya sakhoha.
jadi
 cuma perusahaan besar yang bisa main. coba aja kita ikuti model us,
blocknya kecil2 banget dan kalau onshore tanahnya masih dimiliki yang
punya
 dan mereka dapat royalti. contohnya aja block di gom (gulp of meksiko) itu
 luas blocknya cuman 5x5km alias 25kilometer persegi.. bandingkan dengan
block northeast madura iii dan iv yang sekitar 1 juta acre atau 3800
kilometer persegi. kalau dihitung itu luasnya 152 kali block di gom.
ini yang rasanya musti direformasi.

 regards-

 --
 my blog :
 http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

 - To
unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-







-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 

[iagi-net-l] hotel horison-33rd IAGI convention

2004-11-04 Terurut Topik Basuki Puspoputro

Punten Panitia IAGI Convention

3rd Circular sudah diterima, bagus dan terima kasih. Numpang Tanya,
bagaimana caranya pesan Hotel Horison. Kalau lewat Panitia atau langsung
bagaimana agar dapat diskon. Kalau lewat google apa juga diberi diskon
seperti tertulis di cirlular-3?

Kalau ikutnya hanya pembukaan saja, ketemu sohib lama, gratis atau
bayarnya berapa?

Hatur nuhun pisan

Basuki Puspoputro


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] hotel horison-33rd IAGI convention

2004-11-04 Terurut Topik IAGI Pusat
Bisa menghubungi pihak PANITIA PIT (tertera pada 3rd Circular) dan pihak
panitia akan melakukan reservasi (termasuk diskon).
Bila menguhubungi langsung pihak hotel, maka akan dikenakan biaya published
rate.

Pak Basuki dikenakan Chas Convention Fee, karena Ice Breaker adalah bagian
dalam rangkaian PIT IAGI ke - 33 ini selain tentunya Short Course, Field
Trip, Exhibition, Oral Presentation, Poster Sesion dan lainnya.

semoga bisa ini menjawab pertanyaan bapak

salam
-ijul-

-Original Message-
From: Basuki Puspoputro [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, November 05, 2004 11:21 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] hotel horison-33rd IAGI convention



Punten Panitia IAGI Convention

3rd Circular sudah diterima, bagus dan terima kasih. Numpang Tanya,
bagaimana caranya pesan Hotel Horison. Kalau lewat Panitia atau langsung
bagaimana agar dapat diskon. Kalau lewat google apa juga diberi diskon
seperti tertulis di cirlular-3?

Kalau ikutnya hanya pembukaan saja, ketemu sohib lama, gratis atau
bayarnya berapa?

Hatur nuhun pisan

Basuki Puspoputro


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-