Re: [iagi-net-l] 12 blok baru
1. siap juga... coba kalau andang buat satu junior company, ariadi buat satu lagi, hasan sidi nambah satu, ada lagi pak embong bikin lima... kan jadi rame. masak mau jadi pepesan kosong semua. hehehe... dan juga tambah banyak lowongan kerjaan. 2. pemerintah kita nggaya sih, kalau ngasih block itu luasnya sakhoha. jadi cuma perusahaan besar yang bisa main. coba aja kita ikuti model us, blocknya kecil2 banget dan kalau onshore tanahnya masih dimiliki yang punya dan mereka dapat royalti. contohnya aja block di gom (gulp of meksiko) itu luas blocknya cuman 5x5km alias 25kilometer persegi.. bandingkan dengan block northeast madura iii dan iv yang sekitar 1 juta acre atau 3800 kilometer persegi. kalau dihitung itu luasnya 152 kali block di gom. ini yang rasanya musti direformasi. regards- Ariadi Subandrio ariadisubandrio To: [EMAIL PROTECTED] @yahoo.com cc: Subject: Re: [iagi-net-l] 12 blok baru 04/11/2004 11:14 AM Please respond to iagi-net SIAP ANDANG BACHTIAR [EMAIL PROTECTED] wrote: 1) apakah mau terima tawaran kerja bantuin perusahaan2 tersebut (soalnya bagi sebagian orang... job-sekuriti berupa permanency pada long-term company establishment... merupakan syarat mutlak dalam memilih pekerjaan) , atau - Do you Yahoo!? Check out the new Yahoo! Front Page. www.yahoo.com/a - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] 12 blok baru
di Gulep Meksiko itu ada kebijakan lain yg menunjang eksplorasinya. Yaitu open file ... he he he ...Open file ini impian lama yg masih tersisa dan terus terbawa tidur di malam-malam berikutnya. Eeee ... Malah sekarang data-data impian ini dipegang sebuah perusahaan yg ditunjuk, tambah mendengkur deh ngimpinya. Dengan kebijakan openfile ini maka studi-studi geologi dapat dilakukan oleh konsultan-konsultan siapa saja. Bahkan ada yg membuat studi sendiri kemudian menjual hasilnya ke perusahaan gurem-gurem ini. Dan ini yg menjdi basis tehnis dari setiap pengerjaan petak-petak konsesi kecil ini. Dengan blok petak-petak yg kecil-kecil ini tentunya akan lebih terfocus, juga memungkinkan terbentuknya usaha rumahan atau malah semacem sistem koperasi (bukan kuperasi:). Amerika dulu juga membuka konsesi untuk usaha perminyakan kecil-kecil yang menjadikan Teksas sebagai kota minyak. Bahkan konon ceritanya menjadikan produksinya naik cukup signifikan, hal ini terutama berkembangnya lapangan-lapangan marginal. Di Indonesia juga pernah, dulu banyak lapangan-lapangan kecil yang di TAC-kan, dimana ada yg lantas jadi rame itu tuh. Nah aku ndak tahu apakah lapangan-lapangan kecil itu sekarang sudah berproduksi ? Jadi sudah pernah dicoba kok kang Aris ... cuman aku ndak tau kabar selanjunya. Lapangan-lapangan ini ada yang di Jawa, South Sumatra, North Sumatra. Masing-masing blok ini dulu hanya ada satu closure kecil dengan satu sumur yg tidak ekonomis buat dikembangkan Pertamina. Juga ndak ekonomis buat perusahaan Karena biaya operasinya bisa membengkak kalo dioperasikan perusahaan besar. Soalnya biasanya lapangan milik persh besar mesti dilengkapi lapangan golep ... upst ! Ris, kalo buat kamu driving saja cukup kan ? RDP On Thu, 4 Nov 2004 11:38:37 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: 1. siap juga... coba kalau andang buat satu junior company, ariadi buat satu lagi, hasan sidi nambah satu, ada lagi pak embong bikin lima... kan jadi rame. masak mau jadi pepesan kosong semua. hehehe... dan juga tambah banyak lowongan kerjaan. 2. pemerintah kita nggaya sih, kalau ngasih block itu luasnya sakhoha. jadi cuma perusahaan besar yang bisa main. coba aja kita ikuti model us, blocknya kecil2 banget dan kalau onshore tanahnya masih dimiliki yang punya dan mereka dapat royalti. contohnya aja block di gom (gulp of meksiko) itu luas blocknya cuman 5x5km alias 25kilometer persegi.. bandingkan dengan block northeast madura iii dan iv yang sekitar 1 juta acre atau 3800 kilometer persegi. kalau dihitung itu luasnya 152 kali block di gom. ini yang rasanya musti direformasi. regards- -- my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] 12 blok baru
1. justru itu, di gom itu semua blocknya kecil2, nggak ada block besar. tapi di sini hampir semua block besar-besar dan cuma sedikit yang kecil dan dijadiin tac. 2. kalau open file kayaknya udah pernah didiskusiin di sini bertahun2 yg lalu, tapi ya cuma terdengar echo-nya saja. memang kuncinya di sini, karena tidak open-file jadi banyak makelar2 block. Rovicky Dwi PutrohariTo: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] cc: om Subject: Re: [iagi-net-l] 12 blok baru 04/11/2004 05:34 PM Please respond to iagi-net di Gulep Meksiko itu ada kebijakan lain yg menunjang eksplorasinya. Yaitu open file ... he he he ...Open file ini impian lama yg masih tersisa dan terus terbawa tidur di malam-malam berikutnya. Eeee ... Malah sekarang data-data impian ini dipegang sebuah perusahaan yg ditunjuk, tambah mendengkur deh ngimpinya. Dengan kebijakan openfile ini maka studi-studi geologi dapat dilakukan oleh konsultan-konsultan siapa saja. Bahkan ada yg membuat studi sendiri kemudian menjual hasilnya ke perusahaan gurem-gurem ini. Dan ini yg menjdi basis tehnis dari setiap pengerjaan petak-petak konsesi kecil ini. Dengan blok petak-petak yg kecil-kecil ini tentunya akan lebih terfocus, juga memungkinkan terbentuknya usaha rumahan atau malah semacem sistem koperasi (bukan kuperasi:). Amerika dulu juga membuka konsesi untuk usaha perminyakan kecil-kecil yang menjadikan Teksas sebagai kota minyak. Bahkan konon ceritanya menjadikan produksinya naik cukup signifikan, hal ini terutama berkembangnya lapangan-lapangan marginal. Di Indonesia juga pernah, dulu banyak lapangan-lapangan kecil yang di TAC-kan, dimana ada yg lantas jadi rame itu tuh. Nah aku ndak tahu apakah lapangan-lapangan kecil itu sekarang sudah berproduksi ? Jadi sudah pernah dicoba kok kang Aris ... cuman aku ndak tau kabar selanjunya. Lapangan-lapangan ini ada yang di Jawa, South Sumatra, North Sumatra. Masing-masing blok ini dulu hanya ada satu closure kecil dengan satu sumur yg tidak ekonomis buat dikembangkan Pertamina. Juga ndak ekonomis buat perusahaan Karena biaya operasinya bisa membengkak kalo dioperasikan perusahaan besar. Soalnya biasanya lapangan milik persh besar mesti dilengkapi lapangan golep ... upst ! Ris, kalo buat kamu driving saja cukup kan ? RDP On Thu, 4 Nov 2004 11:38:37 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: 1. siap juga... coba kalau andang buat satu junior company, ariadi buat satu lagi, hasan sidi nambah satu, ada lagi pak embong bikin lima... kan jadi rame. masak mau jadi pepesan kosong semua. hehehe... dan juga tambah banyak lowongan kerjaan. 2. pemerintah kita nggaya sih, kalau ngasih block itu luasnya sakhoha. jadi cuma perusahaan besar yang bisa main. coba aja kita ikuti model us, blocknya kecil2 banget dan kalau onshore tanahnya masih dimiliki yang punya dan mereka dapat royalti. contohnya aja block di gom (gulp of meksiko) itu luas blocknya cuman 5x5km alias 25kilometer persegi.. bandingkan dengan block northeast madura iii dan iv yang sekitar 1 juta acre atau 3800 kilometer persegi. kalau dihitung itu luasnya 152 kali block di gom. ini yang rasanya musti direformasi. regards- -- my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi
RE: [iagi-net-l] Perusahaan Minyak-minyakan (was RE: [iagi-net-l] 12 blok baru)
Pak Awang, dan yang lainnya. kalau di Malaysia kalau commitment nya tidak dilakukan maka harus bayar CASH ke Petronas, itu jelas tertulis di kontraknya. Apa kita juga harus bikin kayak gitu? kenapa tidak? Seperti yang Pak Awang bilang, yang sering juga saya amati adalah adanya pengalihan commitment seismic dan drilling dialihkan dengan study yang dilakukan oleh perusahaan induknya dengan biaya diekivalen kan dengan biaya kegiatan seismik atau drilling. Kalau bisa dimasukan juga kedalam kontrak nya pernyataan bahwa acquisition dari hard data tidak boleh diganti dengan studies. Perusahaan juga harus dilihat per kontrak, bukan per induk perusahaan. Bisa saja suatu perusahaan X sudah besar sekali revenue nya ke negara, tetapi ada satu block atau mungkin lebih yang tidak dipenuhi commitment nya. Pengalihan komitmen dari satu blok/contract ke blok/contract yang lain juga sering dilakukan, iya nggak ? Nah ada satu lagi... berapa banyak perusahaan yang kegiatan uncommercial block nya (bahkan kegiatan new venture nya) dibiayai oleh block/contract yang sudah cost recovery ??? saya yakin ini banyak sekali. . . . . . Pak kalau komitment dilakukan pada akhir tahun tanpa ada kelanjutan study (stdy lagi..) dari seismik atau drilling nya juga tidak ada gunanya. Kalau suatu block sudah melakukan exploration dan sudah punya sunk cost, lalu perusahaan tsb dijual pada akhir atau dekat sekali dengan akhir kontrak (bukan yang tiga tahun pertama tentunya). Lalu perusahaan yang beli lakukan negosiasi untuk dapat perpanjangan. apakah sunk cost nya di keep sama perusahaan tsb? kalau praktek nya gini terus kapan cash flow nya masuk kenegara ? (apakah berbeda treatment nya untuk block yang sudah komersial dan belum?) saya rasa banyak lagi yang bisa dibenahi, ini hanya contoh kecil saja. fbs. memang enak jadi komentator. From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Perusahaan Minyak-minyakan (was RE: [iagi-net-l] 12 blok baru) Date: Wed, 3 Nov 2004 19:32:08 -0800 (PST) Perusahaan minyak-minyakan adalah jargon BP Migas untuk menyebut perusahaan2 minyak yang tidak melakukan komitmennya setelah mendapatkan blok tersebut. Komitmen pasti (firm commitment) 3 tahun dituangkan dalam kontrak dan itu WAJIB dilakukan. Memang selama 3 tahun itu pekerjaan2-nya bisa ditukar2-kan (mis dari tahun ke-1 dipindah ke tahun ke-2, atau dari tercantum di tahun ke-2 ditarik menjadi ke tahun-1, dsb. Yang penting adalah bahwa pada akhir tahun ke-3 semua pekerjaan TELAH dilakukan. Yang terjadi dengan perusahaan minyak-minyakan adalah bahwa setelah tanggal penandatanganan kontrak, batas max 3 bulan untuk menyerahkan WP B (work program and budget) pun mereka lewati. Tentu saja kami selalu mengejar2-nya. Akhirnya mereka pun menyerahkan WPB-nya. Ini bukan jaminan mereka akan melakukan aktivitas, sebab AFE (authorized finance expenditure) mereka gak pernah masuk, artinya walaupun mereka sudah menyerahkan WPB, tidak juga memulai pekerjaannya sebab detail teknis dan anggarannya belum masuk ke BP Migas (AFE diperlukan kalau mereka mau di-cost recovery, tanpa AFE tak akan ada cost-recovery). Kami juga mengejar2 mereka, akhirnya AFE diserahkan. Sesudah kami setujui. Eh...ternyata pekerjaan pun belum juga dilakukan. Alasan utamanya tentu kita tahu : no money no work. Ciri lain perusahaan minyak2an adalah mereka memundurkan komitmen2nya, yang sifatnya butuh investasi besar seperti seismik atau bor, nanti dululah, studi saja dulu, dan studi saja terus (padahal minyak akan dibuktikan kalau diseismik dan dibor, bukan distudi). Ada sebuah perusahaan minyak2an yang di tahun pertamanya saja sudah menawarkan bloknya ke pihak lain, nah ketahuan kan bahwa mereka hanya makelar minyak, tentu saja tidak bisa seenaknya begitu. Dalam kontrak diatur bahwa operator tak boleh dialihkan sebelum 3 tahun pertama (kalau gantu susunan pemegang saham silakan saja). Dan perusahaan ini baru saja menyerahkan AFE studinya, di bulan ke-11 (!). Kenapa perusahaan minyak2an ini sampai menang tender blok ? Itu bukan masalah BP Migas sebab pelaksanaan tender tidak dilakukan oleh BP Migas tapi oleh Ditjen Migas. Komitmen2 yang muluk2 pun yang dijanjikan oleh calon operator bukan atas persetujuan BP Migas. Kontrak dibuat oleh Ditjen Migas. Hanya, setelah kontrak jadi, Ka BP Migas lah yang menandatanganinya bersama si operator. Lalu...mulailah pengejaran kami menagih komitmen2 itu dan mulailah si operator berkilah macam2 dengan 1001 alasan. Kontrak kita lemah, sanksinya kurang, tak ada sanksi signature bonus yang tak dibayarkan, tak ada sanksi komitmen yang tidak berjalan (yang ini akan diperbaharui, yaitu 3 tahun tidak jalan mereka akan diterminasi). Tapi...lahan sudah terlanjur diberikan kepada mereka dan 3 tahun percuma saja lahan itu menjadi nganggur. Pak Andang, kami bisa saja menyebutkan perusahaan2 mana saja yang memang atau berpotensi sebagai
Re: [iagi-net-l] Perusahaan Minyak-minyakan (was RE: [iagi-net-l] 12 blok baru)
Frank, itu bolongnya model cost recovery. beberapa tahu nyl, waktu forum eksplo di surabaya, ini -katanya- mau dibenahitapi ya gak tahu ya tindak lanjutnya. bahakn mo bikin model bench mark segala, jadi kalau lewat quota, maka biayanya gak cost recoverylagi-lagi nggak tahu juga kelanjutannya... kayaknya otoritas negara lain pada lebih berani daripada kita yah.: - PTT Thailand bisa ambil operatorship setelah beberapa tahun lapangannya produksi - Sonagol - Angola bahkan bisa memutuskan untuk tidak mau extend blok yang sudah produksi... salam, - Original Message - From: Franciscus Sinartio [EMAIL PROTECTED] Nah ada satu lagi... berapa banyak perusahaan yang kegiatan uncommercial block nya (bahkan kegiatan new venture nya) dibiayai oleh block/contract yang sudah cost recovery ??? saya yakin ini banyak sekali. . . . . . - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] 12 blok baru
Mungkin harus berpikir out of the boxBarito is not so dilema .. Semata-mata karena tidak ada data baru yang baik seismik maupun well yang mentest konsep2 yang dikembangkan (seperti Paleogenenya pak Awang). Mungkin sudah waktunya juga PERTAMINA atau BP-MIGAS mendorong eksplorasi pada high-risk and high pay ...dari pada low-risk low pay...this is exploration, so risk always there.., get the answer...sehingga perusahaan minyak2an bisa dihindari...ya tapi itu lho cost recoverynya masih ada ya report terus negara ini.. Ben Sapiie Pak Sugeng, Maaf baru respon, kemarin sehabis posting yang di bawah saya ikut rapat POD Piano-West Piano sampai waktu buka, semoga minyak segera diproduksikan dari Blok Bangko walaupun sementara ini melalui trucking ke Gemah. Sebelum akhir tahun ini semoga Bangko sudah bisa diumumkan komersialitasnya. BP Migas akan mengapresiasi semua usaha serius yang ditunjukkan operator. Barito Dilemma adalah suatu istilah yang diperkenalkan oleh Tony Mason, seorang geologist Permintracer di North Tanjung Block pada saat dia mempresentasikan papernya di IPA tahun 1993 (A Fresh Look at the North Barito Basin, Kalimantan). Inilah Barito Dilemma, Why has a basin with good source rocks, good reservoirs, multiple trap forming tectonic events and a setting and history similar to more prolific surrounding basins so far produced so little oil ? Sejarah tentang kegagalan eksplorasi di Barito Basin saya tulis dalam paper IPA tahun 1995 beserta ide solusinya, Paleogene Unconformities in the Barito Basin, SE Kalimantan : a Concept for the Solution of the Barito Dilemma and a Key to the Search for Paleogene Structures. Bayangkan, lapangan terakhir yang ditemukan di Barito adalah Lapangan Tapian Timur (Pertamina, 1967). Pertamina masih di sana sampai sekarang, KPS2 dan TAC pernah bermain di sana sejak tahun 1960an (Conoco, Phillips, Pexamin, Amoco, Petromer Trend, Trident, Southern Cross, Bow Valley, Talisman, Huffco, Permintracer). Tak menambah satu pun lapangan penemuan sejak 1967 itu. Sekarang sisa Pertamina, Talisman, dan Permintracer. Masih bertahan di sana dan masih terus mencari... Semua studi dari Pertamina maupun kontraktor bilang bahwa Barito punya potensi besar, tapi ...why so little oil discovered so far ? Inilah Barito Dilemma. Salam, awang NB : kalau masih ada serpentinitnya, boleh juga tuh, pasti itu bagian dari Batanta-Waigeo erratic bodies (ofiolit dan melange). Batanta dan Salawati dipisahkan oleh Sesar Sorong, geologic provincenya jauh berbeda. Salawati kontinen, Batanta-Waigeo oceanic. Alfred Wallace tahun 1860-an ada di wilayah ini, dan dia melihat perbedaan yang sangat kontras antara spesies burung kakatua di Salawati dengan yang di Batanta. Lucunya mereka tak mau bercampur, padahal, apa sih susahnya menyeberangi Selat Dampier itu buat burung kakatua. Mungkin, Sorong Fault juga sebuah barier buat zoogeografi ? (Kalau Pak Sugeng masih suka jalan2 ke hutan di tengah senggang jaga sumur, coba deh dibuktikan...) sugeng.hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang, Tolong ya, ceritakan (secara singkat juga boleh) apa itu Barito Dilemma? Saya mempunyai pengalaman menarik tatkala menunggui sumur di lepas pantai Banjarmasin. Konon Shell pernah melakukan seismik, tetapi membatalkan pemboran dua sumur. Setuju, semoga blok-blok (kebun mangga) yang tenggelam kembali muncul. Terus, perusahaan minyak-minyakan itu apa KPS yang hanya beroperasi kurang dari setahun misalnya, lalu seluruh bloknya (termasuk karyawannya) dijual (setelah untung besar)? Wassalam, sugeng nb.saya barusan dari KMT (Kasim), sempat bawa batuan Serpentin yang hijau mengkilat dari Sorong/ P.Batanta. Apakah tertarik mengoleksi? - Original Message - From: Awang Satyana To: Sent: Wednesday, November 03, 2004 11:47 AM Subject: Re: [iagi-net-l] 12 blok baru Menarik sekali bahwa blok-blok yang tenggelam beberapa tahun (10 tahun lebih) ini kembali muncul ke permukaan : Nunukan, Barito, Manokwari. Semoga Nunukan tak terimbas sengketa perbatasan dengan Malaysia. Semoga akhirnya operator baru di Barito bisa memecahkan Barito Dilemma yang telah menghantui semua operator di wilayah ini. Semoga Manokwari se-prolifik Salawati atau Ramu di PNG. Tetapi yang lebih penting adalah bahwa operator2 baru ini dan juga untuk blok2 baru lainnya serius menjalankan komitmennya, tak hanya menjadi perusahaan minyak-minyakan. salam, awang ANDANG BACHTIAR wrote: Investor Hanya Minati 12 Blok Migas Selasa, 02 November 2004 | 21:08 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Investor hanya berminat membeli 12 blok minyak dan gas (migas) dari 21 blok yang ditenderkan oleh pemerintah. Pada putaran pertama tender blok migas yang telah dilakukan pemerintah sejak bulan September 2004 tersebut pemerintah memperoleh investasi sebesar US$ 163,040 juta untuk tiga tahun masa eksplorasi. Investasi ini dalam bentuk eksplorasi dari perusahaan yang memenangkan tender berupa
[Fwd: Re: [iagi-net-l] 12 blok baru]
Original Message Subject: Re: [iagi-net-l] 12 blok baru From:[EMAIL PROTECTED] Date:Fri, November 5, 2004 9:49 am To: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] -- di Gulep Meksiko itu ada kebijakan lain yg menunjang eksplorasinya. Yaitu open file ... he he he ...Open file ini impian lama yg masih tersisa dan terus terbawa tidur di malam-malam berikutnya. Eeee ... Malah sekarang data-data impian ini dipegang sebuah perusahaan yg ditunjuk, tambah mendengkur deh ngimpinya. Dengan kebijakan openfile ini maka studi-studi geologi dapat dilakukan oleh konsultan-konsultan siapa saja. Bahkan ada yg membuat studi sendiri kemudian menjual hasilnya ke perusahaan gurem-gurem ini. Dan ini yg menjdi basis tehnis dari setiap pengerjaan petak-petak konsesi kecil ini. Dengan blok petak-petak yg kecil-kecil ini tentunya akan lebih terfocus, juga memungkinkan terbentuknya usaha rumahan atau malah semacem sistem koperasi (bukan kuperasi:). Amerika dulu juga membuka konsesi untuk usaha perminyakan kecil-kecil yang menjadikan Teksas sebagai kota minyak. Bahkan konon ceritanya menjadikan produksinya naik cukup signifikan, hal ini terutama berkembangnya lapangan-lapangan marginal. Di Indonesia juga pernah, dulu banyak lapangan-lapangan kecil yang di TAC-kan, dimana ada yg lantas jadi rame itu tuh. Nah aku ndak tahu apakah lapangan-lapangan kecil itu sekarang sudah berproduksi ? Jadi sudah pernah dicoba kok kang Aris ... cuman aku ndak tau kabar selanjunya. Lapangan-lapangan ini ada yang di Jawa, South Sumatra, North Sumatra. Sebagian besar sudah berproduksi , tentunya ada juga yang gagal. Ini adalah salah satu cara yang mungkin harus terus diperbaiki. Salah satu persoalan yang sedang diwork out adalah yang namanya brownfield , yang seminarnya dihadiri Menteri ESDM . Sekarang sedang dibahas oleh Ditjen Migas. Semoga saja cepat ada kebijakan yang akomodatif terhadap seluruh kepentingan (ya kontraktor , ya gobernemen, ya rahayat dsb).. Masing-masing blok ini dulu hanya ada satu closure kecil dengan satu sumur yg tidak ekonomis buat dikembangkan Pertamina. Juga ndak ekonomis buat perusahaan Karena biaya operasinya bisa membengkak kalo dioperasikan perusahaan besar. Soalnya biasanya lapangan milik persh besar mesti dilengkapi lapangan golep ... upst ! Vick Kamu kalau jail jangan kelewatan , kalo Anda tidak suka golep mah ndak apa apa , ndak dosa kok. Tapi jangan larang perusahaan minyak bikin lapang golep ath. Ris, kalo buat kamu driving saja cukup kan ? RDP On Thu, 4 Nov 2004 11:38:37 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: 1. siap juga... coba kalau andang buat satu junior company, ariadi buat satu lagi, hasan sidi nambah satu, ada lagi pak embong bikin lima... kan jadi rame. masak mau jadi pepesan kosong semua. hehehe... dan juga tambah banyak lowongan kerjaan. 2. pemerintah kita nggaya sih, kalau ngasih block itu luasnya sakhoha. jadi cuma perusahaan besar yang bisa main. coba aja kita ikuti model us, blocknya kecil2 banget dan kalau onshore tanahnya masih dimiliki yang punya dan mereka dapat royalti. contohnya aja block di gom (gulp of meksiko) itu luas blocknya cuman 5x5km alias 25kilometer persegi.. bandingkan dengan block northeast madura iii dan iv yang sekitar 1 juta acre atau 3800 kilometer persegi. kalau dihitung itu luasnya 152 kali block di gom. ini yang rasanya musti direformasi. regards- -- my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
[iagi-net-l] hotel horison-33rd IAGI convention
Punten Panitia IAGI Convention 3rd Circular sudah diterima, bagus dan terima kasih. Numpang Tanya, bagaimana caranya pesan Hotel Horison. Kalau lewat Panitia atau langsung bagaimana agar dapat diskon. Kalau lewat google apa juga diberi diskon seperti tertulis di cirlular-3? Kalau ikutnya hanya pembukaan saja, ketemu sohib lama, gratis atau bayarnya berapa? Hatur nuhun pisan Basuki Puspoputro - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] hotel horison-33rd IAGI convention
Bisa menghubungi pihak PANITIA PIT (tertera pada 3rd Circular) dan pihak panitia akan melakukan reservasi (termasuk diskon). Bila menguhubungi langsung pihak hotel, maka akan dikenakan biaya published rate. Pak Basuki dikenakan Chas Convention Fee, karena Ice Breaker adalah bagian dalam rangkaian PIT IAGI ke - 33 ini selain tentunya Short Course, Field Trip, Exhibition, Oral Presentation, Poster Sesion dan lainnya. semoga bisa ini menjawab pertanyaan bapak salam -ijul- -Original Message- From: Basuki Puspoputro [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 05, 2004 11:21 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] hotel horison-33rd IAGI convention Punten Panitia IAGI Convention 3rd Circular sudah diterima, bagus dan terima kasih. Numpang Tanya, bagaimana caranya pesan Hotel Horison. Kalau lewat Panitia atau langsung bagaimana agar dapat diskon. Kalau lewat google apa juga diberi diskon seperti tertulis di cirlular-3? Kalau ikutnya hanya pembukaan saja, ketemu sohib lama, gratis atau bayarnya berapa? Hatur nuhun pisan Basuki Puspoputro - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -