RE: [iagi-net-l] Membangun Kerjasama Universitas-Industri

2005-06-10 Terurut Topik Winderasta, Wikan (wikanw)
Saya kira kisah tersebut juga sudah berlangsung di Indonesia.

Salah seorang purna-industriawan yang kembali ke kampus adalah almarhum
Bpk. Pulunggono, yang begitu bersemangat tinggi untuk membawa hubungan
timbal balik yang saling menguntungkan antara universitas dan industri.
Beliau membuka kesempatan proyek penelitian untuk wilayah di Sumatra
dengan Geologi-ITB yang kemudian melibatkan banyak dosen dan mahasiswa.

Minggu lalu saya juga berjumpa dengan seorang purna-industriawan yang
dengan proyek penelitiannya menjalin kerjasama dengan Geologi-UGM, yang
saya ketahui kemudian malah ditindak lanjuti dengan sponsorship untuk
program Master Petroleum Geology ke San Diego University bagi mahasiswa
yang ikut terlibat dalam proyek penelitian tersebut.

Salam,
Wikan

-Original Message-
From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 10 Juni 2005 13:40
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Membangun Kerjasama Universitas-Industri -->was:
Re: [iagi-net-l] Stratigraphic evolution...


Pak Koesoema,

Mungkin memang demikian, orang-orang industri yang kembali ke
universitas dapat pula membawa 'support' dari tempat mereka bekerja
dulu. Mereka yang mantan industri seharusnya memiliki jaringan lebih
luas untuk bergerak bekerja sama dengan mantan rekan kantor mereka dalam
meneliti sebuah daerah.

Contoh saja nih, Mas Rovicky yang sudah bosan bekerja di industri pulang
ke Indonesia kemudian melamar untuk jadi dosen di -misalkan- Universitas
Trisakti. Nanti daerah penelitiannya bisa di Cekungan Sumatera Tengah
atau Sumatera Utara, atau bisa juga Cekungan Sabah, lalu cari research
grant untuk mahasiswanya dari Kondur, Lasmo atau Murphy Oil.

Dulu Amerada Hess yang waktu itu bekerja sama dengan Oxford Brookes
University dan The British Council pernah menyeleksi beberapa orang
Indonesia untuk studi master Petroleum Geology di Inggris. Course
Director program MSc tersebut adalah mantan pegawai Amerada Hess dan
pernah pula bekerja di Indonesia.

Entah kisah seperti ini sudah berlangsung di Indonesia atau belum, kalau
di luar negeri kelihatannya sudah berlangsung sejak lama. Kendala memang
selalu ada, misalnya hubungan yang renggang antara orang lama dan orang
baru, apalagi jika orang baru itu terkesan diberikan perlakuan istimewa,
datang langsung punya gaji golongan apa gitu.

Minarwan

On 6/8/05, R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Yang masih mysteri dalam penelitian ini, mengapa mereka memilih  Jawa 
> Timur sebagai daerah penelitiannya, sehingga dibentuk East Java 
> consortium, apakah East Java basin dengan Miocene carbonatesnya begitu

> terkenal ? Kuncinya adalah mungkin pada para professornya, yang bekas 
> ExxonMobil dan bekas SantaFe, sehingga mendapatkan "partial" support 
> dari Exxon Mobil? Tapi mungkin hal ini normal2 saja.
> 
-- 
- 100 Gmail invitations to go, contact me if you're interested.
- Articles on Liverpool FC at http://minarwan.spymac.net/blog

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi
Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M.
Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan
Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Fwd: [HAGI-Network] Fisikawan terbaik

2005-06-10 Terurut Topik Maryanto (Maryant)


Memang banyak fisikawan Indonesia yang amat berjasa, malah bisa
setingkat internasional. Misal: Johanes Surya, Prof. Herman Johannes,
Prof. Seno Sastro Amidjojo, Prof. Achmad Baiquni, Prof. R. Mugiono, dsb.
Juga segudang dosen fisika penekun ilmunya itu, masih hidup sekarang.
Kita juga punya banyak ahli geologi, biologi, kimia, yang malah terus
berkarya. 

Penghargaan memang umumnya lebih muncul bila sudah meninggal. Entah
kenapa, mungkin persaingan hidup ? Termasuk Prof. Hans ini. Lukisan,
terutama, saya rasakan, akan jauh berlipat harga lukisannya, bila
pelukisnya telah mininggal. Saya lihat, ada suatu energi yang amat
besar, sehingga mereka, peneliti itu, amat tekun, tanpa banyak
memikirkan balasan materi. Tentu banyak dengan kocek pribadi. Di lain
pihak, yang mengejar materipun, energi amat besar, dan tak pernah juga
puas dengan seberapapun materi telah di dapatkannnya. Mendapat segunung,
maka mau gunungan yang kedua, dst, tak berhenti.

Prof. Johannes, misalnya. Mengajar fisika/kimia di cikal-bakal ITB
(jaman Belanda-Jepang), lahirkan senjata (melawan Sekutu 1945-1949)oleh
pahlawan unsur Ganesha, sehingga Indoensia dapat merdeka pada
gonjang-ganjing 7 th: 1942-1949: Jepang masuk Indonesia, kalah sama
sekutu, lalu sekutu datang, dan KMB 1949, baru Indoensia di akui
internasional. Beliau lalu mendirikan UGM (1949), buka FIPA, di ikuti
assitennya Bpk-bpk: (mantan murid cumlaudenya) Achmad Baiquni, Seno, R.
Mugino, dll. Prof Seno dengan tenaga mataharinya. Prof Baiquni dengan
atomnya BATAN, prof Mugi dengan geofisikanya, dan mereka dengan
paper-paper tingkat internasional. Fisikawan, lebih kuasai ilmu dasar
alam, tingkat atom hingga Jagad, amat asik sendiri, tak banyak uang
dihasilkan, juga tak banyak berfikir apakah itu akan datang. Mereka
telah yakin akan untuk siapa harus kerja. Teknik, yang
mengaplikasikannya, barulah dapat banyak uang, segunung Asyikkk.

Penghormatan ke peneliti, penemu itu, memang perlu, untuk kita berkaca,
sehingga mendapatkan arah visi kita menjadi lebih baik. 


Salam,
Maryanto.
Cara hormati mereka, dengan singkatan nama-nama mereka di formula fisika
saya: SALAM, SDEKAH, SYUKUR, SALEH, ARIF

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, June 10, 2005 12:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [HAGI-Network] Fisikawan terbaik


Waktu masih duduk di SMA dulu, awal 1980an di Bandung, di Gramedia jalan
Merdeka saya membeli sebuah buku populer tentang fisika teori
"Berkenalan dengan Teori Relativitas Einstein", terbitan  akhir 1970-an,
penulisnya belum berusia 30 th, Hans J. Wospakrik namanya. Saya menyukai
tulisannya dan sejak itu selalu mencari-cari publikasinya yang baru
kalau ada. 
 
Kata orang, "orang baik selalu pergi duluan" Sayang, lagi-lagi "kita"
(ITB dan Depdiknas khususnya) tak tahu/tak mau tahu bahwa Indonesia bisa
mendunia dalam riset ilmu dasar kalau orang2 seperti Hans Wospakrik
mendapatkan penghargaan yang layak.
 
Kita mestinya tak hanya menerima ilmu dari luar, tetapi juga menemukan
dan mengembangkannya di sini serta mengumumkannya ke dunia. Hans dapat
berkontribusi untuk hal ini.
 
Ilmuwan yang baik adalah ilmuwan yang mumpuni di bidangnya dan juga
etika keilmuwanannya baik, serta etika pribadinya terpuji. Hans punya
ketiganya. Kita tidak suka ilmuwan yang jenius tetapi perbuatannya
tercela.
 
Namun, sudah terlambat ! Kehilangan yang besar ! Sisanya hanya terharu
membaca memorabilianya. 
 
salam,
awang 
 

Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dari HAGI milist,
ini adalah salah satu contoh teladan mengabdikan diri terhadap negri ini



>Saya forwardkan dari milis tetangga.
>
>Beliau ini adalah salah seorang yang membuat saya senang untuk belajar 
>Fisika.
>
>Semoga bermanfaat dan bisa menjadi teladan bagi kita semua.
>
>=
>Hari Ini Atma Jaya Anugerahkan Fisikawan Terbaik buat Hans J Wospakrik
>
>UNTUK merayakan hari lahirnya yang ke-45 atau Lustrum IX pada hari ini,

>1 Juni 2005, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, 
>menganugerahkan tiga jenis penghargaan dan mendeklarasikan kelahiran 
>Penerbit Unika Atma Jaya. Ketiga jenis penghargaan itu adalah Fisikawan

>Terbaik, Penerjemah Terbaik Bidang Novel, serta Tokoh Pembela 
>Kemanusiaan dan Keadilan.
>
>DUA hal dari kegiatan penting ini menyangkut satu nama: almarhum Hans 
>Jacobus Wospakrik. Yang pertama adalah anugerah Fisikawan Terbaik. Yang

>kedua, peluncuran buku ilmiah populer, Dari Atomos Hingga Quark, yang 
>menandai kelahiran Penerbit Unika Atma Jaya. Opus posthumous Hans ini 
>diterbitkan bersama dengan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).
>
>Dewan Penimbang, yang antara lain, terdiri dari Dr Jorga Ibrahim 
>(Departemen Astronomi ITB), Dr Terry Mart (Jurusan Fisika, Fakultas 
>MIPA UI), dan Dr LT Handoko (LIPI) dalam keputusannya menyebut Hans 
>yang semasa hidupnya mengajar di Departemen Fisika ITB dianugerahi 
>sebagai Fisikawan Terbaik "atas pengabdian, konsistensi, dan 
>dedikasinya yang tin

Re: [iagi-net-l] Membangun Kerjasama Universitas-Industri -->was: Re: [iagi-net-l] Stratigraphic evolution...

2005-06-10 Terurut Topik ade kadarusman

Ikut menimbrung,
Memang prihatin sekali minimnya kerjasama industri dengan universitas atau 
lembaga penelitian di Indonesia, untuk kepentingan pendidikan ataupun 
penelitian.

Saya punya pengalaman cukup unik hubungan antara industri dan perguruan tinggi 
sewaktu menimba ilmu di negeri matahari terbit. Ternyata di Jepang, industri 
apapun bisa membiayai riset kita yang tidak berhubungan kegiatan industri 
mereka.

Kami mendapatkan dana penelitian lapangan di Busur Banda (thn 1996-1997) untuk 
thesis S2 saya dan rekan yang lain dari perusahaan kecantikan atau kosmetik 
Jepang yg terkenal (Shiseido) yang berupa give away research grant, yang 
notabene bukan perusahaan yg berhubungan dgn geologi. 

Bayangkan perusahan tsb mau memberikan kontribusi yg tidak ada hubungannya dgn 
kegiatan perusahaan. Saya sempat takjub juga, kok mau-maunya perusahan kosmetik 
tsb mau membiayai penelitian saya di hutan mengambil batu he..he..hec
Memang di Jepang perusahaan didorong untuk memberikan sebagian kecil 
keuntungannnya untuk kepentingan pendidikan atau riset, daripada keuntungan 
tersebut dikembalikan ke negara dalam bentuk pajak. Kepercayaan industri di 
Jepang memang sangat tinggi terhadap perguruan tinggi atau lembaga penelitian.

Dan ternyata pengalaman unik ini saya alami juga di Indonesia, tahun lalu saya 
mendapat dana penelitian untuk melakukan penelitian intan (bukan jenis 
kimberlit) di Sulawesi oleh perusahaan tekstil (Indonesian Toray Science 
Foundation/ITSF). Nah lagi bukan perusahaan yg berhubungan dgn geologi he..hec
he..

Saya sempat presentasi dan pendekatan di tiga perusahaan tambang di Indonesia 
untuk membiayai sebagian kecil riset saya di Indonesia, mereka kelihatannya 
tidak tertarik untuk membiayai penelitian tsb, mungkin mereka selalu berhitung 
apa untungnya buat mereka jika mereka membiayai penelitian tsb,  padahal salah 
satu outputnya sangat jelasccc.publikasi internasional.

Ketika saya bilang ke istriku bahwa penelitian lapangan di Timor dibiayai oleh 
perusahan kosmetik Shiseido, istriku malah bilang gkok gak sekalian mereka 
ngasih dengan produknya seperti bedak dan lipstickcupsh.


Salam,
Ade Kadarusman
Utrecht


Quoting "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>:

> Memang begitu sebaiknya, tetapi kenyataannya selalu didorong ke anak 
> perusahaan yang beroperasi di Indoneisia, jadi akhirnya ya "cost recovery" 
> lagi.
> 
> - Original Message - 
> From: "Minarwan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, June 10, 2005 1:40 PM
> Subject: [iagi-net-l] Membangun Kerjasama Universitas-Industri -->was: Re: 
> [iagi-net-l] Stratigraphic evolution...
> 
> 
> > Pak Koesoema,
> >
> > Mungkin memang demikian, orang-orang industri yang kembali ke
> > universitas dapat pula membawa 'support' dari tempat mereka bekerja
> > dulu. Mereka yang mantan industri seharusnya memiliki jaringan lebih
> > luas untuk bergerak bekerja sama dengan mantan rekan kantor mereka
> > dalam meneliti sebuah daerah.
> >
> > Contoh saja nih, Mas Rovicky yang sudah bosan bekerja di industri
> > pulang ke Indonesia kemudian melamar untuk jadi dosen di -misalkan-
> > Universitas Trisakti. Nanti daerah penelitiannya bisa di Cekungan
> > Sumatera Tengah atau Sumatera Utara, atau bisa juga Cekungan Sabah,
> > lalu cari research grant untuk mahasiswanya dari Kondur, Lasmo atau
> > Murphy Oil.
> >
> > Dulu Amerada Hess yang waktu itu bekerja sama dengan Oxford Brookes
> > University dan The British Council pernah menyeleksi beberapa orang
> > Indonesia untuk studi master Petroleum Geology di Inggris. Course
> > Director program MSc tersebut adalah mantan pegawai Amerada Hess dan
> > pernah pula bekerja di Indonesia.
> >
> > Entah kisah seperti ini sudah berlangsung di Indonesia atau belum,
> > kalau di luar negeri kelihatannya sudah berlangsung sejak lama.
> > Kendala memang selalu ada, misalnya hubungan yang renggang antara
> > orang lama dan orang baru, apalagi jika orang baru itu terkesan
> > diberikan perlakuan istimewa, datang langsung punya gaji golongan apa
> > gitu.
> >
> > Minarwan
> >
> > On 6/8/05, R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >> Yang masih mysteri dalam penelitian ini, mengapa mereka memilih  Jawa 
> >> Timur
> >> sebagai daerah penelitiannya, sehingga dibentuk East Java consortium, 
> >> apakah
> >> East Java basin dengan Miocene carbonatesnya begitu terkenal ? Kuncinya
> >> adalah mungkin pada para professornya, yang bekas ExxonMobil dan bekas
> >> SantaFe, sehingga mendapatkan "partial" support dari Exxon Mobil? Tapi
> >> mungkin hal ini normal2 saja.
> >>
> > -- 
> > - 100 Gmail invitations to go, contact me if you're interested.
> > - Articles on Liverpool FC at http://minarwan.spymac.net/blog
> >
> > -
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > IAGI-net Archive 1: http:/

Re: [iagi-net-l] Membangun Kerjasama Universitas-Industri -->was: Re: [iagi-net-l] Stratigraphic evolution...

2005-06-10 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Memang begitu sebaiknya, tetapi kenyataannya selalu didorong ke anak 
perusahaan yang beroperasi di Indoneisia, jadi akhirnya ya "cost recovery" 
lagi.


- Original Message - 
From: "Minarwan" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, June 10, 2005 1:40 PM
Subject: [iagi-net-l] Membangun Kerjasama Universitas-Industri -->was: Re: 
[iagi-net-l] Stratigraphic evolution...




Pak Koesoema,

Mungkin memang demikian, orang-orang industri yang kembali ke
universitas dapat pula membawa 'support' dari tempat mereka bekerja
dulu. Mereka yang mantan industri seharusnya memiliki jaringan lebih
luas untuk bergerak bekerja sama dengan mantan rekan kantor mereka
dalam meneliti sebuah daerah.

Contoh saja nih, Mas Rovicky yang sudah bosan bekerja di industri
pulang ke Indonesia kemudian melamar untuk jadi dosen di -misalkan-
Universitas Trisakti. Nanti daerah penelitiannya bisa di Cekungan
Sumatera Tengah atau Sumatera Utara, atau bisa juga Cekungan Sabah,
lalu cari research grant untuk mahasiswanya dari Kondur, Lasmo atau
Murphy Oil.

Dulu Amerada Hess yang waktu itu bekerja sama dengan Oxford Brookes
University dan The British Council pernah menyeleksi beberapa orang
Indonesia untuk studi master Petroleum Geology di Inggris. Course
Director program MSc tersebut adalah mantan pegawai Amerada Hess dan
pernah pula bekerja di Indonesia.

Entah kisah seperti ini sudah berlangsung di Indonesia atau belum,
kalau di luar negeri kelihatannya sudah berlangsung sejak lama.
Kendala memang selalu ada, misalnya hubungan yang renggang antara
orang lama dan orang baru, apalagi jika orang baru itu terkesan
diberikan perlakuan istimewa, datang langsung punya gaji golongan apa
gitu.

Minarwan

On 6/8/05, R.P. Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Yang masih mysteri dalam penelitian ini, mengapa mereka memilih  Jawa 
Timur
sebagai daerah penelitiannya, sehingga dibentuk East Java consortium, 
apakah

East Java basin dengan Miocene carbonatesnya begitu terkenal ? Kuncinya
adalah mungkin pada para professornya, yang bekas ExxonMobil dan bekas
SantaFe, sehingga mendapatkan "partial" support dari Exxon Mobil? Tapi
mungkin hal ini normal2 saja.


--
- 100 Gmail invitations to go, contact me if you're interested.
- Articles on Liverpool FC at http://minarwan.spymac.net/blog

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Kita mendapat dua "kata baru"

2005-06-10 Terurut Topik wahyu budi
Nampaknya kita mendapat dua istilah "baru".

PERTAAMA.
"membuyat" - oleh RPD diartikan "politisasi".
Contoh pemakaian:
1. Peristiwa itu telah "membuyat". - Artinya:
peristiwa itu telah "mengalami politisasi".

2. Masalah ini jangan "dibuyatkan". - Artinya: masalah
ini jangan "dipolitisasi".

Jadi, kata "buyat" berarti "politisasi".

Sejarahnya: ingat peristiwa heboh pencemaran Teluk
Buyat di Sulawesi Utara.

KEDUA.
"membusang" - oleh RPD diartikan "exagerasi".
Contoh pemakaian:
1. Peristiwa itu telah "membusang". - Artinya:
peristiwa itu telah "mengalami eksagerasi" atau
"dibesar-besarkan".

2. Masalah itu telah "dibusangkan". - Artinya: masalah
itu telah "dibesar-besarkan" atau "dieksagerasi".

Jadi, kata "busang" berarti "eksagerasi".

Sejarahnya: ingat peristiwa heboh penemuan emas di
Busang, Kalimantan Timur.


Dengan demikian, dari uraian di atas, kita mendapatkan
bahwa:
1. Kata "buyat" sinonim dari kata "politisasi".
2. Kata "busang" sinonim dari kata "eksagerasi".

Maaf, bila ini di luar konteks. Tapi, tidak salahkan
bila kita luangkan waktu untuknya.

Berikut adalah teks asli dari munculnya kedua kata
baru itu:

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya rasa, paling tidak ada beberapa target yg ingin
> dicapai dengan
> seminar ini ie:
> - Pertama, Informasi yg ada selama ini tidak menjadi
> bias karena hanya
> dari sisi kedua pihak yg "bertarung"
> (pertamina-ExxonMobil, atau
> Indonesia-Amrik hehehe atau Bush-SBY :). Aku pikir
> IAGI sebagai
> organisasi lokal perlu memberikan pandangannya,
> sebagai bagian dari
> stake holder. Termasuk kemungkinan ada tidaknya
> "membuyat"
> (politisasi) serta membusang (exagerasi).
> - Lapangan Cepu mesti dikelola dengan sebaik2nya
> demi "Indonesia"
> (paling tidak itu kan visinya IAG "Indonesia").

-- dihilangkan--

> Salam
> RDP
> 

Salam,
WBS




__ 
Discover Yahoo! 
Stay in touch with email, IM, photo sharing and more. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/stayintouch.html

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Grain Size Comparator

2005-06-10 Terurut Topik Wy Ismara Heru Y


kalo di museum geologi (p3g?) itu ada komparator besar
butir, tapi ukurannya kira2 1/4 kertas A4 (=A6).. yang
sebesar bisnis card saya belum pernah liat..

salam,
heru

--- Sekretariat Pengurus Pusat <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Jamannya kuliah dulu saya beli di P3G Bandung, ndak
> tau ya sekarang
> masih jualan apa endak..??
> 
> [ady]
> 
> -Original Message-
> From: Darman, Herman H BSP-TSX/4
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: 10 Juni 2005 16:01
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] Grain Size Comparator
> 
> Rekans,
> 
> Dimana saya bisa beli grain size comparator plastik
> seukuran bisnis
> card?
> Dulu saya dapat dari Clif Jordan, tapi saya
> kehilangan kontak
> address-nya.
> Mungkin ada yang bisa bantu?
> 
> Salam,
> 
> Herman
> 
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>
-
> 
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang
> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M.
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>
-
> 
> 




__ 
Discover Yahoo! 
Have fun online with music videos, cool games, IM and more. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/online.html

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Fwd: [HAGI-Network] Fisikawan terbaik

2005-06-10 Terurut Topik Maryanto (Maryant)


Memang banyak fisikawan Indonesia yang amat berjasa, malah bisa
setingkat internasional. Misal: Johanes Surya, Prof. Herman Johannes,
Prof. Seno Sastro Amidjojo, Prof. Achmad Baiquni, Prof. R. Mugiono, dsb.
Juga segudang dosen fisika penekun ilmunya itu, masih hidup sekarang.
Kita juga punya banyak ahli geologi, biologi, kimia, yang malah terus
berkarya. 

Penghargaan memang umumnya lebih muncul bila sudah meninggal. Entah
kenapa, mungkin persaingan hidup ? Termasuk Prof. Hans ini. Lukisan,
terutama, saya rasakan, akan jauh berlipat harga lukisannya, bila
pelukisnya telah mininggal. Saya lihat, ada suatu energi yang amat
besar, sehingga mereka, peneliti itu, amat tekun, tanpa banyak
memikirkan balasan materi. Tentu banyak dengan kocek pribadi. Di lain
pihak, yang mengejar materipun, energi amat besar, dan tak pernah juga
puas dengan seberapapun materi telah di dapatkannnya. Mendapat segunung,
maka mau gunungan yang kedua, dst, tak berhenti.

Prof. Johannes, misalnya. Mengajar fisika/kimia di cikal-bakal ITB
(jaman Belanda-Jepang), lahirkan senjata (melawan Sekutu 1945-1949)oleh
pahlawan unsur Ganesha, sehingga Indoensia dapat merdeka pada
gonjang-ganjing 7 th: 1942-1949: Jepang masuk Indonesia, kalah sama
sekutu, lalu sekutu datang, dan KMB 1949, baru Indoensia di akui
internasional. Beliau lalu mendirikan UGM (1949), buka FIPA, di ikuti
assitennya Bpk-bpk: (mantan murid cumlaudenya) Achmad Baiquni, Seno, R.
Mugino, dll. Prof Seno dengan tenaga mataharinya. Prof Baiquni dengan
atomnya BATAN, prof Mugi dengan geofisikanya, dan mereka dengan
paper-paper tingkat internasional. Fisikawan, lebih kuasai ilmu dasar
alam, tingkat atom hingga Jagad, amat asik sendiri, tak banyak uang
dihasilkan, juga tak banyak berfikir apakah itu akan datang. Mereka
telah yakin akan untuk siapa harus kerja. Teknik, yang
mengaplikasikannya, barulah dapat banyak uang, segunung Asyikkk.

Penghormatan ke peneliti, penemu itu, memang perlu, untuk kita berkaca,
sehingga mendapatkan arah visi kita menjadi lebih baik. 


Salam,
Maryanto.
Cara hormati mereka, dengan singkatan nama-nama mereka di formula fisika
saya: SALAM, SDEKAH, SYUKUR, SALEH, ARIF

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 

Waktu masih duduk di SMA dulu, awal 1980an di Bandung, di Gramedia jalan
Merdeka saya membeli sebuah buku populer tentang fisika teori
"Berkenalan dengan Teori Relativitas Einstein", terbitan  akhir 1970-an,
penulisnya belum berusia 30 th, Hans J. Wospakrik namanya. Saya menyukai
tulisannya dan sejak itu selalu mencari-cari publikasinya yang baru
kalau ada. 
 
...
Namun, sudah terlambat ! Kehilangan yang besar ! Sisanya hanya terharu
membaca memorabilianya. 
 
salam,
awang 
 

Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dari HAGI milist,
ini adalah salah satu contoh teladan mengabdikan diri terhadap negri ini


>Saya forwardkan dari milis tetangga.
>
>Beliau ini adalah salah seorang yang membuat saya senang untuk belajar
>Fisika.
>
>Semoga bermanfaat dan bisa menjadi teladan bagi kita semua.
>
>=
>Hari Ini Atma Jaya Anugerahkan Fisikawan Terbaik buat Hans J Wospakrik
>
>UNTUK merayakan hari lahirnya yang ke-45 atau Lustrum IX pada hari ini,
>1 Juni 2005, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, 
>menganugerahkan tiga jenis penghargaan dan mendeklarasikan kelahiran 
>Penerbit Unika Atma Jaya. Ketiga jenis penghargaan itu adalah Fisikawan

>Terbaik, Penerjemah Terbaik Bidang Novel, serta Tokoh Pembela 
>Kemanusiaan dan Keadilan.
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Kita mendapat dua "kata baru"

2005-06-10 Terurut Topik wahyu budi
Nampaknya kita mendapat dua istilah "baru".

PERTAAMA.
"membuyat" - oleh RPD diartikan "politisasi".
Contoh pemakaian:
1. Peristiwa itu telah "membuyat". - Artinya:
peristiwa itu telah "mengalami politisasi".

2. Masalah ini jangan "dibuyatkan". - Artinya: masalah
ini jangan "dipolitisasi".

Jadi, kata "buyat" berarti "politisasi".

Sejarahnya: ingat peristiwa heboh pencemaran Teluk
Buyat di Sulawesi Utara.

KEDUA.
"membusang" - oleh RPD diartikan "exagerasi".
Contoh pemakaian:
1. Peristiwa itu telah "membusang". - Artinya:
peristiwa itu telah "mengalami eksagerasi" atau
"dibesar-besarkan".

2. Masalah itu telah "dibusangkan". - Artinya: masalah
itu telah "dibesar-besarkan" atau "dieksagerasi".

Jadi, kata "busang" berarti "eksagerasi".

Sejarahnya: ingat peristiwa heboh penemuan emas di
Busang, Kalimantan Timur.


Dengan demikian, dari uraian di atas, kita mendapatkan
bahwa:
1. Kata "buyat" sinonim dari kata "politisasi".
2. Kata "busang" sinonim dari kata "eksagerasi".

Maaf, bila ini di luar konteks. Tapi, tidak salahkan
bila kita luangkan waktu untuknya.

Berikut adalah teks asli dari munculnya kedua kata
baru itu:

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya rasa, paling tidak ada beberapa target yg ingin
> dicapai dengan
> seminar ini ie:
> - Pertama, Informasi yg ada selama ini tidak menjadi
> bias karena hanya
> dari sisi kedua pihak yg "bertarung"
> (pertamina-ExxonMobil, atau
> Indonesia-Amrik hehehe atau Bush-SBY :). Aku pikir
> IAGI sebagai
> organisasi lokal perlu memberikan pandangannya,
> sebagai bagian dari
> stake holder. Termasuk kemungkinan ada tidaknya
> "membuyat"
> (politisasi) serta membusang (exagerasi).
> - Lapangan Cepu mesti dikelola dengan sebaik2nya
> demi "Indonesia"
> (paling tidak itu kan visinya IAG "Indonesia").

-- dihilangkan--

> Salam
> RDP
> 

Salam,
WBS




__ 
Discover Yahoo! 
Find restaurants, movies, travel and more fun for the weekend. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/weekend.html 


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Grain Size Comparator

2005-06-10 Terurut Topik Sekretariat Pengurus Pusat
Jamannya kuliah dulu saya beli di P3G Bandung, ndak tau ya sekarang
masih jualan apa endak..??

[ady]

-Original Message-
From: Darman, Herman H BSP-TSX/4 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 10 Juni 2005 16:01
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Grain Size Comparator

Rekans,

Dimana saya bisa beli grain size comparator plastik seukuran bisnis
card?
Dulu saya dapat dari Clif Jordan, tapi saya kehilangan kontak
address-nya.
Mungkin ada yang bisa bantu?

Salam,

Herman


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Grain Size Comparator

2005-06-10 Terurut Topik mohammad . syaiful

musium geologi menjual komparator besar butir bukan seperti yg dimaksud pak
herman.
saya masih punya satu. mau pinjam, man?

salam akhir pekan,
syaiful





Ferdinandus.KARTIKO-SAMODRO 

@total.comTo: 
 
  cc:   

06/10/2005 04:04 PM   Subject: Re: 
[iagi-net-l] Grain Size Comparator   
Please respond to iagi-net  









Dulu Musium Geologi P3G bandung  menjual komparator tersebut sebagai
suvenir..mungkin teman teman P3G  bisa membantu...

"Darman, Herman H BSP-TSX/4" <[EMAIL PROTECTED]>
10/06/2005 05:01 PM


Rekans,

Dimana saya bisa beli grain size comparator plastik seukuran bisnis card?
Dulu saya dapat dari Clif Jordan, tapi saya kehilangan kontak address-nya.
Mungkin ada yang bisa bantu?







-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Grain Size Comparator

2005-06-10 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Dulu Musium Geologi P3G bandung  menjual komparator tersebut sebagai 
suvenir..mungkin teman teman P3G  bisa membantu...

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





"Darman, Herman H BSP-TSX/4" <[EMAIL PROTECTED]>
10/06/2005 05:01 PM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Grain Size Comparator


Rekans,

Dimana saya bisa beli grain size comparator plastik seukuran bisnis card?
Dulu saya dapat dari Clif Jordan, tapi saya kehilangan kontak address-nya.
Mungkin ada yang bisa bantu?

Salam,

Herman


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Grain Size Comparator

2005-06-10 Terurut Topik Darman, Herman H BSP-TSX/4
Rekans,

Dimana saya bisa beli grain size comparator plastik seukuran bisnis card?
Dulu saya dapat dari Clif Jordan, tapi saya kehilangan kontak address-nya.
Mungkin ada yang bisa bantu?

Salam,

Herman


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day Panel-Discussion

2005-06-10 Terurut Topik Minarwan
Wah jangan gitu Pak.
Saya pernah ngalami ngobrol dengan beberapa orang Jerman dan Swiss
yang sama-sama bisa berkomunikasi dengan bahasa Jerman, tapi karena
ada orang Indonesia sendiri akhirnya mereka menggunakan bahasa Inggris
walaupun topiknya bukan urusan saya.
Jadi yah, gak papalah pake bahasa Inggris supaya mereka paham. Ini kan
tidak ada hubungannya dengan mental dijajah atuh...justru tunjukin
kita nih jago bahasa Inggris.

Min

On 6/10/05, Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> PERSETANLAH dgn expat. kenapa harus selalu kita yg polite ke mereka
> sementara mereka sepertinya ga pernah terlalu pusing dgn bahasa kita.
> untuk menarik modal mereka tidak selalu harus mengikuti dan menganggap
> mereka raja kan. kalo kita masih terus bermental seperti itu, apa
> bedanya indonesia skrg dgn indonesia jaman dijajah dulu.
> 
-- 
- 100 Gmail invitations to go, contact me if you're interested.
- Articles on Liverpool FC at http://minarwan.spymac.net/blog

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day Panel-Discussion

2005-06-10 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
"...( biar expat yang mau dateng enggak kuatir gara - gara takut
presentasinya pake bahasa campuran / malah bahasa indonesia..)"

PERSETANLAH dgn expat. kenapa harus selalu kita yg polite ke mereka
sementara mereka sepertinya ga pernah terlalu pusing dgn bahasa kita.
untuk menarik modal mereka tidak selalu harus mengikuti dan menganggap
mereka raja kan. kalo kita masih terus bermental seperti itu, apa
bedanya indonesia skrg dgn indonesia jaman dijajah dulu.

On 6/10/05, [EMAIL PROTECTED]
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Justru itu Mas Andang..
 
Maksud saya langsung saja di undangannya dikatakan pengantarnya 
bahasa inggris dan undang sebanyak - banyaknya expat...( biar expat
yang mau dateng enggak kuatir gara - gara takut presentasinya pake
bahasa campuran / malah bahasa indonesia..) dan teman - teman di kps
jakarta bisa mempromosikan juga ke expat di kantornya

kalau enggak ada expat yang datang ya otomatis kan pake bahasa sendiri...
 
Regards
 
Kartiko-Samodro
Telp : 3852

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day Panel-Discussion

2005-06-10 Terurut Topik Andang Bachtiar
Sssst Fer, itu undangannya udah pake bahasa Inggris lhomustinya
secara implisit juga bisa diartikan bahwa acaranya defaultnya bahasa
inggrislah...

(its just a matter of balancing between marketing and bargaining
strategykalau anda sebutkan bahwa Presentation and Discussion will be
delivered in English, maka seolah-olah IAGI nich tidak terbiasa komunikasi
bahasa Inggris sehingga perlu mengumumkan secara khusus bahwa acara ini akan
memakai  Bahasa Inggris.dst dst,... ihhh, masak kamu gak tau
strategi-strategi marketing dasar kayak gini Fer, ?? hehehehe: )

btw, the announcement has been made
please tell ur expatriate colleague that they will be fully entertained in
this event as well, dont worry...


adb

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Cc: 
Sent: Friday, June 10, 2005 3:01 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day
Panel-Discussion


> Justru itu Mas Andang..
>
> Maksud saya langsung saja di undangannya dikatakan pengantarnya  bahasa
> inggris dan undang sebanyak - banyaknya expat...
> ( biar expat yang mau dateng enggak kuatir gara - gara takut presentasinya
> pake bahasa campuran / malah bahasa indonesia..) dan teman - teman di kps
> jakarta bisa mempromosikan juga ke expat di kantornya
>
> kalau enggak ada expat yang datang ya otomatis kan pake bahasa sendiri...
>
> Regards
>
> Kartiko-Samodro
> Telp : 3852
>
>
>
>
>
> "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
> 10/06/2005 03:52 PM
> Please respond to iagi-net
>
>
> To: 
> cc:
> Subject:Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l]
IAGI/HAGI Half-Day
> Panel-Discussion
>
>
> Coba perhatikan baik2 statemen-nya pak:
>
> "Kita akan menggunakan bi-lingual,.dst (kalau memang ada peserta
> expatriatenya)"
>
> Itu lebih maju daripada menggunakan satu bahasa saja, pak
> (Kalau tidak ada expatriate yang datang, tentunya akan sangat tidak
> effisien
> kalau memakasakan bahasa Inggris, apalagi bilingual).
>
>
> Salam,
>
>
>
>
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Cc: 
> Sent: Friday, June 10, 2005 2:46 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> Half-Day
> Panel-Discussion
>
>
> > Kok malah mundur lagi?
> > katanya biar pendapat  dan pandangan - pandangan ahli kita bisa didengar
> > orang asing sehingga tidak ada salah paham dengan para investor
> > perminyakan / KPS
> > lain , dan menunjukkan bahwa iklim investasi dan regulasi di Indonesia
> > masih kondusif.
> >
> > Menurut saya , kalau  panelisnya tidak keberatan mendingan  pake bahasa
> > Inggris dan undang orang expat sebanyak - banyaknyasehingga para
> > investor asing itu bisa jelas duduk perkara dan argumen - argumen ahli
> > kita...( dan investor asing itu kan enggak cuma amerika, bisa perancis,
> > cina dsb yang pakai bahasa inggris juga sebagai bahasa kedua lho..)
> >
> > Nah resumenya nanti baru bilingual bahasa Inggris dan Indonesia
> >
> > cuma saran
> >
> > Regards
> >
> > Kartiko-Samodro
> > Telp : 3852
> >
> >
> >
> >
> >
> > "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
> > 10/06/2005 03:33 PM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> > To: 
> > cc:
> > Subject:Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l]
> IAGI/HAGI Half-Day
> > Panel-Discussion
> >
> >
> > Kita akan menggunakan bi-lingual, atau -- paling tidak--, moderatornya
> > akan
> > mencoba meresumekan pembicaraan panelis dalam 2 bahasa (kalau memang ada
> > peserta expatriate-nya)
> >
> >
> >
> >
> >
> > adb
> > :
> > - Original Message -
> > From: "Nyoman Suta" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Friday, June 10, 2005 10:49 AM
> > Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> > Half-Day
> > Panel-Discussion
> >
> >
> > > Alasannya bagus.
> > >
> > > Meremehkan para panelis? itu bukan maksud saya.
> > > Maksud saya, karena topiknya komprehensive (bukan melulu keteknikan):
> > > mungkin ada 'bahasa' ekonomi, politik, peraturan/hukum, dll, bisa jadi
> > saya
> > > akan ter-tatih2 mengertikannya... hanya khawatir keseleo menangkap
> > > substansinya.
> > > Tapi melihat alasan bagus itu tadi, boleh-boleh saja.
> > >
> > > -Original Message-
> > > From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June
> > 09,
> > > 2005 4:36 PM
> > > To: iagi-net@iagi.or.id
> > > Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> > Half-Day
> > > Panel-Discussion
> > >
> > > Tidak sepakat..
> > > Lha wong PIT IAGI aja mau kita 'Inggriskan' koq..
> > >
> > > Takut diskusinya nggak lincah kalau pakai bahasa Inggris...? wah bisa
> > > dianggap meremehkan pak Kusuma, pak Kurtubi dan boss Andang yang
> lulusan
> > > Colorado, Pak Rizal yang doktornya dari AS (?), Pak Kwik yang kalau
> > > nggak salah lulusan Jerman dan kang ROvicky yang sudah bertahun2
> malang
> > > melintang di dunia internasional.
> > >
> > > Di kalangan expats, ada kesan bahw

Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day Panel-Discussion

2005-06-10 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Saya rasa, paling tidak ada beberapa target yg ingin dicapai dengan
seminar ini ie:
- Pertama, Informasi yg ada selama ini tidak menjadi bias karena hanya
dari sisi kedua pihak yg "bertarung" (pertamina-ExxonMobil, atau
Indonesia-Amrik hehehe atau Bush-SBY :). Aku pikir IAGI sebagai
organisasi lokal perlu memberikan pandangannya, sebagai bagian dari
stake holder. Termasuk kemungkinan ada tidaknya "membuyat"
(politisasi) serta membusang (exagerasi).
- Lapangan Cepu mesti dikelola dengan sebaik2nya demi "Indonesia"
(paling tidak itu kan visinya IAG "Indonesia").
- Cepu project secepatnya dijalankan agar menjadi triger investasi
lainnya. Walopun secara nasional prosentasenya kecil, namun seperti yg
saya tulis sebelumnya ttg contoh Petronas yg menjadi "mercu suar" dari
Malaysia. Ini perlu untuk mengembalikan semangat bangsa ini yg
terkesan "nglokro" akibat hantaman informasi yg lebih berat ke-satu
arah saja.
- etc ...

Jadi saya kira pilihan pak ketum dengan bilingual adalah yg sangat tepat.

Salam
RDP

On 6/10/05, [EMAIL PROTECTED]
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kok malah mundur lagi?
> katanya biar pendapat  dan pandangan - pandangan ahli kita bisa didengar
> orang asing sehingga tidak ada salah paham dengan para investor
> perminyakan / KPS
> lain , dan menunjukkan bahwa iklim investasi dan regulasi di Indonesia
> masih kondusif.
> 
> Menurut saya , kalau  panelisnya tidak keberatan mendingan  pake bahasa
> Inggris dan undang orang expat sebanyak - banyaknyasehingga para
> investor asing itu bisa jelas duduk perkara dan argumen - argumen ahli
> kita...( dan investor asing itu kan enggak cuma amerika, bisa perancis,
> cina dsb yang pakai bahasa inggris juga sebagai bahasa kedua lho..)
> 
> Nah resumenya nanti baru bilingual bahasa Inggris dan Indonesia
> 
> cuma saran
> 
> Regards
> 
> Kartiko-Samodro
> Telp : 3852
> 
> 
> 
> 
> 
> "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
> 10/06/2005 03:33 PM
> Please respond to iagi-net
> 
> 
>To: 
>cc:
>Subject:Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] 
> IAGI/HAGI Half-Day
> Panel-Discussion
> 
> 
> Kita akan menggunakan bi-lingual, atau -- paling tidak--, moderatornya
> akan
> mencoba meresumekan pembicaraan panelis dalam 2 bahasa (kalau memang ada
> peserta expatriate-nya)
> 
> 
> 
> 
> 
> adb
> :
> - Original Message -
> From: "Nyoman Suta" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, June 10, 2005 10:49 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> Half-Day
> Panel-Discussion
> 
> 
> > Alasannya bagus.
> >
> > Meremehkan para panelis? itu bukan maksud saya.
> > Maksud saya, karena topiknya komprehensive (bukan melulu keteknikan):
> > mungkin ada 'bahasa' ekonomi, politik, peraturan/hukum, dll, bisa jadi
> saya
> > akan ter-tatih2 mengertikannya... hanya khawatir keseleo menangkap
> > substansinya.
> > Tapi melihat alasan bagus itu tadi, boleh-boleh saja.
> >
> > -Original Message-
> > From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June
> 09,
> > 2005 4:36 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> Half-Day
> > Panel-Discussion
> >
> > Tidak sepakat..
> > Lha wong PIT IAGI aja mau kita 'Inggriskan' koq..
> >
> > Takut diskusinya nggak lincah kalau pakai bahasa Inggris...? wah bisa
> > dianggap meremehkan pak Kusuma, pak Kurtubi dan boss Andang yang lulusan
> > Colorado, Pak Rizal yang doktornya dari AS (?), Pak Kwik yang kalau
> > nggak salah lulusan Jerman dan kang ROvicky yang sudah bertahun2 malang
> > melintang di dunia internasional.
> >
> > Di kalangan expats, ada kesan bahwa EMOI adalah 'korban' dari affair
> > Cepu ini. Mungkin kalau mereka hadir dalam diskusi ini, sudut pandangnya
> > bakalan bisa sedikit berubah. Kalau diskusinya pakai Bahasa, ya nggak
> > ketemu...
> >
> > Lam-salam
> >
> > [EMAIL PROTECTED] wrote:
> >
> > sepakat. jadi bule bisa baca terjemahan hasilnya, kemungkinan besar dari
> > hasil kerja para wartawan. yg penting, dari awal masalah bahasa ini juga
> > perlu dikemukakan, agar tidak kecewa bagi yg belum fasih berbahasa
> > indonesia.
> >
> > salam,
> > syaiful
> >
> >
> >
> >
> > "Nyoman Suta"
> >
> > ina.co.id> cc:
> > Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> > 06/09/2005 09:13 AM Half-Day Panel-Discussion
> > Please respond to
> > iagi-net
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Rasanya, hanya untuk kali ini, bule yang datang perlu ngerti b Indonesia
> > supaya diskusinya lebih lincah tanpa barrier (?), apalagi kalau yang
> > datang
> > hanya 1-2 orang. Kalau pesertanya 50-50 sih boleh2 saja. Hanya saja
> > rangkumannya barangkali bi-lingual, seperti kalau bikin MoM..
> > Dan yang menarik untuk didengarkan adalah ARGUMENT-ARGUMENT: kenapa
> > 'pemerintah' memilih "siapa", atau sebaliknya.
> >
> > Salam,
> > Nyoman
> >
> > -Original Message-
> > From: [EMAIL PROTECTED]
> > [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Thursday, June 09, 2005 2:39 P

Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day Panel-Discussion

2005-06-10 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Justru itu Mas Andang..

Maksud saya langsung saja di undangannya dikatakan pengantarnya  bahasa 
inggris dan undang sebanyak - banyaknya expat...
( biar expat yang mau dateng enggak kuatir gara - gara takut presentasinya 
pake bahasa campuran / malah bahasa indonesia..) dan teman - teman di kps 
jakarta bisa mempromosikan juga ke expat di kantornya

kalau enggak ada expat yang datang ya otomatis kan pake bahasa sendiri...

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





"Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
10/06/2005 03:52 PM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] 
IAGI/HAGI Half-Day 
Panel-Discussion


Coba perhatikan baik2 statemen-nya pak:

"Kita akan menggunakan bi-lingual,.dst (kalau memang ada peserta
expatriatenya)"

Itu lebih maju daripada menggunakan satu bahasa saja, pak
(Kalau tidak ada expatriate yang datang, tentunya akan sangat tidak 
effisien
kalau memakasakan bahasa Inggris, apalagi bilingual).


Salam,




- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Cc: 
Sent: Friday, June 10, 2005 2:46 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI 
Half-Day
Panel-Discussion


> Kok malah mundur lagi?
> katanya biar pendapat  dan pandangan - pandangan ahli kita bisa didengar
> orang asing sehingga tidak ada salah paham dengan para investor
> perminyakan / KPS
> lain , dan menunjukkan bahwa iklim investasi dan regulasi di Indonesia
> masih kondusif.
>
> Menurut saya , kalau  panelisnya tidak keberatan mendingan  pake bahasa
> Inggris dan undang orang expat sebanyak - banyaknyasehingga para
> investor asing itu bisa jelas duduk perkara dan argumen - argumen ahli
> kita...( dan investor asing itu kan enggak cuma amerika, bisa perancis,
> cina dsb yang pakai bahasa inggris juga sebagai bahasa kedua lho..)
>
> Nah resumenya nanti baru bilingual bahasa Inggris dan Indonesia
>
> cuma saran
>
> Regards
>
> Kartiko-Samodro
> Telp : 3852
>
>
>
>
>
> "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
> 10/06/2005 03:33 PM
> Please respond to iagi-net
>
>
> To: 
> cc:
> Subject:Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l]
IAGI/HAGI Half-Day
> Panel-Discussion
>
>
> Kita akan menggunakan bi-lingual, atau -- paling tidak--, moderatornya
> akan
> mencoba meresumekan pembicaraan panelis dalam 2 bahasa (kalau memang ada
> peserta expatriate-nya)
>
>
>
>
>
> adb
> :
> - Original Message -
> From: "Nyoman Suta" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, June 10, 2005 10:49 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> Half-Day
> Panel-Discussion
>
>
> > Alasannya bagus.
> >
> > Meremehkan para panelis? itu bukan maksud saya.
> > Maksud saya, karena topiknya komprehensive (bukan melulu keteknikan):
> > mungkin ada 'bahasa' ekonomi, politik, peraturan/hukum, dll, bisa jadi
> saya
> > akan ter-tatih2 mengertikannya... hanya khawatir keseleo menangkap
> > substansinya.
> > Tapi melihat alasan bagus itu tadi, boleh-boleh saja.
> >
> > -Original Message-
> > From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June
> 09,
> > 2005 4:36 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> Half-Day
> > Panel-Discussion
> >
> > Tidak sepakat..
> > Lha wong PIT IAGI aja mau kita 'Inggriskan' koq..
> >
> > Takut diskusinya nggak lincah kalau pakai bahasa Inggris...? wah bisa
> > dianggap meremehkan pak Kusuma, pak Kurtubi dan boss Andang yang 
lulusan
> > Colorado, Pak Rizal yang doktornya dari AS (?), Pak Kwik yang kalau
> > nggak salah lulusan Jerman dan kang ROvicky yang sudah bertahun2 
malang
> > melintang di dunia internasional.
> >
> > Di kalangan expats, ada kesan bahwa EMOI adalah 'korban' dari affair
> > Cepu ini. Mungkin kalau mereka hadir dalam diskusi ini, sudut 
pandangnya
> > bakalan bisa sedikit berubah. Kalau diskusinya pakai Bahasa, ya nggak
> > ketemu...
> >
> > Lam-salam
> >
> > [EMAIL PROTECTED] wrote:
> >
> > sepakat. jadi bule bisa baca terjemahan hasilnya, kemungkinan besar 
dari
> > hasil kerja para wartawan. yg penting, dari awal masalah bahasa ini 
juga
> > perlu dikemukakan, agar tidak kecewa bagi yg belum fasih berbahasa
> > indonesia.
> >
> > salam,
> > syaiful
> >
> >
> >
> >
> > "Nyoman Suta"
> >
> > ina.co.id> cc:
> > Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> > 06/09/2005 09:13 AM Half-Day Panel-Discussion
> > Please respond to
> > iagi-net
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Rasanya, hanya untuk kali ini, bule yang datang perlu ngerti b 
Indonesia
> > supaya diskusinya lebih lincah tanpa barrier (?), apalagi kalau yang
> > datang
> > hanya 1-2 orang. Kalau pesertanya 50-50 sih boleh2 saja. Hanya saja
> > rangkumannya barangkali bi-lingual, seperti kalau bikin MoM..
> > Dan yang menarik untuk didengarkan adalah ARGUMENT-ARGUMENT: kenapa
> > 'pemerintah' memilih "siapa", atau sebaliknya.
>

RE: [iagi-net-l] PANEL DISKUSI 'CEPU GIANT OIL FIELD'

2005-06-10 Terurut Topik Sekretariat Pengurus Pusat
Nama bapak sudah kami masukan sebagai peserta panel diskusi tersebut

Terimakasih
-lina-

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 10 Juni 2005 14:35
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] PANEL DISKUSI 'CEPU GIANT OIL FIELD'

Saya juga ikutan tolong didaftar.
Trims.

Ongkowidjojo S.
IAGI 801





"Sekretariat Pengurus Pusat" <[EMAIL PROTECTED]>
10/06/2005 01:01 PM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] PANEL DISKUSI 'CEPU GIANT OIL
FIELD'


Sudah saya masukan kedalam daftar peserta Panel Diskusi tersebut.

Terimakasih
-lina-

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 10 Juni 2005 12:00
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PANEL DISKUSI 'CEPU GIANT OIL FIELD'

>
  Benz

  Tolong nama saya didaftarkan :

  Si Abah


  Rekans, silahkan hadir Pada Panel Diskusi yang bertema " CEPU GIANT
OIL
> FIELD : REVEALING THE MYSTERY (GEOLOGICAL, TECHNICAL, BUSINESS ANDA
> POLITICAL ".
>
> Pastikan agenda anda pada :
>   Hari/Tanggal   : Rabu, 15 Juni 2005
>   Jam   : 8.30 - 12.00 WIB
>   Tempat : Hotel Le Meridien, Sasono Mulyo I,
> Lobby Level
>  Jl. Jend. Sudirman Kav. 18-20
> Jakarta 10220
> Pembicara  : Kwik Kian Gie (in confirmation), Rizal
> Malarangeng (in confirmation),
>Kurtubi, RP. Koesoemadinata, Rovicky
Dwi
> Putrohari
>
> Sebagai informasi telah terdaftar lebih dari 70 participants, Please
> registere now, seats  are limited.
>
> Registrasi  :
> Benz/Lina/Ady telp / Fax  : (021) 83702848, 83702577  atau  E-mail :
> [EMAIL PROTECTED]
>
>



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day Panel-Discussion

2005-06-10 Terurut Topik Andang Bachtiar
Coba perhatikan baik2 statemen-nya pak:

"Kita akan menggunakan bi-lingual,.dst (kalau memang ada peserta
expatriatenya)"

Itu lebih maju daripada menggunakan satu bahasa saja, pak
(Kalau tidak ada expatriate yang datang, tentunya akan sangat tidak effisien
kalau memakasakan bahasa Inggris, apalagi bilingual).


Salam,




- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Cc: 
Sent: Friday, June 10, 2005 2:46 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day
Panel-Discussion


> Kok malah mundur lagi?
> katanya biar pendapat  dan pandangan - pandangan ahli kita bisa didengar
> orang asing sehingga tidak ada salah paham dengan para investor
> perminyakan / KPS
> lain , dan menunjukkan bahwa iklim investasi dan regulasi di Indonesia
> masih kondusif.
>
> Menurut saya , kalau  panelisnya tidak keberatan mendingan  pake bahasa
> Inggris dan undang orang expat sebanyak - banyaknyasehingga para
> investor asing itu bisa jelas duduk perkara dan argumen - argumen ahli
> kita...( dan investor asing itu kan enggak cuma amerika, bisa perancis,
> cina dsb yang pakai bahasa inggris juga sebagai bahasa kedua lho..)
>
> Nah resumenya nanti baru bilingual bahasa Inggris dan Indonesia
>
> cuma saran
>
> Regards
>
> Kartiko-Samodro
> Telp : 3852
>
>
>
>
>
> "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
> 10/06/2005 03:33 PM
> Please respond to iagi-net
>
>
> To: 
> cc:
> Subject:Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l]
IAGI/HAGI Half-Day
> Panel-Discussion
>
>
> Kita akan menggunakan bi-lingual, atau -- paling tidak--, moderatornya
> akan
> mencoba meresumekan pembicaraan panelis dalam 2 bahasa (kalau memang ada
> peserta expatriate-nya)
>
>
>
>
>
> adb
> :
> - Original Message -
> From: "Nyoman Suta" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, June 10, 2005 10:49 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> Half-Day
> Panel-Discussion
>
>
> > Alasannya bagus.
> >
> > Meremehkan para panelis? itu bukan maksud saya.
> > Maksud saya, karena topiknya komprehensive (bukan melulu keteknikan):
> > mungkin ada 'bahasa' ekonomi, politik, peraturan/hukum, dll, bisa jadi
> saya
> > akan ter-tatih2 mengertikannya... hanya khawatir keseleo menangkap
> > substansinya.
> > Tapi melihat alasan bagus itu tadi, boleh-boleh saja.
> >
> > -Original Message-
> > From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June
> 09,
> > 2005 4:36 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> Half-Day
> > Panel-Discussion
> >
> > Tidak sepakat..
> > Lha wong PIT IAGI aja mau kita 'Inggriskan' koq..
> >
> > Takut diskusinya nggak lincah kalau pakai bahasa Inggris...? wah bisa
> > dianggap meremehkan pak Kusuma, pak Kurtubi dan boss Andang yang lulusan
> > Colorado, Pak Rizal yang doktornya dari AS (?), Pak Kwik yang kalau
> > nggak salah lulusan Jerman dan kang ROvicky yang sudah bertahun2 malang
> > melintang di dunia internasional.
> >
> > Di kalangan expats, ada kesan bahwa EMOI adalah 'korban' dari affair
> > Cepu ini. Mungkin kalau mereka hadir dalam diskusi ini, sudut pandangnya
> > bakalan bisa sedikit berubah. Kalau diskusinya pakai Bahasa, ya nggak
> > ketemu...
> >
> > Lam-salam
> >
> > [EMAIL PROTECTED] wrote:
> >
> > sepakat. jadi bule bisa baca terjemahan hasilnya, kemungkinan besar dari
> > hasil kerja para wartawan. yg penting, dari awal masalah bahasa ini juga
> > perlu dikemukakan, agar tidak kecewa bagi yg belum fasih berbahasa
> > indonesia.
> >
> > salam,
> > syaiful
> >
> >
> >
> >
> > "Nyoman Suta"
> >
> > ina.co.id> cc:
> > Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> > 06/09/2005 09:13 AM Half-Day Panel-Discussion
> > Please respond to
> > iagi-net
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Rasanya, hanya untuk kali ini, bule yang datang perlu ngerti b Indonesia
> > supaya diskusinya lebih lincah tanpa barrier (?), apalagi kalau yang
> > datang
> > hanya 1-2 orang. Kalau pesertanya 50-50 sih boleh2 saja. Hanya saja
> > rangkumannya barangkali bi-lingual, seperti kalau bikin MoM..
> > Dan yang menarik untuk didengarkan adalah ARGUMENT-ARGUMENT: kenapa
> > 'pemerintah' memilih "siapa", atau sebaliknya.
> >
> > Salam,
> > Nyoman
> >
> > -Original Message-
> > From: [EMAIL PROTECTED]
> > [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Thursday, June 09, 2005 2:39 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day
> > Panel-Discussion
> >
> >
> > ada pertanyaan, apakah bahasa komunikasi acara akan diselenggarakan dlm
> > bahasa inggris atau bahasa indonesia? info/undangan dlm bahasa inggris,
> > tetapi ada bule yg ragu2 kalo acara nanti ternyata dlm bahasa indonesia.
> > mohon penjelasannya.
> >
> > salam,
> > syaiful
> >
> >
> >
> >
> >
> > "Sekretariat
> >
> > Pengurus To: "IAGI-NET"
> > , ,
> > Pusat" ,
> > ,
> > ,
> > ,
> > et.id> , "'IMA'"
> > , "Ti

Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day Panel-Discussion

2005-06-10 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Kok malah mundur lagi?
katanya biar pendapat  dan pandangan - pandangan ahli kita bisa didengar 
orang asing sehingga tidak ada salah paham dengan para investor 
perminyakan / KPS 
lain , dan menunjukkan bahwa iklim investasi dan regulasi di Indonesia 
masih kondusif.

Menurut saya , kalau  panelisnya tidak keberatan mendingan  pake bahasa 
Inggris dan undang orang expat sebanyak - banyaknyasehingga para 
investor asing itu bisa jelas duduk perkara dan argumen - argumen ahli 
kita...( dan investor asing itu kan enggak cuma amerika, bisa perancis, 
cina dsb yang pakai bahasa inggris juga sebagai bahasa kedua lho..)

Nah resumenya nanti baru bilingual bahasa Inggris dan Indonesia 

cuma saran 

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





"Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
10/06/2005 03:33 PM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] 
IAGI/HAGI Half-Day 
Panel-Discussion


Kita akan menggunakan bi-lingual, atau -- paling tidak--, moderatornya 
akan
mencoba meresumekan pembicaraan panelis dalam 2 bahasa (kalau memang ada
peserta expatriate-nya)





adb
:
- Original Message -
From: "Nyoman Suta" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, June 10, 2005 10:49 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI 
Half-Day
Panel-Discussion


> Alasannya bagus.
>
> Meremehkan para panelis? itu bukan maksud saya.
> Maksud saya, karena topiknya komprehensive (bukan melulu keteknikan):
> mungkin ada 'bahasa' ekonomi, politik, peraturan/hukum, dll, bisa jadi
saya
> akan ter-tatih2 mengertikannya... hanya khawatir keseleo menangkap
> substansinya.
> Tapi melihat alasan bagus itu tadi, boleh-boleh saja.
>
> -Original Message-
> From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 
09,
> 2005 4:36 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
Half-Day
> Panel-Discussion
>
> Tidak sepakat..
> Lha wong PIT IAGI aja mau kita 'Inggriskan' koq..
>
> Takut diskusinya nggak lincah kalau pakai bahasa Inggris...? wah bisa
> dianggap meremehkan pak Kusuma, pak Kurtubi dan boss Andang yang lulusan
> Colorado, Pak Rizal yang doktornya dari AS (?), Pak Kwik yang kalau
> nggak salah lulusan Jerman dan kang ROvicky yang sudah bertahun2 malang
> melintang di dunia internasional.
>
> Di kalangan expats, ada kesan bahwa EMOI adalah 'korban' dari affair
> Cepu ini. Mungkin kalau mereka hadir dalam diskusi ini, sudut pandangnya
> bakalan bisa sedikit berubah. Kalau diskusinya pakai Bahasa, ya nggak
> ketemu...
>
> Lam-salam
>
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> sepakat. jadi bule bisa baca terjemahan hasilnya, kemungkinan besar dari
> hasil kerja para wartawan. yg penting, dari awal masalah bahasa ini juga
> perlu dikemukakan, agar tidak kecewa bagi yg belum fasih berbahasa
> indonesia.
>
> salam,
> syaiful
>
>
>
>
> "Nyoman Suta"
>
> ina.co.id> cc:
> Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> 06/09/2005 09:13 AM Half-Day Panel-Discussion
> Please respond to
> iagi-net
>
>
>
>
>
>
> Rasanya, hanya untuk kali ini, bule yang datang perlu ngerti b Indonesia
> supaya diskusinya lebih lincah tanpa barrier (?), apalagi kalau yang
> datang
> hanya 1-2 orang. Kalau pesertanya 50-50 sih boleh2 saja. Hanya saja
> rangkumannya barangkali bi-lingual, seperti kalau bikin MoM..
> Dan yang menarik untuk didengarkan adalah ARGUMENT-ARGUMENT: kenapa
> 'pemerintah' memilih "siapa", atau sebaliknya.
>
> Salam,
> Nyoman
>
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED]
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, June 09, 2005 2:39 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day
> Panel-Discussion
>
>
> ada pertanyaan, apakah bahasa komunikasi acara akan diselenggarakan dlm
> bahasa inggris atau bahasa indonesia? info/undangan dlm bahasa inggris,
> tetapi ada bule yg ragu2 kalo acara nanti ternyata dlm bahasa indonesia.
> mohon penjelasannya.
>
> salam,
> syaiful
>
>
>
>
>
> "Sekretariat
>
> Pengurus To: "IAGI-NET"
> , ,
> Pusat" ,
> ,
> ,
> ,
> et.id> , "'IMA'"
> , "Titi Tabusalla"
> , "Titi
> Tabusalla"
>
> 06/08/2005 cc: "'geovani christopher'"
> ,
> 03:28 PM ,
> ,
> Please respond ,
> "Rovicky Dwi Putrohari"
> to iagi-net ,
>
> Subject: [iagi-net-l]
> IAGI/HAGI
> Half-Day Panel-Discussion
>
>
>
>
>
>
> Dear Professionals
> IAGI/HAGI will conduct A Half-Day Panel-Discussion. The discussion will
> give you more information about Cepu Block, Central Java. Please
> registered now, it's limited seat.
>
> Regards.
> benz
> 
> -
>
>
>
> IAGI-HAGI half-day panel-discussion
>
> "CEPU GIANT OIL FIELD: REVEALING THE (GEOLOGICAL, TECHNICAL, BUSINESS,
> AND POLITICAL) MYSTERY"
>
> Date
> Wednesday, 15 June 2005
>
> Time
> 08:30 - 12:00 (morning refreshment and lunch provided)
>
> Venue
> Sasono Mulyo I, Lobb

RE: [iagi-net-l] PANEL DISKUSI 'CEPU GIANT OIL FIELD'

2005-06-10 Terurut Topik Ongkowidjojo . SOEKADRIE
Saya juga ikutan tolong didaftar.
Trims.

Ongkowidjojo S.
IAGI 801





"Sekretariat Pengurus Pusat" <[EMAIL PROTECTED]>
10/06/2005 01:01 PM
Please respond to iagi-net

 
To: 
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] PANEL DISKUSI 'CEPU GIANT OIL FIELD'


Sudah saya masukan kedalam daftar peserta Panel Diskusi tersebut.

Terimakasih
-lina-

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 10 Juni 2005 12:00
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PANEL DISKUSI 'CEPU GIANT OIL FIELD'

>
  Benz

  Tolong nama saya didaftarkan :

  Si Abah


  Rekans, silahkan hadir Pada Panel Diskusi yang bertema " CEPU GIANT
OIL
> FIELD : REVEALING THE MYSTERY (GEOLOGICAL, TECHNICAL, BUSINESS ANDA
> POLITICAL ".
>
> Pastikan agenda anda pada :
>   Hari/Tanggal   : Rabu, 15 Juni 2005
>   Jam   : 8.30 - 12.00 WIB
>   Tempat : Hotel Le Meridien, Sasono Mulyo I,
> Lobby Level
>  Jl. Jend. Sudirman Kav. 18-20
> Jakarta 10220
> Pembicara  : Kwik Kian Gie (in confirmation), Rizal
> Malarangeng (in confirmation),
>Kurtubi, RP. Koesoemadinata, Rovicky
Dwi
> Putrohari
>
> Sebagai informasi telah terdaftar lebih dari 70 participants, Please
> registere now, seats  are limited.
>
> Registrasi  :
> Benz/Lina/Ady telp / Fax  : (021) 83702848, 83702577  atau  E-mail :
> [EMAIL PROTECTED]
>
>



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





[iagi-net-l] Calon Ilmuwan G&G [Re: Fisikawan terbaik]

2005-06-10 Terurut Topik Taufik Manan
Patah tumbuh hilang berganti,
hilang satu tumbuh seribu
asal jangan patah harapan

Melalui media milis ini,sebenarnya sudah ada
"bibit/calon" ilmuwan khususnya bidang kebumian,
misalnya siapa yang selalu peduli dengan ilmu geologi,
dengan calonnya Pak Awang Satyana. Kemudian siapa yang
peduli dengan gempa dengan calonnya Pak Rovicky,
dilanjutkan dengan siapa yang peduli dengan siklus
alam ini (siklus 7, dll), dengan kandidatnya Pak
Maryanto, sampai anda-anda semua calon bintangnya.

Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada ilmu pengetahuan
Boleh kita mensosialisasikannya 
... (modifikasi saya sendiri)

Sekedar urun rembug menjelang akhir pekan.
Wassalam.

TAM
anggota biasa saja, yang dulu sejak SMA 3 Jakarta
senang ikut Kelompok Ilmiah Remaja

--- Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Waktu masih duduk di SMA dulu, awal 1980an di
> Bandung, di Gramedia jalan Merdeka saya membeli
> sebuah buku populer tentang fisika teori "Berkenalan
> dengan Teori Relativitas Einstein", terbitan  akhir
> 1970-an, penulisnya belum berusia 30 th, Hans J.
> Wospakrik namanya. Saya menyukai tulisannya dan
> sejak itu selalu mencari-cari publikasinya yang baru
> kalau ada. 
>  
> Kata orang, "orang baik selalu pergi duluan" Sayang,
> lagi-lagi "kita" (ITB dan Depdiknas khususnya) tak
> tahu/tak mau tahu bahwa Indonesia bisa mendunia
> dalam riset ilmu dasar kalau orang2 seperti Hans
> Wospakrik mendapatkan penghargaan yang layak.
>  
> Kita mestinya tak hanya menerima ilmu dari luar,
> tetapi juga menemukan dan mengembangkannya di sini
> serta mengumumkannya ke dunia. Hans dapat
> berkontribusi untuk hal ini.
>  
> Ilmuwan yang baik adalah ilmuwan yang mumpuni di
> bidangnya dan juga etika keilmuwanannya baik, serta
> etika pribadinya terpuji. Hans punya ketiganya. Kita
> tidak suka ilmuwan yang jenius tetapi perbuatannya
> tercela.
>  
> Namun, sudah terlambat ! Kehilangan yang besar !
> Sisanya hanya terharu membaca memorabilianya. 
>  
> salam,
> awang 
>  
> 
> Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
> Dari HAGI milist,
> ini adalah salah satu contoh teladan mengabdikan
> diri terhadap negri ini
> 
> 
> 
> >Saya forwardkan dari milis tetangga.
> >
> >Beliau ini adalah salah seorang yang membuat saya
> senang untuk belajar
> >Fisika.
> >
> >Semoga bermanfaat dan bisa menjadi teladan bagi
> kita semua.
> >
> >=
> >Hari Ini Atma Jaya Anugerahkan Fisikawan Terbaik
> buat Hans J Wospakrik
> >
> >UNTUK merayakan hari lahirnya yang ke-45 atau
> Lustrum IX pada hari ini, 1
> >Juni 2005, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya,
> Jakarta,
> >menganugerahkan tiga jenis penghargaan dan
> mendeklarasikan kelahiran
> >Penerbit Unika Atma Jaya. Ketiga jenis penghargaan
> itu adalah Fisikawan
> >Terbaik, Penerjemah Terbaik Bidang Novel, serta
> Tokoh Pembela Kemanusiaan
> >dan Keadilan.
> >
> >DUA hal dari kegiatan penting ini menyangkut satu
> nama: almarhum Hans
> >Jacobus Wospakrik. Yang pertama adalah anugerah
> Fisikawan Terbaik. Yang
> >kedua, peluncuran buku ilmiah populer, Dari Atomos
> Hingga Quark, yang
> >menandai kelahiran Penerbit Unika Atma Jaya. Opus
> posthumous Hans ini
> >diterbitkan bersama dengan Kepustakaan Populer
> Gramedia (KPG).
> >
> >Dewan Penimbang, yang antara lain, terdiri dari Dr
> Jorga Ibrahim
> >(Departemen Astronomi ITB), Dr Terry Mart (Jurusan
> Fisika, Fakultas MIPA
> >UI), dan Dr LT Handoko (LIPI) dalam keputusannya
> menyebut Hans yang semasa
> >hidupnya mengajar di Departemen Fisika ITB
> dianugerahi sebagai Fisikawan
> >Terbaik "atas pengabdian, konsistensi, dan
> dedikasinya yang tinggi dalam
> >penelitian di bidang fisika teori yang memberi
> sumbangan berarti kepada
> >komunitas fisika dunia berupa metode-metode
> matematika untuk memahami
> >fenomena fisika dalam partikel elementer dan
> Relativitas Umum Einstein
> >melalui publikasinya di jurnal-jurnal internasional
> terkemuka, seperti
> >Physical Review D, Journal of Mathematical Physics,
> Modern Physics Letters
> >A, dan International Journal of Modern Physics A".
> >
> >Tentu saja komunitas fisika mengerti bahwa Physical
> Review D dan Journal
> >of Mathematical Physics adalah media terkemuka
> tempat sebagian riset
> >fisikawan pemenang Nobel dipublikasikan. Yang
> menarik, yang justru
> >mengapresiasi karya-karya penelitian berskala
> internasional dari seorang
> >Hans (1951-2005) adalah sebuah perguruan tinggi di
> mana Hans tidak pernah
> >terlibat dalam kegiatan penelitian maupun mengajar,
> bukan pemerintah atau
> >Departemen Pendidikan Nasional yang struktural
> langsung membawahkan ITB
> >tempat Hans sebagai pengajar dan peneliti.
> >
> >Dengan tujuh hasil penelitian yang menembus jurnal
> internasional
> >terkemuka, tiga hasil penelitian diterbitkan jurnal
> online yang bersifat
> >internasional, tak terhitung penelitiannya yang
> diterbitkan jurnal dan
> >prosiding dalam negeri, serta menghabiskan waktu
> sebagai pegawai negeri
> >mengajar dan membimbing mahasiswa di ITB, 

Re: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day Panel-Discussion

2005-06-10 Terurut Topik Andang Bachtiar
Kita akan menggunakan bi-lingual, atau -- paling tidak--, moderatornya akan
mencoba meresumekan pembicaraan panelis dalam 2 bahasa (kalau memang ada
peserta expatriate-nya)





adb
:
- Original Message -
From: "Nyoman Suta" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, June 10, 2005 10:49 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day
Panel-Discussion


> Alasannya bagus.
>
> Meremehkan para panelis? itu bukan maksud saya.
> Maksud saya, karena topiknya komprehensive (bukan melulu keteknikan):
> mungkin ada 'bahasa' ekonomi, politik, peraturan/hukum, dll, bisa jadi
saya
> akan ter-tatih2 mengertikannya... hanya khawatir keseleo menangkap
> substansinya.
> Tapi melihat alasan bagus itu tadi, boleh-boleh saja.
>
> -Original Message-
> From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 09,
> 2005 4:36 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
Half-Day
> Panel-Discussion
>
> Tidak sepakat..
> Lha wong PIT IAGI aja mau kita 'Inggriskan' koq..
>
> Takut diskusinya nggak lincah kalau pakai bahasa Inggris...? wah bisa
> dianggap meremehkan pak Kusuma, pak Kurtubi dan boss Andang yang lulusan
> Colorado, Pak Rizal yang doktornya dari AS (?), Pak Kwik yang kalau
> nggak salah lulusan Jerman dan kang ROvicky yang sudah bertahun2 malang
> melintang di dunia internasional.
>
> Di kalangan expats, ada kesan bahwa EMOI adalah 'korban' dari affair
> Cepu ini. Mungkin kalau mereka hadir dalam diskusi ini, sudut pandangnya
> bakalan bisa sedikit berubah. Kalau diskusinya pakai Bahasa, ya nggak
> ketemu...
>
> Lam-salam
>
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> sepakat. jadi bule bisa baca terjemahan hasilnya, kemungkinan besar dari
> hasil kerja para wartawan. yg penting, dari awal masalah bahasa ini juga
> perlu dikemukakan, agar tidak kecewa bagi yg belum fasih berbahasa
> indonesia.
>
> salam,
> syaiful
>
>
>
>
> "Nyoman Suta"
>
> ina.co.id> cc:
> Subject: RE: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI
> 06/09/2005 09:13 AM Half-Day Panel-Discussion
> Please respond to
> iagi-net
>
>
>
>
>
>
> Rasanya, hanya untuk kali ini, bule yang datang perlu ngerti b Indonesia
> supaya diskusinya lebih lincah tanpa barrier (?), apalagi kalau yang
> datang
> hanya 1-2 orang. Kalau pesertanya 50-50 sih boleh2 saja. Hanya saja
> rangkumannya barangkali bi-lingual, seperti kalau bikin MoM..
> Dan yang menarik untuk didengarkan adalah ARGUMENT-ARGUMENT: kenapa
> 'pemerintah' memilih "siapa", atau sebaliknya.
>
> Salam,
> Nyoman
>
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED]
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, June 09, 2005 2:39 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] apa bahasanya: Re: [iagi-net-l] IAGI/HAGI Half-Day
> Panel-Discussion
>
>
> ada pertanyaan, apakah bahasa komunikasi acara akan diselenggarakan dlm
> bahasa inggris atau bahasa indonesia? info/undangan dlm bahasa inggris,
> tetapi ada bule yg ragu2 kalo acara nanti ternyata dlm bahasa indonesia.
> mohon penjelasannya.
>
> salam,
> syaiful
>
>
>
>
>
> "Sekretariat
>
> Pengurus To: "IAGI-NET"
> , ,
> Pusat" ,
> ,
> ,
> ,
> et.id> , "'IMA'"
> , "Titi Tabusalla"
> , "Titi
> Tabusalla"
>
> 06/08/2005 cc: "'geovani christopher'"
> ,
> 03:28 PM ,
> ,
> Please respond ,
> "Rovicky Dwi Putrohari"
> to iagi-net ,
>
> Subject: [iagi-net-l]
> IAGI/HAGI
> Half-Day Panel-Discussion
>
>
>
>
>
>
> Dear Professionals
> IAGI/HAGI will conduct A Half-Day Panel-Discussion. The discussion will
> give you more information about Cepu Block, Central Java. Please
> registered now, it's limited seat.
>
> Regards.
> benz
> 
> -
>
>
>
> IAGI-HAGI half-day panel-discussion
>
> "CEPU GIANT OIL FIELD: REVEALING THE (GEOLOGICAL, TECHNICAL, BUSINESS,
> AND POLITICAL) MYSTERY"
>
> Date
> Wednesday, 15 June 2005
>
> Time
> 08:30 - 12:00 (morning refreshment and lunch provided)
>
> Venue
> Sasono Mulyo I, Lobby Level, Le Meridien Hotel, Jl. Jend. Sudirman Kav.
> 18-20 Jakarta 10220
>
> Participacion Fee
> IAGI/HAGI Member - Rp.175.000
> IAGI/HAGI Non Member - Rp. 200.00
> Student (S1) - Rp. 100.000
>
> Panelist
> RP Koesoemadinata
> Emeritus Professor of Geology at ITB who will talk about the geology and
> technical aspect of Cepu giant oil field
>
> Kwik Kian Gie (in confirmation)
> Ex Coordinating Minister of Economy and ex Head of Bappenas who will
> talk about the business and political aspects of Cepu giant oil field
>
> Rizal Mallarangeng (in confirmation)
> The member of Indonesian Government Negotiation Team who will talk about
> the government negotiation and political aspects of Cepu giant oil field
>
> Kurtubi
> Energy economy expert who will talk about oil/gas macro-economy and
> pertamina aspects of Cepu giant oil field
>
> Rovicky Dwi Putrohari
> Professional geoscientist / consultant who will talk about the
> Indonesian explorationist capabilities to handle such

RE: [iagi-net-l] Strong quakes 'imminent' off Sumatra : penghargaan dari IAGI/HAGI

2005-06-10 Terurut Topik Winderasta, Wikan (wikanw)
Saya pikir IAGI/HAGI harus memberikan apresiasi bahkan penghargaan
kepada Team Geologi/Geofisikawan (voluntary ?) yang telah begitu
berkomitmen tinggi dalam memberikan informasi dan peringatan dini dari
berbagai macam bencana alam (gempa, tsunami, dan terakhir ancaman gunung
berapi) di berbagai wilayah Indonesia, dimana masyarakat dan pemda telah
memperoleh manfaat dari informasi dan peringatan tersebut. 

Juga penghargaan kepada team IAGI yang telah berperan dalam penyusunan
peraturan perundangan.

Semoga dalam PIT-IAGI/HAGI mendatang bisa disampaikan
penghargaan-penghargaan khusus tersebut.

Salam,
Wikan

-Original Message-
From: D.H. Natawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 10 Juni 2005 11:42
To: iagi-net@iagi.or.id; 'Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)'
Subject: RE: [iagi-net-l] Strong quakes 'imminent' off Sumatra


Halo Pak Rovicky,
Ya, yang dimaksud oleh Dr. McCloskey adalah segmen zona subduksi
Mentawai yang sudah sering kita seminarkan itu ke masyarakat waktu
program IAGI Januari-Februari kemarin.  Segmen Nias yang meledak Maret
kemarin itu juga sudah kita warningkan ke publik waktu seminar di Medan
(awal Februari (?) lalu) juga di G. Sitoli Nias awal Maret (Oleh Hariadi
Permana Cs).

Reaksi masyarakat Padang (Sumbar) terhadap persiapan apabila terjadi
gempa besar dan tsunami dari Mentawai sangat positip.  Sudah banyak
langkah nyata yang dilakukan oleh mereka, baik dari pihak pemerintahan
ataupun swasta.  

Misalnya, kita sudah terlibat pembicaraan dengan pihak swasta dan
sesepuh Sumbar (termasuk Pak Emil Salim).  Kita dengan bantuan peta
topografi detil dari pihak swasta dan PU Padang sudah membuat perkiraan
sebaran daerah bahaya tsunami.  Hasilnya, mereka sekarang sudah membuat
peta jalur evakuasi apabila terjadi tsunami.  Kepala PU-nya juga katanya
berencana akan memperlebar dan membuat jalan raya untuk jalur evakuasi.
Pak Febrin dari Unan, ahli geoteknik, sekarang sudah mulai
meng-inventarisasi bangunan-bangunan mana di Padang yang akan atau tidak
tahan apabila digoncang gempa nanti.  Hotel BumiMinang juga sudah
membuat pengumuman umum untuk prosedur evakuasi Hotel apabila ada gempa
besar, dll.  Di AirBAngis, masyarakat sana malah sudah menyiapkan
barak-barak di bukit untuk persiapan ngungsi. Jadi mudah-mudahan
perkembangan ini benar-benar akan banyak menyelamatkan jiwa.  Dan SumBAr
bisa menjadi contoh tauladan dunia nantinya dalam masalah mengantisipasi
bencana alam.  Ten

Pada tanggal 11 Juni ini rencananya akan ada latihan evakuasi
masyarakat. Di salah satu wilayah Kota Padang yang melibatkan masyarakat
dan anak sekolah. Ada pihak IAGI yang ingin terlibat/hadir dalam acara
ini?

Salam,

Danny Hilman N

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, June 09, 2005 10:26 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
Subject: [iagi-net-l] Strong quakes 'imminent' off Sumatra

Apakah ini sama dengan segmen mentawai yg diduga Pak Danny itu, atau
yang lain, atau  Ada yg bisa kasi penjelasan ? Please, 
Pak Wahyu, Pak Danny ... ??

RDP

http://www.theage.com.au/news/World/Strong-quakes-imminent-off-Sumatra/2
005/06/09/1118123928000.html?oneclick=true
==
Strong quakes 'imminent' off Sumatra
By Richard Macey
June 9, 2005 - 10:55AM


Graphic: Nathaneal Scott

A scientist who predicted the second Indonesian earthquake fears a third
devastating jolt, powerful enough to cause another major tsunami, is
"imminent".

The waves could sweep north-western Australia, reaching as far as Perth.

John McCloskey, of the University of Ulster, said building the Indian
Ocean tsunami warning system was "an urgent priority".

"Don't take the foot off the gas. This is very urgent work."

In mid March, Professor McCloskey warned that the Boxing Day quake,
which triggered the tsunami that killed 300,000 people, had shifted
tectonic stresses to another spot on Sumatra's geological fault line.

He predicted a second strong quake, noting many did not believe
lightning could strike twice. "But with earthquakes it's exactly the
opposite ... I quite honestly hope we're completely wrong."

He wasn't. The second quake, measuring 8.3, struck on March 28 near the
Simeulue and Nias islands, killing 2000 people.

In a new study, published in Nature, Professor McCloskey's team reports
that "stresses imposed by the second rupture have brought closer to
failure" another zone "immediately to the south, under the Batu and
Mentawai islands".

"The historical record and the experience of the Sumatra-Andaman and
Simeulue-Nias events indicate that a tsunami could be a possibility."

Professor McCloskey told the Herald it would likely strike near the
Mentawai islands, triggering a repeat performance of the 8.5 quake of
1833. "The 1833 earthquake is probably a reasonable model. It did
trigger a tsunami and there were many casualties. That's the type of
earthquake we fear it definitely could be."

Professor McCloskey noted

RE: [iagi-net-l] Strong quakes 'imminent' off Sumatra

2005-06-10 Terurut Topik budi_satrio

Hallo pak Danny,

Waktu seminar ttg tsunami di Padang waktu itu ada issu ttg rencana
pembangunan lapangan terbang yang baru ke arah pantai yang tentunya akan
menjadi semakin berresiko terkena dampak tsunami dibanding dg lokasi
sekarang di Tabing yang jauh dari pantai. Tentunya ini menyangkut master
plan daerah tsb dan dalam hubungannya dg 'kesesuain geologi dan lingkungan'
master plan tsb sebaiknya di tinjau ulang.  Pengalaman di Aceh setelah
tsunami, proses evakuasi dan rehabilitasi dpt dilakukan  dg relatif cepat
karena dukungan lapangan terbang yang masih berfungsi. Mohon disampaikan
masukan ini ke pihak berwenang yang berhubungan dg master plan daerah tsb.
(Pusat Studi Tsunami, Teknik Sipil Univ. Andalas ?). Sekedar mengingatkan.

Salam
Budi Satrio




   
  "D.H. 
   
  Natawidjaja" To:  , 
"'Himpunan Ahli Geofisika   
  <[EMAIL PROTECTED] Indonesia (HAGI)'" <[EMAIL 
PROTECTED]>  
  pi.go.id>cc:  
   
   Subject: RE: [iagi-net-l] Strong 
quakes 'imminent' off  
  10/06/2005 12:42 Sumatra  
   
  PM
   
  Please respond
   
  to iagi-net   
   

   

   



Halo Pak Rovicky,
Ya, yang dimaksud oleh Dr. McCloskey adalah segmen zona subduksi
Mentawai yang sudah sering kita seminarkan itu ke masyarakat waktu
program IAGI Januari-Februari kemarin.  Segmen Nias yang meledak Maret
kemarin itu juga sudah kita warningkan ke publik waktu seminar di Medan
(awal Februari (?) lalu) juga di G. Sitoli Nias awal Maret (Oleh Hariadi
Permana Cs).

Reaksi masyarakat Padang (Sumbar) terhadap persiapan apabila terjadi
gempa besar dan tsunami dari Mentawai sangat positip.  Sudah banyak
langkah nyata yang dilakukan oleh mereka, baik dari pihak pemerintahan
ataupun swasta.

Misalnya, kita sudah terlibat pembicaraan dengan pihak swasta dan
sesepuh Sumbar (termasuk Pak Emil Salim).  Kita dengan bantuan peta
topografi detil dari pihak swasta dan PU Padang sudah membuat perkiraan
sebaran daerah bahaya tsunami.  Hasilnya, mereka sekarang sudah membuat
peta jalur evakuasi apabila terjadi tsunami.  Kepala PU-nya juga katanya
berencana akan memperlebar dan membuat jalan raya untuk jalur evakuasi.
Pak Febrin dari Unan, ahli geoteknik, sekarang sudah mulai
meng-inventarisasi bangunan-bangunan mana di Padang yang akan atau tidak
tahan apabila digoncang gempa nanti.  Hotel BumiMinang juga sudah
membuat pengumuman umum untuk prosedur evakuasi Hotel apabila ada gempa
besar, dll.  Di AirBAngis, masyarakat sana malah sudah menyiapkan
barak-barak di bukit untuk persiapan ngungsi.
Jadi mudah-mudahan perkembangan ini benar-benar akan banyak
menyelamatkan jiwa.  Dan SumBAr bisa menjadi contoh tauladan dunia
nantinya dalam masalah mengantisipasi bencana alam.  Ten

Pada tanggal 11 Juni ini rencananya akan ada latihan evakuasi
masyarakat. Di salah satu wilayah Kota Padang yang melibatkan masyarakat
dan anak sekolah.
Ada pihak IAGI yang ingin terlibat/hadir dalam acara ini?

Salam,

Danny Hilman N

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 09, 2005 10:26 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
Subject: [iagi-net-l] Strong quakes 'imminent' off Sumatra

Apakah ini sama dengan segmen mentawai yg diduga Pak Danny itu, atau
yang lain, atau  Ada yg bisa kasi penjelasan ?
Please,
Pak Wahyu, Pak Danny ... ??

RDP

http://www.theage.com.au/news/World/Strong-quakes-imminent-off-Sumatra/2
005/06/09/1118123928000.html?oneclick=true
==
Strong quakes 'imminent' off Sumatra
By Richard Macey
June 9, 2005 - 10:55AM


Graphic: Nathaneal Scott

A scientist who predicted the second Indonesian earthquake fears a
third devastating jolt, powerful enough to cause another major
tsunami, is "imminent".

The waves could sweep north-western Australia, reaching as far as Perth.

John McCloskey, of the University of Ulster, said building the Indian
Ocean tsunami warning system was "an urgent priority".

"Don't take the foot off the gas. This is very urgent work."

In mid March, Professor McCloske

RE: [iagi-net-l] agenda lain SBY ke USA?

2005-06-10 Terurut Topik Leonard Lisapaly
 

Pertama saya assess dulu kemampuannya dan tingkat kesulitan programming-nya.
Kalau ternyata si B saya lihat mampu dan lama lulus karena tingkat kesulitan
algoritma dan programming-nya memang tinggi, dan saya adalah manager in-house
software development yang bertugas mengembangkan in-house software, saya
pilih si B.

Tapi kalau saya misalnya manager untuk ekspansi bisnis, saya pikir lebih baik
saya terima si A. 

Kalau saya general manager, saya terima dua-duanya. Yang satu untuk ekspansi
bisnis yang satu lagi untuk "membebaskan diri" dari ketergantungan.

LL

-Original Message-
From: Prasiddha Hestu Narendra [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, June 10, 2005 1:49 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] agenda lain SBY ke USA?



 >Penerimaan staff junior sering hanya dilihat dari pengalaman kerja praktek
>ataupun tugas akhir yang aplikatif, karena lebih baik menerima karyawan
>dengan pengalaman software komersial tertentu daripada yang tidak.

Ada dua orang mahasiswa S1 tugas akhir katakanlah sebagai contoh masalah
"geostatistik"
Yg satu si "A" menggunakan software jadi yg ada dipasaran industri, dan
hasilnya memang lebih bagus terutama dari sisi tampilan dan modellingnya. 
Dan setelah lulus di CV dia tulis telah menguasai software tertentu. Waktu
untuk menyelesaikan tesispun lebih cepat.

Yg satunya lagi si "B" karena tidak ada kesempatan utk mendapatkan software
"jadi", dia menyelesaikannya dengan membuat sendiri algoritma-algoritma
pemrograman. Hasilnya memang tidak sebagus mahasiswa sebelumnya terutama
modellingnya, tapi dari sisi esensi produk akhir cukup menyelesaikan masalah
yg menjadi bahan tesisnya. Dan di CV dia jelas tidak menuliskan telah
menguasai software "jadi" tersebut. tapi software pemrograman utk
menyelesaikan tesisnya.
Waktu yg dibutuhkan untuk menyelesaikan tesis lebih lama, karena dia harus
tahu alur atau algoritma sebenarnya seperti apa, untuk itu penguasaan dan
mengerti esensi teori juga diperlukan.

Nah mau pilih yg mana kalo anda jadi interviewernya?


At 08:24 AM 6/10/2005 +0200, you wrote:
>
>
>Setahu saya untuk software development minimal ada 2 komponen utama, 
>yaitu "core" program dan "supporting" program. Supporting program 
>misalnya tampilan warna, user friendly, dsb. Ini bisa dilakukan common 
>programmer. Core program adalah algoritma untuk menghitung sesuatu dan 
>biasanya dilakukan oleh researcher dan seringkali memerlukan proses 
>iteratif untuk menguji kecanggihan dan kecepatannya. Saya pikir yang 
>membuat software mahal adalah core programnya. Filosofinya "brain is 
>expensive". Karena itu, walaupun Linux diklaim open source, Anda tidak 
>akan menemukan software2 yang canggih tapi freeware misalnya, karena 
>kecanggihan itu dihasilkan melalui proses yang panjang dan ekstensif, 
>melibatkan banyak orang secara profesional, dan memerlukan biaya. Juga 
>sering berujung kepada penambahan feature atau algoritma baru. Jadi 
>yang mahal bukan soal pakai Linux atau tidak. Sekarang ini praktis 
>banyak software industri bermigrasi ke Linux karena trend teknologi 
>komputer memang ke arah sana, tapi "core" programnya tetap mahal karena ada
"riset di belakang software".
>
>Di lain pihak, saya perhatikan tugas akhir mahasiswa memang cenderung 
>diarahkan ke bidang aplikasi dan seorang mahasiswa tugas akhirnya 
>dikatakan bagus jika di skripsi-nya paling tidak ada gambar seismic 
>section dan structural map, yang menggunakan software2 di pasaran industri
migas.
>Penerimaan staff junior sering hanya dilihat dari pengalaman kerja 
>praktek ataupun tugas akhir yang aplikatif, karena lebih baik menerima 
>karyawan dengan pengalaman software komersial tertentu daripada yang 
>tidak. Bagaimana dengan mahasiswa yang tugas akhirnya program 
>development ? Rasanya mereka cukup ditempatkan di IT ataupun data management
... 8-(.
>
>LL
>
>
>-Original Message-
>From: Batara Sakti Simanjuntak [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>Sent: Friday, June 10, 2005 9:34 AM
>To: iagi-net@iagi.or.id; Prasiddha Hestu Narendra
>Subject: Re: [iagi-net-l] agenda lain SBY ke USA?
>
>Ini soal penting. Negeri belum makmur seperti kita mesti mencari jalan 
>keluar dari "hegemoni" penguasaan market software oleh beberapa brand
raksasa.
>Brands ini menguasai market melalui penyewaan ke perusahaan-perusahaan 
>besar, dan "mendiktekan" harganya. Dalam percaturan tawaran harga sewa 
>nampak sekali pendiktean harga ini. Padahal komponen biaya sottware 
>sekarang dapat mencapai lebih dari 50% biaya sebuah project.
>
>Disisi lain, angkatan muda profesional kita amat pandai dan lincah 
>dalam penguasaan software dan segala detilnya. Maka, kita mesti dapat 
>membuat terobosan dengan menggunakan kepandaian itu. Kita bisa gunakan 
>open source, bangun software sendiri, atau manfaatkan software-software 
>kecil yang tersedia di market dengan harga amat jauh lebih murah, 
>improve software tsb dgn kreativitas kita sendiri sesuai kebutuhan dst. 
>Salah satu kunci adalah gunakan software dgn base li