RE: [iagi-net-l] Re: Bertanya

2006-08-09 Terurut Topik Arief Budiman
Persoalannya adalah cara pengajarannya mungkin yg cenderung membuat anak 
menghafal namun kurang memahami

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 10, 2006 10:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Minarwan; HAGI-Net
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Bertanya

Pelajaran plate tectonics sudah masuk ke buku IPA dari kelas 4 SD.
Memang hanya gambar2 sederhana dan mungkin sulit diterangkan atau
dipahami. Buku2 pengetahuan anak-anak (terutama yang terjemahan) tentang
Bumi selalu memuat juga plate tectonics dan ini lebih mudah dipahami
serta diterangkan. Tetapi kalau ada audio visual plate tectonics dengan
animasi kartun yang sederhana itu sangat membantu. Beberapa ensiklopedi
dalam CD ROM seperti Encarta memuat gambar2 kartun geologi yang baik
seperti plate tectonics, earthquake, volcanic eruption, dll. bahkan
gambar2 itu sebagian bersifat interaktif alias anak2 bisa melakukan
simulasinya sendiri. 

Dalam beberapa kali kesempatan mengajarkan geologi untuk anak2 SD, saya
biasanya memberikan CD2 berisi animasi geologi (buat yang bisa di-copy
dari aslinya), gambar2 colorful tentang geologi,  dan batuan2
beku-metamorf-sedimen kepada sekolahnya. Akibatnya, kalau kebetulan lagi
ke lapangan, saya sekarang cenderung mengambil sampel batuan agak banyak
(kalau dulu satu kepal, sekarang dua kepal) untuk dipecah dan dibagi ke
sekolah2.

Seperti kata Pak Rovicky, memang benar bahwa rekan2 geologist harus
turun langsung ke masyarakat kalau mau ilmunya sepopuler fisika, kimia,
dan biologi. Kelak, mungkin kita bisa adakan olimpiade geologi untuk
anak SMP/SMA. Bukan latah dengan olimpiade matematika/fisika, tetapi
pemahaman geologi yang baik adalah sudah sewajarnya untuk masyarakat
Indonesia yang wilayahnya duduk di suatu arena geologi yang kompleks,
memukau, memakmurkan, tetapi sekaligus membahayakan !

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 10, 2006 8:29 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Minarwan; HAGI-Net
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Bertanya

Sewaktu mengikuti simposium di Jogja kemarin ada salah satu pembicara
kunci
yg bercerita tentang pendidikan kebumian. Panel diskusi berjudul
"Challenge
and strategy on geological engineering education enhancement" di
moderasi:
Dwikorita Karnawati.

Yang saya catat : dalam pendidikan kebumian secara umum (tidak hanya
university)  tetapi juga sekolah menengah bahkan pendidikan dasar sangat
disarankan mengajarkan ilmu Plate Tectonic.
Teori plate tectonic ini sudah merambah hanpir semua ilmu pengetahuan,
termasuk biologi (evolusi, harus mengerti tentang apungan
'berkelana'-nya
benua-benua lintas lintang iklim dan interaksi dengan benua lain), ilmu
engineering konstruksi (bangunan tahan gempa, termasuk di laut), ilmu
arkeologi, bahkan hukum dan teritorian sebuah negara.
Jadi sangat diperlukan sebuah metode mengajar teori plate tektonik
secara
dini. Bagaimana menjelaskan dasar-dasar plate tektonik kepada anak SD.
Secara pedagogik (ilmu mengajar) tentunya diperlukan ide-ide rekan-rekan
kebumian utk membuat metode mengajar yg dengan "mudah" akan dimengerti
dengan 'benar".

Salam
rdp




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

Re: [iagi-net-l] Re: Bertanya

2006-08-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Sebenernya memang banyak sekali kartun-kartun gambar fenomena kebumian yg
tersedia di Internet. Yang sulit kadang mecari padanan atau contoh riil
disekitar kita. memberikan contoh Danau Singkarak kepada anak SD di Bantul
kadng kurang relevan. Demikian juga agak sulit bercerita gunung api ke anak
di kalimantan barat.

Salah satu alasan beberapa pengunjung di weblog saya menyatakan begini :
- Emang apa bedanya sih antara webblog ini dengan suratkabar, justru itu
dijelaskan oleh ahlinya kan ?
+ memang dijelaskan yg sudah ahli, tetapi ngga ada gambarnya, tuh
- lah kok malah suka suka lihat webblog yg ngga banyak rumus ilmiahnya
+ karena dijelaskan dengan bahasa awam
- Bukannya banyak website kebumian di Indonesia dengan bahasa Indonesia dan
penjelasan yg mudah.
- Karena kalau saya bertanya ngga pernah dijawab !.

Jadi mnurutku sepertinya mereka (masyarakat awam) harus secara "aktif"
diajak bicara (imil, chat, sms). Kebutuhan interaksi ini yg diperlukan.
Tidak hanya satu arah saja  menulis saja jadi ngga cukup rasanya.

thanks to Paulus yg ikut aktif menjelaskan dan menjawab pertanyaan sederhana
di weblog.

salam
RDP

On 8/10/06, Amir Al Amin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Di website berikut ada contoh2 materi/ modul  untuk anak sma-smp,
tinggal disesuaikan dg geologi indonesia

http://www.agiweb.org/ies/index.html


salam,...


On 8/10/06, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sewaktu mengikuti simposium di Jogja kemarin ada salah satu pembicara
kunci
> yg bercerita tentang pendidikan kebumian. Panel diskusi berjudul
"Challenge
> and strategy on geological engineering education enhancement" di
moderasi:
> Dwikorita Karnawati.
>
> Yang saya catat : dalam pendidikan kebumian secara umum (tidak hanya
> university)  tetapi juga sekolah menengah bahkan pendidikan dasar sangat
> disarankan mengajarkan ilmu Plate Tectonic.
> Teori plate tectonic ini sudah merambah hanpir semua ilmu pengetahuan,
> termasuk biologi (evolusi, harus mengerti tentang apungan
'berkelana'-nya
> benua-benua lintas lintang iklim dan interaksi dengan benua lain), ilmu
> engineering konstruksi (bangunan tahan gempa, termasuk di laut), ilmu
> arkeologi, bahkan hukum dan teritorian sebuah negara.
> Jadi sangat diperlukan sebuah metode mengajar teori plate tektonik
secara
> dini. Bagaimana menjelaskan dasar-dasar plate tektonik kepada anak SD.
> Secara pedagogik (ilmu mengajar) tentunya diperlukan ide-ide rekan-rekan
> kebumian utk membuat metode mengajar yg dengan "mudah" akan dimengerti
> dengan 'benar".
>
> Salam
> rdp
>
> On 8/10/06, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Tetapi, pertanyaan seperti ini sangat wajar diajukan oleh kalangan
> > non-geologist yang mendapatkan pengetahuan geologi tidak utuh dan
tidak
> > berkesinambungan.
> >
> > Katakanlah mereka mendapatkan pemahamannya dari media2, di situ diulas
> > tentang plate tectonics untuk menjelaskan fenomena kejadian gempa.
> > Tetapi, hanya segmen di sekitar pusat gempa yang diperlihatkan (misal
> > sekitar Sumatra dan Jawa), maka bisa saja opini publik - oh di
> > Kalimantan tak ada plate tectonics-nya.
> >
> > Menurut sebuah buku, saat teori "bigbang" sebagai awal sejarah Alam
> > Semesta baru dikemukakan, seseorang bertanya : Apa yang terjadi
sebelum
> > bigbang ? Jawabannya : Tuhan sedang membuat neraka buat orang yang
> > bertanya seperti itu ! Lho ?!
> >
> > Bukan pertanyaannya yang bikin bingung, penjelasannya yang tak utuh.
Ini
> > tantangan kita.
> >
> > Salam,
> > Awang
> >
> >
> > -Original Message-
> > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Wednesday, August 09, 2006 5:45 PM
> > To: Minarwan; iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net
> > Subject: [iagi-net-l] Re: Bertanya
> >
> > Kemarin ada yg tanya ttg kegempaan kalimantan.
> > "mas Vicky, kenapa Kalimantan tidak banyak gempanya. Apakah disana
tidak
> > ada
> > plate tektoniknya? terus plate tektonik yg di Aceh itu sudah bergerak
> > sampai
> > ke Jogja. Apakah nantinya juga sampai di Bali ?"
> >
> > mampus aku ... ternyata penjelasan kita belum sampai diujung bawanya
...
> > sama sekali.
> > Duh ... kojurr 
> >
> > rdp
> >
> > On 8/9/06, Minarwan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Bertanya itu ternyata enggak gampang yah.
> > > Aku baru ngeh betul kalau ada orang yang bertanya tapi pertanyaannya
> > > beneran bikin bingung orang yang ditanyai. Apa yang ia tanyakan?
> > >
> > > Mungkin dulu aku  juga getu :)
> > >
> > > Min
> > >
> > > --
> > > "The nail that sticks out gets hammered..."
> > > My blog at: http://desaguadero.blogspot.com
> > >
> >
> >
> >
> > --
> > http://rovicky.wordpress.com/
> >
> >
> >
> > -
> > -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > -  Call For Papers until 26 May 2006
> > -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > -
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, se

RE: [iagi-net-l] Re: Bertanya

2006-08-09 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pelajaran plate tectonics sudah masuk ke buku IPA dari kelas 4 SD.
Memang hanya gambar2 sederhana dan mungkin sulit diterangkan atau
dipahami. Buku2 pengetahuan anak-anak (terutama yang terjemahan) tentang
Bumi selalu memuat juga plate tectonics dan ini lebih mudah dipahami
serta diterangkan. Tetapi kalau ada audio visual plate tectonics dengan
animasi kartun yang sederhana itu sangat membantu. Beberapa ensiklopedi
dalam CD ROM seperti Encarta memuat gambar2 kartun geologi yang baik
seperti plate tectonics, earthquake, volcanic eruption, dll. bahkan
gambar2 itu sebagian bersifat interaktif alias anak2 bisa melakukan
simulasinya sendiri. 

Dalam beberapa kali kesempatan mengajarkan geologi untuk anak2 SD, saya
biasanya memberikan CD2 berisi animasi geologi (buat yang bisa di-copy
dari aslinya), gambar2 colorful tentang geologi,  dan batuan2
beku-metamorf-sedimen kepada sekolahnya. Akibatnya, kalau kebetulan lagi
ke lapangan, saya sekarang cenderung mengambil sampel batuan agak banyak
(kalau dulu satu kepal, sekarang dua kepal) untuk dipecah dan dibagi ke
sekolah2.

Seperti kata Pak Rovicky, memang benar bahwa rekan2 geologist harus
turun langsung ke masyarakat kalau mau ilmunya sepopuler fisika, kimia,
dan biologi. Kelak, mungkin kita bisa adakan olimpiade geologi untuk
anak SMP/SMA. Bukan latah dengan olimpiade matematika/fisika, tetapi
pemahaman geologi yang baik adalah sudah sewajarnya untuk masyarakat
Indonesia yang wilayahnya duduk di suatu arena geologi yang kompleks,
memukau, memakmurkan, tetapi sekaligus membahayakan !

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 10, 2006 8:29 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Minarwan; HAGI-Net
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Bertanya

Sewaktu mengikuti simposium di Jogja kemarin ada salah satu pembicara
kunci
yg bercerita tentang pendidikan kebumian. Panel diskusi berjudul
"Challenge
and strategy on geological engineering education enhancement" di
moderasi:
Dwikorita Karnawati.

Yang saya catat : dalam pendidikan kebumian secara umum (tidak hanya
university)  tetapi juga sekolah menengah bahkan pendidikan dasar sangat
disarankan mengajarkan ilmu Plate Tectonic.
Teori plate tectonic ini sudah merambah hanpir semua ilmu pengetahuan,
termasuk biologi (evolusi, harus mengerti tentang apungan
'berkelana'-nya
benua-benua lintas lintang iklim dan interaksi dengan benua lain), ilmu
engineering konstruksi (bangunan tahan gempa, termasuk di laut), ilmu
arkeologi, bahkan hukum dan teritorian sebuah negara.
Jadi sangat diperlukan sebuah metode mengajar teori plate tektonik
secara
dini. Bagaimana menjelaskan dasar-dasar plate tektonik kepada anak SD.
Secara pedagogik (ilmu mengajar) tentunya diperlukan ide-ide rekan-rekan
kebumian utk membuat metode mengajar yg dengan "mudah" akan dimengerti
dengan 'benar".

Salam
rdp




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Balasan: Re: [iagi-net-l] Diklat Geologi bagi aparatur; Geologi untuk Pemakaman Umum

2006-08-09 Terurut Topik Fajar Wisaksono
Mas Syaiful,
kayaknya nggak hanya kuburan saja yg perlu ditinjau ulang lokasinya. Sekarang 
ini banyak developer perumahan yang membangun rumah-2 yg tergolong mewah di 
dataran banjir. Pinternya developer itu juga, mereka mempromosikan rumah-2 tsb 
dgn konsep "river view", atau river side. Cuman kalau kita pikir dgn konsep 
geologi, bukan cuman river view, malah bisa jadi river beneran kalau musim 
hujan alias kebanjiran.
Sama saja dgn Kali brantas di kediri itu Mas, kalau sepanjang jalan dari 
jembatan baru sampai mrican nggak ditanggul, ya luber juga ke tengah kota.

fww
   

mohammad syaiful <[EMAIL PROTECTED]> menulis: wah, pak agus, saya juga punya 
pengalaman yg nyerempet mirip.
pada awalnya, perumahan dimana saya tinggal sekarang di bogor, oleh pihak
pengembang (dan katanya didukung pemda) menyediakan lahan kuburan yg agak
jauh dari perumahannya sendiri (sekira 3 km). ternyata setelah diperiksa,
terpaksa-lah saya bicara tentang geomorfologi, karena ternyata lahan calon
kuburan tsb memang di lembah sungai dan termasuk daerah dataran banjir.
kalau musim kering, ada sungai kecil yg mengalir tepat di batas salah satu
sisi lahan. tapi kalau musim hujan, dapat dipastikan seluruh lahan tsb akan
tergenang oleh air.

jadi alhasil, dg 'sesorah' saya ttg geomorfologi tsb (tentu saja saya tidak
menyebutkan istilah geomorfologi ini kepada warga dan pihak pengembang),
alhamdulillah lahan tsb dibatalkan dan sekarang dipersiapkan lahan lainnya
yg insya allah lebih layak utk dijadikan sbg komplek 'rumah masa depan'.

utk mas ery, saya kira masukan dari pak agus hendratno sudah sesuai dg yg
sampiyan butuhkan.

tabik juga,
syaiful


On 8/9/06, Agus Hendratno  wrote:
>
> ..
> Sedikit pengalaman :
> Saya diundang PU Sleman untuk menilai kelayakan Tempat
> Pemakaman Umum (TPU / Kuburan Umum) secara geologi.
> Lah..., sampai masuk kuburan-pun, orang harus berpikir
> geologinya kayak apa. Jangan-jangan, ntar di kuburan,
> terjadi landslide, amblesan, runtuh, atau pembanjiran
> lokal. Saya critakan ini ke mahasiswa di kelas dan
> kolega saya, semua pada tertawa, tapi bener juga ya...
> tabik.mas..
>
> Salam dari Kota Gudeg Gempa
> Agus Hendratno (0815.686.8523)
> Pengda IAGI DIY-Jateng / Geologi UGM



-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]



-
Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] Pertamina Kelola Sendiri Lapangan Minyaknya

2006-08-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Apakah KSO dibatalkan ?

rdp

-- Forwarded message --
From: IndoExplo <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Aug 10, 2006 10:31 AM
Subject: [IndoEnergy] Pertamina Kelola Sendiri Lapangan Minyaknya
To: [EMAIL PROTECTED]

Pertamina Kelola Sendiri Lapangan Minyaknya
Kamis, 10 Agustus 2006 | 03:44 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP)
akan mengoperasikan lapangan-lapangan minyak yang dinilai prospektif
dan memiliki cadangan tinggi. Kerja sama dengan pihak lain dilakukan
bila lapangan minyak memiliki prospek rendah dan berisiko tinggi.

Direktur Utama Pertamina EP Kun Kurnely mengatakan pihaknya akan
berupaya mengembangkan sendiri lapangan-lapangan minyak di wilayah
kerja Pertamina. Dia mencontohkan, lapangan minyak Pondok Tengah di
Bekasi, yang merupakan salah satu lapangan yang dikelola sendiri.

Sebelumnya, sumber Tempo di Pertamina mengungkapkan, lapangan minyak
Pondok Tengah, yang berdekatan dengan Jakarta, akan dioperasikan
bersama salah satu perusahaan swasta nasional. Pola kerja sama operasi
yang diterapkan mencontoh kerja sama Pertamina dengan ExxonMobil di Cepu.

Kun mengakui sejumlah perusahaan menyatakan berminat melakukan kerja
sama dengan Pertamina EP mengoperasikan Pondok Tengah. Semula pihaknya
menilai risiko kegiatan eksplorasi Pondok Tengah sangat tinggi. "Tapi,
setelah dilakukan pengeboran, ternyata risikonya rendah," katanya kemarin.

Menurut Kun, lapangan Pondok Tengah akan dioperasikan oleh Pertamina
EP dengan produksi awal 1.000-3.000 barel minyak per hari. "Puncaknya
akan mencapai 16 ribu barel per hari pada 2008," ujarnya.

Dia menjelaskan kerja sama dilakukan bila lapangan minyak memiliki
prospek baik tapi berisiko dan prospeknya sangat rendah.

Namun, Kun memastikan semua lapangan minyak yang dioperasikan
Pertamina EP akan dikelola sendiri tanpa kerja sama. "Sebab,
kebanyakan lapangan-lapangan tersebut di darat, dan prospeknya bagus,"
katanya. Tentang kerja sama dengan ExxonMobil di Blok Cepu, Kun
menolak memberikan penjelasan.

Sedangkan Direktur Hulu Pertamina Sukusen Soemarinda mengatakan total
investasi kegiatan hulu pada 2006 senilai Rp 11,5 triliun. Biaya
tersebut terdiri atas investasi Rp 5,5 triliun dan operasi Rp 6
triliun dengan tingkat pengembalian investasi (rate of return) 30
persen. "Total keuntungan yang ditargetkan Rp 24 triliun," katanya.

Untuk meningkatkan usaha hulu, Pertamina, kata Sukusen, telah
membentuk empat anak perusahaan. Perusahaan tersebut antara lain
Pertamina EP, Pertamina Hulu Energy, Pertagas, dan Pertamina Geotermal
Energy.

Menurut Sukusen, selain empat anak perusahaan, Pertamina membentuk
perusahaan kerja sama dengan kontraktor asing. "Pertamina Randugunting
melakukan kerja sama dengan Petronas serta PetroVietnam, sedangkan
Pertamina Cepu dengan ExxonMobil," ujarnya.

ALI NUR YASIN






TAHUKAH ANDA:
- Geothermal hanya menyumbang 800MW listrik (2.5% kebutuhan listrik) dan
hanya 4% dari 20,000 MW of geothermal potential Indonesia !
- Potensi geothermal Indonesia 40% dari Potensi geothermal dunia !
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
   http://groups.yahoo.com/group/IndoEnergy/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
   [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
   http://docs.yahoo.com/info/terms/





--
http://rovicky.wordpress.com/


Re: [iagi-net-l] Re: Bertanya

2006-08-09 Terurut Topik Amir Al Amin

Di website berikut ada contoh2 materi/ modul  untuk anak sma-smp,
tinggal disesuaikan dg geologi indonesia

http://www.agiweb.org/ies/index.html


salam,...


On 8/10/06, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Sewaktu mengikuti simposium di Jogja kemarin ada salah satu pembicara kunci
yg bercerita tentang pendidikan kebumian. Panel diskusi berjudul "Challenge
and strategy on geological engineering education enhancement" di moderasi:
Dwikorita Karnawati.

Yang saya catat : dalam pendidikan kebumian secara umum (tidak hanya
university)  tetapi juga sekolah menengah bahkan pendidikan dasar sangat
disarankan mengajarkan ilmu Plate Tectonic.
Teori plate tectonic ini sudah merambah hanpir semua ilmu pengetahuan,
termasuk biologi (evolusi, harus mengerti tentang apungan 'berkelana'-nya
benua-benua lintas lintang iklim dan interaksi dengan benua lain), ilmu
engineering konstruksi (bangunan tahan gempa, termasuk di laut), ilmu
arkeologi, bahkan hukum dan teritorian sebuah negara.
Jadi sangat diperlukan sebuah metode mengajar teori plate tektonik secara
dini. Bagaimana menjelaskan dasar-dasar plate tektonik kepada anak SD.
Secara pedagogik (ilmu mengajar) tentunya diperlukan ide-ide rekan-rekan
kebumian utk membuat metode mengajar yg dengan "mudah" akan dimengerti
dengan 'benar".

Salam
rdp

On 8/10/06, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tetapi, pertanyaan seperti ini sangat wajar diajukan oleh kalangan
> non-geologist yang mendapatkan pengetahuan geologi tidak utuh dan tidak
> berkesinambungan.
>
> Katakanlah mereka mendapatkan pemahamannya dari media2, di situ diulas
> tentang plate tectonics untuk menjelaskan fenomena kejadian gempa.
> Tetapi, hanya segmen di sekitar pusat gempa yang diperlihatkan (misal
> sekitar Sumatra dan Jawa), maka bisa saja opini publik - oh di
> Kalimantan tak ada plate tectonics-nya.
>
> Menurut sebuah buku, saat teori "bigbang" sebagai awal sejarah Alam
> Semesta baru dikemukakan, seseorang bertanya : Apa yang terjadi sebelum
> bigbang ? Jawabannya : Tuhan sedang membuat neraka buat orang yang
> bertanya seperti itu ! Lho ?!
>
> Bukan pertanyaannya yang bikin bingung, penjelasannya yang tak utuh. Ini
> tantangan kita.
>
> Salam,
> Awang
>
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, August 09, 2006 5:45 PM
> To: Minarwan; iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net
> Subject: [iagi-net-l] Re: Bertanya
>
> Kemarin ada yg tanya ttg kegempaan kalimantan.
> "mas Vicky, kenapa Kalimantan tidak banyak gempanya. Apakah disana tidak
> ada
> plate tektoniknya? terus plate tektonik yg di Aceh itu sudah bergerak
> sampai
> ke Jogja. Apakah nantinya juga sampai di Bali ?"
>
> mampus aku ... ternyata penjelasan kita belum sampai diujung bawanya ...
> sama sekali.
> Duh ... kojurr 
>
> rdp
>
> On 8/9/06, Minarwan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Bertanya itu ternyata enggak gampang yah.
> > Aku baru ngeh betul kalau ada orang yang bertanya tapi pertanyaannya
> > beneran bikin bingung orang yang ditanyai. Apa yang ia tanyakan?
> >
> > Mungkin dulu aku  juga getu :)
> >
> > Min
> >
> > --
> > "The nail that sticks out gets hammered..."
> > My blog at: http://desaguadero.blogspot.com
> >
>
>
>
> --
> http://rovicky.wordpress.com/
>
>
>
> -
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -  Call For Papers until 26 May 2006
> -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>
>


--
http://rovicky.wordpress.com/





--
***
Amir Al Amin
Operation/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekeni

Re: [iagi-net-l] Re: Bertanya

2006-08-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Sewaktu mengikuti simposium di Jogja kemarin ada salah satu pembicara kunci
yg bercerita tentang pendidikan kebumian. Panel diskusi berjudul "Challenge
and strategy on geological engineering education enhancement" di moderasi:
Dwikorita Karnawati.

Yang saya catat : dalam pendidikan kebumian secara umum (tidak hanya
university)  tetapi juga sekolah menengah bahkan pendidikan dasar sangat
disarankan mengajarkan ilmu Plate Tectonic.
Teori plate tectonic ini sudah merambah hanpir semua ilmu pengetahuan,
termasuk biologi (evolusi, harus mengerti tentang apungan 'berkelana'-nya
benua-benua lintas lintang iklim dan interaksi dengan benua lain), ilmu
engineering konstruksi (bangunan tahan gempa, termasuk di laut), ilmu
arkeologi, bahkan hukum dan teritorian sebuah negara.
Jadi sangat diperlukan sebuah metode mengajar teori plate tektonik secara
dini. Bagaimana menjelaskan dasar-dasar plate tektonik kepada anak SD.
Secara pedagogik (ilmu mengajar) tentunya diperlukan ide-ide rekan-rekan
kebumian utk membuat metode mengajar yg dengan "mudah" akan dimengerti
dengan 'benar".

Salam
rdp

On 8/10/06, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Tetapi, pertanyaan seperti ini sangat wajar diajukan oleh kalangan
non-geologist yang mendapatkan pengetahuan geologi tidak utuh dan tidak
berkesinambungan.

Katakanlah mereka mendapatkan pemahamannya dari media2, di situ diulas
tentang plate tectonics untuk menjelaskan fenomena kejadian gempa.
Tetapi, hanya segmen di sekitar pusat gempa yang diperlihatkan (misal
sekitar Sumatra dan Jawa), maka bisa saja opini publik - oh di
Kalimantan tak ada plate tectonics-nya.

Menurut sebuah buku, saat teori "bigbang" sebagai awal sejarah Alam
Semesta baru dikemukakan, seseorang bertanya : Apa yang terjadi sebelum
bigbang ? Jawabannya : Tuhan sedang membuat neraka buat orang yang
bertanya seperti itu ! Lho ?!

Bukan pertanyaannya yang bikin bingung, penjelasannya yang tak utuh. Ini
tantangan kita.

Salam,
Awang


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, August 09, 2006 5:45 PM
To: Minarwan; iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net
Subject: [iagi-net-l] Re: Bertanya

Kemarin ada yg tanya ttg kegempaan kalimantan.
"mas Vicky, kenapa Kalimantan tidak banyak gempanya. Apakah disana tidak
ada
plate tektoniknya? terus plate tektonik yg di Aceh itu sudah bergerak
sampai
ke Jogja. Apakah nantinya juga sampai di Bali ?"

mampus aku ... ternyata penjelasan kita belum sampai diujung bawanya ...
sama sekali.
Duh ... kojurr 

rdp

On 8/9/06, Minarwan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bertanya itu ternyata enggak gampang yah.
> Aku baru ngeh betul kalau ada orang yang bertanya tapi pertanyaannya
> beneran bikin bingung orang yang ditanyai. Apa yang ia tanyakan?
>
> Mungkin dulu aku  juga getu :)
>
> Min
>
> --
> "The nail that sticks out gets hammered..."
> My blog at: http://desaguadero.blogspot.com
>



--
http://rovicky.wordpress.com/



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





--
http://rovicky.wordpress.com/


RE: [iagi-net-l] Re: Bertanya

2006-08-09 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Tetapi, pertanyaan seperti ini sangat wajar diajukan oleh kalangan
non-geologist yang mendapatkan pengetahuan geologi tidak utuh dan tidak
berkesinambungan. 

Katakanlah mereka mendapatkan pemahamannya dari media2, di situ diulas
tentang plate tectonics untuk menjelaskan fenomena kejadian gempa.
Tetapi, hanya segmen di sekitar pusat gempa yang diperlihatkan (misal
sekitar Sumatra dan Jawa), maka bisa saja opini publik - oh di
Kalimantan tak ada plate tectonics-nya. 

Menurut sebuah buku, saat teori "bigbang" sebagai awal sejarah Alam
Semesta baru dikemukakan, seseorang bertanya : Apa yang terjadi sebelum
bigbang ? Jawabannya : Tuhan sedang membuat neraka buat orang yang
bertanya seperti itu ! Lho ?!

Bukan pertanyaannya yang bikin bingung, penjelasannya yang tak utuh. Ini
tantangan kita. 

Salam,
Awang


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, August 09, 2006 5:45 PM
To: Minarwan; iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net
Subject: [iagi-net-l] Re: Bertanya

Kemarin ada yg tanya ttg kegempaan kalimantan.
"mas Vicky, kenapa Kalimantan tidak banyak gempanya. Apakah disana tidak
ada
plate tektoniknya? terus plate tektonik yg di Aceh itu sudah bergerak
sampai
ke Jogja. Apakah nantinya juga sampai di Bali ?"

mampus aku ... ternyata penjelasan kita belum sampai diujung bawanya ...
sama sekali.
Duh ... kojurr 

rdp

On 8/9/06, Minarwan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bertanya itu ternyata enggak gampang yah.
> Aku baru ngeh betul kalau ada orang yang bertanya tapi pertanyaannya
> beneran bikin bingung orang yang ditanyai. Apa yang ia tanyakan?
>
> Mungkin dulu aku  juga getu :)
>
> Min
>
> --
> "The nail that sticks out gets hammered..."
> My blog at: http://desaguadero.blogspot.com
>



-- 
http://rovicky.wordpress.com/



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Re: Bertanya

2006-08-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Kemarin ada yg tanya ttg kegempaan kalimantan.
"mas Vicky, kenapa Kalimantan tidak banyak gempanya. Apakah disana tidak ada
plate tektoniknya? terus plate tektonik yg di Aceh itu sudah bergerak sampai
ke Jogja. Apakah nantinya juga sampai di Bali ?"

mampus aku ... ternyata penjelasan kita belum sampai diujung bawanya ...
sama sekali.
Duh ... kojurr 

rdp

On 8/9/06, Minarwan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Bertanya itu ternyata enggak gampang yah.
Aku baru ngeh betul kalau ada orang yang bertanya tapi pertanyaannya
beneran bikin bingung orang yang ditanyai. Apa yang ia tanyakan?

Mungkin dulu aku  juga getu :)

Min

--
"The nail that sticks out gets hammered..."
My blog at: http://desaguadero.blogspot.com





--
http://rovicky.wordpress.com/


Re: [iagi-net-l] Diklat Geologi bagi aparatur; Geologi untuk Pemakaman Umum

2006-08-09 Terurut Topik mohammad syaiful

wah, pak agus, saya juga punya pengalaman yg nyerempet mirip.
pada awalnya, perumahan dimana saya tinggal sekarang di bogor, oleh pihak
pengembang (dan katanya didukung pemda) menyediakan lahan kuburan yg agak
jauh dari perumahannya sendiri (sekira 3 km). ternyata setelah diperiksa,
terpaksa-lah saya bicara tentang geomorfologi, karena ternyata lahan calon
kuburan tsb memang di lembah sungai dan termasuk daerah dataran banjir.
kalau musim kering, ada sungai kecil yg mengalir tepat di batas salah satu
sisi lahan. tapi kalau musim hujan, dapat dipastikan seluruh lahan tsb akan
tergenang oleh air.

jadi alhasil, dg 'sesorah' saya ttg geomorfologi tsb (tentu saja saya tidak
menyebutkan istilah geomorfologi ini kepada warga dan pihak pengembang),
alhamdulillah lahan tsb dibatalkan dan sekarang dipersiapkan lahan lainnya
yg insya allah lebih layak utk dijadikan sbg komplek 'rumah masa depan'.

utk mas ery, saya kira masukan dari pak agus hendratno sudah sesuai dg yg
sampiyan butuhkan.

tabik juga,
syaiful


On 8/9/06, Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


..
Sedikit pengalaman :
Saya diundang PU Sleman untuk menilai kelayakan Tempat
Pemakaman Umum (TPU / Kuburan Umum) secara geologi.
Lah..., sampai masuk kuburan-pun, orang harus berpikir
geologinya kayak apa. Jangan-jangan, ntar di kuburan,
terjadi landslide, amblesan, runtuh, atau pembanjiran
lokal. Saya critakan ini ke mahasiswa di kelas dan
kolega saya, semua pada tertawa, tapi bener juga ya...
tabik.mas..

Salam dari Kota Gudeg Gempa
Agus Hendratno (0815.686.8523)
Pengda IAGI DIY-Jateng / Geologi UGM




--
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]


Re: [iagi-net-l] Diklat Geologi bagi aparatur; Geologi untuk Pemakaman Umum

2006-08-09 Terurut Topik Agus Hendratno
Mas Ery,
Beberapa ide tersebut juga sudah nyampe ke saya via
email japri. IAGI DIY-Jateng pernah melakukan diklat
geologi bagi non-geologist. Nah, Diklat Geologi untuk
Aparatur Daerah ini sedang kami siapkan untuk Pemda
se-Riau dan Kepri, karena kayaknya Gubernur Riau-nya
berminat sekali. Saya malah sudah dikontak oleh
kawan-kawan geologist di Pekanbaru untuk menginisiasi
kegiatan tersebut, sekaligus merancang Kurikulum-nya.
Kemarin dengan Mas Kuncoro, (Widyaiswara Badiklat
Propinsi DIY) juga pernah saya buatkan Kurikulum
Diklat Geologi untuk Aparatur, tapi tidak jalan dan
kurang bisa menggerakkan dan mensosialisasikan ide
tersebut pada si pembuat kebijakan dan penentu
anggaran. Itu sebelum gempa jogja. 

Nah ini ada kurikulum Diklat Geologi bagi Aparatur
Pemda (yang bukan geologist atau yang geologi tapi
birokrat di unit non-pertambangan dan energi).
Sebetulnya Badiklat Geologi di Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral RI, yang di Bandung itu juga
sering ada Diklat, khususnya untuk tenaga inspeksi
pertambangan daerah.
Nah, yang kami maksudkan adalah Diklat bagi mereka
yang mengambil keputusan atau yang mereka bertugas
men-support si pembuat kebijakan. 
Kurikulum tersebut adalah :
1. Pengenalan Bumi yang berproses.
2. Pengantar ilmu geologi
3. Pengenalan sumberdaya geologi
4. Pengenalan resiko dan bahaya geologi
5. Pengenalan manajemen bencana geologi
6. Aspek geologi dan pengelolaan lingkungan binaan
7. introduction to Urban geology
8. introduction to Urban georisk
9. Geology for infrastructure management
10. Geologi untuk pengelolaan pulau-pulau kecil

Prinsipnya,kita yang geologist tidak akan men-Diklat
peserta sebagai ahli geologi instant, tapi memberikan
pemahaman secara saintifik yang benar, populer, dan
mengena dalam regulasi di daerah masing-masing.
Sehingga kaca mata beliau-beliau tidak 2 dimensi saja,
tapi perlu ada dimensi ruang (proses) dan waktu (ini
kan kompetensi geologi). Teknik komunikasi geologi
yang akan kita pakai pun sebaiknya adalah komunikasi
ilmiah populer dan "membumi" serta relevan dengan
kebijakan yang berlangsung di daerah tersebut.
Ingat : bahwa setiap wilayah / daerah mempunyai
KEUNIKAN GEOLOGI yang berbeda-beda, sehingga bagaimana
menciptakan IMAGE bahwa GEOLOGI mampu dan bisa
men-DRIVE Regulasi Daerah Setempat yang hidupnya di
atas Kondisi Geologi Setempat. Berani menerima
tantangan...,
monggo-monggo...yo podo guyup untuk membumikan
geologi..., karena hidup ini tidak bisa lepas dari
geologi.

Sedikit pengalaman :
Saya diundang PU Sleman untuk menilai kelayakan Tempat
Pemakaman Umum (TPU / Kuburan Umum) secara geologi.
Lah..., sampai masuk kuburan-pun, orang harus berpikir
geologinya kayak apa. Jangan-jangan, ntar di kuburan,
terjadi landslide, amblesan, runtuh, atau pembanjiran
lokal. Saya critakan ini ke mahasiswa di kelas dan
kolega saya, semua pada tertawa, tapi bener juga ya...
tabik.mas..

Salam dari Kota Gudeg Gempa
Agus Hendratno (0815.686.8523)
Pengda IAGI DIY-Jateng / Geologi UGM

--- Ery Arifullah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Mohon masukannya... kira-kira Diklat apa yah yang
> cocok untuk saat ini bagi aparatur pemerintahan
> daerah (Kaltim). Diklat geologi regional perlu tapi
> yang langsung menyentuh bagi masyarakat + non
> geologist sebaiknya apa? Jargon-jargon geologi
> memang "terdengar manis" tapi sulit di
> implementasikan bagi orang awam dan mereka yang
> sudah lama meninggalkan geologi. Ini kesempatan
> sosialisasi geologi.
>   Mohon masukan atau pencerahannya..
>
>   Salam,
>   Ery Arifullah
>   Widyaiswara Badan DIKLAT Kaltim
>   Dosen Luar Biasa FMIPA Universitas Mulawarman 
> 
>   
> -
> How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low
>  PC-to-Phone call rates.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Diklat Geologi bagi aparatur

2006-08-09 Terurut Topik Ery Arifullah
Mohon masukannya... kira-kira Diklat apa yah yang cocok untuk saat ini bagi 
aparatur pemerintahan daerah (Kaltim). Diklat geologi regional perlu tapi yang 
langsung menyentuh bagi masyarakat + non geologist sebaiknya apa? Jargon-jargon 
geologi memang "terdengar manis" tapi sulit di implementasikan bagi orang awam 
dan mereka yang sudah lama meninggalkan geologi. Ini kesempatan sosialisasi 
geologi.
  Mohon masukan atau pencerahannya..
   
  Salam,
  Ery Arifullah
  Widyaiswara Badan DIKLAT Kaltim
  Dosen Luar Biasa FMIPA Universitas Mulawarman 


-
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.