Re: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

2006-08-28 Terurut Topik muhammad_fauzi

Menurut saya ide membuat selubung di setiap lobang semburan dengan ide
meninggikan tanggul sedikit berbeda karena kalo menggunakan selubung.
Memang gaya yang bekerja ke bawah di tiap titik sama rho-ge-ha, tapi gaya
yang bekerja ke samping tentunya  dipengaruhi volume dan sangat berbeda,
dimana gaya ke samping kalo menggunakan selubung bisa diabaikan.
Ide membuat selubung ini kayaknya lebih bisa diterima dan lebih murah,
tetapi ada tantangannya yaitu menentukan geometri lubang semburan. Mungkin
bisa mengadopsi cara monitoring untuk fracturing yang menggunakan micro
seismic dimana kita mencoba untuk mengidentifikasi focal mechanism-2  yang
ada disekitar permukaan di seputar lobang-2 semburan.
Problemnya , bisakah kita meletakkan geophone di dalam lumpur panas ini,
tahan  nggak yah.
Dulu Geofisika UGM pernah mencoba untuk mendeteksi zona fracturing dari
geophone yang diletakkan di surface, hasilnya kurang begitu robust karena
frekuensi tingginya nggak ketangkap dikarenakan kedlaman reservoir, nah ini
"zona fracturing" nya di sekitar permukaan...  Bisa dong dicoba lagi ?

salam,
Fauzi



|-+--->
| |   "Rovicky Dwi|
| |   Putrohari"  |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   om> |
| |   |
| |   29/08/2006 01:12|
| |   PM  |
| |   Please respond  |
| |   to iagi-net |
| |   |
|-+--->
  
>---|
  | 
  |
  |To:  iagi-net@iagi.or.id 
  |
  |cc:  
  |
  |Subject: Re: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.   
  |
  
>---|



Den Bagus Arif,
Meninggikan tanggul itu memang yg mudah. Dengan catatan tanggul dibuat
sesuai dengan peruntukannya. maksudku tanggul yg selama ini dibuat
adalah peninggian dari tanggul darurat dimana, dasar tanggul tidak
tertanam.
handicapnya hanyalah rembesan seperti yg saya wanti2 sebelumnya dan
terbukti dari foto2 itu. Bahwa gorong-gorong menjadi penyebab ambrol
dan jebolnya tanggul. Mekanisme rembesannya ya masih berkutet karena
rumus hidrostatik. Wah ampuh tenan rumus "rho ge ha " ini. digambarku
aku tulis H dan Rho (BJ) saja. Soale grafitasi ini relatip konstant
ditempat itu.

Kendala lainnya dengan selubung jebolnya lubang lama yg pernah muncrat
juga. Ini menandakan dibawah sono banyak rekahan2nya. Mungkin dicoba
dideteksi saja dengan metode seismic ya ... hehehehe ... ya tinggal
naruh geophone aja trus dimonitor. kan harga geophone juga ga mahal
kok. Sapa tahu bisa jadi thesisnya dosen ITS ... Terinya mestinya
seperti teori gunungapi yg memonitor bawah permukaan. Tremor2 kecil yg
terrekam aku rasa dapat dipakai sebagai acuan teoritis.

Soal cost
Kalau melihat kerusakan lokal disini mnurutku masih relatif kecil,
tetapi "colateral damage" karena terganggunya nadi transportasi ini yg
sulit diperkirakan.

rdp

On 8/29/06, Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kang Vicky,
> Melanjutkan ide pembicaraan tentang pembangunan "selubung" lumpur untuk
menciptakan kondisi hidrostatik lumpur di lokasi semburan, yg memiliki
risiko kegagalan yg paling kecil adalah dengan meninggikan tanggul yg ada
sampai 2 atau 3 meter di atas semburan maksimal.  Namun yg aku tidak tahu
adalah berapa estimasi biayanya, dan akankah lapindo mau/mampu
membiayainya?  Untuk itu adakah gambar dari permukaan yg menunjukkan
geometri dan dimensi tanggul yg sekarang ada? Mas soffian atau yg lain yg
bekecimpung di bidang geologi teknik mungkin punya rekan civil engineer yg
dapat membuat perkiraan tentang biayanya?  Hehehe jangan sampe saya usul
sesuatu yg gak mungkin atau naif secara ekonomi.
>
>
> Catatan :
> 1) Data yg saya ketahui semburan tertinggi = 25 ft di atas permukaan atau
36 ft di atas muka laut.
> 2) Beberapa hari yang lalu ada kabar bahwa terjadi semburan setinggi 50
m.  Menurut saya semburan 50m kemungkinan akibat tersumbatnya lubang sesaat
oleh material padat, atau ada peningkatan fraksi air yg berakibat pada
penurunan densitas fluida (lumpur) .  Untuk itu perlu kejelasan apakah ada
kenampakan bertambahnya fraksi air, adakah gas H2S terdeteksi saat semburan
50m?.  saya yakin tekanan formasi masih relatif konstan.
> 3) Informasi via sms dari mas Soffian, area yg tergenang adalah 240 ha.
>
> Apakah usulan say tentang peninggian tang

RE: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

2006-08-28 Terurut Topik Leonard Lisapaly

Kalau saya melihat ide peninggian tanggul ini dari sisi berlawanan. Tekanan
di permukaan akibat lumpur adalah rho(lum) ge ha(lum), dimana ha(lum) adalah
ha lumpur dan rho(lum) adalah rho lumpur. Sedang tekanan dari bawah mestinya
adalah rho(rock) ge ha(rock) dimana rho(rock) adalah rho batuan dan ha(rock)
adalah adalah ha batuan. Jika masih ada perbedaan tekanan, dimana tekanan
bawah lebih kuat dari atas, mestinya lumpur tetap keluar.

Sekedar eksperimen sebelum membangun tanggul : Buatlah sebuah bak dan di alas
bak diberikan selang yang memuncratkan air vertikal ke atas. Lalu tambahkan
air ke dalam kotak sama dengan atau sampai melebihi tinggi muncratan air.
Amatilah apakah airnya berhenti. Setelah itu, perbesar tekanan air misalnya
dengan membuka kran lebih besar, dan amati apa yang terjadi.

LL

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 29, 2006 12:12 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

Den Bagus Arif,
Meninggikan tanggul itu memang yg mudah. Dengan catatan tanggul dibuat
sesuai dengan peruntukannya. maksudku tanggul yg selama ini dibuat
adalah peninggian dari tanggul darurat dimana, dasar tanggul tidak
tertanam.
handicapnya hanyalah rembesan seperti yg saya wanti2 sebelumnya dan
terbukti dari foto2 itu. Bahwa gorong-gorong menjadi penyebab ambrol
dan jebolnya tanggul. Mekanisme rembesannya ya masih berkutet karena
rumus hidrostatik. Wah ampuh tenan rumus "rho ge ha " ini. digambarku
aku tulis H dan Rho (BJ) saja. Soale grafitasi ini relatip konstant
ditempat itu.

Kendala lainnya dengan selubung jebolnya lubang lama yg pernah muncrat
juga. Ini menandakan dibawah sono banyak rekahan2nya. Mungkin dicoba
dideteksi saja dengan metode seismic ya ... hehehehe ... ya tinggal
naruh geophone aja trus dimonitor. kan harga geophone juga ga mahal
kok. Sapa tahu bisa jadi thesisnya dosen ITS ... Terinya mestinya
seperti teori gunungapi yg memonitor bawah permukaan. Tremor2 kecil yg
terrekam aku rasa dapat dipakai sebagai acuan teoritis.

Soal cost
Kalau melihat kerusakan lokal disini mnurutku masih relatif kecil,
tetapi "colateral damage" karena terganggunya nadi transportasi ini yg
sulit diperkirakan.

rdp

On 8/29/06, Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kang Vicky,
> Melanjutkan ide pembicaraan tentang pembangunan "selubung" lumpur untuk
menciptakan kondisi hidrostatik lumpur di lokasi semburan, yg memiliki
risiko kegagalan yg paling kecil adalah dengan meninggikan tanggul yg ada
sampai 2 atau 3 meter di atas semburan maksimal.  Namun yg aku tidak tahu
adalah berapa estimasi biayanya, dan akankah lapindo mau/mampu membiayainya?
Untuk itu adakah gambar dari permukaan yg menunjukkan geometri dan dimensi
tanggul yg sekarang ada? Mas soffian atau yg lain yg bekecimpung di bidang
geologi teknik mungkin punya rekan civil engineer yg dapat membuat perkiraan
tentang biayanya?  Hehehe jangan sampe saya usul sesuatu yg gak mungkin atau
naif secara ekonomi.
>
>
> Catatan :
> 1) Data yg saya ketahui semburan tertinggi = 25 ft di atas permukaan atau
36 ft di atas muka laut.
> 2) Beberapa hari yang lalu ada kabar bahwa terjadi semburan setinggi 50 m.
Menurut saya semburan 50m kemungkinan akibat tersumbatnya lubang sesaat oleh
material padat, atau ada peningkatan fraksi air yg berakibat pada penurunan
densitas fluida (lumpur) .  Untuk itu perlu kejelasan apakah ada kenampakan
bertambahnya fraksi air, adakah gas H2S terdeteksi saat semburan 50m?.  saya
yakin tekanan formasi masih relatif konstan.
> 3) Informasi via sms dari mas Soffian, area yg tergenang adalah 240 ha.
>
> Apakah usulan say tentang peninggian tanggul sampai 3m di atas tinggi
semburan maksimal :
> 1) Masuk akal secara teknis?
> 2) Tidak berlebihan dalam skala ekonomi bencana?
>
> Mohon rekan2 IAGI memberi pencerahan.
>
>
> Terima kasih & salam,
>
>
> A R I E F B U D I M A N
> Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> Phone: (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
>
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, August 29, 2006 7:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: migas indonesia; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED];
mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
pedulibencana@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
> Subject: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.
>
> Gambar dan foto lengkap ada di Dongeng Geologi :
http://rovicky.wordpress.com
>
> Pandangan dari atas.
>
> Untuk memberikan gambaran dalam skala ruang (peta). Berikut saya
> lampirkan foto-foto yang diambil dari atas. Berapa luas daerah yg
> terkena dampak lumpur ini ?. Mungkin sulit bagi yg tidak sempat
> melihat. kalau sebelumnya geologi hanya melihat bawah permukaan saja,
> sekarang bagaimana seorang geologi melihat dampak di permukaannya.
>
> Pandangan dari atas (satelite view).
> Perhatikan luas area yg terpengaruh. Seberapa skala yg diakibatkan
>

RE: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

2006-08-28 Terurut Topik Arief Budiman
Tentang cost, yg aku maksud adalah untuk pembuatan tanggulnya kang.  Mahal 
banget gak ya, mengingat dimensinya yg cukup besar : luas 240 ha (keliling = ?) 
dan tinggi 35 ft dari permukaan.

Karena menurutku selain kita berfikir kemana kita buang dan bagaimana caranya, 
sangat penting kita memikirkan bagaimana menghentikan alirannya.

Dengan prinsip potensial vs tekanan hidrostatik vs stop mengalir, maka 
diharapkan lumpur itu berhenti mengalir dengan tidak terlalu memaksanya.


Salam,
 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 29, 2006 12:12 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

Den Bagus Arif,
Meninggikan tanggul itu memang yg mudah. Dengan catatan tanggul dibuat
sesuai dengan peruntukannya. maksudku tanggul yg selama ini dibuat
adalah peninggian dari tanggul darurat dimana, dasar tanggul tidak
tertanam.
handicapnya hanyalah rembesan seperti yg saya wanti2 sebelumnya dan
terbukti dari foto2 itu. Bahwa gorong-gorong menjadi penyebab ambrol
dan jebolnya tanggul. Mekanisme rembesannya ya masih berkutet karena
rumus hidrostatik. Wah ampuh tenan rumus "rho ge ha " ini. digambarku
aku tulis H dan Rho (BJ) saja. Soale grafitasi ini relatip konstant
ditempat itu.

Kendala lainnya dengan selubung jebolnya lubang lama yg pernah muncrat
juga. Ini menandakan dibawah sono banyak rekahan2nya. Mungkin dicoba
dideteksi saja dengan metode seismic ya ... hehehehe ... ya tinggal
naruh geophone aja trus dimonitor. kan harga geophone juga ga mahal
kok. Sapa tahu bisa jadi thesisnya dosen ITS ... Terinya mestinya
seperti teori gunungapi yg memonitor bawah permukaan. Tremor2 kecil yg
terrekam aku rasa dapat dipakai sebagai acuan teoritis.

Soal cost
Kalau melihat kerusakan lokal disini mnurutku masih relatif kecil,
tetapi "colateral damage" karena terganggunya nadi transportasi ini yg
sulit diperkirakan.

rdp

On 8/29/06, Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kang Vicky,
> Melanjutkan ide pembicaraan tentang pembangunan "selubung" lumpur untuk 
> menciptakan kondisi hidrostatik lumpur di lokasi semburan, yg memiliki  
> risiko kegagalan yg paling kecil adalah dengan meninggikan tanggul yg ada 
> sampai 2 atau 3 meter di atas semburan maksimal.  Namun yg aku tidak tahu 
> adalah berapa estimasi biayanya, dan akankah lapindo mau/mampu membiayainya?  
> Untuk itu adakah gambar dari permukaan yg menunjukkan geometri dan dimensi 
> tanggul yg sekarang ada? Mas soffian atau yg lain yg bekecimpung di bidang 
> geologi teknik mungkin punya rekan civil engineer yg dapat membuat perkiraan 
> tentang biayanya?  Hehehe jangan sampe saya usul sesuatu yg gak mungkin atau 
> naif secara ekonomi.
>
>
> Catatan :
> 1) Data yg saya ketahui semburan tertinggi = 25 ft di atas permukaan atau 36 
> ft di atas muka laut.
> 2) Beberapa hari yang lalu ada kabar bahwa terjadi semburan setinggi 50 m.  
> Menurut saya semburan 50m kemungkinan akibat tersumbatnya lubang sesaat oleh 
> material padat, atau ada peningkatan fraksi air yg berakibat pada penurunan 
> densitas fluida (lumpur) .  Untuk itu perlu kejelasan apakah ada kenampakan 
> bertambahnya fraksi air, adakah gas H2S terdeteksi saat semburan 50m?.  saya 
> yakin tekanan formasi masih relatif konstan.
> 3) Informasi via sms dari mas Soffian, area yg tergenang adalah 240 ha.
>
> Apakah usulan say tentang peninggian tanggul sampai 3m di atas tinggi 
> semburan maksimal :
> 1) Masuk akal secara teknis?
> 2) Tidak berlebihan dalam skala ekonomi bencana?
>
> Mohon rekan2 IAGI memberi pencerahan.
>
>
> Terima kasih & salam,
>
>
> A R I E F B U D I M A N
> Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> Phone: (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
>
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, August 29, 2006 7:52 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: migas indonesia; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; 
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
> pedulibencana@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.
>
> Gambar dan foto lengkap ada di Dongeng Geologi : http://rovicky.wordpress.com
>
> Pandangan dari atas.
>
> Untuk memberikan gambaran dalam skala ruang (peta). Berikut saya
> lampirkan foto-foto yang diambil dari atas. Berapa luas daerah yg
> terkena dampak lumpur ini ?. Mungkin sulit bagi yg tidak sempat
> melihat. kalau sebelumnya geologi hanya melihat bawah permukaan saja,
> sekarang bagaimana seorang geologi melihat dampak di permukaannya.
>
> Pandangan dari atas (satelite view).
> Perhatikan luas area yg terpengaruh. Seberapa skala yg diakibatkan
> oleh lumpur, bayangkan dari sebuah lubang pengeboran sumur berukuran
> sekian inci itu (+/- 10 inci) mampu membuat rek

RE: [iagi-net-l] PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG BERSIFAT ALAMIAH

2006-08-28 Terurut Topik Arief Budiman
Wajarah kalau wong londo kalah sama lokal

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 29, 2006 11:16 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia; mediacare@yahoogroups.com
Subject: [iagi-net-l] PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG BERSIFAT 
ALAMIAH

Jauh-jauh dari londo kok cuman  "... sulit ..."
Apa mungkin ini sekedar menenangkan pihak-pihak yg masih kurang yakin
dengan kemampuan engineer lokal, ya ?.

rdp
"nggrundel !"
=
PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG BERSIFAT ALAMIAH
28/08/2006 21:20 - Nusantara/Top Nine News
Robby, salah satu peneliti.
(Metro TV)

Metrotvnews.com, Sidoarjo: Upaya untuk menghentikan semburan lumpur
panas di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, terus dilakukan. sejumlah
peneliti dari luar negri seperti dari Belanda didatangkan. Mereka
mengkaji dan mendeteksi apakah semburan lumpur di Porong dapat
dihentikan atau tidak. Robby, salah seorang peneliti mengungkapkan
pihaknya kini masih melakukan pencatatan data seputar lumpur dan
topografi di areal sumur lumpur.

Berdasarkan hasil penelitian sementara para peneliti asal Belanda,
semburan lumpur panas di porong bersifat alamiah. Karena sifatnya
alamiah seperti halnya gunung meletus, maka sulit diprediksi kapan
semburan tersebut akan berhenti secara alamiah.(BEY)

-- 
http://rovicky.wordpress.com/

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG BERSIFAT ALAMIAH

2006-08-28 Terurut Topik Andreas_Sugiyanto
Berdasarkan hasil penelitian sementara para peneliti asal Belanda,
semburan lumpur panas di porong bersifat alamiah. Karena sifatnya
alamiah seperti halnya gunung meletus, maka sulit diprediksi kapan
semburan tersebut akan berhenti secara alamiah.

Udah jauh-jauh (dan mahal), kesimpulannya juga cuma begini ya, Mas


Best regards
Andreas Yudha 
-AdR-

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 29, 2006 1:16 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia;
mediacare@yahoogroups.com
Subject: [iagi-net-l] PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG
BERSIFAT ALAMIAH

Jauh-jauh dari londo kok cuman  "... sulit ..."
Apa mungkin ini sekedar menenangkan pihak-pihak yg masih kurang yakin
dengan kemampuan engineer lokal, ya ?.

rdp
"nggrundel !"
=
PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG BERSIFAT ALAMIAH
28/08/2006 21:20 - Nusantara/Top Nine News
Robby, salah satu peneliti.
(Metro TV)

Metrotvnews.com, Sidoarjo: Upaya untuk menghentikan semburan lumpur
panas di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, terus dilakukan. sejumlah
peneliti dari luar negri seperti dari Belanda didatangkan. Mereka
mengkaji dan mendeteksi apakah semburan lumpur di Porong dapat
dihentikan atau tidak. Robby, salah seorang peneliti mengungkapkan
pihaknya kini masih melakukan pencatatan data seputar lumpur dan
topografi di areal sumur lumpur.

Berdasarkan hasil penelitian sementara para peneliti asal Belanda,
semburan lumpur panas di porong bersifat alamiah. Karena sifatnya
alamiah seperti halnya gunung meletus, maka sulit diprediksi kapan
semburan tersebut akan berhenti secara alamiah.(BEY)

-- 
http://rovicky.wordpress.com/

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

2006-08-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Den Bagus Arif,
Meninggikan tanggul itu memang yg mudah. Dengan catatan tanggul dibuat
sesuai dengan peruntukannya. maksudku tanggul yg selama ini dibuat
adalah peninggian dari tanggul darurat dimana, dasar tanggul tidak
tertanam.
handicapnya hanyalah rembesan seperti yg saya wanti2 sebelumnya dan
terbukti dari foto2 itu. Bahwa gorong-gorong menjadi penyebab ambrol
dan jebolnya tanggul. Mekanisme rembesannya ya masih berkutet karena
rumus hidrostatik. Wah ampuh tenan rumus "rho ge ha " ini. digambarku
aku tulis H dan Rho (BJ) saja. Soale grafitasi ini relatip konstant
ditempat itu.

Kendala lainnya dengan selubung jebolnya lubang lama yg pernah muncrat
juga. Ini menandakan dibawah sono banyak rekahan2nya. Mungkin dicoba
dideteksi saja dengan metode seismic ya ... hehehehe ... ya tinggal
naruh geophone aja trus dimonitor. kan harga geophone juga ga mahal
kok. Sapa tahu bisa jadi thesisnya dosen ITS ... Terinya mestinya
seperti teori gunungapi yg memonitor bawah permukaan. Tremor2 kecil yg
terrekam aku rasa dapat dipakai sebagai acuan teoritis.

Soal cost
Kalau melihat kerusakan lokal disini mnurutku masih relatif kecil,
tetapi "colateral damage" karena terganggunya nadi transportasi ini yg
sulit diperkirakan.

rdp

On 8/29/06, Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Kang Vicky,
Melanjutkan ide pembicaraan tentang pembangunan "selubung" lumpur untuk 
menciptakan kondisi hidrostatik lumpur di lokasi semburan, yg memiliki  risiko kegagalan 
yg paling kecil adalah dengan meninggikan tanggul yg ada sampai 2 atau 3 meter di atas 
semburan maksimal.  Namun yg aku tidak tahu adalah berapa estimasi biayanya, dan akankah 
lapindo mau/mampu membiayainya?  Untuk itu adakah gambar dari permukaan yg menunjukkan 
geometri dan dimensi tanggul yg sekarang ada? Mas soffian atau yg lain yg bekecimpung di 
bidang geologi teknik mungkin punya rekan civil engineer yg dapat membuat perkiraan 
tentang biayanya?  Hehehe jangan sampe saya usul sesuatu yg gak mungkin atau naif secara 
ekonomi.


Catatan :
1) Data yg saya ketahui semburan tertinggi = 25 ft di atas permukaan atau 36 ft 
di atas muka laut.
2) Beberapa hari yang lalu ada kabar bahwa terjadi semburan setinggi 50 m.  
Menurut saya semburan 50m kemungkinan akibat tersumbatnya lubang sesaat oleh 
material padat, atau ada peningkatan fraksi air yg berakibat pada penurunan 
densitas fluida (lumpur) .  Untuk itu perlu kejelasan apakah ada kenampakan 
bertambahnya fraksi air, adakah gas H2S terdeteksi saat semburan 50m?.  saya 
yakin tekanan formasi masih relatif konstan.
3) Informasi via sms dari mas Soffian, area yg tergenang adalah 240 ha.

Apakah usulan say tentang peninggian tanggul sampai 3m di atas tinggi semburan 
maksimal :
1) Masuk akal secara teknis?
2) Tidak berlebihan dalam skala ekonomi bencana?

Mohon rekan2 IAGI memberi pencerahan.


Terima kasih & salam,


A R I E F B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, August 29, 2006 7:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: migas indonesia; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
pedulibencana@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

Gambar dan foto lengkap ada di Dongeng Geologi : http://rovicky.wordpress.com

Pandangan dari atas.

Untuk memberikan gambaran dalam skala ruang (peta). Berikut saya
lampirkan foto-foto yang diambil dari atas. Berapa luas daerah yg
terkena dampak lumpur ini ?. Mungkin sulit bagi yg tidak sempat
melihat. kalau sebelumnya geologi hanya melihat bawah permukaan saja,
sekarang bagaimana seorang geologi melihat dampak di permukaannya.

Pandangan dari atas (satelite view).
Perhatikan luas area yg terpengaruh. Seberapa skala yg diakibatkan
oleh lumpur, bayangkan dari sebuah lubang pengeboran sumur berukuran
sekian inci itu (+/- 10 inci) mampu membuat rekahan yg akhirnya
mengeluarkan material sebanyak itu. Seberapa besar pressure atau
tekanan dibawah tanah. Tekanan yang mampu mendorong seluruh material
(lumpur) ke permukaan dengan debit 50 000 m kubik sehari.

Juga jangan lupa perhatikan skala jarak 500 m yang ada disebelah kiri,
ini bisa dipakai untuk melihat skala luas dampak yg ditimbulkannya.
Nantinya dengan pandangan skala ini bisa dibayangkan seberapa besar
kemungkinan akan menenggelamkan sebuah kota atau sebuah desa ?

Berikutnya disamping kiri ini adalah pandangan miring dari helikopter
(helicopter view) ada juga yg menyebutnya "bird view".

Sekarang kita lihat sama-sama pandangan dari helikopter secara miring
ini. Bisa terlihat seandainya jalan itu hanya kecil membelah
kolam-kolam lumpur. Digambar ini terlihat bagaimana jalan tol di
tengah membelah kolam ini dan bagaimana ketika tanggul disekitar tol
ini jebol. Ya kita dapat melihat dan memperkirakan risiko berada jalan

RE: [iagi-net-l] kebanggaan sebagai bangsa Indonesia-siapa duluan?

2006-08-28 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
saya sih kalau bisa cepet - cepet balik kampung, tapi kalau belum ada modal
gimana ya..?
nanti malah jadi beban kampung saya

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




  
  budi santoso  
  
  <[EMAIL PROTECTED]To:   iagi-net@iagi.or.id   
   
  ahoo.com>cc:  
  
   Subject:  RE: [iagi-net-l] 
kebanggaan sebagai bangsa Indonesia-siapa duluan?   
  28/08/2006 05:28  
  
  PM
  
  Please respond to 
  
  iagi-net  
  

  

  




Kalau begitu,
Siapa dari rekans yang mau mulai 'balik kampung"
duluan sebagai pelopor gitu! dan jakarta
bukanlah/tidak termasuk kampung yang perlu dibaliki.
jadi memang bener-bener kampung dan kampung
bener-bener . . .

Siapa berani?? duluan?? pelopor??
Matur nuwun.
TJ

--- Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Benar bang OK, balik kampung bukan karena sudah
> tidak mampu lagi bertarung di kota besar.
>
>
>
> A R I E F   B U D I M A N
> Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> Phone: (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
>
> -Original Message-
> From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, August 25, 2006 4:49 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] kebanggaan sebagai bangsa
> Indonesia
>
> Uni Yuriza ,
>
> Good point, tapi kalau mo niat balik kampung dan
> membangun hometown jangan
> kala pension-lah, mustinya sekaranglah lagi-lagi
> produktivenya.
>
>
>
> On 8/25/06, [EMAIL PROTECTED]
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Abah yang saya hormati,
> >
> > Menyedihkan memang, tapi saya kira hasil poll tsb
> sama sekali tidak dapat
> > mewakili 'bangsa Indonesia'.
> > Tanpa dipollpun kita kita yang sering jalan ke
> daerah (bukan sekedar
> > mampir
> > di kota besarnya) menyadari  bahwa 80 % bangsa ini
> tidak mampu menjawab
> > dengan sadar poll semacam itu.
> > 80 % bangsa Indonesia kemungkinan besar tidak
> pernah mempertanyakan hal
> > tsb
> > kepada dirinya karena sibuk dengan urusan hidup
> sehari hari.
> > Kalau kita keluar sekitar 10 km saja dari kota
> besar di daerah, maka kita
> > seolah olah mundur kemasa lampau dimana listrik
> belum ditemukan dan air
> > diambil dari kali/sumur dangkal.
> > Tapi hebatnya dengan kehidupan seperti itu saudara
> saudara kita itu masih
> > punya integritas moral (tidak mencuri, menipu, dan
> melakukan tindak
> > kriminal lainnya untuk melanjutkan kehidupan).
> > Bahkan dikota besarpun kita menjumpai saudara
> saudara kita yang berjiwa
> > tangguh begitu, coba bayar tukang becak di depan
> Melia Purosani 25 rb
> > perak
> > untuk pergi keliling dari Maliobor- Istana -
> dagadu- balik ke melia,
> > mereka
> > sungkan sekali ( walaupun tetap menerima dengan
> ratusan terimakasih),
> > bandingkan dengan engineer wireline yang kalau ada
> downtime pura pura lupa
> > nyatet..
> > Saya nyetir Samarinda - Balikpapan tengah malam
> selalu aman, saya dan adik
> > nyetir Jakarta - Padang 27 jam nonstop selalu
> aman, dimana lagi ada
> > developing country semacam itu ?.
> > Saya tetap merasa sementara ini bangsa Indonesia
> adalah bangsa yang 'kaya'
> > dan 'besar jiwa'nya. Yang dapat kita lakukan agar
> setidak tidaknya
> > kekayaan
> > mental itu tetap bertahan adalah tidak mengkotori
> saudara saudara kita
> > dengan konsumerisme.
> > Ada satu hal mungkin yang perlu sekali
> dipertimbangkan : bercita cita
> > kembali kedaerah kalau sudah pensiun nanti, bukan
> rame rame tinggal di
> > jakarta atau bandung saja. (terutama buat yang
> berasal dari daerah seperti
> > saya).
> > Hidup Indonesia.
> >
> > salam
> > yuriza
> >
> >
> >
> > |-+>
> > | |   [EMAIL PROTECTED]|
> > | ||
> > | | 

[iagi-net-l] PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG BERSIFAT ALAMIAH

2006-08-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Jauh-jauh dari londo kok cuman  "... sulit ..."
Apa mungkin ini sekedar menenangkan pihak-pihak yg masih kurang yakin
dengan kemampuan engineer lokal, ya ?.

rdp
"nggrundel !"
=
PENELITI BELANDA: SEMBURAN LUMPUR DI PORONG BERSIFAT ALAMIAH
28/08/2006 21:20 - Nusantara/Top Nine News
Robby, salah satu peneliti.
(Metro TV)

Metrotvnews.com, Sidoarjo: Upaya untuk menghentikan semburan lumpur
panas di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, terus dilakukan. sejumlah
peneliti dari luar negri seperti dari Belanda didatangkan. Mereka
mengkaji dan mendeteksi apakah semburan lumpur di Porong dapat
dihentikan atau tidak. Robby, salah seorang peneliti mengungkapkan
pihaknya kini masih melakukan pencatatan data seputar lumpur dan
topografi di areal sumur lumpur.

Berdasarkan hasil penelitian sementara para peneliti asal Belanda,
semburan lumpur panas di porong bersifat alamiah. Karena sifatnya
alamiah seperti halnya gunung meletus, maka sulit diprediksi kapan
semburan tersebut akan berhenti secara alamiah.(BEY)

--
http://rovicky.wordpress.com/

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

2006-08-28 Terurut Topik Arief Budiman
Kang Vicky,
Melanjutkan ide pembicaraan tentang pembangunan "selubung" lumpur untuk 
menciptakan kondisi hidrostatik lumpur di lokasi semburan, yg memiliki  risiko 
kegagalan yg paling kecil adalah dengan meninggikan tanggul yg ada sampai 2 
atau 3 meter di atas semburan maksimal.  Namun yg aku tidak tahu adalah berapa 
estimasi biayanya, dan akankah lapindo mau/mampu membiayainya?  Untuk itu 
adakah gambar dari permukaan yg menunjukkan geometri dan dimensi tanggul yg 
sekarang ada? Mas soffian atau yg lain yg bekecimpung di bidang geologi teknik 
mungkin punya rekan civil engineer yg dapat membuat perkiraan tentang biayanya? 
 Hehehe jangan sampe saya usul sesuatu yg gak mungkin atau naif secara ekonomi.


Catatan :
1) Data yg saya ketahui semburan tertinggi = 25 ft di atas permukaan atau 36 ft 
di atas muka laut.
2) Beberapa hari yang lalu ada kabar bahwa terjadi semburan setinggi 50 m.  
Menurut saya semburan 50m kemungkinan akibat tersumbatnya lubang sesaat oleh 
material padat, atau ada peningkatan fraksi air yg berakibat pada penurunan 
densitas fluida (lumpur) .  Untuk itu perlu kejelasan apakah ada kenampakan 
bertambahnya fraksi air, adakah gas H2S terdeteksi saat semburan 50m?.  saya 
yakin tekanan formasi masih relatif konstan. 
3) Informasi via sms dari mas Soffian, area yg tergenang adalah 240 ha.  

Apakah usulan say tentang peninggian tanggul sampai 3m di atas tinggi semburan 
maksimal :
1) Masuk akal secara teknis?
2) Tidak berlebihan dalam skala ekonomi bencana?

Mohon rekan2 IAGI memberi pencerahan.


Terima kasih & salam,
 
 
A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone: (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 29, 2006 7:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: migas indonesia; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
pedulibencana@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

Gambar dan foto lengkap ada di Dongeng Geologi : http://rovicky.wordpress.com

Pandangan dari atas.

Untuk memberikan gambaran dalam skala ruang (peta). Berikut saya
lampirkan foto-foto yang diambil dari atas. Berapa luas daerah yg
terkena dampak lumpur ini ?. Mungkin sulit bagi yg tidak sempat
melihat. kalau sebelumnya geologi hanya melihat bawah permukaan saja,
sekarang bagaimana seorang geologi melihat dampak di permukaannya.

Pandangan dari atas (satelite view).
Perhatikan luas area yg terpengaruh. Seberapa skala yg diakibatkan
oleh lumpur, bayangkan dari sebuah lubang pengeboran sumur berukuran
sekian inci itu (+/- 10 inci) mampu membuat rekahan yg akhirnya
mengeluarkan material sebanyak itu. Seberapa besar pressure atau
tekanan dibawah tanah. Tekanan yang mampu mendorong seluruh material
(lumpur) ke permukaan dengan debit 50 000 m kubik sehari.

Juga jangan lupa perhatikan skala jarak 500 m yang ada disebelah kiri,
ini bisa dipakai untuk melihat skala luas dampak yg ditimbulkannya.
Nantinya dengan pandangan skala ini bisa dibayangkan seberapa besar
kemungkinan akan menenggelamkan sebuah kota atau sebuah desa ?

Berikutnya disamping kiri ini adalah pandangan miring dari helikopter
(helicopter view) ada juga yg menyebutnya "bird view".

Sekarang kita lihat sama-sama pandangan dari helikopter secara miring
ini. Bisa terlihat seandainya jalan itu hanya kecil membelah
kolam-kolam lumpur. Digambar ini terlihat bagaimana jalan tol di
tengah membelah kolam ini dan bagaimana ketika tanggul disekitar tol
ini jebol. Ya kita dapat melihat dan memperkirakan risiko berada jalan
tol. Foto ini diambil 29 july lalu. Terlihat bagaimana dampak jebolnya
dinding atau tanggul yg membanjiri perumahan disebelahnya.

Disamping ini gambaran yg diambil pada tanggal yang sama 29 July 2006
dilihat dari sisi sebelahnya. Terlihat perumahan yg tersapu terendam
banjir lumpur akibat jebolnya tanggul sehari sebelumnya.

Sangat cepat penjalaran banjir lumpur ini. Hanya dalam sehari saja
sudah menghabiskan berpuluh-puluh rumah penduduk.

Masih seperti pandangan diatas memperlihatkan lokasi jebolnya tanggul
pada tanggal 28 July 2006 lalu. Serta alirannya yang menyebar
kemana-mana. Karena topografi daerah ini sangat landai maka penyebaran
lumpur ini akan terkonsentrasi di lokasi semburan, dan menyebar
kesegala arah.

Gorong-gorong sering merupakan titik lemah dalam tanggul. Seperti yg
saya gambarkan sebelumnya disini, bahwa bagian dasar dari tanggul ini
merupakan daerah yg menerima beban tekanan tinggi kolom air yang
terbesar. Gambar sebelah membuktikan bahwa aliran dari bawah ini yg
harus diamati ketika ketinggian kolom lumpur sudah mencapai titik
maksimum tanggul. Rembesan-rembesan kecil harus diawasi karena akan
menjadikan awal jebolnya tanggul. Selain itu kondisi awal atau denah
/peta lingkungan sebelum dibangunnya bendung atau tanggul ini perlu
diketah

[iagi-net-l] Bencana (Alam) atau Kecelakaan Kerja...

2006-08-28 Terurut Topik Andreas_Sugiyanto
Bapaks,

Artinya bahwa Lapindo Brantas belum berkewajiban untuk melakukan ganti
rugi kepada siapa - pun selama putusan pengadilan belum mempunyai
kekuatan hukum yang tetap

Wah kalau begitu permasalahan ini pasti akan berlarut-larut jika harus
menunggu putusan tetap pengadilan.Masa pembuktian, persidangan dan
(kalau) naik banding hingga sampai ke tata peradilan tinggi itu akan
memakan waktu yang sangat lama..

Padahal nampaknya "tensi" masyarakat seiring waktu semakin naik...

Saya kurang paham sekarang ini status "Kasus LAPINDO" ini dipandang
sebagai "Kecelakaan Kerja" atau sudah dimasukkan sebagai "Bencana
(Alam)"

Jika dianggap sebagai "Kecelakaan Kerja" semata, maka LAPINDO harus
bertanggung jawab baik dalam penggantian kerugian maupun tanggungjawab
hukum...berarti alinea pertama menjadi solusinya

Namun jika dianggap "Bencana(Alam)", so ini pemerintah punya kerja...


Best regards
Andreas Yudha 


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 29, 2006 11:17 AM
To: iagi-net
Subject: [iagi-net-l] Siapa yang harus Ganti ?




 Rekan rekan

 Re  -  Lusi , Sub - Re : Siapa yang harus melakukan ganti rugi ?

 Berita mas media , pernyataan RI-1 , opini publik , seluruhnya
 mengatakan :
 " TERJADINYA BENCANA LUMPUR SIDOARJO ADALAH AKIBAT PEMBORAN BANJIR
 PANJI - 1, SEHINGGA LAPINDO BRANTAS BERTANGGUNG JAWAB 100 PERSEN"

 Kan kira kira begitu !

 Apakah betul  pemboran dan/atau kesalahan operasional yang terjadi
 dalam pemboran Banjar Panji - 1 adalah 100 % penyebab terjadinya
 "tragedi" LUSI ?

 Apakah data bawah permukaan yang sudah ada , maupun yang terhimpun
 selama ini  sudah mem"BUKTIKAN" bahwa memang pemboran/ dan atau
 kesalahan operasional dalam pemboran Banjar Panji- 1 sebagai satu
 satunya penyebab ?

 Dari awal saya posting perihal ini , saya sudah meng-indikasikan
 bahwa kejadian ini akan mempunyai implikasi hukum yang sangat rumit
 (posting saya dua hari setelah adanya aliran lumpur).

Kalau ini menjadi kasus hukum , maka berlaku asas "praduga tak ber -
salah" .

Artinya bahwa Lapindo Brantas belum berkewajiban untuk melakukan
ganti
rugi kepada siapa - pun selama putusan pengadilan belum mempunyai
kekuatan hukum yang tetap .

Padahal (!) yang dirugikan merupakan masyarakat yang
berjumlah
cukup banyak ?
Menurut saya , bagaimanapun ganti rugi / kerugian masyarakat harus
segera diganti , agar mereka bisa kembali hidup normal.

Jadi bagaimana ?

Si- Abah tidak mencoba memmenangkan Lapindo , akan tetapi sebagai
salah
satu asosiasi ahli kebumian , mestinya kita bisa memberikan
penjelasan
dari sisi ilmu kebumian sebagai SALAH SATU pertimbangan bagi suatu
keputusan hukum kelak .

Siapkah kita ???


Si - Abah

 
__


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Siapa yang harus Ganti ?????

2006-08-28 Terurut Topik wahyu budi
Bisa ngak ya, kalau kasus LUSI ini disebandingkan
dengan bencana lainnya, seperti kebakaran hutan,
banjir bandang, atau kekeringan.

Pada Kebakaran Hutan, pemerintah (pusat atau
daerah)langsung turun tangan mengatasinya tanpa
berusaha menimpakan biaya kerugian pada siapa pun.
Diketahui titik-titik apinya, tetapi pengelola areal
tempat titik-titik api itu tidak serta merta menjadi
penanggungjawab kebakaran hutan. (?).

Pada Banjir Bandang, diketahui bahwa banjir bandang
itu berkaitan dengan penggunduan hutan. Entah siapa
yang melakukan, tetapi areal yang gundul dan titik
awal banjir tentu jelas lokasi atau arealnya. Tetapi,
mengapa tidak serta merta pengelola areal hutan yang
gundul itu atau areal titik awal banjir bandang yang
dinyatakan sebagai penanggung-jawab kerugian. (?).

Pada Kekeringan, diketahi bahwa hal itu terjadi karena
kawasan hutan atau DAS (daerah aliran sungai) yang
rusak tataairnya. Daerah itu dengan mudah diketahui,
dan pengelolanya pun diketahui pula. Tetapi mengapa
kepada mereka tidak serta merta dimintakan
pertanggung-jawabannya. (?).

Bisa ngak ya ketiga contoh itu disebandingkan dengan
kasus semburan lumpus sidoarjo?

Kalau bisa, mengapa pada tiga kasus contoh itu tidak
terdengar ada yang "tertuduh" yang harus
bertanggung-jawab.

Kalau tidak bisa, ada yang bisa membantu memberikan
penjelasannya?

Salam,

WBS

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> 
> 
> 
>  Rekan rekan
> 
>  Re  -  Lusi , Sub - Re : Siapa yang harus
> melakukan ganti rugi ?
> 
>  Berita mas media , pernyataan RI-1 , opini
> publik , seluruhnya
>  mengatakan :
>  " TERJADINYA BENCANA LUMPUR SIDOARJO ADALAH
> AKIBAT PEMBORAN BANJIR
>  PANJI - 1, SEHINGGA LAPINDO BRANTAS BERTANGGUNG
> JAWAB 100 PERSEN"
> 
>  Kan kira kira begitu !
> 
>  Apakah betul  pemboran dan/atau kesalahan
> operasional yang terjadi
>  dalam pemboran Banjar Panji - 1 adalah 100 %
> penyebab terjadinya
>  "tragedi" LUSI ?
> 
>  Apakah data bawah permukaan yang sudah ada ,
> maupun yang terhimpun
>  selama ini  sudah mem"BUKTIKAN" bahwa memang
> pemboran/ dan atau
>  kesalahan operasional dalam pemboran Banjar
> Panji- 1 sebagai satu
>  satunya penyebab ?
> 
>  Dari awal saya posting perihal ini , saya sudah
> meng-indikasikan
>  bahwa kejadian ini akan mempunyai implikasi
> hukum yang sangat rumit
>  (posting saya dua hari setelah adanya aliran
> lumpur).
> 
> Kalau ini menjadi kasus hukum , maka berlaku
> asas "praduga tak ber -
> salah" .
> 
> Artinya bahwa Lapindo Brantas belum berkewajiban
> untuk melakukan ganti
> rugi kepada siapa - pun selama putusan
> pengadilan belum mempunyai
> kekuatan hukum yang tetap .
> 
> Padahal (!) yang dirugikan merupakan
> masyarakat yang berjumlah
> cukup banyak ?
> Menurut saya , bagaimanapun ganti rugi /
> kerugian masyarakat harus
> segera diganti , agar mereka bisa kembali hidup
> normal.
> 
> Jadi bagaimana ?
> 
> Si- Abah tidak mencoba memmenangkan Lapindo ,
> akan tetapi sebagai salah
> satu asosiasi ahli kebumian , mestinya kita bisa
> memberikan penjelasan
> dari sisi ilmu kebumian sebagai SALAH SATU
> pertimbangan bagi suatu
> keputusan hukum kelak .
> 
> Siapkah kita ???
> 
> 
> Si - Abah
> 
>
>
__
> 
> 
>
-
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -  Call For Papers until 26 May 2006
> 
> -  Submit to:
> [EMAIL PROTECTED]
>
-
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
> 
> 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nam

[iagi-net-l] Siapa yang harus Ganti ?????

2006-08-28 Terurut Topik yrsnki



 Rekan rekan

 Re  -  Lusi , Sub - Re : Siapa yang harus melakukan ganti rugi ?

 Berita mas media , pernyataan RI-1 , opini publik , seluruhnya
 mengatakan :
 " TERJADINYA BENCANA LUMPUR SIDOARJO ADALAH AKIBAT PEMBORAN BANJIR
 PANJI - 1, SEHINGGA LAPINDO BRANTAS BERTANGGUNG JAWAB 100 PERSEN"

 Kan kira kira begitu !

 Apakah betul  pemboran dan/atau kesalahan operasional yang terjadi
 dalam pemboran Banjar Panji - 1 adalah 100 % penyebab terjadinya
 "tragedi" LUSI ?

 Apakah data bawah permukaan yang sudah ada , maupun yang terhimpun
 selama ini  sudah mem"BUKTIKAN" bahwa memang pemboran/ dan atau
 kesalahan operasional dalam pemboran Banjar Panji- 1 sebagai satu
 satunya penyebab ?

 Dari awal saya posting perihal ini , saya sudah meng-indikasikan
 bahwa kejadian ini akan mempunyai implikasi hukum yang sangat rumit
 (posting saya dua hari setelah adanya aliran lumpur).

Kalau ini menjadi kasus hukum , maka berlaku asas "praduga tak ber -
salah" .

Artinya bahwa Lapindo Brantas belum berkewajiban untuk melakukan ganti
rugi kepada siapa - pun selama putusan pengadilan belum mempunyai
kekuatan hukum yang tetap .

Padahal (!) yang dirugikan merupakan masyarakat yang berjumlah
cukup banyak ?
Menurut saya , bagaimanapun ganti rugi / kerugian masyarakat harus
segera diganti , agar mereka bisa kembali hidup normal.

Jadi bagaimana ?

Si- Abah tidak mencoba memmenangkan Lapindo , akan tetapi sebagai salah
satu asosiasi ahli kebumian , mestinya kita bisa memberikan penjelasan
dari sisi ilmu kebumian sebagai SALAH SATU pertimbangan bagi suatu
keputusan hukum kelak .

Siapkah kita ???


Si - Abah

__


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Membuang lumpur ke Laut: Pilihan terbaik dari yang buruk

2006-08-28 Terurut Topik wahyu budi

Adalah ide yang menarik dari Rovicky, mengalirkan
lumpur ke laut dan mengharapkannya menjadi delta
(buatan). Hal itu memang mungkin terjadi, karena
banyak contoh yang demikian. Selain Ujung Pangkah,
delta baru Ciujung-Cidurian di Serang, Banten juga
demikian halnya.

Mungkin persoalannya adalah bahwa kedua delta "buatan"
itu dibuat dengan "tidak sengaja" atau "tidak
disadari", sementara pembuangan lumpur panas itu
dilakukan dengan "sadar" sehingga kerugian yang timbul
dapat dicari penanggung-jawabnya. Untuk kasus delta
Ciujung-Cidurian, motif pembuatan kanal yang berujung
pada munculnya delta baru dan matinya delta lama
(Tanjung Pontang), adalah upaya mengatasi banjir.
Karena arah perubahan itu tidak disadari, maka
semuanya terasa "alamiah" sehingga segala kerugian
yang terjadi dapat "diterima". Sangat berbeda dengan
masalah rencana pembuangan lumpur sekarang. Semua
kerugian yang akan dirasakan sangat disadari dan dapat
dihitung berapa rupiahnya. Diketahui penyebabnya,
sehingga diketahui kemana meminta ganti rugi.

Persoalan lain adalah masalah waktu. Waktu pembentukan
delta buatan itu. Selama pembentukan delta buatan itu,
praktis pencaharian masyarakat sekitarnya akan
terganggu. Berapa banyak yang akan terganggu dan
berapa lama, serta berapa kompensasi yang harus
dibayarkan, adalah hal yang perlu dipikirkan.

Bila lumpur jadi dibuang ke laut, memang persoalan di
darat dapat dibatasi sampai batas yang sekarang
(lumpur bisa dikurung dalam batas tanggul sekarang).
tetapi persoalan itu meluas ke laut dan pesisir.

Bayangan secara kasar, kerugian ekonomii bila lumpur
dibuang ke laut lebih kecil daripada
mempertahankannnya di darat. Sementara itu, di laut
kita juga mendapat "bantuan" dari alam untuk
menyelesaikan masalah ini.

Salam

WBS

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

2006-08-28 Terurut Topik Leonard Lisapaly

Vick,

Sekedar catatan kecil, rumus tekanan mungkin yang lebih tepat adalah :

Tekanan = tinggi x BJ fluida x g

Dimana g adalah gravitasi.

Dengan demikian tekanan mestinya lebih besar dari yang ada di blog.

Thanks,
Leo

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, August 29, 2006 7:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: migas indonesia; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED];
mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
pedulibencana@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Pandangan dari atas.

Gambar dan foto lengkap ada di Dongeng Geologi : http://rovicky.wordpress.com

Pandangan dari atas.

Untuk memberikan gambaran dalam skala ruang (peta). Berikut saya
lampirkan foto-foto yang diambil dari atas. Berapa luas daerah yg
terkena dampak lumpur ini ?. Mungkin sulit bagi yg tidak sempat
melihat. kalau sebelumnya geologi hanya melihat bawah permukaan saja,
sekarang bagaimana seorang geologi melihat dampak di permukaannya.

Pandangan dari atas (satelite view).
Perhatikan luas area yg terpengaruh. Seberapa skala yg diakibatkan
oleh lumpur, bayangkan dari sebuah lubang pengeboran sumur berukuran
sekian inci itu (+/- 10 inci) mampu membuat rekahan yg akhirnya
mengeluarkan material sebanyak itu. Seberapa besar pressure atau
tekanan dibawah tanah. Tekanan yang mampu mendorong seluruh material
(lumpur) ke permukaan dengan debit 50 000 m kubik sehari.

Juga jangan lupa perhatikan skala jarak 500 m yang ada disebelah kiri,
ini bisa dipakai untuk melihat skala luas dampak yg ditimbulkannya.
Nantinya dengan pandangan skala ini bisa dibayangkan seberapa besar
kemungkinan akan menenggelamkan sebuah kota atau sebuah desa ?

Berikutnya disamping kiri ini adalah pandangan miring dari helikopter
(helicopter view) ada juga yg menyebutnya "bird view".

Sekarang kita lihat sama-sama pandangan dari helikopter secara miring
ini. Bisa terlihat seandainya jalan itu hanya kecil membelah
kolam-kolam lumpur. Digambar ini terlihat bagaimana jalan tol di
tengah membelah kolam ini dan bagaimana ketika tanggul disekitar tol
ini jebol. Ya kita dapat melihat dan memperkirakan risiko berada jalan
tol. Foto ini diambil 29 july lalu. Terlihat bagaimana dampak jebolnya
dinding atau tanggul yg membanjiri perumahan disebelahnya.

Disamping ini gambaran yg diambil pada tanggal yang sama 29 July 2006
dilihat dari sisi sebelahnya. Terlihat perumahan yg tersapu terendam
banjir lumpur akibat jebolnya tanggul sehari sebelumnya.

Sangat cepat penjalaran banjir lumpur ini. Hanya dalam sehari saja
sudah menghabiskan berpuluh-puluh rumah penduduk.

Masih seperti pandangan diatas memperlihatkan lokasi jebolnya tanggul
pada tanggal 28 July 2006 lalu. Serta alirannya yang menyebar
kemana-mana. Karena topografi daerah ini sangat landai maka penyebaran
lumpur ini akan terkonsentrasi di lokasi semburan, dan menyebar
kesegala arah.

Gorong-gorong sering merupakan titik lemah dalam tanggul. Seperti yg
saya gambarkan sebelumnya disini, bahwa bagian dasar dari tanggul ini
merupakan daerah yg menerima beban tekanan tinggi kolom air yang
terbesar. Gambar sebelah membuktikan bahwa aliran dari bawah ini yg
harus diamati ketika ketinggian kolom lumpur sudah mencapai titik
maksimum tanggul. Rembesan-rembesan kecil harus diawasi karena akan
menjadikan awal jebolnya tanggul. Selain itu kondisi awal atau denah
/peta lingkungan sebelum dibangunnya bendung atau tanggul ini perlu
diketahui dengan baik untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
kebocoran dan jebolnya tanggul-tanggul yg sudah dibuat saat ini.

Sisi pandangan lain dari luapan lumpur ini juga memperlihatkan desain
pembangunan tanggul-tanggul yg sudah direncakan dengan sistem buka
tutup untuk mengantisipasi melubernya air. Ada sedikit kendala
tentunya. Salah satunya adalah bahwa lumpur ini terdiri dari 30%
material padatan yg akan mengendap sehingga akan mendangkalkan
kolam-kolam ini dengan sangat cepat.

Sekali lagi saya tampilkan delta buatan yang merupakan hasil rekayasa
yang berada di sebelah utara kota Gresik. Kali ini saya tampilkan
delta yang ada dengan lebih detil lagi. Kita sebut saja Delta Pangkah.
Apa saja yang dapat kita pelajari dari gambar disebelah ini ?.

Warna biru muda (turquoise) menunjukkan pola penyebaran sedimen yg
diangkut oleh aliran air laut yg melalui Selat Madura. Batuan yg
keluar dari lubang semburan di Porong ini juga sama secara genetika
(pembentukannya). Jadi warna biru muda (turquoise) itu adalah
endapan-endapan halus berukuran lempung yg menyebar dan terendapkan
didasar-dasar laut.

Perhatikan skala pembanding yang ada. Dimensi dari kanal buatan yg
konon dibuat sekitar 100 tahun yang lalu ini memiliki panjang 15 Km.
Bandingkan dengan ukuran kolam-kolam di lumpur Sidoarjo pada gambar
paling atas. Terlihat bahwa ukuran kolam itu tidak seberapa kalau
dibandingkan lumpur alami yg mendangkalkan laut. Dengan demikian
menurut saya kita tidak perlu takut denga

[iagi-net-l] Pandangan dari atas.

2006-08-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Gambar dan foto lengkap ada di Dongeng Geologi : http://rovicky.wordpress.com

Pandangan dari atas.

Untuk memberikan gambaran dalam skala ruang (peta). Berikut saya
lampirkan foto-foto yang diambil dari atas. Berapa luas daerah yg
terkena dampak lumpur ini ?. Mungkin sulit bagi yg tidak sempat
melihat. kalau sebelumnya geologi hanya melihat bawah permukaan saja,
sekarang bagaimana seorang geologi melihat dampak di permukaannya.

Pandangan dari atas (satelite view).
Perhatikan luas area yg terpengaruh. Seberapa skala yg diakibatkan
oleh lumpur, bayangkan dari sebuah lubang pengeboran sumur berukuran
sekian inci itu (+/- 10 inci) mampu membuat rekahan yg akhirnya
mengeluarkan material sebanyak itu. Seberapa besar pressure atau
tekanan dibawah tanah. Tekanan yang mampu mendorong seluruh material
(lumpur) ke permukaan dengan debit 50 000 m kubik sehari.

Juga jangan lupa perhatikan skala jarak 500 m yang ada disebelah kiri,
ini bisa dipakai untuk melihat skala luas dampak yg ditimbulkannya.
Nantinya dengan pandangan skala ini bisa dibayangkan seberapa besar
kemungkinan akan menenggelamkan sebuah kota atau sebuah desa ?

Berikutnya disamping kiri ini adalah pandangan miring dari helikopter
(helicopter view) ada juga yg menyebutnya "bird view".

Sekarang kita lihat sama-sama pandangan dari helikopter secara miring
ini. Bisa terlihat seandainya jalan itu hanya kecil membelah
kolam-kolam lumpur. Digambar ini terlihat bagaimana jalan tol di
tengah membelah kolam ini dan bagaimana ketika tanggul disekitar tol
ini jebol. Ya kita dapat melihat dan memperkirakan risiko berada jalan
tol. Foto ini diambil 29 july lalu. Terlihat bagaimana dampak jebolnya
dinding atau tanggul yg membanjiri perumahan disebelahnya.

Disamping ini gambaran yg diambil pada tanggal yang sama 29 July 2006
dilihat dari sisi sebelahnya. Terlihat perumahan yg tersapu terendam
banjir lumpur akibat jebolnya tanggul sehari sebelumnya.

Sangat cepat penjalaran banjir lumpur ini. Hanya dalam sehari saja
sudah menghabiskan berpuluh-puluh rumah penduduk.

Masih seperti pandangan diatas memperlihatkan lokasi jebolnya tanggul
pada tanggal 28 July 2006 lalu. Serta alirannya yang menyebar
kemana-mana. Karena topografi daerah ini sangat landai maka penyebaran
lumpur ini akan terkonsentrasi di lokasi semburan, dan menyebar
kesegala arah.

Gorong-gorong sering merupakan titik lemah dalam tanggul. Seperti yg
saya gambarkan sebelumnya disini, bahwa bagian dasar dari tanggul ini
merupakan daerah yg menerima beban tekanan tinggi kolom air yang
terbesar. Gambar sebelah membuktikan bahwa aliran dari bawah ini yg
harus diamati ketika ketinggian kolom lumpur sudah mencapai titik
maksimum tanggul. Rembesan-rembesan kecil harus diawasi karena akan
menjadikan awal jebolnya tanggul. Selain itu kondisi awal atau denah
/peta lingkungan sebelum dibangunnya bendung atau tanggul ini perlu
diketahui dengan baik untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
kebocoran dan jebolnya tanggul-tanggul yg sudah dibuat saat ini.

Sisi pandangan lain dari luapan lumpur ini juga memperlihatkan desain
pembangunan tanggul-tanggul yg sudah direncakan dengan sistem buka
tutup untuk mengantisipasi melubernya air. Ada sedikit kendala
tentunya. Salah satunya adalah bahwa lumpur ini terdiri dari 30%
material padatan yg akan mengendap sehingga akan mendangkalkan
kolam-kolam ini dengan sangat cepat.

Sekali lagi saya tampilkan delta buatan yang merupakan hasil rekayasa
yang berada di sebelah utara kota Gresik. Kali ini saya tampilkan
delta yang ada dengan lebih detil lagi. Kita sebut saja Delta Pangkah.
Apa saja yang dapat kita pelajari dari gambar disebelah ini ?.

Warna biru muda (turquoise) menunjukkan pola penyebaran sedimen yg
diangkut oleh aliran air laut yg melalui Selat Madura. Batuan yg
keluar dari lubang semburan di Porong ini juga sama secara genetika
(pembentukannya). Jadi warna biru muda (turquoise) itu adalah
endapan-endapan halus berukuran lempung yg menyebar dan terendapkan
didasar-dasar laut.

Perhatikan skala pembanding yang ada. Dimensi dari kanal buatan yg
konon dibuat sekitar 100 tahun yang lalu ini memiliki panjang 15 Km.
Bandingkan dengan ukuran kolam-kolam di lumpur Sidoarjo pada gambar
paling atas. Terlihat bahwa ukuran kolam itu tidak seberapa kalau
dibandingkan lumpur alami yg mendangkalkan laut. Dengan demikian
menurut saya kita tidak perlu takut dengan pendangkalan yg mungkin
terjadi akibat memasukkan atau mengalirkan lumpur ini ke laut. Namun
ada hal lain yg perlu difikirkan yaitu komposisi kimiawi. Menurut
penelitian ITS sebelumnya menunjukkan bahwa tidak perlu ditakutkan
juga karena dianggap aman untuk biota-biota laut.

Selain itu bisa juga dilihat kan ? Banyak tambak-tambak ikan dan udang
di delta yg 'baru' ini. Lah kalau memang bisa menjadi sumber ekonomi
baru lak malah bagus tah ? Nah, kita jangan buru-buru ketakutan dengan
perubahan. Jelas tidak mungkin tidak terjadi perubahan lingkungan.
Usaha menghitung ulang kerugian dengan mengembalikan ekosistem seperti
sebel

Re: [iagi-net-l] Kebangsaan Dan Kebanggaan / Bangsa Besar

2006-08-28 Terurut Topik Hendri Ruslan
Seperti para geologist bekerja pasti melihat "Sejarah atau Proses 
Pembentukannya". Sekarang coba kita lihat bagaimana  proses pembentukan 
negara Indonesia setelah kemerdekaan, khususnya di zaman ORBA. Kalau boleh 
saya andaikan negara sebagai suatu rumah, maka rumah yang dibikin adalah 
rumah mewah tapi tanpa pondasi yang kuat. Sehingga setiap waktu harus 
diperbaiki, dipojok kiri-kanan-tengah-atas-bawah-kiri-tengah-bawah-kanan 
lagi dan begitu seterusnya tanpa henti. Dan semuanya itu seperti tidak ada 
gunanya, malahan jadi lahan yang subur untuk para koruptor. Kalau dulu hanya 
kepala yang busuk, sekarang sudah sampai keekor-ekornya.


Begitu jugalah gambaran negara tercinta ini, setiap perbaikan atau pengatian 
pemimpin tidak ada perubahan bagi rakyat. Malahan harus dibayar dengan 
pengorbanan rakyat banyak dengan hidup makin berat. Jadi..., jangan salahkan 
hasil pooling KOMPAS tersebut. Hal ini menunjukkan gambaran kekecewaan 
rakyat banyak.


Salam.
HR

- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, August 28, 2006 7:56 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kebangsaan Dan Kebanggaan / Bangsa Besar



Lha kita ini sudah gonta ganti presiden sampai 6 Kali , kok
masih saja salah terus ( tidak kebeneran terus ), Lha kalau
begini yang salah itu yang Milih atau Yang dipilih.Kalau yang
dipilih yang salah Lha kok ya milih saja yang salah kan masih
banyak yang lainnya. Jangan Jangan Kita itu terlalu cepet
Merdeka.Lha negara negara  Jiran yang lebih belakang merdekanya malah
sudah pada maju semua.Seperti apa  Bangsa Besar  itu ?
Mungkin  Bangsa Besar sekarang ini adalah bangsa yang dapat
melahirkan Petronas , Toyota , Honda , Samsung , dll.

ISM

Menurut SBY (Si Butet Yogya) di acara monolog nya
Jadi presiden itu kerjanya mmbosani, gitu2 aja, cuma  NR
kok, Nyerap Racun. Pengikutnya x,  Nyusahin Rakyat

Merubah kota kecamatan jadi ibukota baru prestasi.
Porong jadi Kuala Lumpur dll, dsb

Sersan dulu ah.
HF



__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan
terbaik terhadap spam   http://id.mail.yahoo.com

-> - 
PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru

-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]

-> To 
unsubscribe, send email to:

iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-






-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Lowongan Untuk Senior Reservoir Engineer

2006-08-28 Terurut Topik Ali Musthofa

Maaf lewat jalur umum (IAGI-Net)

Dibutuhkan Senior Reservoir Engineer untuk Tim Eksplorasi Qatar
Petroleum dengan kualifikasi minimal familiar dengan Reservoir
Modeling dan Simulation dengan kemampuan berbahasa Inggris bagus.

Bagi yang tertarik, silahkan mengirimkan CV ke email address berikut:

[EMAIL PROTECTED]
atau [EMAIL PROTECTED]

sebelum tanggal 7 Sep 2006. Sebagai info tambahan, wawancara akan
dilaksanakan di Jakarta sekitar pertengahan Sep 2006.

Demikian, semoga bermanfaat.

Salam,
Ali Musthofa

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] kebanggaan sebagai bangsa Indonesia-siapa duluan?

2006-08-28 Terurut Topik budi santoso
Kalau begitu,
Siapa dari rekans yang mau mulai 'balik kampung"
duluan sebagai pelopor gitu! dan jakarta
bukanlah/tidak termasuk kampung yang perlu dibaliki.
jadi memang bener-bener kampung dan kampung
bener-bener . . . 

Siapa berani?? duluan?? pelopor??
Matur nuwun.
TJ 

--- Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Benar bang OK, balik kampung bukan karena sudah
> tidak mampu lagi bertarung di kota besar.
> 
>  
>  
> A R I E F   B U D I M A N
> Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> Phone: (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
> 
> -Original Message-
> From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Friday, August 25, 2006 4:49 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] kebanggaan sebagai bangsa
> Indonesia
> 
> Uni Yuriza ,
> 
> Good point, tapi kalau mo niat balik kampung dan
> membangun hometown jangan
> kala pension-lah, mustinya sekaranglah lagi-lagi
> produktivenya.
> 
> 
> 
> On 8/25/06, [EMAIL PROTECTED]
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Abah yang saya hormati,
> >
> > Menyedihkan memang, tapi saya kira hasil poll tsb
> sama sekali tidak dapat
> > mewakili 'bangsa Indonesia'.
> > Tanpa dipollpun kita kita yang sering jalan ke
> daerah (bukan sekedar
> > mampir
> > di kota besarnya) menyadari  bahwa 80 % bangsa ini
> tidak mampu menjawab
> > dengan sadar poll semacam itu.
> > 80 % bangsa Indonesia kemungkinan besar tidak
> pernah mempertanyakan hal
> > tsb
> > kepada dirinya karena sibuk dengan urusan hidup
> sehari hari.
> > Kalau kita keluar sekitar 10 km saja dari kota
> besar di daerah, maka kita
> > seolah olah mundur kemasa lampau dimana listrik
> belum ditemukan dan air
> > diambil dari kali/sumur dangkal.
> > Tapi hebatnya dengan kehidupan seperti itu saudara
> saudara kita itu masih
> > punya integritas moral (tidak mencuri, menipu, dan
> melakukan tindak
> > kriminal lainnya untuk melanjutkan kehidupan).
> > Bahkan dikota besarpun kita menjumpai saudara
> saudara kita yang berjiwa
> > tangguh begitu, coba bayar tukang becak di depan
> Melia Purosani 25 rb
> > perak
> > untuk pergi keliling dari Maliobor- Istana -
> dagadu- balik ke melia,
> > mereka
> > sungkan sekali ( walaupun tetap menerima dengan
> ratusan terimakasih),
> > bandingkan dengan engineer wireline yang kalau ada
> downtime pura pura lupa
> > nyatet..
> > Saya nyetir Samarinda - Balikpapan tengah malam
> selalu aman, saya dan adik
> > nyetir Jakarta - Padang 27 jam nonstop selalu
> aman, dimana lagi ada
> > developing country semacam itu ?.
> > Saya tetap merasa sementara ini bangsa Indonesia
> adalah bangsa yang 'kaya'
> > dan 'besar jiwa'nya. Yang dapat kita lakukan agar
> setidak tidaknya
> > kekayaan
> > mental itu tetap bertahan adalah tidak mengkotori
> saudara saudara kita
> > dengan konsumerisme.
> > Ada satu hal mungkin yang perlu sekali
> dipertimbangkan : bercita cita
> > kembali kedaerah kalau sudah pensiun nanti, bukan
> rame rame tinggal di
> > jakarta atau bandung saja. (terutama buat yang
> berasal dari daerah seperti
> > saya).
> > Hidup Indonesia.
> >
> > salam
> > yuriza
> >
> >
> >
> > |-+>
> > | |   [EMAIL PROTECTED]|
> > | ||
> > | |   25/08/2006 12:39 |
> > | |   PM   |
> > | |   Please respond to|
> > | |   iagi-net |
> > | ||
> > |-+>
> >
> >
>
>---|
> > |
> > |
> > |   To:   iagi-net@iagi.or.id
> > |
> > |
> > cc:
> > |
> > |   Subject:  [iagi-net-l] kebanggaan sebagai
> bangsa
> > Indonesia 
> |
> >
> >
>
>---|
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >Rekan
> >
> >Dalam kompas.com ada polling dengan pertanyaan
> :" Apakah Anda bangga
> > sebagai "bangsa Indonesia" , jawaban-nya (status
> 25/8/06 jam 11.30
> > adalah
> > 34 % Bangga dan 66 % Tidak dari 30.958 responden.
> > Tidak diterangkan komposisi responden , karena
> memang tidak diminta , juga
> > polling ini hanya berisi pertanyaan seperti
> diaras.
> > Saya sih hanya mengusap dada , karena ini adalah
> hal yang tidak
> > menggembira-
> > kan (untuk tida mengatakan sangat menyedihkan).
> > So , apa yang harus kita lakukan ?
> > AApakah bangsa dengan hasil polling seperti diatas
> dapat menjadi bangsa
> > yang besar ?
> >
> >
> > Si-Abah
> >
> >
> >
>
-
> > -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > -  Call For Papers until 26 May 2006
> > -  Submit to:
> [EMAIL PROTECTED]
> >
>

[iagi-net-l] Tanya : "Airtanah? Apa dan Bagaimana Mencarinya?"

2006-08-28 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Ada yg bisa crita ?
rdp

New comment on your post #386 "Airtanah? Apa dan Bagaimana Mencarinya?"

E-mail : [EMAIL PROTECTED]

Comment:

apa benar penggunaan jetpump sedalam 30-an meter akan mengganggu debit
air sumur gali disebelahnya?

Saya punya kasus begini. Sumur gali rumah saya kedalaman 10 meter.
Letaknya sekitar 30 meter dai pinggir sungai cliwung, daerah bojong
gede, bogor. Di dalam sumur, sewaktu penggalian ulang tanggal 18
Agustus 2006, karena airnya kering, ditemukan bongkahan batu (kali?)
sebesar kepala orang dewasa. Batu2 berjumlah puluhan itu bercampur
dengan pasir (sungai?) warna kehitaman. Warnanya ketika diangkat
kepermukaan dan terkena sinar matahari berwarna putih, mirip batu
kapur, tetapi setelah dipecah dalamnya warna abu-abu, seperti batu
biasa.

Setelah digali 2 meteran, dibawah 2 batu besar yang tak dapat diangkat
ke permukaan, terdapat mata air yang cukup bagus debitnya di musim
kemarau ini. Setelah disedot dengan mesin pompa kecil (kekuatan 125
watt) selama 1 jam 45 menit airnya tidak tekor hingga tulisan ini saya
buat.

Tetangga sebelah yang berjarak 2 rumah (sekitar 15 meter) bermaksud
membuat sumur bor, menggunakan mesin hidrolik, untuk mencari air dalam
(air tanah tertekan?). Alasannya karena sumur gali di rumahnya tak
mengeluarkan air lagi setelah digali. Namun penggalian itu belum
menemukan kumpulan batu2 seperti di sumur gali rumah saya.

Pertanyaannya. Apakah pembuatan sumur bor itu, dengan menggunakan
pompa jetpump dapat mempengaruhi debit air permukaan di dalam sumur
saya? Dan apakah itu juga berpengaruh terhadap sumur gali lainnya yang
berada di sekitarnya?


Bila mempengaruhi apa penyebabnya? Bagaimana cara mengantisipasinya?

Bila tidak terpengaruh apa sebabnya?

Mohon dijelaskan panjang lebar karena informasi ini sangat saya
butuhkan untuk memberikan informasi yang benar kepada warga sekitar
dan masyarakat umumnya.

Terima kasih.
Salam,
Nugroho Adhi

You can see all comments on this post here:
http://rovicky.wordpress.com/2006/08/24/airtanah-apa-dan-bagaimana-mencarinya/#comments

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-