[iagi-net-l] Investor Tambang (Baru) wajib membangun Smelter

2007-01-04 Terurut Topik budi santoso
Bulan Maret 2007 kabarnya UU Minerba yang baru akan
disahkan. Salah satu butir dari UU tersebut adalah:
investor tambang (mineral) diwajibkan membangun
smelter (instalasi pemurnian bijih) sendiri . . . .
Masih belum jelas apakah ada kriteria tertentu
berkaitan dengan ukuran operasi tambangnya, PMA, PMDN,
. . . 

Ide bagus tapi bagi kalangan investor sepertinya bukan
termasuk kabar yang ditunggu-tunggu, belum lagi tahu
apa isi UU Minerba yang baru; 'pro' investasi atau
sebaliknya tapi urusan 'kewajiban' yang satu ini sudah
sangat jelas disosialisasikan . . .  hemmm

Yang jelas tambahan satu lagi 'tantangan
(mudah-mudahan bukan halangan)' khususnya bagi mereka
yang brskala 'kecil', umur tambang pendek, margin
sempit dll . . . bisa saja membangun unit smelter
'kecil-kecilan . . tapi . . . analognya adalah: kadang
menyewa mobil menjadi jauh lebih 'ekonomis' daripada
membelinya  . . apalagi untuk keperluan yang tidak
lama . . .  atau yang satu ini: kalau semua petani
(baru) diharuskan punya/membangun 'penggilingan' padi
sendiri yo repot rek . . . jangan-janagn malah mutung
gak mau nyangkul di sini atau bahkan gak ingin lagi
jadi petani

Mas Daru, Mas Wirabudi . . njenengan siap??

sTJ





__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public

2007-01-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Whalllah,
Kalau ilmuwan bisa dibeli untuk membelokkan opini gas emisi dunia ...
kaco deh :(

RDP
===
http://seattlepi.nwsource.com/business/1310AP_ExxonMobil_Global_Warming.html
Wednesday, January 3, 2007 · Last updated 11:15 a.m. PT

Group: ExxonMobil paid to mislead public

THE ASSOCIATED PRESS

WASHINGTON -- ExxonMobil Corp. gave $16 million to 43 ideological
groups between 1998 and 2005 in a coordinated effort to mislead the
public by discrediting the science behind global warming, the Union of
Concerned Scientists asserted Wednesday.

The report by the science-based nonprofit advocacy group mirrors
similar claims by Britain's leading scientific academy. Last
September, The Royal Society wrote the oil company asking it to halt
support for groups that misrepresented the science of climate
change.

ExxonMobil did not immediately respond to requests for comment on the
scientific advocacy group's report.

Many scientists say accumulating carbon dioxide and other
heat-trapping gases from tailpipes and smokestacks are warming the
atmosphere like a greenhouse, melting Arctic sea ice, alpine glaciers
and disturbing the lives of animals and plants.

ExxonMobil lists on its Web site nearly $133 million in 2005
contributions globally, including $6.8 million for public information
and policy research distributed to more than 140 think-tanks,
universities, foundations, associations and other groups. Some of
those have publicly disputed the link between greenhouse gas emissions
and global warming.

But in September, the company said in response to the Royal Society
that it funded groups which research significant policy issues and
promote informed discussion on issues of direct relevance to the
company. It said the groups do not speak for the company.

Alden Meyer, the Union of Concerned Scientists' strategy and policy
director, said in a teleconference that ExxonMobil based its tactics
on those of tobacco companies, spreading uncertainty by
misrepresenting peer-reviewed scientific studies or cherry-picking
facts.

Dr. James McCarthy, a professor at Harvard University, said the
company has sought to create the illusion of a vigorous debate about
global warming.

---

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Berita Duka

2007-01-04 Terurut Topik syaeful_b
Innalillahi wa innailaihi rajiun,

Telah meninggal dunia Ibu Zubairam Taib (Ibunda Prof. DR. M.I. Tachyudin
Taib) pada hari kamis (4 Januari 2007), pukul 19.00 WIB di RS Hasan
Sadikin Bandung.

Semoga Almarhumah diterima segala amal kebaikannya dan diampuni segala
dosanya dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, amin.

Kami sekeluarga Turut Berduka cita atas cobaan yang dialami Bapak Prof.
MIT Taib  keluarga. Semoga senantiasa diberi ketabahan oleh ALLAH SWT,
amin.

Salam,
Syaeful



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public

2007-01-04 Terurut Topik Minarwan (Min)

Mas Vicky ysh,

Kasus ini bisa kita lihat dari sudut pandang berbeda. Kalau kita step
back a bit, yang dapat kita lihat adalah:
- ada perbedaan pendapat mengenai perubahan iklim 200-an tahun
terakhir, dari dua kubu saintis
- kebenaran dalam sains kan bisa diperdebatkan, mungkinkah perubahan
iklim sekarang adalah perubahan yang biasa terjadi dalam siklus
(misalnya) berapa juta tahun?
- lalu kebetulan kubu kontra mendapatkan biaya dari EM
- kalau tidak diberi dana riset, maka kita semua hanya akan setuju
bahwa, perubahan iklim sekarang benar-benar karena ulah manusia dengan
segala aktivitasnya, dengan demikian kita hanya menerima hasil riset
orang lain, tanpa mau men-challenge kesimpulan orang.

Sekarang tergantung kita sendiri yang mau percaya, yang mana sih motifnya?

Saya pikir, memberikan kesempatan kepada ilmuwan untuk melakukan riset
yang ideologinya kebetulan melawan arus, dari sisi ilmiah cukup
wajar. Saya sertakan contoh beberapa climatologists yang masih
menganggap fakta-faktanya tidak cukup:
http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/oct_05/pesanews_7812.html
http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/aug_05/pesanews_7709.html

Kalau kita mau curiga juga, kita bisa mengklaim bahwa PESA News (yang
dicetak di Australia) sengaja mengangkat isu bahwa dasar saintifik
mengenai penyebab climate change itu belum terbukti karena
Australia sendiri adalah salah satu penghasil gas emisi paling tinggi
(per kepala orang karena jumlah penduduknya sedikit) dengan gaya hidup
modern yang rakus energi. Jangan lupa juga majalah, surat kabar, dan
media massa manapun selalu akan menyertakan opini penulis/editornya.
Kalau beritanya tidak melibatkan opini/emosi pembaca, artikelnya
enggak bakalan laku.

Yang tidak kita ketahui adalah, yang ngasih duit itu sebenarnya karena
berniat memesan hasil riset atau si ilmuwan lebih dulu punya
ideologi sendiri dan kebetulan saja minta uang sama EM karena major
company lain seperti BP dan Shell (yang terkenal cinta lingkungan)
tidak mendukung riset mereka.

Satu isu, dua pendapat, dua kubu yang bersebarangan, kita bisa memihak
salah satu, melibatkan diri secara emosional atau bisa jadi penonton
saja, melihat dari jauh.

Salam
Minarwan

On 1/5/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

Whalllah,
Kalau ilmuwan bisa dibeli untuk membelokkan opini gas emisi dunia ...
kaco deh :(

RDP
===
http://seattlepi.nwsource.com/business/1310AP_ExxonMobil_Global_Warming.html
Wednesday, January 3, 2007 · Last updated 11:15 a.m. PT

Group: ExxonMobil paid to mislead public


--
Step back and see the big picture
http://desaguadero.blogspot.com

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Berita Duka

2007-01-04 Terurut Topik Handiko, Deddi Putranto (KPC)
Turut berduka cita atas wafatnya Ibunda dari Pak Iwan.
D

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, January 05, 2007 10:28 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Berita Duka
Importance: High

Innalillahi wa innailaihi rajiun,

Telah meninggal dunia Ibu Zubairam Taib (Ibunda Prof. DR. M.I. Tachyudin
Taib) pada hari kamis (4 Januari 2007), pukul 19.00 WIB di RS Hasan
Sadikin Bandung.

Semoga Almarhumah diterima segala amal kebaikannya dan diampuni segala
dosanya dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, amin.

Kami sekeluarga Turut Berduka cita atas cobaan yang dialami Bapak Prof.
MIT Taib  keluarga. Semoga senantiasa diberi ketabahan oleh ALLAH SWT,
amin.

Salam,
Syaeful



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Investor Tambang (Baru) wajib membangun Smelter

2007-01-04 Terurut Topik Sukmandaru Prihatmoko
Budi dan rekans,

Saya baru dengar ini.. minggu ini tidak sempat men-cermati berita
koran ngejar setoran setelah libur akhir tahun.

Yang saya dengar dari kawan (Pak Laung .. muncul dong), katanya bukan
harus membangun smelter baru, tetapi product mineral harus diproses di
smelter dalam negeri (Cu di Gresik, Ni di Sulawesi ..., Pb-Zn: ini yang
problem - kita belum punya). Kalau yang spt ini rasanya masih OK..
asalkan smelter yang ada memenuhi kapasitas dan kompetitif dengan yang ada
di luaran. Hal ini barangkali juga akan mendorong investor untuk membangun
smelter baru (biasanya orang/ investor Jepang nih ... )

Jadi kita tunggu saja sampai UU-nya benar-benar jadi.

Salam Tahun Baru

Daru 

-Original Message-
From: budi santoso [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, January 05, 2007 12:33 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Investor Tambang (Baru) wajib membangun Smelter

Bulan Maret 2007 kabarnya UU Minerba yang baru akan
disahkan. Salah satu butir dari UU tersebut adalah:
investor tambang (mineral) diwajibkan membangun
smelter (instalasi pemurnian bijih) sendiri . . . .
Masih belum jelas apakah ada kriteria tertentu
berkaitan dengan ukuran operasi tambangnya, PMA, PMDN,
. . . 

Ide bagus tapi bagi kalangan investor sepertinya bukan
termasuk kabar yang ditunggu-tunggu, belum lagi tahu
apa isi UU Minerba yang baru; 'pro' investasi atau
sebaliknya tapi urusan 'kewajiban' yang satu ini sudah
sangat jelas disosialisasikan . . .  hemmm

Yang jelas tambahan satu lagi 'tantangan
(mudah-mudahan bukan halangan)' khususnya bagi mereka
yang brskala 'kecil', umur tambang pendek, margin
sempit dll . . . bisa saja membangun unit smelter
'kecil-kecilan . . tapi . . . analognya adalah: kadang
menyewa mobil menjadi jauh lebih 'ekonomis' daripada
membelinya  . . apalagi untuk keperluan yang tidak
lama . . .  atau yang satu ini: kalau semua petani
(baru) diharuskan punya/membangun 'penggilingan' padi
sendiri yo repot rek . . . jangan-janagn malah mutung
gak mau nyangkul di sini atau bahkan gak ingin lagi
jadi petani

Mas Daru, Mas Wirabudi . . njenengan siap??

sTJ





__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public

2007-01-04 Terurut Topik Wayan Ismara Heru Young
Pak Minarwan dan Pak Vicky, serta bapak-bapak ysh,

ada film dokumenter yang sangat menarik mengenai global warming. 
judulnya An Inconvenient Truth kalau tidak salah keluar bulan november 2006 
lalu.
film ini merupakan kampanye Al Gore untuk menyadarkan publik mengenai Global 
Warming 
(dan mungkin untuk kepentingan politis pribadi???).
salah satu poin yang menarik yang diangkat oleh Pak Al Gore ini adalah bahwa 
ada banyak kekuatan yang berusaha menyebarkan propaganda untuk menutupi 
global warming ini demi tujuan ekonomis. 
Pak Gore juga memperlihatkan angka-angka yang sangat menarik mengenai hal ini. 
salah satunya perbandingan antara ilmuan yang pro dan kontra dalam published 
scientific paper dan dalam tulisan populer (majalah, internet, dsb). 
Yang sangat menarik adalah dalam published scientific paper terdapat ratusan 
(atau ribuan, saya agak lupa) tulisan yang setuju dengan Global Warming dan 
bahayanya, sedangakan jumlah paper yang menentang adalah NOL. 
Sedangkan dalam tulisan populer perbandingan ini justru terbalik.. jumlah 
tulisan yang menyatakan bahwa global warming itu tidak benar atau yang senada 
jauh lebih banyak dibandingkan dengan tulisan yang setuju.
apabila angka-angka yang di ajukan pak Gore itu dekat dengan kenyataan, kita 
dengan sangat mudah akan menyetujui tuduhannya mengenai adanya pihak-pihak yang 
ingin menutupi kenyataan dan membohongi publik, serta membuat orang-orang 
berpikir ada perbedaan pendapat mengenai global warming dari dua kubu 
saintis..

Pak Gore juga menyampaikan data grafik mengenai peningkatan suhu global yang 
kalau tidak salah dikorelasi dari kandungan CO2 dalam lapisan es purba pada 
coring  di kutub. apabila grafik itu akurat, iklim bumi saat ini sudah jauh 
lebih panas dari siklus normalnya, dan apabila tidak ada perubahan dalam pola 
emisi gas di dunia, proyeksi temperatur global 50 tahun mendatang sangat 
mengerikan.

Apakah film itu benar dan cukup akurat? atau hanya angka-angka dramatis yang 
mengagumkan sebagai usaha Pak Al Gore mengumpulkan suara dengan imej yang 
sangat peduli lingkungan? Menurut saya, alam selalu memiliki jalan untuk 
menjaga keseimbangannya, namun keseimbangan alam tidak selalu berpihak pada 
manusia dan mahluk hidup di bumi. karena itu menurut saya lebih baik mengurangi 
impact kita terhadap alam dengan 3R : Reduce Reuse Recycle.

Salam,
.Wayan Heru Young.



- Original Message 
From: Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, January 5, 2007 10:17:27 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public


Mas Vicky ysh,

Kasus ini bisa kita lihat dari sudut pandang berbeda. Kalau kita step
back a bit, yang dapat kita lihat adalah:
- ada perbedaan pendapat mengenai perubahan iklim 200-an tahun
terakhir, dari dua kubu saintis
- kebenaran dalam sains kan bisa diperdebatkan, mungkinkah perubahan
iklim sekarang adalah perubahan yang biasa terjadi dalam siklus
(misalnya) berapa juta tahun?
- lalu kebetulan kubu kontra mendapatkan biaya dari EM
- kalau tidak diberi dana riset, maka kita semua hanya akan setuju
bahwa, perubahan iklim sekarang benar-benar karena ulah manusia dengan
segala aktivitasnya, dengan demikian kita hanya menerima hasil riset
orang lain, tanpa mau men-challenge kesimpulan orang.

Sekarang tergantung kita sendiri yang mau percaya, yang mana sih motifnya?

Saya pikir, memberikan kesempatan kepada ilmuwan untuk melakukan riset
yang ideologinya kebetulan melawan arus, dari sisi ilmiah cukup
wajar. Saya sertakan contoh beberapa climatologists yang masih
menganggap fakta-faktanya tidak cukup:
http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/oct_05/pesanews_7812.html
http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/aug_05/pesanews_7709.html

Kalau kita mau curiga juga, kita bisa mengklaim bahwa PESA News (yang
dicetak di Australia) sengaja mengangkat isu bahwa dasar saintifik
mengenai penyebab climate change itu belum terbukti karena
Australia sendiri adalah salah satu penghasil gas emisi paling tinggi
(per kepala orang karena jumlah penduduknya sedikit) dengan gaya hidup
modern yang rakus energi. Jangan lupa juga majalah, surat kabar, dan
media massa manapun selalu akan menyertakan opini penulis/editornya.
Kalau beritanya tidak melibatkan opini/emosi pembaca, artikelnya
enggak bakalan laku.

Yang tidak kita ketahui adalah, yang ngasih duit itu sebenarnya karena
berniat memesan hasil riset atau si ilmuwan lebih dulu punya
ideologi sendiri dan kebetulan saja minta uang sama EM karena major
company lain seperti BP dan Shell (yang terkenal cinta lingkungan)
tidak mendukung riset mereka.

Satu isu, dua pendapat, dua kubu yang bersebarangan, kita bisa memihak
salah satu, melibatkan diri secara emosional atau bisa jadi penonton
saja, melihat dari jauh.

Salam
Minarwan

On 1/5/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Whalllah,
 Kalau ilmuwan bisa dibeli untuk membelokkan opini gas emisi dunia ...
 kaco deh :(

 RDP
 ===
 

Re: [iagi-net-l] Investor Tambang (Baru) wajib membangun Smelter

2007-01-04 Terurut Topik Bronto Sutopo
Berita dari Bisnis Indonesia, sekedar tambahan untuk diskusi Mas Ndaru 
dan Mas Budi


Salam
Bronto

Ekspor bijih tambang dilarang 
  
JAKARTA: Pemerintah akan melarang ekspor konsentrat dan bijih tambang 
sesuai isi RUU Pertambangan Mineral dan Batubara. Pengesahan RUU itu 
menjadi UU diperkirakan Maret mendatang.


Dengan kebijakan itu, seluruh konsentrat hasil pertambangan 
mineral-seperti yang selama ini diproduksi oleh PT Freeport Indonesia, 
PT Newmont Nusa Tenggara, dan PT International Nickel Indonesia-wajib 
dimurnikan dan diolah menjadi logam di dalam negeri sebelum diekspor.


Jadi, perusahaan tambang mineral tidak diperbolehkan langsung 
mengekspor konsentrat dan bijih, ujar Dirjen Mineral, Batubara dan 
Panas Bumi pada Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Simon Felix 
Sembiring, kemarin.


Semua harus diolah dan dimurnikan di Indonesia hingga bentuk logam. 
Kalau mereka [perusahaan tambang] ingin mendirikan smelter [pabrik 
pengolahan konsentrat] untuk pengolahan dan pemurnian, silakan. Tapi 
harus di Indonesia.


Menurut dia, dengan kewajiban tersebut, maka pemerintah akan mendapatkan 
nilai tambah dengan tidak lagi mengizinkan ekspor produk mentah, namun 
produk jadi. Kebijakan itu diyakini akan mendorong investasi baru di 
bidang pengolahan dan pemurnian konsentrat.


Perusahaan tambang yang ingin investasi, kata Simon, bisa langsung 
membangun industri yang terintegrasi mulai dari hulu, penambangan 
mineral, hingga hilir yaitu pengolahan menjadi logam.


Konsep tambang nikel terintegrasi sebenarnya telah diajukan oleh Rio 
Tinto dalam kontrak karya untuk proyek Lasamphala dengan investasi US$2 
miliar. Namun, pemerintah hingga saat ini belum menyetujui kontrak karya 
tersebut.


Perusahaan lain yang ingin investasi pembangunan di pengolahan dan 
pemurnian juga terbuka peluangnya setelah RUU itu disahkan.


Simon mengatakan pemerintah dan DPR sepakat mengesahkan RUU Pertambangan 
Mineral dan Batu bara menjadi UU pada Maret ini karena persoalan prinsip 
dalam RUU itu sudah disepakati antara pemerintah dan DPR.


Namun, kata dia, belum diketahui apakah kewajiban itu juga akan berlaku 
kepada Freeport Indonesia, Inco, dan Newmont yang telah melakukan 
kontrak sebelum RUU tersebut disahkan.


*Terikat kontrak*

Menanggapi kewajiban itu, Public Relation Manager PT Newmont Nusa 
Tenggara Kasan Muljono mengatakan pihaknya terikat kontrak dengan 
pembeli dari Jepang untuk jangka panjang sejak perusahaan akan 
mengembangkan tambang tembaga di Batu Hijau, Sumbawa.


Kontrak tersebut, kata dia, dibuat dengan pihak Jepang sebagai salah 
satu mitra kerja yang juga terlibat dalam investasi saat proyek tersebut 
akan dikerjakan.


Sebanyak 90% produk Newmont Nusa Tenggara berupa konsentrat tembaga 
beserta emas yang merupakan produk mineral ikutan dalam konsentrat 
tersebut dan langsung diekspor ke Jepang.


Menurut dia, pihaknya akan menjelaskan ke pemerintah, terutama tentang 
kondisi Newmont Nusa Tenggara yang terikat kontrak dengan pembeli untuk 
jangka panjang. Sebab ada konsekuensi yang harus ditanggung. Kami 
mendukung jika ada smelter yang memadai, tapi kita juga terikat kontrak 
jangka panjang, tuturnya. (dwi. [EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED])


Oleh Bambang Dwi Djanuarto
Bisnis Indonesia

Sukmandaru Prihatmoko wrote:


Budi dan rekans,

Saya baru dengar ini.. minggu ini tidak sempat men-cermati berita
koran ngejar setoran setelah libur akhir tahun.

Yang saya dengar dari kawan (Pak Laung .. muncul dong), katanya bukan
harus membangun smelter baru, tetapi product mineral harus diproses di
smelter dalam negeri (Cu di Gresik, Ni di Sulawesi ..., Pb-Zn: ini yang
problem - kita belum punya). Kalau yang spt ini rasanya masih OK..
asalkan smelter yang ada memenuhi kapasitas dan kompetitif dengan yang ada
di luaran. Hal ini barangkali juga akan mendorong investor untuk membangun
smelter baru (biasanya orang/ investor Jepang nih ... )

Jadi kita tunggu saja sampai UU-nya benar-benar jadi.

Salam Tahun Baru

Daru 


-Original Message-
From: budi santoso [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, January 05, 2007 12:33 AM

To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Investor Tambang (Baru) wajib membangun Smelter

Bulan Maret 2007 kabarnya UU Minerba yang baru akan
disahkan. Salah satu butir dari UU tersebut adalah:
investor tambang (mineral) diwajibkan membangun
smelter (instalasi pemurnian bijih) sendiri . . . .
Masih belum jelas apakah ada kriteria tertentu
berkaitan dengan ukuran operasi tambangnya, PMA, PMDN,
. . . 


Ide bagus tapi bagi kalangan investor sepertinya bukan
termasuk kabar yang ditunggu-tunggu, belum lagi tahu
apa isi UU Minerba yang baru; 'pro' investasi atau
sebaliknya tapi urusan 'kewajiban' yang satu ini sudah
sangat jelas disosialisasikan . . .  hemmm

Yang jelas tambahan satu lagi 'tantangan
(mudah-mudahan bukan halangan)' khususnya bagi mereka
yang brskala 'kecil', umur tambang pendek, margin
sempit dll . . . bisa saja 

Re: [iagi-net-l] Investor Tambang (Baru) wajib membangun Smelter

2007-01-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Sebenernya apa sih latar belakang keputusan ini ? Tulisan yg di FW Mas
Bronto malah bingin aku rada ramudeng lagi.
Apakah menjaga jangan sampai mineral (termasuk tailing ?) ikutan ikut terjual ?
Kalau mineral ikutannya masuk kategori sampah justru malah menguntungkan.

Tetapi bisa jadi filosofi lain... pasir itu kalau sdikit emang
menganggu tapi kalau satu truk malah laku :)

rdp

On 1/5/07, Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote:

Budi dan rekans,

Saya baru dengar ini.. minggu ini tidak sempat men-cermati berita
koran ngejar setoran setelah libur akhir tahun.

Yang saya dengar dari kawan (Pak Laung .. muncul dong), katanya bukan
harus membangun smelter baru, tetapi product mineral harus diproses di
smelter dalam negeri (Cu di Gresik, Ni di Sulawesi ..., Pb-Zn: ini yang
problem - kita belum punya). Kalau yang spt ini rasanya masih OK..
asalkan smelter yang ada memenuhi kapasitas dan kompetitif dengan yang ada
di luaran. Hal ini barangkali juga akan mendorong investor untuk membangun
smelter baru (biasanya orang/ investor Jepang nih ... )

Jadi kita tunggu saja sampai UU-nya benar-benar jadi.

Salam Tahun Baru

Daru

-Original Message-
From: budi santoso [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 05, 2007 12:33 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Investor Tambang (Baru) wajib membangun Smelter

Bulan Maret 2007 kabarnya UU Minerba yang baru akan
disahkan. Salah satu butir dari UU tersebut adalah:
investor tambang (mineral) diwajibkan membangun
smelter (instalasi pemurnian bijih) sendiri . . . .
Masih belum jelas apakah ada kriteria tertentu
berkaitan dengan ukuran operasi tambangnya, PMA, PMDN,
. . .

Ide bagus tapi bagi kalangan investor sepertinya bukan
termasuk kabar yang ditunggu-tunggu, belum lagi tahu
apa isi UU Minerba yang baru; 'pro' investasi atau
sebaliknya tapi urusan 'kewajiban' yang satu ini sudah
sangat jelas disosialisasikan . . .  hemmm

Yang jelas tambahan satu lagi 'tantangan
(mudah-mudahan bukan halangan)' khususnya bagi mereka
yang brskala 'kecil', umur tambang pendek, margin
sempit dll . . . bisa saja membangun unit smelter
'kecil-kecilan . . tapi . . . analognya adalah: kadang
menyewa mobil menjadi jauh lebih 'ekonomis' daripada
membelinya  . . apalagi untuk keperluan yang tidak
lama . . .  atau yang satu ini: kalau semua petani
(baru) diharuskan punya/membangun 'penggilingan' padi
sendiri yo repot rek . . . jangan-janagn malah mutung
gak mau nyangkul di sini atau bahkan gak ingin lagi
jadi petani

Mas Daru, Mas Wirabudi . . njenengan siap??

sTJ




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-