Re: [iagi-net-l] BERLIAN GHOIB : HATI-HATI !!!

2007-01-11 Terurut Topik Agus Hendratno
Cerita yang unik dari mang Okim, terima kasih untuk bagi-bagi cerita.
  Tadi siang, begitu mendarat di bandara Adisucipti Jogja, ditelpon seseorang 
via hp untuk mau ketemu saya di kampus dan mau diskusi tentang batu yang 
dibawanya. Kata temannya batu ini sangat berharga. Dari bandara langsung ke 
kantor.
  Beberapa menit, datanglah si penelepon / tamu yang mau mendiskusikan tentang 
batu yang dibawanya dari Sulut.
  Dia cerita : Pak Agus saya bawa batu mulia, kata teman saya bahwa batu ini 
diambil dari pedalaman Suluwesi Utara / Minahasa. katanya ini batu ada harganya 
dan bisa dijual. Nah, ini batu seperti emas. Pak Agus, bisa membantu ini batu 
mulia jenis apa?
  Lalu dia membuka bungkusan batu, dikeluarkanlah 2 kerakal, berdiameter 1-2 
cm. 
  Setelah saya lihat dan saya jelaskan : bahwa ini mineral pyrite, mas. Salah 
satu jenis mineral yang ada unsur Fe dan Sulfur. Bukan batu mulia...
  Dia jawab : O, (lama terdiam), lalu di cerita lain..
  Bahwa yang datang itu tapi seorang santri di pp krapyak jogja, yang baru saja 
pulang dari manado/sulut untuk bisnis / jualan perkutut dan keris jawa. 
  saya tanya : kamu beli batuan / pirit ini dari temanmu di minahasa?
  dia jawab : hanya tersenyum saja...
  Mungkin ketipu kalee..(pikiran saya..)
   
  Saya pikir, cukup mengkhawatirkan bagi orang-orang awam yang begitu getol 
terhadap segala bentuk benda-benda antik dan kuno, termasuk mencari batu-batu 
tanpa pengetahuan yang memadai, kemudian ketipu dari pihak lain (entah sengaja 
menipu atau memang ada semacam transaksi diantara orang-orang yang kurang 
paham tapi nekad bertransaksi terhadap per-batuan-an tersebut).
   
  Salam
  agus di Jogja
  

 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Rekan-rekan Gems Lovers IAGI ,

Jum'at minggu lalu mang Okim ketamuan seorang sarjana strata 2 dari Sumatera 
yang diantar oleh seorang rekan dari salah satu kantor penelitian geologi di 
Bandung. Mereka cerita tentang sejumlah berlian yang mereka miliki dan 
menanyakan apakah mang Okim bisa mengujinya. Mang Okim jelaskan bahwa mang Okim 
bukan ahli berlian tetapi insyaallah dapat membedakan antara berlian dan bukan 
berlian melalui test gemmologi. Mengenai kualitas, harga, dan lain-lainnya , 
sementara ini masih di luar kemampuan mang Okim. Hanya kalau berliannya asli, 
insyaallah mang Okim bisa bantu masarin.

Kemaren hari Senen mereka benar-benar datang membawa beberapa butir berlian 
yang setiap butir beratnya sekitar 5 karat ( 1 karat = 200 mg atau 1 gram = 5 
karat ). Bentuknya brilliant facet , putih jernih , transparan tanpa inklusi 
mineral, dan kilaunya sangat mempesona mata dengan pancaran cahaya warna-warni 
( kilap adamantin ). Hanya sayang sekali bahwa hasil uji kekerasan, berat 
jenis, indek refraksi, dan beberapa uji lainnya menyimpulkan bahwa berlian 
tersebut hanyalah sekedar Cubic Zirconia bikinan pabrik yang nilainya hanya 
beberapa puluh ribu rupiah saja.

Ketika pemilik dan rekannya mengetahui hasil uji berlian tersebut, mereka 
tampak kaget dan seolah-olah tak percaya. Mereka termenung membisu dan terkesan 
shock berat.

Rekan-rekan Gems Lovers IAGI,

Hari Senen kemaren merupakan satu dari banyak hari yang mengusik kegembiraan 
hati mang Okim. Hal ini berkenaan dengan cerita yang disampaikan oleh rekan 
kita pemilik berlian tersebut yang notabene seorang sarjana strata 2 yang juga 
dosen ( konon jabatan tersebut ditinggalkannya untuk mencari opportunity 
business di Bandung, sementara keluarganya masih ditinggal di Sumatera ). 

Menurut mereka, berlian-berlian tersebut diperoleh secara ghoib. Degan dipimpin 
oleh seorang mediator atau seorang yang dianggap pinter, beberapa orang 
melakukan upacara khusus di suatu lapangan pada jam 11-12.00 tengah malam. Di 
tengah kegelapan dan kedinginan malam, mediator tersebut beberapa kali 
memukulkan sesuatu ke tanah sambil mengucapkan jampe-jampe. Pada akhirnya, 
tanpa diketahui dari mana arahnya , mereka melihat beberapa butir berlian yang 
berkilauan terkena cahaya senter, bertebaran di tengah lingkaran tempat mereka 
duduk melakukan ritual . Tentu saja mereka sangat bersyukur dan gembira atas 
keberhasilan tersebut.

Menjawab pertanyaan pancingan mang Okim, rekan kita dengan nada penuh 
penyesalan mengaku telah mengeluarkan beberapa juta rupiah untuk melaksanakan 
ritual tersebut. Walaupun sang mediator berjanji sanggup memasarkan berlian 
yang diperoleh, ternyata calon pembelinya yang sudah siap melakukan transaksi 
meminta sertifikat yang tentu saja akan membatalkan transaksi tersebut ( 
kecuali sertifikatnya diganti..semoga tidak ).

Rekan-rekan Gems Lovers IAGI,

Itulah sekedar kisah nyata yang merupakan satu dari banyak kisah nyata serupa 
yang berkaitan dengan batumulia, logam mulia, dan lain-lain. Hari Senen kemaren 
mang Okim benar-benar sedih memikirkan rekan kita tersebut yang pastilah sangat 
lebih sedih dan sangat menyesal atas apa yang terjadi terhadapnya. Tetapi ya 
itulah, seberat-berat mata memandang, lebih beratlah bahu memikul. Semoga kita 

[iagi-net-l] RE: Pietersite

2007-01-11 Terurut Topik miko
Dear Pak Heri, 

Terima kasih atas cerita menarik tentang Pietersite. Baru kali ini mang Okim 
dengar nama tersebut. Lusa sepulang dari Palembang mang Okim akan buka kamus 
dan internet.

Tentang Pietersite,  mang Okim  nangkap satu nama yang mang Okim kenal yaitu 
firegate . Mungkin yang dimaksud fire agate yang punya kilau seperti api?

Bicara Namibia, teman mang Okim, Dr.Hans, gemmologist Jerman, pernah bikin 
eksplorasi jamrud/emerald di negeri ini. Sempat beli?

Sekian dulu ya, salam batu mulia, mang Okim 
Sent from my BlackBerry® wireless device  

-Original Message-
From: herianda latief [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 10 Jan 2007 23:46:31 
To:[EMAIL PROTECTED]
Subject: Pietersite


Salam kenal pak Miko, 
  
saya heri dan saya penggemar batu cincin.  saya pernah tugas di Afrika tepatnya 
Namibia. Disana banyak sekali batu cincin dan kebetulan saya beli beberapa buah 
seperti turmaline, garnet, aquamarine dll. Selain itu saya juga membeli 
beberapa jenis batu akik yang saya tidak tahu namanya, saya suka karena 
warnanya dan harganya tidak terlalu mahal (perkilo sekitar Rp 150 ribu). yang 
saya sangat suka adalah batu Pietersite (kalau yang ini tidak dijual perkilo). 
Menurut yang saya baca di internet batu tersebut hanya ada di Namibia dan 
China. saking sukanya saya kepada pietersite tersebut saya buatkan ikatannya 
dan selalu saya pakai sampai sekarang. Menurut pedagang di jatinegara nama batu 
tersebut adalah bulu monyet atau yamci (?) ada juga yang bilang firegate. 
Pusing juga menentukan namanya. Sekali waktu kalau saya ke bandung saya akan 
perlihatkan kepada Pak Miko batu tersebut dan mungkin pak miko bisa menerangkan 
lebih jauh kepada saya tentang batu tersebut. 
Terima kasih 
  
Heri 
 

Any questions? Get answers on any topic at Yahoo! Answers: 
http://answers.yahoo.com/;_ylc=X3oDMTFvbGNhMGE3BF9TAzM5NjU0NTEwOARfcwMzOTY1NDUxMDMEc2VjA21haWxfdGFnbGluZQRzbGsDbWFpbF90YWcx
 . Try it now.

Re: [iagi-net-l] BERLIAN GHOIB : HATI-HATI !!!

2007-01-11 Terurut Topik romdoni
Jadi ingat waktu pemetaan TA dulu.
Setiap pulang dari lapangan selalu bawa banyak pirit yang ukurannya cukup 
besar juga dari Subang Fm.

Salam
Romdoni
- yang pernah diberi hadiah pernikahan berupa batu untuk utk pijet sama 
mang okim di rumah pak ongki BPN.





miko [EMAIL PROTECTED]
01/12/2007 08:28 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l]  BERLIAN GHOIB : HATI-HATI !!!


Dear Pak Agus dan rekan2 IAGI,

Cerita pirit memang banyak dan macem2. Tahun  70an, ketika mang Okim 
metain lembar Toraja, satu potong pirit berat 5 ons sampai ditukar 2 
kerbau Tator yang gemuk2. 

Hanya, walaupun yang namanya False Gold atau emas bohongan ini sering 
nyengsarain orang,  buat mang Okim ada hikmahnya juga . Soalnya mang Okim 
pernah dapat kiriman false gold dari Sumedang yang kristalnya berkilauan, 
besar2,  cubic, ada yag beratnya lebih 5 kg/potong. Yang very special 
adalah: false gold tersebut jenisnya secondary, ditemukan dalam batuan 
lempung fm Subang, dan nongolnya kalau ada tebing sungai yang longsor. 
Mang Okim sempat ketiban rejeki deh ( buat gaji karyawan lho ),

Sekian dulu ya tambahan cerita pirit, sekedar ngelengkapin cerita Pak 
Agus.

Salam batu mulia, mang Okim 
Sent from my BlackBerry® wireless device 

-Original Message-
From: Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 11 Jan 2007 01:22:38 
To:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l]  BERLIAN GHOIB : HATI-HATI !!!


Cerita yang unik dari mang Okim, terima kasih untuk bagi-bagi cerita.
  Tadi siang, begitu mendarat di bandara Adisucipti Jogja, ditelpon 
seseorang via hp untuk mau ketemu saya di kampus dan mau diskusi tentang 
batu yang dibawanya. Kata temannya batu ini sangat berharga. Dari bandara 
langsung ke kantor.
  Beberapa menit, datanglah si penelepon / tamu yang mau mendiskusikan 
tentang batu yang dibawanya dari Sulut.
  Dia cerita : Pak Agus saya bawa batu mulia, kata teman saya bahwa batu 
ini diambil dari pedalaman Suluwesi Utara / Minahasa. katanya ini batu ada 
harganya dan bisa dijual. Nah, ini batu seperti emas. Pak Agus, bisa 
membantu ini batu mulia jenis apa?
  Lalu dia membuka bungkusan batu, dikeluarkanlah 2 kerakal, berdiameter 
1-2 cm. 
  Setelah saya lihat dan saya jelaskan : bahwa ini mineral pyrite, mas. 
Salah satu jenis mineral yang ada unsur Fe dan Sulfur. Bukan batu mulia...
  Dia jawab : O, (lama terdiam), lalu di cerita lain..
  Bahwa yang datang itu tapi seorang santri di pp krapyak jogja, yang baru 
saja pulang dari manado/sulut untuk bisnis / jualan perkutut dan keris 
jawa. 
  saya tanya : kamu beli batuan / pirit ini dari temanmu di minahasa?
  dia jawab : hanya tersenyum saja...
  Mungkin ketipu kalee..(pikiran saya..)
 
  Saya pikir, cukup mengkhawatirkan bagi orang-orang awam yang begitu 
getol terhadap segala bentuk benda-benda antik dan kuno, termasuk 
mencari batu-batu tanpa pengetahuan yang memadai, kemudian ketipu dari 
pihak lain (entah sengaja menipu atau memang ada semacam transaksi 
diantara orang-orang yang kurang paham tapi nekad bertransaksi terhadap 
per-batuan-an tersebut).
 
  Salam
  agus di Jogja
 

 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Rekan-rekan Gems Lovers IAGI ,

Jum'at minggu lalu mang Okim ketamuan seorang sarjana strata 2 dari 
Sumatera yang diantar oleh seorang rekan dari salah satu kantor penelitian 
geologi di Bandung. Mereka cerita tentang sejumlah berlian yang mereka 
miliki dan menanyakan apakah mang Okim bisa mengujinya. Mang Okim jelaskan 
bahwa mang Okim bukan ahli berlian tetapi insyaallah dapat membedakan 
antara berlian dan bukan berlian melalui test gemmologi. Mengenai 
kualitas, harga, dan lain-lainnya , sementara ini masih di luar kemampuan 
mang Okim. Hanya kalau berliannya asli, insyaallah mang Okim bisa bantu 
masarin.

Kemaren hari Senen mereka benar-benar datang membawa beberapa butir 
berlian yang setiap butir beratnya sekitar 5 karat ( 1 karat = 200 mg 
atau 1 gram = 5 karat ). Bentuknya brilliant facet , putih jernih , 
transparan tanpa inklusi mineral, dan kilaunya sangat mempesona mata 
dengan pancaran cahaya warna-warni ( kilap adamantin ). Hanya sayang 
sekali bahwa hasil uji kekerasan, berat jenis, indek refraksi, dan 
beberapa uji lainnya menyimpulkan bahwa berlian tersebut hanyalah sekedar 
Cubic Zirconia bikinan pabrik yang nilainya hanya beberapa puluh ribu 
rupiah saja.

Ketika pemilik dan rekannya mengetahui hasil uji berlian tersebut, mereka 
tampak kaget dan seolah-olah tak percaya. Mereka termenung membisu dan 
terkesan shock berat.

Rekan-rekan Gems Lovers IAGI,

Hari Senen kemaren merupakan satu dari banyak hari yang mengusik 
kegembiraan hati mang Okim. Hal ini berkenaan dengan cerita yang 
disampaikan oleh rekan kita pemilik berlian tersebut yang notabene seorang 
sarjana strata 2 yang juga dosen ( konon jabatan tersebut ditinggalkannya 
untuk mencari opportunity business di Bandung, sementara keluarganya masih 
ditinggal di Sumatera ). 

Menurut mereka,