Re: [iagi-net-l] BERLIAN GHOIB : HATI-HATI !!!
Cerita yang unik dari mang Okim, terima kasih untuk bagi-bagi cerita. Tadi siang, begitu mendarat di bandara Adisucipti Jogja, ditelpon seseorang via hp untuk mau ketemu saya di kampus dan mau diskusi tentang batu yang dibawanya. Kata temannya batu ini sangat berharga. Dari bandara langsung ke kantor. Beberapa menit, datanglah si penelepon / tamu yang mau mendiskusikan tentang batu yang dibawanya dari Sulut. Dia cerita : Pak Agus saya bawa batu mulia, kata teman saya bahwa batu ini diambil dari pedalaman Suluwesi Utara / Minahasa. katanya ini batu ada harganya dan bisa dijual. Nah, ini batu seperti emas. Pak Agus, bisa membantu ini batu mulia jenis apa? Lalu dia membuka bungkusan batu, dikeluarkanlah 2 kerakal, berdiameter 1-2 cm. Setelah saya lihat dan saya jelaskan : bahwa ini mineral pyrite, mas. Salah satu jenis mineral yang ada unsur Fe dan Sulfur. Bukan batu mulia... Dia jawab : O, (lama terdiam), lalu di cerita lain.. Bahwa yang datang itu tapi seorang santri di pp krapyak jogja, yang baru saja pulang dari manado/sulut untuk bisnis / jualan perkutut dan keris jawa. saya tanya : kamu beli batuan / pirit ini dari temanmu di minahasa? dia jawab : hanya tersenyum saja... Mungkin ketipu kalee..(pikiran saya..) Saya pikir, cukup mengkhawatirkan bagi orang-orang awam yang begitu getol terhadap segala bentuk benda-benda antik dan kuno, termasuk mencari batu-batu tanpa pengetahuan yang memadai, kemudian ketipu dari pihak lain (entah sengaja menipu atau memang ada semacam transaksi diantara orang-orang yang kurang paham tapi nekad bertransaksi terhadap per-batuan-an tersebut). Salam agus di Jogja [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan-rekan Gems Lovers IAGI , Jum'at minggu lalu mang Okim ketamuan seorang sarjana strata 2 dari Sumatera yang diantar oleh seorang rekan dari salah satu kantor penelitian geologi di Bandung. Mereka cerita tentang sejumlah berlian yang mereka miliki dan menanyakan apakah mang Okim bisa mengujinya. Mang Okim jelaskan bahwa mang Okim bukan ahli berlian tetapi insyaallah dapat membedakan antara berlian dan bukan berlian melalui test gemmologi. Mengenai kualitas, harga, dan lain-lainnya , sementara ini masih di luar kemampuan mang Okim. Hanya kalau berliannya asli, insyaallah mang Okim bisa bantu masarin. Kemaren hari Senen mereka benar-benar datang membawa beberapa butir berlian yang setiap butir beratnya sekitar 5 karat ( 1 karat = 200 mg atau 1 gram = 5 karat ). Bentuknya brilliant facet , putih jernih , transparan tanpa inklusi mineral, dan kilaunya sangat mempesona mata dengan pancaran cahaya warna-warni ( kilap adamantin ). Hanya sayang sekali bahwa hasil uji kekerasan, berat jenis, indek refraksi, dan beberapa uji lainnya menyimpulkan bahwa berlian tersebut hanyalah sekedar Cubic Zirconia bikinan pabrik yang nilainya hanya beberapa puluh ribu rupiah saja. Ketika pemilik dan rekannya mengetahui hasil uji berlian tersebut, mereka tampak kaget dan seolah-olah tak percaya. Mereka termenung membisu dan terkesan shock berat. Rekan-rekan Gems Lovers IAGI, Hari Senen kemaren merupakan satu dari banyak hari yang mengusik kegembiraan hati mang Okim. Hal ini berkenaan dengan cerita yang disampaikan oleh rekan kita pemilik berlian tersebut yang notabene seorang sarjana strata 2 yang juga dosen ( konon jabatan tersebut ditinggalkannya untuk mencari opportunity business di Bandung, sementara keluarganya masih ditinggal di Sumatera ). Menurut mereka, berlian-berlian tersebut diperoleh secara ghoib. Degan dipimpin oleh seorang mediator atau seorang yang dianggap pinter, beberapa orang melakukan upacara khusus di suatu lapangan pada jam 11-12.00 tengah malam. Di tengah kegelapan dan kedinginan malam, mediator tersebut beberapa kali memukulkan sesuatu ke tanah sambil mengucapkan jampe-jampe. Pada akhirnya, tanpa diketahui dari mana arahnya , mereka melihat beberapa butir berlian yang berkilauan terkena cahaya senter, bertebaran di tengah lingkaran tempat mereka duduk melakukan ritual . Tentu saja mereka sangat bersyukur dan gembira atas keberhasilan tersebut. Menjawab pertanyaan pancingan mang Okim, rekan kita dengan nada penuh penyesalan mengaku telah mengeluarkan beberapa juta rupiah untuk melaksanakan ritual tersebut. Walaupun sang mediator berjanji sanggup memasarkan berlian yang diperoleh, ternyata calon pembelinya yang sudah siap melakukan transaksi meminta sertifikat yang tentu saja akan membatalkan transaksi tersebut ( kecuali sertifikatnya diganti..semoga tidak ). Rekan-rekan Gems Lovers IAGI, Itulah sekedar kisah nyata yang merupakan satu dari banyak kisah nyata serupa yang berkaitan dengan batumulia, logam mulia, dan lain-lain. Hari Senen kemaren mang Okim benar-benar sedih memikirkan rekan kita tersebut yang pastilah sangat lebih sedih dan sangat menyesal atas apa yang terjadi terhadapnya. Tetapi ya itulah, seberat-berat mata memandang, lebih beratlah bahu memikul. Semoga kita
[iagi-net-l] RE: Pietersite
Dear Pak Heri, Terima kasih atas cerita menarik tentang Pietersite. Baru kali ini mang Okim dengar nama tersebut. Lusa sepulang dari Palembang mang Okim akan buka kamus dan internet. Tentang Pietersite, mang Okim nangkap satu nama yang mang Okim kenal yaitu firegate . Mungkin yang dimaksud fire agate yang punya kilau seperti api? Bicara Namibia, teman mang Okim, Dr.Hans, gemmologist Jerman, pernah bikin eksplorasi jamrud/emerald di negeri ini. Sempat beli? Sekian dulu ya, salam batu mulia, mang Okim Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: herianda latief [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 10 Jan 2007 23:46:31 To:[EMAIL PROTECTED] Subject: Pietersite Salam kenal pak Miko, saya heri dan saya penggemar batu cincin. saya pernah tugas di Afrika tepatnya Namibia. Disana banyak sekali batu cincin dan kebetulan saya beli beberapa buah seperti turmaline, garnet, aquamarine dll. Selain itu saya juga membeli beberapa jenis batu akik yang saya tidak tahu namanya, saya suka karena warnanya dan harganya tidak terlalu mahal (perkilo sekitar Rp 150 ribu). yang saya sangat suka adalah batu Pietersite (kalau yang ini tidak dijual perkilo). Menurut yang saya baca di internet batu tersebut hanya ada di Namibia dan China. saking sukanya saya kepada pietersite tersebut saya buatkan ikatannya dan selalu saya pakai sampai sekarang. Menurut pedagang di jatinegara nama batu tersebut adalah bulu monyet atau yamci (?) ada juga yang bilang firegate. Pusing juga menentukan namanya. Sekali waktu kalau saya ke bandung saya akan perlihatkan kepada Pak Miko batu tersebut dan mungkin pak miko bisa menerangkan lebih jauh kepada saya tentang batu tersebut. Terima kasih Heri Any questions? Get answers on any topic at Yahoo! Answers: http://answers.yahoo.com/;_ylc=X3oDMTFvbGNhMGE3BF9TAzM5NjU0NTEwOARfcwMzOTY1NDUxMDMEc2VjA21haWxfdGFnbGluZQRzbGsDbWFpbF90YWcx . Try it now.
Re: [iagi-net-l] BERLIAN GHOIB : HATI-HATI !!!
Jadi ingat waktu pemetaan TA dulu. Setiap pulang dari lapangan selalu bawa banyak pirit yang ukurannya cukup besar juga dari Subang Fm. Salam Romdoni - yang pernah diberi hadiah pernikahan berupa batu untuk utk pijet sama mang okim di rumah pak ongki BPN. miko [EMAIL PROTECTED] 01/12/2007 08:28 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] BERLIAN GHOIB : HATI-HATI !!! Dear Pak Agus dan rekan2 IAGI, Cerita pirit memang banyak dan macem2. Tahun 70an, ketika mang Okim metain lembar Toraja, satu potong pirit berat 5 ons sampai ditukar 2 kerbau Tator yang gemuk2. Hanya, walaupun yang namanya False Gold atau emas bohongan ini sering nyengsarain orang, buat mang Okim ada hikmahnya juga . Soalnya mang Okim pernah dapat kiriman false gold dari Sumedang yang kristalnya berkilauan, besar2, cubic, ada yag beratnya lebih 5 kg/potong. Yang very special adalah: false gold tersebut jenisnya secondary, ditemukan dalam batuan lempung fm Subang, dan nongolnya kalau ada tebing sungai yang longsor. Mang Okim sempat ketiban rejeki deh ( buat gaji karyawan lho ), Sekian dulu ya tambahan cerita pirit, sekedar ngelengkapin cerita Pak Agus. Salam batu mulia, mang Okim Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 11 Jan 2007 01:22:38 To:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BERLIAN GHOIB : HATI-HATI !!! Cerita yang unik dari mang Okim, terima kasih untuk bagi-bagi cerita. Tadi siang, begitu mendarat di bandara Adisucipti Jogja, ditelpon seseorang via hp untuk mau ketemu saya di kampus dan mau diskusi tentang batu yang dibawanya. Kata temannya batu ini sangat berharga. Dari bandara langsung ke kantor. Beberapa menit, datanglah si penelepon / tamu yang mau mendiskusikan tentang batu yang dibawanya dari Sulut. Dia cerita : Pak Agus saya bawa batu mulia, kata teman saya bahwa batu ini diambil dari pedalaman Suluwesi Utara / Minahasa. katanya ini batu ada harganya dan bisa dijual. Nah, ini batu seperti emas. Pak Agus, bisa membantu ini batu mulia jenis apa? Lalu dia membuka bungkusan batu, dikeluarkanlah 2 kerakal, berdiameter 1-2 cm. Setelah saya lihat dan saya jelaskan : bahwa ini mineral pyrite, mas. Salah satu jenis mineral yang ada unsur Fe dan Sulfur. Bukan batu mulia... Dia jawab : O, (lama terdiam), lalu di cerita lain.. Bahwa yang datang itu tapi seorang santri di pp krapyak jogja, yang baru saja pulang dari manado/sulut untuk bisnis / jualan perkutut dan keris jawa. saya tanya : kamu beli batuan / pirit ini dari temanmu di minahasa? dia jawab : hanya tersenyum saja... Mungkin ketipu kalee..(pikiran saya..) Saya pikir, cukup mengkhawatirkan bagi orang-orang awam yang begitu getol terhadap segala bentuk benda-benda antik dan kuno, termasuk mencari batu-batu tanpa pengetahuan yang memadai, kemudian ketipu dari pihak lain (entah sengaja menipu atau memang ada semacam transaksi diantara orang-orang yang kurang paham tapi nekad bertransaksi terhadap per-batuan-an tersebut). Salam agus di Jogja [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan-rekan Gems Lovers IAGI , Jum'at minggu lalu mang Okim ketamuan seorang sarjana strata 2 dari Sumatera yang diantar oleh seorang rekan dari salah satu kantor penelitian geologi di Bandung. Mereka cerita tentang sejumlah berlian yang mereka miliki dan menanyakan apakah mang Okim bisa mengujinya. Mang Okim jelaskan bahwa mang Okim bukan ahli berlian tetapi insyaallah dapat membedakan antara berlian dan bukan berlian melalui test gemmologi. Mengenai kualitas, harga, dan lain-lainnya , sementara ini masih di luar kemampuan mang Okim. Hanya kalau berliannya asli, insyaallah mang Okim bisa bantu masarin. Kemaren hari Senen mereka benar-benar datang membawa beberapa butir berlian yang setiap butir beratnya sekitar 5 karat ( 1 karat = 200 mg atau 1 gram = 5 karat ). Bentuknya brilliant facet , putih jernih , transparan tanpa inklusi mineral, dan kilaunya sangat mempesona mata dengan pancaran cahaya warna-warni ( kilap adamantin ). Hanya sayang sekali bahwa hasil uji kekerasan, berat jenis, indek refraksi, dan beberapa uji lainnya menyimpulkan bahwa berlian tersebut hanyalah sekedar Cubic Zirconia bikinan pabrik yang nilainya hanya beberapa puluh ribu rupiah saja. Ketika pemilik dan rekannya mengetahui hasil uji berlian tersebut, mereka tampak kaget dan seolah-olah tak percaya. Mereka termenung membisu dan terkesan shock berat. Rekan-rekan Gems Lovers IAGI, Hari Senen kemaren merupakan satu dari banyak hari yang mengusik kegembiraan hati mang Okim. Hal ini berkenaan dengan cerita yang disampaikan oleh rekan kita pemilik berlian tersebut yang notabene seorang sarjana strata 2 yang juga dosen ( konon jabatan tersebut ditinggalkannya untuk mencari opportunity business di Bandung, sementara keluarganya masih ditinggal di Sumatera ). Menurut mereka,