RE: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery

2007-01-26 Thread Yuriza . NOOR
he he he udah udah. kok malah jadi polemik .dan dikirimi email
japri nih 
boss bule ini  juga merangkap  teman baikku kok  makanya berani
berantem ama dia 
kalau  berantem ya baikan lagi .saya malah nganterin dia pulang
kerumahnya tadi malem,  karena malam tadi hujan di Bpn dia nggak bisa  naik
sepedanya itu 
tadi juga saya makan es krim dirumah dia sama keluarga doi ..
ama yang lain mana berani saya  he he he . bisa bisa dipecat atau
diblack list  . kerja di kumpeni harus pintar jaga jaga dan lihat
suasana 
masalahnya sama boss bule yang satu ini dia baik banget sehingga semuanya
di OKin . jadi saya suka kesel banget ...
dia juga suka kesel banget sama saya dan sering mukul meja keras keras
kalau berantem ama saya (ama orang lain dia sopan banget...sama pak Awang
dan pak Leo misalnya he he he ) ... pusing dia punya anak buah kayak
saya    nggak nurut dan terlalu banyak omong  gitu .



|-+>
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| ||
| |   01/26/2007 12:55 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
  |   cc:   
|
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery
|
  
>-|






>    Rekan   Akh suka
berburuk sangka    Tapi kita catat saja
dan kita ikuti apa yang akan terjadi dengan    rekan
kita itu.    Kalau ada yang aneh , ya kita bela
dong.    Dan sudah waktunya kita membela WNI
dinegara - nya sendir kan     Si-Abah  
___   LHO
kenapa kita musti lempar batu sembunyi tangan
... Justru
> mending kita buka2an supaya bisa jadi acuan
dari para berwenang kalo dapet
> restu dari atas untuk bikin
perbaikan...
>
> -Original Message-
>

From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
Sent: Friday, January 26, 2007 8:12 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id

> Subject: Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery
>

> makanya pake yahoo dong
>
>
>
- Original Message 
>
From: Andang Bachtiar
<[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
>
Sent: Friday, January 26, 2007 8:51:04 AM
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery
>
>
>
Upsssttt
> Mudah-mudahan setelah posting ini IAGINET gak
lantas di "banned" untuk
> kawan-kawan G&G di
Total.
>
> - Original Message -
>
From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To:

> Sent: Friday, January 26, 2007 7:00
AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery
>

>
>> Barusan tadi malam sampai jauh out of office
hour saya 'bertengkar'
>> dikantor sama boss soal yang
berkaitan dengan hal hal ini.
>> Pokok masalah adalah salah
seorang 'anak kecil' di HQ sana mau jalan
>> jalan
>> ke IPTC DOHA (sudah ada yang siap siap untuk ini ?) dan bawa
bawa field
>> saya .
>> Memang sih, itu memang
bukan field saya pribadi, apa sih yang saya
>> berhak
>> mengatakan sebagai hak pribadi di kumpeni ini, saya cuma kroco
mumet,
>> cuma
>> punya idiealisme dalam
dada..
>> Kalau mau mempresentasikan barang barang Indo
seyogyanya orang Indo yang
>> jadi presenter dong, gimana
orang Indo bisa go international kalau semua
>> yang berbau
international dikangkangi oleh orang asing..
>> Seperti
Oki dan Frans bilang kalau begini caranya mending kita go
>>
international beneran aja sekalian..jadi tukang diluar negri dengan

>> income besar, dari pada jadi boneka dinegri sendiri
incomenya pada
>> dasarnya
>> nggak beda tapi
makan hati 
>> Sering didepan mata berseliweran 'hal
hal' yang mengganggu hati nurani,
>> bayi bayi baru keluar
sekolah datang dengan titel assistant seorang
>> expert
>> padahal kerjaannya cuma ngelihatin kerjaan si expert itu, saya
aja lebih
>> tahu apa yang dikerjakan. Datang pake bisnis
class, transit dulu di
>> Singapore untuk ngurus visa dua tiga
hari (jalan jalanlah doi disana).
>> Sudah saya tolak, boss
yang OKin, mau bilang apa lagi .
>> Saya wanti wanti sama
pak Brahmantyo dari BPMigas waktu kami ketemu di
>> HQ
>> waktu beliau inspeksi, pokoknya kalau ada TSA TSA buatlah orang
Indo
>> yang
>> jadi leadernya, b

Re: [iagi-net-l] Perbedaan kualitas airtanah

2007-01-26 Thread hendri silaen

pak Nur,

Kkadang2 daerah lembah di kawasan vulkanik dapat mempunyai lapisan
pasir yg bisa menjadi akuifer yang baik, mungkin perlu diliat juga
kemiringan lereng apakah akan membuat air cepat terkuras o/ pengaruh
gradien hidrolik shg air sulit didapatkan di musim kmarau.
Kalau kualitas air, mungkin terpengaruh oleh bahan
penguruk/penimbunnya yang kaya oleh material pelapukan mengandung
Fe/Mn (umum di produk vulkanik) yang jika terkena air meteorik (kaya
akan bikarbonat dan ox) dapat berubah menjadi oksida besi dan mangan
bahkan permanganat (berbahaya utk kesehatan).
Sebaiknya kalau enggan dg biaya perawatan filter air bisa pakai air
mineral dulu, kalau untuk memperdalam kan lumayan butuh biaya..

salam
hendri

On 1/26/07, nyoto - ke-el <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Ya betul, kebetulan kontraktor rumah kami dulu sudah memikirkan hal ini &
mereka membuat reservoir buangan limbah WC disisi samping rumah, jadi
jaraknya masih cukup aman/bersih/sehat untuk bikin sumur bor didepan &
dihalaman belakang rumah.  mengenai jarak aman ini boleh minimum sampai 7 -
10 meteran (tidak harus 20-25 m yang ideal), karena biasanya tanah
dipermukaan terdiri dari lempung merah yang cukup kedap air & biasanya
galiannya dangkal saja (max. kira2 3 meteran), sehingga tidak sampai ke
sumur dalam tingkat kontaminasiannya. paling tidak ini terbukti dengan kedua
sumur kami yang letaknya tidak begitu jauh dari lubang pembuangan WC tsb
(paling dekat 7 m-an).  kan sumur bor dalam tsb juga sudah dipasang casing
PVC, jadi rembesan dari pembuangan bisa tertahan oleh casing sumur bor.


wass,






On 1/26/07, noor syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ati-ati kalau mau ngebor di halaman depan biasanya kalau diperumahan,
> lokasi buangan limbah WC ditaruh di depan rumah
>
> salam,
>
> - Original Message 
> From: M. Nur Heriawan <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Friday, January 26, 2007 9:59:18 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Perbedaan kualitas airtanah
>
>
> Terima kasih banyak atas semua saran yang telah
> diberikan oleh rekan2 di milis ini. Untuk pake filter
> air sepertinya saya malas di maintenance-nya. Memang
> saya berpikiran kalau ngebor lagi pindah lokasi ke
> halaman depan.
>
> Saya yakin ada sesuatu yang tidak beres di lokasi
> sumur yang sekarang, karena tetangga kiri-kanan-depan
> dan yang lain tidak ada masalah dengan airnya. Hanya
> katanya kalau pas musim hujan saja agak sedikit keruh.
>
>
> Kira2 kalau air yang baru dipompa mengandung buih
> dengan warna agak kekuningan, itu karena apa ya?
>
> Salam,
>
> Nur H.
>
> --- nyoto - ke-el <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Pak Nur,
> > Gimana kalau bikin sumur barunya (bukan bor ulang
> > dengan diperdalam) dilain
> > lokasi, misalnya kalau sumur yng barusan dibor
> > letaknya dihalaman belakang
> > rumah, nah sumur baru dibor dihalaman depan, mungkin
> > bisa ketemu akifer yang
> > lain kualitasnya (tidak mengandung besi air
> > tanahnya)?
> > wass,
>
>
>
>
>
>

> Never miss an email again!
> Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives.
> http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/
>
> -
> siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
> ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau
> Dewata!!!
> semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>
>
>
>
>

> Don't get soaked.  Take a quick peak at the forecast
> with the Yahoo! Search weather shortcut.
> http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#loc_weather
>




-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri 

Re: [iagi-net-l] REMINDER: HAGI Luncheon Talk: The Killing Mud Softly

2007-01-26 Thread Martinus Sembiring
Kang Syaiful dan Kang Rovicky,

Sebenarnya memang diutamakan untuk kalangan geoscientists, terutama HAGI & 
IAGI. Itu sebabnya, pengumuman ini hanya kita sampaikan di mailing list HAGI & 
IAGI serta beberapa flyers/poster ke beberapa perusahaan.
Tapi, HAGI tidak menolak pendaftaran bagi yang bukan anggota HAGI, selama 
tempatnya masih tersedia. Kami tetap berharap komunitas geoscientists yang 
duluan mendaftar karena tempatnya terbatas.
Terima kasih.

Salam,
Martinus

- Original Message 
From: mohammad syaiful <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, January 25, 2007 12:56:32 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] REMINDER: HAGI Luncheon Talk: The Killing Mud Softly

kang rovick, saya kira ini hanya utk anggota HAGI saja dan teman2nya
(bisa anggota IAGI dll), he..he..

betul gitu, bang sekjen hagi?

salam,
syaiful

On 1/25/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Apakah lucheon talk ini terbuka untuk umum atau hanya anggota HAGI ?
>
> Salam
> RDP
>
> On 1/25/07, Martinus Sembiring <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Dear All,
> >
> > HAGI Luncheon Talk bertema "The Killing Mud Softly with High Density
> > Chained Balls" tinggal 6 hari lagi. Segera reservasi ke Sekretariat HAGI
> > melalui Melvina ([EMAIL PROTECTED] / 0813.85865020) atau Nova
> > ([EMAIL PROTECTED] / 0813.15704482) atau melalui fax (021) 7829401
> > untuk memastikan anda mendapatkan tempat.
> >
> > Informasi detail Luncheon Talk ini sebagai berikut:
> >
> > Topik   : "The Killing Mud Softly with High Density Chained Balls"
> > Pembicara   : Bagus Endar B. Nurhandoko, Ph. D. (Physics Dept. ITB)
> > Moderator   : Batara S. Simanjuntak, M. Eng. (NGC)
> > Waktu   : Rabu, 31 Januari 2007
> > Pukul   : 11.30 - 13.00 WIB
> > Tempat  : Crowne Plaza Hotel
> > Biaya   : Rp 175.000,- (sudah termasuk makan siang)
> >
> > "Lumpur panas" masih "berita panas", jangan ketinggalan, ditunggu urung
> > rembuk-nya dalam Luncheon Talk ini.
> >
> > Best Regards,
> > on behalf Special Event HAGI
> >
> >
> >
> >
> >
> > Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
> >
> > -
> > siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
> > ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau 
> > Dewata!!!
> > semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
> > -
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > -
> >
> >
>
>
> --
> http://rovicky.wordpress.com/
>
> -
> siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
> ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau 
> Dewata!!!
> semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>
>


-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]

-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembaya

Re: [iagi-net-l] Perbedaan kualitas airtanah

2007-01-26 Thread Hiltrudis Gendoet Hartono
 ikut nimbrung nih.kang fajar gmna kabar nihmoga sehat sll 
yo,.ingat bandung dah menunnguungumu...kayak lagunya aril...ha ha ha.
  Buat pak nur yang lg susash mikirin air tanah, secara umum apa yg dibilang 
kang fajar sih ada benarnya, tapi pembelajaran stratigrafi didaerah gunungapi 
jangan seratus persen disamakan dengan sedimentasi klasik alias sedimentasi ato 
stratigrafi kue lapislegit lag..ha ha. Perlu dicermati bilamana kita yakin 
bahwa litologi dimana pak Nur ngebor produk gunungapimaka sangat mungkin 
perbedaan kualitas air dgn tetangga ada, hal ini ada hunugannya dgn sistim 
pengendapan di daerah gunungapi yang saling tumpang tindih tak beraturan, belum 
jg dihubungkan dgn tinggat lapukan terhadap batuan klastik dan 
masifnya...karena komposisi yang menyertai sangat mungkin berbedatrimakasih 
boleh kasih saran. trim
   
  salam
  hill

Fajar Lubis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Di daerah endapan produk gunungapi sepertinya kasus ini banyak terjadi..

Sulit untuk menentukan secara pasti penyebabnya, kalau kita tidak memahami 
sistem aliran airtanahnya secara regional dan lokal dulu. Pengkayaan besi (Fe) 
terjadi pada saat airtanah kontak dengan udara. Kadang ini perlu waktu, dalam 
kasus Pak Nur perlu beberapa hari. Penyebab pengkayaan ini secara sederhana 
diakibatkan oleh komposisi batuan di akifernya. Tapi terlalu cepat kalau 
dikatakan beda formasi pak, karena lapisan batuan yang samapun (kenyataannya) 
tidak ada yang homogen.

Membor ulang? Mungkin perlu dihitung dulu peluang dan nilai ekonomisnya dengan 
alternatif lain seperti pemasangan saringan air atau upaya penyediaan air 
bersama.

Mudah-mudahan bisa membantu,


Salam,
Fajar (1141)

"M. Nur Heriawan" wrote:
Mumpung ada yang sedang membahas masalah kualitas air
sumur, sekalian saya mohon pencerahan. Karena saya
mengalami hal yang mirip dialami oleh Pak FBS. 

Sumur bor (pantek) di rumah saya kedalamannya sekitar
25 m. Waktu mau ngebor dulu percaya aja sama tukang
bor yang tentu saja sudah punya pengalaman ngebor di
kompleks tsb. Dia bilang bahwa tetangga2 sebelah juga
dengan kedalaman segitu airnya keluar bagus, karena
dulu dia juga yang ngebor. Tapi ternyata untuk kasus
di rumah saya lain sama sekali, setelah beberapa hari
dipakai, airnya bau besi dan berbusa, warnanya agak
kekuningan, busa akan hilang jika air dibiarkan
beberapa saat. 

Yang membuat saya heran, kenapa air di tetangga
sebelah lebih baik padahal kedalaman sumurnya sama.
Apakah mungkin pada jarak yang begitu dekat terjadi
perbedaan formasi (akuifer)? Kalau rumput tetangga sih
kayaknya sama hijaunya dengan rumput di rumah saya
he..he..

Barangkali sumur saya harus dibor ulang dengan
kedalaman yang lebih besar ya. Mohon pencerahannya.
Terima kasih.




-
Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and 
always stay connected to friends.

 
-
Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users.

Re: [iagi-net-l] Perbedaan kualitas airtanah

2007-01-26 Thread M. Nur Heriawan
Terima kasih atas saran tambahan dari Mas Hendri dan
Mas Hill. Untuk kondisi air di sumur bor saya tsb.,
memang selama ini hanya digunakan utk keperluan MCK
saja, kalau untuk konsumsi (masak dan minum) sih pake
aqua galon.

Kalau memang kondisi formasi aquifer di daerah
volkanik sangat menarik, ada baiknya kapan2 dilakukan
survei geolistrik saja di sekitar kompleks saya untuk
memodelkan struktur akuifer yang ada. Selain
bermanfaat untuk kepentingan riset juga tentunya
bermanfaat untuk masyarakat umum termasuk saya... :-) 

Salam akhir pekan,

Nur H.


 

Bored stiff? Loosen up... 
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
http://games.yahoo.com/games/front

-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Perbedaan kualitas airtanah

2007-01-26 Thread Fajar Lubis
Hmm..kalau nekat ingin tetap membor..saya coba membantu merangkum komentar dari 
rekan-rekan yang ada (silahkan dilengkapi atau dikoreksi)
   
  - Pindahkan lokasi pemboran dengan tetap memperhitungkan faktor teknis 
instalasi air ke rumah.
   
  - Hindari lokasi pemboran terlalu dekat dengan septik tank atau bekas 
timbunan sampah (kalau ada).
   
  - Negosiasikan kontrak bukan berdasarkan kedalaman tetapi berdasarkan 
kemungkinan mendapatkan air bersih. Sedikit catatan : di beberapa wilayah 
pemboran melebihi suatu kedalaman tertentu, perlu lapor ke instansi yang 
berwenang.
   
  - Pada saat pemboran sebaiknya ikut mengamati apakah memungkinkan mendapatkan 
lapisan yang didominasi oleh batuan ukuran pasir yang bersih tidak bercampur 
lempung atau debu (sebenarnya kalau dalam tatanan endapan gunungapi tidak 
menggunakan istilah pasir, tapi supaya tukangnya tidak bingung pak).
   
  - Setelah mendapatkan lapisan yang diinginkan, pasang pipa (casing) dan 
lakukan pengurasan. Hal ini untuk menghilangkan airtanah dari lapisan diatasnya 
yang memiliki kandungan material yang kaya bahan pelapukan oksida besi,mangan 
dan atau permanganat bercampur dengan airtanah ini dan menurunkan kualitas yang 
diharapkan.
   
  - Pada saat melakukan pengurasan, jika memungkinkan perhatikan fluktuasi muka 
airtanah, kecepatan muka airtanah untuk kembali ke posisi awal dapat digunakan 
untuk memperkirakan jenis pompa dan berapa lama pemompaan sebaiknya dilakukan 
dalam satu hari (recovery test). Sedikit catatan ; `jet pump` memiliki 
keterbatasan pengambilan airtanah hingga kedalaman maksimum 12 - 14 meter. 
   
  - Airtanah, setelah pengurasan selesai, diambil dan ditest ke laboratorium 
kualitas air terdekat (bisa PAM, DepKes, universitas dan lain-lain). Air teh 
juga bisa digunakan jika hanya ingin menguji kandungan Fe saja.
   
  - Kalau kualitasnya masih tidak membaik...  instalasikan alat penjernih air.
   
  Tidak perlu dilakukan pengukuran geolistrik, karena kedalaman akuifer sudah 
dapat diperkirakan dari data-data sumur yang telah ada dan juga kualitas air 
tidak dapat tergambarkan dari pengukuran ini. Yang bapak perlukan ; penelitian 
sebaran kandungan Fe dikaitkan dengan sistem pengendapan produk gunungapi serta 
tingkat lapukannya di daerah ini.
   
  Salam,
  Fajar (1141)
   
   
  

 


-
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

Re: [iagi-net-l] Perbedaan kualitas airtanah

2007-01-26 Thread M. Nur Heriawan
Terima kasih banyak Pak Fajar atas resumenya yang
begitu lengkap dan saran2nya yang tentu saja sangat
bermanfaat. Hal ini bisa dijadikan juklak atau 'rumus
jempol' kalau mau melakukan pemboran air di daerah
endapan volkanik, terutama untuk keperluan rumah
tangga.

Nur H.

--- Fajar Lubis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Hmm..kalau nekat ingin tetap membor..saya coba
> membantu merangkum komentar dari rekan-rekan yang
> ada (silahkan dilengkapi atau dikoreksi)
>



 

Bored stiff? Loosen up... 
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
http://games.yahoo.com/games/front

-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] PErbedaan Kualitas airtanah

2007-01-26 Thread Ismail Zaini

Jadi ikutan nimbrung juga , kalau saya cari simpelnya saja ,
Mengingat lahan terbatas apalagi ditengah kota ( luas tanah 300 meter saja 
sudah mahal sekali ) , maka dengan analisa geohidrologi detailpun sulit 
untuk Memilih milih lokasi pengeboran  dg luas 300 m itu ( kendala luas 
tanah dan apalagi sudah ada bangunan) , oleh karena itu ambil cara simpel 
saja kontrakan saja secara turnkey kepada "Ahlinya' yaitu tukang gali alias 
tukang bor yang sdh "berpengalaman" meskipun tidak "berpengetahuan"
Sebetulnya masalah jarak dari septitank (WC) itu  relatif , biasanya 
septitank di perumahan perumahan sudah dibeton / platik dan ada dua kolam 
terpisah untuk kotoran dan air nya dan desainnya septitank tsb untuk Disedot 
oleh truk tinja.( hanya semacam penampung sementara saja ) Dengan desain 
yang begini ini ( dibeton/plasik )menurutku kok tidak terlalu mencemari 
lingungan ( air disekitarnya ), apalagi kedalaman septitank ini < 5 meter , 
sedangkan kita ambil air tanahnya dikedalaman > 20 m.


ISM

- Original Message - 
From: "nyoto - ke-el" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, January 25, 2007 6:54 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Perbedaan kualitas airtanah



Ya betul, kebetulan kontraktor rumah kami dulu sudah memikirkan hal ini &
mereka membuat reservoir buangan limbah WC disisi samping rumah, jadi
jaraknya masih cukup aman/bersih/sehat untuk bikin sumur bor didepan &
dihalaman belakang rumah.  mengenai jarak aman ini boleh minimum sampai 
7 -

10 meteran (tidak harus 20-25 m yang ideal), karena biasanya tanah
dipermukaan terdiri dari lempung merah yang cukup kedap air & biasanya
galiannya dangkal saja (max. kira2 3 meteran), sehingga tidak sampai ke
sumur dalam tingkat kontaminasiannya. paling tidak ini terbukti dengan 
kedua

sumur kami yang letaknya tidak begitu jauh dari lubang pembuangan WC tsb
(paling dekat 7 m-an).  kan sumur bor dalam tsb juga sudah dipasang casing
PVC, jadi rembesan dari pembuangan bisa tertahan oleh casing sumur bor.


wass,






On 1/26/07, noor syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Ati-ati kalau mau ngebor di halaman depan biasanya kalau diperumahan,
lokasi buangan limbah WC ditaruh di depan rumah

salam,

- Original Message 
From: M. Nur Heriawan <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, January 26, 2007 9:59:18 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Perbedaan kualitas airtanah


Terima kasih banyak atas semua saran yang telah
diberikan oleh rekan2 di milis ini. Untuk pake filter
air sepertinya saya malas di maintenance-nya. Memang
saya berpikiran kalau ngebor lagi pindah lokasi ke
halaman depan.

Saya yakin ada sesuatu yang tidak beres di lokasi
sumur yang sekarang, karena tetangga kiri-kanan-depan
dan yang lain tidak ada masalah dengan airnya. Hanya
katanya kalau pas musim hujan saja agak sedikit keruh.


Kira2 kalau air yang baru dipompa mengandung buih
dengan warna agak kekuningan, itu karena apa ya?

Salam,

Nur H.

--- nyoto - ke-el <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pak Nur,
> Gimana kalau bikin sumur barunya (bukan bor ulang
> dengan diperdalam) dilain
> lokasi, misalnya kalau sumur yng barusan dibor
> letaknya dihalaman belakang
> rumah, nah sumur baru dibor dihalaman depan, mungkin
> bisa ketemu akifer yang
> lain kualitasnya (tidak mengandung besi air
> tanahnya)?
> wass,






Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives.
http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/

-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau
Dewata!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Don't get soaked.  Take a quick peak at the forecast
with the Yahoo! Search weather shortcut.
http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#loc_weather







-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-

Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery

2007-01-26 Thread Ismail Zaini
Biasanya kalau ada temuan BPKP/BPK itu langsung dibantah ( hari ini di 
republika Dirut Pertamina membantahnya) , begitu juga kalau menyangkut ke 
intitusi intitusi lain.
Kelihatannya sekarang ini ( mmungkin sudah lama cuma tidak ketahuan saja 
barangkali ) mental ingin "Mbati" ( mencari keuntungan dg cara negatif ) 
atau "Ngakali"  ( rekayasa  negatif untuk mencari keuntungan ) sudah masuk 
kemana mana , ... bahkan ke perusahaan yang notabene kelas 
dunia.sekalipun
makanya ada yg mengatakan " Peraturan dibuat Untuk Dilanggar" Jadi percuma 
saja dibuat aturan baru kalau mental Mbati dan Ngakali tsb tdk hilang., 
masak harus sama dg brantas Flu Burungcara mengatasinya..


ISM

Subject: RE: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery


he he he udah udah. kok malah jadi polemik .dan dikirimi email
japri nih 
boss bule ini  juga merangkap  teman baikku kok  makanya berani
berantem ama dia 
kalau  berantem ya baikan lagi .saya malah nganterin dia pulang
kerumahnya tadi malem,  karena malam tadi hujan di Bpn dia nggak bisa  naik
sepedanya itu 
tadi juga saya makan es krim dirumah dia sama keluarga doi ..
ama yang lain mana berani saya  he he he . bisa bisa dipecat atau
diblack list  . kerja di kumpeni harus pintar jaga jaga dan lihat
suasana 
masalahnya sama boss bule yang satu ini dia baik banget sehingga semuanya
di OKin . jadi saya suka kesel banget ...
dia juga suka kesel banget sama saya dan sering mukul meja keras keras
kalau berantem ama saya (ama orang lain dia sopan banget...sama pak Awang
dan pak Leo misalnya he he he ) ... pusing dia punya anak buah kayak
saya    nggak nurut dan terlalu banyak omong  gitu .



|-+>
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| ||
| |   01/26/2007 12:55 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
 
>-|
 | 
|
 |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
 |   cc: 
|
 |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery 
|

 
>-|







Rekan Akh suka

berburuk sangka  Tapi kita catat saja
dan kita ikuti apa yang akan terjadi dengan rekan
kita itu. Kalau ada yang aneh , ya kita bela
dong. Dan sudah waktunya kita membela WNI
dinegara - nya sendir kan  Si-Abah
___ LHO
kenapa kita musti lempar batu sembunyi tangan
... Justru

mending kita buka2an supaya bisa jadi acuan

dari para berwenang kalo dapet

restu dari atas untuk bikin

perbaikan...


-Original Message-



From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]



Sent: Friday, January 26, 2007 8:12 AM

To: iagi-net@iagi.or.id



Subject: Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery




makanya pake yahoo dong




- Original Message 



From: Andang Bachtiar
<[EMAIL PROTECTED]>

To: iagi-net@iagi.or.id


Sent: Friday, January 26, 2007 8:51:04 AM

Subject: Re:

[iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery





Upsssttt

Mudah-mudahan setelah posting ini IAGINET gak

lantas di "banned" untuk

kawan-kawan G&G di

Total.


- Original Message -


From: <[EMAIL PROTECTED]>

To:



Sent: Friday, January 26, 2007 7:00

AM

Subject: Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery






Barusan tadi malam sampai jauh out of office

hour saya 'bertengkar'

dikantor sama boss soal yang

berkaitan dengan hal hal ini.

Pokok masalah adalah salah

seorang 'anak kecil' di HQ sana mau jalan

jalan
ke IPTC DOHA (sudah ada yang siap siap untuk ini ?) dan bawa

bawa field

saya .
Memang sih, itu memang

bukan field saya pribadi, apa sih yang saya

berhak
mengatakan sebagai hak pribadi di kumpeni ini, saya cuma kroco

mumet,

cuma
punya idiealisme dalam

dada..

Kalau mau mempresentasikan barang barang Indo

seyogyanya orang Indo yang

jadi presenter dong, gimana

orang Indo bisa go international kalau semua

yang berbau

international dikangkangi oleh orang asing..

Seperti

Oki dan Frans bilang kalau begini caranya mending kita go



international beneran aja sekalian..jadi tukang diluar negri dengan


income besar, dari pada jadi boneka dinegri sendiri

incomenya pada

dasarnya
nggak beda tapi

makan hati 

Sering didepan mata berseliweran 'hal

hal' yang mengganggu hati nurani,

bayi bayi baru keluar

sekolah datang dengan titel assistant seorang

expert
padahal kerjaannya cuma ngelihatin kerjaan si expert itu, saya

aja lebih

tahu apa yang dikerjakan. Datang pake bisnis

class, transit dulu di

Singapore untuk ngurus visa dua tiga

hari (ja

Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery

2007-01-26 Thread yrsnki
>
  Frans

  Mengapa harus BAGAIMANA ?
  Yang jelas ini peran Regulator (Ditjen Migas) dan Management KKS
  (BP-Migas) PLUS bangkitnya profesional yang mumpuni (yang satu ini
  rasanya untuk teknologi yang sudah apllied sudah mampu kita lakukan
  di Indonesia.

  Saya tidak k=mengatakan bahwa TSA tidak boleh , sepanjang teknologi
  itu tidak terdapat di Indonesia.


  Adalah "political will" dari kedua institusi diatas untuk lebih tegas
  dan jelas mengenai yang mana dapat di-TSA kan dan mana yang tidak.

  Tentunya ini perjuangan berat

  Dalam berbagai kesempatan saya selalu mengatakan bahwa industri sektor
  hulu migas di Indonesia sudah lebih dari satu abad.

  Pak Awang dengan jelas mengatakan bahwa RPTKA selalu didiskusikan
  dengan bidang bidang teknis , akan tetapi mohon maaf saya sampaikan
  bahwa masih banyak "kecolongan".
  Buktinya banyak millis yang mengemukakan fakta fkta ini.

  Saya sependapat dengan Rovicky bahwa biaya personalia relatif kecil ,
  akan tetapi apakah Anda tidak melihat adanya ketimpangan sosial
  berupa diskriminasi thd WNI didalam negerinya sendiri 

  Mengapa kita akan ribut kalau ada diskriminasi antar WNI (contoh
  ribut ribut PP 37 /2006), tetapi kalau itu menyentuh WNA kok
  dianggap NORMAL ).
  Dan diskriminasi ini sungguh keterlaluan.

  Si-Abah.








  Abah,
> yang bukan hanya pemain tetapi juga salah satu pendidik tenaga2 ahli
> geosains yang ada.
> kita semua tahu kemampuan tenaga nasional, dan yang decision maker di
> perusahaan minyak tsb pun tahu (saya kira)
> tapi selalu saja ada TSA.
> terus bagaimana ?
>
> fbs
>
> - Original Message 
> From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, January 25, 2007 3:48:04 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery
>
>
>>Frank
>
>Maksud`saya apa yang mereka lakukan di
> home office (dg berbagai alasan "teklnis"),
>itu sebenarnya DAPAT dilakukan di Indonesia  sini
> lho.
>Sehingga "cost recovery" itu
> dinikmati oleh kita dan bukan konsultan Singapura
>
> atau Ostrali.
>
> Si-Abah.
>
>
> _
>
>
>
>Abah,
>> kalau fasilitas
> kantor pusat dipakai di charge lagi bukan diambil dari
>> dana
> "home office".
>> kecuali hanya email dan p.o.box dan
> telepon.
>> study2 yang dilakukan di luar negeri selalu besar
> sekali.
>> dulu pernah lihat angka2 nya.
>> sering jauh
> lebih besar dari gaji2 pegawai nasional+expat yang
>> dipekerjakan
> di perusahaan tsb.
>>
>> kontrol pasti sangat sukar
> dilakukan dari dalam, tapi harus dari BP-Migas.
>> mereka juga
> perlu dana untuk biayai riset mereka di kantor pusat.
>> kalau
> jaman dulu malah Indonesa di jadikan training ground beberapa
>>
> perusahaan besar.
>> ada yang baru pengalaman 3-5 tahun di hire
> sebagai expat di Indonesia
>> padahal tidak ada ke ahlian khusus
> yang bisa langsung di kontribusikan.
>> di Indonesia mereka
> belajar,pakai biaya cost-recovery.kalau sudah
>> pintar,kerja di
> tempat lain.
>> mudah2an tidak ada lagi yang kayak gini di
> Indonesia sekarang.
>> ditempat saya kerja sekarang ada yang kayak
> gini. orang baru lulus BSc
>> jadi expat disini.
>>
> katanya IP nya sangat tinggi di universitas terkenal di amrik sana.
>>
>> best regards,
>> frank
>>
>>
> - Original Message 
>>
> From:
> "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
>> To:
> iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Wednesday, January 24, 2007 2:29:02
> PM
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery
>>
>
>>
>>>
>> Iseng iseng saya hitung sbb:
>>
>> Total "kerugian " Rp. 11, 372
>>
> Trilliun atau ekivaln dengan US$ 1.263 Millyard`.
>>
>>
> Kalau dianggap produksi migas 1 juta minya ekivalen , maka "kebocoran
>
>> per
>> barrel" atau
>> "pemborosan
> " adalah US$ 3.02 / Bbl.
>>
>> Memang sangat
> signifikan , kalau seluruh uang
>> sejumlah Rp. 11,372 Trilliun
> itu
>>
>> SELURUHNYA dapat dibuktikan sebagai
>>
> "pengglebungan".
>>
>> Walaupun masih banyak
>> faktor dalam menentukan cost/bbl produksi migas di Indonesia,
>> tentunya sinyalemen BPKP ini tidak dapat dianggap angin
>>
> lalu.
>>
>>
>>
>>
>>
>>
> "Biaya produksi minyak Indonesia per barrel mencapai
>>> 9
> dollar AS per barrel. Bandingkan dengan di M alaysia yang
>>>
> hanya sekitar 3,7 dollar AS per barrel, atau di North Sea yang
>>> paling sulit pun juga hanya sekitar 3 dollar AS per
> barrel,"
>>
>>>
>>> pembebanan gaji
> ekspatriat tanpa
>>> izin kerja Rp 495 miliar, pembebanan biaya
> tanpa approval BP
>>
>>> Migas Rp 470 miliar, biaya
> depresiasi aset Rp 462
>> miliar,
>>
>> Gaji
> ekspatriat yang
>> sangat tinggi dibandingkan dengan staf setaraf
> nasional
>> KALAU dianggap pemborosan , akan menambah jumlah
>> "penggelembungan
>> cost
>> recovery".
>
>>
>> Pembebanan home
>> office samapai Rp 1,6
> trilliun buat saya tidak mengherankan
>> karena hampir semua KKS
> akan selalu
>> memanfaatkfan SDM maupun prasarana
>> yang
>
>> berada di "home office" - nya.
>>
>>
> Denga

Re: [iagi-net-l] Perbedaan kualitas airtanah

2007-01-26 Thread oki musakti
Kalau di negara manca nun jauh disana, terutama di perkotaan, juarang sekali 
orang membor air tanah.
   
  Seluruh kebutuhan air jadi tanggung jawab negara via PDAM lokal (bayar 
tentunya).
   
  Denger-denger untuk bisa ngebor, harus punya permit khusus, punya alasan kuat 
(misalnya PAM gak masuk untuk daerah rural), punya plan (reservoir mana yang 
akan di bor), berapa debit yang akan disedot dll. Bagus untuk menghindarkan 
pencemaran silang antar reservoir karena sumber daya air benar-benar dijaga.
   
  Kita harus bangga punya negara yang bebas merdeka...everyone for 
himself..he he he...
   
  Salam 
  Oki
  (sekedar ngomong_
   
  Fajar Lubis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Hmm..kalau nekat ingin tetap membor..saya coba membantu merangkum komentar 
dari rekan-rekan yang ada (silahkan dilengkapi atau dikoreksi)

- Pindahkan lokasi pemboran dengan tetap memperhitungkan faktor teknis 
instalasi air ke rumah.

- Hindari lokasi pemboran terlalu dekat dengan septik tank atau bekas timbunan 
sampah (kalau ada).

- Negosiasikan kontrak bukan berdasarkan kedalaman tetapi berdasarkan 
kemungkinan mendapatkan air bersih. Sedikit catatan : di beberapa wilayah 
pemboran melebihi suatu kedalaman tertentu, perlu lapor ke instansi yang 
berwenang.

- Pada saat pemboran sebaiknya ikut mengamati apakah memungkinkan mendapatkan 
lapisan yang didominasi oleh batuan ukuran pasir yang bersih tidak bercampur 
lempung atau debu (sebenarnya kalau dalam tatanan endapan gunungapi tidak 
menggunakan istilah pasir, tapi supaya tukangnya tidak bingung pak).

- Setelah mendapatkan lapisan yang diinginkan, pasang pipa (casing) dan lakukan 
pengurasan. Hal ini untuk menghilangkan airtanah dari lapisan diatasnya yang 
memiliki kandungan material yang kaya bahan pelapukan oksida besi,mangan dan 
atau permanganat bercampur dengan airtanah ini dan menurunkan kualitas yang 
diharapkan.

- Pada saat melakukan pengurasan, jika memungkinkan perhatikan fluktuasi muka 
airtanah, kecepatan muka airtanah untuk kembali ke posisi awal dapat digunakan 
untuk memperkirakan jenis pompa dan berapa lama pemompaan sebaiknya dilakukan 
dalam satu hari (recovery test). Sedikit catatan ; `jet pump` memiliki 
keterbatasan pengambilan airtanah hingga kedalaman maksimum 12 - 14 meter. 

- Airtanah, setelah pengurasan selesai, diambil dan ditest ke laboratorium 
kualitas air terdekat (bisa PAM, DepKes, universitas dan lain-lain). Air teh 
juga bisa digunakan jika hanya ingin menguji kandungan Fe saja.

- Kalau kualitasnya masih tidak membaik... instalasikan alat penjernih air.

Tidak perlu dilakukan pengukuran geolistrik, karena kedalaman akuifer sudah 
dapat diperkirakan dari data-data sumur yang telah ada dan juga kualitas air 
tidak dapat tergambarkan dari pengukuran ini. Yang bapak perlukan ; penelitian 
sebaran kandungan Fe dikaitkan dengan sistem pengendapan produk gunungapi serta 
tingkat lapukannya di daerah ini.

Salam,
Fajar (1141)







-
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

 
-
Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.

[iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural !

2007-01-26 Thread Rovicky Dwi Putrohari

Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural
http://rovicky.wordpress.com/2007/01/26/scientists-mudflow-caused-by-drilling-not-natural/

Begitulah judul dari tulisan Asociate Press (AP) . Kalimat ini diambil
dari kesimpulan yang dilakukan oleh 4 ahli dari Durham University.
Judul tulisan asli yang diterbitkan oleh GSA (Geological Society of
America) ini berjudul "Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006"
- kelahiran gunung lumpur pada tanggal 29 May 2006.

Satu kesimpulan yang menarik adalah LUSI Lumpur Sidoarjo ditrigger
oleh pengeboran dan bukan karena gempa tektonik.

Artikel ilmiah ini ditulis oleh empat orang ahli kebumian yaitu

   * Richard J. Davies, Centre for Research into Earth Energy Systems
(CeREES), Department of Earth Sciences, University of Durham, Science
Labs,
   * Richard E. Swarbrick, Geopressure Technology Limited, Mountjoy
Research Centre, Stockton Road, Durham, DH1 34Z, UK;
   * Robert J. Evans, 3DLab, School of Earth, Ocean and Planetary
Sciences, Main Building, Park Place, Cardiff University, Cardiff CF10
3YE, UK;
   * Mads Huuse, Department of Geology and Petroleum Geology,
University of Aberdeen, Aberdeen AB24 3UE, UK

Tulisan aslinya dalam pdf dapat didonlod di link sini-->
http://rovicky.wordpress.com/

-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural !

2007-01-26 Thread Kabul Ahmad

Pak Dhe,
Bagi geologist atau geomechanics expert Indonesia yang datang pada awal-awal 
mbledosnya Lusi ( tgl 30 Mei -2 Juni ) sudah bisa pastikan bahwa Bencana ini 
murni akibat drilling. Pertama lihat drilling historynya, trus well 
contruction ( casing and cementing ), dsb...trus ada lost circulation and 
kick.lha...gampang to kesimpulannya 
Gak perlu menunggu sampai hari ini baru ada tulisan dari GSA baru dikatakan 
"..caused by drilling" . Tapi entah IAGI/ITB/ITS/UGM/UPN sampai sekarang 
belum 100% pasti pendapatnya ?
Makanya Lapindo masih kelabakan sekarangmenanggung biaya yang entah 
nanti bisa di "cost recovery" kan apa nggak( disni politik yang main)
Seperti tulisan email saya di milist ini beberapa yll..( juga dongeng 
sampeyan di weblog itu )..Relief well akan gagal ( sekarang yang ke 2 sudah 
gagal, mau bor lagi ke 3...padahal Pak Rudy sebelumnya sangat optimis bulan 
Desember 2006 Lusi akan mampet dgn relief well.Mengapa gagal ? sebab 
sudah sangat terlambatmestinya saat lost circulation dan kick harus 
diatasi satu persatu dan harus dipasang casing !! Atau plug abandon 
diawaltapi ya sudah..,,nasi sudah jadi bubur.
Trus sekali lagi sekarang ini adalah geothermal drive mechanism dengan horse 
power yang luar biasa besarnya...Dahsyat !! Wong bisa menyemburkan > 130 
ribu m3 /hari lumpur Formasi Kalibeng.
Jadi, tindakannya sekarang adalah tinggalkan lokasi, evakuasi korban, 
pindahkan infrastruktur ( jalan, listrik, pipa gas, rel KA dll ) , alirkan 
ke Kali Porong dengan gravitasi dan perlebar kanalnya ( bukan dgn pompa dan 
pipa ). Atau masih mau gambling triliunan rupiah lagi ?? Grup EMP/Bumi 
sekarang sudah menurunkan aktifitas explorasi/exploitasi di lapangan lain 
agar konsentrasi ke Porongtermasuk keuangannya juga toh ??
Jadikan lokasi Lusi sebagai wisata "bencana" juga bagi mahasiswa 
geologi/drilling engineer/geoscientist untuk studi kasus/museum atau 
pelajaran pada anak cucu kelak bahwa beginilah akibatnya bila teledor. 
Anggap saja ini mirip Gunung Mahameru atau Merapi  yang memang gak bisa kita 
sumbatapalagi dengan Bola-bola beton itukarena bila disumbat bola2 
itu, khawatirnya malah akan timbul spot baru dan jatuh korban baru...
Jadi ingat ketika ke Wyoming dulu...lihat semburan geyser yang indah...walau 
berbahaya.


Berita minggu lalu, Halliburton sebagai service company sudah amit mundur 
dari lokasi ini...jadi siapa lagi yang akan ikut gambling...?? Tanggul untuk 
pipa gas sudah jebol lagi...So What ?
Sekarang ini sedang musim gempa tektonik terus menerus Idza zulzilatil 
ardhu zilzalaha...wa akhrojatil ardhu atsqolahawa qolal insanu ma 
laha...( QS Al Zalzalah 1-3 )




- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; "HAGI-Net" <[EMAIL PROTECTED]>; "migas 
indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>; ; 
"MediaCare" 

Sent: Friday, January 26, 2007 11:34 PM
Subject: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural !



Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural
http://rovicky.wordpress.com/2007/01/26/scientists-mudflow-caused-by-drilling-not-natural/

Begitulah judul dari tulisan Asociate Press (AP) . Kalimat ini diambil
dari kesimpulan yang dilakukan oleh 4 ahli dari Durham University.
Judul tulisan asli yang diterbitkan oleh GSA (Geological Society of
America) ini berjudul "Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006"
- kelahiran gunung lumpur pada tanggal 29 May 2006.

Satu kesimpulan yang menarik adalah LUSI Lumpur Sidoarjo ditrigger
oleh pengeboran dan bukan karena gempa tektonik.

Artikel ilmiah ini ditulis oleh empat orang ahli kebumian yaitu

   * Richard J. Davies, Centre for Research into Earth Energy Systems
(CeREES), Department of Earth Sciences, University of Durham, Science
Labs,
   * Richard E. Swarbrick, Geopressure Technology Limited, Mountjoy
Research Centre, Stockton Road, Durham, DH1 34Z, UK;
   * Robert J. Evans, 3DLab, School of Earth, Ocean and Planetary
Sciences, Main Building, Park Place, Cardiff University, Cardiff CF10
3YE, UK;
   * Mads Huuse, Department of Geology and Petroleum Geology,
University of Aberdeen, Aberdeen AB24 3UE, UK

Tulisan aslinya dalam pdf dapat didonlod di link sini-->
http://rovicky.wordpress.com/

-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau 
Dewata!!!

semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Reken

Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance

2007-01-26 Thread Franciscus B Sinartio
ada tambahan pesan lagi sama Rebecca.
jangan lupa tie ke well.  eh dia bilang nya bukan jangan lupa.
tapi dia bilang harus tie ke well.

fbs


- Original Message 
From: Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, January 26, 2007 3:24:15 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance


Paul.
saya tadi barusan ikutan presentasi dari Rebecca Latimer.  Presentasinya adalah 
short version dari DISC yang dia bawakan keseluruh dunia.
intinya adalah dia encourage orang untuk pake Relative AI dan original seismic 
untuk interpretasi.
Kata beliau presentasi DISC nya ada di SEG website.
mungkin weekend ini mau nonton.
waktu sessi tanya jawab, saya tanya bagaimana pendapatnya ttg color inversion.
dia tersenyum dulu,lalu menjawab, saya sebenarnya mau membela perusahaan tempat 
saya bekerja dulu (dulu bekerja di salah satu service co. 5 tahun). tapi harus 
saya akui secara garis besar hasilnya sama ( relative A.I. hasil color 
inversion dengan hasil yang dari perusahaan dia dulu). tapi dia kasih contoh 
ekstrim dimana ada perbedaan yang pernah dia lihat.  dia pernah bikin 
perbandingan satu terhadap yang lain.
Terus dia bilang, bahwa suaminya suka pake color inversion karena dia tidak 
tahu bikin inversion. sambil tersenyum lihatin saya.
Audience nya tadi terbatas internal perusahaan, dan selama seminggu ini kita 
sudah saling memberitahu apa saja yang kita kerjakan.  Paginya, Waktu saya 
bilang saya lagi sibuk menganjurkan semua orang pake relatif AI untuk 
qualitatif interpretation, dia langsung menganjurkan saya ikut presentasi satu 
jam beliau.

intinya adalah distinguished lecturer AAPG & SEG yang keliling dunia 
menganjurkan pake relative AI untuk qualitative iinterpretation,  mengakui 
bahwa bisa pake hasil color inversion.

kalau yang satu perusahaan sama Rebecca Latimer, bisa tanya ttg approach baru 
yang groupnya dia pake.  relative A,I nya di normalized.
jadi interpretasi nya lebih gampang untuk lihat condensed section. sudah 
berhasil dia pake di tempat saya magang sekarang.
eh berati TSA lagi nih tapi tidak apa2 kali soalnya ini hal yang baru.  
asal kita2nya belajar.
prinsipnya sederhana koq


fbs


- Original Message 
From: Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, January 25, 2007 1:57:53 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance


kalau cuma mau seismiknya berubah ke "impedance domain",
tinggal konvolusi-kan saja seismiknya dgn integrator operator.

bikin integrator operatornya gampang aja,
di domain frekuensi, buat kurva 1/f (f adalah frekuensi) tapi di
frekuensi rendah, paksakan utk horizontal, maksudnya supaya tidak
boost-up low frequency-nya.

nahh, mungkin pak leo mau buatkan operatornya di matlab supaya bisa
dicoba rame-rame? :)


--pta

On 1/24/07, Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Paul TA sering pake yang color inversion ini.  cuma Paul sekarang menghilang 
> kemana yah dia?

-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo be

Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance

2007-01-26 Thread Leonard Lisapaly

Pak Frank,

Well-to-seismic tie merupakan hal yang wajib di color inversion. Kalau
tidak dilakukan, reservoirnya bisa bergeser ke atas atau ke bawah. Selain
itu, filter yang terbentuk dari well-to-seismic tie yang tidak akurat juga
mempengaruhi hasil.

Kalau relative AI untuk strat. interp, saya pribadi berpikir agak risky,
karena relative AI memiliki "side lobe" yang bisa memberikan efek "pseudo
reservoir". Untuk strat. interp, saya lebih suka absolute AI.

LL

> ada tambahan pesan lagi sama Rebecca.
> jangan lupa tie ke well.  eh dia bilang nya bukan jangan lupa.
> tapi dia bilang harus tie ke well.
>
> fbs
>
>
> - Original Message 
> From: Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Friday, January 26, 2007 3:24:15 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance
>
>
> Paul.
> saya tadi barusan ikutan presentasi dari Rebecca Latimer.  Presentasinya
> adalah short version dari DISC yang dia bawakan keseluruh dunia.
> intinya adalah dia encourage orang untuk pake Relative AI dan original
> seismic untuk interpretasi.
> Kata beliau presentasi DISC nya ada di SEG website.
> mungkin weekend ini mau nonton.
> waktu sessi tanya jawab, saya tanya bagaimana pendapatnya ttg color
> inversion.
> dia tersenyum dulu,lalu menjawab, saya sebenarnya mau membela perusahaan
> tempat saya bekerja dulu (dulu bekerja di salah satu service co. 5 tahun).
> tapi harus saya akui secara garis besar hasilnya sama ( relative A.I.
> hasil color inversion dengan hasil yang dari perusahaan dia dulu). tapi
> dia kasih contoh ekstrim dimana ada perbedaan yang pernah dia lihat.  dia
> pernah bikin perbandingan satu terhadap yang lain.
> Terus dia bilang, bahwa suaminya suka pake color inversion karena dia
> tidak tahu bikin inversion. sambil tersenyum lihatin saya.
> Audience nya tadi terbatas internal perusahaan, dan selama seminggu ini
> kita sudah saling memberitahu apa saja yang kita kerjakan.  Paginya, Waktu
> saya bilang saya lagi sibuk menganjurkan semua orang pake relatif AI untuk
> qualitatif interpretation, dia langsung menganjurkan saya ikut presentasi
> satu jam beliau.
>
> intinya adalah distinguished lecturer AAPG & SEG yang keliling dunia
> menganjurkan pake relative AI untuk qualitative iinterpretation,  mengakui
> bahwa bisa pake hasil color inversion.
>
> kalau yang satu perusahaan sama Rebecca Latimer, bisa tanya ttg approach
> baru yang groupnya dia pake.  relative A,I nya di normalized.
> jadi interpretasi nya lebih gampang untuk lihat condensed section. sudah
> berhasil dia pake di tempat saya magang sekarang.
> eh berati TSA lagi nih tapi tidak apa2 kali soalnya ini hal yang
> baru.  asal kita2nya belajar.
> prinsipnya sederhana koq
>
>
> fbs
>
>
> - Original Message 
> From: Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, January 25, 2007 1:57:53 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance
>
>
> kalau cuma mau seismiknya berubah ke "impedance domain",
> tinggal konvolusi-kan saja seismiknya dgn integrator operator.
>
> bikin integrator operatornya gampang aja,
> di domain frekuensi, buat kurva 1/f (f adalah frekuensi) tapi di
> frekuensi rendah, paksakan utk horizontal, maksudnya supaya tidak
> boost-up low frequency-nya.
>
> nahh, mungkin pak leo mau buatkan operatornya di matlab supaya bisa
> dicoba rame-rame? :)
>
>
> --pta
>
> On 1/24/07, Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Paul TA sering pake yang color inversion ini.  cuma Paul sekarang
>> menghilang kemana yah dia?
>
> -
> siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
> ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau
> Dewata!!!
> semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>
> -
> siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
> ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau
> Dewata!!!
> semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, sen

Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance

2007-01-26 Thread Leonard Lisapaly

Pak Frank,

Well-to-seismic tie merupakan hal yang wajib di color inversion. Kalau
tidak dilakukan, reservoirnya bisa bergeser ke atas atau ke bawah. Selain
itu, filter yang terbentuk dari well-to-seismic tie yang tidak akurat juga
mempengaruhi hasil.

Kalau relative AI untuk strat. interp, saya pribadi berpikir agak risky,
karena relative AI memiliki "side lobe" yang bisa memberikan efek "pseudo
reservoir". Untuk strat. interp, saya lebih suka absolute AI.

LL

> ada tambahan pesan lagi sama Rebecca.
> jangan lupa tie ke well.  eh dia bilang nya bukan jangan lupa.
> tapi dia bilang harus tie ke well.
>
> fbs
>
>
> - Original Message 
> From: Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Friday, January 26, 2007 3:24:15 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance
>
>
> Paul.
> saya tadi barusan ikutan presentasi dari Rebecca Latimer.  Presentasinya
> adalah short version dari DISC yang dia bawakan keseluruh dunia.
> intinya adalah dia encourage orang untuk pake Relative AI dan original
> seismic untuk interpretasi.
> Kata beliau presentasi DISC nya ada di SEG website.
> mungkin weekend ini mau nonton.
> waktu sessi tanya jawab, saya tanya bagaimana pendapatnya ttg color
> inversion.
> dia tersenyum dulu,lalu menjawab, saya sebenarnya mau membela perusahaan
> tempat saya bekerja dulu (dulu bekerja di salah satu service co. 5 tahun).
> tapi harus saya akui secara garis besar hasilnya sama ( relative A.I.
> hasil color inversion dengan hasil yang dari perusahaan dia dulu). tapi
> dia kasih contoh ekstrim dimana ada perbedaan yang pernah dia lihat.  dia
> pernah bikin perbandingan satu terhadap yang lain.
> Terus dia bilang, bahwa suaminya suka pake color inversion karena dia
> tidak tahu bikin inversion. sambil tersenyum lihatin saya.
> Audience nya tadi terbatas internal perusahaan, dan selama seminggu ini
> kita sudah saling memberitahu apa saja yang kita kerjakan.  Paginya, Waktu
> saya bilang saya lagi sibuk menganjurkan semua orang pake relatif AI untuk
> qualitatif interpretation, dia langsung menganjurkan saya ikut presentasi
> satu jam beliau.
>
> intinya adalah distinguished lecturer AAPG & SEG yang keliling dunia
> menganjurkan pake relative AI untuk qualitative iinterpretation,  mengakui
> bahwa bisa pake hasil color inversion.
>
> kalau yang satu perusahaan sama Rebecca Latimer, bisa tanya ttg approach
> baru yang groupnya dia pake.  relative A,I nya di normalized.
> jadi interpretasi nya lebih gampang untuk lihat condensed section. sudah
> berhasil dia pake di tempat saya magang sekarang.
> eh berati TSA lagi nih tapi tidak apa2 kali soalnya ini hal yang
> baru.  asal kita2nya belajar.
> prinsipnya sederhana koq
>
>
> fbs
>
>
> - Original Message 
> From: Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, January 25, 2007 1:57:53 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance
>
>
> kalau cuma mau seismiknya berubah ke "impedance domain",
> tinggal konvolusi-kan saja seismiknya dgn integrator operator.
>
> bikin integrator operatornya gampang aja,
> di domain frekuensi, buat kurva 1/f (f adalah frekuensi) tapi di
> frekuensi rendah, paksakan utk horizontal, maksudnya supaya tidak
> boost-up low frequency-nya.
>
> nahh, mungkin pak leo mau buatkan operatornya di matlab supaya bisa
> dicoba rame-rame? :)
>
>
> --pta
>
> On 1/24/07, Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Paul TA sering pake yang color inversion ini.  cuma Paul sekarang
>> menghilang kemana yah dia?
>
> -
> siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
> ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau
> Dewata!!!
> semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>
> -
> siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
> ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau
> Dewata!!!
> semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, sen

[iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ???

2007-01-26 Thread miko
Gems Lovers dan Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Suatu hari di bulan Februari 2004, mang Okim menerima kiriman satu truk bintal 
akik Karnelian atau Carnelian Agate nodules dari Pacitan yang berat totalnya 
sekitar 4 ton. Warnanya coklat muda sampai coklat tua, kekerasannya 7 skala 
Mohs, translusen, dan seluruhnya berkualitas batu mulia. Di perdagangan, yang 
coklat tua dikenal sebagai akik Yaman . Kalau coklatnya tua bener apalagi 
sampai hitam dan kalau disenter cahayanya tembus berwarna merah, maka dinamakan 
 Yaman Ulung yang konon banyak khasiatnya. 

Beberapa hari kemudian, ketika hujan mengguyur tumpukan batu akik tersebut, 
tampaklah sepotong batu yang bentuknya aneh menyerupai kampak. Batu aneh 
tersebut yang ternyata jenis Hand Axe atau Kampak Genggam tradisi Acheulean 
dari budaya Paleolitikum mengawali suatu temuan artefak yang sangat sulit 
diterima oleh akal sehat karena kuantitas, kualitas, dan variasinya yang sangat 
beragam. Berawal dari temuan kampak Acheulean tersebut maka hampir seluruh 
karyawan mang Okim dikerahkan untuk membongkar 4 ton batu akik tersebut dan 
berhasil menemukan lebih 1000 potong artefak, diantaranya ada yang dari budaya 
Neolitikum ( permukaannya dipoles ).

Untuk lebih meyakinkan temuan penting tersebut, mang Okim minta dikirim 1 truk 
lagi ( Maret 2004 )  dan alhamdulilah ditemukan lagi lebih dari 1000 artefak. 
Pada pengiriman kedua ini mang Okim berhasil mengorek keterangan berikut:

1. Asal usul batu akik tidak dari Pacitan tetapi Ponorogo ( akik Slawung sangat 
dikenal di kalangan perbatuan ).
2. Sebanyak 200 Ton akik karnelian telah dibeli orang Taiwan dan dikirim ke 
negerinya  dan sebanyak 50 Ton 
lainnya dikirim ke pengusaha batumulia di Solo, Yogyakarta ( orang Belanda 
), Surabaya, dan Sukabumi.
3. Pengumpul batu di Pacitan yakin bahwa seluruh batu akik yang dibeli langsung 
dipotong-potong untuk bahan kerajinan batumulia.

Gems Lovers dan Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Menyadari bahwa temuan artefak tersebut memiliki makna kearkeologian yang 
sangat penting dan mematuhi undang-undang kepurbakalaan, maka setelah berunding 
dengan Kelompok Riset Cekungan Bandung  (KRCB) yang diketuai Dr. Budi 
Brahmantyo, maka mang Okim sebagai Sekjen KRCB dan Masyarakat Batumulia 
Indonesia berkomunikasi dengan pakar-pakar Arkeologi seperti Dr.RP Soejono ( 
lewat telpon ), Dr. Harry Truman  ( balas-balasan email ) , Lutfi Yondri M.Ar. 
dan menulis surat pada bulan April 2004 ke  Bupati Pacitan cc. Gubernur Jawa 
Timur dan Deputy Bidang Sejarah dan Purbakala Kementerian BUDPAR. Balasan dari 
Kementerian BUDPAR yang ditembuskan ke aparatnya di Mojokerto dan Yogyakarta  
diterima  pada bulan Mei 2004 yang intinya menyampaikan terima kasih kepada 
mang Okim atas kepeduliannya dan memerintahkan ke aparat di daerah untuk segera 
mengadakan penelitian. Dari pihak Arkeologi yang secara lisan  mang Okim 
beritahu juga ternyata sampai detik ini belum ada yang  menengok harta karun 
yang begitu berharga ( kata mang Okim siih ).

Sementara itu mang Okim mulai ngumpulin referensi dari rekan-rekan yang ahli di 
bidang ini seperti Dr. Johan Arif , Dr. Tjipto Rahardjo dll,  dan mengadakan 
eksplorasi intensif ke toko-toko buku termasuk Pasar Suci dan Pasar Palasari 
Bandung. Alhamdulilah tak sedikit buku-buku dan proceeding yang mang Okim 
dapatkan termasuk 2 seri buku tebal Simposium Arkeologi di Perancis. Dari 
buku-buku tersebut terungkap betapa hebatnya dampak temuan artefak von 
Konigswald di Kali Baksoko, Pacitan, dimana berkat temuan beliau , Budaya 
PATJITAN   menjadi referensi hampir di setiap text-book dan publikasi dunia 
tentang kearkelogian khususnya kalau membahas tentang artefak. Dan mang Okim 
menjadi tahu juga tentang kisah temuan artefak di Kali Baksoko dimana pada saat 
pertama ditemukan 4 Oktober 1935, von Konigswald langsung merayakannya dengan 
menanggap atau mementaskan wayang kulit untuk warga Punung selama 7 hari dan 7 
malam ( Bartstra, 1976 ). Secara total, temuan artefak von Konigswald berjumlah 
total 2419 potong ( di publikasi lain berjumlah 3000 an ).

Gems Lover dan Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Terobsesi oleh jumlah temuan von Konigswald ( artefak jenis batu tanduk tak 
tembus cahaya ), dan mempertimbangkan tak adanya perhatian serius dari instansi 
terkait, sementara batu akiknya terancam hilang dibeli oleh mereka yang 
memanfaatkannya sebagai bahan baku kerajinan batumulia ( diekspor segala ), 
maka mang Okim mulai mencoba nabung untuk ngareuyeuh memesan lagi batu akik 
tersebut. Alhamdulilah, jumlah artefak yang berhasil diamankan di tempat khusus 
telah mencapai lebih dari 10.000 potong. Jenisnya macam-macam demikian juga 
ukurannya . Tercatat misalnya Chopping Tools  ( kampak perimbas / penetak ) dan 
Hand Axes  ( kampak genggam ) masing-masing lebih dari 3000 , Denticulates ( 
pisau dan serut ) lebih 500, Sidescraper sekitar 150, Core atau batu inti 
sekitar 300, dan lain-lainnya. Selain dari itu, beberapa puluh artefak yang 
telah dipoles d

Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance -> data seismic apanya sih yang absolut ?.

2007-01-26 Thread Yuriza . NOOR
Sepengalaman saya sih semua cube punya kelebihan dan kekurangannya masing
masing.
Seyogyanya kalau mau quatitative kita pakai absolut. Tapi mana ada sih yang
absolut sebenarnya, absolut berdasarkan well yang ada mungkin iya, tapi
itupun pasti korelasinya tidak 100 %.
Jadi common sense nya geoscientist kudu dipakai, supaya tidak mengeluarkan
distribusi strat berbentuk dinosaurus (siapa dulu yang bilang ini ya, saya
keingat terus karena tepat sekali istilahnya)

Common practice ditempat saya :
- envelope (structural interpretation) kita pake structural seismic data
(biasa dicode 3D-blablabla_Struct). Processingnya cuma sampai 20degree,
tapi pakai full capacity (semua yang perlu ada, misalnya, MVSC,  SRME, SRAC
dll itu), berhubung cuma sampai 20 degree biasanya fourth order velan nggak
ada. Once barang ini inhouse, kita mainkan filter dan AGCnya biar enak
ngepicknya.

- substacks (angle stacks), kita bikin tiga atau empat group, penggroupan
di lakukan dengan menstudy dulu anggota dan impact ke target pada setiap
goup (simple velocity model + simple  ray tracing), kita mencoba
menghindari bikin substack berdasarkan offset saja. Si subsatcks ini adalah
input buat segala kerjaan AVO (kalau udah angle stack bisa disebut AVA),
atau elastic inversion nantinya. Biasanya untuk simultaneous inv, lebih
banyak substack lebih baik katanya.

- kemudian dari data yang sama kita juga memproses Pseudo HR. Gunanya untuk
membantu orang drilling melihat distribusi shallow hazard (site survey
mereka kan cuma 2D).
  Sudah tentu Pseudo HR ini nggak sebagus site survey, tapi lumayan lho
buat bantu bantu. Saya sebenarnya pengen bikin poster (3D_Struc vs PesudoHR
vs site survey vs pinger) untuk dipublikasikan di IPA, tapi selalu ditolak
boss, udahlah nanti bikin polemik lagi pokoknya saya akan bikin deh
.

- dari data substacks diatas, dikombinasikan dengan pengetahuan
petroelastic behavior field (dari well well yang ada), kita bisa produce
cube cube lain, misalnya avoseismofacies (gampang sih ini idenya, lihat
respon disumur air dan disumur hidrocarbon lalu diwarnai sesuai dengan itu
-> kita punya tool inhouse, tapi humpson russel juga punya dipasar), dll
sebagainya. Apalagi kalau udah punya cube IP dan IS, kita bisa mainkan
segala sesuatunya dari xplot xplot yang ada. bikin lithocube bisa (shale
cube, sand cube dll), petrophysical property cube juga bisa ..

Setelah banyak sekali cubes yang ada, terus kita mau apa nih, pusing
kan.. jadi harus memakainya dengan hati hati dan menggunakan common
sense  :

- cube struct yang saya sebut diatas, punya shift dengan cube turunan dari
substack,  wajar saja karena struck cuma sampai 20 degree sementara
substack yang paling jauh (the biggest angle) kan sering kali rendah
freknya sehingga apa apa yang diturunkan dari pemakaian substack akan
dipengaruhi oleh frek dan quality substack paling jauh ini, ya bergeser lah
dia dikit. Kemaren saya punya shift max 6 ms, mau heboh ?, bisa ,
karena 6 ms owt dengan velocity 3000 m/s artinya 9 meter, kalau kita main
dengan sand body tebalnya 5 meter, mampus kita .

- saya sering menemukan calibrasi well-seismic yang kelihatannya punya
masalah stretching, kalau kita kerja didaerah yang targetnya tertentu cuma
300 ms aja rentangnya misalnya, kita tinggal bestfitkan  ditarget itu,
yang lain kita tutup mata aja. Tapi kalau main didaerah bertarget lebar
multi layer pay (deltaic pada umumnya), mana bisa kita punya kalibrasi
bagus untuk the whole section (saya belum pernah dapet tuh). nah kalau
inversi atau apapun yang wavelet based dijalankan apa jadinya pada tempat
tempat yang tidak terlalu bagus kalibrasinya ?, dia akan dikonvolusikan
dengan wavelet yang tidak pas  inversi yang didapat bisa nggak pas
valuenya dan bergeser..

Ujung kata sebelum urun rembug ini saya akhiri : banyak teori dan tool
dipasar yang bisa membantu kita kerja . sangking banyaknya kita suka
pusing.nggak ada teori dan tool yang sakti . yang paling sakti cuma
common sense kita sebagai geoscientist ..  alaaah mak tua banget
...he he he ..






|-+>
| |   "Leonard |
| |   Lisapaly"|
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   jason.com>   |
| ||
| |   01/27/2007 07:51 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
  |   cc

Re: [iagi-net-l] TEMUAN ARTEFAK : ADA SARAN ???

2007-01-26 Thread yrsnki
>
  Mang Okim

  Hebat , memang disinilah peran pemerhati(yang benar benar mau
memperhatikan lho).
Saya tidak begitu mengenal arkeologi , tetapai sangat tertaril dengan
yang satu ini , soalnya disebutnya PONOROGO.
Soalnya Kakek - saya dari ayah orang sana .Hehehe.
Jadi tambah pengen lihat tanah leluhur , yang tidak jauh , tapi saya benar
benar belum pernah kesana.
Saran seriusnya pertanyaan : "Apakah tidak ada asosiasi dari para arkeolog
Indonesia? Mereka mungkin lebih ahli .

  Si-Abah

___

  Gems Lovers dan Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
> Suatu hari di bulan Februari 2004, mang Okim menerima kiriman satu truk
> bintal akik Karnelian atau Carnelian Agate nodules dari Pacitan yang berat
> totalnya sekitar 4 ton. Warnanya coklat muda sampai coklat tua,
> kekerasannya 7 skala Mohs, translusen, dan seluruhnya berkualitas batu
> mulia. Di perdagangan, yang coklat tua dikenal sebagai akik Yaman . Kalau
> coklatnya tua bener apalagi sampai hitam dan kalau disenter cahayanya
> tembus berwarna merah, maka dinamakan  Yaman Ulung yang konon banyak
> khasiatnya.
>
> Beberapa hari kemudian, ketika hujan mengguyur tumpukan batu akik
> tersebut, tampaklah sepotong batu yang bentuknya aneh menyerupai kampak.
> Batu aneh tersebut yang ternyata jenis Hand Axe atau Kampak Genggam
> tradisi Acheulean dari budaya Paleolitikum mengawali suatu temuan artefak
> yang sangat sulit diterima oleh akal sehat karena kuantitas, kualitas, dan
> variasinya yang sangat beragam. Berawal dari temuan kampak Acheulean
> tersebut maka hampir seluruh karyawan mang Okim dikerahkan untuk
> membongkar 4 ton batu akik tersebut dan berhasil menemukan lebih 1000
> potong artefak, diantaranya ada yang dari budaya Neolitikum ( permukaannya
> dipoles ).
>
> Untuk lebih meyakinkan temuan penting tersebut, mang Okim minta dikirim 1
> truk lagi ( Maret 2004 )  dan alhamdulilah ditemukan lagi lebih dari 1000
> artefak. Pada pengiriman kedua ini mang Okim berhasil mengorek keterangan
> berikut:
>
> 1. Asal usul batu akik tidak dari Pacitan tetapi Ponorogo ( akik Slawung
> sangat dikenal di kalangan perbatuan ).
> 2. Sebanyak 200 Ton akik karnelian telah dibeli orang Taiwan dan dikirim
> ke negerinya  dan sebanyak 50 Ton
> lainnya dikirim ke pengusaha batumulia di Solo, Yogyakarta ( orang
> Belanda ), Surabaya, dan Sukabumi.
> 3. Pengumpul batu di Pacitan yakin bahwa seluruh batu akik yang dibeli
> langsung dipotong-potong untuk bahan kerajinan batumulia.
>
> Gems Lovers dan Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
> Menyadari bahwa temuan artefak tersebut memiliki makna kearkeologian yang
> sangat penting dan mematuhi undang-undang kepurbakalaan, maka setelah
> berunding dengan Kelompok Riset Cekungan Bandung  (KRCB) yang diketuai Dr.
> Budi Brahmantyo, maka mang Okim sebagai Sekjen KRCB dan Masyarakat
> Batumulia Indonesia berkomunikasi dengan pakar-pakar Arkeologi seperti
> Dr.RP Soejono ( lewat telpon ), Dr. Harry Truman  ( balas-balasan email )
> , Lutfi Yondri M.Ar. dan menulis surat pada bulan April 2004 ke  Bupati
> Pacitan cc. Gubernur Jawa Timur dan Deputy Bidang Sejarah dan Purbakala
> Kementerian BUDPAR. Balasan dari Kementerian BUDPAR yang ditembuskan ke
> aparatnya di Mojokerto dan Yogyakarta  diterima  pada bulan Mei 2004 yang
> intinya menyampaikan terima kasih kepada mang Okim atas kepeduliannya dan
> memerintahkan ke aparat di daerah untuk segera mengadakan penelitian. Dari
> pihak Arkeologi yang secara lisan  mang Okim beritahu juga ternyata sampai
> detik ini belum ada yang  menengok harta karun yang begitu berharga ( kata
> mang Okim siih ).
>
> Sementara itu mang Okim mulai ngumpulin referensi dari rekan-rekan yang
> ahli di bidang ini seperti Dr. Johan Arif , Dr. Tjipto Rahardjo dll,  dan
> mengadakan eksplorasi intensif ke toko-toko buku termasuk Pasar Suci dan
> Pasar Palasari Bandung. Alhamdulilah tak sedikit buku-buku dan proceeding
> yang mang Okim dapatkan termasuk 2 seri buku tebal Simposium Arkeologi di
> Perancis. Dari buku-buku tersebut terungkap betapa hebatnya dampak temuan
> artefak von Konigswald di Kali Baksoko, Pacitan, dimana berkat temuan
> beliau , Budaya PATJITAN   menjadi referensi hampir di setiap text-book
> dan publikasi dunia tentang kearkelogian khususnya kalau membahas tentang
> artefak. Dan mang Okim menjadi tahu juga tentang kisah temuan artefak di
> Kali Baksoko dimana pada saat pertama ditemukan 4 Oktober 1935, von
> Konigswald langsung merayakannya dengan menanggap atau mementaskan wayang
> kulit untuk warga Punung selama 7 hari dan 7 malam ( Bartstra, 1976 ).
> Secara total, temuan artefak von Konigswald berjumlah total 2419 potong (
> di publikasi lain berjumlah 3000 an ).
>
> Gems Lover dan Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
> Terobsesi oleh jumlah temuan von Konigswald ( artefak jenis batu tanduk
> tak tembus cahaya ), dan mempertimbangkan tak adanya perhatian serius dari
> instansi terkait, sementara batu akiknya terancam hilang di