[iagi-net-l] Wana SHERPA/BPN/ID/EP/Corp is out of the office.

2007-08-02 Terurut Topik Wana SHERPA




I will be out of the office starting  08/02/2007 and will not return until 
08/20/2007.



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the 
recipient(s) named above.
It may contain  confidential or legally privileged information and should not 
be copied or disclosed
to, or otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient, 
please contact the
sender and delete the e-mail from your system.


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Minta Info Pengda IAGI

2007-08-02 Terurut Topik Fajar Surahmad
Yth. rekan-rekan Geologist,
Mohon maaf menyela sebentar. Saya meminta tolong rekan-rekan, ada yang bisa 
kasih informasi, mengenai anggota atau Pengda IAGI khususnya yang ada di 
Kalimantan Tengah (Palangkaraya). Mungkin berupa Contact person-nya atau email. 
Terima kasih banyak atas informasinya.

Trims,
Fajar

[iagi-net-l] Perusahaan Migas Berang Dituding Nikmati Cost Recovery

2007-08-02 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Bagian terakhir sangat-sangat membuat kuping panas, hebat sekali
ternyata kaum ekspatriat di mata Presdir Star Energy. Di posisi mana
kah kaum ekspat tsb diperlukan? I keep asking..but I don't find the
answer.

Ia juga menjelaskan terkait masuknya gaji ekspatriat yang masuk
kedalam cost recovery.

Kita sebelumnya sudah ajukan ke BP Migas, dan kalau disetujui,
artinya memang diperlukan, katanya.

Baginya yang harus dilakukan adalah segera melatih pekerja dalam
negeri untuk menggantikan ekspatriat itu.


Kamis, 02/08/2007 10:50 WIB
Perusahaan Migas Berang Dituding Nikmati Cost Recovery
Alih Istik Wahyuni - detikfinance

Jakarta - Perusahaan migas protes dituding sebagai pihak yang
menikmati besarnya cost recovery yang dibebankan pada negara.

Presdir Star Energy, Supramu Santosa menjelaskan, bahwa perusahaan
kontraktor juga ikut membayar cost recovery.

Kita juga ikut bayar, nggak hanya pemerintah. Jadi kalau dibilang
kita yang menghambur-hamburkan cost recovery, salah itu, katanya
dalam seminar cost recovery di gedung Departemen ESDM, Jalan Medan
Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (2/8/2007).

Besaran cost recovery yang dibayarkan perusahaan kontraktor
disesuaikan dengan bagi hasil 9 (split) yang tercantum dalam kontrak.

Untuk pengembangan minyak misalnya, bagi hasilnya adalah 85 persen
untuk pemerintah dan 15 persen untuk kontraktor. Jadi cost recovery
yang dibebankan pada pemerintah adalah 85 persen dan pada kontraktor
adalah 15 persen.

Aturan yang sama juga berlaku pada proyek pengembangan gas yang bagi
hasilnya bekisar antara 70-65 persen untuk pemerintah dan 30-35 persen
untuk kontraktor.

Ia juga menjelaskan terkait masuknya gaji ekspatriat yang masuk
kedalam cost recovery.

Kita sebelumnya sudah ajukan ke BP Migas, dan kalau disetujui,
artinya memang diperlukan, katanya.

Baginya yang harus dilakukan adalah segera melatih pekerja dalam
negeri untuk menggantikan ekspatriat itu.

Kalau mau kita bayar 50 persen ya bagi hasilnya juga jadi 50:50 juga
dong. Jadi beban negara berkurang, kita yang naik, kata Supramu.
(lih/ir)


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] [RE][iagi-net-l] Pasokan Gas dan Batubara

2007-08-02 Terurut Topik Ismail Zaini
apalagi cuma 4 c$/kwh , jauh dibawah harga pembangkitan untuk Gas tsb , kenapa 
yo kok tdk digenjot wae itu si Geothermalnya , padahal kalau 7 c$/kwh saja 
masih dibawah harga Gasnya yg 9,3 c$/kwh tsb apalagi dg BBM nya,padahal 
BBM/gasnya naik terus. Coba kalau dulu harganya tdk diubah ubah ( padahal kalau 
sekarang harganya jauh dibawahnya gas/BBM tsb ) di Sumut tsb sudah nyala itu 
listriknya dari Geothermal  ratusan MW, lha saiki malah di pindah pindahkan 
/takeover dari developer yang satu ke yg lain akibate ora murup murup , disisi 
lain mulai dari sumut sampai Aceh byarpete nemen..padahal di Aceh ( seulawah ) 
ada 160 MW Geothermal ( data ESDM ) yg cukup untuk madangi Aceh , lha kok 
ndadak listrike njaluk kiriman soko Sumut dg narik kabel sing ratusan 
kilometer...

ISM

  - Original Message - 
  From: Bambang Satya Murti 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Wednesday, August 01, 2007 10:21 PM
  Subject: [iagi-net-l] [RE][iagi-net-l] Pasokan Gas dan Batubara


Waduh, kalau pembelian listrik ex geothermal bisa sampai 7 sen dollar, 
hmm, mimpi kali.

Baru saja tahun lalu, dalam sebuah bid untuk take over geothermal field 
di Sumatra Utara jelas-jelas disampaikan, not more than 4 cents per kwh... Lha 
kakehan le mbathi PLN-e ??

BSM








  -[ Received Mail Content ]--



  Subject : [iagi-net-l] Pasokan Gas dan Batubara



  Date : Thu, 2 Aug 2007 09:29:27 +0700 (WIT)



  From : [EMAIL PROTECTED]



  To : iagi-net@iagi.or.id







  Kalau kemarin ada masaalah dg pasokan batubara sekarang



  menyusul dg gasnya...Bakalan lebih sering byar Pet listrik nanti , 
karena harga gas



  dan batubara sudah semakin tinggi , yang ujung ujunga cost



  produksinya juga tinggi , sedangkan harga listrik tdk dinaikan



  , akibatnya tdk ada penambahan pembangkit baru , padahal



  permintaan semakin banyak .dg harga gas 3,5 $ / MMBTU saja haga 
produksi listriknya saja



  sudah 9,34 c$ /kwh ( kalau menjadi 5 $ ongkos produksinya sudah



  mencap[ai 11 c$ /kwh ) disi lain harga jualnya jauh dibawah



  itu.Rupanya baru sekarang klabakannya  padahal kalau dilihat



  kontrak kontrak pembelian listrik dari Geothermal sekarang ini



  tidak lebih dari 7 c$/kwh , Lagi lagi masalah Energi selalu



  sukandarumidi ( sukar dan rumit )kelihatnnya , entah sampai



  kapan..



  ISM



  =







  Harga Gas Mengancam Pasokan Listrik











  Batam, Kompas - PT Perusahaan Listrik Nasional atau PLN Batam



  mengkhawatirkan kenaikan harga gas dalam kontrak baru pasokan



  gas untuk pembangkit listrik tenaga gas. Jika proses negosiasi



  harga terlalu lama dan harga gas terlalu tinggi, pasokan gas



  untuk PLTG dapat terganggu dan dikhawatirkan menghambat



  pengoperasian PLTG.



  Tahun 2007, kita sudah menandatangani kontrak pembangunan PLTG



  Tanjung Sengkuang. Namun, (PLTG) belum bisa direalisasikan



  karena gas belum didapat, kata Direktur Utama PT PLN Batam



  Ifyandri, Rabu (1/8). Kapasitas PLTG Tanjung Sengkuang tahap I



  sebesar 35 MW.



  Selain PLTG Tanjung Sengkuang, menurut Ifyandri, kontrak



  pasokan gas untuk PLTG Panaran II juga akan habis pada akhir



  2007. Kapasitas PLTG Panaran II sebesar 63 MW. Kebutuhan gas



  untuk kedua PLTG itu mencapai 30 juta kaki kubik per hari



  (MMCFD).



  Ifyandri menjelaskan, kendala dalam mendapatkan pasokan gas



  adalah penentuan harga dalam kontrak. Selama ini harga gas



  bervariasi, tetapi jika dirata-rata sekitar 3,5 dollar AS per



  juta metrik british thermal unit (MMBTU). Kalau harga gas



  sudah di atas lima dollar AS, beban PLN Batam akan semakin



  tinggi, kata Ifyandri.



  Ia menambahkan, pihak PLN Batam dapat saja menaikkan tarif



  listrik. Namun, kenaikan itu dapat membuat beban pelanggan,



  yang umumnya perusahaan, makin tinggi sehingga produksinya



  tidak kompetitif. Padahal, Batam akan menjadi Kawasan Ekonomi



  Khusus (KEK).



  Ifyandri menambahkan, dengan harga gas 3,5 dollar AS per MMBTU,



  biaya pokok penyediaan (BPP) listrik sudah mencapai 9,34 sen



  dollar AS per kWh. Dengan asumsi harga gas 5 dollar AS per



  MMBTU, BPP mencapai 11 sen dollar AS per kWh.



  Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)



  Lutfi mengungkapkan, selama ini Singapura membeli gas dari



  Natuna dengan harga internasional, 8-9 dollar AS per MMBTU.



  Dengan harga itu, Singapura masih kompetitif dengan Indonesia


[iagi-net-l] Ganti alamat emaiul

2007-08-02 Terurut Topik hilman sobir
Kepada Pak Admin tolong diganti alamat email ini

[EMAIL PROTECTED]  pindah ke alamat 

[EMAIL PROTECTED]

Terima kasih

Regards
Hilman Sobir


  

Yahoo!7 Mail has just got even bigger and better with unlimited storage on all 
webmail accounts. 
http://au.docs.yahoo.com/mail/unlimitedstorage.html


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Minta Info Pengda IAGI

2007-08-02 Terurut Topik Andri Subandrio
Pak Fajar, maaf saya mungkin mendahului IAGI, saya belum tahu kalau ada Pengda 
di Kalteng (mungkin saya salah duga, maaf), tapi di Kalteng ada alumni geologi 
ITB yang sekarang menjadi Ka Dinas Petambangan di Muara Teweh. Namanya Yulian 
Taruna. Semoga informasi ini bisa berguna. 

Salam
Andri Subandrio
  - Original Message - 
  From: Fajar Surahmad 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, August 02, 2007 5:07 PM
  Subject: [iagi-net-l] Minta Info Pengda IAGI


  Yth. rekan-rekan Geologist,
  Mohon maaf menyela sebentar. Saya meminta tolong rekan-rekan, ada yang bisa 
kasih informasi, mengenai anggota atau Pengda IAGI khususnya yang ada di 
Kalimantan Tengah (Palangkaraya). Mungkin berupa Contact person-nya atau email. 
Terima kasih banyak atas informasinya.

  Trims,
  Fajar

RE: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness

2007-08-02 Terurut Topik Doddy Suryanto
Pak Andri,

Sangat menarik mendiskusikan BIF ini. Seandainya BIF yang ditemukan di
Ketapang ini berumur lebih muda dari Archaean, apakah mungkin BIF ini
hanya iron-bearing units (ironstones) saja.

Apakah karena BIF ini berasosiasi dgn chert yang membuat BIF ini besar
kemungkinan sama dgn BIF yang lain.

Bagaimana dgn kehadiran mineral asosiasi yg lain seperti goethite yg
umumnya berasosiasi dgn ironstones? Apakah ditemukan juga mineral
tersebut di BIF Ketapang?

Bagaimana pula kita bisa membedakan BIF dgn ironstones selain dari segi
dimensinya?

Btw, rupanya Pak Andri mau mempresentasikan ini di AOGS di Bangkok ya.

Semoga sukses pak presentasinya. Kemarin juga kebagian presentasi tapi
topiknya tentang minyak di wilayah thailand.

 

cheers,

-doddy-

 

 



From: Andri Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 31, 2007 12:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness

 

Bung Herry, terimakasih atas responnya! debat mengenai oksigen dan BIF
pada Early Earth hingga kini masih berlangsung! Fakta menunjukkan bahwa
sebagian besar BIF berasosiasi dengan kerak Archean-Proterozoikun yang
menurut para ahli geologi Pre Cambrian Research memang terbukti bahwa
kehadiran hematit pada sedimen terjadi pada kadar sulfur dan sulfat yang
cukup tinggi dan miskin oksigen. Hal ini terbukti juga di Witwaterrand
Afrika Selatan dimana tedapat endapan paleo placer (fossil placer
berumur Archean) yang menghasilkan emas dan uraninit yang berasosiasi
dengan batupasir kongomeratan yang mengandung pirit. Yang menarik adalah
Uraninit dan Pirit tidak akan mungkin bertahan lama dalam transportasi
di sungai pada arus traksi! Kedua mineral ini akan segera teroksidasi
dan luluh dalam perjalanan. Oleh karena itu yang hipotesis yang bisa
mendukung kehadiran uraninit dan pirit dalam endapan plaser adalah
miskinnya oksigen pada era Early Earth. Hematit hadir dalam kondisi
reduksi atau anoxyc, mungkin pada sedimen bisa saja tidak selalu BIF,
tapi kondisinya geologinya harus tertentu yang memungkinkan anoxyc.

 

Salam

Andri Subandrio

- Original Message - 

From: Herry Maulana mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Monday, July 30, 2007 8:43 PM

Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

 

Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari
Kiruna, Swedia yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. 

 

Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada
umur Archaean? 

Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic
condition (karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi
petroleum), misal Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic
ada Jurassic, dan seterusnya?

 

Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat  signifikan, A). ada
kerak Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif
ada di Archaean-Proterozoic!

 

Salam,

Herry



 

- Original Message 
From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM
Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

IAGI netter yang budiman,

 

Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga
bisa mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian
terpendam dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin
jangan disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya
telah didokumentasikan dengan ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam
prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini terbanyak data bornya
adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya mengandalkan info
seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu biasanya menggali
test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari penggalian
ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang
semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini
terdiri dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan
hematit pada tebalnya sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat
juga yang tebalnya hingga 2 meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah
ditambang untuk bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan
bijih besi ini mirip dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di
Lake Superior (USA), Minas Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia).
Hingga kini tipe BIF ini merupakan pemasok 70% besi dunia untuk industri
baja! KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya semua BIF berumur
Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya bisa
diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi
pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di
Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not  

Re: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness

2007-08-02 Terurut Topik Andri Subandrio
Hallo Doddy. Terimakasih perhatiannya. Sebenarnya mengapa BIF berada di Archean 
juga masih dalam perdebatan sengit. Namun demikian BIF yang umumnya terdiri 
dari selang lapisan hematite dan chert, terutama yang kini jadi tambang-tambang 
besi raksasa seperti Hamersley (Australia), lake Superior, Minas Grais (Brazil) 
berumur Archean-Proterozoikum! Inti masalahnya bagaimana hematite dan chert 
bisa sama-sama terbentuk dalam sedimentisasi kimia dan hematite-nya tidak 
teroksidasi serta pelamparanya bisa diikuti puluhan hngga ratusan kilometer ? 
Karena hematite relatif mudah teroksidasi, dan pas pada Archean juga memang 
kadar oksigennya masih minim (Early Earth), maka mungkin gatok atau pas 
antara kebanyakan BIF - Hematite dan Archean! Nah yang saya temukan di Ketapang 
adalah selang seling Henmatite dan Chert dalam struktur lapisan yang ideal. 
Kalau Iron stone lebih banyak pasca BIF, umumnya berkatian dengan weathering 
dan pembentukan oolith iron stone pada arid climate hasil sedimentasi dari 
material pelapukan. Bila mau publikasinya silahkan buka Japri.

Salam

Andri Subandrio
  - Original Message - 
  From: Doddy Suryanto 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, August 03, 2007 8:49 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness


  Pak Andri,

  Sangat menarik mendiskusikan BIF ini. Seandainya BIF yang ditemukan di 
Ketapang ini berumur lebih muda dari Archaean, apakah mungkin BIF ini hanya 
iron-bearing units (ironstones) saja.

  Apakah karena BIF ini berasosiasi dgn chert yang membuat BIF ini besar 
kemungkinan sama dgn BIF yang lain.

  Bagaimana dgn kehadiran mineral asosiasi yg lain seperti goethite yg umumnya 
berasosiasi dgn ironstones? Apakah ditemukan juga mineral tersebut di BIF 
Ketapang?

  Bagaimana pula kita bisa membedakan BIF dgn ironstones selain dari segi 
dimensinya?

  Btw, rupanya Pak Andri mau mempresentasikan ini di AOGS di Bangkok ya.

  Semoga sukses pak presentasinya. Kemarin juga kebagian presentasi tapi 
topiknya tentang minyak di wilayah thailand.

   

  cheers,

  -doddy-

   

   


--

  From: Andri Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, July 31, 2007 12:30 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness

   

  Bung Herry, terimakasih atas responnya! debat mengenai oksigen dan BIF pada 
Early Earth hingga kini masih berlangsung! Fakta menunjukkan bahwa sebagian 
besar BIF berasosiasi dengan kerak Archean-Proterozoikun yang menurut para ahli 
geologi Pre Cambrian Research memang terbukti bahwa kehadiran hematit pada 
sedimen terjadi pada kadar sulfur dan sulfat yang cukup tinggi dan miskin 
oksigen. Hal ini terbukti juga di Witwaterrand Afrika Selatan dimana tedapat 
endapan paleo placer (fossil placer berumur Archean) yang menghasilkan emas dan 
uraninit yang berasosiasi dengan batupasir kongomeratan yang mengandung pirit. 
Yang menarik adalah Uraninit dan Pirit tidak akan mungkin bertahan lama dalam 
transportasi di sungai pada arus traksi! Kedua mineral ini akan segera 
teroksidasi dan luluh dalam perjalanan. Oleh karena itu yang hipotesis yang 
bisa mendukung kehadiran uraninit dan pirit dalam endapan plaser adalah 
miskinnya oksigen pada era Early Earth. Hematit hadir dalam kondisi reduksi 
atau anoxyc, mungkin pada sedimen bisa saja tidak selalu BIF, tapi kondisinya 
geologinya harus tertentu yang memungkinkan anoxyc.

   

  Salam

  Andri Subandrio

- Original Message - 

From: Herry Maulana 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Monday, July 30, 2007 8:43 PM

Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

 

Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna, 
Swedia yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. 

 

Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur 
Archaean? 

Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic condition 
(karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi petroleum), misal 
Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic ada Jurassic, dan 
seterusnya?

 

Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat  signifikan, A). ada kerak 
Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada di 
Archaean-Proterozoic!

 

Salam,

Herry



 

- Original Message 
From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM
Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

IAGI netter yang budiman,

 

Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa 
mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam 
tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan 
Oil yang sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan 

Re: [iagi-net-l] Creative in Geology-1 Magnetik Trendy

2007-08-02 Terurut Topik Amir Al Amin
Saya juga mau share,

Microscope untuk descripsi batuan/ fosil umumnya tanpa alat fotografi.
Yang menggunakan kamera, jauh lebih mahal.

Dengan kamera digital biasa, lensa kamera, di tempelkan pada 'karet okuler'
mikroskop.
Saya gunakan Canon Powershoot A700 posisi lensa pas dengan karet di
mikroskop.

Dan kita bisa mengambil foto, batuan, fosil dll.
Hasilnya sangat memuaskan.

Salam kreatif,


On 8/3/07, Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Sahabat-sahabat IAGI Netter yang budiman,

 Bila geologist  kelapangan untuk melalukan survey atau eksplorasi geologi
 seringkali kita dilengkapi dengan kompas, palu, alat-alat tulis, loupe,
 peta, HCl dan pena beja. Yang terakhir biasanya dilengkapi dengan kepala
 magnet nan kecil, namun pena ini tidak mudah didapat, kecuali pada
 perusahaan tambang yang besar yang import dari Amrik lusinan dan dibagikan
 pada explorer. Bagi para explorer dan para hobby-ist mineralogi dapat
 mengakali dengan membuat kalung magnet trendy yang bisa dipakai sekaligus
 sbagai skala juga pemikat lawan jenis..he..he! Caranya mudah, (1) sediakan
 magnet mainan anak-anak yang biasa jadi hadiah produk So Good atau magnet
 dari tweeter atau speaker kecil berukuran sekitar 5x1x1 cm atau setengah
 telunjuk, (2) bekas marker stabilo warna cerah ukuran sekitar 10x2x1 cm, dan
 (3) sediakan tali nilon halus (sekitar 30-50cm) untuk naik gunung (diameter
 sekitar 1-2mm). Pertama-tama keluarkan isi perut stabilo (kalau masih ada
 tintanya bisa dipakai untuk cat rambut), lalu masukan  batang atau lempeng
 magnet kedalam perut stabilo. Bagian tutup lalu dilobangi dibangin tengah,
 secukupnya, seukuran diameter tali, tarik kedalam hingga tembus kebagian
 lubang pena dan ikatlah ujungnya suapaya tidak lolos dari lubang pena!
 Siapkan ikatan untuk leher, maka jadilah kalung trendy magnetik pemikat!
 Supaya sekalian ada aspek teknis skala, bagian luar stabilo bisa digambar mm
 atau cm atau diberi tempel potongan penggaris! Kalung seperti ini pernah
 dicoba untuk membedakan basalt dan andesit, ternyata bandul magnetis cukup
 powerfull untuk membedakannya! Basalt lebih memikat magnet! Selamat mencoba
 dan memikat!

 Salam

 Andri Subandrio




-- 
***
Amir Al Amin
Operation/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com



Re: [iagi-net-l] Creative in Geology-1 Magnetik Trendy

2007-08-02 Terurut Topik bpriadi
Pak Amir,
Beberapa mahasiswa melakukan hal yang serupa pak untuk Tugas Akhirnya,
tetapi ada sedikit kendala bahwa pada posisi X-Nicol (nikol Bersilang),
untuk material gelas seringkali tidak didapatkan warna gelap/hitam, tetapi
warna ungu tua yg cukup mengganggu/teramati, belum tahu apakah ada effek
serupa pada mineral lain tertentu.
Saya tidak pernah mempraktekkannya pak, hanya mengamati saat dapat giliran
memeriksa Tugas Akhir mahasiswa.
Ada kiatnya pak?

Nuwun, BPriadi




 Saya juga mau share,

 Microscope untuk descripsi batuan/ fosil umumnya tanpa alat fotografi.
 Yang menggunakan kamera, jauh lebih mahal.

 Dengan kamera digital biasa, lensa kamera, di tempelkan pada 'karet
 okuler' mikroskop.
 Saya gunakan Canon Powershoot A700 posisi lensa pas dengan karet di
 mikroskop.

 Dan kita bisa mengambil foto, batuan, fosil dll.
 Hasilnya sangat memuaskan.

 Salam kreatif,


 On 8/3/07, Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Sahabat-sahabat IAGI Netter yang budiman,

 Bila geologist  kelapangan untuk melalukan survey atau eksplorasi
 geologi seringkali kita dilengkapi dengan kompas, palu, alat-alat
 tulis, loupe, peta, HCl dan pena beja. Yang terakhir biasanya
 dilengkapi dengan kepala magnet nan kecil, namun pena ini tidak mudah
 didapat, kecuali pada perusahaan tambang yang besar yang import dari
 Amrik lusinan dan dibagikan pada explorer. Bagi para explorer dan para
 hobby-ist mineralogi dapat mengakali dengan membuat kalung magnet
 trendy yang bisa dipakai sekaligus sbagai skala juga pemikat lawan
 jenis..he..he! Caranya mudah, (1) sediakan magnet mainan anak-anak
 yang biasa jadi hadiah produk So Good atau magnet dari tweeter atau
 speaker kecil berukuran sekitar 5x1x1 cm atau setengah telunjuk, (2)
 bekas marker stabilo warna cerah ukuran sekitar 10x2x1 cm, dan (3)
 sediakan tali nilon halus (sekitar 30-50cm) untuk naik gunung
 (diameter sekitar 1-2mm). Pertama-tama keluarkan isi perut stabilo
 (kalau masih ada tintanya bisa dipakai untuk cat rambut), lalu masukan
  batang atau lempeng magnet kedalam perut stabilo. Bagian tutup lalu
 dilobangi dibangin tengah, secukupnya, seukuran diameter tali, tarik
 kedalam hingga tembus kebagian lubang pena dan ikatlah ujungnya
 suapaya tidak lolos dari lubang pena! Siapkan ikatan untuk leher, maka
 jadilah kalung trendy magnetik pemikat! Supaya sekalian ada aspek
 teknis skala, bagian luar stabilo bisa digambar mm atau cm atau diberi
 tempel potongan penggaris! Kalung seperti ini pernah dicoba untuk
 membedakan basalt dan andesit, ternyata bandul magnetis cukup
 powerfull untuk membedakannya! Basalt lebih memikat magnet! Selamat
 mencoba dan memikat!

 Salam

 Andri Subandrio




 --
 ***
 Amir Al Amin
 Operation/ Wellsite Geologist
 (62)811592902
 amir13120[at]yahoo.com
 amir.al.amin[at]gmail.com
 





Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-