[iagi-net-l] Wana SHERPA/BPN/ID/EP/Corp is out of the office.
I will be out of the office starting 08/02/2007 and will not return until 08/20/2007. This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Minta Info Pengda IAGI
Yth. rekan-rekan Geologist, Mohon maaf menyela sebentar. Saya meminta tolong rekan-rekan, ada yang bisa kasih informasi, mengenai anggota atau Pengda IAGI khususnya yang ada di Kalimantan Tengah (Palangkaraya). Mungkin berupa Contact person-nya atau email. Terima kasih banyak atas informasinya. Trims, Fajar
[iagi-net-l] Perusahaan Migas Berang Dituding Nikmati Cost Recovery
Bagian terakhir sangat-sangat membuat kuping panas, hebat sekali ternyata kaum ekspatriat di mata Presdir Star Energy. Di posisi mana kah kaum ekspat tsb diperlukan? I keep asking..but I don't find the answer. Ia juga menjelaskan terkait masuknya gaji ekspatriat yang masuk kedalam cost recovery. Kita sebelumnya sudah ajukan ke BP Migas, dan kalau disetujui, artinya memang diperlukan, katanya. Baginya yang harus dilakukan adalah segera melatih pekerja dalam negeri untuk menggantikan ekspatriat itu. Kamis, 02/08/2007 10:50 WIB Perusahaan Migas Berang Dituding Nikmati Cost Recovery Alih Istik Wahyuni - detikfinance Jakarta - Perusahaan migas protes dituding sebagai pihak yang menikmati besarnya cost recovery yang dibebankan pada negara. Presdir Star Energy, Supramu Santosa menjelaskan, bahwa perusahaan kontraktor juga ikut membayar cost recovery. Kita juga ikut bayar, nggak hanya pemerintah. Jadi kalau dibilang kita yang menghambur-hamburkan cost recovery, salah itu, katanya dalam seminar cost recovery di gedung Departemen ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (2/8/2007). Besaran cost recovery yang dibayarkan perusahaan kontraktor disesuaikan dengan bagi hasil 9 (split) yang tercantum dalam kontrak. Untuk pengembangan minyak misalnya, bagi hasilnya adalah 85 persen untuk pemerintah dan 15 persen untuk kontraktor. Jadi cost recovery yang dibebankan pada pemerintah adalah 85 persen dan pada kontraktor adalah 15 persen. Aturan yang sama juga berlaku pada proyek pengembangan gas yang bagi hasilnya bekisar antara 70-65 persen untuk pemerintah dan 30-35 persen untuk kontraktor. Ia juga menjelaskan terkait masuknya gaji ekspatriat yang masuk kedalam cost recovery. Kita sebelumnya sudah ajukan ke BP Migas, dan kalau disetujui, artinya memang diperlukan, katanya. Baginya yang harus dilakukan adalah segera melatih pekerja dalam negeri untuk menggantikan ekspatriat itu. Kalau mau kita bayar 50 persen ya bagi hasilnya juga jadi 50:50 juga dong. Jadi beban negara berkurang, kita yang naik, kata Supramu. (lih/ir) Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] [RE][iagi-net-l] Pasokan Gas dan Batubara
apalagi cuma 4 c$/kwh , jauh dibawah harga pembangkitan untuk Gas tsb , kenapa yo kok tdk digenjot wae itu si Geothermalnya , padahal kalau 7 c$/kwh saja masih dibawah harga Gasnya yg 9,3 c$/kwh tsb apalagi dg BBM nya,padahal BBM/gasnya naik terus. Coba kalau dulu harganya tdk diubah ubah ( padahal kalau sekarang harganya jauh dibawahnya gas/BBM tsb ) di Sumut tsb sudah nyala itu listriknya dari Geothermal ratusan MW, lha saiki malah di pindah pindahkan /takeover dari developer yang satu ke yg lain akibate ora murup murup , disisi lain mulai dari sumut sampai Aceh byarpete nemen..padahal di Aceh ( seulawah ) ada 160 MW Geothermal ( data ESDM ) yg cukup untuk madangi Aceh , lha kok ndadak listrike njaluk kiriman soko Sumut dg narik kabel sing ratusan kilometer... ISM - Original Message - From: Bambang Satya Murti To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, August 01, 2007 10:21 PM Subject: [iagi-net-l] [RE][iagi-net-l] Pasokan Gas dan Batubara Waduh, kalau pembelian listrik ex geothermal bisa sampai 7 sen dollar, hmm, mimpi kali. Baru saja tahun lalu, dalam sebuah bid untuk take over geothermal field di Sumatra Utara jelas-jelas disampaikan, not more than 4 cents per kwh... Lha kakehan le mbathi PLN-e ?? BSM -[ Received Mail Content ]-- Subject : [iagi-net-l] Pasokan Gas dan Batubara Date : Thu, 2 Aug 2007 09:29:27 +0700 (WIT) From : [EMAIL PROTECTED] To : iagi-net@iagi.or.id Kalau kemarin ada masaalah dg pasokan batubara sekarang menyusul dg gasnya...Bakalan lebih sering byar Pet listrik nanti , karena harga gas dan batubara sudah semakin tinggi , yang ujung ujunga cost produksinya juga tinggi , sedangkan harga listrik tdk dinaikan , akibatnya tdk ada penambahan pembangkit baru , padahal permintaan semakin banyak .dg harga gas 3,5 $ / MMBTU saja haga produksi listriknya saja sudah 9,34 c$ /kwh ( kalau menjadi 5 $ ongkos produksinya sudah mencap[ai 11 c$ /kwh ) disi lain harga jualnya jauh dibawah itu.Rupanya baru sekarang klabakannya padahal kalau dilihat kontrak kontrak pembelian listrik dari Geothermal sekarang ini tidak lebih dari 7 c$/kwh , Lagi lagi masalah Energi selalu sukandarumidi ( sukar dan rumit )kelihatnnya , entah sampai kapan.. ISM = Harga Gas Mengancam Pasokan Listrik Batam, Kompas - PT Perusahaan Listrik Nasional atau PLN Batam mengkhawatirkan kenaikan harga gas dalam kontrak baru pasokan gas untuk pembangkit listrik tenaga gas. Jika proses negosiasi harga terlalu lama dan harga gas terlalu tinggi, pasokan gas untuk PLTG dapat terganggu dan dikhawatirkan menghambat pengoperasian PLTG. Tahun 2007, kita sudah menandatangani kontrak pembangunan PLTG Tanjung Sengkuang. Namun, (PLTG) belum bisa direalisasikan karena gas belum didapat, kata Direktur Utama PT PLN Batam Ifyandri, Rabu (1/8). Kapasitas PLTG Tanjung Sengkuang tahap I sebesar 35 MW. Selain PLTG Tanjung Sengkuang, menurut Ifyandri, kontrak pasokan gas untuk PLTG Panaran II juga akan habis pada akhir 2007. Kapasitas PLTG Panaran II sebesar 63 MW. Kebutuhan gas untuk kedua PLTG itu mencapai 30 juta kaki kubik per hari (MMCFD). Ifyandri menjelaskan, kendala dalam mendapatkan pasokan gas adalah penentuan harga dalam kontrak. Selama ini harga gas bervariasi, tetapi jika dirata-rata sekitar 3,5 dollar AS per juta metrik british thermal unit (MMBTU). Kalau harga gas sudah di atas lima dollar AS, beban PLN Batam akan semakin tinggi, kata Ifyandri. Ia menambahkan, pihak PLN Batam dapat saja menaikkan tarif listrik. Namun, kenaikan itu dapat membuat beban pelanggan, yang umumnya perusahaan, makin tinggi sehingga produksinya tidak kompetitif. Padahal, Batam akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ifyandri menambahkan, dengan harga gas 3,5 dollar AS per MMBTU, biaya pokok penyediaan (BPP) listrik sudah mencapai 9,34 sen dollar AS per kWh. Dengan asumsi harga gas 5 dollar AS per MMBTU, BPP mencapai 11 sen dollar AS per kWh. Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Lutfi mengungkapkan, selama ini Singapura membeli gas dari Natuna dengan harga internasional, 8-9 dollar AS per MMBTU. Dengan harga itu, Singapura masih kompetitif dengan Indonesia
[iagi-net-l] Ganti alamat emaiul
Kepada Pak Admin tolong diganti alamat email ini [EMAIL PROTECTED] pindah ke alamat [EMAIL PROTECTED] Terima kasih Regards Hilman Sobir Yahoo!7 Mail has just got even bigger and better with unlimited storage on all webmail accounts. http://au.docs.yahoo.com/mail/unlimitedstorage.html Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Minta Info Pengda IAGI
Pak Fajar, maaf saya mungkin mendahului IAGI, saya belum tahu kalau ada Pengda di Kalteng (mungkin saya salah duga, maaf), tapi di Kalteng ada alumni geologi ITB yang sekarang menjadi Ka Dinas Petambangan di Muara Teweh. Namanya Yulian Taruna. Semoga informasi ini bisa berguna. Salam Andri Subandrio - Original Message - From: Fajar Surahmad To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 02, 2007 5:07 PM Subject: [iagi-net-l] Minta Info Pengda IAGI Yth. rekan-rekan Geologist, Mohon maaf menyela sebentar. Saya meminta tolong rekan-rekan, ada yang bisa kasih informasi, mengenai anggota atau Pengda IAGI khususnya yang ada di Kalimantan Tengah (Palangkaraya). Mungkin berupa Contact person-nya atau email. Terima kasih banyak atas informasinya. Trims, Fajar
RE: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness
Pak Andri, Sangat menarik mendiskusikan BIF ini. Seandainya BIF yang ditemukan di Ketapang ini berumur lebih muda dari Archaean, apakah mungkin BIF ini hanya iron-bearing units (ironstones) saja. Apakah karena BIF ini berasosiasi dgn chert yang membuat BIF ini besar kemungkinan sama dgn BIF yang lain. Bagaimana dgn kehadiran mineral asosiasi yg lain seperti goethite yg umumnya berasosiasi dgn ironstones? Apakah ditemukan juga mineral tersebut di BIF Ketapang? Bagaimana pula kita bisa membedakan BIF dgn ironstones selain dari segi dimensinya? Btw, rupanya Pak Andri mau mempresentasikan ini di AOGS di Bangkok ya. Semoga sukses pak presentasinya. Kemarin juga kebagian presentasi tapi topiknya tentang minyak di wilayah thailand. cheers, -doddy- From: Andri Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 31, 2007 12:30 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness Bung Herry, terimakasih atas responnya! debat mengenai oksigen dan BIF pada Early Earth hingga kini masih berlangsung! Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar BIF berasosiasi dengan kerak Archean-Proterozoikun yang menurut para ahli geologi Pre Cambrian Research memang terbukti bahwa kehadiran hematit pada sedimen terjadi pada kadar sulfur dan sulfat yang cukup tinggi dan miskin oksigen. Hal ini terbukti juga di Witwaterrand Afrika Selatan dimana tedapat endapan paleo placer (fossil placer berumur Archean) yang menghasilkan emas dan uraninit yang berasosiasi dengan batupasir kongomeratan yang mengandung pirit. Yang menarik adalah Uraninit dan Pirit tidak akan mungkin bertahan lama dalam transportasi di sungai pada arus traksi! Kedua mineral ini akan segera teroksidasi dan luluh dalam perjalanan. Oleh karena itu yang hipotesis yang bisa mendukung kehadiran uraninit dan pirit dalam endapan plaser adalah miskinnya oksigen pada era Early Earth. Hematit hadir dalam kondisi reduksi atau anoxyc, mungkin pada sedimen bisa saja tidak selalu BIF, tapi kondisinya geologinya harus tertentu yang memungkinkan anoxyc. Salam Andri Subandrio - Original Message - From: Herry Maulana mailto:[EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, July 30, 2007 8:43 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna, Swedia yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur Archaean? Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic condition (karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi petroleum), misal Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic ada Jurassic, dan seterusnya? Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat signifikan, A). ada kerak Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada di Archaean-Proterozoic! Salam, Herry - Original Message From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia IAGI netter yang budiman, Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada tebalnya sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang tebalnya hingga 2 meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang untuk bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih besi ini mirip dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake Superior (USA), Minas Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga kini tipe BIF ini merupakan pemasok 70% besi dunia untuk industri baja! KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya semua BIF berumur Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya bisa diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not
Re: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness
Hallo Doddy. Terimakasih perhatiannya. Sebenarnya mengapa BIF berada di Archean juga masih dalam perdebatan sengit. Namun demikian BIF yang umumnya terdiri dari selang lapisan hematite dan chert, terutama yang kini jadi tambang-tambang besi raksasa seperti Hamersley (Australia), lake Superior, Minas Grais (Brazil) berumur Archean-Proterozoikum! Inti masalahnya bagaimana hematite dan chert bisa sama-sama terbentuk dalam sedimentisasi kimia dan hematite-nya tidak teroksidasi serta pelamparanya bisa diikuti puluhan hngga ratusan kilometer ? Karena hematite relatif mudah teroksidasi, dan pas pada Archean juga memang kadar oksigennya masih minim (Early Earth), maka mungkin gatok atau pas antara kebanyakan BIF - Hematite dan Archean! Nah yang saya temukan di Ketapang adalah selang seling Henmatite dan Chert dalam struktur lapisan yang ideal. Kalau Iron stone lebih banyak pasca BIF, umumnya berkatian dengan weathering dan pembentukan oolith iron stone pada arid climate hasil sedimentasi dari material pelapukan. Bila mau publikasinya silahkan buka Japri. Salam Andri Subandrio - Original Message - From: Doddy Suryanto To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, August 03, 2007 8:49 AM Subject: RE: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness Pak Andri, Sangat menarik mendiskusikan BIF ini. Seandainya BIF yang ditemukan di Ketapang ini berumur lebih muda dari Archaean, apakah mungkin BIF ini hanya iron-bearing units (ironstones) saja. Apakah karena BIF ini berasosiasi dgn chert yang membuat BIF ini besar kemungkinan sama dgn BIF yang lain. Bagaimana dgn kehadiran mineral asosiasi yg lain seperti goethite yg umumnya berasosiasi dgn ironstones? Apakah ditemukan juga mineral tersebut di BIF Ketapang? Bagaimana pula kita bisa membedakan BIF dgn ironstones selain dari segi dimensinya? Btw, rupanya Pak Andri mau mempresentasikan ini di AOGS di Bangkok ya. Semoga sukses pak presentasinya. Kemarin juga kebagian presentasi tapi topiknya tentang minyak di wilayah thailand. cheers, -doddy- -- From: Andri Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 31, 2007 12:30 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness Bung Herry, terimakasih atas responnya! debat mengenai oksigen dan BIF pada Early Earth hingga kini masih berlangsung! Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar BIF berasosiasi dengan kerak Archean-Proterozoikun yang menurut para ahli geologi Pre Cambrian Research memang terbukti bahwa kehadiran hematit pada sedimen terjadi pada kadar sulfur dan sulfat yang cukup tinggi dan miskin oksigen. Hal ini terbukti juga di Witwaterrand Afrika Selatan dimana tedapat endapan paleo placer (fossil placer berumur Archean) yang menghasilkan emas dan uraninit yang berasosiasi dengan batupasir kongomeratan yang mengandung pirit. Yang menarik adalah Uraninit dan Pirit tidak akan mungkin bertahan lama dalam transportasi di sungai pada arus traksi! Kedua mineral ini akan segera teroksidasi dan luluh dalam perjalanan. Oleh karena itu yang hipotesis yang bisa mendukung kehadiran uraninit dan pirit dalam endapan plaser adalah miskinnya oksigen pada era Early Earth. Hematit hadir dalam kondisi reduksi atau anoxyc, mungkin pada sedimen bisa saja tidak selalu BIF, tapi kondisinya geologinya harus tertentu yang memungkinkan anoxyc. Salam Andri Subandrio - Original Message - From: Herry Maulana To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, July 30, 2007 8:43 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna, Swedia yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur Archaean? Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic condition (karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi petroleum), misal Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic ada Jurassic, dan seterusnya? Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat signifikan, A). ada kerak Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada di Archaean-Proterozoic! Salam, Herry - Original Message From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia IAGI netter yang budiman, Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan
Re: [iagi-net-l] Creative in Geology-1 Magnetik Trendy
Saya juga mau share, Microscope untuk descripsi batuan/ fosil umumnya tanpa alat fotografi. Yang menggunakan kamera, jauh lebih mahal. Dengan kamera digital biasa, lensa kamera, di tempelkan pada 'karet okuler' mikroskop. Saya gunakan Canon Powershoot A700 posisi lensa pas dengan karet di mikroskop. Dan kita bisa mengambil foto, batuan, fosil dll. Hasilnya sangat memuaskan. Salam kreatif, On 8/3/07, Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: Sahabat-sahabat IAGI Netter yang budiman, Bila geologist kelapangan untuk melalukan survey atau eksplorasi geologi seringkali kita dilengkapi dengan kompas, palu, alat-alat tulis, loupe, peta, HCl dan pena beja. Yang terakhir biasanya dilengkapi dengan kepala magnet nan kecil, namun pena ini tidak mudah didapat, kecuali pada perusahaan tambang yang besar yang import dari Amrik lusinan dan dibagikan pada explorer. Bagi para explorer dan para hobby-ist mineralogi dapat mengakali dengan membuat kalung magnet trendy yang bisa dipakai sekaligus sbagai skala juga pemikat lawan jenis..he..he! Caranya mudah, (1) sediakan magnet mainan anak-anak yang biasa jadi hadiah produk So Good atau magnet dari tweeter atau speaker kecil berukuran sekitar 5x1x1 cm atau setengah telunjuk, (2) bekas marker stabilo warna cerah ukuran sekitar 10x2x1 cm, dan (3) sediakan tali nilon halus (sekitar 30-50cm) untuk naik gunung (diameter sekitar 1-2mm). Pertama-tama keluarkan isi perut stabilo (kalau masih ada tintanya bisa dipakai untuk cat rambut), lalu masukan batang atau lempeng magnet kedalam perut stabilo. Bagian tutup lalu dilobangi dibangin tengah, secukupnya, seukuran diameter tali, tarik kedalam hingga tembus kebagian lubang pena dan ikatlah ujungnya suapaya tidak lolos dari lubang pena! Siapkan ikatan untuk leher, maka jadilah kalung trendy magnetik pemikat! Supaya sekalian ada aspek teknis skala, bagian luar stabilo bisa digambar mm atau cm atau diberi tempel potongan penggaris! Kalung seperti ini pernah dicoba untuk membedakan basalt dan andesit, ternyata bandul magnetis cukup powerfull untuk membedakannya! Basalt lebih memikat magnet! Selamat mencoba dan memikat! Salam Andri Subandrio -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com
Re: [iagi-net-l] Creative in Geology-1 Magnetik Trendy
Pak Amir, Beberapa mahasiswa melakukan hal yang serupa pak untuk Tugas Akhirnya, tetapi ada sedikit kendala bahwa pada posisi X-Nicol (nikol Bersilang), untuk material gelas seringkali tidak didapatkan warna gelap/hitam, tetapi warna ungu tua yg cukup mengganggu/teramati, belum tahu apakah ada effek serupa pada mineral lain tertentu. Saya tidak pernah mempraktekkannya pak, hanya mengamati saat dapat giliran memeriksa Tugas Akhir mahasiswa. Ada kiatnya pak? Nuwun, BPriadi Saya juga mau share, Microscope untuk descripsi batuan/ fosil umumnya tanpa alat fotografi. Yang menggunakan kamera, jauh lebih mahal. Dengan kamera digital biasa, lensa kamera, di tempelkan pada 'karet okuler' mikroskop. Saya gunakan Canon Powershoot A700 posisi lensa pas dengan karet di mikroskop. Dan kita bisa mengambil foto, batuan, fosil dll. Hasilnya sangat memuaskan. Salam kreatif, On 8/3/07, Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: Sahabat-sahabat IAGI Netter yang budiman, Bila geologist kelapangan untuk melalukan survey atau eksplorasi geologi seringkali kita dilengkapi dengan kompas, palu, alat-alat tulis, loupe, peta, HCl dan pena beja. Yang terakhir biasanya dilengkapi dengan kepala magnet nan kecil, namun pena ini tidak mudah didapat, kecuali pada perusahaan tambang yang besar yang import dari Amrik lusinan dan dibagikan pada explorer. Bagi para explorer dan para hobby-ist mineralogi dapat mengakali dengan membuat kalung magnet trendy yang bisa dipakai sekaligus sbagai skala juga pemikat lawan jenis..he..he! Caranya mudah, (1) sediakan magnet mainan anak-anak yang biasa jadi hadiah produk So Good atau magnet dari tweeter atau speaker kecil berukuran sekitar 5x1x1 cm atau setengah telunjuk, (2) bekas marker stabilo warna cerah ukuran sekitar 10x2x1 cm, dan (3) sediakan tali nilon halus (sekitar 30-50cm) untuk naik gunung (diameter sekitar 1-2mm). Pertama-tama keluarkan isi perut stabilo (kalau masih ada tintanya bisa dipakai untuk cat rambut), lalu masukan batang atau lempeng magnet kedalam perut stabilo. Bagian tutup lalu dilobangi dibangin tengah, secukupnya, seukuran diameter tali, tarik kedalam hingga tembus kebagian lubang pena dan ikatlah ujungnya suapaya tidak lolos dari lubang pena! Siapkan ikatan untuk leher, maka jadilah kalung trendy magnetik pemikat! Supaya sekalian ada aspek teknis skala, bagian luar stabilo bisa digambar mm atau cm atau diberi tempel potongan penggaris! Kalung seperti ini pernah dicoba untuk membedakan basalt dan andesit, ternyata bandul magnetis cukup powerfull untuk membedakannya! Basalt lebih memikat magnet! Selamat mencoba dan memikat! Salam Andri Subandrio -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -