Re: [iagi-net-l] Creative in Geology-graphic overlay
Terimakasih Cak Noor. Sekalian juga untuk grafik X-Y bila distribusinya rata-rata dan ada satu atau dua yang sangat berbeda, maka cukup plot yang rata-rata saja, supaya trendnya tidak terganggu. Yang nilainya jauh berbeda anggap suatu anomali dgn penjelasan khusus. Maturnuwon Salam AnssM - Original Message - From: noor syarifuddin To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, August 03, 2007 12:21 PM Subject: [iagi-net-l] Creative in Geology-graphic overlay Berbagi dalam tip-tip kecil seperti ini memang menarik sekali. Sebagai balasan atas kebaikan Kang Andri dan Mas Amir, ini ada tip kecil juga di aplikasi komputer. Seringkali kita ingin membuat overlay data baru dengan data lama. Nah problemnya data lama hanya ada dalam bentuk x-plot dan hardcopy. Ini bisa diakali dengan memindai x-plot tsb, crop di ujung-ujung sumbunya (min, max sumbu X dan Y) dan simpan sebagai file gambar (jpeg dll). Buat x-plot baru di excel, dan tampilkan gambar lama tsb sebagai gambar pengisi di x-plot kita. Sesuaikan min-max sumbu-sumbunya dengan gambar tsb. Data baru bisa diplot di atasnya dan kita bisa memperoleh hasil overlay-nya. salam, - Original Message From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 3, 2007 12:50:09 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Creative in Geology-1 Magnetik Trendy Pak Amir, Beberapa mahasiswa melakukan hal yang serupa pak untuk Tugas Akhirnya, tetapi ada sedikit kendala bahwa pada posisi X-Nicol (nikol Bersilang), untuk material gelas seringkali tidak didapatkan warna gelap/hitam, tetapi warna ungu tua yg cukup mengganggu/teramati, belum tahu apakah ada effek serupa pada mineral lain tertentu. Saya tidak pernah mempraktekkannya pak, hanya mengamati saat dapat giliran memeriksa Tugas Akhir mahasiswa. Ada kiatnya pak? Nuwun, BPriadi Saya juga mau share, Microscope untuk descripsi batuan/ fosil umumnya tanpa alat fotografi. Yang menggunakan kamera, jauh lebih mahal. Dengan kamera digital biasa, lensa kamera, di tempelkan pada 'karet okuler' mikroskop. Saya gunakan Canon Powershoot A700 posisi lensa pas dengan karet di mikroskop. Dan kita bisa mengambil foto, batuan, fosil dll. Hasilnya sangat memuaskan. Salam kreatif, On 8/3/07, Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: Sahabat-sahabat IAGI Netter yang budiman, Bila geologist kelapangan untuk melalukan survey atau eksplorasi geologi seringkali kita dilengkapi dengan kompas, palu, alat-alat tulis, loupe, peta, HCl dan pena beja. Yang terakhir biasanya dilengkapi dengan kepala magnet nan kecil, namun pena ini tidak mudah didapat, kecuali pada perusahaan tambang yang besar yang import dari Amrik lusinan dan dibagikan pada explorer. Bagi para explorer dan para hobby-ist mineralogi dapat mengakali dengan membuat kalung magnet trendy yang bisa dipakai sekaligus sbagai skala juga pemikat lawan jenis..he..he! Caranya mudah, (1) sediakan magnet mainan anak-anak yang biasa jadi hadiah produk So Good atau magnet dari tweeter atau speaker kecil berukuran sekitar 5x1x1 cm atau setengah telunjuk, (2) bekas marker stabilo warna cerah ukuran sekitar 10x2x1 cm, dan (3) sediakan tali nilon halus (sekitar 30-50cm) untuk naik gunung (diameter sekitar 1-2mm). Pertama-tama keluarkan isi perut stabilo (kalau masih ada tintanya bisa dipakai untuk cat rambut), lalu masukan batang atau lempeng magnet kedalam perut stabilo. Bagian tutup lalu dilobangi dibangin tengah, secukupnya, seukuran diameter tali, tarik kedalam hingga tembus kebagian lubang pena dan ikatlah ujungnya suapaya tidak lolos dari lubang pena! Siapkan ikatan untuk leher, maka jadilah kalung trendy magnetik pemikat! Supaya sekalian ada aspek teknis skala, bagian luar stabilo bisa digambar mm atau cm atau diberi tempel potongan penggaris! Kalung seperti ini pernah dicoba untuk membedakan basalt dan andesit, ternyata bandul magnetis cukup powerfull untuk membedakannya! Basalt lebih memikat magnet! Selamat mencoba dan memikat! Salam Andri Subandrio -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to:
Re: [iagi-net-l] Minta Info Pengda IAGI
Terimakasih banyak Pak Andri atas infonya. Saya sebenarnya mencari yang berdomisili di Palangka Raya. Tapi sekali lagi terimakasih Pak. Jar - Original Message - From: Andri Subandrio To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, 03 August, 2007 08:07 Subject: Re: [iagi-net-l] Minta Info Pengda IAGI Pak Fajar, maaf saya mungkin mendahului IAGI, saya belum tahu kalau ada Pengda di Kalteng (mungkin saya salah duga, maaf), tapi di Kalteng ada alumni geologi ITB yang sekarang menjadi Ka Dinas Petambangan di Muara Teweh. Namanya Yulian Taruna. Semoga informasi ini bisa berguna. Salam Andri Subandrio - Original Message - From: Fajar Surahmad To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 02, 2007 5:07 PM Subject: [iagi-net-l] Minta Info Pengda IAGI Yth. rekan-rekan Geologist, Mohon maaf menyela sebentar. Saya meminta tolong rekan-rekan, ada yang bisa kasih informasi, mengenai anggota atau Pengda IAGI khususnya yang ada di Kalimantan Tengah (Palangkaraya). Mungkin berupa Contact person-nya atau email. Terima kasih banyak atas informasinya. Trims, Fajar -- Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.472 / Virus Database: 269.9.14/613 - Release Date: 06/29/07 00:00
[iagi-net-l] BIOGRAFI J.A.KATILI : HARTA BUMI INDONESIA
Rekan-rekan IAGI yang budiman, Buku Biografi J.A.Katili, HARTA BUMI INDONESIA, yang yang mang Okim terima dengan pesan : Untuk Sdr. Ir. Soejatmiko, disertai salam ( tanda tangan Bapak J.A.Katili ), 25 Juli 2007 benar-benar sangat membahagiakan mang Okim. Bagaimana tidak bahagia mendapatkan perhatian begitu besar dari seorang tokoh super beken seperti Prof. Katili. Padahal, kalau tidak dikirimpun insyaallah mang Okim akan membelinya juga di Gramedia karena mang Okim yakin isinya pastilah akan memberikan motivasi dan inspirasi kepada kita semua untuk doing good wherever you are and whatever you do ( meminjam prinsip Pak Untung ). Keyakinan mang Okim ternyata tidak meleset . Buku biografi setebal 421 halaman tersebut , yang dikemas dengan elok , sungguh sangat mempesona. Kisah-kisah geologi dan kehidupan disampaikan dengan untaian kata-kata yang sangat indah dan puitis seperti antara lain : Una-Una, Sorga di Tepi Bencana - - - - - Dari Kampus Mengukir Matahari - - - - - Track record kegiatan John di Blantika Geologi Tidak Bertepi dan Jauh dari Sanjungan Media Massa - - - - - Gelar Dijunjung Hingga ke Ujung - - - - -dll. Di buku inilah mang Okim baru tahu bahwa Prof. Katili yang berprinsip there is no journey's end for a fighting man lahir dari suatu lingkungan yang sangat agamis sehingga tidak heran kalau dalam setiap pembahasan selalu terselip kalimat-kalimat yang sarat dengan nilai-nilai spiritual, nilai-nilai cinta dan nilai-nilai pengabdian . Dan di buku ini pulalah mang Okim diingatkan akan para founders geologi Indonesia seperti Pak Soetarjo Sigit , Pak Yohannas, Pak Sartono almarhum, Pak Sukendar Asikin, Pak Klompe ( si jagal ! ) , dll. Selain dari itu, komentar yang diberikan oleh Pak Beni Wahju, Pak Suparka dan Pak Sukendar Asikin melengkapi kehebatan Prof. Katili khususnya dalam kaitannya dengan konsep Tectonic Indonesia dan New Global Tectonic , dan dalam membimbing dan mencetak kader-kader ahli geologi penerus. Kisah masa kecil Prof. Katili tak kalah menariknya. Selain kecerdasan intelektual yang telah dilimpahkan Tuhan kepadanya sejak kecil , keinginan kuatnya untuk dapat survive dalam kehidupan ditunjukkannya misalnya dengan belajar silat dan mandi kebal. Mungkin karena hal inilah maka dalam dua peristiwa yang nyaris merenggut jiwanya yaitu jatuh ke sumur sedalam 4 meteran dan jatuh dari bubungan atap rumah, John kecil tidak sampai cedera . Membaca pengalaman masa kecil Pak Katili ini yang diuraikan dengan sangat menarik, mengingatkan mang Okim akan pengalaman sendiri - - - - - nostalgia ! Rekan-rekan IAGI yang budiman, Suatu hari di tahun 1990 an, mang Okim dipanggil oleh Prof. Katili ke kantor beliau di Jakarta. Ketika itu Prof. Katili menjabat sebagai Penasehat Ahli Menteri Pertamben Bidang Geologi dan SDM. Beliau rupanya mendengar banyak tentang nasib dan kegiatan mang Okim di bidang batumulia khususnya yang berkaitan dengan temuan terbaru yaitu giok Jawa di daerah Banjarnegara ( di utara kawasan Karangsambung ) . Setelah Prof. Katili mendengarkan penjelasan mang Okim, spontan kesibukan beliau ditinggalkan dan mang Okim diajak ke teman pengusaha beliau yang tinggal cukup jauh dari kantor beliau di Jl. Gatot Subroto. Walaupun upaya beliau tidak membuahkan hasil karena teman pengusaha beliau kebetulan banyak kesibukan di luar negeri, spontanitas beliau dalam memikirkan dan memperjuangkan kemajuan anak buah dan para junior beliau sangat dikenal luas di banyak kalangan. Ketika mang Okim mendapatkan musibah di akhir tahun 1985 , Prof. Katililah yang dengan spontan menjanjikan membawa persoalan mang Okim ke sidang Menteri. Dari kisah tersebut di atas, tak heranlah kalau dalam kunjungan Prof. Katili ke Yogyakarta tahun 1989 untuk pamitan di akhir tugasnya sebagai Dirjen Geologi dan SDM , Seksi Penyelidikan Gunung Merapi Yogyakarta menyerahkan kenang-kenangan dengan pesan yang sangat tulus : Bapak yang baik, Kau telah curahkan jiwa raga dan pikiran untuk nusa dan bangsa Indonesia, Pula untuk kemajuan vulkanologi, Serasa ingin kami persembahkan untukmu, Gunung Merapi berlapiskan emas, Sebagai tanda terima kasih kami - - - - kepadamu ! Semoga Prof. Katili dan Ibu Ileana Syarifa Uno dipanjangkan umur dan dilimpahi rakhmat dan berkah serta kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan kepada para penyusun yang dikoordinir oleh Amanda Katili Ph.D., mang Okim menyampaikan selamat atas keberhasilan para penyusun dalam mengemas dan meramu data dan fakta sehingga buku Geografi J.A.Katili : Harta Bumi Indonesia menjadi suatu karya tulis yang sangat pantas untuk dibaca dan disimak, tidak saja oleh para ahli kebumian, tetapi juga oleh masyarakat Indonesia yang berkeinginan mengasah jiwanya untuk menjadi insan yang tangguh dan berhasil seperti halnya Prof. J.A.Katili - - - - - For a fighting man, there is no journey's end ! Salam batumulia, mang Okim