RE: [iagi-net-l] Lagi : Hipotesis Kebencanaan Geologi Masa Jenggala-Majapahit
Pak Awang Yth, Kemarin saya sudah kirim bukunya, saya alamatkan ke kantor dan dalam beberapa hari mudah2an sdh di tangan Pak Awang. Kalau tidak keberatan, saya juga sangat berminat dengan hasil kajian kebencanaan Pak Awang atas data lama, jika mungkin mohon dikirim lewat japri saja.Bimbingan S3 saya (saya sbg Ko Promotor),Sri Mulyaningsih dari Yogya disertasinya mengkaji tentang bukti2 bencana geologi (sedimentologi,paleosoil,osotop dan dating) dari Gn. Merapi terhadap pemukiman (termasuk candi dll)pada abad 8 - 9 Masehi di lereng Gn. Merapi dan Yogyakarta, yang hasilnya juga sudah didiseminasi lewat makalah dan presentasi dalam Seminar2. Terima kasih, Wassalam, Yahdi Zaim, KK Geologi dan aleontologi, Prodi Teknik Geologi ITB Pak Awang, Boleh minta paper lengkapnya? ke japri saja. Terimakasih Munji -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, September 24, 2007 2:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Lagi : Hipotesis Kebencanaan Geologi Masa Jenggala-Majapahit Sejak beberapa bulan yang lalu, saya mulai mengirimkan secara bertahap seri tulisan tentang kemungkinan kebencanaan geologi (gunung lumpur dan/atau gunungapi) pada masa Jenggala dan Majapahit (abad 10-16 M) yang mungkin berkontribusi secara berarti kepada sandhyakala (masa akhir) kedua kerajaan tersebut. Dalam beberapa bulan ini, saya melakukan riset pustaka atas sekitar 40 literatur sejarah dan data geologi dipublikasi dan tak dipublikasi dengan rentang tahun penerbitan 1900-2007 (buku-buku lama awal 1900-an itu sebenarnya sudah belasan tahun bersama saya, hanya baru belakangan ini saya pelajari secara lebih hati2). JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Lagi : Hipotesis Kebencanaan Geologi Masa Jenggala-Majapahit
Pak Zaim, Terima kasih banyak atas kiriman buku tersebut. Saya juga sangat tertarik dengan disertasi Ibu Sri Mulyaningsih itu dan pernah berdiskusi dengan Ibu Sri untuk kemungkinan menjadi field guide dalam rencana fieldtrip geologi-sejarah BPMIGAS ke wilayah sekitar Merapi dan semua candi yang pernah dikuburnya. Fieldtrip ini tadinya akan digabung dengan fieldtrip geomigas ke wilayah Nanggulan-Gunung Kidul. Hanya, BPMIGAS telah mempunyai beberapa wilayah fieldtrip geologi yang masih belum terlaksana, jadi yang geo-arkeologi Merapi itu masih menunggu giliran. Makalah saya tentang kebencanaan geologi zaman Jenggala-Majapahit sudah saya kirimkan via ja-pri (3 MB, pdf.), juga buat Pak Munji Syarif. Semoga berguna Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 26, 2007 10:37 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lagi : Hipotesis Kebencanaan Geologi Masa Jenggala-Majapahit Pak Awang Yth, Kemarin saya sudah kirim bukunya, saya alamatkan ke kantor dan dalam beberapa hari mudah2an sdh di tangan Pak Awang. Kalau tidak keberatan, saya juga sangat berminat dengan hasil kajian kebencanaan Pak Awang atas data lama, jika mungkin mohon dikirim lewat japri saja.Bimbingan S3 saya (saya sbg Ko Promotor),Sri Mulyaningsih dari Yogya disertasinya mengkaji tentang bukti2 bencana geologi (sedimentologi,paleosoil,osotop dan dating) dari Gn. Merapi terhadap pemukiman (termasuk candi dll)pada abad 8 - 9 Masehi di lereng Gn. Merapi dan Yogyakarta, yang hasilnya juga sudah didiseminasi lewat makalah dan presentasi dalam Seminar2. Terima kasih, Wassalam, Yahdi Zaim, KK Geologi dan aleontologi, Prodi Teknik Geologi ITB Pak Awang, Boleh minta paper lengkapnya? ke japri saja. Terimakasih Munji -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, September 24, 2007 2:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Lagi : Hipotesis Kebencanaan Geologi Masa Jenggala-Majapahit Sejak beberapa bulan yang lalu, saya mulai mengirimkan secara bertahap seri tulisan tentang kemungkinan kebencanaan geologi (gunung lumpur dan/atau gunungapi) pada masa Jenggala dan Majapahit (abad 10-16 M) yang mungkin berkontribusi secara berarti kepada sandhyakala (masa akhir) kedua kerajaan tersebut. Dalam beberapa bulan ini, saya melakukan riset pustaka atas sekitar 40 literatur sejarah dan data geologi dipublikasi dan tak dipublikasi dengan rentang tahun penerbitan 1900-2007 (buku-buku lama awal 1900-an itu sebenarnya sudah belasan tahun bersama saya, hanya baru belakangan ini saya pelajari secara lebih hati2). JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI
[iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit
Semoga Pak Untung, rekan IAGI-netter senior kita, yang masih jernih memantau perkembangan kegeologian dan kegeofisikaan, segera diberikan kesembuhan. salam, awang Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Date: Tue, 25 Sep 2007 21:55:42 -0700 (PDT) From: Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit Kami Berdoa semoga Pak Untung cepat sembuh diberi kesehatan dan bisa berkumpul kembali berada ditengah kita, mengkritisi, menyarankan, mengayomi, menengahi, membimbing kami2 yg muda ini ..Ya ALLAH Ya Sifa...Ya Salam.Ya RachmanYa Rochim.. Salam, Agus Irianto --- Maryanto (Maryant) wrote: Pak Mohamad Untung, Semoga cepat sembuh, dan segera kembali berada di lingkungan kita. Amin. Salam, Maryanto. From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of kirbani sri Sent: Wednesday, September 26, 2007 6:43 AM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: Re: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit InsyaALLOH SWT, Pak Untung segera pulih sehat dan berada diantara kita kembali. amiin Kirbani SB dan keluarga. roy baroes wrote: Semoga Pak Untung segera mendapat kesembuhan dan kesehatan seperti sediakala dan dapat bergabung kembali didalam forum ini. salam, roy - Original Message - From: wawan gunawan To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Sent: Tuesday, September 25, 2007 10:44 AM Subject: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit Yth Rekan2 Anggota HAGI : Via Email ini saya menginformasikan bahwa Salah satu Pendiri dan Senior HAGI Bapak M. Untung sudah 2 - 3 hari ini masuk Rumah Sakit (RS Hasan Sadikin, Paviliun Anggrek, Bandung). Kita semua mendo'akan semoga beliau segera sehat kembali. Salam, Wawan GA Kadir Melok ) at Yahoo! Games. ___ Joint Convention Bali 2007 HAGI - IAGI - IATMI Secretariat : ETTI (Exploration Think Tank Indonesia) Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone +62-21-8356276 Fax +62-21-83784140 ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. http://travel.yahoo.com/ ___ Joint Convention Bali 2007 HAGI - IAGI - IATMI Secretariat : ETTI (Exploration Think Tank Indonesia) Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone +62-21-8356276 Fax +62-21-83784140 ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id - Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today!
RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?
Menurut saya penentangan pembangunan PLTN adalah penentangan oleh penduduk sekitar lokasi pembangunan PLTN yaitu wilayah Muria, Kudus, dan sekitarnya. Sebenarnya patut dicermati mengapa mereka menolak. Bagi saya, dapat dipahami penolakan tersebut menimbang azas manfaat dibandingkan potensi resiko yang akan mereka tanggung. Apabila persentasi daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTN tersebut sedikit yang dapat mereka nikmati untuk kemajuan daerah mereka ataupun untuk mencukupi kebutuhan listrik mereka, tentu saja sangat tidak adil apabila mereka harus menanggung potensi resiko yang besar tersebut. Kita harus kembalikan lagi untuk kepentingan siapakah daya listrik PLTN tersebut, apakah dibagi rata untuk seluruh Jawa-Bali, ataukah untuk industri di Semarang atau untuk menerangi apartemen/real estate/papan iklan di Jakarta ? Sudah seharusnya program pembangunan diselaraskan dengan kemampuan wilayah itu sendiri untuk mensuplai energi/listrik. Menurut saya lebih mewujudkan azas keadilan apabila PLTN dibangun di wilayah Jabotabek, seperti PLTD di yang telah dibangun di wilayah Jakarta. Pengembangan wilayah seperti Jabotabek harus disesuaikan dengan kemampuan wilayah itu sendiri dalam mensuplai energi. Jangan sampai wilayah sentra pembangunan MEMERAH wilayah lain, bahkan harus menanggung resiko, sementara dengan kemampuan mensuplai energi, pembangunan tidak terdesentralisasi dengan baik dan adil. Ini juga seperti kasus pipanisasi gas dari Kalimantan ke Jawa, atau pengapalan batubara dari Sumatra ke Jawa. Apakah sedemikian rakusnya wilayah Jawa sehingga wilayah lumbung energi sendiri sangat kekurangan, bahkan menjadi wilayah miskin dan tidak mendapat kesempatan pembangunan. Intinya konsep pembangunan energi/prasarana sekarang ini tidak mendukung upaya pemerataan pembangunan ke wilayah dengan potensi energi, maupun upaya mengendalikan perkembangan wilayah yang tidak memiliki daya dukung energi. PLTN berbeda dengan PLT panas bumi atau PLTA yang memanfaatkan energi alam sehingga tidak dapat dipindahkan lokasinya. PLTN bisa dibangun dimana saja. PLTN lebih baik dibangun di wilayah yang memang memerlukan energi tapi kekurangan suplai daya khususnya dari tenaga alam. Dengan kata lain kalau mau bangun PLTN bangun saja di dekat kota Jakarta. Toh bangunan PLTN pada dasarnya adalah bangunan tahan gempa. Siapa yang butuh harus berani menanggung resiko. Salam, ww -Original Message- From: Leonard Lisapaly [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 26, 2007 11:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ? Ada sebuah buku biografi mantan dekan FMIPA UI (Prof. Parangtopo) yang ditulis beberapa tahun lalu. Salah satu bagian menuliskan sikap beliau yang menentang pembangunan PLTN. Alasannya adalah siapkah SDM kita untuk proyek yang membutuhkan presisi dalam segala hal? LL -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 26, 2007 9:06 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ? deleted Sebenarnya, alam mungkin nomor dua terhadap bahaya PLTN ini, yang dikuatirkan adalah bagaimana kalau PLTN itu dibangun dengan bahan2 yang tak sesuai bestek-nya karena dikorupsi oleh yang berwenang. Banyak kan kasus proyek2 di Indonesia di-downgrade pembangunannya agar sebagian dananya bisa dirampas dan masuk kantong ? Sekolah2 Inpres saja dikorupsi pembangunannya, busway juga, apalagi proyek besar seperti PLTN. Jadi, sebaiknya Indonesia membereskan dulu penyakit korupsinya sebelum membangun PLTN, begitu kata Franz Magnis-Suseno, filsuf Dryarkara dalam suatu seminar tentang PLTN di Salatiga baru2 ini. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 25, 2007 4:18 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ? Sehubungan dengan lokasi PLTN. Adakah yang tahu ttg Gunung Muria ini apakah sudah mati dapur magmanya atau cuan tidur saja (doormant) Lantas gimana kita bisa tahunya ? Apakah ada bukti fisis atau hanya model ? RDP -- http://rovicky.wordpress.com/ JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
[iagi-net-l] FW: Experienced Wellsite Geologist required for BP Tangguh
Dear Temen-temen Wellsite Geologists, Terimakasih atas respon yang positif. Saat ini kami sedang mereview semua kandidat, dan bagi yang memenuhi requirement akan kami hubungi dalam waktu dekat. Salam, Riky __ From: Riky Innaka Sent: Wednesday, September 12, 2007 11:23 AM To: 'iagi-net@iagi.or.id' Subject: Experienced Wellsite Geologist required for BP Tangguh Importance: High Dear Temen-temen IAGI nett-ers, BP Tangguh lagi nyari experienced wellsite geologist untuk development drilling campaign di Vorwata Field. Background info: Contract Duration : 1 year. Working Roster : 28 hari ON dan 14 hari OFF (Guarranteed). 2 wellsite geologists onboard in almost all hole sections in each well. Job Description: * Similar to routine wellsite geologist roles in the OG industry (i.e : Integration of cutting description/analysis with other collected data, QC Data Acquisition from vendors (Mudlogging, LWD, Wireline, etc), well to well correlation, advising Drilling Superintendent on the rig in regards to the geohazards/anticipated formation to be drilled, participate in the routine morning meeting, daily updating composite log, casing and coring point determination, communicating with Project Team in Head Office, Daily Geological Reports, etc). * Training less experienced junior geologists during their duty on the rig (if required) Requirement adalah sbb: * Min.Experience of 5 years as Wellsite Geologist. On top of that, at least 5 years of solid Mudlogging and Pressure Engineer experience also required. * Up to date with the current LWD, Wireline and Mudlogging systems/technology. * Previous HPHT wells exposure. * Previous working experience as wellsite geologist in Papua Area would be an advantage. * Fracture prediction from cuttings. * Qualitative Log Interpretation skills. * Proven track record in the industry (i.e : Positive attitude, Good Team Work, Good Communication Skills). * Final Well Report generation. * Active user of GEOLOGIX well composite generation software (Active user for other Well Composite generation software will also be highly considered). Remuneration package yang diberikan akan kompetitif dengan pasaran di Indonesia dan juga akan disesuaikan dengan years of experience dan kemampuan kandidat. Bagi temen-temen yang berminat untuk bergabung, silahkan kirim email ke [EMAIL PROTECTED] untuk further process. Opening ini dibuka sampai tanggal 26-September-2007. Saya tunggu respond temen-temen wellsite dan terimakasih. Riky On behalf of Operation Geology Team BP Tangguh.
[iagi-net-l] Balasan: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit
Saya ikut mendoakan agar Pak Untung segera diberikan kesembuhan oleh 4JJI swt. Amiin. Salam untuk Bu Rafiah Untung, semoga Ibu Sabar dan Tabah menghadapi cobaan ini. Saya yakin, 4JJl swt akan memberikan yang terbaik buat kita semua. amiin. Wass. Chairul Nas Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Semoga Pak Untung, rekan IAGI-netter senior kita, yang masih jernih memantau perkembangan kegeologian dan kegeofisikaan, segera diberikan kesembuhan. salam, awang Agus Irianto wrote: Date: Tue, 25 Sep 2007 21:55:42 -0700 (PDT) From: Agus Irianto To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: Re: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit Kami Berdoa semoga Pak Untung cepat sembuh diberi kesehatan dan bisa berkumpul kembali berada ditengah kita, mengkritisi, menyarankan, mengayomi, menengahi, membimbing kami2 yg muda ini ..Ya ALLAH Ya Sifa...Ya Salam.Ya RachmanYa Rochim.. Salam, Agus Irianto --- Maryanto (Maryant) wrote: Pak Mohamad Untung, Semoga cepat sembuh, dan segera kembali berada di lingkungan kita. Amin. Salam, Maryanto. From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of kirbani sri Sent: Wednesday, September 26, 2007 6:43 AM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: Re: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit InsyaALLOH SWT, Pak Untung segera pulih sehat dan berada diantara kita kembali. amiin Kirbani SB dan keluarga. roy baroes wrote: Semoga Pak Untung segera mendapat kesembuhan dan kesehatan seperti sediakala dan dapat bergabung kembali didalam forum ini. salam, roy - Original Message - From: wawan gunawan To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Sent: Tuesday, September 25, 2007 10:44 AM Subject: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit Yth Rekan2 Anggota HAGI : Via Email ini saya menginformasikan bahwa Salah satu Pendiri dan Senior HAGI Bapak M. Untung sudah 2 - 3 hari ini masuk Rumah Sakit (RS Hasan Sadikin, Paviliun Anggrek, Bandung). Kita semua mendo'akan semoga beliau segera sehat kembali. Salam, Wawan GA Kadir Melok ) at Yahoo! Games. ___ Joint Convention Bali 2007 HAGI - IAGI - IATMI Secretariat : ETTI (Exploration Think Tank Indonesia) Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone +62-21-8356276 Fax +62-21-83784140 ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. http://travel.yahoo.com/ ___ Joint Convention Bali 2007 HAGI - IAGI - IATMI Secretariat : ETTI (Exploration Think Tank Indonesia) Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone +62-21-8356276 Fax +62-21-83784140 ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id - Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
RE: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit
Semoga cepat sembuh dan berkumpul kembali dengan keluarga Pak Untung. Kami mendoakan semoga Bapak diberikan kesabaran dalam menghadapi cobaan sakit ini. Wassalam, Edison sirodj -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, 26 September, 2007 4:46 PM To: IAGI Subject: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit Semoga Pak Untung, rekan IAGI-netter senior kita, yang masih jernih memantau perkembangan kegeologian dan kegeofisikaan, segera diberikan kesembuhan. salam, awang Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Date: Tue, 25 Sep 2007 21:55:42 -0700 (PDT) From: Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit Kami Berdoa semoga Pak Untung cepat sembuh diberi kesehatan dan bisa berkumpul kembali berada ditengah kita, mengkritisi, menyarankan, mengayomi, menengahi, membimbing kami2 yg muda ini ..Ya ALLAH Ya Sifa...Ya Salam.Ya RachmanYa Rochim.. Salam, Agus Irianto --- Maryanto (Maryant) wrote: Pak Mohamad Untung, Semoga cepat sembuh, dan segera kembali berada di lingkungan kita. Amin. Salam, Maryanto. From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of kirbani sri Sent: Wednesday, September 26, 2007 6:43 AM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: Re: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit InsyaALLOH SWT, Pak Untung segera pulih sehat dan berada diantara kita kembali. amiin Kirbani SB dan keluarga. roy baroes wrote: Semoga Pak Untung segera mendapat kesembuhan dan kesehatan seperti sediakala dan dapat bergabung kembali didalam forum ini. salam, roy - Original Message - From: wawan gunawan To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Sent: Tuesday, September 25, 2007 10:44 AM Subject: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit Yth Rekan2 Anggota HAGI : Via Email ini saya menginformasikan bahwa Salah satu Pendiri dan Senior HAGI Bapak M. Untung sudah 2 - 3 hari ini masuk Rumah Sakit (RS Hasan Sadikin, Paviliun Anggrek, Bandung). Kita semua mendo'akan semoga beliau segera sehat kembali. Salam, Wawan GA Kadir Melok ) at Yahoo! Games. ___ Joint Convention Bali 2007 HAGI - IAGI - IATMI Secretariat : ETTI (Exploration Think Tank Indonesia) Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone +62-21-8356276 Fax +62-21-83784140 ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. http://travel.yahoo.com/ ___ Joint Convention Bali 2007 HAGI - IAGI - IATMI Secretariat : ETTI (Exploration Think Tank Indonesia) Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone +62-21-8356276 Fax +62-21-83784140 ___ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id - Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it (Message) is intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain confidential information. You are hereby notified that the taking of any action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone other than the intended recipient(s) is strictly prohibited. If you have received this Message in error, you should delete this Message immediately and advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by PETRONAS or any of the companies within the Group. JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?
Kelihatannya kasus PLTN ini kalau di lihat dari Segi bencana Geologi untuk Bencana letusan Gunung ( Muria ) Statusnya Tidak menghawatirkan , Sedangkan untuk masalah kegempaan Statusnya : Patut Diduga , oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dg data terbaru shg paling tidak menjadi Status Mungkin ( probabilitasnya seberapa / kwantitatif ) shg tdk ngambang, kalau untuk hal ini mungkin solusinya relatif bisa diselesaikan dg Kemajuan Teknologi ( bangunan tahan gempa). Dari masalah sosial masyarakat Statusnya Menghawatirkan, terutama kekawatiran masalah lingkungan /kebocoran karena masyarakat kita belum mampu berdisiplin tinggi ( budaya kali ? ) lha kalau masalah ini solusinya mungkin bisa nunggu sekian belas tahun lagi mungkin. Kemudian dari sisi kebutuhan ( energi ) Satusnya juga dalam Tahap Menghawatirkan , solusinya adalah diversifikasi sumber energi. pakai sumber energi fosil kekawatiran harga nya melonjak terus , pakai air keterbatasan sumber dan lahan , pakai energi terbarukan ( angin , matahari,ombak,pasang surut,biomas,hidrogen,cell ) kapasitas dan harga tidak memadai. pakai geothermal harganya masih relatif mahal juga , namun kapasitasnya masih memadai dan bahaya lingkunagnnya minim. Yang jelas Energi sudah merupakan komoditi primer , sudah tidak bisa lagi menghindar untuk tidak memakainya , Jakarta 3 jam tidak ada listrik saja amburadul teutama jalan rayanya. Oleh karena itu menentukan Pilihan mana yang paling optimal tidak bisa ditunda tunda lagi , karena pembangunan Pembangkit energi memakan waktu lama. ISM From: Winderasta, Wikan (wikanw) Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ? Menurut saya penentangan pembangunan PLTN adalah penentangan oleh penduduk sekitar lokasi pembangunan PLTN yaitu wilayah Muria, Kudus, dan sekitarnya. Sebenarnya patut dicermati mengapa mereka menolak. Bagi saya, dapat dipahami penolakan tersebut menimbang azas manfaat dibandingkan potensi resiko yang akan mereka tanggung. Apabila persentasi daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTN tersebut sedikit yang dapat mereka nikmati untuk kemajuan daerah mereka ataupun untuk mencukupi kebutuhan listrik mereka, tentu saja sangat tidak adil apabila mereka harus menanggung potensi resiko yang besar tersebut. Kita harus kembalikan lagi untuk kepentingan siapakah daya listrik PLTN tersebut, apakah dibagi rata untuk seluruh Jawa-Bali, ataukah untuk industri di Semarang atau untuk menerangi apartemen/real estate/papan iklan di Jakarta ? Sudah seharusnya program pembangunan diselaraskan dengan kemampuan wilayah itu sendiri untuk mensuplai energi/listrik. Menurut saya lebih mewujudkan azas keadilan apabila PLTN dibangun di wilayah Jabotabek, seperti PLTD di yang telah dibangun di wilayah Jakarta. Pengembangan wilayah seperti Jabotabek harus disesuaikan dengan kemampuan wilayah itu sendiri dalam mensuplai energi. Jangan sampai wilayah sentra pembangunan MEMERAH wilayah lain, bahkan harus menanggung resiko, sementara dengan kemampuan mensuplai energi, pembangunan tidak terdesentralisasi dengan baik dan adil. Ini juga seperti kasus pipanisasi gas dari Kalimantan ke Jawa, atau pengapalan batubara dari Sumatra ke Jawa. Apakah sedemikian rakusnya wilayah Jawa sehingga wilayah lumbung energi sendiri sangat kekurangan, bahkan menjadi wilayah miskin dan tidak mendapat kesempatan pembangunan. Intinya konsep pembangunan energi/prasarana sekarang ini tidak mendukung upaya pemerataan pembangunan ke wilayah dengan potensi energi, maupun upaya mengendalikan perkembangan wilayah yang tidak memiliki daya dukung energi. PLTN berbeda dengan PLT panas bumi atau PLTA yang memanfaatkan energi alam sehingga tidak dapat dipindahkan lokasinya. PLTN bisa dibangun dimana saja. PLTN lebih baik dibangun di wilayah yang memang memerlukan energi tapi kekurangan suplai daya khususnya dari tenaga alam. Dengan kata lain kalau mau bangun PLTN bangun saja di dekat kota Jakarta. Toh bangunan PLTN pada dasarnya adalah bangunan tahan gempa. Siapa yang butuh harus berani menanggung resiko. Salam, ww -Original Message- From: Leonard Lisapaly [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 26, 2007 11:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ? Ada sebuah buku biografi mantan dekan FMIPA UI (Prof. Parangtopo) yang ditulis beberapa tahun lalu. Salah satu bagian menuliskan sikap beliau yang menentang pembangunan PLTN. Alasannya adalah siapkah SDM kita untuk proyek yang membutuhkan presisi dalam segala hal? LL -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 26, 2007 9:06 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ? deleted Sebenarnya, alam mungkin nomor dua terhadap bahaya PLTN ini, yang dikuatirkan adalah bagaimana kalau PLTN itu dibangun dengan bahan2 yang tak sesuai bestek-nya karena dikorupsi oleh yang berwenang. Banyak kan kasus proyek2 di Indonesia
Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?
ass.. menimbang banyak sekali kasus penentangan industri pemanfaatan Sumber Daya Alam(migas,pertambangan maupun nuklir) dari penduduk lokal maupun masyarakat sekitar, maka perlu adanya suatu terobosan baru dalam usaha memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar dgn radius tertentu dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu(banyak kasus, terlepas masyakat di tunggangi atau tidak, mengapa mereka menolak kehadiran suatu industri, krn selama ini pengembangan industri SDA selalu menggunakan pendekatan ekonomi kapitalis murni tanpa mempertimbangkan aspek sosial publik). dengan adanya itu maka saya pikir perlu adanya pendekatan sosial misalnya : 1. Digratiskannya listrik di wilayah sekitar, desa kecamatan atau kabupaten (kasus muria) 2. Perlu adanya proses pembelajaran publik yang selama ini terabaikan atau sengaja diabaikan. 3. Industri yang mempunyai peranan di masyarakat/rakyat, harus diusahakan sebesar2nya untuk kepentingan rakyat. 4. Masyarakt sekitar/rakyat, harus dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pengembangan industri sumber daya alam ataupun energi (stakeholder). dNr --- Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Kelihatannya kasus PLTN ini kalau di lihat dari Segi bencana Geologi untuk Bencana letusan Gunung ( Muria ) Statusnya Tidak menghawatirkan , Sedangkan untuk masalah kegempaan Statusnya : Patut Diduga , oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dg data terbaru shg paling tidak menjadi Status Mungkin ( probabilitasnya seberapa / kwantitatif ) shg tdk ngambang, kalau untuk hal ini mungkin solusinya relatif bisa diselesaikan dg Kemajuan Teknologi ( bangunan tahan gempa). Dari masalah sosial masyarakat Statusnya Menghawatirkan, terutama kekawatiran masalah lingkungan /kebocoran karena masyarakat kita belum mampu berdisiplin tinggi ( budaya kali ? ) lha kalau masalah ini solusinya mungkin bisa nunggu sekian belas tahun lagi mungkin. Kemudian dari sisi kebutuhan ( energi ) Satusnya juga dalam Tahap Menghawatirkan , solusinya adalah diversifikasi sumber energi. pakai sumber energi fosil kekawatiran harga nya melonjak terus , pakai air keterbatasan sumber dan lahan , pakai energi terbarukan ( angin , matahari,ombak,pasang surut,biomas,hidrogen,cell ) kapasitas dan harga tidak memadai. pakai geothermal harganya masih relatif mahal juga , namun kapasitasnya masih memadai dan bahaya lingkunagnnya minim. Yang jelas Energi sudah merupakan komoditi primer , sudah tidak bisa lagi menghindar untuk tidak memakainya , Jakarta 3 jam tidak ada listrik saja amburadul teutama jalan rayanya. Oleh karena itu menentukan Pilihan mana yang paling optimal tidak bisa ditunda tunda lagi , karena pembangunan Pembangkit energi memakan waktu lama. ISM From: Winderasta, Wikan (wikanw) Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ? Menurut saya penentangan pembangunan PLTN adalah penentangan oleh penduduk sekitar lokasi pembangunan PLTN yaitu wilayah Muria, Kudus, dan sekitarnya. Sebenarnya patut dicermati mengapa mereka menolak. Bagi saya, dapat dipahami penolakan tersebut menimbang azas manfaat dibandingkan potensi resiko yang akan mereka tanggung. Apabila persentasi daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTN tersebut sedikit yang dapat mereka nikmati untuk kemajuan daerah mereka ataupun untuk mencukupi kebutuhan listrik mereka, tentu saja sangat tidak adil apabila mereka harus menanggung potensi resiko yang besar tersebut. Kita harus kembalikan lagi untuk kepentingan siapakah daya listrik PLTN tersebut, apakah dibagi rata untuk seluruh Jawa-Bali, ataukah untuk industri di Semarang atau untuk menerangi apartemen/real estate/papan iklan di Jakarta ? Sudah seharusnya program pembangunan diselaraskan dengan kemampuan wilayah itu sendiri untuk mensuplai energi/listrik. Menurut saya lebih mewujudkan azas keadilan apabila PLTN dibangun di wilayah Jabotabek, seperti PLTD di yang telah dibangun di wilayah Jakarta. Pengembangan wilayah seperti Jabotabek harus disesuaikan dengan kemampuan wilayah itu sendiri dalam mensuplai energi. Jangan sampai wilayah sentra pembangunan MEMERAH wilayah lain, bahkan harus menanggung resiko, sementara dengan kemampuan mensuplai energi, pembangunan tidak terdesentralisasi dengan baik dan adil. Ini juga seperti kasus pipanisasi gas dari Kalimantan ke Jawa, atau pengapalan batubara dari Sumatra ke Jawa. Apakah sedemikian rakusnya wilayah Jawa sehingga wilayah lumbung energi sendiri sangat kekurangan, bahkan menjadi wilayah miskin dan tidak mendapat kesempatan pembangunan. Intinya konsep pembangunan energi/prasarana sekarang ini tidak mendukung upaya pemerataan pembangunan ke wilayah dengan potensi energi, maupun upaya mengendalikan perkembangan wilayah yang tidak memiliki daya dukung energi. PLTN berbeda dengan PLT panas bumi atau PLTA yang memanfaatkan energi alam sehingga tidak dapat dipindahkan lokasinya. PLTN
Re: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit
Semoga Pak M.Untung segera sembuh dan bisa ka Bali, serta meramaikan kembali mills ini, ngomong ngomong Beiau menderita penyakit apa ? Si-Abah
RE: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit
Abah, Ini cerita dari Pak Djedi yang bezoek Pak Untung (copy and paste dari milis HAGI) : === Rekans HAGI: Saya siang tadi, 11.00 - 13.00, mewakili HAGI bezoek ke Pak Untung yang sedang dirawat di RSHS Bandung. Beliau tampaknya seperti kecapekan. Maklum, semangat yang luar biasa untuk selalu bersama-sama HAGI dalam memajukan geofisika di Indonesia. Tetapi kurang diimbangi oleh pasokan makanan yang 'bergizi' dalam jumlah yang cukup dibutuhkan oleh tubuh (kata Sasas, putri kedua Pak Untung). Saya sempat bertemu dengan Ibu Rafi Untung. Seperti biasa kami berdua ngrasani Pak Untung yang memang memiliki kebiasaan makan dalam jumlah sedikit sejak dulu. Ibu Rafi mengatakan bahwa 'yangkung' mengalami 'malnutrition'. Apa itu artinya ya? kurang makan atau kurang gizi? Dua-duanya kali ya? Semoga Pak Untung segera sembuh, karena JC Bali menunggu kehadiran Bapak disana. Selain itu, steam fish di Jimbaran enuaak tenan. Saya ditugasi Ibu Rafi untuk jaga Bapak, dan ngajak Bapak makan di Jimbaran (usulnya Sasas ini). Salam, Djedi === -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 27, 2007 7:56 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit Semoga Pak M.Untung segera sembuh dan bisa ka Bali, serta meramaikan kembali mills ini, ngomong ngomong Beiau menderita penyakit apa ? Si-Abah JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit
Info dari Pak Darwin Kadar, tetangga Pak Untung: Kemarin Pak Untung sudah kelihatan lebih baik yang sebelumnya kelihatan pucat, dia mengalami gangguan jantung sedikit. Mudah-mudah Beliau cepat sembuh, dan kembali normal ditengah-tengah kita. Salam, us -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 27, 2007 7:56 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit Semoga Pak M.Untung segera sembuh dan bisa ka Bali, serta meramaikan kembali mills ini, ngomong ngomong Beiau menderita penyakit apa ? Si-Abah JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?
Terus terang saya tidak mengikuti secara intens perkembngan isu PLTN yang di Muria namun demikian mungkin: pemilihan lokasi di Muria salah satunya (mungkin)adalah karena letaknya yang kurang lebih di tengah-tengah pulau Jawa jadi dari sisi kepentingan untuk distribusinya lebih dapat diterima. Alasan kerentanan PLTN tersebut dari bencana alam, selama letaknya di pulau-pulau yang berada di jalus-jalur aktif busur kepulauan di negara kita ini, argumen itu dapat diterima tapi sejauh mana hal ini bisa diantispasi? kalau ingin 'aman' dari hal-hal tersebut letakkan saja di Kalimantan, . . . tapi hal ini akan sangat tak masuk akal karena konsumen lisrik yang dihasilkannya adalah Jawa-Bali . . akan sangat mahal di biaya distribusinya . . Alasan ketidak siapan sumber daya manusia kita, wah sekarang mestinya kita sudah mulai sedikit berprasangka baik pada diri sendiri bahwa: tidak sedikit orang kita yang sudah sangat kompeten mengurus hal-hal seperti ini yang sebelumnya mungkin perlu dipertanyakan. Bukannya mengesampingkan kenyataan bahwa secara umum 'bangsa kita' masih belum beranjak dari keterpurukan multi dimensi namun demikian saya yakin sudah ada, bahkan lebih dari cukup diantara anak bangsa ini yang mampu!! Ide bahwa pihak yang akan menggunakannya-lah yang harus menanggung 'resiko' lebih . . sangat fair . . bisa resiko ditempatkannya reaktor di sekitar mereka atau ada kompensasi lain yang harus 'dibayarkan' kepada pihak 'yang terpaksa' menanggung resiko lebih atas keberadaan reaktor tersebut dari pihak yang akan lebih mengambil manfaatnya . . . . Intinya saya setuju, jika masih ada sumber energi alternatif lain yang lebih 'hijau' (bersih lingkungan) kenapa tidak yang 'hijau' ini dulu yang kita kembangkan?? sTJ --- Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Kelihatannya kasus PLTN ini kalau di lihat dari Segi bencana Geologi untuk Bencana letusan Gunung ( Muria ) Statusnya Tidak menghawatirkan , Sedangkan untuk masalah kegempaan Statusnya : Patut Diduga , oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dg data terbaru shg paling tidak menjadi Status Mungkin ( probabilitasnya seberapa / kwantitatif ) shg tdk ngambang, kalau untuk hal ini mungkin solusinya relatif bisa diselesaikan dg Kemajuan Teknologi ( bangunan tahan gempa). Dari masalah sosial masyarakat Statusnya Menghawatirkan, terutama kekawatiran masalah lingkungan /kebocoran karena masyarakat kita belum mampu berdisiplin tinggi ( budaya kali ? ) lha kalau masalah ini solusinya mungkin bisa nunggu sekian belas tahun lagi mungkin. Kemudian dari sisi kebutuhan ( energi ) Satusnya juga dalam Tahap Menghawatirkan , solusinya adalah diversifikasi sumber energi. pakai sumber energi fosil kekawatiran harga nya melonjak terus , pakai air keterbatasan sumber dan lahan , pakai energi terbarukan ( angin , matahari,ombak,pasang surut,biomas,hidrogen,cell ) kapasitas dan harga tidak memadai. pakai geothermal harganya masih relatif mahal juga , namun kapasitasnya masih memadai dan bahaya lingkunagnnya minim. Yang jelas Energi sudah merupakan komoditi primer , sudah tidak bisa lagi menghindar untuk tidak memakainya , Jakarta 3 jam tidak ada listrik saja amburadul teutama jalan rayanya. Oleh karena itu menentukan Pilihan mana yang paling optimal tidak bisa ditunda tunda lagi , karena pembangunan Pembangkit energi memakan waktu lama. ISM From: Winderasta, Wikan (wikanw) Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ? Menurut saya penentangan pembangunan PLTN adalah penentangan oleh penduduk sekitar lokasi pembangunan PLTN yaitu wilayah Muria, Kudus, dan sekitarnya. Sebenarnya patut dicermati mengapa mereka menolak. Bagi saya, dapat dipahami penolakan tersebut menimbang azas manfaat dibandingkan potensi resiko yang akan mereka tanggung. Apabila persentasi daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTN tersebut sedikit yang dapat mereka nikmati untuk kemajuan daerah mereka ataupun untuk mencukupi kebutuhan listrik mereka, tentu saja sangat tidak adil apabila mereka harus menanggung potensi resiko yang besar tersebut. Kita harus kembalikan lagi untuk kepentingan siapakah daya listrik PLTN tersebut, apakah dibagi rata untuk seluruh Jawa-Bali, ataukah untuk industri di Semarang atau untuk menerangi apartemen/real estate/papan iklan di Jakarta ? Sudah seharusnya program pembangunan diselaraskan dengan kemampuan wilayah itu sendiri untuk mensuplai energi/listrik. Menurut saya lebih mewujudkan azas keadilan apabila PLTN dibangun di wilayah Jabotabek, seperti PLTD di yang telah dibangun di wilayah Jakarta. Pengembangan wilayah seperti Jabotabek harus disesuaikan dengan kemampuan wilayah itu sendiri dalam mensuplai energi. Jangan sampai wilayah sentra pembangunan MEMERAH wilayah lain, bahkan harus menanggung resiko, sementara dengan kemampuan mensuplai energi, pembangunan tidak terdesentralisasi dengan baik dan adil. Ini juga seperti kasus
Re: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit
Kami atas nama pribadi dan KOMWIL SURABAYA berdoa semoga bapak Untung dapat sehat dan kembali aktif dalam mailist ini seperti bisanya. salam, Syaeful Semoga Pak M.Untung segera sembuh dan bisa ka Bali, serta meramaikan kembali mills ini, ngomong ngomong Beiau menderita penyakit apa ? Si-Abah JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?
On 9/27/07, budi santoso [EMAIL PROTECTED] wrote: Alasan ketidak siapan sumber daya manusia kita, wah sekarang mestinya kita sudah mulai sedikit berprasangka baik pada diri sendiri bahwa: tidak sedikit orang kita yang sudah sangat kompeten mengurus hal-hal seperti ini yang sebelumnya mungkin perlu dipertanyakan. Bukannya mengesampingkan kenyataan bahwa secara umum 'bangsa kita' masih belum beranjak dari keterpurukan multi dimensi namun demikian saya yakin sudah ada, bahkan lebih dari cukup diantara anak bangsa ini yang mampu!! Saya setuju dengan pendapat seperti ini, tanpa keberanian mencoba kita tidak akan maju. Ide bahwa pihak yang akan menggunakannya-lah yang harus menanggung 'resiko' lebih . . sangat fair . . bisa resiko ditempatkannya reaktor di sekitar mereka atau ada kompensasi lain yang harus 'dibayarkan' kepada pihak 'yang terpaksa' menanggung resiko lebih atas keberadaan reaktor tersebut dari pihak yang akan lebih mengambil manfaatnya . . . . Hmm...memuaskan rasa adil itu sulit karena adil itu subyektif. Saya gunakan analogi pengambilan SDA. Seberapa banyak manfaat SDA yang digali dari wilayah tertentu untuk orang lokal? Mana yang bisa menikmati lebih banyak? Yang punya modal dan orang luar yang kebagian rejeki atau orang lokal? Apa lantas SDA tidak boleh diambil karena manfaatnya untuk orang lokal cuma secuil persen? Maksud saya adalah untuk kepentingan orang banyak, mau tak mau ada yang akan menjadi korban. Tapi tentu saja korban ini sedemikian rupa harus dihilangkan atau diminimalkan. Masak sih kita tega mendirikan sesuatu yang nanti kita tahu punya potensi membunuh manusia tanpa ada usaha untuk mencegahnya. Intinya saya setuju, jika masih ada sumber energi alternatif lain yang lebih 'hijau' (bersih lingkungan) kenapa tidak yang 'hijau' ini dulu yang kita kembangkan?? Kalau ekonomis saya pikir ide-ide seperti itu akan dilaksanakan. Sekarang semuanya dihitung dengan untung rugi, wajar saja karena butuh modal untuk membuatnya. -- Minarwan GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk Blog: http://desaguadero.blogspot.com JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Buka Puasa Bersama Diskusi Antisipasi Gempa
Yth Set IAGI Berapa bayar-nya ? Si-Abah _ Jakarta, 28 September 2007 Nomor : 290/PP-IAGI/VI/2007 Lampiran : - Perihal : Buka Puasa Bersama Diskusi Antisipasi Gempa Kepada Yth . Anggota IAGI / IAGI NET Di Tempat Dengan Hormat , Bersama ini kami sampaikan bahwa pada hari Kamis tgl 04 Oktober 2007, Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI ) akan mengadakan Buka Puasa Bersama dan Diskusi Antisipasi Gempa Tempat : Room Subadra / Drupadi Lt 2, Hotel Bumi Karsa Bidakara Jakarta Waktu : 16.00 - 22.00 WIB Pembicara : 1. Dr. Danny Hilman ( Kajian Potensi dan Resiko Gempa ) 2. .Dr. Engkon K Kertapati ( Kajian Resiko Bencana Gempa Bumi ) Sehubungan hal tersebut diatas kami mengharapkan bantuan agar dapat menyebarkan dan menginformasikan kepada temen-teman seprofesi di lingkungan tempat Bapak/Ibu/ sdr/i bekerja. Demikian disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih . Hormat kami Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI ) Sekretaris Jenderal Ttd Ridwan Djamaluddin IAGI,Ikatan Ahli Geologi Indonesia , Buka Puasa Bersama dan Diskusi Antisipasi Gempa Presenters : 1.Bp. Dr. Danny Hilman (Kajian Potensi dan Resiko Gempa ) 2.Bp.Dr. Engkon K Kertapati (Kajian Resiko Bencana Gempa Bumi ) Biaya : Rp 150.000,- Pendaftaran Hub : Sutarjo : Abdul Qodir Telp/Fax : 837 02848 / 83702577 E-Mail : [EMAIL PROTECTED] Pembatalan diterima sampai jam 12.00 wib. Kamis , 4 Oktober 2007 Tanggal : Kamis, 4 Oktober 2007 Waktu : 16.00-20.00 WIB Tempat : Room Subadra / Drupadi Lt 2, Hotel Bumi Karsa Bidakara Jakarta Subject Buka Puasa Bersama dan Diskusi Antisipapasi Gempa
Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?
Rekan RDP dan yang lainnya. Dalam desertasi saya (1987) ada data dating yang saya lakukan terhadap produk volkanik Muria, sbb: Muria I (old, potassik) ada 4 buah sample K/Ar dating yaitu: 0.64 MA; 0.87 MA; 1.00 MA; dan 1.11 MA Muria II (young, ultra potassik) ada 5 K/Ar dating, yaitu: 0.41MA; 0.44MA; 0.50MA; 0.64MA; dan 0.78MA Ada overlapping umur antara old and young produk pada sekitar 0.6-0.8Ma. Kalau melihat data saya tersebut, erupsi termuda (yang terdata) adalah 0.4Ma atau 400.000 th yl. Dengan demikian kesimpulan saya adalah G Muria statusnya bukan tidur tetapi sudah mati. Salam, Yatno - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, September 25, 2007 2:17 AM Subject: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ? Sehubungan dengan lokasi PLTN. Adakah yang tahu ttg Gunung Muria ini apakah sudah mati dapur magmanya atau cuan tidur saja (doormant) Lantas gimana kita bisa tahunya ? Apakah ada bukti fisis atau hanya model ? RDP No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.31/1031 - Release Date: 9/26/2007 12:12 PM JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?
Wah, nek kanggoku sebagai arek Kudus, yang ndelalah sering jalan-jalan keliling G.Muria (setelah belajar geologi), termasuk yang terakhir kemarin nongkrong seharian di rencana tapak PLTN ULA (Ujung Lemah Abang. Kawan-kawan BATAN sering menggunakan terminologi PLTN ULA); ternyata dikalangan masyarakat bawah sudah banyak konspirasi masalah jual-jualan lahan (kalau jadi proyek land clearing dan konstruksi). Pro dan kontra, yang jelas pasti. Lah Gunung Muria, iki mati atau tidur? Kalau dalam terminologi vulkanologi, sepertinya G.Muria ini lagi tiduran, dan tidak mengkhawatirkan dari resiko bencana gunungapi Muria berdasarkan laporannya Batan yang pernah saya baca. Tapi mengkhawatirkan untuk resiko bencana sosial. Kalau penolakan kyai-kyai NU dan juga masyarakat disekitarnya, banyak didasarkan karena kekhawatiran resiko teknologi tersebut, dimana kebiasaan kultur kita sebagai orang indonesia nek pegang teknologi, katanya mudah menggampangkan. Artinya ada mis pemahaman bagi mareka yang ada di tingkat bawah. Ini kata kyai yang sempat ketemu di bawah jaringan sutet Tanjang jati B (Jepara) : sebetulnya pemerintah indonesia tidak perlu capai-capai bangun PLTN disini; bukankah Tanjung Jati B ini bisa dioptimalkan, lalu paculah orang-orang pintar di indonesia untuk mencari energi alternatif diluar nuklir yang memang secara sosial banyak diterima oleh masyarakat Beberapa hari kemudian, ada mantan mahasiswa saya, diajak survei kegunungapian oleh senior geologist di Badan Geologi ke kawasan Muria dan Lemah Abang untuk melihat stratigrafi gunungapi Muria kaitannya dengan perkembangan fasies vulkaniknya (sepertinya itu yang saya tangkap dari cerita manta mahasiswa saya). Artinya, sudah ada tindakan dan pendekatan lain untuk memberikan argumentasi ilmiah : G.Muria ini isih tidur atau mati? yang dilakukan oleh kawan-kawan dari Bandung. Aku kagak tahu, setelah tim tersebut pulang dari Muria, hasilnya piye..? (Aku kagak ikut..lho...) Memang, kalau saya balik kampung ke Kudus, banyak kawan-kawan NGO di Kudus yang terus menerus untuk menolak dan demo di DPRD Kudus. Kalau saya ditanya : jawab ku, kalau kalian nolak yang tolak saja, tapi you harus ada argumentasi dan berikan itu ke pihak terkait. Ojo-ojo, ntar saya dicap sebagai provokator dari jogja Bahkan saya sempat naik ke Colo (lereng G.Muria bagian selatan), ketemu lalu ngobrol dengan salah satu pentolan NGO Masyarakat Hutan Muria, dia langsung cerita : pokonya Gus, sampai mati kami tetap tolak PLTN Muria, titik wuish. Yo wis..., mumet mendiskusikan pltn muria di kampung sendiri... Salam Agus Hendratno Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Kelihatannya kasus PLTN ini kalau di lihat dari Segi bencana Geologi untuk Bencana letusan Gunung ( Muria ) Statusnya Tidak menghawatirkan , Sedangkan untuk masalah kegempaan Statusnya : Patut Diduga , oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dg data terbaru shg paling tidak menjadi Status Mungkin ( probabilitasnya seberapa / kwantitatif ) shg tdk ngambang, kalau untuk hal ini mungkin solusinya relatif bisa diselesaikan dg Kemajuan Teknologi ( bangunan tahan gempa). Dari masalah sosial masyarakat Statusnya Menghawatirkan, terutama kekawatiran masalah lingkungan /kebocoran karena masyarakat kita belum mampu berdisiplin tinggi ( budaya kali ? ) lha kalau masalah ini solusinya mungkin bisa nunggu sekian belas tahun lagi mungkin. Kemudian dari sisi kebutuhan ( energi ) Satusnya juga dalam Tahap Menghawatirkan , solusinya adalah diversifikasi sumber energi. pakai sumber energi fosil kekawatiran harga nya melonjak terus , pakai air keterbatasan sumber dan lahan , pakai energi terbarukan ( angin , matahari,ombak,pasang surut,biomas,hidrogen,cell ) kapasitas dan harga tidak memadai. pakai geothermal harganya masih relatif mahal juga , namun kapasitasnya masih memadai dan bahaya lingkunagnnya minim. Yang jelas Energi sudah merupakan komoditi primer , sudah tidak bisa lagi menghindar untuk tidak memakainya , Jakarta 3 jam tidak ada listrik saja amburadul teutama jalan rayanya. Oleh karena itu menentukan Pilihan mana yang paling optimal tidak bisa ditunda tunda lagi , karena pembangunan Pembangkit energi memakan waktu lama. ISM From: Winderasta, Wikan (wikanw) Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ? Menurut saya penentangan pembangunan PLTN adalah penentangan oleh penduduk sekitar lokasi pembangunan PLTN yaitu wilayah Muria, Kudus, dan sekitarnya. Sebenarnya patut dicermati mengapa mereka menolak. Bagi saya, dapat dipahami penolakan tersebut menimbang azas manfaat dibandingkan potensi resiko yang akan mereka tanggung. Apabila persentasi daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTN tersebut sedikit yang dapat mereka nikmati untuk kemajuan daerah mereka ataupun untuk mencukupi kebutuhan listrik mereka, tentu saja sangat tidak adil apabila mereka harus menanggung potensi resiko yang besar tersebut. Kita harus kembalikan lagi untuk kepentingan