RE: [iagi-net-l] Lagi : Hipotesis Kebencanaan Geologi Masa Jenggala-Majapahit

2007-09-26 Terurut Topik zaim

Pak Awang Yth,
Kemarin saya sudah kirim bukunya, saya alamatkan ke kantor dan dalam
beberapa hari mudah2an sdh di tangan Pak Awang.
Kalau tidak keberatan, saya juga sangat berminat dengan hasil kajian
kebencanaan Pak Awang atas data lama, jika mungkin mohon dikirim lewat
japri saja.Bimbingan S3 saya (saya sbg Ko Promotor),Sri Mulyaningsih dari
Yogya disertasinya mengkaji tentang bukti2 bencana geologi
(sedimentologi,paleosoil,osotop dan dating) dari Gn. Merapi terhadap
pemukiman (termasuk candi dll)pada abad 8 - 9 Masehi di lereng Gn. Merapi
dan Yogyakarta, yang hasilnya juga sudah didiseminasi lewat makalah dan
presentasi dalam Seminar2.

Terima kasih,

Wassalam,

Yahdi Zaim,
KK Geologi dan aleontologi,
Prodi Teknik Geologi ITB

 Pak Awang,
 Boleh minta paper lengkapnya?
 ke japri saja.
 Terimakasih

 Munji

 -Original Message-
 From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, September 24, 2007 2:10 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [iagi-net-l] Lagi : Hipotesis Kebencanaan Geologi Masa
 Jenggala-Majapahit

 Sejak beberapa bulan yang lalu, saya mulai mengirimkan secara bertahap
 seri tulisan tentang kemungkinan kebencanaan geologi (gunung lumpur
 dan/atau gunungapi) pada masa Jenggala dan Majapahit (abad 10-16 M) yang
 mungkin berkontribusi secara berarti kepada sandhyakala (masa akhir)
 kedua kerajaan tersebut. Dalam beberapa bulan ini, saya melakukan riset
 pustaka atas sekitar 40 literatur sejarah dan data geologi dipublikasi
 dan tak dipublikasi dengan rentang tahun penerbitan 1900-2007
 (buku-buku lama awal 1900-an itu sebenarnya sudah belasan tahun bersama
 saya, hanya baru belakangan ini saya pelajari secara lebih hati2).



 
 JOINT CONVENTION BALI 2007
 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
 Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007
 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
 event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
 loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
 -





JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Lagi : Hipotesis Kebencanaan Geologi Masa Jenggala-Majapahit

2007-09-26 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Zaim,

Terima kasih banyak atas kiriman buku tersebut. Saya juga sangat
tertarik dengan disertasi Ibu Sri Mulyaningsih itu dan pernah berdiskusi
dengan Ibu Sri untuk kemungkinan menjadi field guide dalam rencana
fieldtrip geologi-sejarah BPMIGAS ke wilayah sekitar Merapi dan semua
candi yang pernah dikuburnya. Fieldtrip ini tadinya akan digabung dengan
fieldtrip geomigas ke wilayah Nanggulan-Gunung Kidul. Hanya, BPMIGAS
telah mempunyai beberapa wilayah fieldtrip geologi yang masih belum
terlaksana, jadi yang geo-arkeologi Merapi itu masih menunggu giliran.

Makalah saya tentang kebencanaan geologi zaman Jenggala-Majapahit sudah
saya kirimkan via ja-pri (3 MB, pdf.), juga buat Pak Munji Syarif.
Semoga berguna

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, September 26, 2007 10:37 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Lagi : Hipotesis Kebencanaan Geologi Masa
Jenggala-Majapahit


Pak Awang Yth,
Kemarin saya sudah kirim bukunya, saya alamatkan ke kantor dan dalam
beberapa hari mudah2an sdh di tangan Pak Awang.
Kalau tidak keberatan, saya juga sangat berminat dengan hasil kajian
kebencanaan Pak Awang atas data lama, jika mungkin mohon dikirim lewat
japri saja.Bimbingan S3 saya (saya sbg Ko Promotor),Sri Mulyaningsih
dari
Yogya disertasinya mengkaji tentang bukti2 bencana geologi
(sedimentologi,paleosoil,osotop dan dating) dari Gn. Merapi terhadap
pemukiman (termasuk candi dll)pada abad 8 - 9 Masehi di lereng Gn.
Merapi
dan Yogyakarta, yang hasilnya juga sudah didiseminasi lewat makalah dan
presentasi dalam Seminar2.

Terima kasih,

Wassalam,

Yahdi Zaim,
KK Geologi dan aleontologi,
Prodi Teknik Geologi ITB

 Pak Awang,
 Boleh minta paper lengkapnya?
 ke japri saja.
 Terimakasih

 Munji

 -Original Message-
 From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, September 24, 2007 2:10 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [iagi-net-l] Lagi : Hipotesis Kebencanaan Geologi Masa
 Jenggala-Majapahit

 Sejak beberapa bulan yang lalu, saya mulai mengirimkan secara bertahap
 seri tulisan tentang kemungkinan kebencanaan geologi (gunung lumpur
 dan/atau gunungapi) pada masa Jenggala dan Majapahit (abad 10-16 M)
yang
 mungkin berkontribusi secara berarti kepada sandhyakala (masa akhir)
 kedua kerajaan tersebut. Dalam beberapa bulan ini, saya melakukan
riset
 pustaka atas sekitar 40 literatur sejarah dan data geologi dipublikasi
 dan tak dipublikasi dengan rentang tahun penerbitan 1900-2007
 (buku-buku lama awal 1900-an itu sebenarnya sudah belasan tahun
bersama
 saya, hanya baru belakangan ini saya pelajari secara lebih hati2).






 JOINT CONVENTION BALI 2007
 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
 Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007



 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
 event shall IAGI be liable for any, including but not limited to
direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
 loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
 -






JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI 

[iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit

2007-09-26 Terurut Topik Awang Satyana
Semoga Pak Untung, rekan IAGI-netter senior kita, yang masih jernih memantau 
perkembangan kegeologian dan kegeofisikaan, segera diberikan kesembuhan.
   
  salam,
  awang

Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Date: Tue, 25 Sep 2007 21:55:42 -0700 (PDT)
From: Agus Irianto [EMAIL PROTECTED]
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit

Kami Berdoa semoga Pak Untung cepat sembuh diberi
kesehatan dan bisa berkumpul kembali berada ditengah
kita, mengkritisi, menyarankan, mengayomi, menengahi,
membimbing kami2 yg muda ini ..Ya ALLAH Ya
Sifa...Ya Salam.Ya RachmanYa Rochim..

Salam,
Agus Irianto 

--- Maryanto (Maryant) wrote:

 
 Pak Mohamad Untung,
 Semoga cepat sembuh, dan segera kembali berada di
 lingkungan kita. Amin.
 
 Salam, Maryanto.
 
 
 
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
 Behalf Of kirbani sri
 Sent: Wednesday, September 26, 2007 6:43 AM
 To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
 Subject: Re: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah
 Sakit
 
 
 InsyaALLOH SWT, Pak Untung segera pulih sehat dan
 berada diantara kita
 kembali. amiin
 Kirbani SB dan keluarga.
 
 roy baroes wrote: 
 
 Semoga Pak Untung segera mendapat kesembuhan dan
 kesehatan
 seperti sediakala
 dan dapat bergabung kembali didalam forum ini.
 
 salam,
 roy
 
 - Original Message - 
 From: wawan gunawan 
 To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 
 Sent: Tuesday, September 25, 2007 10:44 AM
 Subject: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah
 Sakit
 
 
  Yth Rekan2 Anggota HAGI :
 
  Via Email ini saya menginformasikan bahwa Salah
 satu Pendiri
 dan
  Senior HAGI Bapak M. Untung sudah 2 - 3 hari ini
 masuk Rumah
 Sakit
  (RS Hasan Sadikin, Paviliun Anggrek, Bandung).
 Kita semua
 mendo'akan
  semoga beliau segera sehat kembali.
 
  Salam,
  Wawan GA Kadir  Melok
 
 ) at Yahoo! Games.
 
  ___
 Joint Convention Bali 2007
 HAGI - IAGI - IATMI
 
 Secretariat : 
 ETTI (Exploration Think Tank Indonesia)
 Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B
 Jakarta 12810 Indonesia
 Phone +62-21-8356276
 Fax +62-21-83784140
 ___
 The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing
 list.
 [EMAIL PROTECTED]
 www.hagi.or.id





Need a vacation? Get great deals
to amazing places on Yahoo! Travel.
http://travel.yahoo.com/

___
Joint Convention Bali 2007
HAGI - IAGI - IATMI

Secretariat : 
ETTI (Exploration Think Tank Indonesia)
Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B
Jakarta 12810 Indonesia
Phone +62-21-8356276
Fax +62-21-83784140
___
The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
[EMAIL PROTECTED]
www.hagi.or.id


   
-
Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network Research Panel today!

RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?

2007-09-26 Terurut Topik Winderasta, Wikan (wikanw)

Menurut saya penentangan pembangunan PLTN adalah penentangan oleh
penduduk sekitar lokasi pembangunan PLTN yaitu wilayah Muria, Kudus, dan
sekitarnya. Sebenarnya patut dicermati mengapa mereka menolak. Bagi
saya, dapat dipahami penolakan tersebut menimbang azas manfaat
dibandingkan potensi resiko yang akan mereka tanggung. Apabila
persentasi daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTN tersebut sedikit
yang dapat mereka nikmati untuk kemajuan daerah mereka ataupun untuk
mencukupi kebutuhan listrik mereka, tentu saja sangat tidak adil apabila
mereka harus menanggung potensi resiko yang besar tersebut.

Kita harus kembalikan lagi untuk kepentingan siapakah daya listrik PLTN
tersebut, apakah dibagi rata untuk seluruh Jawa-Bali, ataukah untuk
industri di Semarang atau untuk menerangi apartemen/real estate/papan
iklan di Jakarta ?

Sudah seharusnya program pembangunan diselaraskan dengan kemampuan
wilayah itu sendiri untuk mensuplai energi/listrik. Menurut saya lebih
mewujudkan azas keadilan apabila PLTN dibangun di wilayah Jabotabek,
seperti PLTD di yang telah dibangun di wilayah Jakarta. Pengembangan
wilayah seperti Jabotabek harus disesuaikan dengan kemampuan wilayah itu
sendiri dalam mensuplai energi. Jangan sampai wilayah sentra pembangunan
MEMERAH wilayah lain, bahkan harus menanggung resiko, sementara dengan
kemampuan mensuplai energi, pembangunan tidak terdesentralisasi dengan
baik dan adil.

Ini juga seperti kasus pipanisasi gas dari Kalimantan ke Jawa, atau
pengapalan batubara dari Sumatra ke Jawa. Apakah sedemikian rakusnya
wilayah Jawa sehingga wilayah lumbung energi sendiri sangat kekurangan,
bahkan menjadi wilayah miskin dan tidak mendapat kesempatan pembangunan.
Intinya konsep pembangunan energi/prasarana sekarang ini tidak mendukung
upaya pemerataan pembangunan ke wilayah dengan potensi energi, maupun
upaya mengendalikan perkembangan wilayah yang tidak memiliki daya dukung
energi.

PLTN berbeda dengan PLT panas bumi atau PLTA yang memanfaatkan energi
alam sehingga tidak dapat dipindahkan lokasinya. PLTN bisa dibangun
dimana saja. PLTN lebih baik dibangun di wilayah yang memang memerlukan
energi tapi kekurangan suplai daya khususnya dari tenaga alam. Dengan
kata lain kalau mau bangun PLTN bangun saja di dekat kota Jakarta. Toh
bangunan PLTN pada dasarnya adalah bangunan tahan gempa. Siapa yang
butuh harus berani menanggung resiko.

Salam,
ww



-Original Message-
From: Leonard Lisapaly [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, September 26, 2007 11:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?


Ada sebuah buku biografi mantan dekan FMIPA UI (Prof. Parangtopo) yang
ditulis beberapa tahun lalu. Salah satu bagian menuliskan sikap beliau
yang menentang pembangunan PLTN. Alasannya adalah siapkah SDM kita untuk
proyek yang membutuhkan presisi dalam segala hal?

LL

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 26, 2007 9:06 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?

deleted

Sebenarnya, alam mungkin nomor dua terhadap bahaya PLTN ini, yang
dikuatirkan adalah bagaimana kalau PLTN itu dibangun dengan bahan2 yang
tak sesuai bestek-nya karena dikorupsi oleh yang berwenang. Banyak kan
kasus proyek2 di Indonesia di-downgrade pembangunannya agar sebagian
dananya bisa dirampas dan masuk kantong ? Sekolah2 Inpres saja dikorupsi
pembangunannya, busway juga, apalagi proyek besar seperti PLTN. Jadi,
sebaiknya Indonesia membereskan dulu penyakit korupsinya sebelum
membangun PLTN, begitu kata Franz Magnis-Suseno, filsuf Dryarkara dalam
suatu seminar tentang PLTN di Salatiga baru2 ini.

Salam,
awang






-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, September 25, 2007 4:18 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?

Sehubungan dengan lokasi PLTN.
Adakah yang tahu ttg Gunung Muria ini apakah sudah mati dapur magmanya
atau cuan tidur saja (doormant) Lantas gimana kita bisa tahunya ? Apakah
ada bukti fisis atau hanya model ?

RDP

--
http://rovicky.wordpress.com/



JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

[iagi-net-l] FW: Experienced Wellsite Geologist required for BP Tangguh

2007-09-26 Terurut Topik Riky Innaka
Dear Temen-temen Wellsite Geologists,

Terimakasih atas respon yang positif. Saat ini kami sedang mereview
semua kandidat, dan bagi yang memenuhi requirement akan kami hubungi
dalam waktu dekat.

Salam,

Riky


 __ 
 From: Riky Innaka  
 Sent: Wednesday, September 12, 2007 11:23 AM
 To:   'iagi-net@iagi.or.id'
 Subject:  Experienced Wellsite Geologist required for BP Tangguh 
 Importance:   High
 
 Dear Temen-temen IAGI nett-ers,
 
 BP Tangguh lagi nyari experienced wellsite geologist untuk development
 drilling campaign di Vorwata Field. 
 
 Background info:
 Contract Duration : 1 year.
 Working Roster : 28 hari ON dan 14 hari OFF (Guarranteed).
 2 wellsite geologists onboard in almost all hole sections in each
 well.
 
 Job Description:
 * Similar to routine wellsite geologist roles in the OG industry
 (i.e : Integration of cutting description/analysis with other
 collected data, QC Data Acquisition from vendors (Mudlogging, LWD,
 Wireline, etc), well to well correlation, advising  Drilling
 Superintendent on the rig in regards to the geohazards/anticipated
 formation to be drilled, participate in the routine morning meeting,
 daily updating composite log, casing and coring point determination,
 communicating with Project Team in Head Office, Daily Geological
 Reports, etc).
 * Training less experienced junior geologists during their duty on
 the rig (if required)
 
 Requirement adalah sbb:
 * Min.Experience of 5 years as Wellsite Geologist. On top of that,
 at least 5 years of solid Mudlogging and Pressure Engineer experience
 also required.
 * Up to date with the current LWD, Wireline and Mudlogging
 systems/technology.
 * Previous HPHT wells exposure.
 * Previous working experience as wellsite geologist in Papua Area
 would be an advantage.
 * Fracture prediction from cuttings.
 * Qualitative Log Interpretation skills.
 * Proven track record in the industry (i.e : Positive attitude,
 Good Team Work, Good Communication Skills).
 * Final Well Report generation. 
 * Active user of GEOLOGIX well composite generation software
 (Active user for other Well Composite generation software will also be
 highly considered).
 
 
 Remuneration package yang diberikan akan kompetitif dengan pasaran di
 Indonesia dan juga akan disesuaikan dengan years of experience dan
 kemampuan kandidat.
 
 Bagi temen-temen yang berminat untuk bergabung, silahkan kirim email
 ke [EMAIL PROTECTED] untuk further process.
 
 Opening ini dibuka sampai tanggal 26-September-2007.
 
 Saya tunggu respond temen-temen wellsite dan terimakasih.
 
 Riky
 On behalf of Operation Geology Team BP Tangguh.
 


[iagi-net-l] Balasan: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit

2007-09-26 Terurut Topik Chairul Nas
Saya ikut mendoakan agar Pak Untung segera diberikan kesembuhan oleh 4JJI swt. 
Amiin. Salam untuk Bu Rafiah Untung, semoga Ibu Sabar dan Tabah menghadapi 
cobaan ini. Saya yakin, 4JJl swt akan memberikan yang terbaik buat kita semua. 
amiin.
Wass.
Chairul Nas

Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Semoga Pak Untung, rekan IAGI-netter 
senior kita, yang masih jernih memantau perkembangan kegeologian dan 
kegeofisikaan, segera diberikan kesembuhan.
   
  salam,
  awang

Agus Irianto  wrote:
  Date: Tue, 25 Sep 2007 21:55:42 -0700 (PDT)
From: Agus Irianto 
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 
Subject: Re: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit

Kami Berdoa semoga Pak Untung cepat sembuh diberi
kesehatan dan bisa berkumpul kembali berada ditengah
kita, mengkritisi, menyarankan, mengayomi, menengahi,
membimbing kami2 yg muda ini ..Ya ALLAH Ya
Sifa...Ya Salam.Ya RachmanYa Rochim..

Salam,
Agus Irianto 

--- Maryanto (Maryant) wrote:

 
 Pak Mohamad Untung,
 Semoga cepat sembuh, dan segera kembali berada di
 lingkungan kita. Amin.
 
 Salam, Maryanto.
 
 
 
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
 Behalf Of kirbani sri
 Sent: Wednesday, September 26, 2007 6:43 AM
 To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
 Subject: Re: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah
 Sakit
 
 
 InsyaALLOH SWT, Pak Untung segera pulih sehat dan
 berada diantara kita
 kembali. amiin
 Kirbani SB dan keluarga.
 
 roy baroes wrote: 
 
 Semoga Pak Untung segera mendapat kesembuhan dan
 kesehatan
 seperti sediakala
 dan dapat bergabung kembali didalam forum ini.
 
 salam,
 roy
 
 - Original Message - 
 From: wawan gunawan 
 To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 
 Sent: Tuesday, September 25, 2007 10:44 AM
 Subject: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah
 Sakit
 
 
  Yth Rekan2 Anggota HAGI :
 
  Via Email ini saya menginformasikan bahwa Salah
 satu Pendiri
 dan
  Senior HAGI Bapak M. Untung sudah 2 - 3 hari ini
 masuk Rumah
 Sakit
  (RS Hasan Sadikin, Paviliun Anggrek, Bandung).
 Kita semua
 mendo'akan
  semoga beliau segera sehat kembali.
 
  Salam,
  Wawan GA Kadir  Melok
 
 ) at Yahoo! Games.
 
  ___
 Joint Convention Bali 2007
 HAGI - IAGI - IATMI
 
 Secretariat : 
 ETTI (Exploration Think Tank Indonesia)
 Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B
 Jakarta 12810 Indonesia
 Phone +62-21-8356276
 Fax +62-21-83784140
 ___
 The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing
 list.
 [EMAIL PROTECTED]
 www.hagi.or.id





Need a vacation? Get great deals
to amazing places on Yahoo! Travel.
http://travel.yahoo.com/

___
Joint Convention Bali 2007
HAGI - IAGI - IATMI

Secretariat : 
ETTI (Exploration Think Tank Indonesia)
Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B
Jakarta 12810 Indonesia
Phone +62-21-8356276
Fax +62-21-83784140
___
The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
[EMAIL PROTECTED]
www.hagi.or.id


   
-
Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network Research Panel today!

   
-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

RE: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit

2007-09-26 Terurut Topik H. Edison Sirodj (XD/PCSB)
Semoga cepat sembuh dan berkumpul kembali dengan keluarga Pak Untung.
Kami mendoakan semoga Bapak diberikan kesabaran dalam menghadapi cobaan
sakit ini.

Wassalam,
Edison sirodj

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, 26 September, 2007 4:46 PM
To: IAGI
Subject: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit

Semoga Pak Untung, rekan IAGI-netter senior kita, yang masih jernih
memantau perkembangan kegeologian dan kegeofisikaan, segera diberikan
kesembuhan.
   
  salam,
  awang

Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Date: Tue, 25 Sep 2007 21:55:42 -0700 (PDT)
From: Agus Irianto [EMAIL PROTECTED]
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit

Kami Berdoa semoga Pak Untung cepat sembuh diberi
kesehatan dan bisa berkumpul kembali berada ditengah
kita, mengkritisi, menyarankan, mengayomi, menengahi,
membimbing kami2 yg muda ini ..Ya ALLAH Ya
Sifa...Ya Salam.Ya RachmanYa Rochim..

Salam,
Agus Irianto 

--- Maryanto (Maryant) wrote:

 
 Pak Mohamad Untung,
 Semoga cepat sembuh, dan segera kembali berada di
 lingkungan kita. Amin.
 
 Salam, Maryanto.
 
 
 
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
 Behalf Of kirbani sri
 Sent: Wednesday, September 26, 2007 6:43 AM
 To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
 Subject: Re: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah
 Sakit
 
 
 InsyaALLOH SWT, Pak Untung segera pulih sehat dan
 berada diantara kita
 kembali. amiin
 Kirbani SB dan keluarga.
 
 roy baroes wrote: 
 
 Semoga Pak Untung segera mendapat kesembuhan dan
 kesehatan
 seperti sediakala
 dan dapat bergabung kembali didalam forum ini.
 
 salam,
 roy
 
 - Original Message - 
 From: wawan gunawan 
 To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 
 Sent: Tuesday, September 25, 2007 10:44 AM
 Subject: [Forum-HAGI] Pak M. Untung masuk Rumah
 Sakit
 
 
  Yth Rekan2 Anggota HAGI :
 
  Via Email ini saya menginformasikan bahwa Salah
 satu Pendiri
 dan
  Senior HAGI Bapak M. Untung sudah 2 - 3 hari ini
 masuk Rumah
 Sakit
  (RS Hasan Sadikin, Paviliun Anggrek, Bandung).
 Kita semua
 mendo'akan
  semoga beliau segera sehat kembali.
 
  Salam,
  Wawan GA Kadir  Melok
 
 ) at Yahoo! Games.
 
  ___
 Joint Convention Bali 2007
 HAGI - IAGI - IATMI
 
 Secretariat : 
 ETTI (Exploration Think Tank Indonesia)
 Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B
 Jakarta 12810 Indonesia
 Phone +62-21-8356276
 Fax +62-21-83784140
 ___
 The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing
 list.
 [EMAIL PROTECTED]
 www.hagi.or.id






Need a vacation? Get great deals
to amazing places on Yahoo! Travel.
http://travel.yahoo.com/

___
Joint Convention Bali 2007
HAGI - IAGI - IATMI

Secretariat : 
ETTI (Exploration Think Tank Indonesia)
Jln. Tebet Barat Dalam III no.2-B
Jakarta 12810 Indonesia
Phone +62-21-8356276
Fax +62-21-83784140
___
The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
[EMAIL PROTECTED]
www.hagi.or.id


   
-
Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network Research Panel today!


DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it (Message) is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information.  You are hereby notified that the taking of any 
action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, 
distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone 
other than the intended recipient(s) is strictly prohibited.  If you have 
received this Message in error, you should delete this Message immediately and 
advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information 
in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its 
Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by 
PETRONAS or any of the companies within the Group.


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net 

Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?

2007-09-26 Terurut Topik Ismail Zaini
Kelihatannya kasus PLTN ini  kalau di lihat dari Segi bencana Geologi untuk 
Bencana letusan Gunung ( Muria ) Statusnya  Tidak menghawatirkan , 
Sedangkan untuk masalah kegempaan Statusnya :  Patut Diduga , oleh karena 
itu perlu dilakukan penelitian dg data terbaru shg paling tidak menjadi 
Status Mungkin ( probabilitasnya seberapa / kwantitatif ) shg tdk ngambang, 
kalau untuk hal ini mungkin solusinya relatif bisa diselesaikan dg Kemajuan 
Teknologi ( bangunan tahan gempa).
Dari masalah sosial masyarakat Statusnya Menghawatirkan,  terutama 
kekawatiran masalah lingkungan /kebocoran karena masyarakat kita belum mampu 
berdisiplin tinggi ( budaya kali ? ) lha kalau masalah ini solusinya mungkin 
bisa nunggu sekian belas tahun lagi mungkin.
Kemudian dari sisi kebutuhan ( energi ) Satusnya juga dalam Tahap 
Menghawatirkan , solusinya adalah diversifikasi sumber energi. pakai sumber 
energi fosil kekawatiran  harga nya melonjak terus , pakai air keterbatasan 
sumber dan lahan , pakai energi terbarukan ( angin , matahari,ombak,pasang 
surut,biomas,hidrogen,cell ) kapasitas dan harga tidak memadai. pakai 
geothermal harganya masih relatif mahal juga , namun kapasitasnya masih 
memadai dan bahaya lingkunagnnya minim.
Yang jelas Energi sudah merupakan komoditi primer , sudah tidak bisa lagi 
menghindar untuk tidak memakainya , Jakarta 3 jam tidak ada listrik saja 
amburadul teutama jalan rayanya. Oleh karena itu menentukan Pilihan mana 
yang paling optimal tidak bisa ditunda tunda lagi , karena pembangunan 
Pembangkit energi memakan waktu lama.


ISM

From: Winderasta, Wikan (wikanw) Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - 
mati atau tidur ?




Menurut saya penentangan pembangunan PLTN adalah penentangan oleh
penduduk sekitar lokasi pembangunan PLTN yaitu wilayah Muria, Kudus, dan
sekitarnya. Sebenarnya patut dicermati mengapa mereka menolak. Bagi
saya, dapat dipahami penolakan tersebut menimbang azas manfaat
dibandingkan potensi resiko yang akan mereka tanggung. Apabila
persentasi daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTN tersebut sedikit
yang dapat mereka nikmati untuk kemajuan daerah mereka ataupun untuk
mencukupi kebutuhan listrik mereka, tentu saja sangat tidak adil apabila
mereka harus menanggung potensi resiko yang besar tersebut.

Kita harus kembalikan lagi untuk kepentingan siapakah daya listrik PLTN
tersebut, apakah dibagi rata untuk seluruh Jawa-Bali, ataukah untuk
industri di Semarang atau untuk menerangi apartemen/real estate/papan
iklan di Jakarta ?

Sudah seharusnya program pembangunan diselaraskan dengan kemampuan
wilayah itu sendiri untuk mensuplai energi/listrik. Menurut saya lebih
mewujudkan azas keadilan apabila PLTN dibangun di wilayah Jabotabek,
seperti PLTD di yang telah dibangun di wilayah Jakarta. Pengembangan
wilayah seperti Jabotabek harus disesuaikan dengan kemampuan wilayah itu
sendiri dalam mensuplai energi. Jangan sampai wilayah sentra pembangunan
MEMERAH wilayah lain, bahkan harus menanggung resiko, sementara dengan
kemampuan mensuplai energi, pembangunan tidak terdesentralisasi dengan
baik dan adil.

Ini juga seperti kasus pipanisasi gas dari Kalimantan ke Jawa, atau
pengapalan batubara dari Sumatra ke Jawa. Apakah sedemikian rakusnya
wilayah Jawa sehingga wilayah lumbung energi sendiri sangat kekurangan,
bahkan menjadi wilayah miskin dan tidak mendapat kesempatan pembangunan.
Intinya konsep pembangunan energi/prasarana sekarang ini tidak mendukung
upaya pemerataan pembangunan ke wilayah dengan potensi energi, maupun
upaya mengendalikan perkembangan wilayah yang tidak memiliki daya dukung
energi.

PLTN berbeda dengan PLT panas bumi atau PLTA yang memanfaatkan energi
alam sehingga tidak dapat dipindahkan lokasinya. PLTN bisa dibangun
dimana saja. PLTN lebih baik dibangun di wilayah yang memang memerlukan
energi tapi kekurangan suplai daya khususnya dari tenaga alam. Dengan
kata lain kalau mau bangun PLTN bangun saja di dekat kota Jakarta. Toh
bangunan PLTN pada dasarnya adalah bangunan tahan gempa. Siapa yang
butuh harus berani menanggung resiko.

Salam,
ww



-Original Message-
From: Leonard Lisapaly [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 26, 2007 11:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?


Ada sebuah buku biografi mantan dekan FMIPA UI (Prof. Parangtopo) yang
ditulis beberapa tahun lalu. Salah satu bagian menuliskan sikap beliau
yang menentang pembangunan PLTN. Alasannya adalah siapkah SDM kita untuk
proyek yang membutuhkan presisi dalam segala hal?

LL

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 26, 2007 9:06 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?

deleted

Sebenarnya, alam mungkin nomor dua terhadap bahaya PLTN ini, yang
dikuatirkan adalah bagaimana kalau PLTN itu dibangun dengan bahan2 yang
tak sesuai bestek-nya karena dikorupsi oleh yang berwenang. Banyak kan
kasus proyek2 di Indonesia 

Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?

2007-09-26 Terurut Topik Deni Rahayu
ass..
menimbang banyak sekali kasus penentangan industri
pemanfaatan Sumber Daya Alam(migas,pertambangan maupun
nuklir) dari penduduk lokal maupun masyarakat sekitar,
maka perlu adanya suatu terobosan baru dalam usaha
memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar
dgn radius tertentu dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan tertentu(banyak kasus, terlepas
masyakat di tunggangi atau tidak, mengapa mereka
menolak kehadiran suatu industri, krn selama ini
pengembangan industri SDA selalu menggunakan
pendekatan ekonomi kapitalis murni tanpa
mempertimbangkan aspek sosial publik). dengan adanya
itu maka saya pikir perlu adanya pendekatan sosial
misalnya :
1. Digratiskannya listrik di wilayah sekitar, desa
kecamatan atau kabupaten (kasus muria)
2. Perlu adanya proses pembelajaran publik yang selama
ini terabaikan atau sengaja diabaikan.
3. Industri yang mempunyai peranan di
masyarakat/rakyat, harus diusahakan sebesar2nya untuk
kepentingan rakyat.
4. Masyarakt sekitar/rakyat, harus dianggap sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari proses pengembangan
industri sumber daya alam ataupun energi
(stakeholder).

dNr

--- Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kelihatannya kasus PLTN ini  kalau di lihat dari
 Segi bencana Geologi untuk 
 Bencana letusan Gunung ( Muria ) Statusnya  Tidak
 menghawatirkan , 
 Sedangkan untuk masalah kegempaan Statusnya : 
 Patut Diduga , oleh karena 
 itu perlu dilakukan penelitian dg data terbaru shg
 paling tidak menjadi 
 Status Mungkin ( probabilitasnya seberapa /
 kwantitatif ) shg tdk ngambang, 
 kalau untuk hal ini mungkin solusinya relatif bisa
 diselesaikan dg Kemajuan 
 Teknologi ( bangunan tahan gempa).
 Dari masalah sosial masyarakat Statusnya
 Menghawatirkan,  terutama 
 kekawatiran masalah lingkungan /kebocoran karena
 masyarakat kita belum mampu 
 berdisiplin tinggi ( budaya kali ? ) lha kalau
 masalah ini solusinya mungkin 
 bisa nunggu sekian belas tahun lagi mungkin.
 Kemudian dari sisi kebutuhan ( energi ) Satusnya
 juga dalam Tahap 
 Menghawatirkan , solusinya adalah diversifikasi
 sumber energi. pakai sumber 
 energi fosil kekawatiran  harga nya melonjak terus ,
 pakai air keterbatasan 
 sumber dan lahan , pakai energi terbarukan ( angin ,
 matahari,ombak,pasang 
 surut,biomas,hidrogen,cell ) kapasitas dan harga
 tidak memadai. pakai 
 geothermal harganya masih relatif mahal juga , namun
 kapasitasnya masih 
 memadai dan bahaya lingkunagnnya minim.
 Yang jelas Energi sudah merupakan komoditi primer ,
 sudah tidak bisa lagi 
 menghindar untuk tidak memakainya , Jakarta 3 jam
 tidak ada listrik saja 
 amburadul teutama jalan rayanya. Oleh karena itu
 menentukan Pilihan mana 
 yang paling optimal tidak bisa ditunda tunda lagi ,
 karena pembangunan 
 Pembangkit energi memakan waktu lama.
 
 ISM
 
 From: Winderasta, Wikan (wikanw) Subject: RE:
 [iagi-net-l] Gunung Muria - 
 mati atau tidur ?
 
 
 
 Menurut saya penentangan pembangunan PLTN adalah
 penentangan oleh
 penduduk sekitar lokasi pembangunan PLTN yaitu
 wilayah Muria, Kudus, dan
 sekitarnya. Sebenarnya patut dicermati mengapa
 mereka menolak. Bagi
 saya, dapat dipahami penolakan tersebut menimbang
 azas manfaat
 dibandingkan potensi resiko yang akan mereka
 tanggung. Apabila
 persentasi daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTN
 tersebut sedikit
 yang dapat mereka nikmati untuk kemajuan daerah
 mereka ataupun untuk
 mencukupi kebutuhan listrik mereka, tentu saja
 sangat tidak adil apabila
 mereka harus menanggung potensi resiko yang besar
 tersebut.
 
 Kita harus kembalikan lagi untuk kepentingan
 siapakah daya listrik PLTN
 tersebut, apakah dibagi rata untuk seluruh
 Jawa-Bali, ataukah untuk
 industri di Semarang atau untuk menerangi
 apartemen/real estate/papan
 iklan di Jakarta ?
 
 Sudah seharusnya program pembangunan diselaraskan
 dengan kemampuan
 wilayah itu sendiri untuk mensuplai energi/listrik.
 Menurut saya lebih
 mewujudkan azas keadilan apabila PLTN dibangun di
 wilayah Jabotabek,
 seperti PLTD di yang telah dibangun di wilayah
 Jakarta. Pengembangan
 wilayah seperti Jabotabek harus disesuaikan dengan
 kemampuan wilayah itu
 sendiri dalam mensuplai energi. Jangan sampai
 wilayah sentra pembangunan
 MEMERAH wilayah lain, bahkan harus menanggung
 resiko, sementara dengan
 kemampuan mensuplai energi, pembangunan tidak
 terdesentralisasi dengan
 baik dan adil.
 
 Ini juga seperti kasus pipanisasi gas dari
 Kalimantan ke Jawa, atau
 pengapalan batubara dari Sumatra ke Jawa. Apakah
 sedemikian rakusnya
 wilayah Jawa sehingga wilayah lumbung energi sendiri
 sangat kekurangan,
 bahkan menjadi wilayah miskin dan tidak mendapat
 kesempatan pembangunan.
 Intinya konsep pembangunan energi/prasarana sekarang
 ini tidak mendukung
 upaya pemerataan pembangunan ke wilayah dengan
 potensi energi, maupun
 upaya mengendalikan perkembangan wilayah yang tidak
 memiliki daya dukung
 energi.
 
 PLTN berbeda dengan PLT panas bumi atau PLTA yang
 memanfaatkan energi
 alam sehingga tidak dapat dipindahkan lokasinya.
 PLTN 

Re: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit

2007-09-26 Terurut Topik yrsnki


 
Semoga Pak M.Untung segera sembuh dan bisa ka Bali, serta
meramaikan kembali mills ini, ngomong ngomong Beiau menderita penyakit apa
?

  Si-Abah




 


RE: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit

2007-09-26 Terurut Topik Leonard Lisapaly

Abah,

Ini cerita dari Pak Djedi yang bezoek Pak Untung (copy and paste dari milis
HAGI) :

===

Rekans HAGI:

Saya siang tadi, 11.00 - 13.00, mewakili HAGI bezoek ke Pak Untung yang
sedang dirawat di RSHS Bandung. Beliau tampaknya seperti kecapekan. Maklum,
semangat yang luar biasa untuk selalu bersama-sama HAGI dalam memajukan
geofisika di Indonesia. Tetapi kurang diimbangi oleh pasokan makanan yang
'bergizi' dalam jumlah yang cukup dibutuhkan oleh tubuh (kata Sasas, putri
kedua Pak Untung).
Saya sempat bertemu dengan Ibu Rafi Untung. Seperti biasa kami berdua
ngrasani Pak Untung yang memang memiliki kebiasaan makan dalam jumlah sedikit
sejak dulu. Ibu Rafi mengatakan bahwa 'yangkung' mengalami 'malnutrition'.
Apa itu artinya ya? kurang makan atau kurang gizi? Dua-duanya kali ya?

Semoga Pak Untung segera sembuh, karena JC Bali menunggu kehadiran Bapak
disana.
Selain itu, steam fish di Jimbaran enuaak tenan. Saya ditugasi Ibu Rafi untuk
jaga Bapak, dan ngajak Bapak makan di Jimbaran (usulnya Sasas ini).

Salam,
Djedi

===

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, September 27, 2007 7:56 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit



 
Semoga Pak M.Untung segera sembuh dan bisa ka Bali, serta
meramaikan kembali mills ini, ngomong ngomong Beiau menderita penyakit apa
?

  Si-Abah




 


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit

2007-09-26 Terurut Topik Ukat Sukanta
Info dari Pak Darwin Kadar, tetangga Pak Untung:

Kemarin Pak Untung sudah kelihatan lebih baik yang sebelumnya kelihatan pucat,  
dia mengalami gangguan jantung sedikit.

Mudah-mudah Beliau cepat sembuh, dan kembali normal ditengah-tengah kita.

Salam,
us

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, September 27, 2007 7:56 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit



 
Semoga Pak M.Untung segera sembuh dan bisa ka Bali, serta
meramaikan kembali mills ini, ngomong ngomong Beiau menderita penyakit apa
?

  Si-Abah




 


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?

2007-09-26 Terurut Topik budi santoso
Terus terang saya tidak mengikuti secara intens
perkembngan isu PLTN yang di Muria namun demikian
mungkin:

pemilihan lokasi di Muria salah satunya
(mungkin)adalah karena letaknya yang kurang lebih di
tengah-tengah pulau Jawa jadi dari sisi kepentingan
untuk distribusinya lebih dapat diterima.

Alasan kerentanan PLTN tersebut dari bencana alam,
selama letaknya di pulau-pulau yang berada di
jalus-jalur aktif busur kepulauan di negara kita ini,
argumen itu dapat diterima tapi sejauh mana hal ini
bisa diantispasi? kalau ingin 'aman' dari hal-hal
tersebut letakkan saja di Kalimantan, . . . tapi hal
ini akan sangat tak masuk akal karena konsumen lisrik
yang dihasilkannya adalah Jawa-Bali . . akan sangat
mahal di biaya distribusinya . . 

Alasan ketidak siapan sumber daya manusia kita, wah
sekarang mestinya kita sudah mulai sedikit
berprasangka baik pada diri sendiri bahwa: tidak
sedikit orang kita yang sudah sangat kompeten mengurus
hal-hal seperti ini yang sebelumnya mungkin perlu
dipertanyakan. Bukannya mengesampingkan kenyataan
bahwa secara umum 'bangsa kita' masih belum beranjak
dari keterpurukan multi dimensi namun demikian saya
yakin sudah ada, bahkan lebih dari cukup diantara anak
bangsa ini yang mampu!!

Ide bahwa pihak yang akan menggunakannya-lah yang
harus menanggung 'resiko' lebih . .  sangat fair . .
bisa resiko ditempatkannya reaktor di sekitar mereka
atau ada kompensasi lain yang harus 'dibayarkan'
kepada pihak 'yang terpaksa' menanggung resiko lebih
atas keberadaan reaktor tersebut dari pihak yang akan
lebih mengambil manfaatnya . . . . 

Intinya saya setuju, jika masih ada sumber energi
alternatif lain yang lebih 'hijau' (bersih lingkungan)
kenapa tidak yang 'hijau' ini dulu yang kita
kembangkan??

sTJ

--- Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kelihatannya kasus PLTN ini  kalau di lihat dari
 Segi bencana Geologi untuk 
 Bencana letusan Gunung ( Muria ) Statusnya  Tidak
 menghawatirkan , 
 Sedangkan untuk masalah kegempaan Statusnya : 
 Patut Diduga , oleh karena 
 itu perlu dilakukan penelitian dg data terbaru shg
 paling tidak menjadi 
 Status Mungkin ( probabilitasnya seberapa /
 kwantitatif ) shg tdk ngambang, 
 kalau untuk hal ini mungkin solusinya relatif bisa
 diselesaikan dg Kemajuan 
 Teknologi ( bangunan tahan gempa).
 Dari masalah sosial masyarakat Statusnya
 Menghawatirkan,  terutama 
 kekawatiran masalah lingkungan /kebocoran karena
 masyarakat kita belum mampu 
 berdisiplin tinggi ( budaya kali ? ) lha kalau
 masalah ini solusinya mungkin 
 bisa nunggu sekian belas tahun lagi mungkin.
 Kemudian dari sisi kebutuhan ( energi ) Satusnya
 juga dalam Tahap 
 Menghawatirkan , solusinya adalah diversifikasi
 sumber energi. pakai sumber 
 energi fosil kekawatiran  harga nya melonjak terus ,
 pakai air keterbatasan 
 sumber dan lahan , pakai energi terbarukan ( angin ,
 matahari,ombak,pasang 
 surut,biomas,hidrogen,cell ) kapasitas dan harga
 tidak memadai. pakai 
 geothermal harganya masih relatif mahal juga , namun
 kapasitasnya masih 
 memadai dan bahaya lingkunagnnya minim.
 Yang jelas Energi sudah merupakan komoditi primer ,
 sudah tidak bisa lagi 
 menghindar untuk tidak memakainya , Jakarta 3 jam
 tidak ada listrik saja 
 amburadul teutama jalan rayanya. Oleh karena itu
 menentukan Pilihan mana 
 yang paling optimal tidak bisa ditunda tunda lagi ,
 karena pembangunan 
 Pembangkit energi memakan waktu lama.
 
 ISM
 
 From: Winderasta, Wikan (wikanw) Subject: RE:
 [iagi-net-l] Gunung Muria - 
 mati atau tidur ?
 
 
 
 Menurut saya penentangan pembangunan PLTN adalah
 penentangan oleh
 penduduk sekitar lokasi pembangunan PLTN yaitu
 wilayah Muria, Kudus, dan
 sekitarnya. Sebenarnya patut dicermati mengapa
 mereka menolak. Bagi
 saya, dapat dipahami penolakan tersebut menimbang
 azas manfaat
 dibandingkan potensi resiko yang akan mereka
 tanggung. Apabila
 persentasi daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTN
 tersebut sedikit
 yang dapat mereka nikmati untuk kemajuan daerah
 mereka ataupun untuk
 mencukupi kebutuhan listrik mereka, tentu saja
 sangat tidak adil apabila
 mereka harus menanggung potensi resiko yang besar
 tersebut.
 
 Kita harus kembalikan lagi untuk kepentingan
 siapakah daya listrik PLTN
 tersebut, apakah dibagi rata untuk seluruh
 Jawa-Bali, ataukah untuk
 industri di Semarang atau untuk menerangi
 apartemen/real estate/papan
 iklan di Jakarta ?
 
 Sudah seharusnya program pembangunan diselaraskan
 dengan kemampuan
 wilayah itu sendiri untuk mensuplai energi/listrik.
 Menurut saya lebih
 mewujudkan azas keadilan apabila PLTN dibangun di
 wilayah Jabotabek,
 seperti PLTD di yang telah dibangun di wilayah
 Jakarta. Pengembangan
 wilayah seperti Jabotabek harus disesuaikan dengan
 kemampuan wilayah itu
 sendiri dalam mensuplai energi. Jangan sampai
 wilayah sentra pembangunan
 MEMERAH wilayah lain, bahkan harus menanggung
 resiko, sementara dengan
 kemampuan mensuplai energi, pembangunan tidak
 terdesentralisasi dengan
 baik dan adil.
 
 Ini juga seperti kasus 

Re: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit

2007-09-26 Terurut Topik syaeful_b
Kami atas nama pribadi dan KOMWIL SURABAYA berdoa semoga bapak Untung
dapat sehat dan kembali aktif dalam mailist ini seperti bisanya.

salam,
Syaeful

 
 Semoga Pak M.Untung segera sembuh dan bisa ka Bali, serta
 meramaikan kembali mills ini, ngomong ngomong Beiau menderita penyakit apa
 ?

   Si-Abah




  





JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?

2007-09-26 Terurut Topik Minarwan (Min)
On 9/27/07, budi santoso [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Alasan ketidak siapan sumber daya manusia kita, wah
 sekarang mestinya kita sudah mulai sedikit
 berprasangka baik pada diri sendiri bahwa: tidak
 sedikit orang kita yang sudah sangat kompeten mengurus
 hal-hal seperti ini yang sebelumnya mungkin perlu
 dipertanyakan. Bukannya mengesampingkan kenyataan
 bahwa secara umum 'bangsa kita' masih belum beranjak
 dari keterpurukan multi dimensi namun demikian saya
 yakin sudah ada, bahkan lebih dari cukup diantara anak
 bangsa ini yang mampu!!


Saya setuju dengan pendapat seperti ini, tanpa keberanian mencoba kita
tidak akan maju.


 Ide bahwa pihak yang akan menggunakannya-lah yang
 harus menanggung 'resiko' lebih . .  sangat fair . .
 bisa resiko ditempatkannya reaktor di sekitar mereka
 atau ada kompensasi lain yang harus 'dibayarkan'
 kepada pihak 'yang terpaksa' menanggung resiko lebih
 atas keberadaan reaktor tersebut dari pihak yang akan
 lebih mengambil manfaatnya . . . .


Hmm...memuaskan rasa adil itu sulit karena adil itu subyektif. Saya
gunakan analogi pengambilan SDA. Seberapa banyak manfaat SDA yang
digali dari wilayah tertentu untuk orang lokal? Mana yang bisa
menikmati lebih banyak? Yang punya modal dan orang luar yang kebagian
rejeki atau orang lokal? Apa lantas SDA tidak boleh diambil karena
manfaatnya untuk orang lokal cuma secuil persen? Maksud saya adalah
untuk kepentingan orang banyak, mau tak mau ada yang akan menjadi
korban. Tapi tentu saja korban ini sedemikian rupa harus
dihilangkan atau diminimalkan. Masak sih kita tega mendirikan sesuatu
yang nanti kita tahu punya potensi membunuh manusia tanpa ada usaha
untuk mencegahnya.


 Intinya saya setuju, jika masih ada sumber energi
 alternatif lain yang lebih 'hijau' (bersih lingkungan)
 kenapa tidak yang 'hijau' ini dulu yang kita
 kembangkan??


Kalau ekonomis saya pikir ide-ide seperti itu akan dilaksanakan.
Sekarang semuanya dihitung dengan untung rugi, wajar saja karena butuh
modal untuk membuatnya.

-- 
Minarwan
GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
Blog: http://desaguadero.blogspot.com


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Buka Puasa Bersama Diskusi Antisipasi Gempa

2007-09-26 Terurut Topik yrsnki


 
Yth Set IAGI

 Berapa bayar-nya ?

Si-Abah
_

  Jakarta, 28 September 2007 
 Nomor :
290/PP-IAGI/VI/2007 
 Lampiran : - 
 Perihal : Buka
Puasa Bersama  Diskusi Antisipasi Gempa 
 
 
 Kepada Yth . 
 Anggota IAGI / IAGI NET 
 Di 
 Tempat 
 
 
 Dengan Hormat , 

Bersama ini kami sampaikan bahwa pada hari Kamis tgl 04 Oktober 2007, 
 Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI ) akan mengadakan Buka Puasa

 Bersama dan Diskusi  Antisipasi Gempa  


 Tempat : Room Subadra / Drupadi Lt 2, Hotel Bumi 

Karsa Bidakara Jakarta 
 Waktu : 16.00 - 22.00 WIB 

Pembicara : 1. Dr. Danny Hilman ( Kajian Potensi dan Resiko 

Gempa ) 
 2. .Dr. Engkon K Kertapati ( Kajian Resiko Bencana
Gempa Bumi ) 
 
 Sehubungan hal tersebut diatas kami
mengharapkan bantuan agar dapat 
 menyebarkan dan
menginformasikan kepada temen-teman seprofesi di 
 lingkungan
tempat Bapak/Ibu/ sdr/i bekerja. 
 Demikian disampaikan atas
perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan 
 terimakasih . 
 
 Hormat kami 
 Pengurus Pusat 
 Ikatan
Ahli Geologi Indonesia ( IAGI ) 
 Sekretaris Jenderal 


 Ttd 
 
 Ridwan Djamaluddin 
 
 
 
 
 
 
 


 
 IAGI,Ikatan Ahli Geologi Indonesia 
 
 , Buka Puasa Bersama dan Diskusi Antisipasi Gempa  
 
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 Presenters : 
 1.Bp. Dr. Danny Hilman (Kajian Potensi dan
Resiko Gempa ) 
 2.Bp.Dr. Engkon K Kertapati (Kajian Resiko
Bencana Gempa Bumi ) 
 
 Biaya : Rp 150.000,- 


 
 Pendaftaran 
 
 Hub : Sutarjo 
 : Abdul Qodir 
 Telp/Fax : 837 02848 / 83702577 

E-Mail : [EMAIL PROTECTED] 
 
 Pembatalan diterima
sampai jam 12.00 wib. Kamis , 4 Oktober 2007 
 
 
 Tanggal : 
 
 
 Kamis, 4 Oktober 2007

 
 
 Waktu : 16.00-20.00 WIB 
 
 Tempat : 
 
 
 Room Subadra / Drupadi Lt
2, 
 Hotel Bumi Karsa Bidakara Jakarta 
 
 
 
 
 Subject 
 
 
 
 Buka Puasa Bersama dan Diskusi Antisipapasi Gempa 
 
 
 



Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?

2007-09-26 Terurut Topik Y S Yuwono

Rekan RDP dan yang lainnya.

Dalam desertasi saya (1987) ada data dating yang saya lakukan terhadap 
produk volkanik Muria, sbb:

Muria I (old, potassik) ada 4 buah sample K/Ar dating yaitu:
0.64 MA; 0.87 MA; 1.00 MA; dan 1.11 MA
Muria II (young, ultra potassik) ada 5 K/Ar dating, yaitu:
0.41MA; 0.44MA; 0.50MA; 0.64MA; dan 0.78MA
Ada overlapping umur antara old and young produk pada sekitar 0.6-0.8Ma.
Kalau melihat data saya tersebut, erupsi termuda (yang terdata) adalah 0.4Ma 
atau 400.000 th yl. Dengan demikian kesimpulan saya adalah G Muria statusnya 
bukan tidur tetapi sudah mati.

Salam,
Yatno

- Original Message - 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, September 25, 2007 2:17 AM
Subject: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?



Sehubungan dengan lokasi PLTN.
Adakah yang tahu ttg Gunung Muria ini apakah sudah mati dapur magmanya
atau cuan tidur saja (doormant)
Lantas gimana kita bisa tahunya ? Apakah ada bukti fisis atau hanya model 
?


RDP

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.31/1031 - Release Date: 
9/26/2007 12:12 PM






JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Gunung Muria - mati atau tidur ?

2007-09-26 Terurut Topik Agus Hendratno
Wah, nek kanggoku sebagai arek Kudus, yang ndelalah sering jalan-jalan keliling 
G.Muria (setelah belajar geologi), termasuk yang terakhir kemarin nongkrong 
seharian di rencana tapak PLTN ULA (Ujung Lemah Abang. Kawan-kawan BATAN sering 
menggunakan terminologi PLTN ULA); ternyata dikalangan masyarakat bawah sudah 
banyak konspirasi masalah jual-jualan lahan (kalau jadi proyek land clearing 
dan konstruksi). Pro dan kontra, yang jelas pasti. Lah Gunung Muria, iki mati 
atau tidur? Kalau dalam terminologi vulkanologi, sepertinya G.Muria ini lagi 
tiduran, dan tidak mengkhawatirkan dari resiko bencana gunungapi Muria 
berdasarkan laporannya Batan yang pernah saya baca. Tapi mengkhawatirkan untuk 
resiko bencana sosial.

Kalau penolakan kyai-kyai NU dan juga masyarakat disekitarnya, banyak 
didasarkan karena kekhawatiran resiko teknologi tersebut, dimana kebiasaan 
kultur kita sebagai orang indonesia nek pegang teknologi, katanya mudah 
menggampangkan. Artinya ada mis pemahaman bagi mareka yang ada di tingkat 
bawah.

Ini kata kyai yang sempat ketemu di bawah jaringan sutet Tanjang jati B 
(Jepara) : sebetulnya pemerintah indonesia tidak perlu capai-capai bangun PLTN 
disini; bukankah Tanjung Jati B ini bisa dioptimalkan, lalu paculah orang-orang 
pintar di indonesia untuk mencari energi alternatif diluar nuklir yang memang 
secara sosial banyak diterima oleh masyarakat

Beberapa hari kemudian, ada mantan mahasiswa saya, diajak survei kegunungapian 
oleh senior geologist di Badan Geologi ke kawasan Muria dan Lemah Abang untuk 
melihat stratigrafi gunungapi Muria kaitannya dengan perkembangan fasies 
vulkaniknya (sepertinya itu yang saya tangkap dari cerita manta mahasiswa 
saya). Artinya, sudah ada tindakan dan pendekatan lain untuk memberikan 
argumentasi ilmiah : G.Muria ini isih tidur atau mati? yang dilakukan oleh 
kawan-kawan dari Bandung. Aku kagak tahu, setelah tim tersebut pulang dari 
Muria, hasilnya piye..? (Aku kagak ikut..lho...)

Memang, kalau saya balik kampung ke Kudus, banyak kawan-kawan NGO di Kudus yang 
terus menerus untuk menolak dan demo di DPRD Kudus. Kalau saya ditanya : jawab 
ku, kalau kalian nolak yang tolak saja, tapi you harus ada argumentasi dan 
berikan itu ke pihak terkait. Ojo-ojo, ntar saya dicap sebagai provokator 
dari jogja Bahkan saya sempat naik ke Colo (lereng G.Muria bagian selatan), 
ketemu lalu ngobrol dengan salah satu pentolan NGO Masyarakat Hutan Muria, dia 
langsung cerita : pokonya Gus, sampai mati kami tetap tolak PLTN Muria, titik 
wuish.

Yo wis..., mumet mendiskusikan pltn muria di kampung sendiri...

Salam
Agus Hendratno


Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Kelihatannya kasus PLTN ini  kalau di 
lihat dari Segi bencana Geologi untuk 
Bencana letusan Gunung ( Muria ) Statusnya  Tidak menghawatirkan , 
Sedangkan untuk masalah kegempaan Statusnya :  Patut Diduga , oleh karena 
itu perlu dilakukan penelitian dg data terbaru shg paling tidak menjadi 
Status Mungkin ( probabilitasnya seberapa / kwantitatif ) shg tdk ngambang, 
kalau untuk hal ini mungkin solusinya relatif bisa diselesaikan dg Kemajuan 
Teknologi ( bangunan tahan gempa).
Dari masalah sosial masyarakat Statusnya Menghawatirkan,  terutama 
kekawatiran masalah lingkungan /kebocoran karena masyarakat kita belum mampu 
berdisiplin tinggi ( budaya kali ? ) lha kalau masalah ini solusinya mungkin 
bisa nunggu sekian belas tahun lagi mungkin.
Kemudian dari sisi kebutuhan ( energi ) Satusnya juga dalam Tahap 
Menghawatirkan , solusinya adalah diversifikasi sumber energi. pakai sumber 
energi fosil kekawatiran  harga nya melonjak terus , pakai air keterbatasan 
sumber dan lahan , pakai energi terbarukan ( angin , matahari,ombak,pasang 
surut,biomas,hidrogen,cell ) kapasitas dan harga tidak memadai. pakai 
geothermal harganya masih relatif mahal juga , namun kapasitasnya masih 
memadai dan bahaya lingkunagnnya minim.
Yang jelas Energi sudah merupakan komoditi primer , sudah tidak bisa lagi 
menghindar untuk tidak memakainya , Jakarta 3 jam tidak ada listrik saja 
amburadul teutama jalan rayanya. Oleh karena itu menentukan Pilihan mana 
yang paling optimal tidak bisa ditunda tunda lagi , karena pembangunan 
Pembangkit energi memakan waktu lama.

ISM

From: Winderasta, Wikan (wikanw) Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Muria - 
mati atau tidur ?



Menurut saya penentangan pembangunan PLTN adalah penentangan oleh
penduduk sekitar lokasi pembangunan PLTN yaitu wilayah Muria, Kudus, dan
sekitarnya. Sebenarnya patut dicermati mengapa mereka menolak. Bagi
saya, dapat dipahami penolakan tersebut menimbang azas manfaat
dibandingkan potensi resiko yang akan mereka tanggung. Apabila
persentasi daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTN tersebut sedikit
yang dapat mereka nikmati untuk kemajuan daerah mereka ataupun untuk
mencukupi kebutuhan listrik mereka, tentu saja sangat tidak adil apabila
mereka harus menanggung potensi resiko yang besar tersebut.

Kita harus kembalikan lagi untuk kepentingan