[iagi-net-l] Gunung Kelud Meletus

2007-11-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Gunung Kelud Meletus

Kediri (ANTARA News) - Gunung Kelud (1.751 m) dinyatakan telah meletus
setelah terjadi gempa tremor over schale Sabtu sore sejak pukul 16.00
WIB.

Ketua Tim Tanggap Darurat Umar Rosadi menyatakan, sampai sekarang
letusan besar belum terjadi, tapi letusan kecil sudah.

Oleh karena itu, kawasan di radius 15 kilometer dari kawah Gunung
Kelud harus dikosongkan. Kami semua pengamat vulkanologi sejak pukul
16.00 WIB ini sudah meninggalkan pos pengamatan Gunung Kelud di
Margomulyo, karena sudah meletus, katanya di Mapolsek Ngancar,
Kediri.

Gunung Kelud sejak 48 jam terakhir diguncang ribuan kali kegempaan
baik tremor, vulkanik dalam, dangkal, maupun tektonik jauh. Sempat
tenang beberapa saat, namun mulai pukul 12.48 WIB gempa tremor muncul
lagi, dan pukul 16.00 WIB telah terjadi gempa tremor over schale,
katanya.

Saat ini para pengamat gunung api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (PVMBG) melakukan pemantauan aktivitas Gunung Kelud
dengan handy talky dan radio komunikasi lainnya dari Polsek Ngancar,
sekitar 20 kilometer dari danau kawah Gunung Kelud.

Hingga kini suhu kawah Gunung kelud mencapai 47,8 derajat Celcius.
Menurut Umar, seluruh peralatan pengamatan di PPGA Margomulyo normal,
namun tidak ada satupun petugas atau pengamat di sana.

Mobil dari Tim satlak Penanggulangan Bencana Gunung Kelud saat ini
terus melakukan penjemputan para pengungsi. (*)

Copyright (c) 2007 ANTARA

-- 
http://rovicky.wordpress.com/
None one right solution !
No one can monopolize the truth !


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



[iagi-net-l] Gunung Kelud Meletus !!!

2007-11-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Gunung Kelud Meletus !!!

Akhirnya Gunung Kelud dinyatakan meletus pada jam 16.00 WIB

Kediri (ANTARA News) - Gunung Kelud (1.751 m) dinyatakan telah
meletus setelah terjadi gempa tremor over schale Sabtu sore sejak
pukul 16.00 WIB.
Ketua Tim Tanggap Darurat Umar Rosadi menyatakan, sampai sekarang
letusan besar belum terjadi, tapi letusan kecil sudah.

:( Wah yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga ya Pakdhe ?
Tetapi sepertinya letusannya kecil saja ya Pakdhe ?
:D Pernyataan gunung meletus ini memang dipicu dengan mulai
munculnya getaran-getaran (tremor) yang sudah diluar kebiasaan. Tetapi
letusan belum memuncak thole

Letusan gunung api saat ini secara ilmiah sudah dapat dikategorikan
sebagai individual dan unik. demikian juga dengan Gunung Kelud yang
memang memiliki karakteristik tersendiri. Dibawah ini digambarkan
sederhana saja bagaimana kemungkinan terjadinya proses letusan di
Gunung Kelud.

Continue reading Gunung Kelud Meletus !!!…
http://rovicky.wordpress.com/2007/11/03/gunung-kelud-meletus/



-- 
http://rovicky.wordpress.com/
None one right solution !
No one can monopolize the truth !


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Gunung Kelud Meletus !!!

2007-11-03 Terurut Topik Awang Satyana
Gunung Kelud belum meletus seperti berita di Detik.com yang dikutip di bawah. 
Wawancara dengan penyiar Elshinta dengan Dr. Surono (kepala PVMBG) malam ini 
(Sabtu 3 Nov. 2007 pukul 21.00 WIB) mengkonfirmasi ini. Walaupun semua gejala 
gunungapi ini sudah jauh melebihi kondisi letusan 1990, sehingga disebut 
overscale (misalnya gempa tremor terjadi 22 jam, suhu air kawah mendekati 50 
C), tetap saja gunung ini belum meletus. Secara teori, gunung ini harusnya 
sudah meletus. Dr. Surono mengaku tidak tahu mengapa begitu dan tidak bisa 
meramalkan kapan gunung ini akan meletus. Sebanyak 22 orang pengamat gunungapi 
dan volcanologist sedang bekerja keras memantau gunung yang sangat sulit 
ditebak ini. Tak pernah sebegitu banyak ahli gunungapi diterjunkan untuk 
mengamati gunungapi, hanya di Kelud pada saat ini. Pak Surono pun mengeluhkan 
dan memprotes secara keras media massa yang menambah kerunyaman pemberitaan 
seputar Kelud.
   
  salam,
  awang
   
   
  Sabtu, 03/11/2007 19:41 WIB
Satlak: Gunung Kelud Belum Meletus

  
Rita Zoelkarnaen - DetikSurabaya

 --Blitar - Meski kondisi Gunung Kelud ibaratnya sudah hamil tua dan tinggal 
menunggu detik-detik melahirkan, namun sampai pukul 19.00 WIB, Sabtu 
(3/11/2007) belum terjadi letusan dari puncak Kelud. 

Kondisi tersebut seperti yang dikonfirmasikan Humas Satlak Penanggulangan 
Bencana dan Pengungsi (PBP) Kabupaten Blitar Sukamtono kepada petugas Pos 
Pantau Margomulyo yang sudah turun ke Ngancar Kediri, Umar Rosadi.

Khusus untuk apakah Kelud benar-benar sudah meletus atau belum, warga Blitar 
jangan percaya informasi dari manapun dan siapapun selain dari Satlak. Dan 
begitu Kelud benar-benar meletus, Satlak pasti akan memberikan informasi resmi 
saat itu juga melalui berbagai cara, tegas Sukamtono saat dikonfirmasi 
detiksurabaya.com sekitar pukul 19.00 WIB.

Pantauan detiksurabaya.com di lapangan, sekitar pukul 17.00 WIB tadi sore 
terjadi kepanikan luar biasa di wilayah Kabupaten Blitar. Penyebabnya, 
munculnya berita di televisi swasta nasional bahwa Gunung Kelud sudah meletus. 

Akibat pemberitaan tersebut, bahkan warga yang panik mengungsi ada yang 
mengalami kecelakaan. Seperti yang terjadi di Desa Kedawung Kecamatan Nglegok, 
terjadi kecelakaan antara dua pengendara sepeda motor.

Lebih lanjut Sukamtono menjelaskan, informasi letusan Kelud akan disampaikan 
dengan berbagai cara. Antara lain dengan langsung menyiarkan melalui 
radio-radio yang ada di Blitar, membunyikan seluruh sirine dan titir (memukul 
kentongan bambu maupun besi - red). (gik/gik)


Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:  Gunung Kelud Meletus !!!

Akhirnya Gunung Kelud dinyatakan meletus pada jam 16.00 WIB

Kediri (ANTARA News) - Gunung Kelud (1.751 m) dinyatakan telah
meletus setelah terjadi gempa tremor over schale Sabtu sore sejak
pukul 16.00 WIB.
Ketua Tim Tanggap Darurat Umar Rosadi menyatakan, sampai sekarang
letusan besar belum terjadi, tapi letusan kecil sudah.

:( Wah yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga ya Pakdhe ?
Tetapi sepertinya letusannya kecil saja ya Pakdhe ?
:D Pernyataan gunung meletus ini memang dipicu dengan mulai
munculnya getaran-getaran (tremor) yang sudah diluar kebiasaan. Tetapi
letusan belum memuncak thole

Letusan gunung api saat ini secara ilmiah sudah dapat dikategorikan
sebagai individual dan unik. demikian juga dengan Gunung Kelud yang
memang memiliki karakteristik tersendiri. Dibawah ini digambarkan
sederhana saja bagaimana kemungkinan terjadinya proses letusan di
Gunung Kelud.

Continue reading Gunung Kelud Meletus !!!…
http://rovicky.wordpress.com/2007/11/03/gunung-kelud-meletus/



-- 
http://rovicky.wordpress.com/
None one right solution !
No one can monopolize the truth !


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted 

[iagi-net-l] Stromatolit Satonda, Sumbawa : Time Tunnel to Pra-Cambrium Seas

2007-11-03 Terurut Topik Awang Satyana
Seorang rekan geologist bertanya tentang stromatolit di pulau kecil Satonda 
utara Sumbawa. Pulau sekecil Satonda yang belum tentu muncul pulaunya atau 
namanya di atlas2 anak sekolah, memiliki arti yang begitu besar sebab langka 
sekali tempat seperti Satonda di Bumi ini - yaitu memiliki stromatolit, terumbu 
paling tua yang telah muncul sejak Archean. Kurang apalagi keistimewaan geologi 
Indonesia ? Semoga berguna.
   
  salam,
  awang
   
  Ribuan-ratusan juta tahun sebelum binatang2 bersel banyak (metazoans) 
pembangun kompleks terumbu muncul, sekelompok organisme marin prokariotik 
(golongan bakteri dan alga biru-hijau dengan sel yang intinya belum jelas 
terpisah di dalam sitoplasma) diketahui telah mampu membangun struktur2 
batugamping terumbu yang masif. Struktur2 masif ini ternyata dapat melewati 
ribuan-ratusan juta tahun masa pelapukan/perusakan , sehingga struktur2 ini 
kini masih dapat ditemui membangun beberapa unsur bentang alam di Amerika 
Utara, Afrika, Asia, dan Australia. Struktur2 terumbu awal ini dikenal sebagai 
Stromatolit, terbentuk dalam suatu lingkungan oseanografik yang memerlukan 
kondisi tertentu.

Stromatolit adalah struktur organo-sedimen (simbiose antara ganggang-sedimen 
gampingan) yang dihasilkan oleh setumpuk besar lembaran2 coccoid cyanobacteria 
(dikenal juga sebagai ganggang biru-hijau, bakteri biru-hijau, myxophyceae atau 
chyanophyta) , melalui pemerangkapan sedimen gampingan, pengikatan, dan/atau 
pengendapan. Proses pembentukan stromatolit ini banyak dibahas di dalam Walter 
(1976 – Stromatolites, Elsevier, Amsterdam; buku sangat tebal hampir 800 
halaman membahas A sampai Z tentang stromatolit) ; Walter (1983 – Archean 
stromatolites : evidence of the Earth’s earliest benthos, dalam buku Earth’s 
Earliest Biosphere, Princeton Univ. Press). Menurut Bates dan Jackson (1987, 
eds. – Glossary of Geology, American Geological Institute), istilah stromatolit 
diusulkan oleh Kalkowsky pada 1908 sebagai stromatolith (kemudian menjadi 
stromatolite/ algal stromatolite; sedangkan stromatolith dipakai Foye 1916 
untuk tubuh intrusi magma retas lempeng –sill yang menjemari
 dengan batuan sedimen)

Stromatolit muncul untuk pertama kalinya pada suatu waktu antara Archean 
tengah-Archean akhir (sekitar 3000 juta tahun yang lalu -Ma atau 3 Ga – giga 
years ago/milyar tahun yang lalu). Menjelang awal Proterozoikum (2,5 Ga) mereka 
berkembang dalam lingkungan yang luas. Fosil stromatolit paling tua ditemukan 
di Zimbabwe baratdaya (2800-3100 Ma –menurut Stokes et al., 1978 – Introduction 
to Geology, Prentice Hall). Tulisan Pellant dan Phillips (1990 - Rocks, 
Minerals, and Fossils of the World – Little, Brown and Co. ) menyebutkan bahwa 
stromatolit dapat berkembang seawal 3800 Ma.

Stromatolit merupakan organisme pembangun terumbu yang dominan selama 
Pra-Kambrium (meliputi Archean dan Proterozoikum) dan berlanjut sampai sekitar 
600 Ma (memasuki Kambrium pada 570 Ma). Sejak itu, terjadi penurunan kelimpahan 
stromatolit. (Fagerstorm, 1987 – The evolution of reef communities, John Willey 
and Sons). Stromatolit masih ditemukan sepanjang Paleozoik, Mesozoik, dan 
Tersier, dengan kelimpahan yang semakin menurun (Fagerstrom, 1987). 

Di samping sebagai pembangun terumbu tingkat awal, stromatolit juga telah 
memainkan peranan penting dalam membentuk komposisi kimiawi atmosfer. 
Cyanobacteria pembentuk stromatolit adalah makhluk yang berfotosintesis. 
Seperti kita tahu, produk fotosintesis adalah oksigen. Maka, pembentukan 
stromatolit dengan sendirinya telah mengoksigenasi atmosfer awal Bumi yang 
miskin oksigen pada Archean dan Proterozoikum menjadi mempunyai oksigen yang 
cukup. Dengan hadirnya oksigen, maka mulailah berkembang fauna2 bersel tunggal 
yang membutuhkan oksigen, diperkirakan itu terjadi pada pertengahan 
Proterozoikum (1500 Ma). Pada ujung Proterozoikum atau memasuki Kambrium, 
tingkat oksigen sudah 10 % daripada tingkatnya sekarang, maka mulailah metazoa 
marin berkembang (Gross, 1990 – Oceanography : a view of the Earth, Prentice 
Hall).

Pada awal Kambrium, dalam evolusi makhluk hidup terjadi apa yang disebut dengan 
Ledakan Kambrium (Cambrian Explosion). Ini adalah ledakan kelimpahan fauna 
metazoan. Kelimpahan metazoan ini menciptakan persaingan, dan fauna prokariotik 
pembangun stromatolit di pihak yang kalah, sehingga telah menurunkan 
perkembangan stromatolit secara signifikan. Namun, Stromatolit adalah bentuk 
yang tahan banting, ia telah ditemukan dapat berkembang sampai sekarang (Resen) 
di beberapa bagian dunia di tempat yang sangat spesifik, yang terkenal adalah 
yang berkembang di Shark Bay (Teluk Hiu) di Australia barat, di utara Perth. 

Karena Indonesia sebagian besar disusun oleh formasi batuan berumur muda, 
stromatolit hampir tidak pernah ditemukan dalam catatan fosil Indonesia. 
Stromatolit dapat melewati masa kepunahan besar (masal) pada ujung Perem dan 
ujung Kapur, tetapi kalau mereka dapat berkembang sampai Resen, maka mereka 
akan 

Re: [iagi-net-l] Stromatolit Satonda, Sumbawa : Time Tunnel to Pra-Cambrium Seas

2007-11-03 Terurut Topik M Fakhrur Razi
jadi gak perlu jauh-jauh ke middle-east kalo mau liat stromatolite ya pak
hehehe


On 11/3/07, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Seorang rekan geologist bertanya tentang stromatolit di pulau kecil
 Satonda utara Sumbawa. Pulau sekecil Satonda yang belum tentu muncul
 pulaunya atau namanya di atlas2 anak sekolah, memiliki arti yang begitu
 besar sebab langka sekali tempat seperti Satonda di Bumi ini - yaitu
 memiliki stromatolit, terumbu paling tua yang telah muncul sejak Archean.
 Kurang apalagi keistimewaan geologi Indonesia ? Semoga berguna.

 salam,
 awang

 Ribuan-ratusan juta tahun sebelum binatang2 bersel banyak (metazoans)
 pembangun kompleks terumbu muncul, sekelompok organisme marin prokariotik
 (golongan bakteri dan alga biru-hijau dengan sel yang intinya belum jelas
 terpisah di dalam sitoplasma) diketahui telah mampu membangun struktur2
 batugamping terumbu yang masif. Struktur2 masif ini ternyata dapat melewati
 ribuan-ratusan juta tahun masa pelapukan/perusakan , sehingga struktur2 ini
 kini masih dapat ditemui membangun beberapa unsur bentang alam di Amerika
 Utara, Afrika, Asia, dan Australia. Struktur2 terumbu awal ini dikenal
 sebagai Stromatolit, terbentuk dalam suatu lingkungan oseanografik yang
 memerlukan kondisi tertentu.

 Stromatolit adalah struktur organo-sedimen (simbiose antara
 ganggang-sedimen gampingan) yang dihasilkan oleh setumpuk besar lembaran2
 coccoid cyanobacteria (dikenal juga sebagai ganggang biru-hijau, bakteri
 biru-hijau, myxophyceae atau chyanophyta) , melalui pemerangkapan sedimen
 gampingan, pengikatan, dan/atau pengendapan. Proses pembentukan stromatolit
 ini banyak dibahas di dalam Walter (1976 – Stromatolites, Elsevier,
 Amsterdam; buku sangat tebal hampir 800 halaman membahas A sampai Z tentang
 stromatolit) ; Walter (1983 – Archean stromatolites : evidence of the
 Earth's earliest benthos, dalam buku Earth's Earliest Biosphere, Princeton
 Univ. Press). Menurut Bates dan Jackson (1987, eds. – Glossary of Geology,
 American Geological Institute), istilah stromatolit diusulkan oleh Kalkowsky
 pada 1908 sebagai stromatolith (kemudian menjadi stromatolite/ algal
 stromatolite; sedangkan stromatolith dipakai Foye 1916 untuk tubuh intrusi
 magma retas lempeng –sill yang menjemari
 dengan batuan sedimen)

 Stromatolit muncul untuk pertama kalinya pada suatu waktu antara Archean
 tengah-Archean akhir (sekitar 3000 juta tahun yang lalu -Ma atau 3 Ga – giga
 years ago/milyar tahun yang lalu). Menjelang awal Proterozoikum (2,5 Ga)
 mereka berkembang dalam lingkungan yang luas. Fosil stromatolit paling tua
 ditemukan di Zimbabwe baratdaya (2800-3100 Ma –menurut Stokes et al., 1978 –
 Introduction to Geology, Prentice Hall). Tulisan Pellant dan Phillips (1990
 - Rocks, Minerals, and Fossils of the World – Little, Brown and Co. )
 menyebutkan bahwa stromatolit dapat berkembang seawal 3800 Ma.

 Stromatolit merupakan organisme pembangun terumbu yang dominan selama
 Pra-Kambrium (meliputi Archean dan Proterozoikum) dan berlanjut sampai
 sekitar 600 Ma (memasuki Kambrium pada 570 Ma). Sejak itu, terjadi penurunan
 kelimpahan stromatolit. (Fagerstorm, 1987 – The evolution of reef
 communities, John Willey and Sons). Stromatolit masih ditemukan sepanjang
 Paleozoik, Mesozoik, dan Tersier, dengan kelimpahan yang semakin menurun
 (Fagerstrom, 1987).

 Di samping sebagai pembangun terumbu tingkat awal, stromatolit juga telah
 memainkan peranan penting dalam membentuk komposisi kimiawi atmosfer.
 Cyanobacteria pembentuk stromatolit adalah makhluk yang berfotosintesis.
 Seperti kita tahu, produk fotosintesis adalah oksigen. Maka, pembentukan
 stromatolit dengan sendirinya telah mengoksigenasi atmosfer awal Bumi yang
 miskin oksigen pada Archean dan Proterozoikum menjadi mempunyai oksigen yang
 cukup. Dengan hadirnya oksigen, maka mulailah berkembang fauna2 bersel
 tunggal yang membutuhkan oksigen, diperkirakan itu terjadi pada pertengahan
 Proterozoikum (1500 Ma). Pada ujung Proterozoikum atau memasuki Kambrium,
 tingkat oksigen sudah 10 % daripada tingkatnya sekarang, maka mulailah
 metazoa marin berkembang (Gross, 1990 – Oceanography : a view of the Earth,
 Prentice Hall).

 Pada awal Kambrium, dalam evolusi makhluk hidup terjadi apa yang disebut
 dengan Ledakan Kambrium (Cambrian Explosion). Ini adalah ledakan kelimpahan
 fauna metazoan. Kelimpahan metazoan ini menciptakan persaingan, dan fauna
 prokariotik pembangun stromatolit di pihak yang kalah, sehingga telah
 menurunkan perkembangan stromatolit secara signifikan. Namun, Stromatolit
 adalah bentuk yang tahan banting, ia telah ditemukan dapat berkembang sampai
 sekarang (Resen) di beberapa bagian dunia di tempat yang sangat spesifik,
 yang terkenal adalah yang berkembang di Shark Bay (Teluk Hiu) di Australia
 barat, di utara Perth.

 Karena Indonesia sebagian besar disusun oleh formasi batuan berumur muda,
 stromatolit hampir tidak pernah ditemukan dalam catatan fosil Indonesia.
 Stromatolit dapat melewati masa