[iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
Pak Awang atau yang lain di BPMIGAS ini maksudnya gimana ya ? Ada juga salah satu term di negara lain yang komitmennya hanya seismic. Tentunya waktunya diperpendek (hanya 2 tahun utk shoot seismic dan interpretasi). Kalau bagus baru ditambah lagi dengan perpanjangan tetapi dengan ngebor. Thanks RDP BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi, sehinga masa explorasi bisa di perpendek dari 10 tahun ke 3 tahun untuk lengkapnya silahkan buka di detikcom. http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/27/time/145744/idnews/858253/idkanal/4 __._,_.___ -- http://tempe.wordpress.com/ None one right solution ! No one can monopolize the truth ! JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
Pak Rovicky, Itu baru usulan saja. Tender yang akan dilakukan atas 26 blok (21 reguler, 5 penawaran langsung) yang akan segera datang masih menggunakan program kerja eksplorasi standar (3+3+4). Tiga tahun pertama firm commitment dengan pekerjaan studi GG, survey seismik, bor. Tiga tahun kedua masih juga seperti itu. Dan, perpanjangan empat tahun terakhir (maksimal) bila diperlukan, sebelum komersialitas, juga bisa memuat pekerjaan2 studi GG, survey seismik, bor. Hanya bor yang membuktikan bahwa minyak ada atau tidak ada, data seismik bisa mengindikasi, tetapi tak pernah membuktikan. Dengan komitmen standar termasuk bor pun pada saat ini banyak sekali (hampir 200) proposal penawaran langsung menumpuk di meja Pemerintah. Artinya, investor dengan komitmen bor pun tetap menggebu. Hanya, benar bahwa realisasinya tak semenggebu usulannya.. (!) No drilling no discovery. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:25 C++ To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Awang atau yang lain di BPMIGAS ini maksudnya gimana ya ? Ada juga salah satu term di negara lain yang komitmennya hanya seismic. Tentunya waktunya diperpendek (hanya 2 tahun utk shoot seismic dan interpretasi). Kalau bagus baru ditambah lagi dengan perpanjangan tetapi dengan ngebor. Thanks RDP BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi, sehinga masa explorasi bisa di perpendek dari 10 tahun ke 3 tahun untuk lengkapnya silahkan buka di detikcom. http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/27/time/145744/idnews/858253/idkanal/4 __._,_.___ -- http://tempe.wordpress.com/ None one right solution ! No one can monopolize the truth ! JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
Pak Awang rekan-rekan lainnya, Saya setuju, no drilling - no discovery, tetapi kita perlu memberikan insentif khusus kan? Hemat saya, kalau model ini diterapkan, ini akan merupakan quantum leap untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi, terutama di daerah virgin basin, deep water, frontier...etc..etc... Rasanya, kalau seismik sudah mengindikasikan sweet spots, tanpa disuruh pun operator pasti akan mengusulkan untuk mengebor..lebih baik begitu dibanding komitmen semu ya? Lha kalau ini yang terjadi, kan malah ditanya, quo vadis explorasi di Indonesia? Viva explorationist.. Salam, Bambang (selamat mengejar komitmen ya pak) - Original Message From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:58:53 PM Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Rovicky, Itu baru usulan saja. Tender yang akan dilakukan atas 26 blok (21 reguler, 5 penawaran langsung) yang akan segera datang masih menggunakan program kerja eksplorasi standar (3+3+4). Tiga tahun pertama firm commitment dengan pekerjaan studi GG, survey seismik, bor. Tiga tahun kedua masih juga seperti itu. Dan, perpanjangan empat tahun terakhir (maksimal) bila diperlukan, sebelum komersialitas, juga bisa memuat pekerjaan2 studi GG, survey seismik, bor. Hanya bor yang membuktikan bahwa minyak ada atau tidak ada, data seismik bisa mengindikasi, tetapi tak pernah membuktikan. Dengan komitmen standar termasuk bor pun pada saat ini banyak sekali (hampir 200) proposal penawaran langsung menumpuk di meja Pemerintah. Artinya, investor dengan komitmen bor pun tetap menggebu. Hanya, benar bahwa realisasinya tak semenggebu usulannya.. (!) No drilling no discovery. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:25 C++ To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Awang atau yang lain di BPMIGAS ini maksudnya gimana ya ? Ada juga salah satu term di negara lain yang komitmennya hanya seismic. Tentunya waktunya diperpendek (hanya 2 tahun utk shoot seismic dan interpretasi). Kalau bagus baru ditambah lagi dengan perpanjangan tetapi dengan ngebor. Thanks RDP BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi, sehinga masa explorasi bisa di perpendek dari 10 tahun ke 3 tahun untuk lengkapnya silahkan buka di detikcom. http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/27/time/145744/idnews/858253/idkanal/4 __._,_.___ -- http://tempe.wordpress.com/ None one right solution ! No one can monopolize the truth ! JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
Apakah final relinguisment masih menyisakan 20% dari original ? Di beberapa negara sekarang ini mulai dengan istilah GHA (Gas holding area) yaitu kontrak-kontrak baru untuk daerah hanya seluas lapangan thok (GWC) saja. Sepertinya mirip dengan TAC dahulu, tetapi tidak ada exploration activities. Apakah di Indonesia masih ada ? Aku rasa banyak lapangan-lapangan gas yang 'idle' yang dapat ditenderkan dengan cara seperti ini, sehingga hanya perusahaan2 kecil saja yang akan memungkinkan mengembangkan small field ini. Jadi memang jualannya bukan untuk eksplorasi. RDP On Nov 27, 2007 5:58 PM, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Rovicky, Itu baru usulan saja. Tender yang akan dilakukan atas 26 blok (21 reguler, 5 penawaran langsung) yang akan segera datang masih menggunakan program kerja eksplorasi standar (3+3+4). Tiga tahun pertama firm commitment dengan pekerjaan studi GG, survey seismik, bor. Tiga tahun kedua masih juga seperti itu. Dan, perpanjangan empat tahun terakhir (maksimal) bila diperlukan, sebelum komersialitas, juga bisa memuat pekerjaan2 studi GG, survey seismik, bor. Hanya bor yang membuktikan bahwa minyak ada atau tidak ada, data seismik bisa mengindikasi, tetapi tak pernah membuktikan. Dengan komitmen standar termasuk bor pun pada saat ini banyak sekali (hampir 200) proposal penawaran langsung menumpuk di meja Pemerintah. Artinya, investor dengan komitmen bor pun tetap menggebu. Hanya, benar bahwa realisasinya tak semenggebu usulannya.. (!) No drilling no discovery. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:25 C++ To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Awang atau yang lain di BPMIGAS ini maksudnya gimana ya ? Ada juga salah satu term di negara lain yang komitmennya hanya seismic. Tentunya waktunya diperpendek (hanya 2 tahun utk shoot seismic dan interpretasi). Kalau bagus baru ditambah lagi dengan perpanjangan tetapi dengan ngebor. Thanks RDP BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi, sehinga masa explorasi bisa di perpendek dari 10 tahun ke 3 tahun untuk lengkapnya silahkan buka di detikcom. http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/27/time/145744/idnews/858253/idkanal/4 __._,_.___ -- http://tempe.wordpress.com/ None one right solution ! No one can monopolize the truth ! JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all
RE: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil
Setuju ulasan pak Awang luar biasa...terimakasih banyak. Beliau juga seorang guru yang patut di contoh dalam ketegasannya dan disiplin dalam hal meng evaluasi kerjaan / pr yang diberikan...untuk membuta murid nya ngerti... Selamat jalan Fred... -Original Message- From: Win Aldy [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 26, 2007 6:04 PM To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS Subject: Re: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil Sebagai salah satu pembimbing thesis waktu itu, antusiasme dan pencerahan beliau sangat banyak membantu dalam menyelesaikan study saya di sana. Terima Kasih Fred, Win Aldy - Original Message From: batu gamping [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 26, 2007 6:15:59 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil Pa Awang Terima kasih banyak atas informasinya. Apa yang Pa Awang ceritakan tentang Fred semuanya sangat tepat dengan yang pernah saya alami selama saya mengambil beberapa mata kuliah beliau. Selamat jalan Fred Yusak --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk rekan-rekan yang menekuni petroleum system dan petroleum geochemistry, nama Fred Meissner tentu tidak asing lagi. Dia adalah salah satu tokohnya, seperti Tod Harding dan James Lowell dalam struktur geologi, Qing Sun dan Mateu Esteban dalam carbonate sedimentology, atau John van Wagoner dan Henry Posamentier dalam sequence stratigraphy. Di dalam mengembangkan petroleum system, Fred Meissner sebanding dengan Leslie Magoon atau Wallace Dow. 18 September lalu, Fred Meissner menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah sekian lama berjuang melawan kanker kerongkongan. AAPG Explorer edisi terbaru (November 2007) memuat berita meninggalnya tokoh penemu hydrocarbon machine ini. Keahlian Meissner adalah terutama dalam bidang hydrocarbon generation, migration, dan accumulation. Hydrocarbon machine yang ditemukannya adalah sebuah gambar sederhana, tepat, dan praktis yang melukiskan hubungan antara ketiga proses ini bersama elemen-elemen petroleum system, yaitu ada elemen-elemen batuan : source rocks, carrier beds, reservoir rocks, sealing rocks, burial rocks; digambarkan bersatu dengan proses-proses : generasi hidrokarbon, ekspulsi, migrasi, dan akumulasi di perangkap struktur, stratigrafi, maupun kombinasi keduanya. Kita barangkali sering menggunakan gambar ini, Fred Meissner-lah yang memperkenalkannya untuk pertama kalinya. Gambar ini praktis, dan hubungan hydrocarbon machine itulah yang sebenarnya dicari2 para eksplorasionis di suatu daerah. Fred Meissner lahir di Denver dan menamatkan sekolahnya di Colorado School of Mines (master degree) tahun 1954. Setelah menjalankan dinas militer dalam Perang Korea, Meissner bekerja selama 17 tahun untuk Shell. Di sini dia bertemu dengan M. King Hubbert, tokoh terkenal dalam petroleum geology yang menerapkan prinsip2 mekanika fluida dalam proses migrasi dan akumulasi hidrokarbon. Meissner menyebut Hubbert sebagai gurunya. Setelah Shell, Meissner bergabung dengan Trend Exploration pada awal 1970-an, dan bersama tokoh2 legendaris penemu minyak di perusahaan itu, Tom Jordan dan Norm Foster, Fred Meissner menemukan lapangan-lapangan minyak besar dalam reservoir karbonat di Cekungan Salawati, Kepala Burung, Irian Jaya (lapangan2 Kasim, Walio, Jaya). Tahun 1986-2004, Meissner mengajar di almamaternya sambil bekerja sebagai seorang konsultan. Tahun 2004, dia resmi pensiun, tetapi sekali-sekali masih suka diminta mengajar dan memimpin field trip di seputar Rocky Mountains. Tiga minggu sebelum kematiannya, dalam usia 75 tahun Meissner masih memimpin sebuah fieldtrip yang diikuti 30 peserta. Tahun 1997, ketika IPA mengadakan simposium internasional petroleum system SE Asia-Australasia di Jakarta, Fred Meissner diundang IPA bersama tokoh2 petroleum system lainnya (Leslie Magoon dan Dietrich Welte). Meissner memberikan keynote lecture berjudul, The Role of Depositional Sequences in Creating and Controlling Petroleum Systems - Basic Principles and Examples. Di situ Meissner memunculkan hydrocarbon machine-nya yang terkenal, elemen2 petroleum system-nya dimodifikasi dengan menerapkan sequence stratigraphy. Fred Meissner pun dalam simposium ini mengajar short course dua hari berjudul Subsurface Pressures and Petroleum Systems : Pressure Relationships to the Generation,Migration, and Accumulation of Hydrocarbons. Barangkali ada rekan2 yang kebetulan ikut kursusnya ? Meissner adalah seorang guru yang baik, jauh lebih baik daripada gurunya sendiri, King Hubbert yang terkenal garang dalam mengajar. Selain hydrocarbon machine, Fred Meissner juga terkenal sebagai orang pertama yang menemukan bahwa source rocks juga dapat merupakan reservoir rocks, khususnya bahwa produksi gas bisa
[iagi-net-l] Geothermal
Harga Listrik Panas Bumi Ditender 66 Lokasi Wilayah Kerja Pertambangan Panasbumi yang siap ditender Harga diharapkan kompetitif jika melalui tender. JAKARTA -- Masalah harga listrik tenaga panas bumi akan dituntaskan lewat tender. Pemerintah sudah menawarkan enam wilayah kerja panas bumi ke investor. Dari penawaran investor itu diharapkan ditemukan formula harga yang tepat, ketimbang menunggu lagi lewat tim tarif panas bumi. Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan hal ini saat menutup Musyawarah Nasional VI Asosiasi Panas Bumi Indonesia, Senin (26/11). ''Kita tender yang sudah siap, kita bisa tahu benchmark price-nya berapa, daripada ngitung-ngitung mulu, nanti harganya jatuh,'' kata Purnomo. Menurutnya, saat ini sudah ada 66 lokasi panas bumi yang sudah siap dikembangkan. Lokasi itu akan segera dialihkan dari wewenang Badan Geologi ke pemda. Dari total lokasi itu, sudah ada enam wilayah kerja yang siap tender, yaitu Seulawal Agam di NAD, Ungaran di Jateng, Tampomas, Tangkuban Perahu, dan Cisolok di Jabar, serta Jailolo di Sumut. Harga listrik dari panas bumi sampai saat ini belum ditetapkan. Tim tarif yang ditugaskan menyusun tarif belum juga tuntas menghasilkan keputusan. Sementara sebagian investor panas bumi mematok harga jual tujuh sen per kilowwat per jam. Namun dengan adanya tender, menurut Purnomo, harga ini bisa turun. ''Makin lama kompetisi makin banyak dan persaingan akan turunkan harga,'' katanya. Selain itu, mekanisme dari PLN juga bisa jadi koreksi harga jual listrik panas bumi yang berlangsung. Saat ini ada tiga skenario harga panas bumi, yaitu tarif step down, yaitu rata-rata harga listrik panas bumi lima akan sebesar sen per kilowatt per jam untuk 10 tahun pertama investasi (dari 30 tahun investasi). Pada 10 tahun kedua tarif itu akan turun, dan lebih murah lagi pada 10 tahun ketiga investasi. Kedua adalah tarif yang step up (tarif awal rendah dan makin lama makin tinggi) dan terakhir adalah tarif yang flat (rata) selama investasi. Dan ketiga tarif tetap. Indonesia memiliki potensi tenaga panas bumi yang bisa dimanfaatkan sampai 27 ribu MW. Sampai 2012 diharapkan bisa dimanfaatkan 3.500 MW tenaga panas bumi menjadi listrik. Tapi sampai saat ini yang dimanfaatkan baru sekitar 900 MW. Kondisi ini dinilai asosiasi sangat menyedihkan. Apalagi dari dalam pemerintah masih ada sejumlah hambatan investasi panas bumi. Wakil Ketua APBI, Suryadarma, mengatakan pemerintah harus menegaskan komitmennya untuk pengembangan panas bumi. Sebagai dasar penegasan itu, pemerintah harus mengacu pada road map diversifikasi energi yang sudah ditetapkan. ''Penyusunan road map dan master plan energi mix dijadikan dasar yang bersifat mengikat bagi seluruh instansi terkait, peningkatan kapasitas infrastruktur energi perlu diprioritaskan, dan jangka panjang harus ada keberpihakan pada energi yang diperbaukan,'' katanya. Selain itu, asosiasi juga meminta pemerintah menerbitkan insentif di bidang penelitian, teknologi, dan produk panas bumi agar bisa bersaing dengan energi lainnya. Kemudian harus ada penegasan aturan perpajakan yang kerap bermasalah di lapangan, sinkronisasi aturan dengan Dephut karena lokasi panas bumi masuk ke wilayah cagar alam. ''Perlu ada peraturan presiden tentang pengembangan panas bumi untuk mengikat semua pihak untuk mengembangkan panas bumi,'' pinta Suryadarma. evy Fakta Angka 66 Lokasi Wilayah panas bumi yang siap ditender. JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Gempa Sumbawa 6,7 SR (6.4 Mw) 26 November 2007
Kami di Sumbawa barat (ujung selatan barat pulau Sumbawa)hanya mengalami 2 x gempa sekitar jam 12 malam dan 4 subuh hampir 1 menit. Jam 5 subuh sirene warning berbunyi,dan sebagian besar dari kita evakuasi ke daerah yang agak tinggi, karena khawatir tsunami. Tai setengah jam kemudian, dinyatakan aman dan kembali lagi ke rumah masing2, walaupun sebagian besar banyak yang panik... Salam, dini - Original Message From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 26, 2007 9:37:28 AM Subject: [iagi-net-l] Gempa Sumbawa 6,7 SR (6.4 Mw) 26 November 2007 Dari tengah malam tadi sampai pagi ini, saudara-saudara kita di Sumbawa tengah berhadapan dengan gempa. Belasan rumah rusak dan runtuh, belasan luka2, dan seorang tewas menurut berita MetroTV pukul 05.00 tadi. Gempa dilaporkan terjadi sekali hampir setiap jam dengan magnitude di atas 6 SR. Gempa utama dilaporkan BMG terjadi pada pukul 00.02.17 26 November 2007 dengan magnitude 6,7 SR (6.4 Mw menurut USGS). Pusat gempa pada 8.299 degS dan 118.385 deg E berasal dari kedalaman 30 km. Secara geografis, pusat gempa ini terjadi di pantai utara Sumbawa di Teluk Sanggar, sekitar 30 km sebelah timur tenggara Gunung Tambora, atau 40 km sebelah barat baratlaut Bima. Data USGS prototype centroid moment tensor solution menunjukkan pematahan batuan pada pusat gempa berupa sesar naik-mendatar dengan jurus 61 NE dan kemiringan 33 deg. Dilaporkan tidak terjadi tsunami ke arah Sumbawa mungkin karena magnitudenya berada di ambang batas minimal tsunami-genic earthquake, pematahan batuannya tidak murni dip-slip, dan lokasinya di pantai. Secara regional, gempa ini diakibatkan oleh subduksi kerak samudera Flores di bawah Sumbawa yang terkenal sebagai jalur Flores (mega) Thrust. Dalam 15 tahun terakhir, gempa2 besar di utara Sumbawa dan Flores ini menyebabkan tsunami yang besar, seperti pernah dialami Maumere pada tahun 1990-an. Sumbawa dan Flores, serta ujung timur Lombok, terangkat oleh double subduction dari utara dan selatan. Dari utara adalah oleh Flores (mega) Thrust dan dari selatan oleh subduksi kerak samudera Hindia. Sebaran kedalaman episentrum di sekitar pulau2 ini pun menjadi rumit, terutama di sebelah utara, tempat berkumpulnya episentrum gempa2 dalam asal subduksi kerak Hindia sampai kedalaman 500 km, bersatu tempat dengan gempa2 dangkal 70 km asal Flores (mega) Thrust. Flores Thrust sendiri mengalami evolusi. Peta lama Warren Hamilton menaruh batas baratnya di sebelah utara bagian tengah Sumbawa. Kini, ia juh lebih ke barat sampai di sebelah utara timur Lombok. Tetapi, jejaknya sesungguhnya masih terus sampai ke ujung utara Jawa Timur. Gempa Situbondo beberapa bulan yang lalu terjadi di jejak sesar besar ini. Semoga gempa yang datang ketika rakyat Sumbawa utara tengah tidur lelap ini tak banyak memakan korban. Sebagian besar dari kita memang tidur bersama gempa (sleeping with earthquake !). salam, awang - Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how. Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs
Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
Pak Rovicky, Masa eksplorasi yang dibatasi hanya tiga tahun, tanpa bor, juga relinquishment semacam GHA sudah menjadi issue dalam rapat2 badan/departemen Pemerintah terkait beberapa bulan terakhir ini. Bila dipandang baik dan disepakati semua pihak, issue itu bisa menjadi sistem kontrak baru yang akan berbeda jauh dari sistem KPS standar. Untuk blok2 baru yang akan segera ditender akhir bulan ini atau Desember besok (rencana terakhirnya begitu), semua termin kontraknya masih menggunakan sistem KPS standar yang sudah kita kenal. Semacam GHA belum bisa dilakukan pada kontrak2 lama yang memang masih menyisakan 20 % di status final relinquishment. Tetapi, untuk perpanjangan kontrak setelah 30 tahun atau lebih, hal2 semacam GHA dapat dilakukan, yaitu bila KPS bersangkutan tak lagi punya peluang eksplorasi tertinggal, maka semua wilayah di luar lapangan harus dikeluarkan (carved out). salam, awang Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah final relinguisment masih menyisakan 20% dari original ? Di beberapa negara sekarang ini mulai dengan istilah GHA (Gas holding area) yaitu kontrak-kontrak baru untuk daerah hanya seluas lapangan thok (GWC) saja. Sepertinya mirip dengan TAC dahulu, tetapi tidak ada exploration activities. Apakah di Indonesia masih ada ? Aku rasa banyak lapangan-lapangan gas yang 'idle' yang dapat ditenderkan dengan cara seperti ini, sehingga hanya perusahaan2 kecil saja yang akan memungkinkan mengembangkan small field ini. Jadi memang jualannya bukan untuk eksplorasi. RDP On Nov 27, 2007 5:58 PM, Awang Harun Satyana wrote: Pak Rovicky, Itu baru usulan saja. Tender yang akan dilakukan atas 26 blok (21 reguler, 5 penawaran langsung) yang akan segera datang masih menggunakan program kerja eksplorasi standar (3+3+4). Tiga tahun pertama firm commitment dengan pekerjaan studi GG, survey seismik, bor. Tiga tahun kedua masih juga seperti itu. Dan, perpanjangan empat tahun terakhir (maksimal) bila diperlukan, sebelum komersialitas, juga bisa memuat pekerjaan2 studi GG, survey seismik, bor. Hanya bor yang membuktikan bahwa minyak ada atau tidak ada, data seismik bisa mengindikasi, tetapi tak pernah membuktikan. Dengan komitmen standar termasuk bor pun pada saat ini banyak sekali (hampir 200) proposal penawaran langsung menumpuk di meja Pemerintah. Artinya, investor dengan komitmen bor pun tetap menggebu. Hanya, benar bahwa realisasinya tak semenggebu usulannya.. (!) No drilling no discovery. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:25 C++ To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Awang atau yang lain di BPMIGAS ini maksudnya gimana ya ? Ada juga salah satu term di negara lain yang komitmennya hanya seismic. Tentunya waktunya diperpendek (hanya 2 tahun utk shoot seismic dan interpretasi). Kalau bagus baru ditambah lagi dengan perpanjangan tetapi dengan ngebor. Thanks RDP BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi, sehinga masa explorasi bisa di perpendek dari 10 tahun ke 3 tahun untuk lengkapnya silahkan buka di detikcom. http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/27/time/145744/idnews/858253/idkanal/4 __._,_.___ -- http://tempe.wordpress.com/ None one right solution ! No one can monopolize the truth ! JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - This email was Anti Virus checked by Administrator.
[iagi-net-l] Lusi binti Lula Mengandung Emas !
Adanya kandungan emas di dalam sedimen Lusi memang bukan isapan jempol, ya memang bukan jempol gede tapi isapan jari kelingking. Nah kmarin kawan dari Bandung cerita kalau ada penelitian yang dipublikasikan oleh Badan Geologi yg kantornya Bandung mengenai kandungan ini. :( Wah Pakdhe ini beneran apa boongan ? :D Looh, beneran iki thole. Tetapi kandungannya seberapa besar itu yang perlu diketahui kaan ? baca disini selengkapnya beserta peta penyebarannya http://rovicky.wordpress.com/ RDP -- http://tempe.wordpress.com/ None one right solution ! No one can monopolize the truth ! JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
Pak Bambang, Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak Bambang selalu sehat dan sukses. Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu bermula dari pengejaran komitmen yang mengecewakan. Realisasi komitmen eksplorasi hanya 50-75 %. Ini menjadi biang keladi mengapa penemuan eksplorasi tak bisa menggantikan produksi minyak setahun. Banyak KPS memundurkan komitmennya dengan berbagai alasan, dari alasan serius sampai sekedar alasan. Ada beberapa blok yang ditandatangani 1995-1997 baru melakukan komitmen bornya di tahun ke-10, yaitu mereka baru membor sumurnya tahun 2007, padahal itu merupakan komitmen pasti (firm commitment) tiga tahun pertama. Saya heran bagaimana blok2 ini masih bisa hidup sampai tahun ke-10 (bahkan ada yang sampai tahun ke-13 dengan tambahan grace period) tanpa melakukan komitmen pastinya ? Pemerintah kita mungkin terlalu akomodatif dengan membiarkan saja blok eksplorasi tertidur selama 9 tahun atau lebih. Tak boleh terjadi lagi hal2 semacam itu. Beberapa blok eksplorasi terkendala dengan tumpang tindih kehutanan yang telah bertahun-tahun tak menemukan jalan keluar. Untuk kasus ini, Pemerintah memang harus memberikan tambahan waktu tanpa pelaksanaan komitmen sebab tumpang tindih itu bukan kesalahan Kontraktor. Melihat itu semua, maka muncul ide komitmen seismik tanpa bor pada tiga tahun pertama (firm commitment). Kontrak2 baru sudah menuju ke situ kelihatannya sebab setiap Kontraktor harus menyerahkan jaminan bahwa mereka bisa melakukan seismik sejumlah komitmen tiga tahun pertama. Hanya, periodenya masih standar, yaitu 3 + 3 tahun. Penerapan ide ini kelihatannya tak bisa untuk semua blok, tetapi harus dipilih blok-blok mana saja (selektif). Ide ini terutama bagus untuk blok2 frontier. salam, awang Bambang Satya Murti [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang rekan-rekan lainnya, Saya setuju, no drilling - no discovery, tetapi kita perlu memberikan insentif khusus kan? Hemat saya, kalau model ini diterapkan, ini akan merupakan quantum leap untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi, terutama di daerah virgin basin, deep water, frontier...etc..etc... Rasanya, kalau seismik sudah mengindikasikan sweet spots, tanpa disuruh pun operator pasti akan mengusulkan untuk mengebor..lebih baik begitu dibanding komitmen semu ya? Lha kalau ini yang terjadi, kan malah ditanya, quo vadis explorasi di Indonesia? Viva explorationist.. Salam, Bambang (selamat mengejar komitmen ya pak) - Original Message From: Awang Harun Satyana To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:58:53 PM Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Rovicky, Itu baru usulan saja. Tender yang akan dilakukan atas 26 blok (21 reguler, 5 penawaran langsung) yang akan segera datang masih menggunakan program kerja eksplorasi standar (3+3+4). Tiga tahun pertama firm commitment dengan pekerjaan studi GG, survey seismik, bor. Tiga tahun kedua masih juga seperti itu. Dan, perpanjangan empat tahun terakhir (maksimal) bila diperlukan, sebelum komersialitas, juga bisa memuat pekerjaan2 studi GG, survey seismik, bor. Hanya bor yang membuktikan bahwa minyak ada atau tidak ada, data seismik bisa mengindikasi, tetapi tak pernah membuktikan. Dengan komitmen standar termasuk bor pun pada saat ini banyak sekali (hampir 200) proposal penawaran langsung menumpuk di meja Pemerintah. Artinya, investor dengan komitmen bor pun tetap menggebu. Hanya, benar bahwa realisasinya tak semenggebu usulannya.. (!) No drilling no discovery. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:25 C++ To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Awang atau yang lain di BPMIGAS ini maksudnya gimana ya ? Ada juga salah satu term di negara lain yang komitmennya hanya seismic. Tentunya waktunya diperpendek (hanya 2 tahun utk shoot seismic dan interpretasi). Kalau bagus baru ditambah lagi dengan perpanjangan tetapi dengan ngebor. Thanks RDP BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi, sehinga masa explorasi bisa di perpendek dari 10 tahun ke 3 tahun untuk lengkapnya silahkan buka di detikcom. http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/27/time/145744/idnews/858253/idkanal/4 __._,_.___ -- http://tempe.wordpress.com/ None one right solution ! No one can monopolize the truth ! JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to:
Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun sudah tengah malam nih :) Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang dikelola atau diatur oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya, perusahaan migas (kontraktor) melakukan studi pada daerah yang masih terbuka (open area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan shooting seismic tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini tentusaja MIGAS tidak akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di HOLD. Kalau nantinya hasilnya positip dan perusahaan ini tertarik melanjutkan, maka daerah itu akan ditawarkan sebagai direct application (istilah nya). Jadi ditawarkan (open for bid) hanya dibuka selama 30-40 hari saja. Sedang normalnya utk PSC biasa ditawarkan dalam 4 bulan. Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya ini ? Dan siapakan yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ? Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan yang melakukan joint study ini untuk daerah yang suangat luaas di Eastern Indonesia. Padahal aku yakin perusahaan ini bener-bener perusahaan baru yang belum pernah memiliki produksi, walaupun konon-nya terdiri dari orang-orang pinter yang pernah bekerja di Indonesia. Saya agak curiga perusahaan ini hanya broker (wah suudzon deh). Nah hal-hal seperti ini juga sebenernya yang menghambat resource replacement di Indonesia. Salam On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Bambang, Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak Bambang selalu sehat dan sukses. Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu bermula dari pengejaran komitmen yang mengecewakan. Realisasi komitmen eksplorasi hanya 50-75 %. Ini menjadi biang keladi mengapa penemuan eksplorasi tak bisa menggantikan produksi minyak setahun. Banyak KPS memundurkan komitmennya dengan berbagai alasan, dari alasan serius sampai sekedar alasan. Ada beberapa blok yang ditandatangani 1995-1997 baru melakukan komitmen bornya di tahun ke-10, yaitu mereka baru membor sumurnya tahun 2007, padahal itu merupakan komitmen pasti (firm commitment) tiga tahun pertama. Saya heran bagaimana blok2 ini masih bisa hidup sampai tahun ke-10 (bahkan ada yang sampai tahun ke-13 dengan tambahan grace period) tanpa melakukan komitmen pastinya ? Pemerintah kita mungkin terlalu akomodatif dengan membiarkan saja blok eksplorasi tertidur selama 9 tahun atau lebih. Tak boleh terjadi lagi hal2 semacam itu. Beberapa blok eksplorasi terkendala dengan tumpang tindih kehutanan yang telah bertahun-tahun tak menemukan jalan keluar. Untuk kasus ini, Pemerintah memang harus memberikan tambahan waktu tanpa pelaksanaan komitmen sebab tumpang tindih itu bukan kesalahan Kontraktor. Melihat itu semua, maka muncul ide komitmen seismik tanpa bor pada tiga tahun pertama (firm commitment). Kontrak2 baru sudah menuju ke situ kelihatannya sebab setiap Kontraktor harus menyerahkan jaminan bahwa mereka bisa melakukan seismik sejumlah komitmen tiga tahun pertama. Hanya, periodenya masih standar, yaitu 3 + 3 tahun. Penerapan ide ini kelihatannya tak bisa untuk semua blok, tetapi harus dipilih blok-blok mana saja (selektif). Ide ini terutama bagus untuk blok2 frontier. salam, awang Bambang Satya Murti [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang rekan-rekan lainnya, Saya setuju, no drilling - no discovery, tetapi kita perlu memberikan insentif khusus kan? Hemat saya, kalau model ini diterapkan, ini akan merupakan quantum leap untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi, terutama di daerah virgin basin, deep water, frontier...etc..etc... Rasanya, kalau seismik sudah mengindikasikan sweet spots, tanpa disuruh pun operator pasti akan mengusulkan untuk mengebor..lebih baik begitu dibanding komitmen semu ya? Lha kalau ini yang terjadi, kan malah ditanya, quo vadis explorasi di Indonesia? Viva explorationist.. Salam, Bambang (selamat mengejar komitmen ya pak) - Original Message From: Awang Harun Satyana To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:58:53 PM Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Rovicky, Itu baru usulan saja. Tender yang akan dilakukan atas 26 blok (21 reguler, 5 penawaran langsung) yang akan segera datang masih menggunakan program kerja eksplorasi standar (3+3+4). Tiga tahun pertama firm commitment dengan pekerjaan studi GG, survey seismik, bor. Tiga tahun kedua masih juga seperti itu. Dan, perpanjangan empat tahun terakhir (maksimal) bila diperlukan, sebelum komersialitas, juga bisa memuat pekerjaan2 studi GG, survey seismik, bor. Hanya bor yang membuktikan bahwa minyak ada atau tidak ada, data seismik bisa mengindikasi, tetapi tak pernah membuktikan. Dengan komitmen standar termasuk bor pun pada saat ini banyak sekali (hampir 200) proposal penawaran langsung menumpuk di meja Pemerintah. Artinya, investor dengan komitmen bor pun tetap menggebu. Hanya, benar bahwa realisasinya tak semenggebu usulannya.. (!)
RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
Pak Rovicky, Sehabis membalas e-mail Pak Bambang, saya pun pergi tidur, pukul 24.00 tepat sebab besoknya mesti bangun subuh, seperti biasa, mengejar pergi ke Jakarta.. Lamanya joint study umumnya sekitar 6 bulan, jarang yang setahun. Luas arealnya mestinya maksimal 4000 km2 (sebelum sistem grid diberlakukan nanti). Sekarang si pelaku joint study harus melakukan tambahan data seismik (survey seismik) bila arealnya 4000 km2, bila 4000 km2 maka ia harus meningkatkan kualitas data seismik melalui reprocessing. Semua kegiatan ini baik joint study, survey, repro semuanya bukan operating cost kalau kelak ia menjadi blok, maka tentu tak bisa di-cost recovery. Joint study dilakukan bersama lima perguruan tinggi sebagai wakil Ditjen Migas, yaitu bisa ITB, Unpad, UPN, UGM, Trisakti. Yang diusulkan Pak Kardaya adalah nanti kalau wilayah joint study itu menjadi blok. Bila ada survey seismik yang telah dilakukan pada saat joint study, maka itu akan mempengaruhi komitmen di tiga tahunnya, tim penilai Ditjen Migas-BPMIGAS dan biders yang nanti akan mendiskusikannya. Yang mengawasi pelaksanaan komitmen adalah BPMIGAS. Yang menentukan komitmen adalah MIGAS dengan masukan2 dari BPMIGAS. Perusahaan kecil yang mempunyai wilayah2 joint study sahohah itu (mengikuti istilah Pak Rovicky he2..) itu terus terang adalah suatu kesalahan, dan tak akan ada lagi diberikan semacam itu, sebab jelas ini menghalangi perusahaan2 lain yang ingin melakukan joint study di tempat yang sama. Mengapa dulu MIGAS memberikan izin itu ? Karena perusahaan ini mengusulkan areanya di wilayah2 yang luar biasa ekstrim di Indonesia. Kelihatannya perusahaan2 biasa tak mungkin ke situ, begitu katanya. Go to extreme. Mereka melakukan survey yang datanya akan menjadi milik Indonesia. Mereka nanti harus memilih hanya 4000 km2 satu blok dari wilayah joint study-nya yang sahohah tadi. Banyak perusahaan2 besar yang juga bisa ekstrim eksplorasinya mengritik pemberian izin joint study semacam ini. Ya, itu memang kesalahan. Bagaimana mengatasinya karena izin sudah diterbitkan ? Yah, itu biar top level saja yang menyelesaikannya. Ok, itu dulu pak Rovicky. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2007 10:43 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun sudah tengah malam nih :) Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang dikelola atau diatur oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya, perusahaan migas (kontraktor) melakukan studi pada daerah yang masih terbuka (open area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan shooting seismic tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini tentusaja MIGAS tidak akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di HOLD. Kalau nantinya hasilnya positip dan perusahaan ini tertarik melanjutkan, maka daerah itu akan ditawarkan sebagai direct application (istilah nya). Jadi ditawarkan (open for bid) hanya dibuka selama 30-40 hari saja. Sedang normalnya utk PSC biasa ditawarkan dalam 4 bulan. Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya ini ? Dan siapakan yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ? Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan yang melakukan joint study ini untuk daerah yang suangat luaas di Eastern Indonesia. Padahal aku yakin perusahaan ini bener-bener perusahaan baru yang belum pernah memiliki produksi, walaupun konon-nya terdiri dari orang-orang pinter yang pernah bekerja di Indonesia. Saya agak curiga perusahaan ini hanya broker (wah suudzon deh). Nah hal-hal seperti ini juga sebenernya yang menghambat resource replacement di Indonesia. Salam On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Bambang, Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak Bambang selalu sehat dan sukses. Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu bermula dari pengejaran komitmen yang mengecewakan. Realisasi komitmen eksplorasi hanya 50-75 %. Ini menjadi biang keladi mengapa penemuan eksplorasi tak bisa menggantikan produksi minyak setahun. Banyak KPS memundurkan komitmennya dengan berbagai alasan, dari alasan serius sampai sekedar alasan. Ada beberapa blok yang ditandatangani 1995-1997 baru melakukan komitmen bornya di tahun ke-10, yaitu mereka baru membor sumurnya tahun 2007, padahal itu merupakan komitmen pasti (firm commitment) tiga tahun pertama. Saya heran bagaimana blok2 ini masih bisa hidup sampai tahun ke-10 (bahkan ada yang sampai tahun ke-13 dengan tambahan grace period) tanpa melakukan komitmen pastinya ? Pemerintah kita mungkin terlalu akomodatif dengan membiarkan saja blok eksplorasi tertidur selama 9 tahun atau lebih. Tak boleh terjadi lagi hal2 semacam itu. Beberapa blok eksplorasi terkendala dengan tumpang tindih kehutanan yang telah bertahun-tahun tak menemukan jalan keluar. Untuk kasus ini, Pemerintah memang harus
RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
Kalau jonit seismic survey yang dikenal sbg speculative survey apakah masih berlaku saat ini Pak Awang? Adakah beda yang mendasar antara keduanya, yaitu antara joint study sebagaimana yang diterangkan dibawah ini, dg speculative survey ini? -ido- -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 28, 2007 8:12 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Rovicky, Sehabis membalas e-mail Pak Bambang, saya pun pergi tidur, pukul 24.00 tepat sebab besoknya mesti bangun subuh, seperti biasa, mengejar pergi ke Jakarta.. Lamanya joint study umumnya sekitar 6 bulan, jarang yang setahun. Luas arealnya mestinya maksimal 4000 km2 (sebelum sistem grid diberlakukan nanti). Sekarang si pelaku joint study harus melakukan tambahan data seismik (survey seismik) bila arealnya 4000 km2, bila 4000 km2 maka ia harus meningkatkan kualitas data seismik melalui reprocessing. Semua kegiatan ini baik joint study, survey, repro semuanya bukan operating cost kalau kelak ia menjadi blok, maka tentu tak bisa di-cost recovery. Joint study dilakukan bersama lima perguruan tinggi sebagai wakil Ditjen Migas, yaitu bisa ITB, Unpad, UPN, UGM, Trisakti. Yang diusulkan Pak Kardaya adalah nanti kalau wilayah joint study itu menjadi blok. Bila ada survey seismik yang telah dilakukan pada saat joint study, maka itu akan mempengaruhi komitmen di tiga tahunnya, tim penilai Ditjen Migas-BPMIGAS dan biders yang nanti akan mendiskusikannya. Yang mengawasi pelaksanaan komitmen adalah BPMIGAS. Yang menentukan komitmen adalah MIGAS dengan masukan2 dari BPMIGAS. Perusahaan kecil yang mempunyai wilayah2 joint study sahohah itu (mengikuti istilah Pak Rovicky he2..) itu terus terang adalah suatu kesalahan, dan tak akan ada lagi diberikan semacam itu, sebab jelas ini menghalangi perusahaan2 lain yang ingin melakukan joint study di tempat yang sama. Mengapa dulu MIGAS memberikan izin itu ? Karena perusahaan ini mengusulkan areanya di wilayah2 yang luar biasa ekstrim di Indonesia. Kelihatannya perusahaan2 biasa tak mungkin ke situ, begitu katanya. Go to extreme. Mereka melakukan survey yang datanya akan menjadi milik Indonesia. Mereka nanti harus memilih hanya 4000 km2 satu blok dari wilayah joint study-nya yang sahohah tadi. Banyak perusahaan2 besar yang juga bisa ekstrim eksplorasinya mengritik pemberian izin joint study semacam ini. Ya, itu memang kesalahan. Bagaimana mengatasinya karena izin sudah diterbitkan ? Yah, itu biar top level saja yang menyelesaikannya. Ok, itu dulu pak Rovicky. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2007 10:43 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun sudah tengah malam nih :) Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang dikelola atau diatur oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya, perusahaan migas (kontraktor) melakukan studi pada daerah yang masih terbuka (open area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan shooting seismic tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini tentusaja MIGAS tidak akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di HOLD. Kalau nantinya hasilnya positip dan perusahaan ini tertarik melanjutkan, maka daerah itu akan ditawarkan sebagai direct application (istilah nya). Jadi ditawarkan (open for bid) hanya dibuka selama 30-40 hari saja. Sedang normalnya utk PSC biasa ditawarkan dalam 4 bulan. Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya ini ? Dan siapakan yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ? Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan yang melakukan joint study ini untuk daerah yang suangat luaas di Eastern Indonesia. Padahal aku yakin perusahaan ini bener-bener perusahaan baru yang belum pernah memiliki produksi, walaupun konon-nya terdiri dari orang-orang pinter yang pernah bekerja di Indonesia. Saya agak curiga perusahaan ini hanya broker (wah suudzon deh). Nah hal-hal seperti ini juga sebenernya yang menghambat resource replacement di Indonesia. Salam On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Bambang, Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak Bambang selalu sehat dan sukses. Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu bermula dari pengejaran komitmen yang mengecewakan. Realisasi komitmen eksplorasi hanya 50-75 %. Ini menjadi biang keladi mengapa penemuan eksplorasi tak bisa menggantikan produksi minyak setahun. Banyak KPS memundurkan komitmennya dengan berbagai alasan, dari alasan serius sampai sekedar alasan. Ada beberapa blok yang ditandatangani 1995-1997 baru melakukan komitmen bornya di tahun ke-10, yaitu mereka baru membor sumurnya tahun 2007, padahal itu merupakan komitmen pasti (firm commitment) tiga tahun pertama. Saya heran bagaimana blok2 ini masih bisa hidup sampai tahun ke-10 (bahkan
Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
Pak Awang, Tentang luasnya daerah joint study apakah sudah final, bahwa luasnya maksimal 4000 km persegi ? karena hingga direct offer tender tahun 2005 yang pemenangnya diumumkan tahun 2006 lalu, dari 21 wilayah, 9 wilayah diantaranya luas daerah WKP nya lebih dari 4000 km persegi. kemudian tentang kewajiban survey seismik, untuk onshore sebesar 2 juta USD...cmiw hal ini berlaku untuk semua blok, baik blok besar maupun blok dengan luas area kecil apakah kewajiban komitmen survey seismik ini masih berlaku untuk semua blok tanpa melihat luasnya daerah WKP ? mohon pencerahannnya... Salam, Asep Awang Harun Satyana wrote: Pak Rovicky, Sehabis membalas e-mail Pak Bambang, saya pun pergi tidur, pukul 24.00 tepat sebab besoknya mesti bangun subuh, seperti biasa, mengejar pergi ke Jakarta.. Lamanya joint study umumnya sekitar 6 bulan, jarang yang setahun. Luas arealnya mestinya maksimal 4000 km2 (sebelum sistem grid diberlakukan nanti). Sekarang si pelaku joint study harus melakukan tambahan data seismik (survey seismik) bila arealnya 4000 km2, bila 4000 km2 maka ia harus meningkatkan kualitas data seismik melalui reprocessing. Semua kegiatan ini baik joint study, survey, repro semuanya bukan operating cost kalau kelak ia menjadi blok, maka tentu tak bisa di-cost recovery. Joint study dilakukan bersama lima perguruan tinggi sebagai wakil Ditjen Migas, yaitu bisa ITB, Unpad, UPN, UGM, Trisakti. Yang diusulkan Pak Kardaya adalah nanti kalau wilayah joint study itu menjadi blok. Bila ada survey seismik yang telah dilakukan pada saat joint study, maka itu akan mempengaruhi komitmen di tiga tahunnya, tim penilai Ditjen Migas-BPMIGAS dan biders yang nanti akan mendiskusikannya. Yang mengawasi pelaksanaan komitmen adalah BPMIGAS. Yang menentukan komitmen adalah MIGAS dengan masukan2 dari BPMIGAS. Perusahaan kecil yang mempunyai wilayah2 joint study sahohah itu (mengikuti istilah Pak Rovicky he2..) itu terus terang adalah suatu kesalahan, dan tak akan ada lagi diberikan semacam itu, sebab jelas ini menghalangi perusahaan2 lain yang ingin melakukan joint study di tempat yang sama. Mengapa dulu MIGAS memberikan izin itu ? Karena perusahaan ini mengusulkan areanya di wilayah2 yang luar biasa ekstrim di Indonesia. Kelihatannya perusahaan2 biasa tak mungkin ke situ, begitu katanya. Go to extreme. Mereka melakukan survey yang datanya akan menjadi milik Indonesia. Mereka nanti harus memilih hanya 4000 km2 satu blok dari wilayah joint study-nya yang sahohah tadi. Banyak perusahaan2 besar yang juga bisa ekstrim eksplorasinya mengritik pemberian izin joint study semacam ini. Ya, itu memang kesalahan. Bagaimana mengatasinya karena izin sudah diterbitkan ? Yah, itu biar top level saja yang menyelesaikannya. Ok, itu dulu pak Rovicky. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2007 10:43 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun sudah tengah malam nih :) Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang dikelola atau diatur oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya, perusahaan migas (kontraktor) melakukan studi pada daerah yang masih terbuka (open area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan shooting seismic tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini tentusaja MIGAS tidak akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di HOLD. Kalau nantinya hasilnya positip dan perusahaan ini tertarik melanjutkan, maka daerah itu akan ditawarkan sebagai direct application (istilah nya). Jadi ditawarkan (open for bid) hanya dibuka selama 30-40 hari saja. Sedang normalnya utk PSC biasa ditawarkan dalam 4 bulan. Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya ini ? Dan siapakan yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ? Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan yang melakukan joint study ini untuk daerah yang suangat luaas di Eastern Indonesia. Padahal aku yakin perusahaan ini bener-bener perusahaan baru yang belum pernah memiliki produksi, walaupun konon-nya terdiri dari orang-orang pinter yang pernah bekerja di Indonesia. Saya agak curiga perusahaan ini hanya broker (wah suudzon deh). Nah hal-hal seperti ini juga sebenernya yang menghambat resource replacement di Indonesia. Salam On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Bambang, Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak Bambang selalu sehat dan sukses. Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu bermula dari pengejaran komitmen yang mengecewakan. Realisasi komitmen eksplorasi hanya 50-75 %. Ini menjadi biang keladi mengapa penemuan eksplorasi tak bisa menggantikan produksi minyak setahun. Banyak KPS memundurkan komitmennya dengan berbagai alasan, dari alasan serius sampai sekedar alasan. Ada beberapa blok yang ditandatangani 1995-1997 baru melakukan komitmen bornya di tahun ke-10, yaitu mereka
RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
Setahu saya, speculative survey adalah joint study hanya dengan Ditjen MIGAS dan kelak data seismiknya dijual kepada company-company yang berminat terhadap blok yang ditawarkan oleh Ditjen MIGAS tersebut. Joint study tersebut meliputi basin study, acquisition dan processing data seismic (2D dan 3D). Saat ini project Speculative survey tidak banyak lagi, disebabkan minimnya vessel seismic yang tersedia (lagi banyak pesanan). Wassalam, egs -Original Message- From: Turidho (TURIDHO) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, 28 November, 2007 9:29 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Kalau jonit seismic survey yang dikenal sbg speculative survey apakah masih berlaku saat ini Pak Awang? Adakah beda yang mendasar antara keduanya, yaitu antara joint study sebagaimana yang diterangkan dibawah ini, dg speculative survey ini? -ido- -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 28, 2007 8:12 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Rovicky, Sehabis membalas e-mail Pak Bambang, saya pun pergi tidur, pukul 24.00 tepat sebab besoknya mesti bangun subuh, seperti biasa, mengejar pergi ke Jakarta.. Lamanya joint study umumnya sekitar 6 bulan, jarang yang setahun. Luas arealnya mestinya maksimal 4000 km2 (sebelum sistem grid diberlakukan nanti). Sekarang si pelaku joint study harus melakukan tambahan data seismik (survey seismik) bila arealnya 4000 km2, bila 4000 km2 maka ia harus meningkatkan kualitas data seismik melalui reprocessing. Semua kegiatan ini baik joint study, survey, repro semuanya bukan operating cost kalau kelak ia menjadi blok, maka tentu tak bisa di-cost recovery. Joint study dilakukan bersama lima perguruan tinggi sebagai wakil Ditjen Migas, yaitu bisa ITB, Unpad, UPN, UGM, Trisakti. Yang diusulkan Pak Kardaya adalah nanti kalau wilayah joint study itu menjadi blok. Bila ada survey seismik yang telah dilakukan pada saat joint study, maka itu akan mempengaruhi komitmen di tiga tahunnya, tim penilai Ditjen Migas-BPMIGAS dan biders yang nanti akan mendiskusikannya. Yang mengawasi pelaksanaan komitmen adalah BPMIGAS. Yang menentukan komitmen adalah MIGAS dengan masukan2 dari BPMIGAS. Perusahaan kecil yang mempunyai wilayah2 joint study sahohah itu (mengikuti istilah Pak Rovicky he2..) itu terus terang adalah suatu kesalahan, dan tak akan ada lagi diberikan semacam itu, sebab jelas ini menghalangi perusahaan2 lain yang ingin melakukan joint study di tempat yang sama. Mengapa dulu MIGAS memberikan izin itu ? Karena perusahaan ini mengusulkan areanya di wilayah2 yang luar biasa ekstrim di Indonesia. Kelihatannya perusahaan2 biasa tak mungkin ke situ, begitu katanya. Go to extreme. Mereka melakukan survey yang datanya akan menjadi milik Indonesia. Mereka nanti harus memilih hanya 4000 km2 satu blok dari wilayah joint study-nya yang sahohah tadi. Banyak perusahaan2 besar yang juga bisa ekstrim eksplorasinya mengritik pemberian izin joint study semacam ini. Ya, itu memang kesalahan. Bagaimana mengatasinya karena izin sudah diterbitkan ? Yah, itu biar top level saja yang menyelesaikannya. Ok, itu dulu pak Rovicky. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2007 10:43 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun sudah tengah malam nih :) Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang dikelola atau diatur oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya, perusahaan migas (kontraktor) melakukan studi pada daerah yang masih terbuka (open area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan shooting seismic tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini tentusaja MIGAS tidak akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di HOLD. Kalau nantinya hasilnya positip dan perusahaan ini tertarik melanjutkan, maka daerah itu akan ditawarkan sebagai direct application (istilah nya). Jadi ditawarkan (open for bid) hanya dibuka selama 30-40 hari saja. Sedang normalnya utk PSC biasa ditawarkan dalam 4 bulan. Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya ini ? Dan siapakan yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ? Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan yang melakukan joint study ini untuk daerah yang suangat luaas di Eastern Indonesia. Padahal aku yakin perusahaan ini bener-bener perusahaan baru yang belum pernah memiliki produksi, walaupun konon-nya terdiri dari orang-orang pinter yang pernah bekerja di Indonesia. Saya agak curiga perusahaan ini hanya broker (wah suudzon deh). Nah hal-hal seperti ini juga sebenernya yang menghambat resource replacement di Indonesia. Salam On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Bambang, Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak
[iagi-net-l] Joint Study in open area.
Pak Awang, Mohon konfirmasi, setahu saya Perusahaan yang joint study punya first right refusal terhadap block joint study yg juga harus ditenderkan. Bila ybs penawarannya kalah menarik/ kalah tender, 'bisa dimenangkan bila sanggup menyamai penawaran pemenang tender. Berhubung takut investasinya hilang, banyak yang memaksakan diri untuk menang walau diluar kesanggupannya. Bila dapat partner dia akan selamat, tapi bila tidak dapat partner akibatnya komitment tidak jalan , block harus dikembalikan ruginya akan bertambah banyak. Bila BPMIGAS/ MIGAS sudah mulai tegas dengan mencabut block yang tidak perform, berspekulasi menganggap block sebagai komoditas jual beli dapat dieliminir. Gak apa2 deh dianggap sirik juga .karena gak kebagian he...he!! Wassalam, Setiabudi -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 28, 2007 8:12 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Rovicky, Sehabis membalas e-mail Pak Bambang, saya pun pergi tidur, pukul 24.00 tepat sebab besoknya mesti bangun subuh, seperti biasa, mengejar pergi ke Jakarta.. Lamanya joint study umumnya sekitar 6 bulan, jarang yang setahun. Luas arealnya mestinya maksimal 4000 km2 (sebelum sistem grid diberlakukan nanti). Sekarang si pelaku joint study harus melakukan tambahan data seismik (survey seismik) bila arealnya 4000 km2, bila 4000 km2 maka ia harus meningkatkan kualitas data seismik melalui reprocessing. Semua kegiatan ini baik joint study, survey, repro semuanya bukan operating cost kalau kelak ia menjadi blok, maka tentu tak bisa di-cost recovery. Joint study dilakukan bersama lima perguruan tinggi sebagai wakil Ditjen Migas, yaitu bisa ITB, Unpad, UPN, UGM, Trisakti. Yang diusulkan Pak Kardaya adalah nanti kalau wilayah joint study itu menjadi blok. Bila ada survey seismik yang telah dilakukan pada saat joint study, maka itu akan mempengaruhi komitmen di tiga tahunnya, tim penilai Ditjen Migas-BPMIGAS dan biders yang nanti akan mendiskusikannya. Yang mengawasi pelaksanaan komitmen adalah BPMIGAS. Yang menentukan komitmen adalah MIGAS dengan masukan2 dari BPMIGAS. Perusahaan kecil yang mempunyai wilayah2 joint study sahohah itu (mengikuti istilah Pak Rovicky he2..) itu terus terang adalah suatu kesalahan, dan tak akan ada lagi diberikan semacam itu, sebab jelas ini menghalangi perusahaan2 lain yang ingin melakukan joint study di tempat yang sama. Mengapa dulu MIGAS memberikan izin itu ? Karena perusahaan ini mengusulkan areanya di wilayah2 yang luar biasa ekstrim di Indonesia. Kelihatannya perusahaan2 biasa tak mungkin ke situ, begitu katanya. Go to extreme. Mereka melakukan survey yang datanya akan menjadi milik Indonesia. Mereka nanti harus memilih hanya 4000 km2 satu blok dari wilayah joint study-nya yang sahohah tadi. Banyak perusahaan2 besar yang juga bisa ekstrim eksplorasinya mengritik pemberian izin joint study semacam ini. Ya, itu memang kesalahan. Bagaimana mengatasinya karena izin sudah diterbitkan ? Yah, itu biar top level saja yang menyelesaikannya. Ok, itu dulu pak Rovicky. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2007 10:43 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun sudah tengah malam nih :) Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang dikelola atau diatur oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya, perusahaan migas (kontraktor) melakukan studi pada daerah yang masih terbuka (open area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan shooting seismic tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini tentusaja MIGAS tidak akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di HOLD. Kalau nantinya hasilnya positip dan perusahaan ini tertarik melanjutkan, maka daerah itu akan ditawarkan sebagai direct application (istilah nya). Jadi ditawarkan (open for bid) hanya dibuka selama 30-40 hari saja. Sedang normalnya utk PSC biasa ditawarkan dalam 4 bulan. Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya ini ? Dan siapakan yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ? Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan yang melakukan joint study ini untuk daerah yang suangat luaas di Eastern Indonesia. Padahal aku yakin perusahaan ini bener-bener perusahaan baru yang belum pernah memiliki produksi, walaupun konon-nya terdiri dari orang-orang pinter yang pernah bekerja di Indonesia. Saya agak curiga perusahaan ini hanya broker (wah suudzon deh). Nah hal-hal seperti ini juga sebenernya yang menghambat resource replacement di Indonesia. Salam On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Bambang, Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak Bambang selalu sehat dan sukses. Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu bermula dari pengejaran komitmen yang mengecewakan.
Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
menambahkan pertanyaan dari kang asep, apa landasan yuridis formalnya mengenai batasan luas maksimal 4000 km persegi ? dNr --- Asep Saripudin [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang, Tentang luasnya daerah joint study apakah sudah final, bahwa luasnya maksimal 4000 km persegi ? karena hingga direct offer tender tahun 2005 yang pemenangnya diumumkan tahun 2006 lalu, dari 21 wilayah, 9 wilayah diantaranya luas daerah WKP nya lebih dari 4000 km persegi. kemudian tentang kewajiban survey seismik, untuk onshore sebesar 2 juta USD...cmiw hal ini berlaku untuk semua blok, baik blok besar maupun blok dengan luas area kecil apakah kewajiban komitmen survey seismik ini masih berlaku untuk semua blok tanpa melihat luasnya daerah WKP ? mohon pencerahannnya... Salam, Asep Awang Harun Satyana wrote: Pak Rovicky, Sehabis membalas e-mail Pak Bambang, saya pun pergi tidur, pukul 24.00 tepat sebab besoknya mesti bangun subuh, seperti biasa, mengejar pergi ke Jakarta.. Lamanya joint study umumnya sekitar 6 bulan, jarang yang setahun. Luas arealnya mestinya maksimal 4000 km2 (sebelum sistem grid diberlakukan nanti). Sekarang si pelaku joint study harus melakukan tambahan data seismik (survey seismik) bila arealnya 4000 km2, bila 4000 km2 maka ia harus meningkatkan kualitas data seismik melalui reprocessing. Semua kegiatan ini baik joint study, survey, repro semuanya bukan operating cost kalau kelak ia menjadi blok, maka tentu tak bisa di-cost recovery. Joint study dilakukan bersama lima perguruan tinggi sebagai wakil Ditjen Migas, yaitu bisa ITB, Unpad, UPN, UGM, Trisakti. Yang diusulkan Pak Kardaya adalah nanti kalau wilayah joint study itu menjadi blok. Bila ada survey seismik yang telah dilakukan pada saat joint study, maka itu akan mempengaruhi komitmen di tiga tahunnya, tim penilai Ditjen Migas-BPMIGAS dan biders yang nanti akan mendiskusikannya. Yang mengawasi pelaksanaan komitmen adalah BPMIGAS. Yang menentukan komitmen adalah MIGAS dengan masukan2 dari BPMIGAS. Perusahaan kecil yang mempunyai wilayah2 joint study sahohah itu (mengikuti istilah Pak Rovicky he2..) itu terus terang adalah suatu kesalahan, dan tak akan ada lagi diberikan semacam itu, sebab jelas ini menghalangi perusahaan2 lain yang ingin melakukan joint study di tempat yang sama. Mengapa dulu MIGAS memberikan izin itu ? Karena perusahaan ini mengusulkan areanya di wilayah2 yang luar biasa ekstrim di Indonesia. Kelihatannya perusahaan2 biasa tak mungkin ke situ, begitu katanya. Go to extreme. Mereka melakukan survey yang datanya akan menjadi milik Indonesia. Mereka nanti harus memilih hanya 4000 km2 satu blok dari wilayah joint study-nya yang sahohah tadi. Banyak perusahaan2 besar yang juga bisa ekstrim eksplorasinya mengritik pemberian izin joint study semacam ini. Ya, itu memang kesalahan. Bagaimana mengatasinya karena izin sudah diterbitkan ? Yah, itu biar top level saja yang menyelesaikannya. Ok, itu dulu pak Rovicky. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 27, 2007 10:43 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun sudah tengah malam nih :) Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang dikelola atau diatur oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya, perusahaan migas (kontraktor) melakukan studi pada daerah yang masih terbuka (open area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan shooting seismic tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini tentusaja MIGAS tidak akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di HOLD. Kalau nantinya hasilnya positip dan perusahaan ini tertarik melanjutkan, maka daerah itu akan ditawarkan sebagai direct application (istilah nya). Jadi ditawarkan (open for bid) hanya dibuka selama 30-40 hari saja. Sedang normalnya utk PSC biasa ditawarkan dalam 4 bulan. Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya ini ? Dan siapakan yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ? Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan yang melakukan joint study ini untuk daerah yang suangat luaas di Eastern Indonesia. Padahal aku yakin perusahaan ini bener-bener perusahaan baru yang belum pernah memiliki produksi, walaupun konon-nya terdiri dari orang-orang pinter yang pernah bekerja di Indonesia. Saya agak curiga perusahaan ini hanya broker (wah suudzon deh). Nah hal-hal seperti ini juga sebenernya yang menghambat resource replacement di Indonesia. Salam On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Bambang, Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak Bambang selalu sehat dan sukses. Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu bermula dari pengejaran komitmen yang mengecewakan. Realisasi komitmen eksplorasi
[iagi-net-l] Eka Rukmana is out of the office.
I will be out of the office starting 28/11/2007 and will not return until 30/11/2007. I will respond to your message when I return or you can contact me at 081321152605. Thank you JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -