[iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

2007-11-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Awang atau yang lain di BPMIGAS  ini maksudnya gimana ya ?
Ada juga salah satu term di negara lain yang komitmennya hanya
seismic. Tentunya waktunya diperpendek (hanya 2 tahun utk shoot
seismic dan interpretasi). Kalau bagus baru ditambah lagi dengan
perpanjangan tetapi dengan ngebor.

Thanks

RDP

BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi, sehinga masa
explorasi bisa di perpendek dari 10 tahun ke 3 tahun

untuk lengkapnya silahkan buka di detikcom.
http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/27/time/145744/idnews/858253/idkanal/4
__._,_.___

-- 
http://tempe.wordpress.com/
None one right solution !
No one can monopolize the truth !


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

2007-11-27 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Rovicky,

Itu baru usulan saja. Tender yang akan dilakukan atas 26 blok (21 reguler, 5 
penawaran langsung) yang akan segera datang masih menggunakan program kerja 
eksplorasi standar (3+3+4). Tiga tahun pertama firm commitment dengan pekerjaan 
studi GG, survey seismik, bor. Tiga tahun kedua masih juga seperti itu. Dan, 
perpanjangan empat tahun terakhir (maksimal) bila diperlukan, sebelum 
komersialitas, juga bisa memuat pekerjaan2 studi GG, survey seismik, bor.

Hanya bor yang membuktikan bahwa minyak ada atau tidak ada, data seismik bisa 
mengindikasi, tetapi tak pernah membuktikan. Dengan komitmen standar termasuk 
bor pun pada saat ini banyak sekali (hampir 200) proposal penawaran langsung 
menumpuk di meja Pemerintah. Artinya, investor dengan komitmen bor pun tetap 
menggebu. Hanya, benar bahwa realisasinya tak semenggebu usulannya.. (!)

No drilling no discovery.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:25 C++
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

Pak Awang atau yang lain di BPMIGAS  ini maksudnya gimana ya ?
Ada juga salah satu term di negara lain yang komitmennya hanya
seismic. Tentunya waktunya diperpendek (hanya 2 tahun utk shoot
seismic dan interpretasi). Kalau bagus baru ditambah lagi dengan
perpanjangan tetapi dengan ngebor.

Thanks

RDP

BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi, sehinga masa
explorasi bisa di perpendek dari 10 tahun ke 3 tahun

untuk lengkapnya silahkan buka di detikcom.
http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/27/time/145744/idnews/858253/idkanal/4
__._,_.___

--
http://tempe.wordpress.com/
None one right solution !
No one can monopolize the truth !


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-


This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com



JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



[iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

2007-11-27 Terurut Topik Bambang Satya Murti
Pak Awang  rekan-rekan lainnya,
Saya setuju, no drilling - no discovery, tetapi kita perlu memberikan insentif 
khusus kan?
Hemat saya,  kalau model ini diterapkan, ini akan merupakan quantum leap 
untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi, terutama di daerah virgin basin, deep 
water, frontier...etc..etc...
Rasanya, kalau seismik sudah mengindikasikan sweet spots, tanpa disuruh pun 
operator pasti akan mengusulkan untuk mengebor..lebih baik begitu dibanding 
komitmen semu ya? Lha kalau ini yang terjadi, kan malah ditanya, quo vadis 
explorasi di Indonesia?
Viva explorationist..
Salam,
Bambang
(selamat mengejar komitmen ya pak)

- Original Message 
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:58:53 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen 
explorasi


Pak Rovicky,

Itu baru usulan saja. Tender yang akan dilakukan atas 26 blok (21
 reguler, 5 penawaran langsung) yang akan segera datang masih menggunakan
 program kerja eksplorasi standar (3+3+4). Tiga tahun pertama firm
 commitment dengan pekerjaan studi GG, survey seismik, bor. Tiga tahun kedua
 masih juga seperti itu. Dan, perpanjangan empat tahun terakhir (maksimal)
 bila diperlukan, sebelum komersialitas, juga bisa memuat pekerjaan2
 studi GG, survey seismik, bor.

Hanya bor yang membuktikan bahwa minyak ada atau tidak ada, data
 seismik bisa mengindikasi, tetapi tak pernah membuktikan. Dengan komitmen
 standar termasuk bor pun pada saat ini banyak sekali (hampir 200) proposal
 penawaran langsung menumpuk di meja Pemerintah. Artinya, investor
 dengan komitmen bor pun tetap menggebu. Hanya, benar bahwa realisasinya tak
 semenggebu usulannya.. (!)

No drilling no discovery.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:25 C++
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen
 explorasi

Pak Awang atau yang lain di BPMIGAS  ini maksudnya gimana ya ?
Ada juga salah satu term di negara lain yang komitmennya hanya
seismic. Tentunya waktunya diperpendek (hanya 2 tahun utk shoot
seismic dan interpretasi). Kalau bagus baru ditambah lagi dengan
perpanjangan tetapi dengan ngebor.

Thanks

RDP

BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi, sehinga masa
explorasi bisa di perpendek dari 10 tahun ke 3 tahun

untuk lengkapnya silahkan buka di detikcom.
http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/27/time/145744/idnews/858253/idkanal/4
__._,_.___

--
http://tempe.wordpress.com/
None one right solution !
No one can monopolize the truth !


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
 Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
 event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or
 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
 loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use
 of any information posted on IAGI mailing list.
-


This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com



JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
 Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

2007-11-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Apakah final relinguisment masih menyisakan 20% dari original ?
Di beberapa negara sekarang ini mulai dengan istilah GHA (Gas holding
area) yaitu kontrak-kontrak baru untuk daerah hanya seluas lapangan
thok (GWC) saja. Sepertinya mirip dengan TAC dahulu, tetapi tidak ada
exploration activities. Apakah di Indonesia masih ada ?
Aku rasa banyak lapangan-lapangan gas yang 'idle' yang dapat
ditenderkan dengan cara seperti ini, sehingga hanya perusahaan2 kecil
saja yang akan memungkinkan mengembangkan small field ini.
Jadi memang jualannya bukan untuk eksplorasi.

RDP

On Nov 27, 2007 5:58 PM, Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Rovicky,

 Itu baru usulan saja. Tender yang akan dilakukan atas 26 blok (21 reguler, 5 
 penawaran langsung) yang akan segera datang masih menggunakan program kerja 
 eksplorasi standar (3+3+4). Tiga tahun pertama firm commitment dengan 
 pekerjaan studi GG, survey seismik, bor. Tiga tahun kedua masih juga seperti 
 itu. Dan, perpanjangan empat tahun terakhir (maksimal) bila diperlukan, 
 sebelum komersialitas, juga bisa memuat pekerjaan2 studi GG, survey seismik, 
 bor.

 Hanya bor yang membuktikan bahwa minyak ada atau tidak ada, data seismik bisa 
 mengindikasi, tetapi tak pernah membuktikan. Dengan komitmen standar termasuk 
 bor pun pada saat ini banyak sekali (hampir 200) proposal penawaran langsung 
 menumpuk di meja Pemerintah. Artinya, investor dengan komitmen bor pun tetap 
 menggebu. Hanya, benar bahwa realisasinya tak semenggebu usulannya.. (!)

 No drilling no discovery.

 Salam,
 awang


 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:25 C++
 To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

 Pak Awang atau yang lain di BPMIGAS  ini maksudnya gimana ya ?
 Ada juga salah satu term di negara lain yang komitmennya hanya
 seismic. Tentunya waktunya diperpendek (hanya 2 tahun utk shoot
 seismic dan interpretasi). Kalau bagus baru ditambah lagi dengan
 perpanjangan tetapi dengan ngebor.

 Thanks

 RDP
 
 BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi, sehinga masa
 explorasi bisa di perpendek dari 10 tahun ke 3 tahun

 untuk lengkapnya silahkan buka di detikcom.
 http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/27/time/145744/idnews/858253/idkanal/4
 __._,_.___

 --
 http://tempe.wordpress.com/
 None one right solution !
 No one can monopolize the truth !

 
 JOINT CONVENTION BALI 2007
 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
 Exhibition,
 Bali Convention Center, 13-16 November 2007
 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
 IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
 damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data 
 or profits, arising out of or in connection with the use of any information 
 posted on IAGI mailing list.
 -


 This email was Anti Virus checked by Administrator.
 http://www.bpmigas.com


 
 JOINT CONVENTION BALI 2007
 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
 Exhibition,
 Bali Convention Center, 13-16 November 2007
 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all 

RE: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil

2007-11-27 Terurut Topik Yarmanto (yarmant)
Setuju ulasan pak Awang luar biasa...terimakasih banyak.

Beliau juga seorang guru yang patut di contoh dalam ketegasannya dan
disiplin dalam hal meng evaluasi kerjaan / pr yang diberikan...untuk
membuta murid nya ngerti... Selamat jalan Fred...

-Original Message-
From: Win Aldy [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 26, 2007 6:04 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil

Sebagai salah satu pembimbing thesis waktu itu, antusiasme dan
pencerahan beliau sangat banyak membantu dalam menyelesaikan study saya
di sana.
 
Terima Kasih Fred,
 
Win Aldy



- Original Message 
From: batu gamping [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED];
Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, November 26, 2007 6:15:59 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fred Meissner (1932-2007) : Think Like Oil

Pa Awang

Terima kasih banyak atas informasinya. Apa yang Pa Awang ceritakan
tentang Fred semuanya sangat tepat dengan yang pernah saya alami selama
saya mengambil beberapa mata kuliah beliau. 

Selamat jalan Fred

Yusak

--- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Untuk rekan-rekan yang menekuni petroleum system dan petroleum 
 geochemistry, nama Fred Meissner tentu tidak asing lagi. Dia adalah 
 salah satu tokohnya, seperti Tod Harding dan James Lowell dalam 
 struktur geologi, Qing Sun dan Mateu Esteban dalam carbonate 
 sedimentology, atau John van Wagoner dan Henry Posamentier dalam 
 sequence stratigraphy. Di dalam mengembangkan petroleum system, Fred 
 Meissner sebanding dengan Leslie Magoon atau Wallace Dow.

  18 September lalu, Fred Meissner menghembuskan nafasnya yang terakhir

 setelah sekian lama berjuang melawan kanker kerongkongan. AAPG 
 Explorer edisi terbaru (November 2007) memuat berita meninggalnya 
 tokoh penemu hydrocarbon machine ini.

  Keahlian Meissner adalah terutama dalam bidang hydrocarbon 
 generation, migration, dan accumulation.
 Hydrocarbon machine yang ditemukannya adalah sebuah gambar 
 sederhana, tepat, dan praktis yang melukiskan hubungan antara ketiga 
 proses ini bersama elemen-elemen petroleum system, yaitu ada 
 elemen-elemen batuan : source rocks, carrier beds, reservoir rocks, 
 sealing rocks, burial rocks; digambarkan bersatu dengan proses-proses 
 : generasi hidrokarbon, ekspulsi, migrasi, dan akumulasi di perangkap 
 struktur, stratigrafi, maupun kombinasi keduanya. Kita barangkali 
 sering menggunakan gambar ini, Fred Meissner-lah yang 
 memperkenalkannya untuk pertama kalinya. Gambar ini praktis, dan 
 hubungan hydrocarbon machine itulah yang sebenarnya dicari2 para 
 eksplorasionis di suatu daerah.

  Fred Meissner lahir di Denver dan menamatkan sekolahnya di Colorado 
 School of Mines (master
 degree) tahun 1954. Setelah menjalankan dinas militer dalam Perang 
 Korea, Meissner bekerja selama
 17 tahun untuk Shell. Di sini dia bertemu dengan M.
 King Hubbert, tokoh terkenal dalam petroleum geology yang menerapkan 
 prinsip2 mekanika fluida dalam proses migrasi dan akumulasi 
 hidrokarbon. Meissner menyebut Hubbert sebagai gurunya. Setelah Shell,

 Meissner bergabung dengan Trend Exploration pada awal 1970-an, dan 
 bersama tokoh2 legendaris penemu minyak di perusahaan itu, Tom Jordan 
 dan Norm Foster, Fred Meissner menemukan lapangan-lapangan minyak 
 besar dalam reservoir karbonat di Cekungan Salawati, Kepala Burung, 
 Irian Jaya (lapangan2 Kasim, Walio, Jaya). Tahun 1986-2004, Meissner 
 mengajar di almamaternya sambil bekerja sebagai seorang konsultan. 
 Tahun 2004, dia resmi pensiun, tetapi sekali-sekali masih suka diminta

 mengajar dan memimpin field trip di seputar Rocky Mountains.
 Tiga
  minggu sebelum kematiannya, dalam usia 75 tahun Meissner masih 
 memimpin sebuah fieldtrip yang diikuti 30 peserta.

  Tahun 1997, ketika IPA mengadakan simposium internasional petroleum 
 system SE Asia-Australasia di Jakarta, Fred Meissner diundang IPA 
 bersama
 tokoh2 petroleum system lainnya (Leslie Magoon dan Dietrich Welte). 
 Meissner memberikan keynote lecture berjudul, The Role of 
 Depositional Sequences in Creating and Controlling Petroleum Systems -

 Basic Principles and Examples. Di situ Meissner memunculkan 
 hydrocarbon machine-nya yang terkenal,
 elemen2 petroleum system-nya dimodifikasi dengan menerapkan sequence 
 stratigraphy. Fred Meissner pun dalam simposium ini mengajar short 
 course dua hari berjudul Subsurface Pressures and Petroleum Systems
 : Pressure Relationships to the
 Generation,Migration, and Accumulation of Hydrocarbons. Barangkali 
 ada rekan2 yang kebetulan ikut kursusnya ? Meissner adalah seorang 
 guru yang baik, jauh lebih baik daripada gurunya sendiri, King Hubbert

 yang terkenal garang dalam mengajar.

  Selain hydrocarbon machine, Fred Meissner juga terkenal sebagai orang

 pertama yang menemukan bahwa source rocks juga dapat merupakan 
 reservoir rocks, khususnya bahwa produksi gas bisa 

[iagi-net-l] Geothermal

2007-11-27 Terurut Topik Ismail Zaini

Harga Listrik Panas Bumi Ditender
66 Lokasi
Wilayah Kerja Pertambangan Panasbumi yang siap ditender

Harga diharapkan kompetitif jika melalui tender.


JAKARTA -- Masalah harga listrik tenaga panas bumi akan dituntaskan lewat 
tender. Pemerintah sudah menawarkan enam wilayah kerja panas bumi ke 
investor. Dari penawaran investor itu diharapkan ditemukan formula harga 
yang tepat, ketimbang menunggu lagi lewat tim tarif panas bumi.


Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan hal ini saat menutup 
Musyawarah Nasional VI Asosiasi Panas Bumi Indonesia, Senin (26/11). ''Kita 
tender yang sudah siap, kita bisa tahu benchmark price-nya berapa, daripada 
ngitung-ngitung mulu, nanti harganya jatuh,'' kata Purnomo.


Menurutnya, saat ini sudah ada 66 lokasi panas bumi yang sudah siap 
dikembangkan. Lokasi itu akan segera dialihkan dari wewenang Badan Geologi 
ke pemda. Dari total lokasi itu, sudah ada enam wilayah kerja yang siap 
tender, yaitu Seulawal Agam di NAD, Ungaran di Jateng, Tampomas, Tangkuban 
Perahu, dan Cisolok di Jabar, serta Jailolo di Sumut.


Harga listrik dari panas bumi sampai saat ini belum ditetapkan. Tim tarif 
yang ditugaskan menyusun tarif belum juga tuntas menghasilkan keputusan. 
Sementara sebagian investor panas bumi mematok harga jual tujuh sen per 
kilowwat per jam.


Namun dengan adanya tender, menurut Purnomo, harga ini bisa turun. ''Makin 
lama kompetisi makin banyak dan persaingan akan turunkan harga,'' katanya. 
Selain itu, mekanisme dari PLN juga bisa jadi koreksi harga jual listrik 
panas bumi yang berlangsung.


Saat ini ada tiga skenario harga panas bumi, yaitu tarif step down, yaitu 
rata-rata harga listrik panas bumi lima akan sebesar sen per kilowatt per 
jam untuk 10 tahun pertama investasi (dari 30 tahun investasi). Pada 10 
tahun kedua tarif itu akan turun, dan lebih murah lagi pada 10 tahun ketiga 
investasi. Kedua adalah tarif yang step up (tarif awal rendah dan makin lama 
makin tinggi) dan terakhir adalah tarif yang flat (rata) selama investasi. 
Dan ketiga tarif tetap.


Indonesia memiliki potensi tenaga panas bumi yang bisa dimanfaatkan sampai 
27 ribu MW. Sampai 2012 diharapkan bisa dimanfaatkan 3.500 MW tenaga panas 
bumi menjadi listrik. Tapi sampai saat ini yang dimanfaatkan baru sekitar 
900 MW. Kondisi ini dinilai asosiasi sangat menyedihkan. Apalagi dari dalam 
pemerintah masih ada sejumlah hambatan investasi panas bumi.


Wakil Ketua APBI, Suryadarma, mengatakan pemerintah harus menegaskan 
komitmennya untuk pengembangan panas bumi. Sebagai dasar penegasan itu, 
pemerintah harus mengacu pada road map diversifikasi energi yang sudah 
ditetapkan. ''Penyusunan road map dan master plan energi mix dijadikan dasar 
yang bersifat mengikat bagi seluruh instansi terkait, peningkatan kapasitas 
infrastruktur energi perlu diprioritaskan, dan jangka panjang harus ada 
keberpihakan pada energi yang diperbaukan,'' katanya.


Selain itu, asosiasi juga meminta pemerintah menerbitkan insentif di bidang 
penelitian, teknologi, dan produk panas bumi agar bisa bersaing dengan 
energi lainnya. Kemudian harus ada penegasan aturan perpajakan yang kerap 
bermasalah di lapangan, sinkronisasi aturan dengan Dephut karena lokasi 
panas bumi masuk ke wilayah cagar alam. ''Perlu ada peraturan presiden 
tentang pengembangan panas bumi untuk mengikat semua pihak untuk 
mengembangkan panas bumi,'' pinta Suryadarma. evy


Fakta Angka

66 Lokasi
Wilayah panas bumi yang siap ditender.




JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Gempa Sumbawa 6,7 SR (6.4 Mw) 26 November 2007

2007-11-27 Terurut Topik Dini Rachmawati
Kami di Sumbawa barat (ujung selatan barat pulau Sumbawa)hanya mengalami 2 x 
gempa sekitar jam 12 malam dan 4 subuh hampir 1 menit.
Jam 5 subuh sirene warning berbunyi,dan sebagian besar dari kita evakuasi ke 
daerah yang agak tinggi, karena khawatir tsunami.
Tai setengah jam kemudian, dinyatakan aman dan kembali lagi ke rumah masing2, 
walaupun sebagian besar banyak yang panik...

Salam,
dini


- Original Message 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi 
BPMIGAS [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, November 26, 2007 9:37:28 AM
Subject: [iagi-net-l] Gempa Sumbawa 6,7 SR (6.4 Mw) 26 November 2007

Dari tengah malam tadi sampai pagi ini, saudara-saudara kita di Sumbawa tengah 
berhadapan dengan gempa. Belasan rumah rusak dan runtuh, belasan luka2, dan 
seorang tewas menurut berita MetroTV pukul 05.00 tadi. Gempa dilaporkan terjadi 
sekali hampir setiap jam dengan magnitude di atas 6 SR.
  
  Gempa utama dilaporkan BMG terjadi pada pukul 00.02.17 26 November 2007 
dengan magnitude 6,7 SR (6.4 Mw menurut USGS). Pusat gempa pada 8.299 degS dan 
118.385 deg E berasal dari kedalaman 30 km. Secara geografis, pusat gempa ini 
terjadi di pantai utara Sumbawa di Teluk Sanggar, sekitar 30 km sebelah timur 
tenggara Gunung Tambora, atau 40 km sebelah barat baratlaut Bima.
  
  Data USGS prototype centroid moment tensor solution menunjukkan pematahan 
batuan pada pusat gempa berupa sesar naik-mendatar dengan jurus 61 NE dan 
kemiringan 33 deg. Dilaporkan tidak terjadi tsunami ke arah Sumbawa mungkin 
karena magnitudenya berada di ambang batas minimal tsunami-genic earthquake, 
pematahan batuannya tidak murni dip-slip, dan lokasinya di pantai.
  
  Secara regional, gempa ini diakibatkan oleh subduksi kerak samudera Flores di 
bawah Sumbawa yang terkenal sebagai jalur Flores (mega) Thrust. Dalam 15 tahun 
terakhir, gempa2 besar di utara Sumbawa dan Flores ini menyebabkan tsunami yang 
besar, seperti pernah dialami Maumere pada tahun 1990-an. Sumbawa dan Flores, 
serta ujung timur Lombok, terangkat oleh double subduction dari utara dan 
selatan. Dari utara adalah oleh Flores (mega) Thrust dan dari selatan oleh 
subduksi kerak samudera Hindia. Sebaran kedalaman episentrum di sekitar pulau2 
ini pun menjadi rumit, terutama di sebelah utara, tempat berkumpulnya 
episentrum gempa2 dalam asal subduksi kerak Hindia sampai kedalaman  500 km, 
bersatu tempat dengan gempa2 dangkal  70 km asal Flores (mega) Thrust.
  
  Flores Thrust sendiri mengalami evolusi. Peta lama Warren Hamilton menaruh 
batas baratnya di sebelah utara bagian tengah Sumbawa. Kini, ia juh lebih ke 
barat sampai di sebelah utara timur Lombok. Tetapi, jejaknya sesungguhnya masih 
terus sampai ke ujung utara Jawa Timur. Gempa Situbondo beberapa bulan yang 
lalu terjadi di jejak sesar besar ini.
  
  Semoga gempa yang datang ketika rakyat Sumbawa utara tengah tidur lelap ini 
tak banyak memakan korban. Sebagian besar dari kita memang tidur bersama gempa 
(sleeping with earthquake !).
  
  salam,
  awang

  
-
Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.


  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

2007-11-27 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Rovicky,
   
  Masa eksplorasi yang dibatasi hanya tiga tahun, tanpa bor, juga 
relinquishment semacam GHA sudah menjadi issue dalam rapat2 badan/departemen 
Pemerintah terkait beberapa bulan terakhir ini. Bila dipandang baik dan 
disepakati semua pihak, issue itu bisa menjadi sistem kontrak baru yang akan 
berbeda jauh dari sistem KPS standar. Untuk blok2 baru yang akan segera 
ditender akhir bulan ini atau Desember besok (rencana terakhirnya begitu), 
semua termin kontraknya masih menggunakan sistem KPS standar yang sudah kita 
kenal.
   
  Semacam GHA belum bisa dilakukan pada kontrak2 lama yang memang masih 
menyisakan 20 % di status final relinquishment. Tetapi, untuk perpanjangan 
kontrak setelah 30 tahun atau lebih, hal2 semacam GHA dapat dilakukan, yaitu 
bila KPS bersangkutan tak lagi punya peluang eksplorasi tertinggal, maka semua 
wilayah di luar lapangan harus dikeluarkan (carved out).
   
  salam,
  awang

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Apakah final relinguisment masih menyisakan 20% dari original ?
Di beberapa negara sekarang ini mulai dengan istilah GHA (Gas holding
area) yaitu kontrak-kontrak baru untuk daerah hanya seluas lapangan
thok (GWC) saja. Sepertinya mirip dengan TAC dahulu, tetapi tidak ada
exploration activities. Apakah di Indonesia masih ada ?
Aku rasa banyak lapangan-lapangan gas yang 'idle' yang dapat
ditenderkan dengan cara seperti ini, sehingga hanya perusahaan2 kecil
saja yang akan memungkinkan mengembangkan small field ini.
Jadi memang jualannya bukan untuk eksplorasi.

RDP

On Nov 27, 2007 5:58 PM, Awang Harun Satyana wrote:
 Pak Rovicky,

 Itu baru usulan saja. Tender yang akan dilakukan atas 26 blok (21 reguler, 5 
 penawaran langsung) yang akan segera datang masih menggunakan program kerja 
 eksplorasi standar (3+3+4). Tiga tahun pertama firm commitment dengan 
 pekerjaan studi GG, survey seismik, bor. Tiga tahun kedua masih juga seperti 
 itu. Dan, perpanjangan empat tahun terakhir (maksimal) bila diperlukan, 
 sebelum komersialitas, juga bisa memuat pekerjaan2 studi GG, survey seismik, 
 bor.

 Hanya bor yang membuktikan bahwa minyak ada atau tidak ada, data seismik bisa 
 mengindikasi, tetapi tak pernah membuktikan. Dengan komitmen standar termasuk 
 bor pun pada saat ini banyak sekali (hampir 200) proposal penawaran langsung 
 menumpuk di meja Pemerintah. Artinya, investor dengan komitmen bor pun tetap 
 menggebu. Hanya, benar bahwa realisasinya tak semenggebu usulannya.. (!)

 No drilling no discovery.

 Salam,
 awang


 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:25 C++
 To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

 Pak Awang atau yang lain di BPMIGAS ini maksudnya gimana ya ?
 Ada juga salah satu term di negara lain yang komitmennya hanya
 seismic. Tentunya waktunya diperpendek (hanya 2 tahun utk shoot
 seismic dan interpretasi). Kalau bagus baru ditambah lagi dengan
 perpanjangan tetapi dengan ngebor.

 Thanks

 RDP
 
 BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi, sehinga masa
 explorasi bisa di perpendek dari 10 tahun ke 3 tahun

 untuk lengkapnya silahkan buka di detikcom.
 http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/27/time/145744/idnews/858253/idkanal/4
 __._,_.___

 --
 http://tempe.wordpress.com/
 None one right solution !
 No one can monopolize the truth !

 
 JOINT CONVENTION BALI 2007
 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
 Exhibition,
 Bali Convention Center, 13-16 November 2007
 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
 IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
 damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data 
 or profits, arising out of or in connection with the use of any information 
 posted on IAGI mailing list.
 -


 This email was Anti Virus checked by Administrator.
 

[iagi-net-l] Lusi binti Lula Mengandung Emas !

2007-11-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Adanya kandungan emas di dalam sedimen Lusi memang bukan isapan
jempol, ya memang bukan jempol gede tapi isapan jari kelingking. Nah
kmarin kawan dari Bandung cerita kalau ada penelitian yang
dipublikasikan oleh Badan Geologi yg kantornya Bandung mengenai
kandungan ini.

:( Wah Pakdhe ini beneran apa boongan ?
:D Looh, beneran iki thole. Tetapi kandungannya seberapa besar
itu yang perlu diketahui kaan ?

baca disini selengkapnya beserta peta penyebarannya
http://rovicky.wordpress.com/

RDP
-- 
http://tempe.wordpress.com/
None one right solution !
No one can monopolize the truth !


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

2007-11-27 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Bambang,
   
  Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak Bambang selalu sehat dan 
sukses. 
   
  Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu bermula dari pengejaran komitmen 
yang mengecewakan. Realisasi komitmen eksplorasi hanya 50-75 %. Ini menjadi 
biang keladi mengapa penemuan eksplorasi  tak bisa menggantikan produksi minyak 
setahun. Banyak KPS memundurkan komitmennya dengan berbagai alasan, dari alasan 
serius sampai sekedar alasan. 
   
  Ada beberapa blok yang ditandatangani 1995-1997 baru melakukan komitmen 
bornya di tahun ke-10, yaitu mereka baru membor sumurnya tahun 2007, padahal 
itu merupakan komitmen pasti (firm commitment) tiga tahun pertama. Saya heran 
bagaimana blok2 ini masih bisa hidup sampai tahun ke-10 (bahkan ada yang sampai 
tahun ke-13 dengan tambahan grace period)  tanpa melakukan komitmen pastinya ? 
Pemerintah kita mungkin terlalu akomodatif dengan membiarkan saja blok 
eksplorasi tertidur selama 9 tahun atau lebih. Tak boleh terjadi lagi hal2 
semacam itu.
   
  Beberapa blok eksplorasi terkendala dengan tumpang tindih kehutanan yang 
telah bertahun-tahun tak menemukan jalan keluar. Untuk kasus ini, Pemerintah 
memang harus memberikan tambahan waktu tanpa pelaksanaan komitmen sebab tumpang 
tindih itu bukan kesalahan Kontraktor.
   
  Melihat itu semua, maka muncul ide komitmen seismik tanpa bor pada  tiga 
tahun pertama (firm commitment). Kontrak2 baru sudah menuju ke situ 
kelihatannya sebab setiap Kontraktor harus menyerahkan jaminan bahwa mereka 
bisa melakukan seismik sejumlah komitmen tiga tahun pertama. Hanya, periodenya 
masih standar, yaitu 3 + 3 tahun.
   
  Penerapan ide ini kelihatannya tak bisa untuk semua blok, tetapi harus 
dipilih blok-blok mana saja (selektif). Ide ini terutama bagus untuk blok2 
frontier.
   
  salam,
  awang
   
  
Bambang Satya Murti [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Awang  rekan-rekan lainnya,
Saya setuju, no drilling - no discovery, tetapi kita perlu memberikan insentif 
khusus kan?
Hemat saya, kalau model ini diterapkan, ini akan merupakan quantum leap untuk 
meningkatkan kegiatan eksplorasi, terutama di daerah virgin basin, deep water, 
frontier...etc..etc...
Rasanya, kalau seismik sudah mengindikasikan sweet spots, tanpa disuruh pun 
operator pasti akan mengusulkan untuk mengebor..lebih baik begitu dibanding 
komitmen semu ya? Lha kalau ini yang terjadi, kan malah ditanya, quo vadis 
explorasi di Indonesia?
Viva explorationist..
Salam,
Bambang
(selamat mengejar komitmen ya pak)

- Original Message 
From: Awang Harun Satyana 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:58:53 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen 
explorasi


Pak Rovicky,

Itu baru usulan saja. Tender yang akan dilakukan atas 26 blok (21
reguler, 5 penawaran langsung) yang akan segera datang masih menggunakan
program kerja eksplorasi standar (3+3+4). Tiga tahun pertama firm
commitment dengan pekerjaan studi GG, survey seismik, bor. Tiga tahun kedua
masih juga seperti itu. Dan, perpanjangan empat tahun terakhir (maksimal)
bila diperlukan, sebelum komersialitas, juga bisa memuat pekerjaan2
studi GG, survey seismik, bor.

Hanya bor yang membuktikan bahwa minyak ada atau tidak ada, data
seismik bisa mengindikasi, tetapi tak pernah membuktikan. Dengan komitmen
standar termasuk bor pun pada saat ini banyak sekali (hampir 200) proposal
penawaran langsung menumpuk di meja Pemerintah. Artinya, investor
dengan komitmen bor pun tetap menggebu. Hanya, benar bahwa realisasinya tak
semenggebu usulannya.. (!)

No drilling no discovery.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:25 C++
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen
explorasi

Pak Awang atau yang lain di BPMIGAS ini maksudnya gimana ya ?
Ada juga salah satu term di negara lain yang komitmennya hanya
seismic. Tentunya waktunya diperpendek (hanya 2 tahun utk shoot
seismic dan interpretasi). Kalau bagus baru ditambah lagi dengan
perpanjangan tetapi dengan ngebor.

Thanks

RDP

BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi, sehinga masa
explorasi bisa di perpendek dari 10 tahun ke 3 tahun

untuk lengkapnya silahkan buka di detikcom.
http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/27/time/145744/idnews/858253/idkanal/4
__._,_.___

--
http://tempe.wordpress.com/
None one right solution !
No one can monopolize the truth !


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: 

Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

2007-11-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun sudah tengah malam nih :)

Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang dikelola atau diatur
oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya, perusahaan migas
(kontraktor) melakukan studi pada daerah yang masih terbuka (open
area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan shooting seismic
tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini tentusaja MIGAS tidak
akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di HOLD. Kalau
nantinya hasilnya positip dan perusahaan ini tertarik melanjutkan,
maka daerah itu akan ditawarkan sebagai direct application (istilah
nya). Jadi ditawarkan (open for bid) hanya dibuka selama 30-40 hari
saja. Sedang normalnya utk PSC biasa ditawarkan dalam 4 bulan.
Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya ini ? Dan siapakan
yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ?

Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan yang melakukan
joint study ini untuk daerah yang suangat luaas di Eastern
Indonesia. Padahal aku yakin perusahaan ini bener-bener perusahaan
baru yang belum pernah memiliki produksi, walaupun konon-nya terdiri
dari orang-orang pinter yang pernah bekerja di Indonesia. Saya agak
curiga perusahaan ini hanya broker (wah suudzon deh). Nah hal-hal
seperti ini juga sebenernya yang menghambat resource replacement  di
Indonesia.

Salam

On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Bambang,

   Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak Bambang selalu sehat dan 
 sukses.

   Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu bermula dari pengejaran 
 komitmen yang mengecewakan. Realisasi komitmen eksplorasi hanya 50-75 %. Ini 
 menjadi biang keladi mengapa penemuan eksplorasi  tak bisa menggantikan 
 produksi minyak setahun. Banyak KPS memundurkan komitmennya dengan berbagai 
 alasan, dari alasan serius sampai sekedar alasan.

   Ada beberapa blok yang ditandatangani 1995-1997 baru melakukan komitmen 
 bornya di tahun ke-10, yaitu mereka baru membor sumurnya tahun 2007, padahal 
 itu merupakan komitmen pasti (firm commitment) tiga tahun pertama. Saya heran 
 bagaimana blok2 ini masih bisa hidup sampai tahun ke-10 (bahkan ada yang 
 sampai tahun ke-13 dengan tambahan grace period)  tanpa melakukan komitmen 
 pastinya ? Pemerintah kita mungkin terlalu akomodatif dengan membiarkan saja 
 blok eksplorasi tertidur selama 9 tahun atau lebih. Tak boleh terjadi lagi 
 hal2 semacam itu.

   Beberapa blok eksplorasi terkendala dengan tumpang tindih kehutanan yang 
 telah bertahun-tahun tak menemukan jalan keluar. Untuk kasus ini, Pemerintah 
 memang harus memberikan tambahan waktu tanpa pelaksanaan komitmen sebab 
 tumpang tindih itu bukan kesalahan Kontraktor.

   Melihat itu semua, maka muncul ide komitmen seismik tanpa bor pada  tiga 
 tahun pertama (firm commitment). Kontrak2 baru sudah menuju ke situ 
 kelihatannya sebab setiap Kontraktor harus menyerahkan jaminan bahwa mereka 
 bisa melakukan seismik sejumlah komitmen tiga tahun pertama. Hanya, 
 periodenya masih standar, yaitu 3 + 3 tahun.

   Penerapan ide ini kelihatannya tak bisa untuk semua blok, tetapi harus 
 dipilih blok-blok mana saja (selektif). Ide ini terutama bagus untuk blok2 
 frontier.

   salam,
   awang


 Bambang Satya Murti [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Pak Awang  rekan-rekan lainnya,
 Saya setuju, no drilling - no discovery, tetapi kita perlu memberikan 
 insentif khusus kan?
 Hemat saya, kalau model ini diterapkan, ini akan merupakan quantum leap 
 untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi, terutama di daerah virgin basin, deep 
 water, frontier...etc..etc...
 Rasanya, kalau seismik sudah mengindikasikan sweet spots, tanpa disuruh pun 
 operator pasti akan mengusulkan untuk mengebor..lebih baik begitu dibanding 
 komitmen semu ya? Lha kalau ini yang terjadi, kan malah ditanya, quo vadis 
 explorasi di Indonesia?
 Viva explorationist..
 Salam,
 Bambang
 (selamat mengejar komitmen ya pak)


 - Original Message 
 From: Awang Harun Satyana
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Tuesday, November 27, 2007 4:58:53 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen 
 explorasi


 Pak Rovicky,

 Itu baru usulan saja. Tender yang akan dilakukan atas 26 blok (21
 reguler, 5 penawaran langsung) yang akan segera datang masih menggunakan
 program kerja eksplorasi standar (3+3+4). Tiga tahun pertama firm
 commitment dengan pekerjaan studi GG, survey seismik, bor. Tiga tahun kedua
 masih juga seperti itu. Dan, perpanjangan empat tahun terakhir (maksimal)
 bila diperlukan, sebelum komersialitas, juga bisa memuat pekerjaan2
 studi GG, survey seismik, bor.

 Hanya bor yang membuktikan bahwa minyak ada atau tidak ada, data
 seismik bisa mengindikasi, tetapi tak pernah membuktikan. Dengan komitmen
 standar termasuk bor pun pada saat ini banyak sekali (hampir 200) proposal
 penawaran langsung menumpuk di meja Pemerintah. Artinya, investor
 dengan komitmen bor pun tetap menggebu. Hanya, benar bahwa realisasinya tak
 semenggebu usulannya.. (!)

 

RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

2007-11-27 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Rovicky,

Sehabis membalas e-mail Pak Bambang, saya pun pergi tidur, pukul 24.00 tepat 
sebab besoknya mesti bangun subuh, seperti biasa, mengejar pergi ke Jakarta..

Lamanya joint study umumnya sekitar 6 bulan, jarang yang setahun. Luas arealnya 
mestinya maksimal 4000 km2 (sebelum sistem grid diberlakukan nanti). Sekarang 
si pelaku joint study harus melakukan tambahan data seismik (survey seismik) 
bila arealnya 4000 km2, bila 4000 km2 maka ia harus meningkatkan kualitas 
data seismik melalui reprocessing. Semua kegiatan ini baik joint study, survey, 
repro semuanya bukan operating cost kalau kelak ia menjadi blok, maka tentu tak 
bisa di-cost recovery. Joint study dilakukan bersama lima perguruan tinggi 
sebagai wakil Ditjen Migas, yaitu bisa ITB, Unpad, UPN, UGM, Trisakti.

Yang diusulkan Pak Kardaya adalah nanti kalau wilayah joint study itu menjadi 
blok. Bila ada survey seismik yang telah dilakukan pada saat joint study, maka 
itu akan mempengaruhi komitmen di tiga tahunnya, tim penilai Ditjen 
Migas-BPMIGAS dan biders yang nanti akan mendiskusikannya. Yang mengawasi 
pelaksanaan komitmen adalah BPMIGAS. Yang menentukan komitmen adalah MIGAS 
dengan masukan2 dari BPMIGAS.

Perusahaan kecil yang mempunyai wilayah2 joint study sahohah itu (mengikuti 
istilah Pak Rovicky he2..) itu terus terang adalah suatu kesalahan, dan tak 
akan ada lagi diberikan semacam itu, sebab jelas ini menghalangi perusahaan2 
lain yang ingin melakukan joint study di tempat yang sama. Mengapa dulu MIGAS 
memberikan izin itu ? Karena perusahaan ini mengusulkan areanya di wilayah2 
yang luar biasa ekstrim di Indonesia. Kelihatannya perusahaan2 biasa tak 
mungkin ke situ, begitu katanya. Go to extreme. Mereka melakukan survey yang 
datanya akan menjadi milik Indonesia. Mereka nanti harus memilih hanya 4000 km2 
satu blok dari wilayah joint study-nya yang sahohah tadi. Banyak perusahaan2 
besar yang juga bisa ekstrim eksplorasinya mengritik pemberian izin joint study 
semacam ini. Ya, itu memang kesalahan. Bagaimana mengatasinya karena izin sudah 
diterbitkan ? Yah, itu biar top level saja yang menyelesaikannya.

Ok, itu dulu pak Rovicky.

Salam,
awang


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 27, 2007 10:43 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen 
explorasi

Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun sudah tengah malam nih :)

Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang dikelola atau diatur
oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya, perusahaan migas
(kontraktor) melakukan studi pada daerah yang masih terbuka (open
area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan shooting seismic
tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini tentusaja MIGAS tidak
akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di HOLD. Kalau
nantinya hasilnya positip dan perusahaan ini tertarik melanjutkan,
maka daerah itu akan ditawarkan sebagai direct application (istilah
nya). Jadi ditawarkan (open for bid) hanya dibuka selama 30-40 hari
saja. Sedang normalnya utk PSC biasa ditawarkan dalam 4 bulan.
Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya ini ? Dan siapakan
yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ?

Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan yang melakukan
joint study ini untuk daerah yang suangat luaas di Eastern
Indonesia. Padahal aku yakin perusahaan ini bener-bener perusahaan
baru yang belum pernah memiliki produksi, walaupun konon-nya terdiri
dari orang-orang pinter yang pernah bekerja di Indonesia. Saya agak
curiga perusahaan ini hanya broker (wah suudzon deh). Nah hal-hal
seperti ini juga sebenernya yang menghambat resource replacement  di
Indonesia.

Salam

On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Bambang,

   Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak Bambang selalu sehat dan 
 sukses.

   Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu bermula dari pengejaran 
 komitmen yang mengecewakan. Realisasi komitmen eksplorasi hanya 50-75 %. Ini 
 menjadi biang keladi mengapa penemuan eksplorasi  tak bisa menggantikan 
 produksi minyak setahun. Banyak KPS memundurkan komitmennya dengan berbagai 
 alasan, dari alasan serius sampai sekedar alasan.

   Ada beberapa blok yang ditandatangani 1995-1997 baru melakukan komitmen 
 bornya di tahun ke-10, yaitu mereka baru membor sumurnya tahun 2007, padahal 
 itu merupakan komitmen pasti (firm commitment) tiga tahun pertama. Saya heran 
 bagaimana blok2 ini masih bisa hidup sampai tahun ke-10 (bahkan ada yang 
 sampai tahun ke-13 dengan tambahan grace period)  tanpa melakukan komitmen 
 pastinya ? Pemerintah kita mungkin terlalu akomodatif dengan membiarkan saja 
 blok eksplorasi tertidur selama 9 tahun atau lebih. Tak boleh terjadi lagi 
 hal2 semacam itu.

   Beberapa blok eksplorasi terkendala dengan tumpang tindih kehutanan yang 
 telah bertahun-tahun tak menemukan jalan keluar. Untuk kasus ini, Pemerintah 
 memang harus 

RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

2007-11-27 Terurut Topik Turidho (TURIDHO)
Kalau jonit seismic survey yang dikenal sbg speculative survey apakah
masih berlaku saat ini Pak Awang? Adakah beda yang mendasar antara
keduanya, yaitu antara joint study sebagaimana yang diterangkan dibawah
ini, dg speculative survey ini? 
-ido-


-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, November 28, 2007 8:12 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen
explorasi

Pak Rovicky,

Sehabis membalas e-mail Pak Bambang, saya pun pergi tidur, pukul 24.00
tepat sebab besoknya mesti bangun subuh, seperti biasa, mengejar pergi
ke Jakarta..

Lamanya joint study umumnya sekitar 6 bulan, jarang yang setahun. Luas
arealnya mestinya maksimal 4000 km2 (sebelum sistem grid diberlakukan
nanti). Sekarang si pelaku joint study harus melakukan tambahan data
seismik (survey seismik) bila arealnya 4000 km2, bila 4000 km2 maka ia
harus meningkatkan kualitas data seismik melalui reprocessing. Semua
kegiatan ini baik joint study, survey, repro semuanya bukan operating
cost kalau kelak ia menjadi blok, maka tentu tak bisa di-cost recovery.
Joint study dilakukan bersama lima perguruan tinggi sebagai wakil Ditjen
Migas, yaitu bisa ITB, Unpad, UPN, UGM, Trisakti.

Yang diusulkan Pak Kardaya adalah nanti kalau wilayah joint study itu
menjadi blok. Bila ada survey seismik yang telah dilakukan pada saat
joint study, maka itu akan mempengaruhi komitmen di tiga tahunnya, tim
penilai Ditjen Migas-BPMIGAS dan biders yang nanti akan
mendiskusikannya. Yang mengawasi pelaksanaan komitmen adalah BPMIGAS.
Yang menentukan komitmen adalah MIGAS dengan masukan2 dari BPMIGAS.

Perusahaan kecil yang mempunyai wilayah2 joint study sahohah itu
(mengikuti istilah Pak Rovicky he2..) itu terus terang adalah suatu
kesalahan, dan tak akan ada lagi diberikan semacam itu, sebab jelas ini
menghalangi perusahaan2 lain yang ingin melakukan joint study di tempat
yang sama. Mengapa dulu MIGAS memberikan izin itu ? Karena perusahaan
ini mengusulkan areanya di wilayah2 yang luar biasa ekstrim di
Indonesia. Kelihatannya perusahaan2 biasa tak mungkin ke situ, begitu
katanya. Go to extreme. Mereka melakukan survey yang datanya akan
menjadi milik Indonesia. Mereka nanti harus memilih hanya 4000 km2 satu
blok dari wilayah joint study-nya yang sahohah tadi. Banyak
perusahaan2 besar yang juga bisa ekstrim eksplorasinya mengritik
pemberian izin joint study semacam ini. Ya, itu memang kesalahan.
Bagaimana mengatasinya karena izin sudah diterbitkan ? Yah, itu biar top
level saja yang menyelesaikannya.

Ok, itu dulu pak Rovicky.

Salam,
awang


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 27, 2007 10:43 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen
explorasi

Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun sudah tengah malam nih
:)

Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang dikelola atau diatur
oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya, perusahaan migas
(kontraktor) melakukan studi pada daerah yang masih terbuka (open
area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan shooting seismic
tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini tentusaja MIGAS tidak
akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di HOLD. Kalau nantinya
hasilnya positip dan perusahaan ini tertarik melanjutkan, maka daerah
itu akan ditawarkan sebagai direct application (istilah nya). Jadi
ditawarkan (open for bid) hanya dibuka selama 30-40 hari saja. Sedang
normalnya utk PSC biasa ditawarkan dalam 4 bulan.
Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya ini ? Dan siapakan
yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ?

Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan yang melakukan joint
study ini untuk daerah yang suangat luaas di Eastern Indonesia. Padahal
aku yakin perusahaan ini bener-bener perusahaan baru yang belum pernah
memiliki produksi, walaupun konon-nya terdiri dari orang-orang pinter
yang pernah bekerja di Indonesia. Saya agak curiga perusahaan ini hanya
broker (wah suudzon deh). Nah hal-hal seperti ini juga sebenernya yang
menghambat resource replacement  di Indonesia.

Salam

On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Bambang,

   Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak Bambang selalu sehat
dan sukses.

   Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu bermula dari pengejaran
komitmen yang mengecewakan. Realisasi komitmen eksplorasi hanya 50-75 %.
Ini menjadi biang keladi mengapa penemuan eksplorasi  tak bisa
menggantikan produksi minyak setahun. Banyak KPS memundurkan komitmennya
dengan berbagai alasan, dari alasan serius sampai sekedar alasan.

   Ada beberapa blok yang ditandatangani 1995-1997 baru melakukan
komitmen bornya di tahun ke-10, yaitu mereka baru membor sumurnya tahun
2007, padahal itu merupakan komitmen pasti (firm commitment) tiga tahun
pertama. Saya heran bagaimana blok2 ini masih bisa hidup sampai tahun
ke-10 (bahkan 

Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

2007-11-27 Terurut Topik Asep Saripudin

Pak Awang,
Tentang luasnya daerah joint study apakah sudah final, bahwa luasnya 
maksimal 4000 km persegi ?
karena hingga direct offer tender tahun 2005 yang pemenangnya diumumkan 
tahun 2006 lalu, dari 21 wilayah, 9 wilayah diantaranya luas daerah WKP 
nya lebih dari 4000 km persegi.


kemudian tentang kewajiban survey seismik, untuk onshore sebesar 2 juta 
USD...cmiw
hal ini berlaku untuk semua blok, baik blok besar maupun blok dengan 
luas area kecil
apakah kewajiban komitmen survey seismik ini masih berlaku untuk semua 
blok tanpa melihat luasnya daerah WKP ?

mohon pencerahannnya...

Salam,
Asep

Awang Harun Satyana wrote:

Pak Rovicky,

Sehabis membalas e-mail Pak Bambang, saya pun pergi tidur, pukul 24.00 tepat 
sebab besoknya mesti bangun subuh, seperti biasa, mengejar pergi ke Jakarta..

Lamanya joint study umumnya sekitar 6 bulan, jarang yang setahun. Luas arealnya 
mestinya maksimal 4000 km2 (sebelum sistem grid diberlakukan nanti). Sekarang si 
pelaku joint study harus melakukan tambahan data seismik (survey seismik) bila 
arealnya 4000 km2, bila 4000 km2 maka ia harus meningkatkan kualitas data 
seismik melalui reprocessing. Semua kegiatan ini baik joint study, survey, repro 
semuanya bukan operating cost kalau kelak ia menjadi blok, maka tentu tak bisa 
di-cost recovery. Joint study dilakukan bersama lima perguruan tinggi sebagai wakil 
Ditjen Migas, yaitu bisa ITB, Unpad, UPN, UGM, Trisakti.

Yang diusulkan Pak Kardaya adalah nanti kalau wilayah joint study itu menjadi 
blok. Bila ada survey seismik yang telah dilakukan pada saat joint study, maka 
itu akan mempengaruhi komitmen di tiga tahunnya, tim penilai Ditjen 
Migas-BPMIGAS dan biders yang nanti akan mendiskusikannya. Yang mengawasi 
pelaksanaan komitmen adalah BPMIGAS. Yang menentukan komitmen adalah MIGAS 
dengan masukan2 dari BPMIGAS.

Perusahaan kecil yang mempunyai wilayah2 joint study sahohah itu (mengikuti istilah Pak Rovicky 
he2..) itu terus terang adalah suatu kesalahan, dan tak akan ada lagi diberikan semacam itu, sebab jelas ini 
menghalangi perusahaan2 lain yang ingin melakukan joint study di tempat yang sama. Mengapa dulu MIGAS 
memberikan izin itu ? Karena perusahaan ini mengusulkan areanya di wilayah2 yang luar biasa ekstrim di 
Indonesia. Kelihatannya perusahaan2 biasa tak mungkin ke situ, begitu katanya. Go to extreme. 
Mereka melakukan survey yang datanya akan menjadi milik Indonesia. Mereka nanti harus memilih hanya 4000 km2 
satu blok dari wilayah joint study-nya yang sahohah tadi. Banyak perusahaan2 besar yang juga bisa 
ekstrim eksplorasinya mengritik pemberian izin joint study semacam ini. Ya, itu memang kesalahan. Bagaimana 
mengatasinya karena izin sudah diterbitkan ? Yah, itu biar top level saja yang menyelesaikannya.

Ok, itu dulu pak Rovicky.

Salam,
awang


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 27, 2007 10:43 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen 
explorasi

Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun sudah tengah malam nih :)

Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang dikelola atau diatur
oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya, perusahaan migas
(kontraktor) melakukan studi pada daerah yang masih terbuka (open
area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan shooting seismic
tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini tentusaja MIGAS tidak
akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di HOLD. Kalau
nantinya hasilnya positip dan perusahaan ini tertarik melanjutkan,
maka daerah itu akan ditawarkan sebagai direct application (istilah
nya). Jadi ditawarkan (open for bid) hanya dibuka selama 30-40 hari
saja. Sedang normalnya utk PSC biasa ditawarkan dalam 4 bulan.
Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya ini ? Dan siapakan
yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ?

Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan yang melakukan
joint study ini untuk daerah yang suangat luaas di Eastern
Indonesia. Padahal aku yakin perusahaan ini bener-bener perusahaan
baru yang belum pernah memiliki produksi, walaupun konon-nya terdiri
dari orang-orang pinter yang pernah bekerja di Indonesia. Saya agak
curiga perusahaan ini hanya broker (wah suudzon deh). Nah hal-hal
seperti ini juga sebenernya yang menghambat resource replacement  di
Indonesia.

Salam

On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  

Pak Bambang,

  Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak Bambang selalu sehat dan sukses.

  Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu bermula dari pengejaran komitmen 
yang mengecewakan. Realisasi komitmen eksplorasi hanya 50-75 %. Ini menjadi 
biang keladi mengapa penemuan eksplorasi  tak bisa menggantikan produksi minyak 
setahun. Banyak KPS memundurkan komitmennya dengan berbagai alasan, dari alasan 
serius sampai sekedar alasan.

  Ada beberapa blok yang ditandatangani 1995-1997 baru melakukan komitmen 
bornya di tahun ke-10, yaitu mereka 

RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

2007-11-27 Terurut Topik H. Edison Sirodj (XD/PCSB)

Setahu saya, speculative survey adalah joint study hanya dengan Ditjen
MIGAS dan kelak data seismiknya dijual kepada company-company yang
berminat terhadap blok yang ditawarkan oleh Ditjen MIGAS tersebut.

Joint study tersebut meliputi basin study, acquisition dan processing
data seismic (2D dan 3D).
Saat ini project Speculative survey tidak banyak lagi, disebabkan
minimnya vessel seismic yang tersedia (lagi banyak pesanan).

Wassalam,

egs
-Original Message-
From: Turidho (TURIDHO) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, 28 November, 2007 9:29 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen
explorasi

Kalau jonit seismic survey yang dikenal sbg speculative survey apakah
masih berlaku saat ini Pak Awang? Adakah beda yang mendasar antara
keduanya, yaitu antara joint study sebagaimana yang diterangkan dibawah
ini, dg speculative survey ini? 
-ido-


-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, November 28, 2007 8:12 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen
explorasi

Pak Rovicky,

Sehabis membalas e-mail Pak Bambang, saya pun pergi tidur, pukul 24.00
tepat sebab besoknya mesti bangun subuh, seperti biasa, mengejar pergi
ke Jakarta..

Lamanya joint study umumnya sekitar 6 bulan, jarang yang setahun. Luas
arealnya mestinya maksimal 4000 km2 (sebelum sistem grid diberlakukan
nanti). Sekarang si pelaku joint study harus melakukan tambahan data
seismik (survey seismik) bila arealnya 4000 km2, bila 4000 km2 maka ia
harus meningkatkan kualitas data seismik melalui reprocessing. Semua
kegiatan ini baik joint study, survey, repro semuanya bukan operating
cost kalau kelak ia menjadi blok, maka tentu tak bisa di-cost recovery.
Joint study dilakukan bersama lima perguruan tinggi sebagai wakil Ditjen
Migas, yaitu bisa ITB, Unpad, UPN, UGM, Trisakti.

Yang diusulkan Pak Kardaya adalah nanti kalau wilayah joint study itu
menjadi blok. Bila ada survey seismik yang telah dilakukan pada saat
joint study, maka itu akan mempengaruhi komitmen di tiga tahunnya, tim
penilai Ditjen Migas-BPMIGAS dan biders yang nanti akan
mendiskusikannya. Yang mengawasi pelaksanaan komitmen adalah BPMIGAS.
Yang menentukan komitmen adalah MIGAS dengan masukan2 dari BPMIGAS.

Perusahaan kecil yang mempunyai wilayah2 joint study sahohah itu
(mengikuti istilah Pak Rovicky he2..) itu terus terang adalah suatu
kesalahan, dan tak akan ada lagi diberikan semacam itu, sebab jelas ini
menghalangi perusahaan2 lain yang ingin melakukan joint study di tempat
yang sama. Mengapa dulu MIGAS memberikan izin itu ? Karena perusahaan
ini mengusulkan areanya di wilayah2 yang luar biasa ekstrim di
Indonesia. Kelihatannya perusahaan2 biasa tak mungkin ke situ, begitu
katanya. Go to extreme. Mereka melakukan survey yang datanya akan
menjadi milik Indonesia. Mereka nanti harus memilih hanya 4000 km2 satu
blok dari wilayah joint study-nya yang sahohah tadi. Banyak
perusahaan2 besar yang juga bisa ekstrim eksplorasinya mengritik
pemberian izin joint study semacam ini. Ya, itu memang kesalahan.
Bagaimana mengatasinya karena izin sudah diterbitkan ? Yah, itu biar top
level saja yang menyelesaikannya.

Ok, itu dulu pak Rovicky.

Salam,
awang


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 27, 2007 10:43 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen
explorasi

Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun sudah tengah malam nih
:)

Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang dikelola atau diatur
oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya, perusahaan migas
(kontraktor) melakukan studi pada daerah yang masih terbuka (open
area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan shooting seismic
tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini tentusaja MIGAS tidak
akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di HOLD. Kalau nantinya
hasilnya positip dan perusahaan ini tertarik melanjutkan, maka daerah
itu akan ditawarkan sebagai direct application (istilah nya). Jadi
ditawarkan (open for bid) hanya dibuka selama 30-40 hari saja. Sedang
normalnya utk PSC biasa ditawarkan dalam 4 bulan.
Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya ini ? Dan siapakan
yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ?

Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan yang melakukan joint
study ini untuk daerah yang suangat luaas di Eastern Indonesia. Padahal
aku yakin perusahaan ini bener-bener perusahaan baru yang belum pernah
memiliki produksi, walaupun konon-nya terdiri dari orang-orang pinter
yang pernah bekerja di Indonesia. Saya agak curiga perusahaan ini hanya
broker (wah suudzon deh). Nah hal-hal seperti ini juga sebenernya yang
menghambat resource replacement  di Indonesia.

Salam

On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Bambang,

   Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak 

[iagi-net-l] Joint Study in open area.

2007-11-27 Terurut Topik Setiabudi Djaelani
Pak Awang,

Mohon konfirmasi, setahu saya Perusahaan yang joint study punya first
right refusal terhadap block joint study yg juga harus ditenderkan.
Bila ybs penawarannya kalah menarik/ kalah tender, 'bisa dimenangkan
bila sanggup menyamai penawaran pemenang tender.  

Berhubung takut investasinya hilang, banyak yang memaksakan diri untuk
menang walau diluar kesanggupannya. Bila dapat partner dia akan selamat,
tapi bila tidak dapat partner akibatnya komitment tidak jalan , block
harus dikembalikan ruginya akan bertambah banyak. 

Bila BPMIGAS/ MIGAS sudah mulai tegas dengan mencabut block yang tidak
perform, berspekulasi menganggap block sebagai komoditas jual beli dapat
dieliminir. Gak apa2 deh dianggap sirik juga .karena gak kebagian
he...he!!

Wassalam,
Setiabudi

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, November 28, 2007 8:12 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen
explorasi

Pak Rovicky,

Sehabis membalas e-mail Pak Bambang, saya pun pergi tidur, pukul 24.00
tepat sebab besoknya mesti bangun subuh, seperti biasa, mengejar pergi
ke Jakarta..

Lamanya joint study umumnya sekitar 6 bulan, jarang yang setahun. Luas
arealnya mestinya maksimal 4000 km2 (sebelum sistem grid diberlakukan
nanti). Sekarang si pelaku joint study harus melakukan tambahan data
seismik (survey seismik) bila arealnya 4000 km2, bila 4000 km2 maka ia
harus meningkatkan kualitas data seismik melalui reprocessing. Semua
kegiatan ini baik joint study, survey, repro semuanya bukan operating
cost kalau kelak ia menjadi blok, maka tentu tak bisa di-cost recovery.
Joint study dilakukan bersama lima perguruan tinggi sebagai wakil Ditjen
Migas, yaitu bisa ITB, Unpad, UPN, UGM, Trisakti.

Yang diusulkan Pak Kardaya adalah nanti kalau wilayah joint study itu
menjadi blok. Bila ada survey seismik yang telah dilakukan pada saat
joint study, maka itu akan mempengaruhi komitmen di tiga tahunnya, tim
penilai Ditjen Migas-BPMIGAS dan biders yang nanti akan
mendiskusikannya. Yang mengawasi pelaksanaan komitmen adalah BPMIGAS.
Yang menentukan komitmen adalah MIGAS dengan masukan2 dari BPMIGAS.

Perusahaan kecil yang mempunyai wilayah2 joint study sahohah itu
(mengikuti istilah Pak Rovicky he2..) itu terus terang adalah suatu
kesalahan, dan tak akan ada lagi diberikan semacam itu, sebab jelas ini
menghalangi perusahaan2 lain yang ingin melakukan joint study di tempat
yang sama. Mengapa dulu MIGAS memberikan izin itu ? Karena perusahaan
ini mengusulkan areanya di wilayah2 yang luar biasa ekstrim di
Indonesia. Kelihatannya perusahaan2 biasa tak mungkin ke situ, begitu
katanya. Go to extreme. Mereka melakukan survey yang datanya akan
menjadi milik Indonesia. Mereka nanti harus memilih hanya 4000 km2 satu
blok dari wilayah joint study-nya yang sahohah tadi. Banyak
perusahaan2 besar yang juga bisa ekstrim eksplorasinya mengritik
pemberian izin joint study semacam ini. Ya, itu memang kesalahan.
Bagaimana mengatasinya karena izin sudah diterbitkan ? Yah, itu biar top
level saja yang menyelesaikannya.

Ok, itu dulu pak Rovicky.

Salam,
awang


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 27, 2007 10:43 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen
explorasi

Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun sudah tengah malam nih
:)

Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang dikelola atau diatur
oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya, perusahaan migas
(kontraktor) melakukan studi pada daerah yang masih terbuka (open
area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan shooting seismic
tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini tentusaja MIGAS tidak
akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di HOLD. Kalau
nantinya hasilnya positip dan perusahaan ini tertarik melanjutkan,
maka daerah itu akan ditawarkan sebagai direct application (istilah
nya). Jadi ditawarkan (open for bid) hanya dibuka selama 30-40 hari
saja. Sedang normalnya utk PSC biasa ditawarkan dalam 4 bulan.
Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya ini ? Dan siapakan
yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ?

Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan yang melakukan
joint study ini untuk daerah yang suangat luaas di Eastern
Indonesia. Padahal aku yakin perusahaan ini bener-bener perusahaan
baru yang belum pernah memiliki produksi, walaupun konon-nya terdiri
dari orang-orang pinter yang pernah bekerja di Indonesia. Saya agak
curiga perusahaan ini hanya broker (wah suudzon deh). Nah hal-hal
seperti ini juga sebenernya yang menghambat resource replacement  di
Indonesia.

Salam

On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Bambang,

   Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak Bambang selalu sehat
dan sukses.

   Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu bermula dari pengejaran
komitmen yang mengecewakan. 

Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan Pengeboran tak masuk komitmen explorasi

2007-11-27 Terurut Topik Deni Rahayu
menambahkan pertanyaan dari kang asep, apa landasan
yuridis formalnya mengenai batasan luas maksimal 4000
km persegi ?

dNr

--- Asep Saripudin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Awang,
 Tentang luasnya daerah joint study apakah sudah
 final, bahwa luasnya 
 maksimal 4000 km persegi ?
 karena hingga direct offer tender tahun 2005 yang
 pemenangnya diumumkan 
 tahun 2006 lalu, dari 21 wilayah, 9 wilayah
 diantaranya luas daerah WKP 
 nya lebih dari 4000 km persegi.
 
 kemudian tentang kewajiban survey seismik, untuk
 onshore sebesar 2 juta 
 USD...cmiw
 hal ini berlaku untuk semua blok, baik blok besar
 maupun blok dengan 
 luas area kecil
 apakah kewajiban komitmen survey seismik ini masih
 berlaku untuk semua 
 blok tanpa melihat luasnya daerah WKP ?
 mohon pencerahannnya...
 
 Salam,
 Asep
 
 Awang Harun Satyana wrote:
  Pak Rovicky,
 
  Sehabis membalas e-mail Pak Bambang, saya pun
 pergi tidur, pukul 24.00 tepat sebab besoknya mesti
 bangun subuh, seperti biasa, mengejar pergi ke
 Jakarta..
 
  Lamanya joint study umumnya sekitar 6 bulan,
 jarang yang setahun. Luas arealnya mestinya maksimal
 4000 km2 (sebelum sistem grid diberlakukan nanti).
 Sekarang si pelaku joint study harus melakukan
 tambahan data seismik (survey seismik) bila arealnya
 4000 km2, bila 4000 km2 maka ia harus meningkatkan
 kualitas data seismik melalui reprocessing. Semua
 kegiatan ini baik joint study, survey, repro
 semuanya bukan operating cost kalau kelak ia menjadi
 blok, maka tentu tak bisa di-cost recovery. Joint
 study dilakukan bersama lima perguruan tinggi
 sebagai wakil Ditjen Migas, yaitu bisa ITB, Unpad,
 UPN, UGM, Trisakti.
 
  Yang diusulkan Pak Kardaya adalah nanti kalau
 wilayah joint study itu menjadi blok. Bila ada
 survey seismik yang telah dilakukan pada saat joint
 study, maka itu akan mempengaruhi komitmen di tiga
 tahunnya, tim penilai Ditjen Migas-BPMIGAS dan
 biders yang nanti akan mendiskusikannya. Yang
 mengawasi pelaksanaan komitmen adalah BPMIGAS. Yang
 menentukan komitmen adalah MIGAS dengan masukan2
 dari BPMIGAS.
 
  Perusahaan kecil yang mempunyai wilayah2 joint
 study sahohah itu (mengikuti istilah Pak Rovicky
 he2..) itu terus terang adalah suatu kesalahan, dan
 tak akan ada lagi diberikan semacam itu, sebab jelas
 ini menghalangi perusahaan2 lain yang ingin
 melakukan joint study di tempat yang sama. Mengapa
 dulu MIGAS memberikan izin itu ? Karena perusahaan
 ini mengusulkan areanya di wilayah2 yang luar biasa
 ekstrim di Indonesia. Kelihatannya perusahaan2 biasa
 tak mungkin ke situ, begitu katanya. Go to
 extreme. Mereka melakukan survey yang datanya akan
 menjadi milik Indonesia. Mereka nanti harus memilih
 hanya 4000 km2 satu blok dari wilayah joint
 study-nya yang sahohah tadi. Banyak perusahaan2
 besar yang juga bisa ekstrim eksplorasinya mengritik
 pemberian izin joint study semacam ini. Ya, itu
 memang kesalahan. Bagaimana mengatasinya karena izin
 sudah diterbitkan ? Yah, itu biar top level saja
 yang menyelesaikannya.
 
  Ok, itu dulu pak Rovicky.
 
  Salam,
  awang
 
 
  -Original Message-
  From: Rovicky Dwi Putrohari
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Tuesday, November 27, 2007 10:43 C++
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] BP MIgas usulkan
 Pengeboran tak masuk komitmen explorasi
 
  Pak Awang diskusinya makin menarik saja, walaupun
 sudah tengah malam nih :)
 
  Saya melihat ada juga istilah Joint Study yang
 dikelola atau diatur
  oleh Dirjen MIGAS. Dalam operasition-nya,
 perusahaan migas
  (kontraktor) melakukan studi pada daerah yang
 masih terbuka (open
  area) selama setahun (cmiiw) juga boleh melakukan
 shooting seismic
  tetapi bukan pengeboran. Ketika joint studi ini
 tentusaja MIGAS tidak
  akan menawarkan ke kontraktor lain. seolah-olah di
 HOLD. Kalau
  nantinya hasilnya positip dan perusahaan ini
 tertarik melanjutkan,
  maka daerah itu akan ditawarkan sebagai direct
 application (istilah
  nya). Jadi ditawarkan (open for bid) hanya dibuka
 selama 30-40 hari
  saja. Sedang normalnya utk PSC biasa ditawarkan
 dalam 4 bulan.
  Nah apa bedanya dengan yang diusulkan Pak Kardaya
 ini ? Dan siapakan
  yang mengawasinya ? BPMIGAS atau MIGAS ?
 
  Btw, saya rada kaget ketika ada sebuah perusahaan
 yang melakukan
  joint study ini untuk daerah yang suangat luaas
 di Eastern
  Indonesia. Padahal aku yakin perusahaan ini
 bener-bener perusahaan
  baru yang belum pernah memiliki produksi, walaupun
 konon-nya terdiri
  dari orang-orang pinter yang pernah bekerja di
 Indonesia. Saya agak
  curiga perusahaan ini hanya broker (wah suudzon
 deh). Nah hal-hal
  seperti ini juga sebenernya yang menghambat
 resource replacement  di
  Indonesia.
 
  Salam
 
  On Nov 27, 2007 11:27 PM, Awang Satyana
 [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Pak Bambang,
 
Cukup lama tak muncul di IAGI-net, semoga Pak
 Bambang selalu sehat dan sukses.
 
Ya memang apa yang diusulkan Pak Kardaya itu
 bermula dari pengejaran komitmen yang mengecewakan.
 Realisasi komitmen eksplorasi 

[iagi-net-l] Eka Rukmana is out of the office.

2007-11-27 Terurut Topik Eka

I will be out of the office starting  28/11/2007 and will not return until
30/11/2007.

I will respond to your message when I return or you can contact me at
081321152605. Thank you


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-