Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation

2008-04-27 Terurut Topik Ismail Zaini
Memang jaman dulu ( tahun  80 an ) penilaian angka kredit masih sangat 
sederhana , kalau kta ikut seminar ( pasif  dapat  sertifikat atau malah 
cuma  name tag  dpt angka kredit 1-2  point , kalau nulis makalah sendiri 
dan mempresentasikan bisa dapat 15 , Kalau makalah ditulis ramai ramai ( 2-3 
orang ) angka kreditnya dibagi bagi ( kadang kadang ada yang cuma  nitip 
namanya dicantumkan ). bahkan kalau tidak salah nulis di koranpun  juga ada 
angka kreditnya .Kadang kadang krn untuk memenuhi persasaratan si Penulis 
bikin Proceding sendiri , bahkan kaalau paitia seminar Tidak menyediakan 
serifikat , sipembawa makalah  memprakarsai bikin sertifikat sendiri , dan 
lain lain kiat untuk memperoleh sertifikat maupun procedinnya  sbgai  
barang bukti untuk di mintakan angka kreditnya ,  ( kadang kadang tidak 
semua penyelenggara seminar siap dg serifikat dan proceding ) , Dulu itu 
bermodalkan Ijasah S-2 saja langsung dapat angka kredit ( 100 ? ) .
Jaman dulu komputer masih susah bagi sebagaian orang , makanya kalau bikin 
tulisan biasanya modal Gunting  dan lem serta copyan gambar gambar / tabel , 
karena makalah komplit harus disertakan dalam pengajuan angka kredit beserta 
sertifikat dan procedingnya kalau mau dapat angka kreditk maksimal.
Sekarang ini disamping angka kredit untuk akademik  untuk pendidik dan 
peneliti  untuk periset ada juga untuk perekayasa  bagi yang bekerja di 
kajian dan aplikasinya , penilaian thd makalah sedikit berbeda lebih jlimet 
seperti laporan kerja , lebih ke bobot keteknikannya.
Sekarang ini dg banyaknya jenis jabatan fungsional maka penilaian thd karya 
tulis itu jlimet sesuai jenis jabatannya ( berbeda beda ) , belum lagi 
gelar yg diperoleh , Ada Profesor Riset ada Profesor di akademik , ( kalau 
dulu kan yang namanya Profesor itu pasti keluaran  dari PT )
Banyak temen temen yang sudah punya ratusan angka kredit  karena sering 
nulis dan sbg pembicara, namun karena sulitnya birokrasi untuk 
mendaftarkanya spy dapat angka kredit yang diakui akhirnya cuma didiamkan 
saja ( dicuekin saja Tidak diurus ) , Tapi sebaliknya ada yang Rajin dan 
telaten sekali mngurusnya / mengumpulkannya dan sekarang memperoleh Gelar 
Profesor meskipun tanpa mengajar.


- Original Message - 
From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, April 26, 2008 6:20 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI 
[iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation




Pak Awang,

Tentang prosiding ada sedikit cerita. Sampai akhir tahun 1980-an, kalau 
saya tidak salah, orang (penilai) masih membedakan antara prosiding dan 
kumpulan makalah.


Kumpulan makalah biasanya dibuat sebelum atau setelah acara seminar (atau 
lainnya) dengan menjilid / mengumpulkan makalah itu apa adanya tanpa 
review dan tanpa editing (yang berarti). Sementara itu, prosiding dibuat 
setelah acara seminar selesai. Makalah yang dimasukkan ke dalam prosiding 
telah mengalami ediing / review dan di bagian akhir makalah harus 
disertakan tanya jawab yang berlangsung tentang makalah tersebut. Dalam 
penilaian, ketika itu untuk kumulan makalah bernilai 10 dan prosiding 
bernilai 25 (sama dengan penulisan di majalah ilmiah). Ketika itu, untuk 
majalah ilmiah juga belum ada sistem akreditasi.


Ternyata kemudian keadaan berubah. Orang tidak memperdulikan lagi 
perbedaan antara Kumpulan Makalah dan Prosiding, dan cenderung membuat 
kumpulan makalah yang kemudian disebutnya sebagai prosiding (pada hal 
bukan). Pada awalnya, keadaan itu tampak menguntungkan, karena nilai 
kumpulan makalah menjadi sama dengan prosiding. Tetapi kemudian, kondisi 
itu ternyata merugikan prosiding, karena membuat nilai prosiding mengalami 
degradasi, disamakan dengan kumpulan makalah. Perkembangan itulah yang 
sekarang membuat nilai prosiding (meski direview) menjadi berbeda dengan 
majalah ilmiah yang terakreditasi. Meskipun demikian, nilai prosiding 
sekarang 10, masih lebih tinggi daripada majalah ilmiah yang tak 
terakreditasi yang bernilai 5 (setara dengan makalah yang hanya 
dipresentasikan dan tidak masuk prosiding).


Tentang PIT, menurut saya, sebaiknya cukup menerbitkan Kumpulan Abstrak. 
Memang manfaatknya sedikit kurang dibandingkan dengan prosiding seperti 
selama ini. Namun, bila abstrak itu dibuat dengan baik oleh penulisnya 
(mencerminkan isi makalahnya), saya kira tetap bermanfaat.


Menurut pengamatan saya, prosiding yang diterbitkan IAGI pada saat PTI 
memiliki kelemahan (pengamatan sampai 3 tahun yang lalu, karena 3 tahun 
terakhir saya absen). Kualitas makalah yang dihimpun sangat bervariasi, 
mulai dari yang belum selesai (tidak ada gambarnya sementara disebutkan di 
dalam teks mengacu ke suatu gambar) sampai yang baik (serius). Mungkin ini 
karena faktor waktu yang mendesak.


Kita bisa merubah kondisi itu dengan menerbitkan prosiding setelah PIT 
selesai, dan Prosiding itu diterbitkan sebagai bagian dari MGI (bila telah 
terakreditasi).


Untuk makalah yang  dipandang baik dan telah 

Re: [iagi-net-l] Workshop on Carbonate Complexity IATMI Yogyakarta 22-25 April 2008

2008-04-27 Terurut Topik sanggam hutabarat
Pak Awang
   
  Terimakasih untuk informasi Workshop Karbonat ini. Saya berharap bahwa 
workshop ini sukses mencapai tujuannya. Tampaknya workshop ini mendiskusikan 
banyak hal mulai fasa identifikasi/deskripsi/karakterisasi (GG), drilling, 
produksi hingga manajemen reservoir karbonat di Indonesia. Saya ‘sedih’ enggak 
bisa hadir dalam worshop yang menarik ini. 
   
  Bolehkah saya mendapatkan digital bahan2 presentasi/konklusi workshop ini? 
Kalau enggak bisa dikirim via email saya akan jemput (ada rencana saya di Jkt 
Juni-Juli). Membaca email Pak Awang ini, saya menjadi bergairah kembali sejenak 
”back to the basic (BATU)” setelah berpuluh tahun secara ”praktis meninggalkan” 
subjek yang amat penting ini sebagai seorang geologist.
   
  Setahu saya salah-satu workshop sebelumnya yang ‘serius’ membahas reservoar 
karbonat adalah Workshop oleh IPA 16 tahun silam, walaupun penekanannya pada 
geologi/core. Pada workshop tsb ada beberapa isu yang ‘menggantung’ yg mudah2an 
pada Workshop IATMI ini  disinggung dan telah ‘terjawab’ (atau sebenarnya bukan 
isu lagi karena ke-tidak update-an saya saja?). Di bawah ini beberapa komen 
didasari “kepengen-tauan” saya.  Teman-teman Geoscientists, khususnya Pak Awang 
yang hadir dalam Workshop ini  mungkin bisa men-share dan meng-update saya. 
Komen2 ini juga ada relasinya dgn abstrak paper Pak Awang. Sebelumnya maaf 
untuk panjangnya yang 'keterlaluan'.
   

   Dalam workshop IPA yl dikatakan mayoritas sekuen karbonat Tersier  di Ind. 
adalah endapan low-relief carbonate mud bank (contoh cekungan Sum-Sel, Sunda, 
Ngimbang). In situ coral-dominated framework reservoir (coral boundstones) 
tidak pernah/amat sangat jarang ditemukan di Indonesia. BRF di Sunda basin 
hanya satu bukti (masih kemungkinan!) adanya typical coral-reef influence 
reservoir. Dikemukakan juga dalam workshop tsb bahwa terdapat kecenderungan 
umum alga merah dan foraminifera bentonik besar adalah unsur biotik utama 
buildups karbonat Miosen di Ind (secara kontras koral dan Halimeda sangat umum 
pada reef moderen, seperti ditunjukkan studi di P. Seribu oleh Jordan/Mobil 
Oil??).
   
  Dalam abstrak Pak Awang saya mendapat kesan bahwa “coral-dominated reef” 
mendominasi reservoar karbonat di Indonesia. Mohon di-elaborasi istilah dan 
model  “reef” yg dipakai Pak Awang disini, karena bisa memberikan konotasi lain 
dan berbeda, seismically dan geologically. Catatan, dalam IPA Workshop 
di-usulkan modifikasi model karbonat Wilson untuk kasus di khas Indonesia yaitu 
Model ke IV “low-relief carbonate mud-banks”  dimana matriks lime mud 
mendominasi batuan karbonat. Apakah model ini cukup valid dan dapat diterima 
practically?
   

   Bukankah lebih tepat dikatakan bahwa perubahan relatif muka laut (relative 
sea level) yang disebabkan kombinasi  fluktuasi eustatik dan fluktuasi ‘basin 
floor’ juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi pembentukan dan 
pemunahan karbonat?  
   Dalam abstrak disinggung ‘karstic cavities’ sebagai porositas sekunder pada 
karbonat Paleogen. Lengkapnya: “Secondary porosities developed due to 
fracturing, chemical dissolution during burial, or as karstic cavities. 
However, the opportunities for leaching were limited”. Kayaknya ada 
‘pertentangan’ pernyataan disini. Menurut saya proses ‘dissolution’ dan 
‘leaching’ adalah sama; ‘karstic cavities’ pun hasil ‘leaching/dissolution’ 
(karena ekspos ke permukaan/subaerial). Mohon penjelasannya disini.  
   Porositas sekunder berupa mikroporositas tidak disinggung dalam 
abstrak.Menurut saya (berdasarkan pengalaman bertahun-tahun di-laboratorium) 
mikroporositas dalam matriks reservoir karbonat (chalky) sangat signifikan, 
walaupun umumnya permeabilitasnya rendah (namun paling tidak bagus untuk gas, 
dalam paper IPA dikatakan dapat mencapai 30% dan dapat dilihat pada logs!). Ini 
memberikan impak pada model petrofisik karbonat di Indonesia yang menarik untuk 
didiskusikan (‘fracture-micropore-vuggy/mouldic pore-stylolite-clay-dolomite’)! 
 
   Dalam abstrak dikatakan: “Neomorphism is especially common in micritic 
carbonates reducing their porosities” Bukankan pernyataan ini ‘circular’? 
‘Micritic carbonate’ berkonotasi karbonat yang mengandung secara significant 
matrix berupa ‘lime mud’ (~ micrite) yang per-definisi adalah material yang 
berbutir halus (berukuran mirons) dan padat (dense); jadi ‘micritic carbonates’ 
memang seyogyanya berporositas rendah. Tapi mungkin ini masalah semantik saja.  
   Kembali pada pembentukan porositas sekunder oleh ‘subaerial exposure’. Dalam 
Workshop IPA dikatakan bahwa proses ini sebenarnya kebanyakan dibuat 
berdasarkan konklusi logik model diagenesis yang ‘established’, namun tanpa 
bukti kuat di batuan itu sendiri (kehadiran fitur karstik seperti zone 
tanah-purba/caliche, pendant cement dll). Jadi jangan2 pembentukan porositas 
sekunder di banyak reservoir karbonat di Ind didominasi oleh disolusi burial? 
Mohon feedback-nya   
   Adakah sudah ada studi pengaruh microbes/umumnya 

Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation

2008-04-27 Terurut Topik Benyamin Sapiie
Rekan2 IAGInetters, Tolong ada bisa bantu alamat email untuk kirim
abstrack PIT Agustus di Bandung. Kalau tidak salah datelinenya tanggal 30
April. Mohon batuan kalau ada yang tahu emailnya..

Terima kasih sebelumnya,

Ben Sapiie





PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation

2008-04-27 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
yang di footer itu bukan?


--pta


2008/4/27 Benyamin Sapiie [EMAIL PROTECTED]:
 Rekan2 IAGInetters, Tolong ada bisa bantu alamat email untuk kirim
  abstrack PIT Agustus di Bandung. Kalau tidak salah datelinenya tanggal 30
  April. Mohon batuan kalau ada yang tahu emailnya..

  Terima kasih sebelumnya,

  Ben Sapiie

  
 
  PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
  * acara utama: 27-28 Agustus 2008
  * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
  * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
  * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
  * abstrak / makalah dikirimkan ke:
  www.grdc.esdm.go.id/aplod
  username: iagi2008
  password: masukdanaplod

  
 


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai Majalah Ilmiah...

2008-04-27 Terurut Topik mohammad syaiful
Minarwan dkk lainnya,

Saya pernah bertemu dg dua orang geolog dari dua perguruan tinggi
berbeda (satu dari Jakarta dan satu lagi dari Bandung) dan satu orang
dari badan pemerintah yg namanya kini sudah berubah dan terletak di
Bandung.

Saya pernah tanyakan kenapa ke-3 lembaga tsb punya 'jurnal' sendiri.
Lagi2, mohon maaf, alasannya adalah tentang kum yg harus diperoleh. Dg
punya jurnal sendiri, ada kepastian dan jaminan, bahwa dalam satu
tahun yg diinginkan, makalahnya dapat dipublikasikan dan diajukan utk
kenaikan pangkat.

Kalau makalahnya dikirimkan ke acara pertemuan ilimiah tahunan
organisasi (IAGI, IPA, HAGI, dll) belum tentu diterima 100%, masih ada
kemungkinan utk ditolak dan hilanglah kesempatan utk menambah nilai
kum tahun tsb.

Jadi bagaimana sebaiknya?

salam,
syaiful

2008/4/27 Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED]:
 Pak Awang,

 Saya lihat ada 2 publikasi Badan Geologi yaitu Warta Geologi dan
 Jurnal Geologi Indonesia.
 Kelihatannya JGI (bahasa Inggrisnya Indonesian Journal of Geology)
 diformat dalam bentuk paper sedangkan Warta Geologi lebih menyerupai
 sebuah majalah.
 http://www.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_contenttask=viewid=225Itemid=49

 JGI dengan demikian menjadi saingan langsung MGI yang diterbitkan
 oleh IAGI. Atau mungkinkah sekarang JGI sudah dileburkan ke dalam
 Warta Geologi?

 Saya pikir rencana untuk menyatukan publikasi bidang geosains di
 Indonesia harus kita pikirkan Pak. Publikasi bidang geosains kita
 saling berantem sendiri. Paling tidak, MGI, Berita Sedimentologi dan
 Warta Geologi/JGI bisa dileburkan dan dikelola dengan lebih baik.

 Mari kita lihat sebentar tetangga kita, Australia, yang harus diakui
 lebih maju dalam publikasi ilmiah. Di bidang geosains mereka punya:

 1. AJES (Australian Journal of Earth Sciences)
 Dulu ada jurnal bernama AGSO Journal of Geology  Geophysics,
 diterbitkan oleh Australian Geological Survey Organisation th
 1993-1999. AGSO ini sekarang sudah menjadi Geoscience Australia,
 lembaga riset bidang geosains milik pemerintah Australia. AJES sendiri
 diterbitkan oleh Geological Society of Australia, semacam IAGI, sejak
 th 1953.

 Jurnal milik AGSO kemudian bergabung dengan AJES. AJES sekarang adalah
 jurnal internasional, tempat orang mencari publikasi mengenai geologi
 di Australia. Para peneliti Geoscience Australia sekarang ikut mengisi
 AJES, selain geoscientist dari akademik dan industri.

 Geoscientist bidang hard rock maupun soft rock juga ikut menulis di AJES.

 2. PESA (Petroleum Exploration Society of Australia) tidak memiliki
 jurnal sendiri, tetapi mereka bergabung dengan APPEA, semacam IPA di
 Indonesia, dan menerbitkan jurnal mereka setahun sekali. Jurnal mereka
 ini berisi paper2 yang dipresentasikan di konferensi APPEA.

 3. CSIRO yang juga memiliki geoscientist, tidak merasa perlu untuk
 menerbitkan jurnal sendiri.

 4. ASEG (semacam HAGI) memiliki sebuah jurnal bernama Exploration
 Geophysics. BMGnya Australia juga tidak merasa perlu menerbitkan
 jurnal mereka sendiri.

 Hanya ada 3 jurnal bidang geologi dan geofisika untuk Australia.
 Mungkin saya salah menghitung atau masih ada jurnal lain yang saya
 tidak sadar, maklumlah agak kuper juga, tapi hanya inilah yang saya
 ketahui saat ini. Tolong koreksi jika saya salah.

 Indonesia sendiri? Tiap organisasi profesi dan direktorat di ESDM
 punya jurnal mereka sendiri. :))

 Pindah ke topik lain, tenang artikel yang saya hendak sumbangkan ke
 MGI, Pak Awang jangan khawatir, toh hanya sekedar ingin berbagi dan
 pula bukan artikel riset, kan cuma literature review Pak. Saya pikir
 malah terlalu panjang sehingga tidak pas untuk MGI, jadi saya tidak
 tanyakan ke Pak Awang lagi. Terima kasih atas informasinya Pak.

 Salam
 Minarwan

 2008/4/26 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]:
  Minarwan,
 
Bulan lalu kebetulan saya bertemu dengan pengurus Warta Geologi 
  -majalahnya Badan Geologi. Ibu ini berkata bahwa sekarang artikel2 dari 
  para ahli geologi di Badan Geologi barangkali tidak akan banyak dikirimkan 
  untuk MGI sebab mereka disarankan untuk kontribusi ke majalah intern Warta 
  Geologi. Ini contoh barangkali penggabungan jurnal agak sulit.
 
Penggabungan semacam itu sulit sebab di samping mempertahankan identitas 
  masing-masing (meskipun sama2 ilmu kebumian), juga memerlukan beberapa 
  pengelolaan; tetapi bukan suatu hal yang mustahil bila dipandang baik.
 
Artikel yang tempo hari dikirimkan Minarwan mohon maaf belum dapat 
  diterbitkan di MGI sebab saya masih menunggu jumlah artikel minimal empat 
  buah (saat ini baru dua yang ada).
 
salam,
awang
 
 

 --
 Minarwan

 -When one teaches, two learn-
 GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk
 Blog: http://desaguadero.blogspot.com

 
 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
 * acara utama: 27-28 Agustus 2008
 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 

Re: [iagi-net-l] Lagos

2008-04-27 Terurut Topik Eddy Subroto
Mas Frank,

Terima kasih atas perhatian Anda. Silakan kalau ada info tentang Lagos dan
Abuja. Sudah lama ya kita tidak bertemu, rupanya Anda sempat juga
tersesat ke Lagos. Sementara ini info banyak dari teman-teman di Total.

Wasalam,
Eddy

 Pak Eddy,
 Lagos aman-aman saja. saya pernah hidup di Lagos sekitar satu setengah
 tahun.
 Mungkin harus bermalam satu malam di Lagos, karena biasanya penerbangan
 sampai sore di Lagos.
 besoknya bisa terbang ke Abuja.  di dekat airport ada beberapa hotel yang
 cukup aman.
 saya bisa tanyain teman yang masih disana.
 Jendra juga ikut di milis inikan? Jendra tahu nama hotel yang dekat
 airport ?
 Kalau Abuja juga aman2 saja cuma saya sendiri tidak pernah kesana.
 Kalau ke Port Harcourt yah memang harus hati-hati.

 Sejak Akhir 2007 memang banyak perampokan di Lagos, tetapi itu terjadi
 diatas jam 9 malaman. dan terjadinya di restoran, bar, diskotek dan
 casino.   dan biasanya banyak terjadi perampokan dekat Natal dan akhir
 tahun soalnya perampok nya ngumpulin duit untuk berakhir tahun.

 yah macam Jakarta saja ada daerah yang rawan perampokan dan banyak daerah
 aman. di Nigeria mereka tidak membom fasilitas umum yang banyak orangnya.

 Sayang saya sudah tidak di Lagos.

 Tetapi kalau perlu info lebih jauh bisa lewat japri,  email ini saya
 sengaja jawab ke milis siapa tahu ada orang lain yang juga akan ke Abuja.

 salam,
 frank




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Workshop on Carbonate Complexity IATMI Yogyakarta 22-25 April 2008

2008-04-27 Terurut Topik mohammad syaiful
Pak Awang,

Mohon maaf lupa merespon langsung. Iya, memang super lengkap. Saya
tunggu kiriman digital abstrak (dan mungkin kalau ada yg lebih
lengkap) via japri.

Terimakasih dan salam,
syaiful

On Thu, Apr 24, 2008 at 10:53 AM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Syaiful,

  Berikut daftar acara lengkap workshop carbonate complexity IATMI diurutkan 
 dari hari pertama – hari ke-4.

  Tidak ada makalah lengkap. Abstrak dari semua pembicara bisa saya kirimkan 
 ke ja-pri. Bisa dilihat bahwa workshop ini meliputi A to Z karbonat.

  salam,
  awang

  Pre-workshop course


   Introduction to carbonate rocks and sedimentology (Alit Ascaria -Premier 
 Oil)
   From laboratory to optimum reservoir simulation for naturally fractured 
 carbonate reservoir – (Doddy Abdassah-ITB)

  Keynote speech/presentation


   Uncertainties in carbonate reservoir in Indonesia (Handoyo Wahono-BPMIGAS)
   Exploration in carbonate life (Bob Yulian-BPMIGAS)
   Increasing reserves and hydrocarbons production out of carbonate rocks : 
 challenges and opportunities in Indonesia (Gatot Wiroyudo-Shell)

  Technical presentation


   Geologic controls on carbonate reservoirs in Indonesia : regional overview 
 (Awang Satyana-BPMIGAS)
   Carbonate seismology (Ardiansyah-Pertamina)
   To perforate or not perforate (Robert Park-Kodeco)
   Borehole images : an alternative method for carbonate characterization 
 (Richard Netherwood-Schlumberger)
   Fracture characterization and modeling with automated seismic volume 
 interpretation : example from SE Asia (Georg Warrlich-Shell)
   Carbonate reservoir : challenges in facies modeling and fracture 
 characterization (Subrata Chakraborty-Schlumberger)
   Carbonate facies analyses and reservoir characterization, early Miocene 
 Baturaja formation; Bernai structure, South Sumatra Basin (Alit 
 Ascaria-Premier Oil)
   4D (time-lapse) microgravity survey for monitoring HC reservoir,case study 
 :carbonate reservoir of Baturaja formation (Wawan Gunawan-ITB)
   So similar and yet so different : comparing and contrasting the controlling 
 factors for reservoir development of two SE Asia Tertiary carbonate build-ups 
 (Georg Warrlich-Shell)
   Innovation in petropysical techniques for carbonate characterization (Udit 
 Kumar-Schlumberger)
   The practical technique and its complexity of static modeling in 
 autochtonous and allochtonous carbonates, a case study in Thamama (United 
 Arab Emirate) and Baturaja reservoir (Indonesia) (Abdul Latif-Roxar)
   carbonate petrophysics from borehole image logs (Richard 
 Netherwood-Schlumberger)
   Formation log analysis : formation factor adjustment to accommodate 
 porosity types in carbonate reservoir, case study (Argha Satya-JOB 
 Pertamina-PetroChina Salawati)
   Integrated reservoir characterization in thin oil column carbonate 
 reservoir for depletion plan scenario (Dwi Febrianto-Medco)
   Technical aspect to develop carbonate fractured reservoir (Galih 
 Agusetiawan-BPMIGAS)
   A study of porosity and carbonate facies in Prupuh formation, 
 Lamongan-Gresik, East Java (Premonowati-UPN Yogyakarta) –alternate

  Field Trip (karbonate Formasi Wonosari)

  Karang Duwet, Paliyan,Gunung Kidul – field guide : Wartono Rahardjo (UGM)
  - Kamis 24/4/2008 –setengah hari


 mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:  bravo, pak awang! terimakasih 
 atas infonya.

 1) boleh juga nih kalau diinfokan juga apa saja judul ke-16 makalah yg
 dipresentasikan tsb. lebih lanjut, apakah bagi yg tidak hadir pada
 acara tsb, dapat memperoleh makalah lengkapnya (kalau ada), mungkin
 lewat iatmi ya?

 2) tentang format presentasi secara formal, tentu saja waktunya selalu
 terbatas atau dibatasi. seharusnya tidak ada istilah terburu-buru,
 karena si presenter sudah tahu alokasi waktunya dan tentunya dapat
 menyesuaikan diri dan memberikan presentasi (oral) secara pas.

 masih mengenai presentasi, apabila ingin memberikan presentasi dg
 lebih leluasa dan ilmunya dapat saling dicerna, maka presentasi
 berbentuk poster adalah pilihan yg lebih baik dibandingkan dg
 presentasi oral. saya bisa panjang-lebar cerita ini, tetapi pada
 intinya bahwa presentasi poster bukanlah kelas dua dibandingkan dg
 presentasi oral yg katanya (oleh sebagian orang) dianggap lebih
 bergengsi.

 salam,
 syaiful


 On Thu, Apr 24, 2008 at 2:16 AM, Awang Satyana wrote:
  IATMI sedang mengadakan worshop carbonate complexity : characterization, 
  modeling and simulation di Yogyakarta dari 22-25 April 2008. Workshop 
  dihadiri sekitar 80 orang dari berbagai institusi pemerintah, oil 
  companies, service companies, dan perguruan tinggi.
 
  Workshop didahului oleh kursus satu hari tentang aspek geologi dan 
  reservoir engineering karbonat dibawakan oleh Alit Ascaria (Premier Oil) 
  dan Doddy Abdassah (ITB).
 
  Workshop dibuka pada 23 April 2008 oleh Ketua IATMI Kuswo Wahyono, 
  dilanjutkan dengan pidato sambutan oleh John Sinulingga mewakili Pertamina 
  Eksploitasi (panitia workshop adalah IATMI Komda 

Re: [iagi-net-l] Workshop on Carbonate Complexity IATMI Yogyakarta 22-25 April 2008

2008-04-27 Terurut Topik mohammad syaiful
bang sanggam memang keterlampauan kok utk pertanyaan2nya yg super
panjang. tapi saya juga nunggu penjelasan dari pak awang jadinya,
hiks. mungkin pak alit ngakan sbg ahli karbonat di tanah-air juga
berkenan meresponnya, akan sangat indah.

salam,
syaiful

2008/4/27 sanggam hutabarat [EMAIL PROTECTED]:
 Pak Awang

  Terimakasih untuk informasi Workshop Karbonat ini. Saya berharap bahwa 
 workshop ini sukses mencapai tujuannya. Tampaknya workshop ini mendiskusikan 
 banyak hal mulai fasa identifikasi/deskripsi/karakterisasi (GG), drilling, 
 produksi hingga manajemen reservoir karbonat di Indonesia. Saya 'sedih' 
 enggak bisa hadir dalam worshop yang menarik ini.

  Bolehkah saya mendapatkan digital bahan2 presentasi/konklusi workshop ini? 
 Kalau enggak bisa dikirim via email saya akan jemput (ada rencana saya di Jkt 
 Juni-Juli). Membaca email Pak Awang ini, saya menjadi bergairah kembali 
 sejenak back to the basic (BATU) setelah berpuluh tahun secara praktis 
 meninggalkan subjek yang amat penting ini sebagai seorang geologist.

  Setahu saya salah-satu workshop sebelumnya yang 'serius' membahas reservoar 
 karbonat adalah Workshop oleh IPA 16 tahun silam, walaupun penekanannya pada 
 geologi/core. Pada workshop tsb ada beberapa isu yang 'menggantung' yg 
 mudah2an pada Workshop IATMI ini  disinggung dan telah 'terjawab' (atau 
 sebenarnya bukan isu lagi karena ke-tidak update-an saya saja?). Di bawah ini 
 beberapa komen didasari kepengen-tauan saya.  Teman-teman Geoscientists, 
 khususnya Pak Awang yang hadir dalam Workshop ini  mungkin bisa men-share dan 
 meng-update saya. Komen2 ini juga ada relasinya dgn abstrak paper Pak Awang. 
 Sebelumnya maaf untuk panjangnya yang 'keterlaluan'.


   Dalam workshop IPA yl dikatakan mayoritas sekuen karbonat Tersier  di Ind. 
 adalah endapan low-relief carbonate mud bank (contoh cekungan Sum-Sel, Sunda, 
 Ngimbang). In situ coral-dominated framework reservoir (coral boundstones) 
 tidak pernah/amat sangat jarang ditemukan di Indonesia. BRF di Sunda basin 
 hanya satu bukti (masih kemungkinan!) adanya typical coral-reef influence 
 reservoir. Dikemukakan juga dalam workshop tsb bahwa terdapat kecenderungan 
 umum alga merah dan foraminifera bentonik besar adalah unsur biotik utama 
 buildups karbonat Miosen di Ind (secara kontras koral dan Halimeda sangat 
 umum pada reef moderen, seperti ditunjukkan studi di P. Seribu oleh 
 Jordan/Mobil Oil??).

  Dalam abstrak Pak Awang saya mendapat kesan bahwa coral-dominated reef 
 mendominasi reservoar karbonat di Indonesia. Mohon di-elaborasi istilah dan 
 model  reef yg dipakai Pak Awang disini, karena bisa memberikan konotasi 
 lain dan berbeda, seismically dan geologically. Catatan, dalam IPA Workshop 
 di-usulkan modifikasi model karbonat Wilson untuk kasus di khas Indonesia 
 yaitu Model ke IV low-relief carbonate mud-banks  dimana matriks lime mud 
 mendominasi batuan karbonat. Apakah model ini cukup valid dan dapat diterima 
 practically?


   Bukankah lebih tepat dikatakan bahwa perubahan relatif muka laut (relative 
 sea level) yang disebabkan kombinasi  fluktuasi eustatik dan fluktuasi 'basin 
 floor' juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi pembentukan dan 
 pemunahan karbonat?
   Dalam abstrak disinggung 'karstic cavities' sebagai porositas sekunder pada 
 karbonat Paleogen. Lengkapnya: Secondary porosities developed due to 
 fracturing, chemical dissolution during burial, or as karstic cavities. 
 However, the opportunities for leaching were limited. Kayaknya ada 
 'pertentangan' pernyataan disini. Menurut saya proses 'dissolution' dan 
 'leaching' adalah sama; 'karstic cavities' pun hasil 'leaching/dissolution' 
 (karena ekspos ke permukaan/subaerial). Mohon penjelasannya disini.
   Porositas sekunder berupa mikroporositas tidak disinggung dalam 
 abstrak.Menurut saya (berdasarkan pengalaman bertahun-tahun di-laboratorium) 
 mikroporositas dalam matriks reservoir karbonat (chalky) sangat signifikan, 
 walaupun umumnya permeabilitasnya rendah (namun paling tidak bagus untuk gas, 
 dalam paper IPA dikatakan dapat mencapai 30% dan dapat dilihat pada logs!). 
 Ini memberikan impak pada model petrofisik karbonat di Indonesia yang menarik 
 untuk didiskusikan ('fracture-micropore-vuggy/mouldic 
 pore-stylolite-clay-dolomite')!
   Dalam abstrak dikatakan: Neomorphism is especially common in micritic 
 carbonates reducing their porosities Bukankan pernyataan ini 'circular'? 
 'Micritic carbonate' berkonotasi karbonat yang mengandung secara significant 
 matrix berupa 'lime mud' (~ micrite) yang per-definisi adalah material yang 
 berbutir halus (berukuran mirons) dan padat (dense); jadi 'micritic 
 carbonates' memang seyogyanya berporositas rendah. Tapi mungkin ini masalah 
 semantik saja.
   Kembali pada pembentukan porositas sekunder oleh 'subaerial exposure'. 
 Dalam Workshop IPA dikatakan bahwa proses ini sebenarnya kebanyakan dibuat 
 berdasarkan konklusi logik model diagenesis yang 'established', namun 

Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation

2008-04-27 Terurut Topik mohammad syaiful
iya, betul di bagian bawah tiap pesan di milis ini. lha, kok ada 2
pesan yg cukup penting ttg iagi, tidak diperhatikan ya? kang mino
terlalu sibuk sih...

salam,
syaiful

2008/4/28 Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED]:
 yang di footer itu bukan?


 --pta


 2008/4/27 Benyamin Sapiie [EMAIL PROTECTED]:

  Rekan2 IAGInetters, Tolong ada bisa bantu alamat email untuk kirim
   abstrack PIT Agustus di Bandung. Kalau tidak salah datelinenya tanggal 30
   April. Mohon batuan kalau ada yang tahu emailnya..
 
   Terima kasih sebelumnya,
 
   Ben Sapiie
 
   
  
   PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
   * acara utama: 27-28 Agustus 2008
   * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
   * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
   * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
   * abstrak / makalah dikirimkan ke:
   www.grdc.esdm.go.id/aplod
   username: iagi2008
   password: masukdanaplod
 
   
  

 
 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
 * acara utama: 27-28 Agustus 2008
 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
 * abstrak / makalah dikirimkan ke:
 www.grdc.esdm.go.id/aplod
 username: iagi2008
 password: masukdanaplod

 
 PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
 * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
 AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
 IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct 
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss 
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
 information posted on IAGI mailing list.
 -





-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation

2008-04-27 Terurut Topik mohammad syaiful
Pak Wahyu, pak Awang, dkk lainnya,

Tentang istilah proceedings setahu saya ya diterjemahkan sbg
kumpulan makalah. Bentuknya aslinya juga jamak lho, bukan tunggal
(proceeding) yg artinya akan berbeda sama-sekali. Penjelasan lebih
detil dapat dilihat di kamus Oxford Advanced Learner (edisi ke-7)
halaman 1202.

Seperti diutarakan oleh pak Awang, memang pernah ada pemikiran dan
rencana utk menerbitkan secara lengkap (full paper) sebagian makalah
yg dipresentasikan di PIT IAGI di dalam MGI. Sementara itu, utk PIT
IAGI sendiri, cukup menerbitkan 'proceedings' yg berisi kumpulan
'extended'abstract'. Dg asumsi bahwa 'proceedings' punya nilai kum yg
lebih kecil dibandingkan dg jurnal (MGI). Mungkin pak Deny Juanda yg
saat ini sbg Ketua Bidang SDM di PP-IAGI dapat memberikan penjelasan
yg lebih gamblang.

Terimakasih dan salam,
syaiful


2008/4/27 wahyu budi [EMAIL PROTECTED]:
 Pak Awang,

 Tentang prosiding ada sedikit cerita. Sampai akhir tahun 1980-an, kalau saya 
 tidak salah, orang (penilai) masih membedakan antara prosiding dan kumpulan 
 makalah.

 Kumpulan makalah biasanya dibuat sebelum atau setelah acara seminar (atau 
 lainnya) dengan menjilid / mengumpulkan makalah itu apa adanya tanpa review 
 dan tanpa editing (yang berarti). Sementara itu, prosiding dibuat setelah 
 acara seminar selesai. Makalah yang dimasukkan ke dalam prosiding telah 
 mengalami ediing / review dan di bagian akhir makalah harus disertakan tanya 
 jawab yang berlangsung tentang makalah tersebut. Dalam penilaian, ketika itu 
 untuk kumulan makalah bernilai 10 dan prosiding bernilai 25 (sama dengan 
 penulisan di majalah ilmiah). Ketika itu, untuk majalah ilmiah juga belum ada 
 sistem akreditasi.

 Ternyata kemudian keadaan berubah. Orang tidak memperdulikan lagi perbedaan 
 antara Kumpulan Makalah dan Prosiding, dan cenderung membuat kumpulan makalah 
 yang kemudian disebutnya sebagai prosiding (pada hal bukan). Pada awalnya, 
 keadaan itu tampak menguntungkan, karena nilai kumpulan makalah menjadi sama 
 dengan prosiding. Tetapi kemudian, kondisi itu ternyata merugikan prosiding, 
 karena membuat nilai prosiding mengalami degradasi, disamakan dengan kumpulan 
 makalah. Perkembangan itulah yang sekarang membuat nilai prosiding (meski 
 direview) menjadi berbeda dengan majalah ilmiah yang terakreditasi. Meskipun 
 demikian, nilai prosiding sekarang 10, masih lebih tinggi daripada majalah 
 ilmiah yang tak terakreditasi yang bernilai 5 (setara dengan makalah yang 
 hanya dipresentasikan dan tidak masuk prosiding).

 Tentang PIT, menurut saya, sebaiknya cukup menerbitkan Kumpulan Abstrak. 
 Memang manfaatknya sedikit kurang dibandingkan dengan prosiding seperti 
 selama ini. Namun, bila abstrak itu dibuat dengan baik oleh penulisnya 
 (mencerminkan isi makalahnya), saya kira tetap bermanfaat.

 Menurut pengamatan saya, prosiding yang diterbitkan IAGI pada saat PTI 
 memiliki kelemahan (pengamatan sampai 3 tahun yang lalu, karena 3 tahun 
 terakhir saya absen). Kualitas makalah yang dihimpun sangat bervariasi, mulai 
 dari yang belum selesai (tidak ada gambarnya sementara disebutkan di dalam 
 teks mengacu ke suatu gambar) sampai yang baik (serius). Mungkin ini karena 
 faktor waktu yang mendesak.

 Kita bisa merubah kondisi itu dengan menerbitkan prosiding setelah PIT 
 selesai, dan Prosiding itu diterbitkan sebagai bagian dari MGI (bila telah 
 terakreditasi).

 Untuk makalah yang  dipandang baik dan telah selesai (tidak perlu lagi 
 perbaikan), bisa langsung  ditarik dan diterbitkan  dalam penerbitan reguler 
 MGI. Sementara itu, bagi makalah  yang masih memerlukan perbaikan bisa 
 diterbitkan kemudian sebagai  Publikasi Khusus MGI (sebagai prosiding).  
 Jadi,  dalam bayangan saya, MGI nantinya akan memiliki edisi reguler dan 
 edisi  publikasi khusus. Kepada para penulis yang makalahnya akan masuk 
 publikasi khusus diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalahnya dengan 
 baik selama satu, dua atau tiga bulan. Dan, kepada mereka tetap diberi 
 kesempatan untuk mengalihkannya ke edisi reguler (dengan memperbaiki 
 makalahnya itu).

 Memang ada kelemahan pada pola yang saya sarankan itu, yaitu bertambahnya 
 waktu kerja dan biaya, dan kelambatan penerbitan prosiding, serta masalah 
 distribusi. (Distribusinya nanti bisa melalui pos bagi yang memesan atau pada 
 saat PIT yang akan datang).

 Namun, saya kira kelemahan itu akan tergantikan dengan kualitas publikasi 
 IAGI (MGI dan Prosiding) yang lebih baik.

 Salam,
 WBS




 --- On Sat, 4/26/08, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI 
 [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
 To: iagi-net@iagi.or.id, Geo Unpad [EMAIL PROTECTED], Forum HAGI 
 [EMAIL PROTECTED]
 Date: Saturday, April 26, 2008, 9:48 PM


 Pak Wahyu,

  Saran yang baik, akan kami pertimbangkan dan diskusikan dengan PP-IAGI. MGI
 telah ber-ISSN, hanya belum diakreditasi sebagai majalah ilmiah, meskipun
 

[iagi-net-l] FW: Mining Law Bill

2008-04-27 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
Rekan-rekan,

 

Mungkin ini pernah didiskusikan tapi karena sejak 3 - 4 minggu lalu saya
tidak bisa menerima email dr milist iagi (dan baru 2 hari ini tergabung
lagi) shg tdk sempat mengikuti. 

 

Adakah yang tahu ttg hasil diskusi pertambangan 14 April lalu (Airlangga,
Amin Rais dll)? - kebetulan selain problem dengan milist, saya sedang di
luar kota dan tidak mengikuti beritanya. Dibawah ini kutipan berita dari
Reuter yang kemungkinan berhubungan dengan acara dialog 14 April lalu:
Mining Law Bill dll... 

 

Pembatasan area eksplorasi - eksploitasi menjadi di bawah 100,000 ha per coy
kayaknya hanya akan berpengaruh ke pemegang KK. Kalau buat yang biasa
bekerja dengan KP - pembatasannya jauh lebih kecil (25,000 ha per coy) - dan
ini sudah berlaku sejak dahulu kala.

 

Salam - Daru

 


Indonesia plans to limit mining areas


Reuter, Mon Apr 14, 2008 4:18pm IST

 

By Fitri Wulandari

JAKARTA, April 14 (Reuters) - Indonesia plans to limit the area that metal
and coal miners can explore to prevent domination by a few companies, a
legislator said on Monday, a move analysts said could hurt already poor
levels of investment.

Indonesia has some of the world's largest deposits of coal, copper, tin,
nickel and gold, and is keen to earn more from the sector, particularly as
strong demand from China and India is driving prices for many commodities up
to record levels.

But the sector has been struggling to attract foreign money as legal
uncertainty, rampant graft and red-tape have steered foreign investors away
from Indonesia.

A draft bill limiting the exploration area is expected to be passed by
August, said Airlangga Hartarto, chairman of a parliamentary commission in
charge of energy and mining issues, said. He said there are currently no
such limits.

Indonesia plans to limit exploration and exploitation areas for metal
mining, which include tin, copper and gold, to 100,000 hectares and 25,000
ha per firm respectively, he said.

It would also limit exploration and exploitation areas for coal mining to
50,000 ha and 15,000 ha per firm respectively.

This is aimed at preventing mining firms from controlling large areas. The
current system has allowed firms to have mining areas above 100,000
hectares, Hartarto told reporters.  

He added the limits will not affect existing contracts.

Mining analyst Yusuf Ade Winoto of brokerage DBS Vickers Indonesia said the
move could hurt investment in the long run, but the limitations would help
the government protect the environment.

In general, it may hurt foreign investment in the sector, Winoto said.

He said however that the move is unlikely over the short term to hurt big
mining companies already operating in Indonesia as the limitation will not
affect their existing contracts.

The mining industry grew by just 2.2 percent in 2006, Indonesian government
data shows, much slower than overall economic growth of 5.5 percent due to
the absence of major investment in the past years.

WAITING IN THE WINGS

Investment by foreign and domestic firms in Indonesia's mining sector
averaged just $800 million a year between 2000 and 2005, and is set to reach
only $1.5 billion this year, partly because of uncertainty over a new mining
law.

Some of the world's top mining firms such as Freeport-McMoran CopperGold
(FCX.N: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=FCX.N , Profile
http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=FCX.N , Research
http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=FCX.N ) and
International Nickel Indonesia INCO.JK have operations in the country. 

But the Indonesian Mining Association said $8 billion to $11 billion worth
of mining projects were waiting in the wings.

International mining firms, including Rio Tinto Ltd/Plc (RIO.L: Quote
http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=RIO.L , Profile
http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=RIO.L , Research
http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=RIO.L ) (RIO.AX: Quote
http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=RIO.AX , Profile
http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=RIO.AX , Research
http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=RIO.AX ) and BHP
Billiton (BLT.L: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=BLT.L ,
Profile http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=BLT.L ,
Research http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=BLT.L )
(BHP.AX: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=BHP.AX , Profile
http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=BHP.AX , Research
http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=BHP.AX ), could
potentially invest billions of dollars in new projects in Indonesia.

Rio Tinto is waiting to start a nickel project on Sulawesi island that has
been valued at as much as $2 billion, and which could produce 46,000 tonnes
of low concentrate nickel per year.

Indonesia's state-controlled PT Aneka Tambang ANTM.JK and its Russian
partner United Company RUSAL are waiting to proceed with a bauxite and
alumina 

[iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?

2008-04-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Adakah yang tahu fenomena geologi apakah ini ?
http://johnhbradley.com/pictures2.asp?var=070707darvaza

Thanks

RDP

-- 
http://tempe.wordpress.com/
No one can monopolize the truth !


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] FW: Mining Law Bill

2008-04-27 Terurut Topik Tonny P. Sastramihardja
Mas Daru,
Betul, hal ini dibicarakan dalam acara INDONESIA MINING UPDATES 2008
yang diprakarsai oleh majalah Tambang (dalam rangka Ultah nya) di Hotel
ShangRi- La tgl 14-15 April 2008. Saya kebetulan hadir, tapi 'tidak ada
hal yang baru' dan semua dugaan anda benar adanya.

Salam
Abah ANOM (TPS)

-Original Message-
From: S. (Daru) Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, April 28, 2008 11:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] FW: Mining Law Bill

Rekan-rekan,

 

Mungkin ini pernah didiskusikan tapi karena sejak 3 - 4 minggu lalu saya
tidak bisa menerima email dr milist iagi (dan baru 2 hari ini tergabung
lagi) shg tdk sempat mengikuti. 

 

Adakah yang tahu ttg hasil diskusi pertambangan 14 April lalu
(Airlangga,
Amin Rais dll)? - kebetulan selain problem dengan milist, saya sedang di
luar kota dan tidak mengikuti beritanya. Dibawah ini kutipan berita dari
Reuter yang kemungkinan berhubungan dengan acara dialog 14 April lalu:
Mining Law Bill dll... 

 

Pembatasan area eksplorasi - eksploitasi menjadi di bawah 100,000 ha per
coy
kayaknya hanya akan berpengaruh ke pemegang KK. Kalau buat yang biasa
bekerja dengan KP - pembatasannya jauh lebih kecil (25,000 ha per coy) -
dan
ini sudah berlaku sejak dahulu kala.

 

Salam - Daru

 


Indonesia plans to limit mining areas


Reuter, Mon Apr 14, 2008 4:18pm IST

 

By Fitri Wulandari

JAKARTA, April 14 (Reuters) - Indonesia plans to limit the area that
metal
and coal miners can explore to prevent domination by a few companies, a
legislator said on Monday, a move analysts said could hurt already poor
levels of investment.

Indonesia has some of the world's largest deposits of coal, copper, tin,
nickel and gold, and is keen to earn more from the sector, particularly
as
strong demand from China and India is driving prices for many
commodities up
to record levels.

But the sector has been struggling to attract foreign money as legal
uncertainty, rampant graft and red-tape have steered foreign investors
away
from Indonesia.

A draft bill limiting the exploration area is expected to be passed by
August, said Airlangga Hartarto, chairman of a parliamentary commission
in
charge of energy and mining issues, said. He said there are currently no
such limits.

Indonesia plans to limit exploration and exploitation areas for metal
mining, which include tin, copper and gold, to 100,000 hectares and
25,000
ha per firm respectively, he said.

It would also limit exploration and exploitation areas for coal mining
to
50,000 ha and 15,000 ha per firm respectively.

This is aimed at preventing mining firms from controlling large areas.
The
current system has allowed firms to have mining areas above 100,000
hectares, Hartarto told reporters.  

He added the limits will not affect existing contracts.

Mining analyst Yusuf Ade Winoto of brokerage DBS Vickers Indonesia said
the
move could hurt investment in the long run, but the limitations would
help
the government protect the environment.

In general, it may hurt foreign investment in the sector, Winoto said.

He said however that the move is unlikely over the short term to hurt
big
mining companies already operating in Indonesia as the limitation will
not
affect their existing contracts.

The mining industry grew by just 2.2 percent in 2006, Indonesian
government
data shows, much slower than overall economic growth of 5.5 percent due
to
the absence of major investment in the past years.

WAITING IN THE WINGS

Investment by foreign and domestic firms in Indonesia's mining sector
averaged just $800 million a year between 2000 and 2005, and is set to
reach
only $1.5 billion this year, partly because of uncertainty over a new
mining
law.

Some of the world's top mining firms such as Freeport-McMoran
CopperGold
(FCX.N: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=FCX.N ,
Profile
http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=FCX.N , Research
http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=FCX.N ) and
International Nickel Indonesia INCO.JK have operations in the country. 

But the Indonesian Mining Association said $8 billion to $11 billion
worth
of mining projects were waiting in the wings.

International mining firms, including Rio Tinto Ltd/Plc (RIO.L: Quote
http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=RIO.L , Profile
http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=RIO.L , Research
http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=RIO.L ) (RIO.AX:
Quote
http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=RIO.AX , Profile
http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=RIO.AX , Research
http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=RIO.AX ) and BHP
Billiton (BLT.L: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=BLT.L
,
Profile http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=BLT.L ,
Research http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=BLT.L )
(BHP.AX: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=BHP.AX ,
Profile
http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=BHP.AX , 

Re: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?

2008-04-27 Terurut Topik Awang Satyana
Kalau kita periksa geologi sektor Turkmenistan di sebelah timur Kaspia ini 
barangkali kita bisa menduga-duga asal Darvaza alias Pintu ke Neraka ini. 
Publikasi AAPG untuk wilayah Central Asia bisa menjadi acuan.
   
  Interpretasi data yang diperoleh selama zaman Soviet maupun setelah 
Turkmenistan merdeka memperkirakan bahwa terdapat 11 billion ton minyak dan 5.5 
trillion cubic meter gas di Turkmenistan termasuk di wilayah gurun Karakum ini. 
Wilayah ini kaya migas. 
  Potensial migas-nya berasosiasi dengan reservoir karbonat yang berkembang di 
pinggir paparan benua. 
   
  Sejumlah prospeknya seperti Charlak, Garadashlyk dan Ak-Deniz merupakan reef 
structures Miosen yang berkembang pada wilayah laut dangkal di atas  Turan 
Plate. 
  Di wilayah lebih ke selatan (Khazar-Osman zone) berkembang clayey diapir 
uplift yang dicirikan oleh mulltiple trusts yang berasosiasi dengan re-aktivasi 
ancient normal folds dan  clay diaprism. 

  Pada zaman Soviet, saat Darvaza belum ada, sebuah sumur (menurut informasi 
tahun 1971)diposisikan di atas sebuah reef (sebut saja struktur Darvaza) yang 
diindikasi dari data seismik. Siapa nyana sumur eksplorasi ini duduk di atas 
sembulan terumbu dengan karstifikasi masif yang menghasilkan perguaan 
(cavernous). Reef ini kaya akan migas. Pemboran tak berhasil, malahan rig-nya 
runtuh ke dalam lubang kawah yang tiba2 terbentuk akibat proses pemboran itu. 
Lubang berdiameter 50-100 meter itu menyemburkan gas yang memang semula ada di 
cavernous porosities reef Darvaza.  Takut gasnya beracun, maka gas itu dibakar 
dan terus menyala sampai sekarang. 
   
  Tak jauh dari Darvaza ini kabarnya ditemukan juga beberapa lubang dengan 
semburan gas, baik berhubungan dengan diapirisme maupun tidak.
   
  Maka bisa diperkirakan bahwa Darvaza adalah reservoir gas yang terbuka ke 
permukaan akibat kecelakaan drilling yang duduk di atas terumbu Miosen bergua 
dan runtuh saat dibor.
   
  salam,
  awang

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Adakah yang tahu fenomena geologi apakah ini ?
http://johnhbradley.com/pictures2.asp?var=070707darvaza

Thanks

RDP

-- 
http://tempe.wordpress.com/
No one can monopolize the truth !


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.