Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
Memang jaman dulu ( tahun 80 an ) penilaian angka kredit masih sangat sederhana , kalau kta ikut seminar ( pasif dapat sertifikat atau malah cuma name tag dpt angka kredit 1-2 point , kalau nulis makalah sendiri dan mempresentasikan bisa dapat 15 , Kalau makalah ditulis ramai ramai ( 2-3 orang ) angka kreditnya dibagi bagi ( kadang kadang ada yang cuma nitip namanya dicantumkan ). bahkan kalau tidak salah nulis di koranpun juga ada angka kreditnya .Kadang kadang krn untuk memenuhi persasaratan si Penulis bikin Proceding sendiri , bahkan kaalau paitia seminar Tidak menyediakan serifikat , sipembawa makalah memprakarsai bikin sertifikat sendiri , dan lain lain kiat untuk memperoleh sertifikat maupun procedinnya sbgai barang bukti untuk di mintakan angka kreditnya , ( kadang kadang tidak semua penyelenggara seminar siap dg serifikat dan proceding ) , Dulu itu bermodalkan Ijasah S-2 saja langsung dapat angka kredit ( 100 ? ) . Jaman dulu komputer masih susah bagi sebagaian orang , makanya kalau bikin tulisan biasanya modal Gunting dan lem serta copyan gambar gambar / tabel , karena makalah komplit harus disertakan dalam pengajuan angka kredit beserta sertifikat dan procedingnya kalau mau dapat angka kreditk maksimal. Sekarang ini disamping angka kredit untuk akademik untuk pendidik dan peneliti untuk periset ada juga untuk perekayasa bagi yang bekerja di kajian dan aplikasinya , penilaian thd makalah sedikit berbeda lebih jlimet seperti laporan kerja , lebih ke bobot keteknikannya. Sekarang ini dg banyaknya jenis jabatan fungsional maka penilaian thd karya tulis itu jlimet sesuai jenis jabatannya ( berbeda beda ) , belum lagi gelar yg diperoleh , Ada Profesor Riset ada Profesor di akademik , ( kalau dulu kan yang namanya Profesor itu pasti keluaran dari PT ) Banyak temen temen yang sudah punya ratusan angka kredit karena sering nulis dan sbg pembicara, namun karena sulitnya birokrasi untuk mendaftarkanya spy dapat angka kredit yang diakui akhirnya cuma didiamkan saja ( dicuekin saja Tidak diurus ) , Tapi sebaliknya ada yang Rajin dan telaten sekali mngurusnya / mengumpulkannya dan sekarang memperoleh Gelar Profesor meskipun tanpa mengajar. - Original Message - From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, April 26, 2008 6:20 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation Pak Awang, Tentang prosiding ada sedikit cerita. Sampai akhir tahun 1980-an, kalau saya tidak salah, orang (penilai) masih membedakan antara prosiding dan kumpulan makalah. Kumpulan makalah biasanya dibuat sebelum atau setelah acara seminar (atau lainnya) dengan menjilid / mengumpulkan makalah itu apa adanya tanpa review dan tanpa editing (yang berarti). Sementara itu, prosiding dibuat setelah acara seminar selesai. Makalah yang dimasukkan ke dalam prosiding telah mengalami ediing / review dan di bagian akhir makalah harus disertakan tanya jawab yang berlangsung tentang makalah tersebut. Dalam penilaian, ketika itu untuk kumulan makalah bernilai 10 dan prosiding bernilai 25 (sama dengan penulisan di majalah ilmiah). Ketika itu, untuk majalah ilmiah juga belum ada sistem akreditasi. Ternyata kemudian keadaan berubah. Orang tidak memperdulikan lagi perbedaan antara Kumpulan Makalah dan Prosiding, dan cenderung membuat kumpulan makalah yang kemudian disebutnya sebagai prosiding (pada hal bukan). Pada awalnya, keadaan itu tampak menguntungkan, karena nilai kumpulan makalah menjadi sama dengan prosiding. Tetapi kemudian, kondisi itu ternyata merugikan prosiding, karena membuat nilai prosiding mengalami degradasi, disamakan dengan kumpulan makalah. Perkembangan itulah yang sekarang membuat nilai prosiding (meski direview) menjadi berbeda dengan majalah ilmiah yang terakreditasi. Meskipun demikian, nilai prosiding sekarang 10, masih lebih tinggi daripada majalah ilmiah yang tak terakreditasi yang bernilai 5 (setara dengan makalah yang hanya dipresentasikan dan tidak masuk prosiding). Tentang PIT, menurut saya, sebaiknya cukup menerbitkan Kumpulan Abstrak. Memang manfaatknya sedikit kurang dibandingkan dengan prosiding seperti selama ini. Namun, bila abstrak itu dibuat dengan baik oleh penulisnya (mencerminkan isi makalahnya), saya kira tetap bermanfaat. Menurut pengamatan saya, prosiding yang diterbitkan IAGI pada saat PTI memiliki kelemahan (pengamatan sampai 3 tahun yang lalu, karena 3 tahun terakhir saya absen). Kualitas makalah yang dihimpun sangat bervariasi, mulai dari yang belum selesai (tidak ada gambarnya sementara disebutkan di dalam teks mengacu ke suatu gambar) sampai yang baik (serius). Mungkin ini karena faktor waktu yang mendesak. Kita bisa merubah kondisi itu dengan menerbitkan prosiding setelah PIT selesai, dan Prosiding itu diterbitkan sebagai bagian dari MGI (bila telah terakreditasi). Untuk makalah yang dipandang baik dan telah
Re: [iagi-net-l] Workshop on Carbonate Complexity IATMI Yogyakarta 22-25 April 2008
Pak Awang Terimakasih untuk informasi Workshop Karbonat ini. Saya berharap bahwa workshop ini sukses mencapai tujuannya. Tampaknya workshop ini mendiskusikan banyak hal mulai fasa identifikasi/deskripsi/karakterisasi (GG), drilling, produksi hingga manajemen reservoir karbonat di Indonesia. Saya sedih enggak bisa hadir dalam worshop yang menarik ini. Bolehkah saya mendapatkan digital bahan2 presentasi/konklusi workshop ini? Kalau enggak bisa dikirim via email saya akan jemput (ada rencana saya di Jkt Juni-Juli). Membaca email Pak Awang ini, saya menjadi bergairah kembali sejenak back to the basic (BATU) setelah berpuluh tahun secara praktis meninggalkan subjek yang amat penting ini sebagai seorang geologist. Setahu saya salah-satu workshop sebelumnya yang serius membahas reservoar karbonat adalah Workshop oleh IPA 16 tahun silam, walaupun penekanannya pada geologi/core. Pada workshop tsb ada beberapa isu yang menggantung yg mudah2an pada Workshop IATMI ini disinggung dan telah terjawab (atau sebenarnya bukan isu lagi karena ke-tidak update-an saya saja?). Di bawah ini beberapa komen didasari kepengen-tauan saya. Teman-teman Geoscientists, khususnya Pak Awang yang hadir dalam Workshop ini mungkin bisa men-share dan meng-update saya. Komen2 ini juga ada relasinya dgn abstrak paper Pak Awang. Sebelumnya maaf untuk panjangnya yang 'keterlaluan'. Dalam workshop IPA yl dikatakan mayoritas sekuen karbonat Tersier di Ind. adalah endapan low-relief carbonate mud bank (contoh cekungan Sum-Sel, Sunda, Ngimbang). In situ coral-dominated framework reservoir (coral boundstones) tidak pernah/amat sangat jarang ditemukan di Indonesia. BRF di Sunda basin hanya satu bukti (masih kemungkinan!) adanya typical coral-reef influence reservoir. Dikemukakan juga dalam workshop tsb bahwa terdapat kecenderungan umum alga merah dan foraminifera bentonik besar adalah unsur biotik utama buildups karbonat Miosen di Ind (secara kontras koral dan Halimeda sangat umum pada reef moderen, seperti ditunjukkan studi di P. Seribu oleh Jordan/Mobil Oil??). Dalam abstrak Pak Awang saya mendapat kesan bahwa coral-dominated reef mendominasi reservoar karbonat di Indonesia. Mohon di-elaborasi istilah dan model reef yg dipakai Pak Awang disini, karena bisa memberikan konotasi lain dan berbeda, seismically dan geologically. Catatan, dalam IPA Workshop di-usulkan modifikasi model karbonat Wilson untuk kasus di khas Indonesia yaitu Model ke IV low-relief carbonate mud-banks dimana matriks lime mud mendominasi batuan karbonat. Apakah model ini cukup valid dan dapat diterima practically? Bukankah lebih tepat dikatakan bahwa perubahan relatif muka laut (relative sea level) yang disebabkan kombinasi fluktuasi eustatik dan fluktuasi basin floor juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi pembentukan dan pemunahan karbonat? Dalam abstrak disinggung karstic cavities sebagai porositas sekunder pada karbonat Paleogen. Lengkapnya: Secondary porosities developed due to fracturing, chemical dissolution during burial, or as karstic cavities. However, the opportunities for leaching were limited. Kayaknya ada pertentangan pernyataan disini. Menurut saya proses dissolution dan leaching adalah sama; karstic cavities pun hasil leaching/dissolution (karena ekspos ke permukaan/subaerial). Mohon penjelasannya disini. Porositas sekunder berupa mikroporositas tidak disinggung dalam abstrak.Menurut saya (berdasarkan pengalaman bertahun-tahun di-laboratorium) mikroporositas dalam matriks reservoir karbonat (chalky) sangat signifikan, walaupun umumnya permeabilitasnya rendah (namun paling tidak bagus untuk gas, dalam paper IPA dikatakan dapat mencapai 30% dan dapat dilihat pada logs!). Ini memberikan impak pada model petrofisik karbonat di Indonesia yang menarik untuk didiskusikan (fracture-micropore-vuggy/mouldic pore-stylolite-clay-dolomite)! Dalam abstrak dikatakan: Neomorphism is especially common in micritic carbonates reducing their porosities Bukankan pernyataan ini circular? Micritic carbonate berkonotasi karbonat yang mengandung secara significant matrix berupa lime mud (~ micrite) yang per-definisi adalah material yang berbutir halus (berukuran mirons) dan padat (dense); jadi micritic carbonates memang seyogyanya berporositas rendah. Tapi mungkin ini masalah semantik saja. Kembali pada pembentukan porositas sekunder oleh subaerial exposure. Dalam Workshop IPA dikatakan bahwa proses ini sebenarnya kebanyakan dibuat berdasarkan konklusi logik model diagenesis yang established, namun tanpa bukti kuat di batuan itu sendiri (kehadiran fitur karstik seperti zone tanah-purba/caliche, pendant cement dll). Jadi jangan2 pembentukan porositas sekunder di banyak reservoir karbonat di Ind didominasi oleh disolusi burial? Mohon feedback-nya Adakah sudah ada studi pengaruh microbes/umumnya
Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
Rekan2 IAGInetters, Tolong ada bisa bantu alamat email untuk kirim abstrack PIT Agustus di Bandung. Kalau tidak salah datelinenya tanggal 30 April. Mohon batuan kalau ada yang tahu emailnya.. Terima kasih sebelumnya, Ben Sapiie PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
yang di footer itu bukan? --pta 2008/4/27 Benyamin Sapiie [EMAIL PROTECTED]: Rekan2 IAGInetters, Tolong ada bisa bantu alamat email untuk kirim abstrack PIT Agustus di Bandung. Kalau tidak salah datelinenya tanggal 30 April. Mohon batuan kalau ada yang tahu emailnya.. Terima kasih sebelumnya, Ben Sapiie PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Banyak Jurnal Tak Ada Penulis---was: Re: Nilai Majalah Ilmiah...
Minarwan dkk lainnya, Saya pernah bertemu dg dua orang geolog dari dua perguruan tinggi berbeda (satu dari Jakarta dan satu lagi dari Bandung) dan satu orang dari badan pemerintah yg namanya kini sudah berubah dan terletak di Bandung. Saya pernah tanyakan kenapa ke-3 lembaga tsb punya 'jurnal' sendiri. Lagi2, mohon maaf, alasannya adalah tentang kum yg harus diperoleh. Dg punya jurnal sendiri, ada kepastian dan jaminan, bahwa dalam satu tahun yg diinginkan, makalahnya dapat dipublikasikan dan diajukan utk kenaikan pangkat. Kalau makalahnya dikirimkan ke acara pertemuan ilimiah tahunan organisasi (IAGI, IPA, HAGI, dll) belum tentu diterima 100%, masih ada kemungkinan utk ditolak dan hilanglah kesempatan utk menambah nilai kum tahun tsb. Jadi bagaimana sebaiknya? salam, syaiful 2008/4/27 Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED]: Pak Awang, Saya lihat ada 2 publikasi Badan Geologi yaitu Warta Geologi dan Jurnal Geologi Indonesia. Kelihatannya JGI (bahasa Inggrisnya Indonesian Journal of Geology) diformat dalam bentuk paper sedangkan Warta Geologi lebih menyerupai sebuah majalah. http://www.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_contenttask=viewid=225Itemid=49 JGI dengan demikian menjadi saingan langsung MGI yang diterbitkan oleh IAGI. Atau mungkinkah sekarang JGI sudah dileburkan ke dalam Warta Geologi? Saya pikir rencana untuk menyatukan publikasi bidang geosains di Indonesia harus kita pikirkan Pak. Publikasi bidang geosains kita saling berantem sendiri. Paling tidak, MGI, Berita Sedimentologi dan Warta Geologi/JGI bisa dileburkan dan dikelola dengan lebih baik. Mari kita lihat sebentar tetangga kita, Australia, yang harus diakui lebih maju dalam publikasi ilmiah. Di bidang geosains mereka punya: 1. AJES (Australian Journal of Earth Sciences) Dulu ada jurnal bernama AGSO Journal of Geology Geophysics, diterbitkan oleh Australian Geological Survey Organisation th 1993-1999. AGSO ini sekarang sudah menjadi Geoscience Australia, lembaga riset bidang geosains milik pemerintah Australia. AJES sendiri diterbitkan oleh Geological Society of Australia, semacam IAGI, sejak th 1953. Jurnal milik AGSO kemudian bergabung dengan AJES. AJES sekarang adalah jurnal internasional, tempat orang mencari publikasi mengenai geologi di Australia. Para peneliti Geoscience Australia sekarang ikut mengisi AJES, selain geoscientist dari akademik dan industri. Geoscientist bidang hard rock maupun soft rock juga ikut menulis di AJES. 2. PESA (Petroleum Exploration Society of Australia) tidak memiliki jurnal sendiri, tetapi mereka bergabung dengan APPEA, semacam IPA di Indonesia, dan menerbitkan jurnal mereka setahun sekali. Jurnal mereka ini berisi paper2 yang dipresentasikan di konferensi APPEA. 3. CSIRO yang juga memiliki geoscientist, tidak merasa perlu untuk menerbitkan jurnal sendiri. 4. ASEG (semacam HAGI) memiliki sebuah jurnal bernama Exploration Geophysics. BMGnya Australia juga tidak merasa perlu menerbitkan jurnal mereka sendiri. Hanya ada 3 jurnal bidang geologi dan geofisika untuk Australia. Mungkin saya salah menghitung atau masih ada jurnal lain yang saya tidak sadar, maklumlah agak kuper juga, tapi hanya inilah yang saya ketahui saat ini. Tolong koreksi jika saya salah. Indonesia sendiri? Tiap organisasi profesi dan direktorat di ESDM punya jurnal mereka sendiri. :)) Pindah ke topik lain, tenang artikel yang saya hendak sumbangkan ke MGI, Pak Awang jangan khawatir, toh hanya sekedar ingin berbagi dan pula bukan artikel riset, kan cuma literature review Pak. Saya pikir malah terlalu panjang sehingga tidak pas untuk MGI, jadi saya tidak tanyakan ke Pak Awang lagi. Terima kasih atas informasinya Pak. Salam Minarwan 2008/4/26 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]: Minarwan, Bulan lalu kebetulan saya bertemu dengan pengurus Warta Geologi -majalahnya Badan Geologi. Ibu ini berkata bahwa sekarang artikel2 dari para ahli geologi di Badan Geologi barangkali tidak akan banyak dikirimkan untuk MGI sebab mereka disarankan untuk kontribusi ke majalah intern Warta Geologi. Ini contoh barangkali penggabungan jurnal agak sulit. Penggabungan semacam itu sulit sebab di samping mempertahankan identitas masing-masing (meskipun sama2 ilmu kebumian), juga memerlukan beberapa pengelolaan; tetapi bukan suatu hal yang mustahil bila dipandang baik. Artikel yang tempo hari dikirimkan Minarwan mohon maaf belum dapat diterbitkan di MGI sebab saya masih menunggu jumlah artikel minimal empat buah (saat ini baru dua yang ada). salam, awang -- Minarwan -When one teaches, two learn- GeoTUTOR: http://www.geotutor.tk Blog: http://desaguadero.blogspot.com PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15
Re: [iagi-net-l] Lagos
Mas Frank, Terima kasih atas perhatian Anda. Silakan kalau ada info tentang Lagos dan Abuja. Sudah lama ya kita tidak bertemu, rupanya Anda sempat juga tersesat ke Lagos. Sementara ini info banyak dari teman-teman di Total. Wasalam, Eddy Pak Eddy, Lagos aman-aman saja. saya pernah hidup di Lagos sekitar satu setengah tahun. Mungkin harus bermalam satu malam di Lagos, karena biasanya penerbangan sampai sore di Lagos. besoknya bisa terbang ke Abuja. di dekat airport ada beberapa hotel yang cukup aman. saya bisa tanyain teman yang masih disana. Jendra juga ikut di milis inikan? Jendra tahu nama hotel yang dekat airport ? Kalau Abuja juga aman2 saja cuma saya sendiri tidak pernah kesana. Kalau ke Port Harcourt yah memang harus hati-hati. Sejak Akhir 2007 memang banyak perampokan di Lagos, tetapi itu terjadi diatas jam 9 malaman. dan terjadinya di restoran, bar, diskotek dan casino. dan biasanya banyak terjadi perampokan dekat Natal dan akhir tahun soalnya perampok nya ngumpulin duit untuk berakhir tahun. yah macam Jakarta saja ada daerah yang rawan perampokan dan banyak daerah aman. di Nigeria mereka tidak membom fasilitas umum yang banyak orangnya. Sayang saya sudah tidak di Lagos. Tetapi kalau perlu info lebih jauh bisa lewat japri, email ini saya sengaja jawab ke milis siapa tahu ada orang lain yang juga akan ke Abuja. salam, frank PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Workshop on Carbonate Complexity IATMI Yogyakarta 22-25 April 2008
Pak Awang, Mohon maaf lupa merespon langsung. Iya, memang super lengkap. Saya tunggu kiriman digital abstrak (dan mungkin kalau ada yg lebih lengkap) via japri. Terimakasih dan salam, syaiful On Thu, Apr 24, 2008 at 10:53 AM, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Syaiful, Berikut daftar acara lengkap workshop carbonate complexity IATMI diurutkan dari hari pertama – hari ke-4. Tidak ada makalah lengkap. Abstrak dari semua pembicara bisa saya kirimkan ke ja-pri. Bisa dilihat bahwa workshop ini meliputi A to Z karbonat. salam, awang Pre-workshop course Introduction to carbonate rocks and sedimentology (Alit Ascaria -Premier Oil) From laboratory to optimum reservoir simulation for naturally fractured carbonate reservoir – (Doddy Abdassah-ITB) Keynote speech/presentation Uncertainties in carbonate reservoir in Indonesia (Handoyo Wahono-BPMIGAS) Exploration in carbonate life (Bob Yulian-BPMIGAS) Increasing reserves and hydrocarbons production out of carbonate rocks : challenges and opportunities in Indonesia (Gatot Wiroyudo-Shell) Technical presentation Geologic controls on carbonate reservoirs in Indonesia : regional overview (Awang Satyana-BPMIGAS) Carbonate seismology (Ardiansyah-Pertamina) To perforate or not perforate (Robert Park-Kodeco) Borehole images : an alternative method for carbonate characterization (Richard Netherwood-Schlumberger) Fracture characterization and modeling with automated seismic volume interpretation : example from SE Asia (Georg Warrlich-Shell) Carbonate reservoir : challenges in facies modeling and fracture characterization (Subrata Chakraborty-Schlumberger) Carbonate facies analyses and reservoir characterization, early Miocene Baturaja formation; Bernai structure, South Sumatra Basin (Alit Ascaria-Premier Oil) 4D (time-lapse) microgravity survey for monitoring HC reservoir,case study :carbonate reservoir of Baturaja formation (Wawan Gunawan-ITB) So similar and yet so different : comparing and contrasting the controlling factors for reservoir development of two SE Asia Tertiary carbonate build-ups (Georg Warrlich-Shell) Innovation in petropysical techniques for carbonate characterization (Udit Kumar-Schlumberger) The practical technique and its complexity of static modeling in autochtonous and allochtonous carbonates, a case study in Thamama (United Arab Emirate) and Baturaja reservoir (Indonesia) (Abdul Latif-Roxar) carbonate petrophysics from borehole image logs (Richard Netherwood-Schlumberger) Formation log analysis : formation factor adjustment to accommodate porosity types in carbonate reservoir, case study (Argha Satya-JOB Pertamina-PetroChina Salawati) Integrated reservoir characterization in thin oil column carbonate reservoir for depletion plan scenario (Dwi Febrianto-Medco) Technical aspect to develop carbonate fractured reservoir (Galih Agusetiawan-BPMIGAS) A study of porosity and carbonate facies in Prupuh formation, Lamongan-Gresik, East Java (Premonowati-UPN Yogyakarta) –alternate Field Trip (karbonate Formasi Wonosari) Karang Duwet, Paliyan,Gunung Kidul – field guide : Wartono Rahardjo (UGM) - Kamis 24/4/2008 –setengah hari mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: bravo, pak awang! terimakasih atas infonya. 1) boleh juga nih kalau diinfokan juga apa saja judul ke-16 makalah yg dipresentasikan tsb. lebih lanjut, apakah bagi yg tidak hadir pada acara tsb, dapat memperoleh makalah lengkapnya (kalau ada), mungkin lewat iatmi ya? 2) tentang format presentasi secara formal, tentu saja waktunya selalu terbatas atau dibatasi. seharusnya tidak ada istilah terburu-buru, karena si presenter sudah tahu alokasi waktunya dan tentunya dapat menyesuaikan diri dan memberikan presentasi (oral) secara pas. masih mengenai presentasi, apabila ingin memberikan presentasi dg lebih leluasa dan ilmunya dapat saling dicerna, maka presentasi berbentuk poster adalah pilihan yg lebih baik dibandingkan dg presentasi oral. saya bisa panjang-lebar cerita ini, tetapi pada intinya bahwa presentasi poster bukanlah kelas dua dibandingkan dg presentasi oral yg katanya (oleh sebagian orang) dianggap lebih bergengsi. salam, syaiful On Thu, Apr 24, 2008 at 2:16 AM, Awang Satyana wrote: IATMI sedang mengadakan worshop carbonate complexity : characterization, modeling and simulation di Yogyakarta dari 22-25 April 2008. Workshop dihadiri sekitar 80 orang dari berbagai institusi pemerintah, oil companies, service companies, dan perguruan tinggi. Workshop didahului oleh kursus satu hari tentang aspek geologi dan reservoir engineering karbonat dibawakan oleh Alit Ascaria (Premier Oil) dan Doddy Abdassah (ITB). Workshop dibuka pada 23 April 2008 oleh Ketua IATMI Kuswo Wahyono, dilanjutkan dengan pidato sambutan oleh John Sinulingga mewakili Pertamina Eksploitasi (panitia workshop adalah IATMI Komda
Re: [iagi-net-l] Workshop on Carbonate Complexity IATMI Yogyakarta 22-25 April 2008
bang sanggam memang keterlampauan kok utk pertanyaan2nya yg super panjang. tapi saya juga nunggu penjelasan dari pak awang jadinya, hiks. mungkin pak alit ngakan sbg ahli karbonat di tanah-air juga berkenan meresponnya, akan sangat indah. salam, syaiful 2008/4/27 sanggam hutabarat [EMAIL PROTECTED]: Pak Awang Terimakasih untuk informasi Workshop Karbonat ini. Saya berharap bahwa workshop ini sukses mencapai tujuannya. Tampaknya workshop ini mendiskusikan banyak hal mulai fasa identifikasi/deskripsi/karakterisasi (GG), drilling, produksi hingga manajemen reservoir karbonat di Indonesia. Saya 'sedih' enggak bisa hadir dalam worshop yang menarik ini. Bolehkah saya mendapatkan digital bahan2 presentasi/konklusi workshop ini? Kalau enggak bisa dikirim via email saya akan jemput (ada rencana saya di Jkt Juni-Juli). Membaca email Pak Awang ini, saya menjadi bergairah kembali sejenak back to the basic (BATU) setelah berpuluh tahun secara praktis meninggalkan subjek yang amat penting ini sebagai seorang geologist. Setahu saya salah-satu workshop sebelumnya yang 'serius' membahas reservoar karbonat adalah Workshop oleh IPA 16 tahun silam, walaupun penekanannya pada geologi/core. Pada workshop tsb ada beberapa isu yang 'menggantung' yg mudah2an pada Workshop IATMI ini disinggung dan telah 'terjawab' (atau sebenarnya bukan isu lagi karena ke-tidak update-an saya saja?). Di bawah ini beberapa komen didasari kepengen-tauan saya. Teman-teman Geoscientists, khususnya Pak Awang yang hadir dalam Workshop ini mungkin bisa men-share dan meng-update saya. Komen2 ini juga ada relasinya dgn abstrak paper Pak Awang. Sebelumnya maaf untuk panjangnya yang 'keterlaluan'. Dalam workshop IPA yl dikatakan mayoritas sekuen karbonat Tersier di Ind. adalah endapan low-relief carbonate mud bank (contoh cekungan Sum-Sel, Sunda, Ngimbang). In situ coral-dominated framework reservoir (coral boundstones) tidak pernah/amat sangat jarang ditemukan di Indonesia. BRF di Sunda basin hanya satu bukti (masih kemungkinan!) adanya typical coral-reef influence reservoir. Dikemukakan juga dalam workshop tsb bahwa terdapat kecenderungan umum alga merah dan foraminifera bentonik besar adalah unsur biotik utama buildups karbonat Miosen di Ind (secara kontras koral dan Halimeda sangat umum pada reef moderen, seperti ditunjukkan studi di P. Seribu oleh Jordan/Mobil Oil??). Dalam abstrak Pak Awang saya mendapat kesan bahwa coral-dominated reef mendominasi reservoar karbonat di Indonesia. Mohon di-elaborasi istilah dan model reef yg dipakai Pak Awang disini, karena bisa memberikan konotasi lain dan berbeda, seismically dan geologically. Catatan, dalam IPA Workshop di-usulkan modifikasi model karbonat Wilson untuk kasus di khas Indonesia yaitu Model ke IV low-relief carbonate mud-banks dimana matriks lime mud mendominasi batuan karbonat. Apakah model ini cukup valid dan dapat diterima practically? Bukankah lebih tepat dikatakan bahwa perubahan relatif muka laut (relative sea level) yang disebabkan kombinasi fluktuasi eustatik dan fluktuasi 'basin floor' juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi pembentukan dan pemunahan karbonat? Dalam abstrak disinggung 'karstic cavities' sebagai porositas sekunder pada karbonat Paleogen. Lengkapnya: Secondary porosities developed due to fracturing, chemical dissolution during burial, or as karstic cavities. However, the opportunities for leaching were limited. Kayaknya ada 'pertentangan' pernyataan disini. Menurut saya proses 'dissolution' dan 'leaching' adalah sama; 'karstic cavities' pun hasil 'leaching/dissolution' (karena ekspos ke permukaan/subaerial). Mohon penjelasannya disini. Porositas sekunder berupa mikroporositas tidak disinggung dalam abstrak.Menurut saya (berdasarkan pengalaman bertahun-tahun di-laboratorium) mikroporositas dalam matriks reservoir karbonat (chalky) sangat signifikan, walaupun umumnya permeabilitasnya rendah (namun paling tidak bagus untuk gas, dalam paper IPA dikatakan dapat mencapai 30% dan dapat dilihat pada logs!). Ini memberikan impak pada model petrofisik karbonat di Indonesia yang menarik untuk didiskusikan ('fracture-micropore-vuggy/mouldic pore-stylolite-clay-dolomite')! Dalam abstrak dikatakan: Neomorphism is especially common in micritic carbonates reducing their porosities Bukankan pernyataan ini 'circular'? 'Micritic carbonate' berkonotasi karbonat yang mengandung secara significant matrix berupa 'lime mud' (~ micrite) yang per-definisi adalah material yang berbutir halus (berukuran mirons) dan padat (dense); jadi 'micritic carbonates' memang seyogyanya berporositas rendah. Tapi mungkin ini masalah semantik saja. Kembali pada pembentukan porositas sekunder oleh 'subaerial exposure'. Dalam Workshop IPA dikatakan bahwa proses ini sebenarnya kebanyakan dibuat berdasarkan konklusi logik model diagenesis yang 'established', namun
Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
iya, betul di bagian bawah tiap pesan di milis ini. lha, kok ada 2 pesan yg cukup penting ttg iagi, tidak diperhatikan ya? kang mino terlalu sibuk sih... salam, syaiful 2008/4/28 Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED]: yang di footer itu bukan? --pta 2008/4/27 Benyamin Sapiie [EMAIL PROTECTED]: Rekan2 IAGInetters, Tolong ada bisa bantu alamat email untuk kirim abstrack PIT Agustus di Bandung. Kalau tidak salah datelinenya tanggal 30 April. Mohon batuan kalau ada yang tahu emailnya.. Terima kasih sebelumnya, Ben Sapiie PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Technical Manager of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
Pak Wahyu, pak Awang, dkk lainnya, Tentang istilah proceedings setahu saya ya diterjemahkan sbg kumpulan makalah. Bentuknya aslinya juga jamak lho, bukan tunggal (proceeding) yg artinya akan berbeda sama-sekali. Penjelasan lebih detil dapat dilihat di kamus Oxford Advanced Learner (edisi ke-7) halaman 1202. Seperti diutarakan oleh pak Awang, memang pernah ada pemikiran dan rencana utk menerbitkan secara lengkap (full paper) sebagian makalah yg dipresentasikan di PIT IAGI di dalam MGI. Sementara itu, utk PIT IAGI sendiri, cukup menerbitkan 'proceedings' yg berisi kumpulan 'extended'abstract'. Dg asumsi bahwa 'proceedings' punya nilai kum yg lebih kecil dibandingkan dg jurnal (MGI). Mungkin pak Deny Juanda yg saat ini sbg Ketua Bidang SDM di PP-IAGI dapat memberikan penjelasan yg lebih gamblang. Terimakasih dan salam, syaiful 2008/4/27 wahyu budi [EMAIL PROTECTED]: Pak Awang, Tentang prosiding ada sedikit cerita. Sampai akhir tahun 1980-an, kalau saya tidak salah, orang (penilai) masih membedakan antara prosiding dan kumpulan makalah. Kumpulan makalah biasanya dibuat sebelum atau setelah acara seminar (atau lainnya) dengan menjilid / mengumpulkan makalah itu apa adanya tanpa review dan tanpa editing (yang berarti). Sementara itu, prosiding dibuat setelah acara seminar selesai. Makalah yang dimasukkan ke dalam prosiding telah mengalami ediing / review dan di bagian akhir makalah harus disertakan tanya jawab yang berlangsung tentang makalah tersebut. Dalam penilaian, ketika itu untuk kumulan makalah bernilai 10 dan prosiding bernilai 25 (sama dengan penulisan di majalah ilmiah). Ketika itu, untuk majalah ilmiah juga belum ada sistem akreditasi. Ternyata kemudian keadaan berubah. Orang tidak memperdulikan lagi perbedaan antara Kumpulan Makalah dan Prosiding, dan cenderung membuat kumpulan makalah yang kemudian disebutnya sebagai prosiding (pada hal bukan). Pada awalnya, keadaan itu tampak menguntungkan, karena nilai kumpulan makalah menjadi sama dengan prosiding. Tetapi kemudian, kondisi itu ternyata merugikan prosiding, karena membuat nilai prosiding mengalami degradasi, disamakan dengan kumpulan makalah. Perkembangan itulah yang sekarang membuat nilai prosiding (meski direview) menjadi berbeda dengan majalah ilmiah yang terakreditasi. Meskipun demikian, nilai prosiding sekarang 10, masih lebih tinggi daripada majalah ilmiah yang tak terakreditasi yang bernilai 5 (setara dengan makalah yang hanya dipresentasikan dan tidak masuk prosiding). Tentang PIT, menurut saya, sebaiknya cukup menerbitkan Kumpulan Abstrak. Memang manfaatknya sedikit kurang dibandingkan dengan prosiding seperti selama ini. Namun, bila abstrak itu dibuat dengan baik oleh penulisnya (mencerminkan isi makalahnya), saya kira tetap bermanfaat. Menurut pengamatan saya, prosiding yang diterbitkan IAGI pada saat PTI memiliki kelemahan (pengamatan sampai 3 tahun yang lalu, karena 3 tahun terakhir saya absen). Kualitas makalah yang dihimpun sangat bervariasi, mulai dari yang belum selesai (tidak ada gambarnya sementara disebutkan di dalam teks mengacu ke suatu gambar) sampai yang baik (serius). Mungkin ini karena faktor waktu yang mendesak. Kita bisa merubah kondisi itu dengan menerbitkan prosiding setelah PIT selesai, dan Prosiding itu diterbitkan sebagai bagian dari MGI (bila telah terakreditasi). Untuk makalah yang dipandang baik dan telah selesai (tidak perlu lagi perbaikan), bisa langsung ditarik dan diterbitkan dalam penerbitan reguler MGI. Sementara itu, bagi makalah yang masih memerlukan perbaikan bisa diterbitkan kemudian sebagai Publikasi Khusus MGI (sebagai prosiding). Jadi, dalam bayangan saya, MGI nantinya akan memiliki edisi reguler dan edisi publikasi khusus. Kepada para penulis yang makalahnya akan masuk publikasi khusus diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalahnya dengan baik selama satu, dua atau tiga bulan. Dan, kepada mereka tetap diberi kesempatan untuk mengalihkannya ke edisi reguler (dengan memperbaiki makalahnya itu). Memang ada kelemahan pada pola yang saya sarankan itu, yaitu bertambahnya waktu kerja dan biaya, dan kelambatan penerbitan prosiding, serta masalah distribusi. (Distribusinya nanti bisa melalui pos bagi yang memesan atau pada saat PIT yang akan datang). Namun, saya kira kelemahan itu akan tergantikan dengan kualitas publikasi IAGI (MGI dan Prosiding) yang lebih baik. Salam, WBS --- On Sat, 4/26/08, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation To: iagi-net@iagi.or.id, Geo Unpad [EMAIL PROTECTED], Forum HAGI [EMAIL PROTECTED] Date: Saturday, April 26, 2008, 9:48 PM Pak Wahyu, Saran yang baik, akan kami pertimbangkan dan diskusikan dengan PP-IAGI. MGI telah ber-ISSN, hanya belum diakreditasi sebagai majalah ilmiah, meskipun
[iagi-net-l] FW: Mining Law Bill
Rekan-rekan, Mungkin ini pernah didiskusikan tapi karena sejak 3 - 4 minggu lalu saya tidak bisa menerima email dr milist iagi (dan baru 2 hari ini tergabung lagi) shg tdk sempat mengikuti. Adakah yang tahu ttg hasil diskusi pertambangan 14 April lalu (Airlangga, Amin Rais dll)? - kebetulan selain problem dengan milist, saya sedang di luar kota dan tidak mengikuti beritanya. Dibawah ini kutipan berita dari Reuter yang kemungkinan berhubungan dengan acara dialog 14 April lalu: Mining Law Bill dll... Pembatasan area eksplorasi - eksploitasi menjadi di bawah 100,000 ha per coy kayaknya hanya akan berpengaruh ke pemegang KK. Kalau buat yang biasa bekerja dengan KP - pembatasannya jauh lebih kecil (25,000 ha per coy) - dan ini sudah berlaku sejak dahulu kala. Salam - Daru Indonesia plans to limit mining areas Reuter, Mon Apr 14, 2008 4:18pm IST By Fitri Wulandari JAKARTA, April 14 (Reuters) - Indonesia plans to limit the area that metal and coal miners can explore to prevent domination by a few companies, a legislator said on Monday, a move analysts said could hurt already poor levels of investment. Indonesia has some of the world's largest deposits of coal, copper, tin, nickel and gold, and is keen to earn more from the sector, particularly as strong demand from China and India is driving prices for many commodities up to record levels. But the sector has been struggling to attract foreign money as legal uncertainty, rampant graft and red-tape have steered foreign investors away from Indonesia. A draft bill limiting the exploration area is expected to be passed by August, said Airlangga Hartarto, chairman of a parliamentary commission in charge of energy and mining issues, said. He said there are currently no such limits. Indonesia plans to limit exploration and exploitation areas for metal mining, which include tin, copper and gold, to 100,000 hectares and 25,000 ha per firm respectively, he said. It would also limit exploration and exploitation areas for coal mining to 50,000 ha and 15,000 ha per firm respectively. This is aimed at preventing mining firms from controlling large areas. The current system has allowed firms to have mining areas above 100,000 hectares, Hartarto told reporters. He added the limits will not affect existing contracts. Mining analyst Yusuf Ade Winoto of brokerage DBS Vickers Indonesia said the move could hurt investment in the long run, but the limitations would help the government protect the environment. In general, it may hurt foreign investment in the sector, Winoto said. He said however that the move is unlikely over the short term to hurt big mining companies already operating in Indonesia as the limitation will not affect their existing contracts. The mining industry grew by just 2.2 percent in 2006, Indonesian government data shows, much slower than overall economic growth of 5.5 percent due to the absence of major investment in the past years. WAITING IN THE WINGS Investment by foreign and domestic firms in Indonesia's mining sector averaged just $800 million a year between 2000 and 2005, and is set to reach only $1.5 billion this year, partly because of uncertainty over a new mining law. Some of the world's top mining firms such as Freeport-McMoran CopperGold (FCX.N: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=FCX.N , Profile http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=FCX.N , Research http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=FCX.N ) and International Nickel Indonesia INCO.JK have operations in the country. But the Indonesian Mining Association said $8 billion to $11 billion worth of mining projects were waiting in the wings. International mining firms, including Rio Tinto Ltd/Plc (RIO.L: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=RIO.L , Profile http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=RIO.L , Research http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=RIO.L ) (RIO.AX: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=RIO.AX , Profile http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=RIO.AX , Research http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=RIO.AX ) and BHP Billiton (BLT.L: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=BLT.L , Profile http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=BLT.L , Research http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=BLT.L ) (BHP.AX: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=BHP.AX , Profile http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=BHP.AX , Research http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=BHP.AX ), could potentially invest billions of dollars in new projects in Indonesia. Rio Tinto is waiting to start a nickel project on Sulawesi island that has been valued at as much as $2 billion, and which could produce 46,000 tonnes of low concentrate nickel per year. Indonesia's state-controlled PT Aneka Tambang ANTM.JK and its Russian partner United Company RUSAL are waiting to proceed with a bauxite and alumina
[iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?
Adakah yang tahu fenomena geologi apakah ini ? http://johnhbradley.com/pictures2.asp?var=070707darvaza Thanks RDP -- http://tempe.wordpress.com/ No one can monopolize the truth ! PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] FW: Mining Law Bill
Mas Daru, Betul, hal ini dibicarakan dalam acara INDONESIA MINING UPDATES 2008 yang diprakarsai oleh majalah Tambang (dalam rangka Ultah nya) di Hotel ShangRi- La tgl 14-15 April 2008. Saya kebetulan hadir, tapi 'tidak ada hal yang baru' dan semua dugaan anda benar adanya. Salam Abah ANOM (TPS) -Original Message- From: S. (Daru) Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, April 28, 2008 11:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] FW: Mining Law Bill Rekan-rekan, Mungkin ini pernah didiskusikan tapi karena sejak 3 - 4 minggu lalu saya tidak bisa menerima email dr milist iagi (dan baru 2 hari ini tergabung lagi) shg tdk sempat mengikuti. Adakah yang tahu ttg hasil diskusi pertambangan 14 April lalu (Airlangga, Amin Rais dll)? - kebetulan selain problem dengan milist, saya sedang di luar kota dan tidak mengikuti beritanya. Dibawah ini kutipan berita dari Reuter yang kemungkinan berhubungan dengan acara dialog 14 April lalu: Mining Law Bill dll... Pembatasan area eksplorasi - eksploitasi menjadi di bawah 100,000 ha per coy kayaknya hanya akan berpengaruh ke pemegang KK. Kalau buat yang biasa bekerja dengan KP - pembatasannya jauh lebih kecil (25,000 ha per coy) - dan ini sudah berlaku sejak dahulu kala. Salam - Daru Indonesia plans to limit mining areas Reuter, Mon Apr 14, 2008 4:18pm IST By Fitri Wulandari JAKARTA, April 14 (Reuters) - Indonesia plans to limit the area that metal and coal miners can explore to prevent domination by a few companies, a legislator said on Monday, a move analysts said could hurt already poor levels of investment. Indonesia has some of the world's largest deposits of coal, copper, tin, nickel and gold, and is keen to earn more from the sector, particularly as strong demand from China and India is driving prices for many commodities up to record levels. But the sector has been struggling to attract foreign money as legal uncertainty, rampant graft and red-tape have steered foreign investors away from Indonesia. A draft bill limiting the exploration area is expected to be passed by August, said Airlangga Hartarto, chairman of a parliamentary commission in charge of energy and mining issues, said. He said there are currently no such limits. Indonesia plans to limit exploration and exploitation areas for metal mining, which include tin, copper and gold, to 100,000 hectares and 25,000 ha per firm respectively, he said. It would also limit exploration and exploitation areas for coal mining to 50,000 ha and 15,000 ha per firm respectively. This is aimed at preventing mining firms from controlling large areas. The current system has allowed firms to have mining areas above 100,000 hectares, Hartarto told reporters. He added the limits will not affect existing contracts. Mining analyst Yusuf Ade Winoto of brokerage DBS Vickers Indonesia said the move could hurt investment in the long run, but the limitations would help the government protect the environment. In general, it may hurt foreign investment in the sector, Winoto said. He said however that the move is unlikely over the short term to hurt big mining companies already operating in Indonesia as the limitation will not affect their existing contracts. The mining industry grew by just 2.2 percent in 2006, Indonesian government data shows, much slower than overall economic growth of 5.5 percent due to the absence of major investment in the past years. WAITING IN THE WINGS Investment by foreign and domestic firms in Indonesia's mining sector averaged just $800 million a year between 2000 and 2005, and is set to reach only $1.5 billion this year, partly because of uncertainty over a new mining law. Some of the world's top mining firms such as Freeport-McMoran CopperGold (FCX.N: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=FCX.N , Profile http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=FCX.N , Research http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=FCX.N ) and International Nickel Indonesia INCO.JK have operations in the country. But the Indonesian Mining Association said $8 billion to $11 billion worth of mining projects were waiting in the wings. International mining firms, including Rio Tinto Ltd/Plc (RIO.L: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=RIO.L , Profile http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=RIO.L , Research http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=RIO.L ) (RIO.AX: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=RIO.AX , Profile http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=RIO.AX , Research http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=RIO.AX ) and BHP Billiton (BLT.L: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=BLT.L , Profile http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=BLT.L , Research http://in.reuters.com/stocks/researchReports?symbol=BLT.L ) (BHP.AX: Quote http://in.reuters.com/stocks/quote?symbol=BHP.AX , Profile http://in.reuters.com/stocks/companyProfile?symbol=BHP.AX ,
Re: [iagi-net-l] Hmmm Pintu neraka ?
Kalau kita periksa geologi sektor Turkmenistan di sebelah timur Kaspia ini barangkali kita bisa menduga-duga asal Darvaza alias Pintu ke Neraka ini. Publikasi AAPG untuk wilayah Central Asia bisa menjadi acuan. Interpretasi data yang diperoleh selama zaman Soviet maupun setelah Turkmenistan merdeka memperkirakan bahwa terdapat 11 billion ton minyak dan 5.5 trillion cubic meter gas di Turkmenistan termasuk di wilayah gurun Karakum ini. Wilayah ini kaya migas. Potensial migas-nya berasosiasi dengan reservoir karbonat yang berkembang di pinggir paparan benua. Sejumlah prospeknya seperti Charlak, Garadashlyk dan Ak-Deniz merupakan reef structures Miosen yang berkembang pada wilayah laut dangkal di atas Turan Plate. Di wilayah lebih ke selatan (Khazar-Osman zone) berkembang clayey diapir uplift yang dicirikan oleh mulltiple trusts yang berasosiasi dengan re-aktivasi ancient normal folds dan clay diaprism. Pada zaman Soviet, saat Darvaza belum ada, sebuah sumur (menurut informasi tahun 1971)diposisikan di atas sebuah reef (sebut saja struktur Darvaza) yang diindikasi dari data seismik. Siapa nyana sumur eksplorasi ini duduk di atas sembulan terumbu dengan karstifikasi masif yang menghasilkan perguaan (cavernous). Reef ini kaya akan migas. Pemboran tak berhasil, malahan rig-nya runtuh ke dalam lubang kawah yang tiba2 terbentuk akibat proses pemboran itu. Lubang berdiameter 50-100 meter itu menyemburkan gas yang memang semula ada di cavernous porosities reef Darvaza. Takut gasnya beracun, maka gas itu dibakar dan terus menyala sampai sekarang. Tak jauh dari Darvaza ini kabarnya ditemukan juga beberapa lubang dengan semburan gas, baik berhubungan dengan diapirisme maupun tidak. Maka bisa diperkirakan bahwa Darvaza adalah reservoir gas yang terbuka ke permukaan akibat kecelakaan drilling yang duduk di atas terumbu Miosen bergua dan runtuh saat dibor. salam, awang Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Adakah yang tahu fenomena geologi apakah ini ? http://johnhbradley.com/pictures2.asp?var=070707darvaza Thanks RDP -- http://tempe.wordpress.com/ No one can monopolize the truth ! PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.