[iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP
Berita duka menyelimuti keluarga besar Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Telah meninggal dunia dengan tenang, Handi Suharno Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Diponegoro Angkatan 2007, meninggal pada hari ini Kamis 13 Mei 2010, meninggal karena penyakit Leukimia (Kanker Darah)yang dideritanya, semoga amal dan ibadah diterima disisinya. Salam Syawal
Re: [iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP
saya ikut berduka buat meninggalnya Handi Suharno ini. masih muda eh... angkatan 2007, berapa ya umurnya itu? 20, 21 tahun? tabik bosman batubara weblog: http://annelis.wordpress.com From: Rizqi syawal syawa...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thu, May 13, 2010 6:27:02 PM Subject: [iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP Berita duka menyelimuti keluarga besar Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Telah meninggal dunia dengan tenang, Handi Suharno Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Diponegoro Angkatan 2007, meninggal pada hari ini Kamis 13 Mei 2010, meninggal karena penyakit Leukimia (Kanker Darah)yang dideritanya, semoga amal dan ibadah diterima disisinya. Salam Syawal
Re: [iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP
Turut berduka cita atas meninggalnya rekan sejawat. Berbelasungkawa, WA Sent from my BlackBerry® smartphone Powered by Telkomsel -Original Message- From: bosman batubara bosman200...@yahoo.com Date: Thu, 13 May 2010 04:33:37 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP saya ikut berduka buat meninggalnya Handi Suharno ini. masih muda eh... angkatan 2007, berapa ya umurnya itu? 20, 21 tahun? tabik bosman batubara weblog: http://annelis.wordpress.com From: Rizqi syawal syawa...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thu, May 13, 2010 6:27:02 PM Subject: [iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP Berita duka menyelimuti keluarga besar Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Telah meninggal dunia dengan tenang, Handi Suharno Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Diponegoro Angkatan 2007, meninggal pada hari ini Kamis 13 Mei 2010, meninggal karena penyakit Leukimia (Kanker Darah)yang dideritanya, semoga amal dan ibadah diterima disisinya. Salam Syawal
Re: [iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP
Turut berbela-sungkawa. Salam, Syaiful --Original Message-- From: Rizqi syawal To: Milis IAGI-net ReplyTo: Milis IAGI-net Subject: [iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP Sent: May 13, 2010 18:27 Berita duka menyelimuti keluarga besar Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Telah meninggal dunia dengan tenang, Handi Suharno Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Diponegoro Angkatan 2007, meninggal pada hari ini Kamis 13 Mei 2010, meninggal karena penyakit Leukimia (Kanker Darah)yang dideritanya, semoga amal dan ibadah diterima disisinya. Salam Syawal Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik
Kontribusinya besar dan karena itu harus ekstra hati-hati dalam membangun low frequency model. Yang ideal adalah kalau jumlah sumur banyak. LL -Original Message- From: Trisakti Kurniawan [mailto:sakti_...@yahoo.com] Sent: Thursday, May 13, 2010 9:25 AM To: HAGI-net; IAGI-net Subject: [iagi-net-l] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik Bapak2 dan Ibu2, Ingin bertanya berkaitan subject diatas, seberapa besar kontribusi model frekuensi rendah dalam proses inversi? Bagaimana sebaiknya model tersebut dihasilkan? Mohon pengalaman dari bapak2 ibu2 semua. Terima kasih, Salam, Trisakti PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP
Saya sebagai warga Semarang yang bangga dengan Jurusan Teknik Geologi di Universitas Diponegoro Semarang, mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya rekan kita tersebut, semoga amal ibadahnya diterima disisiNya, amin. Wassalam, Catur Quoting Rizqi syawal syawa...@gmail.com: Berita duka menyelimuti keluarga besar Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Telah meninggal dunia dengan tenang, Handi Suharno Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Diponegoro Angkatan 2007, meninggal pada hari ini Kamis 13 Mei 2010, meninggal karena penyakit Leukimia (Kanker Darah)yang dideritanya, semoga amal dan ibadah diterima disisinya. Salam Syawal PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik
Nah ini menarik..berdasarkan referensi dan diskusi..ada dua paham yang dianut yaitu satu berpegangan bahwa dengan membangun model frekuensi rendah berdasarkan interpolasi sumur itu lebih baik, namun ada lagi yang menyatakan bahwa sebenarnya model tersebut cukup diwakili oleh satu tren model konstan. Bukankah seharusnya kita lebih mendorong originalitas data seismik daripada mendorong di model frekuensi sebagai pengendali hasil inversi kita? Pak Leo sebelumnya menyebutkan bahwa, lebih banyak sumur lebih baik? Berarti kita akan mendorong hasil inversinya ke arah modelnya? Betul begitu pak? Dalam pandangan saya, poinnya model tersebut yang paling sederhanay dan malah mendorong si wavelet dan seismik sebagai tumpuan utamanya. Satu hal lagi, kalo pake CSSI, akan mendorong ke parameter sparcity-nya. Mohon saran dan pencerahannya. Salam, Trisakti --- On Thu, 5/13/10, Paulus Tangke Allo paulus.t.a...@gmail.com wrote: From: Paulus Tangke Allo paulus.t.a...@gmail.com Subject: Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id Date: Thursday, May 13, 2010, 1:08 PM pengalaman saya sebelumnya, kontribusi-nya cukup besar, sehingga kalau kita punya 3 model frekuensi rendah maka bisa menghasilkan 3 model impedans absolut yang sama-sama benar di lokasi sumur tapi berbeda nilainya secara signifikan di lokasi antara sumur2 kontrol. bagaimana sebaiknya model tersebut dihasilkan? opini saya pribadi, this is one million dollar question. mengapa? karena model frekuensi rendah dihasilkan dari pemahaman kita akan karakter nilai impedansi-nya. apakah nilainya dipengaruhi oleh compaction factor saja? apakah nilainya dipengaruhi oleh depositional environment? ataukah kombinasi dari keduanya? kalau memang kombinasi, bagaimana dengan kontribusinya? apakah 50% karena compaction dan 50% karena depositional environment? apakah lebih condong ke compaction factor? atau malah lebih condong ke depositional environment? dengan kata lain, menurut saya, tidak ada jawaban definitif terhadap pertanyaan tersebut sebab seberapa baik sebuah model frekuensi rendah akan sangat bergantung dari seberapa baik pemahaman kita tentang hal2 yang dapat mempengaruhi nilai impedansi-nya. mohon dikoreksi sekiranya ada pernyataan saya yang keliru. salam, paulus On Thu, May 13, 2010 at 9:24 AM, Trisakti Kurniawan sakti_...@yahoo.com wrote: Bapak2 dan Ibu2, Ingin bertanya berkaitan subject diatas, seberapa besar kontribusi model frekuensi rendah dalam proses inversi? Bagaimana sebaiknya model tersebut dihasilkan? Mohon pengalaman dari bapak2 ibu2 semua. Terima kasih, Salam, Trisakti __ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. fo...@hagi.or.id | www.hagi.or.id ---*** for administrative query please send your email to itweb.supp...@hagi.or.id ** BALI 2010 INTERNATIONAL GEOSCIENCES CONFERENCE AND EXPOSITION, 19-22 July 2010 ** - Registration is NOW OPEN!! -Visit http://bali2010.hagi.or.id for further information
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik
Mau sedikit gabung... Selama ini mungkin yang terbaik adalah menggunakan blind well... Bagaimanapun juga seismic adalah tool dengan resolusi vertikal yang terbatas sedangkan well di anggap sebagai representative keadaan yang sebenarnya dari bawah permukaan. Kalau seperti yang pak leo katakan harus dilakukan pada daerah dengan well yang banyak sehingga memaksakan inverse sesuai dengan model sah sah saja. Dan sampai saat ini mungkin itu yang terbaik. Kecuali ada tools yang lebih baik lagi untuk mengkorelasikan antara data seismic dan well (dimana tingkat resolusi mereka berbeda). Sedikit bumbu geofisika di forum IAGI :)... Cheers, Aurora -Original Message- From: Trisakti Kurniawan [mailto:sakti_...@yahoo.com] Sent: Friday, May 14, 2010 8:24 AM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Cc: IAGI-net Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik Nah ini menarik..berdasarkan referensi dan diskusi..ada dua paham yang dianut yaitu satu berpegangan bahwa dengan membangun model frekuensi rendah berdasarkan interpolasi sumur itu lebih baik, namun ada lagi yang menyatakan bahwa sebenarnya model tersebut cukup diwakili oleh satu tren model konstan. Bukankah seharusnya kita lebih mendorong originalitas data seismik daripada mendorong di model frekuensi sebagai pengendali hasil inversi kita? Pak Leo sebelumnya menyebutkan bahwa, lebih banyak sumur lebih baik? Berarti kita akan mendorong hasil inversinya ke arah modelnya? Betul begitu pak? Dalam pandangan saya, poinnya model tersebut yang paling sederhanay dan malah mendorong si wavelet dan seismik sebagai tumpuan utamanya. Satu hal lagi, kalo pake CSSI, akan mendorong ke parameter sparcity-nya. Mohon saran dan pencerahannya. Salam, Trisakti --- On Thu, 5/13/10, Paulus Tangke Allo paulus.t.a...@gmail.com wrote: From: Paulus Tangke Allo paulus.t.a...@gmail.com Subject: Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id Date: Thursday, May 13, 2010, 1:08 PM pengalaman saya sebelumnya, kontribusi-nya cukup besar, sehingga kalau kita punya 3 model frekuensi rendah maka bisa menghasilkan 3 model impedans absolut yang sama-sama benar di lokasi sumur tapi berbeda nilainya secara signifikan di lokasi antara sumur2 kontrol. bagaimana sebaiknya model tersebut dihasilkan? opini saya pribadi, this is one million dollar question. mengapa? karena model frekuensi rendah dihasilkan dari pemahaman kita akan karakter nilai impedansi-nya. apakah nilainya dipengaruhi oleh compaction factor saja? apakah nilainya dipengaruhi oleh depositional environment? ataukah kombinasi dari keduanya? kalau memang kombinasi, bagaimana dengan kontribusinya? apakah 50% karena compaction dan 50% karena depositional environment? apakah lebih condong ke compaction factor? atau malah lebih condong ke depositional environment? dengan kata lain, menurut saya, tidak ada jawaban definitif terhadap pertanyaan tersebut sebab seberapa baik sebuah model frekuensi rendah akan sangat bergantung dari seberapa baik pemahaman kita tentang hal2 yang dapat mempengaruhi nilai impedansi-nya. mohon dikoreksi sekiranya ada pernyataan saya yang keliru. salam, paulus On Thu, May 13, 2010 at 9:24 AM, Trisakti Kurniawan sakti_...@yahoo.com wrote: Bapak2 dan Ibu2, Ingin bertanya berkaitan subject diatas, seberapa besar kontribusi model frekuensi rendah dalam proses inversi? Bagaimana sebaiknya model tersebut dihasilkan? Mohon pengalaman dari bapak2 ibu2 semua. Terima kasih, Salam, Trisakti __ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. fo...@hagi.or.id | www.hagi.or.id ---*** for administrative query please send your email to itweb.supp...@hagi.or.id ** BALI 2010 INTERNATIONAL GEOSCIENCES CONFERENCE AND EXPOSITION, 19-22 July 2010 ** - Registration is NOW OPEN!! -Visit http://bali2010.hagi.or.id for further information Keep it on screen - think before you print This e-mail and any information contained are confidential and legally privileged. It is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this e-mail is strictly prohibited and may be unlawful. If you have received this e-mail in error, please notify us immediately by responding to this e-mail or by telephone MedcoEnergi IS Division Helpdesk on +6221 2995 4777 then delete this email including any attachment(s) from your system. MedcoEnergi does not accept liability for damage caused by any of the foregoing. This e-mail is from PT MedcoEnergi Internasional Tbk and Subsidiaries, having Registered Address at The Energy 52nd floor, SCBD Lot 11A, Jakarta 12190, Indonesia.
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik
Pak Trisakti, Jika kita berbicara mengenai relative property atau bandpass filtered property, hasil dengan menggunakan interpolasi well dan model tren konstan tidak banyak berbeda, karena property ini diturunkan dari input yang sama, yaitu data seismik. Namun jika targetnya adalah absolute property, misalnya impedance dan porosity, maka low frequency model (LFM) yang berbeda dapat memberikan hasil yang berbeda, karena absolute property adalah gabungan antara relative property dari seismik (yang tidak berbeda) dan LFM (yang berbeda). Informasi dari seismik dapat diambil sebanyak-banyaknya dengan membatasi kontribusi LFM pada frekuensi yang rendah (misalnya 4-8 Hz). Jika lebih tinggi (misalnya 20 Hz), maka ini sama saja dengan kita melakukan interpolasi well, yang belum tentu konsisten dengan seismik. Menggunakan model tren konstan menurut saya malah berbahaya, karena model tren konstan memiliki rentang frekuensi yang sangat rendah (0-2 Hz). Jadi jika seismik kita memiliki rentang frekuensi 8-50 Hz, ini berarti kita kehilangan informasi dari 2-8 Hz, yang berdampak pada nilai absolute property yang kurang akurat. Untuk mengujinya, Pak Trisakti bisa membuat model shale trend (linear compaction), lalu tambahkan ke dalam model shale trend itu sebuah sand reservoar. Setelah itu, lakukan high-cut filter pada 2 Hz, 8 Hz, dan 50 Hz, lalu perhatikan bedanya. Perhatikan juga efek kehilangan frekuensi 2-8 Hz. Menggunakan banyak well bukan berarti kita mendorong hasil akhir menuju modelnya, tapi memungkinkan kita memiliki low frequency model yang lebih akurat. Seperti saya sebut di atas, jika kontribusi LFM dari 0-20 Hz, maka hasil akhir memang menjadi mirip model (dalam hal ini interpolasi well). Tapi jika LFM-nya dari 0-6 Hz, maka keberadaan/ketidakberadaan reservoar ditentukan oleh seismik dan akurasi property-nya ditentukan oleh low frequency model yang lebih akurat. LL -Original Message- From: Trisakti Kurniawan [mailto:sakti_...@yahoo.com] Sent: Friday, May 14, 2010 8:24 AM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Cc: IAGI-net Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik Nah ini menarik..berdasarkan referensi dan diskusi..ada dua paham yang dianut yaitu satu berpegangan bahwa dengan membangun model frekuensi rendah berdasarkan interpolasi sumur itu lebih baik, namun ada lagi yang menyatakan bahwa sebenarnya model tersebut cukup diwakili oleh satu tren model konstan. Bukankah seharusnya kita lebih mendorong originalitas data seismik daripada mendorong di model frekuensi sebagai pengendali hasil inversi kita? Pak Leo sebelumnya menyebutkan bahwa, lebih banyak sumur lebih baik? Berarti kita akan mendorong hasil inversinya ke arah modelnya? Betul begitu pak? Dalam pandangan saya, poinnya model tersebut yang paling sederhanay dan malah mendorong si wavelet dan seismik sebagai tumpuan utamanya. Satu hal lagi, kalo pake CSSI, akan mendorong ke parameter sparcity-nya. Mohon saran dan pencerahannya. Salam, Trisakti --- On Thu, 5/13/10, Paulus Tangke Allo paulus.t.a...@gmail.com wrote: From: Paulus Tangke Allo paulus.t.a...@gmail.com Subject: Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id Date: Thursday, May 13, 2010, 1:08 PM pengalaman saya sebelumnya, kontribusi-nya cukup besar, sehingga kalau kita punya 3 model frekuensi rendah maka bisa menghasilkan 3 model impedans absolut yang sama-sama benar di lokasi sumur tapi berbeda nilainya secara signifikan di lokasi antara sumur2 kontrol. bagaimana sebaiknya model tersebut dihasilkan? opini saya pribadi, this is one million dollar question. mengapa? karena model frekuensi rendah dihasilkan dari pemahaman kita akan karakter nilai impedansi-nya. apakah nilainya dipengaruhi oleh compaction factor saja? apakah nilainya dipengaruhi oleh depositional environment? ataukah kombinasi dari keduanya? kalau memang kombinasi, bagaimana dengan kontribusinya? apakah 50% karena compaction dan 50% karena depositional environment? apakah lebih condong ke compaction factor? atau malah lebih condong ke depositional environment? dengan kata lain, menurut saya, tidak ada jawaban definitif terhadap pertanyaan tersebut sebab seberapa baik sebuah model frekuensi rendah akan sangat bergantung dari seberapa baik pemahaman kita tentang hal2 yang dapat mempengaruhi nilai impedansi-nya. mohon dikoreksi sekiranya ada pernyataan saya yang keliru. salam, paulus On Thu, May 13, 2010 at 9:24 AM, Trisakti Kurniawan sakti_...@yahoo.com wrote: Bapak2 dan Ibu2, Ingin bertanya berkaitan subject diatas, seberapa besar kontribusi model frekuensi rendah dalam proses inversi? Bagaimana sebaiknya model tersebut dihasilkan? Mohon pengalaman dari bapak2 ibu2 semua. Terima kasih, Salam, Trisakti __ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. fo...@hagi.or.id | www.hagi.or.id ---*** for
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik
2010/5/14 Trisakti Kurniawan sakti_...@yahoo.com Pak Leo sebelumnya menyebutkan bahwa, *lebih banyak sumur lebih baik?*Berarti kita akan mendorong hasil inversinya ke arah modelnya? Betul begitu pak? Secara teoritis kalimat diatas mnurut saya bisa benar, tetapi secara praktis menjadi antagonis. Kalau sumurnya sudah banyak utk apa dimodelkan lagi ? Justru tujuan bisnis dari sebuah penelitian atau pemodelan adalah memberikan kemampuan prediksi bukan sekedar verifikasi dari model. Ujung-ujungnya memang meningkatkan efisiensi dari pengurasan resources. Salah satunya penentuan lokasi sumur (baik eksplorasi maupun sumur produksi) Tantangan utama exploration geoscientist adalah memberikan model yang memiliki kemampuan prediksi sehingga mampu meningkatkan efisiensi dalam usaha explorasi-produksi. Yang dimaksud sebagai Model ini, tentusaja tidak hanya model 3D untuk sebuah lapangan. Namun juga model cekungan, model migrasi, model sedimentasi dll. Salam sukses ! RDP -- You can do hard way or you can do smart way ... both ways need you to do it any way ... not just discuss it in the hall way.
RE: [iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP
-Original Message- From: catur.sant...@gmtindonesia.com [mailto:catur.sant...@gmtindonesia.com] Sent: Friday, May 14, 2010 8:14 AM To: iagi-net@iagi.or.id; Rizqi syawal Subject: Re: [iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP Saya sebagai warga Semarang yang bangga dengan Jurusan Teknik Geologi di Universitas Diponegoro Semarang, mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya rekan kita tersebut, semoga amal ibadahnya diterima disisiNya, amin. Wassalam, Catur Quoting Rizqi syawal syawa...@gmail.com: Berita duka menyelimuti keluarga besar Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Telah meninggal dunia dengan tenang, Handi Suharno Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Diponegoro Angkatan 2007, meninggal pada hari ini Kamis 13 Mei 2010, meninggal karena penyakit Leukimia (Kanker Darah)yang dideritanya, semoga amal dan ibadah diterima disisinya. Salam Syawal PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. * PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik
Sebenarnya tujuan processing atau modeling khan agar bisa dimanfaatkan untuk prediksi. Prediksi yang tepat akan membantu efisiensi. Kalau prediksi dengan menggunakan 20 sumur lebih akurat dari 5 sumur, mengapa saya harus pakai 5 sumur? Di lain pihak, sumur yang banyak tidak menjamin kalau saya membuat sumur baru di antara beberapa sumur akan berhasil. Karena itu tetap diperlukan kehati-hatian. LL -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Friday, May 14, 2010 9:14 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik 2010/5/14 Trisakti Kurniawan sakti_...@yahoo.com Pak Leo sebelumnya menyebutkan bahwa, *lebih banyak sumur lebih baik?*Berarti kita akan mendorong hasil inversinya ke arah modelnya? Betul begitu pak? Secara teoritis kalimat diatas mnurut saya bisa benar, tetapi secara praktis menjadi antagonis. Kalau sumurnya sudah banyak utk apa dimodelkan lagi ? Justru tujuan bisnis dari sebuah penelitian atau pemodelan adalah memberikan kemampuan prediksi bukan sekedar verifikasi dari model. Ujung-ujungnya memang meningkatkan efisiensi dari pengurasan resources. Salah satunya penentuan lokasi sumur (baik eksplorasi maupun sumur produksi) Tantangan utama exploration geoscientist adalah memberikan model yang memiliki kemampuan prediksi sehingga mampu meningkatkan efisiensi dalam usaha explorasi-produksi. Yang dimaksud sebagai Model ini, tentusaja tidak hanya model 3D untuk sebuah lapangan. Namun juga model cekungan, model migrasi, model sedimentasi dll. Salam sukses ! RDP -- You can do hard way or you can do smart way ... both ways need you to do it any way ... not just discuss it in the hall way. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Re: Model frekuensi rendah dalam inversi seismik
Pak Leo dan rekans, Menurut saya, jika pemahaman model frekuensi rendah harus memiliki rentang frekuensi yang buruk dimulai dari nol sampai dimana dimulainya even seismik..katakanlah 8 Hz, jika tidak seperti yang Bapak sampaikan yaitu 2 Hz, bukankah inversinya akan memiliki lekukan (notch)?? Dan ini menurut saya malah tidak tepat. Untuk mengatasi gap antara frekuensi tersebut, kalo menurut pandangan saya ya dengan cara mengendalikan sparseness-nya dan ini merupakan proses yang lebih stabil. Mohon pencerahannya. Salam, Trisakti --- On Fri, 5/14/10, Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com wrote: From: Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Re: Model frekuensi rendah dalam inversi seismik To: iagi-net@iagi.or.id, Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id Date: Friday, May 14, 2010, 8:52 AM Pak Trisakti, Jika kita berbicara mengenai relative property atau bandpass filtered property, hasil dengan menggunakan interpolasi well dan model tren konstan tidak banyak berbeda, karena property ini diturunkan dari input yang sama, yaitu data seismik. Namun jika targetnya adalah absolute property, misalnya impedance dan porosity, maka low frequency model (LFM) yang berbeda dapat memberikan hasil yang berbeda, karena absolute property adalah gabungan antara relative property dari seismik (yang tidak berbeda) dan LFM (yang berbeda). Informasi dari seismik dapat diambil sebanyak-banyaknya dengan membatasi kontribusi LFM pada frekuensi yang rendah (misalnya 4-8 Hz). Jika lebih tinggi (misalnya 20 Hz), maka ini sama saja dengan kita melakukan interpolasi well, yang belum tentu konsisten dengan seismik. Menggunakan model tren konstan menurut saya malah berbahaya, karena model tren konstan memiliki rentang frekuensi yang sangat rendah (0-2 Hz). Jadi jika seismik kita memiliki rentang frekuensi 8-50 Hz, ini berarti kita kehilangan informasi dari 2-8 Hz, yang berdampak pada nilai absolute property yang kurang akurat. Untuk mengujinya, Pak Trisakti bisa membuat model shale trend (linear compaction), lalu tambahkan ke dalam model shale trend itu sebuah sand reservoar. Setelah itu, lakukan high-cut filter pada 2 Hz, 8 Hz, dan 50 Hz, lalu perhatikan bedanya. Perhatikan juga efek kehilangan frekuensi 2-8 Hz. Menggunakan banyak well bukan berarti kita mendorong hasil akhir menuju modelnya, tapi memungkinkan kita memiliki low frequency model yang lebih akurat. Seperti saya sebut di atas, jika kontribusi LFM dari 0-20 Hz, maka hasil akhir memang menjadi mirip model (dalam hal ini interpolasi well). Tapi jika LFM-nya dari 0-6 Hz, maka keberadaan/ketidakberadaan reservoar ditentukan oleh seismik dan akurasi property-nya ditentukan oleh low frequency model yang lebih akurat. LL -Original Message- From: Trisakti Kurniawan [mailto:sakti_...@yahoo.com] Sent: Friday, May 14, 2010 8:24 AM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Cc: IAGI-net Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik Nah ini menarik..berdasarkan referensi dan diskusi..ada dua paham yang dianut yaitu satu berpegangan bahwa dengan membangun model frekuensi rendah berdasarkan interpolasi sumur itu lebih baik, namun ada lagi yang menyatakan bahwa sebenarnya model tersebut cukup diwakili oleh satu tren model konstan. Bukankah seharusnya kita lebih mendorong originalitas data seismik daripada mendorong di model frekuensi sebagai pengendali hasil inversi kita? Pak Leo sebelumnya menyebutkan bahwa, lebih banyak sumur lebih baik? Berarti kita akan mendorong hasil inversinya ke arah modelnya? Betul begitu pak? Dalam pandangan saya, poinnya model tersebut yang paling sederhanay dan malah mendorong si wavelet dan seismik sebagai tumpuan utamanya. Satu hal lagi, kalo pake CSSI, akan mendorong ke parameter sparcity-nya. Mohon saran dan pencerahannya. Salam, Trisakti --- On Thu, 5/13/10, Paulus Tangke Allo paulus.t.a...@gmail.com wrote: From: Paulus Tangke Allo paulus.t.a...@gmail.com Subject: Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id Date: Thursday, May 13, 2010, 1:08 PM pengalaman saya sebelumnya, kontribusi-nya cukup besar, sehingga kalau kita punya 3 model frekuensi rendah maka bisa menghasilkan 3 model impedans absolut yang sama-sama benar di lokasi sumur tapi berbeda nilainya secara signifikan di lokasi antara sumur2 kontrol. bagaimana sebaiknya model tersebut dihasilkan? opini saya pribadi, this is one million dollar question. mengapa? karena model frekuensi rendah dihasilkan dari pemahaman kita akan karakter nilai impedansi-nya. apakah nilainya dipengaruhi oleh compaction factor saja? apakah nilainya dipengaruhi oleh depositional environment? ataukah kombinasi dari keduanya? kalau memang kombinasi, bagaimana dengan kontribusinya? apakah 50% karena compaction dan 50% karena depositional environment? apakah lebih condong ke compaction
Re: [iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP
Turut berduka cita, mudah2an yang ditinggalkan diberi ketabahan. amiin Salam Sri Mulyaningsih - Original Message From: mohammadsyai...@gmail.com mohammadsyai...@gmail.com To: Milis IAGI-net iagi-net@iagi.or.id Sent: Thu, May 13, 2010 7:02:14 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP Turut berbela-sungkawa. Salam, Syaiful --Original Message-- From: Rizqi syawal To: Milis IAGI-net ReplyTo: Milis IAGI-net Subject: [iagi-net-l] Berita duka: Mahasiswa Geologi 2007 UNDIP Sent: May 13, 2010 18:27 Berita duka menyelimuti keluarga besar Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Telah meninggal dunia dengan tenang, Handi Suharno Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Diponegoro Angkatan 2007, meninggal pada hari ini Kamis 13 Mei 2010, meninggal karena penyakit Leukimia (Kanker Darah)yang dideritanya, semoga amal dan ibadah diterima disisinya. Salam Syawal Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Re: Model frekuensi rendah dalam inversi seismik
Pak Trisakti, Sparseness berhubungan dengan jumlah reflektifitas (jumlah lapisan) yang mau saya ekstrak dari seismik. Biasanya tergantung kualitas data. Lebar pita frekuensi data seismik dari suatu model yang sparse atau tidak secara teoritis sama, karena lebar pita-nya ditentukan oleh lebar pita dari wavelet (proses konvolusi dalam time domain atau perkalian dalam domain frekuensi). Jadi saya tidak melihat ada efek sparseness pada lebar pita frekuensi. Pengertian notch-nya Pak Trisakti belum tentu sama dengan pengertian saya. Bisa diperjelas, Pak? LL -Original Message- From: Trisakti Kurniawan [mailto:sakti_...@yahoo.com] Sent: Friday, May 14, 2010 10:42 AM To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Re: Model frekuensi rendah dalam inversi seismik Pak Leo dan rekans, Menurut saya, jika pemahaman model frekuensi rendah harus memiliki rentang frekuensi yang buruk dimulai dari nol sampai dimana dimulainya even seismik..katakanlah 8 Hz, jika tidak seperti yang Bapak sampaikan yaitu 2 Hz, bukankah inversinya akan memiliki lekukan (notch)?? Dan ini menurut saya malah tidak tepat. Untuk mengatasi gap antara frekuensi tersebut, kalo menurut pandangan saya ya dengan cara mengendalikan sparseness-nya dan ini merupakan proses yang lebih stabil. Mohon pencerahannya. Salam, Trisakti --- On Fri, 5/14/10, Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com wrote: From: Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Re: Model frekuensi rendah dalam inversi seismik To: iagi-net@iagi.or.id, Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia fo...@hagi.or.id Date: Friday, May 14, 2010, 8:52 AM Pak Trisakti, Jika kita berbicara mengenai relative property atau bandpass filtered property, hasil dengan menggunakan interpolasi well dan model tren konstan tidak banyak berbeda, karena property ini diturunkan dari input yang sama, yaitu data seismik. Namun jika targetnya adalah absolute property, misalnya impedance dan porosity, maka low frequency model (LFM) yang berbeda dapat memberikan hasil yang berbeda, karena absolute property adalah gabungan antara relative property dari seismik (yang tidak berbeda) dan LFM (yang berbeda). Informasi dari seismik dapat diambil sebanyak-banyaknya dengan membatasi kontribusi LFM pada frekuensi yang rendah (misalnya 4-8 Hz). Jika lebih tinggi (misalnya 20 Hz), maka ini sama saja dengan kita melakukan interpolasi well, yang belum tentu konsisten dengan seismik. Menggunakan model tren konstan menurut saya malah berbahaya, karena model tren konstan memiliki rentang frekuensi yang sangat rendah (0-2 Hz). Jadi jika seismik kita memiliki rentang frekuensi 8-50 Hz, ini berarti kita kehilangan informasi dari 2-8 Hz, yang berdampak pada nilai absolute property yang kurang akurat. Untuk mengujinya, Pak Trisakti bisa membuat model shale trend (linear compaction), lalu tambahkan ke dalam model shale trend itu sebuah sand reservoar. Setelah itu, lakukan high-cut filter pada 2 Hz, 8 Hz, dan 50 Hz, lalu perhatikan bedanya. Perhatikan juga efek kehilangan frekuensi 2-8 Hz. Menggunakan banyak well bukan berarti kita mendorong hasil akhir menuju modelnya, tapi memungkinkan kita memiliki low frequency model yang lebih akurat. Seperti saya sebut di atas, jika kontribusi LFM dari 0-20 Hz, maka hasil akhir memang menjadi mirip model (dalam hal ini interpolasi well). Tapi jika LFM-nya dari 0-6 Hz, maka keberadaan/ketidakberadaan reservoar ditentukan oleh seismik dan akurasi property-nya ditentukan oleh low frequency model yang lebih akurat. LL -Original Message- From: Trisakti Kurniawan [mailto:sakti_...@yahoo.com] Sent: Friday, May 14, 2010 8:24 AM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Cc: IAGI-net Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik Nah ini menarik..berdasarkan referensi dan diskusi..ada dua paham yang dianut yaitu satu berpegangan bahwa dengan membangun model frekuensi rendah berdasarkan interpolasi sumur itu lebih baik, namun ada lagi yang menyatakan bahwa sebenarnya model tersebut cukup diwakili oleh satu tren model konstan. Bukankah seharusnya kita lebih mendorong originalitas data seismik daripada mendorong di model frekuensi sebagai pengendali hasil inversi kita? Pak Leo sebelumnya menyebutkan bahwa, lebih banyak sumur lebih baik? Berarti kita akan mendorong hasil inversinya ke arah modelnya? Betul begitu pak? Dalam pandangan saya, poinnya model tersebut yang paling sederhanay dan malah mendorong si wavelet dan seismik sebagai tumpuan utamanya. Satu hal lagi, kalo pake CSSI, akan mendorong ke parameter sparcity-nya. Mohon saran dan pencerahannya. Salam, Trisakti --- On Thu, 5/13/10, Paulus Tangke Allo paulus.t.a...@gmail.com wrote: From: Paulus Tangke Allo paulus.t.a...@gmail.com Subject: Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia