[iagi-net-l] tesst test

2011-03-25 Terurut Topik ahmad ilhami
sorri just test


[iagi-net-l] Intro

2011-03-25 Terurut Topik setiawan dedi
Selamat siang,

Perkenalkan nama saya DEDI SETIAWAN. Geologi ITB angkatan 87.
Baru bergabung dengan forum ini, sekalian mau tanya bagaimana cara mengurus 
membership IAGI.
Terimakasih sebelumnya


-Regards-





DEDI SETIAWAN




Re: [iagi-net-l] Intro

2011-03-25 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



Dedy 

Selamat datang , untuk Set IAGI tolong di
info
cara menjadi member IAGI

si Abah
On Fri, March 25, 2011
1:30 pm, setiawan dedi wrote:
 Selamat siang,
 
 Perkenalkan nama saya DEDI SETIAWAN. Geologi ITB angkatan 87.
 Baru bergabung dengan forum ini, sekalian mau tanya bagaimana
cara
 mengurus membership IAGI.
 Terimakasih
sebelumnya
 
 
 -Regards-
 


 
 
 
 DEDI SETIAWAN
 
 
 


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


Re: [iagi-net-l] tesst test

2011-03-25 Terurut Topik Yanto R.Sumantri


Test berhasil bagus

si Abah

On Fri, March 25, 2011
1:22 pm, ahmad ilhami wrote:
 sorri just test
 


-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


RE: [iagi-net-l] Intro

2011-03-25 Terurut Topik Setiabudi Djaelani
Ok nung nuhun

From: setiawan dedi [mailto:dedi...@yahoo.com]
Sent: Friday, March 25, 2011 1:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Intro

Selamat siang,

Perkenalkan nama saya DEDI SETIAWAN. Geologi ITB angkatan 87.
Baru bergabung dengan forum ini, sekalian mau tanya bagaimana cara mengurus 
membership IAGI.
Terimakasih sebelumnya


-Regards-


DEDI SETIAWAN




RE: [iagi-net-l] Intro

2011-03-25 Terurut Topik Setiabudi Djaelani
Maaf Mas/ Kang Dedi tadi salah rudal  ! Pertanyaan Ini bisa dijawab Sutarjo.

From: Setiabudi Djaelani [mailto:setiabudi.djael...@energi-mp.com]
Sent: Friday, March 25, 2011 2:36 PM
To: 'iagi-net@iagi.or.id'
Subject: RE: [iagi-net-l] Intro

Ok nung nuhun

From: setiawan dedi [mailto:dedi...@yahoo.com]
Sent: Friday, March 25, 2011 1:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Intro

Selamat siang,

Perkenalkan nama saya DEDI SETIAWAN. Geologi ITB angkatan 87.
Baru bergabung dengan forum ini, sekalian mau tanya bagaimana cara mengurus 
membership IAGI.
Terimakasih sebelumnya


-Regards-


DEDI SETIAWAN




[iagi-net-l] IAGI WORKSHOPS 2011 : Evaluating and Developing Coalbed Methane Resources

2011-03-25 Terurut Topik Biro Kursus IAGI
*REGISTER YOUR SELF TO DAY !!
REGISTRATION WILL BE CLOSED MARCH 29th.*



*Evaluating and Developing*

*Coalbed Methane Resources*

*IAGI WORKSHOPS 2011*

*HILTON HOTEL BANDUNG, 19th-21 st April
*

***
*

*About The Workshop:*

*The 3 days workshop is design to help attendees to assess CBM exploration
and development*

*Instructor: Imam B. Sosrowidjojo PhD*

*Duration : 3 Days Workshop*

*Workshop Level : Intermediate*

*3-opportunity. The workshop will learn the key defining characteristics of
coalbed reservoir, acquiring and integrating data as major parameters in CBM
evaluation.*

*It also describes methods and challenges for exploring and developing the
CBM recourses. Some of the materials presented are resulted from experience
of what works and what doesn’t. The workshop includes interaction with the
instructor through discussions and exercises. At the end of the workshop,
attendees are expected to be able to define prospectively CBM resources*

*You will learn:*

 *Fundamental compositional parameters of coalbed reservoir*

 *How to measure gas in coal and its implication*

 *How to evaluate CBM resources*

*Who Should Attend:*

*This workshop is meant for people who are interested in a better
understanding for evaluating and*

*developing CBM resources. Professionals who would benefit from this
workshop include*

*geoscientists and engineers and their managers*

*Workshop Contents:*

 *Introduction*

 *Origins and types of coals*

 *CBM systems*

 *Coalbed reservoir properties*

 *Measurement of gas content*

 *Element of CBM deals*

 *Volumetric calculation*

 *Assessing Risks*

 *Pilot project philosophies*

 *Exercises*

*Workshop Instructor:*

*Imam B. Sosrowidjojo PhD. is a senior principal research scientist of both
geochemistry and unconventional gas technologies for LEMIGAS. Imam has been
appointed as Project Director of the first ever Coalbed Methane (CBM)
Development in Indonesia (2003-2007). He has held various professional
positions within LEMIGAS.
*

*
*

*He is a project director as well as pilot project designer of the first CBM
field in Indonesia, the Rambutan field. Imam obtained his first degree in
Chemical Engineering from the Diponegoro University, Central Java, Indonesia
and a Ph.D. in Petroleum Geochemistry from the Curtin University of
Technology, Western*

*Australia. He has join Lemigas for the last 29 years continuously. He
conducts research and consulting in petroleum exploration  production
geochemistry and CBM and shale gas developments. In addition, he wrote
numerous technical reports and several articles on petroleum geochemistry,
petroleum system and CBM exploration in Indonesia.*


**

*Registration: Hilda (+62**‐**856**‐**907**‐**2007) / Eva (+62**‐**856**‐**
9554**‐**5232)*


Re: [iagi-net-l] Intro

2011-03-25 Terurut Topik mohammad syaiful
pak dedi, nanti pak sutar dari sekretariat iagi akan membantu.

salam,
syaiful
2011/3/25 setiawan dedi dedi...@yahoo.com

   Selamat siang,

 Perkenalkan nama saya DEDI SETIAWAN. Geologi ITB angkatan 87.
 Baru bergabung dengan forum ini, sekalian mau tanya bagaimana cara mengurus
 membership IAGI.
 Terimakasih sebelumnya


 -Regards-


 DEDI SETIAWAN




-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


[iagi-net-l] Pemikiran Alternatif: Tukang Besi Tidak Membentur Buton

2011-03-25 Terurut Topik Awang Satyana
Rekan-rekan yang bekerja di Sulawesi, khususnya di Lengan Tenggara Sulawesi, 
pasti mengenal publikasi dari John Davidson (1991, IPA Proceedings) berjudul 
“The geology and prospectivity of Buton island, S.E. Sulawesi, Indonesia”. Kala 
itu, John adalah geologist Conoco. Conoco pada akhir 1980-an – awal 1990-an 
menjadi operator di Blok Buton. Buton telah dikerjakan oleh perusahaan2 minyak 
sejak akhir 1960-an, enam sumur eksplorasi telah dibor, semuanya belum 
menemukan akumulasi hidrokarbon, meskipun beberapa sumur disertai hydrocarbon 
shows. Saat ini, Buton dikerjakan oleh Japex (WK Buton) dan Putindo (WK Buton 
I). Eksplorasi masih dilakukan, belum ada lagi pengeboran sumur eksplorasi 
terbaru sejak Conoco mengebor sumur Jambu-1 pada tahun 1991.

Buton diingat orang karena tambang aspalnya yang besar dan pernah menjadi 
lapangan/penambangan aspal terbesar di seluruh Asia sebelum Perang Dunia II 
(van Bemmelen, 1949). Berdasarkan studi geokimia, aspal di Buton adalah 
akumulasi minyak yang terbiodegradasi dan/atau tercuci (meteoric water 
flushing). Batuan induk minyak ini berkualitas istimewa, merupakan serpih marin 
Formasi Winto berumur Trias. Hal ini menunjukkan bahwa di area Buton telah 
terjadi generasi, migrasi dan pemerangkapan minyak. Perusahaan-perusahaan 
minyak di sini mengeksplorasi Buton untuk mencari perangkap yang utuh sehingga 
akumulasi minyaknya tak mengalami biodegradasi/pencucian. Tektonik Buton 
terkenal kompleks dan intensif, sebagian perangkap rusak oleh tektonik, antara 
lain menyebakan tererosinya lapisan penutup perangkap. Ketidakhadiran atau 
tidak sempurnanya lapisan batuan penutup mudah menyebabkan terjadinya 
biodegradasi/pencucian.

Secara geologi, Buton juga dikenal sebagai sebuah mikrokontinen yang membentur 
Sulawesi Tenggara. Inilah yang akan saya diskusikan lebih lanjut. Sebuah 
penampang geologi terkenal dari Davidson (1991), yang selalu muncul dan 
digunakan setiap geologist yang bekerja di Buton, menunjukkan ‘double 
collision’, yaitu: (1) Muna dibentur Buton pada Miosen Awal, dan (2) Buton 
dibentur Tukang Besi pada Pliosen Akhir. Muna adalah nama pulau di sebelah 
barat Buton, Tukang Besi adalah nama kepulauan di sebelah timur Buton (sebagian 
publikasi, terutama publikasi2 tentang terumbu modern, menyebut Tukang Besi 
sebagai ‘Wakatobi’). Wakatobi adalah kependekan dari ‘Wangi-Wangi, Kaledupa, 
Tomea, dan Binongko’. Itulah keempat pulau besar penyusun Kepulauan Tukang 
Besi. Nama  ‘Tukang Besi’ sendiri memang berasal dari  para pengrajin besi yang 
ditemukan di Pulau Tomea dan Binongko. Teman-teman yang menyukai olahraga 
menyelam atau snorkeling, tentu telah mengenal
 ‘Wakatobi’ sebab inilah salah satu tempat terbaik di Indonesia bahkan dunia, 
untuk melihat terumbu koral modern. Jacques Cousteau, oceanographer terkenal 
dari Prancis yang banyak membuat film bawah laut itu, pernah mampir ke sini.

Davidson (1991) mempublikasi makalah tentang geologi dan petroleum system Buton 
yang sangat baik dan lengkap, maka tak mengherankan semua geologist yang 
meneliti Buton mengacunya, termasuk saya. Dalam beberapa bulan terakhir ini, 
untuk kepentingan penulisan sebuah makalah, saya melihat-lihat kembali secara 
lebih detail publikasi2 tentang Buton yang tak banyak itu. Analisis dilakukan, 
dibantu dengan data-data tidak dipublikasi dan cek lapangan. Berdasarkan itu, 
maka lahirlah pemikiran alternatif tentang tektonik Buton yang intinya adalah 
bahwa: Tukang Besi tidak membentur Buton, justru Tukang Besi dilepaskan Buton. 
Tentu saja pemikiran ini bertentangan dengan Davidson (1991) dan kebanyakan 
geologist yang pernah/sedang mengerjakan Buton. 

Hubungan antara Buton dan Kepulauan Tukang Besi (yang sebagian besar merupakan 
paparan yang tenggelam) tidaklah jelas. Hamilton (1979) mengelompokkan Buton 
Timur dan  Tukang Besi sebagai satu mikrokontinen, yang berbeda dari segmen 
Buton Barat dan Muna.  Fortuin et al. (1990 - Journal of Southeast Asian Earth 
Science, 4, 107–124), dan Davidson (1991) juga makalah terbaru tentang Buton di 
IPA Proceedings (Tanjung et al. -2007) menyatakan bahwa Buton dan Tukang Besi 
adalah dua mikrokontinen yang berbeda yang membentuk kompleks double collision 
dari Muna-Buton-Tukang Besi. Buton membentur Muna pada early Miocene, Tukang 
Besi membentur Buton pada late Pliocene. Efek pertama benturan Buton-Tukang 
Besi disebutkan tercatat pada late Pliocene strata, berupa reefs yang 
berkembang di uplifted blocks sedangkan deep marine foraminiferal packstones 
dan marls berkembang relatif di downthrown blocks-nya. Benturan ini 
mengakibatkan wilayah yang lebih terangkat di
 Buton sebelah selatan dibandingkan sebelah utaranya. Buktinya adalah bahwa di 
sebelah selatan ini banyak teras pantainya dengan Pleistocene reefs (teman2 
Japex pasti mengetahuinya dengan baik), sementara di sebelah utaranya terdapat 
drowned estuaries dan subsiding atoll. 

Adalah Milsom et al. (1999, AAPG Bull.)  berdasarkan atas gravity data,  yang 
pertama kali  

Re: [iagi-net-l] Pemikiran Alternatif: Tukang Besi Tidak Membentur Buton

2011-03-25 Terurut Topik Taufik Manan
Yth. Pak Awang,
dan rekan-rekan GG yang saya hargai

Kebetulan setahun terakhir ini, saya diberi amanah untuk mengelola kegiatan
eksplorasi Blok Buton-1. Benar sekali apa yang Bapak sampaikan sesuai
penelitian / kegiatan eksplorasi sebelumnya dan sudah dipublikasikan.
Semuanya kami olah lagi dengan tambahan data baru ataupun melihat secara
regional. Secara umum dan dapat diterima bahwa Petroleum System sudah ada
di Buton namun beberapa kondisi khusus terutama secara geologi menjadi
tantangan kami untuk menemukan potensi sumber daya migas baik di Buton dan
Wakatobi. Bila Bapak ada waktu nanti kita bisa diskusi ilmiah lebih khusus
tentang prospek khususnya di blok kami, tentunya pengalaman dan rekomendasi
bapak, sangat kami perhatikan.

Khusus untuk Kepulauan Wakatobi yang masuk daerah operasi blok KKKS kami
(PT. Putindo Bintech), kami sudah melakukan analisa GG, khususnya seismik
spek survei dan gravity regional dan hasilnya menunjukkan potensi yang
sangat bagus meski harus dilakukan studi GG lagi yang lebih detail, seperti
geologi lapangan dan geokimia. Namun ada kendala besar yang harus kami
selesaikan terutama mengingat *Kepulauan Wakatobi adalah merupakan Taman
Nasional Laut yang dilindungi* dan dilarang untuk survei karena akan
mengganggu ekosistem terumbu karang laut dan lain-lain. Bahkan ada yang
bilang lebih bagus dari Bunaken dan sudah dikenal internasional.

Sedangkan untuk *daratan Kepulauan Wakatobi, sebagian merupakan area Hutan
Lindung*. Masalah ini menjadi perhatian utama kami untuk kelanjutan survei
dan bila memungkinkan pengeboran migas di sana. Bulan lalu tim kami sudah
melakukan koordinasi dari Kementrian Kehutanan dari Jakarta, Kendari dan
sampai di Kab. Wakatobi. Hasilnya harus mendapatkan izin khusus dari pusat
untuk survei di daratan Wakatobi. Dalam waktu dekat ini kami akan
memprosesnya lagi di Kementrian kehutanan di Jakarta dengan pertimbangan
potensi sumber daya migas di sana. Semoga ada hasil positif demi menjaga dan
menambah aset negara (tidak merusak lingkungan namun memberikan tambahan
sumber alam baru bila berhasil ditemukan potensi sumber daya migas di
sana)..

Sementara itu dulu progres dan sharing yang dapat saya berikan.

Salam akhir pekan

Taufik A. Manan



2011/3/25 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com

 Rekan-rekan yang bekerja di Sulawesi, khususnya di Lengan Tenggara
 Sulawesi, pasti mengenal publikasi dari John Davidson (1991, IPA
 Proceedings) berjudul “The geology and prospectivity of Buton island, S.E.
 Sulawesi, Indonesia”. Kala itu, John adalah geologist Conoco. Conoco pada
 akhir 1980-an – awal 1990-an menjadi operator di Blok Buton. Buton telah
 dikerjakan oleh perusahaan2 minyak sejak akhir 1960-an, enam sumur
 eksplorasi telah dibor, semuanya belum menemukan akumulasi hidrokarbon,
 meskipun beberapa sumur disertai hydrocarbon shows. Saat ini, Buton
 dikerjakan oleh Japex (WK Buton) dan Putindo (WK Buton I). Eksplorasi masih
 dilakukan, belum ada lagi pengeboran sumur eksplorasi terbaru sejak Conoco
 mengebor sumur Jambu-1 pada tahun 1991.

 Buton diingat orang karena tambang aspalnya yang besar dan pernah menjadi
 lapangan/penambangan aspal terbesar di seluruh Asia sebelum Perang Dunia II
 (van Bemmelen, 1949). Berdasarkan studi geokimia, aspal di Buton adalah
 akumulasi minyak yang terbiodegradasi dan/atau tercuci (meteoric water
 flushing). Batuan induk minyak ini berkualitas istimewa, merupakan serpih
 marin Formasi Winto berumur Trias. Hal ini menunjukkan bahwa di area Buton
 telah terjadi generasi, migrasi dan pemerangkapan minyak.
 Perusahaan-perusahaan minyak di sini mengeksplorasi Buton untuk mencari
 perangkap yang utuh sehingga akumulasi minyaknya tak mengalami
 biodegradasi/pencucian. Tektonik Buton terkenal kompleks dan intensif,
 sebagian perangkap rusak oleh tektonik, antara lain menyebakan tererosinya
 lapisan penutup perangkap. Ketidakhadiran atau tidak sempurnanya lapisan
 batuan penutup mudah menyebabkan terjadinya biodegradasi/pencucian.

 Secara geologi, Buton juga dikenal sebagai sebuah mikrokontinen yang
 membentur Sulawesi Tenggara. Inilah yang akan saya diskusikan lebih lanjut.
 Sebuah penampang geologi terkenal dari Davidson (1991), yang selalu muncul
 dan digunakan setiap geologist yang bekerja di Buton, menunjukkan ‘double
 collision’, yaitu: (1) Muna dibentur Buton pada Miosen Awal, dan (2) Buton
 dibentur Tukang Besi pada Pliosen Akhir. Muna adalah nama pulau di sebelah
 barat Buton, Tukang Besi adalah nama kepulauan di sebelah timur Buton
 (sebagian publikasi, terutama publikasi2 tentang terumbu modern, menyebut
 Tukang Besi sebagai ‘Wakatobi’). Wakatobi adalah kependekan dari
 ‘Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomea, dan Binongko’. Itulah keempat pulau besar
 penyusun Kepulauan Tukang Besi. Nama  ‘Tukang Besi’ sendiri memang berasal
 dari  para pengrajin besi yang ditemukan di Pulau Tomea dan Binongko.
 Teman-teman yang menyukai olahraga menyelam atau snorkeling, tentu telah
 mengenal
  ‘Wakatobi’ sebab inilah salah satu tempat 

Re: [iagi-net-l] Pemikiran Alternatif: Tukang Besi Tidak MembenturButon

2011-03-25 Terurut Topik nugrahani

Halo mas Taufik Manan, hay Kapan ngebornya nih blok Buton ! 
Yg daerah Wakatobi mungkin bisa di-relinquished, tapi sebelum disisihkan kita 
field trip dulu yuk ke sana, hehehhe .


Salam,
Nuning



Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Taufik Manan taufik.ma...@gmail.com
Date: Fri, 25 Mar 2011 17:34:12 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Cc: Awang Satyanaawangsaty...@yahoo.com; Forum HAGIfo...@hagi.or.id; 
GeoUnpadgeo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi 
BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Taufik 
Manantaufik.ma...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Pemikiran Alternatif: Tukang Besi Tidak Membentur
 Buton

Yth. Pak Awang,
dan rekan-rekan GG yang saya hargai

Kebetulan setahun terakhir ini, saya diberi amanah untuk mengelola kegiatan 
eksplorasi Blok Buton-1. Benar sekali apa yang Bapak sampaikan sesuai 
penelitian / kegiatan eksplorasi sebelumnya dan sudah dipublikasikan. Semuanya 
kami olah lagi dengan tambahan data baru ataupun melihat secara regional. 
Secara umum dan dapat diterima bahwa Petroleum System sudah ada di Buton 
namun beberapa kondisi khusus terutama secara geologi menjadi tantangan kami 
untuk menemukan potensi sumber daya migas baik di Buton dan Wakatobi. Bila 
Bapak ada waktu nanti kita bisa diskusi ilmiah lebih khusus tentang prospek 
khususnya di blok kami, tentunya pengalaman dan rekomendasi bapak, sangat kami 
perhatikan.

Khusus untuk Kepulauan Wakatobi yang masuk daerah operasi blok KKKS kami (PT. 
Putindo Bintech), kami sudah melakukan analisa GG, khususnya seismik spek 
survei dan gravity regional dan hasilnya menunjukkan potensi yang sangat bagus 
meski harus dilakukan studi GG lagi yang lebih detail, seperti geologi 
lapangan dan geokimia. Namun ada kendala besar yang harus kami selesaikan 
terutama mengingat Kepulauan Wakatobi adalah merupakan Taman Nasional Laut yang 
dilindungi dan dilarang untuk survei karena akan mengganggu ekosistem terumbu 
karang laut dan lain-lain. Bahkan ada yang bilang lebih bagus dari Bunaken dan 
sudah dikenal internasional.

Sedangkan untuk daratan Kepulauan Wakatobi, sebagian merupakan area Hutan 
Lindung. Masalah ini menjadi perhatian utama kami untuk kelanjutan survei dan 
bila memungkinkan pengeboran migas di sana. Bulan lalu tim kami sudah melakukan 
koordinasi dari Kementrian Kehutanan dari Jakarta, Kendari dan sampai di Kab. 
Wakatobi. Hasilnya harus mendapatkan izin khusus dari pusat untuk survei di 
daratan Wakatobi. Dalam waktu dekat ini kami akan memprosesnya lagi di 
Kementrian kehutanan di Jakarta dengan pertimbangan potensi sumber daya migas 
di sana. Semoga ada hasil positif demi menjaga dan menambah aset negara (tidak 
merusak lingkungan namun memberikan tambahan sumber alam baru bila berhasil 
ditemukan potensi sumber daya migas di sana)..

Sementara itu dulu progres dan sharing yang dapat saya berikan.

Salam akhir pekan

Taufik A. Manan



2011/3/25 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.commailto:awangsaty...@yahoo.com
Rekan-rekan yang bekerja di Sulawesi, khususnya di Lengan Tenggara Sulawesi, 
pasti mengenal publikasi dari John Davidson (1991, IPA Proceedings) berjudul 
“The geology and prospectivity of Buton island, S.E. Sulawesi, Indonesia”. Kala 
itu, John adalah geologist Conoco. Conoco pada akhir 1980-an – awal 1990-an 
menjadi operator di Blok Buton. Buton telah dikerjakan oleh perusahaan2 minyak 
sejak akhir 1960-an, enam sumur eksplorasi telah dibor, semuanya belum 
menemukan akumulasi hidrokarbon, meskipun beberapa sumur disertai hydrocarbon 
shows. Saat ini, Buton dikerjakan oleh Japex (WK Buton) dan Putindo (WK Buton 
I). Eksplorasi masih dilakukan, belum ada lagi pengeboran sumur eksplorasi 
terbaru sejak Conoco mengebor sumur Jambu-1 pada tahun 1991.

Buton diingat orang karena tambang aspalnya yang besar dan pernah menjadi 
lapangan/penambangan aspal terbesar di seluruh Asia sebelum Perang Dunia II 
(van Bemmelen, 1949). Berdasarkan studi geokimia, aspal di Buton adalah 
akumulasi minyak yang terbiodegradasi dan/atau tercuci (meteoric water 
flushing). Batuan induk minyak ini berkualitas istimewa, merupakan serpih marin 
Formasi Winto berumur Trias. Hal ini menunjukkan bahwa di area Buton telah 
terjadi generasi, migrasi dan pemerangkapan minyak. Perusahaan-perusahaan 
minyak di sini mengeksplorasi Buton untuk mencari perangkap yang utuh sehingga 
akumulasi minyaknya tak mengalami biodegradasi/pencucian. Tektonik Buton 
terkenal kompleks dan intensif, sebagian perangkap rusak oleh tektonik, antara 
lain menyebakan tererosinya lapisan penutup perangkap. Ketidakhadiran atau 
tidak sempurnanya lapisan batuan penutup mudah menyebabkan terjadinya 
biodegradasi/pencucian.

Secara geologi, Buton juga dikenal sebagai sebuah mikrokontinen yang membentur 
Sulawesi Tenggara. Inilah yang akan saya diskusikan lebih lanjut. Sebuah 
penampang geologi terkenal dari Davidson (1991), yang selalu muncul dan 
digunakan setiap 

RE: [iagi-net-l] Pemikiran Alternatif: Tukang Besi Tidak MembenturButon

2011-03-25 Terurut Topik Syahrizal
Bagaimana kalau BPMIGAS mengadakan acara Field trip kesana, biar kita bisa 
ikutan.
Mungkin akan banyak peminatnya.
Menarik sekali.

Salam,
Rizal

From: nugrah...@bpmigas.go.id [nugrah...@bpmigas.go.id]
Sent: Saturday, March 26, 2011 5:59 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Awang Satyana; Forum HAGI; eksplorasi bpmigas; Taufik Manan
Subject: Re: [iagi-net-l] Pemikiran Alternatif: Tukang Besi Tidak MembenturButon


Halo mas Taufik Manan, hay Kapan ngebornya nih blok Buton !
Yg daerah Wakatobi mungkin bisa di-relinquished, tapi sebelum disisihkan kita 
field trip dulu yuk ke sana, hehehhe .


Salam,
Nuning



Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Taufik Manan taufik.ma...@gmail.com
Date: Fri, 25 Mar 2011 17:34:12 +0700
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Cc: Awang Satyanaawangsaty...@yahoo.com; Forum HAGIfo...@hagi.or.id; 
GeoUnpadgeo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi 
BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Taufik 
Manantaufik.ma...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Pemikiran Alternatif: Tukang Besi Tidak Membentur 
Buton

Yth. Pak Awang,
dan rekan-rekan GG yang saya hargai

Kebetulan setahun terakhir ini, saya diberi amanah untuk mengelola kegiatan 
eksplorasi Blok Buton-1. Benar sekali apa yang Bapak sampaikan sesuai 
penelitian / kegiatan eksplorasi sebelumnya dan sudah dipublikasikan. Semuanya 
kami olah lagi dengan tambahan data baru ataupun melihat secara regional. 
Secara umum dan dapat diterima bahwa Petroleum System sudah ada di Buton 
namun beberapa kondisi khusus terutama secara geologi menjadi tantangan kami 
untuk menemukan potensi sumber daya migas baik di Buton dan Wakatobi. Bila 
Bapak ada waktu nanti kita bisa diskusi ilmiah lebih khusus tentang prospek 
khususnya di blok kami, tentunya pengalaman dan rekomendasi bapak, sangat kami 
perhatikan.

Khusus untuk Kepulauan Wakatobi yang masuk daerah operasi blok KKKS kami (PT. 
Putindo Bintech), kami sudah melakukan analisa GG, khususnya seismik spek 
survei dan gravity regional dan hasilnya menunjukkan potensi yang sangat bagus 
meski harus dilakukan studi GG lagi yang lebih detail, seperti geologi 
lapangan dan geokimia. Namun ada kendala besar yang harus kami selesaikan 
terutama mengingat Kepulauan Wakatobi adalah merupakan Taman Nasional Laut yang 
dilindungi dan dilarang untuk survei karena akan mengganggu ekosistem terumbu 
karang laut dan lain-lain. Bahkan ada yang bilang lebih bagus dari Bunaken dan 
sudah dikenal internasional.

Sedangkan untuk daratan Kepulauan Wakatobi, sebagian merupakan area Hutan 
Lindung. Masalah ini menjadi perhatian utama kami untuk kelanjutan survei dan 
bila memungkinkan pengeboran migas di sana. Bulan lalu tim kami sudah melakukan 
koordinasi dari Kementrian Kehutanan dari Jakarta, Kendari dan sampai di Kab. 
Wakatobi. Hasilnya harus mendapatkan izin khusus dari pusat untuk survei di 
daratan Wakatobi. Dalam waktu dekat ini kami akan memprosesnya lagi di 
Kementrian kehutanan di Jakarta dengan pertimbangan potensi sumber daya migas 
di sana. Semoga ada hasil positif demi menjaga dan menambah aset negara (tidak 
merusak lingkungan namun memberikan tambahan sumber alam baru bila berhasil 
ditemukan potensi sumber daya migas di sana)..

Sementara itu dulu progres dan sharing yang dapat saya berikan.

Salam akhir pekan

Taufik A. Manan



2011/3/25 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.commailto:awangsaty...@yahoo.com
Rekan-rekan yang bekerja di Sulawesi, khususnya di Lengan Tenggara Sulawesi, 
pasti mengenal publikasi dari John Davidson (1991, IPA Proceedings) berjudul 
“The geology and prospectivity of Buton island, S.E. Sulawesi, Indonesia”. Kala 
itu, John adalah geologist Conoco. Conoco pada akhir 1980-an – awal 1990-an 
menjadi operator di Blok Buton. Buton telah dikerjakan oleh perusahaan2 minyak 
sejak akhir 1960-an, enam sumur eksplorasi telah dibor, semuanya belum 
menemukan akumulasi hidrokarbon, meskipun beberapa sumur disertai hydrocarbon 
shows. Saat ini, Buton dikerjakan oleh Japex (WK Buton) dan Putindo (WK Buton 
I). Eksplorasi masih dilakukan, belum ada lagi pengeboran sumur eksplorasi 
terbaru sejak Conoco mengebor sumur Jambu-1 pada tahun 1991.

Buton diingat orang karena tambang aspalnya yang besar dan pernah menjadi 
lapangan/penambangan aspal terbesar di seluruh Asia sebelum Perang Dunia II 
(van Bemmelen, 1949). Berdasarkan studi geokimia, aspal di Buton adalah 
akumulasi minyak yang terbiodegradasi dan/atau tercuci (meteoric water 
flushing). Batuan induk minyak ini berkualitas istimewa, merupakan serpih marin 
Formasi Winto berumur Trias. Hal ini menunjukkan bahwa di area Buton telah 
terjadi generasi, migrasi dan pemerangkapan minyak. Perusahaan-perusahaan 
minyak di sini mengeksplorasi Buton untuk mencari perangkap yang utuh sehingga 
akumulasi minyaknya tak mengalami biodegradasi/pencucian. Tektonik Buton 
terkenal kompleks dan intensif, sebagian 

[iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-25 Terurut Topik apwidodo
http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033

Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia  Akhmad 
Nurismarsyah -detikFinance
  
Jakarta - Kondisi investasi di bidang minyak dan gas Indonesia dinilai masih 
sangat buruk. Indonesia berada di rangking 111 dari 113 negara dalam survei 
kondisi investasi migas versi Global Petroleum Survey 2010.Demikian disampaikan 
oleh Direktur Center for Petroleum and Energy Economic Studies, Kurtubi pada 
diskusi energi yang dilaksanakan di ruang Fraksi PPP DPR RI, Senayan, Jakarta, 
Jumat (25/3/2011).Kondisi investasi migas di Indonesia sangat buruk. Kita 
berada di rangking 111 dari 113 negara di dunia, kata Kurtubi.Berdasarkan 
survei dari Global Petroleum Survey 2010, Indonesia memiliki kondisi investasi 
migas paling buruk di kawasan Oceania. Lebih buruk dari Papua Nugini (PNG), 
Malaysia, Brunei, Filipina, Australia, Selandia Baru.Kita hanya lebih baik 
sedikit dari Timor Timur, timpal Kurtubi.Ia menjelaskan, penyebab buruknya 
kondisi investasi tersebut disebabkan masih adanya tindak korupsi serta 
minimnya data yang dibutuhkan bagi investor. Kita juga perlu menggan UU Migas 
No 22/2001. Substansi UU Migas yang harus dirubah dengan menyederhanakan pola B 
to B, mengefisiensikan pengelolaan BBM dengan pola 'integrated oil company' 
bagi Pertamina, memberlakukan sistem 'lex specialist', dan memperjelas definisi 
dan pengelola aset kekayaan cadangan minyak nasional, tutur Kurtubi.Dari segi 
birokrasi, dirinya juga menilai bahwa banyak investor yang dirumitkan dengan 
birokrasi yang 'ribet'. Akibatnya industri migas di Indonesia semakin memburuk, 
hampir tidak ada investasi baru di beberapa blok migas selama selama 10 tahun 
ke belakang. Berdasarkan undang-undang yang lama, para investor hanya perlu 
bertemu dan meneken kontrak (PSC/Production Sharing Contract) dengan Pertamina 
saja, ucapnya.Kurtubi menambahkan, kondisi investasi migas itu bertambah aneh 
dengan adanya kebijakan dimana investor migas harus membayar bermacam jenis 
pajak selama masa eksplorasi. Padahal, di undang-undang yang lama, investor 
hanya perlu membayar pajak setelah mereka menemukan dan mengeksplorasi 
migas.(nrs/qom)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 25 Mar 2011 16:02:26 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: setiawan dedidedi...@yahoo.com; sutar_iagiiagi...@cbn.net.id; su 
tarjosutarjo.i...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Intro
pak dedi, nanti pak sutar dari sekretariat iagi akan membantu.

salam,
syaiful
2011/3/25 setiawan dedi dedi...@yahoo.com

   Selamat siang,

 Perkenalkan nama saya DEDI SETIAWAN. Geologi ITB angkatan 87.
 Baru bergabung dengan forum ini, sekalian mau tanya bagaimana cara mengurus
 membership IAGI.
 Terimakasih sebelumnya


 -Regards-


 DEDI SETIAWAN




-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)



Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak minyak
lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia mendengung.
Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas. Haddduh !!!
Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X setahun. Penawaran
berkali2 ini yg nantinya scr statistik menunjukkan bahwa prosentase
lakunya blok ini jadi kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
ndak usah ditawarkan obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
tawarkan dua-tiga blok dengan paket indah.  Dijual secara cermat.
Mungkin perlu marketing technique yg khusus dalam menawarkan blok di
Indonesia.

Rdp

On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com apwid...@patranusa.com wrote:
 http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033

 Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia  Akhmad
 Nurismarsyah -detikFinance

 Jakarta - Kondisi investasi di bidang minyak dan gas Indonesia dinilai masih
 sangat buruk. Indonesia berada di rangking 111 dari 113 negara dalam survei
 kondisi investasi migas versi Global Petroleum Survey 2010.Demikian
 disampaikan oleh Direktur Center for Petroleum and Energy Economic Studies,
 Kurtubi pada diskusi energi yang dilaksanakan di ruang Fraksi PPP DPR RI,
 Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2011).Kondisi investasi migas di Indonesia
 sangat buruk. Kita berada di rangking 111 dari 113 negara di dunia, kata
 Kurtubi.Berdasarkan survei dari Global Petroleum Survey 2010, Indonesia
 memiliki kondisi investasi migas paling buruk di kawasan Oceania. Lebih
 buruk dari Papua Nugini (PNG), Malaysia, Brunei, Filipina, Australia,
 Selandia Baru.Kita hanya lebih baik sedikit dari Timor Timur, timpal
 Kurtubi.Ia menjelaskan, penyebab buruknya kondisi investasi tersebut
 disebabkan masih adanya tindak korupsi serta minimnya data yang dibutuhkan
 bagi investor. Kita juga perlu menggan UU Migas No 22/2001. Substansi UU
 Migas yang harus dirubah dengan menyederhanakan pola B to B,
 mengefisiensikan pengelolaan BBM dengan pola 'integrated oil company' bagi
 Pertamina, memberlakukan sistem 'lex specialist', dan memperjelas definisi
 dan pengelola aset kekayaan cadangan minyak nasional, tutur Kurtubi.Dari
 segi birokrasi, dirinya juga menilai bahwa banyak investor yang dirumitkan
 dengan birokrasi yang 'ribet'. Akibatnya industri migas di Indonesia semakin
 memburuk, hampir tidak ada investasi baru di beberapa blok migas selama
 selama 10 tahun ke belakang. Berdasarkan undang-undang yang lama, para
 investor hanya perlu bertemu dan meneken kontrak (PSC/Production Sharing
 Contract) dengan Pertamina saja, ucapnya.Kurtubi menambahkan, kondisi
 investasi migas itu bertambah aneh dengan adanya kebijakan dimana investor
 migas harus membayar bermacam jenis pajak selama masa eksplorasi. Padahal,
 di undang-undang yang lama, investor hanya perlu membayar pajak setelah
 mereka menemukan dan mengeksplorasi migas.(nrs/qom)


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Fri, 25 Mar 2011 16:02:26
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: setiawan dedidedi...@yahoo.com; sutar_iagiiagi...@cbn.net.id; su
 tarjosutarjo.i...@gmail.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] Intro
 pak dedi, nanti pak sutar dari sekretariat iagi akan membantu.

 salam,
 syaiful
 2011/3/25 setiawan dedi dedi...@yahoo.com

   Selamat siang,

 Perkenalkan nama saya DEDI SETIAWAN. Geologi ITB angkatan 87.
 Baru bergabung dengan forum ini, sekalian mau tanya bagaimana cara
 mengurus
 membership IAGI.
 Terimakasih sebelumnya


 -Regards-


 DEDI SETIAWAN




 --
 Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
 Mobile: 62-812-9372808
 Emails:
 msyai...@etti.co.id (business)
 mohammadsyai...@gmail.com

 Technical Manager of
 Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)



-- 
Sent from my mobile device

*Success is a mind set, not just an achievement*


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: 

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia

2011-03-25 Terurut Topik Udrekh
sebenarnya seberapa susah sih negara kita mengelola migas secara mandiri?
Untuk survey seismic, kita punya cukup kapal untuk 2D. Untuk 3D konon elnusa
sedang mempersiapkan. Untuk darat sepertinya juga banyak yg mampu.
pengolahab banyak yang ahli. Non seismik sepertibya juga bantak yg mampu.
Eksploitasi?  bukannya beberapa perusahaan dlm negeri juga sdh punya
pengalaman? maaf jika keliru.
Apakah kondisi ini bisa dimanfaatkan bagi kemandirian pengelolaan migas di
Indonesia?

On Mar 26, 2011 9:42 AM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:

Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak minyak
lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia mendengung.
Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas. Haddduh !!!
Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X setahun. Penawaran
berkali2 ini yg nantinya scr statistik menunjukkan bahwa prosentase
lakunya blok ini jadi kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
ndak usah ditawarkan obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
tawarkan dua-tiga blok dengan paket indah.  Dijual secara cermat.
Mungkin perlu marketing technique yg khusus dalam menawarkan blok di
Indonesia.

Rdp


On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com apwid...@patranusa.com wrote:
 http://www.detikfinance.com...

 -Original Message-
 From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Fri, 25 Ma...

 To: iagi-net@iagi.or.id

 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: setiawan dedidedi...@yahoo.com; sutar_iagiiagi...@cbn.net...
--
Sent from my mobile device

*Success is a mind set, not just an achievement*


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
-


Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburukdi Dunia

2011-03-25 Terurut Topik Ismail
Mungkin pendekatannya proyek , Rasanya sekarang ini tolok ukurnya berapa yang 
sudah bisa ditawarkan , ini terjadi tdk hanya di migas , coba lihat berapa 
banyak IUP di minerba yg sdh dukeluarkan begitu pula berapa banyak WKP 
geothermal yg sdh ditawarkan ,namun berapa banyak yg terkatung katung dg 
berbagai alasan

Ism


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 26 Mar 2011 09:42:24 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk
 di Dunia

Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak minyak
lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia mendengung.
Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas. Haddduh !!!
Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X setahun. Penawaran
berkali2 ini yg nantinya scr statistik menunjukkan bahwa prosentase
lakunya blok ini jadi kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
ndak usah ditawarkan obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
tawarkan dua-tiga blok dengan paket indah.  Dijual secara cermat.
Mungkin perlu marketing technique yg khusus dalam menawarkan blok di
Indonesia.

Rdp

On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com apwid...@patranusa.com wrote:
 http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033

 Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia  Akhmad
 Nurismarsyah -detikFinance

 Jakarta - Kondisi investasi di bidang minyak dan gas Indonesia dinilai masih
 sangat buruk. Indonesia berada di rangking 111 dari 113 negara dalam survei
 kondisi investasi migas versi Global Petroleum Survey 2010.Demikian
 disampaikan oleh Direktur Center for Petroleum and Energy Economic Studies,
 Kurtubi pada diskusi energi yang dilaksanakan di ruang Fraksi PPP DPR RI,
 Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2011).Kondisi investasi migas di Indonesia
 sangat buruk. Kita berada di rangking 111 dari 113 negara di dunia, kata
 Kurtubi.Berdasarkan survei dari Global Petroleum Survey 2010, Indonesia
 memiliki kondisi investasi migas paling buruk di kawasan Oceania. Lebih
 buruk dari Papua Nugini (PNG), Malaysia, Brunei, Filipina, Australia,
 Selandia Baru.Kita hanya lebih baik sedikit dari Timor Timur, timpal
 Kurtubi.Ia menjelaskan, penyebab buruknya kondisi investasi tersebut
 disebabkan masih adanya tindak korupsi serta minimnya data yang dibutuhkan
 bagi investor. Kita juga perlu menggan UU Migas No 22/2001. Substansi UU
 Migas yang harus dirubah dengan menyederhanakan pola B to B,
 mengefisiensikan pengelolaan BBM dengan pola 'integrated oil company' bagi
 Pertamina, memberlakukan sistem 'lex specialist', dan memperjelas definisi
 dan pengelola aset kekayaan cadangan minyak nasional, tutur Kurtubi.Dari
 segi birokrasi, dirinya juga menilai bahwa banyak investor yang dirumitkan
 dengan birokrasi yang 'ribet'. Akibatnya industri migas di Indonesia semakin
 memburuk, hampir tidak ada investasi baru di beberapa blok migas selama
 selama 10 tahun ke belakang. Berdasarkan undang-undang yang lama, para
 investor hanya perlu bertemu dan meneken kontrak (PSC/Production Sharing
 Contract) dengan Pertamina saja, ucapnya.Kurtubi menambahkan, kondisi
 investasi migas itu bertambah aneh dengan adanya kebijakan dimana investor
 migas harus membayar bermacam jenis pajak selama masa eksplorasi. Padahal,
 di undang-undang yang lama, investor hanya perlu membayar pajak setelah
 mereka menemukan dan mengeksplorasi migas.(nrs/qom)


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Fri, 25 Mar 2011 16:02:26
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: setiawan dedidedi...@yahoo.com; sutar_iagiiagi...@cbn.net.id; su
 tarjosutarjo.i...@gmail.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] Intro
 pak dedi, nanti pak sutar dari sekretariat iagi akan membantu.

 salam,
 syaiful
 2011/3/25 setiawan dedi dedi...@yahoo.com

   Selamat siang,

 Perkenalkan nama saya DEDI SETIAWAN. Geologi ITB angkatan 87.
 Baru bergabung dengan forum ini, sekalian mau tanya bagaimana cara
 mengurus
 membership IAGI.
 Terimakasih sebelumnya


 -Regards-


 DEDI SETIAWAN




 --
 Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
 Mobile: 62-812-9372808
 Emails:
 msyai...@etti.co.id (business)
 mohammadsyai...@gmail.com

 Technical Manager of
 Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)



-- 
Sent from my mobile device

*Success is a mind set, not just an achievement*


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, 

Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburukdi Dunia

2011-03-25 Terurut Topik yantosal
Ma Rovicky,

Memangnya blok kita masih banyak yang bagus bagus. Didaerah mana ya?

YS
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 26 Mar 2011 09:42:24 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk
 di Dunia
Sejak akses dunia barat susah masuk ke negeri2 penghasil minyak minyak
lainnya, issue ttg buruknya invest migas di Indonesia mendengung.
Ujung2nya minta split ditambah, CR tak terbatas. Haddduh !!!
Negeri lain ndak ada yg menawarkan blok sampai 2X setahun. Penawaran
berkali2 ini yg nantinya scr statistik menunjukkan bahwa prosentase
lakunya blok ini jadi kecil. Ini yg menjadi boomerang. Lebih baik
ndak usah ditawarkan obralan. Jangan terlalu banyak yg ditawarkan tapi
tawarkan dua-tiga blok dengan paket indah.  Dijual secara cermat.
Mungkin perlu marketing technique yg khusus dalam menawarkan blok di
Indonesia.

Rdp

On 26/03/2011, apwid...@patranusa.com apwid...@patranusa.com wrote:
 http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/122411/1601186/1034/parah-kondisi-investasi-migas-ri-termasuk-terburuk-di-dunia?f9911033

 Parah! Kondisi Investasi Migas RI Termasuk Terburuk di Dunia  Akhmad
 Nurismarsyah -detikFinance

 Jakarta - Kondisi investasi di bidang minyak dan gas Indonesia dinilai masih
 sangat buruk. Indonesia berada di rangking 111 dari 113 negara dalam survei
 kondisi investasi migas versi Global Petroleum Survey 2010.Demikian
 disampaikan oleh Direktur Center for Petroleum and Energy Economic Studies,
 Kurtubi pada diskusi energi yang dilaksanakan di ruang Fraksi PPP DPR RI,
 Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2011).Kondisi investasi migas di Indonesia
 sangat buruk. Kita berada di rangking 111 dari 113 negara di dunia, kata
 Kurtubi.Berdasarkan survei dari Global Petroleum Survey 2010, Indonesia
 memiliki kondisi investasi migas paling buruk di kawasan Oceania. Lebih
 buruk dari Papua Nugini (PNG), Malaysia, Brunei, Filipina, Australia,
 Selandia Baru.Kita hanya lebih baik sedikit dari Timor Timur, timpal
 Kurtubi.Ia menjelaskan, penyebab buruknya kondisi investasi tersebut
 disebabkan masih adanya tindak korupsi serta minimnya data yang dibutuhkan
 bagi investor. Kita juga perlu menggan UU Migas No 22/2001. Substansi UU
 Migas yang harus dirubah dengan menyederhanakan pola B to B,
 mengefisiensikan pengelolaan BBM dengan pola 'integrated oil company' bagi
 Pertamina, memberlakukan sistem 'lex specialist', dan memperjelas definisi
 dan pengelola aset kekayaan cadangan minyak nasional, tutur Kurtubi.Dari
 segi birokrasi, dirinya juga menilai bahwa banyak investor yang dirumitkan
 dengan birokrasi yang 'ribet'. Akibatnya industri migas di Indonesia semakin
 memburuk, hampir tidak ada investasi baru di beberapa blok migas selama
 selama 10 tahun ke belakang. Berdasarkan undang-undang yang lama, para
 investor hanya perlu bertemu dan meneken kontrak (PSC/Production Sharing
 Contract) dengan Pertamina saja, ucapnya.Kurtubi menambahkan, kondisi
 investasi migas itu bertambah aneh dengan adanya kebijakan dimana investor
 migas harus membayar bermacam jenis pajak selama masa eksplorasi. Padahal,
 di undang-undang yang lama, investor hanya perlu membayar pajak setelah
 mereka menemukan dan mengeksplorasi migas.(nrs/qom)


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Fri, 25 Mar 2011 16:02:26
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: setiawan dedidedi...@yahoo.com; sutar_iagiiagi...@cbn.net.id; su
 tarjosutarjo.i...@gmail.com
 Subject: Re: [iagi-net-l] Intro
 pak dedi, nanti pak sutar dari sekretariat iagi akan membantu.

 salam,
 syaiful
 2011/3/25 setiawan dedi dedi...@yahoo.com

   Selamat siang,

 Perkenalkan nama saya DEDI SETIAWAN. Geologi ITB angkatan 87.
 Baru bergabung dengan forum ini, sekalian mau tanya bagaimana cara
 mengurus
 membership IAGI.
 Terimakasih sebelumnya


 -Regards-


 DEDI SETIAWAN




 --
 Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
 Mobile: 62-812-9372808
 Emails:
 msyai...@etti.co.id (business)
 mohammadsyai...@gmail.com

 Technical Manager of
 Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)



-- 
Sent from my mobile device

*Success is a mind set, not just an achievement*


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit