[iagi-net-l] IAGI, apanya yang perlu ditingkatkan ?
Untuk meramaikan pemilu Ketum IAGI 2011-2014 ini barangkali perlu dikipasi dengan sebuah tinjauan ringan tentang apa saja yang sudah ada di IAGI kita dan apa saja perlu ditingkatkan untuk memberikan peran IAGI supaya menjadi*IAGI yang Indonesia bangget !*. Banyak kasak dan kusuk yang sering terdengar dibelakang obrolan mailist kita ini. Tentusaja, perlu dilihat sebagai hal yg positip bila dibicarakan secara terbuka. Nah dibawah ini ada beberapa item yang mungkin perlu kita jabarkan dan diobrolkan. Ndak usah terlalu serius, tetapi dipikirkan sebagai hal yang perlu kita lakukan bersama secara terbuka. *IAGI terlalu berbau migas !* Tidak jarang ungkapan diatas muncul dalam obrolan di pojokan ketika sedang ada PIT, ataupun ketika ada lunch talk. Baik sebagai ungkapan untuk meningkatkan peran IAGI, namun juga sebagai ungkapan untuk mengeluhkan kurangnya porsi Non Migas di IAGI. Mungkin bener, mungkin juga tidak. Pada kenyataannya MGEI justru jauh lebih maju dalam hal penyiapan sertifikasi keprofesian ketimbang Migas. Bicara MIGAS di di IAGI lebih rame dalam hal ngobrol tapi sdikit mewarnai IAGI. Bagimana dengan kebencanaan, bagimana dengan keteknikan, dan bagimana dengan pendidikan, sudah cukupkah IAGI mengamodir kebutuhan ini selama ini ? Nah bagaimana menurut anda ? Apa yang harus dilakukan IAGI ? *Regenerasi IAGI mandeg !* Whaddduh, saya bisa disalahkan paling duluan dalam hal ini. Sejak lama adanya internet terutama sejak adanya domain khusus iagi.or.id ini saya dan Paulus Allo selalu mengelola mailist ini berdua. Saya pun gagal mencari generasi muda untuk menggantikan. Ntah karena kupernya saya pada gaulnya generasi muda, atau kurangnya generasi muda untuk proaktif merbut kursi kumel yang saya duduki sejak adanya iagi.or.id ini. Saya sudah menahan Paulus sejak lama untuk tidak mengundurkan diri. Lah kalau Paulus merasa dirinya terlalu senior memegang mailist lah saya udah uzur tentunya. Jadi, adakah yang mau menggantikan saya disini ? Demi IAGI kita bersama untuk regenerasi ! *IAGI terlalu kebarat-baratan* Ya selama ini memang Indonesia juga terlalu banyak memberikan porsi pemikiran tentang Indonesia barat. Ini bukan soal JAwa Barat dan Jawa Timur, tetai memikirkan Indonesia barat dan dan Indonesia timur. Secara geologi kita semua tahu bahwa Indonesia Timur geologinya berbeda jauh dengan geologi Indonesia barat. Hampir semua kegiatan terlalu kebarat-baratan. Perlu penyemibangan supaya semua pelosok negari ini mendapatkan porsi pemikiran yang sesuai. Apakah perlu memiliki kantor khusus IAGI di Indonesia Timur ? (pssst barangkali bisa dimulai dengan adanya JC Makassar nanti. Kita galakkan gaung Indonesia di Indonesia timur ... Tapi bisa nggak ? Atau ... ada konsen lain ? *Anggota IAGI malas menulis !* Ah masak sih ? Wong kalau diskusi di IAGI net kita mampu berpanjang lebar menuliskannya. Tetapi yang dimaksud menulis ini adalah pertanyaan pengelola Majalah IAGI mengapa Majalah IAGI sampai kekurangan bahan tulisan ? *:( Ah Pakdhe aja maunya nulis di Blog bukan di Majalah gitu kok!* *:D Thole, kalau tulisan ringan yang masuk http://geologi.iagi.or.id/ sudah cukup banyak. Ini untuk majalah IAGI yang harus lebih serius* Itu baru beberapa pint saja yang tercatat Adakah konsen-konsen kritik atau justru pujian lain rekan-rekan IAGI tercinta yang perlu kita benahi untuk IAGI dimasa mendatang. Paling tidak konsen ini akan tercatat oleh siapapun yang akan mencalonkan atau dicalonkan dalam Pemilu Ketum IAGI 2011-2014 Speak UP !! Indonesia need YOU !! RDP
RE: [iagi-net-l] IAGI, apanya yang perlu ditingkatkan ?
Rovicky, Komentar saya: Regenerasi IAGI - sudah bagus ada Paulus yang me-regenerasikan Rovicky. Sekarang cari juniornya Paulus. Kasih kesempatan dan langsung tunjuk saja. Kalau kita tawarkan, mungkin ada yang malu-malu dan kurang percaya diri. Tapi kalau 'diundang' dan 'diminta' mungkin bisa dapat lebih dari satu kandidat. Ini tergantung cara para senior melibatkan anggota yang lebih muda. Cari orang-orang aktif dari AAPG Student Chapter. Mereka punya energi ekstra, motivasi dan pengalaman. Pendekatan pribadi, ini mungkin kuncinya. IAGI terlalu kebarat-baratan - cukup maklum karena penelitian dan eksplorasi di Indonesia Timur jauh lebih sedikit dibandingkan Indonesia Barat. Pendidikan geologi di Indonesia Timur juga kurang. Kalau IAGI mengadakan PIT di KTI, saya rasa yang datang sedikit sekali. Menurut saya KanWil Geologi KTI yang bisa merintis dengan mengadakan field trip dan mengundang pembicara. Anggota IAGI malas menulis - anggota IAGI ada lebih dari 3000 orang. Tentunya tidak semua malas. Untuk majalah IAGI, menurut saya editorial board-nya yang perlu ditambah. Seperti urusan regenerasi, editorial board perlu jadi tukang todong. Rajin menghubungi calon penulis, aktif kirim woro-woro, kasih semangat, memberikan peringatan, dan membantu menulis. Kalau kita hanya pasif, minta artikel, memang susah untuk mendapatkan tulisan. IAGI juga tidak memberikan insenfif kepada penulis. Memang kalau bukan orang Indonesia yang menulis, orang asingpun mau menulis. Sejauh ini publikasi FOSI #20 dan #21 mendapat kontribusi dan respon yang cukup baik. Mudah-mudahan berlangsung terus untuk terbitan berikutnya. Salam, Herman From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Monday, July 25, 2011 12:35 PM To: IAGI; economicgeol...@yahoogroups.com; geologi...@googlegroups.com Subject: [iagi-net-l] IAGI, apanya yang perlu ditingkatkan ? Untuk meramaikan pemilu Ketum IAGI 2011-2014 ini barangkali perlu dikipasi dengan sebuah tinjauan ringan tentang apa saja yang sudah ada di IAGI kita dan apa saja perlu ditingkatkan untuk memberikan peran IAGI supaya menjadi IAGI yang Indonesia bangget !. Banyak kasak dan kusuk yang sering terdengar dibelakang obrolan mailist kita ini. Tentusaja, perlu dilihat sebagai hal yg positip bila dibicarakan secara terbuka. Nah dibawah ini ada beberapa item yang mungkin perlu kita jabarkan dan diobrolkan. Ndak usah terlalu serius, tetapi dipikirkan sebagai hal yang perlu kita lakukan bersama secara terbuka. IAGI terlalu berbau migas ! Tidak jarang ungkapan diatas muncul dalam obrolan di pojokan ketika sedang ada PIT, ataupun ketika ada lunch talk. Baik sebagai ungkapan untuk meningkatkan peran IAGI, namun juga sebagai ungkapan untuk mengeluhkan kurangnya porsi Non Migas di IAGI. Mungkin bener, mungkin juga tidak. Pada kenyataannya MGEI justru jauh lebih maju dalam hal penyiapan sertifikasi keprofesian ketimbang Migas. Bicara MIGAS di di IAGI lebih rame dalam hal ngobrol tapi sdikit mewarnai IAGI. Bagimana dengan kebencanaan, bagimana dengan keteknikan, dan bagimana dengan pendidikan, sudah cukupkah IAGI mengamodir kebutuhan ini selama ini ? Nah bagaimana menurut anda ? Apa yang harus dilakukan IAGI ? Regenerasi IAGI mandeg ! Whaddduh, saya bisa disalahkan paling duluan dalam hal ini. Sejak lama adanya internet terutama sejak adanya domain khusus iagi.or.id ini saya dan Paulus Allo selalu mengelola mailist ini berdua. Saya pun gagal mencari generasi muda untuk menggantikan. Ntah karena kupernya saya pada gaulnya generasi muda, atau kurangnya generasi muda untuk proaktif merbut kursi kumel yang saya duduki sejak adanya iagi.or.id ini. Saya sudah menahan Paulus sejak lama untuk tidak mengundurkan diri. Lah kalau Paulus merasa dirinya terlalu senior memegang mailist lah saya udah uzur tentunya. Jadi, adakah yang mau menggantikan saya disini ? Demi IAGI kita bersama untuk regenerasi ! IAGI terlalu kebarat-baratan Ya selama ini memang Indonesia juga terlalu banyak memberikan porsi pemikiran tentang Indonesia barat. Ini bukan soal JAwa Barat dan Jawa Timur, tetai memikirkan Indonesia barat dan dan Indonesia timur. Secara geologi kita semua tahu bahwa Indonesia Timur geologinya berbeda jauh dengan geologi Indonesia barat. Hampir semua kegiatan terlalu kebarat-baratan. Perlu penyemibangan supaya semua pelosok negari ini mendapatkan porsi pemikiran yang sesuai. Apakah perlu memiliki kantor khusus IAGI di Indonesia Timur ? (pssst barangkali bisa dimulai dengan adanya JC Makassar nanti. Kita galakkan gaung Indonesia di Indonesia timur ... Tapi bisa nggak ? Atau ... ada konsen lain ? Anggota IAGI malas menulis ! Ah masak sih ? Wong kalau diskusi di IAGI net kita mampu berpanjang lebar menuliskannya. Tetapi yang dimaksud menulis ini adalah pertanyaan pengelola Majalah IAGI mengapa Majalah IAGI sampai kekurangan bahan tulisan ? :( Ah Pakdhe aja maunya nulis di Blog bukan di Majalah gitu kok! :D Thole, kalau tulisan ringan yang masuk http://geologi.iagi.or.id/
[iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] IAGI, apanya yang perlu ditingkatkan ?
Setuju dengan* IAGI yang yang Indonesia bangget!!*,...konsekwensinya logisnya IAGI harus peduli dengan problematika Indonesia. IAGI sebagai organisasi profesi kurang dikenal masyarakat,...kalah dengan IDI misalnya.Coba tanya ke sepuluh responden ttg IAGI,...jangan2 sepuluh-puluhnya nggak tahu n nggak kenal apa itu IAGIApalagi dng kegiatannya,perannya dan visi misinya. Kenapa begitu?,...karena IAGI mungkin kurang membumi,kurang terlibat dengan problematika masyarakat yang berkaitan dengan kebumianKetika terjadi gempa,IAGI sepertinya diam saja...Ketika ada bencana gunung api,banjir dan tanah longsor IAGI entah kemana,..Ketika masyarakat asyik dengan tambang liar dan pemubasiran* resources*,..IAGI kurang terdengar saran dan gagasannya. IAGI lalu terasa kurang akrab dengan problematika masyarakat...IAGI sepertinya asyik dengan dunianya sendiri...Mungkin IAGI sudah bicara,tapi dengan bahasa geologi,yang hanya bisa dipahami oleh * geologist*, bukan oleh kebanyakan orang... IAGI yang *Terlalu berbau Migas,Regenerasinya Mandeg,Ke-Barat2an dan Malas Menulis* itu terlalu teknis dan cuma keluhan permukaan.Yang kita perlukan adalah IAGI yang meng-Indonesia,yang peduli dengan Problematika Indonesia. Salam, (hts) 2011/7/25 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Untuk meramaikan pemilu Ketum IAGI 2011-2014 ini barangkali perlu dikipasi dengan sebuah tinjauan ringan tentang apa saja yang sudah ada di IAGI kita dan apa saja perlu ditingkatkan untuk memberikan peran IAGI supaya menjadi * IAGI yang Indonesia bangget !*. Banyak kasak dan kusuk yang sering terdengar dibelakang obrolan mailist kita ini. Tentusaja, perlu dilihat sebagai hal yg positip bila dibicarakan secara terbuka. Nah dibawah ini ada beberapa item yang mungkin perlu kita jabarkan dan diobrolkan. Ndak usah terlalu serius, tetapi dipikirkan sebagai hal yang perlu kita lakukan bersama secara terbuka. *IAGI terlalu berbau migas !* Tidak jarang ungkapan diatas muncul dalam obrolan di pojokan ketika sedang ada PIT, ataupun ketika ada lunch talk. Baik sebagai ungkapan untuk meningkatkan peran IAGI, namun juga sebagai ungkapan untuk mengeluhkan kurangnya porsi Non Migas di IAGI. Mungkin bener, mungkin juga tidak. Pada kenyataannya MGEI justru jauh lebih maju dalam hal penyiapan sertifikasi keprofesian ketimbang Migas. Bicara MIGAS di di IAGI lebih rame dalam hal ngobrol tapi sdikit mewarnai IAGI. Bagimana dengan kebencanaan, bagimana dengan keteknikan, dan bagimana dengan pendidikan, sudah cukupkah IAGI mengamodir kebutuhan ini selama ini ? Nah bagaimana menurut anda ? Apa yang harus dilakukan IAGI ? *Regenerasi IAGI mandeg !* Whaddduh, saya bisa disalahkan paling duluan dalam hal ini. Sejak lama adanya internet terutama sejak adanya domain khusus iagi.or.id ini saya dan Paulus Allo selalu mengelola mailist ini berdua. Saya pun gagal mencari generasi muda untuk menggantikan. Ntah karena kupernya saya pada gaulnya generasi muda, atau kurangnya generasi muda untuk proaktif merbut kursi kumel yang saya duduki sejak adanya iagi.or.id ini. Saya sudah menahan Paulus sejak lama untuk tidak mengundurkan diri. Lah kalau Paulus merasa dirinya terlalu senior memegang mailist lah saya udah uzur tentunya. Jadi, adakah yang mau menggantikan saya disini ? Demi IAGI kita bersama untuk regenerasi ! *IAGI terlalu kebarat-baratan* Ya selama ini memang Indonesia juga terlalu banyak memberikan porsi pemikiran tentang Indonesia barat. Ini bukan soal JAwa Barat dan Jawa Timur, tetai memikirkan Indonesia barat dan dan Indonesia timur. Secara geologi kita semua tahu bahwa Indonesia Timur geologinya berbeda jauh dengan geologi Indonesia barat. Hampir semua kegiatan terlalu kebarat-baratan. Perlu penyemibangan supaya semua pelosok negari ini mendapatkan porsi pemikiran yang sesuai. Apakah perlu memiliki kantor khusus IAGI di Indonesia Timur ? (pssst barangkali bisa dimulai dengan adanya JC Makassar nanti. Kita galakkan gaung Indonesia di Indonesia timur ... Tapi bisa nggak ? Atau ... ada konsen lain ? *Anggota IAGI malas menulis !* Ah masak sih ? Wong kalau diskusi di IAGI net kita mampu berpanjang lebar menuliskannya. Tetapi yang dimaksud menulis ini adalah pertanyaan pengelola Majalah IAGI mengapa Majalah IAGI sampai kekurangan bahan tulisan ? *:( Ah Pakdhe aja maunya nulis di Blog bukan di Majalah gitu kok!* *:D Thole, kalau tulisan ringan yang masuk http://geologi.iagi.or.id/sudah cukup banyak. Ini untuk majalah IAGI yang harus lebih serius * Itu baru beberapa pint saja yang tercatat Adakah konsen-konsen kritik atau justru pujian lain rekan-rekan IAGI tercinta yang perlu kita benahi untuk IAGI dimasa mendatang. Paling tidak konsen ini akan tercatat oleh siapapun yang akan mencalonkan atau dicalonkan dalam Pemilu Ketum IAGI 2011-2014 Speak UP !! Indonesia need YOU !! RDP -- Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Situs web alumni:
[iagi-net-l] Test
Test -- *Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !*
[iagi-net-l] Kompleks Gunungapi Bawahlaut Old Andesites Tanjung Aan, Lombok
Gunungapi bisa terjadi di dua lingkungan: darat dan laut. Gunungapi daratan, sebut saja terrestrial volcanoes sudah biasa kita lihat misalnya gunung2 api Kuarter di Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara (jalur Kerinci-Merapi-Rinjani). Kita dengan cukup mudah bisa mengenal morfologinya, mempelajarinya dengan detail pun tinggal kita daki gunungnya. Bagaimana dengan gunungapi bawahlaut (submarine volcanoes) ? Contohnya yang Kuarter pun mungkin susah kita lihat, apalagi yang tua misalnya yang berumur Oligo-Miosen. Padahal, saat Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara masih di kala Oligo-Miosen, wilayah ini punya jalur gunungapi masif yang memanjang di sebelah selatannya. Saat itu, belum ada bagian luas pulau-pulau ini yang terangkat di atas muka laut. Jalur gunungapi saat itu berarti sebagian besar berupa jalur gunungapi bawahlaut seperti yang diduga van Bemmelen (1949). Adakah tubuh gunungapi, paling tidak kerucut sentralnya, berumur Oligo-Miosen yang tersingkap utuh seluruhnya ? Sepuluh hari yang lalu, Jumat 15 Juli 2011, setelah dari hari Seninnya kami (saya dan 15 peserta kursus Petroleum Geology of Indonesia - kursus diorganisasi HAGI, di Senggigi Lombok) belajar dan berdiskusi tentang geologi dan potensi-risiko-status migas seluruh wilayah Indonesia, beberapa dari kami mengunjungi pantai Kuta dan Tanjung Aan di Lombok selatan. Sebelum ke kawasan pantai, kami mengunjungi sentra kerajinan gerabah di Banyumulek dan tenun di Sukarare. Kegiatan ini sekedar mengenalkan pariwisata Lombok, terutama bagi yang belum. Karena waktu yang sangat terbatas (sesudah Jumatan), kunjungan di setiap tempat tak bisa berlama-lama. Pantai Kuta dan Tanjung Aan, Lombok selatan, mulai banyak dikenal karena keindahan panorama pantainya, juga terkenal karena butiran pasirnya yang bulat-bulat berwarna terang atau gelap mirip merica/ lada putih dan lada hitam. Pengunjung suka membawa pasir tersebut menggunakan bekas botol plastik air mineral. Anak-anak pedagang asongan di kedua pantai pun giat menawarkan jasa mengumpulkan pasir tersebut untuk para pengunjung. Tetapi lebih dari keindahan panorama dan keunikan endapan pasirnya, sesungguhnya pantai-pantai ini menyimpan tempat terbaik (di Indonesia, menurut hemat saya setelah banyak melihat bandingannya di Sumatra, Jawa, Bali, Sumbawa dan Sulawesi) singkapan kompleks gunungapi bawahlaut Old Andesites yang pernah terjadi melingkari sisi baratdaya-selatan-tenggara Sundaland pada kala Oligo-Miosen. Begitulah tujuan saya membawa beberapa peserta kursus yang berminat ke Kuta dan Tanjung Aan, untuk melihat singkapan gunungapi bawahlaut yang 'utuh' terangkat ke atas permukaan di Lombok selatan. Perjalanan dari Senggigi sekitar 2,5 jam. Bila Oktober 2011 nanti Bandara Internasional Lombok (BIL) jadi mulai dioperasikan sesuai rencananya, maka perjalanan ke Kuta dan Tanjung Aan hanya sekitar 1/2 jam. Old Andesites pertama kali digagas oleh Verbeek dan Fennema (1896) sebagai 'Oud Andesiets' dalam sebuah buku magnum opus Geologische Beschrijving van Java en Madoera. Tetapi adalah van Bemmelen dalam buku magnum opus-nya, The Geology of Indonesia (1949) yang memopulerkan dan menganalisis Old Andesites dengan detail dalam analisis-analisisnya meskipun masih dikemas dalam teori geosinklin atau undasi yang dikembangkannya. Dalam analisisnya, van Bemmelen (1949) menulis bahwa Old Andesites adalah penciri tektonik 'orogenic geanticlinal stage'. Pada tahap ini ada tiga perioda pengangkatan: non-volcanic, volcanic, extinct-volcanic. Perioda volkanik meletuskan lava 'Pacific' berkomposisi bergradasi dari basa-intermediat-asam. Setiap pengangkatan juga disertai oleh naiknya intrusi di inti-inti pengangkatan dengan komposisi plutonik intermediat-asam. Tipe Pacific adalah salah satu famili magmatik (Pacific kindreds) dari kerabat (suite) calk-alkaline. Van Bemmelen (1949) menganalisis evolusi semua wilayah tepi di sekeliling landmass Sunda dengan cara seperti itu. Menurut teori geosinklin, periode orogenik itu dibagi menjadi lima: pre-orogenic stage, orogenic foredeep stage, orogenic geanticlinal stage, late orogenic stage, dan post-orogenic stage. Dalam bingkai teori tektonik lempeng, kita menganggap volkanisme orogenic geanticlinal stage itu sebagai bentuk volkanisme busur kepulauan (volcanic island arc) hasil peleburan sebagian (partial melting) penunjaman kerak samudera yang menunjam di bawah benua. Wilayah palung, tempat kerak samudera awal menunjam, adalah bagian foredeep menurut teori geosinklin. Begitulah, karena sekarang kita berpendapat bahwa volkanisme Old Andesites sebagai hasil konvergensi antar lempeng pada menjelang akhir Paleogen di sekeliling Sundaland, maka semua volkanik Oligo-Miosen (Oligosen Akhir-Miosen Awal) di wilayah Sumatra Selatan-Jawa-Bali-Lombok-Sumbawa-Sulawesi Selatan adalah produk Old Andesites. Menurut van Bemmelen (1949), sebagian volkanisme Old Andesites merupakan kompleks gunungapi bawahlaut (submarine volcanics). Singkapan
Re: [iagi-net-l] Test
Testing ok, bisa diterima Oom ... sila dilanjut wass, nyoto On Tue, Jul 26, 2011 at 8:22 AM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.comwrote: Test -- *Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !*
Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
Pak Kartiko, Saya copy kan abstract dari paper mengenai biogenic gas di Bentu PSC yang di kelola oleh Kalila. Jika tertarik membaca papernya akan saya kirim via japri. ABSTRACT Biogenic gas has become an economic target of exploration and exploitation, due to the high demand for gas. Its geological occurrence is easily interpreted, it is significantly widespread, shallow and gas is of good quality of gas with 98% content of CH4, low S and CO2 content. Production tests from this blocks resulted in a production rate peak of 50 MMscfd at Segat field. This paper presents a summary of Geology, Geochemistry and Geophysical aspects, to assess Biogenic Gas accumulation in Bentu Block. Biogenic gas origins were shown by carbon isotope analysis to be of d13C CH4 value -62 to -66 ‰. The main gas-bearing reservoir is a 7-25 foot thick sand layer over a Late Miocene to Pliocene Binio Formation, at a depth of 600-2000 feet below sea level. The Binio formation was deposited in a coastal environment that reflects the onset of marine regression. The gas is trapped along a NW-SE anticlinal system, related to a reverse fault. Seismically, existing data clearly exhibits strong amplitude anomalies or a “bright spot” as a Direct Hydrocarbon Indicator. Furthermore, advanced geophysical analysis: AVO, seismic attribute and LMR methods, were carried out to confirm gas presence. The result of this analysis has been helpful to distinguish between coal and gas bearing reservoirs, where coal revealed a similar appearance in the seismic data. Seismic data were also important to delineate lateral gas distribution and to explore prospects leads in Bentu Block. Growing interest in gas exploration and development, and also a high demand for gas supplies, encourage the study of Biogenic gas, which has nowadays become important. Biogenic Gas characteristically occurs at a shallow depth and in high quality, which makes this gas economically attractive for production. Bentu area, as one of the proven and potential Biogenic gas targets, provides a typical integration of Geological, Geochemical and also Geophysical aspects to assess gas accumulation. Keywords: Biogenic gas, shallow, good quality, exploration, development, economic Regards, Radig Wisnu Y From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, July 25, 2011 8:32 AM Subject: Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf Salam Mbak Ratna dan Mas Oki sudah ada paper yang publish tentang biogenic gas di kalila ini ? 2011/7/25 ratna asharina ratna_ashar...@yahoo.co.id Pak Dhe Rovicky mungkin bisa share soal Pematang Brown Shale di bekas daerah jajahannya di Central Sumatra. Kalau nggak salah well MS DC di Malacca Strait running test juga di Pematang shale karena gas reading yang tinggi kan? salam, rina From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sat, July 23, 2011 3:49:27 PM Subject: Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf Mas Wikan Terima kasih infonya, menarik atau tidaknya shale tersebut bisa ditest dengan memproduksi shale tersebut. Mungkin teman teman yang daerah bekerjanya berhubungan dengan Telisa, Gumai atau Pematang shale bisa mengusulkan kemungkinan pilot project gas shale, dengan menggunakan sumur yang telah menembus formasi shale tersebut tapi sudah tdk berproduksi ( main reservoirnya sudah habis ) atau melalui deepening , yang tentu bisa menghemat biaya sumur untuk pilot project. Semoga saja bisa menarik dari sisi reservoir dan ekonomisnya(kalau geologinya kurang menarik kali ya ? explo shale sih...) Salam Kartiko _ Dari sisi geologi, apabila dapat dibuktikan formasi dangkal seperti Telisa dan Gumai merupakan shale gas yang produktif tentunya akan menjadi resource yang menarik. Tetapi kalau saya belum yakin keduanya memenuhi kriteria sebagai self sourced shale gas. Sebagai jenis unconventional HC mungkin iya, seperti tight rock (shaly sand) oil. Dikaitkan dengan producing analog (Haynesville atau Marcellus shale gas), maka potensi basin center deep shale gas bisa jadi menarik, sebagai contoh Grup Pematang. Seperti producing analog tersebut, tipe overpressured clayly shale gas menjanjikan produksi yang cukup bagus. Salam, WW Powered by Telkomsel BlackBerry® From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Date: Fri, 22 Jul 2011 20:39:15 +0800 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf Mas Wikan dan Mbak Ratna, Kriteria yang saya sampaikan lebih kepada kalau hendak memproduksi gas shale di Indonesia seperti yang disampaikan sebelumnya oleh Mas Vicky Apakah memang kita bisa menemukan shale source
Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
Terima kasih Mas Radig kebetulan ada yang sudah mengirimkan ke saya. 2011/7/26 Radig Wisnu radig.wi...@yahoo.com Pak Kartiko, Saya copy kan abstract dari paper mengenai biogenic gas di Bentu PSC yang di kelola oleh Kalila. Jika tertarik membaca papernya akan saya kirim via japri. *ABSTRACT* * * Biogenic gas has become an economic target of exploration and exploitation, due to the high demand for gas. Its geological occurrence is easily interpreted, it is significantly widespread, shallow and gas is of good quality of gas with 98% content of CH4, low S and CO2 content. Production tests from this blocks resulted in a production rate peak of 50 MMscfd at Segat field. This paper presents a summary of Geology, Geochemistry and Geophysical aspects, to assess Biogenic Gas accumulation in Bentu Block.** ** ** ** Biogenic gas origins were shown by carbon isotope analysis to be of d13C CH4 value -62 to -66 ‰. The main gas-bearing reservoir is a 7-25 foot thick sand layer over a Late Miocene to Pliocene Binio Formation, at a depth of 600-2000 feet below sea level. The Binio formation was deposited in a coastal environment that reflects the onset of marine regression. The gas is trapped along a NW-SE anticlinal system, related to a reverse fault. ** ** Seismically, existing data clearly exhibits strong amplitude anomalies or a “bright spot” as a Direct Hydrocarbon Indicator. Furthermore, advanced geophysical analysis: AVO, seismic attribute and LMR methods, were carried out to confirm gas presence. The result of this analysis has been helpful to distinguish between coal and gas bearing reservoirs, where coal revealed a similar appearance in the seismic data. Seismic data were also important to delineate lateral gas distribution and to explore prospects leads in Bentu Block. ** ** Growing interest in gas exploration and development, and also a high demand for gas supplies, encourage the study of Biogenic gas, which has nowadays become important. Biogenic Gas characteristically occurs at a shallow depth and in high quality, which makes this gas economically attractive for production. Bentu area, as one of the proven and potential Biogenic gas targets, provides a typical integration of Geological, Geochemical and also Geophysical aspects to assess gas accumulation. ** ** *Keywords*: Biogenic gas, shallow, good quality, exploration, development, economic Regards, Radig Wisnu Y -- *From:* kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Monday, July 25, 2011 8:32 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf Salam Mbak Ratna dan Mas Oki sudah ada paper yang publish tentang biogenic gas di kalila ini ? 2011/7/25 ratna asharina ratna_ashar...@yahoo.co.id Pak Dhe Rovicky mungkin bisa share soal Pematang Brown Shale di bekas daerah jajahannya di Central Sumatra. Kalau nggak salah well MS DC di Malacca Strait running test juga di Pematang shale karena gas reading yang tinggi kan? salam, rina -- *From:* kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Sat, July 23, 2011 3:49:27 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf Mas Wikan Terima kasih infonya, menarik atau tidaknya shale tersebut bisa ditest dengan memproduksi shale tersebut. Mungkin teman teman yang daerah bekerjanya berhubungan dengan Telisa, Gumai atau Pematang shale bisa mengusulkan kemungkinan pilot project gas shale, dengan menggunakan sumur yang telah menembus formasi shale tersebut tapi sudah tdk berproduksi ( main reservoirnya sudah habis ) atau melalui deepening , yang tentu bisa menghemat biaya sumur untuk pilot project. Semoga saja bisa menarik dari sisi reservoir dan ekonomisnya(kalau geologinya kurang menarik kali ya ? explo shale sih...) Salam Kartiko _ Dari sisi geologi, apabila dapat dibuktikan formasi dangkal seperti Telisa dan Gumai merupakan shale gas yang produktif tentunya akan menjadi resource yang menarik. Tetapi kalau saya belum yakin keduanya memenuhi kriteria sebagai self sourced shale gas. Sebagai jenis unconventional HC mungkin iya, seperti tight rock (shaly sand) oil. Dikaitkan dengan producing analog (Haynesville atau Marcellus shale gas), maka potensi basin center deep shale gas bisa jadi menarik, sebagai contoh Grup Pematang. Seperti producing analog tersebut, tipe overpressured clayly shale gas menjanjikan produksi yang cukup bagus. Salam, WW Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: *kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com *Date: *Fri, 22 Jul 2011 20:39:15 +0800 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia
[iagi-net-l] Joint Convention HAGI-IAGI Makassar 2011
JCM 2011 merupakan acara pertemuan ilmiah tahunan ke-36 HAGI dan acara pertemuan ilmiah tahunan ke-40 IAGI. Dilaksanakan di Hotel Clarion Makassar, 26-29 September 2011. PROGRAM: Pre-Convention Course Field Trip Icebreaker Night Opening Exhibition Panel Discussion (Petroleum and Coal Mineral) Technical Sessions Special Topic Sessions Student Forum Technology Session Closing with Best Paper Poster Award Election of HAGI IAGI President TECHNICAL SESSIONS a. Invited Paper : 13 Papers b. Oral Presentation (Professional) : 195 Papers c. Oral Presentation (Student) : 8 Papers d. Poster Presentation : 30 Posters SEKRETARIAT Patra Office Tower 20th Floor. Suite 2045 Jl. Gatot Subroto Kav. 32-34 South Jakarta 12950 T./F. 021-5250040 Email: secretar...@jcm2011.com INFORMASI -- http://www.jcm2011.com/ www.jcm2011.com