[iagi-net-l] IAGI, apanya yang perlu ditingkatkan ?

2011-07-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Untuk meramaikan pemilu Ketum IAGI 2011-2014 ini barangkali perlu dikipasi
dengan sebuah tinjauan ringan tentang apa saja yang sudah ada di IAGI kita
dan apa saja perlu ditingkatkan untuk memberikan peran IAGI supaya
menjadi*IAGI yang Indonesia
bangget !*.
Banyak kasak dan kusuk yang sering terdengar dibelakang obrolan mailist kita
ini. Tentusaja, perlu dilihat sebagai hal yg positip bila dibicarakan secara
terbuka. Nah dibawah ini ada beberapa item yang mungkin perlu kita jabarkan
dan diobrolkan. Ndak usah terlalu serius, tetapi dipikirkan sebagai hal yang
perlu kita lakukan bersama secara terbuka.

*IAGI terlalu berbau migas !*
Tidak jarang ungkapan diatas muncul dalam obrolan di pojokan ketika sedang
ada PIT, ataupun ketika ada lunch talk. Baik sebagai ungkapan untuk
meningkatkan peran IAGI, namun juga sebagai ungkapan untuk mengeluhkan
kurangnya porsi Non Migas di IAGI. Mungkin bener, mungkin juga tidak. Pada
kenyataannya MGEI justru jauh lebih maju dalam hal penyiapan sertifikasi
keprofesian ketimbang Migas. Bicara MIGAS di di IAGI lebih rame dalam hal
ngobrol tapi sdikit mewarnai IAGI.
Bagimana dengan kebencanaan, bagimana dengan keteknikan, dan bagimana dengan
pendidikan, sudah cukupkah IAGI mengamodir kebutuhan ini selama ini ?
Nah bagaimana menurut anda ? Apa yang harus dilakukan IAGI ?

*Regenerasi IAGI mandeg !*
Whaddduh, saya bisa disalahkan paling duluan dalam hal ini. Sejak lama
adanya internet terutama sejak adanya domain khusus iagi.or.id ini saya dan
Paulus Allo selalu mengelola mailist ini berdua. Saya pun gagal mencari
generasi muda untuk menggantikan. Ntah karena kupernya saya pada gaulnya
generasi muda, atau kurangnya generasi muda untuk proaktif merbut kursi
kumel yang saya duduki sejak adanya iagi.or.id ini. Saya sudah menahan
Paulus sejak lama untuk tidak mengundurkan diri. Lah kalau Paulus merasa
dirinya terlalu senior memegang mailist lah saya udah uzur tentunya.
Jadi, adakah yang mau menggantikan saya disini ? Demi IAGI kita bersama
untuk regenerasi !

*IAGI terlalu kebarat-baratan*
Ya selama ini memang Indonesia juga terlalu banyak memberikan porsi
pemikiran tentang Indonesia barat. Ini bukan soal JAwa Barat dan Jawa Timur,
tetai memikirkan Indonesia barat dan dan Indonesia timur. Secara geologi
kita semua tahu bahwa Indonesia Timur geologinya berbeda jauh dengan geologi
Indonesia barat. Hampir semua kegiatan terlalu kebarat-baratan. Perlu
penyemibangan supaya semua pelosok negari ini mendapatkan porsi pemikiran
yang sesuai.
Apakah perlu memiliki kantor khusus IAGI di Indonesia Timur ? (pssst
barangkali bisa dimulai dengan adanya JC Makassar nanti. Kita galakkan gaung
Indonesia di Indonesia timur ...
Tapi bisa nggak ? Atau ... ada konsen lain ?

*Anggota IAGI malas menulis !*
Ah masak sih ? Wong kalau diskusi di IAGI net kita mampu berpanjang lebar
menuliskannya.
Tetapi yang dimaksud menulis ini adalah pertanyaan pengelola Majalah IAGI
mengapa Majalah IAGI sampai kekurangan bahan tulisan ?

*:( Ah Pakdhe aja maunya nulis di Blog bukan di Majalah gitu kok!*
*:D Thole, kalau tulisan ringan yang masuk http://geologi.iagi.or.id/ sudah
cukup banyak. Ini untuk majalah IAGI yang harus lebih serius*

Itu baru beberapa pint saja yang tercatat  Adakah konsen-konsen kritik
atau justru pujian lain rekan-rekan IAGI tercinta yang perlu kita benahi
untuk IAGI dimasa mendatang.
Paling tidak konsen ini akan tercatat oleh siapapun yang akan mencalonkan
atau dicalonkan dalam Pemilu Ketum IAGI 2011-2014

Speak UP !!
Indonesia need YOU !!

RDP


RE: [iagi-net-l] IAGI, apanya yang perlu ditingkatkan ?

2011-07-25 Terurut Topik Herman.Darman
Rovicky,

 

Komentar saya:

Regenerasi IAGI - sudah bagus ada Paulus yang me-regenerasikan Rovicky.
Sekarang cari juniornya Paulus. Kasih kesempatan dan langsung tunjuk
saja. Kalau kita tawarkan, mungkin ada yang malu-malu dan kurang percaya
diri. Tapi kalau 'diundang'  dan 'diminta' mungkin bisa dapat lebih dari
satu kandidat. Ini tergantung cara para senior melibatkan anggota yang
lebih muda. Cari orang-orang aktif dari AAPG Student Chapter. Mereka
punya energi ekstra, motivasi dan pengalaman. Pendekatan pribadi, ini
mungkin kuncinya.

 

IAGI terlalu kebarat-baratan - cukup maklum karena penelitian dan
eksplorasi di Indonesia Timur jauh lebih sedikit dibandingkan Indonesia
Barat. Pendidikan geologi di Indonesia Timur juga kurang. Kalau IAGI
mengadakan PIT di KTI, saya rasa yang datang sedikit sekali.  Menurut
saya KanWil Geologi KTI yang bisa merintis dengan mengadakan field trip
dan mengundang pembicara.

 

Anggota IAGI malas menulis - anggota IAGI ada lebih dari 3000 orang.
Tentunya tidak semua malas. Untuk majalah IAGI, menurut saya editorial
board-nya yang perlu ditambah. Seperti urusan regenerasi, editorial
board perlu jadi tukang todong. Rajin menghubungi calon penulis, aktif
kirim woro-woro, kasih semangat, memberikan peringatan, dan membantu
menulis. Kalau kita hanya pasif, minta artikel, memang susah untuk
mendapatkan tulisan. IAGI juga tidak memberikan insenfif kepada penulis.
Memang kalau bukan orang Indonesia yang menulis, orang asingpun mau
menulis. Sejauh ini publikasi FOSI #20 dan #21 mendapat kontribusi dan
respon yang cukup baik. Mudah-mudahan berlangsung terus untuk terbitan
berikutnya.

 

Salam,

 

Herman

 

From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Monday, July 25, 2011 12:35 PM
To: IAGI; economicgeol...@yahoogroups.com; geologi...@googlegroups.com
Subject: [iagi-net-l] IAGI, apanya yang perlu ditingkatkan ?

 

Untuk meramaikan pemilu Ketum IAGI 2011-2014 ini barangkali perlu
dikipasi dengan sebuah tinjauan ringan tentang apa saja yang sudah ada
di IAGI kita dan apa saja perlu ditingkatkan untuk memberikan peran IAGI
supaya menjadi IAGI yang Indonesia bangget !.
Banyak kasak dan kusuk yang sering terdengar dibelakang obrolan mailist
kita ini. Tentusaja, perlu dilihat sebagai hal yg positip bila
dibicarakan secara terbuka. Nah dibawah ini ada beberapa item yang
mungkin perlu kita jabarkan dan diobrolkan. Ndak usah terlalu serius,
tetapi dipikirkan sebagai hal yang perlu kita lakukan bersama secara
terbuka.

IAGI terlalu berbau migas !
Tidak jarang ungkapan diatas muncul dalam obrolan di pojokan ketika
sedang ada PIT, ataupun ketika ada lunch talk. Baik sebagai ungkapan
untuk meningkatkan peran IAGI, namun juga sebagai ungkapan untuk
mengeluhkan kurangnya porsi Non Migas di IAGI. Mungkin bener, mungkin
juga tidak. Pada kenyataannya MGEI justru jauh lebih maju dalam hal
penyiapan sertifikasi keprofesian ketimbang Migas. Bicara MIGAS di di
IAGI lebih rame dalam hal ngobrol tapi sdikit mewarnai IAGI.
Bagimana dengan kebencanaan, bagimana dengan keteknikan, dan bagimana
dengan pendidikan, sudah cukupkah IAGI mengamodir kebutuhan ini selama
ini ?
Nah bagaimana menurut anda ? Apa yang harus dilakukan IAGI ?

Regenerasi IAGI mandeg !
Whaddduh, saya bisa disalahkan paling duluan dalam hal ini. Sejak lama
adanya internet terutama sejak adanya domain khusus iagi.or.id ini saya
dan Paulus Allo selalu mengelola mailist ini berdua. Saya pun gagal
mencari generasi muda untuk menggantikan. Ntah karena kupernya saya pada
gaulnya generasi muda, atau kurangnya generasi muda untuk proaktif
merbut kursi kumel yang saya duduki sejak adanya iagi.or.id ini. Saya
sudah menahan Paulus sejak lama untuk tidak mengundurkan diri. Lah kalau
Paulus merasa dirinya terlalu senior memegang mailist lah saya udah uzur
tentunya. 
Jadi, adakah yang mau menggantikan saya disini ? Demi IAGI kita bersama
untuk regenerasi ! 

IAGI terlalu kebarat-baratan
Ya selama ini memang Indonesia juga terlalu banyak memberikan porsi
pemikiran tentang Indonesia barat. Ini bukan soal JAwa Barat dan Jawa
Timur, tetai memikirkan Indonesia barat dan dan Indonesia timur. Secara
geologi kita semua tahu bahwa Indonesia Timur geologinya berbeda jauh
dengan geologi Indonesia barat. Hampir semua kegiatan terlalu
kebarat-baratan. Perlu penyemibangan supaya semua pelosok negari ini
mendapatkan porsi pemikiran yang sesuai.
Apakah perlu memiliki kantor khusus IAGI di Indonesia Timur ? (pssst
barangkali bisa dimulai dengan adanya JC Makassar nanti. Kita galakkan
gaung Indonesia di Indonesia timur ...
Tapi bisa nggak ? Atau ... ada konsen lain ?

Anggota IAGI malas menulis !
Ah masak sih ? Wong kalau diskusi di IAGI net kita mampu berpanjang
lebar menuliskannya. 
Tetapi yang dimaksud menulis ini adalah pertanyaan pengelola Majalah
IAGI mengapa Majalah IAGI sampai kekurangan bahan tulisan ?

:( Ah Pakdhe aja maunya nulis di Blog bukan di Majalah gitu kok!
:D Thole, kalau tulisan ringan yang masuk http://geologi.iagi.or.id/

[iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] IAGI, apanya yang perlu ditingkatkan ?

2011-07-25 Terurut Topik Sudibyo HT
Setuju dengan* IAGI yang yang Indonesia bangget!!*,...konsekwensinya
logisnya IAGI harus peduli dengan problematika Indonesia.
IAGI sebagai organisasi profesi kurang dikenal masyarakat,...kalah dengan
IDI misalnya.Coba tanya ke sepuluh responden ttg IAGI,...jangan2
sepuluh-puluhnya nggak tahu n nggak kenal apa itu IAGIApalagi dng
kegiatannya,perannya dan visi misinya.

Kenapa begitu?,...karena IAGI mungkin kurang membumi,kurang terlibat dengan
problematika masyarakat yang berkaitan dengan kebumianKetika terjadi
gempa,IAGI sepertinya diam saja...Ketika ada bencana gunung api,banjir dan
tanah longsor IAGI entah kemana,..Ketika masyarakat asyik dengan tambang
liar dan pemubasiran* resources*,..IAGI kurang terdengar saran dan
gagasannya.
IAGI lalu terasa kurang akrab dengan problematika masyarakat...IAGI
sepertinya asyik dengan dunianya sendiri...Mungkin IAGI sudah
bicara,tapi dengan bahasa geologi,yang hanya bisa dipahami oleh *
geologist*, bukan oleh kebanyakan orang...

IAGI yang *Terlalu berbau Migas,Regenerasinya Mandeg,Ke-Barat2an dan Malas
Menulis* itu terlalu teknis dan cuma keluhan permukaan.Yang kita perlukan
adalah IAGI yang meng-Indonesia,yang peduli dengan Problematika Indonesia.

Salam,
(hts)

2011/7/25 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com

 Untuk meramaikan pemilu Ketum IAGI 2011-2014 ini barangkali perlu dikipasi
 dengan sebuah tinjauan ringan tentang apa saja yang sudah ada di IAGI kita
 dan apa saja perlu ditingkatkan untuk memberikan peran IAGI supaya menjadi
 * IAGI yang Indonesia bangget !*.
 Banyak kasak dan kusuk yang sering terdengar dibelakang obrolan mailist
 kita ini. Tentusaja, perlu dilihat sebagai hal yg positip bila dibicarakan
 secara terbuka. Nah dibawah ini ada beberapa item yang mungkin perlu kita
 jabarkan dan diobrolkan. Ndak usah terlalu serius, tetapi dipikirkan sebagai
 hal yang perlu kita lakukan bersama secara terbuka.

 *IAGI terlalu berbau migas !*
 Tidak jarang ungkapan diatas muncul dalam obrolan di pojokan ketika sedang
 ada PIT, ataupun ketika ada lunch talk. Baik sebagai ungkapan untuk
 meningkatkan peran IAGI, namun juga sebagai ungkapan untuk mengeluhkan
 kurangnya porsi Non Migas di IAGI. Mungkin bener, mungkin juga tidak. Pada
 kenyataannya MGEI justru jauh lebih maju dalam hal penyiapan sertifikasi
 keprofesian ketimbang Migas. Bicara MIGAS di di IAGI lebih rame dalam hal
 ngobrol tapi sdikit mewarnai IAGI.
 Bagimana dengan kebencanaan, bagimana dengan keteknikan, dan bagimana
 dengan pendidikan, sudah cukupkah IAGI mengamodir kebutuhan ini selama ini ?
 Nah bagaimana menurut anda ? Apa yang harus dilakukan IAGI ?

 *Regenerasi IAGI mandeg !*
 Whaddduh, saya bisa disalahkan paling duluan dalam hal ini. Sejak lama
 adanya internet terutama sejak adanya domain khusus iagi.or.id ini saya
 dan Paulus Allo selalu mengelola mailist ini berdua. Saya pun gagal mencari
 generasi muda untuk menggantikan. Ntah karena kupernya saya pada gaulnya
 generasi muda, atau kurangnya generasi muda untuk proaktif merbut kursi
 kumel yang saya duduki sejak adanya iagi.or.id ini. Saya sudah menahan
 Paulus sejak lama untuk tidak mengundurkan diri. Lah kalau Paulus merasa
 dirinya terlalu senior memegang mailist lah saya udah uzur tentunya.
 Jadi, adakah yang mau menggantikan saya disini ? Demi IAGI kita bersama
 untuk regenerasi !

 *IAGI terlalu kebarat-baratan*
 Ya selama ini memang Indonesia juga terlalu banyak memberikan porsi
 pemikiran tentang Indonesia barat. Ini bukan soal JAwa Barat dan Jawa Timur,
 tetai memikirkan Indonesia barat dan dan Indonesia timur. Secara geologi
 kita semua tahu bahwa Indonesia Timur geologinya berbeda jauh dengan geologi
 Indonesia barat. Hampir semua kegiatan terlalu kebarat-baratan. Perlu
 penyemibangan supaya semua pelosok negari ini mendapatkan porsi pemikiran
 yang sesuai.
 Apakah perlu memiliki kantor khusus IAGI di Indonesia Timur ? (pssst
 barangkali bisa dimulai dengan adanya JC Makassar nanti. Kita galakkan gaung
 Indonesia di Indonesia timur ...
 Tapi bisa nggak ? Atau ... ada konsen lain ?

 *Anggota IAGI malas menulis !*
 Ah masak sih ? Wong kalau diskusi di IAGI net kita mampu berpanjang lebar
 menuliskannya.
 Tetapi yang dimaksud menulis ini adalah pertanyaan pengelola Majalah IAGI
 mengapa Majalah IAGI sampai kekurangan bahan tulisan ?

 *:( Ah Pakdhe aja maunya nulis di Blog bukan di Majalah gitu kok!*
 *:D Thole, kalau tulisan ringan yang masuk http://geologi.iagi.or.id/sudah 
 cukup banyak. Ini untuk majalah IAGI yang harus lebih serius
 *

 Itu baru beberapa pint saja yang tercatat  Adakah konsen-konsen kritik
 atau justru pujian lain rekan-rekan IAGI tercinta yang perlu kita benahi
 untuk IAGI dimasa mendatang.
 Paling tidak konsen ini akan tercatat oleh siapapun yang akan mencalonkan
 atau dicalonkan dalam Pemilu Ketum IAGI 2011-2014

 Speak UP !!
 Indonesia need YOU !!

 RDP

 --
 Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
 Situs web alumni: 

[iagi-net-l] Test

2011-07-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Test

-- 
*Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !*


[iagi-net-l] Kompleks Gunungapi Bawahlaut Old Andesites Tanjung Aan, Lombok

2011-07-25 Terurut Topik Awang Satyana
Gunungapi bisa terjadi di dua lingkungan: darat dan laut. Gunungapi daratan, 
sebut  saja terrestrial volcanoes sudah biasa kita lihat misalnya gunung2 api 
Kuarter di Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara (jalur Kerinci-Merapi-Rinjani). Kita 
dengan cukup mudah bisa mengenal morfologinya, mempelajarinya dengan detail pun 
tinggal kita daki gunungnya. Bagaimana dengan gunungapi bawahlaut (submarine 
volcanoes) ? Contohnya yang Kuarter pun mungkin susah kita lihat, apalagi yang 
tua misalnya yang berumur Oligo-Miosen. Padahal, saat Sumatra-Jawa-Nusa 
Tenggara masih di kala Oligo-Miosen, wilayah ini punya jalur gunungapi masif 
yang memanjang di sebelah selatannya. Saat itu, belum ada bagian luas 
pulau-pulau ini yang terangkat di atas muka laut. Jalur gunungapi saat itu 
berarti sebagian besar berupa jalur gunungapi bawahlaut seperti yang diduga van 
Bemmelen (1949).  Adakah tubuh gunungapi, paling tidak kerucut sentralnya, 
berumur Oligo-Miosen yang tersingkap utuh seluruhnya
 ? 

Sepuluh hari yang lalu, Jumat 15 Juli 2011, setelah dari hari Seninnya kami 
(saya dan 15 peserta kursus Petroleum Geology of Indonesia - kursus 
diorganisasi HAGI, di Senggigi Lombok) belajar dan berdiskusi tentang geologi 
dan potensi-risiko-status migas seluruh wilayah Indonesia, beberapa dari kami 
mengunjungi pantai Kuta dan Tanjung Aan di Lombok selatan. Sebelum ke kawasan 
pantai, kami mengunjungi sentra kerajinan gerabah di Banyumulek dan tenun di 
Sukarare. Kegiatan ini sekedar mengenalkan pariwisata Lombok, terutama bagi 
yang belum. Karena waktu yang sangat terbatas (sesudah Jumatan), kunjungan di 
setiap tempat tak bisa berlama-lama.

Pantai Kuta dan Tanjung Aan, Lombok selatan, mulai banyak dikenal karena 
keindahan panorama pantainya, juga terkenal karena butiran pasirnya yang 
bulat-bulat berwarna terang atau gelap mirip merica/ lada putih dan lada hitam. 
Pengunjung suka membawa pasir tersebut menggunakan bekas botol plastik air 
mineral. Anak-anak pedagang asongan di kedua pantai pun giat menawarkan jasa 
mengumpulkan pasir tersebut untuk para pengunjung.

Tetapi lebih dari keindahan panorama dan keunikan endapan pasirnya, 
sesungguhnya pantai-pantai ini menyimpan tempat terbaik (di Indonesia, menurut 
hemat saya setelah banyak melihat bandingannya di Sumatra, Jawa, Bali, Sumbawa 
dan Sulawesi) singkapan kompleks gunungapi bawahlaut  Old Andesites yang 
pernah terjadi melingkari sisi baratdaya-selatan-tenggara Sundaland pada kala 
Oligo-Miosen. Begitulah tujuan saya membawa beberapa peserta kursus yang 
berminat ke Kuta dan Tanjung Aan, untuk melihat singkapan gunungapi bawahlaut 
yang 'utuh' terangkat ke atas permukaan di Lombok selatan. Perjalanan dari 
Senggigi sekitar 2,5 jam. Bila Oktober 2011 nanti Bandara Internasional Lombok 
(BIL) jadi mulai dioperasikan sesuai rencananya, maka perjalanan ke Kuta dan 
Tanjung Aan hanya sekitar 1/2 jam.

Old Andesites pertama kali digagas oleh Verbeek dan Fennema (1896) sebagai 
'Oud Andesiets' dalam sebuah buku magnum opus Geologische Beschrijving van 
Java en Madoera. Tetapi adalah van Bemmelen dalam buku magnum opus-nya,  The 
Geology of Indonesia (1949) yang memopulerkan dan menganalisis Old Andesites 
dengan detail dalam analisis-analisisnya meskipun masih dikemas dalam teori 
geosinklin atau undasi yang dikembangkannya. 

Dalam analisisnya, van Bemmelen (1949) menulis bahwa Old Andesites adalah 
penciri tektonik 'orogenic geanticlinal stage'. Pada tahap ini ada tiga perioda 
pengangkatan: non-volcanic, volcanic, extinct-volcanic. Perioda volkanik 
meletuskan lava 'Pacific' berkomposisi bergradasi dari basa-intermediat-asam. 
Setiap pengangkatan juga disertai oleh naiknya intrusi di inti-inti 
pengangkatan dengan komposisi plutonik intermediat-asam. Tipe Pacific adalah 
salah satu famili magmatik (Pacific kindreds) dari kerabat (suite) 
calk-alkaline. Van Bemmelen (1949) menganalisis evolusi semua wilayah tepi di 
sekeliling landmass Sunda dengan cara seperti itu. Menurut teori geosinklin, 
periode orogenik itu dibagi menjadi lima: pre-orogenic stage, orogenic foredeep 
stage, orogenic geanticlinal stage, late orogenic stage, dan post-orogenic 
stage. 

Dalam bingkai teori tektonik lempeng, kita menganggap volkanisme orogenic 
geanticlinal stage itu sebagai bentuk volkanisme busur kepulauan (volcanic 
island arc) hasil peleburan sebagian (partial melting) penunjaman kerak 
samudera yang menunjam di bawah benua. Wilayah palung, tempat kerak samudera 
awal menunjam, adalah bagian foredeep menurut teori geosinklin. Begitulah, 
karena sekarang kita berpendapat bahwa volkanisme Old Andesites sebagai hasil 
konvergensi antar lempeng pada menjelang akhir Paleogen di sekeliling 
Sundaland, maka semua volkanik Oligo-Miosen (Oligosen Akhir-Miosen Awal) di 
wilayah Sumatra Selatan-Jawa-Bali-Lombok-Sumbawa-Sulawesi Selatan adalah produk 
Old Andesites. Menurut van Bemmelen (1949), sebagian volkanisme Old Andesites 
merupakan kompleks gunungapi bawahlaut (submarine volcanics).

Singkapan 

Re: [iagi-net-l] Test

2011-07-25 Terurut Topik nyoto - ke-el
Testing ok, bisa diterima Oom ... sila dilanjut 

wass,
nyoto




On Tue, Jul 26, 2011 at 8:22 AM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.comwrote:

 Test

 --
 *Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !*





Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf

2011-07-25 Terurut Topik Radig Wisnu
Pak Kartiko,

Saya copy kan abstract dari paper mengenai biogenic gas di Bentu PSC yang di 
kelola oleh Kalila. Jika tertarik membaca papernya akan saya kirim via japri. 

ABSTRACT

Biogenic gas has become an economic target
of exploration and exploitation, due to the high demand for gas. Its geological
occurrence is easily interpreted, it is significantly widespread, shallow and 
gas
is of good quality of gas with 98% content of CH4, low S and CO2 content. 
Production tests from this blocks resulted in a production rate peak
of 50 MMscfd at Segat field. This paper presents a summary of Geology,
Geochemistry and Geophysical aspects, to assess Biogenic Gas accumulation in
Bentu Block.
 
Biogenic gas origins were shown by carbon
isotope analysis to be of d13C CH4 value -62 to -66 ‰. The
main gas-bearing reservoir is a 7-25 foot thick sand layer over a Late Miocene
to Pliocene Binio Formation, at a depth of 600-2000 feet below sea level. The 
Binio
formation was deposited in a coastal environment that reflects the onset of
marine regression. The gas is trapped along a NW-SE anticlinal system, related
to a reverse fault.
 
Seismically, existing data clearly exhibits
strong amplitude anomalies or a “bright spot” as a Direct Hydrocarbon
Indicator. Furthermore, advanced geophysical analysis: AVO, seismic attribute
and LMR methods, were carried out to confirm gas presence. The result of this
analysis has been helpful to distinguish between coal and gas bearing 
reservoirs,
where coal revealed a similar appearance in the seismic data. Seismic data were
also important to delineate lateral gas distribution and to explore prospects
 leads in Bentu Block.
 
Growing interest in gas exploration and
development, and also a high demand for gas supplies, encourage the  study  of  
Biogenic  gas, which has nowadays become important.

Biogenic Gas characteristically occurs at a
shallow depth and in high quality, which makes this gas economically attractive
for production. Bentu area, as one of the proven and potential Biogenic gas 
targets,
provides a typical integration of Geological, Geochemical and also Geophysical
aspects to assess gas accumulation.

 
Keywords: Biogenic gas, shallow, good quality, exploration,
development, economic 


Regards,
Radig Wisnu Y



From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, July 25, 2011 8:32 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf


Salam Mbak Ratna dan Mas Oki 
 
sudah ada paper yang publish tentang biogenic gas di kalila ini ?


2011/7/25 ratna asharina ratna_ashar...@yahoo.co.id

Pak Dhe Rovicky mungkin bisa share soal Pematang Brown Shale di bekas daerah 
jajahannya di Central Sumatra. Kalau nggak salah well MS DC di Malacca Strait 
running test juga di Pematang shale karena gas reading yang tinggi kan?
 
salam,
rina






 From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sat, July 23, 2011 3:49:27 PM 

Subject: Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
 

Mas Wikan 

Terima kasih infonya, menarik atau tidaknya shale tersebut bisa ditest  dengan 
memproduksi shale tersebut. 

Mungkin teman teman yang daerah bekerjanya berhubungan dengan Telisa, Gumai 
atau Pematang shale bisa mengusulkan kemungkinan  pilot project gas shale, 
dengan menggunakan sumur yang telah menembus formasi shale tersebut  tapi 
sudah tdk berproduksi ( main reservoirnya sudah habis )  atau melalui 
deepening , yang tentu bisa menghemat biaya sumur untuk pilot project.

Semoga saja bisa menarik dari sisi  reservoir dan ekonomisnya(kalau 
geologinya kurang menarik kali ya ? explo shale sih...) 

Salam

Kartiko
_


Dari sisi geologi, apabila dapat dibuktikan formasi dangkal seperti Telisa 
dan Gumai merupakan shale gas yang produktif tentunya akan menjadi resource 
yang menarik. Tetapi kalau saya belum yakin keduanya memenuhi kriteria 
sebagai self sourced shale gas. Sebagai jenis unconventional HC mungkin iya, 
seperti tight rock (shaly sand) oil.

Dikaitkan dengan producing analog (Haynesville atau Marcellus shale gas), 
maka potensi basin center deep shale gas bisa jadi menarik, sebagai contoh 
Grup Pematang. Seperti producing analog tersebut, tipe overpressured clayly 
shale gas menjanjikan produksi yang cukup bagus. 

Salam,

WW

Powered by Telkomsel BlackBerry®

 
From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com 
Date: Fri, 22 Jul 2011 20:39:15 +0800
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf


Mas Wikan dan Mbak Ratna, 


Kriteria yang saya sampaikan lebih kepada kalau hendak memproduksi gas shale 
di Indonesia seperti yang disampaikan sebelumnya oleh Mas Vicky


Apakah memang kita bisa menemukan shale source 

Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf

2011-07-25 Terurut Topik kartiko samodro
Terima kasih Mas Radig

kebetulan ada yang sudah mengirimkan ke saya.

2011/7/26 Radig Wisnu radig.wi...@yahoo.com

  Pak Kartiko,

 Saya copy kan abstract dari paper mengenai biogenic gas di Bentu PSC yang
 di kelola oleh Kalila. Jika tertarik membaca papernya akan saya kirim via
 japri.

  *ABSTRACT*
 *
 *
 Biogenic gas has become an economic target of exploration and exploitation,
 due to the high demand for gas. Its geological occurrence is easily
 interpreted, it is significantly widespread, shallow and gas is of good
 quality of gas with 98% content of CH4, low S and CO2 content. Production
 tests from this blocks resulted in a production rate peak of 50 MMscfd at
 Segat field. This paper presents a summary of Geology, Geochemistry and
 Geophysical aspects, to assess Biogenic Gas accumulation in Bentu Block.**
 **
 ** **
 Biogenic gas origins were shown by carbon isotope analysis to be of d13C
 CH4 value -62 to -66 ‰. The main gas-bearing reservoir is a 7-25 foot
 thick sand layer over a Late Miocene to Pliocene Binio Formation, at a depth
 of 600-2000 feet below sea level. The Binio formation was deposited in a
 coastal environment that reflects the onset of marine regression. The gas is
 trapped along a NW-SE anticlinal system, related to a reverse fault.
 ** **
 Seismically, existing data clearly exhibits strong amplitude anomalies or a
 “bright spot” as a Direct Hydrocarbon Indicator. Furthermore, advanced
 geophysical analysis: AVO, seismic attribute and LMR methods, were carried
 out to confirm gas presence. The result of this analysis has been helpful to
 distinguish between coal and gas bearing reservoirs, where coal revealed a
 similar appearance in the seismic data. Seismic data were also important to
 delineate lateral gas distribution and to explore prospects  leads in Bentu
 Block.
 ** **
 Growing interest in gas exploration and development, and also a high demand
 for gas supplies, encourage the  study  of  Biogenic  gas, which has
 nowadays become important.

 Biogenic Gas characteristically occurs at a shallow depth and in high
 quality, which makes this gas economically attractive for production. Bentu
 area, as one of the proven and potential Biogenic gas targets, provides a
 typical integration of Geological, Geochemical and also Geophysical aspects
 to assess gas accumulation.
 ** **
 *Keywords*: Biogenic gas, shallow, good quality, exploration, development,
 economic 


 Regards,
 Radig Wisnu Y

   --
 *From:* kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Monday, July 25, 2011 8:32 AM
  *Subject:* Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf

  Salam Mbak Ratna dan Mas Oki

 sudah ada paper yang publish tentang biogenic gas di kalila ini ?

 2011/7/25 ratna asharina ratna_ashar...@yahoo.co.id

   Pak Dhe Rovicky mungkin bisa share soal Pematang Brown Shale di bekas
 daerah jajahannya di Central Sumatra. Kalau nggak salah well MS DC di
 Malacca Strait running test juga di Pematang shale karena gas reading yang
 tinggi kan?

 salam,
 rina


  --
 *From:* kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Sat, July 23, 2011 3:49:27 PM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf

 Mas Wikan

 Terima kasih infonya, menarik atau tidaknya shale tersebut bisa ditest
 dengan memproduksi shale tersebut.

 Mungkin teman teman yang daerah bekerjanya berhubungan dengan Telisa, Gumai
 atau Pematang shale bisa mengusulkan kemungkinan  pilot project gas shale,
 dengan menggunakan sumur yang telah menembus formasi shale tersebut  tapi
 sudah tdk berproduksi ( main reservoirnya sudah habis )  atau melalui
 deepening , yang tentu bisa menghemat biaya sumur untuk pilot project.

 Semoga saja bisa menarik dari sisi  reservoir dan ekonomisnya(kalau
 geologinya kurang menarik kali ya ? explo shale sih...)

 Salam

 Kartiko

 _


 Dari sisi geologi, apabila dapat dibuktikan formasi dangkal seperti Telisa
 dan Gumai merupakan shale gas yang produktif tentunya akan menjadi resource
 yang menarik. Tetapi kalau saya belum yakin keduanya memenuhi kriteria
 sebagai self sourced shale gas. Sebagai jenis unconventional HC mungkin iya,
 seperti tight rock (shaly sand) oil.

 Dikaitkan dengan producing analog (Haynesville atau Marcellus shale gas),
 maka potensi basin center deep shale gas bisa jadi menarik, sebagai contoh
 Grup Pematang. Seperti producing analog tersebut, tipe overpressured clayly
 shale gas menjanjikan produksi yang cukup bagus.

 Salam,
 WW
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
 *Date: *Fri, 22 Jul 2011 20:39:15 +0800
  *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 

[iagi-net-l] Joint Convention HAGI-IAGI Makassar 2011

2011-07-25 Terurut Topik iagi
 

 

JCM 2011 merupakan acara pertemuan ilmiah tahunan ke-36 HAGI dan acara
pertemuan ilmiah tahunan ke-40 IAGI. Dilaksanakan di  Hotel Clarion
Makassar, 26-29 September 2011. 

PROGRAM:
Pre-Convention Course  Field Trip
Icebreaker Night 
Opening 
Exhibition
Panel Discussion (Petroleum and Coal  Mineral)
Technical Sessions
Special Topic Sessions
Student Forum
Technology Session
Closing with Best Paper  Poster Award

Election of HAGI  IAGI President 

TECHNICAL SESSIONS
a. Invited Paper : 13 Papers
b. Oral Presentation (Professional) : 195 Papers
c. Oral Presentation (Student) : 8 Papers
d. Poster Presentation : 30 Posters

SEKRETARIAT
Patra Office Tower 20th Floor. Suite 2045
Jl. Gatot Subroto Kav. 32-34
South Jakarta 12950
T./F. 021-5250040
Email: secretar...@jcm2011.com

INFORMASI --  http://www.jcm2011.com/ www.jcm2011.com