Terima kasih Mas Radig

kebetulan ada yang sudah mengirimkan ke saya.

2011/7/26 Radig Wisnu <radig.wi...@yahoo.com>

>  Pak Kartiko,
>
> Saya copy kan abstract dari paper mengenai biogenic gas di Bentu PSC yang
> di kelola oleh Kalila. Jika tertarik membaca papernya akan saya kirim via
> japri.
>
>  *ABSTRACT*
> *
> *
> Biogenic gas has become an economic target of exploration and exploitation,
> due to the high demand for gas. Its geological occurrence is easily
> interpreted, it is significantly widespread, shallow and gas is of good
> quality of gas with >98% content of CH4, low S and CO2 content. Production
> tests from this blocks resulted in a production rate peak of 50 MMscfd at
> Segat field. This paper presents a summary of Geology, Geochemistry and
> Geophysical aspects, to assess Biogenic Gas accumulation in Bentu Block.**
> **
> ** **
> Biogenic gas origins were shown by carbon isotope analysis to be of d13C
> CH4 value -62 to -66 ‰. The main gas-bearing reservoir is a 7-25 foot
> thick sand layer over a Late Miocene to Pliocene Binio Formation, at a depth
> of 600-2000 feet below sea level. The Binio formation was deposited in a
> coastal environment that reflects the onset of marine regression. The gas is
> trapped along a NW-SE anticlinal system, related to a reverse fault.****
> ** **
> Seismically, existing data clearly exhibits strong amplitude anomalies or a
> “bright spot” as a Direct Hydrocarbon Indicator. Furthermore, advanced
> geophysical analysis: AVO, seismic attribute and LMR methods, were carried
> out to confirm gas presence. The result of this analysis has been helpful to
> distinguish between coal and gas bearing reservoirs, where coal revealed a
> similar appearance in the seismic data. Seismic data were also important to
> delineate lateral gas distribution and to explore prospects & leads in Bentu
> Block.****
> ** **
> Growing interest in gas exploration and development, and also a high demand
> for gas supplies, encourage the  study  of  Biogenic  gas, which has
> nowadays become important.****
>
> Biogenic Gas characteristically occurs at a shallow depth and in high
> quality, which makes this gas economically attractive for production. Bentu
> area, as one of the proven and potential Biogenic gas targets, provides a
> typical integration of Geological, Geochemical and also Geophysical aspects
> to assess gas accumulation.
> ** **
> *Keywords*: Biogenic gas, shallow, good quality, exploration, development,
> economic ****
>
>
> Regards,
> Radig Wisnu Y
>
>   ------------------------------
> *From:* kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Monday, July 25, 2011 8:32 AM
>  *Subject:* Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
>
>  Salam Mbak Ratna dan Mas Oki
>
> sudah ada paper yang publish tentang biogenic gas di kalila ini ?
>
> 2011/7/25 ratna asharina <ratna_ashar...@yahoo.co.id>
>
>   Pak Dhe Rovicky mungkin bisa share soal Pematang Brown Shale di bekas
> daerah jajahannya di Central Sumatra. Kalau nggak salah well MS DC di
> Malacca Strait running test juga di Pematang shale karena gas reading yang
> tinggi kan?
>
> salam,
> rina
>
>
>  ------------------------------
> *From:* kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Sat, July 23, 2011 3:49:27 PM
>
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
>
> Mas Wikan
>
> Terima kasih infonya, menarik atau tidaknya shale tersebut bisa ditest
> dengan memproduksi shale tersebut.
>
> Mungkin teman teman yang daerah bekerjanya berhubungan dengan Telisa, Gumai
> atau Pematang shale bisa mengusulkan kemungkinan  pilot project "gas shale",
> dengan menggunakan sumur yang telah menembus formasi shale tersebut  tapi
> sudah tdk berproduksi ( main reservoirnya sudah habis )  atau melalui
> deepening , yang tentu bisa menghemat biaya sumur untuk pilot project.
>
> Semoga saja bisa menarik dari sisi  reservoir dan ekonomisnya....(kalau
> geologinya kurang menarik kali ya ? explo shale sih...)
>
> Salam
>
> Kartiko
>
> _________________________________________________________________________________________________________
>
>
> Dari sisi geologi, apabila dapat dibuktikan formasi dangkal seperti Telisa
> dan Gumai merupakan shale gas yang produktif tentunya akan menjadi resource
> yang menarik. Tetapi kalau saya belum yakin keduanya memenuhi kriteria
> sebagai self sourced shale gas. Sebagai jenis unconventional HC mungkin iya,
> seperti tight rock (shaly sand) oil.
>
> Dikaitkan dengan producing analog (Haynesville atau Marcellus shale gas),
> maka potensi basin center deep shale gas bisa jadi menarik, sebagai contoh
> Grup Pematang. Seperti producing analog tersebut, tipe overpressured clayly
> shale gas menjanjikan produksi yang cukup bagus.
>
> Salam,
> WW
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: *kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
> *Date: *Fri, 22 Jul 2011 20:39:15 +0800
>  *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
>
>  Mas Wikan dan Mbak Ratna,
>
> Kriteria yang saya sampaikan lebih kepada kalau hendak memproduksi gas
> shale di Indonesia seperti yang disampaikan sebelumnya oleh Mas Vicky....
>
> Apakah memang kita bisa menemukan shale source rock yang matang dengan
> kedalaman yang relative dangkal di Indonesia, sehingga bisa menekan biaya
> produksi untuk gas shalenya. Kalau ternyata ongkos untuk memproduksi gas
> shale ( dengan ribuan sumur dalam >1000 m , masih harus melakukan fracturing
> atau horizontal untuk meningkatkan recoverynya) ternyata lebih mahal dari
> CBM / konvensional gas di Indonesia, tentunya gas shale menjadi "kurang
> menarik".
>
> Oleh karena itu saya sempat menanyakan apakah sampai saat ini ada lapangan
> cbm yang sudah berproduksi secara ekonomis, sehingga bisa kita bandingkan
> dengan produksi gas konvensional atau di masa yang akan datang dengan "gas
> shale".
>
> 2011/7/22 <wikanwindra...@yahoo.com>
>
> Untuk kriteria dangkal, murah, dan mudah sepertinya tidak harus begitu.
>
> Beberapa lapangan shale gas berproduksi berada pada kedalaman yang cukup
> dalam. Selain berkaitan dengan kematangan batuan sumber untuk berada pada
> jendela gas, juga kondisi menghasilkan tekanan tinggi (overpressure)
> merupakan kondisi yang akan mendukung untuk menghasilkan recovery yang lebih
> tinggi.
>
> Sebuah penyiaran berita dari Woodmack menyebutkan bahwa saat ini shale gas
> dari Haynesville (lebih dalam dan clayly) telah terproduksi (2.8 bcf)
> melebihi Barnett (lebih dangkal dan brittle - 2.3 bcf).
>
> Sulit dan mahal adalah model investasi untuk shale gas. Estimasi biaya per
> lokasi (pemboran dan perekahan hidraulik secara masif) sekitar USD15-20 jt
> dan memerlukan ratusan hingga ribuan sumur produksi horizontal dan observasi
> microseismic.
>
> Salam,
> WW
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: *kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
> *Date: *Thu, 21 Jul 2011 11:53:41 +0800
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
>
> maksud saya : banyak organik konten dan sudah matang sbg source rock.
>
> 2011/7/21 kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
>
> sepertinya kriterianya tdk beda jauh dengan cbm....
> harus banyak organic content, dangkal sehingga mudah dan murah untuk
> pemboran rapat /horizontal/ fracturing untuk meningkatkan recovery factor,
> volume dan area penyebaran yang luas sehingga ekonomis.
>
> Apakah ada gas/oil  shale di Indonesia seperti kriteria di atas ?
> mong omong gimana progress produksi cbm ya ? apa sudah ada yang
> berproduksi secara ekonomis ?
>
> 2011/7/21 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
>
> Dimana potensi Shale Gas dan Shale Oil di Indonesia ?
> Telisa shale, Gumai Shale ?
>
> rdp
> ------------------------------------------------
> EIA: Potensi Shale Gas di Dunia 6.622 Tcf
>
> KAMIS, 21 JULI 2011 07:20 WIB
> JAKARTA - Penemuan shale gas di Amerika telah mengubah gambaran gas secara
> dramatis. Peningkatan produksi shale gas telah mengubah AS dari importir gas
> menjadi mandiri dan juga turut mendorong harga gas untuk turun secara alami.
> Bahkan, menurut Annual Energy Outlook dari U.S. Energy Information
> Administration (EIA), output produksi gas  AS diperkirakan akan meningkat
> hampir tiga kali lipat antara 2009 dan 2035.
>
> Kesuksesan shale gas yang mengesankan di Amerika, mengundang pertanyaan
> tentang potensi shale gas global. Untuk itu, EIA menerbitkan laporan
> perkiraan volume shale gas global di luar Amerika Serikat. Laporan ini
> menandai upaya pertama perkiraan volume recoverable shale gas pada skala
> global. Perkiraan dilakukan dengan menilai 48 cekungan shale gas di 32
> negara di luar AS (di mana sumber dayanya telah diketahui). Sumber daya AS
> sendiri adalah sebesar 862 Tcf, sementara 48 cekungan global tersebut
> diperkirakan mengandung recoverable sumber daya shale gas 5.760 Tcf.
> Sehingga total recoverable sumber daya shale gas global menjadi sebesar
> 6.622 Tcf.
>
> Dalam perspektif perbandingannya, perkiraan recoverable sumber daya gas
> dunia saat ini (tidak termasuk shale gas) adalah 16.000 Tcf, yang berarti
> sumber daya shale gas menambah lebih dari 40% volume gas dunia.
>
> Penelitian tersebut mengecualikan beberapa tipe potensi sumber daya shale
> gas oleh karena keterbatasan data, juga mengecualikan potensi di cekungan
> lepas pantai. Dengan demikian, potensi sumber daya shale gas tentu lebih
> besar dari ini hitungan awal ini.
>
> Namun demikian, pengembangan shale gas global mungkin akan terhambat oleh
> isu kelestarian lingkungan, karena fluida fracking yang digunakan dalam
> proses pengeboran shale gas, ditengarai mencemari air tanah. Alasan lainnya,
> eksplorasi shale gas global di luar Amerika Serikat dapat tertunda bila
> harga gas masih rendah. Akan lebih murah bagi negara-negara untuk membeli
> gas daripada untuk mengembangkan sumber daya mereka sendiri. Meksiko
> misalnya, saat ini membangun enam pembangkit listrik tenaga gas, tetapi
> berencana untuk meningkatkan impor gas sebagai bahan bakar pembangkitnya,
> meskipun perusahaan milik negara Petroleos Mexicanos (Pemex) baru saja
> menemukan sebanyak satu triliun kaki kubik cadangan gas.
>
> Dengan isu pemanasan global, kita semua membayangkan sumber daya terbarukan
> akan membangkitkan listrik kita di masa depan. Tetapi faktanya, batubara,
> minyak, dan gas alam saat ini mencukupi lebih dari 80% kebutuhan energi
> dunia.  Kontribusi tenaga nuklir hanya 6%, dan energi terbarukan hanya 2%
> dari energi global (yang akan meningkat paling tinggi 7% pada 2035). Jadi
> sepertinya shale gas akan memainkan peran yang semakin penting ke depan.
> (KO/SM)
>
>
> http://www.esdm.go.id/news-archives/323-energi-baru-dan-terbarukan/4758-eia-potensi-shale-gas-di-dunia-6622-tcf.html
>
> --
> *"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>

Kirim email ke