Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok

2012-01-09 Terurut Topik Sarwanto Sutan Alamsyah
Di Lombok banyak tambang (emas) rakyat.Saya rasa tambang seperti ini
juga menarik untuk obyek turisme. Bagi geolog juga sangat bagus untuk
memahami batu yang mengandung emas serta kehidupan sosial
masyarakatnya.

Salam,

sAr ' 69

2012/1/9 mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com:
 sbg tambahan, ada beberapa buku sejenis yg dituliskan oleh pak heryadi.
 judulnya satu-persatu mungkin dapat diceritakan oleh bu dewi.

 salam,
 syaiful
 2012/1/9 Dewi Krisnayanti bqd...@yahoo.com

 Pak Rovicky,

 Sebagai informasi, Pengda IAGI Nusra dan dibantu pemda NTB telah
 menerbitkan buka Geowisata NTB yang ditulis oleh Pak Heryadi Rachmat.
 Buku tersebut baru selesai dicetak 2 minggu lalu. Niatannya buku tersebut
 akan disebarkan ke pengda-pengda, pemerintah dan sekolah-sekolah
 secara cuma-cuma. Buku masih ada di Pak heryadi belum dikirim seluruhnya
 ke Mataram, sehingga belum dapat
 kami distribusikan secar luas.

 Salam,

 Dewi

 
 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sunday, January 8, 2012 10:30 PM

 Subject: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok

 Herman,
 Saya belum pernah melihat buku populer (tourism) tentang Bali maupun
 Lombok. Sewaktu menjadi moderator di Makassar lalu saya sempat duduk di
 ruang yg berdisksui ttg paper2 geowisata. Salah satunya papernya Pak Herry.
 Dari sini saya berpikiran untuk membuat situs web geowisata di IAGI, untuk
 memberikan info geologi di lokasi wisata.
 Idenya sederhana dibanding dulu dengan pemikiran menuliskan kondisi atau
 tatanan geologi dengan membuat papan berisi penjelasan geologinya. Namun
 saya kira untuk saat ini tinggal dibuat patok dengan tulisan, misal
 ditempatkan di Lembang bisa dibuat Penjelasan Geologi lokasi ini ada di
 http://iagi.or.id/geotour/sesarlembang;. Patok ini sederhana saja, seperti
 patok batas desa saja.
 Tentusaja kita tahu hampir semua masyarakat mengenal internet dan akses
 intrnet bisa lewat hp. Akses internet juga sudah bisa sampai ke
 pelosok-pelosok apalagi daerah tujuan wisata. Dan penempatan patok-patok ini
 bisa dimana saja, lokasi wisatanya. Sedangkan isi penjelasannya yang di web
 bisa diupdate, dilengkapi foto, dilengkapi sayatan tipis dll. Sehingga mudah
 diupdate, ketimbang menempatkan sebuah papan nama dengan penjelasan
 geologinya.
 Saya belum pernah tahu apakah ide ini sudah ada di tempat lain?

 Soal buku populer tentunya disisi lain juga bermanfaat. Karena membaca
 buku bisa dimana saja, kan?

 Salam wisata!

 Rdp




 On Sunday, January 8, 2012,  herman.dar...@shell.com wrote:
  Rekan-rekan,
 
 
 
  Apakah kita sudah pernah menerbitkan buku geologi populer mengenai Bali
  dan Lombok?
 
  Kalau belum, mungkin kita perlu mengusahakannya. Saya hal ini akan
  mendukung Geotourism. Mungkin IAGI bisa jadi penerbitnya.
 
  Ada pendapat?
 
 
 
  Salam,
 
 
 
  Herman Darman

 --
 Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari





 --
 Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
 Mobile: 62-812-9372808
 Emails:
 msyai...@etti.co.id (business)
 mohammadsyai...@gmail.com

 Technical Manager of
 Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok

2012-01-09 Terurut Topik godang

Kapan ya IAGI bisa adakan paket Geotourism ?
Semakin rumit typical alterasi dan jenis mineral nya, makin asyik.

Godang


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sarwanto Sutan Alamsyah sarwan...@gmail.com
Date: Mon, 9 Jan 2012 16:28:45 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok
Di Lombok banyak tambang (emas) rakyat.Saya rasa tambang seperti ini
juga menarik untuk obyek turisme. Bagi geolog juga sangat bagus untuk
memahami batu yang mengandung emas serta kehidupan sosial
masyarakatnya.

Salam,

sAr ' 69

2012/1/9 mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com:
 sbg tambahan, ada beberapa buku sejenis yg dituliskan oleh pak heryadi.
 judulnya satu-persatu mungkin dapat diceritakan oleh bu dewi.

 salam,
 syaiful
 2012/1/9 Dewi Krisnayanti bqd...@yahoo.com

 Pak Rovicky,

 Sebagai informasi, Pengda IAGI Nusra dan dibantu pemda NTB telah
 menerbitkan buka Geowisata NTB yang ditulis oleh Pak Heryadi Rachmat.
 Buku tersebut baru selesai dicetak 2 minggu lalu. Niatannya buku tersebut
 akan disebarkan ke pengda-pengda, pemerintah dan sekolah-sekolah
 secara cuma-cuma. Buku masih ada di Pak heryadi belum dikirim seluruhnya
 ke Mataram, sehingga belum dapat
 kami distribusikan secar luas.

 Salam,

 Dewi

 
 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sunday, January 8, 2012 10:30 PM

 Subject: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok

 Herman,
 Saya belum pernah melihat buku populer (tourism) tentang Bali maupun
 Lombok. Sewaktu menjadi moderator di Makassar lalu saya sempat duduk di
 ruang yg berdisksui ttg paper2 geowisata. Salah satunya papernya Pak Herry.
 Dari sini saya berpikiran untuk membuat situs web geowisata di IAGI, untuk
 memberikan info geologi di lokasi wisata.
 Idenya sederhana dibanding dulu dengan pemikiran menuliskan kondisi atau
 tatanan geologi dengan membuat papan berisi penjelasan geologinya. Namun
 saya kira untuk saat ini tinggal dibuat patok dengan tulisan, misal
 ditempatkan di Lembang bisa dibuat Penjelasan Geologi lokasi ini ada di
 http://iagi.or.id/geotour/sesarlembang;. Patok ini sederhana saja, seperti
 patok batas desa saja.
 Tentusaja kita tahu hampir semua masyarakat mengenal internet dan akses
 intrnet bisa lewat hp. Akses internet juga sudah bisa sampai ke
 pelosok-pelosok apalagi daerah tujuan wisata. Dan penempatan patok-patok ini
 bisa dimana saja, lokasi wisatanya. Sedangkan isi penjelasannya yang di web
 bisa diupdate, dilengkapi foto, dilengkapi sayatan tipis dll. Sehingga mudah
 diupdate, ketimbang menempatkan sebuah papan nama dengan penjelasan
 geologinya.
 Saya belum pernah tahu apakah ide ini sudah ada di tempat lain?

 Soal buku populer tentunya disisi lain juga bermanfaat. Karena membaca
 buku bisa dimana saja, kan?

 Salam wisata!

 Rdp




 On Sunday, January 8, 2012,  herman.dar...@shell.com wrote:
  Rekan-rekan,
 
 
 
  Apakah kita sudah pernah menerbitkan buku geologi populer mengenai Bali
  dan Lombok?
 
  Kalau belum, mungkin kita perlu mengusahakannya. Saya hal ini akan
  mendukung Geotourism. Mungkin IAGI bisa jadi penerbitnya.
 
  Ada pendapat?
 
 
 
  Salam,
 
 
 
  Herman Darman

 --
 Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari





 --
 Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
 Mobile: 62-812-9372808
 Emails:
 msyai...@etti.co.id (business)
 mohammadsyai...@gmail.com

 Technical Manager of
 Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not 

Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok

2012-01-09 Terurut Topik Bambang Kartika
Obyek turis untuk tambang emas tkd usah jauh2, di Cikotok atau Cirotan cukup 
bagus tetapi 30 th lalu, sekarang apakah masih bagus ?, coba tanya yg kerja 
di Aneka Tambang..
Salam, BK.


--- On Mon, 1/9/12, rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com 
wrote:


From: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Monday, January 9, 2012, 8:33 AM


Emas yg di tambang Placer apa vien ya?

KjA
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sarwanto Sutan Alamsyah sarwan...@gmail.com
Date: Mon, 9 Jan 2012 16:28:45 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok
Di Lombok banyak tambang (emas) rakyat.Saya rasa tambang seperti ini
juga menarik untuk obyek turisme. Bagi geolog juga sangat bagus untuk
memahami batu yang mengandung emas serta kehidupan sosial
masyarakatnya.

Salam,

sAr ' 69

2012/1/9 mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com:
 sbg tambahan, ada beberapa buku sejenis yg dituliskan oleh pak heryadi.
 judulnya satu-persatu mungkin dapat diceritakan oleh bu dewi.

 salam,
 syaiful
 2012/1/9 Dewi Krisnayanti bqd...@yahoo.com

 Pak Rovicky,

 Sebagai informasi, Pengda IAGI Nusra dan dibantu pemda NTB telah
 menerbitkan buka Geowisata NTB yang ditulis oleh Pak Heryadi Rachmat.
 Buku tersebut baru selesai dicetak 2 minggu lalu. Niatannya buku tersebut
 akan disebarkan ke pengda-pengda, pemerintah dan sekolah-sekolah
 secara cuma-cuma. Buku masih ada di Pak heryadi belum dikirim seluruhnya
 ke Mataram, sehingga belum dapat
 kami distribusikan secar luas.

 Salam,

 Dewi

 
 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sunday, January 8, 2012 10:30 PM

 Subject: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok

 Herman,
 Saya belum pernah melihat buku populer (tourism) tentang Bali maupun
 Lombok. Sewaktu menjadi moderator di Makassar lalu saya sempat duduk di
 ruang yg berdisksui ttg paper2 geowisata. Salah satunya papernya Pak Herry.
 Dari sini saya berpikiran untuk membuat situs web geowisata di IAGI, untuk
 memberikan info geologi di lokasi wisata.
 Idenya sederhana dibanding dulu dengan pemikiran menuliskan kondisi atau
 tatanan geologi dengan membuat papan berisi penjelasan geologinya. Namun
 saya kira untuk saat ini tinggal dibuat patok dengan tulisan, misal
 ditempatkan di Lembang bisa dibuat Penjelasan Geologi lokasi ini ada di
 http://iagi.or.id/geotour/sesarlembang;. Patok ini sederhana saja, seperti
 patok batas desa saja.
 Tentusaja kita tahu hampir semua masyarakat mengenal internet dan akses
 intrnet bisa lewat hp. Akses internet juga sudah bisa sampai ke
 pelosok-pelosok apalagi daerah tujuan wisata. Dan penempatan patok-patok ini
 bisa dimana saja, lokasi wisatanya. Sedangkan isi penjelasannya yang di web
 bisa diupdate, dilengkapi foto, dilengkapi sayatan tipis dll. Sehingga mudah
 diupdate, ketimbang menempatkan sebuah papan nama dengan penjelasan
 geologinya.
 Saya belum pernah tahu apakah ide ini sudah ada di tempat lain?

 Soal buku populer tentunya disisi lain juga bermanfaat. Karena membaca
 buku bisa dimana saja, kan?

 Salam wisata!

 Rdp




 On Sunday, January 8, 2012,  herman.dar...@shell.com wrote:
  Rekan-rekan,
 
 
 
  Apakah kita sudah pernah menerbitkan buku geologi populer mengenai Bali
  dan Lombok?
 
  Kalau belum, mungkin kita perlu mengusahakannya. Saya hal ini akan
  mendukung Geotourism. Mungkin IAGI bisa jadi penerbitnya.
 
  Ada pendapat?
 
 
 
  Salam,
 
 
 
  Herman Darman

 --
 Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari





 --
 Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
 Mobile: 62-812-9372808
 Emails:
 msyai...@etti.co.id (business)
 mohammadsyai...@gmail.com

 Technical Manager of
 Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: 

Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok

2012-01-09 Terurut Topik Muhammad Razi
Menarik juga kalo dibuatkan web-nya tersendiri ttg geotourism ini
ini ada contoh personal web dari penulis buku Lexicon of Oman 2010
tulisan di web yg sederhana ttg perjalanan wisata dia selama tinggal di
oman, lengkap dengan koordinat plus sedikit info geologi
menarik dan bisa jadi acuan buat geologist lain utk mendongeng pada saat
kegiatan wisata

http://home.kpn.nl/lilian_jan_schreurs/oman/oman2001.htm

Oman keliatan sangat serius mengembangkan geotourism ini, sekarang malah
sudah berdiri beberpa perusahaan yg khusus menyediakan paket geological
field trip lengkap dengan tour guide dari universitas lokal. Mungkin bisa
dicontoh dalam pengembangan geotourism Indonesia.

salam
Razi


2012/1/8 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com

 Herman,
 Saya belum pernah melihat buku populer (tourism) tentang Bali maupun
 Lombok. Sewaktu menjadi moderator di Makassar lalu saya sempat duduk di
 ruang yg berdisksui ttg paper2 geowisata. Salah satunya papernya Pak Herry.
 Dari sini saya berpikiran untuk membuat situs web geowisata di IAGI, untuk
 memberikan info geologi di lokasi wisata.
 Idenya sederhana dibanding dulu dengan pemikiran menuliskan kondisi atau
 tatanan geologi dengan membuat papan berisi penjelasan geologinya. Namun
 saya kira untuk saat ini tinggal dibuat patok dengan tulisan, misal
 ditempatkan di Lembang bisa dibuat Penjelasan Geologi lokasi ini ada di
 http://iagi.or.id/geotour/sesarlembang;. Patok ini sederhana saja,
 seperti patok batas desa saja.
 Tentusaja kita tahu hampir semua masyarakat mengenal internet dan akses
 intrnet bisa lewat hp. Akses internet juga sudah bisa sampai ke
 pelosok-pelosok apalagi daerah tujuan wisata. Dan penempatan patok-patok
 ini bisa dimana saja, lokasi wisatanya. Sedangkan isi penjelasannya yang di
 web bisa diupdate, dilengkapi foto, dilengkapi sayatan tipis dll. Sehingga
 mudah diupdate, ketimbang menempatkan sebuah papan nama dengan penjelasan
 geologinya.
 Saya belum pernah tahu apakah ide ini sudah ada di tempat lain?

 Soal buku populer tentunya disisi lain juga bermanfaat. Karena membaca
 buku bisa dimana saja, kan?

 Salam wisata!

 Rdp




 On Sunday, January 8, 2012,  herman.dar...@shell.com wrote:
  Rekan-rekan,
 
 
 
  Apakah kita sudah pernah menerbitkan buku geologi populer mengenai Bali
 dan Lombok?
 
  Kalau belum, mungkin kita perlu mengusahakannya. Saya hal ini akan
 mendukung Geotourism. Mungkin IAGI bisa jadi penerbitnya.
 
  Ada pendapat?
 
 
 
  Salam,
 
 
 
  Herman Darman

 --
 *Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*



[iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa

2012-01-09 Terurut Topik Awang Satyana
Sabtu 7 Januari 2012 kemarin, bersama sekitar 80 orang dari suatu komunitas 
yang senang jalan-jalan sambil belajar di lapangan, saya mengunjungi makam 
Junghuhn di Jayagiri Lembang. 

Di depan nisannya yang ditinggikan seperti obelisk, saya membentang poster 
berisi foto diri Junghuhn, biografi singkat, miniatur peta Jawanya yang 
monumental, lukisan-lukisan beberapa gunung yang didakinya, dan tentu saja ilmu 
yang dimuliakannya: botani, termasuk dua spesies kina dan geografi/ekologi 
tumbuhan.

Para peserta yang sangat beragam latar belakang profesi dan pekerjaannya dan 
umurnya, dari bayi yang masih digendong ibunya sampai seorang kakek berusia 78 
tahun menyimak dengan khidmat diselingi decak kagum atas karya2 Junghuhn, duduk 
di pelataran makam Junghuhn atau berdiri mendekati poster dan nisan. 

Mengapa memilih Junghuhn, sebab ia bukan hanya perintis budidaya kina di 
Indonesia, tetapi jauh dari itu, ia adalah perintis penelitian geologi, 
kartografi/geodesi, geografi, botani, bahkan antropologi di Jawa. Dan, hal ini 
tak banyak diketahui masyarakat umum. Umumnya, mereka tahu Junghuhn dengan kata 
kunci kina, padahal bukan hanya kina. 

Saya pernah menulis beberapa kali tentang Junghuhn buat milis2, saya tak akan 
mengulangi menjelaskan kiprahnya sebab itu pernah saya tulis, juga pernah 
ditulis di beberapa majalah. Tetapi ada beberapa hal yang belum diketahui 
selama ini, yaitu tentang kepribadian dan kutipan2 pernyataan Junghuhn yang 
berguna buat kita, itulah yang saya bagikan Sabtu kemarin itu.

Saya menggali lebih jauh kepribadian Junghuhn dari buku tulisan Rudiger Siebert 
(2002), Deutsche Spuren in Indonesien (Horleman Verlag, Bad Honnef). Dalam 
buku berbahasa Jerman ini, Siebert mengulas biografi 10 tokoh Jerman yang 
berkarya di Indonesia, antara lain Junghuhn.

Saya cantumkan kata-kata Junghuhn yang penting di poster, dan membacakannya 
untuk semua yang mendengar:

“Di sana aku menghargai dan memelihara ilmuku bagaikan benda keramat, selama 12 
tahun aku menjelajahi gunung-gunung dan hutan-hutan Kepulauan Sunda yang 
mempesonakan itu. Dengan sengaja aku mengikuti jalan setapak yang sepi, dan 
tidak ada petunjuk jalan lain yang menemaniku kecuali KECINTAAN pada pekerjaan 
itu dan ANTUSIASME.” (dikutip dan diterjemahkan dari kata pengantar buku magnum 
opusnya, Java, seine Gestalt, Pflanzendecke und innere Bauart, 1854) (Jawa: 
Bentuknya, Flora dan Struktur-Dalamnya).

Junghuhn melalukan semua yang dilakukannya terhadap Jawa tanpa berbekal 
pendidikan formal. Pendidikan formalnya adalah dokter medis dan ia menjalani 
profesi sebagai dokter militer di Indonesia selama 3 tahun 7 bulan, sementara 
ia memetakan Jawa, mendaki semua gunungnya, meneliti geologi dan 
tumbuhan-tumbuhannya termasuk pembudidayaan kina selama sekitar 21 tahun, 
dengan diselingi 2 tahun bekerja memetakan sebagian Sumatra Utara. Lalu saat 
cuti sakit di Belanda, ia mengerjakan semua datanya menjadi buku-bukunya yang 
terkenal, magnum opusnya, dan peta Jawanya yang luar biasa, selama 7 tahun. 
Maka total hampir 30 tahun hidupnya, dari 54 tahun umurnya, didayagunakan untuk 
Jawa sampai akhir hayatnya. Semuanya bermodalkan dua hal ini: KECINTAAN dan 
ANTUSIASME, bukan latar belakang akademik.

Junghuhn tergila-gila oleh keinginannya melakukan riset. Ia laki-laki penuh 
energi, berwajah serius, dengan pandangan mata yang skeptis. Walaupun Junghuhn 
mengagumi alam, bahkan seperti orang yang menjadikan alam sebagai agamanya, ia 
bukanlah penghayal. ia ingin mencari fakta mengenai sifat-sifat alam, dan ia 
mengharapkan agar data dan catatannya akan disimpan untuk penggunaan generasi 
selanjutnya, maka ia sangat mementingkan publikasi dan ia marah besar ketika 
intrik politik dan iri hati dari kalangan ilmuwan dan akademikus hampir membuat 
magnum opus Junghuhn tentang Jawa tidak dipublikasikan.

Pulau Jawa menantang segala kekuatan dan kreativitas Junghuhn, menguras 
energinya. Pulau Jawa juga yang melemahkan tubuhnya sehingga berkali-kali 
membuatnya mesti mengambil cuti sakit yang lama. Ia menjadi orang pertama yang 
menjelajahi pulau ini secara sistematis. Alam Jawa ditelitinya dalam keadaan 
serba sulit dan penuh pengorbanan. Ia menyusahkan dirinya sendiri, tetapi juga 
menyusahkan orang-orang lain, yaitu para pembantunya di lapangan, orang-orang 
Jawa. Orang2 Jawa tak mengerti kemauan Junghuhn yang dianggapnya gila, mendaki 
semua puncak gunung yang kala itu diyakini orang2 Jawa sebagai tempat yang 
berbahaya, tempat jin, dedemit, dan sebangsanya. Tetapi Junghuhn adalah orang 
dengan disiplin diri yang luar biasa.

Junghuhn tidak pernah mengambil jalan yang paling gampang. Ia menyusahkan 
dirinya sendiri dan para pembantunya. pasti Junghuhn telah dengan keras 
bertindak kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain. Tetapi kekerasannya 
menghasilkan semua magnum opusnya tentang Jawa. Kita menyaksikan seorang 
ilmuwan otodidak yang berpikir lugas dan yang mengumpulkan fakta dalam jumlah 
yang sangat besar. Dan Junghuhn 

Re: [iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa

2012-01-09 Terurut Topik rahardjo_76
Terima kasih pak Awang, very inspiring dan saya kagum pada anda yang selalu 
ingat sejarah ilmuwan pendahulu kita
Salam
Rahardjo S.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Date: Mon, 9 Jan 2012 18:19:41 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id; Geo Unpadgeo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi 
BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Forum HAGIfo...@hagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa

Sabtu 7 Januari 2012 kemarin, bersama sekitar 80 orang dari suatu komunitas 
yang senang jalan-jalan sambil belajar di lapangan, saya mengunjungi makam 
Junghuhn di Jayagiri Lembang. 

Di depan nisannya yang ditinggikan seperti obelisk, saya membentang poster 
berisi foto diri Junghuhn, biografi singkat, miniatur peta Jawanya yang 
monumental, lukisan-lukisan beberapa gunung yang didakinya, dan tentu saja ilmu 
yang dimuliakannya: botani, termasuk dua spesies kina dan geografi/ekologi 
tumbuhan.

Para peserta yang sangat beragam latar belakang profesi dan pekerjaannya dan 
umurnya, dari bayi yang masih digendong ibunya sampai seorang kakek berusia 78 
tahun menyimak dengan khidmat diselingi decak kagum atas karya2 Junghuhn, duduk 
di pelataran makam Junghuhn atau berdiri mendekati poster dan nisan. 

Mengapa memilih Junghuhn, sebab ia bukan hanya perintis budidaya kina di 
Indonesia, tetapi jauh dari itu, ia adalah perintis penelitian geologi, 
kartografi/geodesi, geografi, botani, bahkan antropologi di Jawa. Dan, hal ini 
tak banyak diketahui masyarakat umum. Umumnya, mereka tahu Junghuhn dengan kata 
kunci kina, padahal bukan hanya kina. 

Saya pernah menulis beberapa kali tentang Junghuhn buat milis2, saya tak akan 
mengulangi menjelaskan kiprahnya sebab itu pernah saya tulis, juga pernah 
ditulis di beberapa majalah. Tetapi ada beberapa hal yang belum diketahui 
selama ini, yaitu tentang kepribadian dan kutipan2 pernyataan Junghuhn yang 
berguna buat kita, itulah yang saya bagikan Sabtu kemarin itu.

Saya menggali lebih jauh kepribadian Junghuhn dari buku tulisan Rudiger Siebert 
(2002), Deutsche Spuren in Indonesien (Horleman Verlag, Bad Honnef). Dalam 
buku berbahasa Jerman ini, Siebert mengulas biografi 10 tokoh Jerman yang 
berkarya di Indonesia, antara lain Junghuhn.

Saya cantumkan kata-kata Junghuhn yang penting di poster, dan membacakannya 
untuk semua yang mendengar:

“Di sana aku menghargai dan memelihara ilmuku bagaikan benda keramat, selama 12 
tahun aku menjelajahi gunung-gunung dan hutan-hutan Kepulauan Sunda yang 
mempesonakan itu. Dengan sengaja aku mengikuti jalan setapak yang sepi, dan 
tidak ada petunjuk jalan lain yang menemaniku kecuali KECINTAAN pada pekerjaan 
itu dan ANTUSIASME.” (dikutip dan diterjemahkan dari kata pengantar buku magnum 
opusnya, Java, seine Gestalt, Pflanzendecke und innere Bauart, 1854) (Jawa: 
Bentuknya, Flora dan Struktur-Dalamnya).

Junghuhn melalukan semua yang dilakukannya terhadap Jawa tanpa berbekal 
pendidikan formal. Pendidikan formalnya adalah dokter medis dan ia menjalani 
profesi sebagai dokter militer di Indonesia selama 3 tahun 7 bulan, sementara 
ia memetakan Jawa, mendaki semua gunungnya, meneliti geologi dan 
tumbuhan-tumbuhannya termasuk pembudidayaan kina selama sekitar 21 tahun, 
dengan diselingi 2 tahun bekerja memetakan sebagian Sumatra Utara. Lalu saat 
cuti sakit di Belanda, ia mengerjakan semua datanya menjadi buku-bukunya yang 
terkenal, magnum opusnya, dan peta Jawanya yang luar biasa, selama 7 tahun. 
Maka total hampir 30 tahun hidupnya, dari 54 tahun umurnya, didayagunakan untuk 
Jawa sampai akhir hayatnya. Semuanya bermodalkan dua hal ini: KECINTAAN dan 
ANTUSIASME, bukan latar belakang akademik.

Junghuhn tergila-gila oleh keinginannya melakukan riset. Ia laki-laki penuh 
energi, berwajah serius, dengan pandangan mata yang skeptis. Walaupun Junghuhn 
mengagumi alam, bahkan seperti orang yang menjadikan alam sebagai agamanya, ia 
bukanlah penghayal. ia ingin mencari fakta mengenai sifat-sifat alam, dan ia 
mengharapkan agar data dan catatannya akan disimpan untuk penggunaan generasi 
selanjutnya, maka ia sangat mementingkan publikasi dan ia marah besar ketika 
intrik politik dan iri hati dari kalangan ilmuwan dan akademikus hampir membuat 
magnum opus Junghuhn tentang Jawa tidak dipublikasikan.

Pulau Jawa menantang segala kekuatan dan kreativitas Junghuhn, menguras 
energinya. Pulau Jawa juga yang melemahkan tubuhnya sehingga berkali-kali 
membuatnya mesti mengambil cuti sakit yang lama. Ia menjadi orang pertama yang 
menjelajahi pulau ini secara sistematis. Alam Jawa ditelitinya dalam keadaan 
serba sulit dan penuh pengorbanan. Ia menyusahkan dirinya sendiri, tetapi juga 
menyusahkan orang-orang lain, yaitu para pembantunya di lapangan, orang-orang 
Jawa. Orang2 Jawa tak mengerti kemauan Junghuhn yang dianggapnya gila, mendaki 
semua puncak gunung yang kala itu diyakini orang2 Jawa sebagai tempat yang 
berbahaya, tempat jin, 

Re: [iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa

2012-01-09 Terurut Topik anwar . taufik
Makasih bnyk pak awang. Sangat menginspirasi.

Taufik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Date: Mon, 9 Jan 2012 18:19:41 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id; Geo Unpadgeo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi 
BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Forum HAGIfo...@hagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa
Sabtu 7 Januari 2012 kemarin, bersama sekitar 80 orang dari suatu komunitas 
yang senang jalan-jalan sambil belajar di lapangan, saya mengunjungi makam 
Junghuhn di Jayagiri Lembang. 

Di depan nisannya yang ditinggikan seperti obelisk, saya membentang poster 
berisi foto diri Junghuhn, biografi singkat, miniatur peta Jawanya yang 
monumental, lukisan-lukisan beberapa gunung yang didakinya, dan tentu saja ilmu 
yang dimuliakannya: botani, termasuk dua spesies kina dan geografi/ekologi 
tumbuhan.

Para peserta yang sangat beragam latar belakang profesi dan pekerjaannya dan 
umurnya, dari bayi yang masih digendong ibunya sampai seorang kakek berusia 78 
tahun menyimak dengan khidmat diselingi decak kagum atas karya2 Junghuhn, duduk 
di pelataran makam Junghuhn atau berdiri mendekati poster dan nisan. 

Mengapa memilih Junghuhn, sebab ia bukan hanya perintis budidaya kina di 
Indonesia, tetapi jauh dari itu, ia adalah perintis penelitian geologi, 
kartografi/geodesi, geografi, botani, bahkan antropologi di Jawa. Dan, hal ini 
tak banyak diketahui masyarakat umum. Umumnya, mereka tahu Junghuhn dengan kata 
kunci kina, padahal bukan hanya kina. 

Saya pernah menulis beberapa kali tentang Junghuhn buat milis2, saya tak akan 
mengulangi menjelaskan kiprahnya sebab itu pernah saya tulis, juga pernah 
ditulis di beberapa majalah. Tetapi ada beberapa hal yang belum diketahui 
selama ini, yaitu tentang kepribadian dan kutipan2 pernyataan Junghuhn yang 
berguna buat kita, itulah yang saya bagikan Sabtu kemarin itu.

Saya menggali lebih jauh kepribadian Junghuhn dari buku tulisan Rudiger Siebert 
(2002), Deutsche Spuren in Indonesien (Horleman Verlag, Bad Honnef). Dalam 
buku berbahasa Jerman ini, Siebert mengulas biografi 10 tokoh Jerman yang 
berkarya di Indonesia, antara lain Junghuhn.

Saya cantumkan kata-kata Junghuhn yang penting di poster, dan membacakannya 
untuk semua yang mendengar:

“Di sana aku menghargai dan memelihara ilmuku bagaikan benda keramat, selama 12 
tahun aku menjelajahi gunung-gunung dan hutan-hutan Kepulauan Sunda yang 
mempesonakan itu. Dengan sengaja aku mengikuti jalan setapak yang sepi, dan 
tidak ada petunjuk jalan lain yang menemaniku kecuali KECINTAAN pada pekerjaan 
itu dan ANTUSIASME.” (dikutip dan diterjemahkan dari kata pengantar buku magnum 
opusnya, Java, seine Gestalt, Pflanzendecke und innere Bauart, 1854) (Jawa: 
Bentuknya, Flora dan Struktur-Dalamnya).

Junghuhn melalukan semua yang dilakukannya terhadap Jawa tanpa berbekal 
pendidikan formal. Pendidikan formalnya adalah dokter medis dan ia menjalani 
profesi sebagai dokter militer di Indonesia selama 3 tahun 7 bulan, sementara 
ia memetakan Jawa, mendaki semua gunungnya, meneliti geologi dan 
tumbuhan-tumbuhannya termasuk pembudidayaan kina selama sekitar 21 tahun, 
dengan diselingi 2 tahun bekerja memetakan sebagian Sumatra Utara. Lalu saat 
cuti sakit di Belanda, ia mengerjakan semua datanya menjadi buku-bukunya yang 
terkenal, magnum opusnya, dan peta Jawanya yang luar biasa, selama 7 tahun. 
Maka total hampir 30 tahun hidupnya, dari 54 tahun umurnya, didayagunakan untuk 
Jawa sampai akhir hayatnya. Semuanya bermodalkan dua hal ini: KECINTAAN dan 
ANTUSIASME, bukan latar belakang akademik.

Junghuhn tergila-gila oleh keinginannya melakukan riset. Ia laki-laki penuh 
energi, berwajah serius, dengan pandangan mata yang skeptis. Walaupun Junghuhn 
mengagumi alam, bahkan seperti orang yang menjadikan alam sebagai agamanya, ia 
bukanlah penghayal. ia ingin mencari fakta mengenai sifat-sifat alam, dan ia 
mengharapkan agar data dan catatannya akan disimpan untuk penggunaan generasi 
selanjutnya, maka ia sangat mementingkan publikasi dan ia marah besar ketika 
intrik politik dan iri hati dari kalangan ilmuwan dan akademikus hampir membuat 
magnum opus Junghuhn tentang Jawa tidak dipublikasikan.

Pulau Jawa menantang segala kekuatan dan kreativitas Junghuhn, menguras 
energinya. Pulau Jawa juga yang melemahkan tubuhnya sehingga berkali-kali 
membuatnya mesti mengambil cuti sakit yang lama. Ia menjadi orang pertama yang 
menjelajahi pulau ini secara sistematis. Alam Jawa ditelitinya dalam keadaan 
serba sulit dan penuh pengorbanan. Ia menyusahkan dirinya sendiri, tetapi juga 
menyusahkan orang-orang lain, yaitu para pembantunya di lapangan, orang-orang 
Jawa. Orang2 Jawa tak mengerti kemauan Junghuhn yang dianggapnya gila, mendaki 
semua puncak gunung yang kala itu diyakini orang2 Jawa sebagai tempat yang 
berbahaya, tempat jin, dedemit, dan sebangsanya. Tetapi Junghuhn adalah orang 
dengan disiplin diri yang 

[iagi-net-l] unreg

2012-01-09 Terurut Topik Sri Adriani
Dear admin

Please unreg my email from this milist.

regards,
Sri adriani


Re: [iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa

2012-01-09 Terurut Topik Ok Taufik
 Banyak tokoh kolonial belanda terdahulu yang mau bersumbangsih terhadap
ilmu dan pengetahuan di Indonesia, kita kenal juga Bosscha (lengkapnya
Karel Albert Rudolf Bosscha), seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar
yang mau menjadi penyandang dana utama untuk pembelian alat teropong
bintang, namanya di abadikan untuk observatorium itu. Tak terbayang sama
saya akan niat mereka untuk jaman itu, dan teropong bintang yang mereka
dirikan begitu fenomenalnya sampai saat ini. saya sedikit meragukan niat
pemerintah RI mau membangun sebuah observatorium di sini dikarenakan
prioritas ekonomi jelas lebih penting sejak merdeka sampai sekarang. Sulit
dipahami seorang dari penjajah mau bersumbangsih sebesar itu saat dulu,
sementara membandingkan saat ini para konglomerat kita sendiri malah lebih
suka menyumbang untuk pendidikan ke singapore (group Mayapada baru
menyumbang $30juta dan sbelumnya juga mochtra ryadi dan pengusaha
konglomerat lainnya berlomba2 menyumbang jutaan $ untuk NUS (National
university of Singapore).

Cerita kina dan kebun kina di Bukit Tunggul tersebut, sedikit berubah
kegunaan untuk saat ini, kulit pohon kina sekarang selain dimanfaatkan
untuk obat malarion dan juga untuk  keperluan komestika. Di kawasan Bukit
Tunggul tersebut, pabrik sederhana pengulitan pohon Kina masih beroperasi
dan Bukit Tunggul yang asri mulai dimanfaatkan untuk agrowisata dan
rekreasi lainnya..selain untk tempat DIKSAR anak GEA dulunya.

2012/1/9 anwar.tau...@gmail.com

 Makasih bnyk pak awang. Sangat menginspirasi.

 Taufik

 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
 Date: Mon, 9 Jan 2012 18:19:41
 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id; Geo Unpadgeo_un...@yahoogroups.com;
 Eksplorasi BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Forum HAGI
 fo...@hagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa
 Sabtu 7 Januari 2012 kemarin, bersama sekitar 80 orang dari suatu
 komunitas yang senang jalan-jalan sambil belajar di lapangan, saya
 mengunjungi makam Junghuhn di Jayagiri Lembang.

 Di depan nisannya yang ditinggikan seperti obelisk, saya membentang poster
 berisi foto diri Junghuhn, biografi singkat, miniatur peta Jawanya yang
 monumental, lukisan-lukisan beberapa gunung yang didakinya, dan tentu saja
 ilmu yang dimuliakannya: botani, termasuk dua spesies kina dan
 geografi/ekologi tumbuhan.

 Para peserta yang sangat beragam latar belakang profesi dan pekerjaannya
 dan umurnya, dari bayi yang masih digendong ibunya sampai seorang kakek
 berusia 78 tahun menyimak dengan khidmat diselingi decak kagum atas karya2
 Junghuhn, duduk di pelataran makam Junghuhn atau berdiri mendekati poster
 dan nisan.

 Mengapa memilih Junghuhn, sebab ia bukan hanya perintis budidaya kina di
 Indonesia, tetapi jauh dari itu, ia adalah perintis penelitian geologi,
 kartografi/geodesi, geografi, botani, bahkan antropologi di Jawa. Dan, hal
 ini tak banyak diketahui masyarakat umum. Umumnya, mereka tahu Junghuhn
 dengan kata kunci kina, padahal bukan hanya kina.

 Saya pernah menulis beberapa kali tentang Junghuhn buat milis2, saya tak
 akan mengulangi menjelaskan kiprahnya sebab itu pernah saya tulis, juga
 pernah ditulis di beberapa majalah. Tetapi ada beberapa hal yang belum
 diketahui selama ini, yaitu tentang kepribadian dan kutipan2 pernyataan
 Junghuhn yang berguna buat kita, itulah yang saya bagikan Sabtu kemarin itu.

 Saya menggali lebih jauh kepribadian Junghuhn dari buku tulisan Rudiger
 Siebert (2002), Deutsche Spuren in Indonesien (Horleman Verlag, Bad
 Honnef). Dalam buku berbahasa Jerman ini, Siebert mengulas biografi 10
 tokoh Jerman yang berkarya di Indonesia, antara lain Junghuhn.

 Saya cantumkan kata-kata Junghuhn yang penting di poster, dan
 membacakannya untuk semua yang mendengar:

 “Di sana aku menghargai dan memelihara ilmuku bagaikan benda keramat,
 selama 12 tahun aku menjelajahi gunung-gunung dan hutan-hutan Kepulauan
 Sunda yang mempesonakan itu. Dengan sengaja aku mengikuti jalan setapak
 yang sepi, dan tidak ada petunjuk jalan lain yang menemaniku kecuali
 KECINTAAN pada pekerjaan itu dan ANTUSIASME.” (dikutip dan diterjemahkan
 dari kata pengantar buku magnum opusnya, Java, seine Gestalt,
 Pflanzendecke und innere Bauart, 1854) (Jawa: Bentuknya, Flora dan
 Struktur-Dalamnya).

 Junghuhn melalukan semua yang dilakukannya terhadap Jawa tanpa berbekal
 pendidikan formal. Pendidikan formalnya adalah dokter medis dan ia
 menjalani profesi sebagai dokter militer di Indonesia selama 3 tahun 7
 bulan, sementara ia memetakan Jawa, mendaki semua gunungnya, meneliti
 geologi dan tumbuhan-tumbuhannya termasuk pembudidayaan kina selama sekitar
 21 tahun, dengan diselingi 2 tahun bekerja memetakan sebagian Sumatra
 Utara. Lalu saat cuti sakit di Belanda, ia mengerjakan semua datanya
 menjadi buku-bukunya yang terkenal, magnum opusnya, dan peta Jawanya yang
 luar biasa, selama 7 tahun. Maka total hampir 30 tahun hidupnya, dari 

Re: [iagi-net-l] [Fwd: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan]

2012-01-09 Terurut Topik kartiko samodro
terlepas benar atau tidak...
isu ini memberikan harapan bahwa indonesia memang pernah jadi negara
besar...
harapan itu penting untuk mendorong agar kita bersemangat untuk dapat
menjadi bangsa yang besar lagi
kalau lihat peta wilayah sriwijaya dan majapahit sebenarnya kita tidak
perlu mencari bukti bukti lagi kalau kita memang pernah menjadi bangsa yang
besar...

2012/1/7 Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id



 Menarik ,apa ada yang bisa menerangkan riciannya ?

 si Abah

  Original Message 
 Subject: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan
 From: L. S. Djatnika sundadj...@gmail.com
 Date: Sat, January 7, 2012 4:11 am
 To: Milis Korps Mahawarman Batalyon 1 - ITB angg...@mahawarman.net
 --

 Jurnalis TV Nasional Temukan Pintu Masuk Piramida Garut

 Hasil foto IFSAR di Gunung Sadaurip, Garut (ist)

 Politikindonesia - Temuan awal tentang struktur yang kuat diduga
 merupakan Piramida di Gunung Sadahurip Kabupaten Garut, oleh Tim
 Mitigasi Bencana Katastropik Purba menarik minat berbagai kalangan.
 Temuan itu, bukan hanya mengundang rasa ingin tahu dari Prof
 Openheimer dari Oxford University, Frank Joseph (assisten alm Prof
 Aryos Santos), lembaga riset Jerman DOG, Singapura, Australia dan
 China, tetapi juag disambut antusias oleh kalangan jurnalis Indonesia.
 Kabarnya, jurnalis dari salah satu stasiun TV nasional menemukan
 sesuatu yang baru di gunung Sadahurip tersebut.

 Hal ini dikemukakan oleh Asisten Staf Khusus Presiden bidang Bantuan
 Sosial dan Bencana, Iwan Sumule dalam perbincangannya dengan
 politikindonesia.com, Jumat (06/01).

 Iwan yang juga anggota Tim Katastropik Purba ini mengatakan, salah
 seorang jurnalis dari Stasiun TV Nasional, yang acaranya berjudul
 Jejak Temuan Misterius telah menemukan pintu masuk dari Piramida di
 Kabupaten Garut tersebut. Salah satu kru, Ali Taba mengatakan kepada
 kami, telah merekam pintu masuk piramida tersebut dengan kamera, ujar
 Iwan Sumule.

 Stasiun TV tersebut. ujar Iwan, memang antusias untuk mengetahui lebih
 lanjut indikasi temuan piramida di Gunung Sadahurip. Sebagai jurnalis
 investigatif kami antusias atas riset ilmiah ini dan kami berhasil
 temukan sesuatu,: ujar Iwan mengutip Ali Taba.

 Dikatakan Iwan, Ali Taba dan rekannya, berencana secepatnya membuat
 film dokumenter untuk menyiarkan kabar gembira ini ke masyarakat.
 Mereka turut mendukung riset tim katastropik, membangun nasionalisme
 baru Indonesia dan membuktikan bahwa dunia jurnalistik investigatif
 harus menjadi spirit profesionalisme media.

 Kata Iwan, Tim Katastropik Purba yang diinisiasi oleh Staf Khusus
 Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana sangat senang dengan
 banyaknya inisiatif dan partisipasi masyarakat dari berbagai kalangan.
 Meski Piramida Garut ini, adalah temuan ikutan dari kegiatan utama Tim
 Katastropik Purba yang meneliti sumber-sumber Bencana di masa purba
 yang berpotensi mengulang, tetap saja temuan piramida Garut adalah
 sesuatu yang sangat berharga.

 Kata Iwan, tak hanya Ali Taba dkk, selama ini peran jurnalis dalam
 membantu riset ini sangat besar beberapa redaktur media online maupun
 cetak secara sukarela mendukung aktif riset Tim Katastropik Purba.
 Nanti saatnya akan kami umumkan siapa saja mereka, ujar Iwan.

 Mengenai riset ini sendiri, staf khusus Presiden Andi Arief mengatakan
 telah masuk ke tahap finishing. Tim ahli masih harus penuhi satu tahap
 scientific lagi sehingga dari segala sudut ilmiah bisa terpenuhi.

 Tim juga mendengarkan masukan secara informal dari para
 geologis/volkanologis/arkeologis senior, ahli filologi, Fakultas ilmu
 Budaya Universitas Indonesia, periset Bandung Fe Isitute, penulis
 produktif A Samantho, penulis dan pembawa acara TV serta pemilik
 perguruan Dicky Zainal. Secara formal juga sudah melakukan pertemuan
 dengan wakil dari Arkenas dan Dirjen Kepurbakalaan.

 (kap/rin/nis)


 On 12/20/11, bayu sandi czarb...@gmail.com wrote:
  Ada yang bisa menjelaskan apakah isi berita berikut dapat menghasilkan
  kesimpulan konvergen? Ataukah bukti-bukti yang disampaikan merupakan
  pembenaran (kesimpulan tergantung siapa yang menafsirkan dan
 kepentingannya
  apa)?
 
 
 http://nasional.vivanews.com/news/read/273418-piramida-garut--tim-beberkan-temuan
 
  *Dalam keterangan tertulis yang diterimaVIVAnews.com, Senin, 19 Desember
  2011, Anggota Tim Bencana Katastropik Purba yang dibentuk Kantor Staf
  Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Iwan Sumule mengatakan
  hasil geolistrik dengan jarak elektroda 20 meter dan 10 meter, menunjukan
  ada horizontal unconformity atau “pemancungan” pada tubuh batuan intrusi
  (merah) di kedalaman sekitar 120 meter dari puncak.
 
  Upaya pembuktian itu menghasilkan, pertama, cabang intrusi yang ke arah
  kanan yang tampaknya membentuk dasar morfologi terrain yang mempunyai
  elevasi topografi sama dengan lembah Cirahong. Kemudian, batas 120-an
 

[iagi-net-l] test

2012-01-09 Terurut Topik Yanto R.Sumantri




test

si Abah


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


[iagi-net-l] Test email, please reply

2012-01-09 Terurut Topik Yanto R.Sumantri

Test Email

-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma
hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] [Fwd: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan]

2012-01-09 Terurut Topik ok.taufik
Kalau dari sisi geologi sudah banyak ulasan bantahan dari para ahli sebagai 
bentuk dari piramida man made. Bagaimana penolakan dari ahli antropologi 
Indonesia?, pada dasarnya bangunan piramida tak dikenal oleh suku bangsa di 
nusantara. Bangunan tinggi untuk media mencapai posisi Tuhan hanya dikenal pada 
bangsa inca, maya, mesir kuno.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Date: Tue, 10 Jan 2012 13:50:28 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] [Fwd: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan 
Temuan]
terlepas benar atau tidak...
isu ini memberikan harapan bahwa indonesia memang pernah jadi negara
besar...
harapan itu penting untuk mendorong agar kita bersemangat untuk dapat
menjadi bangsa yang besar lagi
kalau lihat peta wilayah sriwijaya dan majapahit sebenarnya kita tidak
perlu mencari bukti bukti lagi kalau kita memang pernah menjadi bangsa yang
besar...

2012/1/7 Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id



 Menarik ,apa ada yang bisa menerangkan riciannya ?

 si Abah

  Original Message 
 Subject: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan
 From: L. S. Djatnika sundadj...@gmail.com
 Date: Sat, January 7, 2012 4:11 am
 To: Milis Korps Mahawarman Batalyon 1 - ITB angg...@mahawarman.net
 --

 Jurnalis TV Nasional Temukan Pintu Masuk Piramida Garut

 Hasil foto IFSAR di Gunung Sadaurip, Garut (ist)

 Politikindonesia - Temuan awal tentang struktur yang kuat diduga
 merupakan Piramida di Gunung Sadahurip Kabupaten Garut, oleh Tim
 Mitigasi Bencana Katastropik Purba menarik minat berbagai kalangan.
 Temuan itu, bukan hanya mengundang rasa ingin tahu dari Prof
 Openheimer dari Oxford University, Frank Joseph (assisten alm Prof
 Aryos Santos), lembaga riset Jerman DOG, Singapura, Australia dan
 China, tetapi juag disambut antusias oleh kalangan jurnalis Indonesia.
 Kabarnya, jurnalis dari salah satu stasiun TV nasional menemukan
 sesuatu yang baru di gunung Sadahurip tersebut.

 Hal ini dikemukakan oleh Asisten Staf Khusus Presiden bidang Bantuan
 Sosial dan Bencana, Iwan Sumule dalam perbincangannya dengan
 politikindonesia.com, Jumat (06/01).

 Iwan yang juga anggota Tim Katastropik Purba ini mengatakan, salah
 seorang jurnalis dari Stasiun TV Nasional, yang acaranya berjudul
 Jejak Temuan Misterius telah menemukan pintu masuk dari Piramida di
 Kabupaten Garut tersebut. Salah satu kru, Ali Taba mengatakan kepada
 kami, telah merekam pintu masuk piramida tersebut dengan kamera, ujar
 Iwan Sumule.

 Stasiun TV tersebut. ujar Iwan, memang antusias untuk mengetahui lebih
 lanjut indikasi temuan piramida di Gunung Sadahurip. Sebagai jurnalis
 investigatif kami antusias atas riset ilmiah ini dan kami berhasil
 temukan sesuatu,: ujar Iwan mengutip Ali Taba.

 Dikatakan Iwan, Ali Taba dan rekannya, berencana secepatnya membuat
 film dokumenter untuk menyiarkan kabar gembira ini ke masyarakat.
 Mereka turut mendukung riset tim katastropik, membangun nasionalisme
 baru Indonesia dan membuktikan bahwa dunia jurnalistik investigatif
 harus menjadi spirit profesionalisme media.

 Kata Iwan, Tim Katastropik Purba yang diinisiasi oleh Staf Khusus
 Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana sangat senang dengan
 banyaknya inisiatif dan partisipasi masyarakat dari berbagai kalangan.
 Meski Piramida Garut ini, adalah temuan ikutan dari kegiatan utama Tim
 Katastropik Purba yang meneliti sumber-sumber Bencana di masa purba
 yang berpotensi mengulang, tetap saja temuan piramida Garut adalah
 sesuatu yang sangat berharga.

 Kata Iwan, tak hanya Ali Taba dkk, selama ini peran jurnalis dalam
 membantu riset ini sangat besar beberapa redaktur media online maupun
 cetak secara sukarela mendukung aktif riset Tim Katastropik Purba.
 Nanti saatnya akan kami umumkan siapa saja mereka, ujar Iwan.

 Mengenai riset ini sendiri, staf khusus Presiden Andi Arief mengatakan
 telah masuk ke tahap finishing. Tim ahli masih harus penuhi satu tahap
 scientific lagi sehingga dari segala sudut ilmiah bisa terpenuhi.

 Tim juga mendengarkan masukan secara informal dari para
 geologis/volkanologis/arkeologis senior, ahli filologi, Fakultas ilmu
 Budaya Universitas Indonesia, periset Bandung Fe Isitute, penulis
 produktif A Samantho, penulis dan pembawa acara TV serta pemilik
 perguruan Dicky Zainal. Secara formal juga sudah melakukan pertemuan
 dengan wakil dari Arkenas dan Dirjen Kepurbakalaan.

 (kap/rin/nis)


 On 12/20/11, bayu sandi czarb...@gmail.com wrote:
  Ada yang bisa menjelaskan apakah isi berita berikut dapat menghasilkan
  kesimpulan konvergen? Ataukah bukti-bukti yang disampaikan merupakan
  pembenaran (kesimpulan tergantung siapa yang menafsirkan dan
 kepentingannya
  apa)?
 
 
 http://nasional.vivanews.com/news/read/273418-piramida-garut--tim-beberkan-temuan
 
  *Dalam keterangan tertulis