Re: [iagi-net-l] EKSPEDISI KILAT KE PIRAMIDA GUNUNG SADAHURIP : SAMBIL MENYELAM MINUM AIR

2012-01-15 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Salute Mang Okim..wonderful.

Salam,
Natan

On 1/16/12, Sujatmiko  wrote:
> Yth. Pak Yanto Salim,
>
> Silahkan disebar luaskan Pak, insyaallah mang Okim siap mempertanggung
> jawabkan isinya. Sudah sejak setahun lebih  masyarakat dibuat
> terbengong-bengong oleh issue piramida dan harta karun yang tersimpan di
> hampir semua gunung berbentuk piramida, sementara banyak sekali situs-situs
> prasejarah yang sudah lama atau baru ditemukan dibiarkan terbengkalai (
> termasuk kawasan karst Citatah, Bandung ). Semoga dengan shock terapi ini,
> kita khususnya pihak-pihak terkait / berkepentingan , akan lebih sadar
> sehingga dapat menghargai kekuatan science geologi-arkeologi daripada asap
> kemenyan dan bisikan ghoib.
>
> Salam cinta geologi,
>
> Mang Okim
>
> -Original Message-
> From: yanto...@yahoo.co.id [mailto:yanto...@yahoo.co.id]
> Sent: 16 Januari 2012 13:08
> To: iagi-net@iagi.or.id; MGEI
> Cc: SADONO; Feni Kertikasyari; iman santoso; mira buana; GUNARDI
> Subject: Re: [iagi-net-l] EKSPEDISI KILAT KE PIRAMIDA GUNUNG SADAHURIP :
> SAMBIL MENYELAM MINUM AIR
>
> Mang OKim dan moderator,
>
> Minta ijin untuk berbagi email atau informasi ini ke grup milis tetangga.
>
> Terimakasih,
>
> Salam
> Yanto Salim
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
>
>
> 
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> 
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
> abstrak 28 Februari 2012.
> 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] EKSPEDISI KILAT KE PIRAMIDA GUNUNG SADAHURIP : SAMBIL MENYELAM MINUM AIR

2012-01-15 Terurut Topik Firman Fauzi
Pak Miko,

Trims dan salut atas upaya Bapak yg istiqamah menjelaskan kepada semua pihak 
bahwa Gunung Sadahurip bukanlah Situs Piramida seperti yang dihembus2kan akhir 
ini oleh Yayasan Turangga Seta.

Salam,
FF




 From: Sujatmiko 
To: iagi-net@iagi.or.id; MGEI  
Cc: SADONO ; Feni Kertikasyari 
; iman santoso ; mira buana 
; GUNARDI  
Sent: Monday, 16 January 2012, 10:50
Subject: [iagi-net-l] EKSPEDISI KILAT KE PIRAMIDA GUNUNG SADAHURIP : SAMBIL 
MENYELAM MINUM AIR
 
Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Gunung Sadahurip adalah sebuah gunung kecil di dataran Garut yang sejak
beberapa bulan terakhir mencuat ke permukaan karena diyakini sebagai sebuah
bangunan piramida budaya. Pencetus hipotesisnya adalah Yayasan Turangga Seta
yang berhasil menghipnotis Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan
Bencana sehingga  mengambil alih penelitiannya melalui  tim bentukannya
yaitu Tim Bencana Katastropik  Purba. Tim inilah yang beberapa waktu lalu
mengklaim telah menemukan bukti-bukti meyakinkan tentang kebenaran hipotesis
Piramida G. Sadahurip.  

Seperti biasanya, mang Okim yang merasa terusik oleh pernyataan-pernyataan
Tim Bencana Katastropik Purba yang kontorversial kemudian memutuskan untuk
mengadakan "due diligence" kilat ke G. Sadahurip. Niat mang Okim ini
kemudian tersadap oleh mbak Feni dari Perkumpulan Jeep Bandung yang kemudian
mengirim sms ke Danrem Garut. Dukungan dan pengawalan Dan Ramil 1103
Wanaraja Garut dan aparat desa setempat terhadap ekspedisi kilat mang Okim
tidak terlepas dari dukungan positif Danrem Garut tersebut ( puteri beliau
ternyata mahasiswi geologi semester 8 di ITB ).

Sambil menyelam minum air

Puji syukur kepada Tuhan YMK  bahwa ekspedisi kilat yang mang Okim lakukan
pada 8 Januari 2012 itu bagaikan kata pepatah Sekali Tepuk Dua Lalat atau
Sambil Menyelam Minum Air. Bayangkan saja, pada hari itu , mang Okim yang
hanya dikawani dua anak dan satu adik ipar mendapat sambutan dan pengawalan
yang luar biasa ( lihat lampiran naskah di bawah ini ). Setibanya di puncak
G. Sadahurip, mang Okim dapat memanfaatkan kesempatan untuk  memberikan
"kuliah khusus" kepada puluhan pengunjung berikut para pengawal militer dan
sipil  tentang hasil temuan geologi dan kesimpulannya. Setelah itu, sdr.
Erfan dari RCTI datang ke puncak G. Sadahurip untuk mewawancara mang Okim
yang mengaku  sebagai pengurus KRCB dan IAGI ( mohon maaf kalau kurang
berkenan ).  Tayangan hasil liputan RCTI  diharapkan  muncul dalam beberapa
hari mendatang.

Selain dari hal-hal di atas, pada 12 Januari 2012 , mang Okim mengirimkan
artikel tentang hasil missi geologi  ke koran Pikiran Rakyat yang dimuat
dengan beberapa perubahan pada 14 Januari 2012 ( judul disingkat, empat foto
lampiran tidak dimuat ). Atas artikel tersebut, Danrem Garut dan  Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, serta  beberapa rekan ahli
geologi dan non-geologi mengirimkan ucapan selamat dan apresiasi  lewat sms.
Last but not least, tadi malam mang Okim mendapat undangan dari komunitas
Pesantren Garut untuk berbicara di Saresehan tentang G. Sadahurip bersama
Sekda Garut dan H. Usep Romli HM, pada 14 Februari 2012 ( pkl 10.00 - 13.00
).

Itulah rekan-rekan IAGI sekedar kisah mang Okim di minggu-minggu pertama
tahun baru 2012 ini. Semua itu mang Okim sampaikan bukan untuk ria-riaan
atau pamer-pameran, melainkan untuk membuka cakrawala rekan-rekan IAGI
khususnya yang muda-muda tentang begitu banyaknya kesempatan bagi kita semua
untuk berbuat sesuatu yang terbaik bagi bangsa dan negara kita - - - melalui
disiplin ilmu dan keahlian  kita masing-masing - - - ta' iya !!! Di bawah
ini mang Okim lampirkan naskah asli artikel mang Okim yang dimuat Pikiran
Rakyat Rubrik Opini halaman 26 dengan judul dipersingkat : G. SADAHURIP
BUKAN BANGUNAN PIRAMIDA  ( dengan foto mang Okim dan penjelasan : Sekjen
KRCB dan Pengurus IAGI ).

Salam cinta geologi

Mang okim





L A M P I R A N

( NASKAH ASLI DARI ARTIKEL YANG DIKIRIMKAN KE PIKIRAN RAKYAT PADA 12 JANUARI
2012 

DAN DIMUAT DI RUBRIK OPINI TANPA GAMBAR PADA 14 JANUARI 2012 )



DARI PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN :

GUNUNG  SADAHURIP DI GARUT  BUKAN BANGUNAN PIRAMIDA

Oleh : Sujatmiko 

Gunung Sadahurip adalah sebuah gunung kecil terisolir yang   terletak di
Desa Sukahurip , Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Tingginya yang  1463
meter di atas permukaan laut, membuat gunung mungil ini tampak menyolok di
kejauhan, begitu kita memasuki Kecamatan Wanaraja dari arah Garut .
Bentuknya yang mirip dengan bangunan piramida, ditambah dengan mitos
penduduk setempat tentang keanehan dan keangkerannya, apalagi diperkuat oleh
bisikan-bisikan ghoib, membuat Yayasan Turangga Seta yakin bahwa G .
Sadahurip adalah sebuah piramida budaya yang dibangun oleh nenek moyang
kita. Keyakinan mereka kemudian dituangkan dalam suatu hipotesa yang
menyimpulkan bahwa selain di G. Sadahurip, terpendam bangunan piramida
budaya di gunung-gunung berbentuk piramida lainnya di Jawa Barat  antara
lain G. Kaledong dan G.

RE: [iagi-net-l] EKSPEDISI KILAT KE PIRAMIDA GUNUNG SADAHURIP : SAMBIL MENYELAM MINUM AIR

2012-01-15 Terurut Topik Sujatmiko
Yth. Pak Yanto Salim,

Silahkan disebar luaskan Pak, insyaallah mang Okim siap mempertanggung
jawabkan isinya. Sudah sejak setahun lebih  masyarakat dibuat
terbengong-bengong oleh issue piramida dan harta karun yang tersimpan di
hampir semua gunung berbentuk piramida, sementara banyak sekali situs-situs
prasejarah yang sudah lama atau baru ditemukan dibiarkan terbengkalai (
termasuk kawasan karst Citatah, Bandung ). Semoga dengan shock terapi ini,
kita khususnya pihak-pihak terkait / berkepentingan , akan lebih sadar
sehingga dapat menghargai kekuatan science geologi-arkeologi daripada asap
kemenyan dan bisikan ghoib.

Salam cinta geologi,

Mang Okim

-Original Message-
From: yanto...@yahoo.co.id [mailto:yanto...@yahoo.co.id] 
Sent: 16 Januari 2012 13:08
To: iagi-net@iagi.or.id; MGEI
Cc: SADONO; Feni Kertikasyari; iman santoso; mira buana; GUNARDI
Subject: Re: [iagi-net-l] EKSPEDISI KILAT KE PIRAMIDA GUNUNG SADAHURIP :
SAMBIL MENYELAM MINUM AIR

Mang OKim dan moderator,

Minta ijin untuk berbagi email atau informasi ini ke grup milis tetangga.

Terimakasih,

Salam
Yanto Salim
Powered by Telkomsel BlackBerryR




PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] [Fwd: MEDICAL GEOLOGY]

2012-01-15 Terurut Topik Sugeng Hartono
Mas Hadiyanto, Pak Eddy dan semuanya,

Bagi kami "Medical Geology" merupakan ilmu baru dan sangat bagus yang 
sebelumnya tidak pernah terpikirkan.
Di kecamatan Semin, Wonosari DIY, ada sebuah desa yang mempunyai banyak anak-2 
yang mengalami keterbelakangan mental
(bahkan ada yang cukup berat - idiot). Menurut kabar konon lebih dari 50 anak. 
Karena kondisi ekonomi keluarga, anak-2 yang tidak
beruntung ini hanya hidup apa adanya, sampai datang seorang turis Belanda. 
Karena ternyuh dan rasa kasih sayang, turis ini
segera menyumbangkan tabungannya untuk membuat sekolah SLB (sekolah luar biasa) 
di Semin. Sekarang sudah ada bbrp
bagunan dan asrama lengkap bantuan dari bbrp pihak, Pemda, termasuk dari Jepang.

Ketika saya berkunjung ke SLB ini (Darmaputra), bertemu dengan Ibu Kepala 
Sekolah dan murid-2, saya merasa iba dan haru, 
namun juga gembira. Anak-2 yang sudah "lulus" dari SLB bisa mencuci bajunya 
sendiri (dulu kalau mencuci baju dengan rinso
satu kantong plastik dipakai sekaligus), bisa menggembala kambing atau sapi, 
mencari rumput, dan bahkan kerja di ladangnya 
bu Guru; honornya untuk jajan, beli kaos dan pulsa. Mereka belajar baca-tulis, 
menari, musik dll.

Mengingat bahwa daerah ini merupakan pegunungan gamping, apakah sumur-2 mereka 
dimana mereka ambil airnya untuk minum
dan kebutuhan sehari-hari mengandung mineral-2 tertentu yang mempengaruhi 
pertumbuhan otak anak-2 yang baru lahir.
Alangkah bagusnya kalau rekan-2 IAGI Yogyakarta dengan bekerjasama dengan 
RS.Dr.Sardjito misalnya mengadakan penelitian 
air tanahnya. Cerita-2 yang berbau kepercayaan tentu saja juga ada.
Kalau dulu pernah diadakan penelitian, sekarang dilakukan lagi dengan lebih 
mendalam.

Semoga dalam waktu yg tidak lama misteri ini akan terkuak.

Salam,
Sugeng


  - Original Message - 
  From: Eddy Subroto 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Cc: Hadiyanto Sapardi 
  Sent: Monday, January 16, 2012 4:18 PM
  Subject: [iagi-net-l] [Fwd: MEDICAL GEOLOGY]


  Meneruskan permintaan dari Mas Hadiyanto.

  Wasalam,
  EAS

   Original Message 
  Subject: MEDICAL GEOLOGY
  From:"Hadiyanto Sapardi" 
  Date:Mon, January 16, 2012 2:58 am
  To:  "subr...@gc.itb.ac.id" 
  --

  Mas Edy, punten bisa di foreward ke iagi net ? Saya sdh re-regristasi tapi
  blm di accept. Suwun-Hadiyanto

  Mas Im, mas Edy dan rekan-2 lainnya.
  Sebagai negara yang mempunyai kompleksitas kegeologian, seperti kehadiran
  gunung api
  kebencanaan geologi, keberadaan sumber daya mineral dan juga aktifitas
  pertambangan, sudah selayaknya ilmu Medical Geology ( istilah mas Yo
  "Geologi Kedokteran)) diperkenalkan/dikembangkan di negaara kita tercinta
  ini. 

  Kita memang sudah banyak tertinggal di banding negara-2 lain yg secara
  intense telah mengaplikasikan ilmu Medical Geology dinegaranya. Saya
  mencatat tidak kurang dari 40 negara di dunia yang telah mengaplikasikan
  ilmu tsb. Bebarapa perguruan tinggi di Amerika, Australia dan juga di
  beberapa negara di Eropa telah membuka program undergraduate-post graduate
  di bidang Medical Geology.

  Kegiatan secara individu memang pernah kita lakukan dengan "kerjasama"
  dengan rekan-2 USGS yg dipelopori oleh Prof.Bob Filinkelman dan juga mas
  Yo Sumartojo.Kegiatan yang pernah kita lakukan antara lain menghadiri
  Pertemuan-2 di Reston Virginia, Kuala Lumpur dan juga Iran. Pada
  kesempatan itu kami dari Badan Geologi ikut hadir dan mempresentasikan
  paper. Kami juga pernah mengundang Mas Yo untuk mengadakan sehari Seminar
  tentang Medical Geology di kantor Pusat Sumbar Daya Geologi di Bandung.
  Pada saat kami menyelenggarakan SEA COAL GEOLOGY CONFERENCE di Bdg thn
  2000, beberapa paper tentang Medical Geology juga dibawakan, terutama oleh
  rekan-2 rekan-2 dari Amerika.

  Rencana untuk menyelenggarakan Workshop on Medical Geology juga sudah
  pernah kita programkan bekerjasama dengan USGS Suwundan Lembaga Pathology
  Angkatan Darat AS, sayangnya masih tertunda sampai saat sekarang. Menurut
  berita, bulan April ini Badan Geologi akan mengadakan Workshop tentang
  Medical Geology pada bulan April 2012.

  Ada baiknya IAGI sudah saatnya mengambil peran aktif untuk
  mensosialisasikan Medical Geology di Indonesia. Sinergi dengan Badan
  Geologi dan juga perguruan tinggi yang meiliki program study geologi,
  tambang, lingkungan, biologi, kedokteran, kimia dll yg terkait, perlu
  dilakukan . Sekain urun rembug saya. Ayo bangkit untuk mengejar
  ketertinggalan!!!

  Salam
  Hadiyanto
  Anggota International Medical Geology Association.







  Memang kita jauh tertinggal sehingga perlu ada kerjasama dan lebih aktif
  melakukan studi atau riset antara jurusan geologi dengan jurusan lain
  seperti biologi, kimia, fisika, kedokteran, dsb. Barangkali bisa dimulai
  melalui tesis mahasiswa S1 atau S2, cuma perlu dilihat apakah prosedur utk
  persiapan dan pelaksanaannya "s

Re: [iagi-net-l] EKSPEDISI KILAT KE PIRAMIDA GUNUNG SADAHURIP : SAMBIL MENYELAM MINUM AIR

2012-01-15 Terurut Topik yantosal
Mang OKim dan moderator,

Minta ijin untuk berbagi email atau informasi ini ke grup milis tetangga.

Terimakasih,

Salam
Yanto Salim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sujatmiko" 
Date: Mon, 16 Jan 2012 10:50:35 
To: ; MGEI
Reply-To: 
Cc: SADONO; Feni Kertikasyari; 
iman santoso; mira buana; 
GUNARDI
Subject: [iagi-net-l] EKSPEDISI KILAT KE PIRAMIDA GUNUNG SADAHURIP : SAMBIL 
MENYELAM MINUM AIR

Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Gunung Sadahurip adalah sebuah gunung kecil di dataran Garut yang sejak
beberapa bulan terakhir mencuat ke permukaan karena diyakini sebagai sebuah
bangunan piramida budaya. Pencetus hipotesisnya adalah Yayasan Turangga Seta
yang berhasil menghipnotis Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan
Bencana sehingga  mengambil alih penelitiannya melalui  tim bentukannya
yaitu Tim Bencana Katastropik  Purba. Tim inilah yang beberapa waktu lalu
mengklaim telah menemukan bukti-bukti meyakinkan tentang kebenaran hipotesis
Piramida G. Sadahurip.  

Seperti biasanya, mang Okim yang merasa terusik oleh pernyataan-pernyataan
Tim Bencana Katastropik Purba yang kontorversial kemudian memutuskan untuk
mengadakan "due diligence" kilat ke G. Sadahurip. Niat mang Okim ini
kemudian tersadap oleh mbak Feni dari Perkumpulan Jeep Bandung yang kemudian
mengirim sms ke Danrem Garut. Dukungan dan pengawalan Dan Ramil 1103
Wanaraja Garut dan aparat desa setempat terhadap ekspedisi kilat mang Okim
tidak terlepas dari dukungan positif Danrem Garut tersebut ( puteri beliau
ternyata mahasiswi geologi semester 8 di ITB ).

Sambil menyelam minum air

Puji syukur kepada Tuhan YMK  bahwa ekspedisi kilat yang mang Okim lakukan
pada 8 Januari 2012 itu bagaikan kata pepatah Sekali Tepuk Dua Lalat atau
Sambil Menyelam Minum Air. Bayangkan saja, pada hari itu , mang Okim yang
hanya dikawani dua anak dan satu adik ipar mendapat sambutan dan pengawalan
yang luar biasa ( lihat lampiran naskah di bawah ini ). Setibanya di puncak
G. Sadahurip, mang Okim dapat memanfaatkan kesempatan untuk  memberikan
"kuliah khusus" kepada puluhan pengunjung berikut para pengawal militer dan
sipil  tentang hasil temuan geologi dan kesimpulannya. Setelah itu, sdr.
Erfan dari RCTI datang ke puncak G. Sadahurip untuk mewawancara mang Okim
yang mengaku  sebagai pengurus KRCB dan IAGI ( mohon maaf kalau kurang
berkenan ).  Tayangan hasil liputan RCTI  diharapkan  muncul dalam beberapa
hari mendatang.

Selain dari hal-hal di atas, pada 12 Januari 2012 , mang Okim mengirimkan
artikel tentang hasil missi geologi  ke koran Pikiran Rakyat yang dimuat
dengan beberapa perubahan pada 14 Januari 2012 ( judul disingkat, empat foto
lampiran tidak dimuat ). Atas artikel tersebut, Danrem Garut dan  Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, serta  beberapa rekan ahli
geologi dan non-geologi mengirimkan ucapan selamat dan apresiasi  lewat sms.
Last but not least, tadi malam mang Okim mendapat undangan dari komunitas
Pesantren Garut untuk berbicara di Saresehan tentang G. Sadahurip bersama
Sekda Garut dan H. Usep Romli HM, pada 14 Februari 2012 ( pkl 10.00 - 13.00
).

Itulah rekan-rekan IAGI sekedar kisah mang Okim di minggu-minggu pertama
tahun baru 2012 ini. Semua itu mang Okim sampaikan bukan untuk ria-riaan
atau pamer-pameran, melainkan untuk membuka cakrawala rekan-rekan IAGI
khususnya yang muda-muda tentang begitu banyaknya kesempatan bagi kita semua
untuk berbuat sesuatu yang terbaik bagi bangsa dan negara kita - - - melalui
disiplin ilmu dan keahlian  kita masing-masing - - - ta' iya !!! Di bawah
ini mang Okim lampirkan naskah asli artikel mang Okim yang dimuat Pikiran
Rakyat Rubrik Opini halaman 26 dengan judul dipersingkat : G. SADAHURIP
BUKAN BANGUNAN PIRAMIDA  ( dengan foto mang Okim dan penjelasan : Sekjen
KRCB dan Pengurus IAGI ).

Salam cinta geologi

Mang okim

 

 

L A M P I R A N

( NASKAH ASLI DARI ARTIKEL YANG DIKIRIMKAN KE PIKIRAN RAKYAT PADA 12 JANUARI
2012 

DAN DIMUAT DI RUBRIK OPINI TANPA GAMBAR PADA 14 JANUARI 2012 )

 

DARI PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN :

GUNUNG  SADAHURIP DI GARUT  BUKAN BANGUNAN PIRAMIDA

Oleh : Sujatmiko 

Gunung Sadahurip adalah sebuah gunung kecil terisolir yang   terletak di
Desa Sukahurip , Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Tingginya yang  1463
meter di atas permukaan laut, membuat gunung mungil ini tampak menyolok di
kejauhan, begitu kita memasuki Kecamatan Wanaraja dari arah Garut .
Bentuknya yang mirip dengan bangunan piramida, ditambah dengan mitos
penduduk setempat tentang keanehan dan keangkerannya, apalagi diperkuat oleh
bisikan-bisikan ghoib, membuat Yayasan Turangga Seta yakin bahwa G .
Sadahurip adalah sebuah piramida budaya yang dibangun oleh nenek moyang
kita. Keyakinan mereka kemudian dituangkan dalam suatu hipotesa yang
menyimpulkan bahwa selain di G. Sadahurip, terpendam bangunan piramida
budaya di gunung-gunung berbentuk piramida lainnya di Jawa Barat  antara
lain G. Kaledong dan G. Haruman ,  keduanya di Garut , dan G. Lalakon di
Bandung. Hipotesa mer

Re: [iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia ---> was: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013

2012-01-15 Terurut Topik hsemim
Sekitar tahun 1980-an, saya juga pernah membaca artikel di Koran (lupa 
korannya) mengenai Medical Geology oleh Pak Lambok Hutasoit dimana yang dibahas 
waktu itu adalah mengenai air tanah di daerah penambangan timah di Bangka yang 
menyebabkan banyak orang2 Bangka dalam usia muda giginya sudah ompong semua.  
Berarti, sebetulnya Pak Lambok sudah memikirkan hal itu sejak lama.
Salam,
Habash 
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: "Eddy Subroto" 
Date: Mon, 16 Jan 2012 08:58:24 
To: 
Reply-To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia ---> was: [iagi-net-l] 
 Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington,
  DC: September 2013
Mas Ndaru yang terhormat,

Surel Anda sudah langsung saya teruskan ke Bu Emmy Suparka sebagai salah
satu penelitinya. Mohon maaf rupanya Ibu Emmy "terputus" hubungannya
dengan iagi-net, jadi beliau tidak dapat langsung menjawab. Nanti kalau
sudah ada jawaban dari Bu Emmy akan saya teruskan ke iagi-net lagi.

Wasalam,
EAS

> Pak Edi,
>
> Menarik sekali .adakah makalah-nya yang bisa dibagi?
>
> Kesimpulan sementara-nya memang menarik (quote dari pak Edi: "kontaminasi
> Hg
> merupakan problem
> serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga
> bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang.").
>
> Kalau sampel diambil di sekitar tambang Pongkor, darimana kira-kira Hg
> hadir? Operasi tambang Pongkor (Antam) sendiri tidak memakai Hg/ merkuri/
> air raksa (teman-teman Antam tentunya bisa mengklarifikasi). Jadi
> kemungkinannya ada 2 yakni Hg ada secara alamiah (bersama system
> mineralisasi-nya) atau Hg berasal dari limbah penambangan tanpa ijin
> (PETI)
> yg memang banyak beroperasi di sekitar Pongkor. Kalau yg kedua yg terjadi,
> ini lebih membuktikan bahwa PETI membawa dampak negative, selain
> aspek-aspek
> negative lainnya, dan menjadi domain pemerintah untuk menertibkannya.
>
> Salam - Daru
>
> -Original Message-
> From: Eddy Subroto [mailto:subr...@gc.itb.ac.id]
> Sent: Thursday, January 12, 2012 2:39 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
> Subject: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran,
> Washington, DC: September 2013
>
> Mas Iman,
>
> Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini
> memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang,
> Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis
> ke arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan
> Universitas Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of
> Environmental Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah
> makalah hasil penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki
> Sakakibara, Emmy Suparka, Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro
> Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to
> heavy metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA
> Universitas Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah
> Pascasarjana Sains dan Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan
> dari Pusat Penelitian "Cyclotron" Universitas Medikal Iwate.
>
> Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang "menempel" di rambut manusia yang
> hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan
> dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel
> adalah Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia).
> Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas
> mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di
> sekitar tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi
> kesimpulan sementaranya cukup menyentak: "kontaminasi Hg merupakan problem
> serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga
> bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang."
>
> Itu yang dapat saya laporkan. Kalau ada yang berminat dan bertanya atau
> mau berdiskusi, maka diskusinya secara umum ya alias jangan bertanya ke
> saya, karena saya tidak ikut meneliti. Saya yakin Bu Emmy ikut membaca
> tulisan saya ini dan dimohon komentarnya kalau penangkapan saya dalam
> mendengarkan seminar kurang tepat.
>
> Wasalam,
> EAS
>
>
>> Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di
>> banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan
>> buku
>> medical geology hasil research mereka.
>>
>> Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di
>> negara kita ini sudah menyentuh aspek ini?
>>
>> Any comments?
>>
>> Thanks. Iman
>>
>> From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net]
>> Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM
>> To: iagi-net
>> Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
>> Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran,
>> Washington, DC: September 2013
>>
>> Rekan-rekan geologiwan,
>>
>> Mungkin saja ada rekan-rekan yang

RE: [iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia ---> was: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington

2012-01-15 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
Pak Edi yang baik Terima kasih tanggapannya, bu Emmy sepertinya ada di
milis geologi ekonomi, mungkin beliau bisa mengikuti-nya juga di sana.

Bu Dewi: terima kasih info ttg acara di Malang-nya, saya ada keinginan untuk
ikut hadir di acara tsb.

Salam - Daru

-Original Message-
From: Eddy Subroto [mailto:subr...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Monday, January 16, 2012 3:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: e...@gc.itb.ac.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia ---> was: [iagi-net-l]
Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013

Mas Ndaru yang terhormat,

Surel Anda sudah langsung saya teruskan ke Bu Emmy Suparka sebagai salah
satu penelitinya. Mohon maaf rupanya Ibu Emmy "terputus" hubungannya
dengan iagi-net, jadi beliau tidak dapat langsung menjawab. Nanti kalau
sudah ada jawaban dari Bu Emmy akan saya teruskan ke iagi-net lagi.

Wasalam,
EAS

> Pak Edi,
>
> Menarik sekali .adakah makalah-nya yang bisa dibagi?
>
> Kesimpulan sementara-nya memang menarik (quote dari pak Edi: "kontaminasi
> Hg
> merupakan problem
> serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga
> bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang.").
>
> Kalau sampel diambil di sekitar tambang Pongkor, darimana kira-kira Hg
> hadir? Operasi tambang Pongkor (Antam) sendiri tidak memakai Hg/ merkuri/
> air raksa (teman-teman Antam tentunya bisa mengklarifikasi). Jadi
> kemungkinannya ada 2 yakni Hg ada secara alamiah (bersama system
> mineralisasi-nya) atau Hg berasal dari limbah penambangan tanpa ijin
> (PETI)
> yg memang banyak beroperasi di sekitar Pongkor. Kalau yg kedua yg terjadi,
> ini lebih membuktikan bahwa PETI membawa dampak negative, selain
> aspek-aspek
> negative lainnya, dan menjadi domain pemerintah untuk menertibkannya.
>
> Salam - Daru
>
> -Original Message-
> From: Eddy Subroto [mailto:subr...@gc.itb.ac.id]
> Sent: Thursday, January 12, 2012 2:39 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
> Subject: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran,
> Washington, DC: September 2013
>
> Mas Iman,
>
> Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini
> memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang,
> Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis
> ke arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan
> Universitas Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of
> Environmental Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah
> makalah hasil penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki
> Sakakibara, Emmy Suparka, Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro
> Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to
> heavy metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA
> Universitas Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah
> Pascasarjana Sains dan Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan
> dari Pusat Penelitian "Cyclotron" Universitas Medikal Iwate.
>
> Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang "menempel" di rambut manusia yang
> hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan
> dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel
> adalah Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia).
> Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas
> mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di
> sekitar tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi
> kesimpulan sementaranya cukup menyentak: "kontaminasi Hg merupakan problem
> serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga
> bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang."
>
> Itu yang dapat saya laporkan. Kalau ada yang berminat dan bertanya atau
> mau berdiskusi, maka diskusinya secara umum ya alias jangan bertanya ke
> saya, karena saya tidak ikut meneliti. Saya yakin Bu Emmy ikut membaca
> tulisan saya ini dan dimohon komentarnya kalau penangkapan saya dalam
> mendengarkan seminar kurang tepat.
>
> Wasalam,
> EAS
>
>
>> Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di
>> banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan
>> buku
>> medical geology hasil research mereka.
>>
>> Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di
>> negara kita ini sudah menyentuh aspek ini?
>>
>> Any comments?
>>
>> Thanks. Iman
>>
>> From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net]
>> Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM
>> To: iagi-net
>> Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
>> Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran,
>> Washington, DC: September 2013
>>
>> Rekan-rekan geologiwan,
>>
>> Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang
>> perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S.
>>

[iagi-net-l] [Fwd: MEDICAL GEOLOGY]

2012-01-15 Terurut Topik Eddy Subroto
Meneruskan permintaan dari Mas Hadiyanto.

Wasalam,
EAS

 Original Message 
Subject: MEDICAL GEOLOGY
From:"Hadiyanto Sapardi" 
Date:Mon, January 16, 2012 2:58 am
To:  "subr...@gc.itb.ac.id" 
--

Mas Edy, punten bisa di foreward ke iagi net ? Saya sdh re-regristasi tapi
blm di accept. Suwun-Hadiyanto
 
Mas  Im, mas Edy dan rekan-2 lainnya.
Sebagai negara yang mempunyai kompleksitas kegeologian, seperti kehadiran
gunung api
kebencanaan geologi, keberadaan sumber daya mineral dan juga aktifitas
pertambangan, sudah selayaknya ilmu Medical Geology ( istilah mas Yo
"Geologi Kedokteran)) diperkenalkan/dikembangkan di negaara kita tercinta
ini. 
 
Kita memang sudah banyak tertinggal di banding negara-2 lain yg secara
intense telah mengaplikasikan ilmu Medical Geology dinegaranya. Saya
mencatat tidak kurang dari 40 negara di dunia yang telah mengaplikasikan
ilmu tsb. Bebarapa perguruan tinggi di Amerika, Australia dan juga di
beberapa negara di Eropa telah membuka program undergraduate-post graduate
di bidang Medical Geology.
 
Kegiatan secara individu memang pernah kita lakukan dengan "kerjasama"
dengan rekan-2 USGS yg dipelopori oleh Prof.Bob Filinkelman dan juga mas
Yo Sumartojo.Kegiatan yang pernah kita lakukan antara lain menghadiri
Pertemuan-2 di Reston Virginia, Kuala Lumpur dan juga Iran. Pada
kesempatan itu kami dari Badan Geologi  ikut hadir dan mempresentasikan
paper. Kami juga pernah mengundang Mas Yo untuk mengadakan sehari Seminar
tentang Medical Geology di kantor Pusat Sumbar Daya Geologi di Bandung.
Pada saat kami menyelenggarakan SEA COAL GEOLOGY CONFERENCE di Bdg thn
2000, beberapa paper tentang Medical Geology juga dibawakan, terutama oleh
rekan-2 rekan-2 dari Amerika.
 
Rencana untuk menyelenggarakan Workshop on Medical Geology juga sudah
pernah kita programkan bekerjasama dengan USGS Suwundan Lembaga Pathology
Angkatan Darat AS, sayangnya masih tertunda sampai saat sekarang. Menurut
berita, bulan April ini Badan Geologi akan mengadakan Workshop tentang
Medical Geology pada bulan April 2012.
 
Ada baiknya IAGI sudah saatnya mengambil peran aktif untuk
mensosialisasikan Medical Geology di Indonesia. Sinergi dengan Badan
Geologi dan juga perguruan tinggi yang meiliki program study geologi,
tambang, lingkungan, biologi, kedokteran, kimia dll yg terkait, perlu
dilakukan . Sekain urun rembug saya. Ayo bangkit untuk mengejar
ketertinggalan!!!
 
Salam
Hadiyanto
Anggota International Medical Geology Association.
 
 
 
 
 
 

Memang kita jauh tertinggal sehingga perlu ada kerjasama dan lebih aktif
melakukan studi atau riset antara jurusan geologi dengan jurusan lain
seperti biologi, kimia, fisika, kedokteran, dsb. Barangkali bisa dimulai
melalui tesis mahasiswa S1 atau S2, cuma perlu dilihat apakah prosedur utk
persiapan dan pelaksanaannya "sudah ada dan mudah" dilaksanakan dan juga
ada peminatnya termasuk mahasiswa dan lapangan kerjanya.

Thanks. Iman

-Original Message-
From: Eddy Subroto [mailto:subr...@gc.itb.ac.id]
Sent: Thursday, January 12, 2012 2:39 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
Subject: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran,
Washington, DC: September 2013

Mas Iman,

Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini
memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang,
Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis
ke arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan
Universitas Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of
Environmental Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah
makalah hasil penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki
Sakakibara, Emmy Suparka, Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro
Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to
heavy metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA
Universitas Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah
Pascasarjana Sains dan Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan
dari Pusat Penelitian "Cyclotron" Universitas Medikal Iwate.

Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang "menempel" di rambut manusia yang
hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan
dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel
adalah Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia).
Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas
mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di
sekitar tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi
kesimpulan sementaranya cukup menyentak: "kontaminasi Hg merupakan problem
serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga
bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang."

Itu yang dapat 

Re: [iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia ---> was: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013

2012-01-15 Terurut Topik Eddy Subroto
Mas Ndaru yang terhormat,

Surel Anda sudah langsung saya teruskan ke Bu Emmy Suparka sebagai salah
satu penelitinya. Mohon maaf rupanya Ibu Emmy "terputus" hubungannya
dengan iagi-net, jadi beliau tidak dapat langsung menjawab. Nanti kalau
sudah ada jawaban dari Bu Emmy akan saya teruskan ke iagi-net lagi.

Wasalam,
EAS

> Pak Edi,
>
> Menarik sekali .adakah makalah-nya yang bisa dibagi?
>
> Kesimpulan sementara-nya memang menarik (quote dari pak Edi: "kontaminasi
> Hg
> merupakan problem
> serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga
> bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang.").
>
> Kalau sampel diambil di sekitar tambang Pongkor, darimana kira-kira Hg
> hadir? Operasi tambang Pongkor (Antam) sendiri tidak memakai Hg/ merkuri/
> air raksa (teman-teman Antam tentunya bisa mengklarifikasi). Jadi
> kemungkinannya ada 2 yakni Hg ada secara alamiah (bersama system
> mineralisasi-nya) atau Hg berasal dari limbah penambangan tanpa ijin
> (PETI)
> yg memang banyak beroperasi di sekitar Pongkor. Kalau yg kedua yg terjadi,
> ini lebih membuktikan bahwa PETI membawa dampak negative, selain
> aspek-aspek
> negative lainnya, dan menjadi domain pemerintah untuk menertibkannya.
>
> Salam - Daru
>
> -Original Message-
> From: Eddy Subroto [mailto:subr...@gc.itb.ac.id]
> Sent: Thursday, January 12, 2012 2:39 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
> Subject: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran,
> Washington, DC: September 2013
>
> Mas Iman,
>
> Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini
> memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang,
> Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis
> ke arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan
> Universitas Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of
> Environmental Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah
> makalah hasil penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki
> Sakakibara, Emmy Suparka, Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro
> Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to
> heavy metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA
> Universitas Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah
> Pascasarjana Sains dan Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan
> dari Pusat Penelitian "Cyclotron" Universitas Medikal Iwate.
>
> Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang "menempel" di rambut manusia yang
> hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan
> dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel
> adalah Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia).
> Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas
> mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di
> sekitar tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi
> kesimpulan sementaranya cukup menyentak: "kontaminasi Hg merupakan problem
> serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga
> bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang."
>
> Itu yang dapat saya laporkan. Kalau ada yang berminat dan bertanya atau
> mau berdiskusi, maka diskusinya secara umum ya alias jangan bertanya ke
> saya, karena saya tidak ikut meneliti. Saya yakin Bu Emmy ikut membaca
> tulisan saya ini dan dimohon komentarnya kalau penangkapan saya dalam
> mendengarkan seminar kurang tepat.
>
> Wasalam,
> EAS
>
>
>> Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di
>> banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan
>> buku
>> medical geology hasil research mereka.
>>
>> Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di
>> negara kita ini sudah menyentuh aspek ini?
>>
>> Any comments?
>>
>> Thanks. Iman
>>
>> From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net]
>> Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM
>> To: iagi-net
>> Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
>> Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran,
>> Washington, DC: September 2013
>>
>> Rekan-rekan geologiwan,
>>
>> Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang
>> perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S.
>> Dr.
>> Bob Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk suatu
>> waktu akan memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr.
>> Hadiyanto
>> adalah teman lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di Washington,
>> DC beberapa tahun yang lalu.
>>
>> Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology Association)
>>
>> Salam,
>> Sumartojo
>>
>> J. ("Yo") Sumartojo, Ph., PG
>>
>> Registered Professional Geologist
>>
>> Interpreter/Translator: Indonesian-Javanese-English
>>
>>
>
>
>
> ---

Re: [iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia ---> was: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013

2012-01-15 Terurut Topik bqdewi
Pak Ndaru,

Pada bulan Februari tgl 7-8, kami akan mengadakan konferensi international di 
Malang, yg akan membahas khusus ttg kondisi merkuri dan small scale mining. 
Keynote speakers dari NZ, China dan India. Informasi lebih lanjut dpt dilihat 
di http://www.eshi-asm.fp.ub.ac.id 

Terima kasih,
Dewi
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "S. (Daru) Prihatmoko" 
Date: Mon, 16 Jan 2012 08:51:58 
To: 
Reply-To: 
Cc: 
Subject: [iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia ---> was: [iagi-net-l] 
Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013

Pak Edi,

Menarik sekali .adakah makalah-nya yang bisa dibagi?

Kesimpulan sementara-nya memang menarik (quote dari pak Edi: "kontaminasi Hg
merupakan problem
serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga
bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang."). 

Kalau sampel diambil di sekitar tambang Pongkor, darimana kira-kira Hg
hadir? Operasi tambang Pongkor (Antam) sendiri tidak memakai Hg/ merkuri/
air raksa (teman-teman Antam tentunya bisa mengklarifikasi). Jadi
kemungkinannya ada 2 yakni Hg ada secara alamiah (bersama system
mineralisasi-nya) atau Hg berasal dari limbah penambangan tanpa ijin (PETI)
yg memang banyak beroperasi di sekitar Pongkor. Kalau yg kedua yg terjadi,
ini lebih membuktikan bahwa PETI membawa dampak negative, selain aspek-aspek
negative lainnya, dan menjadi domain pemerintah untuk menertibkannya. 

Salam - Daru  

-Original Message-
From: Eddy Subroto [mailto:subr...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Thursday, January 12, 2012 2:39 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
Subject: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran,
Washington, DC: September 2013

Mas Iman,

Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini
memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang,
Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis
ke arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan
Universitas Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of
Environmental Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah
makalah hasil penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki
Sakakibara, Emmy Suparka, Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro
Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to
heavy metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA
Universitas Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah
Pascasarjana Sains dan Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan
dari Pusat Penelitian "Cyclotron" Universitas Medikal Iwate.

Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang "menempel" di rambut manusia yang
hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan
dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel
adalah Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia).
Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas
mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di
sekitar tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi
kesimpulan sementaranya cukup menyentak: "kontaminasi Hg merupakan problem
serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga
bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang."

Itu yang dapat saya laporkan. Kalau ada yang berminat dan bertanya atau
mau berdiskusi, maka diskusinya secara umum ya alias jangan bertanya ke
saya, karena saya tidak ikut meneliti. Saya yakin Bu Emmy ikut membaca
tulisan saya ini dan dimohon komentarnya kalau penangkapan saya dalam
mendengarkan seminar kurang tepat.

Wasalam,
EAS


> Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di
> banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan buku
> medical geology hasil research mereka.
>
> Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di
> negara kita ini sudah menyentuh aspek ini?
>
> Any comments?
>
> Thanks. Iman
>
> From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net]
> Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM
> To: iagi-net
> Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
> Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran,
> Washington, DC: September 2013
>
> Rekan-rekan geologiwan,
>
> Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang
> perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S. Dr.
> Bob Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk suatu
> waktu akan memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr. Hadiyanto
> adalah teman lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di Washington,
> DC beberapa tahun yang lalu.
>
> Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology Association)
>
> Salam,
> Sumartojo
>
> J. ("Yo") Sumartojo, Ph., PG
>
> Regis

[iagi-net-l] Kontaminasi Hg ke manusaia ---> was: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013

2012-01-15 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
Pak Edi,

Menarik sekali .adakah makalah-nya yang bisa dibagi?

Kesimpulan sementara-nya memang menarik (quote dari pak Edi: "kontaminasi Hg
merupakan problem
serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga
bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang."). 

Kalau sampel diambil di sekitar tambang Pongkor, darimana kira-kira Hg
hadir? Operasi tambang Pongkor (Antam) sendiri tidak memakai Hg/ merkuri/
air raksa (teman-teman Antam tentunya bisa mengklarifikasi). Jadi
kemungkinannya ada 2 yakni Hg ada secara alamiah (bersama system
mineralisasi-nya) atau Hg berasal dari limbah penambangan tanpa ijin (PETI)
yg memang banyak beroperasi di sekitar Pongkor. Kalau yg kedua yg terjadi,
ini lebih membuktikan bahwa PETI membawa dampak negative, selain aspek-aspek
negative lainnya, dan menjadi domain pemerintah untuk menertibkannya. 

Salam - Daru  

-Original Message-
From: Eddy Subroto [mailto:subr...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Thursday, January 12, 2012 2:39 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
Subject: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran,
Washington, DC: September 2013

Mas Iman,

Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini
memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang,
Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis
ke arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan
Universitas Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of
Environmental Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah
makalah hasil penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki
Sakakibara, Emmy Suparka, Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro
Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to
heavy metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA
Universitas Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah
Pascasarjana Sains dan Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan
dari Pusat Penelitian "Cyclotron" Universitas Medikal Iwate.

Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang "menempel" di rambut manusia yang
hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan
dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel
adalah Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia).
Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas
mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di
sekitar tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi
kesimpulan sementaranya cukup menyentak: "kontaminasi Hg merupakan problem
serius tidak hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga
bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di sekitar tambang."

Itu yang dapat saya laporkan. Kalau ada yang berminat dan bertanya atau
mau berdiskusi, maka diskusinya secara umum ya alias jangan bertanya ke
saya, karena saya tidak ikut meneliti. Saya yakin Bu Emmy ikut membaca
tulisan saya ini dan dimohon komentarnya kalau penangkapan saya dalam
mendengarkan seminar kurang tepat.

Wasalam,
EAS


> Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di
> banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan buku
> medical geology hasil research mereka.
>
> Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di
> negara kita ini sudah menyentuh aspek ini?
>
> Any comments?
>
> Thanks. Iman
>
> From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net]
> Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM
> To: iagi-net
> Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
> Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran,
> Washington, DC: September 2013
>
> Rekan-rekan geologiwan,
>
> Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang
> perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S. Dr.
> Bob Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk suatu
> waktu akan memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr. Hadiyanto
> adalah teman lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di Washington,
> DC beberapa tahun yang lalu.
>
> Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology Association)
>
> Salam,
> Sumartojo
>
> J. ("Yo") Sumartojo, Ph., PG
>
> Registered Professional Geologist
>
> Interpreter/Translator: Indonesian-Javanese-English
>
>




PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email 

RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013

2012-01-15 Terurut Topik RM Iman Argakoesoemah
Memang kita jauh tertinggal sehingga perlu ada kerjasama dan lebih aktif 
melakukan studi atau riset antara jurusan geologi dengan jurusan lain seperti 
biologi, kimia, fisika, kedokteran, dsb. Barangkali bisa dimulai melalui tesis 
mahasiswa S1 atau S2, cuma perlu dilihat apakah prosedur utk persiapan dan 
pelaksanaannya "sudah ada dan mudah" dilaksanakan dan juga ada peminatnya 
termasuk mahasiswa dan lapangan kerjanya.

Thanks. Iman

-Original Message-
From: Eddy Subroto [mailto:subr...@gc.itb.ac.id]
Sent: Thursday, January 12, 2012 2:39 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
Subject: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, 
Washington, DC: September 2013

Mas Iman,

Di Teknik Geologi ITB secara harfiah pengajaran tentang geologi medis ini 
memang belum, akan tetapi bekerjasama dengan Universitas Ehime, Jepang, 
Kelompok Keilmuan Geologi yang dikomandani Ibu Emmy Suparka telah merintis ke 
arah sana. Dalam seminar bersama (yang pertama) antara ITB dan Universitas 
Ehime yang diberi nama ISEGA (First International Seminar of Environmental 
Geosciences in Asia di ITB tanggal 5-6 Oktober 2011) sebuah makalah hasil 
penelitian bersama (penulisnya Yuki Kubota, Masayuki Sakakibara, Emmy Suparka, 
Yayu Indriaty Aripin, Sakae Sano, dan Koichiro
Sera) berjudul Hair analysis as a tool in assessing human exposure to heavy 
metal in Indonesia telah dipaparkan. Catatan: Sdri Yayu dari FMIPA Universitas 
Negeri Gorontalo, sedangkan peneliti Jepang dari Sekolah Pascasarjana Sains dan 
Teknologi serta Fakultas Pendidikan (Ehime) dan dari Pusat Penelitian 
"Cyclotron" Universitas Medikal Iwate.

Unsur yang diamati adalah Hg dan Pb yang "menempel" di rambut manusia yang 
hidup di sekitar tambang emas (kalau tidak salah di Pongkor) dibandingkan 
dengan orang yang hidup di kota tidak bertambang (yang diambil sampel adalah 
Bandung dan Gorontalo, sesuai dengan domisili peneliti Indonesia).
Sampel rambut yang diambil dari orang yang hidup di sekitar tambang emas 
mencakup orang yang aktif bekerja di tambang, perempuan yang hidup di sekitar 
tambang, dan anak-anak mereka. Studi ini belum final, akan tetapi kesimpulan 
sementaranya cukup menyentak: "kontaminasi Hg merupakan problem serius tidak 
hanya bagi pekerja aktif pertambangan emas, akan tetapi juga bagi perempuan dan 
anak-anak yang tinggal di sekitar tambang."

Itu yang dapat saya laporkan. Kalau ada yang berminat dan bertanya atau mau 
berdiskusi, maka diskusinya secara umum ya alias jangan bertanya ke saya, 
karena saya tidak ikut meneliti. Saya yakin Bu Emmy ikut membaca tulisan saya 
ini dan dimohon komentarnya kalau penangkapan saya dalam mendengarkan seminar 
kurang tepat.

Wasalam,
EAS


> Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang
> di banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah
> menerbitkan buku medical geology hasil research mereka.
>
> Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di
> negara kita ini sudah menyentuh aspek ini?
>
> Any comments?
>
> Thanks. Iman
>
> From: Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net]
> Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM
> To: iagi-net
> Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
> Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran,
> Washington, DC: September 2013
>
> Rekan-rekan geologiwan,
>
> Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi
> tentang perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, 
> A.S. Dr.
> Bob Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk
> suatu waktu akan memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr.
> Hadiyanto adalah teman lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di
> Washington, DC beberapa tahun yang lalu.
>
> Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology
> Association)
>
> Salam,
> Sumartojo
>
>
>
> J. ("Yo") Sumartojo, Ph., PG
>
> Registered Professional Geologist
>
> Interpreter/Translator: Indonesian-Javanese-English
>
>
>
> (404) 216-0955 (cell.)
> (770) 565-7663 (line)
>
> sumar...@bellsouth.net
>
>
>
> 
>
> Keep it on screen - think before you print
>
> 
>
> Any information in this email is confidential and legally privileged.
> It is intended solely for the use of the individual or entity to whom
> it is addressed and others authorized to receive. If you receive this
> e-mail in error, please reply this e-mail or call +6221 2995 4777 then
> delete this email including any attachment(s) from your system since
> any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance
> on such contents is strictly prohibited. MedcoEnergi does not accept
> liability for damage caused by any of the foregoing. This e-mail is
> from MedcoEnergi Companies (www.medcoenergi.com).
>




PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Ro

[iagi-net-l] IAGIers Pointe Noire, Congo

2012-01-15 Terurut Topik julianta panjaitan
Salam IAGI,
 
Mohon info via Japri, jika ada IAGI-ers yg berada di Pointe Noire, Congo,
 
Salam,
Julianta