[iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-18 Terurut Topik Muhammad Razi
*Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban*
*Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB*


*Metrotvnews.com, Jakarta: *Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi
Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan
proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa
Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama
kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya
terintegrasi dengan petrokimia.

"Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan
analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang," kata Juru Bicara
Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

Penandatanganan dilakukan di Bali pada Sabtu ini antara Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin dan
Vice President of Marketing, Supply, and Joint Venture Coordination Saudi
Aramco, Dawood M. Dawood.

Saudi Aramco akan memasok sebagian besar kebutuhan minyak mentah Kilang
Tuban berdasarkan kontrak jangka panjang. Kilang akan memproduksi produk
petrokimia dan BBM berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat di Indonesia dan juga kawasan Asia Tenggara.

"Kerja sama investasi dengan Saudi Aramco ini sangat berharga bagi
Pertamina dan Indonesia dalam memperkuat pasokan BBM dan petrokimia untuk
memenuhi permintaan domestik dan regional yang sangat besar," kata Afdal.

Ia menjelaskan proyek Kilang Tuban menjadi bagian dari rencana Pertamina
untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia.

Sementara Dawood mengatakan penandatanganan MoU merupakan langkah penting
pertama semakin mempererat hubungan dengan Pertamina yang sudah kuat. Juga
sebagai strategi meningkatkan eksistensi bisnis hilir secara global.

"Kami berkomitmen untuk merancang investasi yang saling menguntungkan
sehingga menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, dan berkontribusi
bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan," ujarnya.

Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) merupakan anak perusahaan Saudi
Arabian Oil Company (Saudi Aramco). Bisnis SAAC ditujukan mendukung operasi
bisnis Saudi Aramco di kawasan Asia. Saudi Aramco ini merupakan perusahaan
yang dimiliki penuh Pemerintah Arab Saudi dengan kantor pusat di Dhahran,
Arab Saudi.

Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, yakni
sebesar 260 miliar barel dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di
dunia.(Ant/BEY)


Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-18 Terurut Topik Muhammad Razi
Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya?
pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota
kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke
-7 semua tunduk ke Sriwijaya

salam
Razi

2012/2/19 R.P.Koesoemadinata 

> **
> Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham
> mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang
> spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G.
> Padang.
> Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di
> daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai
> Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi
> juga meliputi pemukiman.
> Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun
> 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian
> Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di
> Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun
> 2007.
> Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur),
> dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan
> camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang
> menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh
> sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai
> dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di
> Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat
> jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai
> Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung.
> Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan
> Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2
> sudah selesai.
> Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa
> Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga
> menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa.
> Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai
> abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di
> serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
> Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di
> Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang
> datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di
> medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang
> sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di
> Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas
> hubungannnya.
> RPK
>
>
> - Original Message -
> *From:* Bandono Salim 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Thursday, February 16, 2012 8:46 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle
> of Repose]
>
> Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda
> jua.
> Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi
> pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
> Pak Kusumadinata dapat bantu?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: *Rovicky Dwi Putrohari 
> *Date: *Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
> *To: *
> *ReplyTo: *
> *Subject: *[iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of
> Repose]
>
> Aku ubah dikit judulnya.
>
> 2012/2/16 Bandono Salim 
>
>> Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan
>> agung mau perangi kompeni di batavia.
>> Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka.
>> Jadi tiada hub "piramid" jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri
>> Majalengka dan atau wilwatikta).
>>
>
> Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding
> sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah
> saya sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh
> majapahit ? Atau karena secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara
> sedangkan Sunda sudah 'merdeka' dimana akhirnya sejarah Sunda
> 'terpinggirkan' ?
> Mohon pencerahan atau info ttg Sejarah Sunda.
>
> RDP
>
>


Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-18 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham 
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler 
seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang.
Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah 
Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh 
Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi 
Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di Gramedia. 
Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007.
Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan 
juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan 
jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur 
sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. 
Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan 
di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak 
obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin 
sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di 
Cekungan Bandung.
Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan 
Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai.
Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat 
telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa 
agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. 
Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad 
ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang 
oleh Kerajaan Sriwijaya.
Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu 
adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang 
Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah 
kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan 
mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di 
Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.
RPK

  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua.
  Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi 
pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
  Pak Kusumadinata dapat bantu?
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: Rovicky Dwi Putrohari  
  Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
  To: 
  ReplyTo:  
  Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]


  Aku ubah dikit judulnya.


  2012/2/16 Bandono Salim 

Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan 
agung mau perangi kompeni di batavia.
Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka.
Jadi tiada hub "piramid" jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka 
dan atau wilwatikta).


  Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding 
sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya 
sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau 
karena secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara sedangkan Sunda sudah 
'merdeka' dimana akhirnya sejarah Sunda 'terpinggirkan' ?
  Mohon pencerahan atau info ttg Sejarah Sunda.


  RDP 

Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba

2012-02-18 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Sebaiknya hasil geolistrik itu ditampilkan disini, beserta peta topografi 
detail serta lintasan dari survey geolistrik itu, lengkap dengan peta index 
atau koordinatnya.
Sulit membayangkan apa yang dibahas  Laporan Tim Katastropik Purba. "A picture 
is worth a thousand words"
RPK
  - Original Message - 
  From: bosman batubara 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, February 17, 2012 8:31 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba


  Ah... tampilan laporan lengkapnya enggak menarik. Tadinya aku pikir 
attachment PDF yang dilay-out bagus, ada ilustrasi, foto2 dan caption yang 
menarik, ternyata cuma body text yang benar2 bikin malas baca. Kok tim yang 
bekerja di bawah koordinasi Stap Khusus Presiden "Laporan Lengkap"-nya enggak 
menarik ya? 


  tabik
  bosman batubara 



--
  From: Rovicky Dwi Putrohari 
  To: IAGI ; geologi...@googlegroups.com 
  Sent: Friday, February 17, 2012 1:09 AM
  Subject: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba



  FYI


  -- Forwarded message --
  From: e_ridzky 
  Date: 2012/2/16
  Subject: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba
  To: Ketua IAGI - Rovicky 



  *Tujuan tim tidak mencari piramid*


  Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba

  Bermula meneliti data kebencanaan di masa silam, Tim Katastropik Purba 
menguak peradaban di masa silam yang musnah.

  Tim Katastropik Purba bentukan Staf Khusus Presiden telah merampungkan riset 
awal. Tim ini meneliti apakah ada keterkaitan antara kejadian bencana di masa 
silam dengan peradaban masa lalu untuk dibandingkan di masa kini. Tim ini 
terdiri dari DR. Danny Hilman, DR. Andang Bachtiar, DR. Budianto 'Didit' 
Oentowirjo, DR. Wahyu Triyoso, DR. Irwan Meilano, DR. Hamzah Latief, Ir. Wisnu 
Ariestika dan Ir. Juniardi. 

  Pada awalnya tim ini menjadikan objek utama riset melalui data kebencanaan 
dan anomali Gunung Sadahurip dan beberapa situs yang terkubur karena diduga 
kuat karena bencana. Dengan segala kehati-hatian, serta pengujian 
alat/teknologi yang digunakan, maka tim juga mengembangkan riset di beberapa 
tempat lain seperti Banda Aceh, Trowulan dan situs megalitikum Gunung Padang.

  Karena di Gunung Padang hasil uji teknologi menunjukkan kemiripan dengan 
Gunung Sadahurip, maka tim memutuskan untuk terlebih dahulu melakukan tahap 
pengeboran untuk membuktikan uji teknologi. Hasilnya ternyata membuktikan bahwa 
ada kesesuaian antara uji teknologi dan hasil pengeboran. 

  Di Gunung Padang tim menemukan bangunan yang terpendam berupa man made 
structures. Hasil yang didapat di Gunung Padang sekaligus mengalibrasi obyek 
riset utama yaitu Gunung Sadahurip yang direncanakan pengeborannya dilakukan 
pada bulan Maret ini. 

  Laporan Riset Gunung Padang

  1. Dari analisis morfologi Gunung Padang jelas memperlihatkan Gunung Padang 
seperti sebuah gundukan besar di kaki sebuah punggungan dari Gunung Karuhun 
(perbukitan tinggi di selatan Gunung Padang). Artinya, interpretasi geologi 
yang paling mungkin adalah gunung api purba atau intrusi batuan beku. Tapi 
apakah demikian? Dari hasil survei lintasan Geolistrik (memakai SuperSting R8) 
tidak mendukung interpretasi geologi ini. 

  Ada beberapa lintasan geolistrik yang dibuat: Dua lintasan dengan spasing 
elektroda 3m dan 8m untuk penampang Utara-Selatan, tiga lintasan dengan spasing 
elektroda 1m, 4m, 10m untuk penampang Barat-Timur (catatan: spasing elektroda 
3m dengan jumlah electrode 112 depth of penetrationnya ~ 60m, yang 8m sampai 
200 m-an). Singkatnya, data geolistrik tidak memperlihatkan struktur intrusi 
magma, volcanic plug ataupun gunung purba, melainkan satu geometri yang sangat 
unik dan sepertinya tidak alamiah. Inti gambaran subsurface Gunung Padang. Dari 
atas 0 - ~20m adalah lapisan horizontal dengan resistivity ratusan Ohm-meters.

  Di bawah itu ada lapisan dengan resistivity ribuan Ohm-meters (warna merah) 
dengan tebal sekitar 20-30meter, miring ke Utara tapi anehnya bagian atas 
lapisan miring ini seperti "terpancung rata" (di kedalaman 20 meteran itu) dan 
membaji pas di ujung selatan Situs. Ini mengindikasikan bahwa dari depth 20 
meter ke atas adalah man-made structures. Lapisan merah diduga adalah batuan 
keras massif - batuan andesit-basalt. Di bawah lapisan merah adalah lapisan 
batuan yang low-resistivity - kemungkinan berpori dan ber-air. 

  Tapi yang unik adalah adanya bentukan biru besar membulat di bawah situs yang 
sangat rendah resistivitasnya (mendekati 1 atau true conductor). Keunikan tidak 
berhenti di situ, di bawah si biru bulat itu ada lapisan dengan resistivitas 
tinggi (merah) - batuan keras yang berbentuk seperti cekungan atau "cawan 
raksasa" yang posisinya kira-kira sekitar 100 meter dari puncak atau sedikit di 
bawah level tempat parkir di permulaan tangga untuk naik ke situs. Penampakan 
cawan ini sangat konsisten terlihat di lintasan Utara-Selatan dan Barat-Timur. 
Sama sekali

Re: Bls: [iagi-net-l] test

2012-02-18 Terurut Topik amienwidodo
Ok, tks
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: supar...@gmail.com
Date: Sun, 19 Feb 2012 02:00:02 
To: 
Reply-To: 
Subject: Bls: [iagi-net-l] test

Beres cak Amin...

Pardan

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amien widodo 
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:23:23 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] test
test


Bls: [iagi-net-l] test

2012-02-18 Terurut Topik supardan
Beres cak Amin...

Pardan

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amien widodo 
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:23:23 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] test
test


Bls: [iagi-net-l] Gaji expat di Indonesia

2012-02-18 Terurut Topik Surarso Hardjono
Sekarang untuk Tenaga ahli yang pengalaman gaji tergantung negosiasi. 
Perusahaan nasionalpun ada yang berani memberi gaji cukup tinggi buat yang 
ditempatkan di LN.
 
Srs710
 
Dari: yahdi zaim 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Sabtu, 18 Februari 2012 17:55
Judul: Re: [iagi-net-l] Gaji expat di Indonesia

Pak Sugeng ysh,
Matur nuwun informasi dan berbagi pangalamannya yang luar biasa.Mohon maaf baru 
merespon surel Bapak.
Semoga Allah selalu memberikan ke-sugeng-an dan keberkahan utk Bapak dan kita 
semua.Amiin.
Salam utk teman2 di Petrochina yang mengenal saya.
Wslm,
Zaim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sugeng Hartono" 
Date: Fri, 17 Feb 2012 13:23:44 
To: 
Reply-To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gaji expat di Indonesia
Prof. Zaim Yth,

Sekitar 35 tahun yll ketika untuk pertama kali ditraining perusahaan 
Mudlogging di
Singapura, saya bergaul dengan banyak teman-2 geologist dari Inggris, 
Malaysia dan Phillipines,
ada yang dari Bangladesh, juga Peru. Kantor kami di Orchard Tower yg megah.
Dari hasil kasak-kusuk ternyata gaji paling besar adalah teman-2 dari Winsor 
office, London, lalu
dari KL dan Manila, sedang kami urutan terakhir. Waktu itu ada 6 TKI (ITB: 
Maman
Hartiyaman, Dedi Azariah, UGM: Lukman Effeni, S.Harjono, PTPNV Yogya: Zulmar
dan saya sendiri). Ketika ada geologist dari USA (sdr Tom yg sangat baik 
hati), dialah
yag menduduki urutan tertinggi di atas teman-2 British. Mudlogging ini dari 
USA, dan sampai sekarang
saya masih berhubungan baik dengan Tom (minggu yll dia di Jkt selama 2 
minggu).

Waktu itu saya tidak ada rasa cemburu walaupun hanya dikasih US$240/bulan 
(saat trainee).
Setelah selesai training dan mulai bekerja, saya mulai baca buku manual dan 
SE Asia Guide Book yg
berisi berbagai informasi kota-2 di Asia tenggara, bahkan geologi negara-2 
Asia.
Di dalam buku disebutkan bahwa bonus untuk geologist yg bekerja di SE Asia 
adalah 65%,
Timur Tengah 35%, Laut Utara 30%, Peru 100% (remote area); sementara saya 
hanya
mendapat 35% saja. Oleh senior dari Bangladesh saya disarankan menulis surat 
ke manajer:
To do the same job and same responsibilities... tetapi kok hanya terima 35% 
bukan 65%.

Dalam waktu semingguan surat saya sudah dibalas pak Operation Manajer, 
beliau juga
baik hati, bbrp bulan yll datang ke kantor untuk presentasi product, saat 
ini berkantor di KL.
Intinya: surat saya benar sekali, bahwa saya mestinya mendapat bonus 65%, 
tetapi karena saya
bekerja di negeri sendiri, tidak pisah keluarga (waktu itu saya masih 
bujang), maka saya hanya
dikasih 35%, dan ini sudah sama dengan pendapatan geologist UK yg kerja di 
Laut Utara.
Namun begitu karena prestasi saya cukup bagus, maka bonus dinaikkan jadi 
50%. Trimakasih.
Oyha, waktu itu kami tetap boleh tinggal di Yogya, pulang-pergi dengan 
Garuda, kerja ya di
laut Jawa, Selat Sunda, Kaltim, Natuna, Papua, Bunyu-Tarakan dll.

Untuk saat ini rasanya sudah waktunya bahwa profesional dari manapun juga 
berhak untuk
mendapatkan penghargaan yang sama.

Salam hangat,
sugeng

- Original Message - 
From: 
To: 
Cc: 
Sent: Friday, February 17, 2012 5:02 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gaji expat di Indonesia


>
> Rekans,
> Saya ingin berbagi pengalaman masalah "honor" ataupun "gaji" yang sedang
> didiskusikan ini.
> Tahun 2005 saya terlibat kerjasama internasional riset dan pengembangan
> pendidikan perguruan tinggi Asia dan Eropa melalui Program Asia Link
> dengan tema "Human Origins Patrimony in Southeast Asia - HOPsea" yang
> didanai oleh Uni Eropa.
> Dari Asia: Indonesia (ITB-Penanggungjawab Prof.Y.Zaim) dan Filipina (Univ.
> Philippines Dilliman - Manila,Prof.E.Dizon), Eropa: Perancis (Institut de
> Paleontologie Humaine-Paris,Prof.F.Semah) dan Jerman (Univ.of
> Frankfurt,Prof.F.Schrenk dan Dr.C.Hertler),dengan Team Leader-nya
> Perancis. Masing2 perwakilan diminta membuat proposal kegiatan dan anggota
> tim yang terlibat, untuk dikumpulkan dan dirangkum oleh team leader,
> diajukan ke Uni Eropa untuk pendanaan.
> Dalam usulan pendanaan, ada item "honor" peserta, meski dalam ketentuan
> komponen "honor" tersebut TIDAK BOLEH diterima pribadi, melainkan untuk
> operasional kegiatan, terutama untuk transportasi, karena transportasi
> tidak ditanggung oleh Uni Eropa dan menjadi tanggungjawab masing2
> perguruan tinggi yang terlibat. Oleh karena itu disepakati transportasi
> menggunakan dana dari "honor".
> Setelah dirangkum team leader, diedarkan kembali ke masing-masing negara
> peserta dan ketika saya cermati masalah pendanaan..sangat mengejutkan
> dan menyakitkan!
> Mengejutkan dan menyakitkan karena, coba lihat perbandingannya:
> Honor untuk orang Eropa (Perancis dan Jerman) ditulis honornya: 2700 Euro,
> Filipina: 500 Euro dan Indonesia: 300 Euro. Dalam pertemuan di Paris, saya
> marah besar dan protes keras, karena merasa ada diskriminasi dengan kulit
> putih, bahkan lebih rendah dari Filipina. Dalam pertemuan itu dijelaskan
> dan ditunjukkan dokumen oleh team leader, Pro

Re: [iagi-net-l] test

2012-02-18 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Ok cak

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amien widodo 
Date: Sun, 19 Feb 2012 08:23:23 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] test
test


[iagi-net-l] test

2012-02-18 Terurut Topik amien widodo
test

[iagi-net-l] Gas detector di mud logging unit

2012-02-18 Terurut Topik wikanwindrasto
Rekan ysh,

Mohon dibagi informasi mengenai jenis-jenis alat gas detector di mud logging 
unit. Kalau ada juga jenis gas detector jadul di tahun 1960-an, karena di 
catatan sumur tua ada jenis alat yg seperti alat lama pendeteksi gas.

Terima kasih atas berbagi infonya,

Salam,
Wikan
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net-l] Gaji expat di Indonesia

2012-02-18 Terurut Topik yahdi zaim
Pak Sugeng ysh,
Matur nuwun informasi dan berbagi pangalamannya yang luar biasa.Mohon maaf baru 
merespon surel Bapak.
Semoga Allah selalu memberikan ke-sugeng-an dan keberkahan utk Bapak dan kita 
semua.Amiin.
Salam utk teman2 di Petrochina yang mengenal saya.
Wslm,
Zaim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Sugeng Hartono" 
Date: Fri, 17 Feb 2012 13:23:44 
To: 
Reply-To: 
Cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gaji expat di Indonesia
Prof. Zaim Yth,

Sekitar 35 tahun yll ketika untuk pertama kali ditraining perusahaan 
Mudlogging di
Singapura, saya bergaul dengan banyak teman-2 geologist dari Inggris, 
Malaysia dan Phillipines,
ada yang dari Bangladesh, juga Peru. Kantor kami di Orchard Tower yg megah.
Dari hasil kasak-kusuk ternyata gaji paling besar adalah teman-2 dari Winsor 
office, London, lalu
dari KL dan Manila, sedang kami urutan terakhir. Waktu itu ada 6 TKI (ITB: 
Maman
Hartiyaman, Dedi Azariah, UGM: Lukman Effeni, S.Harjono, PTPNV Yogya: Zulmar
dan saya sendiri). Ketika ada geologist dari USA (sdr Tom yg sangat baik 
hati), dialah
yag menduduki urutan tertinggi di atas teman-2 British. Mudlogging ini dari 
USA, dan sampai sekarang
saya masih berhubungan baik dengan Tom (minggu yll dia di Jkt selama 2 
minggu).

Waktu itu saya tidak ada rasa cemburu walaupun hanya dikasih US$240/bulan 
(saat trainee).
Setelah selesai training dan mulai bekerja, saya mulai baca buku manual dan 
SE Asia Guide Book yg
berisi berbagai informasi kota-2 di Asia tenggara, bahkan geologi negara-2 
Asia.
Di dalam buku disebutkan bahwa bonus untuk geologist yg bekerja di SE Asia 
adalah 65%,
Timur Tengah 35%, Laut Utara 30%, Peru 100% (remote area); sementara saya 
hanya
mendapat 35% saja. Oleh senior dari Bangladesh saya disarankan menulis surat 
ke manajer:
To do the same job and same responsibilities... tetapi kok hanya terima 35% 
bukan 65%.

Dalam waktu semingguan surat saya sudah dibalas pak Operation Manajer, 
beliau juga
baik hati, bbrp bulan yll datang ke kantor untuk presentasi product, saat 
ini berkantor di KL.
Intinya: surat saya benar sekali, bahwa saya mestinya mendapat bonus 65%, 
tetapi karena saya
bekerja di negeri sendiri, tidak pisah keluarga (waktu itu saya masih 
bujang), maka saya hanya
dikasih 35%, dan ini sudah sama dengan pendapatan geologist UK yg kerja di 
Laut Utara.
Namun begitu karena prestasi saya cukup bagus, maka bonus dinaikkan jadi 
50%. Trimakasih.
Oyha, waktu itu kami tetap boleh tinggal di Yogya, pulang-pergi dengan 
Garuda, kerja ya di
laut Jawa, Selat Sunda, Kaltim, Natuna, Papua, Bunyu-Tarakan dll.

Untuk saat ini rasanya sudah waktunya bahwa profesional dari manapun juga 
berhak untuk
mendapatkan penghargaan yang sama.

Salam hangat,
sugeng

- Original Message - 
From: 
To: 
Cc: 
Sent: Friday, February 17, 2012 5:02 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gaji expat di Indonesia


>
> Rekans,
> Saya ingin berbagi pengalaman masalah "honor" ataupun "gaji" yang sedang
> didiskusikan ini.
> Tahun 2005 saya terlibat kerjasama internasional riset dan pengembangan
> pendidikan perguruan tinggi Asia dan Eropa melalui Program Asia Link
> dengan tema "Human Origins Patrimony in Southeast Asia - HOPsea" yang
> didanai oleh Uni Eropa.
> Dari Asia: Indonesia (ITB-Penanggungjawab Prof.Y.Zaim) dan Filipina (Univ.
> Philippines Dilliman - Manila,Prof.E.Dizon), Eropa: Perancis (Institut de
> Paleontologie Humaine-Paris,Prof.F.Semah) dan Jerman (Univ.of
> Frankfurt,Prof.F.Schrenk dan Dr.C.Hertler),dengan Team Leader-nya
> Perancis. Masing2 perwakilan diminta membuat proposal kegiatan dan anggota
> tim yang terlibat, untuk dikumpulkan dan dirangkum oleh team leader,
> diajukan ke Uni Eropa untuk pendanaan.
> Dalam usulan pendanaan, ada item "honor" peserta, meski dalam ketentuan
> komponen "honor" tersebut TIDAK BOLEH diterima pribadi, melainkan untuk
> operasional kegiatan, terutama untuk transportasi, karena transportasi
> tidak ditanggung oleh Uni Eropa dan menjadi tanggungjawab masing2
> perguruan tinggi yang terlibat. Oleh karena itu disepakati transportasi
> menggunakan dana dari "honor".
> Setelah dirangkum team leader, diedarkan kembali ke masing-masing negara
> peserta dan ketika saya cermati masalah pendanaan..sangat mengejutkan
> dan menyakitkan!
> Mengejutkan dan menyakitkan karena, coba lihat perbandingannya:
> Honor untuk orang Eropa (Perancis dan Jerman) ditulis honornya: 2700 Euro,
> Filipina: 500 Euro dan Indonesia: 300 Euro. Dalam pertemuan di Paris, saya
> marah besar dan protes keras, karena merasa ada diskriminasi dengan kulit
> putih, bahkan lebih rendah dari Filipina. Dalam pertemuan itu dijelaskan
> dan ditunjukkan dokumen oleh team leader, Prof. Semah bahwa rujukan untuk
> "honor" tersebut adalah resmi internasional yang dikeluarkan oleh UNESCO,
> dan Uni Eropa memang mensyaratkan setiap angka untuk pendanaan harus ada
> acuan resminya.Dalam pertemuan itu saya terdiam, malu juga dengan teman2
> Eropa dan Filipina,kok demikian rendah Indonesia di mat