Pak Sugeng ysh,
Matur nuwun informasi dan berbagi pangalamannya yang luar biasa.Mohon maaf baru 
merespon surel Bapak.
Semoga Allah selalu memberikan ke-sugeng-an dan keberkahan utk Bapak dan kita 
semua.Amiin.
Salam utk teman2 di Petrochina yang mengenal saya.
Wslm,
Zaim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Sugeng Hartono" <sugeng.hart...@petrochina.co.id>
Date: Fri, 17 Feb 2012 13:23:44 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Cc: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Gaji expat di Indonesia
Prof. Zaim Yth,

Sekitar 35 tahun yll ketika untuk pertama kali ditraining perusahaan 
Mudlogging di
Singapura, saya bergaul dengan banyak teman-2 geologist dari Inggris, 
Malaysia dan Phillipines,
ada yang dari Bangladesh, juga Peru. Kantor kami di Orchard Tower yg megah.
Dari hasil kasak-kusuk ternyata gaji paling besar adalah teman-2 dari Winsor 
office, London, lalu
dari KL dan Manila, sedang kami urutan terakhir. Waktu itu ada 6 TKI (ITB: 
Maman
Hartiyaman, Dedi Azariah, UGM: Lukman Effeni, S.Harjono, PTPNV Yogya: Zulmar
dan saya sendiri). Ketika ada geologist dari USA (sdr Tom yg sangat baik 
hati), dialah
yag menduduki urutan tertinggi di atas teman-2 British. Mudlogging ini dari 
USA, dan sampai sekarang
saya masih berhubungan baik dengan Tom (minggu yll dia di Jkt selama 2 
minggu).

Waktu itu saya tidak ada rasa cemburu walaupun hanya dikasih US$240/bulan 
(saat trainee).
Setelah selesai training dan mulai bekerja, saya mulai baca buku manual dan 
SE Asia Guide Book yg
berisi berbagai informasi kota-2 di Asia tenggara, bahkan geologi negara-2 
Asia.
Di dalam buku disebutkan bahwa bonus untuk geologist yg bekerja di SE Asia 
adalah 65%,
Timur Tengah 35%, Laut Utara 30%, Peru 100% (remote area); sementara saya 
hanya
mendapat 35% saja. Oleh senior dari Bangladesh saya disarankan menulis surat 
ke manajer:
To do the same job and same responsibilities... tetapi kok hanya terima 35% 
bukan 65%.

Dalam waktu semingguan surat saya sudah dibalas pak Operation Manajer, 
beliau juga
baik hati, bbrp bulan yll datang ke kantor untuk presentasi product, saat 
ini berkantor di KL.
Intinya: surat saya benar sekali, bahwa saya mestinya mendapat bonus 65%, 
tetapi karena saya
bekerja di negeri sendiri, tidak pisah keluarga (waktu itu saya masih 
bujang), maka saya hanya
dikasih 35%, dan ini sudah sama dengan pendapatan geologist UK yg kerja di 
Laut Utara.
Namun begitu karena prestasi saya cukup bagus, maka bonus dinaikkan jadi 
50%. Trimakasih.
Oyha, waktu itu kami tetap boleh tinggal di Yogya, pulang-pergi dengan 
Garuda, kerja ya di
laut Jawa, Selat Sunda, Kaltim, Natuna, Papua, Bunyu-Tarakan dll.

Untuk saat ini rasanya sudah waktunya bahwa profesional dari manapun juga 
berhak untuk
mendapatkan penghargaan yang sama.

Salam hangat,
sugeng

----- Original Message ----- 
From: <z...@gc.itb.ac.id>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Cc: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Friday, February 17, 2012 5:02 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gaji expat di Indonesia


>
> Rekans,
> Saya ingin berbagi pengalaman masalah "honor" ataupun "gaji" yang sedang
> didiskusikan ini.
> Tahun 2005 saya terlibat kerjasama internasional riset dan pengembangan
> pendidikan perguruan tinggi Asia dan Eropa melalui Program Asia Link
> dengan tema "Human Origins Patrimony in Southeast Asia - HOPsea" yang
> didanai oleh Uni Eropa.
> Dari Asia: Indonesia (ITB-Penanggungjawab Prof.Y.Zaim) dan Filipina (Univ.
> Philippines Dilliman - Manila,Prof.E.Dizon), Eropa: Perancis (Institut de
> Paleontologie Humaine-Paris,Prof.F.Semah) dan Jerman (Univ.of
> Frankfurt,Prof.F.Schrenk dan Dr.C.Hertler),dengan Team Leader-nya
> Perancis. Masing2 perwakilan diminta membuat proposal kegiatan dan anggota
> tim yang terlibat, untuk dikumpulkan dan dirangkum oleh team leader,
> diajukan ke Uni Eropa untuk pendanaan.
> Dalam usulan pendanaan, ada item "honor" peserta, meski dalam ketentuan
> komponen "honor" tersebut TIDAK BOLEH diterima pribadi, melainkan untuk
> operasional kegiatan, terutama untuk transportasi, karena transportasi
> tidak ditanggung oleh Uni Eropa dan menjadi tanggungjawab masing2
> perguruan tinggi yang terlibat. Oleh karena itu disepakati transportasi
> menggunakan dana dari "honor".
> Setelah dirangkum team leader, diedarkan kembali ke masing-masing negara
> peserta dan ketika saya cermati masalah pendanaan......sangat mengejutkan
> dan menyakitkan!
> Mengejutkan dan menyakitkan karena, coba lihat perbandingannya:
> Honor untuk orang Eropa (Perancis dan Jerman) ditulis honornya: 2700 Euro,
> Filipina: 500 Euro dan Indonesia: 300 Euro. Dalam pertemuan di Paris, saya
> marah besar dan protes keras, karena merasa ada diskriminasi dengan kulit
> putih, bahkan lebih rendah dari Filipina. Dalam pertemuan itu dijelaskan
> dan ditunjukkan dokumen oleh team leader, Prof. Semah bahwa rujukan untuk
> "honor" tersebut adalah resmi internasional yang dikeluarkan oleh UNESCO,
> dan Uni Eropa memang mensyaratkan setiap angka untuk pendanaan harus ada
> acuan resminya.Dalam pertemuan itu saya terdiam, malu juga dengan teman2
> Eropa dan Filipina,kok demikian rendah Indonesia di mata UNESCO
> Nah Rekans, ternyata,paling tidak pada tahun 2005 UNESCO sebagai badan
> resmi dunia memang memandang harkat Indonesia itu sangat rendah. Coba
> kalau kita buat perbandingan Eropa:Filipina:Indonesia = 2700:500:300 =
> silahkan hitung.....
> Jadi ya resminya, pengakuan dunia untuk "honor" juga mungkin "gaji" orang
> Indonesia memang sangat rendah.Sekedar untuk diketahui.....
> Untuk kondidi sekarang, saya tidak tahu, karena Program Asia Link selesai
> tahun 2007.
> Wasalam,
> Zaim
>
>> kalau untuk pegawai lokal apa ada batasannya juga?  kan sering dijadikan
>> senjata tuh sama hr bahwa "katanya" ada pembatasan gaji nasional dari
>> "pihak berwenang".
>> kalau rasio expatnya 1:2:3 , orang indonesianya dibawah 1 atau di atas 3
>> ya
>> ?
>> 2012/2/16 o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au>
>>
>>>   Ganti topik sikit dari piramida aah.
>>>
>>> Baru dapat kiriman permen menkeu no. 258/2011 tentang BATASAN MAKSIMUM
>>> BIAYA RENUMERASI TENAGA KERJA ASING UNTUK KONTRAKTOR KONTRAK KERJASAMA
>>> MINYAK DAN GAS BUMI.
>>>
>>> Yang menarik, at least buat saya yang telah terbiasa dengan hal yang
>>> sama
>>> di middle east, terrnyata Negara kita juga menerapkan sistim 'kasta'
>>> dalam
>>> renumerasi berdasarkan warna pasport.
>>>
>>> Ada tiga golongan pasport dalam permen ini :
>>> 1) kawasan Asia (asumsi saya ini mencakup India, pakistan) Afrika dan
>>> timur tengah
>>> 2) kawasan eropa, australasia (jepun, malaysia masuk sini ?) dan amerika
>>> selatan
>>> 3) tentunya yang paling tops dari amerika utara.....
>>>
>>> Bedanya batas maksimal renumerasi ini cukup signifikan. Muhandis (
>>> engineer) Aboud misalnya, bisa ber gaji max 287 K per tahun sedangkan
>>> untuk
>>> Senor Diego batasnya 539 K dan Mister Smith sebagai penguasa dunia bisa
>>> punya gaji sampai 791 K, tentunya dollar semua.
>>>
>>> Kuranglebih rasionya 1:2:3.......wow.....
>>>
>>
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
> abstrak 28 Februari 2012.
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event 
> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to 
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
> the use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
> “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this 
> email.
> 



“Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.

====================================================================================================================================================================================
DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information. You are hereby notified that the taking of any action 
in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, distribution, 
printing or copying of this Message or any part thereof by anyone other than 
the intended recipient(s) is strictly prohibited. 
If you have received this Message in error, you should delete this Message 
immediately and advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and 
other information in this Message that do not relate to the official business 
of PetroChina International Companies In Indonesia or its Group of Companies 
shall be understood as neither given nor endorsed by 
PetroChina International Companies In Indonesia or any of the companies within 
the Group.
==============================================================================================================================================================

Kirim email ke