[iagi-net-l] [Info Loker] Job Vacancy for G&G at SOEL Jakarta

2012-08-30 Thread Agus Suhirmanto
Mohon maaf numpang untuk sharing info job vacancy :)

Terima kasih,
Agus

===


JOB VACANCY
 
Seruway Offshore Exploration Ltd.,
as a subsidiary of a dynamic and growing international energy company is
looking for a candidate to join our exploration team, based in Jakarta,
Indonesia.
 
GEOPHYSICIST
  
Duties & Responsibilities of
the position include:
 
* Be responsible for day-to-day geophysical interpretation works - 
including undertaking 2D and 3D seismic interpretation and defining and 
developing prospects & leads, undertaking synthetic seismogram generation and 
well tie resolution, fault interpretation and time map construction, velocity 
analysis and depth conversion, depth map preparation, volumetric calculation 
and risk assessment. 
* Preparing, assembling, loading and QC the data in for interpretation 
projects.
* Interaction with various Indonesia regulatory bodies in order to 
submit reports and gain timely government approvals when required.
* The Geophysicist is expected to be a "hand-on" person, involved in 
any Geology-Geophysics evaluation works and also other related works such as 
maintaining the G&G database.
 
The successful candidate should have
the following qualification:
 
* An Indonesian citizen, domiciled in Jakarta.
* A Bachelor (S1) or Master (S2) degree in Geophysics.
* Basic knowledge of 2D/3D seismic acquisition, processing and 
interpretation.
* A minimum 5  (five) years experience in a similar role.
* A proven capability to work under pressure and independently.
* A proven ability to communicate effectively in spoken and written 
English.
* An ability to work as a team and willing to learn and share.
* Sufficient knowledge in the 2D/3D seismic interpretation and 
synthetic seismogram ties are essential. 
* Proficiency in time and depth map construction is a must.
* Knowledge in geosciences applications (e.g. IHS Kingdom, Petrel etc.) 
are highly advantageous.
* Self-motivation, ability to work independently with minimum 
supervision but keep providing a strong support for the team.
* Proactive, good attitude, flexible and enthusiastic – eager to 
succeed.
 
 
GEOLOGIST
 
Duties
& Responsibilities of the position include:
 
· Be
responsible for day-to-day geological works. 
· Interpretating
and correlating of well logs and other regional geological data using
commercially available software.
· Working
in basin modeling and sequence stratigraphy, integrating geological data for 
regional play analysis, prospect evaluation, prospect volume
and risking assessment and appraisal activities.
· Working
in different geological settings including clastics and carbonates. 
· Being
able to perform basic seismic interpretation.
· Being
able to assist in the calculation of reserve estimates and risking of the
exploration prospects.
· Working
knowledge of other subsurface disciplines including seismic techniques and
reservoir engineering.
· Actively
involved in internal and external WP&B preparation for government agencies.
· Dealing
with related external government agencies such as BP Migas and Migas and joint
venture partners when presenting technical justifications for work programs and
budgets.
 
The successful candidate should have the following
qualifications:
 
* An Indonesian citizen, domiciled in Jakarta.
* A Bachelor (S1) or Master (S2) degree in Geophysics.
* A minimum 5 (five) years experience in a similar role.
* A proven capability to work under pressure and independently.
* A proven ability to communicate effectively in spoken and written 
English.
* An ability to work as a team and willing to learn and share.
* Self-motivation, ability to work independently with minimum 
supervision but keep providing a strong support for the team.
* Proactive, good attitude, flexible and enthusiastic – eager to 
succeed.
*  Ability
to prioritize and handle multiple ongoing projects, with advice from
management.
* On-the-job
experience of integrated prospect evaluation and resource assessment with
modern technology and prospect maturation.
 This is an exciting and challenging opportunity
for an enthusiastic, self-motivated candidate with sufficient geophysical
interpretation experience, and ambition to work hard and succeed for an
expanding oil and gas exploration company.


Interested candidate can send the updated CV no later than September 14th, 2012 
thru email to : recruitm...@soel.co.id.
Only short-listed candidate will be invited for interview.

Re: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !!

2012-08-30 Thread mohammad syaiful
Om Kartiko,

Itu sudah diceritakan sejak awal. Tampaknya beberapa orang memang agak ke
tepi tertembaknya. Sudah coba diarahkan oleh pakdhe RDP.

ADB memang suka bercerita bersayap, bisa2 orang sulit atau malah keliru
menangkapnya, keburu terbang sih...

Salam,
Syaiful

2012/8/30 kartiko samodro 

> bisa diperkirakan dari lapangan / sumur yang ada di sekitarnya dengan
> play type yang sama/setipe...bikin min/mode/maxnya..hitung
> resourcenya..kasih ke orang ekonomik biar dihitung keekonomisannya.
> Dari data POS dan keekonomikan resourcenya dibuat rangking dengan
> prospect yang lain, dan pilih deh mana yang mau dibor duluan...
>
> On 8/30/12, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
> > Kalau diubah menjadi pertanyaan sederhana.
> > Ketika mempunyai prospect dengan sebuah antiklin sederhana (fourway dip
> > closure), dan perlu menghitung perkiraan resources-nya. Nah, BERAPA WATER
> > SATURATION yang dipakai utk estimasi ?
> >
> > Saya kira kita juga ngerti bahwa dari log, dari model dan dari data
> > statistik lapangan sekitar semua memiliki keunikan. Tetapi yang
> > di-challenge Pak Andang sepertinya yang diatas itu. cmiiw.
> >
> > RDP
> >
> > 2012/8/29 Gantok Subiyantoro 
> >
> >> Setuju cak, lek durung di test, durung di log, yoo gak iso dihitung Sw
> >> ne.
> >> Closure hanya bisa dideteksi dari seismik, sedangkan untuk menghitung
> >> lead/prospek perlu data Sw. Harus hati-hati, jarak 100 meter saja sw
> bisa
> >> berubah. Sw sangat dipengaruhi oleh banyak parameter, misalnya
> >> litologinya,
> >> elektrical property (a, m, n), porosity (effective atau total), Rw, Rsh,
> >> Vsh dan Rt. (sampiyan luwih ngerti lah). Parameter dari exploratory well
> >> biasanya merujuk dari lapangan terdekat dengan asumsi formasi/fasiesnya
> >> sama. Nah disini letak kisruhnya, yang kenyataannya asumsi tersebut 80%
> >> bisa meleset. Oleh karena itu closure tadi setelah di bor sangat perlu
> di
> >> test, di log, kalau perlu diambil core, terus di SCAL. Dari log dan/atau
> >> core kita akan tahu apa itu isi dari closure.
> >>
> >> Salam,
> >> Gantok
> >>
> >>   --
> >> *From:* "andangbacht...@yahoo.com" 
> >> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> >> *Sent:* Wednesday, August 29, 2012 10:01 AM
> >> *Subject:* [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU: OPTIMISME
> >> ADLH ESENSI EKSPLORASI !!
> >>
> >> Dalam perhitungan cadangan u/Lead atau Prospek, kalau ada rujukan 1
> >> sumur/field discovery di sekitarnya atau dlm blok tsb, maka sangat wajar
> >> Sw
> >> yg dipakai adalah Sw yg berasal dr discovery field/sumur tsb. Tetapi
> >> kalau
> >> sumur2 sekitarnya dryhole maka Sw yg dipakai adlh Sw asumsi bhw
> >> Lead/Prospek tsb berisi minyak/gas, dan itu berarti MAX 65% u/minyak dan
> >> 70% u/gas!!! Nah, porositasnya bisalah dipakai dr dryhole2 atau wet zone
> >> sumur2 sekitarnya
> >>
> >> Kalau kita sdh menyatakan suatu closure menjadi Lead atau Prospek, ya
> >> aneh
> >> dong kalo kita kasi harga Sw-nya 80% dan bahkan sampai 100%!!! Artinya
> >> kita
> >> gak menganggap itu sbg Lead, tapi sbg closure yg berisi air. Kalau
> >> membayangkan /mengharapkan / mengusulkan -  suatu closure menjadi Lead
> ya
> >> harus pasang Sw yg hidrokarbon (65%). Kalo kita gak nganggep ada
> >> hidrokarbonnya ya jangan dinamakan closure tsb Lead atau Prospek, tapi
> >> blendukan isi banyu saja kalo begitu, hehehe :-) !!!
> >>
> >> Nah, demikian juga dalam menimbang-nimbang potensi sumberdaya migas kita
> >> di luar daerah / cekungan yg sdh berproduksi. Kalau attitude kita
> sebagai
> >> explorasionist - geologist sudah diwarnai dg pesimisme dan blm2 sdh
> >> bilang:
> >> "potensi migas kita tdk sebesar negara2 tetangga", "apa iya kita akan
> >> dptkan migas di cekungan2 frontier yg blm dieksplorasi", "resiko
> >> eksplorasi
> >> tinggi, jadi kita serahkan saja pd org2 asing yg brani ambil resiko
> >> u/eksplorasi daerah2 unknown kita", dsb dsb yg kesemuanya menunjukkan
> >> pesimisme, sikap negatif, kemalasan dan ketidak-percayaan diri, ...mana
> >> mungkin kita akan dapatkan cadangan2 baru? Nope!!
> >>
> >> Makanya, jangan pernah menyerah dan menyeratuspersenkan saturasi air
> sblm
> >> benar2 kita bor dan uji sumberdaya2 migas indonesia kita
> >>
> >> ADB 2012
> >> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >>
> >>
> >
> >
> > --
> > *"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*
> >
>
>
> 
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
> 
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> REGISTER NOW !
> Contact Person:
> Email : pit.iagi.2...@gmail.com
> Phone : +62 82223 222341 (lisa)
>
> 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, 

Re: [iagi-net-l] Re: [economicgeology] Reminder kursus vulkanologi & seminar BESA

2012-08-30 Thread Sekretariat MGEI
Pak Aji,

Menurut informasi yang saya dapat dari Ketua MGEI Pak Daru, Intrepid pernah
memberikan lampu hijau untuk menjadi host dari field trip tersebut, dan
sampai saat ini belum ada pemberitahuan pembatalan dari mereka.

Salam,

Enrico

2012/8/30 Aji Suhadi 

> Pak Enrico,
>
> Trims updated BESA.
> Tanya minetour 7 bukit apa masih bisa sehubungan masalahnya?
>
> Salam
> On 8/29/12, Sekretariat MGEI  wrote:
> > Mohon maaf, ada ralat untuk flyer BESA-nya, yang tadi kami kirimkan flyer
> > yang lama.
> > Berikut ini kami kirimkan flyer BESA yang update.
> >
> > Salam,
> >
> > Enrico
> >
> >
> >
> > 2012/8/29 Sekretariat MGEI 
> >
> >> **
> >>
> >>
> >>
> [Attachment(s)<#1397218a4516dfae_139720fa21125129_13971f18a6bf9088_TopText>from
> >> Sekretariat MGEI included below]
> >>
> >> Rekan-rekan MGEI-IAGI yang kami hormati,
> >>
> >> Melalui e-mail ini, kami hendak menginformasikan kembali tentang rencana
> >> 2
> >> kegiatan MGEI, yaitu :
> >>
> >> 1. Kursus vulkanologi dengan tema "Basic Volcanology, Eruption Processes
> >> and Products, Volcanic Facies, and Related Mineralizations", pada
> tanggal
> >> 14-16 September 2012 di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, DIY (menjelang
> >> 41st IAGI Annual Convention di venue yang sama, 17-20 September 2012).
> >> 2. Seminar dengan tema "Banda and Eastern Sunda Arcs", pada tanggal
> 26-27
> >> November 2012 di Hotel Santika, Malang, Jatim (+ field trip tanggal
> 28-30
> >> November 2012 dengan beberapa pilihan lokasi).
> >> Bersama e-mail ini, kami lampirkan flyer-flyer dari kedua kegiatan
> >> tersebut.
> >>
> >> Demikian reminder ini kami sampaikan. Atas perhatian rekan-rekan, kami
> >> mengucapkan terimakasih.
> >>
> >> Salam,
> >>
> >> *Enrico Aritonang*
> >> Staf kesekretariatan MGEI
> >>
> >>
> >>
> >
>
>
> --
> Aji Suhadi
> Mineral Exploration Geologist
> +62 81257179737
>
>
> 
>
> Yahoo! Groups Links
>
> <*> To visit your group on the web, go to:
> http://groups.yahoo.com/group/economicgeology/
>
> <*> Your email settings:
> Individual Email | Traditional
>
> <*> To change settings online go to:
> http://groups.yahoo.com/group/economicgeology/join
> (Yahoo! ID required)
>
> <*> To change settings via email:
> economicgeology-dig...@yahoogroups.com
> economicgeology-fullfeatu...@yahoogroups.com
>
> <*> To unsubscribe from this group, send an email to:
> economicgeology-unsubscr...@yahoogroups.com
>
> <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
> http://docs.yahoo.com/info/terms/
>
>


Re: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !!

2012-08-30 Thread kartiko samodro
Om Ipul

Memang kurang terampil nih saya dengan bahasa bersayap...
maklum dari dulu tidak puitis...tapi masih tetap romantis kok :-))

2012/8/30 mohammad syaiful 

> Om Kartiko,
>
> Itu sudah diceritakan sejak awal. Tampaknya beberapa orang memang agak ke
> tepi tertembaknya. Sudah coba diarahkan oleh pakdhe RDP.
>
> ADB memang suka bercerita bersayap, bisa2 orang sulit atau malah keliru
> menangkapnya, keburu terbang sih...
>
> Salam,
> Syaiful
>
> 2012/8/30 kartiko samodro 
>
>> bisa diperkirakan dari lapangan / sumur yang ada di sekitarnya dengan
>> play type yang sama/setipe...bikin min/mode/maxnya..hitung
>> resourcenya..kasih ke orang ekonomik biar dihitung keekonomisannya.
>> Dari data POS dan keekonomikan resourcenya dibuat rangking dengan
>> prospect yang lain, dan pilih deh mana yang mau dibor duluan...
>>
>> On 8/30/12, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
>> > Kalau diubah menjadi pertanyaan sederhana.
>> > Ketika mempunyai prospect dengan sebuah antiklin sederhana (fourway dip
>> > closure), dan perlu menghitung perkiraan resources-nya. Nah, BERAPA
>> WATER
>> > SATURATION yang dipakai utk estimasi ?
>> >
>> > Saya kira kita juga ngerti bahwa dari log, dari model dan dari data
>> > statistik lapangan sekitar semua memiliki keunikan. Tetapi yang
>> > di-challenge Pak Andang sepertinya yang diatas itu. cmiiw.
>> >
>> > RDP
>> >
>> > 2012/8/29 Gantok Subiyantoro 
>> >
>> >> Setuju cak, lek durung di test, durung di log, yoo gak iso dihitung Sw
>> >> ne.
>> >> Closure hanya bisa dideteksi dari seismik, sedangkan untuk menghitung
>> >> lead/prospek perlu data Sw. Harus hati-hati, jarak 100 meter saja sw
>> bisa
>> >> berubah. Sw sangat dipengaruhi oleh banyak parameter, misalnya
>> >> litologinya,
>> >> elektrical property (a, m, n), porosity (effective atau total), Rw,
>> Rsh,
>> >> Vsh dan Rt. (sampiyan luwih ngerti lah). Parameter dari exploratory
>> well
>> >> biasanya merujuk dari lapangan terdekat dengan asumsi formasi/fasiesnya
>> >> sama. Nah disini letak kisruhnya, yang kenyataannya asumsi tersebut 80%
>> >> bisa meleset. Oleh karena itu closure tadi setelah di bor sangat perlu
>> di
>> >> test, di log, kalau perlu diambil core, terus di SCAL. Dari log
>> dan/atau
>> >> core kita akan tahu apa itu isi dari closure.
>> >>
>> >> Salam,
>> >> Gantok
>> >>
>> >>   --
>> >> *From:* "andangbacht...@yahoo.com" 
>> >> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> >> *Sent:* Wednesday, August 29, 2012 10:01 AM
>> >> *Subject:* [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU:
>> OPTIMISME
>> >> ADLH ESENSI EKSPLORASI !!
>> >>
>> >> Dalam perhitungan cadangan u/Lead atau Prospek, kalau ada rujukan 1
>> >> sumur/field discovery di sekitarnya atau dlm blok tsb, maka sangat
>> wajar
>> >> Sw
>> >> yg dipakai adalah Sw yg berasal dr discovery field/sumur tsb. Tetapi
>> >> kalau
>> >> sumur2 sekitarnya dryhole maka Sw yg dipakai adlh Sw asumsi bhw
>> >> Lead/Prospek tsb berisi minyak/gas, dan itu berarti MAX 65% u/minyak
>> dan
>> >> 70% u/gas!!! Nah, porositasnya bisalah dipakai dr dryhole2 atau wet
>> zone
>> >> sumur2 sekitarnya
>> >>
>> >> Kalau kita sdh menyatakan suatu closure menjadi Lead atau Prospek, ya
>> >> aneh
>> >> dong kalo kita kasi harga Sw-nya 80% dan bahkan sampai 100%!!! Artinya
>> >> kita
>> >> gak menganggap itu sbg Lead, tapi sbg closure yg berisi air. Kalau
>> >> membayangkan /mengharapkan / mengusulkan -  suatu closure menjadi Lead
>> ya
>> >> harus pasang Sw yg hidrokarbon (65%). Kalo kita gak nganggep ada
>> >> hidrokarbonnya ya jangan dinamakan closure tsb Lead atau Prospek, tapi
>> >> blendukan isi banyu saja kalo begitu, hehehe :-) !!!
>> >>
>> >> Nah, demikian juga dalam menimbang-nimbang potensi sumberdaya migas
>> kita
>> >> di luar daerah / cekungan yg sdh berproduksi. Kalau attitude kita
>> sebagai
>> >> explorasionist - geologist sudah diwarnai dg pesimisme dan blm2 sdh
>> >> bilang:
>> >> "potensi migas kita tdk sebesar negara2 tetangga", "apa iya kita akan
>> >> dptkan migas di cekungan2 frontier yg blm dieksplorasi", "resiko
>> >> eksplorasi
>> >> tinggi, jadi kita serahkan saja pd org2 asing yg brani ambil resiko
>> >> u/eksplorasi daerah2 unknown kita", dsb dsb yg kesemuanya menunjukkan
>> >> pesimisme, sikap negatif, kemalasan dan ketidak-percayaan diri, ...mana
>> >> mungkin kita akan dapatkan cadangan2 baru? Nope!!
>> >>
>> >> Makanya, jangan pernah menyerah dan menyeratuspersenkan saturasi air
>> sblm
>> >> benar2 kita bor dan uji sumberdaya2 migas indonesia kita
>> >>
>> >> ADB 2012
>> >> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> >>
>> >>
>> >
>> >
>> > --
>> > *"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*
>> >
>>
>>
>> 
>> PP-IAGI 2011-2014:
>> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
>> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>>
>> 
>> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di

Bls: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !!

2012-08-30 Thread heri ferius
Kapan kita bicara  2/3 fill up, kapan bicra spill point pada proven.. kapan 
pesimis dan kapan optimistic untuk mengajukan project ... kecap selalu nomor 
satu mas ADB



Salam nimbrung walau hanya dengar cerita geo.
Heri F 1393




 Dari: kartiko samodro 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Kamis, 30 Agustus 2012 20:12
Judul: Re: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH 
ESENSI EKSPLORASI !!
 

Om Ipul 
Memang kurang terampil nih saya dengan bahasa bersayap...
maklum dari dulu tidak puitis...tapi masih tetap romantis kok :-))


2012/8/30 mohammad syaiful 

Om Kartiko,
>
>
>Itu sudah diceritakan sejak awal. Tampaknya beberapa orang memang agak ke tepi 
>tertembaknya. Sudah coba diarahkan oleh pakdhe RDP.
>
>
>ADB memang suka bercerita bersayap, bisa2 orang sulit atau malah keliru 
>menangkapnya, keburu terbang sih...
>
>
>Salam,
>Syaiful
>
>
>2012/8/30 kartiko samodro 
>
>bisa diperkirakan dari lapangan / sumur yang ada di sekitarnya dengan
>>play type yang sama/setipe...bikin min/mode/maxnya..hitung
>>resourcenya..kasih ke orang ekonomik biar dihitung keekonomisannya.
>>Dari data POS dan keekonomikan resourcenya dibuat rangking dengan
>>prospect yang lain, dan pilih deh mana yang mau dibor duluan...
>>
>>
>>On 8/30/12, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
>>> Kalau diubah menjadi pertanyaan sederhana.
>>> Ketika mempunyai prospect dengan sebuah antiklin sederhana (fourway dip
>>> closure), dan perlu menghitung perkiraan resources-nya. Nah, BERAPA WATER
>>> SATURATION yang dipakai utk estimasi ?
>>>
>>> Saya kira kita juga ngerti bahwa dari log, dari model dan dari data
>>> statistik lapangan sekitar semua memiliki keunikan. Tetapi yang
>>> di-challenge Pak Andang sepertinya yang diatas itu. cmiiw.
>>>
>>> RDP
>>>
>>> 2012/8/29 Gantok Subiyantoro 
>>>
 Setuju cak, lek durung di test, durung di log, yoo gak iso dihitung Sw
 ne.
 Closure hanya bisa dideteksi dari seismik, sedangkan untuk menghitung
 lead/prospek perlu data Sw. Harus hati-hati, jarak 100 meter saja sw bisa
 berubah. Sw sangat dipengaruhi oleh banyak parameter, misalnya
 litologinya,
 elektrical property (a, m, n), porosity (effective atau total), Rw, Rsh,
 Vsh dan Rt. (sampiyan luwih ngerti lah). Parameter dari exploratory well
 biasanya merujuk dari lapangan terdekat dengan asumsi formasi/fasiesnya
 sama. Nah disini letak kisruhnya, yang kenyataannya asumsi tersebut 80%
 bisa meleset. Oleh karena itu closure tadi setelah di bor sangat perlu di
 test, di log, kalau perlu diambil core, terus di SCAL. Dari log dan/atau
 core kita akan tahu apa itu isi dari closure.

 Salam,
 Gantok

   --
 *From:* "andangbacht...@yahoo.com" 
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, August 29, 2012 10:01 AM
 *Subject:* [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU: OPTIMISME
>>
 ADLH ESENSI EKSPLORASI !!

 Dalam perhitungan cadangan u/Lead atau Prospek, kalau ada rujukan 1
 sumur/field discovery di sekitarnya atau dlm blok tsb, maka sangat wajar
 Sw
 yg dipakai adalah Sw yg berasal dr discovery field/sumur tsb. Tetapi
 kalau
 sumur2 sekitarnya dryhole maka Sw yg dipakai adlh Sw asumsi bhw
 Lead/Prospek tsb berisi minyak/gas, dan itu berarti MAX 65% u/minyak dan
 70% u/gas!!! Nah, porositasnya bisalah dipakai dr dryhole2 atau wet zone
 sumur2 sekitarnya

 Kalau kita sdh menyatakan suatu closure menjadi Lead atau Prospek, ya
 aneh
 dong kalo kita kasi harga Sw-nya 80% dan bahkan sampai 100%!!! Artinya
 kita
 gak menganggap itu sbg Lead, tapi sbg closure yg berisi air. Kalau
 membayangkan /mengharapkan / mengusulkan -  suatu closure menjadi Lead ya
 harus pasang Sw yg hidrokarbon (65%). Kalo kita gak nganggep ada
 hidrokarbonnya ya jangan dinamakan closure tsb Lead atau Prospek, tapi
 blendukan isi banyu saja kalo begitu, hehehe :-) !!!

 Nah, demikian juga dalam menimbang-nimbang potensi sumberdaya migas kita
 di luar daerah / cekungan yg sdh berproduksi. Kalau attitude kita sebagai
 explorasionist - geologist sudah diwarnai dg pesimisme dan blm2 sdh
 bilang:
 "potensi migas kita tdk sebesar negara2 tetangga", "apa iya kita akan
 dptkan migas di cekungan2 frontier yg blm dieksplorasi", "resiko
 eksplorasi
 tinggi, jadi kita serahkan saja pd org2 asing yg brani ambil resiko
 u/eksplorasi daerah2 unknown kita", dsb dsb yg kesemuanya menunjukkan
 pesimisme, sikap negatif, kemalasan dan ketidak-percayaan diri, ...mana
 mungkin kita akan dapatkan cadangan2 baru? Nope!!

 Makanya, jangan pernah menyerah dan menyeratuspersenkan saturasi air sblm
 benar2 kita bor dan uji sumberdaya2 migas indonesia kita

 ADB 2012
 Powered by Telkomsel BlackBerry®


>>>
>>>
>>> --
>>> *"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari

Re: Bls: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !!

2012-08-30 Thread fatchurzamil

Kalu Prospek eksplorasi diarea baru yg nggak ada referensinya, Swnya ya pakai 
statistik/perkiraan rata2 oil itu Swnya brp, namanya aja eksplorasi jualanya ya 
dibagusi biar laku (utk dibor)
 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: heri ferius 
Date: Thu, 30 Aug 2012 22:51:47 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Bls: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU: OPTIMISME 
ADLH ESENSI EKSPLORASI !!

Kapan kita bicara  2/3 fill up, kapan bicra spill point pada proven.. kapan 
pesimis dan kapan optimistic untuk mengajukan project ... kecap selalu nomor 
satu mas ADB



Salam nimbrung walau hanya dengar cerita geo.
Heri F 1393




 Dari: kartiko samodro 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Kamis, 30 Agustus 2012 20:12
Judul: Re: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH 
ESENSI EKSPLORASI !!
 

Om Ipul 
Memang kurang terampil nih saya dengan bahasa bersayap...
maklum dari dulu tidak puitis...tapi masih tetap romantis kok :-))


2012/8/30 mohammad syaiful 

Om Kartiko,
>
>
>Itu sudah diceritakan sejak awal. Tampaknya beberapa orang memang agak ke tepi 
>tertembaknya. Sudah coba diarahkan oleh pakdhe RDP.
>
>
>ADB memang suka bercerita bersayap, bisa2 orang sulit atau malah keliru 
>menangkapnya, keburu terbang sih...
>
>
>Salam,
>Syaiful
>
>
>2012/8/30 kartiko samodro 
>
>bisa diperkirakan dari lapangan / sumur yang ada di sekitarnya dengan
>>play type yang sama/setipe...bikin min/mode/maxnya..hitung
>>resourcenya..kasih ke orang ekonomik biar dihitung keekonomisannya.
>>Dari data POS dan keekonomikan resourcenya dibuat rangking dengan
>>prospect yang lain, dan pilih deh mana yang mau dibor duluan...
>>
>>
>>On 8/30/12, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
>>> Kalau diubah menjadi pertanyaan sederhana.
>>> Ketika mempunyai prospect dengan sebuah antiklin sederhana (fourway dip
>>> closure), dan perlu menghitung perkiraan resources-nya. Nah, BERAPA WATER
>>> SATURATION yang dipakai utk estimasi ?
>>>
>>> Saya kira kita juga ngerti bahwa dari log, dari model dan dari data
>>> statistik lapangan sekitar semua memiliki keunikan. Tetapi yang
>>> di-challenge Pak Andang sepertinya yang diatas itu. cmiiw.
>>>
>>> RDP
>>>
>>> 2012/8/29 Gantok Subiyantoro 
>>>
 Setuju cak, lek durung di test, durung di log, yoo gak iso dihitung Sw
 ne.
 Closure hanya bisa dideteksi dari seismik, sedangkan untuk menghitung
 lead/prospek perlu data Sw. Harus hati-hati, jarak 100 meter saja sw bisa
 berubah. Sw sangat dipengaruhi oleh banyak parameter, misalnya
 litologinya,
 elektrical property (a, m, n), porosity (effective atau total), Rw, Rsh,
 Vsh dan Rt. (sampiyan luwih ngerti lah). Parameter dari exploratory well
 biasanya merujuk dari lapangan terdekat dengan asumsi formasi/fasiesnya
 sama. Nah disini letak kisruhnya, yang kenyataannya asumsi tersebut 80%
 bisa meleset. Oleh karena itu closure tadi setelah di bor sangat perlu di
 test, di log, kalau perlu diambil core, terus di SCAL. Dari log dan/atau
 core kita akan tahu apa itu isi dari closure.

 Salam,
 Gantok

   --
 *From:* "andangbacht...@yahoo.com" 
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, August 29, 2012 10:01 AM
 *Subject:* [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU: OPTIMISME
>>
 ADLH ESENSI EKSPLORASI !!

 Dalam perhitungan cadangan u/Lead atau Prospek, kalau ada rujukan 1
 sumur/field discovery di sekitarnya atau dlm blok tsb, maka sangat wajar
 Sw
 yg dipakai adalah Sw yg berasal dr discovery field/sumur tsb. Tetapi
 kalau
 sumur2 sekitarnya dryhole maka Sw yg dipakai adlh Sw asumsi bhw
 Lead/Prospek tsb berisi minyak/gas, dan itu berarti MAX 65% u/minyak dan
 70% u/gas!!! Nah, porositasnya bisalah dipakai dr dryhole2 atau wet zone
 sumur2 sekitarnya

 Kalau kita sdh menyatakan suatu closure menjadi Lead atau Prospek, ya
 aneh
 dong kalo kita kasi harga Sw-nya 80% dan bahkan sampai 100%!!! Artinya
 kita
 gak menganggap itu sbg Lead, tapi sbg closure yg berisi air. Kalau
 membayangkan /mengharapkan / mengusulkan -  suatu closure menjadi Lead ya
 harus pasang Sw yg hidrokarbon (65%). Kalo kita gak nganggep ada
 hidrokarbonnya ya jangan dinamakan closure tsb Lead atau Prospek, tapi
 blendukan isi banyu saja kalo begitu, hehehe :-) !!!

 Nah, demikian juga dalam menimbang-nimbang potensi sumberdaya migas kita
 di luar daerah / cekungan yg sdh berproduksi. Kalau attitude kita sebagai
 explorasionist - geologist sudah diwarnai dg pesimisme dan blm2 sdh
 bilang:
 "potensi migas kita tdk sebesar negara2 tetangga", "apa iya kita akan
 dptkan migas di cekungan2 frontier yg blm dieksplorasi", "resiko
 eksplorasi
 tinggi, jadi kita serahkan saja pd org2 asing yg brani ambil resiko
 u/eksplorasi daerah2 unknown kita", dsb dsb yg 

Re: [iagi-net-l] FW:

2012-08-30 Thread kartiko samodro
Coba Jakarta bikin peraturan bahwa kendaraan yang boleh lewat di jalan
raya hanya motor, sepeda dan kendaraan umum..kayaknya jakarta enggak
akan semacet sekarang.
hitung hitung kalau 1 mobil dinaiki oleh satu orang, jumlah occupancy
areanya sama dengan 5/6 motor yang dinaiki 5/6 orang,  jadinya di
jakarta memang pemborosan jalan dan bbm.

Pernah naik busway, lumayan enak dan praktis.
Harusnya jumlah jalur, busway dan feedernya ditambah tentunya  akan
banyak membantu mengurangi masalah di jakarta.

On 8/31/12, Ong Han Ling  wrote:
>
>
>
>
> Rekan-rekan IAGI,
>
>
>
> Perihal tidak lakunya batubara Kalimantan.
>
> Turunnya harga batubara dunia menyebabkan batubara Indonesia tidak laku.
> Bagaimana jalan keluarnya.
>
>
>
> 1.   Policy Pemerintah untuk melarang batubara kalor rendah untuk
> diekspor tahun 2014 menurut saya tidak masuk akal. Policy Pemerintah
> berdasarkan data yang keliru. Bersama ini saya lampirkan sebagai attachment
> distribusi batubara Indonesia berdasarkan caloric value (slides terlampir
> dari ESDM). Disini tercantum bahwa batubara kalor rendah (dibawah 5100
> kcal)
> jumlahnya hanya 20 % dibandingkan batubara kalor menengah antara 5100-6000
> kcal yang jumlahnya 66%. Hal ini tidak masuk akal; bagaimana kalori rendah
> bisa lebih sedikit dari kalori batubara yang lebih tinggi? Berdasarkan data
> tsb. Pemerintah mengeluarkan peraturan melarang batubara kalor rendah untuk
> ekspor. Pengusaha batubara diberi waktu 5 tahun untuk melakukan upgrading
> batubara kalor rendah (Low caloric coal) ke kalor menengah. Keberhasilan
> sangat diragukan. Diseluruh dunia-pun research upgrading sudah berjalan
> puluhan tahun. Tanpa disuruh-pun atau tanpa PP-pun setiap perusahaan pasti
> ingin meningkatkan kalorinya supaya harga jualnya lebih tinggi. Logis
> karena
> batubara kalor rendah mengandung banyak air (atau ash) hingga seakan-akan
> kita ekspor air. Diluar negeripun hasilnya pada umumnya kurang memuaskan
> dan
> tergantung case by case. Sebaiknya peraturan ini dicabut karena sekarang
> PerusahaanTambang berlomba ekspor sebelum 2014. Faktor lingkungan dan
> efisiensi pertambang tidak diperhatikan; dan dikenal dengan "pencurian
> tambang". Overburden dibuang didaerah yang masih ada batubaranya, dsb.
>
> 2.   Indonesia dibebaskan dari Kyoto protocol. Ini adalah suatu yang
> perlu kita manfaatkan. Tidak perlu sok "green". Kita harus memanfaatkan
> batubara kalor rendah untuk pembangkit listrik diseluruh Indonesia.
> Batubara
> adalah energi paling murah, jauh dibawah gas dan minyak jenis apapun.
> Apalagi kita punya dan bisa pakai batubara kalor rendah yang berlimpah.
> Cukup 3000 kcal untuk pembangkit listrik. Teknologi ini sudah terbukti
> dimana-mana. Bahkan banyak negara menggunakan dibawah 3000 kcal, seperti
> Thailand, India, China, Australia (Australia akan tutup tahun depan karena
> carbon tax), dsb.
>
> 3.   Kita bangga Indonesia pengekspor batubara nomer dua didunia. Kita
> bangga ekspor ke China dan India. Padahal produksi batubara Indonesia cuma
> setengahnya produksi India dan 1/3 produksi China. Kedua negara memakai
> seluruh produksi batubara dalam negeri untuk pembangkit listrik domestik.
> Bahkan masih kurang dan masih harus impor dari Indonesia. Mereka lakukan
> karena batubara murah dan diperlukan untuk perekembangan industri mereka
> yang pesat. Kita dilain pihak ingin menggunakan "clean energy", dan
> menggunkan gas untuk mengantikan minyak yang mahal. Gas terlalu mahal bagi
> Indonesia untuk hanya dibakar dan diambil nilai kalorinya saja. Gas bisa
> dipakai sebagai industri dasar petrokimia (fertilizer, methanol, dsb.).
> Kita
> membangakan diri telah melakukan "green"dengan membakar gas mengantikan
> minyak. Namun "Green" masih terlalu mahal bagi Indonesia. Sebaiknya kita
> bicara "green" supaya sinkron dengan dunia luar. Tetapi sekarang belum
> waktunya untuk melakukan/melaksanakan  "green" seperti negara maju.
>
> 4.   Sekarang batubara kalori rendah dibawah 3500 kcal (10 tahun yang
> lalu batasnya 5000 kcal.), disia-sia dan dibuang. Sudah waktunya untuk
> memakai batubara sebagai bahan tunggal pembangkit listrik diseluruh
> Indonesia. Justru yang 5000 kcal keatas bisa di ekspor. Jangan seperti
> sekarang dibalik, yang rendah di-upgrade dan baru boleh diekspor.
>
> 5.   Batubara Indonesia relatip bersih, low Sulphur dan low ash. Kalor
> rendah batubara Indonesia umumnya karena high moisture. Sedangkan batubara
> dari China, India, dan South Africa, umumnya mempunyai ash yang cukup
> tinggi
> penyebab polusi. Selain itu Indonesia terdiri dari kepulauan hingga ash
> yang
> dihasilkan batubara bisa hanyut kena arus angin. Tidak demikian dengan
> China
> dan India (lih. slides terlampir).
>
> 6.   Usulan: Pemerintah sebaiknya meniru policy negara berkembang
> seperti India, China dan Thailand yang menggunakan batubara kadar rendah.
> Semua pembangkit listrik di Indonesia harus pakai batubara kalori rendah
> (3000-4500 kcal.) yang jauh lebih murah dari migas. 

RE: [iagi-net-l] FW:

2012-08-30 Thread Muharram Jaya Panguriseng
Saya setuju dengan Pak Kartiko, dan diperlukan pemimpin yang kuat untuk itu. 
Tapi pasti pendapat ini minoritas pak he he he...
Problem solving yang innovative pastilah bukan pendapat mayoritas orang, 
sedangkan demokrasi mendewakan suara terbanyak dengan tidak membedakan kualitas 
"ide" dari masing-masing pemilik suara.

Salam,
MJP - 3048


-Original Message-
From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
Sent: Friday, August 31, 2012 7:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] FW:

Coba Jakarta bikin peraturan bahwa kendaraan yang boleh lewat di jalan raya 
hanya motor, sepeda dan kendaraan umum..kayaknya jakarta enggak akan semacet 
sekarang.
hitung hitung kalau 1 mobil dinaiki oleh satu orang, jumlah occupancy areanya 
sama dengan 5/6 motor yang dinaiki 5/6 orang,  jadinya di jakarta memang 
pemborosan jalan dan bbm.

Pernah naik busway, lumayan enak dan praktis.
Harusnya jumlah jalur, busway dan feedernya ditambah tentunya  akan banyak 
membantu mengurangi masalah di jakarta.

On 8/31/12, Ong Han Ling  wrote:
>
>
>
>
> Rekan-rekan IAGI,
>
>
>
> Perihal tidak lakunya batubara Kalimantan.
>
> Turunnya harga batubara dunia menyebabkan batubara Indonesia tidak laku.
> Bagaimana jalan keluarnya.
>
>
>
> 1.   Policy Pemerintah untuk melarang batubara kalor rendah untuk
> diekspor tahun 2014 menurut saya tidak masuk akal. Policy Pemerintah
> berdasarkan data yang keliru. Bersama ini saya lampirkan sebagai
> attachment distribusi batubara Indonesia berdasarkan caloric value
> (slides terlampir dari ESDM). Disini tercantum bahwa batubara kalor
> rendah (dibawah 5100
> kcal)
> jumlahnya hanya 20 % dibandingkan batubara kalor menengah antara
> 5100-6000 kcal yang jumlahnya 66%. Hal ini tidak masuk akal; bagaimana
> kalori rendah bisa lebih sedikit dari kalori batubara yang lebih
> tinggi? Berdasarkan data tsb. Pemerintah mengeluarkan peraturan
> melarang batubara kalor rendah untuk ekspor. Pengusaha batubara diberi
> waktu 5 tahun untuk melakukan upgrading batubara kalor rendah (Low
> caloric coal) ke kalor menengah. Keberhasilan sangat diragukan.
> Diseluruh dunia-pun research upgrading sudah berjalan puluhan tahun.
> Tanpa disuruh-pun atau tanpa PP-pun setiap perusahaan pasti ingin
> meningkatkan kalorinya supaya harga jualnya lebih tinggi. Logis karena
> batubara kalor rendah mengandung banyak air (atau ash) hingga
> seakan-akan kita ekspor air. Diluar negeripun hasilnya pada umumnya
> kurang memuaskan dan tergantung case by case. Sebaiknya peraturan ini
> dicabut karena sekarang PerusahaanTambang berlomba ekspor sebelum
> 2014. Faktor lingkungan dan efisiensi pertambang tidak diperhatikan;
> dan dikenal dengan "pencurian tambang". Overburden dibuang didaerah
> yang masih ada batubaranya, dsb.
>
> 2.   Indonesia dibebaskan dari Kyoto protocol. Ini adalah suatu yang
> perlu kita manfaatkan. Tidak perlu sok "green". Kita harus
> memanfaatkan batubara kalor rendah untuk pembangkit listrik diseluruh 
> Indonesia.
> Batubara
> adalah energi paling murah, jauh dibawah gas dan minyak jenis apapun.
> Apalagi kita punya dan bisa pakai batubara kalor rendah yang berlimpah.
> Cukup 3000 kcal untuk pembangkit listrik. Teknologi ini sudah terbukti
> dimana-mana. Bahkan banyak negara menggunakan dibawah 3000 kcal,
> seperti Thailand, India, China, Australia (Australia akan tutup tahun
> depan karena carbon tax), dsb.
>
> 3.   Kita bangga Indonesia pengekspor batubara nomer dua didunia. Kita
> bangga ekspor ke China dan India. Padahal produksi batubara Indonesia
> cuma setengahnya produksi India dan 1/3 produksi China. Kedua negara
> memakai seluruh produksi batubara dalam negeri untuk pembangkit listrik 
> domestik.
> Bahkan masih kurang dan masih harus impor dari Indonesia. Mereka
> lakukan karena batubara murah dan diperlukan untuk perekembangan
> industri mereka yang pesat. Kita dilain pihak ingin menggunakan "clean
> energy", dan menggunkan gas untuk mengantikan minyak yang mahal. Gas
> terlalu mahal bagi Indonesia untuk hanya dibakar dan diambil nilai
> kalorinya saja. Gas bisa dipakai sebagai industri dasar petrokimia 
> (fertilizer, methanol, dsb.).
> Kita
> membangakan diri telah melakukan "green"dengan membakar gas
> mengantikan minyak. Namun "Green" masih terlalu mahal bagi Indonesia.
> Sebaiknya kita bicara "green" supaya sinkron dengan dunia luar. Tetapi
> sekarang belum waktunya untuk melakukan/melaksanakan  "green" seperti negara 
> maju.
>
> 4.   Sekarang batubara kalori rendah dibawah 3500 kcal (10 tahun yang
> lalu batasnya 5000 kcal.), disia-sia dan dibuang. Sudah waktunya untuk
> memakai batubara sebagai bahan tunggal pembangkit listrik diseluruh
> Indonesia. Justru yang 5000 kcal keatas bisa di ekspor. Jangan seperti
> sekarang dibalik, yang rendah di-upgrade dan baru boleh diekspor.
>
> 5.   Batubara Indonesia relatip bersih, low Sulphur dan low ash. Kalor
> rendah batubara Indonesia umumnya karena high moisture. Sedangkan
> batubara dari China, India

Re: [iagi-net-l] FW:

2012-08-30 Thread nyoto - ke-el
Bukannya kalau sepeda motor saja jalanan tambah kacau ? mengingat
pengendara sepeda motor lebih banyak yg ngasal & ngacau lalin seenaknya
sendiri, lampu merah dianggap tidak ada biarpun jelas menyala...

wass,
nyoto

2012/8/31 kartiko samodro 

> Coba Jakarta bikin peraturan bahwa kendaraan yang boleh lewat di jalan
> raya hanya motor, sepeda dan kendaraan umum..kayaknya jakarta enggak
> akan semacet sekarang.
> hitung hitung kalau 1 mobil dinaiki oleh satu orang, jumlah occupancy
> areanya sama dengan 5/6 motor yang dinaiki 5/6 orang,  jadinya di
> jakarta memang pemborosan jalan dan bbm.
>
> Pernah naik busway, lumayan enak dan praktis.
> Harusnya jumlah jalur, busway dan feedernya ditambah tentunya  akan
> banyak membantu mengurangi masalah di jakarta.
>
> On 8/31/12, Ong Han Ling  wrote:
> >
> >
> >
> >
> > Rekan-rekan IAGI,
> >
> >
> >
> > Perihal tidak lakunya batubara Kalimantan.
> >
> > Turunnya harga batubara dunia menyebabkan batubara Indonesia tidak laku.
> > Bagaimana jalan keluarnya.
> >
> >
> >
> > 1.   Policy Pemerintah untuk melarang batubara kalor rendah untuk
> > diekspor tahun 2014 menurut saya tidak masuk akal. Policy Pemerintah
> > berdasarkan data yang keliru. Bersama ini saya lampirkan sebagai
> attachment
> > distribusi batubara Indonesia berdasarkan caloric value (slides terlampir
> > dari ESDM). Disini tercantum bahwa batubara kalor rendah (dibawah 5100
> > kcal)
> > jumlahnya hanya 20 % dibandingkan batubara kalor menengah antara
> 5100-6000
> > kcal yang jumlahnya 66%. Hal ini tidak masuk akal; bagaimana kalori
> rendah
> > bisa lebih sedikit dari kalori batubara yang lebih tinggi? Berdasarkan
> data
> > tsb. Pemerintah mengeluarkan peraturan melarang batubara kalor rendah
> untuk
> > ekspor. Pengusaha batubara diberi waktu 5 tahun untuk melakukan upgrading
> > batubara kalor rendah (Low caloric coal) ke kalor menengah. Keberhasilan
> > sangat diragukan. Diseluruh dunia-pun research upgrading sudah berjalan
> > puluhan tahun. Tanpa disuruh-pun atau tanpa PP-pun setiap perusahaan
> pasti
> > ingin meningkatkan kalorinya supaya harga jualnya lebih tinggi. Logis
> > karena
> > batubara kalor rendah mengandung banyak air (atau ash) hingga seakan-akan
> > kita ekspor air. Diluar negeripun hasilnya pada umumnya kurang memuaskan
> > dan
> > tergantung case by case. Sebaiknya peraturan ini dicabut karena sekarang
> > PerusahaanTambang berlomba ekspor sebelum 2014. Faktor lingkungan dan
> > efisiensi pertambang tidak diperhatikan; dan dikenal dengan "pencurian
> > tambang". Overburden dibuang didaerah yang masih ada batubaranya, dsb.
> >
> > 2.   Indonesia dibebaskan dari Kyoto protocol. Ini adalah suatu yang
> > perlu kita manfaatkan. Tidak perlu sok "green". Kita harus memanfaatkan
> > batubara kalor rendah untuk pembangkit listrik diseluruh Indonesia.
> > Batubara
> > adalah energi paling murah, jauh dibawah gas dan minyak jenis apapun.
> > Apalagi kita punya dan bisa pakai batubara kalor rendah yang berlimpah.
> > Cukup 3000 kcal untuk pembangkit listrik. Teknologi ini sudah terbukti
> > dimana-mana. Bahkan banyak negara menggunakan dibawah 3000 kcal, seperti
> > Thailand, India, China, Australia (Australia akan tutup tahun depan
> karena
> > carbon tax), dsb.
> >
> > 3.   Kita bangga Indonesia pengekspor batubara nomer dua didunia.
> Kita
> > bangga ekspor ke China dan India. Padahal produksi batubara Indonesia
> cuma
> > setengahnya produksi India dan 1/3 produksi China. Kedua negara memakai
> > seluruh produksi batubara dalam negeri untuk pembangkit listrik domestik.
> > Bahkan masih kurang dan masih harus impor dari Indonesia. Mereka lakukan
> > karena batubara murah dan diperlukan untuk perekembangan industri mereka
> > yang pesat. Kita dilain pihak ingin menggunakan "clean energy", dan
> > menggunkan gas untuk mengantikan minyak yang mahal. Gas terlalu mahal
> bagi
> > Indonesia untuk hanya dibakar dan diambil nilai kalorinya saja. Gas bisa
> > dipakai sebagai industri dasar petrokimia (fertilizer, methanol, dsb.).
> > Kita
> > membangakan diri telah melakukan "green"dengan membakar gas mengantikan
> > minyak. Namun "Green" masih terlalu mahal bagi Indonesia. Sebaiknya kita
> > bicara "green" supaya sinkron dengan dunia luar. Tetapi sekarang belum
> > waktunya untuk melakukan/melaksanakan  "green" seperti negara maju.
> >
> > 4.   Sekarang batubara kalori rendah dibawah 3500 kcal (10 tahun yang
> > lalu batasnya 5000 kcal.), disia-sia dan dibuang. Sudah waktunya untuk
> > memakai batubara sebagai bahan tunggal pembangkit listrik diseluruh
> > Indonesia. Justru yang 5000 kcal keatas bisa di ekspor. Jangan seperti
> > sekarang dibalik, yang rendah di-upgrade dan baru boleh diekspor.
> >
> > 5.   Batubara Indonesia relatip bersih, low Sulphur dan low ash.
> Kalor
> > rendah batubara Indonesia umumnya karena high moisture. Sedangkan
> batubara
> > dari China, India, dan South Africa, umumnya mempunyai ash yang cukup
> > tinggi
> > penyebab polusi. Selain itu Ind

Re: [iagi-net-l] FW:

2012-08-30 Thread Bandono Salim
Yaa kan ada polisi yang ngatur. Kalau ndak bisa ngatur lalin dengan baik, lebih 
baik ndak ada polantas yaa. Pengalaman naik motor di Bandung ahir2 ini, 
ternyata ada toleransi baik antar pengendara motor lho. Senasib kalee.
Ujian simnya aja dipatuhi, kalao pake simulator, asal yang suka main game pasti 
bisa, padahal pake motor beneran kan beda. 
Oh iya apa nanti tidak membvuat gank motor meraja lela?? 
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: nyoto - ke-el 
Date: Fri, 31 Aug 2012 08:59:37 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] FW:
Bukannya kalau sepeda motor saja jalanan tambah kacau ? mengingat
pengendara sepeda motor lebih banyak yg ngasal & ngacau lalin seenaknya
sendiri, lampu merah dianggap tidak ada biarpun jelas menyala...

wass,
nyoto

2012/8/31 kartiko samodro 

> Coba Jakarta bikin peraturan bahwa kendaraan yang boleh lewat di jalan
> raya hanya motor, sepeda dan kendaraan umum..kayaknya jakarta enggak
> akan semacet sekarang.
> hitung hitung kalau 1 mobil dinaiki oleh satu orang, jumlah occupancy
> areanya sama dengan 5/6 motor yang dinaiki 5/6 orang,  jadinya di
> jakarta memang pemborosan jalan dan bbm.
>
> Pernah naik busway, lumayan enak dan praktis.
> Harusnya jumlah jalur, busway dan feedernya ditambah tentunya  akan
> banyak membantu mengurangi masalah di jakarta.
>
> On 8/31/12, Ong Han Ling  wrote:
> >
> >
> >
> >
> > Rekan-rekan IAGI,
> >
> >
> >
> > Perihal tidak lakunya batubara Kalimantan.
> >
> > Turunnya harga batubara dunia menyebabkan batubara Indonesia tidak laku.
> > Bagaimana jalan keluarnya.
> >
> >
> >
> > 1.   Policy Pemerintah untuk melarang batubara kalor rendah untuk
> > diekspor tahun 2014 menurut saya tidak masuk akal. Policy Pemerintah
> > berdasarkan data yang keliru. Bersama ini saya lampirkan sebagai
> attachment
> > distribusi batubara Indonesia berdasarkan caloric value (slides terlampir
> > dari ESDM). Disini tercantum bahwa batubara kalor rendah (dibawah 5100
> > kcal)
> > jumlahnya hanya 20 % dibandingkan batubara kalor menengah antara
> 5100-6000
> > kcal yang jumlahnya 66%. Hal ini tidak masuk akal; bagaimana kalori
> rendah
> > bisa lebih sedikit dari kalori batubara yang lebih tinggi? Berdasarkan
> data
> > tsb. Pemerintah mengeluarkan peraturan melarang batubara kalor rendah
> untuk
> > ekspor. Pengusaha batubara diberi waktu 5 tahun untuk melakukan upgrading
> > batubara kalor rendah (Low caloric coal) ke kalor menengah. Keberhasilan
> > sangat diragukan. Diseluruh dunia-pun research upgrading sudah berjalan
> > puluhan tahun. Tanpa disuruh-pun atau tanpa PP-pun setiap perusahaan
> pasti
> > ingin meningkatkan kalorinya supaya harga jualnya lebih tinggi. Logis
> > karena
> > batubara kalor rendah mengandung banyak air (atau ash) hingga seakan-akan
> > kita ekspor air. Diluar negeripun hasilnya pada umumnya kurang memuaskan
> > dan
> > tergantung case by case. Sebaiknya peraturan ini dicabut karena sekarang
> > PerusahaanTambang berlomba ekspor sebelum 2014. Faktor lingkungan dan
> > efisiensi pertambang tidak diperhatikan; dan dikenal dengan "pencurian
> > tambang". Overburden dibuang didaerah yang masih ada batubaranya, dsb.
> >
> > 2.   Indonesia dibebaskan dari Kyoto protocol. Ini adalah suatu yang
> > perlu kita manfaatkan. Tidak perlu sok "green". Kita harus memanfaatkan
> > batubara kalor rendah untuk pembangkit listrik diseluruh Indonesia.
> > Batubara
> > adalah energi paling murah, jauh dibawah gas dan minyak jenis apapun.
> > Apalagi kita punya dan bisa pakai batubara kalor rendah yang berlimpah.
> > Cukup 3000 kcal untuk pembangkit listrik. Teknologi ini sudah terbukti
> > dimana-mana. Bahkan banyak negara menggunakan dibawah 3000 kcal, seperti
> > Thailand, India, China, Australia (Australia akan tutup tahun depan
> karena
> > carbon tax), dsb.
> >
> > 3.   Kita bangga Indonesia pengekspor batubara nomer dua didunia.
> Kita
> > bangga ekspor ke China dan India. Padahal produksi batubara Indonesia
> cuma
> > setengahnya produksi India dan 1/3 produksi China. Kedua negara memakai
> > seluruh produksi batubara dalam negeri untuk pembangkit listrik domestik.
> > Bahkan masih kurang dan masih harus impor dari Indonesia. Mereka lakukan
> > karena batubara murah dan diperlukan untuk perekembangan industri mereka
> > yang pesat. Kita dilain pihak ingin menggunakan "clean energy", dan
> > menggunkan gas untuk mengantikan minyak yang mahal. Gas terlalu mahal
> bagi
> > Indonesia untuk hanya dibakar dan diambil nilai kalorinya saja. Gas bisa
> > dipakai sebagai industri dasar petrokimia (fertilizer, methanol, dsb.).
> > Kita
> > membangakan diri telah melakukan "green"dengan membakar gas mengantikan
> > minyak. Namun "Green" masih terlalu mahal bagi Indonesia. Sebaiknya kita
> > bicara "green" supaya sinkron dengan dunia luar. Tetapi sekarang belum
> > waktunya untuk melakukan/melaksanakan  "green" seperti negara maju.
> >
> > 4.   Sekarang batubara kalori rendah dibawah 3500 kcal (10 tahun yang
> 

[iagi-net-l] Register NOW ! 41st IAGI ANNUAL CONVENTION and EXHIBITION MELIA PUROSANI HOTEL, YOGYAKARTA, 17-20 September 2012

2012-08-30 Thread iagi
Register NOW !

41st IAGI ANNUAL CONVENTION and EXHIBITION

MELIA PUROSANI HOTEL, YOGYAKARTA, 17-20 September 2012

"GEOLOGY LIVING WITH HARMONY"

 

 

ICE BREAKER NIGHT Opening Ceremony  (17 September 2012)

*   1.   Opening Speaker : Sri Sultan Hamengku Buwono X
*   2.   Keynote Speaker : Prof Dr Ir Purnomo Yusgiantoro 

SPECIAL TOPICS (18 September 2012)

*   1.   Andi Arif (Staff Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan
Kebencanaan)
*   2.   Dr Andang Bachtiar 

PANEL DISCUSSION (19 September 2012)

*   1.   Dr R. Sukhyar (Head of BADAN GEOLOGI)
*   2.   Dr. Syamsul Maarif, M.Si (Head of BNPB - Badan Nasional
Penanggulangan Bencana)
*   3.   Dr. Danny Hilman Natawidjaja (Reseacher at LIPI - Indonesia
Institute of Science)

FIELD TRIP 

1.  Pre-Convention Fieldtrip (17 September 2012)
Jogjakarta Geoheritage " The Lifetime of an Ancient Volcanic Arc in Java"
(One day Fieldtrip with Dr C Prasetyadi)
Routes: Yogyakarta-Berbah-Candi
Ijo-Sekarbolo-Watuprau-Jurangjero-Nglipar-Sambipitu-Nglanggran-Pathuk-Yogyak
arta
2.  Post-Convention Fieldtrip (21-22 September 2012)
Exploring the Newly-Discovered Eocene Rock in Banjarnegara and its
Geological Significance (Two days Fieldtrip with Dr C Prasetyadi). 
Day 1 : Yogyakarta-Nanggulan-Karangsambung-Purwokerto. Day 2:
Purwokerto-Banjarnegara-Bulukuning-Yogyakarta.

COURSES (pre and Post Convention)

1.   Paleo Melange
2.  Geology for Non Geologist
3.  Ore Deposits
4.  Geo Entrepreneurship
5.  Exploration of carbonates Reservoir
6.  Geohidrology
7.  Quartenary Geology
8.  Geohazard of Indonesia

TECHNICAL SESSION (18-20 September 2012)

158 papers of Oral presentation (116 professionals, 42 students) and 40
posters 

 

EXTRA EVENTS

IAGI GOLF Monday, 17th September 2012 

Venue : Merapi Golf Course Yogyakarta 

Shot Gun : 06:30 WIB sharp 

Participants : IAGI members and partners` 

Registration : Ardina Angreini (DINA) HP: 0815-8378-256 

Office : 021-392-0444 (PT. Suma Sarana) 

Fax : 021-391-5544 (PT. Suma Sarana) 

Email: ardina.anggre...@sumasarana.com or avi7.avia...@gmail.com

 

LADIES PROGRAM (18 September 2012)

For our spouse and family to visit ullen sentalu Javanese Culture and art
Museum, Prambanan, Javanese culinary, and Taman Sari.  

 

EXHIBITION (18-20 September 2012)

Company and institution booth at Melia Purosani Hotel, Yogyakarta

 

CLOSING CEREMONY (20 September 2012)

Best Paper, Best Presenter and Best Poster Awards.

Photography contest !

 

REGISTER NOW ! 

Contact Person:

Email : pit.iagi.2...@gmail.com

Phone : +62 82223 222341   (lisa) 

 

Visit us at our Website : http://pit-iagi2012.com/

Register here : http://pit-iagi2012.com/registration/registration-form/



-- 
"GEOLOGY LIVING WITH HARMONY"



RE: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !!

2012-08-30 Thread Ruskamto Soeripto
Saya setuju dengan Pak Syaiful...

SW yang dimaksud Cak Andang itu hanyalah bagian dari puisi bebas, rhyme atau
SANEPO-nya Cak ADB dan bukan secara harafiah dimaknai sebagai Water
Saturation.  Kalau menurut penafsiran saya yang ADB maksudkan adalah masih
banyak potensi yang harus kita gali dengan mengembangkan dari "LOCAL
KNOWLEDGE" yang secara kolektif, para expert aseli Indonesia mampu untuk
berbuat banyak.   Pada akhir puisinya ADB pertanyakan, hei pada kemana saja
anda-anda ini,  ayo mikir bersama  jangan terbelenggu dalam cubical,  ayo
singsingkan lengan baju bersama-sama..

Kalau kita bisa menyisihkan revenue dari MIGAS untuk modal kerja mandiri...
kita bisa mandiri dan berdaulat atas SDA kita sendiri...   

Interpreter itu boleh salah menafsir, asal memanipulasi data/bohong..

Salam RUS'70



 

 

 

 

From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
Sent: 30 Agustus 2012 15:09
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU: OPTIMISME
ADLH ESENSI EKSPLORASI !!

 

Om Kartiko,

 

Itu sudah diceritakan sejak awal. Tampaknya beberapa orang memang agak ke
tepi tertembaknya. Sudah coba diarahkan oleh pakdhe RDP.

 

ADB memang suka bercerita bersayap, bisa2 orang sulit atau malah keliru
menangkapnya, keburu terbang sih...

 

Salam,

Syaiful

2012/8/30 kartiko samodro 

bisa diperkirakan dari lapangan / sumur yang ada di sekitarnya dengan
play type yang sama/setipe...bikin min/mode/maxnya..hitung
resourcenya..kasih ke orang ekonomik biar dihitung keekonomisannya.
Dari data POS dan keekonomikan resourcenya dibuat rangking dengan
prospect yang lain, dan pilih deh mana yang mau dibor duluan...


On 8/30/12, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
> Kalau diubah menjadi pertanyaan sederhana.
> Ketika mempunyai prospect dengan sebuah antiklin sederhana (fourway dip
> closure), dan perlu menghitung perkiraan resources-nya. Nah, BERAPA WATER
> SATURATION yang dipakai utk estimasi ?
>
> Saya kira kita juga ngerti bahwa dari log, dari model dan dari data
> statistik lapangan sekitar semua memiliki keunikan. Tetapi yang
> di-challenge Pak Andang sepertinya yang diatas itu. cmiiw.
>
> RDP
>
> 2012/8/29 Gantok Subiyantoro 
>
>> Setuju cak, lek durung di test, durung di log, yoo gak iso dihitung Sw
>> ne.
>> Closure hanya bisa dideteksi dari seismik, sedangkan untuk menghitung
>> lead/prospek perlu data Sw. Harus hati-hati, jarak 100 meter saja sw bisa
>> berubah. Sw sangat dipengaruhi oleh banyak parameter, misalnya
>> litologinya,
>> elektrical property (a, m, n), porosity (effective atau total), Rw, Rsh,
>> Vsh dan Rt. (sampiyan luwih ngerti lah). Parameter dari exploratory well
>> biasanya merujuk dari lapangan terdekat dengan asumsi formasi/fasiesnya
>> sama. Nah disini letak kisruhnya, yang kenyataannya asumsi tersebut 80%
>> bisa meleset. Oleh karena itu closure tadi setelah di bor sangat perlu di
>> test, di log, kalau perlu diambil core, terus di SCAL. Dari log dan/atau
>> core kita akan tahu apa itu isi dari closure.
>>
>> Salam,
>> Gantok
>>

>>   --
>> *From:* "andangbacht...@yahoo.com" 
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Sent:* Wednesday, August 29, 2012 10:01 AM
>> *Subject:* [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD & PROSPEKMU: OPTIMISME

>> ADLH ESENSI EKSPLORASI !!
>>
>> Dalam perhitungan cadangan u/Lead atau Prospek, kalau ada rujukan 1
>> sumur/field discovery di sekitarnya atau dlm blok tsb, maka sangat wajar
>> Sw
>> yg dipakai adalah Sw yg berasal dr discovery field/sumur tsb. Tetapi
>> kalau
>> sumur2 sekitarnya dryhole maka Sw yg dipakai adlh Sw asumsi bhw
>> Lead/Prospek tsb berisi minyak/gas, dan itu berarti MAX 65% u/minyak dan
>> 70% u/gas!!! Nah, porositasnya bisalah dipakai dr dryhole2 atau wet zone
>> sumur2 sekitarnya
>>
>> Kalau kita sdh menyatakan suatu closure menjadi Lead atau Prospek, ya
>> aneh
>> dong kalo kita kasi harga Sw-nya 80% dan bahkan sampai 100%!!! Artinya
>> kita
>> gak menganggap itu sbg Lead, tapi sbg closure yg berisi air. Kalau
>> membayangkan /mengharapkan / mengusulkan -  suatu closure menjadi Lead ya
>> harus pasang Sw yg hidrokarbon (65%). Kalo kita gak nganggep ada
>> hidrokarbonnya ya jangan dinamakan closure tsb Lead atau Prospek, tapi
>> blendukan isi banyu saja kalo begitu, hehehe :-) !!!
>>
>> Nah, demikian juga dalam menimbang-nimbang potensi sumberdaya migas kita
>> di luar daerah / cekungan yg sdh berproduksi. Kalau attitude kita sebagai
>> explorasionist - geologist sudah diwarnai dg pesimisme dan blm2 sdh
>> bilang:
>> "potensi migas kita tdk sebesar negara2 tetangga", "apa iya kita akan
>> dptkan migas di cekungan2 frontier yg blm dieksplorasi", "resiko
>> eksplorasi
>> tinggi, jadi kita serahkan saja pd org2 asing yg brani ambil resiko
>> u/eksplorasi daerah2 unknown kita", dsb dsb yg kesemuanya menunjukkan
>> pesimisme, sikap negatif, kemalasan dan ketidak-percayaan diri, ...mana
>> mungkin kita akan dapatkan cadangan2 baru? Nope!!
>>
>> Makanya, jangan pernah menyera

[iagi-net-l] Batubara > Re: [iagi-net-l] FW >

2012-08-30 Thread liamsi
Trima kasih Pak Ong atas pencerahannya ttg batubara,
Usulan Pak Ong untuk memaksimalkan batubara untuk pembangkit
listrik khususnya yg low cukup realistik ditinjau dari sisi
potensinya,Kalau kita lihat dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
( RUPTL ) yg telah di tetapkan oleh Menetri ESDM pada 2010 ,
maka kebutuhan listrik akan meningkat 9% lbh pertahun sampai
2020 , sehingga dibutuhkan pembangunan pembangkit baru 5500 MW
lebih pertahunnya, Penambhan pembangkit baru ini tentunya
memerlukan energi primer yg cukup banyak , kalau kita lihat
komposisi energi primer untuk pembangkit saat ini (
Batubara,Gas,BBM,Geothermal dan Air ) maka batubara memberikan
kontribusi 52% terhadap energi listrik yg dihasilkan (
Geothermal hanya 6% ), kalau dilihat dari target pemakaian
batubara sampai 2020 nanti ternyata tidak lebih dari 60% (
58%), artinya potensi batubara yg demikian besar tidak dapat
dioptimalkan , Kelihatannya meskipun potensi batubara cukup
besar namun "lika liku"permasalahannya juga tidak sederhana,
hal ini dapat dilihat pada penggunaan batubara untuk listrik yg
diproyeksikan sampai tahun 2020 hanya mencapai 141 Juta Ton (
target kontrak pada 2012  ini sekitar 75 juta ton , dengan 
daya listrik 21 Giga Watt).Karena biaya listrik semakin tinggi karena 
penggunaan BBM ,
maka pada 2006 lalu dicanangkan percepatan untuk membangun
pembangkit listrik Non BBM , untuk tahap 1 difokuskan ke
Batubara ( Proyek 10,000 MW tahap 1) dengan kebutuhan batubara
30 juta ton pertahunnya, Namun dari perkembangnnya ternyata
kontrak batubara eksisting ( 2010) ada cem macem permasalahan ,
shg hanya 10 juta ton yg aman kontraknya ( sdh memasok, tambang
sdh operasi, PKP2B), 4 ton Mungkin aman ( belum memasok,tambang
sdh operasi,KP), lainya klasifikasi Tidak Aman dan Pasti Tidak
aman .Untuk mencukupi batubara untuk listrik ini sudah waktunya
ditetapkan Wilayah Pencadangan Nasional (WPN) agar penggunaan
batubara lebih terkontrol hanya untuk memenuhi kebutuhan
pembangkit listrik dan mengoptimalkan pembangunan PLTU mulut
tambang .Memang spt dikatakan pak Ong , bahwa BPP ( Biaya Pokok
Penyediaan ) listrik untuk batubara ini relatif murah , oleh
karena itu untuk mengurangi penggunaan BBM untuk transportasi ,
Program mobil listrik (Molis)bisa direalisasikan dg
memaksimalkan batubara untuk energilistrik guna memasok Molis
ini, jadi nanti SPBU diganti singkatanya menjadi Stasiun
Pengisian Batubara(listrik) Untuk molis.Meskipun batubara ini besar 
kontribusinya dalam neregi mix
pembangkit listrik ( > 50% namun Komposisis biayanya hanya
dibawah 40% dari total biaya energi primer, bandingkan dg BBM
yg hanya memberikan kontribusi dalam energi mix sebesar 10%
biayanya diatas 20 %.Kalau kita lihat asumsi harga bahan bakar untuk listrik :
Batubara 4200 kcal/kg : 50USD/ton, Gas Alam 252.000 kcal/mscf :
6 USD/MMBTU , BBM 9070 kcal/liter : 0,52 USD/liter.
untuk Geothermal kemarin keluar harga terbaru ( Permen ESDM
Agustus 2012 ) sudah diatas 10 c$- 16 c$/Kwh tergantung
daerahnya ( Sumatera, Jawa Bali , NTT , Papua ) harga ini harga
yg ditetapkan tanpa nego lagi, kalau sebelumnya harga
Geothermal maksimal 9,7c$/Kwh ( Permen ESDM 2011 ), apakah dg
harga baru ini akan segra berkembang Geothermal ,... kita
tunggu saja , kalau memang akan lbh berkembang maka prospek
bagus untuk tenaga G&G bid Geothermal kedepan
ISM





>
>
> Rekan-rekan IAGI,
>
>
>
> Perihal tidak lakunya batubara Kalimantan.
>
> Turunnya harga batubara dunia menyebabkan batubara Indonesia
> tidak laku. Bagaimana jalan keluarnya.
>
>
>
> 1.   Policy Pemerintah untuk melarang batubara kalor
> rendah untuk diekspor tahun 2014 menurut saya tidak masuk
> akal. Policy Pemerintah berdasarkan data yang keliru.
> Bersama ini saya lampirkan sebagai attachment distribusi
> batubara Indonesia berdasarkan caloric value (slides
> terlampir dari ESDM). Disini tercantum bahwa batubara kalor
> rendah (dibawah 5100 kcal) jumlahnya hanya 20 % dibandingkan
> batubara kalor menengah antara 5100-6000 kcal yang jumlahnya
> 66%. Hal ini tidak masuk akal; bagaimana kalori rendah bisa
> lebih sedikit dari kalori batubara yang lebih tinggi?
> Berdasarkan data tsb. Pemerintah mengeluarkan peraturan
> melarang batubara kalor rendah untuk ekspor. Pengusaha
> batubara diberi waktu 5 tahun untuk melakukan upgrading
> batubara kalor rendah (Low caloric coal) ke kalor menengah.
> Keberhasilan sangat diragukan. Diseluruh dunia-pun research
> upgrading sudah berjalan puluhan tahun. Tanpa disuruh-pun
> atau tanpa PP-pun setiap perusahaan pasti ingin meningkatkan
> kalorinya supaya harga jualnya lebih tinggi. Logis karena
> batubara kalor rendah mengandung banyak air (atau ash)
> hingga seakan-akan kita ekspor air. Diluar negeripun
> hasilnya pada umumnya kurang memuaskan dan tergantung case
> by case. Sebaiknya peraturan ini dicabut karena sekarang
> PerusahaanTambang berlomba ekspor sebelum 2014. Faktor
> lingkungan dan efisiensi pertambang tidak diperhatikan; dan
> dikenal dengan "pencurian tambang". Overbu

Re: [iagi-net-l] Batubara > Re: [iagi-net-l] FW >

2012-08-30 Thread rakhmadi . avianto
Loh tapi IPP 9 dan 10 sumsel guidance pemerintah kok 6cusd ya yg bener yg mana 
dg harga batubara 13-16usd/mT
Lah koh Lie Am Sie dapat kabar dari mana bahwa PLN akan ambil di 10-12cusd/KWH
PQ untuk IPP 9-10 akan selesai Sept ini

Kok di fakta beda ya dg yg diuraikan koh Lie Am Sie

Salam
Avi 0666
Nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: 
Date: Fri, 31 Aug 2012 09:12:45 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Batubara > Re: [iagi-net-l]  FW >
Trima kasih Pak Ong atas pencerahannya ttg batubara,
Usulan Pak Ong untuk memaksimalkan batubara untuk pembangkit
listrik khususnya yg low cukup realistik ditinjau dari sisi
potensinya,Kalau kita lihat dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
( RUPTL ) yg telah di tetapkan oleh Menetri ESDM pada 2010 ,
maka kebutuhan listrik akan meningkat 9% lbh pertahun sampai
2020 , sehingga dibutuhkan pembangunan pembangkit baru 5500 MW
lebih pertahunnya, Penambhan pembangkit baru ini tentunya
memerlukan energi primer yg cukup banyak , kalau kita lihat
komposisi energi primer untuk pembangkit saat ini (
Batubara,Gas,BBM,Geothermal dan Air ) maka batubara memberikan
kontribusi 52% terhadap energi listrik yg dihasilkan (
Geothermal hanya 6% ), kalau dilihat dari target pemakaian
batubara sampai 2020 nanti ternyata tidak lebih dari 60% (
58%), artinya potensi batubara yg demikian besar tidak dapat
dioptimalkan , Kelihatannya meskipun potensi batubara cukup
besar namun "lika liku"permasalahannya juga tidak sederhana,
hal ini dapat dilihat pada penggunaan batubara untuk listrik yg
diproyeksikan sampai tahun 2020 hanya mencapai 141 Juta Ton (
target kontrak pada 2012  ini sekitar 75 juta ton , dengan 
daya listrik 21 Giga Watt).Karena biaya listrik semakin tinggi karena 
penggunaan BBM ,
maka pada 2006 lalu dicanangkan percepatan untuk membangun
pembangkit listrik Non BBM , untuk tahap 1 difokuskan ke
Batubara ( Proyek 10,000 MW tahap 1) dengan kebutuhan batubara
30 juta ton pertahunnya, Namun dari perkembangnnya ternyata
kontrak batubara eksisting ( 2010) ada cem macem permasalahan ,
shg hanya 10 juta ton yg aman kontraknya ( sdh memasok, tambang
sdh operasi, PKP2B), 4 ton Mungkin aman ( belum memasok,tambang
sdh operasi,KP), lainya klasifikasi Tidak Aman dan Pasti Tidak
aman .Untuk mencukupi batubara untuk listrik ini sudah waktunya
ditetapkan Wilayah Pencadangan Nasional (WPN) agar penggunaan
batubara lebih terkontrol hanya untuk memenuhi kebutuhan
pembangkit listrik dan mengoptimalkan pembangunan PLTU mulut
tambang .Memang spt dikatakan pak Ong , bahwa BPP ( Biaya Pokok
Penyediaan ) listrik untuk batubara ini relatif murah , oleh
karena itu untuk mengurangi penggunaan BBM untuk transportasi ,
Program mobil listrik (Molis)bisa direalisasikan dg
memaksimalkan batubara untuk energilistrik guna memasok Molis
ini, jadi nanti SPBU diganti singkatanya menjadi Stasiun
Pengisian Batubara(listrik) Untuk molis.Meskipun batubara ini besar 
kontribusinya dalam neregi mix
pembangkit listrik ( > 50% namun Komposisis biayanya hanya
dibawah 40% dari total biaya energi primer, bandingkan dg BBM
yg hanya memberikan kontribusi dalam energi mix sebesar 10%
biayanya diatas 20 %.Kalau kita lihat asumsi harga bahan bakar untuk listrik :
Batubara 4200 kcal/kg : 50USD/ton, Gas Alam 252.000 kcal/mscf :
6 USD/MMBTU , BBM 9070 kcal/liter : 0,52 USD/liter.
untuk Geothermal kemarin keluar harga terbaru ( Permen ESDM
Agustus 2012 ) sudah diatas 10 c$- 16 c$/Kwh tergantung
daerahnya ( Sumatera, Jawa Bali , NTT , Papua ) harga ini harga
yg ditetapkan tanpa nego lagi, kalau sebelumnya harga
Geothermal maksimal 9,7c$/Kwh ( Permen ESDM 2011 ), apakah dg
harga baru ini akan segra berkembang Geothermal ,... kita
tunggu saja , kalau memang akan lbh berkembang maka prospek
bagus untuk tenaga G&G bid Geothermal kedepan
ISM





>
>
> Rekan-rekan IAGI,
>
>
>
> Perihal tidak lakunya batubara Kalimantan.
>
> Turunnya harga batubara dunia menyebabkan batubara Indonesia
> tidak laku. Bagaimana jalan keluarnya.
>
>
>
> 1.   Policy Pemerintah untuk melarang batubara kalor
> rendah untuk diekspor tahun 2014 menurut saya tidak masuk
> akal. Policy Pemerintah berdasarkan data yang keliru.
> Bersama ini saya lampirkan sebagai attachment distribusi
> batubara Indonesia berdasarkan caloric value (slides
> terlampir dari ESDM). Disini tercantum bahwa batubara kalor
> rendah (dibawah 5100 kcal) jumlahnya hanya 20 % dibandingkan
> batubara kalor menengah antara 5100-6000 kcal yang jumlahnya
> 66%. Hal ini tidak masuk akal; bagaimana kalori rendah bisa
> lebih sedikit dari kalori batubara yang lebih tinggi?
> Berdasarkan data tsb. Pemerintah mengeluarkan peraturan
> melarang batubara kalor rendah untuk ekspor. Pengusaha
> batubara diberi waktu 5 tahun untuk melakukan upgrading
> batubara kalor rendah (Low caloric coal) ke kalor menengah.
> Keberhasilan sangat diragukan. Diseluruh dunia-pun research
> upgrading sudah berjalan puluhan tahun. Tanpa disuruh-pun
> atau tanpa PP-pun setiap perusa

Re: [iagi-net-l] Batubara > Re: [iagi-net-l] FW >

2012-08-30 Thread liamsi
Cak Avi piyayi Sampang.
Harga itu spt tulisan saya Hanya untuk Kontrak PPA dari IPP
Geothermal ( Permen No.22 tahun 2012 ttg Patokan harga listrik
dari PLTP yang masih Anget banget baru kemarin metune )yaitu
Sumatera 10-11,5 c$/kwh , Jawa Bali 11-12,5 , Sulawesi 12-14,5
, NTT/NTB 15-16,5 cUSD/Kwh.
Untuk Harga Asumsi batubara ( asumsi harga bahan bakar listrik
) ada di RUPTL sesuai SK Menteri ESDM 2010 ttg Pengesahan
RUPTL, asumsi harga ini yg dipakai untuk prencanaan bukan untuk
kontrak.Untuk Acuan harga kontrak kalau gak salah ada HBA ( harga Acuan
Batubara ) yg merupakan rata rata dari Index: Barlowp-Jonker,
Global, Platt dan ICI yg dikeluarkan oleh ESDM setiap bulan,
Harga untuk kontrak jangka panjang biasanya ditetapkan tiap
tahun yaitu HBA rata rata 3 bulan terakhir.
ism







> Loh tapi IPP 9 dan 10 sumsel guidance pemerintah kok 6cusd
> ya yg bener yg mana dg harga batubara 13-16usd/mT
 Lah koh
> Lie Am Sie dapat kabar dari mana bahwa PLN akan ambil di
> 10-12cusd/KWH
 PQ untuk IPP 9-10 akan selesai Sept ini
>
> Kok di fakta beda ya dg yg diuraikan koh Lie Am Sie
>
> Salam
> Avi 0666
> Nomor cantik
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: 
> Date: Fri, 31 Aug 2012 09:12:45
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: [iagi-net-l] Batubara > Re: [iagi-net-l]  FW >
> Trima kasih Pak Ong atas pencerahannya ttg batubara,
> Usulan Pak Ong untuk memaksimalkan batubara untuk
> pembangkit
> listrik khususnya yg low cukup realistik ditinjau dari sisi
> potensinya,Kalau kita lihat dalam Rencana Usaha Penyediaan
> Tenaga Listrik
 ( RUPTL ) yg telah di tetapkan oleh Menetri
> ESDM pada 2010 ,
> maka kebutuhan listrik akan meningkat 9% lbh pertahun
> sampai
> 2020 , sehingga dibutuhkan pembangunan pembangkit baru 5500
> MW
> lebih pertahunnya, Penambhan pembangkit baru ini tentunya
> memerlukan energi primer yg cukup banyak , kalau kita lihat
> komposisi energi primer untuk pembangkit saat ini (
> Batubara,Gas,BBM,Geothermal dan Air ) maka batubara
> memberikan
> kontribusi 52% terhadap energi listrik yg dihasilkan (
> Geothermal hanya 6% ), kalau dilihat dari target pemakaian
> batubara sampai 2020 nanti ternyata tidak lebih dari 60% (
> 58%), artinya potensi batubara yg demikian besar tidak
> dapat
> dioptimalkan , Kelihatannya meskipun potensi batubara cukup
> besar namun "lika liku"permasalahannya juga tidak
> sederhana,
> hal ini dapat dilihat pada penggunaan batubara untuk listrik
> yg
> diproyeksikan sampai tahun 2020 hanya mencapai 141 Juta Ton
> (
> target kontrak pada 2012  ini sekitar 75 juta ton , dengan
> daya listrik 21 Giga Watt).Karena biaya listrik semakin
> tinggi karena penggunaan BBM ,
 maka pada 2006 lalu
> dicanangkan percepatan untuk membangun
> pembangkit listrik Non BBM , untuk tahap 1 difokuskan ke
> Batubara ( Proyek 10,000 MW tahap 1) dengan kebutuhan
> batubara
> 30 juta ton pertahunnya, Namun dari perkembangnnya ternyata
> kontrak batubara eksisting ( 2010) ada cem macem
> permasalahan ,
> shg hanya 10 juta ton yg aman kontraknya ( sdh memasok,
> tambang
> sdh operasi, PKP2B), 4 ton Mungkin aman ( belum
> memasok,tambang
> sdh operasi,KP), lainya klasifikasi Tidak Aman dan Pasti
> Tidak
> aman .Untuk mencukupi batubara untuk listrik ini sudah
> waktunya
> ditetapkan Wilayah Pencadangan Nasional (WPN) agar
> penggunaan
> batubara lebih terkontrol hanya untuk memenuhi kebutuhan
> pembangkit listrik dan mengoptimalkan pembangunan PLTU
> mulut
> tambang .Memang spt dikatakan pak Ong , bahwa BPP ( Biaya
> Pokok
> Penyediaan ) listrik untuk batubara ini relatif murah ,
> oleh
> karena itu untuk mengurangi penggunaan BBM untuk
> transportasi ,
> Program mobil listrik (Molis)bisa direalisasikan dg
> memaksimalkan batubara untuk energilistrik guna memasok
> Molis
> ini, jadi nanti SPBU diganti singkatanya menjadi Stasiun
> Pengisian Batubara(listrik) Untuk molis.Meskipun batubara
> ini besar kontribusinya dalam neregi mix
 pembangkit listrik
> ( > 50% namun Komposisis biayanya hanya
> dibawah 40% dari total biaya energi primer, bandingkan dg
> BBM
> yg hanya memberikan kontribusi dalam energi mix sebesar 10%
> biayanya diatas 20 %.Kalau kita lihat asumsi harga bahan
> bakar untuk listrik :
 Batubara 4200 kcal/kg : 50USD/ton,
> Gas Alam 252.000 kcal/mscf :
> 6 USD/MMBTU , BBM 9070 kcal/liter : 0,52 USD/liter.
> untuk Geothermal kemarin keluar harga terbaru ( Permen ESDM
> Agustus 2012 ) sudah diatas 10 c$- 16 c$/Kwh tergantung
> daerahnya ( Sumatera, Jawa Bali , NTT , Papua ) harga ini
> harga
> yg ditetapkan tanpa nego lagi, kalau sebelumnya harga
> Geothermal maksimal 9,7c$/Kwh ( Permen ESDM 2011 ), apakah
> dg
> harga baru ini akan segra berkembang Geothermal ,...
> kita
> tunggu saja , kalau memang akan lbh berkembang maka prospek
> bagus untuk tenaga G&G bid Geothermal kedepan
> ISM
>
>
>
>
>
>>
>>
>> Rekan-rekan IAGI,
>>
>>
>>
>> Perihal tidak lakunya batubara Kalimantan.
>>
>> Turunnya harga batubara dunia menyebabkan batubara
>> Indonesia
>> tidak laku. Bagai

[iagi-net-l] Register NOW ! 41st IAGI ANNUAL CONVENTION and EXHIBITION MELIA PUROSANI HOTEL, YOGYAKARTA, 17-20 September 2012

2012-08-30 Thread iagi
 

Register NOW !

41st IAGI ANNUAL CONVENTION and EXHIBITION

MELIA PUROSANI HOTEL, YOGYAKARTA, 17-20 September 2012

"GEOLOGY LIVING WITH HARMONY"

 

 

ICE BREAKER NIGHT Opening Ceremony  (17 September 2012)

*   1.   Opening Speaker : Sri Sultan Hamengku Buwono X

 

SPECIAL TOPICS (18 September 2012)

*   1. Prof Dr Ir Purnomo Yusgiantoro (Ministry of Defense and
Security)
*   2.   Dr R. Sukhyar (Head of Geological Agency)
*   3. Andi Arif (Staff Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan
Kebencanaan)

 

PANEL DISCUSSION (18 September 2012)

*   1.   Dr. Syamsul Maarif, M.Si (Head of BNPB - Badan Nasional
Penanggulangan Bencana)
*   2.   Dr. Danny Hilman Natawidjaja (Reseacher at LIPI - Indonesia
Institute of Science)
*   3. Dr Andang Bachtiar (PT ETTI, PT GDA)

 

FIELD TRIP 

1.  Pre-Convention Fieldtrip (17 September 2012)
Jogjakarta Geoheritage " The Lifetime of an Ancient Volcanic Arc in Java"

Instructor: Dr C Prasetyadi
Routes: Yogyakarta-Berbah-Candi
Ijo-Sekarbolo-Watuprau-Jurangjero-Nglipar-Sambipitu-Nglanggran-Pathuk-Yogyak
arta

2.  Post-Convention Fieldtrip (21-22 September 2012)
Exploring the Newly-Discovered Eocene Rock in Banjarnegara and its
Geological Significance

Instructor : Dr C Prasetyadi 
Day 1 : Yogyakarta-Nanggulan-Karangsambung-Purwokerto. 

Day 2: Purwokerto-Banjarnegara-Bulukuning-Yogyakarta.

 

COURSES (Pre and Post Convention)

1.  Volcanology: Basic Volcanology, Eruption Processes and Products,
Volcanic Facies, and Related Mineralization (14-16 September 2012)

Day 1 : Melia Purosani Hotel (08.00-17.00 WIB)

Day 2 : Melia Purosani Hotel (08.00-12.00 WIB), active Merapi volcano
(13-18.00 WIB)

Day 3 : Southern mountains area (08.00-18.00 WIB)

Instructors: Prof. Ris. Dr. Ir. Sutikno Bronto (PSG, Geological Agency,
Indonesia), Prof. Dr. Jocelyn McPhie (CODES, University of Tasmania,
Australia), Dr. Y. Suyatno Yuwono (Institute of Technology - Bandung,
Indonesia) 

 

2, Carbonate Sedimentation and Reservoir (21-22 September 2012)

Day 1 : Seminar Room & Petrography Lab - Department of Geology UPN
Yogyakarta

Day 2 : Wonosari Field Trip 

Instructor: Dr. Premonowati, M.T and Ir. Budianto Toha, M.Sc.

 

3. GIS and Remote Sensing for Geology (Grand Hyatt Hotel, 21-25 September
2012)

  Instuctors: Dr. Lucas Donny Setiadji, Dr. Agung Setianto, instructor from
ESRI

 

4. Karst Geohydrography (Melia Purosani Hotel, 21 September 2012)

   Instructor: Prof. Dr. Sari Bahagiarti, M.Sc

 

5. Geology for Non Geologist (21-22 September 2012)

Day 1 : IST Akprind Campus/Melia Purosani Hotel

Day 2 : Field Trip

Instructor : Dr. Sri Mulyaningsih, S.T, M.T

 . 

TECHNICAL SESSION (18-20 September 2012)

151 papers of Oral presentation (109 professionals, 42 students) and 40
posters 

 

EXTRA EVENTS

IAGI GOLF Monday, 17th September 2012 

Venue : Merapi Golf Course Yogyakarta 

Shot Gun : 06:30 WIB sharp 

Participants : IAGI members and partners` 

Registration : Ardina Angreini (DINA) HP: 0815-8378-256 

Office : 021-392-0444 (PT. Suma Sarana) 

Fax : 021-391-5544 (PT. Suma Sarana) 

Email: ardina.anggre...@sumasarana.com or avi7.avia...@gmail.com

 

LADIES PROGRAM (18 September 2012)

For our spouse and family to visit ullen sentalu Javanese Culture and art
Museum, Prambanan, Javanese culinary, and Taman Sari.  

 

EXHIBITION (18-20 September 2012)

Company and institution booth at Melia Purosani Hotel, Yogyakarta

 

CLOSING CEREMONY (20 September 2012)

Best Paper, Best Presenter and Best Poster Awards.

Photography contest !

 

REGISTER NOW ! 

Contact Person:

Email : pit.iagi.2...@gmail.com

Phone : +62 82223 222341   (Lisa) 

 

Visit us at our Website : http://pit-iagi2012.com/

Register here : http://pit-iagi2012.com/registration/registration-form/