Re: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !!
Kalau seorang politikus, dia tidak boleh salah, sehingga dia berani berbohong. Sedangkan seorang profesional tidak boleh bohong tapi boleh salah. Nah untuk menutupi kesalahan itu perlu dibuat UMP (uncertainty Management Plan), dimana kita diperbolehkan menggunakan P5, P50 dan P95. Itupun masing2 dibagi lg berdasarkan tersedia (P1 P2 P3) / belum adanya teknologi (P4 P5 P6)yang digunakan. How do we move it from Resource to Reserve to Production (R2R2P). GS Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ruskamto Soeripto rsoeri...@yahoo.com Date: Fri, 31 Aug 2012 08:39:41 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !! Saya setuju dengan Pak Syaiful... SW yang dimaksud Cak Andang itu hanyalah bagian dari puisi bebas, rhyme atau SANEPO-nya Cak ADB dan bukan secara harafiah dimaknai sebagai Water Saturation. Kalau menurut penafsiran saya yang ADB maksudkan adalah masih banyak potensi yang harus kita gali dengan mengembangkan dari LOCAL KNOWLEDGE yang secara kolektif, para expert aseli Indonesia mampu untuk berbuat banyak. Pada akhir puisinya ADB pertanyakan, hei pada kemana saja anda-anda ini, ayo mikir bersama jangan terbelenggu dalam cubical, ayo singsingkan lengan baju bersama-sama.. Kalau kita bisa menyisihkan revenue dari MIGAS untuk modal kerja mandiri... kita bisa mandiri dan berdaulat atas SDA kita sendiri... Interpreter itu boleh salah menafsir, asal memanipulasi data/bohong.. Salam RUS'70 From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: 30 Agustus 2012 15:09 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !! Om Kartiko, Itu sudah diceritakan sejak awal. Tampaknya beberapa orang memang agak ke tepi tertembaknya. Sudah coba diarahkan oleh pakdhe RDP. ADB memang suka bercerita bersayap, bisa2 orang sulit atau malah keliru menangkapnya, keburu terbang sih... Salam, Syaiful 2012/8/30 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com bisa diperkirakan dari lapangan / sumur yang ada di sekitarnya dengan play type yang sama/setipe...bikin min/mode/maxnya..hitung resourcenya..kasih ke orang ekonomik biar dihitung keekonomisannya. Dari data POS dan keekonomikan resourcenya dibuat rangking dengan prospect yang lain, dan pilih deh mana yang mau dibor duluan... On 8/30/12, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: Kalau diubah menjadi pertanyaan sederhana. Ketika mempunyai prospect dengan sebuah antiklin sederhana (fourway dip closure), dan perlu menghitung perkiraan resources-nya. Nah, BERAPA WATER SATURATION yang dipakai utk estimasi ? Saya kira kita juga ngerti bahwa dari log, dari model dan dari data statistik lapangan sekitar semua memiliki keunikan. Tetapi yang di-challenge Pak Andang sepertinya yang diatas itu. cmiiw. RDP 2012/8/29 Gantok Subiyantoro gantok...@yahoo.com Setuju cak, lek durung di test, durung di log, yoo gak iso dihitung Sw ne. Closure hanya bisa dideteksi dari seismik, sedangkan untuk menghitung lead/prospek perlu data Sw. Harus hati-hati, jarak 100 meter saja sw bisa berubah. Sw sangat dipengaruhi oleh banyak parameter, misalnya litologinya, elektrical property (a, m, n), porosity (effective atau total), Rw, Rsh, Vsh dan Rt. (sampiyan luwih ngerti lah). Parameter dari exploratory well biasanya merujuk dari lapangan terdekat dengan asumsi formasi/fasiesnya sama. Nah disini letak kisruhnya, yang kenyataannya asumsi tersebut 80% bisa meleset. Oleh karena itu closure tadi setelah di bor sangat perlu di test, di log, kalau perlu diambil core, terus di SCAL. Dari log dan/atau core kita akan tahu apa itu isi dari closure. Salam, Gantok -- *From:* andangbacht...@yahoo.com andangbacht...@yahoo.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, August 29, 2012 10:01 AM *Subject:* [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !! Dalam perhitungan cadangan u/Lead atau Prospek, kalau ada rujukan 1 sumur/field discovery di sekitarnya atau dlm blok tsb, maka sangat wajar Sw yg dipakai adalah Sw yg berasal dr discovery field/sumur tsb. Tetapi kalau sumur2 sekitarnya dryhole maka Sw yg dipakai adlh Sw asumsi bhw Lead/Prospek tsb berisi minyak/gas, dan itu berarti MAX 65% u/minyak dan 70% u/gas!!! Nah, porositasnya bisalah dipakai dr dryhole2 atau wet zone sumur2 sekitarnya Kalau kita sdh menyatakan suatu closure menjadi Lead atau Prospek, ya aneh dong kalo kita kasi harga Sw-nya 80% dan bahkan sampai 100%!!! Artinya kita gak menganggap itu sbg Lead, tapi sbg closure yg berisi air. Kalau membayangkan /mengharapkan / mengusulkan - suatu closure menjadi Lead ya harus pasang Sw yg hidrokarbon (65%). Kalo kita gak nganggep ada hidrokarbonnya ya jangan dinamakan closure tsb Lead atau Prospek, tapi blendukan isi
Re: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !!
Sebaiknya tidak boleh bohong dan tidak boleh salah. Kalau interptetasi dapat salah, karena data yang kurang atau tidak tepat. Menduga dengan asumsi/konsep dapat saja tidak tepat to? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: gantok...@yahoo.com Date: Fri, 31 Aug 2012 20:02:57 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !! Kalau seorang politikus, dia tidak boleh salah, sehingga dia berani berbohong. Sedangkan seorang profesional tidak boleh bohong tapi boleh salah. Nah untuk menutupi kesalahan itu perlu dibuat UMP (uncertainty Management Plan), dimana kita diperbolehkan menggunakan P5, P50 dan P95. Itupun masing2 dibagi lg berdasarkan tersedia (P1 P2 P3) / belum adanya teknologi (P4 P5 P6)yang digunakan. How do we move it from Resource to Reserve to Production (R2R2P). GS Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ruskamto Soeripto rsoeri...@yahoo.com Date: Fri, 31 Aug 2012 08:39:41 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !! Saya setuju dengan Pak Syaiful... SW yang dimaksud Cak Andang itu hanyalah bagian dari puisi bebas, rhyme atau SANEPO-nya Cak ADB dan bukan secara harafiah dimaknai sebagai Water Saturation. Kalau menurut penafsiran saya yang ADB maksudkan adalah masih banyak potensi yang harus kita gali dengan mengembangkan dari LOCAL KNOWLEDGE yang secara kolektif, para expert aseli Indonesia mampu untuk berbuat banyak. Pada akhir puisinya ADB pertanyakan, hei pada kemana saja anda-anda ini, ayo mikir bersama jangan terbelenggu dalam cubical, ayo singsingkan lengan baju bersama-sama.. Kalau kita bisa menyisihkan revenue dari MIGAS untuk modal kerja mandiri... kita bisa mandiri dan berdaulat atas SDA kita sendiri... Interpreter itu boleh salah menafsir, asal memanipulasi data/bohong.. Salam RUS'70 From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: 30 Agustus 2012 15:09 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !! Om Kartiko, Itu sudah diceritakan sejak awal. Tampaknya beberapa orang memang agak ke tepi tertembaknya. Sudah coba diarahkan oleh pakdhe RDP. ADB memang suka bercerita bersayap, bisa2 orang sulit atau malah keliru menangkapnya, keburu terbang sih... Salam, Syaiful 2012/8/30 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com bisa diperkirakan dari lapangan / sumur yang ada di sekitarnya dengan play type yang sama/setipe...bikin min/mode/maxnya..hitung resourcenya..kasih ke orang ekonomik biar dihitung keekonomisannya. Dari data POS dan keekonomikan resourcenya dibuat rangking dengan prospect yang lain, dan pilih deh mana yang mau dibor duluan... On 8/30/12, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: Kalau diubah menjadi pertanyaan sederhana. Ketika mempunyai prospect dengan sebuah antiklin sederhana (fourway dip closure), dan perlu menghitung perkiraan resources-nya. Nah, BERAPA WATER SATURATION yang dipakai utk estimasi ? Saya kira kita juga ngerti bahwa dari log, dari model dan dari data statistik lapangan sekitar semua memiliki keunikan. Tetapi yang di-challenge Pak Andang sepertinya yang diatas itu. cmiiw. RDP 2012/8/29 Gantok Subiyantoro gantok...@yahoo.com Setuju cak, lek durung di test, durung di log, yoo gak iso dihitung Sw ne. Closure hanya bisa dideteksi dari seismik, sedangkan untuk menghitung lead/prospek perlu data Sw. Harus hati-hati, jarak 100 meter saja sw bisa berubah. Sw sangat dipengaruhi oleh banyak parameter, misalnya litologinya, elektrical property (a, m, n), porosity (effective atau total), Rw, Rsh, Vsh dan Rt. (sampiyan luwih ngerti lah). Parameter dari exploratory well biasanya merujuk dari lapangan terdekat dengan asumsi formasi/fasiesnya sama. Nah disini letak kisruhnya, yang kenyataannya asumsi tersebut 80% bisa meleset. Oleh karena itu closure tadi setelah di bor sangat perlu di test, di log, kalau perlu diambil core, terus di SCAL. Dari log dan/atau core kita akan tahu apa itu isi dari closure. Salam, Gantok -- *From:* andangbacht...@yahoo.com andangbacht...@yahoo.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, August 29, 2012 10:01 AM *Subject:* [iagi-net-l] SATURASI AIR (SW) DI LEAD PROSPEKMU: OPTIMISME ADLH ESENSI EKSPLORASI !! Dalam perhitungan cadangan u/Lead atau Prospek, kalau ada rujukan 1 sumur/field discovery di sekitarnya atau dlm blok tsb, maka sangat wajar Sw yg dipakai adalah Sw yg berasal dr discovery field/sumur tsb. Tetapi kalau sumur2 sekitarnya dryhole maka Sw yg dipakai adlh Sw asumsi bhw Lead/Prospek tsb berisi minyak/gas, dan itu berarti MAX 65% u/minyak dan 70% u/gas!!! Nah, porositasnya bisalah dipakai dr dryhole2 atau wet zone sumur2
Re: [iagi-net-l] FW:
Pak Ong, Dari slide power pointnya Peabody halaman 26 dikatakan China memimpin dalam pembuatan Supercritical and ultrasupercritical operating plants, apakah bararti China sekarang butuh pasokan batubara berkadar abu, sulphur rendah agar mendapatkan kalori yang tinggi dan sedikit memproduksi polusi? http://www.peabodyenergy.com/mm/files/News/News%20Presentations/WashUSymposium_v13_FINAL_slides.pdf Salam, Ewa 2012/8/31 Bandono Salim bandon...@gmail.com ** Yaa kan ada polisi yang ngatur. Kalau ndak bisa ngatur lalin dengan baik, lebih baik ndak ada polantas yaa. Pengalaman naik motor di Bandung ahir2 ini, ternyata ada toleransi baik antar pengendara motor lho. Senasib kalee. Ujian simnya aja dipatuhi, kalao pake simulator, asal yang suka main game pasti bisa, padahal pake motor beneran kan beda. Oh iya apa nanti tidak membvuat gank motor meraja lela?? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com *Date: *Fri, 31 Aug 2012 08:59:37 +0800 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] FW: Bukannya kalau sepeda motor saja jalanan tambah kacau ? mengingat pengendara sepeda motor lebih banyak yg ngasal ngacau lalin seenaknya sendiri, lampu merah dianggap tidak ada biarpun jelas menyala... wass, nyoto 2012/8/31 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Coba Jakarta bikin peraturan bahwa kendaraan yang boleh lewat di jalan raya hanya motor, sepeda dan kendaraan umum..kayaknya jakarta enggak akan semacet sekarang. hitung hitung kalau 1 mobil dinaiki oleh satu orang, jumlah occupancy areanya sama dengan 5/6 motor yang dinaiki 5/6 orang, jadinya di jakarta memang pemborosan jalan dan bbm. Pernah naik busway, lumayan enak dan praktis. Harusnya jumlah jalur, busway dan feedernya ditambah tentunya akan banyak membantu mengurangi masalah di jakarta. On 8/31/12, Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id wrote: Rekan-rekan IAGI, Perihal tidak lakunya batubara Kalimantan. Turunnya harga batubara dunia menyebabkan batubara Indonesia tidak laku. Bagaimana jalan keluarnya. 1. Policy Pemerintah untuk melarang batubara kalor rendah untuk diekspor tahun 2014 menurut saya tidak masuk akal. Policy Pemerintah berdasarkan data yang keliru. Bersama ini saya lampirkan sebagai attachment distribusi batubara Indonesia berdasarkan caloric value (slides terlampir dari ESDM). Disini tercantum bahwa batubara kalor rendah (dibawah 5100 kcal) jumlahnya hanya 20 % dibandingkan batubara kalor menengah antara 5100-6000 kcal yang jumlahnya 66%. Hal ini tidak masuk akal; bagaimana kalori rendah bisa lebih sedikit dari kalori batubara yang lebih tinggi? Berdasarkan data tsb. Pemerintah mengeluarkan peraturan melarang batubara kalor rendah untuk ekspor. Pengusaha batubara diberi waktu 5 tahun untuk melakukan upgrading batubara kalor rendah (Low caloric coal) ke kalor menengah. Keberhasilan sangat diragukan. Diseluruh dunia-pun research upgrading sudah berjalan puluhan tahun. Tanpa disuruh-pun atau tanpa PP-pun setiap perusahaan pasti ingin meningkatkan kalorinya supaya harga jualnya lebih tinggi. Logis karena batubara kalor rendah mengandung banyak air (atau ash) hingga seakan-akan kita ekspor air. Diluar negeripun hasilnya pada umumnya kurang memuaskan dan tergantung case by case. Sebaiknya peraturan ini dicabut karena sekarang PerusahaanTambang berlomba ekspor sebelum 2014. Faktor lingkungan dan efisiensi pertambang tidak diperhatikan; dan dikenal dengan pencurian tambang. Overburden dibuang didaerah yang masih ada batubaranya, dsb. 2. Indonesia dibebaskan dari Kyoto protocol. Ini adalah suatu yang perlu kita manfaatkan. Tidak perlu sok green. Kita harus memanfaatkan batubara kalor rendah untuk pembangkit listrik diseluruh Indonesia. Batubara adalah energi paling murah, jauh dibawah gas dan minyak jenis apapun. Apalagi kita punya dan bisa pakai batubara kalor rendah yang berlimpah. Cukup 3000 kcal untuk pembangkit listrik. Teknologi ini sudah terbukti dimana-mana. Bahkan banyak negara menggunakan dibawah 3000 kcal, seperti Thailand, India, China, Australia (Australia akan tutup tahun depan karena carbon tax), dsb. 3. Kita bangga Indonesia pengekspor batubara nomer dua didunia. Kita bangga ekspor ke China dan India. Padahal produksi batubara Indonesia cuma setengahnya produksi India dan 1/3 produksi China. Kedua negara memakai seluruh produksi batubara dalam negeri untuk pembangkit listrik domestik. Bahkan masih kurang dan masih harus impor dari Indonesia. Mereka lakukan karena batubara murah dan diperlukan untuk perekembangan industri mereka yang pesat. Kita dilain pihak ingin menggunakan clean energy, dan menggunkan gas untuk mengantikan minyak yang mahal. Gas terlalu mahal bagi Indonesia untuk hanya dibakar dan diambil nilai kalorinya saja. Gas bisa
Re: [iagi-net-l] Volcanlogy Course and GIS Course
Sy turut berdoa untuk sahabat / teman kita Bp. Sutikno Bronto segera lekas sembuh dan beraktifitas kenbali. BK. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Arif Zardi Dahlius za...@bdg.centrin.net.id Date: Fri, 31 Aug 2012 15:01:58 To: economicgeol...@yahoogroups.com; iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Volcanlogy Course and GIS Course Rekan2 Geologist ysh, Pertama, Prof (Ris) Sutikno Bronto (pakar volkanologi) sedang jatuh sakit dan dirawat di RS Panti Rapih Yogyakarta. Kita doa-kan semoga Pak Sutikno dapat segera berangsur pulih dan kembali beraktifitas.Amin. Kedua, A 3 Days Course Volcanology yang akan dilaksanakan tgl 14-16 September 2012, sampai hari ini sudah tercatat 70 orang peserta. Dengan mempertimbangkan management field trip, maka panitia memutuskan untuk menutup pendaftaran Volcanology Course ini. Acara (yg semula dijadwalkan Pak Sutikno Bronto sbg instructure ini) tetap akan berjalan dengan instructure Prof Jocelyln McPhie (Hobart Univ) dan DR Suyatno Yuwono (TG ITB). Ketiga, diinformasikan juga bahwa ada A 5-DAY GIS WORKSHOP GIS APPLICATIONS FOR GEOSCIENCE (Geohazards, Mining, and Energy Resources) yang akan diselenggarakan pada tanggal 21-25 September di Yogyakarta masih membuka pendaftaran. Instructure : 1. Dr. Lucas Donny Setijadji (Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia) 2. Dr. Agung Setianto (Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia) 3. One instructor from ESRI Indonesia (to be announced) Kepada rekan2 Geologist yang tertarik mengikuti kursus ini, Infromasi lengkap dapat dilihat di lampiran. Demikian informasi yang bisa disampaikan. Salam, aZd