[iagi-net] Harga emas bakalan naek.....

2013-02-01 Terurut Topik Sarwanto Sutan Alamsyah
Rekan-2 IAGI netter...

Cermati berita dibawah inisilahkan menyimpan dan ber-investasi di emas.

Sarwanto


Demand for gold predicted to rise in global transition to multi-currency
reserve system
11 Jan, 2013

*Beijing, 11 January 2013* – Demand for gold is likely to rise as the world
heads towards a multi-currency reserve system under the impact of
uncertainty about the stability of the dollar and the euro, the main
official assets held by central banks and sovereign funds. This is the
conclusion of a wide-ranging analysis of the world monetary system by
Official Monetary and Financial Institutions Forum, (OMFIF), in a report
commissioned by the World Gold Council, the gold industry’s market
development body.

Driven by China’s desire to increase its financial influence, the Chinese
renminbi is likely to emerge gradually as a genuine international currency
as Beijing eases restrictions on its use in transactions and investments
abroad. During the coming period of uncertainty and transition between
different reserve currencies, official central bank asset managers around
the world are likely to increase their interest in gold as a result of
doubts about the overall strength of global monetary arrangements.

The OMFIF report explores the asset management consequences of greater
dispersion of global economic power. It states: ‘The world is headed
towards the uncharted waters of a durable multi-currency reserve system,
where the dollar will share its pivotal role with a range of other
currencies, including the renminbi.’

OMFIF believes the re-balancing of the world economy through China’s
economic rise will occur gradually rather than abruptly and will not be
straightforward. In particular, the move towards full renminbi
convertibility is likely to be only gradual. Although the renminbi’s rise
as a reserve currency is unlikely to pose any immediate threat to the
dollar, ‘during this period of change and transition reserve holders will
spread their investments into a relatively wide range of assets and
sectors.’

While OMFIF does not envisage a return to a gold standard, the report says,
‘Gold will increasingly have a renewed role in the global monetary system,
attracting a higher level of attention from policy-makers and financial
market practitioners.’

According to Natalie Dempster, World Gold Council Director of Government
Affairs:
‘The report makes a substantial contribution to the debate around the
global transition to a multi-currency reserve system, with important
implications for reserve asset managers. We are already seeing many of the
world’s central banks increase the allocation of their reserves to gold and
this report points to an acceleration of that trend.’

The OMFIF report includes a foreword by Prof. Lord (Meghnad) Desai,
chairman of the OMFIF Advisory Board. He states: ‘As China weighs up its
options for joining in the reserve asset game, gold – the official asset
that plays no formal part in the monetary system, yet has never really gone
away – is poised, yet again, to play a pivotal role.’


Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 5 ? YANG TERJADI PADA SUATU KONVERGENSI LEMPENG-LEMPENG

2013-02-01 Terurut Topik mirzam
Dear Pak Awang,

Menarik sekali membaca tulisan Bapak.

Mengenai point ke-6, dikatakan bahwa:
"Magma digenerasikan di zona penunjaman pada kedalaman 100-200 km..."

Saya sedikit kuatir jika kalimat diatas akan ditafsirkan menjadi: bahwa
generasi magma akan terjadi pada kedalaman berapa pun asalkan diantara
rentang tersebut.

Jika kita mengacu pada paper Uto dan Tatsumi (1996), maka yang sebenarnya
terjadi adalah:
1. Pada kedalaman ~110 km akan terjadi dehidrasi mineral amfibol dan
klorit yang aman menghasilkan magma (relatif besar secara volumetrik) dan
menjadi cikal bakal trench side volcanic chain.

2. Pada kedalaman ~180 km akan terjadi dehidrasi mineral plogopit yang
aman menghasilkan magma (relatif kecil secara volumetrik) dan menjadi
cikal bakal back arc side volcanic chain.

Point dari paper uto dan Tatsumi (1996) juga menjadi sebuah penegasan
bahwa generasi magma terjadi pada kedalaman yang sama, sehingga istilah
arc-trench gap -ATG muncul kemudian dan benar adanya.


Salam,
Mirzam A

> Indonesia adalah wilayah yang secara geologi merupakan pertemuan
> lempeng-lempeng litosfer (konvergensi). Maka kesepuluh ciri konvergensi
> lempeng ini semuanya telah terjadi dan akan terjadi di Indonesia.
>
> Beberapa fakta/konsep di bawah tidak jarang kita kelirukan memahaminya,
> mari kita coba pahami lagi dengan benar.
>
> 1. Batas-batas lempeng konvergen adalah zona-zona tempat lempeng-lempeng
> litosfer bertemu. Terdapat tiga tipe utama interaksi lempeng konvergen:
> (a) konvergensi antara dua lempeng samudera, (b) konvergensi antara
> lempeng benua dan lempeng samudera, dan (c) benturan (collision) dua
> lempeng benua. Konvergensi (a) dan (b) akan menyebabkan penunjaman
> (subduction) lempeng samudera ke dalam mantel.
>
> 2. Suatu collision antarbenua akan didahului oleh subduction lempeng
> samudera di bawah satu benua. Samudera kemudian semakin menyempit oleh
> semakin mendekatnya kedua benua dan akhirnya tertutup ketika kedua benua
> berbenturan. Dalam proses benturan, sebagian kerak samudera akan lepas
> dari lempeng samudera, dan menumpu kepada satu benua dalam proses
> obduction. Jalur penutupan samudera atau jalur obduction ini dikenal
> sebagai suture benturan.
>
> 3. Kebanyakan zona penunjaman memiliki morfologi tektonik dari arah
> samudera ke arah benua sebagai berikut: tinggian di luar palung (outer
> swell), palung, busur nonmagmatik (prisma akresi, melange), cekungan depan
> busur (forearc basin), busur magmatik, dan cekungan belakang busur
> (backarc basin). Secara kontras, benturan antarbenua menghasilkan jalur
> lebar pegunungan lipatan dan tersesarkan yang terletak di zona benturan.
>
> 4. Penunjaman litosfer samudera menghasilkan zona gempa yang miring dan
> sempit, zona Wadati-Benioff, yang menerus sampai kedalaman lebih dari 600
> km. Zona lebar gempa dangkal terjadi di wilayah benturan benua.
>
> 5. Deformasi kerak di zona penunjaman menghasilkan melange di forearc dan
> ekstensi atau kompresi di wilayah busur volkanik dan belakang busur.
> Benturan benua selalu dicirikan oleh kompresi lateral yang kuat yang
> menyebabkan pelipatan dan sesar anjak (thrust faulting).
>
> 6. Magma digenerasikan di zona penunjaman pada kedalaman 100-200 km oleh
> proses dehidrasi kerak samudera yang menyebabkan peleburan sebagian mantel
> di atasnya. Andesit dan magma asam lainnya yang seringkali tererupsi
> secara eksplosif adalah magma khas batas lempeng konvergen. Di tempat
> dalam, pluton-pluton diorit-granit terbentuk. Di zona benturan benua,
> magma tidak terlalu banyak, didominasi oleh granit, dan mungkin berasal
> dari peleburan kerak benua yang ada (anateksis).
>
> 7. Dari zaman ke zaman pada suatu konvergensi lempeng yang menerus, jalur
> penunjaman akan semakin maju ke arah samudera karena benua semakin melebar
> oleh proses akresi konvergensi sebelumnya, tetapi jalur volkanik atau
> magmatik belum tentu mengikuti perpindahan jalur penunjaman yaitu maju ke
> arah samudera. Perpindahan jalur volkanik/magmatik akan ditentukan oleh
> kemiringan zona Wadati-Benioff. Bila zona Wadati Benioff semakin curam,
> jalur volkanik/magmatik akan semakin mendekati jalur penunjaman. Bila zona
> Wadati Benioff semakin landai, jalur volkanik/magmatik akan semakin
> menjauhi jalur penunjaman.
>
> 8. Rumpang busur volkanik/magmatik - palung (arc-trench gap -ATG) adalah
> jarak antara busur magmatik/volkanik dan palung. ATG akan semakin lebar
> bila kemiringan zona Wadati-Benioff semakin landai. ATG akan semakin
> sempit bila kemiringan zona Wadati-Benioff semakin curam. Curam dan
> landainya zona Wadati-Benioff ditentukan oleh tua dan mudanya umur lempeng
> samudera. Penunjaman akan landai bila umur lempeng samudera muda (< 50
> juta tahun), dan akan curam bila umurnya tua (>50 juta tahun)
>
> 9. Metamorfisme di zona penunjaman menghasilkan fasies metamorfik LTHP
> (low-temperature?high-pressure) di dekat palung, dan fasies metamorfik HT
> (higher-temperature) di dekat busur magmatik. Jalaur lebar batuan metamorf
>

Re: [iagi-net] Pulau Tumbuh di Sepulu Bangkalan

2013-02-01 Terurut Topik amien widodo
Kalau saya lihat garis patahan RMKS (Rembang Madura Kangean Sakala). maka pulau 
itu ada di sekitar garis patahn ini. Mungkin ada yang bisa menjelaskan sedikit 
tentang RMKS, Soalnya kemarin muncul lagi pulau sepanjang 2 km, Barrier reef di 
Arjasa P Kangean. 
Kalau pulau ini naik karena patahan apakah harus diikuti gempa2 di sepanjang 
patahan itu?


AW



 From: Franciscus B Sinartio 
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia ; iagi 
 
Sent: Monday, January 28, 2013 2:58 AM
Subject: Re: [iagi-net] Pulau Tumbuh di Sepulu Bangkalan
 





kemungkinan besar barrier island ini sudah ada sejak dulu,  hanya sekarang ter 
ekspose ke permukaan karena relative sea level yang turun,  
bisa saja karena memang air laut turun secara regional disana, atau barrier 
island ini naik.

Kalau lempung/lumpur nya mungkin karena  karang itu telah membentuk barrier 
dari ombak, sehingga di dalamnya kayak lagoon.
perlu di amati arah "mound" nya  apakah ada hubungannya dengan "mulut" di 
sebelah barat nya.   jadi lumpur ini makin bertambah tinggi gundukannya karena 
pulau karang didepannya makin menghalangi ombak.


fbs

- Forwarded Message -
From: amien widodo 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Monday, January 28, 2013 4:45 AM
Subject: [iagi-net] Pulau Tumbuh di Sepulu Bangkalan
 

Dear alls,

Kayaknya ada fenomena baru yang perlu tanggapan kita,
Awalnya saya kira ini rekayasa tapi setelah dilihat di lokasi
tipis kemungkinan rekayasa manusia karena banyak boulder besar
yang tidak mungkin diangkat orang, kalaupun dibawa dari daratan
akan kesulitan melewati terumbu karang, 

Data yang lain ada lempung diantara pulau dan daratan (terlampir)

Silahkan ditafsirkan ..



AW

[iagi-net] BACK TO BASIC # 5 – YANG TERJADI PADA SUATU KONVERGENSI LEMPENG-LEMPENG

2013-02-01 Terurut Topik Awang Satyana
Indonesia adalah wilayah yang secara geologi merupakan pertemuan 
lempeng-lempeng litosfer (konvergensi). Maka kesepuluh ciri konvergensi lempeng 
ini semuanya telah terjadi dan akan terjadi di Indonesia.

Beberapa fakta/konsep di bawah tidak jarang kita kelirukan memahaminya, mari 
kita coba pahami lagi dengan benar.

1. Batas-batas lempeng konvergen adalah zona-zona tempat lempeng-lempeng 
litosfer bertemu. Terdapat tiga tipe utama interaksi lempeng konvergen: (a) 
konvergensi antara dua lempeng samudera, (b) konvergensi antara lempeng benua 
dan lempeng samudera, dan (c) benturan (collision) dua lempeng benua. 
Konvergensi (a) dan (b) akan menyebabkan penunjaman (subduction) lempeng 
samudera ke dalam mantel.

2. Suatu collision antarbenua akan didahului oleh subduction lempeng samudera 
di bawah satu benua. Samudera kemudian semakin menyempit oleh semakin 
mendekatnya kedua benua dan akhirnya tertutup ketika kedua benua berbenturan. 
Dalam proses benturan, sebagian kerak samudera akan lepas dari lempeng 
samudera, dan menumpu kepada satu benua dalam proses obduction. Jalur penutupan 
samudera atau jalur obduction ini dikenal sebagai suture benturan.

3. Kebanyakan zona penunjaman memiliki morfologi tektonik dari arah samudera ke 
arah benua sebagai berikut: tinggian di luar palung (outer swell), palung, 
busur nonmagmatik (prisma akresi, melange), cekungan depan busur (forearc 
basin), busur magmatik, dan cekungan belakang busur (backarc basin). Secara 
kontras, benturan antarbenua menghasilkan jalur lebar pegunungan lipatan dan 
tersesarkan yang terletak di zona benturan.

4. Penunjaman litosfer samudera menghasilkan zona gempa yang miring dan sempit, 
zona Wadati-Benioff, yang menerus sampai kedalaman lebih dari 600 km. Zona 
lebar gempa dangkal terjadi di wilayah benturan benua.

5. Deformasi kerak di zona penunjaman menghasilkan melange di forearc dan 
ekstensi atau kompresi di wilayah busur volkanik dan belakang busur. Benturan 
benua selalu dicirikan oleh kompresi lateral yang kuat yang menyebabkan 
pelipatan dan sesar anjak (thrust faulting).

6. Magma digenerasikan di zona penunjaman pada kedalaman 100-200 km oleh proses 
dehidrasi kerak samudera yang menyebabkan peleburan sebagian mantel di atasnya. 
Andesit dan magma asam lainnya yang seringkali tererupsi secara eksplosif 
adalah magma khas batas lempeng konvergen. Di tempat dalam, pluton-pluton 
diorit-granit terbentuk. Di zona benturan benua, magma tidak terlalu banyak, 
didominasi oleh granit, dan mungkin berasal dari peleburan kerak benua yang ada 
(anateksis).

7. Dari zaman ke zaman pada suatu konvergensi lempeng yang menerus, jalur 
penunjaman akan semakin maju ke arah samudera karena benua semakin melebar oleh 
proses akresi konvergensi sebelumnya, tetapi jalur volkanik atau magmatik belum 
tentu mengikuti perpindahan jalur penunjaman yaitu maju ke arah samudera. 
Perpindahan jalur volkanik/magmatik akan ditentukan oleh kemiringan zona 
Wadati-Benioff. Bila zona Wadati Benioff semakin curam, jalur volkanik/magmatik 
akan semakin mendekati jalur penunjaman. Bila zona Wadati Benioff semakin 
landai, jalur volkanik/magmatik akan semakin menjauhi jalur penunjaman.

8. Rumpang busur volkanik/magmatik - palung (arc-trench gap -ATG) adalah jarak 
antara busur magmatik/volkanik dan palung. ATG akan semakin lebar bila 
kemiringan zona Wadati-Benioff semakin landai. ATG akan semakin sempit bila 
kemiringan zona Wadati-Benioff semakin curam. Curam dan landainya zona 
Wadati-Benioff ditentukan oleh tua dan mudanya umur lempeng samudera. 
Penunjaman akan landai bila umur lempeng samudera muda (< 50 juta tahun), dan 
akan curam bila umurnya tua (>50 juta tahun)

9. Metamorfisme di zona penunjaman menghasilkan fasies metamorfik LTHP 
(low-temperature–high-pressure) di dekat palung, dan fasies metamorfik HT 
(higher-temperature) di dekat busur magmatik. Jalaur lebar batuan metamorf yang 
terdeformasi kuat mencirikan wilayah posisi benturan benua.

10. Benua-benua tumbuh melebar (continental growth) karena batuan kaya-silikat 
berdensitas rendah ditambahkan kepada kerak benua pada batas-batas lempeng 
konvergen melalui proses terrane accretion.

Ciri-ciri konvergensi lempeng tidak hanya kesepuluh ini, silakan ditambahkan.

salam,
Awang


[iagi-net] Pulau baru

2013-02-01 Terurut Topik Bandono Salim
Mungkinkah suatu pulau terbentuk oleh hempasan gelombang?
Waktu sekolah dulu, suatu pelabuhan selalu tertimbun pasir kasar sampai kerikil 
pada setiap pergantian moonsoon, sehingga pemerintah selalu menyiapkan beko 
untuk membuat alur yang tertutup oleh pasir tersebut.
Suatu adukan kuat oleh gelombang akibat badai, mungkin saja membawa pasir 
lumpur sampai boulder (seperti turbidit)ke arah pantai dan diendapkan di tempat 
bakang pecahnya gelombang (surf zone), dan membuat pulau baru.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

[iagi-net] Abstract for oral presentation in JCM 2013

2013-02-01 Terurut Topik Kus Adi
Dear JCM 2013 committee,

Herewith I attach the abstract of my paper that I would like to present (in 
oral presentation) in the JCM.

Thank you very much for your kind attention.

Best Regard,

Kusnadi

10-00-301-3609

AN APPROACH TOWARDS DETERMINISTIC.docx
Description: application/vnd.openxmlformats-officedocument.wordprocessingml.document


Abstract Oral presentastion Geopark Rinjani.docx
Description: application/vnd.openxmlformats-officedocument.wordprocessingml.document