Re: [iagi-net] Ini Instruksi SBY Terkait Masalah Gunung Padang dan Lumpur Lapindo

2013-05-18 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
4. Pembersihan atau menyibak tanah dan semak , ekskavasi dan pemugaran di 
Gunung Padang diselesaikan pada tahun ini, dan riset Gunung Padang dan 
kawasannya untuk terus dilakukan. Pemerintah pusat dan pemda serta pemkab serta 
kementerian/lembaga yang berhubungan dengan riset ini dalam waktu dekat 
berkoordinasi. Apa yang sudah ditemukan oleh tim terpadu merupakan hal yang 
positif bagi Indonesia bahkan dunia. Mensetkab dan Mensetneg ditugaskan segera 
melakukan koordinasi ini.


Kalau lihat ad 4 diatas ,TIDAK ada perintah untuk menghentikan penelitian 
mengenai "pyramid" Gn Padang tuh.. yang diberhentikan adalah akksavasi dan 
pemugaran !!!
Batas waktunya adalah akhir tahun ini .
Begitulah yang tersurat dalam Instruksi Presiden diatas.
Jadi kehawatiran saya , Pak Koesoema dan beberapa rekan lain rupanya tidak 
perlu ada.

si Abah



 From: kartiko samodro 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Sunday, May 19, 2013 7:57 AM
Subject: [iagi-net] Ini Instruksi SBY Terkait Masalah Gunung Padang dan Lumpur 
Lapindo
 


http://news.detik.com/read/2013/05/19/041900/2249801/10/ini-instruksi-sby-terkait-masalah-gunung-padang-dan-lumpur-lapindo

[iagi-net] Ini Instruksi SBY Terkait Masalah Gunung Padang dan Lumpur Lapindo

2013-05-18 Terurut Topik kartiko samodro
http://news.detik.com/read/2013/05/19/041900/2249801/10/ini-instruksi-sby-terkait-masalah-gunung-padang-dan-lumpur-lapindo


Re: [iagi-net] GEM-LOVERS : OBSIDIAN DARI KOMPLEK CIATER - SUBANG

2013-05-18 Terurut Topik Achmad Luthfi

Pak Miko, foto2 obsidiannya tak muncul, tak acan pisan

Sent from Cak Phi's iPhone

On 18 Mei 2013, at 04:54, "Sujatmiko"  wrote:

> Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman, 
> 
> 
> 
> Beberapa hari yang lalu ada customer mang Okim yang membawa 4 butir batuan
> obsidian berwarna hitam untuk diperiksa. Mang Okim cukup familiar dengan
> batuan tersebut sehingga tidak kesulitan untuk mendeskripsinya. Hanya,
> setelah memperhatikan kenampakan fisiknya yang terkupas di beberapa bagian,
> mang Okim jadi curiga bahwa bagian terkupas tersebut bukan alamiah melainkan
> hasil kerjaan manusia ( gambar 1 ). Ketika mang Okim tanya dari mana
> asalnya, customer mang Okim menjelaskan bahwa batuan tersebut merupakan
> hadiah dari kakeknya yang telah meninggal dunia. Ketika itu , kakeknya
> tinggal di  kawasan Ciater Subang. Karena masih ada beberapa butir yang
> ditinggal di rumah, maka mang Okim minta agar sisanya dibawa ke kantor mang
> Okim.
> 
> 
> 
> Keesokan harinya,  customer mang Okim datang lagi dengan satu kotak plastik
> berisi batuan sejenis. Betul saja, sesuai dengan naluri mang Okim, di antara
> batuan tersebut ada beberapa yang berukuran serpihan kecil  dengan
> retus-retus di pinggirnya yang menandakan pernah dipakai oleh manusia (
> gambar 2 ). Alat serpih semacam itu   banyak ditemukan di Dago Pakar Bandung
> dan di Situs Gua Pawon ( sekitar 5.000 sampai 10.000 tahun yang lalu ) .
> Yang cukup surprise adalah adanya obsidian berukuran relatif besar dengan
> panjang sekitar 10 cm  ( gambar 3 ). Bentuk atau tipologinya sangat mirip
> dengan alat penetak  Paleolitik yang banyak mang Okim temukan di Ponorogo
> dan  Purbalingga . Hasil pengamatan ini alhamdulilah telah memberikan
> kebahagiaan tersendiri kepada pemiliknya yang memanfaatkan obsidiannya untuk
> kalung etnis tanpa digosok. Sayang sekali bahwa lokasi temuan obsidian
> tersebut tidak diketahui dengan pasti ( kakeknya banyak mengembara ).
> 
> 
> 
> Mengenai obsidiannya sendiri, mang Okim perkirakan berasal dari wilayah
> Garut, mungkin dari Desa Kendan , Desa Nagreg, atau  Desa Pasirwangi ( G.
> Kiamis  ).  Warnanya hitam legam, translusen, kilap menggelas, kekerasan
> 6-6,5 skala Mohs, pecahan conchoidal, dan berat jenis 2,38. Pemanfaatannya
> di Garut baru terbatas pada bahan teraso di Nagreg atau sebagai batuan
> penghias taman di halaman rumah ( yang bentuknya bundar, diambil dari
> endapan S. Cimanuk ). Ketika kami sempat tamasya ke Napoli  Italia tahun
> 1978 ( 35 tahun yang lalu ), neng Ai sempat membeli satu set perhiasan dari
> batu obsidian yang telah difaset ( mungkin dari G. Vesuvius ? ). Sekedar
> pelengkap, pada 04 Januari 2012, mang Okim pernah mosting tulisan dengan
> gambar di milis IAGI berjudul : Artefak Obsidian, Petunjuk Adanya Manusia
> Paleolitik di Garut. Semoga bermanfaat, Selamat berakhir minggu dalam
> kebahagiaan dan kedamaian.
> 
> 
> 
> Salam Gem-Lovers,
> 
> 
> 
> Mang Okim
> 
> 
> 
> CATATAN : 
> 
> Sesuai dengan petunjuk moderator, gambar-gambar di bawah ini setelah
> dikompres ( 53 kb saja ), mang Okim lampirkan di attachment. Dengan demikian
> maka kalau gambar di bawah ini tidak nongol, semoga dapat dilihat di
> attachment.
> 
> 
> 
> LAMPIRAN  GAMBAR
> 
> 
> 
> P1100231-20.jpg
> 
> Gambar 1 : Empat contoh batuan volcanic obsidian yang diperiksa.
> 
> 
> 
> P1100243-20.jpg
> 
> Gambar 2 : Batuan obsidian yang disusulkan, di antaranya ada beberapa 
> 
> yang serpihan bekas dipakai dan ada satu yang besar berbentuk alat penetak .
> 
> 
> 
> P1100252-20.jpg
> 
> Gambar 3 : Alat penetak dengan retus-retus di pinggirnya pertanda bekas
> dipakai
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


[iagi-net] GEM-LOVERS : OBSIDIAN DARI KOMPLEK CIATER - SUBANG

2013-05-18 Terurut Topik Sujatmiko
Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman, 

 

Beberapa hari yang lalu ada customer mang Okim yang membawa 4 butir batuan
obsidian berwarna hitam untuk diperiksa. Mang Okim cukup familiar dengan
batuan tersebut sehingga tidak kesulitan untuk mendeskripsinya. Hanya,
setelah memperhatikan kenampakan fisiknya yang terkupas di beberapa bagian,
mang Okim jadi curiga bahwa bagian terkupas tersebut bukan alamiah melainkan
hasil kerjaan manusia ( gambar 1 ). Ketika mang Okim tanya dari mana
asalnya, customer mang Okim menjelaskan bahwa batuan tersebut merupakan
hadiah dari kakeknya yang telah meninggal dunia. Ketika itu , kakeknya
tinggal di  kawasan Ciater Subang. Karena masih ada beberapa butir yang
ditinggal di rumah, maka mang Okim minta agar sisanya dibawa ke kantor mang
Okim.

 

Keesokan harinya,  customer mang Okim datang lagi dengan satu kotak plastik
berisi batuan sejenis. Betul saja, sesuai dengan naluri mang Okim, di antara
batuan tersebut ada beberapa yang berukuran serpihan kecil  dengan
retus-retus di pinggirnya yang menandakan pernah dipakai oleh manusia (
gambar 2 ). Alat serpih semacam itu   banyak ditemukan di Dago Pakar Bandung
dan di Situs Gua Pawon ( sekitar 5.000 sampai 10.000 tahun yang lalu ) .
Yang cukup surprise adalah adanya obsidian berukuran relatif besar dengan
panjang sekitar 10 cm  ( gambar 3 ). Bentuk atau tipologinya sangat mirip
dengan alat penetak  Paleolitik yang banyak mang Okim temukan di Ponorogo
dan  Purbalingga . Hasil pengamatan ini alhamdulilah telah memberikan
kebahagiaan tersendiri kepada pemiliknya yang memanfaatkan obsidiannya untuk
kalung etnis tanpa digosok. Sayang sekali bahwa lokasi temuan obsidian
tersebut tidak diketahui dengan pasti ( kakeknya banyak mengembara ).

 

Mengenai obsidiannya sendiri, mang Okim perkirakan berasal dari wilayah
Garut, mungkin dari Desa Kendan , Desa Nagreg, atau  Desa Pasirwangi ( G.
Kiamis  ).  Warnanya hitam legam, translusen, kilap menggelas, kekerasan
6-6,5 skala Mohs, pecahan conchoidal, dan berat jenis 2,38. Pemanfaatannya
di Garut baru terbatas pada bahan teraso di Nagreg atau sebagai batuan
penghias taman di halaman rumah ( yang bentuknya bundar, diambil dari
endapan S. Cimanuk ). Ketika kami sempat tamasya ke Napoli  Italia tahun
1978 ( 35 tahun yang lalu ), neng Ai sempat membeli satu set perhiasan dari
batu obsidian yang telah difaset ( mungkin dari G. Vesuvius ? ). Sekedar
pelengkap, pada 04 Januari 2012, mang Okim pernah mosting tulisan dengan
gambar di milis IAGI berjudul : Artefak Obsidian, Petunjuk Adanya Manusia
Paleolitik di Garut. Semoga bermanfaat, Selamat berakhir minggu dalam
kebahagiaan dan kedamaian.

 

Salam Gem-Lovers,

 

Mang Okim

 

CATATAN : 

Sesuai dengan petunjuk moderator, gambar-gambar di bawah ini setelah
dikompres ( 53 kb saja ), mang Okim lampirkan di attachment. Dengan demikian
maka kalau gambar di bawah ini tidak nongol, semoga dapat dilihat di
attachment.

 

LAMPIRAN  GAMBAR

 

P1100231-20.jpg

Gambar 1 : Empat contoh batuan volcanic obsidian yang diperiksa.

 

P1100243-20.jpg

Gambar 2 : Batuan obsidian yang disusulkan, di antaranya ada beberapa 

yang serpihan bekas dipakai dan ada satu yang besar berbentuk alat penetak .

 

P1100252-20.jpg

Gambar 3 : Alat penetak dengan retus-retus di pinggirnya pertanda bekas
dipakai