[iagi-net] Minta : Flyer PIT IAGI 16-18 sep 2014).

2014-08-23 Thread godang
Pak presiden IAGI (Pak Rovicky),

Maaf, Flyer PIT IAGI bulan depan (16-18 sep 2014) apakah sudah pernah diposting 
? (Mungkin saya ketinggalan info)

Bisa tolong di forward kembali.

Fr:godangs




Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital data - Australia

2014-08-23 Thread MINARWAN
Mas RDP,

Kalau proyek/studi dikerjakan di research centre atau corporate office oleh
specialists masing-masing dan data diakses lewat internet, ini jadinya
bagaimana?

Di jaman semua serba digital seperti sekarang dan semua bisa melihat data
lewat internet/intranet, apakah masih mungkin berharap data tetap berada di
wilayah Indonesia?

Salam
min

2014-08-23 9:25 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari :

> Australia membebaskan datanya di download dan dikerjakan siapa saja,
> dimana saja. Saya yakin karena Australia kekurangan human resources yg
> mengerjakannya. Data Indonesia semestinya membebaskan terbuka datanya
> asalkan berada di Indonesia saja, karena tenaga kerja Indonesia membutuhkan
> pekerjaan. Sehingga data harus tetap didalam negeri supaya multiplier
> effect dari pengerjaan dan analisa data juga sampelnya berada di Indonesia.
> Semestinya siapa saja boleh mengaksesnya asalkan datanya tetap di dalam
> NKRI. Setiap negara perlu kebijakan sesuai kondisi negaranya.
>
> Untuk itu yg diperlukan dari pemerintah adalah pembentukan "Data Auditor".
> Tugasnya memeriksa perusahaan yg beroperasi di Indonesia utk tidak
> mengirimkan data/sampel ke luar NKRI.
> Open Conmunity Asean 2015 merupakan salah satu pintu terbuka utk orang
> asing masuk. Sesuai semangat keterbukaan. Tapi negara masih bisa menahan
> data yg merupakan properti milik negara.
>
> Rdp
>


-- 
- when one teaches, two learn -
http://www.linkedin.com/in/minarwan


Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital data - Australia

2014-08-23 Thread Bandono Salim
Wah itu tugas iagi ya pak De. Bagi geolog yang sdh tidak kuat jalan;
pekerjaan bagus. Tinggal dilanjutkan sama yunior yang suka jalan jalan.
Salam hormat, bdn.
Pada 23 Agt 2014 09:25, "Rovicky Dwi Putrohari"  menulis:

> Australia membebaskan datanya di download dan dikerjakan siapa saja,
> dimana saja. Saya yakin karena Australia kekurangan human resources yg
> mengerjakannya. Data Indonesia semestinya membebaskan terbuka datanya
> asalkan berada di Indonesia saja, karena tenaga kerja Indonesia membutuhkan
> pekerjaan. Sehingga data harus tetap didalam negeri supaya multiplier
> effect dari pengerjaan dan analisa data juga sampelnya berada di Indonesia.
> Semestinya siapa saja boleh mengaksesnya asalkan datanya tetap di dalam
> NKRI. Setiap negara perlu kebijakan sesuai kondisi negaranya.
>
> Untuk itu yg diperlukan dari pemerintah adalah pembentukan "Data Auditor".
> Tugasnya memeriksa perusahaan yg beroperasi di Indonesia utk tidak
> mengirimkan data/sampel ke luar NKRI.
> Open Conmunity Asean 2015 merupakan salah satu pintu terbuka utk orang
> asing masuk. Sesuai semangat keterbukaan. Tapi negara masih bisa menahan
> data yg merupakan properti milik negara.
>
> Rdp
>
> Sent from my iPhone
>
> On 16 Agt 2014, at 13.26, "Dody Darmawan dodydarma...@hotmail.com
> [economicgeology]"  wrote:
>
>
>
>   Rekan-rekan MGEI,
>
>  Sekedar sharing, berikut adalah contoh situs-situs dari beberapa
> geological survey di Australia  yang menyediakan data-data geology,
> geophysics dan geokimia yang bebas untuk di download.
>  NSW Geological Survey http://dwh.minerals.nsw.gov.au/CI/warehouse
>  QLD Geological Survey http://qdexdata.dnrm.qld.gov.au/flamingo/
>  WA Geological Survey
> http://geodownloads.dmp.wa.gov.au/datacentre/datacentreDb.asp
>  NT Geological Survey
> http://www.nt.gov.au/d/Minerals_Energy/Geoscience/index.cfm?header=Online%20Systems%20and%20Databases
>
>  Semua data yang bebas di down-load tersebut sebagian besar berasal dari
> laporan perusahaan-perusahaan tambang dan eksplorasi yang sudah bisa di
> publish. Untuk data mineral contohnya berupa drillhole database berikut
> drill sample dan assaynya. Selain itu tersedia juga data surface samples
> (rock, soil, stream sediments etc.) lengkap dengan assay resultnya. Format
> data bisa berupa csv, txt atau GIS format yaitu shp atau tab files.
>
> Ini adalah salah satu upaya pemerintah di tiap state di Australia untuk
> memfasilitasi investors yang berniat untuk melakukan eksplorasi tambang di
> wilayahnya.
>  Setiap state di Australia memang menyediakan dana yang tidak sedikit
> untuk membuat sistem online dan database ini, tapi mungkin bisa menjadi
> bahan pemikran bagi geological survey agencies di Indonesia seperti badan
> geology (http://www.bgl.esdm.go.id/), Puslitbang tekMIRA,(
> http://tekmira.indonetwork.co.id/) atau geology kelautan (
> http://www.mgi.esdm.go.id/) untuk bisa menyediakan layanan down-load
> gratis data kebumian bagi para calon investor pertambangan di Indonesia.
>  Mudah-mudahan pencanangan E_Government dari salah satu capres kita bisa
> merambah ke departemen ESDM sehingga bisa menggunakan sistem online untuk
> menyediakan informasi yang berguna bagi masyarakat pada umumnya.
>  salam,
>  dody
>
>  __._,_.___
>   --
> Posted by: Dody Darmawan 
> --
> Reply via web post
> 
> •  Reply to sender
> 
> •  Reply to group
> 
> • Start a New Topic
> 
> • Messages in this topic
> 
> (12)
> --
>   Did you Know?
> 
> Learn all about uploading Files and notifying members
>
>   --
>  Visit Your Group
> 
>
>
>  [image: Yahoo! Groups]
> 
> • Privacy  •
> Unsubscribe
>  • Terms
> of Use 
>
>.
>
>  __

Re: [iagi-net] IAGI bagi negeri, berkarya mendunia

2014-08-23 Thread Bandono Salim
Hehehe dutinya buat aku.
Begitu?
Sudah haruz ganti pedoman.
Pada 23 Agt 2014 09:44,  menulis:

>
> Bukannya :
> 'Bagimu Negri, Jiwa Raga Kamu'
> Hehehe.
> Selamat pagi Mas Bandono, Selamat pagi sobat2/senior IAGI
> Salam hangat dari Xbata
> Mallombasi, 1218
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> --
> *From: * Bandono Salim 
> *Sender: * 
> *Date: *Sat, 23 Aug 2014 09:04:38 +0700
> *To: *Iagi
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Re: [iagi-net] IAGI bagi negeri, berkarya mendunia
>
> Bagimu negri jiwa raga kami;
> Begitu bait terakhir dari lagu wajib kami waktu remaja berjudul:  Bagimu
> Negri.
> Semoga masih relevan dijaman
> "money oriented" masa kini.
> Salam hormat, bdn.
>
> Pada 22 Agt 2014 19:26, "Rovicky Dwi Putrohari" 
> menulis:
> >
> > Berkarya Mendunia
> > Great! Impian yg tidak mudah direalisasikan tetapi tidak berarti
> mustahil.
> > Satu titipan kepengurusan 2011-2014 ini adalah penyelenggaraan GEOSEA
> 2015. Merupakan oportunity yg harus mulai dipikirkan sejak Day-One saat
> ketua baru terpilih memulai kerja.
> > Adakah program unggulan utk menduniakan karya-karya IAGIers ini ?
> >
> > Salam sukses !
> >
> > Rdp
> >
> > Sent from my iPhone
> >
> > On 15 Agt 2014, at 17.26, Shinta Damayanti Gumelar <
> shinta_damayant...@hotmail.com> wrote:
> >
> >>
> >> Assalamu’alaikum Wr Wb,
> >>
> >> Selamat siang dan
> Salam sehat sejahtera untuk sahabat-sahabat anggota IAGI semua.
> >>
> >> Menyambut pengumuman Calon Ketua Umum IAGI
> 2014-2017 oleh Panitia Pemilu IAGI 2014-2017, melalui email inisaya, Shinta
> Damayanti, NPA 1311 dan Calon Ketua UmumIAGI
> 2014-2017, ingin kembali mensosialisasikan Visi, Misidan rencana Program 
> Kerja IAGI dalam periode 2014-2017.
> >>
> >>
> “IAGI bagi negeri, berkarya mendunia” yangmenjadi tag-line pencalonan saya, 
> dimaksudkan untukmenggambarkan visi untuk menjadikan organisasi IAGI ygkuat, 
> mandiri untuk dapat berperan secara profesional dansignifikan dalam lingkup 
> nasional dan internasional.
> >>
> >>
> Sebagai langkah untuk mewujudkan visi diatas,  maka misisaya seandainya 
> diberikan mandat menjadi Ketua IAGIadalah :
> >>
> >> -   melakukan konsolidasi dan revitalisasi organisasi IAGI
> >>
> >> -   meningkatkan kompetensi dan profesionalismeanggota IAGI
> >>
> >>
> -   menjadikan ahli geologi Indonesia pelaku utama danberperan aktif 
> secara nasional maupun internasional
> >>
> >>
> -   mendukung upaya peningkatan penelitian, kerja samaserta pengembangan 
> ilmu geologi
> >>
> >>
> -   memastikan kelangsungan, tumbuh danberkembangnya organisasi IAGI.
> >>
> >>
> Dalam menghadapi tantangan bangsa di masa mendatang,maka IAGI haruslah 
> menjadi organisasi yang kuat danmandiri supaya bisa berperan secara 
> profesional dansignifikan dalam lingkup nasional dan internasional.
> >>
> >>
> Beberapa program kerja umum telah disusun dalampengembangan visi – misi 
> diatas, seperti:
> >>
> >> -   Program revitalisasi organisasi IAGI
> >>
> >> o   Legalisasi organisasi IAGI sesuai peraturanperundang-undangan
> >>
> >> o   Konsolidasi orgranisasi dan anggota IAGI
> >>
> >> o   Kaderisasi anggota
> >>
> >> o   Penggalangan dana
> >>
> >> -   Program pemberdayaan kompetensi nasional
> >>
> >> o   Pendidikan dan latihan
> >>
> >> o   Sertifikasi kompetensi anggota (badan otonom)
> >>
> >> o   Reaktifasi Komisi Nasional Pendidikan geologi
> >>
> >> -   Program kegiatan keprofesian
> >>
> >> o   Pertemuan Ilmiah tahunan
> >>
> >> o   Joint Conference
> >>
> >> o   Kursus, Field Trip, Diskusi, Penelitian
> >>
> >> -   Program kerja sam profesi
> >>
> >> o   Organisasi profesi sejenis (IPA, HAGI, IATMI, IMA, API, AAPG, SPE,
> SEG, EAGE)
> >>
> >> o   Lembaga pemerintah (BG, PT, MIGAS, BIG, MINERBA, KLH, KPK, BAPEPAM,
> BNSP, Pemda, BNPB)
> >>
> >> o   Lembaga swasta (Perusahaan migas, pertambangan,konsultan)
> >>
> >>
> Beberapa program diatas tentunya merupakan rangkumanatas masukan2 terhadap 
> isue2 serta kebutuhan2 dariberbagai macam kalangan termasuk industry, daerah 
> danpendidikan. Kekhawatiran dalam menghadapi AFTA di tahun2015 harus bisa 
> dijawab oleh IAGI sebagai lembagakeprofesian.
> >>
> >> Semoga Allah SWT meridhloi dan membimbing kita semua.
> >>
> >> Wassalamu’alaikum Wr Wb
> >>
> >> Shinta Damayanti
> >>
> >> twitter : @ShintaIAGI
> >>
> >> email: shinta_damayant...@hotmail.com
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> 
> >> Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
> >> Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
> >> JAKARTA,15-18 September 2014
> >> 
> >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> >> 
> >> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >> No. Rek: 1

Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital data - Australia

2014-08-23 Thread Rovicky Dwi Putrohari
Yang saya tahu, Malaysia bisa melakukan "audit data" ke perusahaan besar 
disana, Exxon dan Shell. Saya lupa apakah ada yg datang ke Murphy dan lainnya. 
PMU memiliki "data auditor" yg rutin datang memeriksa. 
Mengontrol transaksi data dijital bisa secara fisik (hardisk, tape dll), atau 
juga melalui jaringan. Yang dikontrol dalam hal ini adalah penggunaannya dalam 
kegiatan bisnis dalam aspek legalitas. Artinya yg perlu dilakukan adalah 
mengadukan pelanggaran hukum atas pemanfaatan data. Perusahaannya di-"sue" 
lewat pengadilan kriminal. Seandainya ada badan atau institusi "data auditor", 
saya yakin perusahaan yg sudah go publik tidak akan sembarangan. 

Pencuri data tetap akan ada, tapi kita dapat juga menangkap saat 
memanfaatkannya. Tidak saat memegangnya. Saja. 

Yg perlu dikerahui juga, "core" dan sample lapangan juga merupakan DATA. Ketika 
ada aturan utk tidak mengirimkan data keluar, maka laboratoriumpun akan ada di 
Indonesia. Bayangkan "multipliernya". Dan berapa tenaga kerja yg diserap di 
dalam negeri. Ini jelas akan sesuai semangat "pro Job" dan "pro Growth", yg 
juga akan mengangkat "pro Poor". 

Geologi bekerja dimana data itu berADA. 
Ada, saya yakin, rekan-rekan geoscientist yg mengerjakan data Indonesia diluar 
negri. Mudah2an datanya legal memperolehnya dan ada ijin utk dibawa kesana. 
Artinya dg perginya data ini, multiplier effectnya berkurang. Investor silahkan 
masuk. Datanya bebas terbuka diperoleh dan murah-mudah diakses siapa saja. 
Termasuk ekspat dan peneliti-2 asing dari luar negeri. Tapi kerjakan DISINI. 
Multiplier knowledgenya juga akan kita peroleh disini. 

Tidak semua orang yg memanfaatkan data ini geologist, ada labs staff, ada 
sekretaris, ada finance officer dll. 
Rekan2 mgei barangkali masih ingat issue penyelundupan emas berton-ton ke LN yg 
ternyata sampel yg akan dianalisa disana. Informasi dasar saya yakin akan 
dicatat dengan baik. Tapi bisa saja, tidak seluruh informasi diperoleh. Itu 
tidak hanya knowledge saja yg ketinggalan disana, tapi informasi lain juga 
banyak yg mungkin tidak dicatat disini. Misal kandungan mineral jarangnya. 

Saatnya geologist memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat. Bukan hanya 
memberikan komoditas SDA, yg juga sdh mulai dijaga utk tidak dieksport 
mentah-mentah. 

Salam DaTa. 

Rdp
Sent from my iPhone

> On 23 Agt 2014, at 15.54, MINARWAN  wrote:
> 
> Mas RDP,
> 
> Kalau proyek/studi dikerjakan di research centre atau corporate office oleh 
> specialists masing-masing dan data diakses lewat internet, ini jadinya 
> bagaimana?
> 
> Di jaman semua serba digital seperti sekarang dan semua bisa melihat data 
> lewat internet/intranet, apakah masih mungkin berharap data tetap berada di 
> wilayah Indonesia?
> 
> Salam
> min
> 
> 2014-08-23 9:25 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari :
>> Australia membebaskan datanya di download dan dikerjakan siapa saja, dimana 
>> saja. Saya yakin karena Australia kekurangan human resources yg 
>> mengerjakannya. Data Indonesia semestinya membebaskan terbuka datanya 
>> asalkan berada di Indonesia saja, karena tenaga kerja Indonesia membutuhkan 
>> pekerjaan. Sehingga data harus tetap didalam negeri supaya multiplier effect 
>> dari pengerjaan dan analisa data juga sampelnya berada di Indonesia. 
>> Semestinya siapa saja boleh mengaksesnya asalkan datanya tetap di dalam 
>> NKRI. Setiap negara perlu kebijakan sesuai kondisi negaranya.
>> 
>> Untuk itu yg diperlukan dari pemerintah adalah pembentukan "Data Auditor". 
>> Tugasnya memeriksa perusahaan yg beroperasi di Indonesia utk tidak 
>> mengirimkan data/sampel ke luar NKRI. 
>> Open Conmunity Asean 2015 merupakan salah satu pintu terbuka utk orang asing 
>> masuk. Sesuai semangat keterbukaan. Tapi negara masih bisa menahan data yg 
>> merupakan properti milik negara. 
>> 
>> Rdp
> 
> 
> -- 
> - when one teaches, two learn -
> http://www.linkedin.com/in/minarwan
> 
> 
> Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
> Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
> JAKARTA,15-18 September 2014
> 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> 
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
> limited

[iagi-net] Re: [economicgeology] Minta : Flyer PIT IAGI 16-18 sep 2014).

2014-08-23 Thread Rovicky Dwi Putrohari
Ok saya kurimkan ulang.
Mungkin panitia bisa mengupdate juga.
Ditunggu di PIT dan Munas.

Rdp

On Saturday, August 23, 2014, 'godang' god...@gmail.com [economicgeology] <
economicgeol...@yahoogroups.com> wrote:

> Pak presiden IAGI (Pak Rovicky),
>
> Maaf, Flyer PIT IAGI bulan depan (16-18 sep 2014) apakah sudah pernah
> diposting ? (Mungkin saya ketinggalan info)
>
> Bisa tolong di forward kembali.
>
> Fr:godangs
>
>
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> 
>
> 
>
>
> 
>
> Yahoo Groups Links
>
> <*> To visit your group on the web, go to:
> http://groups.yahoo.com/group/economicgeology/
>
> <*> Your email settings:
> Individual Email | Traditional
>
> <*> To change settings online go to:
> http://groups.yahoo.com/group/economicgeology/join
> (Yahoo! ID required)
>
> <*> To change settings via email:
> economicgeology-dig...@yahoogroups.com 
> economicgeology-fullfeatu...@yahoogroups.com 
>
> <*> To unsubscribe from this group, send an email to:
> economicgeology-unsubscr...@yahoogroups.com 
>
> <*> Your use of Yahoo Groups is subject to:
> https://info.yahoo.com/legal/us/yahoo/utos/terms/
>
>

-- 
--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital data - Australia

2014-08-23 Thread S. (Daru) Prihatmoko
Untuk Indonesia, nampaknya yg bertanggung jawab ttg data ini adalah Badan
Geologi. Jadi seyogyanya PP-IAGI dapat berbicara dan bekerja sama dengan BG
untuk memberi masukan (eh..bukankah di PP IAGI ada pak Ipranta yg bisa
menjelaskan bagaimana proses pengarsipan, kompilasi dan pemanfaatan data
tsb?). Setahu saya di sektor minerba, semua laporan perusahaan (eksplorasi
dan operasi produksi), diterima oleh Ditjen Minerba, dan kemudian diteruskan
ke Pusat Sumber Daya Geologi (PSDG). Bagaimanakah di migas?

Tahun lalu, sewaktu saya (mewakili MGEI-IAGI) ikut dalam tim penyusunan Peta
Metalogeni, saya tahu data-data yg ada di BG tsb telah dipakai menjadi salah
satu bahan penyusunan peta tsb (paling tidak untuk data-data mineral deposit
termasuk resorce dan reserve). Akan sangat bagus kalau PP IAGI dapat lebih
intens lagi membantu BG dalam mengoptimalkan pemanfaatan data-data tsb.

Salam,
Daru 

From:  Mailist MGEI 
Reply-To:  Mailist MGEI 
Date:  Saturday, August 23, 2014 at 4:59 PM
To:  "iagi-net@iagi.or.id" , Mailist MGEI

Subject:  Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital
data - Australia

 
 
 
 
   

Yang saya tahu, Malaysia bisa melakukan "audit data" ke perusahaan besar
disana, Exxon dan Shell. Saya lupa apakah ada yg datang ke Murphy dan
lainnya. PMU memiliki "data auditor" yg rutin datang memeriksa.
Mengontrol transaksi data dijital bisa secara fisik (hardisk, tape dll),
atau juga melalui jaringan. Yang dikontrol dalam hal ini adalah
penggunaannya dalam kegiatan bisnis dalam aspek legalitas. Artinya yg perlu
dilakukan adalah mengadukan pelanggaran hukum atas pemanfaatan data.
Perusahaannya di-"sue" lewat pengadilan kriminal. Seandainya ada badan atau
institusi "data auditor", saya yakin perusahaan yg sudah go publik tidak
akan sembarangan. 

Pencuri data tetap akan ada, tapi kita dapat juga menangkap saat
memanfaatkannya. Tidak saat memegangnya. Saja.

Yg perlu dikerahui juga, "core" dan sample lapangan juga merupakan DATA.
Ketika ada aturan utk tidak mengirimkan data keluar, maka laboratoriumpun
akan ada di Indonesia. Bayangkan "multipliernya". Dan berapa tenaga kerja yg
diserap di dalam negeri. Ini jelas akan sesuai semangat "pro Job" dan "pro
Growth", yg juga akan mengangkat "pro Poor".

Geologi bekerja dimana data itu berADA.
Ada, saya yakin, rekan-rekan geoscientist yg mengerjakan data Indonesia
diluar negri. Mudah2an datanya legal memperolehnya dan ada ijin utk dibawa
kesana. Artinya dg perginya data ini, multiplier effectnya berkurang.
Investor silahkan masuk. Datanya bebas terbuka diperoleh dan murah-mudah
diakses siapa saja. Termasuk ekspat dan peneliti-2 asing dari luar negeri.
Tapi kerjakan DISINI. Multiplier knowledgenya juga akan kita peroleh disini.

Tidak semua orang yg memanfaatkan data ini geologist, ada labs staff, ada
sekretaris, ada finance officer dll.
Rekan2 mgei barangkali masih ingat issue penyelundupan emas berton-ton ke LN
yg ternyata sampel yg akan dianalisa disana. Informasi dasar saya yakin akan
dicatat dengan baik. Tapi bisa saja, tidak seluruh informasi diperoleh. Itu
tidak hanya knowledge saja yg ketinggalan disana, tapi informasi lain juga
banyak yg mungkin tidak dicatat disini. Misal kandungan mineral jarangnya.

Saatnya geologist memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat. Bukan hanya
memberikan komoditas SDA, yg juga sdh mulai dijaga utk tidak dieksport
mentah-mentah. 

Salam DaTa. 

Rdp
Sent from my iPhone

On 23 Agt 2014, at 15.54, MINARWAN  wrote:

> Mas RDP,
> 
> Kalau proyek/studi dikerjakan di research centre atau corporate office oleh
> specialists masing-masing dan data diakses lewat internet, ini jadinya
> bagaimana?
> 
> Di jaman semua serba digital seperti sekarang dan semua bisa melihat data
> lewat internet/intranet, apakah masih mungkin berharap data tetap berada di
> wilayah Indonesia?
> 
> Salam
> min
> 
> 2014-08-23 9:25 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari :
>> Australia membebaskan datanya di download dan dikerjakan siapa saja, dimana
>> saja. Saya yakin karena Australia kekurangan human resources yg
>> mengerjakannya. Data Indonesia semestinya membebaskan terbuka datanya asalkan
>> berada di Indonesia saja, karena tenaga kerja Indonesia membutuhkan
>> pekerjaan. Sehingga data harus tetap didalam negeri supaya multiplier effect
>> dari pengerjaan dan analisa data juga sampelnya berada di Indonesia.
>> Semestinya siapa saja boleh mengaksesnya asalkan datanya tetap di dalam NKRI.
>> Setiap negara perlu kebijakan sesuai kondisi negaranya.
>> 
>> Untuk itu yg diperlukan dari pemerintah adalah pembentukan "Data Auditor".
>> Tugasnya memeriksa perusahaan yg beroperasi di Indonesia utk tidak
>> mengirimkan data/sampel ke luar NKRI.
>> Open Conmunity Asean 2015 merupakan salah satu pintu terbuka utk orang asing
>> masuk. Sesuai semangat keterbukaan. Tapi negara masih bisa menahan data yg
>> merupakan properti milik negara.
>> 
>> Rdp
> 
> 
> -- 
> - when one teaches, two learn -
> http://www.linkedin.com/in/minarwan
> 
> -

Re: [iagi-net] Open geoscientific digital data

2014-08-23 Thread liamsi
sebetulnya masalah data ini kan sdh cukup lama diperbincangkan
, Prisip dasarnya ( sesuai aturan / UU nya baik migas maupun
minerba ) Semua data itu milik negara dan dikuasai Negara ,
jadi kalau ada Kampeni yg  melakukan Survai
/ekplorasi/ekploitasi itu semua  Datanya  ( data G & G , dll )
milik negara ( harus diserahkan ke Negara ) dan kalau mereka
pakai Data tsb itu sifatnya hanya meminjam , tentunya kalau
meminjam ada aturannya dan yg jelas harus dikembalikan
seluruhnya , Tidak boleh dikemplang. Karena negara Pemilik dan
menguasai data maka kalau membebaskan data tsb ( data apapun )
untuk diakses Publik tidak ada masalah , si kampeni juga tidak
biasa melarangnya meskipun yg melakukan pencarian data (
melakukan survai/ekporasi,ekplorasi )  krn dia  posisinya 
hanya pemimjam data bukan pemilik data)Yang perlu diatur adalah Kriteria data , 
data apa saja yang
bebas dan data apa saja yg masih rahasia ( Kenapa harus rahasia
)  serta sampai kapan rahasianya ( tidak selamanya rahasia shg
masarakt sulit untk mengakses nya ), apakah semua data bebas
diakses masarakat , atau ada data yg boleh bebas kalau sdh
sekian waktu . Apakah harus bayar atau tidak , kenapa harus
bayar ( jangan sampai Data menjadi Komoditi , menjadai sumber
pendapatan / diperjual belikan karena data ini meru[pakan aset
Negara ( barang milik negara dan dikuasai negara masak
diperjual belikan ).

Yang diperlukan itu adalah Revolosi mental untuk Penmgelolaan data


ISM




> Untuk Indonesia, nampaknya yg bertanggung jawab ttg data ini
> adalah Badan Geologi. Jadi seyogyanya PP-IAGI dapat
> berbicara dan bekerja sama dengan BG untuk memberi masukan
> (eh..bukankah di PP IAGI ada pak Ipranta yg bisa menjelaskan
> bagaimana proses pengarsipan, kompilasi dan pemanfaatan data
> tsb?). Setahu saya di sektor minerba, semua laporan
> perusahaan (eksplorasi dan operasi produksi), diterima oleh
> Ditjen Minerba, dan kemudian diteruskan ke Pusat Sumber Daya
> Geologi (PSDG). Bagaimanakah di migas?
>
> Tahun lalu, sewaktu saya (mewakili MGEI-IAGI) ikut dalam tim
> penyusunan Peta Metalogeni, saya tahu data-data yg ada di BG
> tsb telah dipakai menjadi salah satu bahan penyusunan peta
> tsb (paling tidak untuk data-data mineral deposit termasuk
> resorce dan reserve). Akan sangat bagus kalau PP IAGI dapat
> lebih intens lagi membantu BG dalam mengoptimalkan
> pemanfaatan data-data tsb.
>
> Salam,
> Daru
>
> From:  Mailist MGEI 
> Reply-To:  Mailist MGEI 
> Date:  Saturday, August 23, 2014 at 4:59 PM
> To:  "iagi-net@iagi.or.id" , Mailist
> MGEI
> 
> Subject:  Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open
> geoscientific digital data - Australia
>
>
>
>
>
>
>
> Yang saya tahu, Malaysia bisa melakukan "audit data" ke
> perusahaan besar disana, Exxon dan Shell. Saya lupa apakah
> ada yg datang ke Murphy dan lainnya. PMU memiliki "data
> auditor" yg rutin datang memeriksa.
> Mengontrol transaksi data dijital bisa secara fisik
> (hardisk, tape dll), atau juga melalui jaringan. Yang
> dikontrol dalam hal ini adalah
> penggunaannya dalam kegiatan bisnis dalam aspek legalitas.
> Artinya yg perlu dilakukan adalah mengadukan pelanggaran
> hukum atas pemanfaatan data. Perusahaannya di-"sue" lewat
> pengadilan kriminal. Seandainya ada badan atau institusi
> "data auditor", saya yakin perusahaan yg sudah go publik
> tidak akan sembarangan.
>
> Pencuri data tetap akan ada, tapi kita dapat juga menangkap
> saat
> memanfaatkannya. Tidak saat memegangnya. Saja.
>
> Yg perlu dikerahui juga, "core" dan sample lapangan juga
> merupakan DATA. Ketika ada aturan utk tidak mengirimkan data
> keluar, maka laboratoriumpun akan ada di Indonesia.
> Bayangkan "multipliernya". Dan berapa tenaga kerja yg
> diserap di dalam negeri. Ini jelas akan sesuai semangat "pro
> Job" dan "pro Growth", yg juga akan mengangkat "pro Poor".
>
> Geologi bekerja dimana data itu berADA.
> Ada, saya yakin, rekan-rekan geoscientist yg mengerjakan
> data Indonesia diluar negri. Mudah2an datanya legal
> memperolehnya dan ada ijin utk dibawa kesana. Artinya dg
> perginya data ini, multiplier effectnya berkurang. Investor
> silahkan masuk. Datanya bebas terbuka diperoleh dan
> murah-mudah diakses siapa saja. Termasuk ekspat dan
> peneliti-2 asing dari luar negeri. Tapi kerjakan DISINI.
> Multiplier knowledgenya juga akan kita peroleh disini.
>
> Tidak semua orang yg memanfaatkan data ini geologist, ada
> labs staff, ada sekretaris, ada finance officer dll.
> Rekan2 mgei barangkali masih ingat issue penyelundupan emas
> berton-ton ke LN yg ternyata sampel yg akan dianalisa
> disana. Informasi dasar saya yakin akan dicatat dengan baik.
> Tapi bisa saja, tidak seluruh informasi diperoleh. Itu tidak
> hanya knowledge saja yg ketinggalan disana, tapi informasi
> lain juga banyak yg mungkin tidak dicatat disini. Misal
> kandungan mineral jarangnya.
>
> Saatnya geologist memberikan kesempatan kerja kepada
> masyarakat. Bukan hanya memberikan komoditas SDA, yg juga
> sdh mulai dijaga utk tidak dieksport mentah-mentah.
>
> S

[iagi-net] IAGI LEBIH MEMBUMI (dengan anak organisasi)

2014-08-23 Thread Rovicky Dwi Putrohari
Pak Iwan,
Ide menarik untuk mengembangkan IAGI disegala bidang. Kiprah Pak Daru dalam
mengembangkan MGEI memang sudah terbukti, bukan hanya teruji. Mengembangkan
organisasi profesi hingga pembentukan lembaga serfifikasi.
Ini tentunya bukan hanya PeeR untuk profesi tertentu, tetapi pr semua
profesi dibawah ilmu kebumian termasuk geologi tekntik, geohidrologi,
per,inyakan, pertambangan, mitigasi kebencanaan, geowisata dll. Jadi ini
adalah PR bersama kita.

Saya sendiri menyoroti profesi perminyakan dibawah ISPG yg dideklarasikan
dua tahun lalu harus mengejar ketertinggalannya. Harus mulai dengan
kemandirian profesi perminyakan ini dengan anak organisasi yg sudah
dibentuk dua tahun ini. Bahkan saat ini dunia migas dibawah IAGI justru
tidak berkembang semandiri MGEI. Ini saatnya profesi geologi minyak
berkonsentrasi mengembangkan ISPG. Pak Daru tentunya dapat memberikan
sharing pengalamannya dalam mengembangkan MGEI.

Mungkin tidak banyak yang mendengar kemandirian dan kiprah MAGI, Masyarakat
Geowisata Indonesia. Dibentuk dan dideklarasikan di Medan saat JCM tahun
lalu. Saat ini MAGI bersama-sama dengan badan geologi, dan khususnya Pengda
IAGI Sumut, telah sukses berhasil mengembangkan Geowisata. Pak Gagarin,
Pengda Sumut, sukses mengkoordinir pengembangan ini karena lintas kabupaten
yang pendekatannya jauh lebih mudah bila menggunakan jalur professional,
termasuk MAGI, ketimbang jalur pemerintahan formal. Toba Geopark sudah
berani mengundang Global Geopark Network untuk melakukan inspeksi sehingga
nantinya TOBA Geopark menjadi salah satu geopark dunia dalam jarinyan GGN.
Sekali lagi ini peranan anak organisasi IAGI dalam sebuah kiprah riil.
Salut untuk MAGI dan Pengda Sumut.

Sekalilagi ini pr bersama kita, khusunya, semoga menjadi prioritas bagi
calon-calon ketua umum nantinya. Pak Aris, Bu Shinta dan Pak Seno tentunya
juga sangat mengerti perlunya dan situasi ini. Payung hukum dalam AD/ART
2014 yang baru, sudah ada cantolan secara legalnya. Ini merupakan saat
tepat untuk mengembangkan anak organisasi lebih professional dan mandiri.

Salam sukses
Rovicky DP


On Sunday, August 24, 2014, munajat iwan kangim...@yahoo.com
 [economicgeology] <
economicgeol...@yahoogroups.com
> wrote:

>
>
> Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI-MGEI,,
> Setelah sekian lama IAGI dipimpin oleh rekan-rekan perminyakan maka kini
> saatnya rekan-rekan minerba diberikan kesempatan untuk membawa pembaharuan
> di IAGI.
>
> Pak nDaru sudah membuktikan kemampuannya berorgarnisasi dengan
> mengembangkan MGEI dari NOL dan sampai saat ini menjadi organisasi yang
> dihormati di Indonesia maupun Indochina dan Australia dengan tetap
> berasosiasi pada IAGI sebagai induk organisasi.
>
> Pengalaman dan dedikasi Pak nDaru sudah terbukti dan tidak perlu
> dipertanyakan lagi. IAGI perlu dikembalikan keBUMI dan tidak lagi
> mengawang-awang ngga jelas seperti sekarang ini. IAGI harus dikembalikan ke
> "khittahnya" dan pak nDaru adalah orang yang akan mampu melaksanakannya.
> Sebagai teman dan sahabat yang mengenalnya cukup lama, saya berkeyakinan
> pak nDaru adalah orang yang dibutuhkan IAGI saat ini dan bukan calon yang
> lain.
>
> Salam. Iwan Munajat
>
>
>   Pada Sabtu, 23 Agustus 2014 10:10, "'S. (Daru) Prihatmoko'
> sprihatm...@gmail.com [economicgeology]" 
> menulis:
>
>
>
>  Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI…
>
> Selama beberapa tahun terakhir saya dan rekan-rekan aktif kembali keliling
> ke kampus-kampus untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kpd mahasiswa dan
> rekan-rekan pengajar (di MGEI program ini di labeli sbg “MGEI goes to
> campus”). Saya katakan “aktif kembali” krn program semacam ini dulu di awal
> 2000-an pernah gencar dilaksanakan oleh PP-IAGI dengan tokoh sentral-nya
> Gus Ipul. Dari pengalaman bertandang ke kampus-kampus tsb, saya melihat dan
> merasakan adanya perbedaan materi ajar yang makin jauh di masing-masing
> perguruan tinggi. Hal lain, dibukanya jurusan geologi baru  di bbrp
> perguruan tinggi dengan (maaf) sumberdaya pengajar yg terbatas nampaknya
> telah berkontribusi pada munculnya situasi ini.
>
> Saya yakin, rekan-rekan pengajar dan pengelola pedidikan geologi di
> Indonesia pasti sudah memikirkan hal ini dan telah melakukan upaya
> peningkatan, paling tidak di kampus masing-masing.  Dan di beberapa tempat/
> kasus kita melihat bbrp perguruan tinggi mapan telah memberikan dukungan
> dan supervisi kpd perguruan tinggi lainnya. Isunya adalah bagaimana agar
> kualitas lulusan geologi tetap terjaga dengan baik atau bahkan meningkat.
>
> Di tingkat nasional, saya kira akan efektif kalau upaya tsb dilakukan
> terkoordinasi (pastinya dengan dukungan dari KemDiknas) antar perguruan
> tinggi yg memiliki jurusan geologi di seluruh Indonesia.  Diskusi ttg topik
> ini sering saya lakukan bersama rekan-rekan pengajar geologi dr bbrp
> perguruan tinggi (pada kesempatan terpisah-pisah), dan kita sangat
> menyarankan adanya komite yg menangani hal ini, yg akan tepat sekali kalau
> diarahkan kpd Komite Pendidikan Geologi Indonesia (KNPG

Re: [iagi-net] IAGI LEBIH MEMBUMI (dengan anak organisasi)

2014-08-23 Thread liamsi
Sebetulnya tidak perlu dipertentangkan / dikotomi antara migas
non migas , kampeni non Kampeni , dll
Yang penting mereka darimanapun asalnya mempunyai kemampuan
untuk memanage organisasi sebesar IAGI ini yg telah mempunyai
anggota ribuan ini dari berbagai bidang ,tidak perlu terkotak
kotak , keluar hanya satu bendera yaitu IAGI
Bagaimana memanage Organisasi ini sesuai koridornya ( AD ART )
shg memang keberadaan nya dirasakan /dibutuhkan oleh seluruh
anggotanya , bagaimana mengoptimalkan sumber daya dan sumber
dana dari ribuan anggotanya tsb sbg modal dasar oranisasi tsb ,
ini yg lebih penting , karena Pertanyaan dasarnya  "Kenapa kita
butuh Organisasi "
IAGI adalah organisasi profesi, nir laba dan independent ,
bukan spt institusi pemerintah yg menjalankan Tupoksinya
didukung dg sumberdaya dan sumberdana yg cukup dari negara,
bukan spt Kampeni yg profit oriented , oleh karena itu program
program IAGI tentunya harus sesuai dg kompetensi

ISM



> On Sunday, August 24, 2014, munajat iwan kangim...@yahoo.com

> wrote:
Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI-MGEI,,
>> Setelah sekian lama IAGI dipimpin oleh rekan-rekan
>> perminyakan maka kini saatnya rekan-rekan minerba diberikan
>> kesempatan untuk membawa pembaharuan di IAGI.
>>
>> Pak nDaru sudah membuktikan kemampuannya berorgarnisasi
>> dengan
>> mengembangkan MGEI dari NOL dan sampai saat ini menjadi
>> organisasi yang dihormati di Indonesia maupun Indochina dan
>> Australia dengan tetap berasosiasi pada IAGI sebagai induk
>> organisasi.
>>
>> Pengalaman dan dedikasi Pak nDaru sudah terbukti dan tidak
>> perlu dipertanyakan lagi. IAGI perlu dikembalikan keBUMI
>> dan tidak lagi mengawang-awang ngga jelas seperti sekarang
>> ini. IAGI harus dikembalikan ke "khittahnya" dan pak nDaru
>> adalah orang yang akan mampu melaksanakannya. Sebagai teman
>> dan sahabat yang mengenalnya cukup lama, saya berkeyakinan
>> pak nDaru adalah orang yang dibutuhkan IAGI saat ini dan
>> bukan calon yang lain.
>>
>> Salam. Iwan Munajat
>>
>>
>>   Pada Sabtu, 23 Agustus 2014 10:10, "'S. (Daru)
>>   Prihatmoko'
>> sprihatm...@gmail.com [economicgeology]"
>>  menulis:
>>
>>
>>
>>  Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI…
>>
>> Selama beberapa tahun terakhir saya dan rekan-rekan aktif
>> kembali keliling ke kampus-kampus untuk berbagi pengalaman
>> dan pengetahuan kpd mahasiswa dan rekan-rekan pengajar (di
>> MGEI program ini di labeli sbg “MGEI goes to campus”).
>> Saya katakan “aktif kembali” krn program semacam ini
>> dulu di awal 2000-an pernah gencar dilaksanakan oleh
>> PP-IAGI dengan tokoh sentral-nya Gus Ipul. Dari pengalaman
>> bertandang ke kampus-kampus tsb, saya melihat dan merasakan
>> adanya perbedaan materi ajar yang makin jauh di
>> masing-masing perguruan tinggi. Hal lain, dibukanya jurusan
>> geologi baru  di bbrp perguruan tinggi dengan (maaf)
>> sumberdaya pengajar yg terbatas nampaknya telah
>> berkontribusi pada munculnya situasi ini.
>>
>> Saya yakin, rekan-rekan pengajar dan pengelola pedidikan
>> geologi di Indonesia pasti sudah memikirkan hal ini dan
>> telah melakukan upaya peningkatan, paling tidak di kampus
>> masing-masing.  Dan di beberapa tempat/ kasus kita melihat
>> bbrp perguruan tinggi mapan telah memberikan dukungan dan
>> supervisi kpd perguruan tinggi lainnya. Isunya adalah
>> bagaimana agar kualitas lulusan geologi tetap terjaga
>> dengan baik atau bahkan meningkat.
>>
>> Di tingkat nasional, saya kira akan efektif kalau upaya tsb
>> dilakukan terkoordinasi (pastinya dengan dukungan dari
>> KemDiknas) antar perguruan tinggi yg memiliki jurusan
>> geologi di seluruh Indonesia.  Diskusi ttg topik ini sering
>> saya lakukan bersama rekan-rekan pengajar geologi dr bbrp
>> perguruan tinggi (pada kesempatan terpisah-pisah), dan kita
>> sangat menyarankan adanya komite yg menangani hal ini, yg
>> akan tepat sekali kalau diarahkan kpd Komite Pendidikan
>> Geologi Indonesia (KNPGI). Beberapa hal lain bisa ditangani
>> oleh KNPGI, selain hal urgen di atas, misalnya masalah
>> kurikulum pendidikan geologi (yg saya yakin rekan-rekan
>> pengajar sangat lebih paham).
>>
>> Salam,
>> Daru
>>
>> From: Mailist MGEI 
>> Reply-To: Mailist MGEI 
>> Date: Friday, August 22, 2014 at 7:17 PM
>> To: Mailist MGEI ,
>> "iagi-net@iagi.or.id" 
>> Subject: Re: [economicgeology] IAGI LEBIH MEMBUMI
>>
>>
>> Visi misi yg cukup "challenging" mas Daru.
>> Kalau boleh bertanya, program KNPGI apa yg secara riil akan
>> dilakukan ? Karena satu dan lain hal, program utk sharing
>> Pengalaman pengelolaan labs tidak dapat terrealisasi pda
>> tiga tahun kemarin.
>> Salam.
>>
>> Rdp
>> Sent from my iPhone
>>
>> On 22 Agt 2014, at 18.35, "'S. (Daru) Prihatmoko'
>> sprihatm...@gmail.com [economicgeology]"
>>  wrote:
>>
>>
>> Rekan-rekan MGEI ysh,
>>
>> Seperti kita ketahui, KPU IAGI 2014-2017 sdh mengumumkan
>> hasil verifikasi calon Ketum IAGI, dan Alhamdulillah, saya
>> dinyatakan lolos bersama 3 calon yg lain. Kepada
>> rekan-rekan yang telah mendukung saya untuk pencalonan ini,
>> sa

Re: [iagi-net] IAGI LEBIH MEMBUMI (dengan anak organisasi)

2014-08-23 Thread hadiyanto . sapardi
Vote for mas Daru for IAGI-1. Salam-HS.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Sender: 
Date: Sun, 24 Aug 2014 09:45:56 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] IAGI LEBIH MEMBUMI (dengan anak organisasi)
Sebetulnya tidak perlu dipertentangkan / dikotomi antara migas
non migas , kampeni non Kampeni , dll
Yang penting mereka darimanapun asalnya mempunyai kemampuan
untuk memanage organisasi sebesar IAGI ini yg telah mempunyai
anggota ribuan ini dari berbagai bidang ,tidak perlu terkotak
kotak , keluar hanya satu bendera yaitu IAGI
Bagaimana memanage Organisasi ini sesuai koridornya ( AD ART )
shg memang keberadaan nya dirasakan /dibutuhkan oleh seluruh
anggotanya , bagaimana mengoptimalkan sumber daya dan sumber
dana dari ribuan anggotanya tsb sbg modal dasar oranisasi tsb ,
ini yg lebih penting , karena Pertanyaan dasarnya  "Kenapa kita
butuh Organisasi "
IAGI adalah organisasi profesi, nir laba dan independent ,
bukan spt institusi pemerintah yg menjalankan Tupoksinya
didukung dg sumberdaya dan sumberdana yg cukup dari negara,
bukan spt Kampeni yg profit oriented , oleh karena itu program
program IAGI tentunya harus sesuai dg kompetensi

ISM



> On Sunday, August 24, 2014, munajat iwan kangim...@yahoo.com

> wrote:
Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI-MGEI,,
>> Setelah sekian lama IAGI dipimpin oleh rekan-rekan
>> perminyakan maka kini saatnya rekan-rekan minerba diberikan
>> kesempatan untuk membawa pembaharuan di IAGI.
>>
>> Pak nDaru sudah membuktikan kemampuannya berorgarnisasi
>> dengan
>> mengembangkan MGEI dari NOL dan sampai saat ini menjadi
>> organisasi yang dihormati di Indonesia maupun Indochina dan
>> Australia dengan tetap berasosiasi pada IAGI sebagai induk
>> organisasi.
>>
>> Pengalaman dan dedikasi Pak nDaru sudah terbukti dan tidak
>> perlu dipertanyakan lagi. IAGI perlu dikembalikan keBUMI
>> dan tidak lagi mengawang-awang ngga jelas seperti sekarang
>> ini. IAGI harus dikembalikan ke "khittahnya" dan pak nDaru
>> adalah orang yang akan mampu melaksanakannya. Sebagai teman
>> dan sahabat yang mengenalnya cukup lama, saya berkeyakinan
>> pak nDaru adalah orang yang dibutuhkan IAGI saat ini dan
>> bukan calon yang lain.
>>
>> Salam. Iwan Munajat
>>
>>
>>   Pada Sabtu, 23 Agustus 2014 10:10, "'S. (Daru)
>>   Prihatmoko'
>> sprihatm...@gmail.com [economicgeology]"
>>  menulis:
>>
>>
>>
>>  Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI…
>>
>> Selama beberapa tahun terakhir saya dan rekan-rekan aktif
>> kembali keliling ke kampus-kampus untuk berbagi pengalaman
>> dan pengetahuan kpd mahasiswa dan rekan-rekan pengajar (di
>> MGEI program ini di labeli sbg “MGEI goes to campus�).
>> Saya katakan “aktif kembali� krn program semacam ini
>> dulu di awal 2000-an pernah gencar dilaksanakan oleh
>> PP-IAGI dengan tokoh sentral-nya Gus Ipul. Dari pengalaman
>> bertandang ke kampus-kampus tsb, saya melihat dan merasakan
>> adanya perbedaan materi ajar yang makin jauh di
>> masing-masing perguruan tinggi. Hal lain, dibukanya jurusan
>> geologi baru  di bbrp perguruan tinggi dengan (maaf)
>> sumberdaya pengajar yg terbatas nampaknya telah
>> berkontribusi pada munculnya situasi ini.
>>
>> Saya yakin, rekan-rekan pengajar dan pengelola pedidikan
>> geologi di Indonesia pasti sudah memikirkan hal ini dan
>> telah melakukan upaya peningkatan, paling tidak di kampus
>> masing-masing.  Dan di beberapa tempat/ kasus kita melihat
>> bbrp perguruan tinggi mapan telah memberikan dukungan dan
>> supervisi kpd perguruan tinggi lainnya. Isunya adalah
>> bagaimana agar kualitas lulusan geologi tetap terjaga
>> dengan baik atau bahkan meningkat.
>>
>> Di tingkat nasional, saya kira akan efektif kalau upaya tsb
>> dilakukan terkoordinasi (pastinya dengan dukungan dari
>> KemDiknas) antar perguruan tinggi yg memiliki jurusan
>> geologi di seluruh Indonesia.  Diskusi ttg topik ini sering
>> saya lakukan bersama rekan-rekan pengajar geologi dr bbrp
>> perguruan tinggi (pada kesempatan terpisah-pisah), dan kita
>> sangat menyarankan adanya komite yg menangani hal ini, yg
>> akan tepat sekali kalau diarahkan kpd Komite Pendidikan
>> Geologi Indonesia (KNPGI). Beberapa hal lain bisa ditangani
>> oleh KNPGI, selain hal urgen di atas, misalnya masalah
>> kurikulum pendidikan geologi (yg saya yakin rekan-rekan
>> pengajar sangat lebih paham).
>>
>> Salam,
>> Daru
>>
>> From: Mailist MGEI 
>> Reply-To: Mailist MGEI 
>> Date: Friday, August 22, 2014 at 7:17 PM
>> To: Mailist MGEI ,
>> "iagi-net@iagi.or.id" 
>> Subject: Re: [economicgeology] IAGI LEBIH MEMBUMI
>>
>>
>> Visi misi yg cukup "challenging" mas Daru.
>> Kalau boleh bertanya, program KNPGI apa yg secara riil akan
>> dilakukan ? Karena satu dan lain hal, program utk sharing
>> Pengalaman pengelolaan labs tidak dapat terrealisasi pda
>> tiga tahun kemarin.
>> Salam.
>>
>> Rdp
>> Sent from my iPhone
>>
>> On 22 Agt 2014, at 18.35, "'S. (Daru) Prihatmoko'
>> sprihatm...@gmail.com [economicgeology]"
>>  wrote:
>>
>>

Re: [iagi-net] IAGI LEBIH MEMBUMI (dengan anak organisasi)

2014-08-23 Thread Bronto Sutopo
Vote untuk Kandidat yang sudah nampak nyata karyanya, mas Daru for IAGI 1
(2014-2017).

Regard,
Bronto Sutopo



2014-08-24 10:15 GMT+07:00 :

> Vote for mas Daru for IAGI-1. Salam-HS.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: lia...@indo.net.id
> Sender: 
> Date: Sun, 24 Aug 2014 09:45:56
> To: 
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] IAGI LEBIH MEMBUMI (dengan anak organisasi)
> Sebetulnya tidak perlu dipertentangkan / dikotomi antara migas
> non migas , kampeni non Kampeni , dll
> Yang penting mereka darimanapun asalnya mempunyai kemampuan
> untuk memanage organisasi sebesar IAGI ini yg telah mempunyai
> anggota ribuan ini dari berbagai bidang ,tidak perlu terkotak
> kotak , keluar hanya satu bendera yaitu IAGI
> Bagaimana memanage Organisasi ini sesuai koridornya ( AD ART )
> shg memang keberadaan nya dirasakan /dibutuhkan oleh seluruh
> anggotanya , bagaimana mengoptimalkan sumber daya dan sumber
> dana dari ribuan anggotanya tsb sbg modal dasar oranisasi tsb ,
> ini yg lebih penting , karena Pertanyaan dasarnya  "Kenapa kita
> butuh Organisasi "
> IAGI adalah organisasi profesi, nir laba dan independent ,
> bukan spt institusi pemerintah yg menjalankan Tupoksinya
> didukung dg sumberdaya dan sumberdana yg cukup dari negara,
> bukan spt Kampeni yg profit oriented , oleh karena itu program
> program IAGI tentunya harus sesuai dg kompetensi
>
> ISM
>
>
>
> > On Sunday, August 24, 2014, munajat iwan kangim...@yahoo.com
>
> > wrote:
> Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI-MGEI,,
> >> Setelah sekian lama IAGI dipimpin oleh rekan-rekan
> >> perminyakan maka kini saatnya rekan-rekan minerba diberikan
> >> kesempatan untuk membawa pembaharuan di IAGI.
> >>
> >> Pak nDaru sudah membuktikan kemampuannya berorgarnisasi
> >> dengan
> >> mengembangkan MGEI dari NOL dan sampai saat ini menjadi
> >> organisasi yang dihormati di Indonesia maupun Indochina dan
> >> Australia dengan tetap berasosiasi pada IAGI sebagai induk
> >> organisasi.
> >>
> >> Pengalaman dan dedikasi Pak nDaru sudah terbukti dan tidak
> >> perlu dipertanyakan lagi. IAGI perlu dikembalikan keBUMI
> >> dan tidak lagi mengawang-awang ngga jelas seperti sekarang
> >> ini. IAGI harus dikembalikan ke "khittahnya" dan pak nDaru
> >> adalah orang yang akan mampu melaksanakannya. Sebagai teman
> >> dan sahabat yang mengenalnya cukup lama, saya berkeyakinan
> >> pak nDaru adalah orang yang dibutuhkan IAGI saat ini dan
> >> bukan calon yang lain.
> >>
> >> Salam. Iwan Munajat
> >>
> >>
> >>   Pada Sabtu, 23 Agustus 2014 10:10, "'S. (Daru)
> >>   Prihatmoko'
> >> sprihatm...@gmail.com [economicgeology]"
> >>  menulis:
> >>
> >>
> >>
> >>  Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI…
> >>
> >> Selama beberapa tahun terakhir saya dan rekan-rekan aktif
> >> kembali keliling ke kampus-kampus untuk berbagi pengalaman
> >> dan pengetahuan kpd mahasiswa dan rekan-rekan pengajar (di
> >> MGEI program ini di labeli sbg “MGEI goes to campus†).
> >> Saya katakan “aktif kembali† krn program semacam ini
> >> dulu di awal 2000-an pernah gencar dilaksanakan oleh
> >> PP-IAGI dengan tokoh sentral-nya Gus Ipul. Dari pengalaman
> >> bertandang ke kampus-kampus tsb, saya melihat dan merasakan
> >> adanya perbedaan materi ajar yang makin jauh di
> >> masing-masing perguruan tinggi. Hal lain, dibukanya jurusan
> >> geologi baru  di bbrp perguruan tinggi dengan (maaf)
> >> sumberdaya pengajar yg terbatas nampaknya telah
> >> berkontribusi pada munculnya situasi ini.
> >>
> >> Saya yakin, rekan-rekan pengajar dan pengelola pedidikan
> >> geologi di Indonesia pasti sudah memikirkan hal ini dan
> >> telah melakukan upaya peningkatan, paling tidak di kampus
> >> masing-masing.  Dan di beberapa tempat/ kasus kita melihat
> >> bbrp perguruan tinggi mapan telah memberikan dukungan dan
> >> supervisi kpd perguruan tinggi lainnya. Isunya adalah
> >> bagaimana agar kualitas lulusan geologi tetap terjaga
> >> dengan baik atau bahkan meningkat.
> >>
> >> Di tingkat nasional, saya kira akan efektif kalau upaya tsb
> >> dilakukan terkoordinasi (pastinya dengan dukungan dari
> >> KemDiknas) antar perguruan tinggi yg memiliki jurusan
> >> geologi di seluruh Indonesia.  Diskusi ttg topik ini sering
> >> saya lakukan bersama rekan-rekan pengajar geologi dr bbrp
> >> perguruan tinggi (pada kesempatan terpisah-pisah), dan kita
> >> sangat menyarankan adanya komite yg menangani hal ini, yg
> >> akan tepat sekali kalau diarahkan kpd Komite Pendidikan
> >> Geologi Indonesia (KNPGI). Beberapa hal lain bisa ditangani
> >> oleh KNPGI, selain hal urgen di atas, misalnya masalah
> >> kurikulum pendidikan geologi (yg saya yakin rekan-rekan
> >> pengajar sangat lebih paham).
> >>
> >> Salam,
> >> Daru
> >>
> >> From: Mailist MGEI 
> >> Reply-To: Mailist MGEI 
> >> Date: Friday, August 22, 2014 at 7:17 PM
> >> To: Mailist MGEI ,
> >> "iagi-net@iagi.or.id" 
> >> Subject: Re: [economicgeology] IAGI LEBIH MEMBUMI
> >>
> >>
> >> Visi misi yg cukup "challenging" mas Daru