Re: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME
maaf ikut nimbrung, sering dengar juga sih istilah pengamat geopolitik di telepisi tp gak tau juga apa dia pernah belajar geologi atau geografi...tp minimal tahu istilah morfologi,tektonik etc sudah ok pada akhirnya profesional penguasa atau yg dekat dengan penguasa sesungguhnya dia sedang berpolitik...masalahnya apa dia mau berpolitik lurus atau abu2 itu pilihan untuk yang mau memilih politik idealis hitam/putih mau tak mau harus masuk ke politik praktis...itupun kalo mau merubah sistem kalo propesional penguasa yang ngekor sistem politik abu2???...yang penting do it... wslkm ES From: abacht...@cbn.net.id abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, January 30, 2013 10:39 AM Subject: [iagi-net] OOT: LOGIKA PROFESIONALISME Skrg jadi sulit menjelaskan ke anak-anak ttg perlunya rajin belajar ilmu tertentu demi cita2 masa depan berprofesi di bidang itu. Karena doktor perminyakan dan ekonomi mineral ternyata ngurusi alutsista, pertahanan, dan keamanan nasional. Karena insinyur mesin pengusaha, pembuat buku bimbingan test disuruh ngurusi energi - migas - mineral - batubara dan geothermal. Karena pengamat keaslian foto/film digital yg ngaku ga paham olahraga bisa jadi menteri urusan olahraga dan pemuda (dan dg sedikit silat lidah, menerima amanah) Karena doktor2 dan profesor2 politik dan tatanegara hanya jadi pemain panggung talkshow media2 Mungkin yg mimpin negeri ini sdg memainkan jurus pendekar mabuk. Yang dipimpinnya pontang-panting, yg nggrogoti kekayaan negeri asyik sibuk. Siapa(apa)-pun penyebabnya, tetap saja susah menjelaskan ke anak didik kita ttg logika profesionalisme politik negara. ADB Jan 2013 Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] BP Migas Bela Dahlan Iskan
waduh bung natan jangan dipukul rata donk,,,sy yakin di indonesia masih banyak tersisa orang2 baik...memang benar harta tahta wanita godaan dunia selain tentunya surga dunia,,,kecuali bagi org2 yg berimanberamal sholeh... wslkm ES From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, November 6, 2012 7:01 AM Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Bela Dahlan Iskan Rule of thumb hidup di Indonesia, superioritas. Saat seseorang lebih superior..maka dia bisa melakukan apapun. Polisi hajar warga, DPR hajar mentri, laki-laki perkosa wanita, kampus skorsing mahasiswa, satpol PP hajar PKL, Bakrie siksa rakyat Porong, dll. Maka mostly orang kita berusaha untuk menjadi superior, baik secara harta maupun jabatan karena menjadi superior adalah surga..bisa apapun dan dihargai pula di masyarakat. Salam, Natan On Nov 6, 2012 6:44 AM, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote: DPR ini kadang2 sok over acting, hal2 yg secara logika sudah jelas itu bukanlah pemborosan (baca : penyelewengan uang negara), karena kalau tidak menggunakan BBm otomatis seluruh kota Jakarta akan mati nggak ada litsrik sama sekali. Apa itu maunya anggota DPR dari PDIP tsb ??? Pura2nya utk klarifikasi laporan BPK segala. Giliran anggota2nya ditembak oleh DI sebagai pemalak project2 BUMN, eh ribut sendiri2 saling diam tuding, malah ada yg mau melaporkan DI ke polisi krn memfitnah dsb, bukannya malah menyelidiki siapa2 itu anggota2nya yg menyalahgunakan wewenang sbg anggota DPR koq malah balikmau menuntut DI segala ...wah memang payah sekali para penyelenggara negara yth ini... Dlm hal ini BPK juga perlu dipertanyakan apa maksudnya me-release berita semacam ini?, kayaknya ada udang dibalik batu atau hanya mencari sensasi utk menyudutkan sosok DI yg sudah populer salah satu pejabat favorite yg sudah dikenal masyarakat luas Indonesia, terbukti kerugian2/inefisiensi PLN terjadi di-mana2 seperti yg disebutkan DI sendiri, tetapi tidak dibikin laporannya oleh BPK. wass, nyoto 2012/11/5 lia...@indo.net.id Kemarin IAGI ramai ramai diskusi Kemandirian Energi , Biar ada tindak lanjutnya secara kongkrit gimana solusinya agar kemandirian energi betul betul bisa terlaksana dg mengambil kasus riel spt ini. ISM BP Migas Bela Dahlan Iskan Soal Pemborosan PLN Rp 37 Triliun Zulfi Suhendra - detikfinance Senin, 05/11/2012 18:52 WIB Jakarta - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) membenarkan adanya inefisiensi anggaran PLN 2009/2010 karena tidak adanya pasokan gas. Beberapa pembangkit milik PLN pada waktu itu berada di lokasi yang tidak terdapat infrastruktur penyalur gas. Di tempat-tempat tertentu kan nggak ada gas, di tempat yang lain ada gas tapi mereka nggak bisa ambil, kata Deputi Perencanaan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Widhyawan Prawiraatmadjakepada detikFinance, di Jakarta, Senin (5/11/12). Widhyawan mengatakan, dalam hal ini tidak ada yang dapat disalahkan. Di satu sisi, Dahlan Iskan yang saat itu menjabat sebagai Dirut PLN berusaha mencegah adanya pemadaman listrik. Sehingga harus menggunakan BBM sebagai sumber energi pembangkit PLN, yang harganya lebih mahal dari gas. Mau gimana, mereka punya pembangkit yang harus jalan. Jalannya pake gas atau BBM. Kalau gasnya nggak ada, ya dia harus pake BBM, lebih mahal. Disitu inefisiensinya, tegasnya. Menurutnya kondisi ini merupakan sesuatu yang tidak bisa disalahkan karena tak ada pilihan lain bagi Dahlan Iskan pada waktu itu. Nggak ada yang salah, Pak Dahlan memang pengen supaya nggak ada pemadaman. Kalau gas nggak ada mau diapain, kalau ada sih pasti dikasih, imbuhnya. Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendy Simbolon sebelumnya mengatakan, Komisi VII hanya ingin meminta verifikasi dari Dahlan terkait hasil audit BPK soal temua pemborosan PLN Rp 37 triliun di 2009/2010. Saat itu Dahlan menjabat sebagai Dirut PLN. Menurut Effendy yang juga anggota Fraksi PDIP atau partai yang dipimpin Megawati ini, laporan BPK bukanlah perkara enteng, ia mengatakan hasil audit BPK merupakan perkara besar yang menyangkut kerugian negara. Ini perkara besar, tulisannya saja PLN kehilangan kesempatan untuk berhemat sebenarnya itu artinya kerugian negara, jadi kalau sudah kerugian negara ini sudah tindak pidana, jadi jangan main-main, tegasnya. ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id/ PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa
Re: [iagi-net-l] BP Migas Bela Dahlan Iskan
Pak Avi yg baik,,,saya salut sama bapak bisa bertahan di EM dalam kondisi guilty feeling dlam kurun masa bhakti 1982-2006... kalau mau fair mari kita berpikir apa? siapa? kita dan belakang kita sekarang atau kemarin dulu...let's think simple:hartajabatan adalah amanah yg hrs dipertanggugjawabkan... wslkm ES From: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, November 6, 2012 7:18 AM Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Bela Dahlan Iskan Betul deh ga semuanya begitu tapi yg pernah saya hadapi memang susah melawan system yg sudah mapan, sayang mapannya dalam artian yg lain Dulu aku keluar dari EM aku merasa terlalu banyak gilty feeling di sana Maaf Lam salam Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® From: ES ec...@yahoo.com Date: Mon, 5 Nov 2012 16:14:44 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Bela Dahlan Iskan waduh bung natan jangan dipukul rata donk,,,sy yakin di indonesia masih banyak tersisa orang2 baik...memang benar harta tahta wanita godaan dunia selain tentunya surga dunia,,,kecuali bagi org2 yg berimanberamal sholeh... wslkm ES From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, November 6, 2012 7:01 AM Subject: Re: [iagi-net-l] BP Migas Bela Dahlan Iskan Rule of thumb hidup di Indonesia, superioritas. Saat seseorang lebih superior..maka dia bisa melakukan apapun. Polisi hajar warga, DPR hajar mentri, laki-laki perkosa wanita, kampus skorsing mahasiswa, satpol PP hajar PKL, Bakrie siksa rakyat Porong, dll. Maka mostly orang kita berusaha untuk menjadi superior, baik secara harta maupun jabatan karena menjadi superior adalah surga..bisa apapun dan dihargai pula di masyarakat. Salam, Natan On Nov 6, 2012 6:44 AM, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote: DPR ini kadang2 sok over acting, hal2 yg secara logika sudah jelas itu bukanlah pemborosan (baca : penyelewengan uang negara), karena kalau tidak menggunakan BBm otomatis seluruh kota Jakarta akan mati nggak ada litsrik sama sekali. Apa itu maunya anggota DPR dari PDIP tsb ??? Pura2nya utk klarifikasi laporan BPK segala. Giliran anggota2nya ditembak oleh DI sebagai pemalak project2 BUMN, eh ribut sendiri2 saling diam tuding, malah ada yg mau melaporkan DI ke polisi krn memfitnah dsb, bukannya malah menyelidiki siapa2 itu anggota2nya yg menyalahgunakan wewenang sbg anggota DPR koq malah balikmau menuntut DI segala ...wah memang payah sekali para penyelenggara negara yth ini... Dlm hal ini BPK juga perlu dipertanyakan apa maksudnya me-release berita semacam ini?, kayaknya ada udang dibalik batu atau hanya mencari sensasi utk menyudutkan sosok DI yg sudah populer salah satu pejabat favorite yg sudah dikenal masyarakat luas Indonesia, terbukti kerugian2/inefisiensi PLN terjadi di-mana2 seperti yg disebutkan DI sendiri, tetapi tidak dibikin laporannya oleh BPK. wass, nyoto 2012/11/5 lia...@indo.net.id Kemarin IAGI ramai ramai diskusi Kemandirian Energi , Biar ada tindak lanjutnya secara kongkrit gimana solusinya agar kemandirian energi betul betul bisa terlaksana dg mengambil kasus riel spt ini. ISM BP Migas Bela Dahlan Iskan Soal Pemborosan PLN Rp 37 Triliun Zulfi Suhendra - detikfinance Senin, 05/11/2012 18:52 WIB Jakarta - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) membenarkan adanya inefisiensi anggaran PLN 2009/2010 karena tidak adanya pasokan gas. Beberapa pembangkit milik PLN pada waktu itu berada di lokasi yang tidak terdapat infrastruktur penyalur gas. Di tempat-tempat tertentu kan nggak ada gas, di tempat yang lain ada gas tapi mereka nggak bisa ambil, kata Deputi Perencanaan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Widhyawan Prawiraatmadjakepada detikFinance, di Jakarta, Senin (5/11/12). Widhyawan mengatakan, dalam hal ini tidak ada yang dapat disalahkan. Di satu sisi, Dahlan Iskan yang saat itu menjabat sebagai Dirut PLN berusaha mencegah adanya pemadaman listrik. Sehingga harus menggunakan BBM sebagai sumber energi pembangkit PLN, yang harganya lebih mahal dari gas. Mau gimana, mereka punya pembangkit yang harus jalan. Jalannya pake gas atau BBM. Kalau gasnya nggak ada, ya dia harus pake BBM, lebih mahal. Disitu inefisiensinya, tegasnya. Menurutnya kondisi ini merupakan sesuatu yang tidak bisa disalahkan karena tak ada pilihan lain bagi Dahlan Iskan pada waktu itu. Nggak ada yang salah, Pak Dahlan memang pengen supaya nggak ada pemadaman. Kalau gas nggak ada mau diapain, kalau ada sih pasti dikasih, imbuhnya. Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendy Simbolon sebelumnya mengatakan, Komisi VII hanya ingin meminta verifikasi dari Dahlan terkait hasil audit BPK soal temua pemborosan PLN Rp 37 triliun di 2009/2010. Saat itu Dahlan menjabat sebagai Dirut PLN
Re: [iagi-net-l] Press release IAGI : Indonesia Mampu Mengelola PSC yang Habis Kontrak
MANTAP!!! wslkm ES From: iagi iagi...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Cc: pp-iagi-2...@iagi.or.id Sent: Wednesday, October 24, 2012 8:13 AM Subject: [iagi-net-l] Press release IAGI : Indonesia Mampu Mengelola PSC yang Habis Kontrak Press Release IAGI : Indonesia Mampu Mengelola PSC yang Habis Kontrak Kepercayaan terhadap kemampuan dan potensi yang dimiliki anak bangsa harus diperlihatkan oleh pemerintah. Salah satunya adalah memberikan hak pengelolaan blok migas asing yang sudah selesai masa kontraknya kepada perusahaan minyak nasional. ‘’Kita memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, sangat mampu untuk mengelola blok migas dimanapun,’’ kata Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Rovicky Dwi Putrohari di Jakarta, Selasa (23/10/12). Persoalan finansial juga tidak menjadi masalah, karena semua fasilitas untuk memproduksi minyak yang sudah habis masa kontraknya, sudah terbayar. Dalam beberapa pekan belakangan ini, muncul perdebatan mengenai siapa yang pantas untuk mengelola Blok Mahakam yang akan berakhir pada 31 Maret 2017 nanti. Meskipun masih cukup lama tetapi ancang-ancang untuk memperebutkan pengelolaan blok tersebut sudah dimulai. Di satu sisi ada kelompok kritis yang menginginkan agar pengelolaan blok yang habis masa kontraknya diberikan sepenuhnya kepada perusanaan nasional, khususnya Pertamina. DI pihak lain, banyak orang pemerintah yang masih berpikir untuk tetap memberikan blok tersebut kepada asing. Menyikapi perdebatan tersebut, Rovicky tetap berpendirian bahwa semestinya diberikan ke perusahaan nasional. Bagi dia tidak alasan kontrak pengelolaan blok itu diperpanjang atau diberikan kembali ke perusahaan asing. Menurut Rovicky, banyak keuntungan yang diperoleh jika pengelolaan dipegang oleh perusahaan nasional. Pertama dari sisi pendapatan, karena dikelola oleh perusahaan nasional, maka hasil keuntungan tidak akan lari keluar negeri. Apalagi jika pengelolaan diberikan kepada Pertamina, maka negara dan rakyat yang akan diuntungkan. Kedua dengan pengelolaan di tangan perusahaan nasional berarti memberikan peluang kerja yang lebih luas kepada tenaga kerja Indonesia. Ketiga yang tidak kalah penting adalah menjamin bahwa produksi minyak dan gas itu untuk kepentingan domestic. ‘’Security of supply akan lebih terjamin,’’ kata Rovicky. Dalam konteks yang lebih luas, Rovicky memandang bahwa pengelolaan sumberdaya alam oleh persauaan domestic itu sekaligus juga merupakan strategi untuk mencapai ketahanan energi. Masa depan dunia salah satunya adalah ketahanhan energi, sehingga kita perlu mengamankan penggunaan energi dalam negeri kita sendiri. Secara hukum, blok yang sudah habis masa kontraknya itu dikembalikan kepada negara. Di sini pemerintah akan menentukan apakah kontrak tersebut diperpanjang atau tidak. Dalam masa pemerintahan Orde Baru, hampir semua kontrak yang habis masa kontraknya diperpanjang lagi, termasuk Blok Mahakam yang dulu berakhir pada 31 Maret 1997 dan kemudian diperpanjang. Kini, kata Rovicky, dalam masa pemerintahan yang demokratis ini saatnya menempatkan nasionalisme digaris terdepan sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat. ‘’Nasionalisme itu kita buktikan dengan memberikan blok yang habis masa kontraknya ke perusahaan nasonal,’’ katanya. Terkait dengan itu, IAGI akan mengadakan diskusi panel bertajuk ‘Nasionalisasi Sumberdaya Alam’ pada 28 Oktober 2012 di Aula Mandiri Kampus UI Depok. Diskusi yang mengusik nasionalisme di bidang migas itu sekaligus untuk memperingati hari Sumpah Pemuda ke 84. (Iagi.or.id) Jakarta , 22 Oktober 2012 Ikatan Ahli Geologi Indonesia Presiden / Ketua Umum TTD Rovicky Dwi Putrohari Mobile phone : 08159120363 PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id/ Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard