[iagi-net-l] Cadangan Minyak dan Gas Ambalat Sangat Besar ??

2009-06-03 Terurut Topik Muhammad Taufik
Barangkali Manohara mau ditukar guling dgn Ambalat?



http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/06/02/headline/krn.20090602.166964.id.html

Cadangan Minyak dan Gas Ambalat Sangat Besar

JAKARTA - Kawasan perairan Ambalat menyimpan kandungan minyak dan gas bumi 
dalam jumlah besar. 
Menurut ahli geologi dari lembaga konsultan Exploration Think Tank Indonesia 
(ETTI), Andang Bachtiar, satu titik tambang di Ambalat menyimpan cadangan 
potensial 764 juta barel minyak dan 1,4 triliun kaki kubik gas. Itu baru satu 
titik dari sembilan titik yang ada di Ambalat, ujarnya kemarin. 
Menurut dia, perairan Ambalat, yang terdiri atas tiga blok--East Ambalat 
(dikelola Chevron), Ambalat (ENI Lasmo), dan Bougainvillea--secara bisnis dan 
ekonomi sangat menjanjikan. 
Pemerintah harus segera mengembangkannya, kata mantan Ketua Ikatan Ahli 
Geologi Indonesia itu. Kegiatan eksplorasi bisa dilakukan oleh 
perusahaan-perusahaan yang sudah menandatangani kontrak kerja sama. 
Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, R. Priyono, 
menyatakan pihaknya merekomendasikan perpanjangan kontrak Blok East Ambalat 
kepada Chevron. Wewenang perpanjangan kontrak ada di tangan pemerintah, tapi 
kami tetap akan merekomendasikan untuk diperpanjang karena wilayahnya sangat 
strategis, ujarnya. 
Kontrak kerja sama dengan Chevron akan berakhir pada 2010 dan kemungkinan besar 
diperpanjang hingga 2014. Ketika disinggung berapa besar cadangan minyak dan 
gas bumi di wilayah itu, Priyono mengatakan belum bisa ditentukan. Prosesnya 
masih survei seismik, katanya. 
Adapun Blok Ambalat, yang kini dikelola oleh perusahaan minyak asal Italia, ENI 
Lasmo, menurut Priyono juga masih dalam tahap survei seismik. 
Dia memastikan semua proses eksplorasi masih berjalan, meskipun perairan 
Ambalat sedang bergolak. Kegiatan kedua perusahaan itu dikawal oleh Tentara 
Nasional Indonesia, ujarnya. 
Malaysia mengklaim wilayah perairan Ambalat, yang mencakup 25.700 kilometer 
persegi atau hampir seluas seluruh Provinsi Sulawesi Selatan. Kedua wilayah 
kerja minyak dan gas bumi itu diberi nama Blok ND-6 dan ND-7. 
Sebelumnya, kedua blok itu dinamakan Blok Y dan Z. Malaysia pada 2002 
menyerahkan kedua blok itu kepada Shell (Belanda), yang bekerja sama dengan 
Petronas Carigali Sdn Bhd (Malaysia). ALI NUR YASIN | SORTA TOBING
 
*
 
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/06/02/headline/krn.20090602.166963.id.html
 
Pemerintah Yakin Menang dalam Sengketa Ambalat
 
Warga Sebatik mulai berlatih menembak.
 

JAKARTA – Menteri-Sekretaris Negara Hatta Rajasa menyatakan keyakinannya bahwa 
pemerintah Indonesia akan menang dalam negosiasi dengan Malaysia dalam sengketa 
perbatasan di Blok Ambalat. Pemerintah kita sangat firm untuk itu, katanya di 
sela rapat di Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat kemarin. 
Hatta memastikan pemerintah akan memperjuangkan setiap jengkal wilayah 
Indonesia. Perjuangannya melalui Departemen Luar Negeri, katanya. Jangan 
katakan seolah-olah kita lemah dan membiarkan. Negara ini tidak seperti itu. 
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agung Laksono menilai krisis Ambalat yang 
berlanjut ini terjadi karena pemerintah lamban dalam menyelesaikan sengketa. 
“Itu lamban sekali, kata Agung. Harus dilakukan secara simultan. 
Ia mengatakan negosiasi perbatasan ini tidak boleh dibawa ke forum lebih luas 
secara internasional. Karena itu, katanya, Departemen Luar Negeri harus 
menyelesaikannya secara bilateral. Ketua DPR juga meminta pemerintah lebih 
memperhatikan persenjataan dan alat-alat utama sistem pertahanan kita. 
Persenjataan harus diperbarui untuk wibawa bangsa, katanya. 
Ketegangan yang meningkat di Ambalat dan melibatkan kekuatan militer kedua 
negara membuat Komisi Pertahanan DPR RI merasa perlu mengirim delegasi ke 
Malaysia. Tim yang terdiri atas lima orang itu dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi 
Pertahanan Yusron Ihza Mahendra. 
Mereka dijadwalkan terbang ke Kuala Lumpur pekan ini untuk menemui Perdana 
Menteri Malaysia Najib Razak, Menteri Luar Negeri, serta Menteri Pertahanan 
Malaysia. Kami akan meminta penjelasan kenapa mereka bermanuver di perairan 
Ambalat, kata Yusron. 
Dalam catatan Komisi Pertahanan, katanya, sepanjang 2009 ini pihak Malaysia 
telah 11 kali melanggar perbatasan. Pada 2008, Malaysia bahkan lebih dari 26 
kali masuk wilayah Ambalat tanpa izin. 
Manuver Malaysia ini dinilai tak etis karena penyelesaian Ambalat masih dalam 
proses perundingan. Kalau terjadi konflik fisik, tak akan ada yang 
diuntungkan, kata Yusron. Ia mengatakan timnya telah berkoordinasi dengan 
Departemen Luar Negeri dan Kepala Staf Angkatan Laut sebelum bertolak ke 
Malaysia. 
Di lapangan, krisis Ambalat menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat. Di 
Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, yang berbatasan dengan 
Malaysia, warga setempat mengaku akan segera memulai latihan menembak bersama 
personel Marinir Angkatan Laut. Kami selalu waspada akan terjadinya perang, 
kata Ketua Pengurus Alkhairaat di Sebatik, 

[iagi-net-l] Metode Passive Seismic ?

2008-11-14 Terurut Topik Muhammad Taufik
Rekan2 IAGI net,
Passive seismic, atau seismic without source, bukan metode yg baru bagi 
geophysicist. Pernah dipakai saat Apollo 15 mendarat di bulan, April 1975. 
Sinyal 1-10Hz (low frequency) bisa mendeteksi reservoir tanpa geophone dan 
hanya menggunakan very sensitive seismometer? bisakah
aktivitas magmatik disebut sbg source-nya?
Ada yang bisa sharing seberapa sukses metode ini dipakai untuk eksplorasi 
migas? mungkin sudah ada yg mencoba berkolaborasi dgn konsultan specra seismic 
dan semacamnya..
Trims.

salam,
Fatrial B
..lagi penasaran


  Dapatkan alamat E-mel baru anda!
Rebut nama E-mel yang telah lama anda kehendaki sebelum orang lain 
mendapatkannya!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/my/

[iagi-net-l] Pertamina versus Petronas

2008-10-30 Terurut Topik Muhammad Taufik
sebuah opini, sbg review saja.. 
 
http://majarimagazine.com/2007/12/petronas-versus-pertamina/
Pertamina versus Petronas
By Sesep Bimiwa Sianturi on 13 December 2007  33 Comments   Print this article  
 Email this article 
Banyak di antara kita yang berpikir bahwa bekerja di perusahaan migas asing 
ialah suatu hal yang amat membanggakan tanpa menyadari bahwa perusahaan asing 
tersebut pada dasarnya sedang mengambil keuntungan lebih untuk negaranya 
sendiri. Dan sekalipun begitu, kita tetap saja mengikuti proses seleksi kerja 
di salah satu perusahaan migas asing yang beroperasi di Indonesia. Termasuk 
saya, seorang mahasiswa yang baru saja lulus dan tergiur akan gaji dan 
fasilitas sebuah perusahan minyak dan gas.
Mengapa kondisi seperti itu bisa terjadi? Ada apa sebenarnya dengan industri 
minyak dan gas nasional kita? Sebagian dari kita menyalahkan perusahaan migas 
nasional kita yang kurang kredibel dan bonafit dan sebagian lain beralasan 
ingin meniti karir dengan standar internasional. Namun, bukan itu yang hendak 
saya bahas dalam artikel ini karena saya ingin mencoba menggali permasalahan 
tersebut dari sisi yang lain.
Beberapa hari yang lalu saya sedang mengisi waktu luang saya dengan melihat 
berbagai informasi yang tersebar di internet dan saya menemukan potongan 
artikel yang sangat menarik. Please enjoy reading this while listening to music 
and having a cup of coffee in the morning.. =p
Someone asked:
“Semua orang pasti sudah tahu bahwa Pertamina mempunyai sumber minyak yang 
banyaknya gak ketulungan. (halaah.. bahasanya..) Bila kita lihat Petronas, 
mereka tidak mempunyai sumber minyak di negaranya dan kalaupun ada, jumlahnya 
sangat terbatas jika dibandingkan dengan Indonesia. Dear all.. Do you know why 
Petronas grow faster and bigger than Pertamina??“
And the answer was:
“Yang mempunyai sumber minyak banyak adalah Indonesia, bukan Pertamina. Dalam 
hal ini, pemerintah memberi wewenang pada BP MIGAS untuk mengurusi pengelolaan 
kontrak perusahaan terhadap ladang minyak dan gas.”
Apabila diangkat dari aspek ekonomi politik, permasalahannya adalah karena BP 
MIGAS seringkali memberikan hak konsesi kepada pihak asing diluar Pertamina 
untuk mengelola suatu ladang minyak yang ada di Indonesia. Banyak alasan yang 
dilontarkan BP MIGAS dalam keputusan tersebut, katakanlah dengan alasan 
Pertamina korupsi, atau strukturnya yang masih payah, dikatakan tidak mampu 
secara teknologi, atau dibilang minim pendanaan. Alasan terakhir ialah alasan 
yang dikemukakan Pemerintah kita saat pengelolaan di Blok Cepu diserahkan 
kepada ExxonMobil dan bukan sepenuhnya kepada Pertamina. 
Pertamina Station
Alasan-alasan tersebut bisa dikatakan logis namun juga agak dibuat-buat. Mari 
kita coba untuk meninjau alasan-alasan tersebut satu per satu. Alasan pertama: 
katakanlah Pertamina korupsi. Bukankah seharusnya Pemerintah bertanggungjawab 
memberantas korupsi yang terjadi di Pertamina? Atau mungkin Pemerintah tidak 
mampu memberantas korupsi di Pertamina karena Pemerintah dan DPR juga sedang 
sibuk korupsi? Atau mungkin karena adanya solidaritas sesama koruptor?? 
Entahlah.. hanya mereka yang tahu.
Alasan kedua ialah struktur dan sistem manajemen Pertamina yang belum benar. 
Bukankah seharusnya Pemerintah mempunyai tanggungjawab moral untuk mendorong 
Pertamina melakukan pembenahan internal? Apabila pengelolaan minyak dan gas 
malah diserahkan ke pihak asing, bukankah itu sama saja semakin mematikan 
Pertamina? Dan untuk alasan teknologi, Pertamina sudah memiliki teknologi yang 
udah diakui oleh Inggris. Sedangkan untuk alasan pendanaan, seharusnya 
keuntungan tahunan Pertamina jangan disedot besar-besaran untuk menutupi 
defisit anggaran atau malah dimasukkan ke kantong pejabat. Pertamina untung? 
Ya, sekalipun dengan adanya subsidi BBM atau apapun itu namanya, Pertamina 
masih menghasilkan untung yang sangat besar.
Pada poin pertama tadi, saya bermaksud memberi tahu bahwa Pemerintah kita 
kurang mendukung Pertamina sebagai perusahaan migas nasional. Apabila hal itu 
terus berlangsung, kapan Pertamina bisa maju? Keadaan benar-benar berbeda 
apabila melihat Petronas. Perusahaan minyak dan gas milik Malaysia itu 
menjalankan operasi yang didukung penuh oleh Pemerintah Malaysia dengan cara 
memberikan sebagian besar hak konsesi khusus ke Petronas dan bahkan mendorong 
Petronas untuk melakukan ekspansi ke luar negeri.
Petronas Station
Pada poin kedua, saya ingin meninjau aspek bisnis industri minyak dan gas itu 
sendiri. Menurut saya, penyebab kekalahan Pertamina ialah inefisiensi 
pengeluaran. Banyak pengeluaran yang seharusnya tidak perlu dilakukan apalagi 
ditambah dengan pengeluaran yang kurang jelas juntrungannya. Sebagai contoh 
yang dapat kita lihat ialah biaya sewa kapal tanker. Biaya sewa tersebut 
sangatlah mahal dan dapat mencapai US$60.000 per HARI untuk SATU kapalnya. Nah, 
Pertamina menyewa kapal dengan jumlah lebih dari 140 padahal kapal Pertamina 
tidak lebih dari 30 buah. Apabila mau berpikir 

Re: [iagi-net-l] Kritisi atas Berita Penemuan Lapangan2 Super-Raksasa di Aceh West Offshore (BPPT-BGR)

2008-02-13 Terurut Topik Muhammad Taufik
Lagi-lagi wartawan terlihat lebih agresif mencari informasi(kejar tayang)

Temuan Pertama di Zona Penunjaman
KALAU temuan BPPT bersama BGR Jerman kelak terbukti bahwa di perairan Simeulue 
memang
terdapat potensi minyak dan gas sekitar 107 320 miliar barel, berarti sejarah 
baru di bidang
hidrokarbon mulai terukir.
Dunia akan mencatat bahwa inilah untuk pertama kalinya potensi cadangan minyak 
dan gas
berskala raksasa (giant field) ditemukan di cekungan busur muka (fore arc 
basin). Secara geologis,
ini merupakan kawasan muka pada lokasi penunjaman (penghunjaman) lempeng Indo 
Australia ke
lempeng Eurasia yang langka akan kandungan migas.
Biasanya, potensi migas Indonesia ditemukan di kawasan cekungan busur belakang 
(back arc
basin), meliputi kawasan timur Sumatera atau utara Jawa, bukan justru di 
kawasan penunjaman
lempeng di palung Sumatera atau palung Jawa, kata Direktur Pusat Teknologi 
Inventarisasi Sumber
Daya Alam BPPT, Dr Yusuf Surachman kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Menurut Yusuf, source rock (batuan pembentuk sumber daya hidrokarbon) yang 
selama puluhan
juta tahun menyimpan hidrokarbon di cekungan busur belakang (back arc) berada 
pada suhu panas
yang sangat tinggi, sehingga potensi migasnya lebih mungkin ditemukan ketimbang 
di cekungan
busur muka.
Dengan kata lain, source rock yang berada di cekungan busur muka berada pada 
kondisi suhu yang
dingin, sehingga sulit tersingkap.
Itu teorinya. Tapi keajaiban mungkin sedang terjadi di perairan Simeulue. 
Pergeseran lempeng
bumi di sekitar pulau itu akibat gempa 8,9 skala Richter yang memicu tsunami 
pada 26 Desember
2004, diyakini telah mencuatkan potensi hidrokarbon berskala jumbo yang 
terkandung di bawah
laut Pulau Simeulue, sehingga menjadi lebih dekat ke permukaan. Nah, ketika tim 
BPPT bersama
BRG Jerman melalukan survei kelautan di sana, potensi besar itu pun terdeteksi. 
Eureka!
Ada hal yang perlu dicatat bahwa gempa pada akhir Desember 2004 itu, menurut 
riset tim LIPI,
telah menyebabkan terkoyaknya lempeng bumi di kawasan antara Meulaboh-Simeulue, 
sepanjang
1.000 km dan lebarnya 150 km, sehingga membentuk cekungan. Itu yang 
menyebabkan, sebagian
besar perairan Aceh mengalami fenomena laut surut pada hari nahas itu, karena 
air tersedot ke
lobang raksasa tersebut. Setelah lobang yang menganga itu penuh dengan air 
laut, timbullah efek
tepukan dari segala penjuru, lalu laut bergejolak dan mengirim tsunami ke 
daratan.
Dalam kejadian yang langka itu, bukan tak mungkin hidrokarbon di dasar laut 
Simeulue ikut
terangkat lebih ke permukaan. Seperti dikatakan Marzuki Daham BSc, putra Aceh 
yang konsultan
perminyakan, siapa tahu itu adalah keajaiban bumi pascagempa dan tsunami, 
sehingga perlu
dilakukan eksplorasi segera. Jika memang benar itu adalah cadangan besar minyak 
dan gas, maka
kita harus bersyukur karena itulah rahmat tersembunyi di balik bencana tsunami, 
tukasnya.
General Affairs Manager Pacific Oil  Gas, Alfred P Menayang yang ditanyai 
Serambi di Banda
Aceh, Senin (11/2) menyatakan cekungan yang saat ini sudah terdeteksi di 
Indonesia mengandung
potensi migas ada sekitar 40 buah. Dan, dalam jumlah tersebut tidak termasuk 
perairan Simeulue
yang merupakan bagian cekungan busur belakang Indo-Australia.
Jadi, kalau memang temuan BPPT bersama BRG Jerman itu nantinya tidak 
terbantah, itu artinya  
cekungan yang kaya hidrokarbon di perairan Simeulue itu benar-benar temuan baru 
pascatsunami.  
Ini bisa digolongkan sebagai berkah atau hikmah di balik bencana.  
Dengan demikian, daerah cekungan busur muka di dunia yang kelak tercatat 
mengandung migas  
bukan hanya Myanmar, Andaman, dan California AS, tapi juga Simeulue. Ini kabar 
gembira bagi  
Aceh, khususnya bagi rakyat Simeulue yang selama ini hidupnya bagai terisolasi, 
nun jauh di pulau.  
Tapi jangan cepat bergirang hati, sebab menurut Yusuf Surahman, tantangan 
eksplorasi cadangan  
minyak di kawasan busur muka adalah gangguan tektoniknya, sehingga dibutuhkan 
konstruksi  
kilang migas yang mampu mengatasi potensi seismik yang ada.  
Selain itu, seperti dikatakan Dr Andang Bachtiar, pakar perminyakan dari 
Exploration Think Tank  
Indonesia (ETTI), sejak mulai ditemukan potensi hingga bisa diproduksi butuh 
waktu minimal tujuh  
tahun, sementara pengeboran migas butuh dana 20 25 juta dolar AS per sumur. 
 
Andang Bachtiar menambahkan bahwa sebenarnya sudah 33 sumur yang pernah dibor 
berada pada  
cekungan busur muka sejak 1970 hingga kini dan terindikasi memiliki potensi 
migas. Tetapi banyak  
cekungan busur muka tak ada apa apanya, berbeda dengan yang ada di back arc 
seperti Natuna  
yang dimatangkan oleh panas, katanya.  
Siapa tahu, hoki Simeulue bakal sama dengan Natuna. Maka, julukan Simeulue pun 
nantinya  
bertambah, bukan saja sebagai pulau penghasil cengkeh, tapi juga migas. (yarmen 
dinamika/ant)  
(Serambi Indonesia, 14 Feb 2008) www.serambinews.com


- Mesej Asal 

[iagi-net-l] Magnitude 5.3 - NORTHERN SUMATRA, INDONESIA

2007-12-28 Terurut Topik Muhammad Taufik
Earthquake Details



Magnitude
5.3


Date-Time

Friday, December 28, 2007 at 05:24:17 UTCFriday, 
December 28, 2007 at 12:24:17 PM  at epicenter

Time of Earthquake in other Time Zones



Location
 5.532°N,  95.897°E


Depth
35 km (21.7 miles) set by location program


Region
NORTHERN SUMATRA, INDONESIA


Distances
65 km (40 miles) E of Banda Aceh, Sumatra, Indonesia

375 km (230 miles) NW of Medan, Sumatra, Indonesia

1035 km (640 miles) SSW of BANGKOK, Thailand

1770 km (1100 miles) NW of JAKARTA, Java, Indonesia




Location Uncertainty
horizontal +/- 13.7 km (8.5 miles); depth fixed by 
location program


Parameters
Nst= 22, Nph= 22, Dmin=999 km, Rmss=1.1 sec, Gp= 83°,

M-type=body magnitude (Mb), Version=7



Source
USGS NEIC (WDCS-D)



Event ID
us2007llai



This event has been reviewed by a seismologist.



  
 
Bosan dengan spam? Mel Yahoo! memiliki perlindungan spam yang terbaik 
http://my.mail.yahoo.com/

[iagi-net-l] Geology for Kids

2007-07-15 Terurut Topik Muhammad Taufik
Rekan2,
Bagi yg senang mensosialisasikan geologi kepada anak2, program-program dari 
NASA sbb sepertinya perlu dicontoh :
http://kids.earth.nasa.gov/kidswork.html

salam,
MT



 
Bosan dengan spam? Mel Yahoo! memiliki perlindungan spam yang terbaik 
http://my.mail.yahoo.com/

[iagi-net-l] Isu Gunung Meletus - Ribuan Warga mengungsi

2007-04-09 Terurut Topik Muhammad Taufik
Kita kecolongan lagi, sayangnya peran iagi belum maksimal ketika ada isu gunung 
meletus di sana. Sosialisasi bencana alam hanya sebuah program tertulis tanpa 
ada implementasi langsung di lapangan ya..? ataukah  iagi perlu men-training 
kader2 yg lebih militant seperti mahasiswa yg siap terjun langsung ke 
lapangan/masyarakat, seperi yg di-utarakan mas ADB..


Isu Gunung Meletus
Ribuan Warga Geumpang Ketakutan dan Mengungsi
SIGLI – Ribuan warga Kecamatan Geumpang dan Mane, Kabupaten Pidie, dilaporkan 
amat
ketakutan dan terpaksa mengungsi, karena diisukan bakal terjadi bencana hebat 
di kawasan itu.
Entah siapa yang menghembusnya, Gunung Peut Sagoe diisukan bakal meletus Minggu 
(8/4)
dinihari, sehingga satu hari sebelumnya (Sabtu, 7/4), terlihat warga 
berduyun-duyun meninggalkan
rumah mereka, mencari tempat lain yang dianggap aman.
Camat Geumpang, Baharuddin, yang dihubungi Serambi, Minggu (8/4) kemarin, 
membenarkan
warga tiga desa dari lima desa yang ada di Geumpang, Pidie, sempat mengungsi 
karena
“termakan” isu bakal terjadi bencana letusan gunung. Arus pengungsi mulai 
terjadi Sabtu siang.
Mereka mengungsi ke kantor camat dan lokasi-lakasi lain. “Tapi, saat ini para 
penduduk sudah
mulai kembali ke rumahnya masing-masing,” katanya.
Isu yang berkembang menyebutkan bahwa Gunung Peut Sagoe yang terletak di 
kawasan Kabupaten
Aceh Tengah akan meletus. Konon, jika gunung api yang tergolong aktif itu 
meletus, warga
Geumpang diperkirakan bakal menerima dampak paling besar. Bencana ini diisukan 
bakal terjadi
pada pukul 02.00 WIB Minggu (8/4) dinihari kemarin. Akibatnya, masyarakat 
Geumpang yang
memang tinggal di kawasan pegunungan kian ketakutan. “Mereka terus meninggalkan 
kampung
hingga pukul dua dinihari tadi malam (kemarin-red),” kata Baharuddin.
Dikatakan, dari tiga desa yang sempat mengungsi itu adalah warga Desa Pucok, 
Leupu dan Pulau
Loih. “Kami perkirakan jumlah penduduk di tiga ini mencapai seribuan lebih. 
Sedangkan total
penduduk di Geumpang sekitar enam ribuan,” tandas Baharuddin.
Di samping itu, katanya, sepanjang hari kemarin Muspika setempat sudah 
menangani masalah ini.
Sehingga, sejumlah penduduk yang sempat mengungsi, kini sudah mulai kembali 
lagi ke rumahnya
masing-masing. “Ini hanya isu membuat warga takut,” katanya.
Ditanya seputar isu bencana itu? Baharuddin mengaku, belum mengetahui pasti 
sebab-musabab 
adanya “kabar angin” itu. “Yang saya dengar, isu katanya dari seorang ulama di 
sana, tapi ketika
kami tanyai kembali ulama mengaku tidak menyampaikan kabar seperti itu,” 
katanya.
Masih mengungsi
Sementara itu, sejumlah warga di Tangse menghubungi Serambi, kemarin mengaku, 
mereka belum
berani kembali ke rumahnya. “Kami takut kalau isu bencana gunung meletus, 
betul-betul terjadi.
Makanya sampai kini kami mengungsi ke Beureunun,” kata Amri, seorang warga 
Tangse.
Malahan, sebut dia, sebagian warga Mane juga masih menungsi di rumah-rumah 
keluarga mereka
berada di kawasan Beureunun, Keumala. “Saya mengungsi di Beureunun, sampai 
kondisi di Mane
betul-betul aman,” kata Abdullah, seorang warga lainnya.(aya)

---






 
Kini dengan simpanan sebanyak 1GB 
http://my.mail.yahoo.com/

[iagi-net-l] Gaji di Perusahaan Minyak dan Gas

2007-03-08 Terurut Topik Muhammad Taufik
menarik juga...
Nofie Iman
A notable words of Nofie Iman, a business consultant, majoring at investment 
and strategic management issues.
Gaji di Perusahaan Minyak dan Gas
February 28th, 2007 | Personal 
Indonesia punya banyak ladang minyak dan gas, baik yang sudah, sedang, maupun 
yang belum tereksplorasi dan tereksploitasi. Walau penemuan cadangan minyak di 
dunia menurun secara signifikan, konon, cadangan minyak di Indonesia masih 
cukup besar dan belum terjamah.
Menurut laporan IHS, salah satu perusahaan penyedia informasi di bidang energi 
dunia, “there were some important finds that opened up some new areas, 
bolstered nearby producing areas and provided more building blocks for the 
future.” Terlebih lagi, pemerintah membuka tender dan menawarkan banyak blok 
pada para bidder di tahun-tahun ini.
Tak pelak, potensi ini mengundang banyak perusahaan minyak dan gas (migas) 
asing untuk berbondong-bondong berinvestasi di Indonesia. Ujung-ujungnya, 
lapangan pekerjaan buat sektor ini juga menjadi terbuka. Tapi sebenarnya, 
bagaimana sebetulnya salary dan benefit yang diperoleh untuk pekerjaan di 
sektor migas ini?
Chevron
Chevron adalah salah satu perusahaan energi terbesar di dunia. Pusatnya ada di 
San Ramon, California. Selain migas, Chevron juga bermain di eksplorasi, 
produksi, refinery, pemasaran dan transportasi, pembangkit energi, sampai 
chemical product.
Perusahaan ini berdiri tahun 1879 di Pico Canyon, California. Pada 2001, 
Chevron merger dengan Texaco dan membentuk ChevronTexaco. Namun pada 9 Mei 
2005, ChevronTexaco melepas moniker Texaco dan kembali ke nama Chevron. Texaco 
tetap menjadi merek di bawah Chevron. Pada 19 Agustus 2005, Chevron bergabung 
dengan Unocal Corporation, sebuah gerakan yang membuat Chevron produsen 
terbesar energi geotermal di dunia.

Chevron terbilang cukup loyal terhadap karyawannya. Tabel di atas adalah 
berdasar PKB tahun 2006. Konon komponen tersebut sudah mencakup basic salary 
plus 21% regional allowance. Fresh graduate umumnya masuk di tingkat 18A.
China National Offshore Oil Corporation (CNOOC)
Adalah perusahaan minyak dan gas bumi (migas) terbesar ketiga di Republik 
Rakyat China setelah CNPC dan Sinopec. Perusahaan ini punya hak eksklusif untuk 
melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak mentah dan gas alam di lepas pantai 
China. CNOOC juga merupakan sebuah perusahaan milik negara yang mana 70% 
sahamnya dimikili oleh pemerintah Republik Rakyat China. Mereka juga terdaftar 
di NYSE dengan kode ticker CEO.
CNOOC hadir di Indonesia dengan nama CNOOC Southeast Sumatra Ltd sebagai salah 
satu perusahaan KKKS yang ditunjuk BPMIGAS untuk melakukan proses pengeboran 
minyak dan gas bumi di lepas pantai Laut Jawa, sekitar 90 km sebelah utara 
Teluk Jakarta, Indonesia.

Berdasar Peraturan Perusahaan 2006, gaji yang ditawarkan terlihat pada tabel di 
atas. Fresh graduate masuk ke CNOOC pada level 19.
ConocoPhillips
ConocoPhillips berpusat di Houston, Texas. Merupakan salah satu oil company 
besar yang memiliki lini bisnis terintegrasi — konon terbesar ketiga setelah 
Exxon dan Shell. ConocoPhillips lahir 30 Agustus 2002 sebagai produk merger 
antara Conoco Inc. dan Phillips Petroleum Company.
ConocoPhillips dikenal sebagai perusahaan dengan technological expertise untuk 
eksplorasi dan produksi di laut dalam, reservoir management and exploitation, 
3-D seismic technology, high-grade petroleum coke upgrading, dan teknologi 
sulfur removal yang begitu sophisticated.

Menurut Peraturan Perusahaan 2006, gaji untuk karyawan terlihat seperti pada 
tabel di atas. Gaji mereka cukup bersaing dengan struktur gaji Chevron. Fresh 
graduate biasanya masuk di level 12.
ENI
ENI berpusat di Italia dan bermain di sektor minyak dan gas alam. Juga punya 
usaha di engineering and construction, electricity generation, dan 
petrochemical. Sejujurnya, saya kurang tahu pasti tentang bisnis dan pencapaian 
mereka. Sepanjang yang saya tahu, mereka ENI di Eropa Selatan dan juga punya 
(sedikit) kepentingan dan investasi di Indonesia.

Dari sounding orang dalam, struktur gaji di ENI untuk tahun 2004-2006 adalah 
seperti terlihat pada tabel di atas. Fresh graduate biasanya masuk pada tingkat 
ke 8.
Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC)
Perusahaan minyak bentukan Kuwait Petroleum Corporation yang beroperasi di 
beberapa negara di luar Kuwait, seperti Mauritania dan Mesir. Di Indonesia, 
mereka punya project di Buton dan telah memiliki interest di Blok Seram 
Non-Bula sejak 1985.
Struktur gaji KUFPEC terlihat seperti tabel berikut. Fresh graduate masuk di 
level 9. Struktur gaji tersebut adalah yang berlaku untuk tahun 2004-2006.

Pertamina
Rasanya semua sudah cukup tahu bahwa Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas 
Bumi Negara (Pertamina) adalah satu-satunya BUMN yang bertugas mengelola 
penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.
Pertamina pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia, namun monopoli 
tersebut telah dihapuskan pemerintah pada sekitar tahun