Re: [iagi-net-l] Betul kah?? BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!!

2012-11-13 Terurut Topik Wayan Heru Young
Ya, kayak yang Pak Noor bilang sebelumnya..
Fungsi BPMIGAS kembali ke ESDM, ESDM tinggal menyerahkan kewenangan ke 
BPMIGAS.. 
atau kalau terbentur status "almarhum" bpmigas, kementrian tinggal buat Dinas 
Pelaksana Migas..
bpmigas juga tinggal balik satu huruf saja didepan kantor dan logonya jadi 
dpmigas..

and the show goes on.. 



 From: "puluh.ria...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, November 13, 2012 9:18 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Betul kah?? BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!!
 

Tanggapan yg tidak heboh dari Menko Ekonomi ttk pembubaran BPMIGAS: Sudah 
tepat, dan sudah bagus. Jadi tidak ada masalah, fungsi BPMIGAS kembali ke ESDM, 
ntrak berjalan seperti biasa.

http://m.detik.com/finance/read/2012/11/13/200033/2090940/4/bp-migas-dibubarkan-mk-jero-wacik-ini-bukan-kekalahan-pemerintah
 

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pembubaran BP Migas ditanggapi juga 
oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa. Hatta menilai 
putusan MK terhadap pembubaran BP Migas dan mengalihkannya ke Kementerian ESDM 
sudah tepat.

"MK memutuskan ke ESDM, amanat itu sudah bagus," kata Hatta di Kantor 
Kementerian ESDM Jakarta, Selesa (13/11/2012).

Hatta menilai seluruh sistem tetap berjalan dan keputusan MK mengenai seluruh 
fungsi BP Migas dikembalikan kepada Kementerian ESDM. Jadi perihal kontrak 
tetap berjalan seperti biasa.

So, kembali ke laptop...
Kerjo, kerjo, kerjo...

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  "Yanto R. Sumantri"  
Date: Tue, 13 Nov 2012 04:52:45 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:   
Subject: Re: [iagi-net-l] Betul kah?? BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!!

Avi 

Hahahahaha , aku seneng dengan kpmentar Anda.

si Abah



 From: "rakhmadi.avia...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, November 13, 2012 2:17 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Betul kah?? BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!!
 
Ya bagus nanti BPmigas jadi Pertamina lagi kaya dulu, kelebihannya kalo blok 
balik ke Pertamina kan Pertamina ngga usah tanya lagi ke BPMigas karena 
nantinya BPMigas menjadi bagian Pertamina

Truz apa yg salah dong

Avi

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: 
Date: Tue, 13 Nov 2012 13:55:50 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Betul kah?? BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!!
Kalau dibaca Putusan MK tadi ada beberapa pasal yg dibatalkan ,
yg menarik pasal 61 dan 63 UU Migas 2001 , ini artinya semua
PSC sebelum UU 2001 balik lagi ke Pertamina segala urusannya
selama
 kontrak belum habis, jadi Blok Mahakam 2017 kalau habis
kontraknya secara otomatis langung balik ke Pertamina , opo
ngono yo maknane
ISM





> Saya sepakat, Mbak Nuning.
>
> Kita tahu bahwa sering kali pembagian ke daerah bisa diatur
> oleh oknum sebuah lembaga terhormat lainnya, yang justru
> akhirnya menimbulkan ketidak-merataan.

> Belakangan saya angkat topi terhadap BPMIGAS yg mulai
> menekankan pentingnya tenaga nasional dalam banyak urusan di
> migas.

> Salam,
> LL
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Nugrahani 
> Date: Tue, 13 Nov 2012 06:25:11
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Betul kah?? BREAKING NEWS :BP
> MIGAS BUBAR!!

>
> Pak Nathan yg sangat anti bpmigas, tolong jangan lupakan
> bahwa apnb negara kita, anggaran belanja negara kita itu 30%
> berasal dari Migas (dulu bahkan 70%). Soal keadilan sosial,
> soal pembagiannya ke daerah tentu bukan "kesalahan"
> Bpmigas.

>
> Salam,
> Nuning
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> From: Nataniel Mangiwa 
> Date: Tue, 13 Nov 2012 13:09:50 +0700
> To: 
> ReplyTo: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Betul kah?? BREAKING NEWS :BP
> MIGAS BUBAR!!

>
> Orang buta dan tuli juga tau, migas tidak membuat kaya orang
> Indonesia. Sila tengok Kalimantan pedalaman, Papua
> pedalaman, Sumatera pedalaman dan Madura.

> Memang ada yang salah, tapi memang kalau mau jadi pejabat di
> Indonesia harus bisa 'buta dan tuli' walaupun kuping dan
> mata normal.

> Salutlah ke ormas Islam tersebut dan juga MK-Mahfud MD.
>
> Salam perubahan,
> Natan
>
> On Nov 13, 2012 12:27 PM,
> mailto:lia...@indo.net.id>> wrote:
MK:
> BP Migas Bertentangan dengan UUD 1945
> Rivki - detikNews
>
> Sidang MK (ari saputra/detikcom)
> Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian
> permohonan tokoh intelektual muslim atas gugatan UU 22/2001
> tentang Migas. Dalam putusan tersebut, MK menyatakan Badan
> Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas)
> bertentangan
> dengan UUD 1945.
> "Mengabulkan sebagian permohonan pemohon," putus MK yang
> dibacakan Ketua MK, Mahfud MD dalam sidang terbuka untuk
> umum
> di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa
> (13/11/2012).
> MK membatalkan pasal 1 angka 23 dan pasal 4 ayat, pasal 41
> ayat
> 2, pasal 44, pasal 45, pasal 48, pasal 59 huruf a dan pasal
> 61
> dan pasal 63 UU Migas
 bertentagan d

Re: [iagi-net-l] Indonesia Optimis Kalahkan Gugatan Churchill US$ 2 Milyar

2012-09-26 Terurut Topik Wayan Heru Young
Saya ada list pertanyaan mengenai kasus ini dan IUP secara umum:

Ada yang tau alasan atau kronologis dicabutnya IUP tersebut dalam berita 
dibawah?

Seberapa besar kewenangan Bupati untuk memberikan/mencabut IUP? Dimana/siapa 
kontrolnya?
Apakah hanya seperti IMB yang sepenuhnya hak Bupati (meski ada embel-embel 
AMDAL, ataupun memo dari Gubernur, bisa jalan terus)?
Apa peran kontrolnya hanya di masyarakat/LSM (kasus Bima, misalnya) ?

Salam dari Bali, 
Wayan Heru Y
-W.H.Y-



 From: Ok Taufik 
To: iagi-net  
Sent: Wednesday, September 26, 2012 11:52 AM
Subject: [iagi-net-l] Indonesia Optimis Kalahkan Gugatan Churchill US$ 2 Milyar
 

Mengerikan kalau kalah, uang negara yang harus membayar?Bupati Kutai 
Timur Isran Noor (Gatra.com/Iwan Setiawan)Jakarta - Pemerintah Indonesia dan 
Kabupaten Kutai Timur siap meladeni dan optimis menangkan gugatan 2 miliar 
dolar Amerika Serikat (AS) yang dilayangkan perusahaan tambang asal Inggris, 
Churchill Mining Plc di Arbitrase Internasional ICSID Washington atas 
pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP). "Semua bukti dan dokumen sudah siap, 
sudah lengkap. Kita optimis menang. Mudah-mudahan 2 bulan selesai lah 
sidangnya," kata Bupati Kutai Timur Isran Noor di Jakarta, Selasa, (25/9).
Untuk memenangkan gugatan tersebut, Isran mengaku pihaknya terus intens 
bekoordinasi yang dikoordinatori Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. "Leading 
sektornya dari Kemenkum HAM, arbiternya sudah ditunjuk, tapi saya tidak 
bersedia sebutkan namanya," dalih dia. Selain telah menunjuk arbiter, 
pemerintah Indonesia dan tergugat lainnya akan menggunakan pengacara nasional. 
Menurut Isran, tak kurang pengacara hebat di negeri ini.
Penunjukan pengacara lokal selain kualitasnya tak kalah oleh pengacara asal 
luar negeri, juga atas pertimbangan pengacara lokal lebih memahami hukum yang 
berlaku di Indonesia, sehingga dapat menjelaskan perturannya secara gamblang. 
"Kita akan pakai pengacara nasional, banyak pengacara yang hebat di negeri ini. 
Memakai pengacara luar negeri bukan jaminan berhasil, karena kita pernah 
mengalami 3 kali kalah di peradilan dunia, padahal pengacaranya dari laur 
negeri," paparnya.
Dikatakan Isran, pihak penggugat, yakni Churchill juga telah menunjuk 
aribiternya. Diharapkan ICSD menyutujui arbiter yang telah ditunjuk 
masing-masing pihak. Pihaknya kini tengah menunggu penetapan dari pihak 
Arbitrase Internasional ICSD Washington kapan sidang gugatan tersebut akan 
dimulai. "Sidang pertama di Washington, kedua nanti masing-masing pihak yang 
menentukan," pungkasnya.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengaku telah mendapatkan Surat Kuasa 
Khusus (SSK) dari pemerintah untuk menjadi jaksa pengacara negara dalam 
menghadapi gugatan perusahaan pertambangan, Churchill Mining Plc. Kejagung 
sendiri masih menunggu koordinasi dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia 
(Menkumham). Churchill Mining Plc menggugat pemerintah Indonesia dan Kabupaten 
Kutai Timur sebesar 2 miliar dolar AS karena tidak puas terhadap pencabutan 
izin pertambangan batu bara di Kutai Timur, Kalimantan Timur yang dilakukan 
Bupati Isran Noor.[IS]

-- 
Sent from my Computer®

[iagi-net-l] Fw: Asking help to understand bauxite in Borneo.

2012-08-16 Terurut Topik Wayan Heru Young
Selamat sore,

Saya hari ini mendapat email dari seorang geologist di Cina menanyakan mengenai 
bauxite di Kalimantan.
Bagi yang memiliki pengetahuan dan berkenan untuk menjawab silahkan hubungi 
langsung ke yang bersangkutan.

Salam,
Wayan Heru


- Forwarded Message -
From: Ning Xu 
To: londob...@yahoo.com 
Sent: Thursday, August 16, 2012 12:19 PM
Subject: Asking help to understand bauxite in Borneo.
 

 
Dear Mr.  Wayan Heru Young 
 
I am Xu Ning, a geologist from China . I am very pleased to read your 
“Sedmentology Newsletter, Berita Sedimentolgi”(2011 6). From your papers, I get 
to know something of the sedimentological geology in Kalimantan, the Borneo . I 
am interested in the distribution of bauxite in Borneo . I hope you can help me 
to understand the bauxite deposit over there. I have got two questions. The 
first one is what main districts the bauxite develops. The second one is, what 
is the effective way to explore the bauxite? Maybe you could give me some 
suggestion.
It would be most appreciated if you could reply at your early convenience. 
Thank you and 
Best wishes,
Yours Sincerely,
Xu Ning
Chief Representative of Indonesia 
Chinalco Resources Corporation  
Add:   No. 62 North Xizhimen Street , 100082 Beijing  
Ph:  +62 812 8599 0018
Ph:   +86 13501021379

Re: [iagi-net-l] Kewenangan Izin Pertambangan Diusulkan Kembali Seperti Era Soeharto

2012-08-09 Terurut Topik Wayan Heru Young
Betul Pak Band, 

Bupati banyak yang merasa paling berkuasa, bahkan terang-terangan menentang 
gubernurnya dengan dalil otonomi daerah.. 
bukan saja mengenai masalah pertambangan, contohnya di Bali: gubernur sudah 
mengeluarkan moratorium untuk pembangunan hotel baru agar dibatasi dari segi 
jumlah dan lokasi untuk menjaga keasrian, tapi bupati-bupati tetap saja 
mengeluarkan ijin prinsip dan IMB "seenak dhewe" dan "seenak investor"..
Going where the money flows.. 

Salam dari Bali, 
wayan heru



 From: Bandono Salim 
To: Iagi  
Sent: Thursday, August 9, 2012 10:05 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kewenangan Izin Pertambangan Diusulkan Kembali 
Seperti Era Soeharto
 

Itulah desentralisasi kebablasen.
Gubernur tidak akan diperhatikan bupati, kerena tidak punya kuasa ngatur 
keuangan maupun urusan dalam kabupaten/kota.

Wewenang Gubernur hanya mengatur masalah yang berkaitan antar kabupaten/kota, 
serta kaitan antara kabupaten/kota dgn Pemerintah Pusat.

Salam.


Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Rovicky Dwi Putrohari  
Date: Thu, 9 Aug 2012 20:37:28 +0700
To: IAGI; economicgeology
ReplyTo:   
Subject: [iagi-net-l] Kewenangan Izin Pertambangan Diusulkan Kembali Seperti 
Era Soeharto
Kewenangan Izin Pertambangan Diusulkan Kembali Seperti Era Soeharto
Rista Rama Dhany : detikFinance


detikcom - Jakarta, Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Fakultas Hukum, 
Hikmahanto Juwana menyarankan jika pemerintah benar-benar ingin menertibkan 
izin usaha pertambangan (IUP) yang bermasalah, maka Undang-Undang Nomor 4/2009 
tentang Mineral dan Batubara (Minerba) harus direvisi.

"Kalau mau menertibkan Izin Usaha Pertambangan, Undang-undang Minerba harus 
segera direvisi," kata Hikmanto di Gedung DPR/MPR, Kamis (9/8/2012).

Dikatakan Hikmanto, jika UU minerba direvisi maka harus ada ketentuan yang 
mengatur bahwa kewenangan Bupati/Walikota dicabut terkait izin pertambangan.

"Dengan merevisi UU Minerba, maka bisa juga mencabut kewenangan kepala daerah 
untuk mengeluarkan IUP, dan nantinya kewenangan tersebut bisa diserahkan ke 
Gubernur atau Pemerintah pusat seperti zaman Soeharto dulu," ucapnya.

Menurutnya, dengan IUP diserahkan ke Gubernur, paling tidak izin yang diberikan 
masih bisa dikontrol pemerintah pusat.

"Apalagi jumlah Gubernur yang hanya sekitar 33 orang masih relatif mudah 
dikendalikan dibandingkan ratusan bupati/walikota, apalagi Gubernur merupakan 
wakil Pemerintah Pusat di daerah," ujarnya.

Bahkan jika ingin cepat, kata Hikmanto pemerintah bisa mengeluarkan Peraturan 
Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu).

"Tapi kalau revisi terlalu lama, pemerintah bisa mengeluarkan Perpu, bahkan 
Perpu tersebut bisa berlaku surut dan wajib ditaati," tandasnya.

Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhonoyo meminta Gubernur segera 
menertibkan Izin-Izin Usaha Pertambangan bermasalah yang jumlahnya hingga 
ribuan akibat salah urus manajemen pemerintahan yang dilakukan Bupati/Walikota.

http://m.detik.com/read/2012/08/09/175245/1987608/4/kewenangan-izin-pertambangan-diusulkan-kembali-seperti-era-soeharto
Powered by salakpondohmania®

-- 
"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-22 Terurut Topik Wayan Heru Young
Pak Ong yang saya hormati, 
 
Kuliah bapak adalah salah satu yang paling saya gemari waktu kuliah dulu, 
karena isinya lugas dan practical bukan hanya untuk bidang geologi tapi seluruh 
bidang usaha.

Demikian juga dengan tulisan-tulisan Bapak di milis ini, sebagian besar saya 
simpan di folder terpisah untuk baca-baca lagi nanti.
 
Saya sangat setuju sekali dengan pernyataan Bapak: Memang menaggulangi energi 
harus menyeluruh, komprehensif dan holistik.
Tidak bisa mengejar salah satu alternatif energi saja, dan tidak bisa juga 
mengabaikan sisi "demand".
Saat ditanya oleh calon pembeli tentang berapa banyak solar panel yang 
dibutuhkan untuk rumahnya, seorang sales akan tanya dulu: "seberapa besar 
kebutuhannya bisa dikurangi?"
"Solar panels are expensive, you don't want to waste it on inefficient light 
bulbs!"
 
Secara sepintas (mungkin perlu dikoreksi) saya lihat MacKay membandingkan 
kebutuhan energi saat ini dengan apa yang dapat disupply oleh energi alternatif 
teknologi saat ini.
Asumsi energi per-orang yang MacKay gunakan juga cukup tinggi, menggunakan data 
dari penduduk negara maju.
 
Sedangkan untuk melangkah menuju sustainable energy diperlukan dua usaha 
sekaligus: menambah supply energi alternatif dan mengurangi demand energi saat 
ini dengan menggunakan teknologi yang lebih effisien.
 
Salah satu yang diperbandingkan dalam buku itu adalah pemakaian energi untuk 
transportasi.
Kalau mau 100% sustainable energy, artinya kendaraan BBM juga harus diganti 
dengan kendaraan listrik.
Mobil listrik yang paling murah dan paling rendah teknologinya saja sudah lebih 
dari dua kali lebih effisien dari pemakaian mobil yang asumsikan MacKay 
(80MPG-ekivalen dari mobil listrik terjelek, versus 33MPG mobil BBM asumsi 
MacKay). Apalagi mobil2 listrik yang lebih effisien sudah banyak yang melebihi 
100MPG-e bahkan sampai 170MPGe.
 
Dalam neraca MacKay 
(http://www.inference.phy.cam.ac.uk/withouthotair/c18/page_103.shtml) yang 
menyatakan CAR: 40KWH/d/p, bisa diganti dengan mobil listrik yang 'hanya' dua 
kali lebih efisien. Maka total pemakaian berkurang menjadi 175KWH/d/p dan 
neraca tersebut berpindah menjadi surplus enegri alternatif sebesar 5KWH/d/p.
Belum lagi kalau demand yang lain juga diefisienkan.
 
 
Dan saya juga sangat setuju sekali dengan menempatkan bio-energi diposisi 
priorotas paling akhir.
Karena side-effectnya terlalu banyak: pembukaan lahan hutan dan monokultur 
pertanian, persaingan dengan produk pangan yang dapat meningkatkan harga 
makanan, dan tetap menggunakan teknologi "berbakar" yang menghasilkan polusi.
 
Memang kebijakan untuk alternatif energi di Indonesia masih simpang siur. Di 
satu sisi pajak import produk alternatif energi sudah dihapuskan, namun subsidi 
terhadap BBM dan listrik masih terlalu tinggi untuk dapat disaingi oleh 
alternative energi.
Disamping itu faktor korupsi juga berpengaruh ke image alternative energi bagi 
masyarakat Indonesia. Seolah-olah alternative energy tidak reliable padahal 
akibat dari proyek-proyek yang menggunakan bahan-bahan murahan karena dananya 
sudah terpangkas di sana-sini. 
 
Salam dari Bali,
Wayan Heru Young



 From: Ong Han Ling 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, May 22, 2012 12:25 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013
 
Pak,

Memang menaggulangi energi harus menyeluruh, komprehensif dan holistik.
Tidak bisa sebagian saja. Alternative energy, yang Anda usulkan berasal dari
bio seperti tebu,jarak, dsb. Alternatif energi yang Anda kemukakan saya
tempatkan sebagai prioritas terakir, yaitu urutan ke-11. 

Renewable energi kelihatannya berlimpah dan murah, tetapi teknologinya belum
maju. Sumber yang bagus untuk mempelajari alternative energi adalah buku
karangan David MacKay dari UIT, Cambridge. Judul bukunya "Sustainable energy
- without the hot air" atau diterjemahkan bebas "Sustainable energy -tanpa
abab". Dibuku ini, yang bisa di download free, MacKay membandingkan segala
macam alternative energi termasuk luas tanah yang diperlukan. Asumsi dia
adalah bahwa tiap orang memerlukan 135kwh/d. Jadi untuk menghidupi satu juta
orang deperlukan tanah yang luar biasa luasnya termasuk untuk
biomass(lih.slides). Maka itu biaya renewable energi akan mahal. 

Selain itu, untuk Indonesia ada satu faktor utama yang menganjal
perkembangan alternatif energi, yaitu adanya subsidi. Umpama harga pokok
disel 100. Diluar negeri akan kena pajak dan dijual ke konsumen 200 (di
Eropa sampai 300+). Swasta yang ingin menjual Alternative energi, bertanding
dengan harga 200. Jadi siapa saja yang bisa menjual energi seharga 200, akan
laku dan bahkan dibebaskan sales tax/PPN 10%, jika berupa renewable energi.
Di Indonesia kebalikan, diesel yang harga pokok 100 disubsidi hingga dijual
ke rakyat cuma 50. Alternatif energi di Indonesia harus bertanding lawan
harga 50. Sedangkan diluar negeri a

Re: [iagi-net-l] 87 Ribu Mobil Terjual di April 2012

2012-05-07 Terurut Topik Wayan Heru Young
Ulasan yang sangat menarik Pak Ong..


Sekedar hiburan:

Ada kutipan tentang bermobil dan kemacetan, tapi entah siapa yang mengucapkan 
pertama / mempopulerkan:
"You are not stuck in traffic, You ARE traffic!"


Salam,
WHY




 From: Ong Han Ling 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, May 7, 2012 2:32 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] 87 Ribu Mobil Terjual di April 2012
 

Rekan-rekan IAGI,
 
Komentar rekan-rekan IAGI tentang besarnya penjualan mobil baru menyebabkan 
bertambahnya kemacetan tahun 2012 memang prihatin. Kita salahkan pabrik mobil 
dan “makelar” mobil. Apakah ini fair? Mereka juga bisa menyalahkan kita. 
Mengapa sudah tambah geologist tiap tahun 500+ sarjana, koq produksi minyak 
turun terus?
 
Memang Indonesia sebagai negara berkembang memerlukan tambahan energi karena 
pertambahan penduduk dan kemajuan ekonomi. Namun apakah energi yang diperlukan 
dipakai untuk produksi barang seperti pabrik semen, tekstil, dsb. atau dipakai 
untuk keperluan konsumtif seperti pp. Jakarta-Bandung lewat tol Cupularang 
untuk membeli dua jean murah di Cihampelas? Kemacetan di Bandung waktu weekend 
sangat parah. 
 
Untuk mengetahui apakah energi yang kita pakai adalah effisien atau merupakan 
pemboros, kita bisa menghitung energi efficiency atau dikenal dengan elasticity 
“ε” yang merupakan perbandingan antara banyaknya energi yang dipakai 
dibandingkan dengan besarnya GDP (kemajuan ekonomi suatu negara). Jika 
elasticity tinggi, berarti pemakain energi tinggi sedangkan GDP rendah. Ini 
berarti pemakaian energi boros karena tidak dipakai untuk meningkatkan GDP atau 
kemakmuran negara. Tabel terlampir menunjukan bahwa “ε” Indonesia adalah 1.84, 
berarti paling tinggi dan paling tidak effisien pamakain energi-nya (lih.slide) 
dibandingkan negara-negara Asia, apalagi dibandingkan dengan Eropa. Ini berarti 
pemakaian energi Indonesia sangat-sangat boros.   
 
Salah satu pemborosan yang dimaksud adalah pemakain BBM yang berkelebihan 
hingga kemacetan jalan dimana-mana. Umpama kalau kita ke Airport hari minggu 
memerlukan hanya  20 menit. Tapi kalau ke airport pada waktu jam kerja 
diperlukan rata-rata 60 menit. Secara kasar ini berarti kemacetan di Jakarta 
menyebabkan pemakaian bensin/solar tiga kali lipat. Inilah BBM boros yang tidak 
produktif dan dibuang.
 
Karena kemacetan, banyak waktu dan uang terbuang. Banyak businessmen dan turis 
menghindar mengunjungi kota besar di Indonesia. Pesawat seperti KLM, Lufthansa, 
dll. yang tadinya menginap di Jakarta mengalihkan ke KL dan Singapore karena 
kemacetan tidak memungkinkan crew tidur di Jkt. Secara tidak langsung 
kemacetatan menyebabkan polusi dan penyakit kulit, pernapasan seperti asma, dan 
premature babies. Penelitian di kota Bangkok oleh United Nations menunjukan 
bahwa polusi udara karena kemacetan mobil menyebabkan kenaikan biaya pengobatan 
penyakit tsb. diatas sampai miljaran dollar. 
 
Kemacetan yang terjadi di kota-kota besar adalah buatan kita sendiri hingga 
bisa diperbaiki.  Disini diusulkan beberapa kemungkinan yang tidak membebankan 
rakyat kecil tetapi bisa menambah income Pemerintah karena beberapa pembebanan 
ditujukan kepada pemakai mobil pribadi. Antara lain:  
1.   Masa depan pengangkutan umum di P. Jawa telah ditentukan akan 
mengutamakan jalan tol. Jalan tol akan mengambil tanah yang subur dan 
menggunakan tanah yang jauh lebih luas karena kanan dan kiri jalan tol akan 
dibangunan tempat peristirahatan seperti  Starbuck, dsb. Dilain pihak kereta 
api sebagai pengangkut masa dan barang yang efisien, lebih banyak dibesi tuakan 
dibandingkan pembelian baru (lih.slides).
2.   Frekwensi dan harga karcis Kereta api Parahyangan Jakarta-Bandung 
diturunkan karena tidak laku dan harus bersaing dengan jalan tol Cipularang 
yang baru. Berarti harga BBM dan harga tol dianggap murah dan bisa dinaikkan. 
Kenaikan harga tol untuk kendaraan tertentu perlu dipertimbangkan.  
3.   Sistim 3-in-1, jelas memperlambat lalu lintas dimana-mana. Pengendara 
berani membayar jocky untuk masuk daerah tol. Sebaiknya hal ini dibuat formal 
oleh Pemerintah. Kendaraan dapat masuk daerah tol dengan bebas jika mempunyai 
computerize pre-paid ticket. Begitu masuk daerah tol langsung dipotong secara 
electronic hingga tidak ada kemacetan.
4.   Daerah tol sebaiknya diperluas termasuk daerah Central Business 
Disrict (CBD). Pembayaran tol untuk daerah CBD dikota-kota besar didunia adalah 
umum. Semua dikerjakan pre-paid dan secara electronic hingga tidak ada 
kemacetan. 
5.   Parkir mobil tidak bisa sembarangan karena adalah penyebab kemacetan. 
Dengan demikian  akan tumbuh tempat-tempat parkir khusus terutama untuk daerah 
CDB. Kemacetan berkurang. Tetapi yang terkena adalah orang kaya yang mempunyai 
mobil pribadi. 
6.   Taxi tidak dikecualikan dari pembayaran CBD atau pembebasan 3-in-1 
seperti sekarang. Pemakai taxi adalah orang business atau orang yang cukup, 
kenapa harus diebebaskan. 
7.   Busway kekuran

Re: [iagi-net-l] Wamen ESDM: Minyak RI Cuma 0,3% Cadangan Dunia, Tak Pantas BBM Murah

2012-03-27 Terurut Topik Wayan Heru Young
Kalau yang satu itu sudah ruwet sekali Pak..
Saya pernah diskusi/debat dengan seorang ahli hukum yang sedang ambil s2 di 
luar negeri, kebetulan aktifis LSM (yang katanya demi lingkungan)..
Dikasi penjelasan bagaimanapun sudah tidak mau dengar.. 
Pokoknya "SAY NO TO GEOTHERMAL"... mungkin sudah latah bilang "tidak" ya? tapi 
juga tidak bisa memberikan solusi.. pokoknya NO!
 
atau terlanjur malu dari awal dulu demo2 menolak geothermal, hingga sekarang 
ada wacana mau membuat pembangkit bahan bakar batubara pun malu untuk bilang 
"eh, jangan batubara deh, geothermal saja lebih ramah lingkungan.."

Ujung-ujungnya jawaban pamungkas dari dia saat sudah makin terpojok kira-kira 
begini:
"Anda orang teknis jadi penjelasannya semuanya teknis, sedangkan masalah ini 
sudah menjadi masalah politik dan hukum yang menyangkut pariwisata massal.. 
Jelas saja anda tidak mengerti tentang hal itu, anda kan orang teknis..."

Waduh.. kalau masalah teknis (layak atau tidak geothermal di Bali dari segi 
kapasitas dan AMDAL) dijawab dengan politik, ya gak bakal ketemu dong 
jawabannya..

Gubernur yang dari awal selalu mendukung geothermal juga akhirnya berubah 
haluan karena mendekati pil-gub dan media massa lokal yang selalu memberitakan 
geothermal dengan berat sebelah.. DPRD berkoar-koar bahwa rakyat Bali menolak, 
rakyat yang mana? di Bedugul lebih banyak yang setuju.. tapi koran lokal lebih 
seru menulis "DPRD menolak" daripada "warga sekitar menerima" karena menolak 
itu lebih sensasional ketimbang menerima.. 

Sepertinya juga Menteri Pariwisata yang tiba-tiba menjadi Menteri Energi &SDM 
merupakan pion dari pemerintah pusat untuk mencoba menggolkan geothermal 
tersebut. Tidak berapa lama menjabat Pak Menteri langsung mengadakan konperensi 
pers di Bali dan menyatakan akan mendukung geothermal di Bali... mungkin dikira 
kalau orang bali yang dari pusat yang ngomong para DPRD yang terhormat ini akan 
mau mendengarkan. Padahal justru langsung menjadi ajang pamer keberanian, 
anggota dewan daerah tersebut banyak yang langsung mengecam dan mengatakan 
"Kalau Pak Menteri tidak mendukung rakyat Bali, percuma dikasi jatah kursi 
menteri, sebaiknya dicopot saja".. Sekali lagi, rakyat yang mana?
Susahnya era "euforia reformasi dan otonomi daerah", batasan-batasan belum 
jelas sehingga semuanya serasa memiliki hak menolak apapun dari pemerintah 
pusat dan mengatasnamakan rakyat daerah.  

Masalah apapun yang terlanjur dipakai sebagai wacana politik akan susah untuk 
dicari solusinya. Semakin lama dan berlarut-larut masalah itu jadi 
bulan-bulanan politikus, akan semakin ruwet pula pemecahannya.

Salam dari Bali, 
Wayan H Y





 From: Eko Prasetyo 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, March 27, 2012 4:25 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Wamen ESDM: Minyak RI Cuma 0,3% Cadangan Dunia, Tak 
Pantas BBM Murah
 

Jadi inget orang bali yang entah kenapa  menolak geothermal. Adat?

Re: [iagi-net-l] Berita duka

2012-03-10 Terurut Topik Wayan Heru Young
Turut beduka cita..

WHY




 From: "hilma...@yahoo.com.au" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, March 10, 2012 4:19 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Berita duka
 

Turut berduka cita yang dalam semoga diberikan ketabahaan bagi klg 
ditinggalakan
Amin
Hs
Sent from my BlackBerry® smartphone on 3


From:  Franciscus B Sinartio  
Date: Sat, 10 Mar 2012 00:08:54 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:   
Subject: Re: [iagi-net-l] Berita duka

Turut berduka cita, 

salam, 
frank




 From: Eddy Subroto 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, March 10, 2012 2:45 PM
Subject: [iagi-net-l] Berita duka
 
Teman-teman, saya meneruskan berita dukacita yang saya terima dari P Bambang 
Priadi yang asalnya dari pak Lambok:

P. Untung Sudarsono mengabarkan bahwa putera beliau yg nomor dua baru meninggal 
dunia. 
Inna lillahi wa inna illaihi  rojiun, semoga almarhum dan keluarga mendapatkan 
yg terbaik dariNYA.

Wasalam,
EAS


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari
 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all
 warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether 
posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for 
any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any 
kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or 
in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
-

Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro

2012-03-10 Terurut Topik Wayan Heru Young
 surface area yang diperlukan
> geothermal sangat sedikit dibandingkan pembangkit listrik
> tenaga surya maupun angin.  Plus supply energi yang konstan,
> all day all night, gak peduli cuaca gak peduli musim.
> Kekurangan geothermal hanya satu: lokasi.
> Tidak semua daerah memiliki potensi geothermal, dan yang ada
> potensi juga sering terbentur dengan isu lingkungan karena
> rata-rata berlokasi di pegunungan yang cenderung menjadi
> daerah dilindungi.  Jadi miris kalau melihat ada proyek
> geothermal yang ditolak LSM dan DPRD (yg mengatasnamakan
> rakyat, padahal rakyatnya belum tentu sepikiran), bahkan
> oleh profesor (tapi tampaknya tidak paham geothermal) dengan
> alasan geothermal itu merusak lingkungannya. Dan sekarang
> malah mau mengkaji pilihan pembangkit berbahan bakar
> batubara untuk provinsi tersebut. Maaf malah jadi curhat
> sedikit.. hehe.. 
>
>
> Betul Pak Avi, bapake londo, lahir di Bali, jadinya
> londobali..  hehehe..
>
> Salam,
> WHY
>
>
>
> 
> From: Franciscus B Sinartio 
> To: "iagi-net@iagi.or.id" 
> Sent: Saturday, March 10, 2012 3:47 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re:
> Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro
>
>
> Makin asik diskusi sampe pake angka2 segala.  he.. he.. he..
>
> dari diskusi yang ada, kelihatannya geothermal energy  yang
> paling feasibel untuk buat hydrogen nya ( quote dari RPK).
>
> dan energy gelombang laut, solar energy, dan energy angin
> masih memerlukan riset yang cukup dalam untuk meningkatkan
> efisiensi perubahan energy nya menjadi energy listrik.
>
> selamat ber akhir pekan,
> frank
>
>
>
>
>
> 
> From: Wayan Heru Young 
> To: "iagi-net@iagi.or.id" 
> Sent: Saturday, March 10, 2012 12:44 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re:
> Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro
>
>
> Betul Pak Franc, 
>
> Rata-rata satu barrel oil equivalent itu mengandung energy
> sebanyak 5.900 MJ. Solar (photovoltaic) panel rata-rata
> sudah memiliki efisiensi diatas 10%, tapi untuk mempermudah
> kita pakai saja efisiensi 10%.  Dengan effisiensi segitu,
> dan rata-rata irradiasi surya di permukaan Bumi Indonesia
> ~4.5 kWh/m2 per hari, artinya solar panel tsb dapat
> menghasilkan 1.62 MJ/m2 per hari. Dengan kata lain, 1 m2
> solar panel membutuhkan 3642 hari untuk mengumpulkan jumlah
> energi yang setara dengan 1 barrel minyak.  Atau 100 m2
> solar panel (10x10m) membutuhkan 36,42 hari. 
> atau 10.000 m2 (100x100m) panel membutuhkan 0.3642 hari,
> atau seharinya bisa setara dengan ~ 2,5 boe.
>
> Cukup banyak solar cell yang dibutuhkan untuk menyaingi 1
> barrel oil, tapi perlu juga diingat bahwa 1 barrel oil itu
> juga membutuhkan energi untuk berhasil ditemukan, kemudian
> diangkat ke permukaan, transportasi, refinery, penyimpanan,
> dsb. Dan ini belum dimasukkan dalam perhitungan diatas. The
> bottom line adalah dari segi cost, tentunya oil masih belum
> bisa disaingi, masih jauh lebih murah dibandingkan solar
> cell (photovoltaic). Kalau sudah lebih mahal pasti sudah
> banyak yang beralih. 
>
> Kunci dari pemanfaatan energi non fossil-fuel adalah energy
> mix dan energy storage.  Pemanfaatan energi surya, baik
> secara langsung dengan solar cell ataupun secara tidak
> langsung tapi masih turunan dari energi surya seperti angin,
> siklus air (potensial dari ketinggian, aliran, ombak, arus,
> dsb), semuanya memiliki kelemahan yang sama: intensitas yang
> tidak konstan.  Lain halnya dengan energi yang non-surya:
> geothermal dan nuklir. 
> Oleh karena itu energi mix sangat diperlukan untuk dapat
> saling mengisi sehingga saat yang satu merendah yang lain
> dapat menutupi kekurangannya. Energy storage juga penting
> untuk menyiasati saat supply berkurang, dan juga saat jumlah
> supply melebihi demand sehingga tidak ada energi yang
> terbuang sia-sia. Storage kimiawi cenderung mahal dan belum
> ada yang memiliki kapasitas besar untuk power-grid scale.
> Tapi masih ada form penyimpanan lain yang masih bisa
> dilihat, salah satunya dalam bentuk energy potensial air,
> lainnya dalam bentuk thermal storage, dsb.
>
> Penyimpanan dalam bentuk energi potensial air sudah banyak
> dilakukan sebagai bentuk large-scale energy storage untuk
> kebutuhan grid. Konsepnya juga cukup sederhana: pada saat
> off-peak listrik yang berlebihan digunakan untuk memompa air
> kembali keatas bendungan, air yang dipompa keatas kembali
> memiliki energi potensial yang dapat digunakan kembali untuk
> menggerakan turbin air pada saat peak-hours.
>  http://en.wikipedia.org/wiki/Pumped-storage_hydroelectricity
> Cara seperti ini memang 

Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro

2012-03-10 Terurut Topik Wayan Heru Young
Hehe.. agak terbawa suasana Pak.. 

Dan saya setuju lagi Pak Franc!
Geothermal memang paling cocok terutama di daerah yang memiliki potensinya 
seperti Indonesia.
Untuk kapasitas pembangkit yang sama, surface area yang diperlukan geothermal 
sangat sedikit dibandingkan pembangkit listrik tenaga surya maupun angin. 
Plus supply energi yang konstan, all day all night, gak peduli cuaca gak peduli 
musim.
Kekurangan geothermal hanya satu: lokasi.
Tidak semua daerah memiliki potensi geothermal, dan yang ada potensi juga 
sering terbentur dengan isu lingkungan karena rata-rata berlokasi di pegunungan 
yang cenderung menjadi daerah dilindungi. 
Jadi miris kalau melihat ada proyek geothermal yang ditolak LSM dan DPRD (yg 
mengatasnamakan rakyat, padahal rakyatnya belum tentu sepikiran), bahkan oleh 
profesor (tapi tampaknya tidak paham geothermal) dengan alasan geothermal itu 
merusak lingkungannya. Dan sekarang malah mau mengkaji pilihan pembangkit 
berbahan bakar batubara untuk provinsi tersebut.
Maaf malah jadi curhat sedikit.. hehe.. 


Betul Pak Avi, bapake londo, lahir di Bali, jadinya londobali..  hehehe..

Salam,
WHY




 From: Franciscus B Sinartio 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Saturday, March 10, 2012 3:47 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: 
[iagi-net-l] Diskisi migas di Metro
 

Makin asik diskusi sampe pake angka2 segala.  he.. he.. he..

dari diskusi yang ada, kelihatannya geothermal energy  yang paling feasibel 
untuk buat hydrogen nya ( quote dari RPK).

dan energy gelombang laut, solar energy, dan energy angin masih memerlukan 
riset yang cukup dalam untuk meningkatkan efisiensi perubahan energy nya 
menjadi energy listrik.

selamat ber akhir pekan,
frank





____
 From: Wayan Heru Young 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Saturday, March 10, 2012 12:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: 
[iagi-net-l] Diskisi migas di Metro
 

Betul Pak Franc, 

Rata-rata satu barrel oil equivalent itu mengandung energy sebanyak 5.900 MJ.
Solar (photovoltaic) panel rata-rata sudah memiliki efisiensi diatas 10%, tapi 
untuk mempermudah kita pakai saja efisiensi 10%. 
Dengan effisiensi segitu, dan rata-rata irradiasi surya di permukaan Bumi 
Indonesia ~4.5 kWh/m2 per hari, artinya solar panel tsb dapat menghasilkan 1.62 
MJ/m2 per hari.
Dengan kata lain, 1 m2 solar panel membutuhkan 3642 hari untuk mengumpulkan 
jumlah energi yang setara dengan 1 barrel minyak. 
Atau 100 m2 solar panel (10x10m) membutuhkan 36,42 hari. 
atau 10.000 m2 (100x100m) panel membutuhkan 0.3642 hari, atau seharinya bisa 
setara dengan ~ 2,5 boe.

Cukup banyak solar cell yang dibutuhkan untuk menyaingi 1 barrel oil, tapi 
perlu juga diingat bahwa 1 barrel oil itu juga membutuhkan energi untuk 
berhasil ditemukan, kemudian diangkat ke permukaan, transportasi, refinery, 
penyimpanan, dsb. Dan ini belum dimasukkan dalam perhitungan diatas.
The bottom line adalah dari segi cost, tentunya oil masih belum bisa disaingi, 
masih jauh lebih murah dibandingkan solar cell (photovoltaic).
Kalau sudah lebih mahal pasti sudah banyak yang beralih. 

Kunci dari pemanfaatan energi non fossil-fuel adalah energy mix dan energy 
storage. 
Pemanfaatan energi surya, baik secara langsung dengan solar cell ataupun secara 
tidak langsung tapi masih turunan dari energi surya seperti angin, siklus air 
(potensial dari ketinggian, aliran, ombak, arus, dsb), semuanya memiliki 
kelemahan yang sama: intensitas yang tidak konstan. 
Lain halnya dengan energi yang non-surya: geothermal dan nuklir. 
Oleh karena itu energi mix sangat diperlukan untuk dapat saling mengisi 
sehingga saat yang satu merendah yang lain dapat menutupi kekurangannya.
Energy storage juga penting untuk menyiasati saat supply berkurang, dan juga 
saat jumlah supply melebihi demand sehingga tidak ada energi yang terbuang 
sia-sia.
Storage kimiawi cenderung mahal dan belum ada yang memiliki kapasitas besar 
untuk power-grid scale.
Tapi masih ada form penyimpanan lain yang masih bisa dilihat, salah satunya 
dalam bentuk energy potensial air, lainnya dalam bentuk thermal storage, dsb.

Penyimpanan dalam bentuk energi potensial air sudah banyak dilakukan sebagai 
bentuk large-scale energy storage untuk kebutuhan grid.
Konsepnya juga cukup sederhana: pada saat off-peak listrik yang berlebihan 
digunakan untuk memompa air kembali keatas bendungan, air yang dipompa keatas 
kembali memiliki energi potensial yang dapat digunakan kembali untuk 
menggerakan turbin air pada saat peak-hours.  
http://en.wikipedia.org/wiki/Pumped-storage_hydroelectricity
Cara seperti ini memang memiliki energy losses dari efisiensi pompa dan turbin, 
tapi ini juga sama halnya dengan storage kimiawi yang memiliki losses pada 
charging dan discharging.

Salam,
WHY 
- masih geologist -



 From: Franciscus B Sinartio 
To: "iagi-net@iagi.or.id

Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro

2012-03-09 Terurut Topik Wayan Heru Young
asi energy listrik masih dibatasi dengan diperlukan nya kabel 
dengan loss yang cukup besar  (sampai sekarang masih banyak penelitian mengenai 
ini)
3. Sumber energy alternative itu umumnya intermittent.
4. Energy yang dihasilkan oleh 1 barrel minyak itu equivalent dengan jumlah 
yang besar sekali dari sumber energy lainnya (kecuali nuklir).

nah keempat challenges ini bisa dijawab dengan membuat tetes2 hydrogen disimpan 
disuatu tanki yang aman, dan bisa ditransportasikan ketempat lain kalau 
jumlahnya sudah cukup untuk menghasilkan energy listrik yang diperlukan.

sekedar tambahan, kalau tidak salah pernah diposting di milis IAGI,tentang  
riset menghasilkan energy di angkasa luar dan mengirimkannya ke bumi, lewat 
alat komunikasi.

fbs,
catatan:  kalau tidak salah pesawat ulang alik pakai energy hydrogen untuk 
mendorong  roket dan pesawat nya ke angkasa luar.



____
 From: Wayan Heru Young 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Friday, March 9, 2012 10:28 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: 
[iagi-net-l] Diskisi migas di Metro
 



Saya sempat membaca artikel menarik dari pemuja matahari (bukan dalam arti 
agama atau kepercayaan), mengenai fosil fuel yang dikatakan sama dengan 
"ancient sunlight", yaitu energi matahari yang diolah di Bumi (flora-fauna), 
yang kemudian tertimbun dan perlahan menjadi bahan bakar fosil. 
Dapat dibayangkan betapa tidak effisiennya proses tersebut, dari begitu 
besarnya energi matahari yang sampai di Bumi, hanya sebagian kecil sekali yang 
dapat diolah dengan fotosintesa, dan dari itu hanya sebagian kecil yang 
tertimbun dengan kriteria yang tepat, dan dari yang tertimbun itu juga sebagian 
kecil saja yang mendapatkan kondisi (P-T) yang tepat untuk mencapai maturasi, 
dan seterusnya sepanjang perjalanan energi itu hingga menjadi bahan bakar 
minyak atau batubara sebagai bentuk dari energy storagenya.

Orang-orang solar-power-minded  tersebut mengatakan alangkah baiknya jika kita 
memotong jalur yang sangat rumit, panjang (ratusan juta tahun..) dan highly 
inefficient  itu dan langsung mengubah energi surya menjadi energi listrik yang 
kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Rata-rata solar cell yang sudah dijual komersil memiliki efisiensi diatas 10% 
dan ini sudah jauh lebih efisien dibandingkan "ancient sunlight" yang tersimpan 
di fosil fuel.
Rata-rata fotosintesis hanya dapat mengubah 2% dari energi surya, belum lagi 
menghitung energy-losses selama prosesnya untuk menjadi fosil fuel.


Sumber aslinya saya tidak ketemu, tapi ada yang ini yang cukup mirip konsepnya:
http://www.scienceminusdetails.com/2011/02/why-fire-is-cool-entry-4-ancient-energy.html 


Dalam artikel yang lain di sumber yang lain pula 
(http://www.kajul.org/welcomeEN.php) membagi energi dari asal muasalnya:
 - Solar Radiation derived (solar, wind, hydro, bio, all fosil fuels) 
 - non solar radiation derived (nuclear & geothermal) 

Di website tersebut saya juga baru tau istilah baru: burnivore.
Setelah vegetasi, herbivore, carnivore, dan omnivore, muncul jenis baru: 
burnivore.

Burnivore: Same as Omnivores; with the difference that the burnivore uses 10 up 
to 1 million times more energy than its own body is able to use. The Burnivore 
accesses an energy flow through a process of burning all kinds of Chemical 
Energy (Wood, Coal, Oil, Gas) to release Heat Energy and sometimes a tiny bit 
of Light. Heat is used to cook food to make it easier to digest; and to expand 
air or gas to create kinetic energy to propel a bike, car, truck, boat, 
airplane or rocket forward to transport either itself or goods which it thinks 
are needed to improve its quality of life. 


Dan karena pengetahuan bakar-membakarnya sudah tingkat tinggi dan "addicted to 
burning things" (dan juga investasi yang sudah ditanam di budaya membakar 
tersebut sudah sangat banyak), sering kali mereka memilih alternatif dari fosil 
fuel yang malah kurang tepat, maunya tetap mencari bahan lain yang bisa 
dibakar, seperti bio-fuel contohnya yang tidak mengurangi pembakaran malah 
justru menambah masalah dengan membuka lahan baru dan persaingan dengan bahan 
pangan.

=

Saatnya geologist oil&gas cari perkerjaan baru? 
Sepertinya tidak! 
Masih banyak sekali kebutuhan manusia akan oil n gas.
Pertama, pengalihan sumber energi masih akan membutuhkan masa transisi yang 
cukup lama (bayangkan untuk menunggu sekian banyaknya mobil bensin 
perlahan-lahan habis tergantikan dengan mobil listrik). 
Kemudian bahkan Setelah semua teralihkan ke energi lainpun minyakbumi masih 
akan tetap dibutuhkan di dunia: secara terbatas untuk bahan bakar pada 
keperluan khusus, dan secara tak terbatas (limitless) pada industri 
petrochemical untuk membuat berbagai macam senyawa penting seperti plastik, 
polycarbon, dst  yang sangat penting untuk kehidupan manusia modern seper

Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro

2012-03-09 Terurut Topik Wayan Heru Young


Saya sempat membaca artikel menarik dari pemuja matahari (bukan dalam arti 
agama atau kepercayaan), mengenai fosil fuel yang dikatakan sama dengan 
"ancient sunlight", yaitu energi matahari yang diolah di Bumi (flora-fauna), 
yang kemudian tertimbun dan perlahan menjadi bahan bakar fosil. 
Dapat dibayangkan betapa tidak effisiennya proses tersebut, dari begitu 
besarnya energi matahari yang sampai di Bumi, hanya sebagian kecil sekali yang 
dapat diolah dengan fotosintesa, dan dari itu hanya sebagian kecil yang 
tertimbun dengan kriteria yang tepat, dan dari yang tertimbun itu juga sebagian 
kecil saja yang mendapatkan kondisi (P-T) yang tepat untuk mencapai maturasi, 
dan seterusnya sepanjang perjalanan energi itu hingga menjadi bahan bakar 
minyak atau batubara sebagai bentuk dari energy storagenya.

Orang-orang solar-power-minded  tersebut mengatakan alangkah baiknya jika kita 
memotong jalur yang sangat rumit, panjang (ratusan juta tahun..) dan highly 
inefficient  itu dan langsung mengubah energi surya menjadi energi listrik yang 
kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Rata-rata solar cell yang sudah dijual komersil memiliki efisiensi diatas 10% 
dan ini sudah jauh lebih efisien dibandingkan "ancient sunlight" yang tersimpan 
di fosil fuel.
Rata-rata fotosintesis hanya dapat mengubah 2% dari energi surya, belum lagi 
menghitung energy-losses selama prosesnya untuk menjadi fosil fuel.


Sumber aslinya saya tidak ketemu, tapi ada yang ini yang cukup mirip konsepnya:
http://www.scienceminusdetails.com/2011/02/why-fire-is-cool-entry-4-ancient-energy.html 


Dalam artikel yang lain di sumber yang lain pula (http://www.kajul.org/) 
membagi energi dari asal muasalnya:
 - Solar Radiation derived (solar, wind, hydro, bio, all fosil fuels) 
 - non solar radiation derived (nuclear & geothermal) 

Di website tersebut saya juga baru tau istilah baru: burnivore.
Setelah vegetasi, herbivore, carnivore, dan omnivore, muncul jenis baru: 
burnivore.

Burnivore: Same as Omnivores; with the difference that the burnivore uses 10 up 
to 1 million times more energy than its own body is able to use. The Burnivore 
accesses an energy flow through a process of burning all kinds of Chemical 
Energy (Wood, Coal, Oil, Gas) to release Heat Energy and sometimes a tiny bit 
of Light. Heat is used to cook food to make it easier to digest; and to expand 
air or gas to create kinetic energy to propel a bike, car, truck, boat, 
airplane or rocket forward to transport either itself or goods which it thinks 
are needed to improve its quality of life. 


Dan karena pengetahuan bakar-membakarnya sudah tingkat tinggi dan "addicted to 
burning things" (dan juga investasi yang sudah ditanam di budaya membakar 
tersebut sudah sangat banyak), sering kali mereka memilih alternatif dari fosil 
fuel yang malah kurang tepat, maunya tetap mencari bahan lain yang bisa 
dibakar, seperti bio-fuel contohnya yang tidak mengurangi pembakaran malah 
justru menambah masalah dengan membuka lahan baru dan persaingan dengan bahan 
pangan.

=

Saatnya geologist oil&gas cari perkerjaan baru? 
Sepertinya tidak! 
Masih banyak sekali kebutuhan manusia akan oil n gas.
Pertama, pengalihan sumber energi masih akan membutuhkan masa transisi yang 
cukup lama (bayangkan untuk menunggu sekian banyaknya mobil bensin 
perlahan-lahan habis tergantikan dengan mobil listrik). 
Kemudian bahkan Setelah semua teralihkan ke energi lainpun minyakbumi masih 
akan tetap dibutuhkan di dunia: secara terbatas untuk bahan bakar pada 
keperluan khusus, dan secara tak terbatas (limitless) pada industri 
petrochemical untuk membuat berbagai macam senyawa penting seperti plastik, 
polycarbon, dst  yang sangat penting untuk kehidupan manusia modern seperti 
peralatan, kendaraan, kosmetik, dst..dst.. (look it up in google: "Oil is too 
Valuable to Burn" )

Salam,
WHY



 From: "koeso...@melsa.net.id" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, March 9, 2012 3:59 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: 
[iagi-net-l] Diskisi migas di Metro
 

Itulah pembicaraan mengenai energi alternatif itu biasanya tdk bisa membedakan 
sumber energi dan penyimpan energi (energy storage). Fuel cell disebut sebagai 
energy source, padahal Hidrogen itu tdk didapatkan di alam, tetapi harus 
dibuat, dan untuk pembuatannya perlu diinputkan energi berupa listrik untuk 
electrolysis ini, jadi sumber energi listrik ini dari mana? Dari solar cell 
kah, dari hydro-electric plant, dari geothermal?, bahkan dari PLTU (dg batubara 
sebagai sumber) atau PLTD (dg minyakbumi)? Jadi selalu kita harus bertanya: 
sumber energinya dari mana? RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Eko Prasetyo  
Date: Fri, 9 Mar 2012 15:40:00 +0800
To: 
ReplyTo:   
Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: 
[iagi-net-l] Diskisi miga