Re: [iagi-net] Micropalaeontology Under Threat!

2014-06-06 Terurut Topik bob yuris - bopol...@yahoo.com
Pak Herman,

Seperti yang disebutkan oleh Pak Akmaluddin,
Mikropaleontologi masih diajarkan di jurusan Geologi. Tentu, tidak semua lulusan
Geologi akan menekuni pekerjaan sebagai mikropaleontologist, termasuk dengan 
alasan
pragmatis yang disampaikan oleh Pak Liamsi. 

Mengingat objek mikropaleontologi dan juga paleontology adalah
jasad organisme, maka kajian ini sebenarnya juga dilakukan di jurusan Biologi.
Sebagai contoh, di Biologi UGM, mata kuliah mikropaleontologi dan palinologi
adalah matakuliah pilihan, sementara paleontology dan geologi fisik adalah mata
kuliah wajib. Sehingga tidak mengherankan apabila di seluruh dunia ini,
praktisi dibidang mikropaleontologi sebagian besar adalah sarjana Geologi dan
Biologi.

Ribuan sampel dari hampir seluruh cekungan hidrokarbon di
Indonesia sudah ada analisis mikropaleontologinya. Pertanyaannya adalah, apakah
para Geoscientist yang ada di “oil
company” mampu “membaca” data data biostratigrafi tersebut guna membantu
pekerjaan mereka?

Indentifikasi dan interpretasi sampel biostratigrafi saat
ini adalah pekerjaan Konsultan, namun “membaca” dan menggunakan data
biostratigrafi adalah kemampuan dasar yang mestinya
dimiliki oleh seorang “Explorationist” (menurut saya pribadi).

Mungkin, perlu lebih ditekankan lagi kemampuan “membaca”  dan menggunakan data 
data mikropaleontologi
pada kegiatan eksplorasi hidrokarbon pada pengajaran di perguruan tinggi. Ada
banyak sekali, aplikasi biostratigrafi yang dapat digunakan guna mendukung
kegiatan ekplorasi hidrokarbon. 
 
Bob Yuris Chandra
Independent Palynologist
 


On Friday, June 6, 2014 5:55 PM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id 
wrote:
 


Ini hal yg  biasa biasa saja , orang kan  pragmatis saja ambil kuliah yg 
nantinya relatif gampang cari kerja dg gaji dan fasilitas yg OK.

Tidak perlu dirisaukan , justru suatu ilmu semakin tdk ada yg minat kalau 
ditekuni malah bisa  jadi satu satu yg ngetop dibidang ilmu tsb
Yg lambat laun juga akan mendatangkan profit sendiri 




Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  wildanto p nusantara wpnusant...@gmail.com 
Sender:  iagi-net@iagi.or.id 
Date: Fri, 6 Jun 2014 15:56:05 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] Micropalaeontology Under Threat!

Menurut saya memang mikropal terancam kepunahan Mas. Beberapa waktu lalu saya 
sempat ngobrol dengan salah seorang dosen, menanyakan tentang kesempatan untuk 
mengambil s3 tentang dinoflagellates. Menurut beliau, Indonesia belum memiliki 
ahli dinoflagellates dan pendanaan utk riset di bidang itu belum ada. Beliau 
menyarankan saya utk mencoba mencarinya di Australia dimana mereka sdh jauh 
berkembang utk hal tsb. 
Data base utk dinoflagellates di Indonesia nampaknya juga belum banyak. 
Untuk kalangan mahasiswa, sepertinya biostrat kurang menarik, karena umumnya 
mereka menganggap biostrat hanya warga kelas dua di dunia geologi, mereka lebih 
tertarik utk mempelajari hal yg lain yg membuat mereka lebih mudah diterima di 
oil company ataupun mining company.
Sekedar pendapat saya.
WPN
On Jun 6, 2014 1:23 PM,  herman.dar...@shell.com wrote:

Rekan-rekan IAGI,
 
Ada artikel menarik yang judulnya ‘micropalaeontology Under Treat’, maksudnya 
mikropaleontologi hampir punah. Artikel selengkapnya ada di:
http://www.geolsoc.org.uk/Geoscientist/Archive/May-2012/Micropalaeontology-Under-Threat
 
Pertanyaan saya, apakah ini juga berlaku di Indonesia?
Apakah semua universitas di Indonesia masih mengajarkan mikropaleontologi? 
Pelajaran apa saja yang di kasih? Apakah ada MSc atau PhD untuk 
mikropaleontologi di Indonesia? Bagaimana dengan ahli micropalaeontologists 
Lemigas dan GRDC?
 
Di perusahaan tempat saya bekerja, banyak sekali chief geoscientist yang 
backgroundnya mikropaleontologi atau sering disebut sebagai ‘stratigrapher’. 
Biasanya ‘stratigrapher’ yang kemudian menjadi explorer, memiliki geological 
common sense yang sangat kuat. Tapi sempat perusahaan ini tidak me-recruit 
‘stratigrapher’ sampai-sampai memang hampir punah. Kemudian perusahaan 
berbalik haluan dan dirasakan kita perlu orang untuk QC kerjaan yang dilakukan 
external consultant (e.g. Corelab, Robertson, Horizon). Tapi memang cari 
orang2 dengan latar belakang mikropaleontologi sangat susah, apalagi yang bisa 
QC kerjaan external consultant. Akhirnya kami dapat beberapa PhD dari UK, 
Australia dan MSc dari Jerman. 
 
Ada pandangan atau komentar?
 
 
Salam,
 
Herman

Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan

Bls: Re: Re: [iagi-net] buku putih perminyakan

2013-08-22 Terurut Topik bob yuris
Pak Ketua,

Kalau saya tidak salah memahami penjelasan Anda..model-model pengelolaan migas 
disuatu negara adalah pilihan subyektif dari suatu regim ya? jadi tidak 
obyektif untuk kita dibandingkan?

Saya pribadi cuma pengen memahami aja Pak..bukan buat tujuan lain. Wah ternyata 
kompleks alias njlimet ya mengelola migas dibandingkan mencari dan menggali.

Tmksh 
BobY

Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android




Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Bls: Re: [iagi-net] Press release : IAGI Mendukung Pemberantasan Korupsi di Sektor Industri Sumberdaya Alam

2013-08-19 Terurut Topik bob yuris
Pak Bandono...

Klu kerbau yg karena keadaan terpaksa merumput di lahan berlumpur biasanya cuma 
kaki dan mulutnya yg kotor. Tapi Kalau kerbaunya sudah menikmati merumput 
dilumpur maka dia akan guling-guling di lumpur...

Boby

Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android




Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Bls: Re: Bls: Re: [iagi-net] Press release : IAGI Mendukung Pemberantasan Korupsi di Sektor Industri Sumberdaya Alam

2013-08-19 Terurut Topik bob yuris
Wah bgitu ya Pak...maklum sudah lama gak bergaul dengan kebo..he he he...

Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android




Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Bls: Re: [iagi-net] Proklamasi

2013-08-17 Terurut Topik bob yuris
Pak Koesoema,

Boleh jd geologist merdeka itu memang ada..geologist bebas jg ada. 

BobY

Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android




Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Bls: Re: Bls: Re: [iagi-net] Proklamasi

2013-08-17 Terurut Topik bob yuris
Klu budak gak adalah Prof..kan budak itu setahu saya tidak dibayar...
BobY

Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android




Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Bls: Re: [iagi-net-l] Oil/Gas discovery selama 2012

2012-11-05 Terurut Topik bob yuris
Pak Noor, 100 thn yad, Geologistnya malah gak bingung. Katak biru sudah di 
onshore dan Salmon biru sudah di offshore.
Klu masih bingung juga..kirim sampelnya ke Biostratigrafer...

BobY


Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android



Bls: RE: [iagi-net-l] IAGI PENGDA KALTIM : CERAMAH GUNUNG PIRAMIDA

2012-10-10 Terurut Topik bob yuris
seratus persen sepakat dengan isi tulisan anda Pak Danny HN. Tak ada dogma 
dalam metode keilmuan.  Saya kira Tulisan Pak Budi B pun menyatakan demikian 
adanya.

Salam,
BobY


Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android



Bls: Re: [iagi-net-l] Geologi dan Perkembangan Aplikasikasinya di Indonesia

2012-09-27 Terurut Topik bob yuris
Kita punya ekonom dgn mahzab kerakyatan/ekonomi Pancasila. Prof Mubiyarto dr 
UGM dan Prof Sri Edi Swasono dr UI.
Dua2nya dr Orba sampai Orde Reformasi gak pernah dan gak akan pernah dipakai 
negara apalagi jd menteri.

Kenapa? Karena secara ekonomi kita sekarang kembali terjajah. Lebih parah lagi 
yg terjajah juga ideologi ekonomi melaluli ekonom2 UGM dan UI yg skg jd pejabat 
negara dan akan dilanjutkan oleh yg belum jd pejabat.


Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android



Bls: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3

2012-09-23 Terurut Topik bob yuris
Selamat buat  Maisi  dan teman teman.
Terus berprestasi buat Indonesia




Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android



Bls: Re: [iagi-net-l] Teknik Geologi UIR Pekanbaru (jurusan baru)

2012-09-07 Terurut Topik bob yuris
Pak Syaiful, 

Kalau dalam matakuliah mikropaleontologi jg meliputi palinologi, maka saya 
bersedia membantu berbagi pengalaman ilmu palinologi. Insyallah 100% sedekah. 

Salam,
Bob Yuris


Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android



Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik bob yuris
/melihat adanya ‘tulang’ beton yang patah 
 atau bengkok atau retakan pada struktur di dalam suatu bangunan sehingga ahli 
 sipil dapat memperbaikinya dengan tepat sasaran tanpa harus bongkar-bongkar 
 dulu, sama seperti dokter yang mendiagnosa tangan anda dengan x-ray untuk 
 mengobatinya bukan? 
 Georadar dengan frekuensi yang lebih rendah dapat dipakai untuk melihat 
 struktur dan stratigrafi detil dari lapisan tanah/batuan sama halnya seperti 
 survey seismik refeksi dengan frekuensi tinggi.  Limitasi nya makin tinggi 
 frekuensi yang dipakai (untuk menajamkan resolusinya) akan makin dangkal 
 penetrasinya atau “skin-depth”nya.   Jadi harus menentukan optimum desain-nya 
 sesuai target. Banyak cara untuk membuat hasil pemindaian menjadi lebih 
 jelas, seperti membuat 3-D survey atau mengaplikasikan prinsip tomografi.  
 Singkatnya detil-teknis dari berbagai teknik pemindaian tentu beda tapi 
 fungsi dan tujuannya bisa dianalogikan. 
  
 Salam
 DHN
  
 From: bob yuris [mailto:bopol...@yahoo.com] 
 Sent: 04 September 2012 20:02
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik
  
 Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar  Geolistrik”
 Yth Bapak / Ibu Geologist,
 Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida 
 atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya hanya membaca 
 laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul sampul: Mimpi Emas 
 di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan berimbang, baik dari 
 sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak sepaham.
 Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny 
 Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan 
 Prof Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian 
 kalimat tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini:
 “ Interpretasi georadar dan geolistrik oleh geolog sama dengan imaji 
 ultrasonografi atau sinar-X oleh dokter”.
 Saya sepenuhnya tidak paham apa itu interpretasi georadar dan geolistrik, 
 hanya kalau sinar-X, saya bingung juga kalau dikatakan hasilnya 
 “Interpretasi”. Saya punya pengalaman disinar-X karena patah tulang ruas 
 telapak tangan, hasil rontgennya diperlihatkan oleh dokter kepada saya. Saya 
 lihat betul bahwa ruas tangan saya patah dan tidak perlu lagi pembuktian 
 dengan pembedahan untuk meyakinkan bahwa ruas tulang tangan saya benar-benar 
 patah.
 Pertanyaan saya, apa yang dimaksud dengan “interpretasi Georadar dan 
 Geolistrik” ?. Apakah produknya seperti gambaran patah tulang ruas tangan 
 yang tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan ?
 Mohon pencerahan Bapak Danny dan atau juga Bapak/Ibu Geolog yang paham dengan 
 Georadar / Geolistrik.
 Salam Pencerahan,
 Bob Yuris Chandra
 Palynologist Partikelir


   






Bob Yuris Chandra

Bls: Re: [iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-05 Terurut Topik bob yuris
Pak Bandono,
Adakah rambu atau batasan / kaidah / aturan yg mesti dipatuhi sebelum 
berasumsi atau mengajukan hipotesis dalam konteks keilmuan? Tks



Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android



[iagi-net-l] Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu Georadar dan Geolistrik

2012-09-04 Terurut Topik bob yuris
Mohon Pencerahan Mengenai Ilmu “Georadar  Geolistrik”
Yth Bapak / Ibu Geologist,
Saya belum pernah sekalipun membaca hasil penelitian ilmiah mengenai Piramida 
atau Punden Berundak di Gunung Padang dari sumber manapun. Saya hanya membaca 
laporan utama Tempo Edisi 27 Agu – 2 Sep 2012 dengan judul sampul: Mimpi Emas 
di Gunung Padang. Tempo memaparkannya secara menarik dan berimbang, baik dari 
sisi tim peneliti terpadu maupun dari pihak yang tidak sepaham.
Tempo edisi 3-9 September 2012, memuat surat pembaca dari Bapak DR. Danny 
Hilman Natawidjaja. Isinya kurang lebih tanggapan Bapak Danny atas tulisan Prof 
Mundardjito dan Junus S. Atmodjo pada Tempo edisi G Padang. Ada bagian kalimat 
tanggapan dari Pak Danny yang saya kutipkan disini: 
“ Interpretasi georadar dan geolistrik oleh geolog sama dengan imaji 
ultrasonografi atau sinar-X oleh dokter”.
Saya sepenuhnya tidak paham apa itu interpretasi georadar dan geolistrik, hanya 
kalau sinar-X, saya bingung juga kalau dikatakan hasilnya “Interpretasi”. Saya 
punya pengalaman disinar-X karena patah tulang ruas telapak tangan, hasil 
rontgennya diperlihatkan oleh dokter kepada saya. Saya lihat betul bahwa ruas 
tangan saya patah dan tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan untuk 
meyakinkan bahwa ruas tulang tangan saya benar-benar patah.
Pertanyaan saya, apa yang dimaksud dengan “interpretasi Georadar dan 
Geolistrik” ?. Apakah produknya seperti gambaran patah tulang ruas tangan yang 
tidak perlu lagi pembuktian dengan pembedahan ?
Mohon pencerahan Bapak Danny dan atau juga Bapak/Ibu Geolog yang paham dengan 
Georadar / Geolistrik.
Salam Pencerahan,
Bob Yuris Chandra
Palynologist Partikelir

Re: [iagi-net-l] Re: INDONESIA BICARA: SITUS PURBA GUNUNG PADANG

2012-07-29 Terurut Topik bob yuris


Bapak / Ibu Yth,

Kalau seorang Geolog menginterpreasi penampakan bawah permukaan yg terlihat 
dari georadar maupun geolistrik dibawah pundek berundak Gunung Padang, sebagai 
produk Vulkanik itu Biasa. Meski suatu saat mungkin terbukti itu Salah.

Kalau seorang Arkeolog menginterpreasi penampakan bawah permukaan yg terlihat 
dari georadar maupun geolistrik dibawah pundek berundak Gunung Padang, 
sebagai Bangunan buatan manusia, itu juga Biasa. Meski suatu saat mungkin 
terbukti itu Salah.

Karena, Ilmu dan Ilmuwan menikmati keistimewaan dan kepercayaan selama 
berabad-abad berdasarkan kompetensi bidang keahliannya.

Yang Menjadi Luar Biasa adalah kalau Geolog menginterpretasi sebagai bangunan 
buatan manusia, sementara Arkeolog menginterpretasi sebagai produk Vulkanik.

Menjadi Biasa lagi, jika kita ingat bahwa Sejarah memang sudah mencatat adanya 
Ilmuwan multidisiplin pada tiap jamannya.

Bob Yuris Candra
Independent Palynologist
 

From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
To: Iagi iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, July 29, 2012 9:18 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: INDONESIA BICARA: SITUS PURBA GUNUNG PADANG


Ooo, makasih pak RDP.
Katanya ada data2 dar teamnya kang DannyN apa boleh lihat datanya?
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
Date: Sun, 29 Jul 2012 21:11:17 +0700
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Re: INDONESIA BICARA: SITUS PURBA GUNUNG PADANG
On Sunday, July 29, 2012, wrote:

Wah, Pak Bandono kayanya engga benar2 menyimak berita nih Pak.
Tadi engga nonton ya Pak? 

Yaang bisa saya share, ktika menyimak sambil ngantuk dan lapar, sorry kalau 
salah kutip.

Team mandiri bencana purba, paleo disaster Kang Danny Hilman, Kang Adb dkk 
menduga adanya bangunan lain dibawah punden berundak G Padang. Sudah melakukan 
study dengan metode geolistrik, georadar dan sampling pengeboran. 
Punden berundak ini diinterpretasi ulang oleh Arsitek Purajatnika sebagai 
sebuah bangunan pemujaan berteras 5. Dan juga ada spekulasi bentuk mirip 
Pyramid dalam evaluasi dari segi arsitektur bangunan.
Dugaan adanya bangunan dibawah Punden Berundak G Padang ini disambut oleh para 
ahli arkeologi (ali akbar) sebagai sesuatu yang menarik utk disimak kembali. 
Ini yg menarik buat saya, bagaimana sekelompok geologist mampu memberikan 
iming2 pada arkeolog untuk menyimak, meneliti dan menyelidiki kembali 
temuan-temuannya. 
Pak ADB mengulang lagi bahwa adanya dugaan peradaban maju di Jawa atau 
Nusantara yg tumbuh tenggelam akibat hantaman bencana. Keanehan selama ini yg 
diungkapkan ADB antara lain mengapa sejarah Jawa atau sejarah Nusantara dimulai 
abad ke empat. Lah sebelumnya kemana ? Apakah hancur oleh bencana dan terkubur ?

Sebagai info pendapat lain pernah diungkapkan Prof Dr Sutikno Bronto, bahwa 
penampakan bawah permukaan yg terlihat dari georadar maupun geolistrik ini 
bukan bangunan buatan manusia tetapi bangunan alamiah produk vulkanik. Ini 
diungkap Prof Sutikno bronto dalam acara IAGI evening Talk. 

Mana yg bener ? 
Sependek pengetahuan saya masih belum ada yg bisa menyimpulkan secara fisis. 

Tentang muatan dan penggiringan atau pengalihan opini silahkan dilihat dan 
disimpulkan sendiri apakah itu spekulasi, hipotesa, atau dugaan hasil 
interpretasi data atas munculnya berita di media. 
Salam penasaran.

Rdp

-- 
Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari

Re: [iagi-net-l] berita gempa di Facebook Twitter

2012-06-04 Terurut Topik bob yuris
Pertanyaaan Pak Nyoto itu sudah ada sejak jaman ilmuwan Yunani kuno.
Fenomena bulan purnama dan gempa juga jadi pertanyaan banyak orang diseluruh 
dunia.
Sependek yg saya tahu,  hubungan yg terjadi masih dinggap spekulatif.
 
Namun demikian, saya membanyangkan betapa dasyatnya energi gaya tarik bulan 
purnama, sehingga mampu menggerakkan jutaan ton masa air laut dari satu bagian 
bumi ke bagian bumi yang lain. Berat jenis air murni saja pada suhu 4 derajat C 
adalah 1g/cm3, artinya setara 1000kg/m3.
 
Salam,
BobY

 

From: Ruskamto Soeripto rsoeri...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, June 5, 2012 7:28 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] berita gempa di Facebook  Twitter


Pak Nyoto, 
Sepengatahuan saya, pengaruh bulan/matahari sebatas pada pasang surut laut.  
Belum pernah dengar teori bulan purnama sebagai penyebab gempa !
Apakah ini teori “othak athik gathuk”.. atau berdasar penelitian ilmiah ?  
Silahkan kalau ada expert yang hendak sharing.
Salam RUS NPA 1061
 
 
From:nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
Sent: 05 Juni 2012 6:29
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] berita gempa di Facebook  Twitter
 
Yg jelas sekarang ini lagi bulan purnama alias bulannya bulat  besar dg daya 
tarik bulan maximum diantara waktu sepanjang bulan. Kayaknya dulu pernah 
dibahas tentang adanya hubungan antara kejadian gempa bumi dengan daya tarik 
bulan ini, yaitu gempa bumi terjadinya hampir selalu bersamaan dengan daya 
tarik bulan yg lagi maximum (bulan purnama) ... ? cmiiw
 
wass,
nyoto
 
 
 


 
2012/6/5 Sapto Soendjojo saptosoendj...@gmail.com
Apakah ada hubungan gempa dengan gerhana bulan ?


Pada tanggal 04/06/12, Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com menulis:
 Berita adanya gempa yang terasa di Jakarta dan sekitar nya jauh lebih cepat
 menyebar di facebook dan twitter.

 apakah sebaiknya early warning tsunami memakai media ini juga untuk
 penyebarannya? akan lebih cepat tersebar.|


 fbs


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id/
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/IAGI-net 
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-

Re: [iagi-net-l] Survey gn padang

2012-05-27 Terurut Topik bob yuris



Pak,  sudah ganti topik sekarang Corby... 

From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
To: Iagi iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, May 28, 2012 7:53 AM
Subject: [iagi-net-l] Survey gn padang

Semoga dugaan bencana penyebab rusaknya punden berundak gn. Padang, di samping 
terdapatnya struktur piramida atau minimum ruangan kosong di unden berundak gn 
Padang terbukti.
Selamat bekerja.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro

2012-03-08 Terurut Topik bob yuris

Pak kalau emang ada alat tersebut dan mudah didapatkan secara bebas maka milis 
ini pun bubar, 
mayoritas anggota sibuk golek gaweaan baru pak

Dikirim dari Yahoo! Mail untuk Android



Bls: RE: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk

2012-03-06 Terurut Topik bob yuris
lumayan buat pencerahan mas. klu gak bkrnan tinggal klik delete, gak usah 
dibaca lg


Dikirim dari Yahoo! Mail untuk Android



Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR

2012-02-26 Terurut Topik bob yuris
Sekedar menambahkan, 
 
Seingat saya waktu saya di SD atau SMP oleh bapak/ibu guru diajarkan bahwa 
jaman sejarah adalah jaman mulai ditemukannya bukti bukti tertulis, meskipun 
itu hanya berupa prasasti diatas batu. Jaman pra-sejarah adalah jaman dimana 
tidak ada peninggalan berupa tulisan,  bisa jadi peninggalannya hanya peralatan 
berburu, meramu dan bertani. Oleh karena itu, jaman sejarah dan pra-sejarah 
dalam skala lokal bisa berbeda-beda.
 
Jadi keselarasan dan ketidakselarasan pra-sejarah dan sejarah pada suatu 
tempat, boleh jadi berkaitan dengan perkembangan pengetahuan/budaya baca-tulis. 
Tanpa adanya penelitian mendalam tentang perkembangan evolusioner dari budaya 
baca-tulis pada suatu daerah dan hanya berdasarkan bukti prasasti, tentu saja 
yang muncul adalah ketidakselarasan jaman pra-sejarah dengan jaman sejarah.
 
Bob Yuris Candra
Independent Palynologist
 

From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, February 27, 2012 4:33 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR


Mohon ijin, ikut nimbrung, mungkin salah besar.

Wah kalau keselarasan pra sejarah ke sejarah agak sulit yaa, krn buktinya tidak 
banyak, meskipun ada. Lha ini kan yang sedang dilacak oleh :DHN AB EJ AA SBY
TuranggaSeta, juga para arkeolog meskipun konsepnya beda.

Kalau jaman kerajaan ke sekarang yaa jelas selaras, semua tercatat. Bukti 
peninggalan berupa karya pujangga masih digunakan di banyak kalangan, perilaku 
sopan santun, acara adat, bela diri, musik, ilmu pengobatan dll masih ada dan 
masih nyambung.

Mungkin erosi budaya dan pendidikan sekuler itu yang menyebabkan rasa ketidak 
selarasan para ilmuwan muda karena bertentangan dgn pola pikir dunia 
barat/baru.

Lha budaya tidak waras itu apakah budaya yang tidak punya kaitan dengan budaya 
kearifan yang masih dipergunakan oleh masyarakat umum, atau budaya yang tidak 
nurut pola pikir dunia modern?
Wah aku kagak ngerti juga; mari pencetus ungkapan, jelaskan apa yang sdr 
maksud, lha aku kan bukan budayawan
Salam n selamat pagi. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: bosman batubara bosman200...@yahoo.com 
Date: Sun, 26 Feb 2012 10:09:53 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR

Saya justru tertarik dengan candanya Pak DHN. Bisa dieksplorasikah Pak bagian 
ketidakselarasan budaya dan budaya yang kurang waras? Makasih duluan...


tabik
bosman batubara 

From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, February 26, 2012 3:52 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR


Artikel yang sangat menarik dan bagus. 
Konsep yang diketengahkan olek Pak Zaim dalam artikel ini juga menjadi konsep 
dasar yang kami terapkan, plus hipotesis bahwa perkembangan peradaban termasuk 
IPTEK, khususnya sejak masa pra-sejarah, itu tidak  kontinyu tapi terputus atau 
dapat ter-reset oleh bencana katastrofis.  Demikian juga konsep IPTEK (macam, 
prinsip, teknik) di masa lalu tidak harus sama dengan yang kita kenal 
sekarang.  Pak Zaim menguraikan proses alam pada masa sejarah yang didominasi 
oleh susut laut – turunnya muka airlaut, sehingga banyak wilayah yang terkena 
dampak sedimentasi dan pendangkalan.  Ini benar karena dari Mid-Holocene sampai 
kurang lebih 100 tahun lalu muka airlaut global turun sekitar 2-3 meter.  
Sebaliknya, dari 20.000 tahun (puncak Zaman Es) sampai Mid-Holocene, muka air 
laut naik 130 meter.  Jadi tentu banyak peradaban yang ‘terendam’.   Interaksi 
dari perubahan muka airlaut yang drastis, yang banyak diduga juga berkaitan 
dengan kejadian bencana
 katastropik seperti letusan gunung api, dengan perkembangan peradaban manusia 
ini belum banyak dieksplorasi.  Kami menduga kuat ada “ketidakselaran” budaya 
yang besar yang memisahkan Jaman Sejarah dan Pra Sejarah; bahkan dari Jaman 
Kerajaan ke Jaman kita sekarang pun kelihatannya ‘tidak selaras’.  
Jangan-jangan ini salah satu penyebab budaya kita sekarang jadi ‘kurang waras’  
J(bercanda).
 
Salah satu alasan utama kenapa penelitian arkeo-geologi yang sudah dirintis 
oleh Alm. Pak Sartono, kemudian Pak Sampoerno, kemudian juga diteruskan oleh 
Pak Zaim ini kurang/tidak berkembang adalah karena ilmu geologi Kuarter 
Indonesia tidak berkembang.  Ahli geologi kita umumnya mendapatpengajaran dan 
training untuk ‘membaca’ sejarah geologi dari masa pra-manusia (jutaan-puluhan 
juta tahun lalu) yang ter-rekam pada lapisan bebatuan, baik pada singkapan 
ataupun pada data bor, karena tujuannya untuk eksplorasi tambang.  Tapi kita 
umumnya tidak terlatih untuk membaca proses dan sejarah geologi dari BENTANG 
ALAM yang kita lihat disekitar kita sekarang.  Geologiawan Indonesia umumnya 
akan pandai berceloteh kalau ketemu singkapan, tapi akan bungkam kalau disuruh 
mengidentifikasi  mana teras-teras sungai mana tebing patahan aktif, mana 
alluvial mana collovial, dlsb;  dan bagaimana proses geologi yang membentuk 
bentang alam ‘destruktif

Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR

2012-02-26 Terurut Topik bob yuris
Pak Danny, 
 
Melihat kualitas jalan yang ada, dulu saya juga pernah berfikir kalau Insinyur 
sipil kita kalah hebat dengan Insinyur Londo. 
Ternyata saya keliru, urusan mutu jalan ini bukan berkaitan dengan penguasaan 
teknologi tetapi lebih pada besarnya upeti.
 
Bob Yuris Candra
Independent Palynologist
 

From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, February 27, 2012 8:14 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR


:) :) :) sesungguhnya kalau mslh batubata, sampai sekarang masih ada yang 
bagus. Masalah ukuran itu disesuaikan dgn standard dari PU. Bahkan sesungguhnya 
termasuk kekuatan juga ada di SNI.
Kalau Dany dapat yang jelek itu masalah memilih saja. 
Kalau aku bilang secara umum ada rupa ada harga kalau tdk sesuai itu tertipu 
atau memamng tidak tau :):):) kalau ada yang bagus :):):):)

Kehilangan kepribadian bangsa ini terjadi itu setelah masa reformasi, maunya 
disebut negara demokrasi. Ini kan hasil pendidikan modern
al: islam liberal, para tokoh reformasi, merasa bahwa kepribadian indonesia 
kurang pas hk hk hk.

Masih banyak kok orang indonesia berkepribadian baik dan sehat.

Ih nanti kepanjangan deh. Meleset dari geologi.
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com 
Date: Mon, 27 Feb 2012 07:44:23 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR

Selamat pagi.
Wah, Pak Ban ini serius amat ya J
Kan lebih baik menjadi orang waras yang merasa ‘masih kurang waras’ disbanding 
orang edan yang merasa paling waras…wk wk wk
Perihal apakah kepribadian dan kebudayaan di Jaman Kejayaan Kerajaan (sebelum 
1500 M) ‘selaras’ dengan kebufayaan manusia Indonesia sekarang adalah hal yang 
tidak sederhana tentunya, tapi yang jelas masa kita sekarang dipisahkan oleh 
ratusan tahun masa kolonial dari jaman kejayaan itu.  Dan kita dengan berbagai 
cara dibuat ‘hilang ingatan’ akan jati diri dan akar (sejarah) bangsa (oleh 
para penjajah).  Jangan-jangan usaha ini masih di-“maintain” sampai sekarang 
(secara terselubung).
 
Sekedar contoh kecil.  Bangunan Candi Batujaya dari abad 4 Masehi, khususnya 
kualitas batubatanya itu luarbiasa bagusnya (dan sudah teruji ketahanannya 
selama 1600 tahun).  Kata orang ahli material jauh lebih bagus dari umumnya 
batubata jaman sekarang.  Nah, bisa dibilang perkembangan teknologi yang tidak 
selaras bukan?  Orang jaman sekarang umumnya hanya tahu kehebatan 
bangunan-bangunan yang dibuat Belanda saja.
 
Wass
DHN
 
 
 
From:Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Monday, February 27, 2012 4:34 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR
 
Mohon ijin, ikut nimbrung, mungkin salah besar.

Wah kalau keselarasan pra sejarah ke sejarah agak sulit yaa, krn buktinya tidak 
banyak, meskipun ada. Lha ini kan yang sedang dilacak oleh :DHN AB EJ AA SBY
TuranggaSeta, juga para arkeolog meskipun konsepnya beda.

Kalau jaman kerajaan ke sekarang yaa jelas selaras, semua tercatat. Bukti 
peninggalan berupa karya pujangga masih digunakan di banyak kalangan, perilaku 
sopan santun, acara adat, bela diri, musik, ilmu pengobatan dll masih ada dan 
masih nyambung.

Mungkin erosi budaya dan pendidikan sekuler itu yang menyebabkan rasa ketidak 
selarasan para ilmuwan muda karena bertentangan dgn pola pikir dunia 
barat/baru.

Lha budaya tidak waras itu apakah budaya yang tidak punya kaitan dengan budaya 
kearifan yang masih dipergunakan oleh masyarakat umum, atau budaya yang tidak 
nurut pola pikir dunia modern?
Wah aku kagak ngerti juga; mari pencetus ungkapan, jelaskan apa yang sdr 
maksud, lha aku kan bukan budayawan
Salam n selamat pagi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: bosman batubara bosman200...@yahoo.com 
Date: Sun, 26 Feb 2012 10:09:53 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR
 
Saya justru tertarik dengan candanya Pak DHN. Bisa dieksplorasikah Pak bagian 
ketidakselarasan budaya dan budaya yang kurang waras? Makasih duluan...
 
tabik
bosman batubara 
 
From:Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, February 26, 2012 3:52 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: ARTIKEL KORAN PR
 
Artikel yang sangat menarik dan bagus. 
Konsep yang diketengahkan olek Pak Zaim dalam artikel ini juga menjadi konsep 
dasar yang kami terapkan, plus hipotesis bahwa perkembangan peradaban termasuk 
IPTEK, khususnya sejak masa pra-sejarah, itu tidak  kontinyu tapi terputus atau 
dapat ter-reset oleh bencana katastrofis.  Demikian juga konsep IPTEK (macam, 
prinsip, teknik) di masa lalu tidak harus sama dengan yang kita kenal 
sekarang.  Pak Zaim menguraikan proses alam pada masa sejarah yang didominasi 
oleh susut laut – turunnya muka airlaut, sehingga banyak wilayah yang terkena 
dampak sedimentasi dan pendangkalan.  Ini benar karena dari Mid-Holocene sampai 
kurang lebih 100 tahun lalu

Re: [iagi-net-l] Re: Susunan Acara Sarasehan BKP BENCANA KATASTROPIK PURBA - SKP BSB

2012-01-31 Terurut Topik bob yuris


Mas Ok,
Jgn bingung2 buat sewa kuda. Dugaan saya, diskusi Anda berangkat dari latar 
belakang yg “berbeda”, bukan hanya antar Geologist.
Keyakinan akan hal2 berbau “supranatural” itu lintas profesi dan intelektual.
Dari profesi yang semata mengandalkan otot sampai murni otak, ada semua. 
Dari intelektual rendah sampai tinggi, ada semua.
Jadi, tidak bisa dikatakan kalau orang punya intelektual tinggi terus tidak 
percaya klenik, sebaliknya juga tidak bisa dikatakan, orang yang percaya klenik 
intelektualitasnya rendah… semua tidak berkorelasi Mas OK…
Jadi, nikmati saja, jangan bingung2 pilih kuda…. 
 
Bob Yuris Candra
Independent Palynologist
 

From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, January 31, 2012 11:07 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Susunan Acara Sarasehan BKP BENCANA KATASTROPIK 
PURBA - SKP BSB

-Yang menarik buat saya, sejak kapan manusia ini mengenal tuhan, surga dan 
neraka ? Karena yg pernah saya baca konsep adanya neraka (tempat dihukumnya 
orang-orang jahat) dalam peradaban mesir kuno belum dikenal (cmiiw).-Oom 
Vick, peradaban mesir purba sudah mengenal (dan mungkin memperkenalkan) konsep 
reward dan punishment di afterlife. Konsep 'weighting of the heart' , yang 
kira-kira mirip dengan hisab sudah termaktub dalam text2 kuno seperti the book 
of the death. Kalau seorang hidup tidak sesuai dengan 'maat' ( harmony...) akan 
masuk kedalam 'neraka' dimana jiwanya akan dihancurkan dan tidak mungkin 
mencapai 'eternal life'.Itu yg saya ingat dari nonton filem ancient 
egypt.CMIIW 
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com; 
To: iagi-net@iagi.or.id; 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Susunan Acara Sarasehan BKP BENCANA KATASTROPIK 
PURBA - SKP BSB 
Sent: Tue, Jan 31, 2012 1:12:16 PM 

2012/1/31 Ruskamto rsoeri...@yahoo.com 
Ini kan ranah arkeologi, kok gak ada kutipan ahli sejarah ya.. Terlalu berat 
kearah Geomythologist.. Dari logika awam arkeologi saja rasanya ada hiatus 
budaya.. Peradaban piramid adalah 2,000 SM sedangkan budaya bernegara di 
Tanahair yang mampu membuat artifak besar baru mulai abad ke 5, Kerajaan Kutai. 
Dari skala waktu ada hiatus.. Pertanyaannya apakah ada kerajaan lebih tua dari 
Kutai ? Perioda tsb. dipengaruhi Hindu dan Budha dan di India gak kenal 
piramid.. Trus yang bikin piramid kerajaan apa ya.. Ternyata dari sudut sejarah 
saja gak masuk logika Ruskamto Pakdhe Rus,  
Kalau dugaannya Paleolithic ya mungkin saja. Artinya ini peninggalan mirip Gua 
Pawon. Memang budaya saat itu dalam ranah main-stream arkeologi, terjadi 
ketidak selarasan. Setahu saya Paleolithik di Indonesia saat ini yang tertua 
kalau ga salah di Nias. Kalau dihubungkan dengan katastropik saat itu 
barangkali berhubungan dengan Toba yang diperkirakan meletus 7000 tahun BC.
Memang tidak sebombastis penemuan kebudayaan moderen, seperti INCA atau 
pertemuan UFO yang mampu terbang dsb. Tetapi mungkin mengisi sisi kosong dalam 
pengungkapan perjalanan manusia paleolithic di Indonesia. Dimana jaman itu 
manusia suka membuat tugu-tugu Menhir dengan batu. Nah yang jadi seru karena 
adanya batuan panjang kotak-kotak mirip pilar, yang kalau geologist bilang 
columnar joint tapi kalau orang sejarawan bisa menganggapnya batu menhir
Mnurut bacaan beberpa sumber kebudayaan megalitik orintasi pada 
kekuatan-kekuatan supra natural sebagai kepercayaan. Memang sering berhubungan 
dengan keyakinan akan adanya kekuatan gaib pada benda maupun makhluk hidup dan 
kepercayaan adanya kekuatan roh dan kekuatan pada arwah nenek moyang dsb. 
Yang menarik buat saya, sejak kapan manusia ini mengenal tuhan, surga dan 
neraka ? Karena yg pernah saya baca konsep adanya neraka (tempat dihukumnya 
orang-orang jahat) dalam peradaban mesir kuno belum dikenal (cmiiw).
Sepertinya memang yang dikejar bukan sejarah Indonesia moderen, tetapi sejarah 
kuno. 
rdp 

Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia

2011-07-08 Terurut Topik bob yuris
Teori hadir guna menjelaskan Fenomena. 
Contohnya teori atom.Awalnya atom diduga sebagai benda padat yang tidak dapat 
dibagi lagi,  ternyata melalui sebuah percobaan, dengan cara menembakkan 
partikel alpha pada sebuah lempeng tipis emas, ada dua fenomena yang teramati 
oleh Rutherford, 

Fenomena pertama sinar dibelokkan, fenomena kedua sinar diteruskan. 
Berdasarkan dua fenomena ini, Rutherford menyimpulkan bahwa atom bukanlah suatu 
benda yang padat, tetapi berupa inti yang dikelilingi oleh beberapa orbit 
electron dengan lintasan elips atau lingkaran, seperti layaknya tatasurya kita. 

Sinar dibelokkan karena menabrak inti atau electron yang mengorbit, sementara 
yang diteruskan karena menembus ruang kosong diantara inti dan electron.
Demikianlah sekelumit teori atom yang saya terima sewaktu sekolah menengah 
(Jadi 
maaf kalau salah). 

Sebagaiman Rutherford, demikian pula cara Darwin bekerja , kebetulan saya 
berlatar belakang Biologi, jadi pernah kuliah 2 SKS Evolusi. Semua guru evolusi 
saya di Biologi UGM, seingat saya, tidak pernah mengajarkan untuk percaya atau 
tidak percaya pada teori evolusi, yang diajarkan adalah bagaimana konstruksi 
teori evolusi itu dibangun. Menurut seorang guru saya, Prof Jesmand Situmorang, 
fenomena yang dilihat Darwin juga dilihat oleh Ilmuwan biologi sejaman dengan 
Darwin. Perbedaannya adalah pada kemampuannya untuk memahami dan menjelaskan 
fenomena itu melalui sebuah teori. 

Ketika banyak fenomena baru yang muncul atau teramati, tidak mampu dijelaskan 
oleh sebuah teori, maka gugurlah teori tersebut. 

Tektonik lempeng hadir, geosinklin menjadi usang. Bukan karena James Hall bodoh 
dan ilmuwan penerus Wegener lebih pintar, tetapi fenomena yang dijadikan dasar 
oleh James Hall menelorkan teori Geosinklin ternyata hanyalah potongan kecil 
puzzle dari rangkaian gambaran alam yang utuh.  
Bob Yuris Candra
Independent Palynologist
 





From: sahuri mulyono sahuri0...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, July 8, 2011 6:29:15 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia


Dear All,
Klo buat saya pribadi, mengenai teori evolusi masih sebatas “oo begitu ya 
teorinya…data seperti itu…story link begitu”, makanya waktu kuliahpun tidak 
terlalu tertarik untuk berdebat karena keterbatasan pengetahuan dan dari segi 
agama tentunya belum klop. Apa yang ada dalam kitab suci adalah isyarat apalagi 
soal penciptaan manusia memang cukup banyak diulas namun tidak eksplisit dan 
terang benderang asal-usulnya. Hikmahnya agar manusia berpikir dan ilmu 
pengetahuan berkembang tidak hanya sebatas evolusi, namun ilmu geology 
(paleontology), biology (banyak cabang), genetic (DNA), kedokteran, psychology, 
anthropology, dll termasuk sidik jari pasti tak lepas dari awal kontroversi 
teori Darwin. Klo Om Darwin bilang man is a super animal…it kills aboriginals, 
suku tolai di PNG, suku Maori, suku Kulina di Amazon, dll. Apa mereka produk 
gagal evolusi, atau evolusi gak sampai ke mereka?  Suku aboringin sangat 
terbelakang, jumlahnya di Australia mungkin dibawah 1% sekarang (tolong koreksi 
jika salah), orang aboringin yang mulai mau bekerja dan hidup mandiri hampir 
semuanya bukan genetically pure aboriginal tapi udah pencampuran dengan bule. 
Yang masih pure aborigin mereka hidup dari uang mingguan dari pemerintah tiap 
kamis (sejauh amatan saya), hari sabtu/minggu uang udah habis, buat jajan 
sebagian besar minum2an, senin-rabu banyak yang berada dibawah pohon, 
bermalas2an. Mereka juga manusia kan, klo ada yang bodoh, agak pintar dan 
pintar 
itu biasa kan, tapi mereka sangat terbelakang……apa evolusi gak sampai ke 
mereka? 
Begitupun suku2 yang lain. Untuk itu soal asal-usul manusia saya pribadi masih 
suka berpegang pada:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan 
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku 
supaya 
kamu saling kenal-mengenal”
Jadi sudah disebut manusia (bukan kera), manusia diciptakan bersuku2 dan 
berbangsa2, berbeda2, jadi ada berbagai macam suku di Indonesia dan di belahan 
dunia lainnya.
Dan saat ini banyak juga ilmuwan barat bergeser ke konsep penciptaan 
manusia….jadi ya bukan the only mandatory of faithmeskipun kita 
geologistteori masih berkembang Providentially for us in the last 
fifteen years the study of microbiology reveals that we (like all organic life) 
are the handiwork of God, in that DNA is complex information that just does not 
happen by chance. Darwin’s theory of evolution and his philosophies are undone 
as also are many university disciplines in society today.
 
Selamat berakhir pekan,
Sahuri


2011/7/8 Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com

Setuju dengan pernyataan Prof. Koesoemadinata, “dalam science yang bersifat 
empiris, (ukurannya) ...apakah kita itu bisa menerima atau tidak suatu teori 
itu 
sebagai sesuatu yang logis/ masuk akal dan sesuai dengan apa yang kita amati 
(fosil2, batuan