Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Maaf, kalau boleh bersuara : Bagaimana kalau memang 100 persen kandungan lokal tidak memungkinkan, apakah bisa berkolabarasi, yang penting muatannya berpihak pada masyarakat banyak. Tinggal bagaimana membuat Nota kesepahaman yang di bangun dengan Gentlemen Agreement, Kalaupun ada bencana Alam , sudah garis -Nya. Terimakasih Pak. Salam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Date: Mon, 27 Jun 2011 08:19:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP. Sekedar informasi saja. Salam, Ari From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Baju batik dan kain ikat. Viva Indonesia . Forza, Fantastico, ready to get Formula One. Ciao Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Mon, 27 Jun 2011 14:55:26 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Great Idea, IAGI sebaiknya mendata Lokal Oiler ML WL and paggil mereka untuk promosi/presentasi ttg plus(grow profit) dan minus (kendala), n wrap up to make recommendation ke Intansi yang terkait kayak Migas/BPMIgas/Pertamina/Medco/Kondur seperti apa yang dilakukan oleh Petronas dengan Loves Malaysian Product (e.g. employees naik MAS, Malaysian Airlines) or Sandiago Uno, Yuppies Entrepreneur, loves Indonesian Products, e.g selalu pake baju batik . Good Luck! - Original Message - From: Amir Al Amin To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 2:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Mantap Pak Arya ulasannya.. Mungkin IAGI perlu memberikan dukungan, mungkin bisa menjadikan para pengusaha wireline/mudlogging lokal sebagai tamu/ presentasi di dalam event IAGI. Saya tidak pernah dengar promosi mereka, Atau mereka sudah kewalahan dengan job yang ada? Salam, 2011/6/27 Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah. Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, Asian Quest for Wealth). Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya. Tentunya harus juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local content tool mereka jadi 100% made in Indonesia. Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh. Tapi memang selalu menarik untuk mendengarkan presentasi teknologi hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya? Salam, Arya Nuhan From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso. Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari 2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Maaf Nuhan , yang tinggi besar pemain basket, Baiklah,,thank you for covering..anywhere you are. What ever it takes , I ll do... I am the volunteer going to prison twice..so I can stop this fight.. Thank you all Get up and stand up, get your right brother. Many thanks Kind regard, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 08:05:00 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Wah kok jadi Pak arya sih. Ini nuhan adik kelasmu di Bandung dulu..Lupa nih. Salam, Nuhan -Original Message- From: dini.ben...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 07:17:08 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Apakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah? Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak ahli bumi juga bagian dari HanKam Nas Terimakasih Pak Arya atas informasinya. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah. Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, Asian Quest for Wealth). Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya. Tentunya harus juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local content tool mereka jadi 100% made in Indonesia. Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh. Tapi memang selalu menarik untuk mendengarkan presentasi teknologi hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya? Salam, Arya Nuhan From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso. Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari 2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving
Re: [iagi-net-l] Overpressure in Indonesia's sedimentary basins
Selamat Kang Agus MR. Salam. Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Agus Mochamad Ramdhan agusmr1...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 19:22:22 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Overpressure in Indonesia's sedimentary basins Mas Bowo dan Ferdi, Thread-nya saya ubah jadi ‘overpressure in Indonesia’s sedimentary basins’ ya, sekalian promosi riset kami nih, hehehe. Mengenai overpressure di Lower Kutai Basin (LKB), ini kami kirimkan abstract dari paper kami yang akan diterbitkan kira-kira September ini di AAPG Bulletin. Sebagai acknowledgement, penulisan paper ini (termasuk PhD studentship saya), disponsori oleh Total EP Indonesie: Terima kasih! Overpressure and shale compaction in the Lower Kutai Basin, Indonesia – a radical reappraisal Agus M. Ramdhan1* and Neil R. Goulty1 1Department of Earth Sciences, Durham University, South Road, Durham DH1 3LE, UK. *Present address: Department of Geology, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia. Corresponding author (e-mail: agu...@gc.itb.ac.id) ABSTRACT Lateral drainage and high temperatures in the shelfal area of the Lower Kutai Basin provide an exceptional opportunity to study compaction of Miocene shales and overpressure generation. Previous workers agreed that the principal mechanism of overpressure generation is disequilibrium compaction, but sonic and resistivity logs in several fields display reversals at a transition zone into high overpressure, indicating that overpressure is generated by unloading processes. The transition zone coincides with the vitrinite reflectance threshold for gas generation. Extreme overpressures in some wells are associated with reversals on density logs too, interpreted to result from cracks opening. The density–depth trends through the shales are similar in all wells and independent of overpressure until extreme overpressures are encountered. This observation strongly suggests that porosity reduction is controlled by chemical compaction and that cementation has caused the shales to become overcompacted, relative to the prevailing effective stress, at burial depths of ~3 km where the top of overpressure is encountered. Hence, the Lower Kutai Basin contains a unique reported example, to date, of a Neogene succession in which high overpressures are generated by unloading processes with no contribution from disequilibrium compaction. Density logs from the Peciko Field have been used to derive the empirical porosity–depth trend for shales in the depth range 6000–15,000 ft (1800–4600 m), where z is depth in thousands of feet. The corresponding temperatures range is 85–170°C, so this compaction curve applies for shales in the chemical compaction regime where no discrete smectite is present. Intinya memang kira-kira bahwa overpressure di LKB tidak disebabkan oleh undercompaction atau disequilibrium compaction (atau kita bisa sebut loading mechanism karena berhubungan dengan penambahan vertical load/sedimentation). Kami menduga penyebabnya adalah unloading (un-related-to loading). Kesimpulan kami ini cukup mengejutkan banyak peneliti yang mendalami overpressure. Mereka bertanya: “how come? You have ‘young’ sedimentary basin, undergoing moderate sedimentation rate, yet the overpressure is not caused by disequilibrium compaction?” Kami jawab, ya memang kami tidak menemukan sama sekali bukti disequilibrium compaction (porosity preservation at overpressure section). Malahan, kami menemukan bahwa sedimen di overpressured section adalah overcompacted instead of undercompacted. Kami tantang balik: coba tunjukkan satu cekungan sedimen di dunia, dimana cekungan tersebut relatif muda (Neogen kurang lebih), kemudian masih aktif mengalami sedimentasi, dan overpressure bukan disebabkan oleh disequilibrium compaction. Cekungan yang seperti ini sepertinya tidak ada di dunia (setidaknya sampai saat ini), dan LKB mungkin sangat unik! Kami menduga salah satu penyebab unloading yang utama di LKB adalah gas generation (kerogen to gas transformation). Penyebab lainnya kemungkinan adalah clay diagenesis (sebagai contoh transformasi illite jadi kaolinite). Hal ini masih terus kami teliti. Sebagai catatan, riset kami sebelumnya ini tidak mencakup deep-water Kutai Basin. Kami ingin sekali me-riset daerah ini, karena bisa jadi salah satu contoh klasik overpressure di deep water. Berminat mensponsori? Hehehe… Proses unloading overpressuring ini terutama dikontrol oleh temperatur, sehingga kami berhipotesis bahwa karena LKB ini dapat digolongkan sebagai ‘warm basin’ melihat thermal gradient-nya, maka proses-proses unloading sangat mungkin terjadi. Sebagai lanjutannya, kami berhipotesis juga bahwa di cekungan-cekungan sedimen lain di Indonesia, mengingat thermal gradient-nya cukup tinggi, unloading sangat boleh jadi
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Makasih kang Bowo. Mungkin saatnya di rebonding, ke salon maksudnya. Ciao. Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Fri, 24 Jun 2011 02:27:17 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain. Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini hanya berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil positifnya saja. Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging ini semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input. Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah. Bowo -Original Message- From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di
Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China
Its all about suistanable development Trims, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Thu, 23 Jun 2011 11:10:16 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Mas Bowo, Karena a new baby n growing learning curve, yang perlu kita tiru inovasi mereka seperti Invented Continuous Improvement in any Sectors, Mereka hanya punya basic tools (conventional) seperti, TriCombo, SWC, RFT but not like RCI (Baker Reservoir Characterization with multi-chambers), dimana kita tahu Baker udah giant well established WL Company. Our ops hanya onshore, so far OK interm of $, basic safety maupun untuk tujuan sumur produksi plus Near Field Wildcats. - Original Message - From: Bowo Pangarso To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 10:36 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made terimakasih atas sharingnya. Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools? Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak? dari sisi non teknikal, apakah support untuk post processing analysis, akses ke expert dari masing-masing log dan teknologi, tingkat safety standard mereka juga cukup tinggi? Maaf kalau jadi terlalu detail, lebih karena memang saya belum pernah berinteraksi dengan perusahaan logging asal China, sehingga hanya dengar-dengar saja, apalagi kelihatannya mereka baru lebih kurang 10 tahun beroperasi di Indonesia (CMIIW), seiring dengan masuknya perusahaan minyak asal China. Untuk kawan-kawan lain yang sudah kirim via Japri terimakasih salam, Bowo 2011/6/22 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id All, Dari segi non-technical (English) and price sangat competive. Technically OK (meet our bussines requirement to flow the well) dan sekarang Citic Seram Energy Ltd pake Chinese WL. - Original Message - From: Bowo Pangarso To: IAGI Sent: Wednesday, June 22, 2011 1:56 PM Subject: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Rekan-rekan IAGI yang budiman, Kalau tidak keberatan saya mohon sharingnya dari rekan-rekan sekalian mengenai pengalaman berinteraksi dengan perusahaan wireline logging/LWD company China. Untuk segala aspek baik teknikal, non teknikal, maupun harga. Salah satu yang bisa saya dapatkan melalui browsing di internet adalah http://www.cnlc.cn/cnlcWeb/Index.htm, saya pernah dengar juga ada Da Qing? Akan lebih baik kalau bisa japri saja, tapi saya mohon kalaupun melalui jalur umum, opini yang keluar tidak mendiskreditkan satu perusahaan tertentu. terimakasih, Bowo -- “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email. “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email. -- “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email. “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.
Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China
Paling ekonomis bikin sketsa Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Date: Thu, 23 Jun 2011 06:03:16 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Inget semboyan tukang foto jaman dulu (waktu belon digital) yang kurang lebih : ' Komponen paling murah dari suatu foto adalah filem nya. Jangan hemat-hemat filem karena harga suatu momen dan sebagainya itu jauh lebih besar dari sekedar harga filem' Silahkan dianalogikan dengan harga log di operasi pemboran. --- On Thu, 23/6/11, Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com wrote: From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China To: iagi-net@iagi.or.id Received: Thursday, 23 June, 2011, 10:46 AM Gak establish gak masalah pak, yang penting apakah speknya bisa menghasilkan log yang reliable? Kalo ada core akan lebih baik untuk mengujinya. yang kedua, log adalah nyawa sumur. pastikan bahwa kita dapat log yang bagus karena itu selamanya yang kita pake. 2011/6/23 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Pak Shofiyuddin, PEX adalah Licensed Schlum Tool, yang jelas Chino WL blun well established lah ($) dan kagak bisa dibandingkan dengan yang udah solid well established($) alias Kijang vs. BMW - Original Message - From: Shofiyuddin To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 9:45 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Sedikit share waktu ngaudit WL asal Cina di Etiopia sana. Secara manufaktur, mereka tidak punya riwayat yang jelas, dari segi tool spek / physics dan kalibrasi. Mereka tidak punya manualnya sama sekali. Untuk log konvensional biasa, alat mereka seperti PEX dan mereka cuma bilang, liat aja spek PEX mau ngadalin kayaknya. Dari sisi software sangat teribel, gak punya perangkat lunak untuk ngeprint color,ubah skala log, ngeprint PDF, export LAS dan sebagainya. Tapi mungkin sekarang mereka lebih maju kayaknya. Kalo mau bener sih, coba aja di adu bareng bareng di lubang yang sama dengan WL company yang sudah establish, bandingkan dan putuskan 2011/6/23 Arie Krisna Lopulisa arie_arkhrie...@yahoo.com Mas Bowo and all, Seperti disebutkan dibawah, kita di CITIC saat ini menggunakan perusahaan WL China. Untuk masalah operation di lapangan so far everything's OK tanpa ada kendala yang berarti. Yang mungkin menjadi sedikit kendala adalah ketika saat mereka melakukan analisa petrofisik dan mendiskusikan/mempresentasikan ke kita. Balik lagi masalah utama adalah Bahasa. Rgds, Arie Lopulisa --- On Wed, 6/22/11, Razi Muhammad Fakhrur mufar...@gmail.com wrote: From: Razi Muhammad Fakhrur mufar...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China To: iagi-net@iagi.or.id Date: Wednesday, June 22, 2011, 6:40 PM agak out of topic, pengalaman saya pakai jasa lab di china terkendala di bahasa, meski judul kumpeni nya international dan cukup punya nama dimana-mana. untuk mudlogging, kami pernah pake kumpeni india dan lokal arab (geologistnya mostly egyptian), mereka juga cukup kompetitif. salam, Razi 2011/6/22 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id All, Dari segi non-technical (English) and price sangat competive. Technically OK (meet our bussines requirement to flow the well) dan sekarang Citic Seram Energy Ltd pake Chinese WL. - Original Message - From: Bowo Pangarso To: IAGI Sent: Wednesday, June 22, 2011 1:56 PM Subject: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Rekan-rekan IAGI yang budiman, Kalau tidak keberatan saya mohon sharingnya dari rekan-rekan sekalian mengenai pengalaman berinteraksi dengan perusahaan wireline logging/LWD company China. Untuk segala aspek baik teknikal, non teknikal, maupun harga. Salah
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan -- From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made terimakasih atas sharingnya. Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools? Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak? dari sisi non teknikal, apakah support untuk post processing analysis, akses ke expert dari masing-masing log dan teknologi, tingkat safety standard mereka juga cukup tinggi? Maaf kalau jadi terlalu detail, lebih karena memang saya belum pernah berinteraksi dengan perusahaan
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Barangkali. Saya menyerah. Silahkan Unsubscribe Pak Moderator. Terimakasih dan Wassalam. Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made
Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China
Memang Pak, saya coba unsubscribe sendiri juga gak nyambung, jadi kalau boleh minta tolong moderator, tolong unsubscribe ya. Makasih Pak, salam. Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:05:05 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Sepertinya nggak Nyambung Neng! - Original Message - From: Dini To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 24, 2011 8:13 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Sketsa, gambar tangan dari singkapan di daerah eksplorasi, dimana sumur bor dilakukan. Gambaran dua dimensi dengan adjusment geology mind set, yang terkadang tidak tergambar dalam rekam rupa teknologi digital. Ataupun teknologi 3 dimensi, turunan gambaran besar dari geologi regional, dimana suatu proses eksplorasi dilakukan. Wassalam dan terimakasih. Dini Sent from my iPad On Jun 24, 2011, at 8:26, Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id wrote: Tolong elaborate yang anda maksud SKETSA itu apa vs wellbore formation evaluation??, tq - Original Message - From: dini.ben...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 8:11 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Paling ekonomis bikin sketsa Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Date: Thu, 23 Jun 2011 06:03:16 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Inget semboyan tukang foto jaman dulu (waktu belon digital) yang kurang lebih : ' Komponen paling murah dari suatu foto adalah filem nya. Jangan hemat-hemat filem karena harga suatu momen dan sebagainya itu jauh lebih besar dari sekedar harga filem' Silahkan dianalogikan dengan harga log di operasi pemboran. --- On Thu, 23/6/11, Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com wrote: From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China To: iagi-net@iagi.or.id Received: Thursday, 23 June, 2011, 10:46 AM Gak establish gak masalah pak, yang penting apakah speknya bisa menghasilkan log yang reliable? Kalo ada core akan lebih baik untuk mengujinya. yang kedua, log adalah nyawa sumur. pastikan bahwa kita dapat log yang bagus karena itu selamanya yang kita pake. 2011/6/23 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Pak Shofiyuddin, PEX adalah Licensed Schlum Tool, yang jelas Chino WL blun well established lah ($) dan kagak bisa dibandingkan dengan yang udah solid well established($) alias Kijang vs. BMW - Original Message - From: Shofiyuddin To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 9:45 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Sedikit share waktu ngaudit WL asal Cina di Etiopia sana. Secara manufaktur, mereka tidak punya riwayat yang jelas, dari segi tool spek / physics dan kalibrasi. Mereka tidak punya manualnya sama sekali. Untuk log konvensional biasa, alat mereka seperti PEX dan mereka cuma bilang, liat aja spek PEX mau ngadalin kayaknya. Dari sisi software sangat teribel, gak punya perangkat lunak untuk ngeprint color,ubah skala log, ngeprint PDF, export LAS dan sebagainya. Tapi mungkin sekarang mereka lebih maju kayaknya. Kalo mau bener sih, coba aja di adu bareng bareng di lubang yang sama dengan WL company yang sudah establish, bandingkan dan putuskan 2011/6/23 Arie Krisna Lopulisa arie_arkhrie...@yahoo.com Mas Bowo and all, Seperti disebutkan dibawah, kita di CITIC saat ini menggunakan perusahaan WL China. Untuk masalah operation di lapangan so far everything's OK tanpa ada kendala yang berarti. Yang mungkin menjadi sedikit kendala adalah ketika saat mereka melakukan analisa petrofisik dan mendiskusikan/mempresentasikan ke kita. Balik lagi masalah utama adalah Bahasa.
Re: [iagi-net-l] klasifikasi oil/gas field
Seingat saya ,barangkali analog dengan yang disampaikan Pak Yanto, dalam mineral resources, ada istilah proven dan probable. Mengacu pada JORC_australim (J...Ore Reserve comitee) dan ada istilah resource: Measured, Infered, indicated Sedikit berharap -IAGI bisa mempunyai langkah yang terintegrasi dalam memanfaatkan sumber daya alam tak terpabaharui baik mineral, minyak dan gas bumi, untuk kesejahteraan rakyat banyak, sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945, dengan azas mufakat dan semangat kekeluargan, demi menjaga pertahanan dan keamanan nasional.Seleksi alam terus berlangsung, simbiosis mutualisme. Terimakasih Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Date: Wed, 22 Jun 2011 11:56:17 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] klasifikasi oil/gas field Rekan rekan Saya pernah baca dari AAPG ada klasifikasi dari besaran cadangan yang diketemukan yaitu : Giant , Very Large dst. Apakah ada yang tahu batasan besarnya cadangan yang mendasari pembagian itu ? Kalau tak salah Tlang Akar dan Arun termasuk salah satu giant field yang diketemukan di Indonesia. Apa ada yang memiliki data berapa rata rata besarnya filed yang diketemukan di Indonesia selama tiga puluh tahun terakhir ? Tks , kalau ada yang bersedia membantu . si Abah -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010
Abah Hatur nuhun LSM juga manusia. Selamat merdeka, sim kuring kagungan bandul beureum seratan kanjeng nabi, ngagaleuh ti toko suvenir sapaliheun museum geologi. Wassalamualaikum wr wb. Nuju ngaleeut kopi di victoria kafe RS santosa Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Date: Fri, 17 Jun 2011 08:09:31 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010 Pak Agus Saya melihat bahwa lama lama LSM , bahkan sekelas Greenpeace tidak bisa untuk tetap indepedent. Mengenai SDA , apakah salah bangsa lain ??? Ya , jelas bukan . Tapi dengan situasi politik dimana dasar negara saja sudah di acak acak , apakah kita masih bisa optimis dengan tujuan kita bernegara ? Jawabnya ada di rumput yang bergoyang.. si Abah On Thu, June 16, 2011 12:32 pm, Agus Irianto wrote: Yth Pak Yanto R.Sumantri,and rekans Seharusnya organisasi sekelas Greenpeace tidak harus diskriminatif dlm melontarkan kritik2 demi penyelamatan lingkungan...kayaknya dlm hal freeport sdh terkontaminasi dgn politik yg sangat njelimet dan emoh berurusan dgn hal2 semacam ini ...apalagi menyangkut pejabat2 di Indonesia yg nyalinya ciut bila berhadapan dgn PERJANJIAN INTERNASIONAL..bah...! Sampai2 bener kata anekdot orang2 sbb : Jangan heran orang2 asing yg berusaha di Indonesia pastilah mereka membela kepentingan nasional merekayg patut diherankan adalah orang2 Indonesia yg bekerja di perusahaan asing sedikit sekali yg membela kepentingan nasional dan rakyatnya. Yang jelas INDONESIA jadi bancaan dari negara2 asing...Oil Gas nya sdh Amerika yg kuasai, emas, perak, tembaga juga Amerika yg kuasai, Nickelnya dikuasai oleh Eramet (prancis).Mangan dan besinya dirancah oleh India dan Cina..tarada lagi warisan utk anak cucu Berdosalah kita karena kita tidak bener2 melaksanakan UUD 1945, bab 14, pasal 33 ayat 3 sbb : Bumi, air kekayaan alam yg terkandung di dalamnya dikuasai oleh NEGARA dan dipergunakan utk sebesar2 kemakmuran rakyat ..kita telah mengkhianati UUD '45 tsb diatas. Bagi saya dlm menyoroti masalah freeport itu pemerintah harus tegas dan berani!!! tinjau kembali perjanjian kerjasamanya, yg tidak memihak kepentingan rakyat/nasional dicoret, abaikan saja perjanjian2 yg menguntungkan pihak asing..kalau freeport tdk mau ...diusir saja dr bumi Indonesia masa kita yg sdh banyak ahli2 geologi dan pertambangannya tidak bisa mengelola sendiri?!?..yg penting sekarang ini ada org yg berani wong penguasa itu harusnya menangan koqbisa mengendalikan pengusaha bukan sebaliknya PEGUSAHA MENGENDALIKAN PENGUASA?!?atau mungkin freeport sdh membayar Greenpeace utk tidak mengotak-atik hal ini...???. Salam, Agus Irianto --- On Thu, 6/16/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010 To: iagi-net@iagi.or.id Date: Thursday, June 16, 2011, 10:52 AM Rekan Apakah pak Basuki Purnmo yang eks Bupati itu almuni geologi ?? si Abah On Wed, June 15, 2011 4:06 pm, Rovicky Dwi Putrohari wrote: On Wed, Jun 15, 2011 at 3:46 PM, Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id wrote: Mas Rovicky, Ada apa di Freeport? Pernah baca ini belom ? http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=11038 awalnya dari issue dibawah ini yg sudah tahun lalu muncul di beberapa diskusi lingkunganist. Quote: Saya iseng-iseng membuka mesin pencari kata Google, dan memasukan key word “Greenpeaceâ€� dan “Freeport Indonesiaâ€�. Menariknya, tak ada satu kata pun, apalagi kalimat yang memberitakan statemen Greepeace tentang perusahaan tambang asal Amerika itu. Sebagai pembanding, saya kembali memasukan key word “Greenpeace Indonesiaâ€�, tapi kali ini dengan kata “sawitâ€�. Apa yang saya temukan? Ada puluhan, bahkan ratusan berita berisi kritikan keras dan tajam Greenpeace terhadap produk sawit nasional. Intinya,mereka menuding produksi sawit Indonesia dalam proses produksinya melakukan perusakan lingkungan. Untuk itu, mereka meneriakan penolakan terhadap produk sawit nasional. Tak cukup itu, mereka juga menekan perusahaan-perusahaan asing yang selama ini menjadi mitra dan pemakai minyak sawit Indonesia, untuk menghentikan kerjasama. Belum puas juga, Greenpeace juga menekan perbankan asing agar tidak mengucurkan kreditnya kepada petani dan pengusaha sawit nasional dengan dalih yang sama. Yang menjadi pertanyaan saya, ada kepentingan apa Greenpeace begitu keras dan seringnya melontarkan kritik tentang sawit? Namun, di sisi lain, dia terlihat mandul bahkan banci saat menghadapi Freeport? -- Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !
Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010
Berbahagialah mahasiswa ITB, yang dikelilingi oleh penunggang kuda di seputar kampus Yang datang melancong bersama anak familynya , mengisi hari liburan dengan sempurna. Subhanallah, Barakallah. Wassalam, Dini ( On physiotheraphy room- RS Santosa. BandungY Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Fri, 17 Jun 2011 08:46:16 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010 Abah Yth, Saya ingat tulisan pakar lingkungan Unpad, almarhum Prof. Otto Sumarwoto, beliau pernah mengatakan bahwa ada banyak jenis LSM; ada yang seperti burung merpati yang suka terbang tinggi, begitu di bawah banyak makanan, mereka segera turun. Ada juga yang seperti kuda, begitu diberi makan rumput segar dia akan siap lari kemana pun juga sesuai dengan perintah penunggangnya. Saya senang menyaksikan film para aktivis Greenpeace yang bentrok dengan pemburu paus di tengah gelombang laut. Sekali-2 kami masih menerima brosurnya LSM ini karena Aditya, anak saya secara rutin masih menyisihkan uang jajannya untuk Greenpeace. Salam hangat, sugeng nb. setiap ke rig saya suka sedih menyaksikan hutan-2 kita yang semakin menipis dan gosong, di luarnya nampak rimbun tetapi di dalamnya sudah tidak ada pohon yang besar. dulu setiap pagi, setelah mengirim morning report, saya suka olahraga sambil menyaksikan monyet-2 yang bercanda di pepohonan yang tinggi, tetapi sekarang mereka sudah pergi. kasihan mereka :( - Original Message - From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 17, 2011 8:09 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010 Pak Agus Saya melihat bahwa lama lama LSM , bahkan sekelas Greenpeace tidak bisa untuk tetap indepedent. Mengenai SDA , apakah salah bangsa lain ??? Ya , jelas bukan . Tapi dengan situasi politik dimana dasar negara saja sudah di acak acak , apakah kita masih bisa optimis dengan tujuan kita bernegara ? Jawabnya ada di rumput yang bergoyang.. si Abah On Thu, June 16, 2011 12:32 pm, Agus Irianto wrote: Yth Pak Yanto R.Sumantri,and rekans Seharusnya organisasi sekelas Greenpeace tidak harus diskriminatif dlm melontarkan kritik2 demi penyelamatan lingkungan...kayaknya dlm hal freeport sdh terkontaminasi dgn politik yg sangat njelimet dan emoh berurusan dgn hal2 semacam ini ...apalagi menyangkut pejabat2 di Indonesia yg nyalinya ciut bila berhadapan dgn PERJANJIAN INTERNASIONAL..bah...! Sampai2 bener kata anekdot orang2 sbb : Jangan heran orang2 asing yg berusaha di Indonesia pastilah mereka membela kepentingan nasional merekayg patut diherankan adalah orang2 Indonesia yg bekerja di perusahaan asing sedikit sekali yg membela kepentingan nasional dan rakyatnya. Yang jelas INDONESIA jadi bancaan dari negara2 asing...Oil Gas nya sdh Amerika yg kuasai, emas, perak, tembaga juga Amerika yg kuasai, Nickelnya dikuasai oleh Eramet (prancis).Mangan dan besinya dirancah oleh India dan Cina..tarada lagi warisan utk anak cucu Berdosalah kita karena kita tidak bener2 melaksanakan UUD 1945, bab 14, pasal 33 ayat 3 sbb : Bumi, air kekayaan alam yg terkandung di dalamnya dikuasai oleh NEGARA dan dipergunakan utk sebesar2 kemakmuran rakyat ..kita telah mengkhianati UUD '45 tsb diatas. Bagi saya dlm menyoroti masalah freeport itu pemerintah harus tegas dan berani!!! tinjau kembali perjanjian kerjasamanya, yg tidak memihak kepentingan rakyat/nasional dicoret, abaikan saja perjanjian2 yg menguntungkan pihak asing..kalau freeport tdk mau ...diusir saja dr bumi Indonesia masa kita yg sdh banyak ahli2 geologi dan pertambangannya tidak bisa mengelola sendiri?!?..yg penting sekarang ini ada org yg berani wong penguasa itu harusnya menangan koqbisa mengendalikan pengusaha bukan sebaliknya PEGUSAHA MENGENDALIKAN PENGUASA?!?atau mungkin freeport sdh membayar Greenpeace utk tidak mengotak-atik hal ini...???. Salam, Agus Irianto --- On Thu, 6/16/11, Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id wrote: From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010 To: iagi-net@iagi.or.id Date: Thursday, June 16, 2011, 10:52 AM Rekan Apakah pak Basuki Purnmo yang eks Bupati itu almuni geologi ?? si Abah On Wed, June 15, 2011 4:06 pm, Rovicky Dwi Putrohari wrote: On Wed, Jun 15, 2011 at 3:46 PM, Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id wrote: Mas Rovicky, Ada apa di Freeport? Pernah baca ini belom ? http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=11038 awalnya dari issue dibawah ini yg sudah tahun lalu muncul di beberapa diskusi lingkunganist. Quote: Saya iseng-iseng membuka mesin pencari kata Google, dan
Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010
Tergantung MOU dan Gentlement agreement didalam FPA ( Forward purchasing agreement) selama tidak ada for majeur, bisa FOB, coRrect ??? No idea Salam. Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Wed, 15 Jun 2011 14:32:50 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010 Kapan ya Greenpeace mengkritisi freeport ? RDP 2011/6/15 Dini dini.ben...@yahoo.com Fyi Sent from my iPad Begin forwarded message: *From:* Dawn, Greenpeace supporterservice...@mailing.greenpeace.org *Date:* June 15, 2011 13:13:18 GMT+08:00 *To:* dini.ben...@yahoo.comdini.ben...@yahoo.com *Subject:* *Laporan Tahunan Greenpeace 2010* *Reply-To:* supporterservice...@mailing.greenpeace.org supporterservice...@mailing.greenpeace.org *Greenpeace Asia Tenggara* Jl. Kemang Utara Raya No. 16B1 Jakarta Selatan, Jakarta-12730 Tel. (021) 718 2708 Fax. (021) 718 2857 *www.greenpeace.or.id*http://links.mailing.greenpeace.org/ctt?kn=2ms=MzY3MTQ4NDYS1r=ODYxMTM3ODEyMAS2b=0j=MTAzODg0MTQ1S0mt=1rt=0 Dear Dini, Kami kirimkan pada Anda Laporan Tahunan Greenpeace 2010. http://links.mailing.greenpeace.org/ctt?kn=3ms=MzY3MTQ4NDYS1r=ODYxMTM3ODEyMAS2b=0j=MTAzODg0MTQ1S0mt=1rt=0 Klik di sinihttp://links.mailing.greenpeace.org/ctt?kn=4ms=MzY3MTQ4NDYS1r=ODYxMTM3ODEyMAS2b=0j=MTAzODg0MTQ1S0mt=1rt=0untuk membaca Laporan Tahunan 2010. 2010 menandakan 10 tahun kerja Greenpeace dalam melindungi lingkungan hidup di Asia Tenggara. Dengan dukungan Anda kami telah mencapai banyak kemenangan dan keberhasilan bagi lingkungan. Laporan ini kembali akan menunjukkan kepada Anda bahwa bersama-sama kita bisa membuat perubahan positif. Kami sangat menghargai semua dukungan Anda selama ini. Terima kasih Anda telah menjadi bagian dari Greenpeace. Salam hangat, *Dawn Gosling Direktur Eksekutif Interim Greenpeace Asia Tenggara* Jadilah pahlawan lingkungan hidup dengan menghentikan Barbie dari kebiasaannya merusak hutan! Bagi Anda yang belum bergabung, dukung kampanye onlinehttp://links.mailing.greenpeace.org/ctt?kn=5ms=MzY3MTQ4NDYS1r=ODYxMTM3ODEyMAS2b=0j=MTAzODg0MTQ1S0mt=1rt=0kami untuk melindungi hutan, dengan mengirim surat kepada Mattelhttp://links.mailing.greenpeace.org/ctt?kn=5ms=MzY3MTQ4NDYS1r=ODYxMTM3ODEyMAS2b=0j=MTAzODg0MTQ1S0mt=1rt=0(produsen Barbie) agar menghentikan penggunaan kertas kemasan yang berasal dari perusakan hutan di Indonesia untuk produk-produk mainannya. Selain itu, dapatkan aplikasi Facebook yang fun untuk cerita Ken putus dengan Barbie di sinihttp://links.mailing.greenpeace.org/ctt?kn=1ms=MzY3MTQ4NDYS1r=ODYxMTM3ODEyMAS2b=0j=MTAzODg0MTQ1S0mt=1rt=0. Ajak semua teman dan keluarga Anda dan *have fun* sambil menyelamatkan hutan kita! -- *Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !*
Re: [iagi-net-l] Formation resistivity factor (a, m, n)
Pada akhirnya diperlukan ilmu biologi untuk seleksi alam, dengan teori simbiosis mutualisme, homo hominid. Salam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Parvita Siregar parvita.sire...@salamander-energy.com Date: Wed, 15 Jun 2011 08:40:22 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Formation resistivity factor (a, m, n) Teman2, Di dalam SCAL, ada perhitungan formation resistivity factor a, m dan n yang digunakan dalam petrophysics nantinya. Di dalam pengukurannya, ada yang diukur dalam lingkungan ambient, ada yang di lingkungan overburden (formation pressure). Apakah biasanya teman2 melakukan kedua-duanya dalam analisa atau hanya melakukan yang overburden? Biasanya berapa banyak selisihnya, apakah sensitif? Terimakasih banyak, Parvita H. Siregar Chief Geologist Salamander Energy Indonesia Suite 1502, Indonesia Stock Exchange Bld. 15th Fl, Tower 2 Jln. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 5291 2900 fax: +62 21 3000 4020 mailto: parvita.sire...@salamander-energy.commailto:parvita.sire...@salamander-energy.com P Please consider the environment before you print Disclamer: This email (including any attachments to it) is confidential and is sent for the personal attention of the intended recipient only and may contain information that is priviledged, confidential or exempt from disclosure. If you have received this email in error, please advise us immediately and delete it. You are notified that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited.
Re: [iagi-net-l] Perusahaan Minyak Paling Menguntungkan Di Dunia
Seperti mendengar cerita ditemukannya cadangan minyak berawal dari kerang, yanh kemudian dijadikan logo perusahaan sampai saat ini, kalau tidak salah begitu, kurang lebihnya. Salam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Thu, 16 Jun 2011 07:07:13 To: Indoenergyindoene...@yahoogroups.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Perusahaan Minyak Paling Menguntungkan Di Dunia Perusahaan Minyak Paling Menguntungkan Di Dunia Oleh : Danar Listiawan* Menurut Anda siapakah Perusahaan Minyak yang paling menguntungkan di dunia saat ini ? Baiklah mari kita coba bahas berdasarkan pemeringkatan yang dibuat oleh Forbes. Secara sales/revenue Shell boleh saja menduduki peringkat pertama dalam World Oil and Gas Company League table versi Majalah Forbes dalam daftar Forbes 2000 untuk tahun 2010 dengan membukukan total penjualan sebesar US$ 278.19 miliar ( http://www.forbes.com/lists/2010/18/global-2000-10_The-Global-2000_Sales.html ). Tapi jika dihitung berdasarkan total prestasi perusahaan, yang menyangkut empat aspek, yaitu Revenue, Profit, Asset dan Market Value, maka Shell hanya berada di Peringkat ke – 17. Sedang untuk peringkat Forbes 2000, Shell ada pada peringkat ke- 8 dan urutan untuk kategori World Oil company maka Shell hanya menempati urutan ke-6 Dalam hal revenue saja, dengan total penjualan sebesar US$278.19 miliar, jelas apa yang diraih oleh Shell tidak ada yang bisa mengalahkan. Pesaing terdekatnya diluar kelompok Oil Gas hanyalah raksasa ritel dunia Wal-mart Stores yang mempunyai total sales untuk tahun 2010 sebesar US$408.21 miliar. Dan ini satu-satunya perusahaan di luar bidang Oil Gas dengan revenue yang sanggup mengalahkan bidang Oil Gas. Sementara Exxon Mobil yang hampir setiap tahun selalu menduduki peringat pertama dalam daftar perusahaan minyak terbaik di dunia versi Forbes tahun ini harus puas hanya di urutan ke-4 Forbes dan urutan ke-2 dari seluruh perusahaan minyak dunia dengan perolehan sales/revenue sebesar US$275.56 miliar dan profit margin sebesar US$19.28 miliar Meskipun Exxon Mobil adalah langganan jawara 5 besar di Forbes 2000 akan tetapi jika kita telaah lagi dari rangking yang ada dan juga dari sisi profit margin, sebenarnya ExxonMobil tidaklah begitu hebat. Marilah kita tengok sedikit analisa dibawah ini : ExxonMobil meraup keuntungan sebesar US$19.28 Milliar yang didapat dari total revenue sebesar US$275.56 Milliar. Sehingga kalau kita bagi, akan didapatlah profit margin sebesar 7% saja. Dengan kata lain, ExxonMobil hanya mengantongi keuntungan bersih 7 sen untuk setiap dollar dari penjualannya. Hal Ini bisa kita maklumi mengingat besarnya aset ExxonMobil serta menyebarnya operation mereka di seluruh penjuru dunia. Saat ini ExxonMobil memiliki lebih dari 120,000 orang karyawan di seluruh dunia. Dan ExxonMobil sendiri terbagi atas 6 divisi besar yang dikelompokan kedalam 3 kategori : Upstream, Downstream Chemical Exxon Mobil Corporate : Berkantor pusat di Irving, Texas Exxon Mobil Downstream: Berkantor pusat di Fairfax, Virginia Exxon Mobil Upstream, Exploration Production : Berkantor pusat di Houston, Texas Exxon Mobil Aviation : Berkantor pusat di Leatherhead, Surrey, England Exxon Mobil Chemical: Berkantor pusat di Houston, Texas Exxon Mobil Marine : Berkantor pusat di Leatherhead, Surrey, England Divisi Upstream atau Divisi Hulu sangatlah mendominasi sebagai mesin pencetak uang bagi ExxonMobil dengan mendapatkan lebih dari 60% dari total Revenue. Dengan demikian barangkali akan menjadi masuk akal bagi kita meskipun meraih revenue yang luar biasa tapi dengan jumlah karyawan dan operating plant yang tersebar di berbagai penjuru dunia serta aset yang juga luar biasa besar maka ExxonMobil hanya bisa meraih 7% profit margin saja dari total penjualan di tahun 2010. Akan lebih baik jika sebaiknya kita bandingkan dengan sesama raksasa Minya dunia lainnya seperti dengan BP, raksasa minyak asal Inggris yang ternyata hanya mampu meraih 6.93% profit margin, sedikit dibawah ExxonMobil. Padahal nilai Asset BP jauh lebih besar dari total aset ExxonMobil, yaitu US$ 235.45 miliar namun dengan market value sebesar US$167.13 miliar. Mari kita bandingkan dengan aset dan market valuenya ExxonMobil yang masing-masing sebesar US$ 233.32 dan US$ 308.77 miliar. Demikian juga dengan Shell yang mendapatkan hasil yang lebih rendah lagi, yaitu 4.50% profit margin. Bagaimana performa raksasa minyak di belahan bumi lainnya? Total lumayan, dengan 7.53% profit margin, Conocophilips untuk performa tahun 2010 lumayan sangat jeblok dengan hanya membukukan 3.57% profit margin. Sementara itu Chevron dengan performa 6.58% profit margin dan total revenue sebesar US$ 159.3 miliar kali ini harus rela menduduki peringkat ke-20 dari Forbes 2000 dan peringkat ke-8 untuk kategori Oil Gas company. Lalu siapakah perusahaan minyak peraih gelar
Re: [iagi-net-l] Formation resistivity factor (a, m, n)
a m n ??? Alpha Methana Nano .rantai karbon C H No idea, in curing Salam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Date: Thu, 16 Jun 2011 08:42:00 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Formation resistivity factor (a, m, n) Vita, kayaknya mau pindah profesi nih? Sekedar nambahin sedikit aja eksplanasi dari mas Yudiyoko. Hal pertama yang perlu diingat adalah bahwa electrical properties (a, m, n) TIDAK DIUKUR melainkan merupakan produk turunan hasil best curve fit yang berupa gradient (untuk m dan n) dan intercept untuk a dari parameter parameter yang diukur (porosity, resistivitas air formasi Rw, resistivititas formasi baik yang fully saturated Ro dan partially saturated Rt) seperti yang mas Yudiyoko sebutin di bawah. jadi, a, m dan n sangat tergantung dari keakuratan pengukuran parameter yang diukur tadi. Kembali ke laptop. Bagaimana sensitifitas a, m dan n terhadap dua kondisi pengukuran yang berbeda, yaitu ambient (biasanya di level 800 psi) dan NOB yang besarnya tergantung formasi. Mari kita tinjau satu satu dari parameter yang diukur: Porosity (ambient vs NOB): Faktor utama yang sensitif adalah 1. tingkat kompresibiltas batuan yang sangat tergantung dari komposisi batuan sendiri. Batu dengan banyak kandungan mineral clay/shale akan jauh lebih mudah terkena kompresi dibandingkan dengan batu yang lebih pure semisal shaley sand dan quartzose. Saya gak ahli klastik, tapi saya yakin cukup banyak pengaruhnya. 2. Jenis clay yang terkadung dalam batuan. Clay yang masih mengandung banyak air (grup smectite/montmorillonite) akan lebih mudah terkompresi dibanding dengan clay yang tidak mengandung banyak air seperti illite. 3. Untuk Limestone dengan komposisi yang muddy (mudstone, wackestone) lebih mudah terkompresi dibandingkan dengan yang graindstone, packstone, framestone dan boundstone. Porosity (pengukuran) 1. Pengeringan sample. Clay mineral sangat sensitif terhadap temperature. Salah salah menerapkan besarnya suhu bisa mengakibatkan perubahan struktur mineral clay yang akan berimpak terhadap hasil pengukuran porosity terutama untuk clay dengan stuktur air didalamnya. Salah satu yang biasa dipakai adalah humidity drying yang besarnya kira kira 65 derajat celcius. Pada suhu ini diperkirakan struktur clay mineral tidak berubah dan tidak akan menghilangkan air yang terikat (clay bound water). Untuk limestone, saya menggunakan suhu di sekitar angka 90-95 derajat Celcius karena sudah dicoba di angka 115 dan sample cracking. 2. Saat ini yang sering dipakai adalah injeksi gas Helium. Beberapa orang mencoba mengukur porositas dengan mercury. yang terakhir ini bisa saja, tapi ongkosnya lebih mahal dimana sample sudah tidak bisa digunakan lagi dan harus dibuang. Dan yang kedua, interpretasi terhadap porosity harus hati hati karena ada effect comformance dimana mercury akan cenderung mengisi bagian bagian luar sample yang tidak rata tapi seakan akan mengisi pore. 3. Dengan NMR. Bisa untuk mendapatkan porositas efektif dan porositas dari air yang tidak bisa terambil (Swirr). Metode pengukurannya sendiri valid banget karena alat ini sangat sensitif terhadap ion ion hidrogen yang ada di lubang pori. Tapi kita harus sedikit waspada terhadap pengukuran Swirr nya karena kondisi Swirr didapatkan dengan cara diputar dengan menggunakan centrifuge yang mana pembacaan nya sangat bergantung mata kita. Tapi untuk total porositasnya gak ada masalah. Jadi kalo kita sudah konfiden dengan data prositasnya, m bisa dihitung dengan rumus yang mas Yudi berikan. Monggo. udah dulu ah, ada order datang. nanti kita ngomong ngomong apa faktor faktor yang sangat berpengaruh terhadap a, m dan n. Kedepan nanti kita bicara pengukuran Rt (resistivitas dari partially saturated sample) yang akan menentukan perhitungan n lanjut laen kali. On Wed, Jun 15, 2011 at 6:25 PM, Yudiyoko Ega Sugiharto yudiyoko_...@yahoo.com wrote: Bu Parvita, Koreksi overburden seharusnya dilakukan. Kalau kata sumber yg bisa dipercaya sih Overburden correction can reduce the porosity from 0.5-1.0 p.u. (ratio: 0.90-0.97):. jadi setelah koreksi, porositas-nya bisa 0.9-0.97 kali dari awalnya. Archie Formula: (Sw^n)= FF(Rw/Rt) Jika Sw= 100% maka Ro=Rt Formation Factor=a/(porositas^m)=Ro/Rw Resistivity Index=RI=1/(Sw^n)=Rt/R0 Dari rumus di-atas sudah jelas bahwa porositas cukup menentukan dalam Electrical Measurement CCAL. Dari sumber yang bisa dipercaya: nilai *m* setelah koreksi overburden= nilai *m* ambient+0.05 sampai nilai *m* ambient+0.1 (ratio 1.05-1.1). jadi setelah dikoreksi akan didapatkan nilai m yang lebih besar. Sumber kesalahan dari kalkulasi porositas CCAL: pencucian, pengeringan,pengukuran reservoir stress, jenis texture, Representavity/homogeneity. Pengeringan pada suju 80 degC seringkali menyebabkan mineral lempung rusak (shale collapse) sehingga menambah
Re: [iagi-net-l] Penentuan Umur Sedimen
Pak dudy, Kalau tidak salah lantai dua, sebelah laboraturium geokimia, jurusan teknik geologi, FIKTM, ITB Betul kan ya Pak Cipto? Salam Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Dudy Setyandhaka dudy.setyandh...@nnt.co.id Date: Wed, 15 Jun 2011 01:53:46 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Penentuan Umur Sedimen Terimakasih ya... Kok saya bisa lupa sama pelajaran dasar paleontologi dulu :D Punya rekomendasi lab biostrat untuk analisa fosil tersebut? Salam, Dudy From: prasiddha...@gmail.com [mailto:prasiddha...@gmail.com] Sent: Wednesday, June 15, 2011 9:24 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Penentuan Umur Sedimen Kang Dudy, Apakabar? Betul kata pak Gatot. Dengan menggunakan biostratigraphy. Sedimen laut banyak mengandung fosil, dari situ bisa ditentukan umur dan lingkungan pengendapannya. Kirim saja ke lab biostrat. From: gatot dwi j gatot.d...@gmail.com Date: Wed, 15 Jun 2011 09:04:40 +0800 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Penentuan Umur Sedimen Pak Dudy, coba membantu, mungkin bisa dengan melihat fosil (bisa mikro fosil atao nanofosil) dari sedimen tersebut. dari situ bisa diketahui berapa umur relatif dari sedimen tersebut di endapkan. mungkin yang dibawah saya bisa menjelaskan lebih detail. salam, gatot dj On Wed, Jun 15, 2011 at 8:06 AM, Dudy Setyandhaka dudy.setyandh...@nnt.co.idmailto:dudy.setyandh...@nnt.co.id wrote: Selamat pagi, Mohon pencerahannya mengenai metode yang dapat menentukan umur sedimen di dasar laut? (kapan sedimen tsb masuk ke laut dan/atau terendapkan). Apakah dengan semacam carbon dating atau pakai tracer lainnya? Salam, Dudy --- The content of this message may contain the private views and opinions of the sender and does not constitute a formal view and/or opinion of the company unless specifically stated. The contents of this email and any attachments may contain confidential and/or proprietary information, and is intended only for the person/entity to whom it was originally addressed. Any dissemination, distribution or copying of this communication is strictly prohibited. If you have received this email in error please notify the sender immediately by return e-mail and delete this message and any attachments from your system. __ This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System. For more information please visit http://www.messagelabs.com/email __ PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.idmailto:lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.commailto:mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.idhttp://iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.idhttp://iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-nethttp://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0aIAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - __ This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System. For more information please visit http://www.messagelabs.com/email __ --- The content of this message may
Re: [iagi-net-l] Gempa di selatan Jember tadi pagi
Di batu hijau, sumbawa barat, gempa terasa sekitar jam 4 subuh tadi, sekitar 1 menit,agak besar. Salam,dini Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Wayan Ismara Heru Young londob...@yahoo.com Date: Thu, 11 Feb 2010 16:49:14 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Gempa di selatan Jember tadi pagi Gempa di selatan Jember tadi pagi Antara magnitute 5.7 (USGS) dan 6.6 (BMKG), dengan kedalaman antara 53.9km (USGS) dan 10km (BMKG). Kelihatannya USGS dan BMKG hanya sepakat mengenai waktu dan koordinat saja. Apabila melihat beach ball yang dari USGS, tampaknya bidang pergerakan cenderung vertikal. Saya tertarik untuk mengetahui data dari BMKG. Mohon dikoreksi jika salah: Jika sama menunjukan pergerakan vertikal, dengan kedalaman 10km, seharusnya komposisi yang cukup untuk mengkategorikan sebagai potensi tsunami. Atau ada faktor lain yang saya belum tangkap? Salam, W.H.Y. Berikut ini dari website masing-masing badan: BMKG: Pusat gempa berada pada 210 km BaratDaya NUSADUA-BALI , 212 km BaratDaya KUTA-BALI , 215 km BaratDaya TANAHLOT-BALI , 216 km Tenggara JEMBER-JATIM , 894 km Tenggara JAKARTA-DKIJAKARTA Terjadi pada Lokasi Magnitude Kedalaman Potensi Tsunami 12-Feb-10 01:43:06 WIB 10.11 LS - 113.85 BT 10 Km tidak berpotensi TSUNAMI USGS: Earthquake Details Magnitude5.7 Date-Time * Thursday, February 11, 2010 at 18:43:08 UTC * Friday, February 12, 2010 at 02:43:08 AM at epicenter * Time of Earthquake in other Time Zones Location10.063°S, 113.847°E Depth53.9 km (33.5 miles) RegionSOUTH OF JAVA, INDONESIA Distances215 km (135 miles) S of Jember, Java, Indonesia 215 km (135 miles) SW of Denpasar, Bali, Indonesia 260 km (160 miles) WSW of Mataram, Lombok, Indonesia 900 km (560 miles) ESE of JAKARTA, Java, Indonesia USGS MOMENT TENSOR SOLUTION Depth 67 No. of sta: 28 Moment Tensor; Scale 10**17 Nm Mrr= 5.24 Mtt=-1.40 Mpp=-3.84 Mrt=-0.05 Mrp= 2.01 Mtp= 4.44 Principal axes: T Val= 5.81 Plg=71 Azm=300 N 1.63 16 145 P -7.44 7 53 Best Double Couple:Mo=6.8*10**17 NP1:Strike=338 Dip=55 Slip= 111 NP2: 125 40 64 --- - # #-- - P - --#--- -- --##--- ---# ###--- T -- #- --##- ---#- --- --##--- ###-- ---#--### --### ---## ---