Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres

2014-05-28 Terurut Topik Yanto R. Sumantri


Koh Liam

Tulisan yang mencerahkan , cuma ada satu (satu satunya) jalan yaitu memperkecil 
subsidi secara REVOLUSIONER , opo ono CaPres sing wani ?
Mestinya harus ada !!!
Tidak populer rapopo.
Paling paling aku kepokso kekantor pake mikrollet , tapi aku RELA , kalau itu 
memang HARUS . Paling2 ngedumel hehehehe.

Nasionalisasi Perusahaan Asing ???
Rasanya tidak legal secara hukum internasional ya (SBY sudah nyentil hal ini ).
Ayo , sosilisasikan pencabutan subsidi BBM untuk kendaran pribadi .
Sopo wedi .

si AbahYRS 



On Tuesday, May 27, 2014 2:27 PM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id 
wrote:
 


 Apakah perlu UU Geologi ?

Salam
RDP

=

Ada UU Thn 2011 ttg Informasi Geospasial , salah satu produknya
adalah Lahirnya Badan Informasi Geopsasial (BIG) merupakan
Lembaga Non Departemen , yg sebelumnya Bakosurtanal yg dibentuk
oleh Kepres 1969. Shg sekarang  BIG ( dulu Bakosurtanal )
Kedududkannya dan kewenangannya lebih kuat krn dibentuk oleh 
UU yg di Komandani Kang Asep Karsidi ex BPPT.
Perlukah Badan Geologi misah dari ESDM ? shg menjadi Badan
tersendiri menjadi semacam  BGN ( Badan Geologi Nasional )
sebagaimana BIG sekarang ini yg bertanggung jawab langsung ke
RI-1. jadi Boss nya bukan orang Politik  spt sekarang ini
dibawah Menteri ESDM yg dipilih karena jabatan Politik dari
namnaya saja kurang pas Depart Energy dan Sumberdaya Mineral (
hanya kebijakan bid Ektraksi SDA )
ISM




 MAs Ismail
 Dalam tulisan saya makanya saya masih ragu apakah buku
 putih atau buku titipan.
 Maksudte titipan IAGI pada presiden terpilih pada masalah
 dan tantangan yang berhubungan
 dengan fenomena alam dan persoalan kebumian.

 Kita lihat saja dulu nanti artikel-artikel yang masuk
 mengarah kemana.

 Mas Ismail juga ditunggu tulisan ttg legislasi perUUan looh.
 Apakah perlu UU Geologi ?


 Salam
 RDP



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres

2014-05-28 Terurut Topik Franciscus B Sinartio - fbsinar...@yahoo.com
Abah ysh,
Nasionalisasi Perusahaan asing memang melanggar hukum internasional.
akan tetapi kalau kontraknya sudah habis, mesti nya balik ke negara lagi, dan 
ditentukan oleh negara lagi, siapa yang akan kelola.  dan mestinya kontrak nya 
berubah percentage nya dll.  atau malah pindah tangan ke Pertamina.

Malaysia, Angola, Nigeria saja yang tenaga kerja nya kurang berani melakukan 
hal itu.
kalau mengenai modal saya kira kedudukan kita dengan negara2 diatas itu sama 
saja. 

Kalau penghapusan subsidi memang secara teoritis akan mempermudah pengaturan 
APBN, tetapi pembuat keputusannya masih takut sama penilaian masyarakat 
terhadap keputusan itu.   Jadi mari kita sama2 mensosialisasikan manfaat 
penghapusan subsidi.
 
salam dari jauh,

frank




 From: Yanto R. Sumantri-yrs_...@yahoo.com Yanto R. 
Sumantri-yrs_...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, May 28, 2014 9:34 AM
Subject: Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres
 




Koh Liam

Tulisan yang mencerahkan , cuma ada satu (satu satunya) jalan yaitu memperkecil 
subsidi secara REVOLUSIONER , opo ono CaPres sing wani ?
Mestinya harus ada !!!
Tidak populer rapopo.
Paling paling aku kepokso kekantor pake mikrollet , tapi aku RELA , kalau itu 
memang HARUS . Paling2 ngedumel hehehehe.

Nasionalisasi Perusahaan Asing ???
Rasanya tidak legal secara hukum internasional ya (SBY sudah nyentil hal ini ).
Ayo , sosilisasikan pencabutan subsidi BBM untuk kendaran pribadi .
Sopo wedi .

si AbahYRS 



On Tuesday, May 27, 2014 2:27 PM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id 
wrote:
 


 Apakah perlu UU Geologi ?

Salam
RDP

=

Ada UU Thn 2011 ttg Informasi Geospasial , salah satu produknya
adalah Lahirnya Badan Informasi Geopsasial (BIG) merupakan
Lembaga Non Departemen , yg sebelumnya Bakosurtanal yg dibentuk
oleh Kepres 1969. Shg sekarang  BIG ( dulu Bakosurtanal )
Kedududkannya dan kewenangannya lebih kuat krn dibentuk oleh 
UU yg di Komandani Kang
 Asep Karsidi ex BPPT.
Perlukah Badan Geologi misah dari ESDM ? shg menjadi Badan
tersendiri menjadi semacam  BGN ( Badan Geologi Nasional )
sebagaimana BIG sekarang ini yg bertanggung jawab langsung ke
RI-1. jadi Boss nya bukan orang Politik  spt sekarang ini
dibawah Menteri ESDM yg dipilih karena jabatan Politik dari
namnaya saja kurang pas Depart Energy dan Sumberdaya Mineral (
hanya kebijakan bid Ektraksi SDA )
ISM




 MAs Ismail
 Dalam tulisan saya makanya saya masih ragu apakah buku
 putih atau buku titipan.
 Maksudte titipan IAGI pada presiden terpilih pada masalah
 dan tantangan yang berhubungan
 dengan fenomena alam dan persoalan kebumian.

 Kita lihat saja dulu nanti artikel-artikel yang masuk
 mengarah kemana.

 Mas Ismail juga ditunggu tulisan ttg legislasi perUUan looh.
 Apakah perlu UU Geologi
 ?


 Salam
 RDP



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia
 (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing
 list.





Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres

2014-05-28 Terurut Topik liamsi
Weleh weleh , gimana sampai bisa terjadi Perusahaan Tambang
Nggak punya NPWP , lha waktu ngajukan IUP opo ora di periksa
kelengkapane. Dulu yg tidak CC saja diributkan lha sekarang
malah lebih kebangeten lagi tidak ada NPWP , pribadi saja wajib
ber NPWP  , Komplitlah keRusakan pengelolaan  Per SDA an
Jangan sampai diPutihkan saja

ISM


KPK Warning Perusahaan Tambang : 1 Bulan Tak Urus NPWP, Kami Sita
Ikhwanul Khabibi – detikNews Rabu, 28/05/2014 20:17 WIB


Jakarta - KPK memberikan peringatan keras terhadap beberapa
perusahaan tambang yang tidak memiliki nomor pokok wajib pajak
(NPWP). Jika dalam waktu sebulan, perusahaan itu tidak mengurus
NPWP, KPK akan melakukan penyitaan.
Kami himbau perusahaan-perusahaan yang tidak punya NPWP, kami
akan lakukan sita. Untuk mengurus NPWP, batas waktu sebulan,
kata Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja di kantornya, Jl HR
Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2014).
Peringatan keras ini berdasarkan pada sidak yang dilakukan KPK
ke beberapa perusahaan tambang. Hasilnya, sebagian perusahaan
tambang tidak memiliki NPWP sehingga berpotensi mengurangi
penerimaan negara.
Itu semua berdasarkan kunjungan kami ke beberapa perusahaan
tambang, jelas Pandu.
KPK iconcern/i tentang penerimaan negara, imbuhnya.

Mengenai beberapa perusahaan tambang yang tak mempunyai NPWP
ini sebelumnya juga diakui oleh Dirjen Pajak, Fuad Rachmany.
Namun, Fuad berjanji akan segera membereskan soal NPWP ini.



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres

2014-05-28 Terurut Topik mohammadsyaiful
Sebaiknya subyek sesuai dengan isinya. Selamat menikmati liburan hari ini,

Salam dari Bogor,
iPul

Sent from my deep heart, iPul @ iPad

 On May 28, 2014, at 8:27 PM, lia...@indo.net.id wrote:
 
 Weleh weleh , gimana sampai bisa terjadi Perusahaan Tambang
 Nggak punya NPWP , lha waktu ngajukan IUP opo ora di periksa
 kelengkapane. Dulu yg tidak CC saja diributkan lha sekarang
 malah lebih kebangeten lagi tidak ada NPWP , pribadi saja wajib
 ber NPWP  , Komplitlah keRusakan pengelolaan  Per SDA an
 Jangan sampai diPutihkan saja
 
 ISM
 
 
 KPK Warning Perusahaan Tambang : 1 Bulan Tak Urus NPWP, Kami Sita
 Ikhwanul Khabibi – detikNews Rabu, 28/05/2014 20:17 WIB
 
 
 Jakarta - KPK memberikan peringatan keras terhadap beberapa
 perusahaan tambang yang tidak memiliki nomor pokok wajib pajak
 (NPWP). Jika dalam waktu sebulan, perusahaan itu tidak mengurus
 NPWP, KPK akan melakukan penyitaan.
 Kami himbau perusahaan-perusahaan yang tidak punya NPWP, kami
 akan lakukan sita. Untuk mengurus NPWP, batas waktu sebulan,
 kata Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja di kantornya, Jl HR
 Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2014).
 Peringatan keras ini berdasarkan pada sidak yang dilakukan KPK
 ke beberapa perusahaan tambang. Hasilnya, sebagian perusahaan
 tambang tidak memiliki NPWP sehingga berpotensi mengurangi
 penerimaan negara.
 Itu semua berdasarkan kunjungan kami ke beberapa perusahaan
 tambang, jelas Pandu.
 KPK iconcern/i tentang penerimaan negara, imbuhnya.
 
 Mengenai beberapa perusahaan tambang yang tak mempunyai NPWP
 ini sebelumnya juga diakui oleh Dirjen Pajak, Fuad Rachmany.
 Namun, Fuad berjanji akan segera membereskan soal NPWP ini.
 
 
 
 ___
 indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
 
 
 
 Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
 JAKARTA,15-18 September 2014
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
 use of 
 any information posted on IAGI mailing list.
 

Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres

2014-05-27 Terurut Topik liamsi
 Apakah perlu UU Geologi ?

 Salam
RDP

=

Ada UU Thn 2011 ttg Informasi Geospasial , salah satu produknya
adalah Lahirnya Badan Informasi Geopsasial (BIG) merupakan
Lembaga Non Departemen , yg sebelumnya Bakosurtanal yg dibentuk
oleh Kepres 1969. Shg sekarang  BIG ( dulu Bakosurtanal )
Kedududkannya dan kewenangannya lebih kuat krn dibentuk oleh 
UU yg di Komandani Kang Asep Karsidi ex BPPT.
Perlukah Badan Geologi misah dari ESDM ? shg menjadi Badan
tersendiri menjadi semacam  BGN ( Badan Geologi Nasional )
sebagaimana BIG sekarang ini yg bertanggung jawab langsung ke
RI-1. jadi Boss nya bukan orang Politik  spt sekarang ini
dibawah Menteri ESDM yg dipilih karena jabatan Politik dari
namnaya saja kurang pas Depart Energy dan Sumberdaya Mineral (
hanya kebijakan bid Ektraksi SDA )
ISM




 MAs Ismail
 Dalam tulisan saya makanya saya masih ragu apakah buku
 putih atau buku titipan.
 Maksudte titipan IAGI pada presiden terpilih pada masalah
 dan tantangan yang berhubungan
 dengan fenomena alam dan persoalan kebumian.

 Kita lihat saja dulu nanti artikel-artikel yang masuk
 mengarah kemana.

 Mas Ismail juga ditunggu tulisan ttg legislasi perUUan looh.
 Apakah perlu UU Geologi ?


 Salam
 RDP



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres

2014-05-26 Terurut Topik liamsi
Omong omong ttg Buku Putih tentunya ada Buku Hitamnya yg perlu
diklarifikasi dg Buku Putih. Kira kira isu isu apa saja yg
perlu di Buku Putihkan ya.
kalau melihat perdebatan ttg Visi Misi para capres di bberapa
media , ada beberapa hal yg menjadi Pertanyaan ,
1. Dalam programnya ttg  tatakelola migas dan meningkatkan
produksi semua capres ingin melakukan revisi UU Migas ,
sebetulnya revisi ini sdh berjalan tanpa harus menunggu Capres
, yang tidak dijelaskan apa apa saja dari masing masing capres
point point yg akan di revisi , shg secepatnya dapat
meningkatkan ekplorasi besar besaran untuk menaikan
produksinya,  kita belum melihat perbedaan antar capres terkait
keinginannya merevisi UU Migas point point apa saja antara
capres satu dg yang lain karena hanya normatif saja yg
disampaikan.
2. Untuk mengurangi subsidi tanpa harus menaikan harga BBM (
mencabut subsidi ) Semua Capres berkeinginan mengembangkan
Energi baru Terbarukan ( EBT), Pertanyaannya apa saja yg akan
dilakukan , ini yg tdk dijelaskan dg rinci.
kebutuhan energi kita itu ada dua jenis BBM dan listrik , kalau
EBT itu banyak terkait dg untuk mengatasi kebutuhan Listriknya
dan EBT yg paling siap dg kapasitas besar untuk listrik itu
hanya Geothermal dan Air, kedua nya memerlukan investsai yg
besar  5 juta $/MW dg waktu pembangunannya antara 5-10 tahun.
belum lagi ketersediaan cadangan terbuktinya , krena yg ada
baru Potensi sumber dayanya ,  bisa jadi setelah selesai
Presiden belum juga terbangun satupun EBT, Padahal kebutuhan
subsidi begitu dilantik sdh harus disediakan , untuk tahun 2014
ini saja sdh hampir tembus 400 T ( APBNP 2014 ), dan tahun ini
penambahannya sudah diatas 100 T , mangkanya Departemen dan
lembaga harus merevisi anggrannya sampai 30 % ( pemotongan ) ,
itupun masih harus nambah utang LN. Jadi rasanya Pengembangan
EBT dalam waktu dekat Tidak bisa mengatasi Subsidi BBM.
Mengingat waktu dan ketersediaan dana investasinya.
Untuk kebutuhan energi diluar listrik ( BBM) ini lbh sulit
untuk menggantikannya  dg EBT , ketersediaan BBN Bahan Bakar
Nabati ( Biodesel, bioetanol) sbg pengganti BBM Desel
kemampuanya masih dibawah 10 % , dan harus diingat BBN ini juga
masih harus disubsidi yg besarnya  Rp.3000 ,- perliternya,
artinya meskipun dikembangkan juga tidak otomatis mengurangi
subsidi.
3. Dibidang SDE yg lain ( Batubara) juga tidak ada yg
menyinggung secara detail dalam program nya para capres,
padahal ini juga tidak kalah pentingnya karena batubara akan
menjadi penopang utama sbg energy primer untuk listrik yg saat
ini sdh kira kira 50% kontribusinya untuk listrik atau kira
kira 80 an Juta Ton Pertahun ( kalau semua proyek 10.000 MW
tahap 12( FTP-12 ) selesai . disisilain produksi nya digenjot
terus menerus untuk ekpor diaman total sdh mencapai 400 juta
ton ( kira kira 80 an % untuk konsumsi ekpor ), Saat ini
kapasitas terpasang Listrik kita kira kira 47 GW , sesuai
target pertumbuhan permintaan listrik maka tahun 2025 akan
menjadi hampir 3 kali lipatnya atau kira kira 115 GW ini
artinya kebutuhan batubara juga kan mengalami peningkatan yg
besar dimasa datang , belum lagi kalau para Capres juga
memprogramkan Rasio elektrifikasi 100 % , sekarang saja baru 75
% ( bahkan untuk di IBT masih dibawah 50 %)  masih sulit untuk
mengatasinya,karena memerlukan dana investsai yg besar dan
ketersediaan energi primernya juga besar.
4. dalam programnya Captres juga akan membangun Kilang , ini
juga tidak mudah dan cepat  karena pembangunan kilang juga
memerlukan Dana besar dan Ketersediaan dan kesinambungan adanya
suplai crude yg tercukupi. Kalau diserahkan swasta tentunya
harus ada incentif fiskal , dll lagi lagi ini juga tidak akan
bisa cepat menyelesaikan masalah kebutuhan energi tanpa
mengurangi subsidi. apalagi kalu duitnya dari APBN yg untuk
membiayayi rutin saja sdh terseok seok.kalau Duit tdk ada untuk mbangun dan  
semuanya di serahkan
swasta ( Investor Asing ) nanti apa nggak kena pukul balik ,
katanya mau mandiri dibidang energi tanpa investasi asing
Program apapun yg bagus bagus dari para capres ujung ujungnya
untuk mengeksekusinya diperlukan biaya , karena ini Pemerintah
biaya tsb harus disediakan di APBN , kalau beban APBN sudah
berat maka akan sulit untuk menyediaakan dan mengeksekusinya ,
mungkin harus ada Revolusi APBN  misalnya Kurangi subsidi dan
kurangi Belanja pemerintah , fokuskan semuanya ke pembangunan
infrastruktur termasuk intfra struktur adalan peningkatan
ekplorasi. karena yg namanya infrastruktur adalah kewajiban
negara,makanya ekplorasi harus masuk dalam infrastruktur
sebagai penunjang ketersediaan energi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Jadi siapaun nanti presidenya kok rasanya
ya kondisinya biasa biasa saja spt saat ini ..

Dari pada Sep

ISM








___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual 

Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres

2014-05-26 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
MAs Ismail
Dalam tulisan saya makanya saya masih ragu apakah buku putih atau buku
titipan.
Maksudte titipan IAGI pada presiden terpilih pada masalah dan tantangan
yang berhubungan
dengan fenomena alam dan persoalan kebumian.

Kita lihat saja dulu nanti artikel-artikel yang masuk mengarah kemana.

Mas Ismail juga ditunggu tulisan ttg legislasi perUUan looh. Apakah perlu
UU Geologi ?


Salam
RDP

--
Technology make the blind to see,
Open-mind make the don't know become understand.


2014-05-27 12:13 GMT+07:00 lia...@indo.net.id:

 Omong omong ttg Buku Putih tentunya ada Buku Hitamnya yg perlu
 diklarifikasi dg Buku Putih. Kira kira isu isu apa saja yg
 perlu di Buku Putihkan ya.
 kalau melihat perdebatan ttg Visi Misi para capres di bberapa
 media , ada beberapa hal yg menjadi Pertanyaan ,
 1. Dalam programnya ttg  tatakelola migas dan meningkatkan
 produksi semua capres ingin melakukan revisi UU Migas ,
 sebetulnya revisi ini sdh berjalan tanpa harus menunggu Capres
 , yang tidak dijelaskan apa apa saja dari masing masing capres
 point point yg akan di revisi , shg secepatnya dapat
 meningkatkan ekplorasi besar besaran untuk menaikan
 produksinya,  kita belum melihat perbedaan antar capres terkait
 keinginannya merevisi UU Migas point point apa saja antara
 capres satu dg yang lain karena hanya normatif saja yg
 disampaikan.
 2. Untuk mengurangi subsidi tanpa harus menaikan harga BBM (
 mencabut subsidi ) Semua Capres berkeinginan mengembangkan
 Energi baru Terbarukan ( EBT), Pertanyaannya apa saja yg akan
 dilakukan , ini yg tdk dijelaskan dg rinci.
 kebutuhan energi kita itu ada dua jenis BBM dan listrik , kalau
 EBT itu banyak terkait dg untuk mengatasi kebutuhan Listriknya
 dan EBT yg paling siap dg kapasitas besar untuk listrik itu
 hanya Geothermal dan Air, kedua nya memerlukan investsai yg
 besar  5 juta $/MW dg waktu pembangunannya antara 5-10 tahun.
 belum lagi ketersediaan cadangan terbuktinya , krena yg ada
 baru Potensi sumber dayanya ,  bisa jadi setelah selesai
 Presiden belum juga terbangun satupun EBT, Padahal kebutuhan
 subsidi begitu dilantik sdh harus disediakan , untuk tahun 2014
 ini saja sdh hampir tembus 400 T ( APBNP 2014 ), dan tahun ini
 penambahannya sudah diatas 100 T , mangkanya Departemen dan
 lembaga harus merevisi anggrannya sampai 30 % ( pemotongan ) ,
 itupun masih harus nambah utang LN. Jadi rasanya Pengembangan
 EBT dalam waktu dekat Tidak bisa mengatasi Subsidi BBM.
 Mengingat waktu dan ketersediaan dana investasinya.
 Untuk kebutuhan energi diluar listrik ( BBM) ini lbh sulit
 untuk menggantikannya  dg EBT , ketersediaan BBN Bahan Bakar
 Nabati ( Biodesel, bioetanol) sbg pengganti BBM Desel
 kemampuanya masih dibawah 10 % , dan harus diingat BBN ini juga
 masih harus disubsidi yg besarnya  Rp.3000 ,- perliternya,
 artinya meskipun dikembangkan juga tidak otomatis mengurangi
 subsidi.
 3. Dibidang SDE yg lain ( Batubara) juga tidak ada yg
 menyinggung secara detail dalam program nya para capres,
 padahal ini juga tidak kalah pentingnya karena batubara akan
 menjadi penopang utama sbg energy primer untuk listrik yg saat
 ini sdh kira kira 50% kontribusinya untuk listrik atau kira
 kira 80 an Juta Ton Pertahun ( kalau semua proyek 10.000 MW
 tahap 12( FTP-12 ) selesai . disisilain produksi nya digenjot
 terus menerus untuk ekpor diaman total sdh mencapai 400 juta
 ton ( kira kira 80 an % untuk konsumsi ekpor ), Saat ini
 kapasitas terpasang Listrik kita kira kira 47 GW , sesuai
 target pertumbuhan permintaan listrik maka tahun 2025 akan
 menjadi hampir 3 kali lipatnya atau kira kira 115 GW ini
 artinya kebutuhan batubara juga kan mengalami peningkatan yg
 besar dimasa datang , belum lagi kalau para Capres juga
 memprogramkan Rasio elektrifikasi 100 % , sekarang saja baru 75
 % ( bahkan untuk di IBT masih dibawah 50 %)  masih sulit untuk
 mengatasinya,karena memerlukan dana investsai yg besar dan
 ketersediaan energi primernya juga besar.
 4. dalam programnya Captres juga akan membangun Kilang , ini
 juga tidak mudah dan cepat  karena pembangunan kilang juga
 memerlukan Dana besar dan Ketersediaan dan kesinambungan adanya
 suplai crude yg tercukupi. Kalau diserahkan swasta tentunya
 harus ada incentif fiskal , dll lagi lagi ini juga tidak akan
 bisa cepat menyelesaikan masalah kebutuhan energi tanpa
 mengurangi subsidi. apalagi kalu duitnya dari APBN yg untuk
 membiayayi rutin saja sdh terseok seok.kalau Duit tdk ada untuk mbangun
 dan  semuanya di serahkan
 swasta ( Investor Asing ) nanti apa nggak kena pukul balik ,
 katanya mau mandiri dibidang energi tanpa investasi asing
 Program apapun yg bagus bagus dari para capres ujung ujungnya
 untuk mengeksekusinya diperlukan biaya , karena ini Pemerintah
 biaya tsb harus disediakan di APBN , kalau beban APBN sudah
 berat maka akan sulit untuk menyediaakan dan mengeksekusinya ,
 mungkin harus ada Revolusi APBN  misalnya Kurangi subsidi dan
 kurangi Belanja pemerintah , fokuskan semuanya ke pembangunan
 infrastruktur