Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres
Koh Liam Tulisan yang mencerahkan , cuma ada satu (satu satunya) jalan yaitu memperkecil subsidi secara REVOLUSIONER , opo ono CaPres sing wani ? Mestinya harus ada !!! Tidak populer rapopo. Paling paling aku kepokso kekantor pake mikrollet , tapi aku RELA , kalau itu memang HARUS . Paling2 ngedumel hehehehe. Nasionalisasi Perusahaan Asing ??? Rasanya tidak legal secara hukum internasional ya (SBY sudah nyentil hal ini ). Ayo , sosilisasikan pencabutan subsidi BBM untuk kendaran pribadi . Sopo wedi . si AbahYRS On Tuesday, May 27, 2014 2:27 PM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id wrote: Apakah perlu UU Geologi ? Salam RDP = Ada UU Thn 2011 ttg Informasi Geospasial , salah satu produknya adalah Lahirnya Badan Informasi Geopsasial (BIG) merupakan Lembaga Non Departemen , yg sebelumnya Bakosurtanal yg dibentuk oleh Kepres 1969. Shg sekarang BIG ( dulu Bakosurtanal ) Kedududkannya dan kewenangannya lebih kuat krn dibentuk oleh UU yg di Komandani Kang Asep Karsidi ex BPPT. Perlukah Badan Geologi misah dari ESDM ? shg menjadi Badan tersendiri menjadi semacam BGN ( Badan Geologi Nasional ) sebagaimana BIG sekarang ini yg bertanggung jawab langsung ke RI-1. jadi Boss nya bukan orang Politik spt sekarang ini dibawah Menteri ESDM yg dipilih karena jabatan Politik dari namnaya saja kurang pas Depart Energy dan Sumberdaya Mineral ( hanya kebijakan bid Ektraksi SDA ) ISM MAs Ismail Dalam tulisan saya makanya saya masih ragu apakah buku putih atau buku titipan. Maksudte titipan IAGI pada presiden terpilih pada masalah dan tantangan yang berhubungan dengan fenomena alam dan persoalan kebumian. Kita lihat saja dulu nanti artikel-artikel yang masuk mengarah kemana. Mas Ismail juga ditunggu tulisan ttg legislasi perUUan looh. Apakah perlu UU Geologi ? Salam RDP ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres
Abah ysh, Nasionalisasi Perusahaan asing memang melanggar hukum internasional. akan tetapi kalau kontraknya sudah habis, mesti nya balik ke negara lagi, dan ditentukan oleh negara lagi, siapa yang akan kelola. dan mestinya kontrak nya berubah percentage nya dll. atau malah pindah tangan ke Pertamina. Malaysia, Angola, Nigeria saja yang tenaga kerja nya kurang berani melakukan hal itu. kalau mengenai modal saya kira kedudukan kita dengan negara2 diatas itu sama saja. Kalau penghapusan subsidi memang secara teoritis akan mempermudah pengaturan APBN, tetapi pembuat keputusannya masih takut sama penilaian masyarakat terhadap keputusan itu. Jadi mari kita sama2 mensosialisasikan manfaat penghapusan subsidi. salam dari jauh, frank From: Yanto R. Sumantri-yrs_...@yahoo.com Yanto R. Sumantri-yrs_...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 28, 2014 9:34 AM Subject: Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres Koh Liam Tulisan yang mencerahkan , cuma ada satu (satu satunya) jalan yaitu memperkecil subsidi secara REVOLUSIONER , opo ono CaPres sing wani ? Mestinya harus ada !!! Tidak populer rapopo. Paling paling aku kepokso kekantor pake mikrollet , tapi aku RELA , kalau itu memang HARUS . Paling2 ngedumel hehehehe. Nasionalisasi Perusahaan Asing ??? Rasanya tidak legal secara hukum internasional ya (SBY sudah nyentil hal ini ). Ayo , sosilisasikan pencabutan subsidi BBM untuk kendaran pribadi . Sopo wedi . si AbahYRS On Tuesday, May 27, 2014 2:27 PM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id wrote: Apakah perlu UU Geologi ? Salam RDP = Ada UU Thn 2011 ttg Informasi Geospasial , salah satu produknya adalah Lahirnya Badan Informasi Geopsasial (BIG) merupakan Lembaga Non Departemen , yg sebelumnya Bakosurtanal yg dibentuk oleh Kepres 1969. Shg sekarang BIG ( dulu Bakosurtanal ) Kedududkannya dan kewenangannya lebih kuat krn dibentuk oleh UU yg di Komandani Kang Asep Karsidi ex BPPT. Perlukah Badan Geologi misah dari ESDM ? shg menjadi Badan tersendiri menjadi semacam BGN ( Badan Geologi Nasional ) sebagaimana BIG sekarang ini yg bertanggung jawab langsung ke RI-1. jadi Boss nya bukan orang Politik spt sekarang ini dibawah Menteri ESDM yg dipilih karena jabatan Politik dari namnaya saja kurang pas Depart Energy dan Sumberdaya Mineral ( hanya kebijakan bid Ektraksi SDA ) ISM MAs Ismail Dalam tulisan saya makanya saya masih ragu apakah buku putih atau buku titipan. Maksudte titipan IAGI pada presiden terpilih pada masalah dan tantangan yang berhubungan dengan fenomena alam dan persoalan kebumian. Kita lihat saja dulu nanti artikel-artikel yang masuk mengarah kemana. Mas Ismail juga ditunggu tulisan ttg legislasi perUUan looh. Apakah perlu UU Geologi ? Salam RDP ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti
Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres
Weleh weleh , gimana sampai bisa terjadi Perusahaan Tambang Nggak punya NPWP , lha waktu ngajukan IUP opo ora di periksa kelengkapane. Dulu yg tidak CC saja diributkan lha sekarang malah lebih kebangeten lagi tidak ada NPWP , pribadi saja wajib ber NPWP , Komplitlah keRusakan pengelolaan Per SDA an Jangan sampai diPutihkan saja ISM KPK Warning Perusahaan Tambang : 1 Bulan Tak Urus NPWP, Kami Sita Ikhwanul Khabibi detikNews Rabu, 28/05/2014 20:17 WIB Jakarta - KPK memberikan peringatan keras terhadap beberapa perusahaan tambang yang tidak memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). Jika dalam waktu sebulan, perusahaan itu tidak mengurus NPWP, KPK akan melakukan penyitaan. Kami himbau perusahaan-perusahaan yang tidak punya NPWP, kami akan lakukan sita. Untuk mengurus NPWP, batas waktu sebulan, kata Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja di kantornya, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2014). Peringatan keras ini berdasarkan pada sidak yang dilakukan KPK ke beberapa perusahaan tambang. Hasilnya, sebagian perusahaan tambang tidak memiliki NPWP sehingga berpotensi mengurangi penerimaan negara. Itu semua berdasarkan kunjungan kami ke beberapa perusahaan tambang, jelas Pandu. KPK iconcern/i tentang penerimaan negara, imbuhnya. Mengenai beberapa perusahaan tambang yang tak mempunyai NPWP ini sebelumnya juga diakui oleh Dirjen Pajak, Fuad Rachmany. Namun, Fuad berjanji akan segera membereskan soal NPWP ini. ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres
Sebaiknya subyek sesuai dengan isinya. Selamat menikmati liburan hari ini, Salam dari Bogor, iPul Sent from my deep heart, iPul @ iPad On May 28, 2014, at 8:27 PM, lia...@indo.net.id wrote: Weleh weleh , gimana sampai bisa terjadi Perusahaan Tambang Nggak punya NPWP , lha waktu ngajukan IUP opo ora di periksa kelengkapane. Dulu yg tidak CC saja diributkan lha sekarang malah lebih kebangeten lagi tidak ada NPWP , pribadi saja wajib ber NPWP , Komplitlah keRusakan pengelolaan Per SDA an Jangan sampai diPutihkan saja ISM KPK Warning Perusahaan Tambang : 1 Bulan Tak Urus NPWP, Kami Sita Ikhwanul Khabibi – detikNews Rabu, 28/05/2014 20:17 WIB Jakarta - KPK memberikan peringatan keras terhadap beberapa perusahaan tambang yang tidak memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). Jika dalam waktu sebulan, perusahaan itu tidak mengurus NPWP, KPK akan melakukan penyitaan. Kami himbau perusahaan-perusahaan yang tidak punya NPWP, kami akan lakukan sita. Untuk mengurus NPWP, batas waktu sebulan, kata Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja di kantornya, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2014). Peringatan keras ini berdasarkan pada sidak yang dilakukan KPK ke beberapa perusahaan tambang. Hasilnya, sebagian perusahaan tambang tidak memiliki NPWP sehingga berpotensi mengurangi penerimaan negara. Itu semua berdasarkan kunjungan kami ke beberapa perusahaan tambang, jelas Pandu. KPK iconcern/i tentang penerimaan negara, imbuhnya. Mengenai beberapa perusahaan tambang yang tak mempunyai NPWP ini sebelumnya juga diakui oleh Dirjen Pajak, Fuad Rachmany. Namun, Fuad berjanji akan segera membereskan soal NPWP ini. ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres
Apakah perlu UU Geologi ? Salam RDP = Ada UU Thn 2011 ttg Informasi Geospasial , salah satu produknya adalah Lahirnya Badan Informasi Geopsasial (BIG) merupakan Lembaga Non Departemen , yg sebelumnya Bakosurtanal yg dibentuk oleh Kepres 1969. Shg sekarang BIG ( dulu Bakosurtanal ) Kedududkannya dan kewenangannya lebih kuat krn dibentuk oleh UU yg di Komandani Kang Asep Karsidi ex BPPT. Perlukah Badan Geologi misah dari ESDM ? shg menjadi Badan tersendiri menjadi semacam BGN ( Badan Geologi Nasional ) sebagaimana BIG sekarang ini yg bertanggung jawab langsung ke RI-1. jadi Boss nya bukan orang Politik spt sekarang ini dibawah Menteri ESDM yg dipilih karena jabatan Politik dari namnaya saja kurang pas Depart Energy dan Sumberdaya Mineral ( hanya kebijakan bid Ektraksi SDA ) ISM MAs Ismail Dalam tulisan saya makanya saya masih ragu apakah buku putih atau buku titipan. Maksudte titipan IAGI pada presiden terpilih pada masalah dan tantangan yang berhubungan dengan fenomena alam dan persoalan kebumian. Kita lihat saja dulu nanti artikel-artikel yang masuk mengarah kemana. Mas Ismail juga ditunggu tulisan ttg legislasi perUUan looh. Apakah perlu UU Geologi ? Salam RDP ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres
Omong omong ttg Buku Putih tentunya ada Buku Hitamnya yg perlu diklarifikasi dg Buku Putih. Kira kira isu isu apa saja yg perlu di Buku Putihkan ya. kalau melihat perdebatan ttg Visi Misi para capres di bberapa media , ada beberapa hal yg menjadi Pertanyaan , 1. Dalam programnya ttg tatakelola migas dan meningkatkan produksi semua capres ingin melakukan revisi UU Migas , sebetulnya revisi ini sdh berjalan tanpa harus menunggu Capres , yang tidak dijelaskan apa apa saja dari masing masing capres point point yg akan di revisi , shg secepatnya dapat meningkatkan ekplorasi besar besaran untuk menaikan produksinya, kita belum melihat perbedaan antar capres terkait keinginannya merevisi UU Migas point point apa saja antara capres satu dg yang lain karena hanya normatif saja yg disampaikan. 2. Untuk mengurangi subsidi tanpa harus menaikan harga BBM ( mencabut subsidi ) Semua Capres berkeinginan mengembangkan Energi baru Terbarukan ( EBT), Pertanyaannya apa saja yg akan dilakukan , ini yg tdk dijelaskan dg rinci. kebutuhan energi kita itu ada dua jenis BBM dan listrik , kalau EBT itu banyak terkait dg untuk mengatasi kebutuhan Listriknya dan EBT yg paling siap dg kapasitas besar untuk listrik itu hanya Geothermal dan Air, kedua nya memerlukan investsai yg besar 5 juta $/MW dg waktu pembangunannya antara 5-10 tahun. belum lagi ketersediaan cadangan terbuktinya , krena yg ada baru Potensi sumber dayanya , bisa jadi setelah selesai Presiden belum juga terbangun satupun EBT, Padahal kebutuhan subsidi begitu dilantik sdh harus disediakan , untuk tahun 2014 ini saja sdh hampir tembus 400 T ( APBNP 2014 ), dan tahun ini penambahannya sudah diatas 100 T , mangkanya Departemen dan lembaga harus merevisi anggrannya sampai 30 % ( pemotongan ) , itupun masih harus nambah utang LN. Jadi rasanya Pengembangan EBT dalam waktu dekat Tidak bisa mengatasi Subsidi BBM. Mengingat waktu dan ketersediaan dana investasinya. Untuk kebutuhan energi diluar listrik ( BBM) ini lbh sulit untuk menggantikannya dg EBT , ketersediaan BBN Bahan Bakar Nabati ( Biodesel, bioetanol) sbg pengganti BBM Desel kemampuanya masih dibawah 10 % , dan harus diingat BBN ini juga masih harus disubsidi yg besarnya Rp.3000 ,- perliternya, artinya meskipun dikembangkan juga tidak otomatis mengurangi subsidi. 3. Dibidang SDE yg lain ( Batubara) juga tidak ada yg menyinggung secara detail dalam program nya para capres, padahal ini juga tidak kalah pentingnya karena batubara akan menjadi penopang utama sbg energy primer untuk listrik yg saat ini sdh kira kira 50% kontribusinya untuk listrik atau kira kira 80 an Juta Ton Pertahun ( kalau semua proyek 10.000 MW tahap 12( FTP-12 ) selesai . disisilain produksi nya digenjot terus menerus untuk ekpor diaman total sdh mencapai 400 juta ton ( kira kira 80 an % untuk konsumsi ekpor ), Saat ini kapasitas terpasang Listrik kita kira kira 47 GW , sesuai target pertumbuhan permintaan listrik maka tahun 2025 akan menjadi hampir 3 kali lipatnya atau kira kira 115 GW ini artinya kebutuhan batubara juga kan mengalami peningkatan yg besar dimasa datang , belum lagi kalau para Capres juga memprogramkan Rasio elektrifikasi 100 % , sekarang saja baru 75 % ( bahkan untuk di IBT masih dibawah 50 %) masih sulit untuk mengatasinya,karena memerlukan dana investsai yg besar dan ketersediaan energi primernya juga besar. 4. dalam programnya Captres juga akan membangun Kilang , ini juga tidak mudah dan cepat karena pembangunan kilang juga memerlukan Dana besar dan Ketersediaan dan kesinambungan adanya suplai crude yg tercukupi. Kalau diserahkan swasta tentunya harus ada incentif fiskal , dll lagi lagi ini juga tidak akan bisa cepat menyelesaikan masalah kebutuhan energi tanpa mengurangi subsidi. apalagi kalu duitnya dari APBN yg untuk membiayayi rutin saja sdh terseok seok.kalau Duit tdk ada untuk mbangun dan semuanya di serahkan swasta ( Investor Asing ) nanti apa nggak kena pukul balik , katanya mau mandiri dibidang energi tanpa investasi asing Program apapun yg bagus bagus dari para capres ujung ujungnya untuk mengeksekusinya diperlukan biaya , karena ini Pemerintah biaya tsb harus disediakan di APBN , kalau beban APBN sudah berat maka akan sulit untuk menyediaakan dan mengeksekusinya , mungkin harus ada Revolusi APBN misalnya Kurangi subsidi dan kurangi Belanja pemerintah , fokuskan semuanya ke pembangunan infrastruktur termasuk intfra struktur adalan peningkatan ekplorasi. karena yg namanya infrastruktur adalah kewajiban negara,makanya ekplorasi harus masuk dalam infrastruktur sebagai penunjang ketersediaan energi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Jadi siapaun nanti presidenya kok rasanya ya kondisinya biasa biasa saja spt saat ini .. Dari pada Sep ISM ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual
Re: [iagi-net] BUKU PUTIH IAGI -- Visi Misi Capres
MAs Ismail Dalam tulisan saya makanya saya masih ragu apakah buku putih atau buku titipan. Maksudte titipan IAGI pada presiden terpilih pada masalah dan tantangan yang berhubungan dengan fenomena alam dan persoalan kebumian. Kita lihat saja dulu nanti artikel-artikel yang masuk mengarah kemana. Mas Ismail juga ditunggu tulisan ttg legislasi perUUan looh. Apakah perlu UU Geologi ? Salam RDP -- Technology make the blind to see, Open-mind make the don't know become understand. 2014-05-27 12:13 GMT+07:00 lia...@indo.net.id: Omong omong ttg Buku Putih tentunya ada Buku Hitamnya yg perlu diklarifikasi dg Buku Putih. Kira kira isu isu apa saja yg perlu di Buku Putihkan ya. kalau melihat perdebatan ttg Visi Misi para capres di bberapa media , ada beberapa hal yg menjadi Pertanyaan , 1. Dalam programnya ttg tatakelola migas dan meningkatkan produksi semua capres ingin melakukan revisi UU Migas , sebetulnya revisi ini sdh berjalan tanpa harus menunggu Capres , yang tidak dijelaskan apa apa saja dari masing masing capres point point yg akan di revisi , shg secepatnya dapat meningkatkan ekplorasi besar besaran untuk menaikan produksinya, kita belum melihat perbedaan antar capres terkait keinginannya merevisi UU Migas point point apa saja antara capres satu dg yang lain karena hanya normatif saja yg disampaikan. 2. Untuk mengurangi subsidi tanpa harus menaikan harga BBM ( mencabut subsidi ) Semua Capres berkeinginan mengembangkan Energi baru Terbarukan ( EBT), Pertanyaannya apa saja yg akan dilakukan , ini yg tdk dijelaskan dg rinci. kebutuhan energi kita itu ada dua jenis BBM dan listrik , kalau EBT itu banyak terkait dg untuk mengatasi kebutuhan Listriknya dan EBT yg paling siap dg kapasitas besar untuk listrik itu hanya Geothermal dan Air, kedua nya memerlukan investsai yg besar 5 juta $/MW dg waktu pembangunannya antara 5-10 tahun. belum lagi ketersediaan cadangan terbuktinya , krena yg ada baru Potensi sumber dayanya , bisa jadi setelah selesai Presiden belum juga terbangun satupun EBT, Padahal kebutuhan subsidi begitu dilantik sdh harus disediakan , untuk tahun 2014 ini saja sdh hampir tembus 400 T ( APBNP 2014 ), dan tahun ini penambahannya sudah diatas 100 T , mangkanya Departemen dan lembaga harus merevisi anggrannya sampai 30 % ( pemotongan ) , itupun masih harus nambah utang LN. Jadi rasanya Pengembangan EBT dalam waktu dekat Tidak bisa mengatasi Subsidi BBM. Mengingat waktu dan ketersediaan dana investasinya. Untuk kebutuhan energi diluar listrik ( BBM) ini lbh sulit untuk menggantikannya dg EBT , ketersediaan BBN Bahan Bakar Nabati ( Biodesel, bioetanol) sbg pengganti BBM Desel kemampuanya masih dibawah 10 % , dan harus diingat BBN ini juga masih harus disubsidi yg besarnya Rp.3000 ,- perliternya, artinya meskipun dikembangkan juga tidak otomatis mengurangi subsidi. 3. Dibidang SDE yg lain ( Batubara) juga tidak ada yg menyinggung secara detail dalam program nya para capres, padahal ini juga tidak kalah pentingnya karena batubara akan menjadi penopang utama sbg energy primer untuk listrik yg saat ini sdh kira kira 50% kontribusinya untuk listrik atau kira kira 80 an Juta Ton Pertahun ( kalau semua proyek 10.000 MW tahap 12( FTP-12 ) selesai . disisilain produksi nya digenjot terus menerus untuk ekpor diaman total sdh mencapai 400 juta ton ( kira kira 80 an % untuk konsumsi ekpor ), Saat ini kapasitas terpasang Listrik kita kira kira 47 GW , sesuai target pertumbuhan permintaan listrik maka tahun 2025 akan menjadi hampir 3 kali lipatnya atau kira kira 115 GW ini artinya kebutuhan batubara juga kan mengalami peningkatan yg besar dimasa datang , belum lagi kalau para Capres juga memprogramkan Rasio elektrifikasi 100 % , sekarang saja baru 75 % ( bahkan untuk di IBT masih dibawah 50 %) masih sulit untuk mengatasinya,karena memerlukan dana investsai yg besar dan ketersediaan energi primernya juga besar. 4. dalam programnya Captres juga akan membangun Kilang , ini juga tidak mudah dan cepat karena pembangunan kilang juga memerlukan Dana besar dan Ketersediaan dan kesinambungan adanya suplai crude yg tercukupi. Kalau diserahkan swasta tentunya harus ada incentif fiskal , dll lagi lagi ini juga tidak akan bisa cepat menyelesaikan masalah kebutuhan energi tanpa mengurangi subsidi. apalagi kalu duitnya dari APBN yg untuk membiayayi rutin saja sdh terseok seok.kalau Duit tdk ada untuk mbangun dan semuanya di serahkan swasta ( Investor Asing ) nanti apa nggak kena pukul balik , katanya mau mandiri dibidang energi tanpa investasi asing Program apapun yg bagus bagus dari para capres ujung ujungnya untuk mengeksekusinya diperlukan biaya , karena ini Pemerintah biaya tsb harus disediakan di APBN , kalau beban APBN sudah berat maka akan sulit untuk menyediaakan dan mengeksekusinya , mungkin harus ada Revolusi APBN misalnya Kurangi subsidi dan kurangi Belanja pemerintah , fokuskan semuanya ke pembangunan infrastruktur