[iagi-net] IAGI LEBIH MEMBUMI (dengan anak organisasi)

2014-08-23 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Iwan,
Ide menarik untuk mengembangkan IAGI disegala bidang. Kiprah Pak Daru dalam
mengembangkan MGEI memang sudah terbukti, bukan hanya teruji. Mengembangkan
organisasi profesi hingga pembentukan lembaga serfifikasi.
Ini tentunya bukan hanya PeeR untuk profesi tertentu, tetapi pr semua
profesi dibawah ilmu kebumian termasuk geologi tekntik, geohidrologi,
per,inyakan, pertambangan, mitigasi kebencanaan, geowisata dll. Jadi ini
adalah PR bersama kita.

Saya sendiri menyoroti profesi perminyakan dibawah ISPG yg dideklarasikan
dua tahun lalu harus mengejar ketertinggalannya. Harus mulai dengan
kemandirian profesi perminyakan ini dengan anak organisasi yg sudah
dibentuk dua tahun ini. Bahkan saat ini dunia migas dibawah IAGI justru
tidak berkembang semandiri MGEI. Ini saatnya profesi geologi minyak
berkonsentrasi mengembangkan ISPG. Pak Daru tentunya dapat memberikan
sharing pengalamannya dalam mengembangkan MGEI.

Mungkin tidak banyak yang mendengar kemandirian dan kiprah MAGI, Masyarakat
Geowisata Indonesia. Dibentuk dan dideklarasikan di Medan saat JCM tahun
lalu. Saat ini MAGI bersama-sama dengan badan geologi, dan khususnya Pengda
IAGI Sumut, telah sukses berhasil mengembangkan Geowisata. Pak Gagarin,
Pengda Sumut, sukses mengkoordinir pengembangan ini karena lintas kabupaten
yang pendekatannya jauh lebih mudah bila menggunakan jalur professional,
termasuk MAGI, ketimbang jalur pemerintahan formal. Toba Geopark sudah
berani mengundang Global Geopark Network untuk melakukan inspeksi sehingga
nantinya TOBA Geopark menjadi salah satu geopark dunia dalam jarinyan GGN.
Sekali lagi ini peranan anak organisasi IAGI dalam sebuah kiprah riil.
Salut untuk MAGI dan Pengda Sumut.

Sekalilagi ini pr bersama kita, khusunya, semoga menjadi prioritas bagi
calon-calon ketua umum nantinya. Pak Aris, Bu Shinta dan Pak Seno tentunya
juga sangat mengerti perlunya dan situasi ini. Payung hukum dalam AD/ART
2014 yang baru, sudah ada cantolan secara legalnya. Ini merupakan saat
tepat untuk mengembangkan anak organisasi lebih professional dan mandiri.

Salam sukses
Rovicky DP


On Sunday, August 24, 2014, munajat iwan kangim...@yahoo.com
javascript:_e(%7B%7D,'cvml','kangim...@yahoo.com'); [economicgeology] 
economicgeol...@yahoogroups.com
javascript:_e(%7B%7D,'cvml','economicgeol...@yahoogroups.com'); wrote:



 Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI-MGEI,,
 Setelah sekian lama IAGI dipimpin oleh rekan-rekan perminyakan maka kini
 saatnya rekan-rekan minerba diberikan kesempatan untuk membawa pembaharuan
 di IAGI.

 Pak nDaru sudah membuktikan kemampuannya berorgarnisasi dengan
 mengembangkan MGEI dari NOL dan sampai saat ini menjadi organisasi yang
 dihormati di Indonesia maupun Indochina dan Australia dengan tetap
 berasosiasi pada IAGI sebagai induk organisasi.

 Pengalaman dan dedikasi Pak nDaru sudah terbukti dan tidak perlu
 dipertanyakan lagi. IAGI perlu dikembalikan keBUMI dan tidak lagi
 mengawang-awang ngga jelas seperti sekarang ini. IAGI harus dikembalikan ke
 khittahnya dan pak nDaru adalah orang yang akan mampu melaksanakannya.
 Sebagai teman dan sahabat yang mengenalnya cukup lama, saya berkeyakinan
 pak nDaru adalah orang yang dibutuhkan IAGI saat ini dan bukan calon yang
 lain.

 Salam. Iwan Munajat


   Pada Sabtu, 23 Agustus 2014 10:10, 'S. (Daru) Prihatmoko'
 sprihatm...@gmail.com [economicgeology] economicgeol...@yahoogroups.com
 menulis:



  Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI…

 Selama beberapa tahun terakhir saya dan rekan-rekan aktif kembali keliling
 ke kampus-kampus untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kpd mahasiswa dan
 rekan-rekan pengajar (di MGEI program ini di labeli sbg “MGEI goes to
 campus”). Saya katakan “aktif kembali” krn program semacam ini dulu di awal
 2000-an pernah gencar dilaksanakan oleh PP-IAGI dengan tokoh sentral-nya
 Gus Ipul. Dari pengalaman bertandang ke kampus-kampus tsb, saya melihat dan
 merasakan adanya perbedaan materi ajar yang makin jauh di masing-masing
 perguruan tinggi. Hal lain, dibukanya jurusan geologi baru  di bbrp
 perguruan tinggi dengan (maaf) sumberdaya pengajar yg terbatas nampaknya
 telah berkontribusi pada munculnya situasi ini.

 Saya yakin, rekan-rekan pengajar dan pengelola pedidikan geologi di
 Indonesia pasti sudah memikirkan hal ini dan telah melakukan upaya
 peningkatan, paling tidak di kampus masing-masing.  Dan di beberapa tempat/
 kasus kita melihat bbrp perguruan tinggi mapan telah memberikan dukungan
 dan supervisi kpd perguruan tinggi lainnya. Isunya adalah bagaimana agar
 kualitas lulusan geologi tetap terjaga dengan baik atau bahkan meningkat.

 Di tingkat nasional, saya kira akan efektif kalau upaya tsb dilakukan
 terkoordinasi (pastinya dengan dukungan dari KemDiknas) antar perguruan
 tinggi yg memiliki jurusan geologi di seluruh Indonesia.  Diskusi ttg topik
 ini sering saya lakukan bersama rekan-rekan pengajar geologi dr bbrp
 perguruan tinggi (pada kesempatan terpisah-pisah), dan kita sangat
 menyarankan adanya komite yg menangani hal ini, 

Re: [iagi-net] IAGI LEBIH MEMBUMI (dengan anak organisasi)

2014-08-23 Terurut Topik liamsi
Sebetulnya tidak perlu dipertentangkan / dikotomi antara migas
non migas , kampeni non Kampeni , dll
Yang penting mereka darimanapun asalnya mempunyai kemampuan
untuk memanage organisasi sebesar IAGI ini yg telah mempunyai
anggota ribuan ini dari berbagai bidang ,tidak perlu terkotak
kotak , keluar hanya satu bendera yaitu IAGI
Bagaimana memanage Organisasi ini sesuai koridornya ( AD ART )
shg memang keberadaan nya dirasakan /dibutuhkan oleh seluruh
anggotanya , bagaimana mengoptimalkan sumber daya dan sumber
dana dari ribuan anggotanya tsb sbg modal dasar oranisasi tsb ,
ini yg lebih penting , karena Pertanyaan dasarnya  Kenapa kita
butuh Organisasi 
IAGI adalah organisasi profesi, nir laba dan independent ,
bukan spt institusi pemerintah yg menjalankan Tupoksinya
didukung dg sumberdaya dan sumberdana yg cukup dari negara,
bukan spt Kampeni yg profit oriented , oleh karena itu program
program IAGI tentunya harus sesuai dg kompetensi

ISM



 On Sunday, August 24, 2014, munajat iwan kangim...@yahoo.com

 wrote:
Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI-MGEI,,
 Setelah sekian lama IAGI dipimpin oleh rekan-rekan
 perminyakan maka kini saatnya rekan-rekan minerba diberikan
 kesempatan untuk membawa pembaharuan di IAGI.

 Pak nDaru sudah membuktikan kemampuannya berorgarnisasi
 dengan
 mengembangkan MGEI dari NOL dan sampai saat ini menjadi
 organisasi yang dihormati di Indonesia maupun Indochina dan
 Australia dengan tetap berasosiasi pada IAGI sebagai induk
 organisasi.

 Pengalaman dan dedikasi Pak nDaru sudah terbukti dan tidak
 perlu dipertanyakan lagi. IAGI perlu dikembalikan keBUMI
 dan tidak lagi mengawang-awang ngga jelas seperti sekarang
 ini. IAGI harus dikembalikan ke khittahnya dan pak nDaru
 adalah orang yang akan mampu melaksanakannya. Sebagai teman
 dan sahabat yang mengenalnya cukup lama, saya berkeyakinan
 pak nDaru adalah orang yang dibutuhkan IAGI saat ini dan
 bukan calon yang lain.

 Salam. Iwan Munajat


   Pada Sabtu, 23 Agustus 2014 10:10, 'S. (Daru)
   Prihatmoko'
 sprihatm...@gmail.com [economicgeology]
 economicgeol...@yahoogroups.com menulis:



  Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI…

 Selama beberapa tahun terakhir saya dan rekan-rekan aktif
 kembali keliling ke kampus-kampus untuk berbagi pengalaman
 dan pengetahuan kpd mahasiswa dan rekan-rekan pengajar (di
 MGEI program ini di labeli sbg “MGEI goes to campus”).
 Saya katakan “aktif kembali” krn program semacam ini
 dulu di awal 2000-an pernah gencar dilaksanakan oleh
 PP-IAGI dengan tokoh sentral-nya Gus Ipul. Dari pengalaman
 bertandang ke kampus-kampus tsb, saya melihat dan merasakan
 adanya perbedaan materi ajar yang makin jauh di
 masing-masing perguruan tinggi. Hal lain, dibukanya jurusan
 geologi baru  di bbrp perguruan tinggi dengan (maaf)
 sumberdaya pengajar yg terbatas nampaknya telah
 berkontribusi pada munculnya situasi ini.

 Saya yakin, rekan-rekan pengajar dan pengelola pedidikan
 geologi di Indonesia pasti sudah memikirkan hal ini dan
 telah melakukan upaya peningkatan, paling tidak di kampus
 masing-masing.  Dan di beberapa tempat/ kasus kita melihat
 bbrp perguruan tinggi mapan telah memberikan dukungan dan
 supervisi kpd perguruan tinggi lainnya. Isunya adalah
 bagaimana agar kualitas lulusan geologi tetap terjaga
 dengan baik atau bahkan meningkat.

 Di tingkat nasional, saya kira akan efektif kalau upaya tsb
 dilakukan terkoordinasi (pastinya dengan dukungan dari
 KemDiknas) antar perguruan tinggi yg memiliki jurusan
 geologi di seluruh Indonesia.  Diskusi ttg topik ini sering
 saya lakukan bersama rekan-rekan pengajar geologi dr bbrp
 perguruan tinggi (pada kesempatan terpisah-pisah), dan kita
 sangat menyarankan adanya komite yg menangani hal ini, yg
 akan tepat sekali kalau diarahkan kpd Komite Pendidikan
 Geologi Indonesia (KNPGI). Beberapa hal lain bisa ditangani
 oleh KNPGI, selain hal urgen di atas, misalnya masalah
 kurikulum pendidikan geologi (yg saya yakin rekan-rekan
 pengajar sangat lebih paham).

 Salam,
 Daru

 From: Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
 Reply-To: Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
 Date: Friday, August 22, 2014 at 7:17 PM
 To: Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com,
 iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [economicgeology] IAGI LEBIH MEMBUMI


 Visi misi yg cukup challenging mas Daru.
 Kalau boleh bertanya, program KNPGI apa yg secara riil akan
 dilakukan ? Karena satu dan lain hal, program utk sharing
 Pengalaman pengelolaan labs tidak dapat terrealisasi pda
 tiga tahun kemarin.
 Salam.

 Rdp
 Sent from my iPhone

 On 22 Agt 2014, at 18.35, 'S. (Daru) Prihatmoko'
 sprihatm...@gmail.com [economicgeology]
 economicgeol...@yahoogroups.com wrote:


 Rekan-rekan MGEI ysh,

 Seperti kita ketahui, KPU IAGI 2014-2017 sdh mengumumkan
 hasil verifikasi calon Ketum IAGI, dan Alhamdulillah, saya
 dinyatakan lolos bersama 3 calon yg lain. Kepada
 rekan-rekan yang telah mendukung saya untuk pencalonan ini,
 saya menyampaikan terima kasih dan 

Re: [iagi-net] IAGI LEBIH MEMBUMI (dengan anak organisasi)

2014-08-23 Terurut Topik hadiyanto . sapardi
Vote for mas Daru for IAGI-1. Salam-HS.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sun, 24 Aug 2014 09:45:56 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] IAGI LEBIH MEMBUMI (dengan anak organisasi)
Sebetulnya tidak perlu dipertentangkan / dikotomi antara migas
non migas , kampeni non Kampeni , dll
Yang penting mereka darimanapun asalnya mempunyai kemampuan
untuk memanage organisasi sebesar IAGI ini yg telah mempunyai
anggota ribuan ini dari berbagai bidang ,tidak perlu terkotak
kotak , keluar hanya satu bendera yaitu IAGI
Bagaimana memanage Organisasi ini sesuai koridornya ( AD ART )
shg memang keberadaan nya dirasakan /dibutuhkan oleh seluruh
anggotanya , bagaimana mengoptimalkan sumber daya dan sumber
dana dari ribuan anggotanya tsb sbg modal dasar oranisasi tsb ,
ini yg lebih penting , karena Pertanyaan dasarnya  Kenapa kita
butuh Organisasi 
IAGI adalah organisasi profesi, nir laba dan independent ,
bukan spt institusi pemerintah yg menjalankan Tupoksinya
didukung dg sumberdaya dan sumberdana yg cukup dari negara,
bukan spt Kampeni yg profit oriented , oleh karena itu program
program IAGI tentunya harus sesuai dg kompetensi

ISM



 On Sunday, August 24, 2014, munajat iwan kangim...@yahoo.com

 wrote:
Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI-MGEI,,
 Setelah sekian lama IAGI dipimpin oleh rekan-rekan
 perminyakan maka kini saatnya rekan-rekan minerba diberikan
 kesempatan untuk membawa pembaharuan di IAGI.

 Pak nDaru sudah membuktikan kemampuannya berorgarnisasi
 dengan
 mengembangkan MGEI dari NOL dan sampai saat ini menjadi
 organisasi yang dihormati di Indonesia maupun Indochina dan
 Australia dengan tetap berasosiasi pada IAGI sebagai induk
 organisasi.

 Pengalaman dan dedikasi Pak nDaru sudah terbukti dan tidak
 perlu dipertanyakan lagi. IAGI perlu dikembalikan keBUMI
 dan tidak lagi mengawang-awang ngga jelas seperti sekarang
 ini. IAGI harus dikembalikan ke khittahnya dan pak nDaru
 adalah orang yang akan mampu melaksanakannya. Sebagai teman
 dan sahabat yang mengenalnya cukup lama, saya berkeyakinan
 pak nDaru adalah orang yang dibutuhkan IAGI saat ini dan
 bukan calon yang lain.

 Salam. Iwan Munajat


   Pada Sabtu, 23 Agustus 2014 10:10, 'S. (Daru)
   Prihatmoko'
 sprihatm...@gmail.com [economicgeology]
 economicgeol...@yahoogroups.com menulis:



  Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI…

 Selama beberapa tahun terakhir saya dan rekan-rekan aktif
 kembali keliling ke kampus-kampus untuk berbagi pengalaman
 dan pengetahuan kpd mahasiswa dan rekan-rekan pengajar (di
 MGEI program ini di labeli sbg “MGEI goes to campus�).
 Saya katakan “aktif kembali� krn program semacam ini
 dulu di awal 2000-an pernah gencar dilaksanakan oleh
 PP-IAGI dengan tokoh sentral-nya Gus Ipul. Dari pengalaman
 bertandang ke kampus-kampus tsb, saya melihat dan merasakan
 adanya perbedaan materi ajar yang makin jauh di
 masing-masing perguruan tinggi. Hal lain, dibukanya jurusan
 geologi baru  di bbrp perguruan tinggi dengan (maaf)
 sumberdaya pengajar yg terbatas nampaknya telah
 berkontribusi pada munculnya situasi ini.

 Saya yakin, rekan-rekan pengajar dan pengelola pedidikan
 geologi di Indonesia pasti sudah memikirkan hal ini dan
 telah melakukan upaya peningkatan, paling tidak di kampus
 masing-masing.  Dan di beberapa tempat/ kasus kita melihat
 bbrp perguruan tinggi mapan telah memberikan dukungan dan
 supervisi kpd perguruan tinggi lainnya. Isunya adalah
 bagaimana agar kualitas lulusan geologi tetap terjaga
 dengan baik atau bahkan meningkat.

 Di tingkat nasional, saya kira akan efektif kalau upaya tsb
 dilakukan terkoordinasi (pastinya dengan dukungan dari
 KemDiknas) antar perguruan tinggi yg memiliki jurusan
 geologi di seluruh Indonesia.  Diskusi ttg topik ini sering
 saya lakukan bersama rekan-rekan pengajar geologi dr bbrp
 perguruan tinggi (pada kesempatan terpisah-pisah), dan kita
 sangat menyarankan adanya komite yg menangani hal ini, yg
 akan tepat sekali kalau diarahkan kpd Komite Pendidikan
 Geologi Indonesia (KNPGI). Beberapa hal lain bisa ditangani
 oleh KNPGI, selain hal urgen di atas, misalnya masalah
 kurikulum pendidikan geologi (yg saya yakin rekan-rekan
 pengajar sangat lebih paham).

 Salam,
 Daru

 From: Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
 Reply-To: Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
 Date: Friday, August 22, 2014 at 7:17 PM
 To: Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com,
 iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [economicgeology] IAGI LEBIH MEMBUMI


 Visi misi yg cukup challenging mas Daru.
 Kalau boleh bertanya, program KNPGI apa yg secara riil akan
 dilakukan ? Karena satu dan lain hal, program utk sharing
 Pengalaman pengelolaan labs tidak dapat terrealisasi pda
 tiga tahun kemarin.
 Salam.

 Rdp
 Sent from my iPhone

 On 22 Agt 2014, at 18.35, 'S. (Daru) Prihatmoko'
 sprihatm...@gmail.com [economicgeology]
 economicgeol

Re: [iagi-net] IAGI LEBIH MEMBUMI (dengan anak organisasi)

2014-08-23 Terurut Topik Bronto Sutopo
Vote untuk Kandidat yang sudah nampak nyata karyanya, mas Daru for IAGI 1
(2014-2017).

Regard,
Bronto Sutopo



2014-08-24 10:15 GMT+07:00 hadiyanto.sapa...@vale.co.id:

 Vote for mas Daru for IAGI-1. Salam-HS.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sun, 24 Aug 2014 09:45:56
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] IAGI LEBIH MEMBUMI (dengan anak organisasi)
 Sebetulnya tidak perlu dipertentangkan / dikotomi antara migas
 non migas , kampeni non Kampeni , dll
 Yang penting mereka darimanapun asalnya mempunyai kemampuan
 untuk memanage organisasi sebesar IAGI ini yg telah mempunyai
 anggota ribuan ini dari berbagai bidang ,tidak perlu terkotak
 kotak , keluar hanya satu bendera yaitu IAGI
 Bagaimana memanage Organisasi ini sesuai koridornya ( AD ART )
 shg memang keberadaan nya dirasakan /dibutuhkan oleh seluruh
 anggotanya , bagaimana mengoptimalkan sumber daya dan sumber
 dana dari ribuan anggotanya tsb sbg modal dasar oranisasi tsb ,
 ini yg lebih penting , karena Pertanyaan dasarnya  Kenapa kita
 butuh Organisasi 
 IAGI adalah organisasi profesi, nir laba dan independent ,
 bukan spt institusi pemerintah yg menjalankan Tupoksinya
 didukung dg sumberdaya dan sumberdana yg cukup dari negara,
 bukan spt Kampeni yg profit oriented , oleh karena itu program
 program IAGI tentunya harus sesuai dg kompetensi

 ISM



  On Sunday, August 24, 2014, munajat iwan kangim...@yahoo.com

  wrote:
 Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI-MGEI,,
  Setelah sekian lama IAGI dipimpin oleh rekan-rekan
  perminyakan maka kini saatnya rekan-rekan minerba diberikan
  kesempatan untuk membawa pembaharuan di IAGI.
 
  Pak nDaru sudah membuktikan kemampuannya berorgarnisasi
  dengan
  mengembangkan MGEI dari NOL dan sampai saat ini menjadi
  organisasi yang dihormati di Indonesia maupun Indochina dan
  Australia dengan tetap berasosiasi pada IAGI sebagai induk
  organisasi.
 
  Pengalaman dan dedikasi Pak nDaru sudah terbukti dan tidak
  perlu dipertanyakan lagi. IAGI perlu dikembalikan keBUMI
  dan tidak lagi mengawang-awang ngga jelas seperti sekarang
  ini. IAGI harus dikembalikan ke khittahnya dan pak nDaru
  adalah orang yang akan mampu melaksanakannya. Sebagai teman
  dan sahabat yang mengenalnya cukup lama, saya berkeyakinan
  pak nDaru adalah orang yang dibutuhkan IAGI saat ini dan
  bukan calon yang lain.
 
  Salam. Iwan Munajat
 
 
Pada Sabtu, 23 Agustus 2014 10:10, 'S. (Daru)
Prihatmoko'
  sprihatm...@gmail.com [economicgeology]
  economicgeol...@yahoogroups.com menulis:
 
 
 
   Pak Rovicky dan rekan-rekan IAGI…
 
  Selama beberapa tahun terakhir saya dan rekan-rekan aktif
  kembali keliling ke kampus-kampus untuk berbagi pengalaman
  dan pengetahuan kpd mahasiswa dan rekan-rekan pengajar (di
  MGEI program ini di labeli sbg “MGEI goes to campus†).
  Saya katakan “aktif kembali† krn program semacam ini
  dulu di awal 2000-an pernah gencar dilaksanakan oleh
  PP-IAGI dengan tokoh sentral-nya Gus Ipul. Dari pengalaman
  bertandang ke kampus-kampus tsb, saya melihat dan merasakan
  adanya perbedaan materi ajar yang makin jauh di
  masing-masing perguruan tinggi. Hal lain, dibukanya jurusan
  geologi baru  di bbrp perguruan tinggi dengan (maaf)
  sumberdaya pengajar yg terbatas nampaknya telah
  berkontribusi pada munculnya situasi ini.
 
  Saya yakin, rekan-rekan pengajar dan pengelola pedidikan
  geologi di Indonesia pasti sudah memikirkan hal ini dan
  telah melakukan upaya peningkatan, paling tidak di kampus
  masing-masing.  Dan di beberapa tempat/ kasus kita melihat
  bbrp perguruan tinggi mapan telah memberikan dukungan dan
  supervisi kpd perguruan tinggi lainnya. Isunya adalah
  bagaimana agar kualitas lulusan geologi tetap terjaga
  dengan baik atau bahkan meningkat.
 
  Di tingkat nasional, saya kira akan efektif kalau upaya tsb
  dilakukan terkoordinasi (pastinya dengan dukungan dari
  KemDiknas) antar perguruan tinggi yg memiliki jurusan
  geologi di seluruh Indonesia.  Diskusi ttg topik ini sering
  saya lakukan bersama rekan-rekan pengajar geologi dr bbrp
  perguruan tinggi (pada kesempatan terpisah-pisah), dan kita
  sangat menyarankan adanya komite yg menangani hal ini, yg
  akan tepat sekali kalau diarahkan kpd Komite Pendidikan
  Geologi Indonesia (KNPGI). Beberapa hal lain bisa ditangani
  oleh KNPGI, selain hal urgen di atas, misalnya masalah
  kurikulum pendidikan geologi (yg saya yakin rekan-rekan
  pengajar sangat lebih paham).
 
  Salam,
  Daru
 
  From: Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
  Reply-To: Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
  Date: Friday, August 22, 2014 at 7:17 PM
  To: Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com,
  iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [economicgeology] IAGI LEBIH MEMBUMI
 
 
  Visi misi yg cukup challenging mas Daru.
  Kalau boleh bertanya, program KNPGI apa yg secara riil akan
  dilakukan