Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-10 Terurut Topik Kurniawan Edy
Setuju dengan Pak Seno Aji. Dalam kasus dan berita seperti ini baik terkait
masalah KPK dan Masalah umum lainnya, bukan serta merta kesalahan data dari
yang di wawancarai atau yang dikutip omongannya oleh Media.

Karena terkadang juga Kompas Sendirilah yang menuliskan/mendengarnya yang
salah sehingga mencatumkan data yang salah dalam redaksi kalimat dalam
beritanya atau ulasan redaktur kalimat baik di online media, maupun di
surat kabar cetak harian. Dan terkadang medialah yang membuat berita yang
salah (DIPELINTIR)

Mesti di lakukan cross check antara kedua belah pihak (KPK dan Kompas).
Karena sudah menjadi rahasia umum kalau media Kompas adalah salah satu
media yang kontra terhadap dunia tambang dan Migas.


Regards,

Kurniawan Edy M


Pada 9 September 2013 11.59, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com menulis:

 Saya fikir Ketua KPK mengeluarkan pernyataan itu  mengingat khakayak yang
 mendengarkan adalah insan insan pilitik , maka agar dapat jadi erita
 haruslah statementnya dibungkus dalam kemasan POLITIK.

 Memang konten statemennya kurang pas , akan tetapi yang penting pesannya
 selaku Ketua KPK sampai kepada khalayak .

 Ada baiknya IAGI mengirimkan surat , dan memberikan kmentar atas kontennya
 itu.

 si Abah

   --
  *From:* rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Sunday, September 8, 2013 8:06 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

 Bener pak Sekjen kalo KPK salah memberikan statement sebaiknya kita
 meluruskan dg menghubungi email KPK yg bisa diwakili salah seorang pengurus
 PP IAGI

 Yg bener bagaimana ini yg IAGI netter untuk memberi masukan shg bisa di
 dorong ke KPK oleh pak Ketua

 Lam salam
 Avi
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * seno aji ajis...@ymail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

 Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang
 kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data
 yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah
 memberi penghargaan pada IAGI.
 Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara.

 Salam
 SA
 Sent from my @smartmail
 --
 *From: * ssoenarwi ssoena...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 +0800
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

 Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut 
 melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe

 Waas,
 Nyoto

 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
   *From: *Eko Prasetyo
 *Sent: *Sunday, September 8, 2013 06:42
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

 Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM?
 On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com
 wrote:

 Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...
 Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar
 akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan
 pengetahuan yg dia punyai...



 Salam,

 On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote:

  Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan.
 Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000
 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita
 bulatkan saja 450 juta barel setara minyak.
 Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun
 rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun.
 Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun.
 Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ?
 http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214

 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong

 Kompas Nasional

 JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham
 Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang
 akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh
 elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif
 memberantas korupsi.

 Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan
 di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti
 kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang
 dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena
 Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup.

 Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah
 memelajarinya, kata Samad.

 Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya
 regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari
 45

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-08 Terurut Topik Syamsu Alam
Coba dipisahkan harga gasnya, apakah setelah disetarakan dengan minyak (boe) 
harganya juga 100$/boe?

Alam

Sent from my iPad

On Sep 8, 2013, at 10:18 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id wrote:

 Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya  bersama
 Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan acuannya ):
 Asumsi Makro Perhitungan APBN :
 Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya 2.160
 MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN 2013
 ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada
 kondisi waktu itu )
 Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara Bukan
 pajak / PNBP  ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira kira
 1530 T atau kira kira  11,5 % dari Migas ,  bandingkan dg Non
 Migas (Minerba , Kehutanan, dll ) hanya   22,3 T atau 1,5 %
 ( produski batubara pertahun kira kira 400 juta Ton , belum
 mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan )
 Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP 100 $
 maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $ atau 78,8 Milyar
 $ atau 756,5 T  per Tahun . Kalau dilihat PNBP yg hanya 174,8
 T atau kira kira 23 % , ini berarti Biaya Produksi (CR) ,
 Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang kalau
 harga minyak 100 $ itu untuk  Biaya produksinya saja 77 $ (
 termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ , Pertanyaannya
 Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu ya ?
 ( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. )

 Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun 7200 T
 Rp .  ini yg belum ketemu
 Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi   bisa juga
 biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh terbukti, ini
 ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha perkiraan saja
 masih Pra...
 ISM




 Setuju Mas SA(y)
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: seno aji ajis...@ymail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
 Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini
 lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka
 dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi
 partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan
 pada IAGI.
 Saya yakin mereka akan mendengar jika kita
 bicara.

 Salam
 SA

 Sent from my @smartmail

 -Original Message-
 From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)


 Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega
 kepincut  melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe


 Waas,
 Nyoto


 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.


 From: Eko Prasetyo
 Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)



 Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM?
 On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin
 noorsyarifud...@gmail.com
 mailto:noorsyarifud...@gmail.com  wrote:
 Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...
 Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi
 tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh
 melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai...






 Salam,

 On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote:



 Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga
 pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat.
 Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas
 kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450
 juta barel setara minyak.
 Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar
 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada
 potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20
 000 trilliun.
 Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ?
 http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214

 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong

 Kompas Nasional

 JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
 (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya
 potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan
 pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh
 elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak
 secara progresif memberantas korupsi.

 Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
 PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu
 (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang
 ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK,
 banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena
 Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar
 cukup.

 Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong
 karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad.

 Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga
 menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-08 Terurut Topik Rahmawan Helmi
A s i i i i i k
Ini lah awal REVOLUSI ENERGY

Bangsa kita ini selalu begitu :
(1) Ribut akan hal-hal kecil, sehingga HAL BESAR yang sebenarnya tertutupi
(2) Salah dalam memilih pimpinan
(3) Nggak bisa membedakan antara Asset dan komoditi
(4) Menjual Asset sebagai langkah mudah untuk mengundang investor.
(5) Mengangkat pimpinan suatu institusi berdasarkan sifat cooperative,
bukan suri toladan yang mulya.  Dan memang merupakan kader dari pimpinan
sebelumnya.

Semuanya bermuara disatu HAL PRINSIP :
PILIH PIMPINAN YANG :
Siddiq, Ammanah, Tabligh, fathonah.
Ingat Piagam Madinah !
Gunakan iman-mu bukan nafsu-mu.  Sejarah mencatat bagaimana BANGSA
INDONESIA dengan Pahlawan2 yang mempunyai akhlak yang mulia, seperti Imam
bonjol, Pangeran Diponegoro, Jendral Sudirman, Hamka, Ibu Dewi Sartika, KH
Ahmad Dahlan, Bung Karno, Bung Hatta, termasuk yang geologist yaitu Bapak
Katili yang sudah membumi-kan geologi dalam bukunya Manajemen Sumber Daya
Alam . . .  dst.
Belajarlah dari sejarah . . .  .THE PAST IS KEY TO PRESENT

Go Green Energy
Sustainable development

*Rahmawan Helmi*
GeologistNPA3541
GeoUnpad-MIG89
Geotermal.ITB-2011
DisESDM.ProvJabar
+62 853 9542 0580


Pada 9 September 2013 05.29, Syamsu Alam a...@pertamina.com menulis:

 Coba dipisahkan harga gasnya, apakah setelah disetarakan dengan minyak
 (boe) harganya juga 100$/boe?

 Alam

 Sent from my iPad

 On Sep 8, 2013, at 10:18 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id
 wrote:

  Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya  bersama
  Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan acuannya ):
  Asumsi Makro Perhitungan APBN :
  Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya 2.160
  MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN 2013
  ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada
  kondisi waktu itu )
  Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara Bukan
  pajak / PNBP  ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira kira
  1530 T atau kira kira  11,5 % dari Migas ,  bandingkan dg Non
  Migas (Minerba , Kehutanan, dll ) hanya   22,3 T atau 1,5 %
  ( produski batubara pertahun kira kira 400 juta Ton , belum
  mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan )
  Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP 100 $
  maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $ atau 78,8 Milyar
  $ atau 756,5 T  per Tahun . Kalau dilihat PNBP yg hanya 174,8
  T atau kira kira 23 % , ini berarti Biaya Produksi (CR) ,
  Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang kalau
  harga minyak 100 $ itu untuk  Biaya produksinya saja 77 $ (
  termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ , Pertanyaannya
  Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu ya ?
  ( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. )
 
  Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun 7200 T
  Rp .  ini yg belum ketemu
  Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi   bisa juga
  biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh terbukti, ini
  ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha perkiraan saja
  masih Pra...
  ISM
 
 
 
 
  Setuju Mas SA(y)
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: seno aji ajis...@ymail.com
  Sender: iagi-net@iagi.or.id
  Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13
  To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
  Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini
  lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka
  dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi
  partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan
  pada IAGI.
  Saya yakin mereka akan mendengar jika kita
  bicara.
 
  Salam
  SA
 
  Sent from my @smartmail
 
  -Original Message-
  From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com
  Sender: iagi-net@iagi.or.id
  Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
 
 
  Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega
  kepincut  melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe
 
 
  Waas,
  Nyoto
 
 
  Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
 
 
  From: Eko Prasetyo
  Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
 
 
 
  Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM?
  On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin
  noorsyarifud...@gmail.com
  mailto:noorsyarifud...@gmail.com  wrote:
  Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...
  Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi
  tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh
  melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai...
 
 
 
 
 
 
  Salam,
 
  On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote:
 
 
 
  Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga
  pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat.
  Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-08 Terurut Topik Eko Prasetyo
intinya:

Mari kita galakkan pindah channel kalo yang ngomong hasil pemilu


2013/9/9 Rahmawan Helmi rahmawanhe...@gmail.com

 A s i i i i i k
 Ini lah awal REVOLUSI ENERGY

 Bangsa kita ini selalu begitu :
 (1) Ribut akan hal-hal kecil, sehingga HAL BESAR yang sebenarnya tertutupi
 (2) Salah dalam memilih pimpinan
 (3) Nggak bisa membedakan antara Asset dan komoditi
 (4) Menjual Asset sebagai langkah mudah untuk mengundang investor.
 (5) Mengangkat pimpinan suatu institusi berdasarkan sifat cooperative,
 bukan suri toladan yang mulya.  Dan memang merupakan kader dari pimpinan
 sebelumnya.

 Semuanya bermuara disatu HAL PRINSIP :
 PILIH PIMPINAN YANG :
 Siddiq, Ammanah, Tabligh, fathonah.
 Ingat Piagam Madinah !
 Gunakan iman-mu bukan nafsu-mu.  Sejarah mencatat bagaimana BANGSA
 INDONESIA dengan Pahlawan2 yang mempunyai akhlak yang mulia, seperti Imam
 bonjol, Pangeran Diponegoro, Jendral Sudirman, Hamka, Ibu Dewi Sartika, KH
 Ahmad Dahlan, Bung Karno, Bung Hatta, termasuk yang geologist yaitu Bapak
 Katili yang sudah membumi-kan geologi dalam bukunya Manajemen Sumber Daya
 Alam . . .  dst.
 Belajarlah dari sejarah . . .  .THE PAST IS KEY TO PRESENT

 Go Green Energy
 Sustainable development

 *Rahmawan Helmi*
 GeologistNPA3541
 GeoUnpad-MIG89
 Geotermal.ITB-2011
 DisESDM.ProvJabar
 +62 853 9542 0580


 Pada 9 September 2013 05.29, Syamsu Alam a...@pertamina.com menulis:

 Coba dipisahkan harga gasnya, apakah setelah disetarakan dengan minyak
 (boe) harganya juga 100$/boe?

 Alam

 Sent from my iPad

 On Sep 8, 2013, at 10:18 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id
 wrote:

  Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya  bersama
  Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan acuannya ):
  Asumsi Makro Perhitungan APBN :
  Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya 2.160
  MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN 2013
  ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada
  kondisi waktu itu )
  Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara Bukan
  pajak / PNBP  ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira kira
  1530 T atau kira kira  11,5 % dari Migas ,  bandingkan dg Non
  Migas (Minerba , Kehutanan, dll ) hanya   22,3 T atau 1,5 %
  ( produski batubara pertahun kira kira 400 juta Ton , belum
  mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan )
  Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP 100 $
  maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $ atau 78,8 Milyar
  $ atau 756,5 T  per Tahun . Kalau dilihat PNBP yg hanya 174,8
  T atau kira kira 23 % , ini berarti Biaya Produksi (CR) ,
  Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang kalau
  harga minyak 100 $ itu untuk  Biaya produksinya saja 77 $ (
  termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ , Pertanyaannya
  Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu ya ?
  ( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. )
 
  Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun 7200 T
  Rp .  ini yg belum ketemu
  Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi   bisa juga
  biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh terbukti, ini
  ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha perkiraan saja
  masih Pra...
  ISM
 
 
 
 
  Setuju Mas SA(y)
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: seno aji ajis...@ymail.com
  Sender: iagi-net@iagi.or.id
  Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13
  To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
  Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini
  lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka
  dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi
  partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan
  pada IAGI.
  Saya yakin mereka akan mendengar jika kita
  bicara.
 
  Salam
  SA
 
  Sent from my @smartmail
 
  -Original Message-
  From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com
  Sender: iagi-net@iagi.or.id
  Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
 
 
  Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega
  kepincut  melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe
 
 
  Waas,
  Nyoto
 
 
  Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
 
 
  From: Eko Prasetyo
  Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
 
 
 
  Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM?
  On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin
  noorsyarifud...@gmail.com
  mailto:noorsyarifud...@gmail.com  wrote:
  Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...
  Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi
  tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh
  melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai...
 
 
 
 
 
 
  Salam,
 
  On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote:
 
 
 
  Saya sangat mendukung

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-08 Terurut Topik liamsi
hitungan itu memang hanya garis besarnya , kalau mau
didetailkan berapa gas ekpor dan berapa gas domestik ( kira
kira 50 an % ) , kemudian yg domestik berapa harga dan
alokasinya untuk pupuk , industri , listrik , RT ..
Kalau dilihat penerimaan non migas ( batubara, tambang dan
lainnya ) hanya 22,3 T itu rasanya terlalu kecil.dari data statsitik produksi 
batubara kita itu sudah mencapai
400 juta ton bahkan lebih. Kalau dg  harga acuan  batubara 60
$/ton saja sudah 24 Milyar USD atau 264 T Rp. kalau
dibandingkan dg setoran ke negara sangat kecil , katakanlah 20
T Rp. ini artinya hanya kira kira 7 % , bandingkan dg migas yg
23 %.
kalau APBN itu 1600 T maka kontribusi dari tambang khususnya
batubara ini hanya kira kira 1 %. padahal berapa hektar lahan
yang dikupas atau jangan jangan lebih besar pemasukan devisa
dari ekpor TKI.apalagi kalau  TKI berdasi...
Asal gotak gatuk saja.nyantai dulu sambil ngopii morning...

ISM


 Coba dipisahkan harga gasnya, apakah setelah disetarakan
 dengan minyak (boe) harganya juga 100$/boe?

 Alam

 Sent from my iPad

 On Sep 8, 2013, at 10:18 AM, lia...@indo.net.id
 lia...@indo.net.id wrote:

 Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya
 bersama
 Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan acuannya ):
 Asumsi Makro Perhitungan APBN :
 Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya
 2.160
 MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN
 2013
 ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada
 kondisi waktu itu )
 Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara
 Bukan
 pajak / PNBP  ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira
 kira
 1530 T atau kira kira  11,5 % dari Migas ,  bandingkan dg
 Non
 Migas (Minerba , Kehutanan, dll ) hanya   22,3 T atau 1,5
 %
 ( produski batubara pertahun kira kira 400 juta Ton , belum
 mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan )
 Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP 100
 $
 maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $ atau 78,8
 Milyar
 $ atau 756,5 T  per Tahun . Kalau dilihat PNBP yg hanya
 174,8
 T atau kira kira 23 % , ini berarti Biaya Produksi (CR) ,
 Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang kalau
 harga minyak 100 $ itu untuk  Biaya produksinya saja 77 $ (
 termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ ,
 Pertanyaannya
 Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu ya ?
 ( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. )

 Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun
 7200 T
 Rp .  ini yg belum ketemu
 Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi   bisa
 juga
 biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh terbukti, ini
 ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha perkiraan
 saja
 masih Pra...
 ISM




 Setuju Mas SA(y)
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: seno aji ajis...@ymail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
 Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini
 lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka
 dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah
 jadi
 partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi
 penghargaan
 pada IAGI.
 Saya yakin mereka akan mendengar jika kita
 bicara.

 Salam
 SA

 Sent from my @smartmail

 -Original Message-
 From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)


 Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega
 kepincut  melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe


 Waas,
 Nyoto


 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.


 From: Eko Prasetyo
 Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)



 Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM?
 On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin
 noorsyarifud...@gmail.com
 mailto:noorsyarifud...@gmail.com  wrote:
 Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...
 Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah,
 jadi
 tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh
 melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai...






 Salam,

 On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari
 wrote:



 Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga
 pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat.
 Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas
 kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja
 450
 juta barel setara minyak.
 Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar
 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada
 potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi
 20
 000 trilliun.
 Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ?
 http://nasional.kompas.com/read

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-08 Terurut Topik noor syarifuddin
setujuh
kalau perlu bikin press release lagi ...khan IAGI lagi hobby press release...:-)

On 9/9/13, nugraha...@yahoo.com nugraha...@yahoo.com wrote:

 Saya rasa bukan hal kecil bila seorang ketua KPK memberikan
 pidato/presentasi dengan menggunakan data yang salah/kurang tepat dan dengan
 interpretasi/persepsi yg kurang pas. Sudah waktunya IAGI utk memberikan info
 yang sebenarnya pada KPK dan masyarakat, enggak cuman ngomong di milis ini
 aja. Ini sesuai dengan motto IAGI yang IAGI untuk Indonesia. IAGI gak
 perlu takut dicap enggak mendukung pemberantasan korupsi di Industri Migas
 bila tujuannya adalah memberikan data dan informasi yang sebenarnya.
 Bung Samad pun sebaiknya konsentrasi pada pemberantasan korupsi, bukan
 mengomentari hal-hal yg di luar bidangnya. Kami setuju banget bahwa korupsi
 harus diberantas, kami sangat menghargai KPK, silakan habisi tuh tikus2
 koruptor di Industri Migas, tapi jangan hancurkan industri migas. Istilahnya
 :  basmi tikusnya tapi jangan bakar rumahnya.


 Salam,
 Nuning


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Rahmawan Helmi rahmawanhe...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Mon, 9 Sep 2013 06:04:16
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

 A s i i i i i k
 Ini lah awal REVOLUSI ENERGY

 Bangsa kita ini selalu begitu :
 (1) Ribut akan hal-hal kecil, sehingga HAL BESAR yang sebenarnya tertutupi
 (2) Salah dalam memilih pimpinan
 (3) Nggak bisa membedakan antara Asset dan komoditi
 (4) Menjual Asset sebagai langkah mudah untuk mengundang investor.
 (5) Mengangkat pimpinan suatu institusi berdasarkan sifat cooperative,
 bukan suri toladan yang mulya.  Dan memang merupakan kader dari pimpinan
 sebelumnya.

 Semuanya bermuara disatu HAL PRINSIP :
 PILIH PIMPINAN YANG :
 Siddiq, Ammanah, Tabligh, fathonah.
 Ingat Piagam Madinah !
 Gunakan iman-mu bukan nafsu-mu.  Sejarah mencatat bagaimana BANGSA
 INDONESIA dengan Pahlawan2 yang mempunyai akhlak yang mulia, seperti Imam
 bonjol, Pangeran Diponegoro, Jendral Sudirman, Hamka, Ibu Dewi Sartika, KH
 Ahmad Dahlan, Bung Karno, Bung Hatta, termasuk yang geologist yaitu Bapak
 Katili yang sudah membumi-kan geologi dalam bukunya Manajemen Sumber Daya
 Alam . . .  dst.
 Belajarlah dari sejarah . . .  .THE PAST IS KEY TO PRESENT

 Go Green Energy
 Sustainable development

 *Rahmawan Helmi*
 GeologistNPA3541
 GeoUnpad-MIG89
 Geotermal.ITB-2011
 DisESDM.ProvJabar
 +62 853 9542 0580


 Pada 9 September 2013 05.29, Syamsu Alam a...@pertamina.com menulis:

 Coba dipisahkan harga gasnya, apakah setelah disetarakan dengan minyak
 (boe) harganya juga 100$/boe?

 Alam

 Sent from my iPad

 On Sep 8, 2013, at 10:18 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id
 wrote:

  Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya  bersama
  Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan acuannya ):
  Asumsi Makro Perhitungan APBN :
  Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya 2.160
  MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN 2013
  ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada
  kondisi waktu itu )
  Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara Bukan
  pajak / PNBP  ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira kira
  1530 T atau kira kira  11,5 % dari Migas ,  bandingkan dg Non
  Migas (Minerba , Kehutanan, dll ) hanya   22,3 T atau 1,5 %
  ( produski batubara pertahun kira kira 400 juta Ton , belum
  mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan )
  Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP 100 $
  maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $ atau 78,8 Milyar
  $ atau 756,5 T  per Tahun . Kalau dilihat PNBP yg hanya 174,8
  T atau kira kira 23 % , ini berarti Biaya Produksi (CR) ,
  Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang kalau
  harga minyak 100 $ itu untuk  Biaya produksinya saja 77 $ (
  termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ , Pertanyaannya
  Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu ya ?
  ( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. )
 
  Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun 7200 T
  Rp .  ini yg belum ketemu
  Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi   bisa juga
  biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh terbukti, ini
  ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha perkiraan saja
  masih Pra...
  ISM
 
 
 
 
  Setuju Mas SA(y)
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: seno aji ajis...@ymail.com
  Sender: iagi-net@iagi.or.id
  Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13
  To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
  Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini
  lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka
  dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi
  partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan
  pada IAGI.
  Saya yakin mereka akan

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-08 Terurut Topik liamsi
nggak sekalian bikin iklan layanan masarakat di TV ..

IAGI kan sdh punya network dg KPK  , tinggal bikin masukan saja
langsung ...
ISM

 setujuh
 kalau perlu bikin press release lagi ...khan IAGI lagi hobby
 press release...:-)

 On 9/9/13, nugraha...@yahoo.com nugraha...@yahoo.com
 wrote:

 Saya rasa bukan hal kecil bila seorang ketua KPK
 memberikan
 pidato/presentasi dengan menggunakan data yang salah/kurang
 tepat dan dengan interpretasi/persepsi yg kurang pas. Sudah
 waktunya IAGI utk memberikan info yang sebenarnya pada KPK
 dan masyarakat, enggak cuman ngomong di milis ini aja. Ini
 sesuai dengan motto IAGI yang IAGI untuk Indonesia. IAGI
 gak perlu takut dicap enggak mendukung pemberantasan
 korupsi di Industri Migas bila tujuannya adalah memberikan
 data dan informasi yang sebenarnya. Bung Samad pun
 sebaiknya konsentrasi pada pemberantasan korupsi, bukan
 mengomentari hal-hal yg di luar bidangnya. Kami setuju
 banget bahwa korupsi harus diberantas, kami sangat
 menghargai KPK, silakan habisi tuh tikus2 koruptor di
 Industri Migas, tapi jangan hancurkan industri migas.
 Istilahnya :  basmi tikusnya tapi jangan bakar rumahnya.


 Salam,
 Nuning


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Rahmawan Helmi rahmawanhe...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Mon, 9 Sep 2013 06:04:16
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

 A s i i i i i k
 Ini lah awal REVOLUSI ENERGY

 Bangsa kita ini selalu begitu :
 (1) Ribut akan hal-hal kecil, sehingga HAL BESAR yang
 sebenarnya tertutupi (2) Salah dalam memilih pimpinan
 (3) Nggak bisa membedakan antara Asset dan komoditi
 (4) Menjual Asset sebagai langkah mudah untuk mengundang
 investor. (5) Mengangkat pimpinan suatu institusi
 berdasarkan sifat cooperative, bukan suri toladan yang
 mulya.  Dan memang merupakan kader dari pimpinan
 sebelumnya.

 Semuanya bermuara disatu HAL PRINSIP :
 PILIH PIMPINAN YANG :
 Siddiq, Ammanah, Tabligh, fathonah.
 Ingat Piagam Madinah !
 Gunakan iman-mu bukan nafsu-mu.  Sejarah mencatat bagaimana
 BANGSA INDONESIA dengan Pahlawan2 yang mempunyai akhlak
 yang mulia, seperti Imam bonjol, Pangeran Diponegoro,
 Jendral Sudirman, Hamka, Ibu Dewi Sartika, KH Ahmad Dahlan,
 Bung Karno, Bung Hatta, termasuk yang geologist yaitu Bapak
 Katili yang sudah membumi-kan geologi dalam bukunya
 Manajemen Sumber Daya Alam . . .  dst.
 Belajarlah dari sejarah . . .  .THE PAST IS KEY TO PRESENT

 Go Green Energy
 Sustainable development

 *Rahmawan Helmi*
 GeologistNPA3541
 GeoUnpad-MIG89
 Geotermal.ITB-2011
 DisESDM.ProvJabar
 +62 853 9542 0580


 Pada 9 September 2013 05.29, Syamsu Alam
 a...@pertamina.com menulis:

 Coba dipisahkan harga gasnya, apakah setelah disetarakan
 dengan minyak (boe) harganya juga 100$/boe?

 Alam

 Sent from my iPad

 On Sep 8, 2013, at 10:18 AM, lia...@indo.net.id
 lia...@indo.net.id wrote:

  Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya
  bersama Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan
  acuannya ):
  Asumsi Makro Perhitungan APBN :
  Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya
  2.160
  MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN
  2013
  ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada
  kondisi waktu itu )
  Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara
  Bukan
  pajak / PNBP  ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira
  kira 1530 T atau kira kira  11,5 % dari Migas ,
  bandingkan dg Non Migas (Minerba , Kehutanan, dll )
  hanya   22,3 T atau 1,5 % ( produski batubara pertahun
  kira kira 400 juta Ton , belum
  mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan )
  Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP
  100 $ maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $
  atau 78,8 Milyar $ atau 756,5 T  per Tahun . Kalau
  dilihat PNBP yg hanya 174,8 T atau kira kira 23 % ,
  ini berarti Biaya Produksi (CR) ,
  Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang
  kalau
  harga minyak 100 $ itu untuk  Biaya produksinya saja 77
  $ (
  termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ ,
  Pertanyaannya Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu
  ya ?
  ( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. )
 
  Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun
  7200 T Rp .  ini yg belum ketemu
  Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi
  bisa juga biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh
  terbukti, ini
  ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha
  perkiraan saja masih Pra...
  ISM
 
 
 
 
  Setuju Mas SA(y)
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: seno aji ajis...@ymail.com
  Sender: iagi-net@iagi.or.id
  Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13
  To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
  Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat
  ini
  lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-08 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Saya fikir Ketua KPK mengeluarkan pernyataan itu  mengingat khakayak yang 
mendengarkan adalah insan insan pilitik , maka agar dapat jadi erita haruslah 
statementnya dibungkus dalam kemasan POLITIK.

Memang konten statemennya kurang pas , akan tetapi yang penting pesannya selaku 
Ketua KPK sampai kepada khalayak .

Ada baiknya IAGI mengirimkan surat , dan memberikan kmentar atas kontennya itu.

si Abah  



 From: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, September 8, 2013 8:06 AM
Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
 


Bener pak Sekjen kalo KPK salah memberikan statement sebaiknya kita meluruskan 
dg menghubungi email KPK yg bisa diwakili salah seorang pengurus PP IAGI

Yg bener bagaimana ini yg IAGI netter untuk memberi masukan shg bisa di dorong 
ke KPK oleh pak Ketua

Lam salam
Avi

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  seno aji ajis...@ymail.com 
Sender:  iagi-net@iagi.or.id 
Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 +
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible 
hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. 
Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan 
pada IAGI.
Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. 

Salam
SA

Sent from my @smartmail


From:  ssoenarwi ssoena...@gmail.com 
Sender:  iagi-net@iagi.or.id 
Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 +0800
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut  melamarnya utk 
disandingkan dg Jokowi...hehehe

Waas,
Nyoto

Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
From: Eko Prasetyo
Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) 

Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM?
On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com wrote:

Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...
Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar 
akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan 
pengetahuan yg dia punyai...






Salam,

On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:

Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi 
Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel 
sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 
450 juta barel setara minyak. 
Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun 
rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. 
Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. 
Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? 
http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 

Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong

Kompas Nasional 

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad 
mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat 
kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen 
masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif 
memberantas korupsi.

Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di 
Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan 
impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, 
banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki 
sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup.

Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah 
memelajarinya, kata Samad.

Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya 
regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 
45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 
70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah 
karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan 
royalti kepada negara.

Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun 
hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, 
pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di 
setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar 
itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan.

Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan 
bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya.

Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah 
menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini

[iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-07 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
  Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan.
Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000
barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita
bulatkan saja 450 juta barel setara minyak.
Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun
rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun.
Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun.
Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ?
http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214

Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong

Kompas Nasional

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad
mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang
akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh
elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif
memberantas korupsi.

Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di
Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan
impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK,
banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki
sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup.

Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah
memelajarinya, kata Samad.

Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya
regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari
45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia,
sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi
semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak
membayar pajak dan royalti kepada negara.

Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun
hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata
Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan
nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun,
pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam
regulasi dan kebijakan.

Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan
bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya.

Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah
menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini
dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada
pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak
menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada
2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke
kejayaannya, kata Samad.

Penulis: Indra Akuntono

Editor: Laksono Hari Wiwoho
©2013 PT. Kompas Cyber Media


Sent from my Windows Phone



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-07 Terurut Topik bandono . s
Wah wah wah hebat nian, saling memakai data yang asalnya dari sumber yang sama 
(perusahaan minyak) kenapa jadi lain?
Ini satu cara menutupi jejak dan menutupi aib dari satu unsur diantara 3 unsur 
negara.
Yang jelas 2 unsur negara sudah dirusak al wilayah dan kekayaan alam, serta  
rakyat(?) yang dibikin bingung oleh omongan pejabat.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sat, 7 Sep 2013 23:39:09 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; indoene...@yahoogroups.com
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
  Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan.
Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000
barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita
bulatkan saja 450 juta barel setara minyak.
Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun
rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun.
Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun.
Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ?
http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214

Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong

Kompas Nasional

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad
mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang
akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh
elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif
memberantas korupsi.

Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di
Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan
impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK,
banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki
sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup.

Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah
memelajarinya, kata Samad.

Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya
regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari
45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia,
sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi
semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak
membayar pajak dan royalti kepada negara.

Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun
hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata
Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan
nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun,
pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam
regulasi dan kebijakan.

Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan
bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya.

Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah
menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini
dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada
pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak
menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada
2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke
kejayaannya, kata Samad.

Penulis: Indra Akuntono

Editor: Laksono Hari Wiwoho
©2013 PT. Kompas Cyber Media


Sent from my Windows Phone



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.






Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-07 Terurut Topik noor syarifuddin
Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...
Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar
akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan
pengetahuan yg dia punyai...



Salam,

On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote:

  Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan.
 Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000
 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita
 bulatkan saja 450 juta barel setara minyak.
 Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun
 rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun.
 Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun.
 Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ?
 http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214

 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong

 Kompas Nasional

 JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham
 Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang
 akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh
 elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif
 memberantas korupsi.

 Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan
 di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti
 kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang
 dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena
 Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup.

 Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah
 memelajarinya, kata Samad.

 Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya
 regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari
 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia,
 sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi
 semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak
 membayar pajak dan royalti kepada negara.

 Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun
 hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata
 Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan
 nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun,
 pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam
 regulasi dan kebijakan.

 Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan
 bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya.

 Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar
 pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam
 yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin
 pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak
 menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada
 2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke
 kejayaannya, kata Samad.

 Penulis: Indra Akuntono

 Editor: Laksono Hari Wiwoho
 ©2013 PT. Kompas Cyber Media


 Sent from my Windows Phone

 
 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id javascript:_e({}, 'cvml',
 'iagi-net-subscr...@iagi.or.id');
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id javascript:_e({}, 'cvml',
 'iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id');
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
 resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 





Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: 

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-07 Terurut Topik Eko Prasetyo
Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM?
On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com
wrote:

 Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...
 Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar
 akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan
 pengetahuan yg dia punyai...



 Salam,

 On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote:

  Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan.
 Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000
 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita
 bulatkan saja 450 juta barel setara minyak.
 Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun
 rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun.
 Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun.
 Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ?
 http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214

 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong

 Kompas Nasional

 JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham
 Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang
 akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh
 elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif
 memberantas korupsi.

 Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan
 di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti
 kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang
 dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena
 Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup.

 Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah
 memelajarinya, kata Samad.

 Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti
 lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia
 mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di
 Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing.
 Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak
 membayar pajak dan royalti kepada negara.

 Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun
 hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata
 Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan
 nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun,
 pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam
 regulasi dan kebijakan.

 Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per
 bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya.

 Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar
 pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam
 yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin
 pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak
 menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada
 2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke
 kejayaannya, kata Samad.

 Penulis: Indra Akuntono

 Editor: Laksono Hari Wiwoho
 ©2013 PT. Kompas Cyber Media


 Sent from my Windows Phone

 
 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
 not limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
 resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 


 
 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: 

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-07 Terurut Topik ssoenarwi
Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut  melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...heheheWaas,Nyoto  Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Eko PrasetyoSent: Sunday, September 8, 2013 06:42To: iagi-net@iagi.or.idReply To: iagi-net@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM?
On Sep 8, 2013 5:39 AM, "noor syarifuddin" noorsyarifud...@gmail.com wrote:
Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai...

Salam,On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:





Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. 


Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 


Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu BohongKompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi.


Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup.


"Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya," kata Samad.Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara.


Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan.


"Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta," ujarnya.Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. "Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya," kata Samad.


Penulis: Indra AkuntonoEditor: Laksono Hari Wiwoho©2013 PT. Kompas Cyber MediaSent from my Windows Phone


Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

--

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-07 Terurut Topik seno aji
Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible 
hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. 
Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan 
pada IAGI.
Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. 

Salam
SA

Sent from my @smartmail

-Original Message-
From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)


Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut  melamarnya utk 
disandingkan dg Jokowi...hehehe


Waas,
Nyoto 

 
Sent from my BlackBerry 10 smartphone.  
 
 
From: Eko Prasetyo
Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)



Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? 
On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com 
mailto:noorsyarifud...@gmail.com  wrote:
 Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...
Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar 
akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan 
pengetahuan yg dia punyai... 






Salam,

On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote:
 
 
 
Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi 
Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel 
sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 
450 juta barel setara minyak. 
 Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun 
rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. 
Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. 
Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? 
http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 
 
Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong

Kompas Nasional 

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad 
mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat 
kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen 
masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas 
korupsi.
 
Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di 
Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan 
impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, 
banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki 
sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup.
 
Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah 
memelajarinya, kata Samad.

Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya 
regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 
blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 
persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah 
karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan 
royalti kepada negara.
 
Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun 
hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, 
pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di 
setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu 
tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan.
 
Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa 
mencapai Rp 20 juta, ujarnya.

Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah 
menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini 
dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada 
pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul 
adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. Supaya tak 
ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya, kata 
Samad.
 
Penulis: Indra Akuntono

Editor: Laksono Hari Wiwoho
©2013 PT. Kompas Cyber Media


Sent from my Windows Phone 

 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-07 Terurut Topik aswan_gl
Setuju Mas SA(y)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: seno aji ajis...@ymail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible 
hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. 
Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan 
pada IAGI.
Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. 

Salam
SA

Sent from my @smartmail

-Original Message-
From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)


Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut  melamarnya utk 
disandingkan dg Jokowi...hehehe


Waas,
Nyoto 

 
Sent from my BlackBerry 10 smartphone.  
 
 
From: Eko Prasetyo
Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)



Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? 
On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com 
mailto:noorsyarifud...@gmail.com  wrote:
 Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...
Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar 
akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan 
pengetahuan yg dia punyai... 






Salam,

On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote:
 
 
 
Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi 
Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel 
sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 
450 juta barel setara minyak. 
 Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun 
rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. 
Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. 
Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? 
http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 
 
Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong

Kompas Nasional 

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad 
mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat 
kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen 
masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas 
korupsi.
 
Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di 
Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan 
impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, 
banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki 
sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup.
 
Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah 
memelajarinya, kata Samad.

Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya 
regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 
blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 
persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah 
karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan 
royalti kepada negara.
 
Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun 
hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, 
pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di 
setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu 
tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan.
 
Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa 
mencapai Rp 20 juta, ujarnya.

Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah 
menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini 
dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada 
pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul 
adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. Supaya tak 
ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya, kata 
Samad.
 
Penulis: Indra Akuntono

Editor: Laksono Hari Wiwoho
©2013 PT. Kompas Cyber Media


Sent from my Windows Phone 

 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-07 Terurut Topik Dandy Hidayat
Semua organisasi profrsi perlu diajak urung rembuk...kalau gini semua orang
migas bisa dipancing kpk...agar kalkulator ekomomi = kalkulator migas =
kalkulator politik = kalkulator nasionalisme

On Sunday, September 8, 2013, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
wrote:
 Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan.
Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000
barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita
bulatkan saja 450 juta barel setara minyak.
 Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun
rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun.
Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun.
 Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ?
http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214

 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong

 Kompas Nasional

 JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham
Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang
akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh
elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif
memberantas korupsi.

 Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan
di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti
kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang
dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena
Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup.

 Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah
memelajarinya, kata Samad.

 Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti
lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia
mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di
Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing.
Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak
membayar pajak dan royalti kepada negara.

 Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun
hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata
Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan
nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun,
pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam
regulasi dan kebijakan.

 Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per
bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya.

 Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar
pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam
yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin
pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak
menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada
2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke
kejayaannya, kata Samad.

 Penulis: Indra Akuntono

 Editor: Laksono Hari Wiwoho
 ©2013 PT. Kompas Cyber Media


 Sent from my Windows Phone
 
 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
not limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 





Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran 

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-07 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Bener pak Sekjen kalo KPK salah memberikan statement sebaiknya kita meluruskan 
dg menghubungi email KPK yg bisa diwakili salah seorang pengurus PP IAGI

Yg bener bagaimana ini yg IAGI netter untuk memberi masukan shg bisa di dorong 
ke KPK oleh pak Ketua

Lam salam
Avi

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: seno aji ajis...@ymail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible 
hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. 
Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan 
pada IAGI.
Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. 

Salam
SA

Sent from my @smartmail

-Original Message-
From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)


Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut  melamarnya utk 
disandingkan dg Jokowi...hehehe


Waas,
Nyoto 

 
Sent from my BlackBerry 10 smartphone.  
 
 
From: Eko Prasetyo
Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)



Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? 
On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com 
mailto:noorsyarifud...@gmail.com  wrote:
 Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...
Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar 
akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan 
pengetahuan yg dia punyai... 






Salam,

On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote:
 
 
 
Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi 
Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel 
sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 
450 juta barel setara minyak. 
 Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun 
rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. 
Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. 
Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? 
http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 
 
Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong

Kompas Nasional 

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad 
mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat 
kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen 
masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas 
korupsi.
 
Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di 
Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan 
impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, 
banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki 
sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup.
 
Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah 
memelajarinya, kata Samad.

Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya 
regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 
blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 
persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah 
karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan 
royalti kepada negara.
 
Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun 
hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, 
pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di 
setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu 
tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan.
 
Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa 
mencapai Rp 20 juta, ujarnya.

Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah 
menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini 
dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada 
pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul 
adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. Supaya tak 
ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya, kata 
Samad.
 
Penulis: Indra Akuntono

Editor: Laksono Hari Wiwoho
©2013 PT. Kompas Cyber Media


Sent from my Windows Phone 

 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-07 Terurut Topik Kamsul. Hidayat
Keliatannya yg dimaksud oleh Ketua KPK bukan potensi uang hilang dari minyak 
saja, tetapi dari kesleluruhan jenis tambang di Indonesia. Kedua kalimat di 
dalam satu paragraf tidak nyambung, mungkin bisa salah sumber berita atau salah 
tulis berita. Tapi mengenai besaran angka yg naudzubillah tersebut memang 
saya kira perlu diteliti kebenarannya.

Thx n wasslm,
Kamsul Hidayat
Penjom Gold Mine - Malaysia 

Sent from my iPad

On Sep 7, 2013, at 11:39 PM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:

 Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi 
 Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel 
 sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 
 450 juta barel setara minyak. 
 Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun 
 rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. 
 Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. 
 Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? 
 http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 
 
 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong
 
 Kompas Nasional 
 
 JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad 
 mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat 
 kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen 
 masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif 
 memberantas korupsi.
 
 Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di 
 Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan 
 impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, 
 banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki 
 sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup.
 
 Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah 
 memelajarinya, kata Samad.
 
 Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya 
 regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 
 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 
 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah 
 karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan 
 royalti kepada negara.
 
 Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun 
 hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, 
 pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di 
 setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar 
 itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan.
 
 Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan 
 bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya.
 
 Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah 
 menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini 
 dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada 
 pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak 
 menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. 
 Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke 
 kejayaannya, kata Samad.
 
 Penulis: Indra Akuntono
 
 Editor: Laksono Hari Wiwoho
 ©2013 PT. Kompas Cyber Media
 
 
 Sent from my Windows Phone
 
 
 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
 use of 
 any information posted on IAGI mailing list.
 
 



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition


Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-07 Terurut Topik kartiko samodro
mantaps...memang harusnya pemberi datanya juga harus profesional dan tidak
punya interest. Kalau pemberi datanya sudah tidak profesional dan punya
interest maka lembaga sebersih kpk juga bisa salah.
On Sep 8, 2013 7:11 AM, seno aji ajis...@ymail.com wrote:

 Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang
 kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data
 yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah
 memberi penghargaan pada IAGI.
 Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara.

 Salam
 SA
 Sent from my @smartmail
 --
 *From: * ssoenarwi ssoena...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 +0800
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

 Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut 
 melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe

 Waas,
 Nyoto

 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
   *From: *Eko Prasetyo
 *Sent: *Sunday, September 8, 2013 06:42
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

 Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM?
 On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com
 wrote:

 Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...
 Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar
 akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan
 pengetahuan yg dia punyai...



 Salam,

 On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote:

  Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan.
 Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000
 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita
 bulatkan saja 450 juta barel setara minyak.
 Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun
 rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun.
 Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun.
 Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ?
 http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214

 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong

 Kompas Nasional

 JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham
 Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang
 akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh
 elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif
 memberantas korupsi.

 Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan
 di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti
 kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang
 dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena
 Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup.

 Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah
 memelajarinya, kata Samad.

 Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti
 lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia
 mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di
 Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing.
 Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak
 membayar pajak dan royalti kepada negara.

 Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200
 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal,
 kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara,
 dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun,
 pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam
 regulasi dan kebijakan.

 Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per
 bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya.

 Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar
 pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam
 yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin
 pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak
 menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada
 2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke
 kejayaannya, kata Samad.

 Penulis: Indra Akuntono

 Editor: Laksono Hari Wiwoho
 ©2013 PT. Kompas Cyber Media


 Sent from my Windows Phone

 
 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000

Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)

2013-09-07 Terurut Topik liamsi
Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya  bersama
Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan acuannya ):
Asumsi Makro Perhitungan APBN :
Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya 2.160
MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN 2013
ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada
kondisi waktu itu )
 Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara Bukan
 pajak / PNBP  ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira kira
 1530 T atau kira kira  11,5 % dari Migas ,  bandingkan dg Non
 Migas (Minerba , Kehutanan, dll ) hanya   22,3 T atau 1,5 %
 ( produski batubara pertahun kira kira 400 juta Ton , belum
 mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan )
Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP 100 $
maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $ atau 78,8 Milyar
$ atau 756,5 T  per Tahun . Kalau dilihat PNBP yg hanya 174,8
T atau kira kira 23 % , ini berarti Biaya Produksi (CR) ,
Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang kalau
harga minyak 100 $ itu untuk  Biaya produksinya saja 77 $ (
termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ , Pertanyaannya
Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu ya ?
( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. )

Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun 7200 T
Rp .  ini yg belum ketemu
Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi   bisa juga
biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh terbukti, ini
ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha perkiraan saja
masih Pra...
ISM




 Setuju Mas SA(y)
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: seno aji ajis...@ymail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
 Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini
 lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka
 dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi
 partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan
 pada IAGI.
 Saya yakin mereka akan mendengar jika kita
 bicara.

 Salam
 SA

 Sent from my @smartmail

 -Original Message-
 From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)


 Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega
 kepincut  melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe


 Waas,
 Nyoto


 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.


 From: Eko Prasetyo
 Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)



 Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM?
 On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin
 noorsyarifud...@gmail.com
 mailto:noorsyarifud...@gmail.com  wrote:
 Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...
 Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi
 tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh
 melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai...






 Salam,

 On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote:



 Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga
 pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat.
 Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas
 kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450
 juta barel setara minyak.
 Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar
 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada
 potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20
 000 trilliun.
 Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ?
 http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214

 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong

 Kompas Nasional

 JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
 (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya
 potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan
 pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh
 elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak
 secara progresif memberantas korupsi.

 Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
 PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu
 (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang
 ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK,
 banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena
 Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar
 cukup.

 Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong
 karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad.

 Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga
 menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya
 energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas
 (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70
 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi
 semakin parah karena banyak pengusaha