Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Setuju dengan Pak Seno Aji. Dalam kasus dan berita seperti ini baik terkait masalah KPK dan Masalah umum lainnya, bukan serta merta kesalahan data dari yang di wawancarai atau yang dikutip omongannya oleh Media. Karena terkadang juga Kompas Sendirilah yang menuliskan/mendengarnya yang salah sehingga mencatumkan data yang salah dalam redaksi kalimat dalam beritanya atau ulasan redaktur kalimat baik di online media, maupun di surat kabar cetak harian. Dan terkadang medialah yang membuat berita yang salah (DIPELINTIR) Mesti di lakukan cross check antara kedua belah pihak (KPK dan Kompas). Karena sudah menjadi rahasia umum kalau media Kompas adalah salah satu media yang kontra terhadap dunia tambang dan Migas. Regards, Kurniawan Edy M Pada 9 September 2013 11.59, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com menulis: Saya fikir Ketua KPK mengeluarkan pernyataan itu mengingat khakayak yang mendengarkan adalah insan insan pilitik , maka agar dapat jadi erita haruslah statementnya dibungkus dalam kemasan POLITIK. Memang konten statemennya kurang pas , akan tetapi yang penting pesannya selaku Ketua KPK sampai kepada khalayak . Ada baiknya IAGI mengirimkan surat , dan memberikan kmentar atas kontennya itu. si Abah -- *From:* rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Sunday, September 8, 2013 8:06 AM *Subject:* Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Bener pak Sekjen kalo KPK salah memberikan statement sebaiknya kita meluruskan dg menghubungi email KPK yg bisa diwakili salah seorang pengurus PP IAGI Yg bener bagaimana ini yg IAGI netter untuk memberi masukan shg bisa di dorong ke KPK oleh pak Ketua Lam salam Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * seno aji ajis...@ymail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 + *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan pada IAGI. Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. Salam SA Sent from my @smartmail -- *From: * ssoenarwi ssoena...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 +0800 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe Waas, Nyoto Sent from my BlackBerry 10 smartphone. *From: *Eko Prasetyo *Sent: *Sunday, September 8, 2013 06:42 *To: *iagi-net@iagi.or.id *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com wrote: Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger... Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam, On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Coba dipisahkan harga gasnya, apakah setelah disetarakan dengan minyak (boe) harganya juga 100$/boe? Alam Sent from my iPad On Sep 8, 2013, at 10:18 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id wrote: Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya bersama Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan acuannya ): Asumsi Makro Perhitungan APBN : Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya 2.160 MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN 2013 ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada kondisi waktu itu ) Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara Bukan pajak / PNBP ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira kira 1530 T atau kira kira 11,5 % dari Migas , bandingkan dg Non Migas (Minerba , Kehutanan, dll ) hanya 22,3 T atau 1,5 % ( produski batubara pertahun kira kira 400 juta Ton , belum mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan ) Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP 100 $ maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $ atau 78,8 Milyar $ atau 756,5 T per Tahun . Kalau dilihat PNBP yg hanya 174,8 T atau kira kira 23 % , ini berarti Biaya Produksi (CR) , Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang kalau harga minyak 100 $ itu untuk Biaya produksinya saja 77 $ ( termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ , Pertanyaannya Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu ya ? ( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. ) Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun 7200 T Rp . ini yg belum ketemu Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi bisa juga biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh terbukti, ini ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha perkiraan saja masih Pra... ISM Setuju Mas SA(y) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: seno aji ajis...@ymail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan pada IAGI. Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. Salam SA Sent from my @smartmail -Original Message- From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe Waas, Nyoto Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Eko Prasetyo Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com mailto:noorsyarifud...@gmail.com wrote: Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger... Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam, On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
A s i i i i i k Ini lah awal REVOLUSI ENERGY Bangsa kita ini selalu begitu : (1) Ribut akan hal-hal kecil, sehingga HAL BESAR yang sebenarnya tertutupi (2) Salah dalam memilih pimpinan (3) Nggak bisa membedakan antara Asset dan komoditi (4) Menjual Asset sebagai langkah mudah untuk mengundang investor. (5) Mengangkat pimpinan suatu institusi berdasarkan sifat cooperative, bukan suri toladan yang mulya. Dan memang merupakan kader dari pimpinan sebelumnya. Semuanya bermuara disatu HAL PRINSIP : PILIH PIMPINAN YANG : Siddiq, Ammanah, Tabligh, fathonah. Ingat Piagam Madinah ! Gunakan iman-mu bukan nafsu-mu. Sejarah mencatat bagaimana BANGSA INDONESIA dengan Pahlawan2 yang mempunyai akhlak yang mulia, seperti Imam bonjol, Pangeran Diponegoro, Jendral Sudirman, Hamka, Ibu Dewi Sartika, KH Ahmad Dahlan, Bung Karno, Bung Hatta, termasuk yang geologist yaitu Bapak Katili yang sudah membumi-kan geologi dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Alam . . . dst. Belajarlah dari sejarah . . . .THE PAST IS KEY TO PRESENT Go Green Energy Sustainable development *Rahmawan Helmi* GeologistNPA3541 GeoUnpad-MIG89 Geotermal.ITB-2011 DisESDM.ProvJabar +62 853 9542 0580 Pada 9 September 2013 05.29, Syamsu Alam a...@pertamina.com menulis: Coba dipisahkan harga gasnya, apakah setelah disetarakan dengan minyak (boe) harganya juga 100$/boe? Alam Sent from my iPad On Sep 8, 2013, at 10:18 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id wrote: Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya bersama Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan acuannya ): Asumsi Makro Perhitungan APBN : Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya 2.160 MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN 2013 ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada kondisi waktu itu ) Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara Bukan pajak / PNBP ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira kira 1530 T atau kira kira 11,5 % dari Migas , bandingkan dg Non Migas (Minerba , Kehutanan, dll ) hanya 22,3 T atau 1,5 % ( produski batubara pertahun kira kira 400 juta Ton , belum mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan ) Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP 100 $ maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $ atau 78,8 Milyar $ atau 756,5 T per Tahun . Kalau dilihat PNBP yg hanya 174,8 T atau kira kira 23 % , ini berarti Biaya Produksi (CR) , Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang kalau harga minyak 100 $ itu untuk Biaya produksinya saja 77 $ ( termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ , Pertanyaannya Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu ya ? ( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. ) Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun 7200 T Rp . ini yg belum ketemu Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi bisa juga biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh terbukti, ini ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha perkiraan saja masih Pra... ISM Setuju Mas SA(y) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: seno aji ajis...@ymail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan pada IAGI. Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. Salam SA Sent from my @smartmail -Original Message- From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe Waas, Nyoto Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Eko Prasetyo Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com mailto:noorsyarifud...@gmail.com wrote: Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger... Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam, On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
intinya: Mari kita galakkan pindah channel kalo yang ngomong hasil pemilu 2013/9/9 Rahmawan Helmi rahmawanhe...@gmail.com A s i i i i i k Ini lah awal REVOLUSI ENERGY Bangsa kita ini selalu begitu : (1) Ribut akan hal-hal kecil, sehingga HAL BESAR yang sebenarnya tertutupi (2) Salah dalam memilih pimpinan (3) Nggak bisa membedakan antara Asset dan komoditi (4) Menjual Asset sebagai langkah mudah untuk mengundang investor. (5) Mengangkat pimpinan suatu institusi berdasarkan sifat cooperative, bukan suri toladan yang mulya. Dan memang merupakan kader dari pimpinan sebelumnya. Semuanya bermuara disatu HAL PRINSIP : PILIH PIMPINAN YANG : Siddiq, Ammanah, Tabligh, fathonah. Ingat Piagam Madinah ! Gunakan iman-mu bukan nafsu-mu. Sejarah mencatat bagaimana BANGSA INDONESIA dengan Pahlawan2 yang mempunyai akhlak yang mulia, seperti Imam bonjol, Pangeran Diponegoro, Jendral Sudirman, Hamka, Ibu Dewi Sartika, KH Ahmad Dahlan, Bung Karno, Bung Hatta, termasuk yang geologist yaitu Bapak Katili yang sudah membumi-kan geologi dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Alam . . . dst. Belajarlah dari sejarah . . . .THE PAST IS KEY TO PRESENT Go Green Energy Sustainable development *Rahmawan Helmi* GeologistNPA3541 GeoUnpad-MIG89 Geotermal.ITB-2011 DisESDM.ProvJabar +62 853 9542 0580 Pada 9 September 2013 05.29, Syamsu Alam a...@pertamina.com menulis: Coba dipisahkan harga gasnya, apakah setelah disetarakan dengan minyak (boe) harganya juga 100$/boe? Alam Sent from my iPad On Sep 8, 2013, at 10:18 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id wrote: Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya bersama Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan acuannya ): Asumsi Makro Perhitungan APBN : Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya 2.160 MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN 2013 ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada kondisi waktu itu ) Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara Bukan pajak / PNBP ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira kira 1530 T atau kira kira 11,5 % dari Migas , bandingkan dg Non Migas (Minerba , Kehutanan, dll ) hanya 22,3 T atau 1,5 % ( produski batubara pertahun kira kira 400 juta Ton , belum mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan ) Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP 100 $ maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $ atau 78,8 Milyar $ atau 756,5 T per Tahun . Kalau dilihat PNBP yg hanya 174,8 T atau kira kira 23 % , ini berarti Biaya Produksi (CR) , Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang kalau harga minyak 100 $ itu untuk Biaya produksinya saja 77 $ ( termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ , Pertanyaannya Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu ya ? ( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. ) Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun 7200 T Rp . ini yg belum ketemu Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi bisa juga biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh terbukti, ini ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha perkiraan saja masih Pra... ISM Setuju Mas SA(y) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: seno aji ajis...@ymail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan pada IAGI. Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. Salam SA Sent from my @smartmail -Original Message- From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe Waas, Nyoto Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Eko Prasetyo Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com mailto:noorsyarifud...@gmail.com wrote: Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger... Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam, On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
hitungan itu memang hanya garis besarnya , kalau mau didetailkan berapa gas ekpor dan berapa gas domestik ( kira kira 50 an % ) , kemudian yg domestik berapa harga dan alokasinya untuk pupuk , industri , listrik , RT .. Kalau dilihat penerimaan non migas ( batubara, tambang dan lainnya ) hanya 22,3 T itu rasanya terlalu kecil.dari data statsitik produksi batubara kita itu sudah mencapai 400 juta ton bahkan lebih. Kalau dg harga acuan batubara 60 $/ton saja sudah 24 Milyar USD atau 264 T Rp. kalau dibandingkan dg setoran ke negara sangat kecil , katakanlah 20 T Rp. ini artinya hanya kira kira 7 % , bandingkan dg migas yg 23 %. kalau APBN itu 1600 T maka kontribusi dari tambang khususnya batubara ini hanya kira kira 1 %. padahal berapa hektar lahan yang dikupas atau jangan jangan lebih besar pemasukan devisa dari ekpor TKI.apalagi kalau TKI berdasi... Asal gotak gatuk saja.nyantai dulu sambil ngopii morning... ISM Coba dipisahkan harga gasnya, apakah setelah disetarakan dengan minyak (boe) harganya juga 100$/boe? Alam Sent from my iPad On Sep 8, 2013, at 10:18 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id wrote: Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya bersama Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan acuannya ): Asumsi Makro Perhitungan APBN : Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya 2.160 MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN 2013 ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada kondisi waktu itu ) Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara Bukan pajak / PNBP ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira kira 1530 T atau kira kira 11,5 % dari Migas , bandingkan dg Non Migas (Minerba , Kehutanan, dll ) hanya 22,3 T atau 1,5 % ( produski batubara pertahun kira kira 400 juta Ton , belum mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan ) Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP 100 $ maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $ atau 78,8 Milyar $ atau 756,5 T per Tahun . Kalau dilihat PNBP yg hanya 174,8 T atau kira kira 23 % , ini berarti Biaya Produksi (CR) , Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang kalau harga minyak 100 $ itu untuk Biaya produksinya saja 77 $ ( termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ , Pertanyaannya Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu ya ? ( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. ) Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun 7200 T Rp . ini yg belum ketemu Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi bisa juga biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh terbukti, ini ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha perkiraan saja masih Pra... ISM Setuju Mas SA(y) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: seno aji ajis...@ymail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan pada IAGI. Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. Salam SA Sent from my @smartmail -Original Message- From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe Waas, Nyoto Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Eko Prasetyo Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com mailto:noorsyarifud...@gmail.com wrote: Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger... Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam, On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
setujuh kalau perlu bikin press release lagi ...khan IAGI lagi hobby press release...:-) On 9/9/13, nugraha...@yahoo.com nugraha...@yahoo.com wrote: Saya rasa bukan hal kecil bila seorang ketua KPK memberikan pidato/presentasi dengan menggunakan data yang salah/kurang tepat dan dengan interpretasi/persepsi yg kurang pas. Sudah waktunya IAGI utk memberikan info yang sebenarnya pada KPK dan masyarakat, enggak cuman ngomong di milis ini aja. Ini sesuai dengan motto IAGI yang IAGI untuk Indonesia. IAGI gak perlu takut dicap enggak mendukung pemberantasan korupsi di Industri Migas bila tujuannya adalah memberikan data dan informasi yang sebenarnya. Bung Samad pun sebaiknya konsentrasi pada pemberantasan korupsi, bukan mengomentari hal-hal yg di luar bidangnya. Kami setuju banget bahwa korupsi harus diberantas, kami sangat menghargai KPK, silakan habisi tuh tikus2 koruptor di Industri Migas, tapi jangan hancurkan industri migas. Istilahnya : basmi tikusnya tapi jangan bakar rumahnya. Salam, Nuning Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rahmawan Helmi rahmawanhe...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 06:04:16 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) A s i i i i i k Ini lah awal REVOLUSI ENERGY Bangsa kita ini selalu begitu : (1) Ribut akan hal-hal kecil, sehingga HAL BESAR yang sebenarnya tertutupi (2) Salah dalam memilih pimpinan (3) Nggak bisa membedakan antara Asset dan komoditi (4) Menjual Asset sebagai langkah mudah untuk mengundang investor. (5) Mengangkat pimpinan suatu institusi berdasarkan sifat cooperative, bukan suri toladan yang mulya. Dan memang merupakan kader dari pimpinan sebelumnya. Semuanya bermuara disatu HAL PRINSIP : PILIH PIMPINAN YANG : Siddiq, Ammanah, Tabligh, fathonah. Ingat Piagam Madinah ! Gunakan iman-mu bukan nafsu-mu. Sejarah mencatat bagaimana BANGSA INDONESIA dengan Pahlawan2 yang mempunyai akhlak yang mulia, seperti Imam bonjol, Pangeran Diponegoro, Jendral Sudirman, Hamka, Ibu Dewi Sartika, KH Ahmad Dahlan, Bung Karno, Bung Hatta, termasuk yang geologist yaitu Bapak Katili yang sudah membumi-kan geologi dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Alam . . . dst. Belajarlah dari sejarah . . . .THE PAST IS KEY TO PRESENT Go Green Energy Sustainable development *Rahmawan Helmi* GeologistNPA3541 GeoUnpad-MIG89 Geotermal.ITB-2011 DisESDM.ProvJabar +62 853 9542 0580 Pada 9 September 2013 05.29, Syamsu Alam a...@pertamina.com menulis: Coba dipisahkan harga gasnya, apakah setelah disetarakan dengan minyak (boe) harganya juga 100$/boe? Alam Sent from my iPad On Sep 8, 2013, at 10:18 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id wrote: Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya bersama Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan acuannya ): Asumsi Makro Perhitungan APBN : Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya 2.160 MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN 2013 ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada kondisi waktu itu ) Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara Bukan pajak / PNBP ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira kira 1530 T atau kira kira 11,5 % dari Migas , bandingkan dg Non Migas (Minerba , Kehutanan, dll ) hanya 22,3 T atau 1,5 % ( produski batubara pertahun kira kira 400 juta Ton , belum mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan ) Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP 100 $ maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $ atau 78,8 Milyar $ atau 756,5 T per Tahun . Kalau dilihat PNBP yg hanya 174,8 T atau kira kira 23 % , ini berarti Biaya Produksi (CR) , Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang kalau harga minyak 100 $ itu untuk Biaya produksinya saja 77 $ ( termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ , Pertanyaannya Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu ya ? ( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. ) Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun 7200 T Rp . ini yg belum ketemu Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi bisa juga biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh terbukti, ini ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha perkiraan saja masih Pra... ISM Setuju Mas SA(y) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: seno aji ajis...@ymail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan pada IAGI. Saya yakin mereka akan
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
nggak sekalian bikin iklan layanan masarakat di TV .. IAGI kan sdh punya network dg KPK , tinggal bikin masukan saja langsung ... ISM setujuh kalau perlu bikin press release lagi ...khan IAGI lagi hobby press release...:-) On 9/9/13, nugraha...@yahoo.com nugraha...@yahoo.com wrote: Saya rasa bukan hal kecil bila seorang ketua KPK memberikan pidato/presentasi dengan menggunakan data yang salah/kurang tepat dan dengan interpretasi/persepsi yg kurang pas. Sudah waktunya IAGI utk memberikan info yang sebenarnya pada KPK dan masyarakat, enggak cuman ngomong di milis ini aja. Ini sesuai dengan motto IAGI yang IAGI untuk Indonesia. IAGI gak perlu takut dicap enggak mendukung pemberantasan korupsi di Industri Migas bila tujuannya adalah memberikan data dan informasi yang sebenarnya. Bung Samad pun sebaiknya konsentrasi pada pemberantasan korupsi, bukan mengomentari hal-hal yg di luar bidangnya. Kami setuju banget bahwa korupsi harus diberantas, kami sangat menghargai KPK, silakan habisi tuh tikus2 koruptor di Industri Migas, tapi jangan hancurkan industri migas. Istilahnya : basmi tikusnya tapi jangan bakar rumahnya. Salam, Nuning Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rahmawan Helmi rahmawanhe...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 06:04:16 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) A s i i i i i k Ini lah awal REVOLUSI ENERGY Bangsa kita ini selalu begitu : (1) Ribut akan hal-hal kecil, sehingga HAL BESAR yang sebenarnya tertutupi (2) Salah dalam memilih pimpinan (3) Nggak bisa membedakan antara Asset dan komoditi (4) Menjual Asset sebagai langkah mudah untuk mengundang investor. (5) Mengangkat pimpinan suatu institusi berdasarkan sifat cooperative, bukan suri toladan yang mulya. Dan memang merupakan kader dari pimpinan sebelumnya. Semuanya bermuara disatu HAL PRINSIP : PILIH PIMPINAN YANG : Siddiq, Ammanah, Tabligh, fathonah. Ingat Piagam Madinah ! Gunakan iman-mu bukan nafsu-mu. Sejarah mencatat bagaimana BANGSA INDONESIA dengan Pahlawan2 yang mempunyai akhlak yang mulia, seperti Imam bonjol, Pangeran Diponegoro, Jendral Sudirman, Hamka, Ibu Dewi Sartika, KH Ahmad Dahlan, Bung Karno, Bung Hatta, termasuk yang geologist yaitu Bapak Katili yang sudah membumi-kan geologi dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Alam . . . dst. Belajarlah dari sejarah . . . .THE PAST IS KEY TO PRESENT Go Green Energy Sustainable development *Rahmawan Helmi* GeologistNPA3541 GeoUnpad-MIG89 Geotermal.ITB-2011 DisESDM.ProvJabar +62 853 9542 0580 Pada 9 September 2013 05.29, Syamsu Alam a...@pertamina.com menulis: Coba dipisahkan harga gasnya, apakah setelah disetarakan dengan minyak (boe) harganya juga 100$/boe? Alam Sent from my iPad On Sep 8, 2013, at 10:18 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id wrote: Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya bersama Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan acuannya ): Asumsi Makro Perhitungan APBN : Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya 2.160 MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN 2013 ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada kondisi waktu itu ) Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara Bukan pajak / PNBP ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira kira 1530 T atau kira kira 11,5 % dari Migas , bandingkan dg Non Migas (Minerba , Kehutanan, dll ) hanya 22,3 T atau 1,5 % ( produski batubara pertahun kira kira 400 juta Ton , belum mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan ) Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP 100 $ maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $ atau 78,8 Milyar $ atau 756,5 T per Tahun . Kalau dilihat PNBP yg hanya 174,8 T atau kira kira 23 % , ini berarti Biaya Produksi (CR) , Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang kalau harga minyak 100 $ itu untuk Biaya produksinya saja 77 $ ( termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ , Pertanyaannya Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu ya ? ( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. ) Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun 7200 T Rp . ini yg belum ketemu Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi bisa juga biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh terbukti, ini ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha perkiraan saja masih Pra... ISM Setuju Mas SA(y) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: seno aji ajis...@ymail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Saya fikir Ketua KPK mengeluarkan pernyataan itu mengingat khakayak yang mendengarkan adalah insan insan pilitik , maka agar dapat jadi erita haruslah statementnya dibungkus dalam kemasan POLITIK. Memang konten statemennya kurang pas , akan tetapi yang penting pesannya selaku Ketua KPK sampai kepada khalayak . Ada baiknya IAGI mengirimkan surat , dan memberikan kmentar atas kontennya itu. si Abah From: rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, September 8, 2013 8:06 AM Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Bener pak Sekjen kalo KPK salah memberikan statement sebaiknya kita meluruskan dg menghubungi email KPK yg bisa diwakili salah seorang pengurus PP IAGI Yg bener bagaimana ini yg IAGI netter untuk memberi masukan shg bisa di dorong ke KPK oleh pak Ketua Lam salam Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® From: seno aji ajis...@ymail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 + To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan pada IAGI. Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. Salam SA Sent from my @smartmail From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 +0800 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe Waas, Nyoto Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Eko Prasetyo Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com wrote: Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger... Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam, On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara. Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan. Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya. Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini
[iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara. Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan. Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya. Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya, kata Samad. Penulis: Indra Akuntono Editor: Laksono Hari Wiwoho ©2013 PT. Kompas Cyber Media Sent from my Windows Phone Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Wah wah wah hebat nian, saling memakai data yang asalnya dari sumber yang sama (perusahaan minyak) kenapa jadi lain? Ini satu cara menutupi jejak dan menutupi aib dari satu unsur diantara 3 unsur negara. Yang jelas 2 unsur negara sudah dirusak al wilayah dan kekayaan alam, serta rakyat(?) yang dibikin bingung oleh omongan pejabat. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 7 Sep 2013 23:39:09 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; indoene...@yahoogroups.com Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara. Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan. Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya. Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya, kata Samad. Penulis: Indra Akuntono Editor: Laksono Hari Wiwoho ©2013 PT. Kompas Cyber Media Sent from my Windows Phone Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger... Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam, On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara. Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan. Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya. Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya, kata Samad. Penulis: Indra Akuntono Editor: Laksono Hari Wiwoho ©2013 PT. Kompas Cyber Media Sent from my Windows Phone Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id javascript:_e({}, 'cvml', 'iagi-net-subscr...@iagi.or.id'); Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id javascript:_e({}, 'cvml', 'iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id'); DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website:
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com wrote: Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger... Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam, On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara. Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan. Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya. Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya, kata Samad. Penulis: Indra Akuntono Editor: Laksono Hari Wiwoho ©2013 PT. Kompas Cyber Media Sent from my Windows Phone Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website:
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...heheheWaas,Nyoto Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Eko PrasetyoSent: Sunday, September 8, 2013 06:42To: iagi-net@iagi.or.idReply To: iagi-net@iagi.or.idSubject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? On Sep 8, 2013 5:39 AM, "noor syarifuddin" noorsyarifud...@gmail.com wrote: Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger...Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam,On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu BohongKompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. "Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya," kata Samad.Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara. Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan. "Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta," ujarnya.Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. "Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya," kata Samad. Penulis: Indra AkuntonoEditor: Laksono Hari Wiwoho©2013 PT. Kompas Cyber MediaSent from my Windows Phone Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id --
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan pada IAGI. Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. Salam SA Sent from my @smartmail -Original Message- From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe Waas, Nyoto Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Eko Prasetyo Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com mailto:noorsyarifud...@gmail.com wrote: Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger... Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam, On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara. Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan. Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya. Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya, kata Samad. Penulis: Indra Akuntono Editor: Laksono Hari Wiwoho ©2013 PT. Kompas Cyber Media Sent from my Windows Phone Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Setuju Mas SA(y) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: seno aji ajis...@ymail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan pada IAGI. Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. Salam SA Sent from my @smartmail -Original Message- From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe Waas, Nyoto Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Eko Prasetyo Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com mailto:noorsyarifud...@gmail.com wrote: Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger... Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam, On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara. Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan. Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya. Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya, kata Samad. Penulis: Indra Akuntono Editor: Laksono Hari Wiwoho ©2013 PT. Kompas Cyber Media Sent from my Windows Phone Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Semua organisasi profrsi perlu diajak urung rembuk...kalau gini semua orang migas bisa dipancing kpk...agar kalkulator ekomomi = kalkulator migas = kalkulator politik = kalkulator nasionalisme On Sunday, September 8, 2013, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara. Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan. Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya. Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya, kata Samad. Penulis: Indra Akuntono Editor: Laksono Hari Wiwoho ©2013 PT. Kompas Cyber Media Sent from my Windows Phone Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Bener pak Sekjen kalo KPK salah memberikan statement sebaiknya kita meluruskan dg menghubungi email KPK yg bisa diwakili salah seorang pengurus PP IAGI Yg bener bagaimana ini yg IAGI netter untuk memberi masukan shg bisa di dorong ke KPK oleh pak Ketua Lam salam Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: seno aji ajis...@ymail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan pada IAGI. Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. Salam SA Sent from my @smartmail -Original Message- From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe Waas, Nyoto Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Eko Prasetyo Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com mailto:noorsyarifud...@gmail.com wrote: Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger... Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam, On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara. Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan. Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya. Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya, kata Samad. Penulis: Indra Akuntono Editor: Laksono Hari Wiwoho ©2013 PT. Kompas Cyber Media Sent from my Windows Phone Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Keliatannya yg dimaksud oleh Ketua KPK bukan potensi uang hilang dari minyak saja, tetapi dari kesleluruhan jenis tambang di Indonesia. Kedua kalimat di dalam satu paragraf tidak nyambung, mungkin bisa salah sumber berita atau salah tulis berita. Tapi mengenai besaran angka yg naudzubillah tersebut memang saya kira perlu diteliti kebenarannya. Thx n wasslm, Kamsul Hidayat Penjom Gold Mine - Malaysia Sent from my iPad On Sep 7, 2013, at 11:39 PM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara. Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan. Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya. Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya, kata Samad. Penulis: Indra Akuntono Editor: Laksono Hari Wiwoho ©2013 PT. Kompas Cyber Media Sent from my Windows Phone Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
mantaps...memang harusnya pemberi datanya juga harus profesional dan tidak punya interest. Kalau pemberi datanya sudah tidak profesional dan punya interest maka lembaga sebersih kpk juga bisa salah. On Sep 8, 2013 7:11 AM, seno aji ajis...@ymail.com wrote: Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan pada IAGI. Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. Salam SA Sent from my @smartmail -- *From: * ssoenarwi ssoena...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 +0800 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe Waas, Nyoto Sent from my BlackBerry 10 smartphone. *From: *Eko Prasetyo *Sent: *Sunday, September 8, 2013 06:42 *To: *iagi-net@iagi.or.id *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com wrote: Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger... Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam, On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha tambang di Indonesia yang tak membayar pajak dan royalti kepada negara. Dalam perhitungan KPK, potensi pendapatan negara sebesar Rp 7.200 triliun hilang setiap tahun karena penyelewengan tersebut. Bila ditotal, kata Samad, pajak dan royalti yang dibayarkan dari blok migas, batubara, dan nikel di setiap tahunnya dapat mencapai Rp 20.000 triliun. Namun, pendapatan sebesar itu tergerus karena pemerintah tidak tegas dalam regulasi dan kebijakan. Bila dibagi ke seluruh rakyat, maka pendapatan rakyat Indonesia per bulan bisa mencapai Rp 20 juta, ujarnya. Atas semua itu, dalam Rakernas PDI Perjuangan, ia mendorong agar pemerintah menasionalisasikan semua blok migas dan potensi sumber daya alam yang kini dikuasai oleh asing. Ia juga mendesak pemerintah memperketat izin pada pengusaha tambang dan harus patuh pada pembayaran royalti serta pajak menyusul adanya rencana membuka 144 sumur migas baru di Indonesia pada 2013. Supaya tak ada lagi anak putus sekolah, supaya Indonesia kembali ke kejayaannya, kata Samad. Penulis: Indra Akuntono Editor: Laksono Hari Wiwoho ©2013 PT. Kompas Cyber Media Sent from my Windows Phone Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000
Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad)
Kita lihat di data APBN 2013 ( karena APBN ini gawenya bersama Pemerintah dan Legislatif maka kita jadikan acuannya ): Asumsi Makro Perhitungan APBN : Lifting minyak 900 MBOD + Gas 1360 MBOED atau totalnya 2.160 MBOED , ICP 100 $/Brl , Kurs 9300 Rp/ USD ( karena APBN 2013 ini dihitung pada akhir 2012 maka asumsi yg dipakai pada kondisi waktu itu ) Dengan asumsi Pemasukan dari Migas ( Pendapatan Negara Bukan pajak / PNBP ) di APBN ditulis 174.8 T ( APBN 2013 kira kira 1530 T atau kira kira 11,5 % dari Migas , bandingkan dg Non Migas (Minerba , Kehutanan, dll ) hanya 22,3 T atau 1,5 % ( produski batubara pertahun kira kira 400 juta Ton , belum mineral dan produk SDA yang lain spt kehutanan ) Kalau dg asumsi lifting migas 2160 MBOED kali harga ICP 100 $ maka Pendapatan Kotor Migas perhari 216 Juta $ atau 78,8 Milyar $ atau 756,5 T per Tahun . Kalau dilihat PNBP yg hanya 174,8 T atau kira kira 23 % , ini berarti Biaya Produksi (CR) , Bagian Kontraktor dan Pajak 77 %. atau bisa dibilang kalau harga minyak 100 $ itu untuk Biaya produksinya saja 77 $ ( termasuk bayar pahjak ), jadi üntung nya 23 $ , Pertanyaannya Kok Biaya produksinya sampai sebesar itu ya ? ( Mungkin etung etungan tsb diatas salah.. ) Cuma ngetungnya kalau Potensi pendapatan Negara pertahun 7200 T Rp . ini yg belum ketemu Karena di Kompas.com tadi hanya dikatakan Potensi bisa juga biasnya besar.. kecuali perhitungan sdh terbukti, ini ibaratnya baru Patut Diduga atau Prakiraan , lha perkiraan saja masih Pra... ISM Setuju Mas SA(y) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: seno aji ajis...@ymail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 8 Sep 2013 00:11:13 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Sebentar.sebentar.janganlah mencaci KPK. Saat ini lembaga yang kredible hanya mereka. Ayo kita dukung mereka dengan memberi masukan data yang benar. Kan IAGI sudah jadi partner KPK. Bahkan mereka sudah pernah memberi penghargaan pada IAGI. Saya yakin mereka akan mendengar jika kita bicara. Salam SA Sent from my @smartmail -Original Message- From: ssoenarwi ssoena...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 08 Sep 2013 06:48:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Lagi belajar jadi politikus Oom...sapa tahu mbak Mega kepincut melamarnya utk disandingkan dg Jokowi...hehehe Waas, Nyoto Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Eko Prasetyo Sent: Sunday, September 8, 2013 06:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Jangan mau dibodohi. (Samad) Ketua KPK kok ngomong kayak ketua LSM? On Sep 8, 2013 5:39 AM, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com mailto:noorsyarifud...@gmail.com wrote: Wag yang gini yang akhirnya membuat orang keblinger... Dia merasa punya kekuaan super dan tifak pernah salah, jadi tidak sadar akhirnya omongannya tidak terkontrol dan jauh melampaui wewenang dan pengetahuan yg dia punyai... Salam, On Saturday, September 7, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: Saya sangat mendukung pemberantasan korupsi, terutama juga pembodohan. Tapi Samad juga jangan ikut membodohi rakyat. Produksi minyak kita 900 000 barel sehari, ditambah gas kira2 1.5 juta setara minyak. Setahun kita bulatkan saja 450 juta barel setara minyak. Kalau harga minyak 100$/barel maka perolehan kotor sekitar 450 Trilliun rupiah. Darimana angka bung Samad hingga ada potensi hilang 7200 trilliun. Bahkan muncul angka potensi 20 000 trilliun. Bang Samad tentunya tidak ikut bodo dan membodohi, kan ? http://nasional.kompas.com/read/2013/09/07/1658214 Samad: Kita Ini Dibodohi Terus, Impor Itu Bohong Kompas Nasional JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku prihatin dengan banyaknya potensi pemasukannegara yang hilang akibat kebijakan pemerintah yang tak jelas. Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan KPK bergerak secara progresif memberantas korupsi. Saat memberikan materi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013), Samad menyoroti kebijakan impor pangan yang ditempuh pemerintah. Dalam penelitian yang dilakukan KPK, banyak kebijakan impor yang tak perlu dilakukan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jauh dari sekadar cukup. Kita ini dibodoh-bodohi terus, impor-impor itu bohong karena KPK sudah memelajarinya, kata Samad. Selain mengenai impor pangan yang tak jelas, Samad juga menyoroti lemahnya regulasi untuk melindungi sumber daya energi Indonesia. Ia mengatakan, dari 45 blok minyak dan gas (migas) yang saat ini beroperasi di Indonesia, sekitar 70 persen di antaranya dikuasai oleh kepemilikan asing. Kondisi semakin parah karena banyak pengusaha