Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam
Mas Hadiyanto, test OK. Apa kabar ? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: hadiyanto.sapa...@vale.co.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 16 Mar 2013 04:42:29 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam Test, Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: nugraha...@yahoo.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 16 Mar 2013 03:59:17 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam Terima kasih banyak atas sharing-nya ya Taufik. Sangat bermanfaat. Salam, Nuning Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 16 Mar 2013 10:51:40 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam fyi -Original Message- From: hadi ismoyo Sender: sinergi-ia-...@yahoogroups.com Date: Fri, 15 Mar 2013 13:48:21 To: IA ITB Sinergisinergi-ia-...@yahoogroups.com Reply-To: sinergi-ia-...@yahoogroups.com Subject: [sinergi-ia-itb] Pointer Diskusi Block Mahakam 14.03.2013 Bapak-Ibu sekalian yg kami hormati. Berikut disampaikan pokok pokok pikiran hasil diskusi di Kantor IA ITB Hang Lekeu. File selengkapnya ada di sekretariat. 1. Pak Rudi, membagi industri migas kita dalam 3 pilar utama yaitu : - Lifting/Production - Reserves Replacement - Peningkatan Kemampuan Nasional Saat ini baru fokus ke point #1 dan #3, sedangkan point #2, belum ada perhatian yg significant. Ini sangat fundamental sekali karena terkait dengn postur APBN yg hanya menerim tapi tak pernah kembali dalam bentuk explorasi cadangan. 2. Rerserves Ratio Resplement Oil rata rata sekitar 54%, jauh dari harapan yg seharusnya lebih dari 100%. Masih ada harapan karena RRR untuk gas masih sekitar 127%. Artinya bahwa explorasi harus digalakan kembali untuk meningkatkan RRR Oil. Boleh dikatakan bahwa era bergeser dari Oil Regime menjadi Gas Regime 3. Iklim investasi tergantung kepada Term Kontrak dan Size Reserves. Dibandingkan dengan Venezuela dan Middle East, Indonesia ada di uurutan beberappa nomor dari bawah. Artinya kebijakan sektor migas harus balance agar iklim investasi tetap kondusif. 4. Kalau digabungkan total BOEPD, kita sudah sampai pada level 2 juta BOEPD, namun ini tidak dipahami oleh rakyat awam, yg mengharuskan kita produksi minyak lebih banyak lagi. Sementara explorasi budget tidk significant naiknya. Produksi minyak besar masih didominasi Chevron, sedangkan gas oleh Total. 5. Cost Recovery menjadi momok bagi sebagian petinggi negara karena salah pemahaman. Cost Recovery pengertiannya adalah biaya investasi yg dikembalikan, bukan biaya dari negara yg diberikan ke investor. Artinya kalau ada biaya investasi naik, kelak biaya investasi yg dikembaalikan harus naik pula, hal tersebut dibarengi dengan penerimaan negara yg nambah karena ada tambahan produksidi kemudian hari. Artinya konsep Cost Recovery harus melekat pada konsepinvestasi dalam paparan lintas waktu tanam hari ini panen beberapa waktu yg akan datang. Filosofi Pak Tua menanam duren, hari ini Pak Tua memakan duren tanpa tahu siapa yg menanam, besok manakala panen, tak terlalu pengting cucu mana yg akan menikmatinya 6. Muslim paceklik ini harus dinikmati bersama, dan dicarikan solusi bersama agar segera tak off dan menuju incline curve sepanjang mungkin. Tahun ini baru bisa dijanjikan decline 0% untuk target 830 000 BOPD. 7. Pagu Produksi sekitar 830.000 BOPD. Dikumpulkan dari berbagai lapangan dari sabang sampai Merauke. Terlihat bahwa, walaupun ada 160 WKP, hanya puluhan saja yg kontribusi significant dalam produksi nasional. Lainnya masih berkutat pada hidup segan matipun tak hendak, terutama sumur marginal dan sumur tua yg opexnya sangat tinggi. 8. Dari data yg ada, mereka (achmad wijaya sekjend gas industry) yg selalu teriak minta gas, pada dasarnya justru pengguna gas besar dibandingkan untukLifting dan PLN dan lainnya. Itulah perlunya argument validitas data. Infrastructure gas harus segera dibangun untuk mempersiapkan alokasi Gas untuk market domestik. 9. Sasaran jangka pendek peningkatan produksi migas adalah well pprogram utamanyya adalah kampanye infill drilling besar besaran. SKKMIGAS telah berkoordinasi dengan Kontraktor Drilling termasuk PDSI uuntuk mempersiapkan rig dalam jumlahh bbesar. Proses approval AFE Infill akan dipercepat. SKKMIGAS perlu diketahui sudah membentuk Divisi Drilling, yg sebelumnya selevel Dinas. 10. Sasaran jangkan menengah menggenjot produksi existing field dengan Improve Oil Recovery termasuk didalamnya adalah EOR. Pertamina telah menghadap dan memaparkan program untuk meminta dispensasi atas proses approval untuk pprocurement procedure terkait EOR. Uji coba No Cure No Pay. 11. Selanjutnya Pak Rudi membedah jenis jenis kontrak dari Tahun 1960 an semapai sekarang dari rejim Kontrak Karya sampai
Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam
on stream 36 bulan berarti Lapangan Banyu Urip akan on stream awal 2015 atau paling cepat akhir 2014, padahal POD original disetujui pertengahan 2006.. Wouw 8 tahun pengembangan lapangan, spectacular lama waktunnya. Contour lain adalah Blok WMO, pada waktu peralihan dari Kodeco ke Pertamina (PHE). PHE minta persetujuan pengadaan rig secara fastrack, PHE memberikan analisis penurunan produksi kalau terjadi keterlambatan persetujuan pengadaan rig. Kalau sampai terlambat 3 bulan produksi Akan turn dari level 22.000 bopd ke 17.000 bopd, kalau sampai lebih Dari 6 bulan sampai setahun produksi Akan turun ke level dibawah 10.000 bopd. Akhirnya yang terjadi persetujuan fastrack ditolak oleh BPMIGAS dan persetujuan pengadaan rig lambat maka produksi WMO turun ke level 8000 bopd, tentu tak mudah menaikkan produksi di blok WMO yang reservoir-nya Karbonat. Sekarang produksi WMO sudah naik diatas 13.000 bopd. Ironisnya mantan pimpinan (Termasuk Deputi-Deputi) Ex-BPMIGAS menggunakan kasus turunnya produksi WMO sebagai argument untuk mengatakan bahwa Pertamina tak mampu mengelola Blok Mahakam, tanpa menjelaskan background mengapa produksi WMO turun. Ya faktanya BPMIGAS tidak melakukan percepatan produksi. Sekarang sudah berganti SKK Migas semoga tidak mewarisi karakter BPMIGAS diperiode kepemimpinan terakhir. Implementasi pilar Lifting/Production dan pilar Reserve Replacement sangat dipengaruhi jumlah pemboran. 2013 dinyatakan sebagai Tahun Pemboran, tentunya realisasi jumlah pemboran meningkat pesat. Apakah masalah jumlah rig handal yang harus diselesaikan, apakah masalah perijinan? Apakah masalah KKKS yang sukan nunggak pembayaran ke vendor bahkan ngemplang! Tampaknya masalah yang sangat kompleks adalah banyak KKKS yang entar..entar membayar Vendor. Kami pernah mengumpulkan Drilling Contractors, kami presentasikan market ya/jumlah sumur yang akan dibor, dalam forum mereka antusias tetapi waktu coffee break, mereka bilang kalau nambah rig gak problem tetapi mereka gak mau nambah rig karena KKS-nya susah mbayarnya. Kalau masalah ini tak dicari solusinya oleh SKK Migas maka tahun pemboran yang berjalan 2013nya saja, sedangkan jumlah pemboran eksplorasi di 2013 ya tetap sekitar 70 sumur Dan pemboran pengembangan sekitar 900 sumur. 2012 realisasi pemboran eksplorasi secara nasional 64 sumur, kontribusi Pertamina EP membor sumur Eksplorasi 29 sumur atau 45% dari pemboran eksplorasi Nasional, Dan pemboran pengmbangan Pertamina EP berjumlah 100 sumur. Ya apa yang saya sampaikan ini sekedar info base on apa yang telah terjadi, agar teman-teman kalau memberikan komentar bisa berimbang. Lam Salam, LTH On Saturday, March 16, 2013, noor syarifuddin wrote: Sangat menarik... Academic exercise seperti ini juga seharusnya dilakukan organisasi profesi seperti IAGI supaya ada pemahaman utuh sebelum bersikap Salam On Saturday, March 16, 2013, wrote: ** Test, Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * nugraha...@yahoo.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 16 Mar 2013 03:59:17 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam Terima kasih banyak atas sharing-nya ya Taufik. Sangat bermanfaat. Salam, Nuning Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Ok Taufik ok.tau...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 16 Mar 2013 10:51:40 +0700 *To: *iagi-netiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *[iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam fyi -Original Message- From: hadi ismoyo Sender: sinergi-ia-...@yahoogroups.com Date: Fri, 15 Mar 2013 13:48:21 To: IA ITB Sinergisinergi-ia-...@yahoogroups.com Reply-To: sinergi-ia-...@yahoogroups.com Subject: [sinergi-ia-itb] Pointer Diskusi Block Mahakam 14.03.2013 Bapak-Ibu sekalian yg kami hormati. Berikut disampaikan pokok pokok pikiran hasil diskusi di Kantor IA ITB Hang Lekeu. File selengkapnya ada di sekretariat. 1. Pak Rudi, membagi industri migas kita dalam 3 pilar utama yaitu : - Lifting/Production - Reserves Replacement - Peningkatan Kemampuan Nasional Saat ini baru fokus ke point #1 dan #3, sedangkan point #2, belum ada perhatian yg significant. Ini sangat fundamental sekali karena terkait dengn postur APBN yg hanya menerim tapi tak pernah kembali dalam bentuk explorasi cadangan. 2. Rerserves Ratio Resplement Oil rata rata sekitar 54%, jauh dari harapan yg seharusnya lebih dari 100%. Masih ada harapan karena RRR untuk gas masih sekitar 127%. Artinya bahwa explorasi harus digalakan kembali untuk meningkatkan RRR Oil. Boleh dikatakan bahwa era bergeser dari Oil Regime menjadi Gas Regime 3. Iklim investasi tergantung kepada Term Kontrak dan Size Reserves. Dibandingkan dengan Venezuela dan Middle East, Indonesia ada di uurutan beberappa nomor dari bawah. Artinya kebijakan sektor migas harus balance agar iklim investasi tetap
Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam
Nasional 2010 masih sekitar 900.000an bopd). 2006 Pemerintah menyetujui POD Lapangan Banyu Urip (Review POD yg diusulkan MCL dilakukan oleh BPMIGAs bersama ITB Dan LEMIGAS). MCL (Exxon menyatakan kesanggupannya untuk bisa full phase on stream 36 bulan Setelah penunjukan pemenang kontraktor EPC), itulah harapan makin besar ketika 2007 mulai dilakukan tender yang terkait EPC. 2008 terjadi pergantian Pimpinan BPMIGAS, seperti ada ungkapan ganti Bupati ganti Alun-Alun. POD Cepu dirombak pelaksananya . Akibatnya penunjukan pemenang Kontraktor EPC baru bisa dilakukan awal 2012, kalau MCL sanggup on stream 36 bulan berarti Lapangan Banyu Urip akan on stream awal 2015 atau paling cepat akhir 2014, padahal POD original disetujui pertengahan 2006.. Wouw 8 tahun pengembangan lapangan, spectacular lama waktunnya. Contour lain adalah Blok WMO, pada waktu peralihan dari Kodeco ke Pertamina (PHE). PHE minta persetujuan pengadaan rig secara fastrack, PHE memberikan analisis penurunan produksi kalau terjadi keterlambatan persetujuan pengadaan rig. Kalau sampai terlambat 3 bulan produksi Akan turn dari level 22.000 bopd ke 17.000 bopd, kalau sampai lebih Dari 6 bulan sampai setahun produksi Akan turun ke level dibawah 10.000 bopd. Akhirnya yang terjadi persetujuan fastrack ditolak oleh BPMIGAS dan persetujuan pengadaan rig lambat maka produksi WMO turun ke level 8000 bopd, tentu tak mudah menaikkan produksi di blok WMO yang reservoir-nya Karbonat. Sekarang produksi WMO sudah naik diatas 13.000 bopd. Ironisnya mantan pimpinan (Termasuk Deputi-Deputi) Ex-BPMIGAS menggunakan kasus turunnya produksi WMO sebagai argument untuk mengatakan bahwa Pertamina tak mampu mengelola Blok Mahakam, tanpa menjelaskan background mengapa produksi WMO turun. Ya faktanya BPMIGAS tidak melakukan percepatan produksi. Sekarang sudah berganti SKK Migas semoga tidak mewarisi karakter BPMIGAS diperiode kepemimpinan terakhir. Implementasi pilar Lifting/Production dan pilar Reserve Replacement sangat dipengaruhi jumlah pemboran. 2013 dinyatakan sebagai Tahun Pemboran, tentunya realisasi jumlah pemboran meningkat pesat. Apakah masalah jumlah rig handal yang harus diselesaikan, apakah masalah perijinan? Apakah masalah KKKS yang sukan nunggak pembayaran ke vendor bahkan ngemplang! Tampaknya masalah yang sangat kompleks adalah banyak KKKS yang entar..entar membayar Vendor. Kami pernah mengumpulkan Drilling Contractors, kami presentasikan market ya/jumlah sumur yang akan dibor, dalam forum mereka antusias tetapi waktu coffee break, mereka bilang kalau nambah rig gak problem tetapi mereka gak mau nambah rig karena KKS-nya susah mbayarnya. Kalau masalah ini tak dicari solusinya oleh SKK Migas maka tahun pemboran yang berjalan 2013nya saja, sedangkan jumlah pemboran eksplorasi di 2013 ya tetap sekitar 70 sumur Dan pemboran pengembangan sekitar 900 sumur. 2012 realisasi pemboran eksplorasi secara nasional 64 sumur, kontribusi Pertamina EP membor sumur Eksplorasi 29 sumur atau 45% dari pemboran eksplorasi Nasional, Dan pemboran pengmbangan Pertamina EP berjumlah 100 sumur. Ya apa yang saya sampaikan ini sekedar info base on apa yang telah terjadi, agar teman-teman kalau memberikan komentar bisa berimbang. Lam Salam, LTH On Saturday, March 16, 2013, noor syarifuddin wrote: Sangat menarik... Academic exercise seperti ini juga seharusnya dilakukan organisasi profesi seperti IAGI supaya ada pemahaman utuh sebelum bersikap Salam On Saturday, March 16, 2013, wrote: ** Test, Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * nugraha...@yahoo.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 16 Mar 2013 03:59:17 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam Terima kasih banyak atas sharing-nya ya Taufik. Sangat bermanfaat. Salam, Nuning Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Ok Taufik ok.tau...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 16 Mar 2013 10:51:40 +0700 *To: *iagi-netiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *[iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam fyi -Original Message- From: hadi ismoyo Sender: sinergi-ia-...@yahoogroups.com Date: Fri, 15 Mar 2013 13:48:21 To: IA ITB Sinergisinergi-ia-...@yahoogroups.com Reply-To: sinergi-ia-...@yahoogroups.com Subject: [sinergi-ia-itb] Pointer Diskusi Block Mahakam 14.03.2013 Bapak-Ibu sekalian yg kami hormati. Berikut disampaikan pokok pokok pikiran hasil diskusi di Kantor IA ITB Hang Lekeu. File selengkapnya ada di sekretariat. 1. Pak Rudi, membagi industri migas kita dalam 3 pilar utama yaitu : - Lifting/Production - Reserves Replacement - Peningkatan Kemampuan Nasional Saat ini baru fokus ke point #1 dan #3, sedangkan point #2, belum ada perhatian yg significant. Ini sangat fundamental sekali karena terkait dengn postur APBN
Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam
Terima kasih banyak, pak Luthfi. Semoga permasalahan yang penting ini mendapat perhatian dari pimpinan SKK Migas. Btw, klo KKKS suka ngemplang atau nembak (tar.. Entar.. Entar) ke para vendor, apa yg harus dilakukan oleh SKK Migas, ya ? Untuk tahun 2012 dan juga diperkirakan di 2013, masalah terbesar dalam hal pelaksanaan pengeboran adalah perizinan/tumpang tindih lahan. Angka kegagalan/penundaan pengeboran dan survey seismik akibat urusan perizinan dan menumpang dan menindih dan urusan surface lainnya itu di atas 40%. Soal pengadaan rig kelihatannya sudah relatif dapat teratasi. Untuk KKKS Eksplorasi, masalah kedua setelah berbagai urusan perizinan yg ajaib itu, adalah masalah internal KKKS termasuk urusan finansial (harus kita apain, ya ?). Kami sudah punya FOKWE (Forum Operator KKS Wilayah Kerja Eksplorasi) yg secara rutin melakukan monitoring dan sharing pengalaman dan berkolaburasi untuk mencari jalan keluar atas berbagai permasalahan yg dihadapi KKKS khususnya dalam melaksanakan komitmennya (sesuai Kontrak Kerja Sama). Kita juga mengadakan Forum Farm Out - bekerja sama dgn DitJen Migas dan Jakarta Scout Check - yg antara lain berusaha mencari jalan keluar untuk urusan finansial KKKS. Soal reserves replacement ratio, untuk gas sudah di atas 100%, meski untuk minyak memang masih jauh dari harapan. Mudah2an angka RRR utk minyak dapat kita tingkatkan di tahun 2013 dan seterusnya. Salam, Nuning (Nulis bbm sembari masih di tempat tidur nih Mumpung hari Minggu.. Pengen males2an... Tapi jadi terbangun beneran gara2 baca tulisannya pak Luthfi). Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Achmad Luthfi aluthfi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 16 Mar 2013 21:46:10 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam Cak Noor tergelitik juga saya untuk sharing my experiences baik soal IAGI maupun 3 pilar (Lifting/production; Reserves Replacement; Peningkatan Kemampuan Nasional). Saya mulai Dari yang kedua Reserves Replacement yang terkait dengan hal yang ketiga Peningkatan Kemampuan Nasional. 2007 BPMIGAS melakukan Studi Cekungan Seluruh Indonesia (Jauh melebihi academic exercise tingkatannya), pelaksananya adalah IAGI bekerjasama dengan Perguruan Tinggi antara lain Geologi ITB, Geologi Trisakti, dsb. Mengapa Cekungan yang dipilih sebagai obyek studi? Dengan mendefinisikan type Cekungan, genetik Cekungan. Bisa dipakai sebagai dasar merumuskan Strategi Eksplorasi lebih terarah, dengan melihat data statistik misalnya sejak 2000 sampai sekarang (seperti discovery yang diposting sama mas Noor seminggu yang lalu). Dari Studi IHS Cera, big/giant discovery 2000-2005 terjadi di offshore west Africa, dan 2006-2012 banyak big/giant terjadi di Amerika Latin seperti di Campo Basin (Meksiko), Santos Basin (Brasilia), bisa dipelajari type dan genetic Cekungannya, apakah dijumpai di Indonesia type dan cekungan dimaksud. Kesinilah arah Strategi Eksplorasi dikemudikan. Hasil Studi Cekungan Indonesia telah diselesaikan, laporannya lengkap, tentu IAGI tidak bisa mendisclose hasil Studi Cekungan terkendala oleh Undang2 tentang pasal kerahasiaan data. Dengan Studi Cekungan sekaligus terjadi Peningkatan Knowledge para geoscientists Nasional. Setelah terjadi pergantian Pimpinan BPMIGAS, studi Cekungan yang semula akan dilanjutkan dengan Studi Petroleum System (Proven Play Type) namun studi subsurface seperti ini terhenti. Makanya terjadi seperti yang diposting mas Noor, dimana-mana terjadi big discovery tetapi tidak di Indonesia. Ya itu akibat tak ada studi subsurface yang serius baik regional maupun detil. Setelah BPMIGAS dibubarkan MK dan sekarang ada penggantinya sementara SKK Migas, Pemerintah (KESDM) membentuk Tim Percepatan Penemuan Cadangan. Tim ini diketuai oleh DR. Haposan N (SKK Migas) dan Wakil Ketua Tim DR. Andang Bachtiar (Mewakili IAGI), Studi Teknis Subsurface yang Akan dilakukan dikomandani DR. Andang Bachtiar. Jadi IAGI tidak tinggal diam menyangkut kelankaan big discovery Nasional. Ini adalah persoalan Nasional yang sangat serius dalam reserves replacement. IAGI tak bisa melakukan Studi sendiri karena terutama terkendala oleh 2 hal, pertama akses data, dan kedua adalah keterbatasan Dana. Misalnya terkait data, IAGI ingin sekali ikut memberikan pertimbangan terkait Blok Mahakam yang sedang diramaikan. Apakah mas Noor dengan senang hati membuka akses IAGI untuk mereview data subsurface Blok Mahakam. Sedikitpun tak yakin mas Noor bisa melakukan itu. Terkait Dana dan peningkatan kapasitas nasional mbok iyao, TSA (Technical Services from Abroad) berupa studies yang dilakukan di Pau dan Paris yang bernilai jutaan dollars Amrik itu adalah sebagian kecil yang melibatkan IAGI. Saya sedikitpun tak yakin mas Noor bisa membuka pintu buat IAGI terlibat dalam TSA walau porsi yang sangat kecil. Dalam peningkatan Nasional, saya ilustrasikan bagaimana kita bisa melibatkan
Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam
Terima kasih banyak atas sharing-nya ya Taufik. Sangat bermanfaat. Salam, Nuning Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 16 Mar 2013 10:51:40 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam fyi -Original Message- From: hadi ismoyo Sender: sinergi-ia-...@yahoogroups.com Date: Fri, 15 Mar 2013 13:48:21 To: IA ITB Sinergisinergi-ia-...@yahoogroups.com Reply-To: sinergi-ia-...@yahoogroups.com Subject: [sinergi-ia-itb] Pointer Diskusi Block Mahakam 14.03.2013 Bapak-Ibu sekalian yg kami hormati. Berikut disampaikan pokok pokok pikiran hasil diskusi di Kantor IA ITB Hang Lekeu. File selengkapnya ada di sekretariat. 1. Pak Rudi, membagi industri migas kita dalam 3 pilar utama yaitu : - Lifting/Production - Reserves Replacement - Peningkatan Kemampuan Nasional Saat ini baru fokus ke point #1 dan #3, sedangkan point #2, belum ada perhatian yg significant. Ini sangat fundamental sekali karena terkait dengn postur APBN yg hanya menerim tapi tak pernah kembali dalam bentuk explorasi cadangan. 2. Rerserves Ratio Resplement Oil rata rata sekitar 54%, jauh dari harapan yg seharusnya lebih dari 100%. Masih ada harapan karena RRR untuk gas masih sekitar 127%. Artinya bahwa explorasi harus digalakan kembali untuk meningkatkan RRR Oil. Boleh dikatakan bahwa era bergeser dari Oil Regime menjadi Gas Regime 3. Iklim investasi tergantung kepada Term Kontrak dan Size Reserves. Dibandingkan dengan Venezuela dan Middle East, Indonesia ada di uurutan beberappa nomor dari bawah. Artinya kebijakan sektor migas harus balance agar iklim investasi tetap kondusif. 4. Kalau digabungkan total BOEPD, kita sudah sampai pada level 2 juta BOEPD, namun ini tidak dipahami oleh rakyat awam, yg mengharuskan kita produksi minyak lebih banyak lagi. Sementara explorasi budget tidk significant naiknya. Produksi minyak besar masih didominasi Chevron, sedangkan gas oleh Total. 5. Cost Recovery menjadi momok bagi sebagian petinggi negara karena salah pemahaman. Cost Recovery pengertiannya adalah biaya investasi yg dikembalikan, bukan biaya dari negara yg diberikan ke investor. Artinya kalau ada biaya investasi naik, kelak biaya investasi yg dikembaalikan harus naik pula, hal tersebut dibarengi dengan penerimaan negara yg nambah karena ada tambahan produksidi kemudian hari. Artinya konsep Cost Recovery harus melekat pada konsepinvestasi dalam paparan lintas waktu tanam hari ini panen beberapa waktu yg akan datang. Filosofi Pak Tua menanam duren, hari ini Pak Tua memakan duren tanpa tahu siapa yg menanam, besok manakala panen, tak terlalu pengting cucu mana yg akan menikmatinya 6. Muslim paceklik ini harus dinikmati bersama, dan dicarikan solusi bersama agar segera tak off dan menuju incline curve sepanjang mungkin. Tahun ini baru bisa dijanjikan decline 0% untuk target 830 000 BOPD. 7. Pagu Produksi sekitar 830.000 BOPD. Dikumpulkan dari berbagai lapangan dari sabang sampai Merauke. Terlihat bahwa, walaupun ada 160 WKP, hanya puluhan saja yg kontribusi significant dalam produksi nasional. Lainnya masih berkutat pada hidup segan matipun tak hendak, terutama sumur marginal dan sumur tua yg opexnya sangat tinggi. 8. Dari data yg ada, mereka (achmad wijaya sekjend gas industry) yg selalu teriak minta gas, pada dasarnya justru pengguna gas besar dibandingkan untukLifting dan PLN dan lainnya. Itulah perlunya argument validitas data. Infrastructure gas harus segera dibangun untuk mempersiapkan alokasi Gas untuk market domestik. 9. Sasaran jangka pendek peningkatan produksi migas adalah well pprogram utamanyya adalah kampanye infill drilling besar besaran. SKKMIGAS telah berkoordinasi dengan Kontraktor Drilling termasuk PDSI uuntuk mempersiapkan rig dalam jumlahh bbesar. Proses approval AFE Infill akan dipercepat. SKKMIGAS perlu diketahui sudah membentuk Divisi Drilling, yg sebelumnya selevel Dinas. 10. Sasaran jangkan menengah menggenjot produksi existing field dengan Improve Oil Recovery termasuk didalamnya adalah EOR. Pertamina telah menghadap dan memaparkan program untuk meminta dispensasi atas proses approval untuk pprocurement procedure terkait EOR. Uji coba No Cure No Pay. 11. Selanjutnya Pak Rudi membedah jenis jenis kontrak dari Tahun 1960 an semapai sekarang dari rejim Kontrak Karya sampai PSC Generasi III. Dalam regulasi pemerintah dimungkinkan kontrak kontrak lain selain PSC misalnya Service Contract. Namun hal ini belum pernah di exxpplore dengan baik. 12. Terkait Mahakam berikut usulan beliau saat menjadi Wamen : - Kajian pemerintah bukan mengarah kepada Perpanjanganquot; tetapi Kontrak Baru. - Memberi porsi Pertamina mayoritas minimal 51% bahkan secara implisit bisa sampai 70% - Maximize pendapatan negara dengan modifikasi split lebih tinggi untuk pemerintah, let say 90:10 - Tepi berkeinginan untuk ikut berpartisipasi dalam venture Block Mahakam ini karena
Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam
Test, Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: nugraha...@yahoo.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 16 Mar 2013 03:59:17 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam Terima kasih banyak atas sharing-nya ya Taufik. Sangat bermanfaat. Salam, Nuning Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sat, 16 Mar 2013 10:51:40 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam fyi -Original Message- From: hadi ismoyo Sender: sinergi-ia-...@yahoogroups.com Date: Fri, 15 Mar 2013 13:48:21 To: IA ITB Sinergisinergi-ia-...@yahoogroups.com Reply-To: sinergi-ia-...@yahoogroups.com Subject: [sinergi-ia-itb] Pointer Diskusi Block Mahakam 14.03.2013 Bapak-Ibu sekalian yg kami hormati. Berikut disampaikan pokok pokok pikiran hasil diskusi di Kantor IA ITB Hang Lekeu. File selengkapnya ada di sekretariat. 1. Pak Rudi, membagi industri migas kita dalam 3 pilar utama yaitu : - Lifting/Production - Reserves Replacement - Peningkatan Kemampuan Nasional Saat ini baru fokus ke point #1 dan #3, sedangkan point #2, belum ada perhatian yg significant. Ini sangat fundamental sekali karena terkait dengn postur APBN yg hanya menerim tapi tak pernah kembali dalam bentuk explorasi cadangan. 2. Rerserves Ratio Resplement Oil rata rata sekitar 54%, jauh dari harapan yg seharusnya lebih dari 100%. Masih ada harapan karena RRR untuk gas masih sekitar 127%. Artinya bahwa explorasi harus digalakan kembali untuk meningkatkan RRR Oil. Boleh dikatakan bahwa era bergeser dari Oil Regime menjadi Gas Regime 3. Iklim investasi tergantung kepada Term Kontrak dan Size Reserves. Dibandingkan dengan Venezuela dan Middle East, Indonesia ada di uurutan beberappa nomor dari bawah. Artinya kebijakan sektor migas harus balance agar iklim investasi tetap kondusif. 4. Kalau digabungkan total BOEPD, kita sudah sampai pada level 2 juta BOEPD, namun ini tidak dipahami oleh rakyat awam, yg mengharuskan kita produksi minyak lebih banyak lagi. Sementara explorasi budget tidk significant naiknya. Produksi minyak besar masih didominasi Chevron, sedangkan gas oleh Total. 5. Cost Recovery menjadi momok bagi sebagian petinggi negara karena salah pemahaman. Cost Recovery pengertiannya adalah biaya investasi yg dikembalikan, bukan biaya dari negara yg diberikan ke investor. Artinya kalau ada biaya investasi naik, kelak biaya investasi yg dikembaalikan harus naik pula, hal tersebut dibarengi dengan penerimaan negara yg nambah karena ada tambahan produksidi kemudian hari. Artinya konsep Cost Recovery harus melekat pada konsepinvestasi dalam paparan lintas waktu tanam hari ini panen beberapa waktu yg akan datang. Filosofi Pak Tua menanam duren, hari ini Pak Tua memakan duren tanpa tahu siapa yg menanam, besok manakala panen, tak terlalu pengting cucu mana yg akan menikmatinya 6. Muslim paceklik ini harus dinikmati bersama, dan dicarikan solusi bersama agar segera tak off dan menuju incline curve sepanjang mungkin. Tahun ini baru bisa dijanjikan decline 0% untuk target 830 000 BOPD. 7. Pagu Produksi sekitar 830.000 BOPD. Dikumpulkan dari berbagai lapangan dari sabang sampai Merauke. Terlihat bahwa, walaupun ada 160 WKP, hanya puluhan saja yg kontribusi significant dalam produksi nasional. Lainnya masih berkutat pada hidup segan matipun tak hendak, terutama sumur marginal dan sumur tua yg opexnya sangat tinggi. 8. Dari data yg ada, mereka (achmad wijaya sekjend gas industry) yg selalu teriak minta gas, pada dasarnya justru pengguna gas besar dibandingkan untukLifting dan PLN dan lainnya. Itulah perlunya argument validitas data. Infrastructure gas harus segera dibangun untuk mempersiapkan alokasi Gas untuk market domestik. 9. Sasaran jangka pendek peningkatan produksi migas adalah well pprogram utamanyya adalah kampanye infill drilling besar besaran. SKKMIGAS telah berkoordinasi dengan Kontraktor Drilling termasuk PDSI uuntuk mempersiapkan rig dalam jumlahh bbesar. Proses approval AFE Infill akan dipercepat. SKKMIGAS perlu diketahui sudah membentuk Divisi Drilling, yg sebelumnya selevel Dinas. 10. Sasaran jangkan menengah menggenjot produksi existing field dengan Improve Oil Recovery termasuk didalamnya adalah EOR. Pertamina telah menghadap dan memaparkan program untuk meminta dispensasi atas proses approval untuk pprocurement procedure terkait EOR. Uji coba No Cure No Pay. 11. Selanjutnya Pak Rudi membedah jenis jenis kontrak dari Tahun 1960 an semapai sekarang dari rejim Kontrak Karya sampai PSC Generasi III. Dalam regulasi pemerintah dimungkinkan kontrak kontrak lain selain PSC misalnya Service Contract. Namun hal ini belum pernah di exxpplore dengan baik. 12. Terkait Mahakam berikut usulan beliau saat menjadi Wamen : - Kajian pemerintah bukan mengarah kepada Perpanjanganquot; tetapi Kontrak Baru. - Memberi
Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam
Sangat menarik... Academic exercise seperti ini juga seharusnya dilakukan organisasi profesi seperti IAGI supaya ada pemahaman utuh sebelum bersikap Salam On Saturday, March 16, 2013, wrote: ** Test, Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * nugraha...@yahoo.com javascript:_e({}, 'cvml', 'nugraha...@yahoo.com'); *Sender: * iagi-net@iagi.or.id javascript:_e({}, 'cvml', 'iagi-net@iagi.or.id'); *Date: *Sat, 16 Mar 2013 03:59:17 + *To: *iagi-net@iagi.or.id javascript:_e({}, 'cvml', 'iagi-net@iagi.or.id'); *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id javascript:_e({}, 'cvml', 'iagi-net@iagi.or.id'); *Subject: *Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam Terima kasih banyak atas sharing-nya ya Taufik. Sangat bermanfaat. Salam, Nuning Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Ok Taufik ok.tau...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 16 Mar 2013 10:51:40 +0700 *To: *iagi-netiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *[iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam fyi -Original Message- From: hadi ismoyo Sender: sinergi-ia-...@yahoogroups.com Date: Fri, 15 Mar 2013 13:48:21 To: IA ITB Sinergisinergi-ia-...@yahoogroups.com Reply-To: sinergi-ia-...@yahoogroups.com Subject: [sinergi-ia-itb] Pointer Diskusi Block Mahakam 14.03.2013 Bapak-Ibu sekalian yg kami hormati. Berikut disampaikan pokok pokok pikiran hasil diskusi di Kantor IA ITB Hang Lekeu. File selengkapnya ada di sekretariat. 1. Pak Rudi, membagi industri migas kita dalam 3 pilar utama yaitu : - Lifting/Production - Reserves Replacement - Peningkatan Kemampuan Nasional Saat ini baru fokus ke point #1 dan #3, sedangkan point #2, belum ada perhatian yg significant. Ini sangat fundamental sekali karena terkait dengn postur APBN yg hanya menerim tapi tak pernah kembali dalam bentuk explorasi cadangan. 2. Rerserves Ratio Resplement Oil rata rata sekitar 54%, jauh dari harapan yg seharusnya lebih dari 100%. Masih ada harapan karena RRR untuk gas masih sekitar 127%. Artinya bahwa explorasi harus digalakan kembali untuk meningkatkan RRR Oil. Boleh dikatakan bahwa era bergeser dari Oil Regime menjadi Gas Regime 3. Iklim investasi tergantung kepada Term Kontrak dan Size Reserves. Dibandingkan dengan Venezuela dan Middle East, Indonesia ada di uurutan beberappa nomor dari bawah. Artinya kebijakan sektor migas harus balance agar iklim investasi tetap kondusif. 4. Kalau digabungkan total BOEPD, kita sudah sampai pada level 2 juta BOEPD, namun ini tidak dipahami oleh rakyat awam, yg mengharuskan kita produksi minyak lebih banyak lagi. Sementara explorasi budget tidk significant naiknya. Produksi minyak besar masih didominasi Chevron, sedangkan gas oleh Total. 5. Cost Recovery menjadi momok bagi sebagian petinggi negara karena salah pemahaman. Cost Recovery pengertiannya adalah biaya investasi yg dikembalikan, bukan biaya dari negara yg diberikan ke investor. Artinya kalau ada biaya investasi naik, kelak biaya investasi yg dikembaalikan harus naik pula, hal tersebut dibarengi dengan penerimaan negara yg nambah karena ada tambahan produksidi kemudian hari. Artinya konsep Cost Recovery harus melekat pada konsepinvestasi dalam paparan lintas waktu tanam hari ini panen beberapa waktu yg akan datang. Filosofi Pak Tua menanam duren, hari ini Pak Tua memakan duren tanpa tahu siapa yg menanam, besok manakala panen, tak terlalu pengting cucu mana yg akan menikmatinya 6. Muslim paceklik ini harus dinikmati bersama, dan dicarikan solusi bersama agar segera tak off dan menuju incline curve sepanjang mungkin. Tahun ini baru bisa dijanjikan decline 0% untuk target 830 000 BOPD. 7. Pagu Produksi sekitar 830.000 BOPD. Dikumpulkan dari berbagai lapangan dari sabang sampai Merauke. Terlihat bahwa, walaupun ada 160 WKP, hanya puluhan saja yg kontribusi significant dalam produksi nasional. Lainnya masih berkutat pada hidup segan matipun tak hendak, terutama sumur marginal dan sumur tua yg opexnya sangat tinggi. 8. Dari data yg ada, mereka (achmad wijaya sekjend gas industry) yg selalu teriak minta gas, pada dasarnya justru pengguna gas besar dibandingkan untukLifting dan PLN dan lainnya. Itulah perlunya argument validitas data. Infrastructure gas harus segera dibangun untuk mempersiapkan alokasi Gas untuk market domestik. 9. Sasaran jangka pendek peningkatan produksi migas adalah well pprogram utamanyya adalah kampanye infill drilling besar besaran. SKKMIGAS telah berkoordinasi dengan Kontraktor Drilling termasuk PDSI uuntuk mempersiapkan rig dalam jumlahh bbesar. Proses approval AFE Infill akan dipercepat. SKKMIGAS perlu diketahui sudah membentuk Divisi Drilling, yg sebelumnya selevel