[iagi-net] kabar kelut 8

2014-02-18 Terurut Topik Eko Teguh Paripurno
kabar kelut 8: berani jujur, bagus

17/2/2014 pukul 16.00 saya  berkesempatan keluar-masuk ke tempat penyintas
di gedung pertemuan kecamatan nglegok. tempat pengungsian tersebut tertata
rapi dengan tikar tempat tidur  berjajar rapi. kipas angin dengan pengharum
ruangan di depannya bekerja dengan baik. nasi kotak untuk makan siang juga
sudah dipersiapkan. penyanyi lokal dan comic sedang memberi hiburan untuk
penyintas dengan gurauan dan nyanyian. didepan sederet nasi kotak dan air
minum berderet menunggu disantap. konon nasi yang di depan disediakan untuk
rombongan pejabat. sementara penyintas duduk rapi menunggu rombongan yang 2
jan yang lalu.

di luar gedung penyitas terdapat panel poster yang menjelaskan status
aktivitas gunungapi  yang diikuti dengan aktivitas perangkat pemerintah
pada setiap tahapan tersebut. yang menarik dari panel-panel tersebut,
perangkat sebagai subyek dan warga hanya sebagai obyek.

melihat panel tersebut saya bergurau dengan kawan2 jangkar kelut pada
kemana saja kalian kok ngga terpampang di panel itu? saya tahu bahwa
warga, setidaknya diwakili oleh jangkar kelut dan aktivis warga lainnya
telah banyak melakukan kegiatan lebih dari yang dibayangkan banyak orang.
ada kegiatan pelatihan penanggulangan bencana, mengembangkan sistem
informasi melalui radio kimunitas dan radio komunikasi, melakukan
serangkaian gladi, menyertai dinamika gunungapi itu.

di luar gedung banyak relawan dari berbagai kelompok  dengan berbagai
atribut berbaur dengan aparat keamanan yang mengambil peran masing-masing,
melayani para penyintas.

di belakang barak, berderet mck dengan kondisi bersih tidak berbau. air
selalu tersedia di 2 tandon plastik plus truk tangki air yang siap siaga.
tersedia ember plastik dan gayung baru di setiap mck.

18/2/2014 pukul 10.15 saya kembali ke lokasi. sekedar ingin ngobrol dengan
penyintas tentang kesan mereka setelah ketemu presiden. namuun,
almmmkkk.. tidak ada seorangpun penyintas. ruang sudah bersih tikar
dan tanpankipas angin berpengharum ruangan.

hanya ada beberapa relawan dengan perangkat yang sedang menaikkan logistik
barak pengungsi ke mobil,  untuk dibawa ke suatu tempat.

air tidak lagi mengalir di mck. truk air yang kemarin siaga juga tidak ada
lagi. ember dan gayung juga entah ke mana.

aparat keamanan wajar kalau tidak ada. relawan dengan berbagai attribut
juga tidak ada. hanya beberapa orang masih tertidur di tenda dan beberapa
mengangkut barang.

panel-panel juga sudah tidak ada. tempat panel sudah berubah menjadi tempat
parkir mobil berisi barang logistik. yang masih seperti semula adalah papan
informasi keberadaan barak penyintas tersebut, dan spanduk selamat datang
pada pada presiden dan istri.

memang penyintasnya kemana? itulah masalah pokoknya. dalam status yang
tetap awas, menjadi aneh kalau tiba-tiba saja ratusan penyintas dibiarkan
menghilang. kalau mereka tinggal di radius  10 km seharusnya tidak
dibiarkan menghilang. kalau  dari radius  10 km, kenapa kemaren
dikumpullkan? yang mana ya?

mengapa perubahan yang begitu drastis terjadi? maaf jika saya melihat
kunjungan presiden kali ini (atau selalu demikian?) bermakna seremoni
dibanding sebuah proses melihat fakta bagaimana perangkatnya memberikan
pelayanan kepada rakyat dalam kondisi darurat bencana. hal ini  akan
berakibat buruk. presiden akan mempunyai persepsi yang keliru atas
kemampuan aparatnya dalam melayani rakyat. akibatnya presiden berpotensi
membuat kebijakan yang jaka sembung, ngak nyambung,  dalam penanggulangan
bencana. jadi saya merasa hal-hal semacam ini ke depan harus dihindari. ini
bukan hanya membodohi rakyat, tetapi juga membodohi presiden.

terus bagaimana sebaiknya? ya.. jujur saja. rasanya jujur lebih bagus :)

(et paripurmo, 0818260162)
ET Paripurno
+62818260162
paripu...@gmail.com
www.geohazard.blog.com


Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or 

Re: [iagi-net] kabar kelut 8

2014-02-18 Terurut Topik aluthfi143

Mas Eko Teguh yang Paripurno info yang disampaikan atas kunjungan presiden kita 
ke lokasi korban Kelud. 
Kalau kita lihat tsunami jepang yg hebat beberapa waktu yang lalu, segera 
teratasi baik korbannya maupun infrastrukturnya, karena Negara hadir dalam 
menghadapi dampak bencana. Sedangkan dalam bencana Sinabung digambarkan majalah 
lengkap degan foto2 seperti yang digambarkan mas ET Paripurno di Kelud.
Presiden kita punya Staf Khusus bidang kebencanaan, staf khusus ini nyaris thak 
therdengar dalam menghadapi letusan Sinabung dan letusan Kelud, beda dengan 
menghadapi katastropi yg terpendam ribuan tahun yang lalu. 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Eko Teguh Paripurno paripu...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 19 Feb 2014 04:48:20 
To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] kabar kelut 8
kabar kelut 8: berani jujur, bagus

17/2/2014 pukul 16.00 saya  berkesempatan keluar-masuk ke tempat penyintas
di gedung pertemuan kecamatan nglegok. tempat pengungsian tersebut tertata
rapi dengan tikar tempat tidur  berjajar rapi. kipas angin dengan pengharum
ruangan di depannya bekerja dengan baik. nasi kotak untuk makan siang juga
sudah dipersiapkan. penyanyi lokal dan comic sedang memberi hiburan untuk
penyintas dengan gurauan dan nyanyian. didepan sederet nasi kotak dan air
minum berderet menunggu disantap. konon nasi yang di depan disediakan untuk
rombongan pejabat. sementara penyintas duduk rapi menunggu rombongan yang 2
jan yang lalu.

di luar gedung penyitas terdapat panel poster yang menjelaskan status
aktivitas gunungapi  yang diikuti dengan aktivitas perangkat pemerintah
pada setiap tahapan tersebut. yang menarik dari panel-panel tersebut,
perangkat sebagai subyek dan warga hanya sebagai obyek.

melihat panel tersebut saya bergurau dengan kawan2 jangkar kelut pada
kemana saja kalian kok ngga terpampang di panel itu? saya tahu bahwa
warga, setidaknya diwakili oleh jangkar kelut dan aktivis warga lainnya
telah banyak melakukan kegiatan lebih dari yang dibayangkan banyak orang.
ada kegiatan pelatihan penanggulangan bencana, mengembangkan sistem
informasi melalui radio kimunitas dan radio komunikasi, melakukan
serangkaian gladi, menyertai dinamika gunungapi itu.

di luar gedung banyak relawan dari berbagai kelompok  dengan berbagai
atribut berbaur dengan aparat keamanan yang mengambil peran masing-masing,
melayani para penyintas.

di belakang barak, berderet mck dengan kondisi bersih tidak berbau. air
selalu tersedia di 2 tandon plastik plus truk tangki air yang siap siaga.
tersedia ember plastik dan gayung baru di setiap mck.

18/2/2014 pukul 10.15 saya kembali ke lokasi. sekedar ingin ngobrol dengan
penyintas tentang kesan mereka setelah ketemu presiden. namuun,
almmmkkk.. tidak ada seorangpun penyintas. ruang sudah bersih tikar
dan tanpankipas angin berpengharum ruangan.

hanya ada beberapa relawan dengan perangkat yang sedang menaikkan logistik
barak pengungsi ke mobil,  untuk dibawa ke suatu tempat.

air tidak lagi mengalir di mck. truk air yang kemarin siaga juga tidak ada
lagi. ember dan gayung juga entah ke mana.

aparat keamanan wajar kalau tidak ada. relawan dengan berbagai attribut
juga tidak ada. hanya beberapa orang masih tertidur di tenda dan beberapa
mengangkut barang.

panel-panel juga sudah tidak ada. tempat panel sudah berubah menjadi tempat
parkir mobil berisi barang logistik. yang masih seperti semula adalah papan
informasi keberadaan barak penyintas tersebut, dan spanduk selamat datang
pada pada presiden dan istri.

memang penyintasnya kemana? itulah masalah pokoknya. dalam status yang
tetap awas, menjadi aneh kalau tiba-tiba saja ratusan penyintas dibiarkan
menghilang. kalau mereka tinggal di radius  10 km seharusnya tidak
dibiarkan menghilang. kalau  dari radius  10 km, kenapa kemaren
dikumpullkan? yang mana ya?

mengapa perubahan yang begitu drastis terjadi? maaf jika saya melihat
kunjungan presiden kali ini (atau selalu demikian?) bermakna seremoni
dibanding sebuah proses melihat fakta bagaimana perangkatnya memberikan
pelayanan kepada rakyat dalam kondisi darurat bencana. hal ini  akan
berakibat buruk. presiden akan mempunyai persepsi yang keliru atas
kemampuan aparatnya dalam melayani rakyat. akibatnya presiden berpotensi
membuat kebijakan yang jaka sembung, ngak nyambung,  dalam penanggulangan
bencana. jadi saya merasa hal-hal semacam ini ke depan harus dihindari. ini
bukan hanya membodohi rakyat, tetapi juga membodohi presiden.

terus bagaimana sebaiknya? ya.. jujur saja. rasanya jujur lebih bagus :)

(et paripurmo, 0818260162)
ET Paripurno
+62818260162
paripu...@gmail.com
www.geohazard.blog.com


Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi

Re: [iagi-net] kabar kelut 8

2014-02-18 Terurut Topik hadiyanto . sapardi
UUD cak Luth.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 19 Feb 2014 00:01:19 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] kabar kelut 8

Mas Eko Teguh yang Paripurno info yang disampaikan atas kunjungan presiden kita 
ke lokasi korban Kelud. 
Kalau kita lihat tsunami jepang yg hebat beberapa waktu yang lalu, segera 
teratasi baik korbannya maupun infrastrukturnya, karena Negara hadir dalam 
menghadapi dampak bencana. Sedangkan dalam bencana Sinabung digambarkan majalah 
lengkap degan foto2 seperti yang digambarkan mas ET Paripurno di Kelud.
Presiden kita punya Staf Khusus bidang kebencanaan, staf khusus ini nyaris thak 
therdengar dalam menghadapi letusan Sinabung dan letusan Kelud, beda dengan 
menghadapi katastropi yg terpendam ribuan tahun yang lalu. 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Eko Teguh Paripurno paripu...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 19 Feb 2014 04:48:20 
To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] kabar kelut 8
kabar kelut 8: berani jujur, bagus

17/2/2014 pukul 16.00 saya  berkesempatan keluar-masuk ke tempat penyintas
di gedung pertemuan kecamatan nglegok. tempat pengungsian tersebut tertata
rapi dengan tikar tempat tidur  berjajar rapi. kipas angin dengan pengharum
ruangan di depannya bekerja dengan baik. nasi kotak untuk makan siang juga
sudah dipersiapkan. penyanyi lokal dan comic sedang memberi hiburan untuk
penyintas dengan gurauan dan nyanyian. didepan sederet nasi kotak dan air
minum berderet menunggu disantap. konon nasi yang di depan disediakan untuk
rombongan pejabat. sementara penyintas duduk rapi menunggu rombongan yang 2
jan yang lalu.

di luar gedung penyitas terdapat panel poster yang menjelaskan status
aktivitas gunungapi  yang diikuti dengan aktivitas perangkat pemerintah
pada setiap tahapan tersebut. yang menarik dari panel-panel tersebut,
perangkat sebagai subyek dan warga hanya sebagai obyek.

melihat panel tersebut saya bergurau dengan kawan2 jangkar kelut pada
kemana saja kalian kok ngga terpampang di panel itu? saya tahu bahwa
warga, setidaknya diwakili oleh jangkar kelut dan aktivis warga lainnya
telah banyak melakukan kegiatan lebih dari yang dibayangkan banyak orang.
ada kegiatan pelatihan penanggulangan bencana, mengembangkan sistem
informasi melalui radio kimunitas dan radio komunikasi, melakukan
serangkaian gladi, menyertai dinamika gunungapi itu.

di luar gedung banyak relawan dari berbagai kelompok  dengan berbagai
atribut berbaur dengan aparat keamanan yang mengambil peran masing-masing,
melayani para penyintas.

di belakang barak, berderet mck dengan kondisi bersih tidak berbau. air
selalu tersedia di 2 tandon plastik plus truk tangki air yang siap siaga.
tersedia ember plastik dan gayung baru di setiap mck.

18/2/2014 pukul 10.15 saya kembali ke lokasi. sekedar ingin ngobrol dengan
penyintas tentang kesan mereka setelah ketemu presiden. namuun,
almmmkkk.. tidak ada seorangpun penyintas. ruang sudah bersih tikar
dan tanpankipas angin berpengharum ruangan.

hanya ada beberapa relawan dengan perangkat yang sedang menaikkan logistik
barak pengungsi ke mobil,  untuk dibawa ke suatu tempat.

air tidak lagi mengalir di mck. truk air yang kemarin siaga juga tidak ada
lagi. ember dan gayung juga entah ke mana.

aparat keamanan wajar kalau tidak ada. relawan dengan berbagai attribut
juga tidak ada. hanya beberapa orang masih tertidur di tenda dan beberapa
mengangkut barang.

panel-panel juga sudah tidak ada. tempat panel sudah berubah menjadi tempat
parkir mobil berisi barang logistik. yang masih seperti semula adalah papan
informasi keberadaan barak penyintas tersebut, dan spanduk selamat datang
pada pada presiden dan istri.

memang penyintasnya kemana? itulah masalah pokoknya. dalam status yang
tetap awas, menjadi aneh kalau tiba-tiba saja ratusan penyintas dibiarkan
menghilang. kalau mereka tinggal di radius  10 km seharusnya tidak
dibiarkan menghilang. kalau  dari radius  10 km, kenapa kemaren
dikumpullkan? yang mana ya?

mengapa perubahan yang begitu drastis terjadi? maaf jika saya melihat
kunjungan presiden kali ini (atau selalu demikian?) bermakna seremoni
dibanding sebuah proses melihat fakta bagaimana perangkatnya memberikan
pelayanan kepada rakyat dalam kondisi darurat bencana. hal ini  akan
berakibat buruk. presiden akan mempunyai persepsi yang keliru atas
kemampuan aparatnya dalam melayani rakyat. akibatnya presiden berpotensi
membuat kebijakan yang jaka sembung, ngak nyambung,  dalam penanggulangan
bencana. jadi saya merasa hal-hal semacam ini ke depan harus dihindari. ini
bukan hanya membodohi rakyat, tetapi juga membodohi presiden.

terus bagaimana sebaiknya? ya.. jujur saja. rasanya jujur lebih bagus :)

(et paripurmo, 0818260162)
ET Paripurno
+62818260162
paripu...@gmail.com
www.geohazard.blog.com

Re: [iagi-net] kabar kelut 8

2014-02-18 Terurut Topik Supardan K. Surjodihardjo
Hehehe,,, Sabar Kang ET, ya memang baru segitulah Yang sering terjadi
memang Joko Sembung makan permen, gak nyambung men. Moga2 hasil pemilu
tahun ini bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik, rakyat tidak akan
terus-terusan jadi obyek belaka. Setahu saya, dulu teman2 Tagana itu cukup
baik kok, moga2 saja mereka tidak ikut-ikutan seremonial belaka.
Kalau masalah perubahan yang begitu cepat, dari hingar-bingar kemudian
hilang semua, itu barangkali terbawa oleh perilaku G. Kelud sendiri yang
biasanya proses peningkatan aktivitasnya cukup cepat. Dari level WASPADA ke
AWAS waktunya relatif pendek dibanding gunungapi yang lain. Bahkan letusan
kemarin, kalau tidak salah dari AWAS sampai ke DE hanya berselang 2 jam
saja. Jadi ya tidak heran kalau banyak masyarakat yang dijadikan
pengungsi cukup 2-3 jam saja.
Kalau jaman dulu jujur - luhur, jujur - makmur, jujur - subur'.
Sekarang, *jujur - ajur*
Tapi saya yakin masih banyak orang yang baik.

Pardan, Suroboyo.


2014-02-19 7:14 GMT+07:00 hadiyanto.sapa...@vale.co.id:

 UUD cak Luth.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * aluthfi...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 19 Feb 2014 00:01:19 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] kabar kelut 8


 Mas Eko Teguh yang Paripurno info yang disampaikan atas kunjungan presiden
 kita ke lokasi korban Kelud.
 Kalau kita lihat tsunami jepang yg hebat beberapa waktu yang lalu, segera
 teratasi baik korbannya maupun infrastrukturnya, karena Negara hadir dalam
 menghadapi dampak bencana. Sedangkan dalam bencana Sinabung digambarkan
 majalah lengkap degan foto2 seperti yang digambarkan mas ET Paripurno di
 Kelud.
 Presiden kita punya Staf Khusus bidang kebencanaan, staf khusus ini nyaris
 thak therdengar dalam menghadapi letusan Sinabung dan letusan Kelud, beda
 dengan menghadapi katastropi yg terpendam ribuan tahun yang lalu.

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 --
 *From: * Eko Teguh Paripurno paripu...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 19 Feb 2014 04:48:20 +0700
 *To: *iagi-netiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *[iagi-net] kabar kelut 8


 kabar kelut 8: berani jujur, bagus

 17/2/2014 pukul 16.00 saya  berkesempatan keluar-masuk ke tempat penyintas
 di gedung pertemuan kecamatan nglegok. tempat pengungsian tersebut tertata
 rapi dengan tikar tempat tidur  berjajar rapi. kipas angin dengan pengharum
 ruangan di depannya bekerja dengan baik. nasi kotak untuk makan siang juga
 sudah dipersiapkan. penyanyi lokal dan comic sedang memberi hiburan untuk
 penyintas dengan gurauan dan nyanyian. didepan sederet nasi kotak dan air
 minum berderet menunggu disantap. konon nasi yang di depan disediakan untuk
 rombongan pejabat. sementara penyintas duduk rapi menunggu rombongan yang 2
 jan yang lalu.

 di luar gedung penyitas terdapat panel poster yang menjelaskan status
 aktivitas gunungapi  yang diikuti dengan aktivitas perangkat pemerintah
 pada setiap tahapan tersebut. yang menarik dari panel-panel tersebut,
 perangkat sebagai subyek dan warga hanya sebagai obyek.

 melihat panel tersebut saya bergurau dengan kawan2 jangkar kelut pada
 kemana saja kalian kok ngga terpampang di panel itu? saya tahu bahwa
 warga, setidaknya diwakili oleh jangkar kelut dan aktivis warga lainnya
 telah banyak melakukan kegiatan lebih dari yang dibayangkan banyak orang.
 ada kegiatan pelatihan penanggulangan bencana, mengembangkan sistem
 informasi melalui radio kimunitas dan radio komunikasi, melakukan
 serangkaian gladi, menyertai dinamika gunungapi itu.

 di luar gedung banyak relawan dari berbagai kelompok  dengan berbagai
 atribut berbaur dengan aparat keamanan yang mengambil peran masing-masing,
 melayani para penyintas.

 di belakang barak, berderet mck dengan kondisi bersih tidak berbau. air
 selalu tersedia di 2 tandon plastik plus truk tangki air yang siap siaga.
 tersedia ember plastik dan gayung baru di setiap mck.

 18/2/2014 pukul 10.15 saya kembali ke lokasi. sekedar ingin ngobrol dengan
 penyintas tentang kesan mereka setelah ketemu presiden. namuun,
 almmmkkk.. tidak ada seorangpun penyintas. ruang sudah bersih tikar
 dan tanpankipas angin berpengharum ruangan.

 hanya ada beberapa relawan dengan perangkat yang sedang menaikkan logistik
 barak pengungsi ke mobil,  untuk dibawa ke suatu tempat.

 air tidak lagi mengalir di mck. truk air yang kemarin siaga juga tidak ada
 lagi. ember dan gayung juga entah ke mana.

 aparat keamanan wajar kalau tidak ada. relawan dengan berbagai attribut
 juga tidak ada. hanya beberapa orang masih tertidur di tenda dan beberapa
 mengangkut barang.

 panel-panel juga sudah tidak ada. tempat panel sudah berubah menjadi
 tempat parkir mobil berisi barang logistik. yang masih seperti semula
 adalah papan informasi keberadaan barak penyintas tersebut, dan spanduk
 selamat datang

Re: [iagi-net] kabar kelut 8

2014-02-18 Terurut Topik Eko Teguh Paripurno
Ya mas Pardan. Semoga semua menjadi lebih baik ')

ET Paripurno
+62818260162
paripu...@gmail.com
www.geohazard.blog.com
On Feb 19, 2014 12:05 PM, Supardan K. Surjodihardjo supar...@gmail.com
wrote:

 Hehehe,,, Sabar Kang ET, ya memang baru segitulah Yang sering terjadi
 memang Joko Sembung makan permen, gak nyambung men. Moga2 hasil pemilu
 tahun ini bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik, rakyat tidak akan
 terus-terusan jadi obyek belaka. Setahu saya, dulu teman2 Tagana itu cukup
 baik kok, moga2 saja mereka tidak ikut-ikutan seremonial belaka.
 Kalau masalah perubahan yang begitu cepat, dari hingar-bingar kemudian
 hilang semua, itu barangkali terbawa oleh perilaku G. Kelud sendiri yang
 biasanya proses peningkatan aktivitasnya cukup cepat. Dari level WASPADA ke
 AWAS waktunya relatif pendek dibanding gunungapi yang lain. Bahkan letusan
 kemarin, kalau tidak salah dari AWAS sampai ke DE hanya berselang 2 jam
 saja. Jadi ya tidak heran kalau banyak masyarakat yang dijadikan
 pengungsi cukup 2-3 jam saja.
 Kalau jaman dulu jujur - luhur, jujur - makmur, jujur - subur'.
 Sekarang, *jujur - ajur*
 Tapi saya yakin masih banyak orang yang baik.

 Pardan, Suroboyo.


 2014-02-19 7:14 GMT+07:00 hadiyanto.sapa...@vale.co.id:

 UUD cak Luth.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * aluthfi...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 19 Feb 2014 00:01:19 +
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] kabar kelut 8


 Mas Eko Teguh yang Paripurno info yang disampaikan atas kunjungan
 presiden kita ke lokasi korban Kelud.
 Kalau kita lihat tsunami jepang yg hebat beberapa waktu yang lalu, segera
 teratasi baik korbannya maupun infrastrukturnya, karena Negara hadir dalam
 menghadapi dampak bencana. Sedangkan dalam bencana Sinabung digambarkan
 majalah lengkap degan foto2 seperti yang digambarkan mas ET Paripurno di
 Kelud.
 Presiden kita punya Staf Khusus bidang kebencanaan, staf khusus ini
 nyaris thak therdengar dalam menghadapi letusan Sinabung dan letusan Kelud,
 beda dengan menghadapi katastropi yg terpendam ribuan tahun yang lalu.

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 --
 *From: * Eko Teguh Paripurno paripu...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 19 Feb 2014 04:48:20 +0700
 *To: *iagi-netiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *[iagi-net] kabar kelut 8


 kabar kelut 8: berani jujur, bagus

 17/2/2014 pukul 16.00 saya  berkesempatan keluar-masuk ke tempat
 penyintas di gedung pertemuan kecamatan nglegok. tempat pengungsian
 tersebut tertata rapi dengan tikar tempat tidur  berjajar rapi. kipas angin
 dengan pengharum ruangan di depannya bekerja dengan baik. nasi kotak untuk
 makan siang juga sudah dipersiapkan. penyanyi lokal dan comic sedang
 memberi hiburan untuk penyintas dengan gurauan dan nyanyian. didepan
 sederet nasi kotak dan air minum berderet menunggu disantap. konon nasi
 yang di depan disediakan untuk rombongan pejabat. sementara penyintas duduk
 rapi menunggu rombongan yang 2 jan yang lalu.

 di luar gedung penyitas terdapat panel poster yang menjelaskan status
 aktivitas gunungapi  yang diikuti dengan aktivitas perangkat pemerintah
 pada setiap tahapan tersebut. yang menarik dari panel-panel tersebut,
 perangkat sebagai subyek dan warga hanya sebagai obyek.

 melihat panel tersebut saya bergurau dengan kawan2 jangkar kelut pada
 kemana saja kalian kok ngga terpampang di panel itu? saya tahu bahwa
 warga, setidaknya diwakili oleh jangkar kelut dan aktivis warga lainnya
 telah banyak melakukan kegiatan lebih dari yang dibayangkan banyak orang.
 ada kegiatan pelatihan penanggulangan bencana, mengembangkan sistem
 informasi melalui radio kimunitas dan radio komunikasi, melakukan
 serangkaian gladi, menyertai dinamika gunungapi itu.

 di luar gedung banyak relawan dari berbagai kelompok  dengan berbagai
 atribut berbaur dengan aparat keamanan yang mengambil peran masing-masing,
 melayani para penyintas.

 di belakang barak, berderet mck dengan kondisi bersih tidak berbau. air
 selalu tersedia di 2 tandon plastik plus truk tangki air yang siap siaga.
 tersedia ember plastik dan gayung baru di setiap mck.

 18/2/2014 pukul 10.15 saya kembali ke lokasi. sekedar ingin ngobrol
 dengan penyintas tentang kesan mereka setelah ketemu presiden. namuun,
 almmmkkk.. tidak ada seorangpun penyintas. ruang sudah bersih tikar
 dan tanpankipas angin berpengharum ruangan.

 hanya ada beberapa relawan dengan perangkat yang sedang menaikkan
 logistik barak pengungsi ke mobil,  untuk dibawa ke suatu tempat.

 air tidak lagi mengalir di mck. truk air yang kemarin siaga juga tidak
 ada lagi. ember dan gayung juga entah ke mana.

 aparat keamanan wajar kalau tidak ada. relawan dengan berbagai attribut
 juga tidak ada. hanya beberapa orang masih tertidur di tenda dan beberapa
 mengangkut barang.

 panel-panel

Re: [iagi-net] kabar kelut 8

2014-02-18 Terurut Topik Eko Teguh Paripurno
Susah saya sampaikan ke imel beliau juga mas Lutfi. Semoga semangat
meresponnya akan sama seperti kasus2 yang lain ;)

ET Paripurno
+62818260162
paripu...@gmail.com
www.geohazard.blog.com
On Feb 19, 2014 7:01 AM, aluthfi...@gmail.com wrote:


 Mas Eko Teguh yang Paripurno info yang disampaikan atas kunjungan presiden
 kita ke lokasi korban Kelud.
 Kalau kita lihat tsunami jepang yg hebat beberapa waktu yang lalu, segera
 teratasi baik korbannya maupun infrastrukturnya, karena Negara hadir dalam
 menghadapi dampak bencana. Sedangkan dalam bencana Sinabung digambarkan
 majalah lengkap degan foto2 seperti yang digambarkan mas ET Paripurno di
 Kelud.
 Presiden kita punya Staf Khusus bidang kebencanaan, staf khusus ini nyaris
 thak therdengar dalam menghadapi letusan Sinabung dan letusan Kelud, beda
 dengan menghadapi katastropi yg terpendam ribuan tahun yang lalu.

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 --
 *From: * Eko Teguh Paripurno paripu...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 19 Feb 2014 04:48:20 +0700
 *To: *iagi-netiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *[iagi-net] kabar kelut 8


 kabar kelut 8: berani jujur, bagus

 17/2/2014 pukul 16.00 saya  berkesempatan keluar-masuk ke tempat penyintas
 di gedung pertemuan kecamatan nglegok. tempat pengungsian tersebut tertata
 rapi dengan tikar tempat tidur  berjajar rapi. kipas angin dengan pengharum
 ruangan di depannya bekerja dengan baik. nasi kotak untuk makan siang juga
 sudah dipersiapkan. penyanyi lokal dan comic sedang memberi hiburan untuk
 penyintas dengan gurauan dan nyanyian. didepan sederet nasi kotak dan air
 minum berderet menunggu disantap. konon nasi yang di depan disediakan untuk
 rombongan pejabat. sementara penyintas duduk rapi menunggu rombongan yang 2
 jan yang lalu.

 di luar gedung penyitas terdapat panel poster yang menjelaskan status
 aktivitas gunungapi  yang diikuti dengan aktivitas perangkat pemerintah
 pada setiap tahapan tersebut. yang menarik dari panel-panel tersebut,
 perangkat sebagai subyek dan warga hanya sebagai obyek.

 melihat panel tersebut saya bergurau dengan kawan2 jangkar kelut pada
 kemana saja kalian kok ngga terpampang di panel itu? saya tahu bahwa
 warga, setidaknya diwakili oleh jangkar kelut dan aktivis warga lainnya
 telah banyak melakukan kegiatan lebih dari yang dibayangkan banyak orang.
 ada kegiatan pelatihan penanggulangan bencana, mengembangkan sistem
 informasi melalui radio kimunitas dan radio komunikasi, melakukan
 serangkaian gladi, menyertai dinamika gunungapi itu.

 di luar gedung banyak relawan dari berbagai kelompok  dengan berbagai
 atribut berbaur dengan aparat keamanan yang mengambil peran masing-masing,
 melayani para penyintas.

 di belakang barak, berderet mck dengan kondisi bersih tidak berbau. air
 selalu tersedia di 2 tandon plastik plus truk tangki air yang siap siaga.
 tersedia ember plastik dan gayung baru di setiap mck.

 18/2/2014 pukul 10.15 saya kembali ke lokasi. sekedar ingin ngobrol dengan
 penyintas tentang kesan mereka setelah ketemu presiden. namuun,
 almmmkkk.. tidak ada seorangpun penyintas. ruang sudah bersih tikar
 dan tanpankipas angin berpengharum ruangan.

 hanya ada beberapa relawan dengan perangkat yang sedang menaikkan logistik
 barak pengungsi ke mobil,  untuk dibawa ke suatu tempat.

 air tidak lagi mengalir di mck. truk air yang kemarin siaga juga tidak ada
 lagi. ember dan gayung juga entah ke mana.

 aparat keamanan wajar kalau tidak ada. relawan dengan berbagai attribut
 juga tidak ada. hanya beberapa orang masih tertidur di tenda dan beberapa
 mengangkut barang.

 panel-panel juga sudah tidak ada. tempat panel sudah berubah menjadi
 tempat parkir mobil berisi barang logistik. yang masih seperti semula
 adalah papan informasi keberadaan barak penyintas tersebut, dan spanduk
 selamat datang pada pada presiden dan istri.

 memang penyintasnya kemana? itulah masalah pokoknya. dalam status yang
 tetap awas, menjadi aneh kalau tiba-tiba saja ratusan penyintas dibiarkan
 menghilang. kalau mereka tinggal di radius  10 km seharusnya tidak
 dibiarkan menghilang. kalau  dari radius  10 km, kenapa kemaren
 dikumpullkan? yang mana ya?

 mengapa perubahan yang begitu drastis terjadi? maaf jika saya melihat
 kunjungan presiden kali ini (atau selalu demikian?) bermakna seremoni
 dibanding sebuah proses melihat fakta bagaimana perangkatnya memberikan
 pelayanan kepada rakyat dalam kondisi darurat bencana. hal ini  akan
 berakibat buruk. presiden akan mempunyai persepsi yang keliru atas
 kemampuan aparatnya dalam melayani rakyat. akibatnya presiden berpotensi
 membuat kebijakan yang jaka sembung, ngak nyambung,  dalam penanggulangan
 bencana. jadi saya merasa hal-hal semacam ini ke depan harus dihindari. ini
 bukan hanya membodohi rakyat, tetapi juga membodohi presiden.

 terus bagaimana sebaiknya? ya.. jujur saja. rasanya jujur lebih bagus :)

 (et paripurmo, 0818260162)
 ET

Re: [iagi-net] kabar kelut 8

2014-02-18 Terurut Topik Rahmawan Helmi
Memang begitulah Realita Sikap Raja beserta punggawa-nya bermental
pencitraan.  Biarkanlah segera berlalu dan suatu saat orang orAng yg
un-wise akan menanggung akibatnya dikemudian hari.

Rabu, 19 Februari 2014, Eko Teguh Paripurno paripu...@gmail.com menulis:
 Susah saya sampaikan ke imel beliau juga mas Lutfi. Semoga semangat
meresponnya akan sama seperti kasus2 yang lain ;)

 ET Paripurno
 +62818260162
 paripu...@gmail.com
 www.geohazard.blog.com

 On Feb 19, 2014 7:01 AM, aluthfi...@gmail.com wrote:

 Mas Eko Teguh yang Paripurno info yang disampaikan atas kunjungan
presiden kita ke lokasi korban Kelud.
 Kalau kita lihat tsunami jepang yg hebat beberapa waktu yang lalu, segera
teratasi baik korbannya maupun infrastrukturnya, karena Negara hadir dalam
menghadapi dampak bencana. Sedangkan dalam bencana Sinabung digambarkan
majalah lengkap degan foto2 seperti yang digambarkan mas ET Paripurno di
Kelud.
 Presiden kita punya Staf Khusus bidang kebencanaan, staf khusus ini
nyaris thak therdengar dalam menghadapi letusan Sinabung dan letusan Kelud,
beda dengan menghadapi katastropi yg terpendam ribuan tahun yang lalu.

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 From: Eko Teguh Paripurno paripu...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Wed, 19 Feb 2014 04:48:20 +0700
 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] kabar kelut 8

 kabar kelut 8: berani jujur, bagus

 17/2/2014 pukul 16.00 saya  berkesempatan keluar-masuk ke tempat
penyintas di gedung pertemuan kecamatan nglegok. tempat pengungsian
tersebut tertata rapi dengan tikar tempat tidur  berjajar rapi. kipas angin
dengan pengharum ruangan di depannya bekerja dengan baik. nasi kotak untuk
makan siang juga sudah dipersiapkan. penyanyi lokal dan comic sedang
memberi hiburan untuk penyintas dengan gurauan dan nyanyian. didepan
sederet nasi kotak dan air minum berderet menunggu disantap. konon nasi
yang di depan disediakan untuk rombongan pejabat. sementara penyintas duduk
rapi menunggu rombongan yang 2 jan yang lalu.

 di luar gedung penyitas terdapat panel poster yang menjelaskan status
aktivitas gunungapi  yang diikuti dengan aktivitas perangkat pemerintah
pada setiap tahapan tersebut. yang menarik dari panel-panel tersebut,
perangkat sebagai subyek dan warga hanya sebagai obyek.

 melihat panel tersebut saya bergurau dengan kawan2 jangkar kelut pada
kemana saja kalian kok ngga terpampang di panel itu? saya tahu bahwa
warga, setidaknya diwakili oleh jangkar kelut dan aktivis warga lainnya
telah banyak melakukan kegiatan lebih dari yang dibayangkan banyak orang.
ada kegiatan pelatihan penanggulangan bencana, mengembangkan sistem
informasi melalui radio kimunitas dan radio komunikasi, melakukan
serangkaian gladi, menyertai dinamika gunungapi itu.

 di luar gedung banyak relawan dari berbagai kelompok  dengan berbagai
atribut berbaur dengan aparat keamanan yang mengambil peran masing-masing,
melayani para penyintas.

 di belakang barak, berderet mck dengan kondisi bersih tidak berbau. air
selalu tersedia di 2 tandon plastik plus truk tangki air yang siap siaga.
tersedia ember plastik dan gayung baru di setiap mck.

 18/2/2014 pukul 10.15 saya kembali ke lokasi. sekedar ingin ngobrol
dengan penyintas tentang kesan mereka setelah ketemu presiden. namuun,
almmmkkk.. tidak ada seorangpun penyintas. ruang sudah bersih tikar
dan tanpankipas angin berpengharum ruangan.

 hanya ada beberapa relawan dengan perangkat yang sedang menaikkan
logistik barak pengungsi ke mobil,  untuk dibawa ke suatu tempat.

 air tidak lagi mengalir di mck. truk air yang kemarin siaga juga tidak
ada lagi. ember dan gayung juga entah ke mana.

 aparat keamanan wajar kalau tidak ada. relawan dengan berbagai attribut
juga tidak ada. hanya beberapa orang masih tertidur di tenda dan beberapa
mengangkut barang.

 panel-panel juga sudah tidak ada. tempat panel sudah berubah menjadi
tempat parkir mobil berisi barang logistik. yang masih seperti semula
adalah papan informasi keberadaan barak penyintas tersebut, dan spanduk
selamat datang pada pada presiden dan istri.

 memang penyintasnya kemana? itulah masalah pokoknya. dalam status yang
tetap awas, menjadi aneh kalau tiba-tiba saja ratusan penyintas dibiarkan
menghilang. kalau mereka tinggal di radius  10 km seharusnya tidak
dibiarkan menghilang. kalau  dari radius  10 km, kenapa kemaren
dikumpullkan? yang mana ya?

 mengapa perubahan yang begitu drastis terjadi? maaf jika saya melihat ku

-- 
Go Green Energy
Sustainable development

*Rahmawan Helmi*
GeologistNPA3541
GeoUnpad-MIG89
Geotermal.ITB-2011
DisESDM.ProvJabar
+62 853 9542 0580



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact