Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-17 Terurut Topik liamsi
Abah ,
kayaknya kalau tidak salah pemenangnya GS , WKP Ungaran  ini
luasnya kurang lebih 29800 Ha  dengan cadangan terduga 100 MW,
kalau dilihat kayaknya memang ada daerah yang termasuk wilayah
Konservasi dan hutan lindung namun relatif kecil dibandingkan
luas WKP nya.Sebetulnya kendala utama untuk WKP hasil lelang saat ini adalah
PLN sebagai pembeli listrik dari PLTP  belum mau menggunakan
hasil tender WKP oleh Pemda tsb sebagai dasar dalam kontrak
pembelian listrik ( ESC), masih menunggu Surat Penugasan dari
Pemerintah agar PLN membeli listrik dari hasil lelang WKP (
Keppres ), ini yang belum terbit.
salam,

ISM





 Is

 Pabum diUngaran jadinya siapa yang memengkan tendernya ?
 Saya dengar ada lkesulitan karena ada candi ya ?

 Tks kalau bisa memberikan informasi .

 si Abah

Kang Ismail,

 Saya sependapat dengan anda.., kebetulan di kantor saya
 Dinas ESDM Prov Jabar, memang ada pergeseran fokus.. , yang
 tadinya ngurusin SDM, sekarang ke arah Energinya.  Data2
 yang anda sebutkan tadi sangat berguna bagi Pemda Prov
 untuk strategi pembangunan Energi ke depan. BTW thnx kang
 ismail.

 Rahmawan Helmi
 Perencanaan ESDM Prov Jabar


 Pada 13 Januari 2011 06.36, Ismail Zaini
 lia...@indo.net.id menulis:
 Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya
 kira kira 20 % , Gas
 dan batubara kira kira 30 % dan 40 % lainnya  Geothermal
 dan hidro,( kira
 kira segitu prosentasi energy mix nya untuk listrik) Cuma
 karena biaya untuk
 BBM berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka ,
 komponen biaya
 BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling tinggi. Apalagi
 beberapa pembangkit
 gas salah minum ( karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM
 ) spt di DKI ini
 ( Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ
 tidak cukup , pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta
 belum terwujud shg semua diminumi dulu dg BBM , begitu
 juga di tambaklorok semarang masih menunggu
 suplai gas dari Kepodang dilaut jawa. Disisi lain
 geothermal di jateng spt
 Ungaran dan Guci belum  bisa nyala  masih mbulet .
 Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg
 paling murah diantara yg ada , kalau masalha
 keeokonomiannya ,itu saat ini harga jualnya
 rata rata 650 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya
 pembangkitannya dibawah itu
 yang ekonomis  dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan
  gas dan batubara
 kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas dan batubara
 saat ini ) Yang jadi masalah itu PLN hanya sebagai
 operator , kalau ingin maju geothermalnya ya pemerintah
 harus intervensi ( padahal potensi ada, SDM dan
 teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya
 tetep mbulet,
 kan geothermal ini tidak ada nilai ekonominya kalau
 tidak dijadikian listrik , meskipun potensinya besar.,
 beda dg migas or batubara

 Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran
 Geolistrik dulu
 .

 ISM


 -Original Message-
 From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com]
 Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi
 'Super Power' [Geothermal]

 Pak Ismail,
 Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli
 BBM ini karena mayoritas PLN menggunakan pembangkit
 listrik tenaga BBM?

 informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga
 listrik yang dijual sekarang hanya ekonomis jika
 pembangkitnya tenaga air (regardless investasi untuk
 membuat bendungan dsb...).


 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
 Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi
 'Super Power' [Geothermal]

 omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro
 dan
 kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu
 subsidi
 BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi
 Listrik.
 timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
 produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal
 subsidi listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa
 litsrik.Tahun 2010 kemarin
 biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
 Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
 disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
 litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga
 listrik
 itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena
 itu
 ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu
 PLN yg
 untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini
 yang
 paling besar (  lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku
 listrik ( energi primer yg berupa
 gas,batubara,BBM,panasbumi
 dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling
 besar
 kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain listrik yg
 dihasilkan dr BBM ini realtif kecil dibandingkan yang dari
 gas
 dan batubara ( biaya produski listrik dg BBM  dari
 gas/batubara/panasbumi).Jadi kalau listrik itu dari
 panasbumi akan lebih murah apabila
 dibandingkan dg BBM ( MFO,HSD). apalagi BBM itu

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-17 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Kalau PLTG itu diserahkan pada swasta tentu saja hargannya akan tinggi, 
karena investasi besar, dan si pengusaha ingin modal kembali dalam waktu 
singkat dan mendapatkan profit yang sesuai dengan besarnya investasinya.
Seharusnya PLTG itu harus digarap negara sepertinya juga PLTA, memerlukan 
investasi yang sangat besar tetapi merupakan life-time investment dan tidak 
usah kembali modal. Saya yakin bahwa harga listrik dari geothermal akan 
sangat murah dengan menghitung hanya operation dan maintenance cost saja. 
Yang disebut subsidi itu sunk cost-nya saja yang berupa life-time 
investment (cost of money), kalaupun  harus dikembalikan itu harus dalam 
jangka yang lama sekali.
Tetapi pemerintah kita sudah terlanjur menganut liberal capitalism dengan 
free-market competitive economy, sehingga segala bidang usaha itu harus 
diprivatisasi, demi efisiensi dan menghasilkan profit serta kembali modal 
(Pertamina mau diprivatisasi, Garuda sedang diprivatisasi, rumah sakit bisa 
bentuk PT, pendidikan tinggi maunya juga begitu, keburu dicegah oleh MK).

Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: lia...@indo.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, January 17, 2011 8:09 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' 
[Geothermal]




Abah ,
kayaknya kalau tidak salah pemenangnya GS , WKP Ungaran  ini
luasnya kurang lebih 29800 Ha  dengan cadangan terduga 100 MW,
kalau dilihat kayaknya memang ada daerah yang termasuk wilayah
Konservasi dan hutan lindung namun relatif kecil dibandingkan
luas WKP nya.Sebetulnya kendala utama untuk WKP hasil lelang saat ini 
adalah

PLN sebagai pembeli listrik dari PLTP  belum mau menggunakan
hasil tender WKP oleh Pemda tsb sebagai dasar dalam kontrak
pembelian listrik ( ESC), masih menunggu Surat Penugasan dari
Pemerintah agar PLN membeli listrik dari hasil lelang WKP (
Keppres ), ini yang belum terbit.
salam,

ISM








Is

Pabum diUngaran jadinya siapa yang memengkan tendernya ?
Saya dengar ada lkesulitan karena ada candi ya ?

Tks kalau bisa memberikan informasi .

si Abah

   Kang Ismail,


Saya sependapat dengan anda.., kebetulan di kantor saya
Dinas ESDM Prov Jabar, memang ada pergeseran fokus.. , yang
tadinya ngurusin SDM, sekarang ke arah Energinya.  Data2
yang anda sebutkan tadi sangat berguna bagi Pemda Prov
untuk strategi pembangunan Energi ke depan. BTW thnx kang
ismail.

Rahmawan Helmi
Perencanaan ESDM Prov Jabar


Pada 13 Januari 2011 06.36, Ismail Zaini
lia...@indo.net.id menulis:

Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya
kira kira 20 % , Gas
dan batubara kira kira 30 % dan 40 % lainnya Geothermal
dan hidro,( kira
kira segitu prosentasi energy mix nya untuk listrik) Cuma
karena biaya untuk
BBM berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka ,
komponen biaya
BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling tinggi. Apalagi
beberapa pembangkit
gas salah minum ( karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM
) spt di DKI ini
( Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ
tidak cukup , pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta
belum terwujud shg semua diminumi dulu dg BBM , begitu
juga di tambaklorok semarang masih menunggu
suplai gas dari Kepodang dilaut jawa. Disisi lain
geothermal di jateng spt
Ungaran dan Guci belum bisa nyala masih mbulet .
Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg
paling murah diantara yg ada , kalau masalha
keeokonomiannya ,itu saat ini harga jualnya
rata rata 650 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya
pembangkitannya dibawah itu
yang ekonomis dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan
gas dan batubara
kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas dan batubara
saat ini ) Yang jadi masalah itu PLN hanya sebagai
operator , kalau ingin maju geothermalnya ya pemerintah
harus intervensi ( padahal potensi ada, SDM dan
teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya
tetep mbulet,
kan geothermal ini tidak ada nilai ekonominya kalau
tidak dijadikian listrik , meskipun potensinya besar.,
beda dg migas or batubara

Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran
Geolistrik dulu
.

ISM


-Original Message-
From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com]
Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi
'Super Power' [Geothermal]

Pak Ismail,
Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli
BBM ini karena mayoritas PLN menggunakan pembangkit
listrik tenaga BBM?

informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi) harga
listrik yang dijual sekarang hanya ekonomis jika
pembangkitnya tenaga air (regardless investasi untuk
membuat bendungan dsb...).


-Original Message-
From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi
'Super Power' [Geothermal]

omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro
dan
kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi

RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-17 Terurut Topik Anandito, Muh Anung
Terimakasih Pak pencerahannya...

:):)

-Original Message-
From: Ismail Zaini [mailto:lia...@indo.net.id] 
Sent: Thursday, January 13, 2011 10:36 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' 
[Geothermal]

Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya kira kira 20 % , Gas
dan batubara kira kira 30 % dan 40 % lainnya  Geothermal dan hidro,( kira
kira segitu prosentasi energy mix nya untuk listrik) Cuma karena biaya untuk
BBM berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka , komponen biaya
BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling tinggi. Apalagi beberapa pembangkit
gas salah minum ( karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM ) spt di DKI ini
( Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ tidak cukup ,
pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta belum terwujud shg semua
diminumi dulu dg BBM , begitu juga di tambaklorok semarang masih menunggu
suplai gas dari Kepodang dilaut jawa. Disisi lain geothermal di jateng spt
Ungaran dan Guci belum  bisa nyala  masih mbulet .
Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg paling murah
diantara yg ada , kalau masalha keeokonomiannya ,itu saat ini harga jualnya
rata rata 650 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya pembangkitannya dibawah itu
yang ekonomis  dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan  gas dan batubara
kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas dan batubara saat ini )
Yang jadi masalah itu PLN hanya sebagai operator , kalau ingin maju
geothermalnya ya pemerintah harus intervensi ( padahal potensi ada, SDM dan
teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya tetep mbulet,
kan geothermal ini tidak ada nilai ekonominya kalau tidak dijadikian
listrik , meskipun potensinya besar., beda dg migas or batubara

Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran Geolistrik dulu
.

ISM


-Original Message-
From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com] 
Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
[Geothermal]

Pak Ismail,
Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli BBM ini karena
mayoritas PLN menggunakan pembangkit listrik tenaga BBM?

informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga listrik yang
dijual sekarang hanya ekonomis jika pembangkitnya tenaga air (regardless
investasi untuk membuat bendungan dsb...).


-Original Message-
From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id] 
Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
[Geothermal]

omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan
kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi
BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi
listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010 kemarin
biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik
itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena itu
ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN yg
untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini yang
paling besar (  lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku
listrik ( energi primer yg berupa gas,batubara,BBM,panasbumi
dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling besar
kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain listrik yg
dihasilkan dr BBM ini realtif kecil dibandingkan yang dari gas
dan batubara ( biaya produski listrik dg BBM  dari
gas/batubara/panasbumi).Jadi kalau listrik itu dari panasbumi akan lebih
murah apabila
dibandingkan dg BBM ( MFO,HSD). apalagi BBM itu harganya
fluktuatif sesuai dg harga minyak dunia dan kecendrunganya naik
melulu.
ismail




 Irwandi

 Tolong dijelaskan kelegowoan apa yang
 dimaksudkan ?
 Apakah pencabutan subsidi BBM ?

 si Abah

    Setuju.Dibutuhkan ke'legowo'an agar geothermal bisa
 maju di negeri
 ini.Memang sudah saatnya,mudah2an bangsa ini
 bukan seperti semut yang mati
 di tumpukan gula..terus maju
 bangsakuamiiin

 Powered by Telkomsel
 BlackBerry®

 -Original Message-

 From: R.P.Koesoemadinata
 koeso...@melsa.net.id
 Date: Mon, 10 Jan 2011 13:33:38
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To:
 iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore:
 Indonesia Bisa Jadi Super Power
 [Geothermal]
 Setuju 200% dengan Al Gore, mudah-mudahan Pemerintah bisa
 terusik
 dan giat
 mengembangkan Geothermal, jangan bingung dan ragu-ragu
 terus
 - Original Message -

 From:
 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 To:
 Indoenergy indoene...@yahoogroups.com; Forum
 HAGI
 fo...@hagi.or.id; IAGI
 iagi-net@iagi.or.id;

 geologi...@googlegroups.com
 Sent: Monday

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-16 Terurut Topik Yanto R.Sumantri


Is

Pabum diUngaran jadinya siapa yang memengkan tendernya ?
Saya dengar ada lkesulitan karena ada candi ya ?

Tks kalau bisa memberikan informasi .

si Abah

Kang Ismail,

 Saya sependapat dengan anda.., kebetulan di kantor saya Dinas ESDM
 Prov Jabar, memang ada pergeseran fokus.. , yang tadinya ngurusin SDM,
 sekarang ke arah Energinya.  Data2 yang anda sebutkan tadi sangat
 berguna bagi Pemda Prov untuk strategi pembangunan Energi ke depan.
 BTW thnx kang ismail.

 Rahmawan Helmi
 Perencanaan ESDM Prov Jabar


 Pada 13 Januari 2011 06.36, Ismail Zaini lia...@indo.net.id menulis:
 Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya kira kira 20 % ,
 Gas
 dan batubara kira kira 30 % dan 40 % lainnya  Geothermal dan hidro,(
 kira
 kira segitu prosentasi energy mix nya untuk listrik) Cuma karena biaya
 untuk
 BBM berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka , komponen
 biaya
 BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling tinggi. Apalagi beberapa
 pembangkit
 gas salah minum ( karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM ) spt di DKI
 ini
 ( Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ tidak cukup ,
 pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta belum terwujud shg semua
 diminumi dulu dg BBM , begitu juga di tambaklorok semarang masih
 menunggu
 suplai gas dari Kepodang dilaut jawa. Disisi lain geothermal di jateng
 spt
 Ungaran dan Guci belum  bisa nyala  masih mbulet .
 Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg paling murah
 diantara yg ada , kalau masalha keeokonomiannya ,itu saat ini harga
 jualnya
 rata rata 650 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya pembangkitannya dibawah
 itu
 yang ekonomis  dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan  gas dan
 batubara
 kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas dan batubara saat ini )
 Yang jadi masalah itu PLN hanya sebagai operator , kalau ingin maju
 geothermalnya ya pemerintah harus intervensi ( padahal potensi ada, SDM
 dan
 teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya tetep
 mbulet,
 kan geothermal ini tidak ada nilai ekonominya kalau tidak dijadikian
 listrik , meskipun potensinya besar., beda dg migas or batubara

 Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran Geolistrik
 dulu
 .

 ISM


 -Original Message-
 From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com]
 Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 Pak Ismail,
 Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli BBM ini karena
 mayoritas PLN menggunakan pembangkit listrik tenaga BBM?

 informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga listrik yang
 dijual sekarang hanya ekonomis jika pembangkitnya tenaga air (regardless
 investasi untuk membuat bendungan dsb...).


 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
 Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan
 kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi
 BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
 timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
 produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi
 listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010
 kemarin
 biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
 Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
 disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
 litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik
 itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena itu
 ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN yg
 untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini yang
 paling besar (  lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku
 listrik ( energi primer yg berupa gas,batubara,BBM,panasbumi
 dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling besar
 kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain listrik yg
 dihasilkan dr BBM ini realtif kecil dibandingkan yang dari gas
 dan batubara ( biaya produski listrik dg BBM  dari
 gas/batubara/panasbumi).Jadi kalau listrik itu dari panasbumi akan lebih
 murah apabila
 dibandingkan dg BBM ( MFO,HSD). apalagi BBM itu harganya
 fluktuatif sesuai dg harga minyak dunia dan kecendrunganya naik
 melulu.
 ismail




 Irwandi

 Tolong dijelaskan kelegowoan apa yang
 dimaksudkan ?
 Apakah pencabutan subsidi BBM ?

 si Abah

    Setuju.Dibutuhkan ke'legowo'an agar geothermal bisa
 maju di negeri
 ini.Memang sudah saatnya,mudah2an bangsa ini
 bukan seperti semut yang mati
 di tumpukan gula..terus maju
 bangsakuamiiin

 Powered by Telkomsel
 BlackBerry®

 -Original Message-

 From: R.P.Koesoemadinata
 koeso...@melsa.net.id
 Date: Mon, 10 Jan 2011 13:33:38
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To:
 iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-16 Terurut Topik irwandiaditya
Abah,
Memang Fumarol terletak di lingkungan candi,yg lucunya ada patung hanoman 
menatap fumarol,..wah ancient wisdom..hehehe..Candi jd mslh juga,tapi  yang 
paling jadi kendala adalah hutan lindung.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Date: Mon, 17 Jan 2011 12:30:33 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' 
 [Geothermal]


Is

Pabum diUngaran jadinya siapa yang memengkan tendernya ?
Saya dengar ada lkesulitan karena ada candi ya ?

Tks kalau bisa memberikan informasi .

si Abah

Kang Ismail,

 Saya sependapat dengan anda.., kebetulan di kantor saya Dinas ESDM
 Prov Jabar, memang ada pergeseran fokus.. , yang tadinya ngurusin SDM,
 sekarang ke arah Energinya.  Data2 yang anda sebutkan tadi sangat
 berguna bagi Pemda Prov untuk strategi pembangunan Energi ke depan.
 BTW thnx kang ismail.

 Rahmawan Helmi
 Perencanaan ESDM Prov Jabar


 Pada 13 Januari 2011 06.36, Ismail Zaini lia...@indo.net.id menulis:
 Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya kira kira 20 % ,
 Gas
 dan batubara kira kira 30 % dan 40 % lainnya  Geothermal dan hidro,(
 kira
 kira segitu prosentasi energy mix nya untuk listrik) Cuma karena biaya
 untuk
 BBM berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka , komponen
 biaya
 BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling tinggi. Apalagi beberapa
 pembangkit
 gas salah minum ( karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM ) spt di DKI
 ini
 ( Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ tidak cukup ,
 pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta belum terwujud shg semua
 diminumi dulu dg BBM , begitu juga di tambaklorok semarang masih
 menunggu
 suplai gas dari Kepodang dilaut jawa. Disisi lain geothermal di jateng
 spt
 Ungaran dan Guci belum  bisa nyala  masih mbulet .
 Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg paling murah
 diantara yg ada , kalau masalha keeokonomiannya ,itu saat ini harga
 jualnya
 rata rata 650 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya pembangkitannya dibawah
 itu
 yang ekonomis  dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan  gas dan
 batubara
 kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas dan batubara saat ini )
 Yang jadi masalah itu PLN hanya sebagai operator , kalau ingin maju
 geothermalnya ya pemerintah harus intervensi ( padahal potensi ada, SDM
 dan
 teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya tetep
 mbulet,
 kan geothermal ini tidak ada nilai ekonominya kalau tidak dijadikian
 listrik , meskipun potensinya besar., beda dg migas or batubara

 Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran Geolistrik
 dulu
 .

 ISM


 -Original Message-
 From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com]
 Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 Pak Ismail,
 Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli BBM ini karena
 mayoritas PLN menggunakan pembangkit listrik tenaga BBM?

 informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga listrik yang
 dijual sekarang hanya ekonomis jika pembangkitnya tenaga air (regardless
 investasi untuk membuat bendungan dsb...).


 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
 Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan
 kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi
 BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
 timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
 produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi
 listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010
 kemarin
 biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
 Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
 disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
 litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik
 itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena itu
 ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN yg
 untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini yang
 paling besar (  lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku
 listrik ( energi primer yg berupa gas,batubara,BBM,panasbumi
 dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling besar
 kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain listrik yg
 dihasilkan dr BBM ini realtif kecil dibandingkan yang dari gas
 dan batubara ( biaya produski listrik dg BBM  dari
 gas/batubara/panasbumi).Jadi kalau listrik itu dari panasbumi akan lebih
 murah apabila
 dibandingkan dg BBM ( MFO,HSD). apalagi BBM itu harganya
 fluktuatif sesuai dg harga minyak dunia dan kecendrunganya naik
 melulu.
 ismail




 Irwandi

 Tolong dijelaskan kelegowoan apa yang
 dimaksudkan ?
 Apakah pencabutan

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-16 Terurut Topik Yanto R.Sumantri

Irwandi

Terima kasih infonya , jadi siapa yang akan mengoperasikan Ungaran ?

si Abah

Abah,
 Memang Fumarol terletak di lingkungan candi,yg lucunya ada patung hanoman
 menatap fumarol,..wah ancient wisdom..hehehe..Candi jd mslh juga,tapi
 yang paling jadi kendala adalah hutan lindung.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Date: Mon, 17 Jan 2011 12:30:33
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
  [Geothermal]


 Is

 Pabum diUngaran jadinya siapa yang memengkan tendernya ?
 Saya dengar ada lkesulitan karena ada candi ya ?

 Tks kalau bisa memberikan informasi .

 si Abah

 Kang Ismail,

 Saya sependapat dengan anda.., kebetulan di kantor saya Dinas ESDM
 Prov Jabar, memang ada pergeseran fokus.. , yang tadinya ngurusin SDM,
 sekarang ke arah Energinya.  Data2 yang anda sebutkan tadi sangat
 berguna bagi Pemda Prov untuk strategi pembangunan Energi ke depan.
 BTW thnx kang ismail.

 Rahmawan Helmi
 Perencanaan ESDM Prov Jabar


 Pada 13 Januari 2011 06.36, Ismail Zaini lia...@indo.net.id menulis:
 Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya kira kira 20 %
 ,
 Gas
 dan batubara kira kira 30 % dan 40 % lainnya  Geothermal dan hidro,(
 kira
 kira segitu prosentasi energy mix nya untuk listrik) Cuma karena biaya
 untuk
 BBM berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka , komponen
 biaya
 BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling tinggi. Apalagi beberapa
 pembangkit
 gas salah minum ( karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM ) spt di
 DKI
 ini
 ( Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ tidak cukup
 ,
 pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta belum terwujud shg semua
 diminumi dulu dg BBM , begitu juga di tambaklorok semarang masih
 menunggu
 suplai gas dari Kepodang dilaut jawa. Disisi lain geothermal di jateng
 spt
 Ungaran dan Guci belum  bisa nyala  masih mbulet .
 Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg paling murah
 diantara yg ada , kalau masalha keeokonomiannya ,itu saat ini harga
 jualnya
 rata rata 650 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya pembangkitannya dibawah
 itu
 yang ekonomis  dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan  gas dan
 batubara
 kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas dan batubara saat ini )
 Yang jadi masalah itu PLN hanya sebagai operator , kalau ingin maju
 geothermalnya ya pemerintah harus intervensi ( padahal potensi ada,
 SDM
 dan
 teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya tetep
 mbulet,
 kan geothermal ini tidak ada nilai ekonominya kalau tidak dijadikian
 listrik , meskipun potensinya besar., beda dg migas or batubara

 Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran Geolistrik
 dulu
 .

 ISM


 -Original Message-
 From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com]
 Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 Pak Ismail,
 Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli BBM ini
 karena
 mayoritas PLN menggunakan pembangkit listrik tenaga BBM?

 informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga listrik
 yang
 dijual sekarang hanya ekonomis jika pembangkitnya tenaga air
 (regardless
 investasi untuk membuat bendungan dsb...).


 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
 Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan
 kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi
 BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
 timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
 produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi
 listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010
 kemarin
 biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
 Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
 disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
 litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik
 itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena itu
 ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN yg
 untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini yang
 paling besar (  lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku
 listrik ( energi primer yg berupa gas,batubara,BBM,panasbumi
 dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling besar
 kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain listrik yg
 dihasilkan dr BBM ini realtif kecil dibandingkan yang dari gas
 dan batubara ( biaya produski listrik dg BBM  dari
 gas/batubara/panasbumi).Jadi kalau listrik itu dari panasbumi akan
 lebih
 murah apabila
 dibandingkan dg BBM ( MFO,HSD). apalagi BBM itu harganya
 fluktuatif sesuai dg harga minyak dunia dan kecendrunganya

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-16 Terurut Topik asikin_sukendar
Kebetulan dulu sya yg melakukan studinya. Pada waktu presentasi (di semarang), 
justru saya katakan adanya candi gedung songo itu hrs menjadi pendorong pemda 
unt mengembangkan getermal unggaran unt pariwisata 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Date: Mon, 17 Jan 2011 12:30:33 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' 
 [Geothermal]


Is

Pabum diUngaran jadinya siapa yang memengkan tendernya ?
Saya dengar ada lkesulitan karena ada candi ya ?

Tks kalau bisa memberikan informasi .

si Abah

Kang Ismail,

 Saya sependapat dengan anda.., kebetulan di kantor saya Dinas ESDM
 Prov Jabar, memang ada pergeseran fokus.. , yang tadinya ngurusin SDM,
 sekarang ke arah Energinya.  Data2 yang anda sebutkan tadi sangat
 berguna bagi Pemda Prov untuk strategi pembangunan Energi ke depan.
 BTW thnx kang ismail.

 Rahmawan Helmi
 Perencanaan ESDM Prov Jabar


 Pada 13 Januari 2011 06.36, Ismail Zaini lia...@indo.net.id menulis:
 Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya kira kira 20 % ,
 Gas
 dan batubara kira kira 30 % dan 40 % lainnya  Geothermal dan hidro,(
 kira
 kira segitu prosentasi energy mix nya untuk listrik) Cuma karena biaya
 untuk
 BBM berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka , komponen
 biaya
 BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling tinggi. Apalagi beberapa
 pembangkit
 gas salah minum ( karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM ) spt di DKI
 ini
 ( Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ tidak cukup ,
 pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta belum terwujud shg semua
 diminumi dulu dg BBM , begitu juga di tambaklorok semarang masih
 menunggu
 suplai gas dari Kepodang dilaut jawa. Disisi lain geothermal di jateng
 spt
 Ungaran dan Guci belum  bisa nyala  masih mbulet .
 Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg paling murah
 diantara yg ada , kalau masalha keeokonomiannya ,itu saat ini harga
 jualnya
 rata rata 650 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya pembangkitannya dibawah
 itu
 yang ekonomis  dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan  gas dan
 batubara
 kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas dan batubara saat ini )
 Yang jadi masalah itu PLN hanya sebagai operator , kalau ingin maju
 geothermalnya ya pemerintah harus intervensi ( padahal potensi ada, SDM
 dan
 teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya tetep
 mbulet,
 kan geothermal ini tidak ada nilai ekonominya kalau tidak dijadikian
 listrik , meskipun potensinya besar., beda dg migas or batubara

 Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran Geolistrik
 dulu
 .

 ISM


 -Original Message-
 From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com]
 Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 Pak Ismail,
 Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli BBM ini karena
 mayoritas PLN menggunakan pembangkit listrik tenaga BBM?

 informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga listrik yang
 dijual sekarang hanya ekonomis jika pembangkitnya tenaga air (regardless
 investasi untuk membuat bendungan dsb...).


 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
 Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan
 kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi
 BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
 timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
 produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi
 listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010
 kemarin
 biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
 Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
 disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
 litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik
 itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena itu
 ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN yg
 untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini yang
 paling besar (  lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku
 listrik ( energi primer yg berupa gas,batubara,BBM,panasbumi
 dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling besar
 kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain listrik yg
 dihasilkan dr BBM ini realtif kecil dibandingkan yang dari gas
 dan batubara ( biaya produski listrik dg BBM  dari
 gas/batubara/panasbumi).Jadi kalau listrik itu dari panasbumi akan lebih
 murah apabila
 dibandingkan dg BBM ( MFO,HSD). apalagi BBM itu harganya
 fluktuatif sesuai dg harga minyak dunia dan kecendrunganya naik
 melulu.
 ismail




 Irwandi

 Tolong

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-16 Terurut Topik Yanto R.Sumantri

Betul pak Kendar , tapi kadang kadang orang cari ada hambatan , supaya
ada sesuatu biaya untuk menghilangkan hambatan itu . Maaf kalau saya
sedikit berpraduga negatip.!!!
Soalnya pengalaman selama masa reformasi dan otonomi daerah yang saya
alami kok lebih pusing sekarang dari pada  jaman Orde Baru .
Bukan berarti saya anti reformasi hehehehe .
Kumaha damang Pak ?

si Abah

Kebetulan dulu sya yg melakukan studinya. Pada waktu presentasi (di
 semarang), justru saya katakan adanya candi gedung songo itu hrs menjadi
 pendorong pemda unt mengembangkan getermal unggaran unt pariwisata
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

 -Original Message-
 From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Date: Mon, 17 Jan 2011 12:30:33
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
  [Geothermal]


 Is

 Pabum diUngaran jadinya siapa yang memengkan tendernya ?
 Saya dengar ada lkesulitan karena ada candi ya ?

 Tks kalau bisa memberikan informasi .

 si Abah

 Kang Ismail,

 Saya sependapat dengan anda.., kebetulan di kantor saya Dinas ESDM
 Prov Jabar, memang ada pergeseran fokus.. , yang tadinya ngurusin SDM,
 sekarang ke arah Energinya.  Data2 yang anda sebutkan tadi sangat
 berguna bagi Pemda Prov untuk strategi pembangunan Energi ke depan.
 BTW thnx kang ismail.

 Rahmawan Helmi
 Perencanaan ESDM Prov Jabar


 Pada 13 Januari 2011 06.36, Ismail Zaini lia...@indo.net.id menulis:
 Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya kira kira 20 %
 ,
 Gas
 dan batubara kira kira 30 % dan 40 % lainnya  Geothermal dan hidro,(
 kira
 kira segitu prosentasi energy mix nya untuk listrik) Cuma karena biaya
 untuk
 BBM berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka , komponen
 biaya
 BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling tinggi. Apalagi beberapa
 pembangkit
 gas salah minum ( karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM ) spt di
 DKI
 ini
 ( Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ tidak cukup
 ,
 pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta belum terwujud shg semua
 diminumi dulu dg BBM , begitu juga di tambaklorok semarang masih
 menunggu
 suplai gas dari Kepodang dilaut jawa. Disisi lain geothermal di jateng
 spt
 Ungaran dan Guci belum  bisa nyala  masih mbulet .
 Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg paling murah
 diantara yg ada , kalau masalha keeokonomiannya ,itu saat ini harga
 jualnya
 rata rata 650 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya pembangkitannya dibawah
 itu
 yang ekonomis  dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan  gas dan
 batubara
 kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas dan batubara saat ini )
 Yang jadi masalah itu PLN hanya sebagai operator , kalau ingin maju
 geothermalnya ya pemerintah harus intervensi ( padahal potensi ada,
 SDM
 dan
 teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya tetep
 mbulet,
 kan geothermal ini tidak ada nilai ekonominya kalau tidak dijadikian
 listrik , meskipun potensinya besar., beda dg migas or batubara

 Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran Geolistrik
 dulu
 .

 ISM


 -Original Message-
 From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com]
 Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 Pak Ismail,
 Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli BBM ini
 karena
 mayoritas PLN menggunakan pembangkit listrik tenaga BBM?

 informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga listrik
 yang
 dijual sekarang hanya ekonomis jika pembangkitnya tenaga air
 (regardless
 investasi untuk membuat bendungan dsb...).


 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
 Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan
 kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi
 BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
 timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
 produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi
 listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010
 kemarin
 biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
 Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
 disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
 litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik
 itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena itu
 ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN yg
 untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini yang
 paling besar (  lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku
 listrik ( energi primer yg berupa gas,batubara,BBM,panasbumi
 dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling besar
 kurang lebih 60 % untuk beli BBM

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-16 Terurut Topik asikin_sukendar
Alhamd Bah, lagi cuci darah oge hoyong we nimbrung 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Date: Mon, 17 Jan 2011 13:04:52 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' 
 [Geothermal]

Betul pak Kendar , tapi kadang kadang orang cari ada hambatan , supaya
ada sesuatu biaya untuk menghilangkan hambatan itu . Maaf kalau saya
sedikit berpraduga negatip.!!!
Soalnya pengalaman selama masa reformasi dan otonomi daerah yang saya
alami kok lebih pusing sekarang dari pada  jaman Orde Baru .
Bukan berarti saya anti reformasi hehehehe .
Kumaha damang Pak ?

si Abah

Kebetulan dulu sya yg melakukan studinya. Pada waktu presentasi (di
 semarang), justru saya katakan adanya candi gedung songo itu hrs menjadi
 pendorong pemda unt mengembangkan getermal unggaran unt pariwisata
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

 -Original Message-
 From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Date: Mon, 17 Jan 2011 12:30:33
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
  [Geothermal]


 Is

 Pabum diUngaran jadinya siapa yang memengkan tendernya ?
 Saya dengar ada lkesulitan karena ada candi ya ?

 Tks kalau bisa memberikan informasi .

 si Abah

 Kang Ismail,

 Saya sependapat dengan anda.., kebetulan di kantor saya Dinas ESDM
 Prov Jabar, memang ada pergeseran fokus.. , yang tadinya ngurusin SDM,
 sekarang ke arah Energinya.  Data2 yang anda sebutkan tadi sangat
 berguna bagi Pemda Prov untuk strategi pembangunan Energi ke depan.
 BTW thnx kang ismail.

 Rahmawan Helmi
 Perencanaan ESDM Prov Jabar


 Pada 13 Januari 2011 06.36, Ismail Zaini lia...@indo.net.id menulis:
 Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya kira kira 20 %
 ,
 Gas
 dan batubara kira kira 30 % dan 40 % lainnya  Geothermal dan hidro,(
 kira
 kira segitu prosentasi energy mix nya untuk listrik) Cuma karena biaya
 untuk
 BBM berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka , komponen
 biaya
 BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling tinggi. Apalagi beberapa
 pembangkit
 gas salah minum ( karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM ) spt di
 DKI
 ini
 ( Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ tidak cukup
 ,
 pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta belum terwujud shg semua
 diminumi dulu dg BBM , begitu juga di tambaklorok semarang masih
 menunggu
 suplai gas dari Kepodang dilaut jawa. Disisi lain geothermal di jateng
 spt
 Ungaran dan Guci belum  bisa nyala  masih mbulet .
 Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg paling murah
 diantara yg ada , kalau masalha keeokonomiannya ,itu saat ini harga
 jualnya
 rata rata 650 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya pembangkitannya dibawah
 itu
 yang ekonomis  dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan  gas dan
 batubara
 kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas dan batubara saat ini )
 Yang jadi masalah itu PLN hanya sebagai operator , kalau ingin maju
 geothermalnya ya pemerintah harus intervensi ( padahal potensi ada,
 SDM
 dan
 teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya tetep
 mbulet,
 kan geothermal ini tidak ada nilai ekonominya kalau tidak dijadikian
 listrik , meskipun potensinya besar., beda dg migas or batubara

 Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran Geolistrik
 dulu
 .

 ISM


 -Original Message-
 From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com]
 Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 Pak Ismail,
 Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli BBM ini
 karena
 mayoritas PLN menggunakan pembangkit listrik tenaga BBM?

 informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga listrik
 yang
 dijual sekarang hanya ekonomis jika pembangkitnya tenaga air
 (regardless
 investasi untuk membuat bendungan dsb...).


 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
 Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan
 kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi
 BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
 timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
 produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi
 listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010
 kemarin
 biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
 Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
 disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
 litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik
 itu ditetapkan bukan sesuai

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-16 Terurut Topik Yanto R.Sumantri

 Mugi teras sehat . Pak.

   yrs

   Alhamd Bah, lagi cuci darah oge hoyong we nimbrung
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

 -Original Message-
 From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Date: Mon, 17 Jan 2011 13:04:52
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
  [Geothermal]

 Betul pak Kendar , tapi kadang kadang orang cari ada hambatan , supaya
 ada sesuatu biaya untuk menghilangkan hambatan itu . Maaf kalau saya
 sedikit berpraduga negatip.!!!
 Soalnya pengalaman selama masa reformasi dan otonomi daerah yang saya
 alami kok lebih pusing sekarang dari pada  jaman Orde Baru .
 Bukan berarti saya anti reformasi hehehehe .
 Kumaha damang Pak ?

 si Abah

 Kebetulan dulu sya yg melakukan studinya. Pada waktu presentasi (di
 semarang), justru saya katakan adanya candi gedung songo itu hrs
 menjadi
 pendorong pemda unt mengembangkan getermal unggaran unt pariwisata
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

 -Original Message-
 From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Date: Mon, 17 Jan 2011 12:30:33
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
  [Geothermal]


 Is

 Pabum diUngaran jadinya siapa yang memengkan tendernya ?
 Saya dengar ada lkesulitan karena ada candi ya ?

 Tks kalau bisa memberikan informasi .

 si Abah

 Kang Ismail,

 Saya sependapat dengan anda.., kebetulan di kantor saya Dinas ESDM
 Prov Jabar, memang ada pergeseran fokus.. , yang tadinya ngurusin SDM,
 sekarang ke arah Energinya.  Data2 yang anda sebutkan tadi sangat
 berguna bagi Pemda Prov untuk strategi pembangunan Energi ke depan.
 BTW thnx kang ismail.

 Rahmawan Helmi
 Perencanaan ESDM Prov Jabar


 Pada 13 Januari 2011 06.36, Ismail Zaini lia...@indo.net.id menulis:
 Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya kira kira 20 %
 ,
 Gas
 dan batubara kira kira 30 % dan 40 % lainnya  Geothermal dan hidro,(
 kira
 kira segitu prosentasi energy mix nya untuk listrik) Cuma karena
 biaya
 untuk
 BBM berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka , komponen
 biaya
 BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling tinggi. Apalagi beberapa
 pembangkit
 gas salah minum ( karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM ) spt di
 DKI
 ini
 ( Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ tidak
 cukup
 ,
 pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta belum terwujud shg semua
 diminumi dulu dg BBM , begitu juga di tambaklorok semarang masih
 menunggu
 suplai gas dari Kepodang dilaut jawa. Disisi lain geothermal di
 jateng
 spt
 Ungaran dan Guci belum  bisa nyala  masih mbulet .
 Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg paling
 murah
 diantara yg ada , kalau masalha keeokonomiannya ,itu saat ini harga
 jualnya
 rata rata 650 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya pembangkitannya dibawah
 itu
 yang ekonomis  dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan  gas dan
 batubara
 kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas dan batubara saat ini )
 Yang jadi masalah itu PLN hanya sebagai operator , kalau ingin maju
 geothermalnya ya pemerintah harus intervensi ( padahal potensi ada,
 SDM
 dan
 teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya tetep
 mbulet,
 kan geothermal ini tidak ada nilai ekonominya kalau tidak
 dijadikian
 listrik , meskipun potensinya besar., beda dg migas or batubara

 Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran Geolistrik
 dulu
 .

 ISM


 -Original Message-
 From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com]
 Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 Pak Ismail,
 Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli BBM ini
 karena
 mayoritas PLN menggunakan pembangkit listrik tenaga BBM?

 informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga listrik
 yang
 dijual sekarang hanya ekonomis jika pembangkitnya tenaga air
 (regardless
 investasi untuk membuat bendungan dsb...).


 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
 Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan
 kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi
 BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
 timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
 produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi
 listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010
 kemarin
 biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
 Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
 disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
 litrik(TDL) hanya rata rata sebesar

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-13 Terurut Topik Bambang Purbiyantoro
Supaya harga jual menarik pemerintah telah mengeluarkan permen 31/2009 tentang 
harga patokan tertinggi panas bumi sebesar 9,7 sen US$/kwh. Namun masih ada 
kendala  yaitu -
1. 1.Belum adanya kepastian bahwa harga listrik hasil lelang merupakan harga 
pembelian PT. PLN (Persero) -- solusi nya adalah perlu payung hukum berupa 
Perpres yang memberikan kepastian harga listrik hasil lelang merupakan harga 
pembelian PT PLN karena melibatkan beberapa instansi terkait dan jaminan 
Pemerintah atas pembelian tersebut (dalam proses. tapi sampai kapan??)
2. Belum ada standar Power Purchasing Agreement  (PPA) dari PT. PLN (Persero) 
sebelum lelang yang mengatur term of condition after FS -- solusi nya adalah 
segera disiapkan standar Power Purchasing Agreement  (PPA) oleh PT. PLN 
sehingga ada kepastian term and conditions sebelum lelang dan mempermudah dalam 
proses penandatanganan PPA 
 
Bagi rekan2 yg berminat mengembangkan panas bumi ada 2 skema yaitu melalui 
langsung mengikuti lelang WKP atau melakukan penugasan survei pendahuluan. Nah 
ini ada beberapa lokasi penugasan no.1-5 masih lowong.
PENGUMUMAN WILAYAH PENUGASAN SURVEI PENDAHULUAN 
    Nomor:  
3285/30/DJB/2009
I. Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi akan menawarkan 8 
(delapan) Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan Panas Bumi kepada Badan Usaha 
sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2010 
K/30/MEM/2009 tentang Penetapan Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan Panas Bumi 
tertanggal 30 September 2009 sebagai berikut:
Daftar  8 (Delapan) Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan Panas Bumi





No.

Lokasi

Kab./Kota

Provinsi


 1.

Sungai Betung

Kerinci dan Pesisir Selatan

Jambi dan Sumatera Barat


2.

Sungai Tenang

Merangin

Jambi


3.

Ciseeng

Bogor dan Lebak

Jawa Barat dan Banten


4.

Malawa

Maros, Pangkajene Kepulauan, Bone dan Barru

Sulawesi Selatan


5.

Gn. Dua Saudara

Bitung

Sulawesi Utara


6.

Sembalun

Lombok Timur

Nusa Tenggara Barat


7.

Ulumbu

Manggarai

Nusa Tenggara Timur


8.

Mataloko

Ngada

Nusa Tenggara Timur
II.    Tata Cara Pemohonan Penugasan Survei Pendahuluan
1.   Badan Usaha harus mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur 
Jenderal untuk mendapatkan Peta Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan.
2.   Badan Usaha yang telah mendapatkan Peta Wilayah Penugasan Survei 
Pendahuluan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dalam jangka waktu paling lambat 
5 (lima) hari kerja wajib mengajukan permohonan Penugasan Survei Pendahuluan 
kepada Menteri c.q. Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Badan Geologi, 
gubernur dan bupati/walikota setempat dan wajib melampirkan Peta Wilayah 
Penugasan Survei Pendahuluan, persyaratan administratif, teknis dan keuangan
2.1  Persyaratan administratif meliputi :
    2.1.1  identitas pemohon/akte pendirian perusahaan;
    2.1.2  profil perusahaan; dan
    2.1.3  Nomor Pokok Wajib Pajak.
    2.2  Persyaratan teknis meliputi:
2.2.1  rencana teknis kegiatan selama Survei Pendahuluan;
2.2.2  kemampuan teknis operasional dengan menunjukkan pengalaman di bidang 
Panas Bumi; dan/atau
2.2.3  mempunyai tenaga ahli di bidang Panas Bumi.
  2.3  Persyaratan keuangan meliputi :
  2.3.1  rencana kerja dan anggaran biaya;
2.3.1  bukti kepemilikan dana yang akan digunakan untuk Survei Pendahuluan 
selama jangka waktu Penugasan Survei Pendahuluan dalam bentuk garansi bank 
(bank guarantee), deposito atau dana hutang siap pakai (standby loan).
3.    Setiap Badan Usaha hanya dapat melakukan Penugasan Survei Pendahuluan 
di 1 (satu) Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan.
4.    Peta Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan sebagaimana dimaksud pada 
angka 2 menjadi dasar dalam pemrosesan penerbitan Penugasan Survei Pendahuluan.
5.    Pemrosesan permohonan Penugasan Survei Pendahuluan menerapkan sistem 
permohonan pertama yang telah mendapatkan Peta Wilayah Penugasan Survei 
Pendahuluan dan memenuhi persyaratan administratif, teknis dan keuangan 
mendapatkan prioritas pertama untuk mendapatkan Penugasan Survei Pendahuluan 
(first come first served).
salam
bambang purby
 

 

1.
2. 

 
--- Pada Kam, 13/1/11, rizalband...@yahoo.com rizalband...@yahoo.com menulis:


Dari: rizalband...@yahoo.com rizalband...@yahoo.com
Judul: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Kamis, 13 Januari, 2011, 9:57 AM


Problem utama kenapa gethermal masih sedikit sekali dikembangkan adalah harga. 
Jika harga ini didekatkan dg  B to B dengan PLN maka off takernya / PLN lari 
kepada harga paling murah pada saat ini (PLTU-Batubara) tanpa melihat jangka 
panjang (project life). Bila melihat jangka panjang dan trend pertumbuhan 
ekonomi dunia, maka kecendrungan harga migas dan batubara akan naik minimal 
dalam 5-10th kedepan secara

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-13 Terurut Topik rahmawan helmi
Kang Ismail,

Saya sependapat dengan anda.., kebetulan di kantor saya Dinas ESDM
Prov Jabar, memang ada pergeseran fokus.. , yang tadinya ngurusin SDM,
sekarang ke arah Energinya.  Data2 yang anda sebutkan tadi sangat
berguna bagi Pemda Prov untuk strategi pembangunan Energi ke depan.
BTW thnx kang ismail.

Rahmawan Helmi
Perencanaan ESDM Prov Jabar


Pada 13 Januari 2011 06.36, Ismail Zaini lia...@indo.net.id menulis:
 Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya kira kira 20 % , Gas
 dan batubara kira kira 30 % dan 40 % lainnya  Geothermal dan hidro,( kira
 kira segitu prosentasi energy mix nya untuk listrik) Cuma karena biaya untuk
 BBM berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka , komponen biaya
 BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling tinggi. Apalagi beberapa pembangkit
 gas salah minum ( karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM ) spt di DKI ini
 ( Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ tidak cukup ,
 pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta belum terwujud shg semua
 diminumi dulu dg BBM , begitu juga di tambaklorok semarang masih menunggu
 suplai gas dari Kepodang dilaut jawa. Disisi lain geothermal di jateng spt
 Ungaran dan Guci belum  bisa nyala  masih mbulet .
 Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg paling murah
 diantara yg ada , kalau masalha keeokonomiannya ,itu saat ini harga jualnya
 rata rata 650 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya pembangkitannya dibawah itu
 yang ekonomis  dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan  gas dan batubara
 kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas dan batubara saat ini )
 Yang jadi masalah itu PLN hanya sebagai operator , kalau ingin maju
 geothermalnya ya pemerintah harus intervensi ( padahal potensi ada, SDM dan
 teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya tetep mbulet,
 kan geothermal ini tidak ada nilai ekonominya kalau tidak dijadikian
 listrik , meskipun potensinya besar., beda dg migas or batubara

 Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran Geolistrik dulu
 .

 ISM


 -Original Message-
 From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com]
 Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 Pak Ismail,
 Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli BBM ini karena
 mayoritas PLN menggunakan pembangkit listrik tenaga BBM?

 informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga listrik yang
 dijual sekarang hanya ekonomis jika pembangkitnya tenaga air (regardless
 investasi untuk membuat bendungan dsb...).


 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
 Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
 [Geothermal]

 omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan
 kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi
 BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
 timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
 produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi
 listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010 kemarin
 biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
 Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
 disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
 litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik
 itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena itu
 ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN yg
 untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini yang
 paling besar (  lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku
 listrik ( energi primer yg berupa gas,batubara,BBM,panasbumi
 dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling besar
 kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain listrik yg
 dihasilkan dr BBM ini realtif kecil dibandingkan yang dari gas
 dan batubara ( biaya produski listrik dg BBM  dari
 gas/batubara/panasbumi).Jadi kalau listrik itu dari panasbumi akan lebih
 murah apabila
 dibandingkan dg BBM ( MFO,HSD). apalagi BBM itu harganya
 fluktuatif sesuai dg harga minyak dunia dan kecendrunganya naik
 melulu.
 ismail




 Irwandi

 Tolong dijelaskan kelegowoan apa yang
 dimaksudkan ?
 Apakah pencabutan subsidi BBM ?

 si Abah

    Setuju.Dibutuhkan ke'legowo'an agar geothermal bisa
 maju di negeri
 ini.Memang sudah saatnya,mudah2an bangsa ini
 bukan seperti semut yang mati
 di tumpukan gula..terus maju
 bangsakuamiiin

 Powered by Telkomsel
 BlackBerry®

 -Original Message-

 From: R.P.Koesoemadinata
 koeso...@melsa.net.id
 Date: Mon, 10 Jan 2011 13:33:38
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To:
 iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore:
 Indonesia Bisa Jadi Super Power
 [Geothermal]
 Setuju 200% dengan Al Gore, mudah-mudahan Pemerintah bisa
 terusik
 dan giat
 mengembangkan Geothermal, jangan bingung dan ragu-ragu
 terus

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-13 Terurut Topik liamsi
Kang Rahmawan,
Sebetulnya di jabar kan mau cari sumber energi apapun ayak.
diutara ada energi fosil ( migas) di selatan ada energi non
fosil ( geothermal , gelombang, angin ) di sembarang tempat ada
Solar , bahkan sudah ada pabrik solar cell nya di LEN ( kalau
tidak salah di kantor LEN untuk penerangnnnya sdh pakai solar
energi ).Jabar ini kan pelopor untuk model bisnis geothermal pertama
kali untuk model lelang WKP , kayaknya pemenangnya juga BUMN
BUMN , (Indonesia power , Rekin , Wika/BUMND), giaman kok belum
jalan jalan , malah kesusul batubara yang masuk ( Indramayu ,
Labuhan/banten ), sebetulnya potensi yg eksisting ( Wayang
Windu, Kamojang, darajat,Cibuni,Salak, Karaha Bodas, Patuha )
dioptimalkan / kapasitasnya ditingkatkan, sudah cukup lumayan ,
pasti operatornya pada mau apalagi dg harga sesuai Permen yg
baru itu tanpa harus berkutat pada lelang WKP lagian daerahnya
sdh proven, demand masih banyak sesuai RUPTL pertahun kira
kira 5500 MW , paling nggak sampai 2019
salam untuk men temen di Distamben Jabar , Kang Iwan , Kang
Bagus , Kang Asep
ISM


 Kang Ismail,

 Saya sependapat dengan anda.., kebetulan di kantor saya
 Dinas ESDM Prov Jabar, memang ada pergeseran fokus.. , yang
 tadinya ngurusin SDM, sekarang ke arah Energinya.  Data2
 yang anda sebutkan tadi sangat
 berguna bagi Pemda Prov untuk strategi pembangunan Energi ke
 depan. BTW thnx kang ismail.

 Rahmawan Helmi
 Perencanaan ESDM Prov Jabar


 Pada 13 Januari 2011 06.36, Ismail Zaini
 lia...@indo.net.id menulis:
 Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya kira
 kira 20 % , Gas dan batubara kira kira 30 % dan 40 %
 lainnya  Geothermal dan hidro,( kira kira segitu prosentasi
 energy mix nya untuk listrik) Cuma karena biaya untuk BBM
 berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka ,
 komponen biaya BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling
 tinggi. Apalagi beberapa pembangkit gas salah minum (
 karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM ) spt di DKI ini (
 Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ
 tidak cukup , pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta
 belum terwujud shg semua diminumi dulu dg BBM , begitu juga
 di tambaklorok semarang masih menunggu suplai gas dari
 Kepodang dilaut jawa. Disisi lain geothermal di jateng spt
 Ungaran dan Guci belum  bisa nyala  masih mbulet .
 Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg
 paling murah diantara yg ada , kalau masalha
 keeokonomiannya ,itu saat ini harga jualnya rata rata 650
 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya pembangkitannya dibawah itu
 yang ekonomis  dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan
  gas dan batubara kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas
 dan batubara saat ini ) Yang jadi masalah itu PLN hanya
 sebagai operator , kalau ingin maju geothermalnya ya
 pemerintah harus intervensi ( padahal potensi ada, SDM dan
 teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya
 tetep mbulet, kan geothermal ini tidak ada nilai
 ekonominya kalau tidak dijadikian listrik , meskipun
 potensinya besar., beda dg migas or batubara

 Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran
 Geolistrik dulu .

 ISM


 -Original Message-
 From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com]
 Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi
 'Super Power' [Geothermal]

 Pak Ismail,
 Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli
 BBM ini karena mayoritas PLN menggunakan pembangkit listrik
 tenaga BBM?

 informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga
 listrik yang dijual sekarang hanya ekonomis jika
 pembangkitnya tenaga air (regardless investasi untuk
 membuat bendungan dsb...).


 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
 Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi
 'Super Power' [Geothermal]

 omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro
 dan
 kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu
 subsidi
 BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
 timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
 produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal
 subsidi
 listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa
 litsrik.Tahun 2010 kemarin biaya untuk menyediakan listrik
 ( BPP :
 Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
 disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
 litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga
 listrik
 itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena
 itu
 ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN
 yg
 untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini
 yang
 paling besar (  lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku
 listrik ( energi primer yg berupa
 gas,batubara,BBM,panasbumi
 dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling
 besar
 kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-13 Terurut Topik rahmawan helmi
Kang Ismail,

Terimakasih atas pencerahannya, Kang Iwan dan Kang Asep Masih di ESDM,
kalo Kang Bagus udah pindah ke Bappoda Prov, 9 bln yang lalu.

thnx
RH

Pada 13 Januari 2011 20.20,  lia...@indo.net.id menulis:
 Kang Rahmawan,
 Sebetulnya di jabar kan mau cari sumber energi apapun ayak.
 diutara ada energi fosil ( migas) di selatan ada energi non
 fosil ( geothermal , gelombang, angin ) di sembarang tempat ada
 Solar , bahkan sudah ada pabrik solar cell nya di LEN ( kalau
 tidak salah di kantor LEN untuk penerangnnnya sdh pakai solar
 energi ).Jabar ini kan pelopor untuk model bisnis geothermal pertama
 kali untuk model lelang WKP , kayaknya pemenangnya juga BUMN
 BUMN , (Indonesia power , Rekin , Wika/BUMND), giaman kok belum
 jalan jalan , malah kesusul batubara yang masuk ( Indramayu ,
 Labuhan/banten ), sebetulnya potensi yg eksisting ( Wayang
 Windu, Kamojang, darajat,Cibuni,Salak, Karaha Bodas, Patuha )
 dioptimalkan / kapasitasnya ditingkatkan, sudah cukup lumayan ,
 pasti operatornya pada mau apalagi dg harga sesuai Permen yg
 baru itu tanpa harus berkutat pada lelang WKP lagian daerahnya
 sdh proven, demand masih banyak sesuai RUPTL pertahun kira
 kira 5500 MW , paling nggak sampai 2019
 salam untuk men temen di Distamben Jabar , Kang Iwan , Kang
 Bagus , Kang Asep
 ISM


 Kang Ismail,

 Saya sependapat dengan anda.., kebetulan di kantor saya
 Dinas ESDM Prov Jabar, memang ada pergeseran fokus.. , yang
 tadinya ngurusin SDM, sekarang ke arah Energinya.  Data2
 yang anda sebutkan tadi sangat
 berguna bagi Pemda Prov untuk strategi pembangunan Energi ke
 depan. BTW thnx kang ismail.

 Rahmawan Helmi
 Perencanaan ESDM Prov Jabar


 Pada 13 Januari 2011 06.36, Ismail Zaini
 lia...@indo.net.id menulis:
 Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya kira
 kira 20 % , Gas dan batubara kira kira 30 % dan 40 %
 lainnya  Geothermal dan hidro,( kira kira segitu prosentasi
 energy mix nya untuk listrik) Cuma karena biaya untuk BBM
 berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka ,
 komponen biaya BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling
 tinggi. Apalagi beberapa pembangkit gas salah minum (
 karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM ) spt di DKI ini (
 Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ
 tidak cukup , pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta
 belum terwujud shg semua diminumi dulu dg BBM , begitu juga
 di tambaklorok semarang masih menunggu suplai gas dari
 Kepodang dilaut jawa. Disisi lain geothermal di jateng spt
 Ungaran dan Guci belum  bisa nyala  masih mbulet .
 Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg
 paling murah diantara yg ada , kalau masalha
 keeokonomiannya ,itu saat ini harga jualnya rata rata 650
 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya pembangkitannya dibawah itu
 yang ekonomis  dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan
  gas dan batubara kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas
 dan batubara saat ini ) Yang jadi masalah itu PLN hanya
 sebagai operator , kalau ingin maju geothermalnya ya
 pemerintah harus intervensi ( padahal potensi ada, SDM dan
 teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya
 tetep mbulet, kan geothermal ini tidak ada nilai
 ekonominya kalau tidak dijadikian listrik , meskipun
 potensinya besar., beda dg migas or batubara

 Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran
 Geolistrik dulu .

 ISM


 -Original Message-
 From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com]
 Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi
 'Super Power' [Geothermal]

 Pak Ismail,
 Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli
 BBM ini karena mayoritas PLN menggunakan pembangkit listrik
 tenaga BBM?

 informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga
 listrik yang dijual sekarang hanya ekonomis jika
 pembangkitnya tenaga air (regardless investasi untuk
 membuat bendungan dsb...).


 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
 Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi
 'Super Power' [Geothermal]

 omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro
 dan
 kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu
 subsidi
 BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
 timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
 produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal
 subsidi
 listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa
 litsrik.Tahun 2010 kemarin biaya untuk menyediakan listrik
 ( BPP :
 Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
 disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
 litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga
 listrik
 itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena
 itu
 ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN
 yg
 untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini
 yang

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-12 Terurut Topik liamsi
omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan
kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi
BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi
listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010 kemarin 
biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik
itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena itu
ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN yg
untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini yang
paling besar (  lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku
listrik ( energi primer yg berupa gas,batubara,BBM,panasbumi
dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling besar
kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain listrik yg
dihasilkan dr BBM ini realtif kecil dibandingkan yang dari gas
dan batubara ( biaya produski listrik dg BBM  dari
gas/batubara/panasbumi).Jadi kalau listrik itu dari panasbumi akan lebih murah 
apabila
dibandingkan dg BBM ( MFO,HSD). apalagi BBM itu harganya
fluktuatif sesuai dg harga minyak dunia dan kecendrunganya naik
melulu.
ismail




 Irwandi

 Tolong dijelaskan kelegowoan apa yang
 dimaksudkan ?
 Apakah pencabutan subsidi BBM ?

 si Abah

    Setuju.Dibutuhkan ke'legowo'an agar geothermal bisa
 maju di negeri
 ini.Memang sudah saatnya,mudah2an bangsa ini
 bukan seperti semut yang mati
 di tumpukan gula..terus maju
 bangsakuamiiin

 Powered by Telkomsel
 BlackBerry®

 -Original Message-

 From: R.P.Koesoemadinata
 koeso...@melsa.net.id
 Date: Mon, 10 Jan 2011 13:33:38
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To:
 iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore:
 Indonesia Bisa Jadi Super Power
 [Geothermal]
 Setuju 200% dengan Al Gore, mudah-mudahan Pemerintah bisa
 terusik
 dan giat
 mengembangkan Geothermal, jangan bingung dan ragu-ragu
 terus
 - Original Message -

 From:
 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 To:
 Indoenergy indoene...@yahoogroups.com; Forum
 HAGI
 fo...@hagi.or.id; IAGI
 iagi-net@iagi.or.id;

 geologi...@googlegroups.com
 Sent: Monday, January 10,
 2011 10:48 AM
 Subject: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi
 Super Power
 [Geothermal]


 Ini hanya berbicara potensi, masih perlu usaha keras untuk
 merubah
 kata
 BISA
 JADI,  berubah menjadi sebuah fakta atau
 kenyataan yg memang super power.

 RDP

 =
 Al Gore: Indonesia
 Bisa Jadi Super Power

 APhttp://www1.kompas.com/printnews/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power#
  Mantan Wakil Presiden AS, Al Gore
  Minggu, 9 Januari 2011
 | 14:04 WIB

 *JAKARTA, KOMPAS.com *mdash; Penerima
 Nobel Perdamaian 2007, Al Gore,
 memprediksi
 Indonesia
 bisa menjadi negara *super power* dalam hal penggunaan
 energi

 panas bumi (geotermal) sebagai sumber tenaga listrik.


 Indonesia bisa menjadi negara *super power* untuk energi
 listrik
 dari
 panas
 bumi dan hal itu bisa menjadi kelebihan
 untuk ekonomi Indonesia, kata Al
 Gore dalam pidato
 pembukaan The Climate Project Asia Pacific Summit di

 Balai Sidang Senayan Jakarta, Minggu (9/1/2011).


 Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu melihat Indonesia
 merupakan
 negara
 ketiga terbesar yang memproduksi listrik dari
 tenaga panas bumi,
 sedangkan
 Filipina sebagai negara
 terbesar kedua di dunia produsen listrik panas
 bumi.


 Para ilmuwan dan para ahli terkenal secara luas
 mengatakan bahwa
 produksi
 listrik dari panas bumi
 dapat mempresentasikan luasnya sumber tenaga
 listrik

 yang bebas karbon di dunia saat ini, katanya.


 Al Gore yang juga penerima Oscar melalui film dokumenter *An
 Inconvenient
 Truth* ini mengatakan, solusi perubahan iklim
 melibatkan berbagai langkah
 yang bisa diambil untuk menghemat
 uang sekaligus mengurangi emisi karbon
 dioksida.

 Al Gore mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan
 profil emisi
 karbon
 yang unik karena sebagian besar berasal dari sektor
 kehutanan dan hutan
 gambut.

 Ada
 peluang besar untuk mengambil pendekatan keberlanjutan dari
 raksasa
 seperti pembakaran batu bara dan minyak atau gas, katanya.

 Dia mengatakan, ada banyak langkah yang bisa diambil
 untuk mencegah
 kerusakan hutan dan mengurangi emisi sekaligus
 meningkatkan pendapatan
 dan
 menciptakan perekonomian
 di Indonesia.

 Pengunaan lahan yang lebih
 efisien akan meningkatkan nilai ekonomi dan
 mengurangi polusi
 dari gas rumah kaca, katanya.

 Ada dampak yang
 besar dari usaha mitigasi seperti penghentian pembakaran

 pembukaan lahan dan hutan gambut.

 *Dapatkan artikel
 ini di URL:*

 http://www.kompas.com/read/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power


 __ NOD32 5559 (20101024)
 Information__

 This message was checked

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-12 Terurut Topik rizalbandung
Problem utama kenapa gethermal masih sedikit sekali dikembangkan adalah harga. 
Jika harga ini didekatkan dg  B to B dengan PLN maka off takernya / PLN lari 
kepada harga paling murah pada saat ini (PLTU-Batubara) tanpa melihat jangka 
panjang (project life). Bila melihat jangka panjang dan trend pertumbuhan 
ekonomi dunia, maka kecendrungan harga migas dan batubara akan naik minimal 
dalam 5-10th kedepan secara signifikan dan pada saat itu harga pembangkit 
geothermal akan compete dg batubara karena harga listrik geothermal sdh 
ditentukan didepan jadi investasinya sdh termasuk utk bahan bakar / uapnya utk 
selama project life. Apalagi bila dilihat dari benefit yg lain terutama 
dikaitkan dg lingkungan, climate changes dan trickle effect lainnya bagi 
pembangunan sangat banyak sekali dirasakan oleh pemerintah dan masyarakat 
secara keseluruhan (PLN tidak melihat benefit ini yg penting mana harga yg 
paling murah itulah yg dia beli pada perjanjian jual beli listrik dibuat- bukan 
selama project life). Jadi memang perlu keberpihakan pemerintah yang nyata 
bukan retorika yang diperlukan utk mengembangkan panasbumi ini.  Demikian 
sedikit input. Salam, AZ.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Wed, 12 Jan 2011 17:41:00 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'  
[Geothermal]
omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan
kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi
BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi
listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010 kemarin 
biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik
itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena itu
ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN yg
untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini yang
paling besar (  lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku
listrik ( energi primer yg berupa gas,batubara,BBM,panasbumi
dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling besar
kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain listrik yg
dihasilkan dr BBM ini realtif kecil dibandingkan yang dari gas
dan batubara ( biaya produski listrik dg BBM  dari
gas/batubara/panasbumi).Jadi kalau listrik itu dari panasbumi akan lebih murah 
apabila
dibandingkan dg BBM ( MFO,HSD). apalagi BBM itu harganya
fluktuatif sesuai dg harga minyak dunia dan kecendrunganya naik
melulu.
ismail




 Irwandi

 Tolong dijelaskan kelegowoan apa yang
 dimaksudkan ?
 Apakah pencabutan subsidi BBM ?

 si Abah

    Setuju.Dibutuhkan ke'legowo'an agar geothermal bisa
 maju di negeri
 ini.Memang sudah saatnya,mudah2an bangsa ini
 bukan seperti semut yang mati
 di tumpukan gula..terus maju
 bangsakuamiiin

 Powered by Telkomsel
 BlackBerry®

 -Original Message-

 From: R.P.Koesoemadinata
 koeso...@melsa.net.id
 Date: Mon, 10 Jan 2011 13:33:38
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To:
 iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore:
 Indonesia Bisa Jadi Super Power
 [Geothermal]
 Setuju 200% dengan Al Gore, mudah-mudahan Pemerintah bisa
 terusik
 dan giat
 mengembangkan Geothermal, jangan bingung dan ragu-ragu
 terus
 - Original Message -

 From:
 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 To:
 Indoenergy indoene...@yahoogroups.com; Forum
 HAGI
 fo...@hagi.or.id; IAGI
 iagi-net@iagi.or.id;

 geologi...@googlegroups.com
 Sent: Monday, January 10,
 2011 10:48 AM
 Subject: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi
 Super Power
 [Geothermal]


 Ini hanya berbicara potensi, masih perlu usaha keras untuk
 merubah
 kata
 BISA
 JADI,  berubah menjadi sebuah fakta atau
 kenyataan yg memang super power.

 RDP

 =
 Al Gore: Indonesia
 Bisa Jadi Super Power

 APhttp://www1.kompas.com/printnews/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power#
  Mantan Wakil Presiden AS, Al Gore
  Minggu, 9 Januari 2011
 | 14:04 WIB

 *JAKARTA, KOMPAS.com *mdash; Penerima
 Nobel Perdamaian 2007, Al Gore,
 memprediksi
 Indonesia
 bisa menjadi negara *super power* dalam hal penggunaan
 energi

 panas bumi (geotermal) sebagai sumber tenaga listrik.


 Indonesia bisa menjadi negara *super power* untuk energi
 listrik
 dari
 panas
 bumi dan hal itu bisa menjadi kelebihan
 untuk ekonomi Indonesia, kata Al
 Gore dalam pidato
 pembukaan The Climate Project Asia Pacific Summit di

 Balai Sidang Senayan Jakarta, Minggu (9/1/2011).


 Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu melihat Indonesia
 merupakan
 negara
 ketiga terbesar yang memproduksi listrik dari
 tenaga panas bumi,
 sedangkan
 Filipina sebagai negara
 terbesar kedua

Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power [Geothermal]

2011-01-11 Terurut Topik irwandiaditya
Setuju.Dibutuhkan ke'legowo'an agar geothermal bisa maju di negeri ini.Memang 
sudah saatnya,mudah2an bangsa ini bukan seperti semut yang mati di tumpukan 
gula..terus maju bangsakuamiiin

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Mon, 10 Jan 2011 13:33:38 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power 
[Geothermal]
Setuju 200% dengan Al Gore, mudah-mudahan Pemerintah bisa terusik dan giat 
mengembangkan Geothermal, jangan bingung dan ragu-ragu terus
- Original Message - 
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
To: Indoenergy indoene...@yahoogroups.com; Forum HAGI 
fo...@hagi.or.id; IAGI iagi-net@iagi.or.id; 
geologi...@googlegroups.com
Sent: Monday, January 10, 2011 10:48 AM
Subject: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power 
[Geothermal]


Ini hanya berbicara potensi, masih perlu usaha keras untuk merubah kata BISA
JADI,  berubah menjadi sebuah fakta atau kenyataan yg memang super power.

RDP
=
Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power
  
APhttp://www1.kompas.com/printnews/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power#
Mantan Wakil Presiden AS, Al Gore
 Minggu, 9 Januari 2011 | 14:04 WIB

*JAKARTA, KOMPAS.com *— Penerima Nobel Perdamaian 2007, Al Gore, memprediksi
Indonesia bisa menjadi negara *super power* dalam hal penggunaan energi
panas bumi (geotermal) sebagai sumber tenaga listrik.

Indonesia bisa menjadi negara *super power* untuk energi listrik dari panas
bumi dan hal itu bisa menjadi kelebihan untuk ekonomi Indonesia, kata Al
Gore dalam pidato pembukaan The Climate Project Asia Pacific Summit di
Balai Sidang Senayan Jakarta, Minggu (9/1/2011).

Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu melihat Indonesia merupakan negara
ketiga terbesar yang memproduksi listrik dari tenaga panas bumi, sedangkan
Filipina sebagai negara terbesar kedua di dunia produsen listrik panas bumi.

Para ilmuwan dan para ahli terkenal secara luas mengatakan bahwa produksi
listrik dari panas bumi dapat mempresentasikan luasnya sumber tenaga listrik
yang bebas karbon di dunia saat ini, katanya.

Al Gore yang juga penerima Oscar melalui film dokumenter *An Inconvenient
Truth* ini mengatakan, solusi perubahan iklim melibatkan berbagai langkah
yang bisa diambil untuk menghemat uang sekaligus mengurangi emisi karbon
dioksida.

Al Gore mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan profil emisi karbon
yang unik karena sebagian besar berasal dari sektor kehutanan dan hutan
gambut.

Ada peluang besar untuk mengambil pendekatan keberlanjutan dari raksasa
seperti pembakaran batu bara dan minyak atau gas, katanya.

Dia mengatakan, ada banyak langkah yang bisa diambil untuk mencegah
kerusakan hutan dan mengurangi emisi sekaligus meningkatkan pendapatan dan
menciptakan perekonomian di Indonesia.

Pengunaan lahan yang lebih efisien akan meningkatkan nilai ekonomi dan
mengurangi polusi dari gas rumah kaca, katanya.

Ada dampak yang besar dari usaha mitigasi seperti penghentian pembakaran
pembukaan lahan dan hutan gambut.

*Dapatkan artikel ini di URL:*
http://www.kompas.com/read/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power



__ NOD32 5559 (20101024) Information__

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power [Geothermal]

2011-01-11 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



 Irwandi

Tolong dijelaskan kelegowoan apa yang
dimaksudkan ?
Apakah pencabutan subsidi BBM ?

si Abah

   Setuju.Dibutuhkan ke'legowo'an agar geothermal bisa
maju di negeri
 ini.Memang sudah saatnya,mudah2an bangsa ini
bukan seperti semut yang mati
 di tumpukan gula..terus maju
bangsakuamiiin
 
 Powered by Telkomsel
BlackBerry®
 
 -Original Message-

From: R.P.Koesoemadinata
koeso...@melsa.net.id
 Date: Mon, 10 Jan 2011 13:33:38
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To:
iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore:
Indonesia Bisa Jadi Super Power
 [Geothermal]
 Setuju 200% dengan Al Gore, mudah-mudahan Pemerintah bisa terusik
dan giat
 mengembangkan Geothermal, jangan bingung dan ragu-ragu
terus
 - Original Message -

From:
Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 To:
Indoenergy indoene...@yahoogroups.com; Forum
HAGI
 fo...@hagi.or.id; IAGI
iagi-net@iagi.or.id;

geologi...@googlegroups.com
 Sent: Monday, January 10,
2011 10:48 AM
 Subject: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi
Super Power
 [Geothermal]
 
 
 Ini hanya berbicara potensi, masih perlu usaha keras untuk merubah
kata
 BISA
 JADI,  berubah menjadi sebuah fakta atau
kenyataan yg memang super power.
 
 RDP

=
 Al Gore: Indonesia
Bisa Jadi Super Power
  
APhttp://www1.kompas.com/printnews/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power#
 Mantan Wakil Presiden AS, Al Gore
  Minggu, 9 Januari 2011
| 14:04 WIB
 
 *JAKARTA, KOMPAS.com *mdash; Penerima
Nobel Perdamaian 2007, Al Gore,
 memprediksi
 Indonesia
bisa menjadi negara *super power* dalam hal penggunaan energi

panas bumi (geotermal) sebagai sumber tenaga listrik.
 

Indonesia bisa menjadi negara *super power* untuk energi listrik
dari
 panas
 bumi dan hal itu bisa menjadi kelebihan
untuk ekonomi Indonesia, kata Al
 Gore dalam pidato
pembukaan The Climate Project Asia Pacific Summit di

Balai Sidang Senayan Jakarta, Minggu (9/1/2011).
 

Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu melihat Indonesia merupakan
 negara
 ketiga terbesar yang memproduksi listrik dari
tenaga panas bumi,
 sedangkan
 Filipina sebagai negara
terbesar kedua di dunia produsen listrik panas
 bumi.


 Para ilmuwan dan para ahli terkenal secara luas
mengatakan bahwa
 produksi
 listrik dari panas bumi
dapat mempresentasikan luasnya sumber tenaga
 listrik

yang bebas karbon di dunia saat ini, katanya.
 

Al Gore yang juga penerima Oscar melalui film dokumenter *An
Inconvenient
 Truth* ini mengatakan, solusi perubahan iklim
melibatkan berbagai langkah
 yang bisa diambil untuk menghemat
uang sekaligus mengurangi emisi karbon
 dioksida.
 
 Al Gore mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan profil emisi
karbon
 yang unik karena sebagian besar berasal dari sektor
kehutanan dan hutan
 gambut.
 
 Ada
peluang besar untuk mengambil pendekatan keberlanjutan dari raksasa
 seperti pembakaran batu bara dan minyak atau gas, katanya.
 
 Dia mengatakan, ada banyak langkah yang bisa diambil
untuk mencegah
 kerusakan hutan dan mengurangi emisi sekaligus
meningkatkan pendapatan
 dan
 menciptakan perekonomian
di Indonesia.
 
 Pengunaan lahan yang lebih
efisien akan meningkatkan nilai ekonomi dan
 mengurangi polusi
dari gas rumah kaca, katanya.
 
 Ada dampak yang
besar dari usaha mitigasi seperti penghentian pembakaran

pembukaan lahan dan hutan gambut.
 
 *Dapatkan artikel
ini di URL:*

http://www.kompas.com/read/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power
 
 
 
 __ NOD32 5559 (20101024)
Information__
 
 This message was checked by
NOD32 antivirus system.
 http://www.eset.com
 




 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5
departemen, banyak biro...


 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI,
Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010

-
 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123
0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

-
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for
any, including but not limited to
 direct or indirect

[iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power [Geothermal]

2011-01-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Ini hanya berbicara potensi, masih perlu usaha keras untuk merubah kata BISA
JADI,  berubah menjadi sebuah fakta atau kenyataan yg memang super power.

RDP
=
Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power
  
APhttp://www1.kompas.com/printnews/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power#
Mantan Wakil Presiden AS, Al Gore
 Minggu, 9 Januari 2011 | 14:04 WIB

*JAKARTA, KOMPAS.com *— Penerima Nobel Perdamaian 2007, Al Gore, memprediksi
Indonesia bisa menjadi negara *super power* dalam hal penggunaan energi
panas bumi (geotermal) sebagai sumber tenaga listrik.

Indonesia bisa menjadi negara *super power* untuk energi listrik dari panas
bumi dan hal itu bisa menjadi kelebihan untuk ekonomi Indonesia, kata Al
Gore dalam pidato pembukaan The Climate Project Asia Pacific Summit di
Balai Sidang Senayan Jakarta, Minggu (9/1/2011).

Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu melihat Indonesia merupakan negara
ketiga terbesar yang memproduksi listrik dari tenaga panas bumi, sedangkan
Filipina sebagai negara terbesar kedua di dunia produsen listrik panas bumi.

Para ilmuwan dan para ahli terkenal secara luas mengatakan bahwa produksi
listrik dari panas bumi dapat mempresentasikan luasnya sumber tenaga listrik
yang bebas karbon di dunia saat ini, katanya.

Al Gore yang juga penerima Oscar melalui film dokumenter *An Inconvenient
Truth* ini mengatakan, solusi perubahan iklim melibatkan berbagai langkah
yang bisa diambil untuk menghemat uang sekaligus mengurangi emisi karbon
dioksida.

Al Gore mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan profil emisi karbon
yang unik karena sebagian besar berasal dari sektor kehutanan dan hutan
gambut.

Ada peluang besar untuk mengambil pendekatan keberlanjutan dari raksasa
seperti pembakaran batu bara dan minyak atau gas, katanya.

Dia mengatakan, ada banyak langkah yang bisa diambil untuk mencegah
kerusakan hutan dan mengurangi emisi sekaligus meningkatkan pendapatan dan
menciptakan perekonomian di Indonesia.

Pengunaan lahan yang lebih efisien akan meningkatkan nilai ekonomi dan
mengurangi polusi dari gas rumah kaca, katanya.

Ada dampak yang besar dari usaha mitigasi seperti penghentian pembakaran
pembukaan lahan dan hutan gambut.

*Dapatkan artikel ini di URL:*
http://www.kompas.com/read/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power


Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power [Geothermal]

2011-01-09 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Setuju 200% dengan Al Gore, mudah-mudahan Pemerintah bisa terusik dan giat 
mengembangkan Geothermal, jangan bingung dan ragu-ragu terus
- Original Message - 
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
To: Indoenergy indoene...@yahoogroups.com; Forum HAGI 
fo...@hagi.or.id; IAGI iagi-net@iagi.or.id; 
geologi...@googlegroups.com

Sent: Monday, January 10, 2011 10:48 AM
Subject: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power 
[Geothermal]



Ini hanya berbicara potensi, masih perlu usaha keras untuk merubah kata BISA
JADI,  berubah menjadi sebuah fakta atau kenyataan yg memang super power.

RDP
=
Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power
 
APhttp://www1.kompas.com/printnews/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power#
Mantan Wakil Presiden AS, Al Gore
Minggu, 9 Januari 2011 | 14:04 WIB

*JAKARTA, KOMPAS.com *— Penerima Nobel Perdamaian 2007, Al Gore, memprediksi
Indonesia bisa menjadi negara *super power* dalam hal penggunaan energi
panas bumi (geotermal) sebagai sumber tenaga listrik.

Indonesia bisa menjadi negara *super power* untuk energi listrik dari panas
bumi dan hal itu bisa menjadi kelebihan untuk ekonomi Indonesia, kata Al
Gore dalam pidato pembukaan The Climate Project Asia Pacific Summit di
Balai Sidang Senayan Jakarta, Minggu (9/1/2011).

Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu melihat Indonesia merupakan negara
ketiga terbesar yang memproduksi listrik dari tenaga panas bumi, sedangkan
Filipina sebagai negara terbesar kedua di dunia produsen listrik panas bumi.

Para ilmuwan dan para ahli terkenal secara luas mengatakan bahwa produksi
listrik dari panas bumi dapat mempresentasikan luasnya sumber tenaga listrik
yang bebas karbon di dunia saat ini, katanya.

Al Gore yang juga penerima Oscar melalui film dokumenter *An Inconvenient
Truth* ini mengatakan, solusi perubahan iklim melibatkan berbagai langkah
yang bisa diambil untuk menghemat uang sekaligus mengurangi emisi karbon
dioksida.

Al Gore mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan profil emisi karbon
yang unik karena sebagian besar berasal dari sektor kehutanan dan hutan
gambut.

Ada peluang besar untuk mengambil pendekatan keberlanjutan dari raksasa
seperti pembakaran batu bara dan minyak atau gas, katanya.

Dia mengatakan, ada banyak langkah yang bisa diambil untuk mencegah
kerusakan hutan dan mengurangi emisi sekaligus meningkatkan pendapatan dan
menciptakan perekonomian di Indonesia.

Pengunaan lahan yang lebih efisien akan meningkatkan nilai ekonomi dan
mengurangi polusi dari gas rumah kaca, katanya.

Ada dampak yang besar dari usaha mitigasi seperti penghentian pembakaran
pembukaan lahan dan hutan gambut.

*Dapatkan artikel ini di URL:*
http://www.kompas.com/read/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power



__ NOD32 5559 (20101024) Information __

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-