Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat
>Vicky and rekan rekan Tul betul apa yang Anda katakan , kalau untuk NS memeng perlu ada PERLAKUAN KHUSUS , ndak perlu melanggar kok ! Kalau perhitungan POD umpamanya terpaksa Pemerinyah agak MEURUNKAN GOI - nya , ya kan tinggal membut addendum Kontrak kok , Asal bener memang ada alasan teknis-nya. Setuju harus di GEMBA GEMBORKAN kok , masa hal in kalah dengan gempitanya Miss Indonesia yang kepincut Pangeran dari Kelantan , dan kemudian disiksa sama suaminya ya . Kalau sampai kalah gaungnya ya KELEWATAN Rek. Si Abah. Pemberitaan soal Ambalat dan Bukat perlu dilihat dengan kacamata > berbeda dengan blok-blok yang lain. Adakalanya perlu pemberitaan yang > agak bombastis untuk memberikan stimulus supaya sesuatu yg dianggap > sangat penting menjadi pusat perhatian. Bahasa maduranya "gaining > attention" ... seperti membunyikan "mercon bantingan Aceh" dulu itu :) > > Bagi negara Indonesia blok ini sangat penting tidak hanya sisi tehnis > dan ekonomis tetapi bermakna strategis teritorial. Sepertihalnya Amrik > yang punya NSA. Kalau sudah dibilang "for national security" semua > tunduk dan "mendukung". Dan dukungannyapun "All Out !". Tentusaja > kalau bicara national security banyak hal akan dilanggar. KIta ndak > bisa melankolis harus ngikuti ini itu sesuai aturan. Lah wong yang > ndak ada hubungan dengan NS saja dilanggar kok ... wupst ! > > Nah kalau toh ada "dispute" dari sisi tehnis karena ungkapan atau > penerimaan wartawan, sakjane wartawan ya sering rada ngawur, namun > juga sebagai anggota organisasi profesi, semestinyalah memberitahukan > bagaimana sebaiknya. Wartawan emang sering "kupluk" ngikuti karepe > dewe. Namun kita-kita yang harus tidak kenal lelah memberitahukan ke > khalayak ramai. > > Nggrundel ... gemrememeng ... rueruerueuruer di mailist ini saja ya > ndak ada habisnya, dan pasti akan terulang salamanya. > > Aku ya ndak yakin Bu Evita atau Pak Menteri ndak ngerti aturan > tehnisnya, ini kalau untuk blok-blok di Sumatra ya akan didendangkan > dengan berbeda "nada dan iramanya". > > Secara pribadi aku salut dengan pemberitaan "bombastis" untuk masalah > strategis. Tidak hanya sal teriotorial, bahkan discovery apapun > mestinya diberitakan dengan gegap gempita. Aku sepakat bahwa > menyebutkan reserves 30-40 juta barel sehari itu jelas kleru. Tetapi > misalnya testing gas dengan walau hanya 3-5 mmcf/d pun kalau perlu > press release. Dengan demikian gaung kesuksesan itu bisa sampai > kemana-mana. Jangan hanya kalau drilling terkena gas kick dikit aja > berita sudah membahana. Memang untuk angka-angka seringkali orang ngga > nyimak angka besar atau kecil. Tapi sukses atau failure itu lebih > menyimpan di otak. > > Salam sukses buat Pak Mario, ENI ! > > RDP > > > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > > tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! > akan dilaksanakan di Semarang > 13-14 Oktober 2009 > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > - > > -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat
Lha iya, cak Noor. Namanya aku 'kan lagi mimpi, cuma di dalam kepalaku wae, he..he.. Lam-salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: noor syarifuddin Date: Wed, 22 Apr 2009 16:32:08 To: Subject: Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat Pul, sampeyan iku sopo, kok iso nduwe blok barang...yang bisa punya blok itu ya negarakita-kita itu cuman buruh kontraktor. terus sampeyan iku sopo, kok iso maksa pemerintah mesti setuju... terus nyuruh pemerintah mesti percaya sama sampeyan (opo sampeyan iku masih keluarga Cikeas..?) a+ From: mohammad syaiful To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 22, 2009 7:52:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat bener, cak noor. itu maksudku. kalo blok itu punyaku, lagi, aku maunya kalo sudah 'discovery', ya si pemerintah mesti setuju (dg mudah, nggak usah ber-belit2) utk nge-cap pod-ku, isi dan cadangannya percaya aja deh sama aku, he.. he.. (kalo pemerintah mempersulit, blaen usahaku rek..) salam, syaiful 2009/4/22 noor syarifuddin : > Pul, > Gak cukup kalau cuman statusnya discovery.. > IMHO, blok baru dinyatakan komersial kalau sudah ada PoD yang disetujui > Dan untuk buat PoD ya harus peduli isinya apa, terus berapa > cadangannyaterus mau diapakan developmentnya.. > > > salam, > > > > > From: mohammad syaiful > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, April 22, 2009 4:59:09 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat > > cak noor dan kang nyoto, > > soal wartawan sering berbuat salah dalam menyitir dari nara-sumber, > itu memang betul. biarlah waktu terus bergulir, semoga pelan2 orang > awam banyak yg tahu ttg geologi, termasuk industri migas tsb. > > kalo saya justru berpikir lain dg adanya ke-nggak-keruan berita tsb. > kalo saya yg punya blok tsb dan sudah beberapa tahun mengeluarkan duit > utk eksplorasi, mau saya ya prospek tsb dipastikan statusnya oleh > pemerintah sbg 'DISCOVERY'. saya nggak peduli apa isinya, mau minyak, > gas, atau lainnya, yg penting pemerintah bilang 'discovery', tentunya > duit eksplorasi akan dikembalikan, 'kan? sekali lagi, kalo yg punya > itu saya lho, bukan orang lain... > > salam, > syaiful > > 2009/4/22 nyoto - ke-el : >> Iya saya sendiri waktu baca juga bingung, tapi karena masih sibuk2nya jadi >> nggak sempat tanya2, manalagi email berikutnya ada yg bilang bahwa blok nya >> ENI bukan di Ambalat (kan sedang diperrebutkan, jadi mana bisa diexplorasi & >> akan diproduksi?), tapi di blok lainnya di Kalimantan juga. >> >> LNG adalah utk gas, sedang beritanya menemukan cadangan minyak, mungkin >> itulah ciri2nya berita yg dibikin oleh wartawan (plintirian wartawan, >> sedang yg aslinya yg dari Migas sebetulnya tidak demikian beritanya, mosok >> Dirjen Migas ibu Evita tidak tahu bedanya minyak & gas, dan dimana letak >> bloknya ENI yg sebenarnya), selalu penuh dengan tandatanya memang sengaja >> dibikin rancu, biar ngundang banyak pertanyaan. >> >> wass, >> nyoto >> >> >> >> >> 2009/4/22 noor syarifuddin >> >>> Yang saya bingung.: >>> >>> >>> - cadangan sekitar 30-40 ribu barel per hari.(?) >>> - akan dilakukan DST selama 2-3 bulan...(angka 30-40 ribu itu berarti bukan >>> dari DST ya..?) >>> - DST ini akan menentukan apakah target produksi pada 2010 bisa >>> tercapai...(?) >>> - Kalau sekarang masih uji produksi, apa mungkin tahun depan lapangan bisa >>> produksi..? (tentunya harus bikin platform dll dulu yah...) >>> - nah yang terakhir ini yang paling membingungkan: > ENI sendiri rencananya >>> akan membangun LNG terminal terapung (floating LNG >>> terminal) di blok Ambalat ==> lho ini lapangan gas atau minyak sih.. >>> >>> Mudah2an ada yang mau membantu mengurangi kebingungan saya. >>> >>> >>> salam, >>> >>> 2009/4/17 Soegiri : >>> > >>> http://www.detikfinance.com/read/2009/04/17/101616/1116906/4/eni-targetkan-blok-ambalat-mulai-produksi-2010 >>> > >>> > Jakarta - ENI telah menemukan cadangan minyak sekitar 30-40 ribu barel >>> per >>> > hari di lapangan Aster, blok Ambalat. Jika pengembangan berjalan lancar, >>> > maka produksi minyak dari lapangan tersebut bisa dilakukan pada 2010. >>> > >>> > Demikian disampaikan Dirjen Migas Evita Legowo usai Launching Pelayanan >>> > Investasi Migas Terpadu dan Gerakan Hemat BBM di Gedung Ditrektorat >>> Jenderal >>>
Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat
Pul, sampeyan iku sopo, kok iso nduwe blok barang...yang bisa punya blok itu ya negarakita-kita itu cuman buruh kontraktor. terus sampeyan iku sopo, kok iso maksa pemerintah mesti setuju... terus nyuruh pemerintah mesti percaya sama sampeyan (opo sampeyan iku masih keluarga Cikeas..?) a+ From: mohammad syaiful To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 22, 2009 7:52:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat bener, cak noor. itu maksudku. kalo blok itu punyaku, lagi, aku maunya kalo sudah 'discovery', ya si pemerintah mesti setuju (dg mudah, nggak usah ber-belit2) utk nge-cap pod-ku, isi dan cadangannya percaya aja deh sama aku, he.. he.. (kalo pemerintah mempersulit, blaen usahaku rek..) salam, syaiful 2009/4/22 noor syarifuddin : > Pul, > Gak cukup kalau cuman statusnya discovery.. > IMHO, blok baru dinyatakan komersial kalau sudah ada PoD yang disetujui > Dan untuk buat PoD ya harus peduli isinya apa, terus berapa > cadangannyaterus mau diapakan developmentnya.. > > > salam, > > > > > From: mohammad syaiful > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, April 22, 2009 4:59:09 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat > > cak noor dan kang nyoto, > > soal wartawan sering berbuat salah dalam menyitir dari nara-sumber, > itu memang betul. biarlah waktu terus bergulir, semoga pelan2 orang > awam banyak yg tahu ttg geologi, termasuk industri migas tsb. > > kalo saya justru berpikir lain dg adanya ke-nggak-keruan berita tsb. > kalo saya yg punya blok tsb dan sudah beberapa tahun mengeluarkan duit > utk eksplorasi, mau saya ya prospek tsb dipastikan statusnya oleh > pemerintah sbg 'DISCOVERY'. saya nggak peduli apa isinya, mau minyak, > gas, atau lainnya, yg penting pemerintah bilang 'discovery', tentunya > duit eksplorasi akan dikembalikan, 'kan? sekali lagi, kalo yg punya > itu saya lho, bukan orang lain... > > salam, > syaiful > > 2009/4/22 nyoto - ke-el : >> Iya saya sendiri waktu baca juga bingung, tapi karena masih sibuk2nya jadi >> nggak sempat tanya2, manalagi email berikutnya ada yg bilang bahwa blok nya >> ENI bukan di Ambalat (kan sedang diperrebutkan, jadi mana bisa diexplorasi & >> akan diproduksi?), tapi di blok lainnya di Kalimantan juga. >> >> LNG adalah utk gas, sedang beritanya menemukan cadangan minyak, mungkin >> itulah ciri2nya berita yg dibikin oleh wartawan (plintirian wartawan, >> sedang yg aslinya yg dari Migas sebetulnya tidak demikian beritanya, mosok >> Dirjen Migas ibu Evita tidak tahu bedanya minyak & gas, dan dimana letak >> bloknya ENI yg sebenarnya), selalu penuh dengan tandatanya memang sengaja >> dibikin rancu, biar ngundang banyak pertanyaan. >> >> wass, >> nyoto >> >> >> >> >> 2009/4/22 noor syarifuddin >> >>> Yang saya bingung.: >>> >>> >>> - cadangan sekitar 30-40 ribu barel per hari.(?) >>> - akan dilakukan DST selama 2-3 bulan...(angka 30-40 ribu itu berarti bukan >>> dari DST ya..?) >>> - DST ini akan menentukan apakah target produksi pada 2010 bisa >>> tercapai...(?) >>> - Kalau sekarang masih uji produksi, apa mungkin tahun depan lapangan bisa >>> produksi..? (tentunya harus bikin platform dll dulu yah...) >>> - nah yang terakhir ini yang paling membingungkan: > ENI sendiri rencananya >>> akan membangun LNG terminal terapung (floating LNG >>> terminal) di blok Ambalat ==> lho ini lapangan gas atau minyak sih.. >>> >>> Mudah2an ada yang mau membantu mengurangi kebingungan saya. >>> >>> >>> salam, >>> >>> 2009/4/17 Soegiri : >>> > >>> http://www.detikfinance.com/read/2009/04/17/101616/1116906/4/eni-targetkan-blok-ambalat-mulai-produksi-2010 >>> > >>> > Jakarta - ENI telah menemukan cadangan minyak sekitar 30-40 ribu barel >>> per >>> > hari di lapangan Aster, blok Ambalat. Jika pengembangan berjalan lancar, >>> > maka produksi minyak dari lapangan tersebut bisa dilakukan pada 2010. >>> > >>> > Demikian disampaikan Dirjen Migas Evita Legowo usai Launching Pelayanan >>> > Investasi Migas Terpadu dan Gerakan Hemat BBM di Gedung Ditrektorat >>> Jenderal >>> > Minyak dan Gas Bumi, Plaza Centris, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat >>> > (17/4/2009). >>> > >>> > "Indikasi awal terdapat 30-40 ribu barel per hari ini minyak dari lima >>> > sumur di lapangan Aster di wilayah Ambalat," jelas Evita. >>> >
Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat
kalau soal pemberitaan discovery sih tergantung pesanan pemegang saham...:-) lha umumnya memang untuk mendongkrak harga saham kok.jadi gak usah diminta, biasanya memang cepet2 diberitakan(bahkan kadang gak perlu nunggu hasil DST).. salam, From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 22, 2009 8:00:32 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat Pemberitaan soal Ambalat dan Bukat perlu dilihat dengan kacamata berbeda dengan blok-blok yang lain. Adakalanya perlu pemberitaan yang agak bombastis untuk memberikan stimulus supaya sesuatu yg dianggap sangat penting menjadi pusat perhatian. Bahasa maduranya "gaining attention" ... seperti membunyikan "mercon bantingan Aceh" dulu itu :) Bagi negara Indonesia blok ini sangat penting tidak hanya sisi tehnis dan ekonomis tetapi bermakna strategis teritorial. Sepertihalnya Amrik yang punya NSA. Kalau sudah dibilang "for national security" semua tunduk dan "mendukung". Dan dukungannyapun "All Out !". Tentusaja kalau bicara national security banyak hal akan dilanggar. KIta ndak bisa melankolis harus ngikuti ini itu sesuai aturan. Lah wong yang ndak ada hubungan dengan NS saja dilanggar kok ... wupst ! Nah kalau toh ada "dispute" dari sisi tehnis karena ungkapan atau penerimaan wartawan, sakjane wartawan ya sering rada ngawur, namun juga sebagai anggota organisasi profesi, semestinyalah memberitahukan bagaimana sebaiknya. Wartawan emang sering "kupluk" ngikuti karepe dewe. Namun kita-kita yang harus tidak kenal lelah memberitahukan ke khalayak ramai. Nggrundel ... gemrememeng ... rueruerueuruer di mailist ini saja ya ndak ada habisnya, dan pasti akan terulang salamanya. Aku ya ndak yakin Bu Evita atau Pak Menteri ndak ngerti aturan tehnisnya, ini kalau untuk blok-blok di Sumatra ya akan didendangkan dengan berbeda "nada dan iramanya". Secara pribadi aku salut dengan pemberitaan "bombastis" untuk masalah strategis. Tidak hanya sal teriotorial, bahkan discovery apapun mestinya diberitakan dengan gegap gempita. Aku sepakat bahwa menyebutkan reserves 30-40 juta barel sehari itu jelas kleru. Tetapi misalnya testing gas dengan walau hanya 3-5 mmcf/d pun kalau perlu press release. Dengan demikian gaung kesuksesan itu bisa sampai kemana-mana. Jangan hanya kalau drilling terkena gas kick dikit aja berita sudah membahana. Memang untuk angka-angka seringkali orang ngga nyimak angka besar atau kecil. Tapi sukses atau failure itu lebih menyimpan di otak. Salam sukses buat Pak Mario, ENI ! RDP PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat
kang rdp, betul, memang itu salah satu tugas iagi, utk memberikan pengetahuan yg benar buat insan media massa. makanya, niat utk memberikan kursus terhadap kelompok ini juga sudah dicanangkan, seperti sekian tahun lalu sudah pernah iagi lakukan. salam, syaiful 2009/4/22 Rovicky Dwi Putrohari : > Pemberitaan soal Ambalat dan Bukat perlu dilihat dengan kacamata > berbeda dengan blok-blok yang lain. Adakalanya perlu pemberitaan yang > agak bombastis untuk memberikan stimulus supaya sesuatu yg dianggap > sangat penting menjadi pusat perhatian. Bahasa maduranya "gaining > attention" ... seperti membunyikan "mercon bantingan Aceh" dulu itu :) > > Bagi negara Indonesia blok ini sangat penting tidak hanya sisi tehnis > dan ekonomis tetapi bermakna strategis teritorial. Sepertihalnya Amrik > yang punya NSA. Kalau sudah dibilang "for national security" semua > tunduk dan "mendukung". Dan dukungannyapun "All Out !". Tentusaja > kalau bicara national security banyak hal akan dilanggar. KIta ndak > bisa melankolis harus ngikuti ini itu sesuai aturan. Lah wong yang > ndak ada hubungan dengan NS saja dilanggar kok ... wupst ! > > Nah kalau toh ada "dispute" dari sisi tehnis karena ungkapan atau > penerimaan wartawan, sakjane wartawan ya sering rada ngawur, namun > juga sebagai anggota organisasi profesi, semestinyalah memberitahukan > bagaimana sebaiknya. Wartawan emang sering "kupluk" ngikuti karepe > dewe. Namun kita-kita yang harus tidak kenal lelah memberitahukan ke > khalayak ramai. > > Nggrundel ... gemrememeng ... rueruerueuruer di mailist ini saja ya > ndak ada habisnya, dan pasti akan terulang salamanya. > > Aku ya ndak yakin Bu Evita atau Pak Menteri ndak ngerti aturan > tehnisnya, ini kalau untuk blok-blok di Sumatra ya akan didendangkan > dengan berbeda "nada dan iramanya". > > Secara pribadi aku salut dengan pemberitaan "bombastis" untuk masalah > strategis. Tidak hanya sal teriotorial, bahkan discovery apapun > mestinya diberitakan dengan gegap gempita. Aku sepakat bahwa > menyebutkan reserves 30-40 juta barel sehari itu jelas kleru. Tetapi > misalnya testing gas dengan walau hanya 3-5 mmcf/d pun kalau perlu > press release. Dengan demikian gaung kesuksesan itu bisa sampai > kemana-mana. Jangan hanya kalau drilling terkena gas kick dikit aja > berita sudah membahana. Memang untuk angka-angka seringkali orang ngga > nyimak angka besar atau kecil. Tapi sukses atau failure itu lebih > menyimpan di otak. > > Salam sukses buat Pak Mario, ENI ! > > RDP > > > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > > tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! > akan dilaksanakan di Semarang > 13-14 Oktober 2009 > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall > IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any > information posted on IAGI mailing list. > - > > -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com Technical Manager of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe
Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat
Pemberitaan soal Ambalat dan Bukat perlu dilihat dengan kacamata berbeda dengan blok-blok yang lain. Adakalanya perlu pemberitaan yang agak bombastis untuk memberikan stimulus supaya sesuatu yg dianggap sangat penting menjadi pusat perhatian. Bahasa maduranya "gaining attention" ... seperti membunyikan "mercon bantingan Aceh" dulu itu :) Bagi negara Indonesia blok ini sangat penting tidak hanya sisi tehnis dan ekonomis tetapi bermakna strategis teritorial. Sepertihalnya Amrik yang punya NSA. Kalau sudah dibilang "for national security" semua tunduk dan "mendukung". Dan dukungannyapun "All Out !". Tentusaja kalau bicara national security banyak hal akan dilanggar. KIta ndak bisa melankolis harus ngikuti ini itu sesuai aturan. Lah wong yang ndak ada hubungan dengan NS saja dilanggar kok ... wupst ! Nah kalau toh ada "dispute" dari sisi tehnis karena ungkapan atau penerimaan wartawan, sakjane wartawan ya sering rada ngawur, namun juga sebagai anggota organisasi profesi, semestinyalah memberitahukan bagaimana sebaiknya. Wartawan emang sering "kupluk" ngikuti karepe dewe. Namun kita-kita yang harus tidak kenal lelah memberitahukan ke khalayak ramai. Nggrundel ... gemrememeng ... rueruerueuruer di mailist ini saja ya ndak ada habisnya, dan pasti akan terulang salamanya. Aku ya ndak yakin Bu Evita atau Pak Menteri ndak ngerti aturan tehnisnya, ini kalau untuk blok-blok di Sumatra ya akan didendangkan dengan berbeda "nada dan iramanya". Secara pribadi aku salut dengan pemberitaan "bombastis" untuk masalah strategis. Tidak hanya sal teriotorial, bahkan discovery apapun mestinya diberitakan dengan gegap gempita. Aku sepakat bahwa menyebutkan reserves 30-40 juta barel sehari itu jelas kleru. Tetapi misalnya testing gas dengan walau hanya 3-5 mmcf/d pun kalau perlu press release. Dengan demikian gaung kesuksesan itu bisa sampai kemana-mana. Jangan hanya kalau drilling terkena gas kick dikit aja berita sudah membahana. Memang untuk angka-angka seringkali orang ngga nyimak angka besar atau kecil. Tapi sukses atau failure itu lebih menyimpan di otak. Salam sukses buat Pak Mario, ENI ! RDP PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat
bener, cak noor. itu maksudku. kalo blok itu punyaku, lagi, aku maunya kalo sudah 'discovery', ya si pemerintah mesti setuju (dg mudah, nggak usah ber-belit2) utk nge-cap pod-ku, isi dan cadangannya percaya aja deh sama aku, he.. he.. (kalo pemerintah mempersulit, blaen usahaku rek..) salam, syaiful 2009/4/22 noor syarifuddin : > Pul, > Gak cukup kalau cuman statusnya discovery.. > IMHO, blok baru dinyatakan komersial kalau sudah ada PoD yang disetujui > Dan untuk buat PoD ya harus peduli isinya apa, terus berapa > cadangannyaterus mau diapakan developmentnya.. > > > salam, > > > > > From: mohammad syaiful > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, April 22, 2009 4:59:09 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat > > cak noor dan kang nyoto, > > soal wartawan sering berbuat salah dalam menyitir dari nara-sumber, > itu memang betul. biarlah waktu terus bergulir, semoga pelan2 orang > awam banyak yg tahu ttg geologi, termasuk industri migas tsb. > > kalo saya justru berpikir lain dg adanya ke-nggak-keruan berita tsb. > kalo saya yg punya blok tsb dan sudah beberapa tahun mengeluarkan duit > utk eksplorasi, mau saya ya prospek tsb dipastikan statusnya oleh > pemerintah sbg 'DISCOVERY'. saya nggak peduli apa isinya, mau minyak, > gas, atau lainnya, yg penting pemerintah bilang 'discovery', tentunya > duit eksplorasi akan dikembalikan, 'kan? sekali lagi, kalo yg punya > itu saya lho, bukan orang lain... > > salam, > syaiful > > 2009/4/22 nyoto - ke-el : >> Iya saya sendiri waktu baca juga bingung, tapi karena masih sibuk2nya jadi >> nggak sempat tanya2, manalagi email berikutnya ada yg bilang bahwa blok nya >> ENI bukan di Ambalat (kan sedang diperrebutkan, jadi mana bisa diexplorasi & >> akan diproduksi?), tapi di blok lainnya di Kalimantan juga. >> >> LNG adalah utk gas, sedang beritanya menemukan cadangan minyak, mungkin >> itulah ciri2nya berita yg dibikin oleh wartawan (plintirian wartawan, >> sedang yg aslinya yg dari Migas sebetulnya tidak demikian beritanya, mosok >> Dirjen Migas ibu Evita tidak tahu bedanya minyak & gas, dan dimana letak >> bloknya ENI yg sebenarnya), selalu penuh dengan tandatanya memang sengaja >> dibikin rancu, biar ngundang banyak pertanyaan. >> >> wass, >> nyoto >> >> >> >> >> 2009/4/22 noor syarifuddin >> >>> Yang saya bingung.: >>> >>> >>> - cadangan sekitar 30-40 ribu barel per hari.(?) >>> - akan dilakukan DST selama 2-3 bulan...(angka 30-40 ribu itu berarti bukan >>> dari DST ya..?) >>> - DST ini akan menentukan apakah target produksi pada 2010 bisa >>> tercapai...(?) >>> - Kalau sekarang masih uji produksi, apa mungkin tahun depan lapangan bisa >>> produksi..? (tentunya harus bikin platform dll dulu yah...) >>> - nah yang terakhir ini yang paling membingungkan: > ENI sendiri rencananya >>> akan membangun LNG terminal terapung (floating LNG >>> terminal) di blok Ambalat ==> lho ini lapangan gas atau minyak sih.. >>> >>> Mudah2an ada yang mau membantu mengurangi kebingungan saya. >>> >>> >>> salam, >>> >>> 2009/4/17 Soegiri : >>> > >>> http://www.detikfinance.com/read/2009/04/17/101616/1116906/4/eni-targetkan-blok-ambalat-mulai-produksi-2010 >>> > >>> > Jakarta - ENI telah menemukan cadangan minyak sekitar 30-40 ribu barel >>> per >>> > hari di lapangan Aster, blok Ambalat. Jika pengembangan berjalan lancar, >>> > maka produksi minyak dari lapangan tersebut bisa dilakukan pada 2010. >>> > >>> > Demikian disampaikan Dirjen Migas Evita Legowo usai Launching Pelayanan >>> > Investasi Migas Terpadu dan Gerakan Hemat BBM di Gedung Ditrektorat >>> Jenderal >>> > Minyak dan Gas Bumi, Plaza Centris, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat >>> > (17/4/2009). >>> > >>> > "Indikasi awal terdapat 30-40 ribu barel per hari ini minyak dari lima >>> > sumur di lapangan Aster di wilayah Ambalat," jelas Evita. >>> > >>> > Evita menjelaskan, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan Drill Stand Test >>> > (DST) di lapangan Aster selama 2 -3 bulan. Tes inilah yang menentukan >>> apakah >>> > target produksi pada 2010 bisa tercapai. >>> > >>> > "Kita akan lakukan Drill Stand Test (DST) dulu dalam 2-3 bulan. Ini test >>> > pertama, kalau berhasil maka tahun 2010 bisa mulai produksi, kita >>&
Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat
Setuju Cak Nor... Untuk dapat persetujuan dari authority Migas ya nggak gampang, si-operator harus punya semua yang anda bilang tersebut dan rencana development yang matang dan realistik berdasarkan jumlah cadangan yang ada. Kita di salah-satu negara di North Africa, sedang berusaha mendapatkan official agreement untuk men-develop salahsatu blok kerja disana yang jelas-jelas ada gas-nya dan estimasi-cadangannyacuma ya itu, sudah berjalan lebih dari satu tahun..kita masih tetep negosiasi terus! Samasekali bukan urusan yang secepat kilat walaupun partners udah mencak-mencak dan kebelet minta uang eksplorasinya cepet balik! salam, Sri Adrianto From: noor syarifuddin To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 22, 2009 1:12:46 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat Pul, Gak cukup kalau cuman statusnya discovery.. IMHO, blok baru dinyatakan komersial kalau sudah ada PoD yang disetujui Dan untuk buat PoD ya harus peduli isinya apa, terus berapa cadangannyaterus mau diapakan developmentnya.. salam, From: mohammad syaiful To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 22, 2009 4:59:09 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat cak noor dan kang nyoto, soal wartawan sering berbuat salah dalam menyitir dari nara-sumber, itu memang betul. biarlah waktu terus bergulir, semoga pelan2 orang awam banyak yg tahu ttg geologi, termasuk industri migas tsb. kalo saya justru berpikir lain dg adanya ke-nggak-keruan berita tsb. kalo saya yg punya blok tsb dan sudah beberapa tahun mengeluarkan duit utk eksplorasi, mau saya ya prospek tsb dipastikan statusnya oleh pemerintah sbg 'DISCOVERY'. saya nggak peduli apa isinya, mau minyak, gas, atau lainnya, yg penting pemerintah bilang 'discovery', tentunya duit eksplorasi akan dikembalikan, 'kan? sekali lagi, kalo yg punya itu saya lho, bukan orang lain... salam, syaiful 2009/4/22 nyoto - ke-el : > Iya saya sendiri waktu baca juga bingung, tapi karena masih sibuk2nya jadi > nggak sempat tanya2, manalagi email berikutnya ada yg bilang bahwa blok nya > ENI bukan di Ambalat (kan sedang diperrebutkan, jadi mana bisa diexplorasi & > akan diproduksi?), tapi di blok lainnya di Kalimantan juga. > > LNG adalah utk gas, sedang beritanya menemukan cadangan minyak, mungkin > itulah ciri2nya berita yg dibikin oleh wartawan (plintirian wartawan, > sedang yg aslinya yg dari Migas sebetulnya tidak demikian beritanya, mosok > Dirjen Migas ibu Evita tidak tahu bedanya minyak & gas, dan dimana letak > bloknya ENI yg sebenarnya), selalu penuh dengan tandatanya memang sengaja > dibikin rancu, biar ngundang banyak pertanyaan. > > wass, > nyoto > > > > > 2009/4/22 noor syarifuddin > >> Yang saya bingung.: >> >> >> - cadangan sekitar 30-40 ribu barel per hari.(?) >> - akan dilakukan DST selama 2-3 bulan...(angka 30-40 ribu itu berarti bukan >> dari DST ya..?) >> - DST ini akan menentukan apakah target produksi pada 2010 bisa >> tercapai...(?) >> - Kalau sekarang masih uji produksi, apa mungkin tahun depan lapangan bisa >> produksi..? (tentunya harus bikin platform dll dulu yah...) >> - nah yang terakhir ini yang paling membingungkan: > ENI sendiri rencananya >> akan membangun LNG terminal terapung (floating LNG >> terminal) di blok Ambalat ==> lho ini lapangan gas atau minyak sih.. >> >> Mudah2an ada yang mau membantu mengurangi kebingungan saya. >> >> >> salam, >> >> 2009/4/17 Soegiri : >> > >> http://www.detikfinance.com/read/2009/04/17/101616/1116906/4/eni-targetkan-blok-ambalat-mulai-produksi-2010 >> > >> > Jakarta - ENI telah menemukan cadangan minyak sekitar 30-40 ribu barel >> per >> > hari di lapangan Aster, blok Ambalat. Jika pengembangan berjalan lancar, >> > maka produksi minyak dari lapangan tersebut bisa dilakukan pada 2010. >> > >> > Demikian disampaikan Dirjen Migas Evita Legowo usai Launching Pelayanan >> > Investasi Migas Terpadu dan Gerakan Hemat BBM di Gedung Ditrektorat >> Jenderal >> > Minyak dan Gas Bumi, Plaza Centris, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat >> > (17/4/2009). >> > >> > "Indikasi awal terdapat 30-40 ribu barel per hari ini minyak dari lima >> > sumur di lapangan Aster di wilayah Ambalat," jelas Evita. >> > >> > Evita menjelaskan, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan Drill Stand Test >> > (DST) di lapangan Aster selama 2 -3 bulan. Tes inilah yang menentukan >> apakah >> > target produksi pada 2010 bisa tercapai. >> > >> > "Kita akan lakukan Drill Stand Test (DST) dulu dalam 2-3 bulan. Ini test >> > pertama, kal
Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat
Pul, Gak cukup kalau cuman statusnya discovery.. IMHO, blok baru dinyatakan komersial kalau sudah ada PoD yang disetujui Dan untuk buat PoD ya harus peduli isinya apa, terus berapa cadangannyaterus mau diapakan developmentnya.. salam, From: mohammad syaiful To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, April 22, 2009 4:59:09 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat cak noor dan kang nyoto, soal wartawan sering berbuat salah dalam menyitir dari nara-sumber, itu memang betul. biarlah waktu terus bergulir, semoga pelan2 orang awam banyak yg tahu ttg geologi, termasuk industri migas tsb. kalo saya justru berpikir lain dg adanya ke-nggak-keruan berita tsb. kalo saya yg punya blok tsb dan sudah beberapa tahun mengeluarkan duit utk eksplorasi, mau saya ya prospek tsb dipastikan statusnya oleh pemerintah sbg 'DISCOVERY'. saya nggak peduli apa isinya, mau minyak, gas, atau lainnya, yg penting pemerintah bilang 'discovery', tentunya duit eksplorasi akan dikembalikan, 'kan? sekali lagi, kalo yg punya itu saya lho, bukan orang lain... salam, syaiful 2009/4/22 nyoto - ke-el : > Iya saya sendiri waktu baca juga bingung, tapi karena masih sibuk2nya jadi > nggak sempat tanya2, manalagi email berikutnya ada yg bilang bahwa blok nya > ENI bukan di Ambalat (kan sedang diperrebutkan, jadi mana bisa diexplorasi & > akan diproduksi?), tapi di blok lainnya di Kalimantan juga. > > LNG adalah utk gas, sedang beritanya menemukan cadangan minyak, mungkin > itulah ciri2nya berita yg dibikin oleh wartawan (plintirian wartawan, > sedang yg aslinya yg dari Migas sebetulnya tidak demikian beritanya, mosok > Dirjen Migas ibu Evita tidak tahu bedanya minyak & gas, dan dimana letak > bloknya ENI yg sebenarnya), selalu penuh dengan tandatanya memang sengaja > dibikin rancu, biar ngundang banyak pertanyaan. > > wass, > nyoto > > > > > 2009/4/22 noor syarifuddin > >> Yang saya bingung.: >> >> >> - cadangan sekitar 30-40 ribu barel per hari.(?) >> - akan dilakukan DST selama 2-3 bulan...(angka 30-40 ribu itu berarti bukan >> dari DST ya..?) >> - DST ini akan menentukan apakah target produksi pada 2010 bisa >> tercapai...(?) >> - Kalau sekarang masih uji produksi, apa mungkin tahun depan lapangan bisa >> produksi..? (tentunya harus bikin platform dll dulu yah...) >> - nah yang terakhir ini yang paling membingungkan: > ENI sendiri rencananya >> akan membangun LNG terminal terapung (floating LNG >> terminal) di blok Ambalat ==> lho ini lapangan gas atau minyak sih.. >> >> Mudah2an ada yang mau membantu mengurangi kebingungan saya. >> >> >> salam, >> >> 2009/4/17 Soegiri : >> > >> http://www.detikfinance.com/read/2009/04/17/101616/1116906/4/eni-targetkan-blok-ambalat-mulai-produksi-2010 >> > >> > Jakarta - ENI telah menemukan cadangan minyak sekitar 30-40 ribu barel >> per >> > hari di lapangan Aster, blok Ambalat. Jika pengembangan berjalan lancar, >> > maka produksi minyak dari lapangan tersebut bisa dilakukan pada 2010. >> > >> > Demikian disampaikan Dirjen Migas Evita Legowo usai Launching Pelayanan >> > Investasi Migas Terpadu dan Gerakan Hemat BBM di Gedung Ditrektorat >> Jenderal >> > Minyak dan Gas Bumi, Plaza Centris, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat >> > (17/4/2009). >> > >> > "Indikasi awal terdapat 30-40 ribu barel per hari ini minyak dari lima >> > sumur di lapangan Aster di wilayah Ambalat," jelas Evita. >> > >> > Evita menjelaskan, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan Drill Stand Test >> > (DST) di lapangan Aster selama 2 -3 bulan. Tes inilah yang menentukan >> apakah >> > target produksi pada 2010 bisa tercapai. >> > >> > "Kita akan lakukan Drill Stand Test (DST) dulu dalam 2-3 bulan. Ini test >> > pertama, kalau berhasil maka tahun 2010 bisa mulai produksi, kita >> hati-hati >> > karena letaknya di perbatasan," kata Evita. >> > >> > Terkait letak lapangan yang berbatasan dengan Malaysia, Menteri ESDM >> Purnomo >> > Yusgiantoro menghimbau agar tidak ada kekhawatiran terkait hal tersebut. >> > >> > "Ambalat adalah bagian dari wilayah NKRI karena itu sebetulnya wilayah >> kita >> > di klaim mereka karena mereka bisa klaim wilayah Sipadan dan linggitan, >> ini >> > tidak bisa," tegasnya. >> > >> > Bahkan Purnomo mengakui pihak Malaysia telah meminta agar wilayah >> tersebut >> > dijadikan sebagai wilayah operasi bersama. >> > >> > "Memang mereka minta agar ini dijadika
Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat
kalau wartawan salah membuat tulisan bisa dituntut kah? sebaiknya wartawan diberi "pelajaran" supaya tidak sembarang nulis. benz Pada 22 April 2009 15:59, mohammad syaiful menulis: > cak noor dan kang nyoto, > > soal wartawan sering berbuat salah dalam menyitir dari nara-sumber, > itu memang betul. biarlah waktu terus bergulir, semoga pelan2 orang > awam banyak yg tahu ttg geologi, termasuk industri migas tsb. > > kalo saya justru berpikir lain dg adanya ke-nggak-keruan berita tsb. > kalo saya yg punya blok tsb dan sudah beberapa tahun mengeluarkan duit > utk eksplorasi, mau saya ya prospek tsb dipastikan statusnya oleh > pemerintah sbg 'DISCOVERY'. saya nggak peduli apa isinya, mau minyak, > gas, atau lainnya, yg penting pemerintah bilang 'discovery', tentunya > duit eksplorasi akan dikembalikan, 'kan? sekali lagi, kalo yg punya > itu saya lho, bukan orang lain... > > salam, > syaiful > > 2009/4/22 nyoto - ke-el : > > Iya saya sendiri waktu baca juga bingung, tapi karena masih sibuk2nya > jadi > > nggak sempat tanya2, manalagi email berikutnya ada yg bilang bahwa blok > nya > > ENI bukan di Ambalat (kan sedang diperrebutkan, jadi mana bisa > diexplorasi & > > akan diproduksi?), tapi di blok lainnya di Kalimantan juga. > > > > LNG adalah utk gas, sedang beritanya menemukan cadangan minyak, mungkin > > itulah ciri2nya berita yg dibikin oleh wartawan (plintirian wartawan, > > sedang yg aslinya yg dari Migas sebetulnya tidak demikian beritanya, > mosok > > Dirjen Migas ibu Evita tidak tahu bedanya minyak & gas, dan dimana letak > > bloknya ENI yg sebenarnya), selalu penuh dengan tandatanya memang sengaja > > dibikin rancu, biar ngundang banyak pertanyaan. > > > > wass, > > nyoto > > > > > > > > > > 2009/4/22 noor syarifuddin > > > >> Yang saya bingung.: > >> > >> > >> - cadangan sekitar 30-40 ribu barel per hari.(?) > >> - akan dilakukan DST selama 2-3 bulan...(angka 30-40 ribu itu berarti > bukan > >> dari DST ya..?) > >> - DST ini akan menentukan apakah target produksi pada 2010 bisa > >> tercapai...(?) > >> - Kalau sekarang masih uji produksi, apa mungkin tahun depan lapangan > bisa > >> produksi..? (tentunya harus bikin platform dll dulu yah...) > >> - nah yang terakhir ini yang paling membingungkan: > ENI sendiri > rencananya > >> akan membangun LNG terminal terapung (floating LNG > >> terminal) di blok Ambalat ==> lho ini lapangan gas atau minyak sih.. > >> > >> Mudah2an ada yang mau membantu mengurangi kebingungan saya. > >> > >> > >> salam, > >> > >> 2009/4/17 Soegiri : > >> > > >> > http://www.detikfinance.com/read/2009/04/17/101616/1116906/4/eni-targetkan-blok-ambalat-mulai-produksi-2010 > >> > > >> > Jakarta - ENI telah menemukan cadangan minyak sekitar 30-40 ribu barel > >> per > >> > hari di lapangan Aster, blok Ambalat. Jika pengembangan berjalan > lancar, > >> > maka produksi minyak dari lapangan tersebut bisa dilakukan pada 2010. > >> > > >> > Demikian disampaikan Dirjen Migas Evita Legowo usai Launching > Pelayanan > >> > Investasi Migas Terpadu dan Gerakan Hemat BBM di Gedung Ditrektorat > >> Jenderal > >> > Minyak dan Gas Bumi, Plaza Centris, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, > Jumat > >> > (17/4/2009). > >> > > >> > "Indikasi awal terdapat 30-40 ribu barel per hari ini minyak dari > lima > >> > sumur di lapangan Aster di wilayah Ambalat," jelas Evita. > >> > > >> > Evita menjelaskan, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan Drill Stand > Test > >> > (DST) di lapangan Aster selama 2 -3 bulan. Tes inilah yang menentukan > >> apakah > >> > target produksi pada 2010 bisa tercapai. > >> > > >> > "Kita akan lakukan Drill Stand Test (DST) dulu dalam 2-3 bulan. Ini > test > >> > pertama, kalau berhasil maka tahun 2010 bisa mulai produksi, kita > >> hati-hati > >> > karena letaknya di perbatasan," kata Evita. > >> > > >> > Terkait letak lapangan yang berbatasan dengan Malaysia, Menteri ESDM > >> Purnomo > >> > Yusgiantoro menghimbau agar tidak ada kekhawatiran terkait hal > tersebut. > >> > > >> > "Ambalat adalah bagian dari wilayah NKRI karena itu sebetulnya wilayah > >> kita > >> > di klaim mereka karena mereka bisa klaim wilayah Sipadan dan > linggitan, > >> ini > >> > tidak bisa," tegasnya. > >> > > >> > Bahkan Purnomo mengakui pihak Malaysia telah meminta agar wilayah > >> tersebut > >> > dijadikan sebagai wilayah operasi bersama. > >> > > >> > "Memang mereka minta agar ini dijadikan sebgai wilayah operasi > bersama. > >> Saya > >> > menolaknya karena kalau menerima itu sama saja kita mengakui ambalat > itu > >> > masuk ke wilayah mereka," tandas Purnomo. > >> > > >> > Untuk membahas berbagai persiapan pengembangan lapangan, pemerintah > akan > >> > segera bertemu dengan CEO ENI dalam waktu dekat. > >> > > >> > "Kami akan segera bertemu dengan CEO ENI untuk membahas hal ini," > >> katanya. > >> > > >> > ENI memang sudah meminta dukungan keamanan dari pemerintah Indonesia > >> untuk > >> > pengembangan lapangan Ambalat. Lokasinya yang berbatasan dengan > Malaysia > >> > membuat negeri
Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat
cak noor dan kang nyoto, soal wartawan sering berbuat salah dalam menyitir dari nara-sumber, itu memang betul. biarlah waktu terus bergulir, semoga pelan2 orang awam banyak yg tahu ttg geologi, termasuk industri migas tsb. kalo saya justru berpikir lain dg adanya ke-nggak-keruan berita tsb. kalo saya yg punya blok tsb dan sudah beberapa tahun mengeluarkan duit utk eksplorasi, mau saya ya prospek tsb dipastikan statusnya oleh pemerintah sbg 'DISCOVERY'. saya nggak peduli apa isinya, mau minyak, gas, atau lainnya, yg penting pemerintah bilang 'discovery', tentunya duit eksplorasi akan dikembalikan, 'kan? sekali lagi, kalo yg punya itu saya lho, bukan orang lain... salam, syaiful 2009/4/22 nyoto - ke-el : > Iya saya sendiri waktu baca juga bingung, tapi karena masih sibuk2nya jadi > nggak sempat tanya2, manalagi email berikutnya ada yg bilang bahwa blok nya > ENI bukan di Ambalat (kan sedang diperrebutkan, jadi mana bisa diexplorasi & > akan diproduksi?), tapi di blok lainnya di Kalimantan juga. > > LNG adalah utk gas, sedang beritanya menemukan cadangan minyak, mungkin > itulah ciri2nya berita yg dibikin oleh wartawan (plintirian wartawan, > sedang yg aslinya yg dari Migas sebetulnya tidak demikian beritanya, mosok > Dirjen Migas ibu Evita tidak tahu bedanya minyak & gas, dan dimana letak > bloknya ENI yg sebenarnya), selalu penuh dengan tandatanya memang sengaja > dibikin rancu, biar ngundang banyak pertanyaan. > > wass, > nyoto > > > > > 2009/4/22 noor syarifuddin > >> Yang saya bingung.: >> >> >> - cadangan sekitar 30-40 ribu barel per hari.(?) >> - akan dilakukan DST selama 2-3 bulan...(angka 30-40 ribu itu berarti bukan >> dari DST ya..?) >> - DST ini akan menentukan apakah target produksi pada 2010 bisa >> tercapai...(?) >> - Kalau sekarang masih uji produksi, apa mungkin tahun depan lapangan bisa >> produksi..? (tentunya harus bikin platform dll dulu yah...) >> - nah yang terakhir ini yang paling membingungkan: > ENI sendiri rencananya >> akan membangun LNG terminal terapung (floating LNG >> terminal) di blok Ambalat ==> lho ini lapangan gas atau minyak sih.. >> >> Mudah2an ada yang mau membantu mengurangi kebingungan saya. >> >> >> salam, >> >> 2009/4/17 Soegiri : >> > >> http://www.detikfinance.com/read/2009/04/17/101616/1116906/4/eni-targetkan-blok-ambalat-mulai-produksi-2010 >> > >> > Jakarta - ENI telah menemukan cadangan minyak sekitar 30-40 ribu barel >> per >> > hari di lapangan Aster, blok Ambalat. Jika pengembangan berjalan lancar, >> > maka produksi minyak dari lapangan tersebut bisa dilakukan pada 2010. >> > >> > Demikian disampaikan Dirjen Migas Evita Legowo usai Launching Pelayanan >> > Investasi Migas Terpadu dan Gerakan Hemat BBM di Gedung Ditrektorat >> Jenderal >> > Minyak dan Gas Bumi, Plaza Centris, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat >> > (17/4/2009). >> > >> > "Indikasi awal terdapat 30-40 ribu barel per hari ini minyak dari lima >> > sumur di lapangan Aster di wilayah Ambalat," jelas Evita. >> > >> > Evita menjelaskan, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan Drill Stand Test >> > (DST) di lapangan Aster selama 2 -3 bulan. Tes inilah yang menentukan >> apakah >> > target produksi pada 2010 bisa tercapai. >> > >> > "Kita akan lakukan Drill Stand Test (DST) dulu dalam 2-3 bulan. Ini test >> > pertama, kalau berhasil maka tahun 2010 bisa mulai produksi, kita >> hati-hati >> > karena letaknya di perbatasan," kata Evita. >> > >> > Terkait letak lapangan yang berbatasan dengan Malaysia, Menteri ESDM >> Purnomo >> > Yusgiantoro menghimbau agar tidak ada kekhawatiran terkait hal tersebut. >> > >> > "Ambalat adalah bagian dari wilayah NKRI karena itu sebetulnya wilayah >> kita >> > di klaim mereka karena mereka bisa klaim wilayah Sipadan dan linggitan, >> ini >> > tidak bisa," tegasnya. >> > >> > Bahkan Purnomo mengakui pihak Malaysia telah meminta agar wilayah >> tersebut >> > dijadikan sebagai wilayah operasi bersama. >> > >> > "Memang mereka minta agar ini dijadikan sebgai wilayah operasi bersama. >> Saya >> > menolaknya karena kalau menerima itu sama saja kita mengakui ambalat itu >> > masuk ke wilayah mereka," tandas Purnomo. >> > >> > Untuk membahas berbagai persiapan pengembangan lapangan, pemerintah akan >> > segera bertemu dengan CEO ENI dalam waktu dekat. >> > >> > "Kami akan segera bertemu dengan CEO ENI untuk membahas hal ini," >> katanya. >> > >> > ENI memang sudah meminta dukungan keamanan dari pemerintah Indonesia >> untuk >> > pengembangan lapangan Ambalat. Lokasinya yang berbatasan dengan Malaysia >> > membuat negeri Jiran itu juga tergiur akan potensi blok Ambalat. >> > >> > ENI sendiri rencananya akan membangun LNG terminal terapung (floating LNG >> > terminal) di blok Ambalat. >> >> >> >> > -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com Technical Manager of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) ---
Re: [iagi-net-l] Aster - Ambalat
Iya saya sendiri waktu baca juga bingung, tapi karena masih sibuk2nya jadi nggak sempat tanya2, manalagi email berikutnya ada yg bilang bahwa blok nya ENI bukan di Ambalat (kan sedang diperrebutkan, jadi mana bisa diexplorasi & akan diproduksi?), tapi di blok lainnya di Kalimantan juga. LNG adalah utk gas, sedang beritanya menemukan cadangan minyak, mungkin itulah ciri2nya berita yg dibikin oleh wartawan (plintirian wartawan, sedang yg aslinya yg dari Migas sebetulnya tidak demikian beritanya, mosok Dirjen Migas ibu Evita tidak tahu bedanya minyak & gas, dan dimana letak bloknya ENI yg sebenarnya), selalu penuh dengan tandatanya memang sengaja dibikin rancu, biar ngundang banyak pertanyaan. wass, nyoto 2009/4/22 noor syarifuddin > Yang saya bingung.: > > > - cadangan sekitar 30-40 ribu barel per hari.(?) > - akan dilakukan DST selama 2-3 bulan...(angka 30-40 ribu itu berarti bukan > dari DST ya..?) > - DST ini akan menentukan apakah target produksi pada 2010 bisa > tercapai...(?) > - Kalau sekarang masih uji produksi, apa mungkin tahun depan lapangan bisa > produksi..? (tentunya harus bikin platform dll dulu yah...) > - nah yang terakhir ini yang paling membingungkan: > ENI sendiri rencananya > akan membangun LNG terminal terapung (floating LNG > terminal) di blok Ambalat ==> lho ini lapangan gas atau minyak sih.. > > Mudah2an ada yang mau membantu mengurangi kebingungan saya. > > > salam, > > 2009/4/17 Soegiri : > > > http://www.detikfinance.com/read/2009/04/17/101616/1116906/4/eni-targetkan-blok-ambalat-mulai-produksi-2010 > > > > Jakarta - ENI telah menemukan cadangan minyak sekitar 30-40 ribu barel > per > > hari di lapangan Aster, blok Ambalat. Jika pengembangan berjalan lancar, > > maka produksi minyak dari lapangan tersebut bisa dilakukan pada 2010. > > > > Demikian disampaikan Dirjen Migas Evita Legowo usai Launching Pelayanan > > Investasi Migas Terpadu dan Gerakan Hemat BBM di Gedung Ditrektorat > Jenderal > > Minyak dan Gas Bumi, Plaza Centris, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat > > (17/4/2009). > > > > "Indikasi awal terdapat 30-40 ribu barel per hari ini minyak dari lima > > sumur di lapangan Aster di wilayah Ambalat," jelas Evita. > > > > Evita menjelaskan, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan Drill Stand Test > > (DST) di lapangan Aster selama 2 -3 bulan. Tes inilah yang menentukan > apakah > > target produksi pada 2010 bisa tercapai. > > > > "Kita akan lakukan Drill Stand Test (DST) dulu dalam 2-3 bulan. Ini test > > pertama, kalau berhasil maka tahun 2010 bisa mulai produksi, kita > hati-hati > > karena letaknya di perbatasan," kata Evita. > > > > Terkait letak lapangan yang berbatasan dengan Malaysia, Menteri ESDM > Purnomo > > Yusgiantoro menghimbau agar tidak ada kekhawatiran terkait hal tersebut. > > > > "Ambalat adalah bagian dari wilayah NKRI karena itu sebetulnya wilayah > kita > > di klaim mereka karena mereka bisa klaim wilayah Sipadan dan linggitan, > ini > > tidak bisa," tegasnya. > > > > Bahkan Purnomo mengakui pihak Malaysia telah meminta agar wilayah > tersebut > > dijadikan sebagai wilayah operasi bersama. > > > > "Memang mereka minta agar ini dijadikan sebgai wilayah operasi bersama. > Saya > > menolaknya karena kalau menerima itu sama saja kita mengakui ambalat itu > > masuk ke wilayah mereka," tandas Purnomo. > > > > Untuk membahas berbagai persiapan pengembangan lapangan, pemerintah akan > > segera bertemu dengan CEO ENI dalam waktu dekat. > > > > "Kami akan segera bertemu dengan CEO ENI untuk membahas hal ini," > katanya. > > > > ENI memang sudah meminta dukungan keamanan dari pemerintah Indonesia > untuk > > pengembangan lapangan Ambalat. Lokasinya yang berbatasan dengan Malaysia > > membuat negeri Jiran itu juga tergiur akan potensi blok Ambalat. > > > > ENI sendiri rencananya akan membangun LNG terminal terapung (floating LNG > > terminal) di blok Ambalat. > > > >
[iagi-net-l] Aster - Ambalat
Yang saya bingung.: - cadangan sekitar 30-40 ribu barel per hari.(?) - akan dilakukan DST selama 2-3 bulan...(angka 30-40 ribu itu berarti bukan dari DST ya..?) - DST ini akan menentukan apakah target produksi pada 2010 bisa tercapai...(?) - Kalau sekarang masih uji produksi, apa mungkin tahun depan lapangan bisa produksi..? (tentunya harus bikin platform dll dulu yah...) - nah yang terakhir ini yang paling membingungkan: > ENI sendiri rencananya akan membangun LNG terminal terapung (floating LNG terminal) di blok Ambalat ==> lho ini lapangan gas atau minyak sih.. Mudah2an ada yang mau membantu mengurangi kebingungan saya. salam, 2009/4/17 Soegiri : > http://www.detikfinance.com/read/2009/04/17/101616/1116906/4/eni-targetkan-blok-ambalat-mulai-produksi-2010 > > Jakarta - ENI telah menemukan cadangan minyak sekitar 30-40 ribu barel per > hari di lapangan Aster, blok Ambalat. Jika pengembangan berjalan lancar, > maka produksi minyak dari lapangan tersebut bisa dilakukan pada 2010. > > Demikian disampaikan Dirjen Migas Evita Legowo usai Launching Pelayanan > Investasi Migas Terpadu dan Gerakan Hemat BBM di Gedung Ditrektorat Jenderal > Minyak dan Gas Bumi, Plaza Centris, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat > (17/4/2009). > > "Indikasi awal terdapat 30-40 ribu barel per hari ini minyak dari lima > sumur di lapangan Aster di wilayah Ambalat," jelas Evita. > > Evita menjelaskan, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan Drill Stand Test > (DST) di lapangan Aster selama 2 -3 bulan. Tes inilah yang menentukan apakah > target produksi pada 2010 bisa tercapai. > > "Kita akan lakukan Drill Stand Test (DST) dulu dalam 2-3 bulan. Ini test > pertama, kalau berhasil maka tahun 2010 bisa mulai produksi, kita hati-hati > karena letaknya di perbatasan," kata Evita. > > Terkait letak lapangan yang berbatasan dengan Malaysia, Menteri ESDM Purnomo > Yusgiantoro menghimbau agar tidak ada kekhawatiran terkait hal tersebut. > > "Ambalat adalah bagian dari wilayah NKRI karena itu sebetulnya wilayah kita > di klaim mereka karena mereka bisa klaim wilayah Sipadan dan linggitan, ini > tidak bisa," tegasnya. > > Bahkan Purnomo mengakui pihak Malaysia telah meminta agar wilayah tersebut > dijadikan sebagai wilayah operasi bersama. > > "Memang mereka minta agar ini dijadikan sebgai wilayah operasi bersama. Saya > menolaknya karena kalau menerima itu sama saja kita mengakui ambalat itu > masuk ke wilayah mereka," tandas Purnomo. > > Untuk membahas berbagai persiapan pengembangan lapangan, pemerintah akan > segera bertemu dengan CEO ENI dalam waktu dekat. > > "Kami akan segera bertemu dengan CEO ENI untuk membahas hal ini," katanya. > > ENI memang sudah meminta dukungan keamanan dari pemerintah Indonesia untuk > pengembangan lapangan Ambalat. Lokasinya yang berbatasan dengan Malaysia > membuat negeri Jiran itu juga tergiur akan potensi blok Ambalat. > > ENI sendiri rencananya akan membangun LNG terminal terapung (floating LNG > terminal) di blok Ambalat.