RE: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness

2007-08-02 Terurut Topik Doddy Suryanto
Pak Andri,

Sangat menarik mendiskusikan BIF ini. Seandainya BIF yang ditemukan di
Ketapang ini berumur lebih muda dari Archaean, apakah mungkin BIF ini
hanya iron-bearing units (ironstones) saja.

Apakah karena BIF ini berasosiasi dgn chert yang membuat BIF ini besar
kemungkinan sama dgn BIF yang lain.

Bagaimana dgn kehadiran mineral asosiasi yg lain seperti goethite yg
umumnya berasosiasi dgn ironstones? Apakah ditemukan juga mineral
tersebut di BIF Ketapang?

Bagaimana pula kita bisa membedakan BIF dgn ironstones selain dari segi
dimensinya?

Btw, rupanya Pak Andri mau mempresentasikan ini di AOGS di Bangkok ya.

Semoga sukses pak presentasinya. Kemarin juga kebagian presentasi tapi
topiknya tentang minyak di wilayah thailand.

 

cheers,

-doddy-

 

 



From: Andri Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 31, 2007 12:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness

 

Bung Herry, terimakasih atas responnya! debat mengenai oksigen dan BIF
pada Early Earth hingga kini masih berlangsung! Fakta menunjukkan bahwa
sebagian besar BIF berasosiasi dengan kerak Archean-Proterozoikun yang
menurut para ahli geologi Pre Cambrian Research memang terbukti bahwa
kehadiran hematit pada sedimen terjadi pada kadar sulfur dan sulfat yang
cukup tinggi dan miskin oksigen. Hal ini terbukti juga di Witwaterrand
Afrika Selatan dimana tedapat endapan paleo placer (fossil placer
berumur Archean) yang menghasilkan emas dan uraninit yang berasosiasi
dengan batupasir kongomeratan yang mengandung pirit. Yang menarik adalah
Uraninit dan Pirit tidak akan mungkin bertahan lama dalam transportasi
di sungai pada arus traksi! Kedua mineral ini akan segera teroksidasi
dan luluh dalam perjalanan. Oleh karena itu yang hipotesis yang bisa
mendukung kehadiran uraninit dan pirit dalam endapan plaser adalah
miskinnya oksigen pada era Early Earth. Hematit hadir dalam kondisi
reduksi atau anoxyc, mungkin pada sedimen bisa saja tidak selalu BIF,
tapi kondisinya geologinya harus tertentu yang memungkinkan anoxyc.

 

Salam

Andri Subandrio

- Original Message - 

From: Herry Maulana mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Monday, July 30, 2007 8:43 PM

Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

 

Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari
Kiruna, Swedia yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. 

 

Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada
umur Archaean? 

Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic
condition (karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi
petroleum), misal Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic
ada Jurassic, dan seterusnya?

 

Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat  signifikan, A). ada
kerak Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif
ada di Archaean-Proterozoic!

 

Salam,

Herry



 

- Original Message 
From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM
Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

IAGI netter yang budiman,

 

Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga
bisa mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian
terpendam dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin
jangan disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya
telah didokumentasikan dengan ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam
prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini terbanyak data bornya
adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya mengandalkan info
seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu biasanya menggali
test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari penggalian
ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang
semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini
terdiri dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan
hematit pada tebalnya sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat
juga yang tebalnya hingga 2 meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah
ditambang untuk bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan
bijih besi ini mirip dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di
Lake Superior (USA), Minas Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia).
Hingga kini tipe BIF ini merupakan pemasok 70% besi dunia untuk industri
baja! KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya semua BIF berumur
Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya bisa
diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi
pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di
Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI

Re: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness

2007-08-02 Terurut Topik Andri Subandrio
Hallo Doddy. Terimakasih perhatiannya. Sebenarnya mengapa BIF berada di Archean 
juga masih dalam perdebatan sengit. Namun demikian BIF yang umumnya terdiri 
dari selang lapisan hematite dan chert, terutama yang kini jadi tambang-tambang 
besi raksasa seperti Hamersley (Australia), lake Superior, Minas Grais (Brazil) 
berumur Archean-Proterozoikum! Inti masalahnya bagaimana hematite dan chert 
bisa sama-sama terbentuk dalam sedimentisasi kimia dan hematite-nya tidak 
teroksidasi serta pelamparanya bisa diikuti puluhan hngga ratusan kilometer ? 
Karena hematite relatif mudah teroksidasi, dan pas pada Archean juga memang 
kadar oksigennya masih minim (Early Earth), maka mungkin gatok atau pas 
antara kebanyakan BIF - Hematite dan Archean! Nah yang saya temukan di Ketapang 
adalah selang seling Henmatite dan Chert dalam struktur lapisan yang ideal. 
Kalau Iron stone lebih banyak pasca BIF, umumnya berkatian dengan weathering 
dan pembentukan oolith iron stone pada arid climate hasil sedimentasi dari 
material pelapukan. Bila mau publikasinya silahkan buka Japri.

Salam

Andri Subandrio
  - Original Message - 
  From: Doddy Suryanto 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, August 03, 2007 8:49 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness


  Pak Andri,

  Sangat menarik mendiskusikan BIF ini. Seandainya BIF yang ditemukan di 
Ketapang ini berumur lebih muda dari Archaean, apakah mungkin BIF ini hanya 
iron-bearing units (ironstones) saja.

  Apakah karena BIF ini berasosiasi dgn chert yang membuat BIF ini besar 
kemungkinan sama dgn BIF yang lain.

  Bagaimana dgn kehadiran mineral asosiasi yg lain seperti goethite yg umumnya 
berasosiasi dgn ironstones? Apakah ditemukan juga mineral tersebut di BIF 
Ketapang?

  Bagaimana pula kita bisa membedakan BIF dgn ironstones selain dari segi 
dimensinya?

  Btw, rupanya Pak Andri mau mempresentasikan ini di AOGS di Bangkok ya.

  Semoga sukses pak presentasinya. Kemarin juga kebagian presentasi tapi 
topiknya tentang minyak di wilayah thailand.

   

  cheers,

  -doddy-

   

   


--

  From: Andri Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, July 31, 2007 12:30 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness

   

  Bung Herry, terimakasih atas responnya! debat mengenai oksigen dan BIF pada 
Early Earth hingga kini masih berlangsung! Fakta menunjukkan bahwa sebagian 
besar BIF berasosiasi dengan kerak Archean-Proterozoikun yang menurut para ahli 
geologi Pre Cambrian Research memang terbukti bahwa kehadiran hematit pada 
sedimen terjadi pada kadar sulfur dan sulfat yang cukup tinggi dan miskin 
oksigen. Hal ini terbukti juga di Witwaterrand Afrika Selatan dimana tedapat 
endapan paleo placer (fossil placer berumur Archean) yang menghasilkan emas dan 
uraninit yang berasosiasi dengan batupasir kongomeratan yang mengandung pirit. 
Yang menarik adalah Uraninit dan Pirit tidak akan mungkin bertahan lama dalam 
transportasi di sungai pada arus traksi! Kedua mineral ini akan segera 
teroksidasi dan luluh dalam perjalanan. Oleh karena itu yang hipotesis yang 
bisa mendukung kehadiran uraninit dan pirit dalam endapan plaser adalah 
miskinnya oksigen pada era Early Earth. Hematit hadir dalam kondisi reduksi 
atau anoxyc, mungkin pada sedimen bisa saja tidak selalu BIF, tapi kondisinya 
geologinya harus tertentu yang memungkinkan anoxyc.

   

  Salam

  Andri Subandrio

- Original Message - 

From: Herry Maulana 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Monday, July 30, 2007 8:43 PM

Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

 

Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna, 
Swedia yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. 

 

Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur 
Archaean? 

Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic condition 
(karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi petroleum), misal 
Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic ada Jurassic, dan 
seterusnya?

 

Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat  signifikan, A). ada kerak 
Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada di 
Archaean-Proterozoic!

 

Salam,

Herry



 

- Original Message 
From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM
Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

IAGI netter yang budiman,

 

Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa 
mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam 
tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan 
Oil yang sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan

RE: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness

2007-07-31 Terurut Topik Maryanto (Maryant)
Mantab Cak Andri ini. Bagus sekali infonya. Critain info lainnya dong
tentang hematit ini...
 
Yang kutahu cuma ini. abang getih, kalau wong Yunani itu bilang
hematite. Berkomposisi M2O3 (Wah di baca M sebagai kation, Oxigen
sebagai anion, dan 2 serta 3 sebagai index, menyatakan banyaknya kation
dan ion, yang sulit di tulis di sini). Kation bisa : besi jadinya
Hematite atawa Iron Oxide, alumunium Corundum ato alumunium oxide,
Eskolaite atawa Chromium oxide,...
 
Trus, bagaimana kejadiannya Cak ? 
Saya sih, bisa nyarinya besi ya di Cilegon itu, gag ngerti di mana
sedimennya.
Arhaean memang amat sedikit oxigen. Dua masa pertama kali 700 Ma sejak
terbentuknya bumi 4,6 Ga, ya malah tak ada air atas kelangtkaan oxigen
untuk menjadi H2O itu. 
 
Apa besi memang hanya terbentuk di masa itu ? Bagimana dengan besi di
volkanisme ?
 
Pantai selatan Jateng, banyak pasir besi, yang bisa ketebalan 60 cm.
Presenter poster di UPN Volcano gathering Sept 2006 itu, malah bilang,
pasir besi ya sepanjang pantai barat Sumatra (terutama
Bengkulu-Lampung), selatan Jawa-Nusaatenggara (terutama Jateng, di mana
perusahaan itu sudah banyak menelitinya). Dari diskusi ma Prof
Sudrajad, terpikirkan saya bahwa pasir besi itu dari Old Andesite
Formation (OAF). Dan saya pikir, semua volkanik, kapanpun umurnya, ya
akan ada besinya. Apa ada komentar lain ?
 
Ketika kecil saya main tanah (pasir volkanik lereng Merapi), ya banyak
di dapati pasir besi itu, dengan adanya pasir yang menempel di besi
magnetik.  Di lain waktu ketika ku lebih besar, SLTP, mau rubah tenaga
air sungai di samping rumah menjadi tenaga listrik dengan roda sepeda
dan boss-lampunya, saya dapati pasir-pasir besi itu banyak sekali, bisa
sekitar 7 % dari pasir yang ada. 
 
Salam,
Maryanto.
 


From: Andri Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 31, 2007 12:30 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness


Bung Herry, terimakasih atas responnya! debat mengenai oksigen dan BIF
pada Early Earth hingga kini masih berlangsung! Fakta menunjukkan bahwa
sebagian besar BIF berasosiasi dengan kerak Archean-Proterozoikun yang
menurut para ahli geologi Pre Cambrian Research memang terbukti bahwa
kehadiran hematit pada sedimen terjadi pada kadar sulfur dan sulfat yang
cukup tinggi dan miskin oksigen. Hal ini terbukti juga di Witwaterrand
Afrika Selatan dimana tedapat endapan paleo placer (fossil placer
berumur Archean) yang menghasilkan emas dan uraninit yang berasosiasi
dengan batupasir kongomeratan yang mengandung pirit. Yang menarik adalah
Uraninit dan Pirit tidak akan mungkin bertahan lama dalam transportasi
di sungai pada arus traksi! Kedua mineral ini akan segera teroksidasi
dan luluh dalam perjalanan. Oleh karena itu yang hipotesis yang bisa
mendukung kehadiran uraninit dan pirit dalam endapan plaser adalah
miskinnya oksigen pada era Early Earth. Hematit hadir dalam kondisi
reduksi atau anoxyc, mungkin pada sedimen bisa saja tidak selalu BIF,
tapi kondisinya geologinya harus tertentu yang memungkinkan anoxyc.
 
Salam
Andri Subandrio

- Original Message - 
From: Herry Maulana mailto:[EMAIL PROTECTED]  
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, July 30, 2007 8:43 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari
Kiruna, Swedia yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. 
 
Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada
umur Archaean? 
Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic
condition (karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi
petroleum), misal Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic
ada Jurassic, dan seterusnya?
 
Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat  signifikan, A). ada
kerak Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif
ada di Archaean-Proterozoic!
 
Salam,
Herry


 
- Original Message 
From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM
Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia


IAGI netter yang budiman,
 
Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga
bisa mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian
terpendam dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin
jangan disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya
telah didokumentasikan dengan ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam
prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini terbanyak data bornya
adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya mengandalkan info
seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu biasanya menggali
test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari penggalian
ekskavator di

[iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness

2007-07-30 Terurut Topik Andri Subandrio
Bung Herry, terimakasih atas responnya! debat mengenai oksigen dan BIF pada 
Early Earth hingga kini masih berlangsung! Fakta menunjukkan bahwa sebagian 
besar BIF berasosiasi dengan kerak Archean-Proterozoikun yang menurut para ahli 
geologi Pre Cambrian Research memang terbukti bahwa kehadiran hematit pada 
sedimen terjadi pada kadar sulfur dan sulfat yang cukup tinggi dan miskin 
oksigen. Hal ini terbukti juga di Witwaterrand Afrika Selatan dimana tedapat 
endapan paleo placer (fossil placer berumur Archean) yang menghasilkan emas dan 
uraninit yang berasosiasi dengan batupasir kongomeratan yang mengandung pirit. 
Yang menarik adalah Uraninit dan Pirit tidak akan mungkin bertahan lama dalam 
transportasi di sungai pada arus traksi! Kedua mineral ini akan segera 
teroksidasi dan luluh dalam perjalanan. Oleh karena itu yang hipotesis yang 
bisa mendukung kehadiran uraninit dan pirit dalam endapan plaser adalah 
miskinnya oksigen pada era Early Earth. Hematit hadir dalam kondisi reduksi 
atau anoxyc, mungkin pada sedimen bisa saja tidak selalu BIF, tapi kondisinya 
geologinya harus tertentu yang memungkinkan anoxyc.

Salam
Andri Subandrio
  - Original Message - 
  From: Herry Maulana 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, July 30, 2007 8:43 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia


  Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna, Swedia 
yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. 

  Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur 
Archaean? 
  Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic condition 
(karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi petroleum), misal 
Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic ada Jurassic, dan 
seterusnya?

  Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat  signifikan, A). ada kerak 
Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada di 
Archaean-Proterozoic!

  Salam,
  Herry


   
  - Original Message 
  From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM
  Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia


  IAGI netter yang budiman,

  Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa mengungkap 
informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah berada 
dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang 
sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan ribuan bor 
dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini 
terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya 
mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu 
biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari 
penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang 
semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri 
dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada tebalnya 
sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang tebalnya hingga 2 
meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang untuk bijih besinya. 
Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih besi ini mirip dengan BIF 
(Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake Superior (USA), Minas Grais 
(Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga kini tipe BIF ini merupakan pemasok 
70% besi dunia untuk industri baja! KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya 
semua BIF berumur Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya 
bisa diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi 
pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di 
Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not  for oil but 
for ore!

  Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching 
untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima 
attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana supaya 
gambar bisa masuk net IAGI ?

  Salam

  Andri Subandrio
  
  Hot News!!!
  EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
  228 papers have been accepted to be presented;
  send the extended-abstract or full paper
  by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
  Joint Convention Bali 2007
  The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
  Bali Convention Center, 13-16 November 2007
  
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP.