Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.
wayahnya DWIKORA part II...? - Original Message - From: Darman, Herman H BSP-TSX/4 [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 02, 2005 4:36 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan. Rovicky, Mungkin sudah perlu siap-siap packing Herman __ Keep drilling, Shell advised BY SIM LEOI LEOI PUTRAJAYA: Petroleum giant Shell, which has been awarded the concession by Malaysia to drill for oil and gas in the Sulawesi Sea, should go ahead with exploratory works despite a protest lodged by Indonesia. Foreign Minister Datuk Seri Syed Hamid Albar said there was no reason for Shell to stop work or for Malaysia to be alarmed and that the protest by Indonesia would be duly noted. We have received the protest and we will respond accordingly and issue a statement reaffirming our stand. But any protest from Indonesia should not stop us. These protests are quite normal and are part of the diplomatic process, he said, adding that Malaysia had also lodged similar protests against Indonesia awarding oil concessions to Italian company Eni and US oil firm Unocal last year. ILLEGAL OPERATION: Mohd Roslan inspecting the equipment used to transfer the gas from domestic tanks into industrial tanks at the factory lot in Port Klang. However, Syed Hamid said, Malaysia and Indonesia needed to resolve the issue and reach a win-win solution. We hope this issue can be resolved soon. But until a solution is found, we will go on with what we are doing, he said after receiving contributions from the Malay Chamber of Commerce and Protas Sdn Bhd for the Asian Tsunami Fund at his office here yesterday. He was commenting on reports quoting oil and gas director-general in Indonesia's Energy and Natural Resources Department, Iin Arifin Takhyan, as saying that both the Ambalat and East Ambalat blocks to the east of Kalimantan had long been under Indonesian administration and that contracts for their development had been awarded to other companies. Iin had claimed that the blocks were within Indonesia's territory while Malaysia perceived these as within its waters after being awarded the Sipadan and Ligitan islands. Malaysia had said that its continental shelf and a federal territorial parameters map issued in 1979 both showed the country held sovereignty over the two blocks. -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 02 March 2005 06:21 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan. Lha saya pikir yang mau merebut wilayah Indonesia itu Amrik atau Australia lho, kok Malaysia sih? Tapi ini peluang yang bagus bagi pemerintahan SBY-JK untuk menggalang nasionalisme bangsa Indonesia. Ada sebuah musuh bersama untuk menyatukan orang Indonesia sekarang. Salam Min On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sudah menjadi sangat serius . bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ... RDP - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI
Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.
lha kok baru sadar sekarang...? dari dulu kita diobok - obok sama orang malaysia dengan ngirim azhari dan nurdin top ke indonesia..ngelatih orang indonesia di malaysia untuk ngebom di indonesia dengan menggunakan sentimen agama yang enggak jelas dsbkan sapa tahu azhari dan nurdin top itu bagian dari pasukan elitnya malaysia.. intinya persatuan asean itu udah enggak ada (singapura yang ngambilin pasir...pelabuhan yang mengenakan diskriminasi untuk kapal indonesia dsb..., malaysia yang ngirim teroris ke indonesia ..belum lagi persenjataan GAM di Aceh yang banyak dikirim dari malaysia). Amerika udah enggak ada urusannnya lagi sama Indonesia toh sudah ada australi yang jadi kaki tangannya di asia Regards Ferdi lho pagi - pagi kok udah ngomongin politik sih...? Minarwan [EMAIL PROTECTED] 02/03/2005 06:20 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan. Lha saya pikir yang mau merebut wilayah Indonesia itu Amrik atau Australia lho, kok Malaysia sih? Tapi ini peluang yang bagus bagi pemerintahan SBY-JK untuk menggalang nasionalisme bangsa Indonesia. Ada sebuah musuh bersama untuk menyatukan orang Indonesia sekarang. Salam Min On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sudah menjadi sangat serius . bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ... RDP - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.
Nggak usah perang lah . :-() Karena sudah tidak ada lagi tokoh seperti Bung Karno. Yang mampu melawan kekuasaan Amerika dan Inggeris. Diadu saja dengan Tim Bulutangkis dan Sepakbola. Saya yakin Taufik Hidayat dkk dari Bulu Tangkis atau Boas Saloza dkk dari Sepak Bola. mampu mengalahkan Tim Malaysia bahkan di kandangnya. Statistik pertandingan Head To Head masih milik kita. Jadi teritorial kita tsb tetap milik kita selamanya. Yales Viva Jaya Mahe. Di laut kita jaya. TAM --- Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: wayahnya DWIKORA part II...? - Original Message - From: Darman, Herman H BSP-TSX/4 [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 02, 2005 4:36 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan. Rovicky, Mungkin sudah perlu siap-siap packing Herman __ Keep drilling, Shell advised BY SIM LEOI LEOI PUTRAJAYA: Petroleum giant Shell, which has been awarded the concession by Malaysia to drill for oil and gas in the Sulawesi Sea, should go ahead with exploratory works despite a protest lodged by Indonesia. Foreign Minister Datuk Seri Syed Hamid Albar said there was no reason for Shell to stop work or for Malaysia to be alarmed and that the protest by Indonesia would be duly noted. We have received the protest and we will respond accordingly and issue a statement reaffirming our stand. But any protest from Indonesia should not stop us. These protests are quite normal and are part of the diplomatic process, he said, adding that Malaysia had also lodged similar protests against Indonesia awarding oil concessions to Italian company Eni and US oil firm Unocal last year. ILLEGAL OPERATION: Mohd Roslan inspecting the equipment used to transfer the gas from domestic tanks into industrial tanks at the factory lot in Port Klang. However, Syed Hamid said, Malaysia and Indonesia needed to resolve the issue and reach a win-win solution. We hope this issue can be resolved soon. But until a solution is found, we will go on with what we are doing, he said after receiving contributions from the Malay Chamber of Commerce and Protas Sdn Bhd for the Asian Tsunami Fund at his office here yesterday. He was commenting on reports quoting oil and gas director-general in Indonesia's Energy and Natural Resources Department, Iin Arifin Takhyan, as saying that both the Ambalat and East Ambalat blocks to the east of Kalimantan had long been under Indonesian administration and that contracts for their development had been awarded to other companies. Iin had claimed that the blocks were within Indonesia's territory while Malaysia perceived these as within its waters after being awarded the Sipadan and Ligitan islands. Malaysia had said that its continental shelf and a federal territorial parameters map issued in 1979 both showed the country held sovereignty over the two blocks. -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 02 March 2005 06:21 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan. Lha saya pikir yang mau merebut wilayah Indonesia itu Amrik atau Australia lho, kok Malaysia sih? Tapi ini peluang yang bagus bagi pemerintahan SBY-JK untuk menggalang nasionalisme bangsa Indonesia. Ada sebuah musuh bersama untuk menyatukan orang Indonesia sekarang. Salam Min On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sudah menjadi sangat serius . bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ... RDP - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI
[iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.
Sepertinya sudah menjadi sangat serius . bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ... RDP === Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan. Selasa, 01 Mar 2005, RI Kerahkan Kapal Perang Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut Kaltim TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia di wilayah Laut Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, dilanda ketegangan. TNI-AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke wilayah tersebut untuk mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga mengklaim perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh Mahkamah Internasional itu. Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di kawasan timur Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI Rencong, dan KRI Nuku. Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut yang kini sama-sama diklaim kedua negara. Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada wartawan koran ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) Tarakan sejak Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk unsur-unsur pasukan yang digelar di wilayah perbatasan tersebut. Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL mengerahkan dua pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot Mayor Laut (P) Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut (P) Wijayanto. Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di Bandara Juwata Tarakan. Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di bawah kendali Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P) Marsetio MM. Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, kata Ibnu, waktunya tidak terbatas. Gelar kekuatan dilakukan sampai masalah ini dibicarakan di tingkat nasional dan internasional secara diplomatik, ungkapnya. Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak lanjut dari masalah yang dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7 Januari 2005 lalu. Kapal nelayan Indonesia itu dikejar dan ditembak oleh sebuah kapal perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) KD Sri Melaka-3147. Selain itu, Marin Laut, sebutan angkatan laut Malaysia, telah menyandera dan menyiksa karyawan PT Asiha Samudra yang ketika itu memperbaiki lampu suar (lampu sebagai rambu-rambu laut di daerah Karang Unarang yang letaknya di sebelah timur Pulau Sebatik). Parahnya lagi, lanjut Danlanal yang belum sebulan menjabat ini, pada Sabtu (26/2) sekitar pukul 10.58 Wita, pesawat Pesud Malaysia/Lnad Based Maritime Air Craft jenis 4 Beechcraft B 200 T Super King, mendekati KRI Wiratno dan bahkan masuk wilayah Indonesia sekitar 3 mil. Ketegangan di kawasan laut tersebut terjadi setelah Sipadan dan Ligitan resmi menjadi milik Malaysia. Negeri jiran itu kini merasa separo Laut Sulawesi masuk wilayah mereka. Padahal, dulu hanya 12 mil dari Sipadan dan Ligitan. Sekarang mereka mengklaim 70 mil dari Sipadan dan Ligitan, jelas Ibnu. Yang membuat situasi semakin tegang, daerah Karang Unarang yang berada di luar 70 mil dari batas klaim Malaysia itu, kini juga diincarnya. Salah satu bukti nyata, ketika Indonesia membangun suar di wilayah itu, para pekerja disandera dan disiksa pasukan Malaysia. Pihak Malaysia sangat agresif untuk menguasai sebagian besar Laut Sulawesi. Aksi terakhir Malaysia yang membuat Departemen Luar Negeri RI marah adalah menjual konsesi minyak di kawasan tersebut kepada raksasa perusahaan minyak Shell. Deplu langsung mengirim nota protes ke Kuala Lumpur. Menurut Jubir Deplu Marty Natalegawa, perairan tersebut milik Indonesia. Karena itu, malaysia tidak mempunyai hak memberikan konsesi kepada siapa pun. Menurut Marty, Indonesia akan tetap mempertahankan kedaulatannya di wilayah itu. Panglima TNI Siap Konflik Terbuka dengan Malaysia Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto menyatakan, pihaknya siap konflik terbuka dengan Malaysia supaya beberapa wilayah perbatasan seperti Laut Sulawesi tidak terus-menerus menjadi ajang eksplorasi dan eksploitasi. Tapi, dia meminta komitmen penuh dari DPR. Jangan sampai saat ini didorong-dorong untuk tegas mengerahkan armada, tetapi nanti disalahkan dan disudutkan bila sudah terjadi konflik. Tolong, dukung kami. Jangan nanti dituduh main embat kapal negara lain sembarangan, pintanya dalam raker dengan Komisi I DPR di Jakarta kemarin. Sementara itu, Kadispen Koarmatim TNI-AL Letkol (L) Guntur Wahyudi mengaku belum menerima informasi adanya tiga armada KRI yang merapat ke Laut Sulawesi untuk menambah kekuatan pengamanan wilayah perairan di sana. (arm/noi/jpnn) [Non-text portions of this message have been removed] -- my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.
Lha saya pikir yang mau merebut wilayah Indonesia itu Amrik atau Australia lho, kok Malaysia sih? Tapi ini peluang yang bagus bagi pemerintahan SBY-JK untuk menggalang nasionalisme bangsa Indonesia. Ada sebuah musuh bersama untuk menyatukan orang Indonesia sekarang. Salam Min On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sudah menjadi sangat serius . bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ... RDP - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.
kena bencana alam luar-biasa, anggota keluarganya (tki) lagi diuber2, bbm naik...mbok ya tahan diri dulu donk encik! kalo udah soal fulus boro2 saudara serumpun.. sgm == At 09:20 AM 3/2/2005 +1100, you wrote: Lha saya pikir yang mau merebut wilayah Indonesia itu Amrik atau Australia lho, kok Malaysia sih? Tapi ini peluang yang bagus bagi pemerintahan SBY-JK untuk menggalang nasionalisme bangsa Indonesia. Ada sebuah musuh bersama untuk menyatukan orang Indonesia sekarang. Salam Min On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sudah menjadi sangat serius . bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ... RDP - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.
Rovicky, Mungkin sudah perlu siap-siap packing Herman __ Keep drilling, Shell advised BY SIM LEOI LEOI PUTRAJAYA: Petroleum giant Shell, which has been awarded the concession by Malaysia to drill for oil and gas in the Sulawesi Sea, should go ahead with exploratory works despite a protest lodged by Indonesia. Foreign Minister Datuk Seri Syed Hamid Albar said there was no reason for Shell to stop work or for Malaysia to be alarmed and that the protest by Indonesia would be duly noted. We have received the protest and we will respond accordingly and issue a statement reaffirming our stand. But any protest from Indonesia should not stop us. These protests are quite normal and are part of the diplomatic process, he said, adding that Malaysia had also lodged similar protests against Indonesia awarding oil concessions to Italian company Eni and US oil firm Unocal last year. ILLEGAL OPERATION: Mohd Roslan inspecting the equipment used to transfer the gas from domestic tanks into industrial tanks at the factory lot in Port Klang. However, Syed Hamid said, Malaysia and Indonesia needed to resolve the issue and reach a win-win solution. We hope this issue can be resolved soon. But until a solution is found, we will go on with what we are doing, he said after receiving contributions from the Malay Chamber of Commerce and Protas Sdn Bhd for the Asian Tsunami Fund at his office here yesterday. He was commenting on reports quoting oil and gas director-general in Indonesia's Energy and Natural Resources Department, Iin Arifin Takhyan, as saying that both the Ambalat and East Ambalat blocks to the east of Kalimantan had long been under Indonesian administration and that contracts for their development had been awarded to other companies. Iin had claimed that the blocks were within Indonesia's territory while Malaysia perceived these as within its waters after being awarded the Sipadan and Ligitan islands. Malaysia had said that its continental shelf and a federal territorial parameters map issued in 1979 both showed the country held sovereignty over the two blocks. -Original Message- From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 02 March 2005 06:21 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan. Lha saya pikir yang mau merebut wilayah Indonesia itu Amrik atau Australia lho, kok Malaysia sih? Tapi ini peluang yang bagus bagi pemerintahan SBY-JK untuk menggalang nasionalisme bangsa Indonesia. Ada sebuah musuh bersama untuk menyatukan orang Indonesia sekarang. Salam Min On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sudah menjadi sangat serius . bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ... RDP - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.
Kira kira bagaimana pengaruhnya terhadap temen temen kitab yang kerja untuk Petronas? On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sudah menjadi sangat serius . bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ... RDP === Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan. Selasa, 01 Mar 2005, RI Kerahkan Kapal Perang Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut Kaltim TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia di wilayah Laut Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, dilanda ketegangan. TNI-AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke wilayah tersebut untuk mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga mengklaim perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh Mahkamah Internasional itu. Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di kawasan timur Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI Rencong, dan KRI Nuku. Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut yang kini sama-sama diklaim kedua negara. Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada wartawan koran ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) Tarakan sejak Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk unsur-unsur pasukan yang digelar di wilayah perbatasan tersebut. Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL mengerahkan dua pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot Mayor Laut (P) Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut (P) Wijayanto. Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di Bandara Juwata Tarakan. Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di bawah kendali Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P) Marsetio MM. Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, kata Ibnu, waktunya tidak terbatas. Gelar kekuatan dilakukan sampai masalah ini dibicarakan di tingkat nasional dan internasional secara diplomatik, ungkapnya. Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak lanjut dari masalah yang dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7 Januari 2005 lalu. Kapal nelayan Indonesia itu dikejar dan ditembak oleh sebuah kapal perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) KD Sri Melaka-3147. Selain itu, Marin Laut, sebutan angkatan laut Malaysia, telah menyandera dan menyiksa karyawan PT Asiha Samudra yang ketika itu memperbaiki lampu suar (lampu sebagai rambu-rambu laut di daerah Karang Unarang yang letaknya di sebelah timur Pulau Sebatik). Parahnya lagi, lanjut Danlanal yang belum sebulan menjabat ini, pada Sabtu (26/2) sekitar pukul 10.58 Wita, pesawat Pesud Malaysia/Lnad Based Maritime Air Craft jenis 4 Beechcraft B 200 T Super King, mendekati KRI Wiratno dan bahkan masuk wilayah Indonesia sekitar 3 mil. Ketegangan di kawasan laut tersebut terjadi setelah Sipadan dan Ligitan resmi menjadi milik Malaysia. Negeri jiran itu kini merasa separo Laut Sulawesi masuk wilayah mereka. Padahal, dulu hanya 12 mil dari Sipadan dan Ligitan. Sekarang mereka mengklaim 70 mil dari Sipadan dan Ligitan, jelas Ibnu. Yang membuat situasi semakin tegang, daerah Karang Unarang yang berada di luar 70 mil dari batas klaim Malaysia itu, kini juga diincarnya. Salah satu bukti nyata, ketika Indonesia membangun suar di wilayah itu, para pekerja disandera dan disiksa pasukan Malaysia. Pihak Malaysia sangat agresif untuk menguasai sebagian besar Laut Sulawesi. Aksi terakhir Malaysia yang membuat Departemen Luar Negeri RI marah adalah menjual konsesi minyak di kawasan tersebut kepada raksasa perusahaan minyak Shell. Deplu langsung mengirim nota protes ke Kuala Lumpur. Menurut Jubir Deplu Marty Natalegawa, perairan tersebut milik Indonesia. Karena itu, malaysia tidak mempunyai hak memberikan konsesi kepada siapa pun. Menurut Marty, Indonesia akan tetap mempertahankan kedaulatannya di wilayah itu. Panglima TNI Siap Konflik Terbuka dengan Malaysia Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto menyatakan, pihaknya siap konflik terbuka dengan Malaysia supaya beberapa wilayah perbatasan seperti Laut Sulawesi tidak terus-menerus menjadi ajang eksplorasi dan eksploitasi. Tapi, dia meminta komitmen penuh dari DPR. Jangan sampai saat ini didorong-dorong untuk tegas mengerahkan armada, tetapi nanti disalahkan dan disudutkan bila sudah terjadi konflik. Tolong, dukung kami. Jangan nanti dituduh main embat kapal negara lain sembarangan, pintanya dalam raker dengan Komisi I DPR di Jakarta kemarin. Sementara itu, Kadispen Koarmatim TNI-AL Letkol (L) Guntur Wahyudi mengaku belum menerima informasi adanya tiga armada KRI yang merapat ke Laut Sulawesi untuk menambah kekuatan pengamanan wilayah perairan di sana. (arm/noi/jpnn) [Non-text portions of this message have been removed] -- my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/