Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.

2005-03-02 Terurut Topik Noor Syarifuddin
wayahnya DWIKORA part II...?


- Original Message -
From: Darman, Herman H BSP-TSX/4 [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, March 02, 2005 4:36 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar
Sipadan-Ligitan.


Rovicky,

Mungkin sudah perlu siap-siap packing

Herman

__


Keep drilling, Shell advised
BY SIM LEOI LEOI
PUTRAJAYA: Petroleum giant Shell, which has been awarded the concession by
Malaysia to drill for oil and gas in the Sulawesi Sea, should go ahead with
exploratory works despite a protest lodged by Indonesia.
Foreign Minister Datuk Seri Syed Hamid Albar said there was no reason for
Shell to stop work or for Malaysia to be alarmed and that the protest by
Indonesia would be duly noted.
We have received the protest and we will respond accordingly and issue a
statement reaffirming our stand.
But any protest from Indonesia should not stop us. These protests are quite
normal and are part of the diplomatic process, he said, adding that
Malaysia had also lodged similar protests against Indonesia awarding oil
concessions to Italian company Eni and US oil firm Unocal last year.
ILLEGAL OPERATION: Mohd Roslan inspecting the equipment used to transfer the
gas from domestic tanks into industrial tanks at the factory lot in Port
Klang.
However, Syed Hamid said, Malaysia and Indonesia needed to resolve the issue
and reach a win-win solution.
We hope this issue can be resolved soon. But until a solution is found, we
will go on with what we are doing, he said after receiving contributions
from the Malay Chamber of Commerce and Protas Sdn Bhd for the Asian Tsunami
Fund at his office here yesterday.
He was commenting on reports quoting oil and gas director-general in
Indonesia's Energy and Natural Resources Department, Iin Arifin Takhyan, as
saying that both the Ambalat and East Ambalat blocks to the east of
Kalimantan had long been under Indonesian administration and that contracts
for their development had been awarded to other companies.
Iin had claimed that the blocks were within Indonesia's territory while
Malaysia perceived these as within its waters after being awarded the
Sipadan and Ligitan islands.
Malaysia had said that its continental shelf and a federal territorial
parameters map issued in 1979 both showed the country held sovereignty over
the two blocks.

-Original Message-
From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 02 March 2005 06:21
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di
sekitar Sipadan-Ligitan.


Lha saya pikir yang mau merebut wilayah Indonesia itu Amrik atau
Australia lho, kok Malaysia sih?
Tapi ini peluang yang bagus bagi pemerintahan SBY-JK untuk menggalang
nasionalisme bangsa Indonesia. Ada sebuah musuh bersama untuk
menyatukan orang Indonesia sekarang.

Salam
Min

On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi Putrohari
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sepertinya sudah menjadi sangat serius .
 bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan
 kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ...

 RDP

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI

Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.

2005-03-02 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
lha kok baru sadar sekarang...?
dari dulu kita diobok - obok sama orang malaysia  dengan ngirim azhari dan 
nurdin top ke  indonesia..ngelatih orang indonesia di malaysia untuk 
ngebom di indonesia dengan menggunakan sentimen agama yang enggak jelas 
dsbkan sapa tahu azhari dan nurdin top itu bagian dari pasukan elitnya 
malaysia..
intinya persatuan asean itu udah enggak ada (singapura yang ngambilin 
pasir...pelabuhan yang mengenakan diskriminasi untuk kapal indonesia 
dsb..., malaysia yang ngirim teroris ke indonesia ..belum lagi 
persenjataan GAM di Aceh yang banyak dikirim dari malaysia).
Amerika udah enggak ada urusannnya lagi sama Indonesia toh sudah ada 
australi yang jadi kaki tangannya di asia

Regards

Ferdi

lho pagi - pagi kok udah ngomongin politik sih...?






Minarwan [EMAIL PROTECTED]
02/03/2005 06:20 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak 
di sekitar 
Sipadan-Ligitan.


Lha saya pikir yang mau merebut wilayah Indonesia itu Amrik atau
Australia lho, kok Malaysia sih?
Tapi ini peluang yang bagus bagi pemerintahan SBY-JK untuk menggalang
nasionalisme bangsa Indonesia. Ada sebuah musuh bersama untuk
menyatukan orang Indonesia sekarang.

Salam
Min

On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi Putrohari
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sepertinya sudah menjadi sangat serius .
 bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan
 kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ...
 
 RDP

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.

2005-03-02 Terurut Topik Taufik Manan
Nggak usah perang lah . :-()
Karena sudah tidak ada lagi tokoh seperti Bung Karno.
Yang mampu melawan kekuasaan Amerika dan Inggeris.

Diadu saja dengan Tim Bulutangkis dan Sepakbola.
Saya yakin Taufik Hidayat dkk dari Bulu Tangkis
atau Boas Saloza dkk dari Sepak Bola.
mampu mengalahkan Tim Malaysia bahkan di kandangnya.
Statistik pertandingan Head To Head masih milik kita.
Jadi teritorial kita tsb tetap milik kita selamanya.

Yales Viva Jaya Mahe.
Di laut kita jaya.

TAM

--- Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 wayahnya DWIKORA part II...?
 
 
 - Original Message -
 From: Darman, Herman H BSP-TSX/4
 [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, March 02, 2005 4:36 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan
 lahan minyak di sekitar
 Sipadan-Ligitan.
 
 
 Rovicky,
 
 Mungkin sudah perlu siap-siap packing
 
 Herman
 
 __
 
 
 Keep drilling, Shell advised
 BY SIM LEOI LEOI
 PUTRAJAYA: Petroleum giant Shell, which has been
 awarded the concession by
 Malaysia to drill for oil and gas in the Sulawesi
 Sea, should go ahead with
 exploratory works despite a protest lodged by
 Indonesia.
 Foreign Minister Datuk Seri Syed Hamid Albar said
 there was no reason for
 Shell to stop work or for Malaysia to be alarmed and
 that the protest by
 Indonesia would be duly noted.
 We have received the protest and we will respond
 accordingly and issue a
 statement reaffirming our stand.
 But any protest from Indonesia should not stop us.
 These protests are quite
 normal and are part of the diplomatic process, he
 said, adding that
 Malaysia had also lodged similar protests against
 Indonesia awarding oil
 concessions to Italian company Eni and US oil firm
 Unocal last year.
 ILLEGAL OPERATION: Mohd Roslan inspecting the
 equipment used to transfer the
 gas from domestic tanks into industrial tanks at the
 factory lot in Port
 Klang.
 However, Syed Hamid said, Malaysia and Indonesia
 needed to resolve the issue
 and reach a win-win solution.
 We hope this issue can be resolved soon. But until
 a solution is found, we
 will go on with what we are doing, he said after
 receiving contributions
 from the Malay Chamber of Commerce and Protas Sdn
 Bhd for the Asian Tsunami
 Fund at his office here yesterday.
 He was commenting on reports quoting oil and gas
 director-general in
 Indonesia's Energy and Natural Resources Department,
 Iin Arifin Takhyan, as
 saying that both the Ambalat and East Ambalat blocks
 to the east of
 Kalimantan had long been under Indonesian
 administration and that contracts
 for their development had been awarded to other
 companies.
 Iin had claimed that the blocks were within
 Indonesia's territory while
 Malaysia perceived these as within its waters after
 being awarded the
 Sipadan and Ligitan islands.
 Malaysia had said that its continental shelf and a
 federal territorial
 parameters map issued in 1979 both showed the
 country held sovereignty over
 the two blocks.
 
 -Original Message-
 From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: 02 March 2005 06:21
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan
 lahan minyak di
 sekitar Sipadan-Ligitan.
 
 
 Lha saya pikir yang mau merebut wilayah Indonesia
 itu Amrik atau
 Australia lho, kok Malaysia sih?
 Tapi ini peluang yang bagus bagi pemerintahan SBY-JK
 untuk menggalang
 nasionalisme bangsa Indonesia. Ada sebuah musuh
 bersama untuk
 menyatukan orang Indonesia sekarang.
 
 Salam
 Min
 
 On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi
 Putrohari
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sepertinya sudah menjadi sangat serius .
  bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu
 menunjukkan
  kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan,
 punya apa lagi ...
 
  RDP
 

-
 To unsubscribe, send email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy

Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
 atau [EMAIL PROTECTED]),
 Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-
 
 
 
 

-
 To unsubscribe, send email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI

[iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.

2005-03-01 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Sepertinya sudah menjadi sangat serius .
bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan
kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ...

RDP
===
Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.

Selasa, 01 Mar 2005,
RI Kerahkan Kapal Perang



Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut Kaltim
TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia di wilayah Laut Sulawesi,
sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, dilanda ketegangan. TNI-AL kemarin
mengerahkan tiga kapal perang ke wilayah tersebut untuk mengantisipasi manuver
pasukan Malaysia yang juga mengklaim perbatasan perairan yang belum ditetapkan
oleh Mahkamah Internasional itu.

Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di kawasan timur Pulau
Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI Rencong, dan KRI Nuku. Kapal-kapal itu
berada di sekitar wilayah laut yang kini sama-sama diklaim kedua negara.

Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada wartawan koran ini kemarin
menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) Tarakan sejak Sabtu (26/2) ditunjuk
sebagai pangkalan aju untuk unsur-unsur pasukan yang digelar di wilayah
perbatasan tersebut.

Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL mengerahkan dua pesawat intai
maritim Nomad P-840 dengan pilot Mayor Laut (P) Sisyani dan Nomad P-834 dengan
pilot Kapten Laut (P) Wijayanto. Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di
Bandara Juwata Tarakan.

Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di bawah kendali Kepala Staf
Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang
dipimpin Kolonel Laut (P) Marsetio MM.

Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, kata Ibnu, waktunya tidak
terbatas. Gelar kekuatan dilakukan sampai masalah ini dibicarakan di tingkat
nasional dan internasional secara diplomatik, ungkapnya.

Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak lanjut dari masalah yang
dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7 Januari 2005 lalu. Kapal nelayan
Indonesia itu dikejar dan ditembak oleh sebuah kapal perang TLDM (Tentara Laut
Diraja Malaysia) KD Sri Melaka-3147.

Selain itu, Marin Laut, sebutan angkatan laut Malaysia, telah menyandera dan
menyiksa karyawan PT Asiha Samudra yang ketika itu memperbaiki lampu suar (lampu
sebagai rambu-rambu laut di daerah Karang Unarang yang letaknya di sebelah timur
Pulau Sebatik).

Parahnya lagi, lanjut Danlanal yang belum sebulan menjabat ini, pada Sabtu
(26/2) sekitar pukul 10.58 Wita, pesawat Pesud Malaysia/Lnad Based Maritime Air
Craft jenis 4 Beechcraft B 200 T Super King, mendekati KRI Wiratno dan bahkan
masuk wilayah Indonesia sekitar 3 mil.

Ketegangan di kawasan laut tersebut terjadi setelah Sipadan dan Ligitan resmi
menjadi milik Malaysia. Negeri jiran itu kini merasa separo Laut Sulawesi masuk
wilayah mereka. Padahal, dulu hanya 12 mil dari Sipadan dan Ligitan. Sekarang
mereka mengklaim 70 mil dari Sipadan dan Ligitan, jelas Ibnu.

Yang membuat situasi semakin tegang, daerah Karang Unarang yang berada di luar
70 mil dari batas klaim Malaysia itu, kini juga diincarnya. Salah satu bukti
nyata, ketika Indonesia membangun suar di wilayah itu, para pekerja disandera
dan disiksa pasukan Malaysia.

Pihak Malaysia sangat agresif untuk menguasai sebagian besar Laut Sulawesi. Aksi
terakhir Malaysia yang membuat Departemen Luar Negeri RI marah adalah menjual
konsesi minyak di kawasan tersebut kepada raksasa perusahaan minyak Shell.

Deplu langsung mengirim nota protes ke Kuala Lumpur. Menurut Jubir Deplu Marty
Natalegawa, perairan tersebut milik Indonesia. Karena itu, malaysia tidak
mempunyai hak memberikan konsesi kepada siapa pun. Menurut Marty, Indonesia akan
tetap mempertahankan kedaulatannya di wilayah itu.

Panglima TNI Siap Konflik Terbuka dengan Malaysia
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto menyatakan, pihaknya
siap konflik terbuka dengan Malaysia supaya beberapa wilayah perbatasan seperti
Laut Sulawesi tidak terus-menerus menjadi ajang eksplorasi dan eksploitasi.
Tapi, dia meminta komitmen penuh dari DPR. Jangan sampai saat ini
didorong-dorong untuk tegas mengerahkan armada, tetapi nanti disalahkan dan
disudutkan bila sudah terjadi konflik. Tolong, dukung kami. Jangan nanti
dituduh main embat kapal negara lain sembarangan, pintanya dalam raker dengan
Komisi I DPR di Jakarta kemarin.
Sementara itu, Kadispen Koarmatim TNI-AL Letkol (L) Guntur Wahyudi mengaku belum
menerima informasi adanya tiga armada KRI yang merapat ke Laut Sulawesi untuk
menambah kekuatan pengamanan wilayah perairan di sana. (arm/noi/jpnn)




[Non-text portions of this message have been removed]




-- 
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.

2005-03-01 Terurut Topik Minarwan
Lha saya pikir yang mau merebut wilayah Indonesia itu Amrik atau
Australia lho, kok Malaysia sih?
Tapi ini peluang yang bagus bagi pemerintahan SBY-JK untuk menggalang
nasionalisme bangsa Indonesia. Ada sebuah musuh bersama untuk
menyatukan orang Indonesia sekarang.

Salam
Min

On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi Putrohari
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sepertinya sudah menjadi sangat serius .
 bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan
 kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ...
 
 RDP

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.

2005-03-01 Terurut Topik Sanggam Hutabarat
kena bencana alam luar-biasa, anggota keluarganya (tki) lagi diuber2, bbm 
naik...mbok ya tahan diri dulu donk encik! kalo udah soal fulus boro2 
saudara serumpun..

sgm
==
At 09:20 AM 3/2/2005 +1100, you wrote:
Lha saya pikir yang mau merebut wilayah Indonesia itu Amrik atau
Australia lho, kok Malaysia sih?
Tapi ini peluang yang bagus bagi pemerintahan SBY-JK untuk menggalang
nasionalisme bangsa Indonesia. Ada sebuah musuh bersama untuk
menyatukan orang Indonesia sekarang.
Salam
Min
On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi Putrohari
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sepertinya sudah menjadi sangat serius .
 bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan
 kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ...

 RDP
-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


RE: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.

2005-03-01 Terurut Topik Darman, Herman H BSP-TSX/4
Rovicky,

Mungkin sudah perlu siap-siap packing

Herman

__


Keep drilling, Shell advised
BY SIM LEOI LEOI 
PUTRAJAYA: Petroleum giant Shell, which has been awarded the concession by 
Malaysia to drill for oil and gas in the Sulawesi Sea, should go ahead with 
exploratory works despite a protest lodged by Indonesia. 
Foreign Minister Datuk Seri Syed Hamid Albar said there was no reason for Shell 
to stop work or for Malaysia to be alarmed and that the protest by Indonesia 
would be duly noted. 
We have received the protest and we will respond accordingly and issue a 
statement reaffirming our stand. 
But any protest from Indonesia should not stop us. These protests are quite 
normal and are part of the diplomatic process, he said, adding that Malaysia 
had also lodged similar protests against Indonesia awarding oil concessions to 
Italian company Eni and US oil firm Unocal last year. 
ILLEGAL OPERATION: Mohd Roslan inspecting the equipment used to transfer the 
gas from domestic tanks into industrial tanks at the factory lot in Port Klang. 
However, Syed Hamid said, Malaysia and Indonesia needed to resolve the issue 
and reach a win-win solution. 
We hope this issue can be resolved soon. But until a solution is found, we 
will go on with what we are doing, he said after receiving contributions from 
the Malay Chamber of Commerce and Protas Sdn Bhd for the Asian Tsunami Fund at 
his office here yesterday. 
He was commenting on reports quoting oil and gas director-general in 
Indonesia's Energy and Natural Resources Department, Iin Arifin Takhyan, as 
saying that both the Ambalat and East Ambalat blocks to the east of Kalimantan 
had long been under Indonesian administration and that contracts for their 
development had been awarded to other companies. 
Iin had claimed that the blocks were within Indonesia's territory while 
Malaysia perceived these as within its waters after being awarded the Sipadan 
and Ligitan islands. 
Malaysia had said that its continental shelf and a federal territorial 
parameters map issued in 1979 both showed the country held sovereignty over the 
two blocks.  

-Original Message-
From: Minarwan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 02 March 2005 06:21
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di
sekitar Sipadan-Ligitan.


Lha saya pikir yang mau merebut wilayah Indonesia itu Amrik atau
Australia lho, kok Malaysia sih?
Tapi ini peluang yang bagus bagi pemerintahan SBY-JK untuk menggalang
nasionalisme bangsa Indonesia. Ada sebuah musuh bersama untuk
menyatukan orang Indonesia sekarang.

Salam
Min

On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi Putrohari
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sepertinya sudah menjadi sangat serius .
 bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan
 kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ...
 
 RDP

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.

2005-03-01 Terurut Topik Shofiyuddin Thoha
Kira kira bagaimana pengaruhnya terhadap temen temen kitab yang kerja
untuk Petronas?


On Tue, 1 Mar 2005 20:17:52 +0800, Rovicky Dwi Putrohari
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sepertinya sudah menjadi sangat serius .
 bagi saya bukan sekedar migas, tapi teritorial itu menunjukkan
 kedaulatan. lah kalo negara ndak punya kedaulatan, punya apa lagi ...
 
 RDP
 ===
 Berita seputar perebutan lahan minyak di sekitar Sipadan-Ligitan.
 
 Selasa, 01 Mar 2005,
 RI Kerahkan Kapal Perang
 
 Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut Kaltim
 TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia di wilayah Laut Sulawesi,
 sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, dilanda ketegangan. TNI-AL kemarin
 mengerahkan tiga kapal perang ke wilayah tersebut untuk mengantisipasi manuver
 pasukan Malaysia yang juga mengklaim perbatasan perairan yang belum ditetapkan
 oleh Mahkamah Internasional itu.
 
 Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di kawasan timur Pulau
 Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI Rencong, dan KRI Nuku. Kapal-kapal itu
 berada di sekitar wilayah laut yang kini sama-sama diklaim kedua negara.
 
 Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada wartawan koran ini kemarin
 menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) Tarakan sejak Sabtu (26/2) ditunjuk
 sebagai pangkalan aju untuk unsur-unsur pasukan yang digelar di wilayah
 perbatasan tersebut.
 
 Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL mengerahkan dua pesawat 
 intai
 maritim Nomad P-840 dengan pilot Mayor Laut (P) Sisyani dan Nomad P-834 dengan
 pilot Kapten Laut (P) Wijayanto. Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di
 Bandara Juwata Tarakan.
 
 Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di bawah kendali Kepala Staf
 Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang
 dipimpin Kolonel Laut (P) Marsetio MM.
 
 Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, kata Ibnu, waktunya tidak
 terbatas. Gelar kekuatan dilakukan sampai masalah ini dibicarakan di tingkat
 nasional dan internasional secara diplomatik, ungkapnya.
 
 Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak lanjut dari masalah yang
 dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7 Januari 2005 lalu. Kapal nelayan
 Indonesia itu dikejar dan ditembak oleh sebuah kapal perang TLDM (Tentara Laut
 Diraja Malaysia) KD Sri Melaka-3147.
 
 Selain itu, Marin Laut, sebutan angkatan laut Malaysia, telah menyandera dan
 menyiksa karyawan PT Asiha Samudra yang ketika itu memperbaiki lampu suar 
 (lampu
 sebagai rambu-rambu laut di daerah Karang Unarang yang letaknya di sebelah 
 timur
 Pulau Sebatik).
 
 Parahnya lagi, lanjut Danlanal yang belum sebulan menjabat ini, pada Sabtu
 (26/2) sekitar pukul 10.58 Wita, pesawat Pesud Malaysia/Lnad Based Maritime 
 Air
 Craft jenis 4 Beechcraft B 200 T Super King, mendekati KRI Wiratno dan bahkan
 masuk wilayah Indonesia sekitar 3 mil.
 
 Ketegangan di kawasan laut tersebut terjadi setelah Sipadan dan Ligitan resmi
 menjadi milik Malaysia. Negeri jiran itu kini merasa separo Laut Sulawesi 
 masuk
 wilayah mereka. Padahal, dulu hanya 12 mil dari Sipadan dan Ligitan. Sekarang
 mereka mengklaim 70 mil dari Sipadan dan Ligitan, jelas Ibnu.
 
 Yang membuat situasi semakin tegang, daerah Karang Unarang yang berada di luar
 70 mil dari batas klaim Malaysia itu, kini juga diincarnya. Salah satu bukti
 nyata, ketika Indonesia membangun suar di wilayah itu, para pekerja disandera
 dan disiksa pasukan Malaysia.
 
 Pihak Malaysia sangat agresif untuk menguasai sebagian besar Laut Sulawesi. 
 Aksi
 terakhir Malaysia yang membuat Departemen Luar Negeri RI marah adalah menjual
 konsesi minyak di kawasan tersebut kepada raksasa perusahaan minyak Shell.
 
 Deplu langsung mengirim nota protes ke Kuala Lumpur. Menurut Jubir Deplu Marty
 Natalegawa, perairan tersebut milik Indonesia. Karena itu, malaysia tidak
 mempunyai hak memberikan konsesi kepada siapa pun. Menurut Marty, Indonesia 
 akan
 tetap mempertahankan kedaulatannya di wilayah itu.
 
 Panglima TNI Siap Konflik Terbuka dengan Malaysia
 Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto menyatakan, pihaknya
 siap konflik terbuka dengan Malaysia supaya beberapa wilayah perbatasan 
 seperti
 Laut Sulawesi tidak terus-menerus menjadi ajang eksplorasi dan eksploitasi.
 Tapi, dia meminta komitmen penuh dari DPR. Jangan sampai saat ini
 didorong-dorong untuk tegas mengerahkan armada, tetapi nanti disalahkan dan
 disudutkan bila sudah terjadi konflik. Tolong, dukung kami. Jangan nanti
 dituduh main embat kapal negara lain sembarangan, pintanya dalam raker dengan
 Komisi I DPR di Jakarta kemarin.
 Sementara itu, Kadispen Koarmatim TNI-AL Letkol (L) Guntur Wahyudi mengaku 
 belum
 menerima informasi adanya tiga armada KRI yang merapat ke Laut Sulawesi untuk
 menambah kekuatan pengamanan wilayah perairan di sana. (arm/noi/jpnn)
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 --
 my blog :
 http://putrohari.tripod.com/Putrohari/