Mas syaiful, saya mencoba sedikit menjelaskan.
SICP (Shut in casing pressure) adalah pressure yang diukur pada saat well
control procedure yang merefleksikan besarnya pressure di annulus
(dibelakang pipa).
Sedangkan SIDPP (Shut in drill pipe pressure)adalah pressure yang diukur
pada saat well control procedure yang merefleksikan besarnya pressure di
dalam pipa.
Dalam keadaan balance, Bila kita menutup BOP, maka SICP = SIDPP.
Tetapi dalam keadaan imbalance (kick), Bila kita menutup BOP, maka SICP >
SIDPP, karena ada tambahan pressure dari over pressure zone.
Seperti yang saya sudah sebutkan sebelumnya bahwa SIDPP berfungsi untuk
menghitung berapa FP dibawah yang menyebabkan kick terjadi dan juga berapa
MW yang harus dipakai untuk menghentikan kick tersebut.
Untuk mengukur FP dibawah yang menyebabkan kick tadi, bisa dikalkulasi dng
rumus secara umum:
FP = SIDPP + (MWx0.052xTVD Depth)
Dengan mengetahui berapa besar FP yang menyebabkan kick, maka kita bisa
memutuskan berapa kill mud yang diperlukan, yaitu;
Kill mud= FP + Savety margin (kick tolerance).
Kembali ke lap top :p)
Bayangkan kalau terjadi kick yang berasal dari formasi yang ber tekanan
tinggi (FP sangat besar), sakali lagi yang dihitung dari SIDPP.
Padahal Casing shoe tidak di pasang cukup dalam (FG-nya kecil), maka
Dorongan pressure dari bawah, yang ditahan ke surface oleh BOP,
akan membelok kearah formation terlemah yang dapat dipecahkannya.
Mudah2an bermanfaat
Salam
ROMDONI
Operation Geologist
Eni Indonesia
Phone: 021-52997254
HP: 081381877717
Email: [EMAIL PROTECTED]
"mohammad syaiful" <[EMAIL PROTECTED]>
03/23/2007 07:18 AM
Please respond to iagi-net
To: iagi-net@iagi.or.id
cc:
Subject:Re: [iagi-net-l] Lusi (LOTvs SIDPP)
terimakasih mas romdoni (sori agak telat meresponnya, baru buka imil lagi
sih), sangat jelas buat saya.
menurut saya memang hanya beda definisi saja kok, pada prinsipnya saya
sepakat (jadi ingat 'perbedaan' penyebutan 'prosentasi/potensi cadangan';
kalo dulu LASMO atau Eni menyebutkan P10, utk definisi yg sama Unocal
(sekarang Chevron) menyebutnya sbg P90).
mungkin biar lebih lengkap, mas romdoni juga menjelaskan apa itu SICP
(nggak adil, masak SIDPP (atau SIDP) dijelaskan kok). sekalian diterangkan
rumus sederhana utk mendapatkan nilai tekanan pada kedalaman tertentu
berdasarkan hasil pengukuran SIDP (atau SIDPP), SICP, dan MW.
terimakasih dan salam,
syaiful
On 3/22/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
Mas syaiful,
Maaf kalau agak sedikit beda nich mas,
Menurut saya nilai LOT tidak sama dengan Formation pressure (FP).
LOT lebih merefleksikan nilai FG (Fracture gradient). FG akan semakin
besar seiring dengan semakin dalam suatu pengeboran.
Hal ini inilah yang menyebabkan kenapa disarankan untuk memasang casing
terlebih dahulu sebelum menembus zona yang diperkirakan high pressure.
FG ini sangat dipengaruhi oleh overburden dan sedikit sekali pengaruh dari
jenis lithologynya dan tidak dipengaruhi oleh tekanan formasi.
LOT (leak off test), dilakukan pada saat mulai pengeboran section baru,
dibawah casing setelah kita mengebor cement.
Fyi, di ENI kita melakukan LOT dua kali setiap section.
Yang pertama, tepat dibawah casing shoe, setelah kita mengebor 15' new
formation. (umumnya shale lithology)
Yang kedua, setelah kita penetrate first sand layer. Dari pengalaman,
nilai LOT kedua (sand) lebih kecil dari yang pertama (shale) walaupun
tidak significant.
Pre drilling, FG diestimasi dari seismik. Tetapi untuk actual valuenya,
harus didapatkan dari LOT (leak of test).
Disinilah arti pentingnya strategi pemasangan casing.
Karena selama drilling, harga LOT HARUS lebih besar dari expectasi
formation pressure (FP). Bahkan LOT harus lebih besar dari ECD
(equivalent circulating density, kalau tidak akan terjadi hilangnya lumpur
ke formasi (Loses).
While drilling, nilai FP dapat diestimasi dari resistivity LWD.
Jika dalam pengeboran kita menghadapi situasi dimana FP sudah sama atau
lebih tinggi dari harga LOT,
maka Kita "HARUS" stop drilling untuk memasang casing terlebih dahulu
sebelum meneruskannya.
Sedangkan SIDPP dapat mencerminkan FP (formation pressure) bukan tekanan
lumpur di annulus (lubang bor).
Kalau terjadi kick, pada umumnya BOP akan ditutup kemudian diukur nilai
SICP dan SIDPP.
Walaupun pada dasarnya SIDPP ini tidak diukur langsung dari formasi dengan
alat pressure testing (MDT, RDT or RCI).
Tetapi pengukuran ini dpt merefleksikan berapa besaran formation pressure.
Kedua nilai ini (SICP dan SIDPP) digunakan untuk menghitung: 1. berapa
berat "kill mud" yang bisa dipakai untuk menghentikan kick dan 2. berapa
nilai FP dibawah yang menyebabkan kick terjadi.
kita dapat menghitung FP dengan rumus sederhana berdasarkan depth dan
besar pressure yang tercatat.
Sebagian Kondisi yang umum ditemukan dalam pengeboran,
Kasus 1: MW > FP (tekanan lumpur di lubang lebih besar dari tekanan
form