Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-25 Terurut Topik Imam A. Sadisun
Lab kami saat ini memang sedang menjalin kerjasama dengan National Defense 
Agency of Japan, terutama untuk uji peledakan, baik untuk "melongsorkan 
batuan" maupun untuk membuat "gorong-gorong". Tentunya kita analisis dulu 
distribusi stress masa batuan tsb. (informasi geologi sangat penting 
untuk hal ini), biar dapat diketahui benar titik-titik lemahnya, dan yg 
paling utama biar kita yg kerja bisa lebih aman. Bahkan, beberapa bulan 
yll. saya sempat diajak masuk terowongan -500m bawah laut dan terowongan 
yang melewati kondisi bawah permukaan bersuhu lebih dari 200 derajat C 
iseng buanget mereka yaaa...

Salam,
~imam

On Tue, 25 Mar 2003, Andri Mubandi wrote:

> Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK! Yang
> bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk membuat
> jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit dikendalikan!
> Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya bukan
> rakyat yang digilas "The Rolling Stones" tapi musuh alias "Yankee" yang
> menyerang kita!
> 
> - Original Message -
> From: "Imam A. Sadisun" <>
> To: <>
> Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> > Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan
> > persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang
> > bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai
> > berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks
> > yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti
> > rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll.,
> > wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!?
> >
> > Salam,
> > ~imam
> >
> >
> > On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote:
> >
> > > Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
> dan
> > > mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
> Yang
> > > mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
> pemerintah
> > > dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
> diantaranya
> > > tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
> endapan
> > > logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
> demikian
> > > mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
> > > tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
> > > baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
> > > walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
> > > sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan
> untuk
> > > basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam
> inves
> > > miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan
> ya
> > > kaum petroleum geologist kan!?
> > >
> > > ANSSM
> > >
> > > - Original Message -
> > > From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > > Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
> > > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> > >
> > >
> > > > ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak
> ya
> > > > abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
> > > > toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng
> trus
> > > > ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
> ditembak
> > > > (seperti nyari Osama itu...)
> > > >
> > > > Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian
> yang
> > > > menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
> > > > mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran
> dan
> > > > kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
> > > > kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
> > > >
> > > > Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah
> dengan
> > > > menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
> > > > itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
> > > > membedakannya.:-)
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > salam,
> > > >
> > > >
> > > >
> > >

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-25 Terurut Topik SYARIFUDDIN Noor
jangan lupa bawa bambu runcing ya8-))






"Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
25/03/2003 12:27 PM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
    Subject:    Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


Jika Amrik menyerang kita, mereka pasti berbasis di Filipina dan 
Australia. Dari Filipina dipastikan mereka akan menguasai terlebih 
dahulu ladang-ladang minyak di Kaltim dan Sorong (seperti ketika 
Jepang di PD II menggempur Londo mereka kuasai dulu P. Tarakan).
Kalau dari Australia, maka sepanjang pantai selatan Jawa dan Kep. 
Sunda Kecil menjadi daerah pendaratan pasukan amfibi. Mereka bisa 
juga menyusupkan pasukan katak melalui gua-gua berair di Gunung 
Sewu yang tembus ke Samudra Hindia dan tiba-tiba muncul di 
Wonosari atau Yogyakarta. 
Tetapi Peg. Selatan Jawa Barat (dan juga Jawa Timur) yang 
bermedan tidak ramah bisa menjadi penghambat yang lumayan untuk 
pergerakan ke utara. 
Tapi, Kapal-kapal induk mereka sudah nongkrong di Selat Sunda 
atau Laut Andaman di utara Aceh.
Maka terkurunglah kitatinggal menunggu perang darat saja dan 
berdoa.

Kalau jebakan longsor mungkin mereka atasi dengan tank-tank yang 
bisa nerobos all-terrain. Tapi kalau cara-cara Vietcong malah lebih 
efektif. Medan tropis dengan hutan yang lebat terbukti bisa 
mengalahkan pasukan kuat sekalipun.

Mungkin perlu ada geologist yang ngajar di Lemhanas. Atau sudah?

Salam,
BB
=


On 25 Mar 2003, at 11:22, Andri Mubandi wrote:

> Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK! Yang
> bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk membuat
> jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit dikendalikan!
> Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya bukan
> rakyat yang digilas "The Rolling Stones" tapi musuh alias "Yankee" yang
> menyerang kita!
> 
> - Original Message -
> From: "Imam A. Sadisun" <>
> To: <>
> Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> > Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan
> > persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang
> > bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai
> > berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks
> > yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, 
seperti
> > rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll.,
> > wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!?
> >
> > Salam,
> > ~imam
> >
> >
> > On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote:
> >
> > > Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian 
industri
> dan
> > > mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk 
negara.
> Yang
> > > mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
> pemerintah
> > > dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
> diantaranya
> > > tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
> endapan
> > > logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
> demikian
> > > mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar 
atau
> > > tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak 
pakai
> > > baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh 
AMRIK
> > > walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
> > > sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak 
bukan
> untuk
> > > basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah 
menanam
> inves
> > > miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri 
masukan
> ya
> > > kaum petroleum geologist kan!?
> > >
> > > ANSSM
> > >
> > > - Original Message -
> > > From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > > Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
> > > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> > >
> > >
> > > > ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari 
minyak
> ya
> > > > abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
> > > > toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake 
loreng
> trus
> > > > ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
> ditembak
> > > > (seperti nyari Osama itu...)
> > > >
> > > > Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian

RE: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Musakti, Oki
Repot-repot amat mas Bud,
Kalau mereka mau cukup dengan kasi instruksi ke IMF, Worldbank dan CGI.
Habis itu tinggal angkat telpon ke presiden RI dan bilang 'kami mau ini,
ini dan itu. otherwise...'
Selesai perkara

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, 25 March 2003 15:27
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

Jika Amrik menyerang kita, mereka pasti berbasis di Filipina dan 
Australia. Dari Filipina dipastikan mereka akan menguasai terlebih 
dahulu ladang-ladang minyak di Kaltim dan Sorong (seperti ketika 
Jepang di PD II menggempur Londo mereka kuasai dulu P. Tarakan).
Kalau dari Australia, maka sepanjang pantai selatan Jawa dan Kep. 
Sunda Kecil menjadi daerah pendaratan pasukan amfibi. Mereka bisa 
juga menyusupkan pasukan katak melalui gua-gua berair di Gunung 
Sewu yang tembus ke Samudra Hindia dan tiba-tiba muncul di 
Wonosari atau Yogyakarta. 
Tetapi Peg. Selatan Jawa Barat (dan juga Jawa Timur) yang 
bermedan tidak ramah bisa menjadi penghambat yang lumayan untuk 
pergerakan ke utara. 
Tapi, Kapal-kapal induk mereka sudah nongkrong di Selat Sunda 
atau Laut Andaman di utara Aceh.
Maka terkurunglah kitatinggal menunggu perang darat saja dan 
berdoa.

Kalau jebakan longsor mungkin mereka atasi dengan tank-tank yang 
bisa nerobos all-terrain. Tapi kalau cara-cara Vietcong malah lebih 
efektif. Medan tropis dengan hutan yang lebat terbukti bisa 
mengalahkan pasukan kuat sekalipun.

Mungkin perlu ada geologist yang ngajar di Lemhanas. Atau sudah?

Salam,
BB
=


On 25 Mar 2003, at 11:22, Andri Mubandi wrote:

> Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK!
Yang
> bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk
membuat
> jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit
dikendalikan!
> Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya
bukan
> rakyat yang digilas "The Rolling Stones" tapi musuh alias "Yankee"
yang
> menyerang kita!
> 
> - Original Message -
> From: "Imam A. Sadisun" <>
> To: <>
> Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> > Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya
dapatkan
> > persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang
> > bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai
> > berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa
textbooks
> > yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai,
seperti
> > rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration,
dll.,
> > wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!?
> >
> > Salam,
> > ~imam
> >
> >
> > On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote:
> >
> > > Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian
industri
> dan
> > > mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk
negara.
> Yang
> > > mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
> pemerintah
> > > dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
> diantaranya
> > > tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
> endapan
> > > logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
> demikian
> > > mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar
atau
> > > tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak
pakai
> > > baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh
AMRIK
> > > walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar
juga
> > > sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak
bukan
> untuk
> > > basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah
menanam
> inves
> > > miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri
masukan
> ya
> > > kaum petroleum geologist kan!?
> > >
> > > ANSSM
> > >
> > > - Original Message -
> > > From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > > Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
> > > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> > >
> > >
> > > > ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari
minyak
> ya
> > > > abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
> > > > toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake
loreng
> trus
> > > > ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
> ditembak
> > > > (seperti nyari Osam

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Jika Amrik menyerang kita, mereka pasti berbasis di Filipina dan 
Australia. Dari Filipina dipastikan mereka akan menguasai terlebih 
dahulu ladang-ladang minyak di Kaltim dan Sorong (seperti ketika 
Jepang di PD II menggempur Londo mereka kuasai dulu P. Tarakan).
Kalau dari Australia, maka sepanjang pantai selatan Jawa dan Kep. 
Sunda Kecil menjadi daerah pendaratan pasukan amfibi. Mereka bisa 
juga menyusupkan pasukan katak melalui gua-gua berair di Gunung 
Sewu yang tembus ke Samudra Hindia dan tiba-tiba muncul di 
Wonosari atau Yogyakarta. 
Tetapi Peg. Selatan Jawa Barat (dan juga Jawa Timur) yang 
bermedan tidak ramah bisa menjadi penghambat yang lumayan untuk 
pergerakan ke utara. 
Tapi, Kapal-kapal induk mereka sudah nongkrong di Selat Sunda 
atau Laut Andaman di utara Aceh.
Maka terkurunglah kitatinggal menunggu perang darat saja dan 
berdoa.

Kalau jebakan longsor mungkin mereka atasi dengan tank-tank yang 
bisa nerobos all-terrain. Tapi kalau cara-cara Vietcong malah lebih 
efektif. Medan tropis dengan hutan yang lebat terbukti bisa 
mengalahkan pasukan kuat sekalipun.

Mungkin perlu ada geologist yang ngajar di Lemhanas. Atau sudah?

Salam,
BB
=


On 25 Mar 2003, at 11:22, Andri Mubandi wrote:

> Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK! Yang
> bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk membuat
> jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit dikendalikan!
> Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya bukan
> rakyat yang digilas "The Rolling Stones" tapi musuh alias "Yankee" yang
> menyerang kita!
> 
> - Original Message -
> From: "Imam A. Sadisun" <>
> To: <>
> Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> > Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan
> > persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang
> > bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai
> > berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks
> > yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti
> > rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll.,
> > wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!?
> >
> > Salam,
> > ~imam
> >
> >
> > On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote:
> >
> > > Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
> dan
> > > mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
> Yang
> > > mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
> pemerintah
> > > dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
> diantaranya
> > > tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
> endapan
> > > logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
> demikian
> > > mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
> > > tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
> > > baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
> > > walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
> > > sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan
> untuk
> > > basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam
> inves
> > > miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan
> ya
> > > kaum petroleum geologist kan!?
> > >
> > > ANSSM
> > >
> > > - Original Message -
> > > From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > > Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
> > > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> > >
> > >
> > > > ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak
> ya
> > > > abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
> > > > toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng
> trus
> > > > ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
> ditembak
> > > > (seperti nyari Osama itu...)
> > > >
> > > > Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian
> yang
> > > > menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
> > > > mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran
> dan
> > > > kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
> &g

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Andri Mubandi
Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK! Yang
bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk membuat
jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit dikendalikan!
Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya bukan
rakyat yang digilas "The Rolling Stones" tapi musuh alias "Yankee" yang
menyerang kita!

- Original Message -
From: "Imam A. Sadisun" <>
To: <>
Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


> Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan
> persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang
> bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai
> berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks
> yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti
> rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll.,
> wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!?
>
> Salam,
> ~imam
>
>
> On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote:
>
> > Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
dan
> > mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
Yang
> > mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
pemerintah
> > dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
diantaranya
> > tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
endapan
> > logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
demikian
> > mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
> > tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
> > baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
> > walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
> > sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan
untuk
> > basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam
inves
> > miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan
ya
> > kaum petroleum geologist kan!?
> >
> > ANSSM
> >
> > - Original Message -
> > From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> >
> >
> > > ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak
ya
> > > abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
> > > toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng
trus
> > > ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
ditembak
> > > (seperti nyari Osama itu...)
> > >
> > > Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian
yang
> > > menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
> > > mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran
dan
> > > kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
> > > kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
> > >
> > > Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah
dengan
> > > menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
> > > itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
> > > membedakannya.:-)
> > >
> > >
> > >
> > > salam,
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > 24/03/2003 01:48 PM
> > > Please respond to iagi-net
> > >
> > >
> > > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > > cc:
> > > Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> > >
> > >
> > > Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
> > > membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik
> > > profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian
> > > minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti
> > > menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang
> > > menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk
> > > keperluan perang. Kan aneh?
> > >
> > > Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
> > > Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb:
> > > kalau ada tawanan perang yang men

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Edy Gaffar
betul sekali pak, saya pernah ke timor timur tahun 1983 dan di kabupaten Baucau 
dan Los Palos ada gua kapur sepanjang 8 km panjangnya dan hebatnya bertingkat 
tiga, sehingga dijadikan hotel oleh fretilin, sehingga bila pasukan TNI 
menyisir mereka dengan operasi pagar betis, mereka menghilang akan tetapi tiba-
tiba dibelakang pasukan TNI muncuk fretilin sehingga bertahun-tahun tidak 
ketahuan dimana mereka munculnya, namun tidak ada di peta topografi ataupun 
peta geologi. Didalam hotel kapur itulah mereka bermarkas.
edi
> Mungkin saja di peta topografi gua-gua itu tidak terpetakan
> 
> - Original Message -
> From: "Andri Mubandi" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, March 25, 2003 9:23 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> > Cak Noor, cukup sulit menarik batas aplikasi geologi dilapangan
> eksplorasi
> > dan medan tempur. Toh seandainya geologist tidak turun kelapangan (medan
> > temur), masukannya untuk militer (topografi, gua, dsb) toh bisa dibaca.
> Dan
> > satu hal lagi yang tidak atau belum ada di Indonesia adalah WAMIL (wajib
> > militer) yang merupakan keharusan di Amrik sana! Dan pastinya diantara
> para
> > tentara ada yang berprofesi geologist, geodetic & mining engineering, dsb
> > yang tentunya dapat saja diaplikasikan dimedan tempur. Kopasus pernah
> minta
> > bantuan Kang Tedy untuk lacak GPK di Papua, hal ini mungkin pasukannya
> > Prabowo tidak dibekali pengetahuan medan yang bagi kita "cemen" lah!
> Cukup
> > bekal geologi dasar, bisa baca peta topografi, cingcailah!
> >
> >
> > - Original Message -
> > From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Tuesday, March 25, 2003 7:34 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> >
> >
> > > Kang Andri,
> > > Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan
> > > barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan
> > > persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang
> uranium
> > > dll itu.).  Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang
> > > geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara
> > > memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua
> > > dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag
> > > tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak
> > > terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah
> kalau
> > > kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya
> > >
> > > Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman
> Bush-war
> > >  ini.
> > >
> > > salam,
> > >
> > > ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan
> > > dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia
> mau
> > > masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group
> > > mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana,
> > > diantaranya yang ya punya bapak wapres itu.
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > "Andri Mubandi" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > 24/03/2003 06:00 PM
> > > Please respond to iagi-net
> > >
> > >
> > > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > > cc:
> > > Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> > >
> > >
> > > Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
> > > dan
> > > mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
> > > Yang
> > > mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
> pemerintah
> > > dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
> > > diantaranya
> > > tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
> endapan
> > > logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
> > > demikian
> > > mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
> > > tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak
> pakai
> > > baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
> > > walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
> > > sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  pe

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Koesoema
Mungkin saja di peta topografi gua-gua itu tidak terpetakan

- Original Message -
From: "Andri Mubandi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, March 25, 2003 9:23 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


> Cak Noor, cukup sulit menarik batas aplikasi geologi dilapangan eksplorasi
> dan medan tempur. Toh seandainya geologist tidak turun kelapangan (medan
> temur), masukannya untuk militer (topografi, gua, dsb) toh bisa dibaca.
Dan
> satu hal lagi yang tidak atau belum ada di Indonesia adalah WAMIL (wajib
> militer) yang merupakan keharusan di Amrik sana! Dan pastinya diantara
para
> tentara ada yang berprofesi geologist, geodetic & mining engineering, dsb
> yang tentunya dapat saja diaplikasikan dimedan tempur. Kopasus pernah
minta
> bantuan Kang Tedy untuk lacak GPK di Papua, hal ini mungkin pasukannya
> Prabowo tidak dibekali pengetahuan medan yang bagi kita "cemen" lah! Cukup
> bekal geologi dasar, bisa baca peta topografi, cingcailah!
>
>
> - Original Message -
> From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, March 25, 2003 7:34 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
>
>
> > Kang Andri,
> > Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan
> > barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan
> > persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang
uranium
> > dll itu.).  Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang
> > geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara
> > memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua
> > dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag
> > tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak
> > terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah
kalau
> > kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya
> >
> > Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman
Bush-war
> >  ini.
> >
> > salam,
> >
> > ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan
> > dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia
mau
> > masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group
> > mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana,
> > diantaranya yang ya punya bapak wapres itu.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > "Andri Mubandi" <[EMAIL PROTECTED]>
> > 24/03/2003 06:00 PM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > cc:
> > Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> >
> >
> > Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
> > dan
> > mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
> > Yang
> > mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
pemerintah
> > dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
> > diantaranya
> > tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
endapan
> > logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
> > demikian
> > mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
> > tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
> > baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
> > walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
> > sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan
> > untuk
> > basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam
> > inves
> > miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan
> > ya
> > kaum petroleum geologist kan!?
> >
> > ANSSM
> >
> > - Original Message -
> > From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> >
> >
> > > ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak
ya
> > > abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
> > > toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng
> > trus
> > > ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
> > ditembak
> > > (seperti ny

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Nah..Noor kalau persoalaannya seperti ini baru jelas deh..
Kalau dipikir-pikir memang kurang etis juga ya? Walaupun dari segi 
keprofesian mungkin merupakan suatu pencapaian yang bagus.
Mungkin perlu dipelajari bagaimana kode etik organisasi para 
fisikawan terhadap anggotanya yang aktif mempelajari nuklir, ketika 
temuannya dijadikan bom pemusnah masal.

Salam,
BB



On 25 Mar 2003, at 7:34, SYARIFUDDIN Noor wrote:

> Kang Andri,
> Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan 
> barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan 
> persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang uranium 
> dll itu.).  Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang 
> geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara 
> memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua 
> dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag 
> tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak 
> terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah kalau 
> kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya
> 
> Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman Bush-war 
>  ini.
> 
> salam,
> 
> ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan 
> dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia mau 
> masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group 
> mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana, 
> diantaranya yang ya punya bapak wapres itu.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> "Andri Mubandi" <[EMAIL PROTECTED]>
> 24/03/2003 06:00 PM
> Please respond to iagi-net
> 
>  
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> cc: 
> Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri 
> dan
> mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. 
> Yang
> mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah
> dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, 
> diantaranya
> tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan
> logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan 
> demikian
> mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
> tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
> baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
> walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
> sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan 
> untuk
> basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam 
> inves
> miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan 
> ya
> kaum petroleum geologist kan!?
> 
> ANSSM
> 
> - Original Message -
> From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> > ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya
> > abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
> > toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng 
> trus
> > ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk 
> ditembak
> > (seperti nyari Osama itu...)
> >
> > Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang
> > menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
> > mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan
> > kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
> > kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
> >
> > Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan
> > menyerbu musuh' jadi gimana dong......(kayak yang terjadi di Iraq sana
> > itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
> > membedakannya.:-)
> >
> >
> >
> > salam,
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
> > 24/03/2003 01:48 PM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > cc:
> > Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> >
> >
> > Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
> > membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode 

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Andri Mubandi
Cak Noor, cukup sulit menarik batas aplikasi geologi dilapangan eksplorasi
dan medan tempur. Toh seandainya geologist tidak turun kelapangan (medan
temur), masukannya untuk militer (topografi, gua, dsb) toh bisa dibaca. Dan
satu hal lagi yang tidak atau belum ada di Indonesia adalah WAMIL (wajib
militer) yang merupakan keharusan di Amrik sana! Dan pastinya diantara para
tentara ada yang berprofesi geologist, geodetic & mining engineering, dsb
yang tentunya dapat saja diaplikasikan dimedan tempur. Kopasus pernah minta
bantuan Kang Tedy untuk lacak GPK di Papua, hal ini mungkin pasukannya
Prabowo tidak dibekali pengetahuan medan yang bagi kita "cemen" lah! Cukup
bekal geologi dasar, bisa baca peta topografi, cingcailah!


- Original Message -
From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, March 25, 2003 7:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


> Kang Andri,
> Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan
> barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan
> persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang uranium
> dll itu.).  Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang
> geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara
> memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua
> dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag
> tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak
> terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah kalau
> kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya
>
> Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman Bush-war
>  ini.
>
> salam,
>
> ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan
> dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia mau
> masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group
> mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana,
> diantaranya yang ya punya bapak wapres itu.
>
>
>
>
>
>
>
> "Andri Mubandi" <[EMAIL PROTECTED]>
> 24/03/2003 06:00 PM
> Please respond to iagi-net
>
>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> cc:
> Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
>
>
> Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
> dan
> mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
> Yang
> mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah
> dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
> diantaranya
> tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan
> logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
> demikian
> mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
> tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
> baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
> walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
> sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan
> untuk
> basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam
> inves
> miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan
> ya
> kaum petroleum geologist kan!?
>
> ANSSM
>
> - Original Message -
> From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
>
>
> > ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya
> > abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
> > toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng
> trus
> > ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
> ditembak
> > (seperti nyari Osama itu...)
> >
> > Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang
> > menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
> > mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan
> > kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
> > kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
> >
> > Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan
> > menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
> > itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
> > membedakannya.:-)
> >
> >
> >
> > salam,
> >
> >
> >
> >
> >

RE: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Musakti, Oki
Setahu saya sih Dick Chenney (Wapres AS) udah resign dari Halliburton
Co.
Dulu di memang pernah jadi CEO nya , tapi saat dia mencalonkan diri jadi
running mate nya GWB, dia mengundurkan diri.

Gak tahu kalau dia masih ada kontak atau saham disana.

Yang jelas memang banyak personel Bush administration ini sangat erat
berhubungan dengan dunia minyak. Selain Bush sendiri (keluarga Bush
pernah atau masih punya perusahaan E&P), Dick Chenney (pernah jadi CEO
Hall Co.), Condoleeza rice (pernah jadi executive puncak Exxon?, bahkan
konon ada supertanker dinamakan MV Condoleeza Rice), menteri energinya
(pemilik perusahaan E&P juga) dll.

Makanya banyak kecurigaan bahwa perangnya Amerika di Afghan dan Irak itu
UUM (ujung-ujungnya minyak) juga.

Salam
Oki

-Original Message-
From: SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, 25 March 2003 10:34
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

salam,

ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan 
dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia
mau 
masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group 
mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana, 
diantaranya yang ya punya bapak wapres itu.






-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik SYARIFUDDIN Noor
Kang Andri,
Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan 
barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan 
persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang uranium 
dll itu.).  Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang 
geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara 
memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua 
dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag 
tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak 
terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah kalau 
kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya

Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman Bush-war 
 ini.

salam,

ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan 
dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia mau 
masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group 
mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana, 
diantaranya yang ya punya bapak wapres itu.







"Andri Mubandi" <[EMAIL PROTECTED]>
24/03/2003 06:00 PM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
    cc: 
Subject:    Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri 
dan
mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. 
Yang
mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah
dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, 
diantaranya
tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan
logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan 
demikian
mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan 
untuk
basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam 
inves
miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan 
ya
kaum petroleum geologist kan!?

ANSSM

- Original Message -
From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


> ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya
> abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
> toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng 
trus
> ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk 
ditembak
> (seperti nyari Osama itu...)
>
> Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang
> menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
> mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan
> kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
> kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
>
> Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan
> menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
> itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
> membedakannya.:-)
>
>
>
> salam,
>
>
>
>
>
>
>
> "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
> 24/03/2003 01:48 PM
> Please respond to iagi-net
>
>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> cc:
> Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
>
>
> Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
> membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik
> profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian
> minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti
> menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang
> menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk
> keperluan perang. Kan aneh?
>
> Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
> Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb:
> kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu
> menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang
> (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi
> sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi
> fungsi palu geologi he-he-he).
>
> Salam,
> BB
> 
>
>
> On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote:
>
> > Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi
> untuk
> > membantu orang

RE: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Witan O.A
Perang kan bukan cuma bunuh2-an tapi ada unsur membela diri 

Wass
Witan

-Original Message-
From: SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 24, 2003 10:56 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi
untuk 
membantu orang saling bunuh-bunuhan. 
Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada 
yang bisa share...?

salam,





"Imam A. Sadisun" <[EMAIL PROTECTED]>
24/03/2003 10:35 AM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
    Subject:    Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur 
Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang 
military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:

http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author

Salam,
~imam

On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:

> Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
> mempunyai pengalaman aktual.
> Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
> memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya.
Kopassus
> pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, 
yang
> waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
> keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan 
itu
> merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
> keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses.
Saya
> kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.
> 
> - Original Message -
> From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> >
> > Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
> sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
> keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat 
itu -
> 1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh 
seorang
> anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk
ke
> benteng Batavia.
> > Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang,
> wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama
Betawi
> dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda 
orang
> Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi.
> > Salam,
> > Awang H. Satyana
> > Eksplorasi BP Migas
> >  Bambang Priadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dalam dokumentasi film 
ttg
> volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah
> > ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat
lava)
> suatu
> > gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava
> ndlewer
> > keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak 
terceritakan
> > berapa lama efek tsb berlangsung.
> >
> > Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat
memblokir
> > Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
> > bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm 
kota
> > jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di
kota. 
Nha
> > dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai" (bau
tahi) 
yg
> > dlm logat jawa jadi "mBetawi" (he..he..he..., yg ini keabsahannya 
masih
> > diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via
laut
> > menghajar logistik mereka di Pantura, jadi "mambet tahi" di Batavia 
ndak
> > lama ...
> >
> >
> > - Original Message -
> > From: "Awang Satyana"
> > To:
> > Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> >
> >
> > >
> > > Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk
> > kepentingan perang. Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul "Ilmu

Bumi
> > Militer", isinya mengulas geografi untuk kepentingan perang,
mengulas 
juga
> > kekhasan geografi pulau-pulau di Indonesia, sistem pertelukan, 
pegunungan,
> > dll. baik untuk kepentingan defence maupun offence. Cukup menarik,
> termasuk
> > juga kalau bertahan atau menyerang Brunei, Singapura, Filipina dan
> Malaysia
> > (he-he). Kata buku sejarah, dari abad ke-16 kita juga sudah 
menggunakan
> > minyak untuk bertahan, waktu Portugis ada di Selat Malaka tahun
1511,
> rakyat
> > Aceh bertahan atau menyerang mereka dengan armada kapal laut yang
> > melemparka

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Imam A. Sadisun
Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan 
persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang 
bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai 
berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks 
yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti 
rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll.,
wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!?

Salam,
~imam


On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote:

> Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan
> mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang
> mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah
> dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya
> tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan
> logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian
> mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
> tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
> baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
> walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
> sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan untuk
> basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves
> miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya
> kaum petroleum geologist kan!?
> 
> ANSSM
> 
> - Original Message -
> From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> > ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya
> > abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
> > toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus
> > ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak
> > (seperti nyari Osama itu...)
> >
> > Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang
> > menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
> > mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan
> > kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
> > kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
> >
> > Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan
> > menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
> > itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
> > membedakannya.:-)
> >
> >
> >
> > salam,
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
> > 24/03/2003 01:48 PM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > cc:
> > Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> >
> >
> > Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
> > membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik
> > profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian
> > minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti
> > menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang
> > menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk
> > keperluan perang. Kan aneh?
> >
> > Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
> > Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb:
> > kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu
> > menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang
> > (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi
> > sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi
> > fungsi palu geologi he-he-he).
> >
> > Salam,
> > BB
> > 
> >
> >
> > On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote:
> >
> > > Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi
> > untuk
> > > membantu orang saling bunuh-bunuhan.
> > > Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada
> > > yang bisa share...?
> > >
> > > salam,
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > "Imam A. Sadisun" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > 24/03/2003 10:35 AM
> > > Please respond to iagi-net
> > 

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Andri Mubandi
Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan
mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang
mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah
dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya
tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan
logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian
mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan untuk
basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves
miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya
kaum petroleum geologist kan!?

ANSSM

- Original Message -
From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


> ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya
> abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
> toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus
> ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak
> (seperti nyari Osama itu...)
>
> Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang
> menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
> mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan
> kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
> kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
>
> Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan
> menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
> itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
> membedakannya.:-)
>
>
>
> salam,
>
>
>
>
>
>
>
> "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
> 24/03/2003 01:48 PM
> Please respond to iagi-net
>
>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> cc:
> Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
>
>
> Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
> membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik
> profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian
> minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti
> menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang
> menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk
> keperluan perang. Kan aneh?
>
> Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
> Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb:
> kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu
> menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang
> (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi
> sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi
> fungsi palu geologi he-he-he).
>
> Salam,
> BB
> 
>
>
> On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote:
>
> > Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi
> untuk
> > membantu orang saling bunuh-bunuhan.
> > Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada
> > yang bisa share...?
> >
> > salam,
> >
> >
> >
> >
> >
> > "Imam A. Sadisun" <[EMAIL PROTECTED]>
> > 24/03/2003 10:35 AM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > cc:
> > Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> >
> >
> > Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur
> > Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang
> > military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:
> >
> > http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author
> >
> > Salam,
> > ~imam
> >
> > On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:
> >
> > > Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
> > > mempunyai pengalaman aktual.
> > > Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
> > > memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya.
> Kopassus
> > > pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin,
> > yang
> > > waktu dikejar menghilang begitu saja t

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik SYARIFUDDIN Noor
ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya 
abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya 
toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus 
ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak 
(seperti nyari Osama itu...)

Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang 
menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus 
mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan 
kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang 
kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? 

Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan 
menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana 
itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah 
membedakannya.:-)



salam,







"Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
24/03/2003 01:48 PM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
        Subject:        Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik 
profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian 
minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti 
menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang 
menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk 
keperluan perang. Kan aneh?

Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb: 
kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu 
menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang 
(nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi 
sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi 
fungsi palu geologi he-he-he). 

Salam,
BB



On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote:

> Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi 
untuk 
> membantu orang saling bunuh-bunuhan. 
> Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada 
> yang bisa share...?
> 
> salam,
> 
> 
> 
> 
> 
> "Imam A. Sadisun" <[EMAIL PROTECTED]>
> 24/03/2003 10:35 AM
> Please respond to iagi-net
> 
> 
>     To:     <[EMAIL PROTECTED]>
> cc: 
> Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur 
> Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang 
> military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:
> 
> http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author
> 
> Salam,
> ~imam
> 
> On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:
> 
> > Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
> > mempunyai pengalaman aktual.
> > Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
> > memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. 
Kopassus
> > pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, 
> yang
> > waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
> > keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan 
> itu
> > merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
> > keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. 
Saya
> > kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.
> > 
> > - Original Message -
> > From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> > 
> > 
> > >
> > > Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
> > sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
> > keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat 
> itu -
> > 1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh 
> seorang
> > anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk 
ke
> > benteng Batavia.
> > > Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang,
> > wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama 
Betawi
> > dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda 
> orang
> > Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi.
> > > Salam,
> > > Awang H. Satyana
> > > Eksplorasi BP Migas
> > >  Bambang Priadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dalam dokumentasi film 
> ttg
> > volkanologi-nya Maur

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-23 Terurut Topik Koesoema
Istilahnya bukan membantu orang bunuh-bunuhan, tetapi meminjam terminologi
dari Bush: "to keep the world safe"
- Original Message -
From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, March 24, 2003 10:55 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


> Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk
> membantu orang saling bunuh-bunuhan.
> Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada
> yang bisa share...?
>
> salam,
>
>
>
>
>
> "Imam A. Sadisun" <[EMAIL PROTECTED]>
> 24/03/2003 10:35 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
>     To:     <[EMAIL PROTECTED]>
> cc:
> Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
>
>
> Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur
> Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang
> military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:
>
> http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author
>
> Salam,
> ~imam
>
> On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:
>
> > Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
> > mempunyai pengalaman aktual.
> > Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
> > memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus
> > pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin,
> yang
> > waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
> > keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan
> itu
> > merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
> > keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya
> > kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.
> >
> > - Original Message -
> > From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> >
> >
> > >
> > > Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
> > sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
> > keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat
> itu -
> > 1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh
> seorang
> > anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk ke
> > benteng Batavia.
> > > Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang,
> > wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama Betawi
> > dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda
> orang
> > Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi.
> > > Salam,
> > > Awang H. Satyana
> > > Eksplorasi BP Migas
> > >  Bambang Priadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dalam dokumentasi film
> ttg
> > volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah
> > > ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava)
> > suatu
> > > gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava
> > ndlewer
> > > keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak
> terceritakan
> > > berapa lama efek tsb berlangsung.
> > >
> > > Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir
> > > Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
> > > bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm
> kota
> > > jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di kota.
> Nha
> > > dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai" (bau tahi)
> yg
> > > dlm logat jawa jadi "mBetawi" (he..he..he..., yg ini keabsahannya
> masih
> > > diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via laut
> > > menghajar logistik mereka di Pantura, jadi "mambet tahi" di Batavia
> ndak
> > > lama ...
> > >
> > >
> > > - Original Message -
> > > From: "Awang Satyana"
> > > To:
> > > Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM
> > > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> > >
> > >
> > > >
> > > > Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk
> > > kepentingan perang. Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul "Ilmu
> Bumi
> > > Militer", isinya mengulas geografi untuk kepen

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-23 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik 
profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian 
minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti 
menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang 
menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk 
keperluan perang. Kan aneh?

Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb: 
kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu 
menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang 
(nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi 
sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi 
fungsi palu geologi he-he-he). 

Salam,
BB



On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote:

> Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk 
> membantu orang saling bunuh-bunuhan. 
> Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada 
> yang bisa share...?
> 
> salam,
> 
> 
> 
> 
> 
> "Imam A. Sadisun" <[EMAIL PROTECTED]>
> 24/03/2003 10:35 AM
> Please respond to iagi-net
> 
>  
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> cc: 
> Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur 
> Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang 
> military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:
> 
> http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author
> 
> Salam,
> ~imam
> 
> On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:
> 
> > Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
> > mempunyai pengalaman aktual.
> > Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
> > memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus
> > pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, 
> yang
> > waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
> > keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan 
> itu
> > merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
> > keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya
> > kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.
> > 
> > - Original Message -
> > From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> > 
> > 
> > >
> > > Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
> > sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
> > keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat 
> itu -
> > 1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh 
> seorang
> > anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk ke
> > benteng Batavia.
> > > Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang,
> > wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama Betawi
> > dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda 
> orang
> > Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi.
> > > Salam,
> > > Awang H. Satyana
> > > Eksplorasi BP Migas
> > >  Bambang Priadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dalam dokumentasi film 
> ttg
> > volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah
> > > ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava)
> > suatu
> > > gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava
> > ndlewer
> > > keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak 
> terceritakan
> > > berapa lama efek tsb berlangsung.
> > >
> > > Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir
> > > Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
> > > bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm 
> kota
> > > jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di kota. 
> Nha
> > > dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai" (bau tahi) 
> yg
> > > dlm logat jawa jadi "mBetawi" (he..he..he..., yg ini keabsahannya 
> masih
> > > diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via laut
> > > menghajar logistik mereka di Pantura, jadi "ma

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-23 Terurut Topik Andri Mubandi
Mungkin bukan untuk bunuh-bunuhan Cak Noor! Yang rada tepat untuk Hankamnas,
alias pertahanan! Topografi dan morfologi juga merupakan basis bagi tentara
untuk pengenalan medan! Toh sejak dahulu kala Homosapien sudah menggunakan
bukit-bukit dan guha-guha untuk basis pertahanan mereka, dari cuaca,
serangan binatang buas, maupun musuh-musuhnya.

Wassalam wr wb
ANSSM

- Original Message -
From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, March 24, 2003 10:55 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


> Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk
> membantu orang saling bunuh-bunuhan.
> Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada
> yang bisa share...?
>
> salam,
>
>
>
>
>
> "Imam A. Sadisun" <[EMAIL PROTECTED]>
> 24/03/2003 10:35 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
>     To:     <[EMAIL PROTECTED]>
> cc:
> Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
>
>
> Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur
> Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang
> military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:
>
> http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author
>
> Salam,
> ~imam
>
> On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:
>
> > Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
> > mempunyai pengalaman aktual.
> > Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
> > memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus
> > pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin,
> yang
> > waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
> > keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan
> itu
> > merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
> > keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya
> > kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.
> >
> > - Original Message -
> > From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> >
> >
> > >
> > > Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
> > sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
> > keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat
> itu -
> > 1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh
> seorang
> > anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk ke
> > benteng Batavia.
> > > Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang,
> > wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama Betawi
> > dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda
> orang
> > Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi.
> > > Salam,
> > > Awang H. Satyana
> > > Eksplorasi BP Migas
> > >  Bambang Priadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dalam dokumentasi film
> ttg
> > volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah
> > > ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava)
> > suatu
> > > gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava
> > ndlewer
> > > keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak
> terceritakan
> > > berapa lama efek tsb berlangsung.
> > >
> > > Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir
> > > Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
> > > bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm
> kota
> > > jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di kota.
> Nha
> > > dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai" (bau tahi)
> yg
> > > dlm logat jawa jadi "mBetawi" (he..he..he..., yg ini keabsahannya
> masih
> > > diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via laut
> > > menghajar logistik mereka di Pantura, jadi "mambet tahi" di Batavia
> ndak
> > > lama ...
> > >
> > >
> > > - Original Message -
> > > From: "Awang Satyana"
> > > To:
> > > Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM
> > > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> > >
> > >
> > > >

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-23 Terurut Topik SYARIFUDDIN Noor
Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk 
membantu orang saling bunuh-bunuhan. 
Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada 
yang bisa share...?

salam,





"Imam A. Sadisun" <[EMAIL PROTECTED]>
24/03/2003 10:35 AM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
    Subject:    Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur 
Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang 
military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:

http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author

Salam,
~imam

On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:

> Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
> mempunyai pengalaman aktual.
> Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
> memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus
> pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, 
yang
> waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
> keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan 
itu
> merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
> keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya
> kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.
> 
> - Original Message -
> From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> >
> > Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
> sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
> keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat 
itu -
> 1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh 
seorang
> anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk ke
> benteng Batavia.
> > Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang,
> wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama Betawi
> dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda 
orang
> Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi.
> > Salam,
> > Awang H. Satyana
> > Eksplorasi BP Migas
> >  Bambang Priadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dalam dokumentasi film 
ttg
> volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah
> > ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava)
> suatu
> > gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava
> ndlewer
> > keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak 
terceritakan
> > berapa lama efek tsb berlangsung.
> >
> > Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir
> > Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
> > bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm 
kota
> > jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di kota. 
Nha
> > dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai" (bau tahi) 
yg
> > dlm logat jawa jadi "mBetawi" (he..he..he..., yg ini keabsahannya 
masih
> > diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via laut
> > menghajar logistik mereka di Pantura, jadi "mambet tahi" di Batavia 
ndak
> > lama ...
> >
> >
> > - Original Message -
> > From: "Awang Satyana"
> > To:
> > Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> >
> >
> > >
> > > Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk
> > kepentingan perang. Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul "Ilmu 
Bumi
> > Militer", isinya mengulas geografi untuk kepentingan perang, mengulas 
juga
> > kekhasan geografi pulau-pulau di Indonesia, sistem pertelukan, 
pegunungan,
> > dll. baik untuk kepentingan defence maupun offence. Cukup menarik,
> termasuk
> > juga kalau bertahan atau menyerang Brunei, Singapura, Filipina dan
> Malaysia
> > (he-he). Kata buku sejarah, dari abad ke-16 kita juga sudah 
menggunakan
> > minyak untuk bertahan, waktu Portugis ada di Selat Malaka tahun 1511,
> rakyat
> > Aceh bertahan atau menyerang mereka dengan armada kapal laut yang
> > melemparkan bola-bola api minyak berat (semacam terpentin ?) ke
> kapal-kapal
> > Portugis. Hebat juga Irak menggelontorkan minyak ke kali-kali dan
> > membakarnya buat barikade, yah.. soalnya katanya harga bensin di sana
> hanya
> > Rp 200 per lite

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-23 Terurut Topik Imam A. Sadisun
Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur 
Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang 
military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:

http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author

Salam,
~imam

On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:

> Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
> mempunyai pengalaman aktual.
> Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
> memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus
> pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, yang
> waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
> keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan itu
> merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
> keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya
> kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.
> 
> - Original Message -
> From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> >
> > Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
> sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
> keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat itu -
> 1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh seorang
> anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk ke
> benteng Batavia.
> > Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang,
> wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama Betawi
> dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda orang
> Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi.
> > Salam,
> > Awang H. Satyana
> > Eksplorasi BP Migas
> >  Bambang Priadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dalam dokumentasi film ttg
> volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah
> > ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava)
> suatu
> > gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava
> ndlewer
> > keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak terceritakan
> > berapa lama efek tsb berlangsung.
> >
> > Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir
> > Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
> > bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm kota
> > jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di kota. Nha
> > dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai" (bau tahi) yg
> > dlm logat jawa jadi "mBetawi" (he..he..he..., yg ini keabsahannya masih
> > diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via laut
> > menghajar logistik mereka di Pantura, jadi "mambet tahi" di Batavia ndak
> > lama ...
> >
> >
> > - Original Message -
> > From: "Awang Satyana"
> > To:
> > Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> >
> >
> > >
> > > Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk
> > kepentingan perang. Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul "Ilmu Bumi
> > Militer", isinya mengulas geografi untuk kepentingan perang, mengulas juga
> > kekhasan geografi pulau-pulau di Indonesia, sistem pertelukan, pegunungan,
> > dll. baik untuk kepentingan defence maupun offence. Cukup menarik,
> termasuk
> > juga kalau bertahan atau menyerang Brunei, Singapura, Filipina dan
> Malaysia
> > (he-he). Kata buku sejarah, dari abad ke-16 kita juga sudah menggunakan
> > minyak untuk bertahan, waktu Portugis ada di Selat Malaka tahun 1511,
> rakyat
> > Aceh bertahan atau menyerang mereka dengan armada kapal laut yang
> > melemparkan bola-bola api minyak berat (semacam terpentin ?) ke
> kapal-kapal
> > Portugis. Hebat juga Irak menggelontorkan minyak ke kali-kali dan
> > membakarnya buat barikade, yah.. soalnya katanya harga bensin di sana
> hanya
> > Rp 200 per liter..
> > > Awang H. Satyana
> > > Eksplorasi BP Migas
> > > PUTROHARI Rovicky wrote:Sepertinya
> > menarik mendiskusikan peran geologist/geophysicist dalam sebuah
> > > peperangan.
> > > Peranan geologist dalam peperangan cukup strategis seandainya kita
> > > mengerti teori perang. Mungkin para sesepuh IAGI/HAGI ada yg dulu ikutan
> > > perang yang mungkin tahu bagaimana taktik dan stra

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-20 Terurut Topik Untung Sudarsono
Itu pernah ada filmnya cuman karena udah lama lupa judulnya.

Awang Satyana wrote:

> Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk kepentingan perang. 
> Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul "Ilmu Bumi Militer", isinya mengulas 
> geografi untuk kepentingan perang, mengulas juga kekhasan geografi pulau-pulau di 
> Indonesia, sistem pertelukan, pegunungan, dll. baik untuk kepentingan defence maupun 
> offence. Cukup menarik, termasuk juga kalau bertahan atau menyerang Brunei, 
> Singapura, Filipina dan Malaysia (he-he). Kata buku sejarah, dari abad ke-16 kita 
> juga sudah menggunakan minyak untuk bertahan, waktu Portugis ada di Selat Malaka 
> tahun 1511, rakyat Aceh bertahan atau menyerang mereka dengan armada kapal laut yang 
> melemparkan bola-bola api minyak berat (semacam terpentin ?) ke kapal-kapal 
> Portugis. Hebat juga Irak menggelontorkan minyak ke kali-kali dan membakarnya buat 
> barikade, yah.. soalnya katanya harga bensin di sana hanya Rp 200 per liter..
> Awang H. Satyana
> Eksplorasi BP Migas
>  PUTROHARI Rovicky <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Sepertinya menarik mendiskusikan peran 
> geologist/geophysicist dalam sebuah
> peperangan.
> Peranan geologist dalam peperangan cukup strategis seandainya kita
> mengerti teori perang. Mungkin para sesepuh IAGI/HAGI ada yg dulu ikutan
> perang yang mungkin tahu bagaimana taktik dan strategi perang dulu dan
> kini. Atau ada yg pernah membaca kisah pemanfaatan ilmu geoscience dalam
> peperangan ?
>
> Ada beberapa tahap dalam peperangan :
>
> - Pertama "defence" (bertahan)
> Natural resources sering memancing peperangan terutama minyak tentunya ...
> Kira-kira apa ya natural resources yang dapat dipakai untuk menahan
> serangan dari luar? Iraq memanfaatkan minyaknya untuk membuat barikade,
> minyak sengaja digelontorkan kedalam parit yang nanti siap dibakar untuk
> menahan masukknya AS. Apakah ini efektip ? wait and see.
> Kalau Korea dulu critanya memanfaatkan waduk yg akan dijebol seandainya
> akan diserang, sama dengan di Iraq untuk menahan infiltrasi musuh.
> apalagi ya ?
> Bagaimana dengan Indonesia ... mana yg potensi diserang duluan dan apa
> resources yg dapat dipakai utk bertahan ... ?
>
> - Offence (ini mah angan-angan)
> Seandainya dengan "terpaksa" kita menyerang Singapura atau Malaysia ...
> apa persiapan kita tentang geologi daerah ybs utk mempersiapkan, melakukan
> dan meneruskan serangan ... dan bagaimana untuk bertahan ?
> Dimana kita bisa latihan perang dimana kondisi terrainnya mirip Singapura,
> Malay atau Phillipines ... atau Brunei sajah ... upst !!
>
> ada ide ?
>
> RDP
> =
> Kamis, 20 Maret 2003 10:26:00
> AS Sudah Serang Irak
>
> Baghdad-RoL--Sirine serangan udara terdengar meraung-raung di Baghdad,
> Kamis dinihari, atau 30 menit setelah batas waktu ultimatum 48 jam
> berakhir. Kantor berita DPA juga melaporkan artileri anti serangan udara
> Irak telah ditembakkan ke udara saat fajar datang atau dua jam setelah
> batas waktu ultimatum berakhir.
>
> Sementara itu, jubir Gedung Putih Ari Fleischer mengatakan, "Tahap
> pembukaan perang telah dimulai, tepat dua jam setelah batas waktu
> ultimatum pukul 01.00 GMT (pukul 08.00 WIB) telah lewat bagi Presiden Irak
> Saddam Hussein untuk mengundurkan diri. Presiden AS George W.Bush akan
> berpidato pada pukul 03.15 GMT (pukul 10.15 WIB) Kamis.  Ant/Zis
>
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
> Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
>
> -
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Platinum - Watch CBS' NCAA March Madness, live on your desktop!


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-20 Terurut Topik Koesoema
Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
mempunyai pengalaman aktual.
Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus
pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, yang
waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan itu
merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya
kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.

- Original Message -
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


>
> Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat itu -
1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh seorang
anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk ke
benteng Batavia.
> Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang,
wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama Betawi
dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda orang
Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi.
> Salam,
> Awang H. Satyana
> Eksplorasi BP Migas
>  Bambang Priadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dalam dokumentasi film ttg
volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah
> ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava)
suatu
> gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava
ndlewer
> keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak terceritakan
> berapa lama efek tsb berlangsung.
>
> Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir
> Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
> bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm kota
> jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di kota. Nha
> dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai" (bau tahi) yg
> dlm logat jawa jadi "mBetawi" (he..he..he..., yg ini keabsahannya masih
> diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via laut
> menghajar logistik mereka di Pantura, jadi "mambet tahi" di Batavia ndak
> lama ...
>
>
> - Original Message -
> From: "Awang Satyana"
> To:
> Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
>
>
> >
> > Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk
> kepentingan perang. Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul "Ilmu Bumi
> Militer", isinya mengulas geografi untuk kepentingan perang, mengulas juga
> kekhasan geografi pulau-pulau di Indonesia, sistem pertelukan, pegunungan,
> dll. baik untuk kepentingan defence maupun offence. Cukup menarik,
termasuk
> juga kalau bertahan atau menyerang Brunei, Singapura, Filipina dan
Malaysia
> (he-he). Kata buku sejarah, dari abad ke-16 kita juga sudah menggunakan
> minyak untuk bertahan, waktu Portugis ada di Selat Malaka tahun 1511,
rakyat
> Aceh bertahan atau menyerang mereka dengan armada kapal laut yang
> melemparkan bola-bola api minyak berat (semacam terpentin ?) ke
kapal-kapal
> Portugis. Hebat juga Irak menggelontorkan minyak ke kali-kali dan
> membakarnya buat barikade, yah.. soalnya katanya harga bensin di sana
hanya
> Rp 200 per liter..
> > Awang H. Satyana
> > Eksplorasi BP Migas
> > PUTROHARI Rovicky wrote:Sepertinya
> menarik mendiskusikan peran geologist/geophysicist dalam sebuah
> > peperangan.
> > Peranan geologist dalam peperangan cukup strategis seandainya kita
> > mengerti teori perang. Mungkin para sesepuh IAGI/HAGI ada yg dulu ikutan
> > perang yang mungkin tahu bagaimana taktik dan strategi perang dulu dan
> > kini. Atau ada yg pernah membaca kisah pemanfaatan ilmu geoscience dalam
> > peperangan ?
> >
> > Ada beberapa tahap dalam peperangan :
> >
> > - Pertama "defence" (bertahan)
> > Natural resources sering memancing peperangan terutama minyak tentunya
...
> > Kira-kira apa ya natural resources yang dapat dipakai untuk menahan
> > serangan dari luar? Iraq memanfaatkan minyaknya untuk membuat barikade,
> > minyak sengaja digelontorkan kedalam parit yang nanti siap dibakar untuk
> > menahan masukknya AS. Apakah ini efektip ? wait and see.
> > Kalau Korea dulu critanya memanfaatkan waduk yg akan dijebol seandainya
> > akan diserang,

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-19 Terurut Topik Awang Satyana

Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman sejarah, kolera 
tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai keterangan resmi untuk meninggalnya 
J.P. Coen (gubernur jenderal saat itu - 1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. 
Coen mati ditusuk oleh seorang anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos 
menyelinap masuk ke benteng Batavia.
Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang, wah...kasihan 
juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama Betawi dari kotoran...Tapi, kalau 
Batavia adalah nama dewa leluhur legenda orang Belanda, yang memang suaranya lebih 
dekat dengan betawi.
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
 Bambang Priadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dalam dokumentasi film ttg volkanologi-nya 
Maurice Kraff (almarhum) pernah
ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava) suatu
gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava ndlewer
keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak terceritakan
berapa lama efek tsb berlangsung.

Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir
Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm kota
jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di kota. Nha
dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai" (bau tahi) yg
dlm logat jawa jadi "mBetawi" (he..he..he..., yg ini keabsahannya masih
diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via laut
menghajar logistik mereka di Pantura, jadi "mambet tahi" di Batavia ndak
lama ...


- Original Message -
From: "Awang Satyana" 
To: 
Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


>
> Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk
kepentingan perang. Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul "Ilmu Bumi
Militer", isinya mengulas geografi untuk kepentingan perang, mengulas juga
kekhasan geografi pulau-pulau di Indonesia, sistem pertelukan, pegunungan,
dll. baik untuk kepentingan defence maupun offence. Cukup menarik, termasuk
juga kalau bertahan atau menyerang Brunei, Singapura, Filipina dan Malaysia
(he-he). Kata buku sejarah, dari abad ke-16 kita juga sudah menggunakan
minyak untuk bertahan, waktu Portugis ada di Selat Malaka tahun 1511, rakyat
Aceh bertahan atau menyerang mereka dengan armada kapal laut yang
melemparkan bola-bola api minyak berat (semacam terpentin ?) ke kapal-kapal
Portugis. Hebat juga Irak menggelontorkan minyak ke kali-kali dan
membakarnya buat barikade, yah.. soalnya katanya harga bensin di sana hanya
Rp 200 per liter..
> Awang H. Satyana
> Eksplorasi BP Migas
> PUTROHARI Rovicky wrote:Sepertinya
menarik mendiskusikan peran geologist/geophysicist dalam sebuah
> peperangan.
> Peranan geologist dalam peperangan cukup strategis seandainya kita
> mengerti teori perang. Mungkin para sesepuh IAGI/HAGI ada yg dulu ikutan
> perang yang mungkin tahu bagaimana taktik dan strategi perang dulu dan
> kini. Atau ada yg pernah membaca kisah pemanfaatan ilmu geoscience dalam
> peperangan ?
>
> Ada beberapa tahap dalam peperangan :
>
> - Pertama "defence" (bertahan)
> Natural resources sering memancing peperangan terutama minyak tentunya ...
> Kira-kira apa ya natural resources yang dapat dipakai untuk menahan
> serangan dari luar? Iraq memanfaatkan minyaknya untuk membuat barikade,
> minyak sengaja digelontorkan kedalam parit yang nanti siap dibakar untuk
> menahan masukknya AS. Apakah ini efektip ? wait and see.
> Kalau Korea dulu critanya memanfaatkan waduk yg akan dijebol seandainya
> akan diserang, sama dengan di Iraq untuk menahan infiltrasi musuh.
> apalagi ya ?
> Bagaimana dengan Indonesia ... mana yg potensi diserang duluan dan apa
> resources yg dapat dipakai utk bertahan ... ?
>
> - Offence (ini mah angan-angan)
> Seandainya dengan "terpaksa" kita menyerang Singapura atau Malaysia ...
> apa persiapan kita tentang geologi daerah ybs utk mempersiapkan, melakukan
> dan meneruskan serangan ... dan bagaimana untuk bertahan ?
> Dimana kita bisa latihan perang dimana kondisi terrainnya mirip Singapura,
> Malay atau Phillipines ... atau Brunei sajah ... upst !!
>
> ada ide ?
>
> RDP
> =
> Kamis, 20 Maret 2003 10:26:00
> AS Sudah Serang Irak
>
> Baghdad-RoL--Sirine serangan udara terdengar meraung-raung di Baghdad,
> Kamis dinihari, atau 30 menit setelah batas waktu ultimatum 48 jam
> berakhir. Kantor berita DPA juga melaporkan artileri anti serangan udara
> Irak telah ditembakkan ke udara saat fajar datang atau dua jam setelah
> batas waktu ultimatum berakhir.
>
> Sementara itu, jubir Gedung Putih Ari Fleischer mengatakan, "Tahap
> pembukaan perang telah 

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-19 Terurut Topik Bambang Priadi
Dalam dokumentasi film ttg volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah
ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava) suatu
gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava ndlewer
keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak terceritakan
berapa lama efek tsb berlangsung.

Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir
Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm kota
jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di kota. Nha
dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai" (bau tahi) yg
dlm logat jawa jadi "mBetawi" (he..he..he..., yg ini keabsahannya masih
diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via laut
menghajar logistik mereka di Pantura, jadi "mambet tahi" di Batavia ndak
lama ...


- Original Message -
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


>
> Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk
kepentingan perang. Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul "Ilmu Bumi
Militer", isinya mengulas geografi untuk kepentingan perang, mengulas juga
kekhasan geografi pulau-pulau di Indonesia, sistem pertelukan, pegunungan,
dll. baik untuk kepentingan defence maupun offence. Cukup menarik, termasuk
juga kalau bertahan atau menyerang Brunei, Singapura, Filipina dan Malaysia
(he-he). Kata buku sejarah, dari abad ke-16 kita juga sudah menggunakan
minyak untuk bertahan, waktu Portugis ada di Selat Malaka tahun 1511, rakyat
Aceh bertahan atau menyerang mereka dengan armada kapal laut yang
melemparkan bola-bola api minyak berat (semacam terpentin ?) ke kapal-kapal
Portugis. Hebat juga Irak menggelontorkan minyak ke kali-kali dan
membakarnya buat barikade, yah.. soalnya katanya harga bensin di sana hanya
Rp 200 per liter..
> Awang H. Satyana
> Eksplorasi BP Migas
>  PUTROHARI Rovicky <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Sepertinya
menarik mendiskusikan peran geologist/geophysicist dalam sebuah
> peperangan.
> Peranan geologist dalam peperangan cukup strategis seandainya kita
> mengerti teori perang. Mungkin para sesepuh IAGI/HAGI ada yg dulu ikutan
> perang yang mungkin tahu bagaimana taktik dan strategi perang dulu dan
> kini. Atau ada yg pernah membaca kisah pemanfaatan ilmu geoscience dalam
> peperangan ?
>
> Ada beberapa tahap dalam peperangan :
>
> - Pertama "defence" (bertahan)
> Natural resources sering memancing peperangan terutama minyak tentunya ...
> Kira-kira apa ya natural resources yang dapat dipakai untuk menahan
> serangan dari luar? Iraq memanfaatkan minyaknya untuk membuat barikade,
> minyak sengaja digelontorkan kedalam parit yang nanti siap dibakar untuk
> menahan masukknya AS. Apakah ini efektip ? wait and see.
> Kalau Korea dulu critanya memanfaatkan waduk yg akan dijebol seandainya
> akan diserang, sama dengan di Iraq untuk menahan infiltrasi musuh.
> apalagi ya ?
> Bagaimana dengan Indonesia ... mana yg potensi diserang duluan dan apa
> resources yg dapat dipakai utk bertahan ... ?
>
> - Offence (ini mah angan-angan)
> Seandainya dengan "terpaksa" kita menyerang Singapura atau Malaysia ...
> apa persiapan kita tentang geologi daerah ybs utk mempersiapkan, melakukan
> dan meneruskan serangan ... dan bagaimana untuk bertahan ?
> Dimana kita bisa latihan perang dimana kondisi terrainnya mirip Singapura,
> Malay atau Phillipines ... atau Brunei sajah ... upst !!
>
> ada ide ?
>
> RDP
> =
> Kamis, 20 Maret 2003 10:26:00
> AS Sudah Serang Irak
>
> Baghdad-RoL--Sirine serangan udara terdengar meraung-raung di Baghdad,
> Kamis dinihari, atau 30 menit setelah batas waktu ultimatum 48 jam
> berakhir. Kantor berita DPA juga melaporkan artileri anti serangan udara
> Irak telah ditembakkan ke udara saat fajar datang atau dua jam setelah
> batas waktu ultimatum berakhir.
>
> Sementara itu, jubir Gedung Putih Ari Fleischer mengatakan, "Tahap
> pembukaan perang telah dimulai, tepat dua jam setelah batas waktu
> ultimatum pukul 01.00 GMT (pukul 08.00 WIB) telah lewat bagi Presiden Irak
> Saddam Hussein untuk mengundurkan diri. Presiden AS George W.Bush akan
> berpidato pada pukul 03.15 GMT (pukul 10.15 WIB) Kamis.  Ant/Zis
>
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-19 Terurut Topik Awang Satyana

Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk kepentingan perang. 
Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul "Ilmu Bumi Militer", isinya mengulas 
geografi untuk kepentingan perang, mengulas juga kekhasan geografi pulau-pulau di 
Indonesia, sistem pertelukan, pegunungan, dll. baik untuk kepentingan defence maupun 
offence. Cukup menarik, termasuk juga kalau bertahan atau menyerang Brunei, Singapura, 
Filipina dan Malaysia (he-he). Kata buku sejarah, dari abad ke-16 kita juga sudah 
menggunakan minyak untuk bertahan, waktu Portugis ada di Selat Malaka tahun 1511, 
rakyat Aceh bertahan atau menyerang mereka dengan armada kapal laut yang melemparkan 
bola-bola api minyak berat (semacam terpentin ?) ke kapal-kapal Portugis. Hebat juga 
Irak menggelontorkan minyak ke kali-kali dan membakarnya buat barikade, yah.. soalnya 
katanya harga bensin di sana hanya Rp 200 per liter..
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
 PUTROHARI Rovicky <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Sepertinya menarik mendiskusikan peran 
geologist/geophysicist dalam sebuah 
peperangan. 
Peranan geologist dalam peperangan cukup strategis seandainya kita 
mengerti teori perang. Mungkin para sesepuh IAGI/HAGI ada yg dulu ikutan 
perang yang mungkin tahu bagaimana taktik dan strategi perang dulu dan 
kini. Atau ada yg pernah membaca kisah pemanfaatan ilmu geoscience dalam 
peperangan ?

Ada beberapa tahap dalam peperangan :

- Pertama "defence" (bertahan)
Natural resources sering memancing peperangan terutama minyak tentunya ... 
Kira-kira apa ya natural resources yang dapat dipakai untuk menahan 
serangan dari luar? Iraq memanfaatkan minyaknya untuk membuat barikade, 
minyak sengaja digelontorkan kedalam parit yang nanti siap dibakar untuk 
menahan masukknya AS. Apakah ini efektip ? wait and see.
Kalau Korea dulu critanya memanfaatkan waduk yg akan dijebol seandainya 
akan diserang, sama dengan di Iraq untuk menahan infiltrasi musuh.
apalagi ya ? 
Bagaimana dengan Indonesia ... mana yg potensi diserang duluan dan apa 
resources yg dapat dipakai utk bertahan ... ?

- Offence (ini mah angan-angan)
Seandainya dengan "terpaksa" kita menyerang Singapura atau Malaysia ... 
apa persiapan kita tentang geologi daerah ybs utk mempersiapkan, melakukan 
dan meneruskan serangan ... dan bagaimana untuk bertahan ?
Dimana kita bisa latihan perang dimana kondisi terrainnya mirip Singapura, 
Malay atau Phillipines ... atau Brunei sajah ... upst !!

ada ide ?

RDP
=
Kamis, 20 Maret 2003 10:26:00
AS Sudah Serang Irak 

Baghdad-RoL--Sirine serangan udara terdengar meraung-raung di Baghdad, 
Kamis dinihari, atau 30 menit setelah batas waktu ultimatum 48 jam 
berakhir. Kantor berita DPA juga melaporkan artileri anti serangan udara 
Irak telah ditembakkan ke udara saat fajar datang atau dua jam setelah 
batas waktu ultimatum berakhir. 

Sementara itu, jubir Gedung Putih Ari Fleischer mengatakan, "Tahap 
pembukaan perang telah dimulai, tepat dua jam setelah batas waktu 
ultimatum pukul 01.00 GMT (pukul 08.00 WIB) telah lewat bagi Presiden Irak 
Saddam Hussein untuk mengundurkan diri. Presiden AS George W.Bush akan 
berpidato pada pukul 03.15 GMT (pukul 10.15 WIB) Kamis.  Ant/Zis 

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Platinum - Watch CBS' NCAA March Madness, live on your desktop!

[iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-19 Terurut Topik PUTROHARI Rovicky
Sepertinya menarik mendiskusikan peran geologist/geophysicist dalam sebuah 
peperangan. 
Peranan geologist dalam peperangan cukup strategis seandainya kita 
mengerti teori perang. Mungkin para sesepuh IAGI/HAGI ada yg dulu ikutan 
perang yang mungkin tahu bagaimana taktik dan strategi perang dulu dan 
kini. Atau ada yg pernah membaca kisah pemanfaatan ilmu geoscience dalam 
peperangan ?

Ada beberapa tahap dalam peperangan :

- Pertama "defence" (bertahan)
Natural resources sering memancing peperangan terutama minyak tentunya ... 
Kira-kira apa ya natural resources yang dapat dipakai untuk menahan 
serangan dari luar? Iraq memanfaatkan minyaknya untuk membuat barikade, 
minyak sengaja digelontorkan kedalam parit yang nanti siap dibakar untuk 
menahan masukknya AS. Apakah ini efektip ? wait and see.
Kalau Korea dulu critanya memanfaatkan waduk yg akan dijebol seandainya 
akan diserang, sama dengan di Iraq untuk menahan infiltrasi musuh.
apalagi ya ? 
Bagaimana dengan Indonesia ... mana yg potensi diserang duluan dan apa 
resources yg dapat dipakai utk bertahan ... ?

- Offence (ini mah angan-angan)
Seandainya dengan "terpaksa" kita menyerang Singapura atau Malaysia ... 
apa persiapan kita tentang geologi daerah ybs utk mempersiapkan, melakukan 
dan meneruskan serangan ... dan bagaimana untuk bertahan ?
Dimana kita bisa latihan perang dimana kondisi terrainnya mirip Singapura, 
Malay atau Phillipines ... atau Brunei sajah ... upst !!

ada ide ?

RDP
=
Kamis, 20 Maret 2003  10:26:00
AS Sudah Serang Irak 

Baghdad-RoL--Sirine serangan udara terdengar meraung-raung di Baghdad, 
Kamis dinihari, atau 30 menit setelah batas waktu ultimatum 48 jam 
berakhir. Kantor berita DPA juga melaporkan artileri anti serangan udara 
Irak telah ditembakkan ke udara saat fajar datang atau dua jam setelah 
batas waktu ultimatum berakhir. 

Sementara itu, jubir Gedung Putih Ari Fleischer mengatakan, "Tahap 
pembukaan perang telah dimulai, tepat dua jam setelah batas waktu 
ultimatum pukul 01.00 GMT (pukul 08.00 WIB) telah lewat bagi Presiden Irak 
Saddam Hussein untuk mengundurkan diri. Presiden AS George W.Bush akan 
berpidato pada pukul 03.15 GMT (pukul 10.15 WIB) Kamis.   Ant/Zis 

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-