RE: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung
Wah basecamp Pak Sukendar di Sulit Air rupanya. Ada sebuah gunung yang sangat menarik di Sulit Air, beberapa nama diberikan oleh penduduk setempat antara lain Gunung Papan (karena bentuknya seperti messa), Gunung Merah-Putih (warnanya yang merah dan putih), atau ada yang menyebut Gunung Soekarno-Hatta (mengacu pada dwiwarna sebagai dwitunggal proklamator Indonesia). Gunung ini menyimpan misteri, karena penduduk setempat mempercayai mitos adanya danau air di dalam atau di bawah gunung tesebut, tetapi belum ada yang menemukan jalan masuknya. Telah dibangun juga anak tangga menuju ke arah puncak dan disebut penduduk sebagai Jenjang Seribu, sekarang menjadi tempat wisata juga meskipun kurang dipromosikan. Yang menarik dari gunung ini adalah tipe batuannya yang mirip dengan Formasi Brani di Lembah Harau. Kemudian juga muncul gunung/bukit sejenis di Pagaruyung (di belakang Istana Pagaruyung yang sudah hampir selesai pembangunannya kembali setelah habis terbakar). Dengan jarak antara Lembah Harau - Pagaruyung - Sulit Air masing-masing sekitar 25 km, muncul pertanyaan apakah Cekungan Ombilin memiliki satu Paleogen graben ataukah terbagi menjadi lebih dari satu graben yang saling berhubungan ataukan terpisah-pisah. Di Lembah Harau teramati dari peta geologi (Silitonga dan Kastowo, 1975) memiliki border fault berarah NE-SW, sedangkan di Pagaruyung berarah NW-SE serta Sulit Air berarah E-W. Pak Sugeng, Kebetulan kami bersama keluarga baru juga berwisata geologi (Fun GeoTrip) ke Pulau Belitung minggu lalu, disuguhi pantai berpasir putih serta bongkah-bongkah granit (Adamelit Baginda) - salah satu lokasi di Pantai Tanjung Tinggi adalah tempat shooting film Laskar Pelangi. Perjalanan wisata bisa dilanjutkan melihat penggalian kaolin berkolan hijau (wilayah Tanjung Kelayang), dan Danau Mempaya serta kolam-kolam berair biru bekas kolong penggalian tambang timah di daerah Manggar (Belitung Tengah). Diteruskan ke arah timur menuju Kota Manggar (bisa mampir melihat vihara Dewi Kwan Im - dibangun 1747) serta Kota Gantong (lokasi film Laskar Pelangi - SD Muhammadiyah beserta padang rumput tempat bermain Ikal dkk., Gudang Timah tempat bekerja bapak Ikal dan pelabuhan ferry timah di Sungai Lenggang, Bukit Samak sebagai bekas perumahan pegawai PT Timah dengan pemandangan Pantai Burung Mandi, serta Bendungan Pice-1939). Yang lebih eksotis adalah pulau-pulau di sebelah barat laut Belitung tempat berdirinya mercusuar peninggalan Belanda di Pulau Lengkuas, dimana bisa dilakukan snorkeling menikmati keindahan karang dan ikan-bintang laut, serta pantai putih berair bening dan bongkah-bongkah tinggi granit (Pulau Batu Berlayar). Tak lupa bisa mengunjungi Museum Geologi PT Timah di Tanjung Pandan. Selamat berwisata dan jangan lupa menikmati Mie Belitung yang manis (dihidangkan di atas daun simpor) serta mampir di kedai kopi. Salam, Wikan -Original Message- From: asikin_suken...@yahoo.com [mailto:asikin_suken...@yahoo.com] Sent: Wednesday, July 07, 2010 8:43 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Dari bawah dulu ya, karena sya juga pernah ke Belitung yang indah dlm rangka eksplorasi timah. Pasti dia akan terkejut kalau ditambahkan umur granitnya ± 150 th dan merupakan batuan yang membawa timah yg ikut mempekaya negara kita. Adapun bongkah itu, pasti karena pelapukan speriodal yang akhirnya menyisakan inti-2 ny saja, sedangkan yang larut dan yg menjadi lunak, diangkut ke pantai dan membentuk pantai yg bersih. Membaca Silungkang saya menjadi bernostalgia. Ini adalah daerah pemetaan waktu sya mah.tingkat akhir. Dan coba lihat di lieratur: nama Formasi silungkang itu saya yang mengusulkan. Di van Bemmelen nama itu belum ada. Basecamp sya di Sulit Air dan Solok sambil mikmati danau Singkarak yang adalah transtensional basin dari patahn Semangko. Singkatnya sdr memang akan jauh lebih menikmati kalau Anda menggabungkan keindahan alam dan cara terjadinya secara Geologi. Selamat berwisata (S.asikin, geo.S3) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Wed, 7 Jul 2010 08:17:27 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Eksplorasi BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Forum HAGIfo...@hagi.or.id; Geo Unpadgeo_un...@yahoogroups.com Subject: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Pak Awang, Pak Kendar, Mas Wikan dan teman-2 lainnya; Trimakasih atas semua komentarnya tentang Cadas Harau. Saya tunggu kapan IAGI mengadakan fieldtrip ke Sumbar. Bang Syaiful, mari mumpung kita masih kuat dan gagah-2. Dulu, ketika kerja di Bangko-Sarolangun, saya sempat ke Padang lewat Muarabungo-Rimbobujang (tempat trans asal Wonogiri)-Sungai Dareh, Silungkang-Solok (kotanya indah)-turun ke Padang (semua pemandangannya sangat mempesona
RE: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung
Dulu Agus Guntoro pernah menyelam dengan kapal selam Jepang. Tapi saya tidak pernah lihat ada publikasi atau foto-fotonya. Apakah ada info yang terlewat. Vita bisa buat blog dengan kumpulan foto-fotonya, dan sekaligus minta foto-fotonya Agus Guntoro (kalau ada). Herman -Original Message- From: Parvita Siregar [mailto:parvita.sire...@salamander-energy.com] Sent: Wednesday, July 07, 2010 9:37 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Pak, setuju banget pak, kalau ada yang mau fieldtrip bawah permukaan laut, alias menyelam, saya mau saja jadi organisernya. Kalau menyelam di Krakatau dan Banda Neira serta di Sabang, sudah tentu bisa melihat kekar kolom yang ditumbuhi dengan table coral yang sangat cantik (saya musti cari fotonya nih) karena coral2 tersebut tumbuh bertingkat2 seperti tangga. Sementara di Sabang, boulder2 volcanic membuat celah2 yang ditinggali oleh morray eels (belut laut) mulai dari honey comb morray eels sampai giant morray. Kalau mau melihat yang namanya fringing reef, Bunaken tempatnya, juga pulau2 seperti Menado Tua, Siladen dan seterusnya. Kita lihat mulai dari shelf, seperti apa biotanya, dan kalau di slope seperti apalagi biotanya, di pantai utara Bali. Kalau dipikir2, setiap saya diving, saya sudah fieldtrip geologi kwarter juga ya. Yuk, Geodivers, mari. Parvita -Original Message- From: asikin_suken...@yahoo.com [mailto:asikin_suken...@yahoo.com] Sent: Wednesday, July 07, 2010 1:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Saya ada usul: ada cuti dari company (tentu saja dibayari, diberi uang ekstra), dengan syarat tujuannya disamping berlibur juga harus yg ada obyek geologinya yang menarik, seperti dana Toba (disekitarnya banyak singkapan-2 batugamping Mesozoik, bahkan bisa lihat folded, faulted dan unconformity dg (Tersier). Pokoknya geologally as well as panoramic and culture sangat bermanfaat unt tambah pengetahuan, asal ada guide atau pocket book yg gampang dicerna (SA) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Wed, 7 Jul 2010 09:44:12 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Pak Kendar dan Pak Awang, Trimakasih, ini penjelasan-2 yang bagus dan lengkap. Biro pariwisata dan pelancong bukan geologist akan lebih menikmati dan menghayati (juga kagum tentunya) kalau mengetahui proses pembentukan (geologi) sekaligus umur obyek wisata (batu-batuan) yang dikunjungi. Pernjelasan ini akan saya rangkum dalam buku kecil (panduan). Kalau kita menyadari keindahan dan kekayaan Negeri ini yang begitu beragam, sudah sepantasnya-lah kita harus mencintai dan membela Negeri ini. Ketika kami menginap di hotel Rocky Padang, kami berkenalan dengan bbrp remaja anak kemarin sore dari Brazil, mereka akan main selancar di Nias... Gile, jauh-2 ke Indonesia hanya mau mandi-2 di pantai Nias, sementara kami yang kerja di perusahaan minyak baru sekali ke Sumatra Barat (itu pun karena jaga sumur di Bangko).Chris Downes, teman mudlogger Inggris ternyata sudah blusukan ke Ternate (melihat pohon cengkeh yang usianya lebih dari 100 th, dan masih berbuah), ke Bukit Tinggi dan Bengkulu (melihat benteng, gedung-2 dan kuburan serdadu Inggris, untung saya juga sudah ke kota ini). Mari kita rencanakan Geufuntrip seperti usulan mas Rovicky, rasanya soal dana tidak masalah, he-he. Mumpung kita masih sehat dan gagah. Salam, sugeng - Original Message - From: asikin_suken...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, July 07, 2010 8:43 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Dari bawah dulu ya, karena sya juga pernah ke Belitung yang indah dlm rangka eksplorasi timah. Pasti dia akan terkejut kalau ditambahkan umur granitnya ± 150 th dan merupakan batuan yang membawa timah yg ikut mempekaya negara kita. Adapun bongkah itu, pasti karena pelapukan speriodal yang akhirnya menyisakan inti-2 ny saja, sedangkan yang larut dan yg menjadi lunak, diangkut ke pantai dan membentuk pantai yg bersih. Membaca Silungkang saya menjadi bernostalgia. Ini adalah daerah pemetaan waktu sya mah.tingkat akhir. Dan coba lihat di lieratur: nama Formasi silungkang itu saya yang mengusulkan. Di van Bemmelen nama itu belum ada. Basecamp sya di Sulit Air dan Solok sambil mikmati danau Singkarak yang adalah transtensional basin dari patahn Semangko. Singkatnya sdr memang akan jauh lebih menikmati kalau Anda menggabungkan keindahan alam dan cara terjadinya secara Geologi. Selamat berwisata (S.asikin, geo.S3) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung
Saya ada usul: ada cuti dari company (tentu saja dibayari, diberi uang ekstra), dengan syarat tujuannya disamping berlibur juga harus yg ada obyek geologinya yang menarik, seperti dana Toba (disekitarnya banyak singkapan-2 batugamping Mesozoik, bahkan bisa lihat folded, faulted dan unconformity dg (Tersier). Pokoknya geologally as well as panoramic and culture sangat bermanfaat unt tambah pengetahuan, asal ada guide atau pocket book yg gampang dicerna (SA) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Wed, 7 Jul 2010 09:44:12 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Pak Kendar dan Pak Awang, Trimakasih, ini penjelasan-2 yang bagus dan lengkap. Biro pariwisata dan pelancong bukan geologist akan lebih menikmati dan menghayati (juga kagum tentunya) kalau mengetahui proses pembentukan (geologi) sekaligus umur obyek wisata (batu-batuan) yang dikunjungi. Pernjelasan ini akan saya rangkum dalam buku kecil (panduan). Kalau kita menyadari keindahan dan kekayaan Negeri ini yang begitu beragam, sudah sepantasnya-lah kita harus mencintai dan membela Negeri ini. Ketika kami menginap di hotel Rocky Padang, kami berkenalan dengan bbrp remaja anak kemarin sore dari Brazil, mereka akan main selancar di Nias... Gile, jauh-2 ke Indonesia hanya mau mandi-2 di pantai Nias, sementara kami yang kerja di perusahaan minyak baru sekali ke Sumatra Barat (itu pun karena jaga sumur di Bangko).Chris Downes, teman mudlogger Inggris ternyata sudah blusukan ke Ternate (melihat pohon cengkeh yang usianya lebih dari 100 th, dan masih berbuah), ke Bukit Tinggi dan Bengkulu (melihat benteng, gedung-2 dan kuburan serdadu Inggris, untung saya juga sudah ke kota ini). Mari kita rencanakan Geufuntrip seperti usulan mas Rovicky, rasanya soal dana tidak masalah, he-he. Mumpung kita masih sehat dan gagah. Salam, sugeng - Original Message - From: asikin_suken...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, July 07, 2010 8:43 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Dari bawah dulu ya, karena sya juga pernah ke Belitung yang indah dlm rangka eksplorasi timah. Pasti dia akan terkejut kalau ditambahkan umur granitnya ± 150 th dan merupakan batuan yang membawa timah yg ikut mempekaya negara kita. Adapun bongkah itu, pasti karena pelapukan speriodal yang akhirnya menyisakan inti-2 ny saja, sedangkan yang larut dan yg menjadi lunak, diangkut ke pantai dan membentuk pantai yg bersih. Membaca Silungkang saya menjadi bernostalgia. Ini adalah daerah pemetaan waktu sya mah.tingkat akhir. Dan coba lihat di lieratur: nama Formasi silungkang itu saya yang mengusulkan. Di van Bemmelen nama itu belum ada. Basecamp sya di Sulit Air dan Solok sambil mikmati danau Singkarak yang adalah transtensional basin dari patahn Semangko. Singkatnya sdr memang akan jauh lebih menikmati kalau Anda menggabungkan keindahan alam dan cara terjadinya secara Geologi. Selamat berwisata (S.asikin, geo.S3) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Wed, 7 Jul 2010 08:17:27 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Eksplorasi BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Forum HAGIfo...@hagi.or.id; Geo Unpadgeo_un...@yahoogroups.com Subject: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Pak Awang, Pak Kendar, Mas Wikan dan teman-2 lainnya; Trimakasih atas semua komentarnya tentang Cadas Harau. Saya tunggu kapan IAGI mengadakan fieldtrip ke Sumbar. Bang Syaiful, mari mumpung kita masih kuat dan gagah-2. Dulu, ketika kerja di Bangko-Sarolangun, saya sempat ke Padang lewat Muarabungo-Rimbobujang (tempat trans asal Wonogiri)-Sungai Dareh, Silungkang-Solok (kotanya indah)-turun ke Padang (semua pemandangannya sangat mempesona), esoknya ke Bukit Tinggi lewat Lembah Anai (ada rel kereta api kuno seperti yang pernah saya lihat dalam buku pelajaran)-Singgalang-Pagaruyung (rumah Gadang yang konon belum lama ini sempat terbakar). Di sini saya mendapat pelajaran berharga: Ketika selesai mengagumi banguanan yang indah, kami didatangan pedagang kecil (murid SD) penjual kripik singkong balado. Karena tidak tertarik (saya pikir minyaknya getir dan pedas...), saya hanya ingin kasih uang jajan; sebelum dilaksanakan saya pun minta ijin mas Yulfi (kawan geologist) dan dia berbisik: Jangan mas, dia nanti tersinggung. Kalau mas tidak beli ya tidak mengapa, tetapi coba dulu lah Saya pun beli dua bungkus dan langsung dimakan,. Ternyata rasanya jauh berbeda dng yang saya duga atau yang pernah dibeli di Jkt. Selain gurih dan renyah, perpaduan
RE: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung
Pak, setuju banget pak, kalau ada yang mau fieldtrip bawah permukaan laut, alias menyelam, saya mau saja jadi organisernya. Kalau menyelam di Krakatau dan Banda Neira serta di Sabang, sudah tentu bisa melihat kekar kolom yang ditumbuhi dengan table coral yang sangat cantik (saya musti cari fotonya nih) karena coral2 tersebut tumbuh bertingkat2 seperti tangga. Sementara di Sabang, boulder2 volcanic membuat celah2 yang ditinggali oleh morray eels (belut laut) mulai dari honey comb morray eels sampai giant morray. Kalau mau melihat yang namanya fringing reef, Bunaken tempatnya, juga pulau2 seperti Menado Tua, Siladen dan seterusnya. Kita lihat mulai dari shelf, seperti apa biotanya, dan kalau di slope seperti apalagi biotanya, di pantai utara Bali. Kalau dipikir2, setiap saya diving, saya sudah fieldtrip geologi kwarter juga ya. Yuk, Geodivers, mari. Parvita -Original Message- From: asikin_suken...@yahoo.com [mailto:asikin_suken...@yahoo.com] Sent: Wednesday, July 07, 2010 1:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Saya ada usul: ada cuti dari company (tentu saja dibayari, diberi uang ekstra), dengan syarat tujuannya disamping berlibur juga harus yg ada obyek geologinya yang menarik, seperti dana Toba (disekitarnya banyak singkapan-2 batugamping Mesozoik, bahkan bisa lihat folded, faulted dan unconformity dg (Tersier). Pokoknya geologally as well as panoramic and culture sangat bermanfaat unt tambah pengetahuan, asal ada guide atau pocket book yg gampang dicerna (SA) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Wed, 7 Jul 2010 09:44:12 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Pak Kendar dan Pak Awang, Trimakasih, ini penjelasan-2 yang bagus dan lengkap. Biro pariwisata dan pelancong bukan geologist akan lebih menikmati dan menghayati (juga kagum tentunya) kalau mengetahui proses pembentukan (geologi) sekaligus umur obyek wisata (batu-batuan) yang dikunjungi. Pernjelasan ini akan saya rangkum dalam buku kecil (panduan). Kalau kita menyadari keindahan dan kekayaan Negeri ini yang begitu beragam, sudah sepantasnya-lah kita harus mencintai dan membela Negeri ini. Ketika kami menginap di hotel Rocky Padang, kami berkenalan dengan bbrp remaja anak kemarin sore dari Brazil, mereka akan main selancar di Nias... Gile, jauh-2 ke Indonesia hanya mau mandi-2 di pantai Nias, sementara kami yang kerja di perusahaan minyak baru sekali ke Sumatra Barat (itu pun karena jaga sumur di Bangko).Chris Downes, teman mudlogger Inggris ternyata sudah blusukan ke Ternate (melihat pohon cengkeh yang usianya lebih dari 100 th, dan masih berbuah), ke Bukit Tinggi dan Bengkulu (melihat benteng, gedung-2 dan kuburan serdadu Inggris, untung saya juga sudah ke kota ini). Mari kita rencanakan Geufuntrip seperti usulan mas Rovicky, rasanya soal dana tidak masalah, he-he. Mumpung kita masih sehat dan gagah. Salam, sugeng - Original Message - From: asikin_suken...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, July 07, 2010 8:43 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Dari bawah dulu ya, karena sya juga pernah ke Belitung yang indah dlm rangka eksplorasi timah. Pasti dia akan terkejut kalau ditambahkan umur granitnya ± 150 th dan merupakan batuan yang membawa timah yg ikut mempekaya negara kita. Adapun bongkah itu, pasti karena pelapukan speriodal yang akhirnya menyisakan inti-2 ny saja, sedangkan yang larut dan yg menjadi lunak, diangkut ke pantai dan membentuk pantai yg bersih. Membaca Silungkang saya menjadi bernostalgia. Ini adalah daerah pemetaan waktu sya mah.tingkat akhir. Dan coba lihat di lieratur: nama Formasi silungkang itu saya yang mengusulkan. Di van Bemmelen nama itu belum ada. Basecamp sya di Sulit Air dan Solok sambil mikmati danau Singkarak yang adalah transtensional basin dari patahn Semangko. Singkatnya sdr memang akan jauh lebih menikmati kalau Anda menggabungkan keindahan alam dan cara terjadinya secara Geologi. Selamat berwisata (S.asikin, geo.S3) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Wed, 7 Jul 2010 08:17:27 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Eksplorasi BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Forum HAGIfo...@hagi.or.id; Geo Unpadgeo_un...@yahoogroups.com Subject: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Pak Awang, Pak Kendar, Mas Wikan dan teman-2 lainnya; Trimakasih atas semua komentarnya tentang Cadas Harau. Saya tunggu kapan IAGI mengadakan
[iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung
Pak Awang, Pak Kendar, Mas Wikan dan teman-2 lainnya; Trimakasih atas semua komentarnya tentang Cadas Harau. Saya tunggu kapan IAGI mengadakan fieldtrip ke Sumbar. Bang Syaiful, mari mumpung kita masih kuat dan gagah-2. Dulu, ketika kerja di Bangko-Sarolangun, saya sempat ke Padang lewat Muarabungo-Rimbobujang (tempat trans asal Wonogiri)-Sungai Dareh, Silungkang-Solok (kotanya indah)-turun ke Padang (semua pemandangannya sangat mempesona), esoknya ke Bukit Tinggi lewat Lembah Anai (ada rel kereta api kuno seperti yang pernah saya lihat dalam buku pelajaran)-Singgalang-Pagaruyung (rumah Gadang yang konon belum lama ini sempat terbakar). Di sini saya mendapat pelajaran berharga: Ketika selesai mengagumi banguanan yang indah, kami didatangan pedagang kecil (murid SD) penjual kripik singkong balado. Karena tidak tertarik (saya pikir minyaknya getir dan pedas...), saya hanya ingin kasih uang jajan; sebelum dilaksanakan saya pun minta ijin mas Yulfi (kawan geologist) dan dia berbisik: Jangan mas, dia nanti tersinggung. Kalau mas tidak beli ya tidak mengapa, tetapi coba dulu lah Saya pun beli dua bungkus dan langsung dimakan,. Ternyata rasanya jauh berbeda dng yang saya duga atau yang pernah dibeli di Jkt. Selain gurih dan renyah, perpaduan antara manis dan pedasnya pas. Dalam hati saya agak malu. Maka seluruh dagangannya pun kami beli. Ketika pulang ke Jkt kawan ini juga memborong untuk oleh-2. Kembali ke wisata Geologi. Terinspirasi novel Laskar Pelangi, bbrp bulan yll Wardhani (putri saya) dan bbrp teman pengajar di UI melancong ke Belitung. Tidak ketinggalan Emaknya diajak. Di sana pada menikmati pemandangan pantai yang luar biasa indah, dengan air sangat bening dan bongkah-2 batu granit yang anggun, serta hidangan ikan laut yang lezat (dan murah). Sebelum berangkat Dhani minta penjelasan tentang pulau Belitung dan Granit. Saya hanya dapat menjelaskan bahwa Bangka-Belitung ini berada di dataran Sunda yang menyambung dengan Asia, terdiri dari batu-2 Granit berwarna putih (granit ini juga ditemukan di Natuna). Hasil pelapukannya yang terhampar di pantai pun berwarna putih dan indah (pantai Parai di Bangka dll). Ternyata di Belitung dia ditanya pemilik biro perjalanan yang melayaninya; dan pemilik pun cukup puas dengan penjelasan sekedarnya, dan beliau tahu bahwa batu-2 besar itu bernama Granit. Mohon penjelasan kawan-2, apa dan bagaimanakah bongkah-2 Granit ini, sebab dalam waktu dekat saya akan dibujuk untuk berkunjung ke Belitung. Trimakasih dan salam, sugeng PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Bls: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung
-metamorphism. I-type granite adalah granit yang dibentuk dari protolith yang berkomposisi batuan beku (igneous rocks) atau dari fraksionasi magma granitik atau granodioritik (Kanen, 2001). Mengacu kepada Hutchison (1989), Main Range Granite di Malaysia peninsular bagian barat dan Granit Bangka adalah S-type, sedangkan East Coast Malaysia peninsular bagian timur dan Granit Belitung adalah I-type. Secara umum, menurut Tulloch et al. (2001), S-type granite akan punya rasio K/Na tinggi, low Ca, tak mengandung magnetit, biotit berwarna coklat (menunjukkan low oxidation state). I-type granite punya rasio K/Na rendah, high Ca, mengandung magnetit, biotit berwarna hijau atau kehijauan. Publikasi lama dari O’Neil (1977) menyebutkan bahwa isotop oksigen mungkin adalah cara terbaik untuk membedakan granit tipe-S dan tipe-I. Granit Tipe-S punya whole rock isotop O-18 10 per mile dan granit tipe-I punya whole rock isotop O-18 10 per mile. Harris et al. (1997) menambahkan bahwa lebih baik menggunakan isotop O untuk fraksi kuarsa yang telah dipisahkan daripada isotop O whole rock sebab kuarsa lebih tahan terhadap perubahan hidrotermal. Nilai isotop kuarsa sekitar 1 per mile lebih tinggi daripada whole rock-nya. Isotop O-18 tahan terhadap proses fraksionasi kristal, sehingga merupakan metode yang baik untuk mengetahui komposisi protolith dan tingkat kontaminasi kerak. Apakah granit Bangka adalah S-type granite dan berhubungan dengan genesa di terrane Malacca/Sibumasu bagian timur, sedangkan granit Belitung adalah I-type granite dan berhubungan dengan genesa di terrane East Malaya, masih harus dibuktikan dengan analisis petrokimia dan isotop oksigen-18 kedua granit itu. Evaluasi regional menunjukkan bahwa mereka mungkin berbeda. Bahwa Bangka dan Belitung terpisah secara tektonik oleh suatu suture diindikasikan oleh : (1) batas granit S dan I type di sebelah timurlaut Bangka (Cobbing et al., 1992; McCourt et al., 1996) –makalah ini tak memuat garis tegas batas jalur granit itu di antara Bangka-Belitung; (2) analog perbedaan Main Range granite vs East Coast granite di Malayan peninsular yang dipisahkan suture Raub-Bentong (Hutchison, 1989); dan (3) ditemukannya discontinuous serpentinite (indikator suture) di timurlaut Bangka (Pulunggono dan Cameron, 1984). Data petrokimia, isotop oksigen-18, dan paleomagnetik granit Bangka dan Belitung akan membuktikan kebenaran/kesalahan pemikiran ini, sehingga kuncinya adalah analisis -interpretasi-sintesis petro-tektonik Bangka dan Belitung. Salam, Awang --- Pada Rab, 7/7/10, Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id menulis: Dari: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Judul: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Kepada: iagi-net@iagi.or.id Cc: Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 7 Juli, 2010, 8:17 AM Pak Awang, Pak Kendar, Mas Wikan dan teman-2 lainnya; Trimakasih atas semua komentarnya tentang Cadas Harau. Saya tunggu kapan IAGI mengadakan fieldtrip ke Sumbar. Bang Syaiful, mari mumpung kita masih kuat dan gagah-2. Dulu, ketika kerja di Bangko-Sarolangun, saya sempat ke Padang lewat Muarabungo-Rimbobujang (tempat trans asal Wonogiri)-Sungai Dareh, Silungkang-Solok (kotanya indah)-turun ke Padang (semua pemandangannya sangat mempesona), esoknya ke Bukit Tinggi lewat Lembah Anai (ada rel kereta api kuno seperti yang pernah saya lihat dalam buku pelajaran)-Singgalang-Pagaruyung (rumah Gadang yang konon belum lama ini sempat terbakar). Di sini saya mendapat pelajaran berharga: Ketika selesai mengagumi banguanan yang indah, kami didatangan pedagang kecil (murid SD) penjual kripik singkong balado. Karena tidak tertarik (saya pikir minyaknya getir dan pedas...), saya hanya ingin kasih uang jajan; sebelum dilaksanakan saya pun minta ijin mas Yulfi (kawan geologist) dan dia berbisik: Jangan mas, dia nanti tersinggung. Kalau mas tidak beli ya tidak mengapa, tetapi coba dulu lah Saya pun beli dua bungkus dan langsung dimakan,. Ternyata rasanya jauh berbeda dng yang saya duga atau yang pernah dibeli di Jkt. Selain gurih dan renyah, perpaduan antara manis dan pedasnya pas. Dalam hati saya agak malu. Maka seluruh dagangannya pun kami beli. Ketika pulang ke Jkt kawan ini juga memborong untuk oleh-2. Kembali ke wisata Geologi. Terinspirasi novel Laskar Pelangi, bbrp bulan yll Wardhani (putri saya) dan bbrp teman pengajar di UI melancong ke Belitung. Tidak ketinggalan Emaknya diajak. Di sana pada menikmati pemandangan pantai yang luar biasa indah, dengan air sangat bening dan bongkah-2 batu granit yang anggun, serta hidangan ikan laut yang lezat (dan murah). Sebelum berangkat Dhani minta penjelasan tentang pulau Belitung dan Granit. Saya hanya dapat menjelaskan bahwa Bangka-Belitung ini berada di dataran Sunda yang menyambung dengan Asia, terdiri dari batu-2 Granit berwarna
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung
Dari bawah dulu ya, karena sya juga pernah ke Belitung yang indah dlm rangka eksplorasi timah. Pasti dia akan terkejut kalau ditambahkan umur granitnya ± 150 th dan merupakan batuan yang membawa timah yg ikut mempekaya negara kita. Adapun bongkah itu, pasti karena pelapukan speriodal yang akhirnya menyisakan inti-2 ny saja, sedangkan yang larut dan yg menjadi lunak, diangkut ke pantai dan membentuk pantai yg bersih. Membaca Silungkang saya menjadi bernostalgia. Ini adalah daerah pemetaan waktu sya mah.tingkat akhir. Dan coba lihat di lieratur: nama Formasi silungkang itu saya yang mengusulkan. Di van Bemmelen nama itu belum ada. Basecamp sya di Sulit Air dan Solok sambil mikmati danau Singkarak yang adalah transtensional basin dari patahn Semangko. Singkatnya sdr memang akan jauh lebih menikmati kalau Anda menggabungkan keindahan alam dan cara terjadinya secara Geologi. Selamat berwisata (S.asikin, geo.S3) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Wed, 7 Jul 2010 08:17:27 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Eksplorasi BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Forum HAGIfo...@hagi.or.id; Geo Unpadgeo_un...@yahoogroups.com Subject: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Pak Awang, Pak Kendar, Mas Wikan dan teman-2 lainnya; Trimakasih atas semua komentarnya tentang Cadas Harau. Saya tunggu kapan IAGI mengadakan fieldtrip ke Sumbar. Bang Syaiful, mari mumpung kita masih kuat dan gagah-2. Dulu, ketika kerja di Bangko-Sarolangun, saya sempat ke Padang lewat Muarabungo-Rimbobujang (tempat trans asal Wonogiri)-Sungai Dareh, Silungkang-Solok (kotanya indah)-turun ke Padang (semua pemandangannya sangat mempesona), esoknya ke Bukit Tinggi lewat Lembah Anai (ada rel kereta api kuno seperti yang pernah saya lihat dalam buku pelajaran)-Singgalang-Pagaruyung (rumah Gadang yang konon belum lama ini sempat terbakar). Di sini saya mendapat pelajaran berharga: Ketika selesai mengagumi banguanan yang indah, kami didatangan pedagang kecil (murid SD) penjual kripik singkong balado. Karena tidak tertarik (saya pikir minyaknya getir dan pedas...), saya hanya ingin kasih uang jajan; sebelum dilaksanakan saya pun minta ijin mas Yulfi (kawan geologist) dan dia berbisik: Jangan mas, dia nanti tersinggung. Kalau mas tidak beli ya tidak mengapa, tetapi coba dulu lah Saya pun beli dua bungkus dan langsung dimakan,. Ternyata rasanya jauh berbeda dng yang saya duga atau yang pernah dibeli di Jkt. Selain gurih dan renyah, perpaduan antara manis dan pedasnya pas. Dalam hati saya agak malu. Maka seluruh dagangannya pun kami beli. Ketika pulang ke Jkt kawan ini juga memborong untuk oleh-2. Kembali ke wisata Geologi. Terinspirasi novel Laskar Pelangi, bbrp bulan yll Wardhani (putri saya) dan bbrp teman pengajar di UI melancong ke Belitung. Tidak ketinggalan Emaknya diajak. Di sana pada menikmati pemandangan pantai yang luar biasa indah, dengan air sangat bening dan bongkah-2 batu granit yang anggun, serta hidangan ikan laut yang lezat (dan murah). Sebelum berangkat Dhani minta penjelasan tentang pulau Belitung dan Granit. Saya hanya dapat menjelaskan bahwa Bangka-Belitung ini berada di dataran Sunda yang menyambung dengan Asia, terdiri dari batu-2 Granit berwarna putih (granit ini juga ditemukan di Natuna). Hasil pelapukannya yang terhampar di pantai pun berwarna putih dan indah (pantai Parai di Bangka dll). Ternyata di Belitung dia ditanya pemilik biro perjalanan yang melayaninya; dan pemilik pun cukup puas dengan penjelasan sekedarnya, dan beliau tahu bahwa batu-2 besar itu bernama Granit. Mohon penjelasan kawan-2, apa dan bagaimanakah bongkah-2 Granit ini, sebab dalam waktu dekat saya akan dibujuk untuk berkunjung ke Belitung. Trimakasih dan salam, sugeng PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung
Pak Kendar dan Pak Awang, Trimakasih, ini penjelasan-2 yang bagus dan lengkap. Biro pariwisata dan pelancong bukan geologist akan lebih menikmati dan menghayati (juga kagum tentunya) kalau mengetahui proses pembentukan (geologi) sekaligus umur obyek wisata (batu-batuan) yang dikunjungi. Pernjelasan ini akan saya rangkum dalam buku kecil (panduan). Kalau kita menyadari keindahan dan kekayaan Negeri ini yang begitu beragam, sudah sepantasnya-lah kita harus mencintai dan membela Negeri ini. Ketika kami menginap di hotel Rocky Padang, kami berkenalan dengan bbrp remaja anak kemarin sore dari Brazil, mereka akan main selancar di Nias... Gile, jauh-2 ke Indonesia hanya mau mandi-2 di pantai Nias, sementara kami yang kerja di perusahaan minyak baru sekali ke Sumatra Barat (itu pun karena jaga sumur di Bangko).Chris Downes, teman mudlogger Inggris ternyata sudah blusukan ke Ternate (melihat pohon cengkeh yang usianya lebih dari 100 th, dan masih berbuah), ke Bukit Tinggi dan Bengkulu (melihat benteng, gedung-2 dan kuburan serdadu Inggris, untung saya juga sudah ke kota ini). Mari kita rencanakan Geufuntrip seperti usulan mas Rovicky, rasanya soal dana tidak masalah, he-he. Mumpung kita masih sehat dan gagah. Salam, sugeng - Original Message - From: asikin_suken...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, July 07, 2010 8:43 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Dari bawah dulu ya, karena sya juga pernah ke Belitung yang indah dlm rangka eksplorasi timah. Pasti dia akan terkejut kalau ditambahkan umur granitnya ± 150 th dan merupakan batuan yang membawa timah yg ikut mempekaya negara kita. Adapun bongkah itu, pasti karena pelapukan speriodal yang akhirnya menyisakan inti-2 ny saja, sedangkan yang larut dan yg menjadi lunak, diangkut ke pantai dan membentuk pantai yg bersih. Membaca Silungkang saya menjadi bernostalgia. Ini adalah daerah pemetaan waktu sya mah.tingkat akhir. Dan coba lihat di lieratur: nama Formasi silungkang itu saya yang mengusulkan. Di van Bemmelen nama itu belum ada. Basecamp sya di Sulit Air dan Solok sambil mikmati danau Singkarak yang adalah transtensional basin dari patahn Semangko. Singkatnya sdr memang akan jauh lebih menikmati kalau Anda menggabungkan keindahan alam dan cara terjadinya secara Geologi. Selamat berwisata (S.asikin, geo.S3) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Wed, 7 Jul 2010 08:17:27 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Eksplorasi BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com; Forum HAGIfo...@hagi.or.id; Geo Unpadgeo_un...@yahoogroups.com Subject: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung Pak Awang, Pak Kendar, Mas Wikan dan teman-2 lainnya; Trimakasih atas semua komentarnya tentang Cadas Harau. Saya tunggu kapan IAGI mengadakan fieldtrip ke Sumbar. Bang Syaiful, mari mumpung kita masih kuat dan gagah-2. Dulu, ketika kerja di Bangko-Sarolangun, saya sempat ke Padang lewat Muarabungo-Rimbobujang (tempat trans asal Wonogiri)-Sungai Dareh, Silungkang-Solok (kotanya indah)-turun ke Padang (semua pemandangannya sangat mempesona), esoknya ke Bukit Tinggi lewat Lembah Anai (ada rel kereta api kuno seperti yang pernah saya lihat dalam buku pelajaran)-Singgalang-Pagaruyung (rumah Gadang yang konon belum lama ini sempat terbakar). Di sini saya mendapat pelajaran berharga: Ketika selesai mengagumi banguanan yang indah, kami didatangan pedagang kecil (murid SD) penjual kripik singkong balado. Karena tidak tertarik (saya pikir minyaknya getir dan pedas...), saya hanya ingin kasih uang jajan; sebelum dilaksanakan saya pun minta ijin mas Yulfi (kawan geologist) dan dia berbisik: Jangan mas, dia nanti tersinggung. Kalau mas tidak beli ya tidak mengapa, tetapi coba dulu lah Saya pun beli dua bungkus dan langsung dimakan,. Ternyata rasanya jauh berbeda dng yang saya duga atau yang pernah dibeli di Jkt. Selain gurih dan renyah, perpaduan antara manis dan pedasnya pas. Dalam hati saya agak malu. Maka seluruh dagangannya pun kami beli. Ketika pulang ke Jkt kawan ini juga memborong untuk oleh-2. Kembali ke wisata Geologi. Terinspirasi novel Laskar Pelangi, bbrp bulan yll Wardhani (putri saya) dan bbrp teman pengajar di UI melancong ke Belitung. Tidak ketinggalan Emaknya diajak. Di sana pada menikmati pemandangan pantai yang luar biasa indah, dengan air sangat bening dan bongkah-2 batu granit yang anggun, serta hidangan ikan laut yang lezat (dan murah). Sebelum berangkat Dhani minta penjelasan tentang pulau Belitung dan Granit. Saya hanya dapat menjelaskan bahwa Bangka-Belitung ini berada di dataran Sunda yang menyambung dengan Asia, terdiri dari batu-2 Granit berwarna putih (granit ini juga ditemukan di Natuna). Hasil pelapukannya yang terhampar di pantai pun berwarna
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi: Cadas Harau - Bongkah-2 Granit di Belitung
sip om sugeng, kita 'kan sedang menunggu iagi pengda riau utk merancang jalan2 tsb. om turidho dan bisa jadi dibantu om wikan tentu senang utk mewujudkannya. halo? salam, syaiful 2010/7/7 Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id: Pak Awang, Pak Kendar, Mas Wikan dan teman-2 lainnya; Trimakasih atas semua komentarnya tentang Cadas Harau. Saya tunggu kapan IAGI mengadakan fieldtrip ke Sumbar. Bang Syaiful, mari mumpung kita masih kuat dan gagah-2. Dulu, ketika kerja di Bangko-Sarolangun, saya sempat ke Padang lewat Muarabungo-Rimbobujang (tempat trans asal Wonogiri)-Sungai Dareh, Silungkang-Solok (kotanya indah)-turun ke Padang (semua pemandangannya sangat mempesona), esoknya ke Bukit Tinggi lewat Lembah Anai (ada rel kereta api kuno seperti yang pernah saya lihat dalam buku pelajaran)-Singgalang-Pagaruyung (rumah Gadang yang konon belum lama ini sempat terbakar). Di sini saya mendapat pelajaran berharga: Ketika selesai mengagumi banguanan yang indah, kami didatangan pedagang kecil (murid SD) penjual kripik singkong balado. Karena tidak tertarik (saya pikir minyaknya getir dan pedas...), saya hanya ingin kasih uang jajan; sebelum dilaksanakan saya pun minta ijin mas Yulfi (kawan geologist) dan dia berbisik: Jangan mas, dia nanti tersinggung. Kalau mas tidak beli ya tidak mengapa, tetapi coba dulu lah Saya pun beli dua bungkus dan langsung dimakan,. Ternyata rasanya jauh berbeda dng yang saya duga atau yang pernah dibeli di Jkt. Selain gurih dan renyah, perpaduan antara manis dan pedasnya pas. Dalam hati saya agak malu. Maka seluruh dagangannya pun kami beli. Ketika pulang ke Jkt kawan ini juga memborong untuk oleh-2. Kembali ke wisata Geologi. Terinspirasi novel Laskar Pelangi, bbrp bulan yll Wardhani (putri saya) dan bbrp teman pengajar di UI melancong ke Belitung. Tidak ketinggalan Emaknya diajak. Di sana pada menikmati pemandangan pantai yang luar biasa indah, dengan air sangat bening dan bongkah-2 batu granit yang anggun, serta hidangan ikan laut yang lezat (dan murah). Sebelum berangkat Dhani minta penjelasan tentang pulau Belitung dan Granit. Saya hanya dapat menjelaskan bahwa Bangka-Belitung ini berada di dataran Sunda yang menyambung dengan Asia, terdiri dari batu-2 Granit berwarna putih (granit ini juga ditemukan di Natuna). Hasil pelapukannya yang terhampar di pantai pun berwarna putih dan indah (pantai Parai di Bangka dll). Ternyata di Belitung dia ditanya pemilik biro perjalanan yang melayaninya; dan pemilik pun cukup puas dengan penjelasan sekedarnya, dan beliau tahu bahwa batu-2 besar itu bernama Granit. Mohon penjelasan kawan-2, apa dan bagaimanakah bongkah-2 Granit ini, sebab dalam waktu dekat saya akan dibujuk untuk berkunjung ke Belitung. Trimakasih dan salam, sugeng PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to:
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi
tambahan saja: utk contoh buku 'pariwisata', tentu om agus juga tahu (atau pernah lihat) karya om heryadi rachmat, ttg rinjani dll di nusa tenggara barat. utk peta perjalanan geowisata, duluu om yudi purnama (dulu dan sekarang jadi komandan divisi geowisata iagi, bersama om hanang samodra) pernah bikin utk bandung. salam, syaiful 2010/7/2 Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com: All, tidak ada museum geologi di Cilacap. Yang diulas prof. Sukendar Asikin itu bahwa pencanangan Karangsambung sebagai Cagar Geologi Nasional dengan Kepres itu dilakukan SBY pas peresmian berbagai proyek di Indonesia, yang ceremonialnya di Cilacap. Pak Awang, majalah wisata JalanJalan (edisi english dan indonesia) bulan Juni lalu, mengulas ekspedisi dan keunikan Satonda ntb (yang ulasannya tsb mereview dari website koran Mataram yang pernah meliput trip bpmigas-ugm-pemda ntb ke Satonda; tapi yang dikutip malah keliru, karena ada peluang potensi migas di pulau satonda..., blaik...). Ada baiknya, ulasan pak Awang itu diedit ulang dan dikirim ke Majalah Garuda. Seperti yang diulas Prof.Sukendar Asikin (SA), bahwa ada beberapa aktivis IAGI (seperti : mas Hanang Samodra, mas Yunus, juga mas Budi Brahmantyo) yang telah memberikan masukan ke Kementrian Pariwisata dan Kebudaya untuk mengembangkan kebijakan nasional tentang diversifikasi obyek keaneka-ragaman geologi sebagai daya tarik wisata. Bagi saya, yang sangat menarik dan strategis adalah kehadiran Mas Budi Brahmantyo (yang geologist dari ITB juga aktivis IAGI) mendapat mandat sebagai Kepala Pusat Penelitian Pariwisata (P2Par ITB.., tidak berubah kan namanya mas Budi??)..., hehehe..., kita tunggu pressure beliau ini ke urusan policy nasional. Siapa tahu, sentilan Prof.SA ini nanti mendorong secara high pressure dan high temperature aktivis IAGI untuk bicara dan action terkait dengan : geologi dan pariwisata. Prof. SA, secara spot-spot, kecil-kecil (mungkin tidak populer..) dan tidak terkoordinasi, beberapa kawan aktivis IAGI sudah memulai promosi itu. Saat ini aktivis Pengda IAGI DIY.., mencoba support ke Pemda Gunungkidul yang telah mencanangkan Gunung Nglanggran (lokasi tipe formasi Nglanggran di Peg.Selatan Gunungkidul telah dideklarasikan sebagai Obyek Geowisata oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul, yang kebetulan Kabid Promosi Wisatanya adalah Mas Birowo Adhi yang pendidikannya adalah Teknik Geologi). Artinya, sudah ada sedikit geologist yang bekerja di bidang kepariwisataan. Cerita lain : awal minggu ini, laboratorium kami di Geologi UGM kedatangan beberapa mhsw-mhswi dan 1 dosen dari departement geologi sebuah Universitas di Ceko yang melakukan perjalanan trip geowisata awa-Bali. Ketika main ke lab., mereka bercerita ingin juga ke Wonosari - Pacitan dan ke lumpur Sidoarjo. Yang mereka tanya : adakah peta perjalanan ke lokasi-lokasi obyek geologi yang menarik dan sepanjang perjalanan itu ada informasi geologi sepanjang jalan dalam bentuk peta? Jelas di Indonesia tidak ada /belum ada yang mentradisikan bahwa peta perjalanan wisata disertai informasi geologi sepanjang jalan, apalagi obyek wisata alam dengan deskripsi geologi. Memang di beberapa negara Eropa, hal tsb ada. Akhirnya sy hanya memberikan1 leaflet dari Dinas Pariwisata Pacitan (hanya 1) yang kebetulan Pemda Pacitan sekarang sedang kampanye usulan Geopark Pacitan Barat ke Departemen Pariwisata-Kebudayaan dan Unesco (dalam bentuk leaflet) dan Leaflet Potensi Karst Pawonsari (Pacitan, Wonogiri, Wonosari). Waaa, mereka sangat senang luar biasa. Kemudian tanya lagi : informasi geologi pulau Jawa secara singkat adakah? Lalu saya berikan buku terbitan IAGI (yang di edit : Herman Darman dan F Hasan Sidi) An outline of The Geology of Indonesiawochh senangnya bukan main. Karena saya cuman punya 1, akhirnya hanya dibaca-baca dan kusarankan buka web-nya IAGI untuk beli buku itu atau baca juga di web-nya wikipidia tentang buku tsb dalam bentuk file HTML (yang edit oleh Herman Darman). Saat ini sudah ada upaya untuk menginventarisasi tentang geowisata di Pacitan termasuk, geowisata sungai grindulu..., artinya lokasi-lokasi singkapan geologi / fenomena geologi yang bisa di-deskripsi dengan bahasa pariwisata dan fotonya menarik. Saya sedang mencoba memulai hal itu dari yang kecil-kecil, kadang untuk keperluan fieldtrip mhs kami saja. salam, gus hend From: Turidho (TURIDHO) turi...@chevron.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, July 2, 2010 8:06:50 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Wah, ada ya museum geologi di Cilacap? Kok kami, yang nota bene dari komunitas geologist, tidak pernah tahu. Memang nampaknya tidak ada gaungnya. Beberapa tahun lalu juga ada rencana mendirikan museum geologi di Bukit Tinggi, tapi sampai sekarang tidak tahu nasib rencana itu. Jadi mengenai object wisata geologi sepertinya sudah banyak yang diniatkan, dan ada pula
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi
Lagi-2 masalahnya masalah dana. Masalah ada kaitannya dg prioritas. Dan mungkin pejabat yg mengatur anggaran menganggap geowisata tidak penting. Lebih baik membangun pasar dsb yg ternyata banyak yg terlantar. Saya dulu ingin sekali menyusun buku saku yg dpt digunakan oleh siapa saja yg tertarik mengunjunga wilayah Luh-Ulo dg melange nya yg terkenal, gk jadi-2. Pertanyannya siapa yg membiayai. Kalau di luar negri, buku saku seperti banyak dijual di kios-2, tinggal pilih mau jalan-2 kemana tanpa guide. Jadi dg buku saku seperti geologists-2 dalam dan luar negri, bisa bepergian menikmati-menghayati alam yang menarik seperti karst G.Kidul, waduk gajah mungkur termasuk yg baru gunung lumpur Sidoardjo tadi. Mereka bisa naik mobil sendiri, naik motor atau sepeda dan berhenti distiap tempat yg digambarkan dalm buku tersebut. Malamnya dia bisa baca route besoknya, apa yg akan dilihat dsb Kita belum punya, dan tidak ada salahnya dipromosikan Asikin Sukendar Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com Date: Thu, 1 Jul 2010 23:54:04 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi All, tidak ada museum geologi di Cilacap. Yang diulas prof. Sukendar Asikin itu bahwa pencanangan Karangsambung sebagai Cagar Geologi Nasional dengan Kepres itu dilakukan SBY pas peresmian berbagai proyek di Indonesia, yang ceremonialnya di Cilacap. Pak Awang, majalah wisata JalanJalan (edisi english dan indonesia) bulan Juni lalu, mengulas ekspedisi dan keunikan Satonda ntb (yang ulasannya tsb mereview dari website koran Mataram yang pernah meliput trip bpmigas-ugm-pemda ntb ke Satonda; tapi yang dikutip malah keliru, karena ada peluang potensi migas di pulau satonda..., blaik...). Ada baiknya, ulasan pak Awang itu diedit ulang dan dikirim ke Majalah Garuda. Seperti yang diulas Prof.Sukendar Asikin (SA), bahwa ada beberapa aktivis IAGI (seperti : mas Hanang Samodra, mas Yunus, juga mas Budi Brahmantyo) yang telah memberikan masukan ke Kementrian Pariwisata dan Kebudaya untuk mengembangkan kebijakan nasional tentang diversifikasi obyek keaneka-ragaman geologi sebagai daya tarik wisata. Bagi saya, yang sangat menarik dan strategis adalah kehadiran Mas Budi Brahmantyo (yang geologist dari ITB juga aktivis IAGI) mendapat mandat sebagai Kepala Pusat Penelitian Pariwisata (P2Par ITB.., tidak berubah kan namanya mas Budi??)..., hehehe..., kita tunggu pressure beliau ini ke urusan policy nasional. Siapa tahu, sentilan Prof.SA ini nanti mendorong secara high pressure dan high temperature aktivis IAGI untuk bicara dan action terkait dengan : geologi dan pariwisata. Prof. SA, secara spot-spot, kecil-kecil (mungkin tidak populer..) dan tidak terkoordinasi, beberapa kawan aktivis IAGI sudah memulai promosi itu. Saat ini aktivis Pengda IAGI DIY.., mencoba support ke Pemda Gunungkidul yang telah mencanangkan Gunung Nglanggran (lokasi tipe formasi Nglanggran di Peg.Selatan Gunungkidul telah dideklarasikan sebagai Obyek Geowisata oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul, yang kebetulan Kabid Promosi Wisatanya adalah Mas Birowo Adhi yang pendidikannya adalah Teknik Geologi). Artinya, sudah ada sedikit geologist yang bekerja di bidang kepariwisataan. Cerita lain : awal minggu ini, laboratorium kami di Geologi UGM kedatangan beberapa mhsw-mhswi dan 1 dosen dari departement geologi sebuah Universitas di Ceko yang melakukan perjalanan trip geowisata awa-Bali. Ketika main ke lab., mereka bercerita ingin juga ke Wonosari - Pacitan dan ke lumpur Sidoarjo. Yang mereka tanya : adakah peta perjalanan ke lokasi-lokasi obyek geologi yang menarik dan sepanjang perjalanan itu ada informasi geologi sepanjang jalan dalam bentuk peta? Jelas di Indonesia tidak ada /belum ada yang mentradisikan bahwa peta perjalanan wisata disertai informasi geologi sepanjang jalan, apalagi obyek wisata alam dengan deskripsi geologi. Memang di beberapa negara Eropa, hal tsb ada. Akhirnya sy hanya memberikan1 leaflet dari Dinas Pariwisata Pacitan (hanya 1) yang kebetulan Pemda Pacitan sekarang sedang kampanye usulan Geopark Pacitan Barat ke Departemen Pariwisata-Kebudayaan dan Unesco (dalam bentuk leaflet) dan Leaflet Potensi Karst Pawonsari (Pacitan, Wonogiri, Wonosari). Waaa, mereka sangat senang luar biasa. Kemudian tanya lagi : informasi geologi pulau Jawa secara singkat adakah? Lalu saya berikan buku terbitan IAGI (yang di edit : Herman Darman dan F Hasan Sidi) An outline of The Geology of Indonesiawochh senangnya bukan main. Karena saya cuman punya 1, akhirnya hanya dibaca-baca dan kusarankan buka web-nya IAGI untuk beli buku itu atau baca juga di web-nya wikipidia tentang buku tsb dalam bentuk file HTML (yang edit oleh Herman Darman). Saat ini sudah ada upaya untuk menginventarisasi tentang geowisata di Pacitan termasuk, geowisata sungai grindulu
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi
Padahal dari tahun 1932 Harloff telah membuat buku saku tentang Luk Ulo tersebut yang dipakai guide book saat ada konferensi ilmu pengetahuan alam di Bandung masa itu. Salah satu copy-nya ada di perpustakaan saya. Masa kita sekarang, 80 tahun kemudian, tak juga bisa membuat buku semacam itu? Tentu saja bisa, dengan konsep2 baru, lagipula telah berapa banyak doktor Indonesia dari penelitian di Luk Ulo itu (Pak Kendar sendiri, Ibu Emmy, Pak Agus Handoyo, Pak Prasetyadi, ...). Mestinya kini dana bukan masalah lagi. Sama halnya dengan buku The Geology of Indonesia (van Bemmelen, 1949), tak ada yang lebih lengkap dari itu yang telah menulisnya, baik dari ahli2 asing maupun ahli2 geologi Indonesia. Buku2 Hamilton (1979), Katili dan Tjia (1980) -kumpulan paper, Hutchison (1989), Hall dan Blundell (1996) -kumpulan paper, dan Atlas Geologi Indonesia (P3G, 2002) -peta2 regional Indonesia; meskipun memuat konsep2 modern dalam geologi dan tektonik; kalau ditanya kelengkapannya, masihlah lebih lengkap karya van Bemmelen (1949). Tentu saja kita kini mempunyai data yang jauh lebih banyak dari tahun 1940 -saat van Bemmelen mulai menyusun karyanya. Tenaga ahli ? Wah, sangat banyak, jauh lebih dari cukup. Dana? Tentu saja ada, menggunakan APBN pun bisa saja dimintakan oleh Badan Geologi. Tetapi kok setelah 60 tahun, tak pernah juga kita bisa membuat buku semacam yang ditulis van Bemmelen (1949) itu. Prof. Adjat Sudradjat (Geo-Unpad) entah bercanda entah serius pernah mengatakan alasannya dalam suatu kesempatan ngobrol, terlalu banyak yang pintar saat ini, jadi itu buku tak jadi-jadi ditulis (?...). Dulu van Bemmelen memang didatangkan ke sini khusus untuk mengompilasi semua hasil penelitian Belanda dari tahun 1850 sampai sekitar 1940, maka jadilah. Dulu, entah dalam periode pengurusan IAGI yang diketuai siapa, pernah ada komisi pembaharuan buku van Bemmelen (1949). Realisasinya hanya beberapa kali rapat lalu selesai dan komisi pun bubar dengan sendirinya -tentu saja tanpa hasil, dan tak diteruskan oleh kepengurusan IAGI berikutnya. Masih bagus rekan Herman Darman dan Hasan Sidi berjibaku mengumpulkan beberapa rekan-rekan geologi yang dinilai menguasai wilayah2 tertentu di Indonesia, diminta menulis, dan kemudian tulisannya disunting oleh Herman dan Hasan, maka jadilah Outline of the Geology of Indonesia (IAGI, 2000) -lumayan -meskipun masih terlalu menonjol petroleum geology-nya (maklum Herman dan Hasan orang2 perminyakan dan juga sebagian besar kontributornya adalah orang2 perminyakan pula). salam, Awang --- Pada Jum, 2/7/10, asikin_suken...@yahoo.com asikin_suken...@yahoo.com menulis: Dari: asikin_suken...@yahoo.com asikin_suken...@yahoo.com Judul: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 2 Juli, 2010, 2:26 PM Lagi-2 masalahnya masalah dana. Masalah ada kaitannya dg prioritas. Dan mungkin pejabat yg mengatur anggaran menganggap geowisata tidak penting. Lebih baik membangun pasar dsb yg ternyata banyak yg terlantar. Saya dulu ingin sekali menyusun buku saku yg dpt digunakan oleh siapa saja yg tertarik mengunjunga wilayah Luh-Ulo dg melange nya yg terkenal, gk jadi-2. Pertanyannya siapa yg membiayai. Kalau di luar negri, buku saku seperti banyak dijual di kios-2, tinggal pilih mau jalan-2 kemana tanpa guide. Jadi dg buku saku seperti geologists-2 dalam dan luar negri, bisa bepergian menikmati-menghayati alam yang menarik seperti karst G.Kidul, waduk gajah mungkur termasuk yg baru gunung lumpur Sidoardjo tadi. Mereka bisa naik mobil sendiri, naik motor atau sepeda dan berhenti distiap tempat yg digambarkan dalm buku tersebut. Malamnya dia bisa baca route besoknya, apa yg akan dilihat dsb Kita belum punya, dan tidak ada salahnya dipromosikan Asikin Sukendar Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com Date: Thu, 1 Jul 2010 23:54:04 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi All, tidak ada museum geologi di Cilacap. Yang diulas prof. Sukendar Asikin itu bahwa pencanangan Karangsambung sebagai Cagar Geologi Nasional dengan Kepres itu dilakukan SBY pas peresmian berbagai proyek di Indonesia, yang ceremonialnya di Cilacap. Pak Awang, majalah wisata JalanJalan (edisi english dan indonesia) bulan Juni lalu, mengulas ekspedisi dan keunikan Satonda ntb (yang ulasannya tsb mereview dari website koran Mataram yang pernah meliput trip bpmigas-ugm-pemda ntb ke Satonda; tapi yang dikutip malah keliru, karena ada peluang potensi migas di pulau satonda..., blaik...). Ada baiknya, ulasan pak Awang itu diedit ulang dan dikirim ke Majalah Garuda. Seperti yang diulas Prof.Sukendar Asikin (SA), bahwa ada beberapa aktivis IAGI (seperti : mas Hanang Samodra, mas Yunus, juga mas Budi Brahmantyo) yang telah memberikan masukan ke Kementrian Pariwisata dan Kebudaya
[iagi-net-l] Parawisata dan geologi
Setelah membaca ulasan demi ulasan yg dimulai dg Harau yg bukan saja menyajikan alam yg indah kemudiikuti dg pertanyaan yg menggeltik tentang geologinya, akhirnya saya bertanya-tanya : apakah parawisata di kita ini hanya alam dan pusat-2 mainan saja? Menarik sekali tulisan prof Koesoemadinata yg baru mengunjungi Grand Canyon dll, mereka memang punya banyak Nasional Park al.Yellowstone, Grand Titon dll, dimana disamping menikmati pemandangan dan satwa yg berkeliaran, juga geologi dri bebatuan yang tersingkap baik di tepi-2 jalan. Mereka bisa membacanya dlm guide book yg disusun dg menarik dan mudah dicerna. Contoh: mereka berkeliling duduk disekitar old faith full geyser yang sewaktu-waktu menyemburkan uap dan air. Para pengunjung yg sangat penasaran mengena kejadiannya, kemudian dijelaskan secara geologis. Saya pernah mengusulkan Luh Ulo geology nasional park dan berhasil menjadi Museum Geologi Karangsambung, dimana masyarakat bisa berwisata sambil melihat batuan-2 aneh disektarnya. Tapi ternyata Museum yang diresmikan oleh SBY di cilacap itu tidak ada gaungnya dan malah tambah rusak. Yang masih utuh adalah papan penunjuk jalannya di Kebumen. Pertanyaan saya : apakah tidak waktunya departemen parawisata juga mempunyai geolog-2 yang membantu mereka mencari dan membuat rencana-2 wilayah parawisata yg secara alam dan geologi menarik. Masyarakat Indonesia akan lebih mencintai wilayah indah ini: Tidak dicinta, tidak disayang , tidak disayang akan dirusak. Asikin sukendar Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi
Maksud saya museum geologi karangsambung yg diresmikan oleh sby di cilacap, karena helinya tidak bisa mendarat di Karsam. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Turidho (TURIDHO) turi...@chevron.com Date: Fri, 2 Jul 2010 08:06:50 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Wah, ada ya museum geologi di Cilacap? Kok kami, yang nota bene dari komunitas geologist, tidak pernah tahu. Memang nampaknya tidak ada gaungnya. Beberapa tahun lalu juga ada rencana mendirikan museum geologi di Bukit Tinggi, tapi sampai sekarang tidak tahu nasib rencana itu. Jadi mengenai object wisata geologi sepertinya sudah banyak yang diniatkan, dan ada pula yang sudah diwujudkan, tapi nyatanya langkah selanjutnya, baik pelaksanaannya untuk yang masih berupa niatan, maupun promosi pemanfaatannya untuk yang sudah terwujud, perlu menjadi focus. Sama seperti niatan dari IAGI pengda Riau untuk melakukan konservasi terhadap semua lokasi tipe dari Formasi2 khususnya yang ada di Riau. Kita perlu sinergi untuk mewujudkan itu semua, -ido- -Original Message- From: asikin_suken...@yahoo.com [mailto:asikin_suken...@yahoo.com] Sent: Friday, July 02, 2010 7:30 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Setelah membaca ulasan demi ulasan yg dimulai dg Harau yg bukan saja menyajikan alam yg indah kemudiikuti dg pertanyaan yg menggeltik tentang geologinya, akhirnya saya bertanya-tanya : apakah parawisata di kita ini hanya alam dan pusat-2 mainan saja? Menarik sekali tulisan prof Koesoemadinata yg baru mengunjungi Grand Canyon dll, mereka memang punya banyak Nasional Park al.Yellowstone, Grand Titon dll, dimana disamping menikmati pemandangan dan satwa yg berkeliaran, juga geologi dri bebatuan yang tersingkap baik di tepi-2 jalan. Mereka bisa membacanya dlm guide book yg disusun dg menarik dan mudah dicerna. Contoh: mereka berkeliling duduk disekitar old faith full geyser yang sewaktu-waktu menyemburkan uap dan air. Para pengunjung yg sangat penasaran mengena kejadiannya, kemudian dijelaskan secara geologis. Saya pernah mengusulkan Luh Ulo geology nasional park dan berhasil menjadi Museum Geologi Karangsambung, dimana masyarakat bisa berwisata sambil melihat batuan-2 aneh disektarnya. Tapi ternyata Museum yang diresmikan oleh SBY di cilacap itu tidak ada gaungnya dan malah tambah rusak. Yang masih utuh adalah papan penunjuk jalannya di Kebumen. Pertanyaan saya : apakah tidak waktunya departemen parawisata juga mempunyai geolog-2 yang membantu mereka mencari dan membuat rencana-2 wilayah parawisata yg secara alam dan geologi menarik. Masyarakat Indonesia akan lebih mencintai wilayah indah ini: Tidak dicinta, tidak disayang , tidak disayang akan dirusak. Asikin sukendar Sent from my BlackBerry(r) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi
Terima kasih atas klarifikasinya Pak. Mudah2an pak Sukendar sehat wal afiat dan bisa bergabung dalam ekskursi geologi SumBar yang mudah2an bisa segera diwujudkan. -ido- -Original Message- From: asikin_suken...@yahoo.com [mailto:asikin_suken...@yahoo.com] Sent: Friday, July 02, 2010 10:16 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Maksud saya museum geologi karangsambung yg diresmikan oleh sby di cilacap, karena helinya tidak bisa mendarat di Karsam. Sent from my BlackBerry(r) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Turidho (TURIDHO) turi...@chevron.com Date: Fri, 2 Jul 2010 08:06:50 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Wah, ada ya museum geologi di Cilacap? Kok kami, yang nota bene dari komunitas geologist, tidak pernah tahu. Memang nampaknya tidak ada gaungnya. Beberapa tahun lalu juga ada rencana mendirikan museum geologi di Bukit Tinggi, tapi sampai sekarang tidak tahu nasib rencana itu. Jadi mengenai object wisata geologi sepertinya sudah banyak yang diniatkan, dan ada pula yang sudah diwujudkan, tapi nyatanya langkah selanjutnya, baik pelaksanaannya untuk yang masih berupa niatan, maupun promosi pemanfaatannya untuk yang sudah terwujud, perlu menjadi focus. Sama seperti niatan dari IAGI pengda Riau untuk melakukan konservasi terhadap semua lokasi tipe dari Formasi2 khususnya yang ada di Riau. Kita perlu sinergi untuk mewujudkan itu semua, -ido- -Original Message- From: asikin_suken...@yahoo.com [mailto:asikin_suken...@yahoo.com] Sent: Friday, July 02, 2010 7:30 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Setelah membaca ulasan demi ulasan yg dimulai dg Harau yg bukan saja menyajikan alam yg indah kemudiikuti dg pertanyaan yg menggeltik tentang geologinya, akhirnya saya bertanya-tanya : apakah parawisata di kita ini hanya alam dan pusat-2 mainan saja? Menarik sekali tulisan prof Koesoemadinata yg baru mengunjungi Grand Canyon dll, mereka memang punya banyak Nasional Park al.Yellowstone, Grand Titon dll, dimana disamping menikmati pemandangan dan satwa yg berkeliaran, juga geologi dri bebatuan yang tersingkap baik di tepi-2 jalan. Mereka bisa membacanya dlm guide book yg disusun dg menarik dan mudah dicerna. Contoh: mereka berkeliling duduk disekitar old faith full geyser yang sewaktu-waktu menyemburkan uap dan air. Para pengunjung yg sangat penasaran mengena kejadiannya, kemudian dijelaskan secara geologis. Saya pernah mengusulkan Luh Ulo geology nasional park dan berhasil menjadi Museum Geologi Karangsambung, dimana masyarakat bisa berwisata sambil melihat batuan-2 aneh disektarnya. Tapi ternyata Museum yang diresmikan oleh SBY di cilacap itu tidak ada gaungnya dan malah tambah rusak. Yang masih utuh adalah papan penunjuk jalannya di Kebumen. Pertanyaan saya : apakah tidak waktunya departemen parawisata juga mempunyai geolog-2 yang membantu mereka mencari dan membuat rencana-2 wilayah parawisata yg secara alam dan geologi menarik. Masyarakat Indonesia akan lebih mencintai wilayah indah ini: Tidak dicinta, tidak disayang , tidak disayang akan dirusak. Asikin sukendar Sent from my BlackBerry(r) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi
Saya ingin sekali, tapi sementara bagi saya agak sulit, karena dg penyakit yg saya derita, saya harus cuci darah 3X seminggu. Namun trims atas ajakannya Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Turidho (TURIDHO) turi...@chevron.com Date: Fri, 2 Jul 2010 10:24:33 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Terima kasih atas klarifikasinya Pak. Mudah2an pak Sukendar sehat wal afiat dan bisa bergabung dalam ekskursi geologi SumBar yang mudah2an bisa segera diwujudkan. -ido- -Original Message- From: asikin_suken...@yahoo.com [mailto:asikin_suken...@yahoo.com] Sent: Friday, July 02, 2010 10:16 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Maksud saya museum geologi karangsambung yg diresmikan oleh sby di cilacap, karena helinya tidak bisa mendarat di Karsam. Sent from my BlackBerry(r) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Turidho (TURIDHO) turi...@chevron.com Date: Fri, 2 Jul 2010 08:06:50 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Wah, ada ya museum geologi di Cilacap? Kok kami, yang nota bene dari komunitas geologist, tidak pernah tahu. Memang nampaknya tidak ada gaungnya. Beberapa tahun lalu juga ada rencana mendirikan museum geologi di Bukit Tinggi, tapi sampai sekarang tidak tahu nasib rencana itu. Jadi mengenai object wisata geologi sepertinya sudah banyak yang diniatkan, dan ada pula yang sudah diwujudkan, tapi nyatanya langkah selanjutnya, baik pelaksanaannya untuk yang masih berupa niatan, maupun promosi pemanfaatannya untuk yang sudah terwujud, perlu menjadi focus. Sama seperti niatan dari IAGI pengda Riau untuk melakukan konservasi terhadap semua lokasi tipe dari Formasi2 khususnya yang ada di Riau. Kita perlu sinergi untuk mewujudkan itu semua, -ido- -Original Message- From: asikin_suken...@yahoo.com [mailto:asikin_suken...@yahoo.com] Sent: Friday, July 02, 2010 7:30 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Setelah membaca ulasan demi ulasan yg dimulai dg Harau yg bukan saja menyajikan alam yg indah kemudiikuti dg pertanyaan yg menggeltik tentang geologinya, akhirnya saya bertanya-tanya : apakah parawisata di kita ini hanya alam dan pusat-2 mainan saja? Menarik sekali tulisan prof Koesoemadinata yg baru mengunjungi Grand Canyon dll, mereka memang punya banyak Nasional Park al.Yellowstone, Grand Titon dll, dimana disamping menikmati pemandangan dan satwa yg berkeliaran, juga geologi dri bebatuan yang tersingkap baik di tepi-2 jalan. Mereka bisa membacanya dlm guide book yg disusun dg menarik dan mudah dicerna. Contoh: mereka berkeliling duduk disekitar old faith full geyser yang sewaktu-waktu menyemburkan uap dan air. Para pengunjung yg sangat penasaran mengena kejadiannya, kemudian dijelaskan secara geologis. Saya pernah mengusulkan Luh Ulo geology nasional park dan berhasil menjadi Museum Geologi Karangsambung, dimana masyarakat bisa berwisata sambil melihat batuan-2 aneh disektarnya. Tapi ternyata Museum yang diresmikan oleh SBY di cilacap itu tidak ada gaungnya dan malah tambah rusak. Yang masih utuh adalah papan penunjuk jalannya di Kebumen. Pertanyaan saya : apakah tidak waktunya departemen parawisata juga mempunyai geolog-2 yang membantu mereka mencari dan membuat rencana-2 wilayah parawisata yg secara alam dan geologi menarik. Masyarakat Indonesia akan lebih mencintai wilayah indah ini: Tidak dicinta, tidak disayang , tidak disayang akan dirusak. Asikin sukendar Sent from my BlackBerry(r) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi
Pak Kendar, apakah masih tinggal di Bogor? Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: asikin_suken...@yahoo.com Date: Fri, 2 Jul 2010 03:28:46 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Saya ingin sekali, tapi sementara bagi saya agak sulit, karena dg penyakit yg saya derita, saya harus cuci darah 3X seminggu. Namun trims atas ajakannya Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Turidho (TURIDHO) turi...@chevron.com Date: Fri, 2 Jul 2010 10:24:33 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Terima kasih atas klarifikasinya Pak. Mudah2an pak Sukendar sehat wal afiat dan bisa bergabung dalam ekskursi geologi SumBar yang mudah2an bisa segera diwujudkan. -ido- -Original Message- From: asikin_suken...@yahoo.com [mailto:asikin_suken...@yahoo.com] Sent: Friday, July 02, 2010 10:16 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Maksud saya museum geologi karangsambung yg diresmikan oleh sby di cilacap, karena helinya tidak bisa mendarat di Karsam. Sent from my BlackBerry(r) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Turidho (TURIDHO) turi...@chevron.com Date: Fri, 2 Jul 2010 08:06:50 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Wah, ada ya museum geologi di Cilacap? Kok kami, yang nota bene dari komunitas geologist, tidak pernah tahu. Memang nampaknya tidak ada gaungnya. Beberapa tahun lalu juga ada rencana mendirikan museum geologi di Bukit Tinggi, tapi sampai sekarang tidak tahu nasib rencana itu. Jadi mengenai object wisata geologi sepertinya sudah banyak yang diniatkan, dan ada pula yang sudah diwujudkan, tapi nyatanya langkah selanjutnya, baik pelaksanaannya untuk yang masih berupa niatan, maupun promosi pemanfaatannya untuk yang sudah terwujud, perlu menjadi focus. Sama seperti niatan dari IAGI pengda Riau untuk melakukan konservasi terhadap semua lokasi tipe dari Formasi2 khususnya yang ada di Riau. Kita perlu sinergi untuk mewujudkan itu semua, -ido- -Original Message- From: asikin_suken...@yahoo.com [mailto:asikin_suken...@yahoo.com] Sent: Friday, July 02, 2010 7:30 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Setelah membaca ulasan demi ulasan yg dimulai dg Harau yg bukan saja menyajikan alam yg indah kemudiikuti dg pertanyaan yg menggeltik tentang geologinya, akhirnya saya bertanya-tanya : apakah parawisata di kita ini hanya alam dan pusat-2 mainan saja? Menarik sekali tulisan prof Koesoemadinata yg baru mengunjungi Grand Canyon dll, mereka memang punya banyak Nasional Park al.Yellowstone, Grand Titon dll, dimana disamping menikmati pemandangan dan satwa yg berkeliaran, juga geologi dri bebatuan yang tersingkap baik di tepi-2 jalan. Mereka bisa membacanya dlm guide book yg disusun dg menarik dan mudah dicerna. Contoh: mereka berkeliling duduk disekitar old faith full geyser yang sewaktu-waktu menyemburkan uap dan air. Para pengunjung yg sangat penasaran mengena kejadiannya, kemudian dijelaskan secara geologis. Saya pernah mengusulkan Luh Ulo geology nasional park dan berhasil menjadi Museum Geologi Karangsambung, dimana masyarakat bisa berwisata sambil melihat batuan-2 aneh disektarnya. Tapi ternyata Museum yang diresmikan oleh SBY di cilacap itu tidak ada gaungnya dan malah tambah rusak. Yang masih utuh adalah papan penunjuk jalannya di Kebumen. Pertanyaan saya : apakah tidak waktunya departemen parawisata juga mempunyai geolog-2 yang membantu mereka mencari dan membuat rencana-2 wilayah parawisata yg secara alam dan geologi menarik. Masyarakat Indonesia akan lebih mencintai wilayah indah ini: Tidak dicinta, tidak disayang , tidak disayang akan dirusak. Asikin sukendar Sent from my BlackBerry(r) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti
Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi
Wah kebetulan kok tepat waktu ada juga yang serius membicarakan nih Geoteknologi - LIPI. mengadakan acara Workshop Nasional* “ Geopark Indonesia “,* yang akan diadakan Pada : *Tanggal: 2 dan 3 Agustus 2010 Tempat: Hotel Jayakarta, Bandung.* Mungkin merupakan saat yang tepat bagi rekan-rekan peminat GeoWISATA dalam mempopulerkan lokasi wisata yang dapat dijadikan lokasi GeoPARK. *The International Network of Geoparks (INoG) is a UNESCO programme established in 1998. According to UNESCO, for a Geopark to qualify in the INoG, it needs to:* *- have a management plan designed to foster socio-economic development that is sustainable (most likely to be based on agritourism and geotourism)* *- demonstrate methods for conserving and enhancing geological heritage and provide means for teaching geoscientific disciplines and broader environmental issues* *- have joint proposals submitted by public authorities, local communities and private interests acting together, which demonstrate the best practices with respect to Earth heritage conservation and its integration into sustainable development strategies.* Jadi ada syarat-syarat yang ditetapkan UNESCO seperti diatas Tahun 2008 Indonesia pernah mengusulkan satu GeoPark yaitu Rinjani (berita saya kutip dibawah). Namun sampai saat ini masih belum dikenal. Geopark dunia bisa dilihat disini : * http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_National_Geoparks* Semoga Rinjani akhirnya menjadi Geopark dan masuk dalam listnya UN. *Rinjani GeoPARK Wed, 28 May 2008 22:04:00 -0700* Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang tingginya 3.726 meter dari permukaan laut (dpl), akan dijadikan geopark atau taman bumi pertama di Indonesia. Wakil Kepala Dinas Pertambangan dan Energi NTB Heryadi Rachmat di Mataram, Sabtu (17/5) mengatakan, sebagai gunung api yang memiliki geowisata potensial, maka gunung itu layak diusulkan menjadi geopark ke-54 yang tersebar pada 17 negara di dunia. Gunung Rinjani memiliki potensi geowisata berupa panorama kaldera, danau, puncak, kawah, air terjun, mata air panas, goa, sejarah letusan, lubang letusan dan aliran lava baru sehingga layak diusulkan menjadi geopark pertama di Indonesia, ujarnya. Dia mengatakan, kerucut gunung api Rinjani muncul pada tepi timur kaldera yang memiliki danau berbentuk bulan sabit dan di dalamnya terdapat kerucut gunung api baru yang tetap aktif hingga sekarang, berdasarkan penelitian, gunung api itu telah beberapa kali mengalami letusan besar. Hasil rangkaian letusan tersebut telah membentuk kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang memiliki morfologi dengan variasi batuan yang secara alami membentuk bentang alam yang menakjubkan. Selain itu, katanya, Gunung Rinjani yang merupakan bagian dari TNGR saat ini telah dikelola oleh sebuah badan yang melibat unsur pemerintah, swasta, masyarakat dan pelaku pariwisata dengan nama Rinjani Tracking Management Board (RTMB) Sejak dikelola RTMB, Rinjani telah beberapa kali meraih penghargaan nasional maupun internasional antara lain World Agency Award 2004 dan Tourism For Tomorrow Awards (2006/2008). Menurut Heryadi, jika usulan itu berhasil maka akan menambah jumlah geoprak dunia yang saat ini berjumlah 53 yang tersebar di 17 negara di bawah jaringan Organisasi PBB untuk Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) dan merupakan yang kedua di Asia Tenggara setelah Pulau Langkawi di Malaysia. Gunung Rinjani yang merupakan gunung api tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci (3.800 meter) yang terletak di Sumatra, merupakan geowisata yang ramai dikunjungi wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. Sehubungan dengan diusulkannya Gunung Rinjani menjadi Taman Bumi, maka sejumlah pakar geologi dan gunung api akan meninjau geowisata tersebut antara lain Dr Budi Brahmantyo seorang pakar geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Igan S Sutawidjaja dari Badan Geologi Bandung. Dalam kaitan itu kegiatan pengumpulan data dan informasi baik dari segi geologi maupun hal lain yang menunjang akan terus dilakukan, dalam hal ini peran para ahli geologi dalam pengelolaannya dituntut keilmuannya bekerjasama dengan para ahli dari disiplin ilmu terkait, kata Heryadi. (Ant/OL-06) *http://www.mediaindonesia.com/ RDP 2010/7/2 mohammadsyai...@gmail.com Pak Kendar, apakah masih tinggal di Bogor? Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: asikin_suken...@yahoo.com Date: Fri, 2 Jul 2010 03:28:46 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Parawisata dan geologi Saya ingin sekali, tapi sementara bagi saya agak sulit, karena dg penyakit yg saya derita, saya harus cuci darah 3X seminggu. Namun trims atas ajakannya Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Turidho (TURIDHO) turi...@chevron.com Date: Fri, 2 Jul 2010