Re: [iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model

2010-04-27 Terurut Topik Gantok Subiyantoro
1. Apakah sudah mencoba membuat x-plot dari core data antara perm dan porosity 
?. Normalnya porosity membesar permeability juga besar. Kalau terbalik, dimana 
porositas mengecil dan permeabilitas besar, hal ini menunjukkan adanya isolated 
porosity, misalnya diatomae rock, foram, dsb. Hal ini juga untuk 
mengidentifikasi pada vuggy rock, apakah mempunyai isolated porosity. 
2. Cek di thin section (gambaran 2 D), berapa ratio rata-rata antara isolated 
porosity (mis: sisa-sisa/cetakan binatang) dan porositas yang menerus, sekali 
lagi hanya untuk melihat ratio, bukan menghitung porosity.
3. Karena tiap-tiap thin section diambil dari depth yang berbeda dan merupakan 
fungsi dari litologi yang diwakili Vsh, maka coba buat regresi antara ratio 
porositas (sumbu-y) versus Vsh (sumbu-x).
4. Perkiraan Isolated porosity= regresi * total porositas
4. Coba hitung porositas total - isolated porosity, lalu bandingkan dengan core 
data nya.

Wallahu'alam bishawab.

Gantok





From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Mon, April 26, 2010 5:47:19 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model

Terima kasih tuk semuanya yang memberikan pencerahan.
Selama ini yang saya tahu untuk cakupan luasan logging hanya depth Of
Investigation (DOI) untuk masing masing tool dan ini hanya diagmbarkan hanya
dalam dua dimensi saja. Tapi ternyata ada perhitungan kubikasinya, ini
sangat bermanfaat kalo kita berhadapan dengan batuan karbonat dengan pore
network yang kompleks. Saya udah coba multimin di geolog, hasil sementara
menunjukan grain density dari multimin dan core berimpit dan predicted curve
tuk neutron, density dan sonic bagus juga. Tapi tetep aja, hasil perhitungan
porosity dengan soniknya lebih tinggi dibandingkan dengan total core
porosity.

Saya ingin memberitahu bahwa ada trend pengukuran porosity dan permeability
dari core plug dan full diameter itu berbeda hasilnya dimana hasil FD
memberikan hasil poroperm yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga dari
core plug. kalo ini kita terjemahkan kedalam kubikasi pengukuran, maka ada
kemungkinan bahwa logging sonik, seperti yang dikatakan mas Bambang, lebih
bisa mewakili kondisi reservoir yang sebenarnya. Dengan kata laen,
perhitungan porosity sonik yang lebih besar dibandingkan dengan core helium
porosity bisa jadi menjadi petunjuk bahwa harga porositas yang sebenarnya
dari formasi bisa lebih tinggi dibandingkan dengan core helium porosity.

Tapi sayang sekali, total porosity dari thin section nya secara umum jauh di
bawah harga total porosity dari core, malah di beberapa sumur, total
porosity dari thin section cuma mencapai sekitar 10% saja dari core
porosity. Urusan menjadi bertambah rumit karena hard data dari thin section
gak bisa dipakai.

Saya mencoba karakterisasi dari data mercury injection. Beberapa ahli
percaya bahwa pada saat saturasi mercury mencapai saturasi 35% dari total
saturasi sewaktu diinjeksi (disebut R35), merupakan perwakilan dari sistem
pore network yang dianggap efektif untuk mengalirkan fluida. Berdasarkan
empiris, beberapa ahli seperti Winland dan Pittman mencoba menggunakan
pendekatan terhadap porosity dan permeability untuk mencari harga R35 dengan
perhitungan (R35_Winland dan R35_Pittman). Ternyata harga perhitungan R35
dari kedua ahli itu sangat pesimis sekali dibandingkan data asli dari
injekti mercury terutama pada sample dengan banyak vuggy porosity. Sehingga
saya tidak bisa menrunkan persamaan untuk setidaknya mengetahui trend vuggy
porosity berdasarkan data dari porosity dan permeability.

Barangkali temen ada yang mau share lagi?


2010/4/21 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com

 NMR logs akan memberikan porositas yg tidak tergantung pada jenis matrixnya
 (limestone, SS, dol atau mineral2 lainnya), jadi mungkin bisa dipakai utk
 pembanding (kalibrasi) kalau data core tidak tersedia.  Biarpun NMR logs
 (CMR ataupun MRIL) juga tergantung dari matrix batuan yg umum seperti SS
 ataupun LS/DOL, karena hasil derivative hitungan porositas maupun
 permeabilitas dari NMR logs adalah karena dengan men-input T2 cut-offs,
 dimana berdasarkan pengalaman2 sebelumnya (empirical) cut-offs tsb sudah
 ditentukan dari contoh2 batuan sebelumnya (model) misalnya utk SS 
 LS/DOL.  Jadi kalau batuan/matrixnya tidak umum belum banyak contoh2
 sebelumnya., maka penentuan cut-offs utk penghitungan porositas etc masih
 harus diteliti lebih lanjut.


 wass,
 nyoto






 2010/4/21 Bambang Gumilar bgumilar_mail...@yahoo.co.id

  Mas Shofi et. al.,
  Kembali ke petrofisika dasar, porositas adalah perbandingan volume rongga
  terhadap volume total. Banyak cara untuk menghitung porositas, baik
 secara
  langsung (core) atau derivatif dari respon logs. Semua dalam skala,
 sampling
  rates dan resolusi yang berbeda.
 
  Core: jika volume sample yang diambil adalah 8 cubic inches -- berukuran
 2
  in x 2 in x 2 in (asumsikan sebagai kubus) dan ada rongga (vug) yang
  bervolume 3.5 cubic inches, maka

Bls: [iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model

2010-04-20 Terurut Topik Bambang Gumilar
.
 
Selain data core, data image (FMI/OBMI) sangat membantu mengidentifikasi 
porositas gerowong (vuggy porosity) ini. Sebagian kumpeni sudah menjadikan 
metode ini sebagai prosedur baku untuk analisis porositas di karbonat. Jika 
dikombinasi dengan NMR, data produksi, MICP, dll., akan jadi semakin akurat. 
(Lihat Jurnal Petrophysics bulan February 2010 tentang Rock Typing).
 
Terima kasih atas diskusi yang menarik (menurut saya). Jazakallahu khair
 
Wassalam,
-bg
http://www.linkedin.com/in/bambanggumilar
 



- Pesan Asli 
Dari: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Ming, 18 April, 2010 22:30:52
Judul: Re: [iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model

Mungkin lebih baik menggunakan Digital 3D Core Image Analysis, bisa melihat
image core secara 3D sampai ke-dalam2nya batuan karbonat tsb  dihitung
porositynya baik yg primary maupun secondary vuggy porosity, ditanggung
josss.


wass,
nyoto





2010/4/19 Premonowati Sumarto premonow...@gmail.com

 Rekans Shofi dan Iwan Hainim,
 Data core batuan karbonat bila dilihat secara megaskopis masih sangat
 minim hasilnya, jadi mesti dilanjutkan secara mikroskopis. Dari segala
 sisi core yang diambil untuk dibuat sayatan tipis, semua telah dapat
 dikenali faktor diagenesanya. Perbedaan hasil (megaskopis: vuggy poro)
 menjadi lebih detil (mikroskopis: biomoldic  intraparticle) umumnya
 karena batuan karbonat tersebut masih berada pada zona diagenetic
 fresh water dan belum pernah exposure lalu terisi fluida sebelum
 mengalami sementasi.
 Perlu dicoba dianalisis core secara mikroskopis pada log sonic yang
 terbesar dan terkecil, termasuk persentase setiap jenis porosity
 kemudian dibandingkan hasilnya dengan total porosity pada depth yg
 sama tentunya. Bagaimanapun juga, anda perlu memahami diagenetic
 process and unit pada masing-masing depth core.
 Salam,
 Wati

 2010/4/15 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com:
  Kali kali aja rekan yang mau share.
 
  Saya lagi buat model vuggy porosity untuk batuan karbonat. Dari core, di
  beberapa interval kedalaman sangat keliatan begtiu juga dari CT Scan.
 
  Dari beberapa sumber yang saya baca, peranan log sonik sangat signifikan
 ini
  karena ada asumsi bahwa log sonik hanya membaca matrik porosity. Sehingga
  beberapa model perhitungan vuggy porosity hampir selalu melibatkan
 selisah
  antara PHIT - PHIS (Total Porosity dikurangi Sonik Porosity). PHIT di
 tempat
  saya bisa langsung didapatkan dari kalibrasi helium porosity dari core.
 
  yang menarik adalah, perhitungan sonik porosity di sumur sumur saya
 hampir
  selalu lebih besar dibandingkan dengan total porosity nya? meskipun sudah
  dikoreksi terhadap hidrokarbon atau di kondisikan dalam kondisi basah
 air.
 
  Adakah yang punya masalah yang sama? kalo tidak, bagaimana saya bisa
  menghitung besarnya vuggy porosity? dalam kondisi apa PHIS lebih besar
 dari
  PHIT? adakah cara laen vuggy porosity dengan konvensional log? atau
 mungkin
  ada yang punya pengalaman ngitung porosity dari image log menggunakan
  geolog?
 
  Saya punya data petrography point count yang memilah milah jenis
 porositynya
  (vuggy, moldic, interparticle dsb). Apakah saya bisa langsung menghitung
  jumlah vuggy porosity berdasarkan itu? misal yang terhitung adalah 40.
  Berdasarkan point count yang 250, maka vuggy porositynya dalah 40/250?
 
  Kalo anda punya reference, saya akan terima dengan senang hati.
 
 
  Salam
 
  Shofi
  


 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
 information posted on IAGI mailing list

Re: [iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model

2010-04-20 Terurut Topik nyoto - ke-el
 cinta
 dengan cara Deterministik coba hitung ulang DTMA pakai inverse Archie dengan
 asumsi flushed zone saturation = 1 dan porositas = CPOR. Adakah perbedaan
 antara DTMA yang lama dengan yang dihitung balik dari CPOR? Bandingkan CGDEN
 (core grain density) dengan RHOMA di Appendix B (Schl. Charts) dan lihat
 DTMA terkait. Jika mendekati satu sama lain, maka parameter yang dipakai
 bisa dianggap benar.

 Jika semua sudah cocok dan PHIS dihitung ulang. Maka porositas sekunder
 (vugular) bisa dihitung dengan metode klasik.

 SPI = Secondary Porosity Index = (PHIT_ND - PHIS)/PHIT_ND

 OK, sekarang apa ada cara lain untuk mengkuantifikasi vuggy porosity? Semua
 usulan kang Iwan, mbak Wati dan mas Nyoto adalah benar dan valid jika kita
 punya data core. Masalah di dalam hidup ini, kita tidak punya segala apa
 yang kita mau.

 Selain data core, data image (FMI/OBMI) sangat membantu mengidentifikasi
 porositas gerowong (vuggy porosity) ini. Sebagian kumpeni sudah menjadikan
 metode ini sebagai prosedur baku untuk analisis porositas di karbonat. Jika
 dikombinasi dengan NMR, data produksi, MICP, dll., akan jadi semakin akurat.
 (Lihat Jurnal Petrophysics bulan February 2010 tentang Rock Typing).

 Terima kasih atas diskusi yang menarik (menurut saya). Jazakallahu
 khair

 Wassalam,
 -bg
 http://www.linkedin.com/in/bambanggumilar




 - Pesan Asli 
 Dari: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Terkirim: Ming, 18 April, 2010 22:30:52
 Judul: Re: [iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model

 Mungkin lebih baik menggunakan Digital 3D Core Image Analysis, bisa melihat
 image core secara 3D sampai ke-dalam2nya batuan karbonat tsb  dihitung
 porositynya baik yg primary maupun secondary vuggy porosity, ditanggung
 josss.


 wass,
 nyoto





 2010/4/19 Premonowati Sumarto premonow...@gmail.com

  Rekans Shofi dan Iwan Hainim,
  Data core batuan karbonat bila dilihat secara megaskopis masih sangat
  minim hasilnya, jadi mesti dilanjutkan secara mikroskopis. Dari segala
  sisi core yang diambil untuk dibuat sayatan tipis, semua telah dapat
  dikenali faktor diagenesanya. Perbedaan hasil (megaskopis: vuggy poro)
  menjadi lebih detil (mikroskopis: biomoldic  intraparticle) umumnya
  karena batuan karbonat tersebut masih berada pada zona diagenetic
  fresh water dan belum pernah exposure lalu terisi fluida sebelum
  mengalami sementasi.
  Perlu dicoba dianalisis core secara mikroskopis pada log sonic yang
  terbesar dan terkecil, termasuk persentase setiap jenis porosity
  kemudian dibandingkan hasilnya dengan total porosity pada depth yg
  sama tentunya. Bagaimanapun juga, anda perlu memahami diagenetic
  process and unit pada masing-masing depth core.
  Salam,
  Wati
 
  2010/4/15 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com:
   Kali kali aja rekan yang mau share.
  
   Saya lagi buat model vuggy porosity untuk batuan karbonat. Dari core,
 di
   beberapa interval kedalaman sangat keliatan begtiu juga dari CT Scan.
  
   Dari beberapa sumber yang saya baca, peranan log sonik sangat
 signifikan
  ini
   karena ada asumsi bahwa log sonik hanya membaca matrik porosity.
 Sehingga
   beberapa model perhitungan vuggy porosity hampir selalu melibatkan
  selisah
   antara PHIT - PHIS (Total Porosity dikurangi Sonik Porosity). PHIT di
  tempat
   saya bisa langsung didapatkan dari kalibrasi helium porosity dari core.
  
   yang menarik adalah, perhitungan sonik porosity di sumur sumur saya
  hampir
   selalu lebih besar dibandingkan dengan total porosity nya? meskipun
 sudah
   dikoreksi terhadap hidrokarbon atau di kondisikan dalam kondisi basah
  air.
  
   Adakah yang punya masalah yang sama? kalo tidak, bagaimana saya bisa
   menghitung besarnya vuggy porosity? dalam kondisi apa PHIS lebih besar
  dari
   PHIT? adakah cara laen vuggy porosity dengan konvensional log? atau
  mungkin
   ada yang punya pengalaman ngitung porosity dari image log menggunakan
   geolog?
  
   Saya punya data petrography point count yang memilah milah jenis
  porositynya
   (vuggy, moldic, interparticle dsb). Apakah saya bisa langsung
 menghitung
   jumlah vuggy porosity berdasarkan itu? misal yang terhitung adalah 40.
   Berdasarkan point count yang 250, maka vuggy porositynya dalah 40/250?
  
   Kalo anda punya reference, saya akan terima dengan senang hati.
  
  
   Salam
  
   Shofi
   
 
 
 
 
  PP-IAGI 2008-2011:
  ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
  sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
  * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...
 
 
 
  Ayo siapkan diri!
  Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
  2010
 
 
 -
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email

RE: [iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model

2010-04-18 Terurut Topik sanggam hutabarat
Kalau buru2/quick look boleh2 saja tapi ya hati2, kalau pas sukur (kebetulan 
hehehe) kalau enggak mestinya ada penjelasan. Sayatan tipis 'kan 2 dimensi dan 
hanya semi-kwantitatif, belum lagi faktor sistematika sampling (representasi), 
preparasi, subjektivitas petrographer ..intinya selalu ada potensi error 
terlibat ..belum lagi definisi vuggy pore itu sendiri yg terkadang 
kontroversial diantara petrologis..Kayanya approach J Lucia ttg jenis pore ini 
dan hubungannya dengan transit time/sonik menarik  (dibukunya kalau enggak 
salah dia bikin persamaan kwantitatif empiris untuk turunin porositas 
vugular..) 
 
Menarik juga sonik porosity lebih besar dari total porosity walaupun sudah 
dikoreksi (assumed loggingnya bener hehehe). Mungkin kah enggak pure didominasi 
vuggy (dual system?), atau litologi dan fluidnya campur2an (G-O-W)??  jadi non 
Archie??
 
Salam
Sanggam Hutabarat

--- On Fri, 16/4/10, Iwan Hainim iwanhai...@centrin.net.id wrote:


From: Iwan Hainim iwanhai...@centrin.net.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, 16 April, 2010, 9:49 AM


Saya mau share yg ini:
Saya punya data petrography point count yang memilah milah jenis
porositynya
(vuggy, moldic, interparticle dsb). Apakah saya bisa langsung menghitung
jumlah vuggy porosity berdasarkan itu? misal yang terhitung adalah 40.
Berdasarkan point count yang 250, maka vuggy porositynya dalah 40/250? 

Saya pernah melakukan analisa petrografi dan point count jenis porosity
salah satu reservoir carbonate di indonesia, data diambil dari core, tiap
20cm (total core yg dianalisa 5m) . Dari tampilan core terlihat jelas bahwa
vuggy porosity mendominasi, tetapi dari thin section ternyata biomoldic dan
interparticle lebih banyak persentasenya. Tentu saja ini tergantung dari
posisi thin section di ambilnya. Kesimpulan saya, analisa point counting
porosity tidak bisa berdiri sendiri, arus cross check dgn core-nya, kalau
corenya tidak tersedia, maka data yg didapat adalah data setempat saja.

Salam,
Iwan Hainim


-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:shofiyud...@gmail.com] 
Sent: Friday, April 16, 2010 8:16 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model

Kali kali aja rekan yang mau share.

Saya lagi buat model vuggy porosity untuk batuan karbonat. Dari core, di
beberapa interval kedalaman sangat keliatan begtiu juga dari CT Scan.

Dari beberapa sumber yang saya baca, peranan log sonik sangat signifikan ini
karena ada asumsi bahwa log sonik hanya membaca matrik porosity. Sehingga
beberapa model perhitungan vuggy porosity hampir selalu melibatkan selisah
antara PHIT - PHIS (Total Porosity dikurangi Sonik Porosity). PHIT di tempat
saya bisa langsung didapatkan dari kalibrasi helium porosity dari core.

yang menarik adalah, perhitungan sonik porosity di sumur sumur saya hampir
selalu lebih besar dibandingkan dengan total porosity nya? meskipun sudah
dikoreksi terhadap hidrokarbon atau di kondisikan dalam kondisi basah air.

Adakah yang punya masalah yang sama? kalo tidak, bagaimana saya bisa
menghitung besarnya vuggy porosity? dalam kondisi apa PHIS lebih besar dari
PHIT? adakah cara laen vuggy porosity dengan konvensional log? atau mungkin
ada yang punya pengalaman ngitung porosity dari image log menggunakan
geolog?

Saya punya data petrography point count yang memilah milah jenis porositynya
(vuggy, moldic, interparticle dsb). Apakah saya bisa langsung menghitung
jumlah vuggy porosity berdasarkan itu? misal yang terhitung adalah 40.
Berdasarkan point count yang 250, maka vuggy porositynya dalah 40/250?

Kalo anda punya reference, saya akan terima dengan senang hati.


Salam

Shofi

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 9.0.801 / Virus Database: 271.1.1/2811 - Release Date: 04/15/10
01:31:00



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims

Re: [iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model

2010-04-18 Terurut Topik Premonowati Sumarto
Rekans Shofi dan Iwan Hainim,
Data core batuan karbonat bila dilihat secara megaskopis masih sangat
minim hasilnya, jadi mesti dilanjutkan secara mikroskopis. Dari segala
sisi core yang diambil untuk dibuat sayatan tipis, semua telah dapat
dikenali faktor diagenesanya. Perbedaan hasil (megaskopis: vuggy poro)
menjadi lebih detil (mikroskopis: biomoldic  intraparticle) umumnya
karena batuan karbonat tersebut masih berada pada zona diagenetic
fresh water dan belum pernah exposure lalu terisi fluida sebelum
mengalami sementasi.
Perlu dicoba dianalisis core secara mikroskopis pada log sonic yang
terbesar dan terkecil, termasuk persentase setiap jenis porosity
kemudian dibandingkan hasilnya dengan total porosity pada depth yg
sama tentunya. Bagaimanapun juga, anda perlu memahami diagenetic
process and unit pada masing-masing depth core.
Salam,
Wati

2010/4/15 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com:
 Kali kali aja rekan yang mau share.

 Saya lagi buat model vuggy porosity untuk batuan karbonat. Dari core, di
 beberapa interval kedalaman sangat keliatan begtiu juga dari CT Scan.

 Dari beberapa sumber yang saya baca, peranan log sonik sangat signifikan ini
 karena ada asumsi bahwa log sonik hanya membaca matrik porosity. Sehingga
 beberapa model perhitungan vuggy porosity hampir selalu melibatkan selisah
 antara PHIT - PHIS (Total Porosity dikurangi Sonik Porosity). PHIT di tempat
 saya bisa langsung didapatkan dari kalibrasi helium porosity dari core.

 yang menarik adalah, perhitungan sonik porosity di sumur sumur saya hampir
 selalu lebih besar dibandingkan dengan total porosity nya? meskipun sudah
 dikoreksi terhadap hidrokarbon atau di kondisikan dalam kondisi basah air.

 Adakah yang punya masalah yang sama? kalo tidak, bagaimana saya bisa
 menghitung besarnya vuggy porosity? dalam kondisi apa PHIS lebih besar dari
 PHIT? adakah cara laen vuggy porosity dengan konvensional log? atau mungkin
 ada yang punya pengalaman ngitung porosity dari image log menggunakan
 geolog?

 Saya punya data petrography point count yang memilah milah jenis porositynya
 (vuggy, moldic, interparticle dsb). Apakah saya bisa langsung menghitung
 jumlah vuggy porosity berdasarkan itu? misal yang terhitung adalah 40.
 Berdasarkan point count yang 250, maka vuggy porositynya dalah 40/250?

 Kalo anda punya reference, saya akan terima dengan senang hati.


 Salam

 Shofi



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model

2010-04-18 Terurut Topik nyoto - ke-el
Mungkin lebih baik menggunakan Digital 3D Core Image Analysis, bisa melihat
image core secara 3D sampai ke-dalam2nya batuan karbonat tsb  dihitung
porositynya baik yg primary maupun secondary vuggy porosity, ditanggung
josss.


wass,
nyoto





2010/4/19 Premonowati Sumarto premonow...@gmail.com

 Rekans Shofi dan Iwan Hainim,
 Data core batuan karbonat bila dilihat secara megaskopis masih sangat
 minim hasilnya, jadi mesti dilanjutkan secara mikroskopis. Dari segala
 sisi core yang diambil untuk dibuat sayatan tipis, semua telah dapat
 dikenali faktor diagenesanya. Perbedaan hasil (megaskopis: vuggy poro)
 menjadi lebih detil (mikroskopis: biomoldic  intraparticle) umumnya
 karena batuan karbonat tersebut masih berada pada zona diagenetic
 fresh water dan belum pernah exposure lalu terisi fluida sebelum
 mengalami sementasi.
 Perlu dicoba dianalisis core secara mikroskopis pada log sonic yang
 terbesar dan terkecil, termasuk persentase setiap jenis porosity
 kemudian dibandingkan hasilnya dengan total porosity pada depth yg
 sama tentunya. Bagaimanapun juga, anda perlu memahami diagenetic
 process and unit pada masing-masing depth core.
 Salam,
 Wati

 2010/4/15 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com:
  Kali kali aja rekan yang mau share.
 
  Saya lagi buat model vuggy porosity untuk batuan karbonat. Dari core, di
  beberapa interval kedalaman sangat keliatan begtiu juga dari CT Scan.
 
  Dari beberapa sumber yang saya baca, peranan log sonik sangat signifikan
 ini
  karena ada asumsi bahwa log sonik hanya membaca matrik porosity. Sehingga
  beberapa model perhitungan vuggy porosity hampir selalu melibatkan
 selisah
  antara PHIT - PHIS (Total Porosity dikurangi Sonik Porosity). PHIT di
 tempat
  saya bisa langsung didapatkan dari kalibrasi helium porosity dari core.
 
  yang menarik adalah, perhitungan sonik porosity di sumur sumur saya
 hampir
  selalu lebih besar dibandingkan dengan total porosity nya? meskipun sudah
  dikoreksi terhadap hidrokarbon atau di kondisikan dalam kondisi basah
 air.
 
  Adakah yang punya masalah yang sama? kalo tidak, bagaimana saya bisa
  menghitung besarnya vuggy porosity? dalam kondisi apa PHIS lebih besar
 dari
  PHIT? adakah cara laen vuggy porosity dengan konvensional log? atau
 mungkin
  ada yang punya pengalaman ngitung porosity dari image log menggunakan
  geolog?
 
  Saya punya data petrography point count yang memilah milah jenis
 porositynya
  (vuggy, moldic, interparticle dsb). Apakah saya bisa langsung menghitung
  jumlah vuggy porosity berdasarkan itu? misal yang terhitung adalah 40.
  Berdasarkan point count yang 250, maka vuggy porositynya dalah 40/250?
 
  Kalo anda punya reference, saya akan terima dengan senang hati.
 
 
  Salam
 
  Shofi
  


 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
 information posted on IAGI mailing list.
 -




[iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model

2010-04-15 Terurut Topik Shofiyuddin
Kali kali aja rekan yang mau share.

Saya lagi buat model vuggy porosity untuk batuan karbonat. Dari core, di
beberapa interval kedalaman sangat keliatan begtiu juga dari CT Scan.

Dari beberapa sumber yang saya baca, peranan log sonik sangat signifikan ini
karena ada asumsi bahwa log sonik hanya membaca matrik porosity. Sehingga
beberapa model perhitungan vuggy porosity hampir selalu melibatkan selisah
antara PHIT - PHIS (Total Porosity dikurangi Sonik Porosity). PHIT di tempat
saya bisa langsung didapatkan dari kalibrasi helium porosity dari core.

yang menarik adalah, perhitungan sonik porosity di sumur sumur saya hampir
selalu lebih besar dibandingkan dengan total porosity nya? meskipun sudah
dikoreksi terhadap hidrokarbon atau di kondisikan dalam kondisi basah air.

Adakah yang punya masalah yang sama? kalo tidak, bagaimana saya bisa
menghitung besarnya vuggy porosity? dalam kondisi apa PHIS lebih besar dari
PHIT? adakah cara laen vuggy porosity dengan konvensional log? atau mungkin
ada yang punya pengalaman ngitung porosity dari image log menggunakan
geolog?

Saya punya data petrography point count yang memilah milah jenis porositynya
(vuggy, moldic, interparticle dsb). Apakah saya bisa langsung menghitung
jumlah vuggy porosity berdasarkan itu? misal yang terhitung adalah 40.
Berdasarkan point count yang 250, maka vuggy porositynya dalah 40/250?

Kalo anda punya reference, saya akan terima dengan senang hati.


Salam

Shofi


RE: [iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model

2010-04-15 Terurut Topik Iwan Hainim
Saya mau share yg ini:
Saya punya data petrography point count yang memilah milah jenis
porositynya
(vuggy, moldic, interparticle dsb). Apakah saya bisa langsung menghitung
jumlah vuggy porosity berdasarkan itu? misal yang terhitung adalah 40.
Berdasarkan point count yang 250, maka vuggy porositynya dalah 40/250? 

Saya pernah melakukan analisa petrografi dan point count jenis porosity
salah satu reservoir carbonate di indonesia, data diambil dari core, tiap
20cm (total core yg dianalisa 5m) . Dari tampilan core terlihat jelas bahwa
vuggy porosity mendominasi, tetapi dari thin section ternyata biomoldic dan
interparticle lebih banyak persentasenya. Tentu saja ini tergantung dari
posisi thin section di ambilnya. Kesimpulan saya, analisa point counting
porosity tidak bisa berdiri sendiri, arus cross check dgn core-nya, kalau
corenya tidak tersedia, maka data yg didapat adalah data setempat saja.

Salam,
Iwan Hainim


-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:shofiyud...@gmail.com] 
Sent: Friday, April 16, 2010 8:16 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Petrophyics, vuggy porosity model

Kali kali aja rekan yang mau share.

Saya lagi buat model vuggy porosity untuk batuan karbonat. Dari core, di
beberapa interval kedalaman sangat keliatan begtiu juga dari CT Scan.

Dari beberapa sumber yang saya baca, peranan log sonik sangat signifikan ini
karena ada asumsi bahwa log sonik hanya membaca matrik porosity. Sehingga
beberapa model perhitungan vuggy porosity hampir selalu melibatkan selisah
antara PHIT - PHIS (Total Porosity dikurangi Sonik Porosity). PHIT di tempat
saya bisa langsung didapatkan dari kalibrasi helium porosity dari core.

yang menarik adalah, perhitungan sonik porosity di sumur sumur saya hampir
selalu lebih besar dibandingkan dengan total porosity nya? meskipun sudah
dikoreksi terhadap hidrokarbon atau di kondisikan dalam kondisi basah air.

Adakah yang punya masalah yang sama? kalo tidak, bagaimana saya bisa
menghitung besarnya vuggy porosity? dalam kondisi apa PHIS lebih besar dari
PHIT? adakah cara laen vuggy porosity dengan konvensional log? atau mungkin
ada yang punya pengalaman ngitung porosity dari image log menggunakan
geolog?

Saya punya data petrography point count yang memilah milah jenis porositynya
(vuggy, moldic, interparticle dsb). Apakah saya bisa langsung menghitung
jumlah vuggy porosity berdasarkan itu? misal yang terhitung adalah 40.
Berdasarkan point count yang 250, maka vuggy porositynya dalah 40/250?

Kalo anda punya reference, saya akan terima dengan senang hati.


Salam

Shofi

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 9.0.801 / Virus Database: 271.1.1/2811 - Release Date: 04/15/10
01:31:00



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-