RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-16 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Maryanto,
 
Terima kasih alamat URL-nya, menarik sekali dan banyak yang bisa di-download dengan 
gratis. Memang sih bulan dan matahari berpengaruh juga ke kerak bumi, hanya besarannya 
yang mesti dilihat lebih jauh apakah seperti sampai bernafas kembung kempis atau 
sampai memenuhi apa yang Pak Maryanto sebut sebagai siklus Salam. Sebab di gravity 
survey pun kan ada earth-tide correction akibat gravitasi bulan dan matahari yang akan 
bergantung kepada latitude dan time. Tetapi ini kan range-nya kecil sekali, sekitar 
0.3 MGal, rasanya tidak sampai membuat kerakbumi bernafas.
 
Tentang pengembangan radius bumi dan panjang hari bertambah dari Permo-Karbon ke 
Resen, memang itu ada dalam teori Expanding Earth (Carey, 1956). sampai sekarang pun 
tetap kontroversi, ada yang membelanya ada yang melawannya. Biasalah teori memang ada 
yang pro dan kontra.
 
Soal penentuan evolusi temperatur bumi, saya belum menemukan lagi yang lebih baik dari 
Scotese (2000). Jadi walau deviasinya masih besar, lumayanlah, karena belum ada yang 
lain. 
 
Okay, semoga ilmu pengetahuan dan teknologi bisa semakin canggih untuk meminimalisasi 
korban2 gempa dan erupsi gunungapi, terlebih untuk bangsa Indonesia, sebab di 
Indonesia orang sleeping with earthquake and volcanic eruption
 
Salam,
awang

Maryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

Pak Awang,

Data yang sempat saya ambil dari : http://wwwneic.cr.usgs.gov/, updated 4
Maret 2003, data gempa sejak sebisa orang mencatat, dan tercatat tertua
sekitar 350 M. File yang kusimpan dengan 600 Kb ini telah saya hilangkan
data kejadian dalam detik-nya, tinggal tgl, hari, tahun, skala, keterangan
termasuk jumlah orang meinggal. Tapi gampang kok mengambilnya lagi, dan
paling cukup semalaman-dua malaman sudah bisa.

Memang GUT Grand United Theory sudah amat cepat maju, setelah akseleasi
tulisan Stephen Hawking th 80'an. Penulis web diatas menambahkan lagi,
selain banyak penulis lain. Fisikawan ini menggrafikkan gempa itu.

Bagus sekali uraian Pak Awang. Data-data yang saya peroleh menganjurkan saya
bahwa kerak bumi naik-turun sebesar siklus SALAM. Besaran naik-turunnya juga
sebanding dengan SALAM Unit (SU) pada fungsi waktu itu. Tapi ya saya tak mau
gegabah mengumumkan pikiran ini. Ada pendapat jari-jari bumi membesar dari
Permo ke sekarang (tapi tak di nyatakan kondisi sebelumnya). Ada baru-baru
ini bahwa waktu sehari memanjang dari permo ke sekarang (22 jam ke 24 jam).
Penentuan temperatur bumi masih besar standar deviasinya (Scotese, 2000).
Ada data temperatur yang baik?

Memang sedih melihat banyak korban gempa. Tapi memang gempa juga besar
manfaatnya, misal gempa vulkanik, akan menyuburkan tanah, menyebabkan rejeki
yang amat banyak untuk kelangsungan hidup manusia. Yang penting kini adalah
menekan korban, dan memperbanyak manfaat.

Model interdisiplin akan memperbaiki ketepatan prediksi. Sayangnya banyak
bahasa dan kosa-kata yang saling awam. Paling baik menjadikan semua terukur
tiap besarannya. Lalu listen, learn, and sumirized. 

Kok ga joint Hagi-network Pak? 

Salam,
Maryanto.




-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses.

RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-15 Terurut Topik Maryanto

Pak Awang,

Data yang sempat saya ambil dari : http://wwwneic.cr.usgs.gov/, updated 4
Maret 2003, data gempa sejak sebisa orang mencatat, dan tercatat tertua
sekitar 350 M. File yang kusimpan dengan 600 Kb ini telah saya hilangkan
data kejadian dalam detik-nya, tinggal tgl, hari, tahun, skala, keterangan
termasuk jumlah orang meinggal. Tapi gampang kok mengambilnya lagi, dan
paling cukup semalaman-dua malaman sudah bisa.

Memang GUT Grand United Theory sudah amat cepat maju, setelah akseleasi
tulisan Stephen Hawking th 80'an. Penulis web diatas menambahkan lagi,
selain banyak penulis lain. Fisikawan ini menggrafikkan gempa itu.

Bagus sekali uraian Pak Awang. Data-data yang saya peroleh menganjurkan saya
bahwa kerak bumi naik-turun sebesar siklus SALAM. Besaran naik-turunnya juga
sebanding dengan SALAM Unit (SU) pada fungsi waktu itu. Tapi ya saya tak mau
gegabah mengumumkan pikiran ini. Ada pendapat jari-jari bumi membesar dari
Permo ke sekarang (tapi tak di nyatakan kondisi sebelumnya). Ada baru-baru
ini bahwa waktu sehari memanjang dari permo ke sekarang (22 jam ke 24 jam).
Penentuan temperatur bumi masih besar standar deviasinya (Scotese, 2000).
Ada data temperatur yang baik?

Memang sedih melihat banyak korban gempa. Tapi memang gempa juga besar
manfaatnya, misal gempa vulkanik, akan menyuburkan tanah, menyebabkan rejeki
yang amat banyak untuk kelangsungan hidup manusia. Yang penting kini adalah
menekan korban, dan memperbanyak manfaat.

Model interdisiplin akan memperbaiki ketepatan prediksi. Sayangnya banyak
bahasa dan kosa-kata yang saling awam. Paling baik menjadikan semua terukur
tiap besarannya. Lalu listen, learn, and sumirized. 

Kok ga joint Hagi-network Pak?  

Salam,
Maryanto.


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, June 15, 2004 10:03 Pagi
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon


Pak Maryanto,
 
Thanks URL-nya, alamatnya mengingatkan saya ke teori fisika yang selama ini
dicari-cari fisikawan teoretis : GUT - grand unified theory.
 
Data gempa 1880-2000 yang Pak Maryanto kumpulkan bertanggal tidak, atau
hanya tahun. Kalau tidak, maka akan sulit melacak kebersamaan kejadiannya
dengan saat bulan purnama/bulan baru. Kemudian, magnitude gempa pun tentu
akan menjadi screening saat pengumpulan data itu.
 
Katakanlah seirama bahwa frekuensi gempa (magnitude ...?) memuncak setiap
bulan purnama/baru, maka harus ada data pula bahwa gempa itu terjadi di
kawasan bumi yang paling dekat dengan bulan. Bulan hanya seperempat bumi,
tentu tak menyeluruh efek gempanya kalau iya berhubungan. Kemudian, posisi
matahari-bulan-bumi tidak sama pada bulan purnama dan pada bulan baru. Gaya
tarik bulan paling besar akan terjadi pada bulan baru bukan pada bulan
purnama. Pada bulan purnama mestinya gaya tariknya ke bumi sedikit
diperlemah oleh gaya tarik matahari walaupun matahari 150 juta km dan bulan
hanya 384 ribu km dari bumi. 
 
Bumi ukurannya 4x bulan, jaraknya hanya 384 ribu km, densitasnya lebih besar
dari bulan, akibatnya, gravitasinya akan kuat mempengaruhi gerak dan fisik
bulan, makanya bulan jadi satelit bumi. Saya jadi ingat moonquakes, gempa di
bulan, yang terukur oleh peralatan yang ditinggal misi Apollo. Apa penyebab
moonquakes ? Bukan interaksi lempeng seperti di bumi, tetapi lebih
disebabkan internal rock adjustment oleh tidal effect gravitasi bumi. 
 
Jadi, banyak yang harus divalidasi dulu sebelum menyebut gempa (apalagi
volcanic eruption) berhubungan dengan periode fullmoon dan newmoon. Apakah
benar seluruh kerakbumi  bernafas naik turun seiring dengan revolusi bulan
mengelilingi bumi. Hmm...
 
Salam,
awang

Bambang Murti [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mas Maryanto,
Ini bagian dari Salam hypothesa lagi-kah ??
Kebetulan few months ago saya ngeliat Discovery channel, ada geolog (atau
tepatnya vulcanolog) yang mencoba untuk melihat hubungan kedua hal tersebut,
full moon dan erupsi magmatis.
Yang mereka jadikan objeknya adalah gunung berapi di daerah Hawaii, lavanya
bersifat basaltis, cair sekalee, dan kalau saya ndak salah denger, maklum
kuping melayu, mereka menyebutkan adanya korelasi antara full moon dengan
intensitas erupsi. Coba aja kalau bisa minta file-nya dari Discovery...bakal
menarik tuh...tapi, perlu juga dilihat korelasinya antara vulkanis yang
bertype basaltis dan vulkanis yang ber-type intermediatekali-kali aja
juga ada hubungannya dengan kurang sajen...:)
Salam,
Bambang
(mestinya Salam Pramuka gitu yah?)

-Original Message-
From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, June 14, 2004 1:27 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon



Apakah sudah di chek grafik gempa dengan grafik full moon-bulan mati th
2000-2004 di bawah ? 
http://www.grandunification.com/hypertext/Main_Pages/H1_Earthquakes.html#Ear
thquakes

Ini sepertinya yang di cari Pak Awang : grafik gempa versus waktu itu? Bisa
ambil diinternetnya kan? Apa ada grafik dat lain

RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-15 Terurut Topik Maryanto

Mas Bambang,

Trimakasih infonya. Senang apabila bisa mendapatkan filenya.
Hubungan magma Hawaii dengan siklus bulan tentu menarik. Di Hawai, magma
mengalir terus tiap saat. Tidak seperti Gunung Merapi (Yogya), belakang
rumahku, yang frekwensinya lebih lama, karena lebih kental. Pada sa'at-sa'at
tertentu, magma yang mengalir sekitar setiap 45 menit. Kalau mengalir,
rasanya nyaman karena gunung tidak akan mbledoss. 

Belum sempat juga saya grafikkan kejadian gempa Merapi 40.000 th terakhir.
Satu gempanya sekitar th 1000, yang luas laharannya kearah selatan-barat 25
km jauhnya, sampai kota Jogya, juga Prambanan-Borobudur. Datingnya sangat
bagus ketelitiannya. Ini lalu digunakan untuk menduga mengapa candi-candi
itu ditinggalkan dan pindah ke arah timur ke Daha, dst. Catatan bagus dan
kontinue tiap detik dilakukan sejak sekitar 1980'an hingga kini. 

Gempa-gempa gunung jarang yang lebih besar dari 3 SR.  Volume batuan yang
digerakkan tak sebanyak gempa tektonik yang mungkin separo Jawa.

Memang ada siklus : setahun, sebulan, seminggu, sehari, dst. Gelombang
seismik sekitar 1 sampai 20.000 Hz. Grond roll/ love wave 5-15 Hz. Manusia
mendengar suara 20-20.000 Hz. Kemudian elektromagnetik dari 1 x 10^3 Hz
hingga 1 x 10^23 Hz. Semuanya di filter oleh atmosfer untuk masuk ke bumi
kecuali frekwensi range 1 x 10^7 Hz hingga 1 x 10^14 Hz. (Aneh, ini kok
pangkat kelipatan 7 juga). 

Wasalam,
Maryanto.

-Original Message-
From: Bambang Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, June 15, 2004 8:08 Pagi
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon


Mas Maryanto,
Ini bagian dari Salam hypothesa lagi-kah ??
Kebetulan few months ago saya ngeliat Discovery channel, ada geolog (atau
tepatnya vulcanolog) yang mencoba untuk melihat hubungan kedua hal tersebut,
full moon dan erupsi magmatis.
Yang mereka jadikan objeknya adalah gunung berapi di daerah Hawaii, lavanya
bersifat basaltis, cair sekalee, dan kalau saya ndak salah denger, maklum
kuping melayu, mereka menyebutkan adanya korelasi antara full moon dengan
intensitas erupsi. Coba aja kalau bisa minta file-nya dari Discovery...bakal
menarik tuh...tapi, perlu juga dilihat korelasinya antara vulkanis yang
bertype basaltis dan vulkanis yang ber-type intermediatekali-kali aja
juga ada hubungannya dengan kurang sajen...:)
Salam,
Bambang
(mestinya Salam Pramuka gitu yah?)

-Original Message-
From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, June 14, 2004 1:27 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon



Apakah sudah di chek grafik gempa dengan grafik full moon-bulan mati th
2000-2004 di bawah ? 
http://www.grandunification.com/hypertext/Main_Pages/H1_Earthquakes.html#Ear
thquakes

Ini sepertinya yang di cari Pak Awang : grafik gempa versus waktu itu? Bisa
ambil diinternetnya kan? Apa ada grafik dat lain menunjukkan ini?

Data itu memperlihatkan bahwa gempa bisa setiap sa'at, tapi puncak kejadian
adalah pada sekitar full moon dan atau pada bulan mati.

Data saya adalah jumlah gempa besar (lebih 6 SR) dari th 1880-2000 (USGS).
Rata-rata gempa besar adalah 10 kejadian pertahun. Gempa itu sekitar 1000
kejadian pada hanya seratus tahun kedepan. Melihat statistik itu untuk
seluruh bumi, sepertinya, bila terjadi gempa pada suatu lokasi di bumi, maka
di tempat lain menjadi tak terjadi gempa.

Kalau tak ada penduduk, tentu tak ada korbannya. Sedihnya, gempa itu
mencatatkan telah 3 juta orang meninggal pada 2000 th terakhir. Terbesar
830.000 orang di China. 

Ini pada paperku:
The 10 highest earth quakes in last 100 years in the city, state, and scale
are :  Chile (9.5, 1960), Alaska (9.2, 1964), Aleutian (9.1, 1957),
Kamchatka( 9.0, 1952), Ecuador( 8.8, 1906), Aleutian ( 8.7, 1965), Border of
India-China( 8.6, 1950), Kamchatka( 8.5, 1923), Banda Sea (8.5, 1938), Kuril
( 8.5, 1963).  

The seven highest fatalities are : 830.000 (Shansi, China, 1556), 230.000
(Aleppo, Syria, 1138), 200.000 (Damghan, Iran, 856), 200.000 (Gansu, China,
1920), 200.000 (Xining, China, 1927), 150.000 (Ardabil, Iran, 893), 100.000
(Turkmenistan, 1948). Indonesia has 26 (3.5 %) out of big 787 world's earth
quakes,  with more then 20,000 persons killed.


Salam,
Maryanto.


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-14 Terurut Topik Maryanto

Apakah sudah di chek grafik gempa dengan grafik full moon-bulan mati th
2000-2004 di bawah ? 
http://www.grandunification.com/hypertext/Main_Pages/H1_Earthquakes.html#Ear
thquakes

Ini sepertinya yang di cari Pak Awang : grafik gempa versus waktu itu? Bisa
ambil diinternetnya kan? Apa ada grafik dat lain menunjukkan ini?

Data itu memperlihatkan bahwa gempa bisa setiap sa'at, tapi puncak kejadian
adalah pada sekitar full moon dan atau pada bulan mati.

Data saya adalah jumlah gempa besar (lebih 6 SR) dari th 1880-2000 (USGS).
Rata-rata gempa besar adalah 10 kejadian pertahun. Gempa itu sekitar 1000
kejadian pada hanya seratus tahun kedepan. Melihat statistik itu untuk
seluruh bumi, sepertinya, bila terjadi gempa pada suatu lokasi di bumi, maka
di tempat lain menjadi tak terjadi gempa.

Kalau tak ada penduduk, tentu tak ada korbannya. Sedihnya, gempa itu
mencatatkan telah 3 juta orang meninggal pada 2000 th terakhir. Terbesar
830.000 orang di China. 

Ini pada paperku:
The 10 highest earth quakes in last 100 years in the city, state, and scale
are :  Chile (9.5, 1960), Alaska (9.2, 1964), Aleutian (9.1, 1957),
Kamchatka( 9.0, 1952), Ecuador( 8.8, 1906), Aleutian ( 8.7, 1965), Border of
India-China( 8.6, 1950), Kamchatka( 8.5, 1923), Banda Sea (8.5, 1938), Kuril
( 8.5, 1963).  

The seven highest fatalities are : 830.000 (Shansi, China, 1556), 230.000
(Aleppo, Syria, 1138), 200.000 (Damghan, Iran, 856), 200.000 (Gansu, China,
1920), 200.000 (Xining, China, 1927), 150.000 (Ardabil, Iran, 893), 100.000
(Turkmenistan, 1948). Indonesia has 26 (3.5 %) out of big 787 world's earth
quakes,  with more then 20,000 persons killed.


Salam,
Maryanto.


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, June 14, 2004 8:53 Pagi
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon


Waktu Bromo meletus 8 Juni tidak sedang full-moon, full moon tercapai 3
Juni, yang jelas itu HUT-nya Pak Harto. Tanggal 9 juni setengah bulatan
terakhir sebelum tgl. 17 Juni besok tercapi bulan baru. Jadi tak ada tuh
bulan purnama mempengaruhi erupsi Bromo.
 

Sistem bumi-bulan-(matahari) memang gak bisa dianggap remeh. Pengaruhnya ada
baik secara fisik maupun psikis. Pengaruh fisik ke bumi apakah menimbulkan
gempa atau erupsi gunungapi perlu diuji dan dikaji lebih jauh. Kebersamaan
kejadian bulan purnama/full moon atau bulan mati dengan kejadian erupsi
gunungapi atau gempa hanyalah kebetulan. Yang terjadi bersamaan mengapa
selalu dikait-kaitkan (atau ini seperti mengembangkan masalah seperti pada
penyelidikan polisi ?). Kalau bulan purnama menyebabkan erupsi, kenapa dong
tak setiap terjadi bulan purnama terjadi juga erupsi gunungapi atau gempa
tektonik misalnya. Di beberapa buku memang ada ditemukan bahwa frekuensi
gempa meningkat saat bulan2 baru dan purnama. Khusus ini, perlu pengujian
tersendiri, berangkat dari data record gempa.

Yang sudah jelas bagaimana sistem posisi bumi-bulan-matahari berpengaruh
secara fisik ke sistem ini termasuk bumi adalah pada pasang-surut air laut.
Perlu diwaspadai di sini bahwa bukan fase2 bulan yang berpengaruh sebab itu
hanya efek pantulan sinar matahari. Pada fase apapun massa bulan selalu
sama, jadi gravitasinya sama. Posisi antara bumi-matahari-bulan lah yang
berpengaruh. Saat bumi-bulan-matahari segaris (bulan baru dan bulan purnama)
maka gravitasinya terhadap bumi paling besar. Tetapi saat
matahari-bumi-bulan membentuk sistem siku2 (sabit awal dan sabit akhir) maka
gravitasi bulan mesti berlawanan dengan gravitasi matahari untuk efeknya
terhadap bumi.

Dalam jangka waktu lama, efek pasang-surut air laut akibat gravitasi bulan
ini cukup mengejutkan ternyata. Friksi air laut saat pasang surut terhadap
dasar laut bisa melambatkan rotasi bumi sekitar 1/1000 detik per hari per
100 tahun. Fosil hewan laut bisa memberitahukan bahwa sekitar 400 juta tahun
lalu (Permian), panjang hari bumi hanyalah 22 jam. Bumi juga punya tidal
effect lebih besar kepada bulan dibandingkan sebaliknya. Di bulan terjadi
friksi batuan yang menggeliat akibat tidal effect bumi dan ini
memperlambat rotasi bulan secara ekstrim sampai ke titik di mana bulan tetap
menghadapkan wajahnya yang sama terus ke bumi (kita kan selalu melihat
kelinci bulan itu , tidak pernah di sisi sebaliknya). Tidal forces
benda-benda langit ini pun bisa membelokkan orbit, gara-gara itu pula orbit
bulan mengelilingi bumi makin melebar, yang kelihatannya dari bumi bahwa
bulan semakin menjauh 3 cm per tahun menjauhi bumi.

Sebuah buku provokatif  Supernatural : the unseen powers of animals
(Downer, BBC, 1999) menulis di hal. 104 : the moon has one other important
influence on Earth; it creates tides in the Earth's crust. As the moon
passes overhead, the Earth bulges towards it. Twice each day, Moscow rides
an earth wave o.5 metres high. Similarly, like some giant squeezebook,
Europe and North America are pulled together by 20 metres and then pushed
apart. As the Earth breathes with this lunar rhythm

RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-14 Terurut Topik Bambang Murti
Mas Maryanto,
Ini bagian dari Salam hypothesa lagi-kah ??
Kebetulan few months ago saya ngeliat Discovery channel, ada geolog (atau
tepatnya vulcanolog) yang mencoba untuk melihat hubungan kedua hal tersebut,
full moon dan erupsi magmatis.
Yang mereka jadikan objeknya adalah gunung berapi di daerah Hawaii, lavanya
bersifat basaltis, cair sekalee, dan kalau saya ndak salah denger, maklum
kuping melayu, mereka menyebutkan adanya korelasi antara full moon dengan
intensitas erupsi. Coba aja kalau bisa minta file-nya dari Discovery...bakal
menarik tuh...tapi, perlu juga dilihat korelasinya antara vulkanis yang
bertype basaltis dan vulkanis yang ber-type intermediatekali-kali aja
juga ada hubungannya dengan kurang sajen...:)
Salam,
Bambang
(mestinya Salam Pramuka gitu yah?)

-Original Message-
From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, June 14, 2004 1:27 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon



Apakah sudah di chek grafik gempa dengan grafik full moon-bulan mati th
2000-2004 di bawah ? 
http://www.grandunification.com/hypertext/Main_Pages/H1_Earthquakes.html#Ear
thquakes

Ini sepertinya yang di cari Pak Awang : grafik gempa versus waktu itu? Bisa
ambil diinternetnya kan? Apa ada grafik dat lain menunjukkan ini?

Data itu memperlihatkan bahwa gempa bisa setiap sa'at, tapi puncak kejadian
adalah pada sekitar full moon dan atau pada bulan mati.

Data saya adalah jumlah gempa besar (lebih 6 SR) dari th 1880-2000 (USGS).
Rata-rata gempa besar adalah 10 kejadian pertahun. Gempa itu sekitar 1000
kejadian pada hanya seratus tahun kedepan. Melihat statistik itu untuk
seluruh bumi, sepertinya, bila terjadi gempa pada suatu lokasi di bumi, maka
di tempat lain menjadi tak terjadi gempa.

Kalau tak ada penduduk, tentu tak ada korbannya. Sedihnya, gempa itu
mencatatkan telah 3 juta orang meninggal pada 2000 th terakhir. Terbesar
830.000 orang di China. 

Ini pada paperku:
The 10 highest earth quakes in last 100 years in the city, state, and scale
are :  Chile (9.5, 1960), Alaska (9.2, 1964), Aleutian (9.1, 1957),
Kamchatka( 9.0, 1952), Ecuador( 8.8, 1906), Aleutian ( 8.7, 1965), Border of
India-China( 8.6, 1950), Kamchatka( 8.5, 1923), Banda Sea (8.5, 1938), Kuril
( 8.5, 1963).  

The seven highest fatalities are : 830.000 (Shansi, China, 1556), 230.000
(Aleppo, Syria, 1138), 200.000 (Damghan, Iran, 856), 200.000 (Gansu, China,
1920), 200.000 (Xining, China, 1927), 150.000 (Ardabil, Iran, 893), 100.000
(Turkmenistan, 1948). Indonesia has 26 (3.5 %) out of big 787 world's earth
quakes,  with more then 20,000 persons killed.


Salam,
Maryanto.


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, June 14, 2004 8:53 Pagi
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon


Waktu Bromo meletus 8 Juni tidak sedang full-moon, full moon tercapai 3
Juni, yang jelas itu HUT-nya Pak Harto. Tanggal 9 juni setengah bulatan
terakhir sebelum tgl. 17 Juni besok tercapi bulan baru. Jadi tak ada tuh
bulan purnama mempengaruhi erupsi Bromo.
 

Sistem bumi-bulan-(matahari) memang gak bisa dianggap remeh. Pengaruhnya ada
baik secara fisik maupun psikis. Pengaruh fisik ke bumi apakah menimbulkan
gempa atau erupsi gunungapi perlu diuji dan dikaji lebih jauh. Kebersamaan
kejadian bulan purnama/full moon atau bulan mati dengan kejadian erupsi
gunungapi atau gempa hanyalah kebetulan. Yang terjadi bersamaan mengapa
selalu dikait-kaitkan (atau ini seperti mengembangkan masalah seperti pada
penyelidikan polisi ?). Kalau bulan purnama menyebabkan erupsi, kenapa dong
tak setiap terjadi bulan purnama terjadi juga erupsi gunungapi atau gempa
tektonik misalnya. Di beberapa buku memang ada ditemukan bahwa frekuensi
gempa meningkat saat bulan2 baru dan purnama. Khusus ini, perlu pengujian
tersendiri, berangkat dari data record gempa.

Yang sudah jelas bagaimana sistem posisi bumi-bulan-matahari berpengaruh
secara fisik ke sistem ini termasuk bumi adalah pada pasang-surut air laut.
Perlu diwaspadai di sini bahwa bukan fase2 bulan yang berpengaruh sebab itu
hanya efek pantulan sinar matahari. Pada fase apapun massa bulan selalu
sama, jadi gravitasinya sama. Posisi antara bumi-matahari-bulan lah yang
berpengaruh. Saat bumi-bulan-matahari segaris (bulan baru dan bulan purnama)
maka gravitasinya terhadap bumi paling besar. Tetapi saat
matahari-bumi-bulan membentuk sistem siku2 (sabit awal dan sabit akhir) maka
gravitasi bulan mesti berlawanan dengan gravitasi matahari untuk efeknya
terhadap bumi.

Dalam jangka waktu lama, efek pasang-surut air laut akibat gravitasi bulan
ini cukup mengejutkan ternyata. Friksi air laut saat pasang surut terhadap
dasar laut bisa melambatkan rotasi bumi sekitar 1/1000 detik per hari per
100 tahun. Fosil hewan laut bisa memberitahukan bahwa sekitar 400 juta tahun
lalu (Permian), panjang hari bumi hanyalah 22 jam. Bumi juga punya tidal
effect lebih besar kepada bulan dibandingkan sebaliknya. Di bulan

RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-14 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Maryanto,
 
Thanks URL-nya, alamatnya mengingatkan saya ke teori fisika yang selama ini 
dicari-cari fisikawan teoretis : GUT - grand unified theory.
 
Data gempa 1880-2000 yang Pak Maryanto kumpulkan bertanggal tidak, atau hanya tahun. 
Kalau tidak, maka akan sulit melacak kebersamaan kejadiannya dengan saat bulan 
purnama/bulan baru. Kemudian, magnitude gempa pun tentu akan menjadi screening saat 
pengumpulan data itu.
 
Katakanlah seirama bahwa frekuensi gempa (magnitude ...?) memuncak setiap bulan 
purnama/baru, maka harus ada data pula bahwa gempa itu terjadi di kawasan bumi yang 
paling dekat dengan bulan. Bulan hanya seperempat bumi, tentu tak menyeluruh efek 
gempanya kalau iya berhubungan. Kemudian, posisi matahari-bulan-bumi tidak sama pada 
bulan purnama dan pada bulan baru. Gaya tarik bulan paling besar akan terjadi pada 
bulan baru bukan pada bulan purnama. Pada bulan purnama mestinya gaya tariknya ke bumi 
sedikit diperlemah oleh gaya tarik matahari walaupun matahari 150 juta km dan bulan 
hanya 384 ribu km dari bumi. 
 
Bumi ukurannya 4x bulan, jaraknya hanya 384 ribu km, densitasnya lebih besar dari 
bulan, akibatnya, gravitasinya akan kuat mempengaruhi gerak dan fisik bulan, makanya 
bulan jadi satelit bumi. Saya jadi ingat moonquakes, gempa di bulan, yang terukur oleh 
peralatan yang ditinggal misi Apollo. Apa penyebab moonquakes ? Bukan interaksi 
lempeng seperti di bumi, tetapi lebih disebabkan internal rock adjustment oleh tidal 
effect gravitasi bumi. 
 
Jadi, banyak yang harus divalidasi dulu sebelum menyebut gempa (apalagi volcanic 
eruption) berhubungan dengan periode fullmoon dan newmoon. Apakah benar seluruh 
kerakbumi  bernafas naik turun seiring dengan revolusi bulan mengelilingi bumi. 
Hmm...
 
Salam,
awang

Bambang Murti [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mas Maryanto,
Ini bagian dari Salam hypothesa lagi-kah ??
Kebetulan few months ago saya ngeliat Discovery channel, ada geolog (atau
tepatnya vulcanolog) yang mencoba untuk melihat hubungan kedua hal tersebut,
full moon dan erupsi magmatis.
Yang mereka jadikan objeknya adalah gunung berapi di daerah Hawaii, lavanya
bersifat basaltis, cair sekalee, dan kalau saya ndak salah denger, maklum
kuping melayu, mereka menyebutkan adanya korelasi antara full moon dengan
intensitas erupsi. Coba aja kalau bisa minta file-nya dari Discovery...bakal
menarik tuh...tapi, perlu juga dilihat korelasinya antara vulkanis yang
bertype basaltis dan vulkanis yang ber-type intermediatekali-kali aja
juga ada hubungannya dengan kurang sajen...:)
Salam,
Bambang
(mestinya Salam Pramuka gitu yah?)

-Original Message-
From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, June 14, 2004 1:27 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon



Apakah sudah di chek grafik gempa dengan grafik full moon-bulan mati th
2000-2004 di bawah ? 
http://www.grandunification.com/hypertext/Main_Pages/H1_Earthquakes.html#Ear
thquakes

Ini sepertinya yang di cari Pak Awang : grafik gempa versus waktu itu? Bisa
ambil diinternetnya kan? Apa ada grafik dat lain menunjukkan ini?

Data itu memperlihatkan bahwa gempa bisa setiap sa'at, tapi puncak kejadian
adalah pada sekitar full moon dan atau pada bulan mati.

Data saya adalah jumlah gempa besar (lebih 6 SR) dari th 1880-2000 (USGS).
Rata-rata gempa besar adalah 10 kejadian pertahun. Gempa itu sekitar 1000
kejadian pada hanya seratus tahun kedepan. Melihat statistik itu untuk
seluruh bumi, sepertinya, bila terjadi gempa pada suatu lokasi di bumi, maka
di tempat lain menjadi tak terjadi gempa.

Kalau tak ada penduduk, tentu tak ada korbannya. Sedihnya, gempa itu
mencatatkan telah 3 juta orang meninggal pada 2000 th terakhir. Terbesar
830.000 orang di China. 

Ini pada paperku:
The 10 highest earth quakes in last 100 years in the city, state, and scale
are : Chile (9.5, 1960), Alaska (9.2, 1964), Aleutian (9.1, 1957),
Kamchatka( 9.0, 1952), Ecuador( 8.8, 1906), Aleutian ( 8.7, 1965), Border of
India-China( 8.6, 1950), Kamchatka( 8.5, 1923), Banda Sea (8.5, 1938), Kuril
( 8.5, 1963). 

The seven highest fatalities are : 830.000 (Shansi, China, 1556), 230.000
(Aleppo, Syria, 1138), 200.000 (Damghan, Iran, 856), 200.000 (Gansu, China,
1920), 200.000 (Xining, China, 1927), 150.000 (Ardabil, Iran, 893), 100.000
(Turkmenistan, 1948). Indonesia has 26 (3.5 %) out of big 787 world's earth
quakes, with more then 20,000 persons killed.


Salam,
Maryanto.


Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
Friends.  Fun. Try the all-new Yahoo! Messenger

Re: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-13 Terurut Topik Awang Satyana
Waktu Bromo meletus 8 Juni tidak sedang full-moon, full moon tercapai 3 Juni, yang 
jelas itu HUT-nya Pak Harto. Tanggal 9 juni setengah bulatan terakhir sebelum tgl. 17 
Juni besok tercapi bulan baru. Jadi tak ada tuh bulan purnama mempengaruhi erupsi 
Bromo.
 

Sistem bumi-bulan-(matahari) memang gak bisa dianggap remeh. Pengaruhnya ada baik 
secara fisik maupun psikis. Pengaruh fisik ke bumi apakah menimbulkan gempa atau 
erupsi gunungapi perlu diuji dan dikaji lebih jauh. Kebersamaan kejadian bulan 
purnama/full moon atau bulan mati dengan kejadian erupsi gunungapi atau gempa hanyalah 
kebetulan. Yang terjadi bersamaan mengapa selalu dikait-kaitkan (atau ini seperti 
mengembangkan masalah seperti pada penyelidikan polisi ?). Kalau bulan purnama 
menyebabkan erupsi, kenapa dong tak setiap terjadi bulan purnama terjadi juga erupsi 
gunungapi atau gempa tektonik misalnya. Di beberapa buku memang ada ditemukan bahwa 
frekuensi gempa meningkat saat bulan2 baru dan purnama. Khusus ini, perlu pengujian 
tersendiri, berangkat dari data record gempa.

Yang sudah jelas bagaimana sistem posisi bumi-bulan-matahari berpengaruh secara fisik 
ke sistem ini termasuk bumi adalah pada pasang-surut air laut. Perlu diwaspadai di 
sini bahwa bukan fase2 bulan yang berpengaruh sebab itu hanya efek pantulan sinar 
matahari. Pada fase apapun massa bulan selalu sama, jadi gravitasinya sama. Posisi 
antara bumi-matahari-bulan lah yang berpengaruh. Saat bumi-bulan-matahari segaris 
(bulan baru dan bulan purnama) maka gravitasinya terhadap bumi paling besar. Tetapi 
saat matahari-bumi-bulan membentuk sistem siku2 (sabit awal dan sabit akhir) maka 
gravitasi bulan mesti berlawanan dengan gravitasi matahari untuk efeknya terhadap bumi.

Dalam jangka waktu lama, efek pasang-surut air laut akibat gravitasi bulan ini cukup 
mengejutkan ternyata. Friksi air laut saat pasang surut terhadap dasar laut bisa 
melambatkan rotasi bumi sekitar 1/1000 detik per hari per 100 tahun. Fosil hewan laut 
bisa memberitahukan bahwa sekitar 400 juta tahun lalu (Permian), panjang hari bumi 
hanyalah 22 jam. Bumi juga punya tidal effect lebih besar kepada bulan dibandingkan 
sebaliknya. Di bulan terjadi friksi batuan yang „“menggeliat“ akibat tidal effect bumi 
dan ini memperlambat rotasi bulan secara ekstrim sampai ke titik di mana bulan tetap 
menghadapkan wajahnya yang sama terus ke bumi (kita kan selalu melihat „“kelinci“ 
bulan itu , tidak pernah di sisi sebaliknya). Tidal forces benda-benda langit ini pun 
bisa membelokkan orbit, gara-gara itu pula orbit bulan mengelilingi bumi makin 
melebar, yang kelihatannya dari bumi bahwa bulan semakin menjauh 3 cm per tahun 
menjauhi bumi.

Sebuah buku provokatif  “Supernatural : the unseen powers of animals“ (Downer, BBC, 
1999) menulis di hal. 104 : “the moon has one other important influence on Earth; it 
creates tides in the Earth’s crust. As the moon passes overhead, the Earth bulges 
towards it. Twice each day, Moscow rides an earth wave o.5 metres high. Similarly, 
like some giant squeezebook, Europe and North America are pulled together by 20 metres 
and then pushed apart. As the Earth breathes with this lunar rhythm it can be 
triggered into turmoil. As rocks are put under stress and finally fracture the results 
can be catastrophic. More earthquakes occur around the full and new moons than at any 
other time” Nah percayakah kita ??

Kalau saja bumi ukurannya ¼ bulan, maka  mungkin lebih gampang percaya, bahkan akan 
percaya kalau rotasi bumi akan berhenti gara-gara bulan.

 

Salam,

awang


[EMAIL PROTECTED] wrote:




Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di TV-Discovery Channel yang
memperlihatkan adanya hubungan
antara full-moon dan kegiatan letusan gunung berapi. Karena gaya
gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi
pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di lapisan-lapisan bawah
bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti-
ngerti amat).
Saya jadi bertanya, kemarin sewaktu gunung bromo meletus, kira-kira di Jawa
sedang full-moon juga nggak ya ?
Ada yang tahu ? Kalau saya lihat tanggalan Arab/Jawa, kelihatannya memang
sekarang ini lagi full-moon.

Mungkin juga karena antara matahari, venus dan bumi sedang dalam satu garis
lurus, menjadi penyebab lainnya
kenapa banyak aktifitas gunung berapi akhir-akhir ini. Saya juga baca
ternyata di P. Sangihe juga ada aktifitas
gunung berapi, juga Hawaii dan New Zealand.
Jadi saya rasa lebih baik, kalau lagi full-moon, jangan naik gunung berapi.
salam,
Teguh




Birean Sagala 

om cc: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Bromo Meletus 
06/09/2004 09:24 
AM 
Please respond to 
iagi-net 







Tanda-tanda alam yang mungkin bisa membantu adalah, adanya
binatang-binatang liar seperti ular, biawak migrasi ke tempat tertentu,
misal mamasuki pemukiman yang tidak lajim terlihat sebelumnya. Tapi
kadang-kadang hal ini susah terdeteksi, karena binatang liar juga sudah
punah alias habis di buru orang.

Salam
Sgl

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]

Re: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-11 Terurut Topik nsyarifuddin
saya setuju dengan pak Djoko.
binatang-binatang umumnya punya kepekaan yang lebih tinggi dibanding
manusiajadi kalau ada perubahan tekanan udara, temperature atau getaran
mereka akan lebih cepat memberi responyaitu berusaha cepat-cepat turun
gunung.nah ini juga sering dijadikan pegangan oleh para penduduk di
sekitar gunugn api (contohnya di lereng Merapi). Walaupun ini mereka juga
punya pegangan yang lainnya...yaitu wedhus gembel (yang bukan kambing)
itu...

salam,

- Original Message -
From: RUSDIANTO Djoko [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 10, 2004 05:43
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon


 Sebaliknya saya pernah membaca suatu artikel ilmiah (sudah lama sekali),
 bahwa ahli-ahli Rusia dan Cina banyak menfaatkan kelakuan kehidupan
 binatang-binatang (hutan: ular, rusa, beruang, tikus-tanah dan binatang
 melata umumnya) yang sangat sensitif dengan perubahan kondisi permukaan
 tanah (gataran, suara, temperature) yang timbul akibat kegiatan vulkanik
 yang meningkat dimana anomaly behaviour mereka bisa dimanfaatkan sebagai
 alternatif warning mulai dari 2 sampai 1 minggu sebelum terjadinya
 letusan, tergantung juga dari jenis/type letusan gunung berapinya.
 Salam,
 D.Rusdianto




 OK Taufik [EMAIL PROTECTED]
 06/10/2004 08:23 AM
 Please respond to iagi-net


 To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
 cc:
 Subject:RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon


 pernah dapat informasi ilmiah (lupa dari TV atau hard copy), bahwa tak ada
 hubungan prilaku binatang dengan gejala gempa bumi dan gunung meletus,
 gambaran yg salah membayangkan semua binatang tunggang langgang turun
 gunung dalam mengantisipasi munculnya gempa vulkanik dan letusan gunung
 api, saat terjadinya juga tak ada petunjuk bahwa para binatang akan lari
 ke bawah atau malah ke kawah.

 Apakah tak bisa dijelaskan lagi bahwa meletusnya gunung api disebabkan
 peningkatan aktifitas magma, terjadinya peningkatan PT, berkolabrasinya
 kimiawi di perut bumi dan juga pengaruh sinergy dari pergerakan micro
 dengan macro continent?.
 --

 - Original Message -

 DATE: Wed, 9 Jun 2004 00:06:49
 From: Birean Sagala [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Cc:

 Medekati hari kiamat, dosa manusia makin banyak, so massanya makin padat
 + makin besar (banyak) , daya tariknya ke perut bumi semakin besar
 men-trigger gempa, gunung api dll, kali.
 Sgl
 
 -Original Message-
 From: M. Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:45 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon
 
 sedikit melenceng nih pak, dihubungkan ke agama dikit,
 dalam sebuah hadits shahih saya baca bahwa semakin mendekati hari
 kiamat, bumi akan sering mengalami gempa. kira-kira penjelasan ilmiahnya
 gimana ya? apa ada hubungannya dgn siklus yg bapak bicarakan??
 
 -Original Message-
 From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:30 PM
 To: '[EMAIL PROTECTED]'
 Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon
 
 
 
 Data yang saya dapatkan bahwa gempa bisa saja setiap waktu, tapi
 kejadian
 lebih sering pada full moon dan bulan mati. Konsep saya : Gaya
 gravitasi/elektromagnetik universe ke magnetik mantel bumi akan paling
 besar
 pada kedua posisi ini.
 
 Seperti yang di duga oleh Pak Mudji Raharto, direktur Boscca, sebutkan
 ini :
 mungkin gempa akan banyak terjadi pada full moon dan bulan mati.
 
 SALAM singkatan  Seven to n-th power of ten Annum Long of Age and Minor
 Cycles.
 
 Saya belum sempat membuat grafiknya untuk siklus minor. SALAM baru
 membuat
 siklus dalam tahun (misal 7 th, 70 th, 700 th, ..., 70 Milyar tahun).
 Hal
 siklus minornya : setahun, sebulan, seminggu, sehari, dll, belum saya
 buat
 grafiknya. Tapi malam kemarin, saya dapatkan link yang bagus, sebut
 kejadian
 gempa 1999-2004 :
 
 http://www.grandunification.com/hypertext/Earthquakes.html#Anchor-Earthq
 uake
 s-26069.
 
 Seperti konsep saya, dia memakai siklus bulanan.
 
 SALAM berkorelasi sekitar 90 % dengan jumlah gempa besar ( 6 SR) 120 th
 terkahir. Rata-rata kini 10 kali gempa besar per tahun.
 
 Predikasi : jumlah gempa besar akan 1026 hingga 100 th kedepan. Gempa
 terbanyak korbannya 850.000 orang mininggal, dan urutan ke 10 dari
 terbear
 adalah 100.000 meninggal.
 
 
 Wassalam,
 Maryanto.
 
 
 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, June 09, 2004 11:16 Pagi
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon
 
 Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di TV-Discovery Channel yang
 memperlihatkan adanya hubungan
 antara full-moon dan kegiatan letusan gunung berapi. Karena gaya
 gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi
 pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di lapisan-lapisan
 bawah
 bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti-
 ngerti amat

Re: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-11 Terurut Topik nsyarifuddin
kalau habis gunung meletus terus ada hujan dan angin ribut itu sering
terjadi..teorinya, debu letusan gunung api itu rupanya menjadi katalis
pembetukan awan yang akhirnya menjadi hujan dan angin (akibat perubahan
tekanan udara)...

tapi kalau Nunukan kayaknya kejauhan kali ya dari Bromo.

kali karena lupa panggil pawang ya..




- Original Message -
From: Taufik Manan [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 10, 2004 05:30
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon


 Mau tanya dan mungkin ada yang dapat memberikan
 sedikit penjelasan ilmiah.

 Seminggu ini saya ikut suatu survei seismik darat di
 daerah KalTim sekitar Kabupaten Nunukan (dekat
 Tarakan), kemarin malam sempat ada sedikit angin ribut
 yang agak mengganggu masalah safety di base camp tsb
 (meskipun hanya berlansung sebentar). Kemudian dini
 hari sebelumnya curah hujan lumayan deras.

 Apakah masih ada korelasi antara Gunung Meletus,
 Full-Moon dan Hujan Deras serta Angin Ribut.

 Terima kasih dan wassalam.

 Taufik Manan

 --- Maryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Data yang saya dapatkan bahwa gempa bisa saja setiap
  waktu, tapi kejadian
  lebih sering pada full moon dan bulan mati. Konsep
  saya : Gaya
  gravitasi/elektromagnetik universe ke magnetik
  mantel bumi akan paling besar
  pada kedua posisi ini.
 
  Seperti yang di duga oleh Pak Mudji Raharto,
  direktur Boscca, sebutkan ini :
  mungkin gempa akan banyak terjadi pada full moon dan
  bulan mati.
 
  SALAM singkatan  Seven to n-th power of ten Annum
  Long of Age and Minor
  Cycles.
 
  Saya belum sempat membuat grafiknya untuk siklus
  minor. SALAM baru membuat
  siklus dalam tahun (misal 7 th, 70 th, 700 th, ...,
  70 Milyar tahun). Hal
  siklus minornya : setahun, sebulan, seminggu,
  sehari, dll, belum saya buat
  grafiknya. Tapi malam kemarin, saya dapatkan link
  yang bagus, sebut kejadian
  gempa 1999-2004 :
 
 

http://www.grandunification.com/hypertext/Earthquakes.html#Anchor-Earthquake
  s-26069.
 
  Seperti konsep saya, dia memakai siklus bulanan.
 
  SALAM berkorelasi sekitar 90 % dengan jumlah gempa
  besar ( 6 SR) 120 th
  terkahir. Rata-rata kini 10 kali gempa besar per
  tahun.
 
  Predikasi : jumlah gempa besar akan 1026 hingga 100
  th kedepan. Gempa
  terbanyak korbannya 850.000 orang mininggal, dan
  urutan ke 10 dari terbear
  adalah 100.000 meninggal.
 
 
  Wassalam,
  Maryanto.
 
 
  -Original Message-
  From: [EMAIL PROTECTED]
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, June 09, 2004 11:16 Pagi
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan
  Full-Moon
 
  Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di
  TV-Discovery Channel yang
  memperlihatkan adanya hubungan
  antara full-moon dan kegiatan letusan gunung
  berapi. Karena gaya
  gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi
  pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di
  lapisan-lapisan bawah
  bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti-
  ngerti amat).
  Saya jadi bertanya, kemarin sewaktu gunung bromo
  meletus, kira-kira di Jawa
  sedang full-moon juga nggak ya ?
  Ada yang tahu ? Kalau saya lihat tanggalan
  Arab/Jawa, kelihatannya memang
  sekarang ini lagi full-moon.
 
  Mungkin juga karena antara matahari, venus dan bumi
  sedang dalam satu garis
  lurus, menjadi penyebab lainnya
  kenapa banyak aktifitas gunung berapi akhir-akhir
  ini. Saya juga baca
  ternyata di P. Sangihe juga ada aktifitas
  gunung berapi, juga Hawaii dan New Zealand.
  Jadi saya rasa lebih baik, kalau lagi full-moon,
  jangan naik gunung berapi.
  salam,
  Teguh
 
 
 

  ATTACHMENT part 2 image/gif name=earth.qauke.gif
 
 -
  To unsubscribe, e-mail:
  [EMAIL PROTECTED]
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1:
  http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2:
  http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
  Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy
  Sunardi([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
  Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
  atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
  Dahlius([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Database Geologi : Aria A.
  Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 
 -





 __
 Do you Yahoo!?
 Friends.  Fun.  Try the all-new Yahoo! Messenger.
 http://messenger.yahoo.com/

 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM

RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-09 Terurut Topik Maryanto

Data yang saya dapatkan bahwa gempa bisa saja setiap waktu, tapi kejadian
lebih sering pada full moon dan bulan mati. Konsep saya : Gaya
gravitasi/elektromagnetik universe ke magnetik mantel bumi akan paling besar
pada kedua posisi ini.

Seperti yang di duga oleh Pak Mudji Raharto, direktur Boscca, sebutkan ini :
mungkin gempa akan banyak terjadi pada full moon dan bulan mati.

SALAM singkatan  Seven to n-th power of ten Annum Long of Age and Minor
Cycles.

Saya belum sempat membuat grafiknya untuk siklus minor. SALAM baru membuat
siklus dalam tahun (misal 7 th, 70 th, 700 th, ..., 70 Milyar tahun). Hal
siklus minornya : setahun, sebulan, seminggu, sehari, dll, belum saya buat
grafiknya. Tapi malam kemarin, saya dapatkan link yang bagus, sebut kejadian
gempa 1999-2004 :

http://www.grandunification.com/hypertext/Earthquakes.html#Anchor-Earthquake
s-26069.

Seperti konsep saya, dia memakai siklus bulanan. 

SALAM berkorelasi sekitar 90 % dengan jumlah gempa besar ( 6 SR) 120 th
terkahir. Rata-rata kini 10 kali gempa besar per tahun. 

Predikasi : jumlah gempa besar akan 1026 hingga 100 th kedepan. Gempa
terbanyak korbannya 850.000 orang mininggal, dan urutan ke 10 dari terbear
adalah 100.000 meninggal. 


Wassalam,
Maryanto.


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 09, 2004 11:16 Pagi
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di TV-Discovery Channel yang
memperlihatkan adanya hubungan
antara full-moon dan kegiatan letusan gunung berapi. Karena gaya
gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi
pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di lapisan-lapisan bawah
bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti-
ngerti amat).
Saya jadi bertanya, kemarin sewaktu gunung bromo meletus, kira-kira di Jawa
sedang full-moon juga nggak ya ?
Ada yang tahu ? Kalau saya lihat tanggalan Arab/Jawa, kelihatannya memang
sekarang ini lagi full-moon.

Mungkin juga karena antara matahari, venus dan bumi sedang dalam satu garis
lurus, menjadi penyebab lainnya
kenapa banyak aktifitas gunung berapi akhir-akhir ini. Saya juga baca
ternyata di P. Sangihe juga ada aktifitas
gunung berapi, juga Hawaii dan New Zealand.
Jadi saya rasa lebih baik, kalau lagi full-moon, jangan naik gunung berapi.
salam,
Teguh


attachment: earth.qauke.gif-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-

RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-09 Terurut Topik M. Fakhrur Razi
sedikit melenceng nih pak, dihubungkan ke agama dikit,
dalam sebuah hadits shahih saya baca bahwa semakin mendekati hari
kiamat, bumi akan sering mengalami gempa. kira-kira penjelasan ilmiahnya
gimana ya? apa ada hubungannya dgn siklus yg bapak bicarakan??

-Original Message-
From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:30 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon



Data yang saya dapatkan bahwa gempa bisa saja setiap waktu, tapi
kejadian
lebih sering pada full moon dan bulan mati. Konsep saya : Gaya
gravitasi/elektromagnetik universe ke magnetik mantel bumi akan paling
besar
pada kedua posisi ini.

Seperti yang di duga oleh Pak Mudji Raharto, direktur Boscca, sebutkan
ini :
mungkin gempa akan banyak terjadi pada full moon dan bulan mati.

SALAM singkatan  Seven to n-th power of ten Annum Long of Age and Minor
Cycles.

Saya belum sempat membuat grafiknya untuk siklus minor. SALAM baru
membuat
siklus dalam tahun (misal 7 th, 70 th, 700 th, ..., 70 Milyar tahun).
Hal
siklus minornya : setahun, sebulan, seminggu, sehari, dll, belum saya
buat
grafiknya. Tapi malam kemarin, saya dapatkan link yang bagus, sebut
kejadian
gempa 1999-2004 :

http://www.grandunification.com/hypertext/Earthquakes.html#Anchor-Earthq
uake
s-26069.

Seperti konsep saya, dia memakai siklus bulanan. 

SALAM berkorelasi sekitar 90 % dengan jumlah gempa besar ( 6 SR) 120 th
terkahir. Rata-rata kini 10 kali gempa besar per tahun. 

Predikasi : jumlah gempa besar akan 1026 hingga 100 th kedepan. Gempa
terbanyak korbannya 850.000 orang mininggal, dan urutan ke 10 dari
terbear
adalah 100.000 meninggal. 


Wassalam,
Maryanto.


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 09, 2004 11:16 Pagi
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di TV-Discovery Channel yang
memperlihatkan adanya hubungan
antara full-moon dan kegiatan letusan gunung berapi. Karena gaya
gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi
pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di lapisan-lapisan
bawah
bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti-
ngerti amat).
Saya jadi bertanya, kemarin sewaktu gunung bromo meletus, kira-kira di
Jawa
sedang full-moon juga nggak ya ?
Ada yang tahu ? Kalau saya lihat tanggalan Arab/Jawa, kelihatannya
memang
sekarang ini lagi full-moon.

Mungkin juga karena antara matahari, venus dan bumi sedang dalam satu
garis
lurus, menjadi penyebab lainnya
kenapa banyak aktifitas gunung berapi akhir-akhir ini. Saya juga baca
ternyata di P. Sangihe juga ada aktifitas
gunung berapi, juga Hawaii dan New Zealand.
Jadi saya rasa lebih baik, kalau lagi full-moon, jangan naik gunung
berapi.
salam,
Teguh



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-09 Terurut Topik Birean Sagala
Medekati hari kiamat, dosa manusia makin banyak, so massanya makin padat
+ makin besar (banyak) , daya tariknya ke perut bumi semakin besar
men-trigger gempa, gunung api dll, kali.
Sgl

-Original Message-
From: M. Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:45 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

sedikit melenceng nih pak, dihubungkan ke agama dikit,
dalam sebuah hadits shahih saya baca bahwa semakin mendekati hari
kiamat, bumi akan sering mengalami gempa. kira-kira penjelasan ilmiahnya
gimana ya? apa ada hubungannya dgn siklus yg bapak bicarakan??

-Original Message-
From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:30 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon



Data yang saya dapatkan bahwa gempa bisa saja setiap waktu, tapi
kejadian
lebih sering pada full moon dan bulan mati. Konsep saya : Gaya
gravitasi/elektromagnetik universe ke magnetik mantel bumi akan paling
besar
pada kedua posisi ini.

Seperti yang di duga oleh Pak Mudji Raharto, direktur Boscca, sebutkan
ini :
mungkin gempa akan banyak terjadi pada full moon dan bulan mati.

SALAM singkatan  Seven to n-th power of ten Annum Long of Age and Minor
Cycles.

Saya belum sempat membuat grafiknya untuk siklus minor. SALAM baru
membuat
siklus dalam tahun (misal 7 th, 70 th, 700 th, ..., 70 Milyar tahun).
Hal
siklus minornya : setahun, sebulan, seminggu, sehari, dll, belum saya
buat
grafiknya. Tapi malam kemarin, saya dapatkan link yang bagus, sebut
kejadian
gempa 1999-2004 :

http://www.grandunification.com/hypertext/Earthquakes.html#Anchor-Earthq
uake
s-26069.

Seperti konsep saya, dia memakai siklus bulanan. 

SALAM berkorelasi sekitar 90 % dengan jumlah gempa besar ( 6 SR) 120 th
terkahir. Rata-rata kini 10 kali gempa besar per tahun. 

Predikasi : jumlah gempa besar akan 1026 hingga 100 th kedepan. Gempa
terbanyak korbannya 850.000 orang mininggal, dan urutan ke 10 dari
terbear
adalah 100.000 meninggal. 


Wassalam,
Maryanto.


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 09, 2004 11:16 Pagi
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di TV-Discovery Channel yang
memperlihatkan adanya hubungan
antara full-moon dan kegiatan letusan gunung berapi. Karena gaya
gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi
pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di lapisan-lapisan
bawah
bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti-
ngerti amat).
Saya jadi bertanya, kemarin sewaktu gunung bromo meletus, kira-kira di
Jawa
sedang full-moon juga nggak ya ?
Ada yang tahu ? Kalau saya lihat tanggalan Arab/Jawa, kelihatannya
memang
sekarang ini lagi full-moon.

Mungkin juga karena antara matahari, venus dan bumi sedang dalam satu
garis
lurus, menjadi penyebab lainnya
kenapa banyak aktifitas gunung berapi akhir-akhir ini. Saya juga baca
ternyata di P. Sangihe juga ada aktifitas
gunung berapi, juga Hawaii dan New Zealand.
Jadi saya rasa lebih baik, kalau lagi full-moon, jangan naik gunung
berapi.
salam,
Teguh



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-09 Terurut Topik Allo, Paulus T
yg korban terbesar terjadinya tanggal berapa?
atau kalau terlalu rinci, mungkin bisa tahun berapa?

--
pta

-Original Message-
From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:30 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon


SALAM singkatan  Seven to n-th power of ten Annum Long of Age and Minor
Cycles.

Saya belum sempat membuat grafiknya untuk siklus minor. SALAM baru
membuat
siklus dalam tahun (misal 7 th, 70 th, 700 th, ..., 70 Milyar tahun).
Hal
siklus minornya : setahun, sebulan, seminggu, sehari, dll, belum saya
buat
grafiknya. Tapi malam kemarin, saya dapatkan link yang bagus, sebut
kejadian
gempa 1999-2004 :

http://www.grandunification.com/hypertext/Earthquakes.html#Anchor-Earthq
uake
s-26069.

Seperti konsep saya, dia memakai siklus bulanan. 

SALAM berkorelasi sekitar 90 % dengan jumlah gempa besar ( 6 SR) 120 th
terkahir. Rata-rata kini 10 kali gempa besar per tahun. 

Predikasi : jumlah gempa besar akan 1026 hingga 100 th kedepan. Gempa
terbanyak korbannya 850.000 orang mininggal, dan urutan ke 10 dari
terbear
adalah 100.000 meninggal. 


Wassalam,
Maryanto.

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-09 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Jelas sekali sedikit lewat full moon, di Bandung beberapa hari malam terang
benderang dengan bulan purnamanya yang tampak lebih besar dari biasanya.
RPK
- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 09, 2004 11:15 AM
Subject: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon






 Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di TV-Discovery Channel yang
 memperlihatkan adanya hubungan
 antara full-moon dan kegiatan letusan gunung berapi. Karena gaya
 gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi
 pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di lapisan-lapisan bawah
 bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti-
 ngerti amat).
 Saya jadi bertanya, kemarin sewaktu gunung bromo meletus, kira-kira di
Jawa
 sedang full-moon juga nggak ya ?
 Ada yang tahu ? Kalau saya lihat tanggalan Arab/Jawa, kelihatannya memang
 sekarang ini lagi full-moon.

 Mungkin juga karena antara matahari, venus dan bumi sedang dalam satu
garis
 lurus, menjadi penyebab lainnya
 kenapa banyak aktifitas gunung berapi akhir-akhir ini. Saya juga baca
 ternyata di P. Sangihe juga ada aktifitas
 gunung berapi, juga Hawaii dan New Zealand.
 Jadi saya rasa lebih baik, kalau lagi full-moon, jangan naik gunung
berapi.
 salam,
 Teguh




   Birean Sagala
   [EMAIL PROTECTED]To:
[EMAIL PROTECTED]
   om  cc:
Subject:  RE: [iagi-net-l]
Gunung Bromo Meletus
   06/09/2004 09:24
   AM
   Please respond to
   iagi-net







 Tanda-tanda alam yang mungkin bisa membantu adalah, adanya
 binatang-binatang liar seperti ular, biawak migrasi ke tempat tertentu,
 misal mamasuki pemukiman yang tidak lajim terlihat sebelumnya. Tapi
 kadang-kadang hal ini susah terdeteksi, karena binatang liar juga sudah
 punah alias habis di buru orang.

 Salam
 Sgl

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, June 09, 2004 7:26 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [iagi-net-l] Gunung Bromo Meletus





 Tadi pagi saya baca koran lokal disini yang memberitakan bahwa Gunung
 Bromo
 meletus dengan
 laharnya yang terlontar setinggi 3 km dan abunya yang menutupi kota
 Malang.
 Seorang turis Singapore
 terbunuh dan juga beberapa turis lokal cedera. Dikabarkan pula bahwa
 petugas di G. Bromo tidak sempat
 memberitahu kalau Gunung akan meletus karena tidak adanya tanda-tanda
 yang
 mengindikasikan kalau
 gunung tersebut mau meletus.
 Berita ini sangat surprise buat saya, karena gunung Bromo adalah tempat
 wisata yang sangat terkenal.
 Saya selalu jualan gunung ini kalau ada turis asing ataupun expat mau
 jalan-jalan di Indonesia dan bertanya pada saya,
 dimana tempat yang bagus utk dikunjungi. Saya sendiri sempat
 termenung-menung kalau saya teringat bahwa saya
 sama keluarga pernah sampai di puncak Bromo.

 Kira-kira ada yang tahu nggak ya tanda-tanda kalau gunung itu mau
 meletus ?
 Maksud saya adalah tanda-tanda alam.
 Siapa tahu kalau-kalau alat detector yang ada tidak bisa mendeteksi
 kejadian tersebut. Mungkin teman-teman yang hobi
 naik-turun gunung atau teman-teman yang ada di Vulkanologi tahu akan hal
 ini. Satu lagi, apakah di Gunung Bromo juga
 ada alat pemantau seperti Gunung Merapi ?

 Terima kasih dan salam,
 Teguh P.


 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -


 -

 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]),
 Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED

RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-09 Terurut Topik OK Taufik
pernah dapat informasi ilmiah (lupa dari TV atau hard copy), bahwa tak ada hubungan 
prilaku binatang dengan gejala gempa bumi dan gunung meletus, gambaran yg salah 
membayangkan semua binatang tunggang langgang turun gunung dalam mengantisipasi 
munculnya gempa vulkanik dan letusan gunung api, saat terjadinya juga tak ada petunjuk 
bahwa para binatang akan lari ke bawah atau malah ke kawah. 

Apakah tak bisa dijelaskan lagi bahwa meletusnya gunung api disebabkan peningkatan 
aktifitas magma, terjadinya peningkatan PT, berkolabrasinya kimiawi di perut bumi dan 
juga pengaruh sinergy dari pergerakan micro dengan macro continent?.
--

- Original Message -

DATE: Wed, 9 Jun 2004 00:06:49 
From: Birean Sagala [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: 

Medekati hari kiamat, dosa manusia makin banyak, so massanya makin padat
+ makin besar (banyak) , daya tariknya ke perut bumi semakin besar
men-trigger gempa, gunung api dll, kali.
Sgl

-Original Message-
From: M. Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:45 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

sedikit melenceng nih pak, dihubungkan ke agama dikit,
dalam sebuah hadits shahih saya baca bahwa semakin mendekati hari
kiamat, bumi akan sering mengalami gempa. kira-kira penjelasan ilmiahnya
gimana ya? apa ada hubungannya dgn siklus yg bapak bicarakan??

-Original Message-
From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:30 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon



Data yang saya dapatkan bahwa gempa bisa saja setiap waktu, tapi
kejadian
lebih sering pada full moon dan bulan mati. Konsep saya : Gaya
gravitasi/elektromagnetik universe ke magnetik mantel bumi akan paling
besar
pada kedua posisi ini.

Seperti yang di duga oleh Pak Mudji Raharto, direktur Boscca, sebutkan
ini :
mungkin gempa akan banyak terjadi pada full moon dan bulan mati.

SALAM singkatan  Seven to n-th power of ten Annum Long of Age and Minor
Cycles.

Saya belum sempat membuat grafiknya untuk siklus minor. SALAM baru
membuat
siklus dalam tahun (misal 7 th, 70 th, 700 th, ..., 70 Milyar tahun).
Hal
siklus minornya : setahun, sebulan, seminggu, sehari, dll, belum saya
buat
grafiknya. Tapi malam kemarin, saya dapatkan link yang bagus, sebut
kejadian
gempa 1999-2004 :

http://www.grandunification.com/hypertext/Earthquakes.html#Anchor-Earthq
uake
s-26069.

Seperti konsep saya, dia memakai siklus bulanan. 

SALAM berkorelasi sekitar 90 % dengan jumlah gempa besar ( 6 SR) 120 th
terkahir. Rata-rata kini 10 kali gempa besar per tahun. 

Predikasi : jumlah gempa besar akan 1026 hingga 100 th kedepan. Gempa
terbanyak korbannya 850.000 orang mininggal, dan urutan ke 10 dari
terbear
adalah 100.000 meninggal. 


Wassalam,
Maryanto.


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 09, 2004 11:16 Pagi
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di TV-Discovery Channel yang
memperlihatkan adanya hubungan
antara full-moon dan kegiatan letusan gunung berapi. Karena gaya
gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi
pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di lapisan-lapisan
bawah
bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti-
ngerti amat).
Saya jadi bertanya, kemarin sewaktu gunung bromo meletus, kira-kira di
Jawa
sedang full-moon juga nggak ya ?
Ada yang tahu ? Kalau saya lihat tanggalan Arab/Jawa, kelihatannya
memang
sekarang ini lagi full-moon.

Mungkin juga karena antara matahari, venus dan bumi sedang dalam satu
garis
lurus, menjadi penyebab lainnya
kenapa banyak aktifitas gunung berapi akhir-akhir ini. Saya juga baca
ternyata di P. Sangihe juga ada aktifitas
gunung berapi, juga Hawaii dan New Zealand.
Jadi saya rasa lebih baik, kalau lagi full-moon, jangan naik gunung
berapi.
salam,
Teguh



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http

RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-09 Terurut Topik Maryanto

Binatang ada yang bisa mendengarkan/ menangkap getaran gelombang yang
ditangkap/didengar manusia 20-20.000 Hz. Umumnya ada getaran 1-10 hz yang
ditangkapnya, membuat binatang, misal angsa, ayam, dll., bergerak menjauhi
sumber getaran. Anak kecil sering lebih peka dari pada orang dewasa, dan
bisa menangkap hingga getaran 10 hz. Anak kecil, atau bayi kadang menangis
karena bisa menangkap gejolak marah orang tuanya, kegaduhan jiwa/suasana
rumah tangga.

Getaran bumi, belum tentu akan gempa. Tapi gempa biasanya juga dengan
frekwensi rendah. Memang perlu membahas siklus minor (pada difinisi SALAM),
terutama frekwensi lebih pendek dari sehari, hingga terkecil sinnar gamma:
bisa suara, warna, radio, sinar x, ultra violet, dan gamma. Sering ini akan
banyak manfaatnya.

Wassalam,
Maryanto.

-Original Message-
From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 10, 2004 8:24 Pagi
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon


pernah dapat informasi ilmiah (lupa dari TV atau hard copy), bahwa tak ada
hubungan prilaku binatang dengan gejala gempa bumi dan gunung meletus,
gambaran yg salah membayangkan semua binatang tunggang langgang turun gunung
dalam mengantisipasi munculnya gempa vulkanik dan letusan gunung api, saat
terjadinya juga tak ada petunjuk bahwa para binatang akan lari ke bawah atau
malah ke kawah. 

Apakah tak bisa dijelaskan lagi bahwa meletusnya gunung api disebabkan
peningkatan aktifitas magma, terjadinya peningkatan PT, berkolabrasinya
kimiawi di perut bumi dan juga pengaruh sinergy dari pergerakan micro dengan
macro continent?.
--

- Original Message -

DATE: Wed, 9 Jun 2004 00:06:49 
From: Birean Sagala [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: 

Medekati hari kiamat, dosa manusia makin banyak, so massanya makin padat
+ makin besar (banyak) , daya tariknya ke perut bumi semakin besar
men-trigger gempa, gunung api dll, kali.
Sgl

-Original Message-
From: M. Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:45 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

sedikit melenceng nih pak, dihubungkan ke agama dikit,
dalam sebuah hadits shahih saya baca bahwa semakin mendekati hari
kiamat, bumi akan sering mengalami gempa. kira-kira penjelasan ilmiahnya
gimana ya? apa ada hubungannya dgn siklus yg bapak bicarakan??

-Original Message-
From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:30 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon



Data yang saya dapatkan bahwa gempa bisa saja setiap waktu, tapi
kejadian
lebih sering pada full moon dan bulan mati. Konsep saya : Gaya
gravitasi/elektromagnetik universe ke magnetik mantel bumi akan paling
besar
pada kedua posisi ini.

Seperti yang di duga oleh Pak Mudji Raharto, direktur Boscca, sebutkan
ini :
mungkin gempa akan banyak terjadi pada full moon dan bulan mati.

SALAM singkatan  Seven to n-th power of ten Annum Long of Age and Minor
Cycles.

Saya belum sempat membuat grafiknya untuk siklus minor. SALAM baru
membuat
siklus dalam tahun (misal 7 th, 70 th, 700 th, ..., 70 Milyar tahun).
Hal
siklus minornya : setahun, sebulan, seminggu, sehari, dll, belum saya
buat
grafiknya. Tapi malam kemarin, saya dapatkan link yang bagus, sebut
kejadian
gempa 1999-2004 :

http://www.grandunification.com/hypertext/Earthquakes.html#Anchor-Earthq
uake
s-26069.

Seperti konsep saya, dia memakai siklus bulanan. 

SALAM berkorelasi sekitar 90 % dengan jumlah gempa besar ( 6 SR) 120 th
terkahir. Rata-rata kini 10 kali gempa besar per tahun. 

Predikasi : jumlah gempa besar akan 1026 hingga 100 th kedepan. Gempa
terbanyak korbannya 850.000 orang mininggal, dan urutan ke 10 dari
terbear
adalah 100.000 meninggal. 


Wassalam,
Maryanto.


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 09, 2004 11:16 Pagi
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di TV-Discovery Channel yang
memperlihatkan adanya hubungan
antara full-moon dan kegiatan letusan gunung berapi. Karena gaya
gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi
pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di lapisan-lapisan
bawah
bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti-
ngerti amat).
Saya jadi bertanya, kemarin sewaktu gunung bromo meletus, kira-kira di
Jawa
sedang full-moon juga nggak ya ?
Ada yang tahu ? Kalau saya lihat tanggalan Arab/Jawa, kelihatannya
memang
sekarang ini lagi full-moon.

Mungkin juga karena antara matahari, venus dan bumi sedang dalam satu
garis
lurus, menjadi penyebab lainnya
kenapa banyak aktifitas gunung berapi akhir-akhir ini. Saya juga baca
ternyata di P. Sangihe juga ada aktifitas
gunung berapi, juga Hawaii dan New Zealand.
Jadi saya rasa lebih baik, kalau lagi full-moon, jangan naik gunung
berapi.
salam,
Teguh

RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-09 Terurut Topik Taufik Manan
Mau tanya dan mungkin ada yang dapat memberikan
sedikit penjelasan ilmiah.

Seminggu ini saya ikut suatu survei seismik darat di
daerah KalTim sekitar Kabupaten Nunukan (dekat
Tarakan), kemarin malam sempat ada sedikit angin ribut
yang agak mengganggu masalah safety di base camp tsb
(meskipun hanya berlansung sebentar). Kemudian dini
hari sebelumnya curah hujan lumayan deras.

Apakah masih ada korelasi antara Gunung Meletus,
Full-Moon dan Hujan Deras serta Angin Ribut.

Terima kasih dan wassalam.

Taufik Manan

--- Maryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Data yang saya dapatkan bahwa gempa bisa saja setiap
 waktu, tapi kejadian
 lebih sering pada full moon dan bulan mati. Konsep
 saya : Gaya
 gravitasi/elektromagnetik universe ke magnetik
 mantel bumi akan paling besar
 pada kedua posisi ini.
 
 Seperti yang di duga oleh Pak Mudji Raharto,
 direktur Boscca, sebutkan ini :
 mungkin gempa akan banyak terjadi pada full moon dan
 bulan mati.
 
 SALAM singkatan  Seven to n-th power of ten Annum
 Long of Age and Minor
 Cycles.
 
 Saya belum sempat membuat grafiknya untuk siklus
 minor. SALAM baru membuat
 siklus dalam tahun (misal 7 th, 70 th, 700 th, ...,
 70 Milyar tahun). Hal
 siklus minornya : setahun, sebulan, seminggu,
 sehari, dll, belum saya buat
 grafiknya. Tapi malam kemarin, saya dapatkan link
 yang bagus, sebut kejadian
 gempa 1999-2004 :
 

http://www.grandunification.com/hypertext/Earthquakes.html#Anchor-Earthquake
 s-26069.
 
 Seperti konsep saya, dia memakai siklus bulanan. 
 
 SALAM berkorelasi sekitar 90 % dengan jumlah gempa
 besar ( 6 SR) 120 th
 terkahir. Rata-rata kini 10 kali gempa besar per
 tahun. 
 
 Predikasi : jumlah gempa besar akan 1026 hingga 100
 th kedepan. Gempa
 terbanyak korbannya 850.000 orang mininggal, dan
 urutan ke 10 dari terbear
 adalah 100.000 meninggal. 
 
 
 Wassalam,
 Maryanto.
 
 
 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, June 09, 2004 11:16 Pagi
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan
 Full-Moon
 
 Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di
 TV-Discovery Channel yang
 memperlihatkan adanya hubungan
 antara full-moon dan kegiatan letusan gunung
 berapi. Karena gaya
 gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi
 pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di
 lapisan-lapisan bawah
 bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti-
 ngerti amat).
 Saya jadi bertanya, kemarin sewaktu gunung bromo
 meletus, kira-kira di Jawa
 sedang full-moon juga nggak ya ?
 Ada yang tahu ? Kalau saya lihat tanggalan
 Arab/Jawa, kelihatannya memang
 sekarang ini lagi full-moon.
 
 Mungkin juga karena antara matahari, venus dan bumi
 sedang dalam satu garis
 lurus, menjadi penyebab lainnya
 kenapa banyak aktifitas gunung berapi akhir-akhir
 ini. Saya juga baca
 ternyata di P. Sangihe juga ada aktifitas
 gunung berapi, juga Hawaii dan New Zealand.
 Jadi saya rasa lebih baik, kalau lagi full-moon,
 jangan naik gunung berapi.
 salam,
 Teguh
 
 
 

 ATTACHMENT part 2 image/gif name=earth.qauke.gif

-
 To unsubscribe, e-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy
 Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED]
 atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-





__
Do you Yahoo!?
Friends.  Fun.  Try the all-new Yahoo! Messenger.
http://messenger.yahoo.com/ 

-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-09 Terurut Topik RUSDIANTO Djoko
Sebaliknya saya pernah membaca suatu artikel ilmiah (sudah lama sekali), 
bahwa ahli-ahli Rusia dan Cina banyak menfaatkan kelakuan kehidupan 
binatang-binatang (hutan: ular, rusa, beruang, tikus-tanah dan binatang 
melata umumnya) yang sangat sensitif dengan perubahan kondisi permukaan 
tanah (gataran, suara, temperature) yang timbul akibat kegiatan vulkanik 
yang meningkat dimana anomaly behaviour mereka bisa dimanfaatkan sebagai 
alternatif warning mulai dari 2 sampai 1 minggu sebelum terjadinya 
letusan, tergantung juga dari jenis/type letusan gunung berapinya.
Salam,
D.Rusdianto




OK Taufik [EMAIL PROTECTED]
06/10/2004 08:23 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon


pernah dapat informasi ilmiah (lupa dari TV atau hard copy), bahwa tak ada 
hubungan prilaku binatang dengan gejala gempa bumi dan gunung meletus, 
gambaran yg salah membayangkan semua binatang tunggang langgang turun 
gunung dalam mengantisipasi munculnya gempa vulkanik dan letusan gunung 
api, saat terjadinya juga tak ada petunjuk bahwa para binatang akan lari 
ke bawah atau malah ke kawah. 

Apakah tak bisa dijelaskan lagi bahwa meletusnya gunung api disebabkan 
peningkatan aktifitas magma, terjadinya peningkatan PT, berkolabrasinya 
kimiawi di perut bumi dan juga pengaruh sinergy dari pergerakan micro 
dengan macro continent?.
--

- Original Message -

DATE: Wed, 9 Jun 2004 00:06:49 
From: Birean Sagala [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: 

Medekati hari kiamat, dosa manusia makin banyak, so massanya makin padat
+ makin besar (banyak) , daya tariknya ke perut bumi semakin besar
men-trigger gempa, gunung api dll, kali.
Sgl

-Original Message-
From: M. Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:45 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

sedikit melenceng nih pak, dihubungkan ke agama dikit,
dalam sebuah hadits shahih saya baca bahwa semakin mendekati hari
kiamat, bumi akan sering mengalami gempa. kira-kira penjelasan ilmiahnya
gimana ya? apa ada hubungannya dgn siklus yg bapak bicarakan??

-Original Message-
From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:30 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon



Data yang saya dapatkan bahwa gempa bisa saja setiap waktu, tapi
kejadian
lebih sering pada full moon dan bulan mati. Konsep saya : Gaya
gravitasi/elektromagnetik universe ke magnetik mantel bumi akan paling
besar
pada kedua posisi ini.

Seperti yang di duga oleh Pak Mudji Raharto, direktur Boscca, sebutkan
ini :
mungkin gempa akan banyak terjadi pada full moon dan bulan mati.

SALAM singkatan  Seven to n-th power of ten Annum Long of Age and Minor
Cycles.

Saya belum sempat membuat grafiknya untuk siklus minor. SALAM baru
membuat
siklus dalam tahun (misal 7 th, 70 th, 700 th, ..., 70 Milyar tahun).
Hal
siklus minornya : setahun, sebulan, seminggu, sehari, dll, belum saya
buat
grafiknya. Tapi malam kemarin, saya dapatkan link yang bagus, sebut
kejadian
gempa 1999-2004 :

http://www.grandunification.com/hypertext/Earthquakes.html#Anchor-Earthq
uake
s-26069.

Seperti konsep saya, dia memakai siklus bulanan. 

SALAM berkorelasi sekitar 90 % dengan jumlah gempa besar ( 6 SR) 120 th
terkahir. Rata-rata kini 10 kali gempa besar per tahun. 

Predikasi : jumlah gempa besar akan 1026 hingga 100 th kedepan. Gempa
terbanyak korbannya 850.000 orang mininggal, dan urutan ke 10 dari
terbear
adalah 100.000 meninggal. 


Wassalam,
Maryanto.


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 09, 2004 11:16 Pagi
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di TV-Discovery Channel yang
memperlihatkan adanya hubungan
antara full-moon dan kegiatan letusan gunung berapi. Karena gaya
gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi
pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di lapisan-lapisan
bawah
bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti-
ngerti amat).
Saya jadi bertanya, kemarin sewaktu gunung bromo meletus, kira-kira di
Jawa
sedang full-moon juga nggak ya ?
Ada yang tahu ? Kalau saya lihat tanggalan Arab/Jawa, kelihatannya
memang
sekarang ini lagi full-moon.

Mungkin juga karena antara matahari, venus dan bumi sedang dalam satu
garis
lurus, menjadi penyebab lainnya
kenapa banyak aktifitas gunung berapi akhir-akhir ini. Saya juga baca
ternyata di P. Sangihe juga ada aktifitas
gunung berapi, juga Hawaii dan New Zealand.
Jadi saya rasa lebih baik, kalau lagi full-moon, jangan naik gunung
berapi.
salam,
Teguh



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net

[iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon

2004-06-08 Terurut Topik Teguh_Prasetyo




Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di TV-Discovery Channel yang
memperlihatkan adanya hubungan
antara full-moon dan kegiatan letusan gunung berapi. Karena gaya
gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi
pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di lapisan-lapisan bawah
bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti-
ngerti amat).
Saya jadi bertanya, kemarin sewaktu gunung bromo meletus, kira-kira di Jawa
sedang full-moon juga nggak ya ?
Ada yang tahu ? Kalau saya lihat tanggalan Arab/Jawa, kelihatannya memang
sekarang ini lagi full-moon.

Mungkin juga karena antara matahari, venus dan bumi sedang dalam satu garis
lurus, menjadi penyebab lainnya
kenapa banyak aktifitas gunung berapi akhir-akhir ini. Saya juga baca
ternyata di P. Sangihe juga ada aktifitas
gunung berapi, juga Hawaii dan New Zealand.
Jadi saya rasa lebih baik, kalau lagi full-moon, jangan naik gunung berapi.
salam,
Teguh



   

  Birean Sagala  

  [EMAIL PROTECTED]To:   [EMAIL PROTECTED]  
   
  om  cc: 

   Subject:  RE: [iagi-net-l] Gunung Bromo 
Meletus 
  06/09/2004 09:24 

  AM   

  Please respond to

  iagi-net 

   

   






Tanda-tanda alam yang mungkin bisa membantu adalah, adanya
binatang-binatang liar seperti ular, biawak migrasi ke tempat tertentu,
misal mamasuki pemukiman yang tidak lajim terlihat sebelumnya. Tapi
kadang-kadang hal ini susah terdeteksi, karena binatang liar juga sudah
punah alias habis di buru orang.

Salam
Sgl

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 09, 2004 7:26 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Gunung Bromo Meletus





Tadi pagi saya baca koran lokal disini yang memberitakan bahwa Gunung
Bromo
meletus dengan
laharnya yang terlontar setinggi 3 km dan abunya yang menutupi kota
Malang.
Seorang turis Singapore
terbunuh dan juga beberapa turis lokal cedera. Dikabarkan pula bahwa
petugas di G. Bromo tidak sempat
memberitahu kalau Gunung akan meletus karena tidak adanya tanda-tanda
yang
mengindikasikan kalau
gunung tersebut mau meletus.
Berita ini sangat surprise buat saya, karena gunung Bromo adalah tempat
wisata yang sangat terkenal.
Saya selalu jualan gunung ini kalau ada turis asing ataupun expat mau
jalan-jalan di Indonesia dan bertanya pada saya,
dimana tempat yang bagus utk dikunjungi. Saya sendiri sempat
termenung-menung kalau saya teringat bahwa saya
sama keluarga pernah sampai di puncak Bromo.

Kira-kira ada yang tahu nggak ya tanda-tanda kalau gunung itu mau
meletus ?
Maksud saya adalah tanda-tanda alam.
Siapa tahu kalau-kalau alat detector yang ada tidak bisa mendeteksi
kejadian tersebut. Mungkin teman-teman yang hobi
naik-turun gunung atau teman-teman yang ada di Vulkanologi tahu akan hal
ini. Satu lagi, apakah di Gunung Bromo juga
ada alat pemantau seperti Gunung Merapi ?

Terima kasih dan salam,
Teguh P.


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-

To unsubscribe,