RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa
Aku yakin yang dimaksud mas RDP itu, saking gregetnya kita ini koq nggak maju-maju (ilustrasinya Kelapa), kalah terus sama orang lain, sampai di olimpiade pun kita jauh ketinggalan dari negara2 a Gimana sich caranya biar negara yang kita cintai ini menjadi negara yang tidak ketinggalan. Menurut pendapatku, ada beberapa penyakit: 1). Kudis = Kurang Disiplin 2) Kurap = Kurang Rapih 3). Kutil = Kurang Teliti Karena adanya Kuman = Kurang Iman Kalau nggak ada kuman, hilanglah koruptor, komporator dsb. dsb. Back to basic, gimana sich caranya biar Sidoarjo tidak ganti nama jadi Kuala Lumpur? Regards/Salam, Md. Johaness Djuharlan - 003185 PT Freeport Indonesia Tembagapura 99930 Wi-Phone: +62-901-480-691 "Menikmati hidup tak harus dengan harta, keluarga tercinta pun membuat hidup lebih bermakna" Disclaimer: This email (including any attachments to it) is confidential, used for internal FMI only. > > > - Original Message - > From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> > To: "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>; "IAGI" > Sent: Tuesday, September 02, 2008 8:26 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau > Kelapa > > > Pak Rovicky, > > Tidak termasuk kelapa sawit, tetapi kelapa klasik. Kelapa yang saya > maksud adalah Cocos nucifera, sedangkan kelapa sawit adalah Elaeis > guineensis atau Elaeis oleifera, jelas spesies yang berbeda. > > Kalau kelapa sawit, Indonesia punya 364 juta hektare lahan sawit (data > terbaru 2008), termasuk yang paling luas di dunia. Kalau jalan2 ke > Sumatra bagian timur, entah itu di Cekungan Sumatra Utara, Sumatra > Tengah, atau Sumatra Selatan, di atasnya banyak minyak sawit dari > kelapa sawit di bawahnya minyak bumi... > > Tetapi, tak jarang perkebunan sawit punya masalah dengan kontraktor > perminyakan, masalah pembebasan lahan sawit untuk mendirikan menara bor. > Teman2 Medco kerap menghadapi masalah seperti itu. > > Sekarang, sawit bisa jadi biodiesel, sementara minyak tanah tak bisa > jadi minyak goreng. Tetapi dulu waktu kecil saya di kampung suka makan > krupuk mlarat - krupuk yang katanya digoreng dengan minyak tanah campur pasir... > > Salam, > awang > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, September 02, 2008 8:04 C++ > To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau > Kelapa > > Mengapa Indonesia bukan pengekspor dan menguasai pasaran minyak kelapa ? > Mungkin karena dikonsumsi sendiri. Di Indonesia masayarakatnya gemar > goreng-gorengan. > Apakah pohon kelapa disini juga kelapa sawit ? Kalao orang jawa > biasanya ngga ngenali kelapa sawit tetapi lebih tau kelapa biasa (yg > kalau dijemur menjadi kopra sebagai bahan minyak goreng) cmiiw > > RDP > > > > > -- > -- > PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) > * acara utama: 27-28 Agustus 2008 > * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 > * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 > * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 > * abstrak / makalah dikirimkan ke: > www.grdc.esdm.go.id/aplod > username: iagi2008 > password: masukdanaplod > > -- > -- > PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: > * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 > * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN > DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! > > -- > --- To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit > IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara > Mulia No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no > event shall IAGI and its members be liable for any, including but not > limited to direct or indirect damages, or damages of any kind > whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out > of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. >
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa
dolar naik = bahan bakar naik = ongkos produksi naik = harga jual minyak goreng naik = harga gorengan ikut naik kesimpulannya kurs dolar mempengaruhi harga gorengan di abang-abang pinggir jalanhe..he..he... ada lagi. kebun sawit banyak = produksi CPO juga naik = impor CPO banyak = untung gede = mending import daripada dijual di dalam negeri On 9/2/08, Sugeng Hartono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Awang, > > Memang produksi kelapa (kopra) kita terus merosot, jauh dibawah Filipina > padahal wilayah kita lebih luas. > Mungkin karena kurang perhatian (pemeliharaan, peremajaan dll), lagi pula > konsumsi kelapa muda juga tinggi. Warung es kelapa muda di pinggir jalan > dapat mempunyai persediaan kelapa (muda) menggunung. > Mungkin nasibnya 'kapuk randu" (java kapok?) di sepanjang Pantura (Pati dan > sekitarnya) juga sama dengan kelapa. Banyak pohon randu yang ditebangi, > dibuat papan untuk dijual ke kota untuk berbagai keperluan. Konon sejak > jaman Belanda ekspor kapok kita cukup tinggi. > > Kalau Pak Awang melakukan perjalanan dari Jambi-Kuala Tungkal, di sepanjang > jalan masih banyak kegiatan pembuatan kopra. Sabutnya ditumpuk begitu saja > sampai seperti gunung. Bbrp keluarga sudah mulai mengusahaakan arang dari > tempurung...diekspor ke Singapura. Kopranya juga. > Kalau kebun sawit, di Jambi juga sangat banyak. Bbrp perusahaan rokok > terkenal di Jawa juga mempunyai sawit yang luas. > Di sekitar sumur-2 kita, sudah banyak tanah (hutan tipis) yang mulai digarap > untuk calon kebun kelapa sawit. Tadinya ada satu atau dua buldozer warna > kuning, setiap hari bertugas merobohkan pohon-2; belakangan ada beckhoe yang > menggali saluran-2, lalu mulai dibuat gardu dan ditaruhlah seorang aparat > keamanan untuk menjaga. > Majalah NGI pernah membuat sisipan maraknya pembukaan kebun kelapa sawit > yang sering berbenturan dengan warga karena kebun ini sering menyita tanah > ulayat atau hutan lindung. Semua demi bisnis dan industri. Konon para > investor sudah mulai melirik Papua untuk dijadikan kebun sawit. > Sudah banyak kebun sawit, tetapi minyak goreng kok ya masih mahal yha? > sampai-2 tukang gorengan ikut "menyesuaikan" harga gorengan (singkong, tempe > dll) menjadi Rp.2.000 untuk tiga potong. > > Salam, > sugeng > > > > - Original Message - > From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> > To: "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>; "IAGI" > Sent: Tuesday, September 02, 2008 8:26 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa > > > Pak Rovicky, > > Tidak termasuk kelapa sawit, tetapi kelapa klasik. Kelapa yang saya maksud > adalah Cocos nucifera, sedangkan kelapa sawit adalah Elaeis guineensis atau > Elaeis oleifera, jelas spesies yang berbeda. > > Kalau kelapa sawit, Indonesia punya 364 juta hektare lahan sawit (data > terbaru 2008), termasuk yang paling luas di dunia. Kalau jalan2 ke Sumatra > bagian timur, entah itu di Cekungan Sumatra Utara, Sumatra Tengah, atau > Sumatra Selatan, di atasnya banyak minyak sawit dari kelapa sawit di > bawahnya minyak bumi... > > Tetapi, tak jarang perkebunan sawit punya masalah dengan kontraktor > perminyakan, masalah pembebasan lahan sawit untuk mendirikan menara bor. > Teman2 Medco kerap menghadapi masalah seperti itu. > > Sekarang, sawit bisa jadi biodiesel, sementara minyak tanah tak bisa jadi > minyak goreng. Tetapi dulu waktu kecil saya di kampung suka makan krupuk > mlarat - krupuk yang katanya digoreng dengan minyak tanah campur pasir... > > Salam, > awang > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, September 02, 2008 8:04 C++ > To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa > > Mengapa Indonesia bukan pengekspor dan menguasai pasaran minyak kelapa ? > Mungkin karena dikonsumsi sendiri. Di Indonesia masayarakatnya gemar > goreng-gorengan. > Apakah pohon kelapa disini juga kelapa sawit ? Kalao orang jawa > biasanya ngga ngenali kelapa sawit tetapi lebih tau kelapa biasa (yg > kalau dijemur menjadi kopra sebagai bahan minyak goreng) cmiiw > > RDP > > > > > > PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) > * acara utama: 27-28 Agustus 2008 > * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 > * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 > * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 > * abstrak / makalah dikirimkan ke: > www.grdc.esdm.go.id/aplod > username: iagi2008 > password: masukdanaplod > > --
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa
Pak Awang, Memang produksi kelapa (kopra) kita terus merosot, jauh dibawah Filipina padahal wilayah kita lebih luas. Mungkin karena kurang perhatian (pemeliharaan, peremajaan dll), lagi pula konsumsi kelapa muda juga tinggi. Warung es kelapa muda di pinggir jalan dapat mempunyai persediaan kelapa (muda) menggunung. Mungkin nasibnya 'kapuk randu" (java kapok?) di sepanjang Pantura (Pati dan sekitarnya) juga sama dengan kelapa. Banyak pohon randu yang ditebangi, dibuat papan untuk dijual ke kota untuk berbagai keperluan. Konon sejak jaman Belanda ekspor kapok kita cukup tinggi. Kalau Pak Awang melakukan perjalanan dari Jambi-Kuala Tungkal, di sepanjang jalan masih banyak kegiatan pembuatan kopra. Sabutnya ditumpuk begitu saja sampai seperti gunung. Bbrp keluarga sudah mulai mengusahaakan arang dari tempurung...diekspor ke Singapura. Kopranya juga. Kalau kebun sawit, di Jambi juga sangat banyak. Bbrp perusahaan rokok terkenal di Jawa juga mempunyai sawit yang luas. Di sekitar sumur-2 kita, sudah banyak tanah (hutan tipis) yang mulai digarap untuk calon kebun kelapa sawit. Tadinya ada satu atau dua buldozer warna kuning, setiap hari bertugas merobohkan pohon-2; belakangan ada beckhoe yang menggali saluran-2, lalu mulai dibuat gardu dan ditaruhlah seorang aparat keamanan untuk menjaga. Majalah NGI pernah membuat sisipan maraknya pembukaan kebun kelapa sawit yang sering berbenturan dengan warga karena kebun ini sering menyita tanah ulayat atau hutan lindung. Semua demi bisnis dan industri. Konon para investor sudah mulai melirik Papua untuk dijadikan kebun sawit. Sudah banyak kebun sawit, tetapi minyak goreng kok ya masih mahal yha? sampai-2 tukang gorengan ikut "menyesuaikan" harga gorengan (singkong, tempe dll) menjadi Rp.2.000 untuk tiga potong. Salam, sugeng - Original Message - From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>; "IAGI" Sent: Tuesday, September 02, 2008 8:26 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa Pak Rovicky, Tidak termasuk kelapa sawit, tetapi kelapa klasik. Kelapa yang saya maksud adalah Cocos nucifera, sedangkan kelapa sawit adalah Elaeis guineensis atau Elaeis oleifera, jelas spesies yang berbeda. Kalau kelapa sawit, Indonesia punya 364 juta hektare lahan sawit (data terbaru 2008), termasuk yang paling luas di dunia. Kalau jalan2 ke Sumatra bagian timur, entah itu di Cekungan Sumatra Utara, Sumatra Tengah, atau Sumatra Selatan, di atasnya banyak minyak sawit dari kelapa sawit di bawahnya minyak bumi... Tetapi, tak jarang perkebunan sawit punya masalah dengan kontraktor perminyakan, masalah pembebasan lahan sawit untuk mendirikan menara bor. Teman2 Medco kerap menghadapi masalah seperti itu. Sekarang, sawit bisa jadi biodiesel, sementara minyak tanah tak bisa jadi minyak goreng. Tetapi dulu waktu kecil saya di kampung suka makan krupuk mlarat - krupuk yang katanya digoreng dengan minyak tanah campur pasir... Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 02, 2008 8:04 C++ To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa Mengapa Indonesia bukan pengekspor dan menguasai pasaran minyak kelapa ? Mungkin karena dikonsumsi sendiri. Di Indonesia masayarakatnya gemar goreng-gorengan. Apakah pohon kelapa disini juga kelapa sawit ? Kalao orang jawa biasanya ngga ngenali kelapa sawit tetapi lebih tau kelapa biasa (yg kalau dijemur menjadi kopra sebagai bahan minyak goreng) cmiiw RDP PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa
Pak Awang/RDP, Mungkin betul kata Pak RDP, bahwa buah kelapa lebih banyak untuk konsumsi dalam negeri. Saya cerita di Bali saja, kebutuhan buah kelapa (tua & muda) termasuk tinggi, sehingga sebagian didatangkan dari luar Bali (salah satunya dari Jawa Timur). Ada beberapa hal yang menjadi penyebab rendahnya produksi buah kelapa di Bali: 1). Kebutuhan daun hijau, janur dan buah kelapa masyarakat Bali untuk upacara adat/agama sangat tinggi. Pengambilan janur ini menyebabkan produksi buah kelapa menjadi rendah. Selain itu pengambilan tuak untuk minuman dan membuat gula kelapa juga menghambat pembentukan buah kelapa, tapi ini tidak sebanyak pengambilan janur. Kayu pohon kelapa (seseh (bhs Bali)/ glugu (bhs Jawa) banyak dipakai untuk membuat bangunan tradisional, termasuk bale bengong yang belakangan ini juga diekspor; 2). Banyak pantai yang dulunya kebun kelapa sekarang beralih fungsi menjadi hotel, penginapan, perumahan dll. Salam, Nengah -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 02, 2008 8:04 AM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa Mengapa Indonesia bukan pengekspor dan menguasai pasaran minyak kelapa ? Mungkin karena dikonsumsi sendiri. Di Indonesia masayarakatnya gemar goreng-gorengan. Apakah pohon kelapa disini juga kelapa sawit ? Kalao orang jawa biasanya ngga ngenali kelapa sawit tetapi lebih tau kelapa biasa (yg kalau dijemur menjadi kopra sebagai bahan minyak goreng) cmiiw RDP 2008/9/2 hanif nugraha <[EMAIL PROTECTED]>: > punten pak awang,bantu menyebarkan artikel ini boleh? d blog > tulisannya bagus bgt sih > hatur nuhun > PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa
Pak Awang, Mas Ipul 1) Kalau di Jabar namanya KURUPUK SANGSARA, biasanya berwarna merah menyala atau malahan putih,di'sangray' (bukan digoreng) hanya dengan menggunakan pasir 2) Kalau perkara berkurangnya lahan kebun kelapa atau rendahnya produktivitas buah kelapa di Indonesia nggak usah terlalu heran (tapi boleh bersedih) wong Pusat Penelitian Kelapa plus Lahan Kebun Percontohan Kelapa yg di Sukabumi (Parung Kuda-Pondok Kelapa?) sekarang malah menjadi tempat Penelitian Jarak Pagar...Pohon kelapa yang ada saja (terutama yg di pinggir jalan raya di pantai) disamping tidak diremajakan, juga banyak ditebang karena kayunya dibuat kusen rumah terus lahannya menjadi rumah/restoran...! Salam Abah Anom -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 02, 2008 9:29 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Forum HAGI Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa pak awang, kalo krupuk uyel di jatim (mungkin sama dg krupuk mlarat tsb), digoreng tanpa minyak sama sekali, hanya dg pasir. sekarang masih banyak ditemukan di kediri, madiun, dan sekitarnya. sekedar info tambahan dan salam, syaiful On Tue, Sep 2, 2008 at 8:26 AM, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Rovicky, > > Tidak termasuk kelapa sawit, tetapi kelapa klasik. Kelapa yang saya maksud adalah Cocos nucifera, sedangkan kelapa sawit adalah Elaeis guineensis atau Elaeis oleifera, jelas spesies yang berbeda. > > Kalau kelapa sawit, Indonesia punya 364 juta hektare lahan sawit (data terbaru 2008), termasuk yang paling luas di dunia. Kalau jalan2 ke Sumatra bagian timur, entah itu di Cekungan Sumatra Utara, Sumatra Tengah, atau Sumatra Selatan, di atasnya banyak minyak sawit dari kelapa sawit di bawahnya minyak bumi... > > Tetapi, tak jarang perkebunan sawit punya masalah dengan kontraktor perminyakan, masalah pembebasan lahan sawit untuk mendirikan menara bor. Teman2 Medco kerap menghadapi masalah seperti itu. > > Sekarang, sawit bisa jadi biodiesel, sementara minyak tanah tak bisa jadi minyak goreng. Tetapi dulu waktu kecil saya di kampung suka makan krupuk mlarat - krupuk yang katanya digoreng dengan minyak tanah campur pasir... > > Salam, > awang > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, September 02, 2008 8:04 C++ > To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa > > Mengapa Indonesia bukan pengekspor dan menguasai pasaran minyak kelapa ? > Mungkin karena dikonsumsi sendiri. Di Indonesia masayarakatnya gemar > goreng-gorengan. > Apakah pohon kelapa disini juga kelapa sawit ? Kalao orang jawa > biasanya ngga ngenali kelapa sawit tetapi lebih tau kelapa biasa (yg > kalau dijemur menjadi kopra sebagai bahan minyak goreng) cmiiw > > RDP > > > -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: [EMAIL PROTECTED] (business) [EMAIL PROTECTED] Technical Manager of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. --
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa
Kalau di Pantai utara ( Jepara ) sana ada namanya Krupuk Tayamum , yaitu krupuk yang goreng hanya pakai pasir laut yg putih yang memang banyak ditemukan dipinggir pantai. Mungkin karena daerah pesantren maka ada istilah Tayamum tadi ,omong omong ttg pohon kelapa tsb , dulu kalau dikampung kampung minyak goreng itu dari kelapa yang dibuat sbg industri rumah tangga , bahkan sisa / ampas minyak kelapa tsb bisa dijual tersendiri yg rasanya gurih gurih empuk ( dibeberapa daerah dinamakan Blondo ) , seiring dg masuknya industri Sawit maka minyak kelapa ini semakin surut, apalagi konsumsi kelapa mudanya jauh lbh banyak , kalau dulu harga kelapa tua lbh mahal dari kelapa muda sekarang kebalikKarena sekarang Sawit diperebutkan untuk makanan dan bahan bakar / biodisel maka harganya jadi tinggi , sekarang mulai lagi orang cari cari kelapa untuk minyak goreng.kalau di Jawa untuk mengambil kelapa itu dg memanjat , maka kalau di Sumbar tugas memanjat ini dilakukan oleh monyet. Salam ISM , apalagi Puasa gini harganya berlipat lipat ISM > pak awang, > > kalo krupuk uyel di jatim (mungkin sama dg krupuk mlarat > tsb), > digoreng tanpa minyak sama sekali, hanya dg pasir. sekarang > masih > banyak ditemukan di kediri, madiun, dan sekitarnya. > > sekedar info tambahan dan salam, > syaiful > > On Tue, Sep 2, 2008 at 8:26 AM, Awang Satyana > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> Pak Rovicky, >> >> Tidak termasuk kelapa sawit, tetapi kelapa klasik. Kelapa >> yang saya maksud adalah Cocos nucifera, sedangkan kelapa >> sawit adalah Elaeis guineensis atau Elaeis oleifera, jelas >> spesies yang berbeda. >> >> Kalau kelapa sawit, Indonesia punya 364 juta hektare lahan >> sawit (data terbaru 2008), termasuk yang paling luas di >> dunia. Kalau jalan2 ke Sumatra bagian timur, entah itu di >> Cekungan Sumatra Utara, Sumatra Tengah, atau Sumatra >> Selatan, di atasnya banyak minyak sawit dari kelapa sawit >> di bawahnya minyak bumi... >> >> Tetapi, tak jarang perkebunan sawit punya masalah dengan >> kontraktor perminyakan, masalah pembebasan lahan sawit >> untuk mendirikan menara bor. Teman2 Medco kerap menghadapi >> masalah seperti itu. >> >> Sekarang, sawit bisa jadi biodiesel, sementara minyak tanah >> tak bisa jadi minyak goreng. Tetapi dulu waktu kecil saya >> di kampung suka makan krupuk mlarat - krupuk yang katanya >> digoreng dengan minyak tanah campur pasir... >> >> Salam, >> awang >> >> -----Original Message- >> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] >> Sent: Tuesday, September 02, 2008 8:04 C++ >> To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; >> iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] >> OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa >> >> Mengapa Indonesia bukan pengekspor dan menguasai pasaran >> minyak kelapa ? Mungkin karena dikonsumsi sendiri. Di >> Indonesia masayarakatnya gemar goreng-gorengan. >> Apakah pohon kelapa disini juga kelapa sawit ? Kalao orang >> jawa >> biasanya ngga ngenali kelapa sawit tetapi lebih tau kelapa >> biasa (yg kalau dijemur menjadi kopra sebagai bahan minyak >> goreng) cmiiw >> >> RDP >> >> >> > > > > -- > Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist > Mobile: 62-812-9372808 > Emails: > [EMAIL PROTECTED] (business) > [EMAIL PROTECTED] > > Technical Manager of > Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) > > > > PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) > * acara utama: 27-28 Agustus 2008 > * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 > * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 > * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 > * abstrak / makalah dikirimkan ke: > www.grdc.esdm.go.id/aplod > username: iagi2008 > password: masukdanaplod > > > > PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: > * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 > * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung > AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! > > -> > To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: > h
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa
pak awang, kalo krupuk uyel di jatim (mungkin sama dg krupuk mlarat tsb), digoreng tanpa minyak sama sekali, hanya dg pasir. sekarang masih banyak ditemukan di kediri, madiun, dan sekitarnya. sekedar info tambahan dan salam, syaiful On Tue, Sep 2, 2008 at 8:26 AM, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Rovicky, > > Tidak termasuk kelapa sawit, tetapi kelapa klasik. Kelapa yang saya maksud > adalah Cocos nucifera, sedangkan kelapa sawit adalah Elaeis guineensis atau > Elaeis oleifera, jelas spesies yang berbeda. > > Kalau kelapa sawit, Indonesia punya 364 juta hektare lahan sawit (data > terbaru 2008), termasuk yang paling luas di dunia. Kalau jalan2 ke Sumatra > bagian timur, entah itu di Cekungan Sumatra Utara, Sumatra Tengah, atau > Sumatra Selatan, di atasnya banyak minyak sawit dari kelapa sawit di bawahnya > minyak bumi... > > Tetapi, tak jarang perkebunan sawit punya masalah dengan kontraktor > perminyakan, masalah pembebasan lahan sawit untuk mendirikan menara bor. > Teman2 Medco kerap menghadapi masalah seperti itu. > > Sekarang, sawit bisa jadi biodiesel, sementara minyak tanah tak bisa jadi > minyak goreng. Tetapi dulu waktu kecil saya di kampung suka makan krupuk > mlarat - krupuk yang katanya digoreng dengan minyak tanah campur pasir... > > Salam, > awang > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, September 02, 2008 8:04 C++ > To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa > > Mengapa Indonesia bukan pengekspor dan menguasai pasaran minyak kelapa ? > Mungkin karena dikonsumsi sendiri. Di Indonesia masayarakatnya gemar > goreng-gorengan. > Apakah pohon kelapa disini juga kelapa sawit ? Kalao orang jawa > biasanya ngga ngenali kelapa sawit tetapi lebih tau kelapa biasa (yg > kalau dijemur menjadi kopra sebagai bahan minyak goreng) cmiiw > > RDP > > > -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: [EMAIL PROTECTED] (business) [EMAIL PROTECTED] Technical Manager of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa
Pak Rovicky, Tidak termasuk kelapa sawit, tetapi kelapa klasik. Kelapa yang saya maksud adalah Cocos nucifera, sedangkan kelapa sawit adalah Elaeis guineensis atau Elaeis oleifera, jelas spesies yang berbeda. Kalau kelapa sawit, Indonesia punya 364 juta hektare lahan sawit (data terbaru 2008), termasuk yang paling luas di dunia. Kalau jalan2 ke Sumatra bagian timur, entah itu di Cekungan Sumatra Utara, Sumatra Tengah, atau Sumatra Selatan, di atasnya banyak minyak sawit dari kelapa sawit di bawahnya minyak bumi... Tetapi, tak jarang perkebunan sawit punya masalah dengan kontraktor perminyakan, masalah pembebasan lahan sawit untuk mendirikan menara bor. Teman2 Medco kerap menghadapi masalah seperti itu. Sekarang, sawit bisa jadi biodiesel, sementara minyak tanah tak bisa jadi minyak goreng. Tetapi dulu waktu kecil saya di kampung suka makan krupuk mlarat - krupuk yang katanya digoreng dengan minyak tanah campur pasir... Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, September 02, 2008 8:04 C++ To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa Mengapa Indonesia bukan pengekspor dan menguasai pasaran minyak kelapa ? Mungkin karena dikonsumsi sendiri. Di Indonesia masayarakatnya gemar goreng-gorengan. Apakah pohon kelapa disini juga kelapa sawit ? Kalao orang jawa biasanya ngga ngenali kelapa sawit tetapi lebih tau kelapa biasa (yg kalau dijemur menjadi kopra sebagai bahan minyak goreng) cmiiw RDP
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa
Mengapa Indonesia bukan pengekspor dan menguasai pasaran minyak kelapa ? Mungkin karena dikonsumsi sendiri. Di Indonesia masayarakatnya gemar goreng-gorengan. Apakah pohon kelapa disini juga kelapa sawit ? Kalao orang jawa biasanya ngga ngenali kelapa sawit tetapi lebih tau kelapa biasa (yg kalau dijemur menjadi kopra sebagai bahan minyak goreng) cmiiw RDP 2008/9/2 hanif nugraha <[EMAIL PROTECTED]>: > punten pak awang,bantu menyebarkan artikel ini boleh? d blog > tulisannya bagus bgt sih > hatur nuhun > > --- On Mon, 1/9/08, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [Forum-HAGI] OOT : Tragis Rayuan Pulau Kelapa > To: "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]> > Cc: "Eksplorasi BPMIGAS" <[EMAIL PROTECTED]>, "IAGI" > , "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]> > Date: Monday, 1 September, 2008, 10:38 PM > > Minggu lalu sebuah harian ibu kota (Bisnis Jakarta, 26 Agustus 2008) membuat > saya termenung. > > > > Dengan panjang garis pantai lebih dari dua kali keliling Bumi , Indonesia > memiliki areal kelapa terluas di dunia, yaitu sekitar 3,9 juta hektare. > Produksi tahunannya 3,3 juta ton setara kopra. > > > > Meskipun demikian, Indonesia bukan produsen kelapa terbesar di dunia > sehingga Indonesia bukan pula penguasa pasar kelapa dunia. Adalah Filipina > produsen kelapa terbesar di dunia yang menguasai 40,5 % pangsa pasar kelapa > dunia, sementara Indonesia hanya menguasai 19,2 %. Lalu, Indonesia baru > mampu menghasilkan 22 jenis produk turunan kelapa, sementarta Filipina sudah > mampu menghasilkan 100 jenis produk turunan kelapa. > > > > Dengan garis pantai terpanjang di dunia, lahan kelapa terluas di dunia, > mengapa Indonesia hanya mampu memasok tak sampai seperlima konsumsi dunia, > sementara Filipina yang garis pantai dan lahannya lebih pendek dan lebih > sempit, mampu mengungguli Indonesia ? Jelas produktivitas kelapa kita > rendah, tak sampai 1 ton per hektare per tahun. Apa penyebabnya ? Banyak > kebun kelapa yang pohon-pohonnya telah tua dan sakit, tetapi tak diremajakan > atau dirawat. Nah, terlena lagi lalu kita terkesiap saat sebuah negara kecil > mengungguli kita. Sudah terlambat jelas, tetapi kalau tetap tak peduli ya > sungguh keterlaluan. > > > > Indonesia punya 18.110 pulau (data 2003, sebelumnya 17.508, sebelumnya lagi > 13.667 pulau); Filipina punya 7107 pulau. Semakin banyak pulaunya tentu > semakin panjang garis pantainya. Karena kelapa banyak tumbuh di > pantai-pantai pulau tropis, maka semakin banyak pulaunya semakin banyak > pohon kelapanya. Sayang, Indonesia kalah oleh Filipina soal produktivitas > kelapa. > > > > Padahal kelapa dalam kehidupan orang Indonesia punya akar yang sangat > panjang dalam sejarah. Bahkan sesungguhnya Merah Putih kita diturunkan dari > tradisi sejarah purba nenek moyang Indonesia yang gemar menyantap kelapa dan > gula merah. Sang Saka Merah Putih adalah Gula Merah dan Kelapa Putih. > Misalnya, pada zaman Kerajaan Mataram, warna merah putih dikenal sebagai > Gula Kelapa (Gula=merah, Kelapa=putih). Salah satu bentuknya masih tersimpan > sebagai pusaka dalam Keraton Surakarta, yaitu bendera Kyai Ageng Tarub, > putra Raden Wijaya, yang dasarnya berwarna putih dengan tulisan Arab Jawa > dan atasnya bergaris merah. Dalam babad tanah Jawa yang bernama Babad > Mentawis disebutkan bahwa ketika Sultan Ageng berperang melawan negri Pati. > Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah Putih "Gula Kelapa". Sultan Ageng > memerintah tahun 1613-1645. > > > > Bacalah buku Mohammad Yamin (1958 : 6000 Tahun Sang Saka Merah Putih), di > dalamnya kita akan tahu betapa kelapa telah mengurat dan mengakar di > kehidupan orang Indonesia sejak masa purba. > > > > Ismail Marzuki, mungkin akan menangis melihat kenayataan bahwa Indonesia > bukan pulau kelapa yang jaya (lagi). Sang komponis besar kita itu > menganggit sebuah lagu yang selalu dinyanyikan sampai sekarang – tetapi > tinggal kenangan. Inilah sebuah tragis Rayuan Pulau Kelapa. > > > > > > "Tanah airku Indonesia > > Negeri elok amat kucinta > > Tanah tumpah darahku yang mulia > > yang kupuja sepanjang masa > > > > Tanah airku aman dan makmur > > Pulau kelapa yang amat subur > > Pulau melati pujaan bangsa > > Sejak dulu kala > > > > Melambai-lambai > > Nyiur di pantai > > Berbisik-bisik > > Raja Kelana > > > > Memuja pulau > > Nan indah permai > > Tanah airku, Indonesia" > > > > Kelapa, Cocos nucifera, Linn memang belum diketahui asal-muasalnya; tetapi > nama Cocos berasal dari bahasa Arab : "gauzoz Indi", artinya "biji dari > Indonesia". Sejak dulu kala Indonesia adalah Pulau Kelapa. Mari kita jayakan > lagi ! > > > > > > Salam, > > awang > > ___ > Pertemuan Ilmiah Tahunan HAGI ke-33 > > "Geohazard : A Challenge for Geophysics" > > 3 - 5 November 2008 > Hyatt Regency Hotel, Bandung, Jawa Barat > ___ > The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. > [EMAIL PROTECTED] > www.hagi.or.id > > __