Re: [iagi-net-l] Re: BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK

2007-07-26 Terurut Topik Leo Anis
Masalah uncertainty sebenarnya masalah yg. ada di mana2. Sebenarnya tdk. 
terlalu sulit utk. mencoba mengurangi uncertainty ini dengan cara 
memberikan input data yg. lebih bagus, lebih akurat shg. tdk. GIGO. Hanya 
masalahnya, data2 yg. sgt. diperlukan utk. kepentingan studi tdk. selalu 
ada pdhal kita harus come up with something quantitative. Jadi faktor utama 
yg. mempengaruhi uncertainty adalah input datanya selain ada faktor2 yg. lain.


Leo Anis

At 01:14 PM 7/27/2007, you wrote:

Wah bapak bapak. calm down
Pada dasarnya nggak ada orang yang ngebor main sikat aja, dan lagi jangan
memandang enteng BPMigas dong sebagai lembaga pengawas,
Kalau perencanaan pengeboran berikut biayanya belum matang, mana mau
BPMigas mengeluarkan ijin ngebor.

Kesadaran pada teknologi tentu juga sudah dipertimbangkan, tapi teknologi
juga punya uncertainty yang kadang terlalu besar untuk digunakan secara
quantitative.
Contohnya pemasangan gravel pack, kalau study (geomechanic) memberikan
range uncertainty cukup besar bagaimana ?. Pada tempat yang udah jelas
jelas akan bermasalah OKlah kita pasang gravel pack, tapi ditempat yang
'sedikit' berpotensi sand rontok  mau dipasangi gravel pack  atau tidak
nih, kalau dipasang jangan jangan tidak perlu (dan harganya  jutaan dollar,
bikin sakit hati), kalau nggak dipasang  nanti sumur seharga 30 juta dollar
bisa tersumbat (lebih mahal lagi kan). Cuma sejarah yang akan membuktikan
nanti, setelah produksi berlangsung beberapa saat dan dengan pembelajaran
inilah kemudian perencanaan bisa lebih baik.

Kejadian seperti ini berlaku pada setiap step perencanaan, apakah itu soal
mudloss prevention, shallow hazard prevention. Kebanyakan hasil study akan
memberikan gambaran qualitative dengan range uncertainty tertentu, karena
data yang dipakai terbatas (kita kan bukan Ontoseno), jadi tetep harus jaga
jaga, dan jaga jaga ada biayanya apa lagi kalau jaga jaganya meleset


Sebagai orang asset pernah kuping jadi merah waktu sebus sama 'tentara
bayaran' diperjalanan pulang dari well yang bermasalah, kebetulan tentara
bayarannya bule sok tau. 'Siapa sih ini yang bikin rencana, kok wellnya
sulit banget sih, ya terang aja jadi bermasalah, dasar orang perancis'
terdengar celetukan . Belum tau dia diasset kita banyak orang lokal yang
kerja dan banyak well well yang didesain untuk  mengemban shopping list
yang panjang, biar hemat dan multiguna, kalau well kayak begini sukses
dianggap biasa aja, tapi kalau bermasalah baru ribut.





 Leo Anis
 <[EMAIL PROTECTED]
 field.slb.com> To
   iagi-net@iagi.or.id
 07/27/2007 10:02   cc
 AM
   Subject
   [iagi-net-l] Re: BP Migas Siap
 Please respond to Klarifikasi Soal Cost Recovery
 <[EMAIL PROTECTED] kepada BPK
   .id>









Untuk masalah2 pengeboran yg. dikemukakan Pak Nataniel,  kuncinya adalah di

perencanaan yg. matang sebelum pengeboran. Teknologi yg. ada sekarang spt.
geomekanik bisa dipakai untuk membantu mengurangi masalah spt. losses,
kick, forced side strack dll.
Cuman masalah awareness thd. teknologi ini yg. belum terlalu kuat. Dan
benar spt. Pak Nataniel bilang, budget bisa over sampai USD 10jt atau
lebih, apalagi kalau offshore deep water??

Leo Anis

At 07:45 AM 7/27/2007, you wrote:
>Kalau menurut saya, memang BPMIGAS harus jeli dalam melihat 'tagihan'
>dari operator. Kejelian dibutuhkan untuk mampu menganalisa mana yg
>memang harus diganti dan mana yg 'mungkin' tidak perlu diganti (Lost
>Time due to Human Error?).
>
>Banyak kejadian di rig waktu pengeboran, baik itu development,
>deliniasi, atau explo yg seharusnya tidak harus terjadi tapi terjadi.
>Dan kalau memang itu tidak ada faktor Human Error di dalamnya ya wajar
>saja, tapi kalau ada Human Error dan itu bukan kejadian pertama?
>Menurut saya BPMIGAS harus ada adjusment ulang dalam kasus seperti
>itu.
>
>Berapa banyak kejadian penanganan masalah yg salah yg merupakan
>kontribusi Human Error: sirkulasi berhari-hari, BHA stuck, sidetrack
>well, loss/kick dlsb yg jelas itu memperbesar dana operasi dari
>pengeboran suatu sumur. Kalau AFE proposed suatu sumur USD20jt and
>actual USD 30jt itu sudah berapa selisihnya??
>
>NM
>On 7/27/07, yanto salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>

A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any  other person. If 

Re: [iagi-net-l] Re: BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK

2007-07-26 Terurut Topik Yuriza . NOOR
Wah bapak bapak. calm down
Pada dasarnya nggak ada orang yang ngebor main sikat aja, dan lagi jangan
memandang enteng BPMigas dong sebagai lembaga pengawas,
Kalau perencanaan pengeboran berikut biayanya belum matang, mana mau
BPMigas mengeluarkan ijin ngebor.

Kesadaran pada teknologi tentu juga sudah dipertimbangkan, tapi teknologi
juga punya uncertainty yang kadang terlalu besar untuk digunakan secara
quantitative.
Contohnya pemasangan gravel pack, kalau study (geomechanic) memberikan
range uncertainty cukup besar bagaimana ?. Pada tempat yang udah jelas
jelas akan bermasalah OKlah kita pasang gravel pack, tapi ditempat yang
'sedikit' berpotensi sand rontok  mau dipasangi gravel pack  atau tidak
nih, kalau dipasang jangan jangan tidak perlu (dan harganya  jutaan dollar,
bikin sakit hati), kalau nggak dipasang  nanti sumur seharga 30 juta dollar
bisa tersumbat (lebih mahal lagi kan). Cuma sejarah yang akan membuktikan
nanti, setelah produksi berlangsung beberapa saat dan dengan pembelajaran
inilah kemudian perencanaan bisa lebih baik.

Kejadian seperti ini berlaku pada setiap step perencanaan, apakah itu soal
mudloss prevention, shallow hazard prevention. Kebanyakan hasil study akan
memberikan gambaran qualitative dengan range uncertainty tertentu, karena
data yang dipakai terbatas (kita kan bukan Ontoseno), jadi tetep harus jaga
jaga, dan jaga jaga ada biayanya apa lagi kalau jaga jaganya meleset


Sebagai orang asset pernah kuping jadi merah waktu sebus sama 'tentara
bayaran' diperjalanan pulang dari well yang bermasalah, kebetulan tentara
bayarannya bule sok tau. 'Siapa sih ini yang bikin rencana, kok wellnya
sulit banget sih, ya terang aja jadi bermasalah, dasar orang perancis'
terdengar celetukan . Belum tau dia diasset kita banyak orang lokal yang
kerja dan banyak well well yang didesain untuk  mengemban shopping list
yang panjang, biar hemat dan multiguna, kalau well kayak begini sukses
dianggap biasa aja, tapi kalau bermasalah baru ribut.




   
 Leo Anis  
 <[EMAIL PROTECTED] 
 field.slb.com> To 
   iagi-net@iagi.or.id 
 07/27/2007 10:02   cc 
 AM
   Subject 
   [iagi-net-l] Re: BP Migas Siap  
 Please respond to Klarifikasi Soal Cost Recovery  
 <[EMAIL PROTECTED] kepada BPK  
   .id>
   
   
   
   
   




Untuk masalah2 pengeboran yg. dikemukakan Pak Nataniel,  kuncinya adalah di

perencanaan yg. matang sebelum pengeboran. Teknologi yg. ada sekarang spt.
geomekanik bisa dipakai untuk membantu mengurangi masalah spt. losses,
kick, forced side strack dll.
Cuman masalah awareness thd. teknologi ini yg. belum terlalu kuat. Dan
benar spt. Pak Nataniel bilang, budget bisa over sampai USD 10jt atau
lebih, apalagi kalau offshore deep water??

Leo Anis

At 07:45 AM 7/27/2007, you wrote:
>Kalau menurut saya, memang BPMIGAS harus jeli dalam melihat 'tagihan'
>dari operator. Kejelian dibutuhkan untuk mampu menganalisa mana yg
>memang harus diganti dan mana yg 'mungkin' tidak perlu diganti (Lost
>Time due to Human Error?).
>
>Banyak kejadian di rig waktu pengeboran, baik itu development,
>deliniasi, atau explo yg seharusnya tidak harus terjadi tapi terjadi.
>Dan kalau memang itu tidak ada faktor Human Error di dalamnya ya wajar
>saja, tapi kalau ada Human Error dan itu bukan kejadian pertama?
>Menurut saya BPMIGAS harus ada adjusment ulang dalam kasus seperti
>itu.
>
>Berapa banyak kejadian penanganan masalah yg salah yg merupakan
>kontribusi Human Error: sirkulasi berhari-hari, BHA stuck, sidetrack
>well, loss/kick dlsb yg jelas itu memperbesar dana operasi dari
>pengeboran suatu sumur. Kalau AFE proposed suatu sumur USD20jt and
>actual USD 30jt itu sudah berapa selisihnya??
>
>NM
>On 7/27/07, yanto salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>

A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




This e-mail (including

Re: [iagi-net-l] Re: BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK

2007-07-26 Terurut Topik Leo Anis
Bukan promosi, cuman mencoba memberi awareness saja he...he...he... gak pa 
pa toh guyon juga, khan Jumat


Leo Anis

At 09:15 AM 7/27/2007, you wrote:

Ini komentar apa mo promosi? 
sori, guyon aja 


On 7/27/07, Leo Anis 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Untuk masalah2 pengeboran yg. dikemukakan Pak Nataniel,  kuncinya adalah di
perencanaan yg. matang sebelum pengeboran. Teknologi yg. ada sekarang spt.
geomekanik bisa dipakai untuk membantu mengurangi masalah spt. losses,
kick, forced side strack dll.
Cuman masalah awareness thd. teknologi ini yg. belum terlalu kuat. Dan
benar spt. Pak Nataniel bilang, budget bisa over sampai USD 10jt atau
lebih, apalagi kalau offshore deep water??

Leo Anis

At 07:45 AM 7/27/2007, you wrote:
>Kalau menurut saya, memang BPMIGAS harus jeli dalam melihat 'tagihan'
>dari operator. Kejelian dibutuhkan untuk mampu menganalisa mana yg
>memang harus diganti dan mana yg 'mungkin' tidak perlu diganti (Lost
>Time due to Human Error?).
>
>Banyak kejadian di rig waktu pengeboran, baik itu development,
>deliniasi, atau explo yg seharusnya tidak harus terjadi tapi terjadi.
>Dan kalau memang itu tidak ada faktor Human Error di dalamnya ya wajar
>saja, tapi kalau ada Human Error dan itu bukan kejadian pertama?
>Menurut saya BPMIGAS harus ada adjusment ulang dalam kasus seperti
>itu.
>
>Berapa banyak kejadian penanganan masalah yg salah yg merupakan
>kontribusi Human Error: sirkulasi berhari-hari, BHA stuck, sidetrack
>well, loss/kick dlsb yg jelas itu memperbesar dana operasi dari
>pengeboran suatu sumur. Kalau AFE proposed suatu sumur USD20jt and
>actual USD 30jt itu sudah berapa selisihnya??
>
>NM


Re: [iagi-net-l] Re: BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK

2007-07-26 Terurut Topik Shofiyuddin
Ini komentar apa mo promosi? 
sori, guyon aja 


On 7/27/07, Leo Anis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Untuk masalah2 pengeboran yg. dikemukakan Pak Nataniel,  kuncinya adalah
> di
> perencanaan yg. matang sebelum pengeboran. Teknologi yg. ada sekarang spt.
> geomekanik bisa dipakai untuk membantu mengurangi masalah spt. losses,
> kick, forced side strack dll.
> Cuman masalah awareness thd. teknologi ini yg. belum terlalu kuat. Dan
> benar spt. Pak Nataniel bilang, budget bisa over sampai USD 10jt atau
> lebih, apalagi kalau offshore deep water??
>
> Leo Anis
>
> At 07:45 AM 7/27/2007, you wrote:
> >Kalau menurut saya, memang BPMIGAS harus jeli dalam melihat 'tagihan'
> >dari operator. Kejelian dibutuhkan untuk mampu menganalisa mana yg
> >memang harus diganti dan mana yg 'mungkin' tidak perlu diganti (Lost
> >Time due to Human Error?).
> >
> >Banyak kejadian di rig waktu pengeboran, baik itu development,
> >deliniasi, atau explo yg seharusnya tidak harus terjadi tapi terjadi.
> >Dan kalau memang itu tidak ada faktor Human Error di dalamnya ya wajar
> >saja, tapi kalau ada Human Error dan itu bukan kejadian pertama?
> >Menurut saya BPMIGAS harus ada adjusment ulang dalam kasus seperti
> >itu.
> >
> >Berapa banyak kejadian penanganan masalah yg salah yg merupakan
> >kontribusi Human Error: sirkulasi berhari-hari, BHA stuck, sidetrack
> >well, loss/kick dlsb yg jelas itu memperbesar dana operasi dari
> >pengeboran suatu sumur. Kalau AFE proposed suatu sumur USD20jt and
> >actual USD 30jt itu sudah berapa selisihnya??
> >
> >NM


[iagi-net-l] Re: BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK

2007-07-26 Terurut Topik Leo Anis
Untuk masalah2 pengeboran yg. dikemukakan Pak Nataniel,  kuncinya adalah di 
perencanaan yg. matang sebelum pengeboran. Teknologi yg. ada sekarang spt. 
geomekanik bisa dipakai untuk membantu mengurangi masalah spt. losses, 
kick, forced side strack dll.
Cuman masalah awareness thd. teknologi ini yg. belum terlalu kuat. Dan 
benar spt. Pak Nataniel bilang, budget bisa over sampai USD 10jt atau 
lebih, apalagi kalau offshore deep water??


Leo Anis

At 07:45 AM 7/27/2007, you wrote:

Kalau menurut saya, memang BPMIGAS harus jeli dalam melihat 'tagihan'
dari operator. Kejelian dibutuhkan untuk mampu menganalisa mana yg
memang harus diganti dan mana yg 'mungkin' tidak perlu diganti (Lost
Time due to Human Error?).

Banyak kejadian di rig waktu pengeboran, baik itu development,
deliniasi, atau explo yg seharusnya tidak harus terjadi tapi terjadi.
Dan kalau memang itu tidak ada faktor Human Error di dalamnya ya wajar
saja, tapi kalau ada Human Error dan itu bukan kejadian pertama?
Menurut saya BPMIGAS harus ada adjusment ulang dalam kasus seperti
itu.

Berapa banyak kejadian penanganan masalah yg salah yg merupakan
kontribusi Human Error: sirkulasi berhari-hari, BHA stuck, sidetrack
well, loss/kick dlsb yg jelas itu memperbesar dana operasi dari
pengeboran suatu sumur. Kalau AFE proposed suatu sumur USD20jt and
actual USD 30jt itu sudah berapa selisihnya??

NM
On 7/27/07, yanto salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Kira kira apa ya yang disebut "side income" bagi perusahaan-perusahaan oil
and gas. Dan effort apa yang kurang dari BPMIGAS dalam control, bidang yang
mana dari dalam contract atau kegiatan se- hari-hari? Tentunya biaya selain
dari biaya expat yang sudah terlalu sering di bahas disini?

Kalau ada revisi budget, kenapa ada penggelembungan biaya kalau secara
operasi memang menuntut demikian atau ada tambahan activitas misalnya
tambahan development well.

Mohon pencerahan,

Salam
Yanto Salim

- Pesan Asli 
Dari: Firman Gea <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Kamis, 26 Juli, 2007 2:17:57
Topik: RE: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost
Recovery kepada BPK

Selamat siang,

Artikel yang di submit oleh Pak Nathan ini menarik sekali buat saya.
Bahwa cost recovery adalah mekanisme yang sah dan legal itu telah kita
ketahui. Namun seringnya, luput dari perhatian kita adalah mekanisme
tersebut ternyata (dan memang demikian adanya kita telah "maklumi"
bersama) membuka kesempatan yang besar bagi perusahaan2 oil & gas untuk
mendapatkan side income (yang sama sekali di luar keuntungan yang mereka
dapatkan dari hasil produksi minyak dan gas itu sendiri) yang jumlahnya
akan membuat kita terperangah. Mengapa saya bilang "membuka kesempatan
yang besar" karena mekanisme tersebut tidak disertai oleh effort
pengontrolan yang baik dan luar biasa, atau bisa dibilang, sistem
kontrol yang dikerjakan oleh BP MIGAS dan PERTAMINA sangat sangat lemah
dan buruk. Sehingga apa, terjadi penggelembungan anggaran eksplorasi
dan/atau development yang disetujui oleh kedua lembaga tersebut, yang
seharusnya BP MIGAS dan PERTAMINA sudah memiliki tabulasi standar harga
yang berlaku setiap periode (dan tentunya harus selalu di-update).
Kedua, adanya mekanisme Revisi Anggaran saat proyek yang telah disetujui
dan sedang berjalan. Mekanisme ini pun telah membuka lebar kesempatan
penggelembungan kedua kali jumlah yang nantinya akan di-cost recovery,
tentunya dengan segala justifikasi yang disusun oleh perusahaan2 minyak
dan gas tersebut.

Ini adalah masalah perbaikan regulasi. Mekanisme cost recovery bukannya
buruk seburuk-buruknya. Positifnya mungkin membangun iklim investasi
minyak dan gasbumi yang lebih baik di Negara ini. Namun jika mekanisme
ini tidak ditangani secara serius seperti saat ini, rakyat jelas akan
dirugikan, dengan angka kerugian yang sangat menyakitkan. Menurut saya,
mekanisme ini harus diperketat di bagian awalnya. Kontrol harus demikian
kuatnya sehingga tidak ada lubang semilipun untuk terbukanya kesempatan
penggelembungan cost recovery. Untuk itu diperlukan regulasi yang lebih
baik, dan pelaksana regulasi yang memiliki komitmen yang sangat tinggi
untuk melaksanakan regulasi tersebut, demi bangsa dan tanah air.
Otherwise, mungkin ada baiknya jika para petinggi di BP MIGAS dan di
negara ini untuk menghentikan mekanisme cost recovery dan mengganti
dengan mekanisme lainnya, yang saya yakin ada banyak pilihan mekanisme
tersebut, asal kita semua mau bersusah payah untuk berpikir jernih dan
obyektif. Tentunya butuh waktu untuk perubahan, tapi jangan terlalu
lama...

Salam hangat,
Firman Fauzi


-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, July 26, 2007 9:26 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; migas indonesia
Subject: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi Soal
Cost Recovery kepada BPK

Kamis, 26/07/2007 08:44 WIB
BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK
Alih Istik Wahyuni - detikfinance

Jaka